dan perusahaan anak pt pioneerindo gourmet...

31
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010 (DIAUDIT) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)

Upload: hanga

Post on 17-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk

DAN PERUSAHAAN ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI

PER 30 SEPTEMBER 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN 31 DESEMBER 2010

(DIAUDIT)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (TIDAK DIAUDIT)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

1

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, Dan Perusahaan Anak, 2011

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI Per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

ASET

ASET LANCAR

Kas dan Bank 2.c,3,30 6,954,173,343 10,323,103,804

Investasi Jangka Pendek 2.m, 4 7,894,623,700 8,935,378,500

Piutang Usaha 2.m, 5 2,949,618,223 2,587,156,496

Piutang Lain-lain 2.m, 6 552,113,123 150,859,891

Persediaan 2.h, 7 16,697,185,188 12,486,985,953

Pajak Dibayar di Muka 2.d, 17.c 40,619,973 4,419,132

Biaya Dibayar di Muka yang Jatuh Tempo dalam Satu tahun 2.j, 8 14,033,814,928 11,456,436,713

Uang Muka 9 1,863,388,940 2,472,850,096

Jumlah Aset Lancar 50,985,537,417 48,417,190,585

ASET TIDAK LANCAR

Aset Pajak Tangguhan 2.d, 17,b 16,797,559 94,749,212

Aset Tetap

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar

Rp 52.823.203.585 dan Rp 49.430.144.804

pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010) 2, i, 10 30,657,468,207 27,147,834,052

Renovasi Bangunan Sewa

(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar

Rp 19.948.064.446 dan Rp 16.990.120.426

pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010) 2.l, 11 33,463,796,661 26,224,999,427

Aset Tidak Berwujud

(Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar

Rp 321.139.995 dan Rp 303.623.268

pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010) 2.k 145,972,763 163,489,490

Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang setelah Dikurangi

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 2.j, 8 3,083,974,650 3,909,154,376

Aset Lain-lain 12 4,960,552,910 3,051,492,982

Jumlah Aset Tidak Lancar 72,328,562,750 60,591,719,539

JUMLAH ASET 123,314,100,167 109,008,910,124

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

2

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, Dan Perusahaan Anak, 2011

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI Per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS LANCAR

Hutang Bank Jangka Pendek 2.n,13 -- 4,907,005,322

Hutang Usaha 14 16,455,211,736 16,548,179,825

Hutang Lain-lain 15 4,266,090,261 1,981,804,051

Hutang Pajak 2.d, 17.d 9,597,787,682 8,493,741,053

Biaya yang Masih Harus Dibayar 16 10,886,564,085 6,998,903,391

Jumlah Liabilitas Lancar 41,205,653,764 38,929,633,642

LIABILITAS TIDAK LACAR

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.d, 16.b 3,247,046,398 2,420,881,938

Pendapatan Ditangguhkan 136,245,001 128,175,001

Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja 2.o, 19 3,899,193,378 3,814,930,370

Pinjaman Jangka Panjang pada Pihak Ketiga 2.n,18 14,999,100,000 22,477,500,000

Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 22,281,584,777 28,841,487,309

Jumlah Liabilitas 63,487,238,542 67,771,120,951

EKUITAS

Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham

Modal Dasar - 883.232.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh

220.808.000 saham 21 110,404,000,000 110,404,000,000

Tambahan Modal Disetor 22 5,900,000,000 5,900,000,000

Cadangan Umum 23 75,967,760 75,967,760

Laba yang Belum Direalisasi atas Investasi

Tersedia untuk Dijual 2.m, 4 4,458,236,740 4,998,991,540

Saldo Rugi (65,737,402,080) (84,959,795,566)

55,100,802,420 36,419,163,734

Kepentingan Non Pengendali 20 4,726,059,206 4,818,625,439

Jumlah Ekuitas 59,826,861,625 41,237,789,173

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 123,314,100,167 109,008,910,124 0

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

3

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, Dan Perusahaan Anak, 2011

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan dari Penjualan 2.c, 24 214,161,119,701 180,320,265,002

Pendapatan dari Royalti dan Initial Fee 2.f, 2.g 3,679,807,726 3,521,797,896

Jumlah Pendapatan Usaha 217,840,927,427 183,842,062,898

BEBAN POKOK PENJUALAN 25 77,777,221,777 65,477,772,048

LABA KOTOR 140,063,705,650 118,364,290,850

BEBAN USAHA

Penjualan 26 98,804,558,141 87,132,568,715

Umum dan Administrasi 26 15,017,671,240 14,303,931,391

Jumlah Beban Usaha 113,822,229,381 101,436,500,106

LABA USAHA 26,241,476,269 16,927,790,744

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa Giro 142,558,641 248,875,930

Pendapatan Sewa -- 5,000,000

Beban Bunga 18 (816,932,630) (891,038,811)

Laba Selisih Kurs - Bersih 2.c 437,900,000 1,506,193,000

Lain-lain 849,468,397 361,679,248

Jumlah Pendapatan Lain-lain - Bersih 612,994,408 1,230,709,367

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 26,854,470,677 18,158,500,111

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

Kini 2.d, 17.a (5,840,527,313) (3,897,756,562)

Tangguhan 2.d, 17.b (904,116,113) (1,135,498,437)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan (6,744,643,426) (5,033,254,999)

LABA RUGI SEBELUM KEPENTINGAN NON PENGENDALI 20,109,827,252 13,125,245,112

Kepentingan Non Pengendali (887,433,766) (947,583,425)

LABA BERSIH 19,222,393,486 12,177,661,687

LABA PER SAHAM

Laba Bersih 2.p,27 87 55

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

4

PT Pioneerindo Gourmet Internarional Tbk, Dan Perusahaan Anak, 2010

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh)

Kepentingan Jumlah

Non Ekuitas

Pengendali

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 110,404,000,000 5,900,000,000 75,967,760 4,998,991,540 (84,959,795,566) 4,818,625,439 41,237,789,173

Rugi Belum Direalisasi dari Investasi Tersedia untuk Dijual -- -- -- (540,754,800) -- (540,754,800)

Laba Bersih -- -- -- -- 19,222,393,486 19,222,393,486

Kepentingan Non Pengendali (92,566,234) (92,566,234)

SALDO PER 30 SEPTEMBER 2011 110,404,000,000 5,900,000,000 75,967,760 4,458,236,740 (65,737,402,080) 4,726,059,206 59,826,861,625

`

Saldo Laba

( Rugi ) Modal

Ditempatkan dan

Disetor Penuh

Tambahan

Modal Disetor

Cadangan

Umum Laba yang Belum Direalisasi

atas Investasi

Tersedia untuk Dijual

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini

5

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk, Dan Perusahaan Anak, 2010

PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Enam Bulan yang Berakhir pada 30 September 2011 dan 2010 (Dalam Rupiah Penuh)

30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pendapatan Usaha 217,478,465,701 184,290,525,003

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (149,397,904,177) (124,230,390,283)

Pembayaran kepada Karyawan (40,304,659,264) (36,893,288,244)

Pembayaran Pajak (5,643,955,207) (2,668,390,442)

Pembayaran Bunga dan Biaya Pinjaman Lainnya (780,537,399) (638,278,405)

Jumlah Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 21,351,409,655 19,860,177,629

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Penjualan Aset Tetap 169,394,163 582,820,906

Penerimaan dari Investasi Jangka Pendek 287,275,987 194,671,738

Pembayaran Aset Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa (17,156,510,266) (13,895,808,876)

Jumlah Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (16,699,840,116) (13,118,316,232)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (7,040,500,000) (5,948,900,000)

Pembayaran Deviden Kepada Pemegang Saham Minoritas (980,000,000) (490,000,000)

Jumlah Kas Bersih Digunakan untuk

Aktivitas Pendanaan (8,020,500,000) (6,438,900,000)

KENAIKAN ( PENURUNAN ) BERSIH KAS DAN BANK (3,368,930,461) 302,961,397

SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL PERIODE 10,323,103,804 7,244,688,092

SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR PERIODE 6,954,173,343 7,547,649,489

Jumlah Kas dan Bank pada Akhir Periode terdiri dari:

Kas 797,346,326 2,187,840,128

Bank 6,156,827,017 5,359,809,361

Jumlah 6,954,173,343 7,547,649,489

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 6

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

1. Umum

1.a. Latar Belakang

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti

Natakusumah, SH, No.84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2169-HT.01.01.TH.84 tanggal

10 April 1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran

1218/1984 tanggal 4 Mei 1984.

Sebelumnya nama Perusahaan adalah PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk. Perubahan nama Perusahaan

menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk adalah berdasarkan Akta Persetujuan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa No. 71 tanggal 29 Juni 2001 dari Notaris Refrizal, SH, Notaris di Jakarta.

Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-06497-HT.01.04 TH 2001 tanggal 23 Agustus 2001 dan telah

diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 21 Desember 2001.

Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Berita

Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 79 tanggal 13 Agustus 2008, dari notaris Paulus Widodo

Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan dewan komisaris dan dewan

direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan

Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan

Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-79006.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal

28 Oktober 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 30 Januari 2009

No. 9, Tambahan No. 2690.

Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan

menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal

Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia

Direktorat Jendral Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran

No.362925, No. 382249, dan No. 412199 Pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997, dan 21 Juni 1996.

Pada tahun 2009 semua merk dagang telah diperpanjang masing-masing dengan nomor pendaftaran

No. IDM 0001777144, No. IDM 000164979 dan No. IDM 000164977 pada tanggal 2 Juni 2009,

16 April 2009 dan 16 April 2009. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.

Kantor Pusat Perusahaan terletak di Gedung Jaya lantai 6, Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat. Jumlah

gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan perusahaan anak serta gerai waralaba yang tersebar di seluruh

Indonesia masing-masing sebanyak 243 gerai dan 225 gerai masing-masing pada tanggal

30 September 2011 dan 2010.

1.b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah

dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek

Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 30 Mei 1994. Pada tahun 2004, Perusahaan telah

membatalkan pencatatan di Bursa Efek Surabaya dan telah disetujui oleh BES melalui surat

No. JKT-015/LIST-EMITEN/VIII/2004. Terhitung tanggal 6 September 2004 efek PT Pioneerindo

Gourmet International Tbk tidak tercatat lagi di BES. Pada tahun 2007 Bursa Efek Jakarta telah merubah

nama menjadi Bursa Efek Indonesia.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 7

1.c. Struktur Perusahaan

Penyertaan Perusahaan pada perusahaan anak yang dikonsolidasikan pada tanggal 30 Juni 2011

adalah sebagai berikut:

Domisili

Aktivitas

Utama

Persentase

Kepemilikan

Tahun Operasi

Komersial

PT Putra Asia Perdana Indah Bandung Restoran Ayam Goreng 51 Januari 1985

PT Mitra Hero Pioneerindo Jakarta Restoran Ayam Goreng 51 April 1990

1.d. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.142 tanggal 18 Mei 2011 dan Akta

Pernyataan Keputusan Rapat No.143 tanggal 18 Mei 2011. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

30 Sep 2011 31 Des 2010

Dewan Komisaris :Komisaris Utama Tjan Soen Eng Tjan Soen EngKomisaris Independen Suhanda Wiraatmadja Suhanda WiraatmadjaKomisaris Tjin Leeris Harni Iskonda Japiar Budhi

Dewan Direksi :Direktur Utama Kusuwandi Tamin Kusuwandi TaminDirektur Teh Kian Kun Teh Kian KunDirektur Susanna Kusnowo Susanna KusnowoDirektur Cecep Rakhman Cecep RakhmanDirektur Iskonda Japiar Budhi

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

2.a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan

Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dan Pedoman Penyajian

dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan

(historical cost), kecuali untuk investasi tertentu yang dicatat sebesar nilai pasar atau menggunakan

metode ekuitas (equity method), reksadana yang dicatat sebesar nilai aktiva bersih, dan persediaan yang

dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of

cost or net realizable value). Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali

laporan arus kas.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan

mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.

2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan laporan keuangan

perusahaan-perusahaan anak yang lebih dari 50% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan sebagaimana

disebutkan dalam Catatan 1.c.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 8

Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept).

Akun-akun signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah

dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.

2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan

kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aset dan

liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs

tengah Bank Indonesia yang berlaku untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 kurs yang digunakan adalah :

Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan laporan laba rugi konsolidasian

periode berjalan.

2.d. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya

diakui sebagai pajak tanggguhan dengan metode liabilitas (liability method). Pajak tangguhan diukur

dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar

kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi

terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Untuk masing-masing entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer, baik berupa

aset maupun liabilitas tergantung dari keadaan entitas yang bersangkutan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk periode berjalan, sesuai dengan peraturan perpajakan

yang berlaku.

2.e. Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban

Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan tunai dari cash register, sedangkan beban

diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

2.f. Pendapatan Royalti

Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor

perusahaan-perusahaan yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken dan Sapo

Oriental milik Perusahaan sesuai dengan perjanjian waralaba. Pendapatan royalti dihitung dan diakui

berdasarkan penjualan kotor bulanan perusahaan waralaba.

2.g. Initial Fee

Initial Fee merupakan pendapatan yang diterima berdasarkan perjanjian waralaba dan lisensi dengan

perusahaan-perusahaan yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken dan

Sapo Oriental milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung

lokasi atau tempat usaha dimana perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui

pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi.

30 Sep 2011

Rp

31 Des 2010

Rp

1 USD 8.823,00 8.991,00

1 1 SGD 6.796,35 6.980.61

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 9

2.h. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat

direalisasikan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode first-in first-out (FIFO) yang meliputi

biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan

kondisinya yang sekarang.

Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan

taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.

2.i. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan menurut harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya. Aset tetap

disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa

manfaat aset tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan

Mesin dan Perlengkapan

Kendaraan Bermotor

Tanah tidak disusutkan.

: 20

: 5 -10

: 5

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat

terjadinya beban-beban tersebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan

kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual,

harga perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap

dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun

bersangkutan.

2.j. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka akan diamortisasi dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan metode garis

lurus.

2.k. Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud terdiri dari hak guna bangunan atas tanah dan hak paten atas merek dagang, disajikan

sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset tidak berwujud

diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya, yaitu selama 20 (dua puluh) tahun untuk hak guna bangunan

atas tanah dan 10 (sepuluh) tahun untuk hak paten atas merek dagang.

2.l. Renovasi Bangunan Sewa Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dekorasi gerai, dan lain-lain atas bangunan

sewa yang dibukukan sebagai renovasi bangunan sewa dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun

dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

2.m. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana

pembelian yang penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset

keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur

sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi, yang awalnya di ukur sebesar nilai wajar.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 10

Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laporan laba rugi;

Dimiliki hingga jatuh tempo;

Tersedia untuk di jual;

Pinjaman yang diberikan dan piutang.

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau

pada saat pengakuan ditetapkan untuk diukur FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika :

Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat

bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat

pengakuan awal, jika:

Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak konsistenan pengukuran

dan pengakuan yang dapat timbul; atau

Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau, yang dikelola

dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen resiko atau strategi

investasi perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada

manajemen kunci; atau

Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatf melekat, dan PSAK 55

(revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai FVTPL.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam

laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau

kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup deviden atau bunga yang diperoleh dari

aset keuangan.

Dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah investasi non-derivatif dengan pembayaran tetap

atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif

dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memenuhi

definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah

biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode

suku bunga efektif.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)

Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif

diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk

kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih

kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami

penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba

rugi.

Deviden atas intrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan

untuk memperoleh pembayaran deviden ditetapkan.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 11

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak

mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “ pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang

diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali

piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan

diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama

periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi

penerimaan kas dimasa datang (mencangkup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan

diterima oleh pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif,

biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika

lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset

keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen

keuangan FVTPL.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap

tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif sebagai akibat dari satu

atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan

tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara

handal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat dibursa, penurunan yang signifikan atau

jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas dibawah biaya perolehannya dianggap sebagai

bukti obyektif penurunan nilai.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga

atau

Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara

individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat

termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang dimasa lalu, peningkatan keterlambatan

penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan

kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan

nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa

datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas

aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan

piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang .

Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun

penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang

sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang

bersangkutan.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 12

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai

berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah

penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui

laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi

biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak

boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikankan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui

secara langsung ke ekuitas.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas

yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara subtansial

mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak

mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh resiko dan manfaat kepemilikan serta

masih mengendalikan aset yang di transfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas

aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika perusahaan

memiliki secara substansial seluruh resiko dan manfaat kepemilikan aset yang ditransfer, Perusahaan

masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang

diterima.

2.n. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi Sebagai Liabilias atau Ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan

klasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen

ekuitas

Instumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak

perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil

penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas Keuangan

Hutang usaha dan hutang lain-lain, obligasi dan wesel bayar serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur

pada nilai wajar, Setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman

diakui selama jangka waktu pinjaman.

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan

Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika,

liabilitas Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

2.o. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan

jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Imbalan kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja

telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur

dengan menggunakan teknik akutaria yang mencangkup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari

praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan

menggunakan metode projected unit credit

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 13

2.p. Laba per Saham

Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual (laba atau rugi

setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah

rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.

2.q. Informasi Segmen

Informasi segmen Perusahaan dan perusahaan anak disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha

sebagai bentuk primer dan pengelompokkan (segmen) geografis sebagai bentuk sekunder. Segmen usaha

adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk

atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang

berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar entitas Perusahaan.

2.r. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia mengharuskan manajemen unruk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah

aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan

konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, liabilitas, pendapatan

dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi

tersebut

3. Kas dan Bank

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Kas 797,346,326 1,134,904,696

Bank

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 3,695,951,421 2,651,625,067

PT Bank Permata Tbk 1,172,202,918 4,498,898,198

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 846,561,569 700,639,215

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 117,960,438 119,971,237

PT Bank Mega Tbk 92,859,989 522,988,912

PT Bank OCBC NISP Tbk 151,577,350 272,343,448

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 39,299,315 215,411,339

6,116,413,000 8,981,877,416

US Dolar

PT Bank ABN AMRO

(2011 : USD 0.00; 2010 : USD 22,422.23) -- 201,598,270

PT Bank Mutiara Tbk

(2011 : USD 4580.53 ; 2010 : USD 525.35) 40,414,016 4,723,422

40,414,016 206,321,692

Jumlah Bank 6,156,827,017 9,188,199,108

Jumlah 6,954,173,343 10,323,103,804

Kas Perusahaan, berupa Cash in transit in safe per 30 September 2011, telah diasuransikan dengan nilai

pertanggungan yang menurut manajemen nilai pertanggungan tersebut telah cukup untuk menutupi

kemungkinan kerugian yang timbul.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 14

4. Investasi

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

a) Tersedia untuk Dijual

Instrumen Ekuitas 2,436,386,960 2,436,386,960

Laba yang belum direalisasi atas Aset

Keuangan Tersedia untuk Dijual 4,458,236,740 4,998,991,540

Nilai Wajar 6,894,623,700 7,435,378,500

b) Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Deposito Berjangka 1,000,000,000 1,500,000,000

Jumlah 7,894,623,700 8,935,378,500

Investasi pada saham merupakan investasi 8.447.600 saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk

(MREI) yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga perolehan sebesar Rp 135 per saham.

Pada bulan Juni 2004 Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham dengan nilai Rp 400

per saham serta saham bonus sebesar 844.760 saham, sedangkan bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978

saham deviden dengan nilai Rp 320 per saham serta saham bonus sebesar 599.012 saham sehingga jumlah

saham yang di miliki Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing

sebesar 13.518.870 saham.

Pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010, nilai pasar MREI masing-masing sebesar Rp 510

dan Rp 550, sehingga nilai pasar investasi pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010

masing-masing sejumlah Rp 6.894.623.700 dan Rp 7.435.378.500. Selisih harga pasar dengan harga

perolehan yang merupakan laba yang belum direalisasikan sebesar Rp 4.458.236.740 dan Rp

4.998.991.540 pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 disajikan sebagai komponen

ekuitas.

Deposito berjangka merupakan penempatan deposito pada PT Bank Victoria International Tbk selama

jangka waktu 6 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 12 Oktober 2011.

5. Piutang Usaha

Akun ini merupakan piutang atas royalti dan initial fee serta pengiriman bahan baku kepada pihak ketiga,

pengguna merek dan logo Perusahaan melalui perjanjian waralaba per 30 September 2011 dan 2010,

masing-masing sebesar Rp 2.949.618.223 dan Rp 2.587.156.496. Seluruh piutang usaha ini akan jatuh

tempo dalam waktu satu bulan.

Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berkeyakinan bahwa

seluruh piutang dapat tertagih.

6. Piutang Lain-lain

Piutang karyawan diberikan oleh Perusahaan tanpa bunga dan pembayarannya dilakukan dengan

memotong gaji karyawan yang bersangkutan.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 15

7. Persediaan

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Persediaan Barang Dagangan

Ayam Segar dan Ayam Marinasi 3,893,530,444 3,870,918,494

Bahan Pembungkus 2,583,329,434 1,418,172,026

Bahan Pelengkap 3,762,733,300 3,191,601,088

Bahan Makanan 2,819,879,070 1,378,863,910

Bahan Minuman 1,256,893,134 1,157,663,909

14,316,365,382 11,017,219,427

Persediaan Non Barang Dagangan

Suku Cadang 918,363,476 548,362,633

Gas dan Bahan Pembersih 903,018,668 468,227,765

Souvenir 203,077,700 138,922,630

Seragam 186,278,242 154,685,370

Lain-lain 170,081,720 159,568,128

2,380,819,806 1,469,766,526

Jumlah 16,697,185,188 12,486,985,953

Persed Persediaan Perusahaan dijadikan jaminan atas fasilitas jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank

Central Asia Tbk (lihat Catatan 13).

m

Persediaan barang dagangan Perusahaan per 30 September 2011 telah diasuransikan dengan nilai yang

menurut Manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

8. Biaya Dibayar Dimuka

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Sewa dan Service Charge 13,343,257,421 12,855,630,966

Asuransi 263,968,676 127,578,102

Lain-lain (saldo masing-masing di bawah Rp 50 Juta) 3,510,563,481 2,382,382,021

17,117,789,578 15,365,591,089

Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun (3,083,974,650) (3,909,154,376)

Jumlah yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 14,033,814,928 11,456,436,713

Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas sewa ruang kantor pusat, gerai, dan

gudang.

9. Uang Muka

Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang muka pembelian persediaan dan uang muka

operasional lainnya pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar

Rp 1.863.388.940 dan Rp 2.472.850.096.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 16

10. Aset Tetap

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Harga Perolehan

Pemilikan Langsung

Hak atas Tanah 958,054,307 958,054,307

Bangunan 2,216,469,891 2,216,469,891

Mesin dan Perlengkapan 76,188,027,684 69,285,334,748

Kendaraan Bermotor 4,118,119,910 4,118,119,910

Jumlah 83,480,671,792 76,577,978,856

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Bangunan 1,739,976,955 1,664,041,786

Mesin dan Perlengkapan 47,890,256,502 44,798,859,413

Kendaraan Bermotor 3,192,970,128 2,967,243,606

Jumlah 52,823,203,585 49,430,144,804

Nilai Buku 30,657,468,207 27,147,834,052

Aset Perusahaan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang menurut Manajemen cukup

untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

11. Renovasi Bangunan Sewa

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dekorasi gerai dan lain-lain atas

bangunan yang disewa.

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Harga Perolehan 53,411,861,107 43,215,119,853 Dikurangi: Akumulasi Amortisasi (19,948,064,446) (16,990,120,426)

Nilai Buku 33,463,796,661 26,224,999,427

Renovasi bangunan sewa diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang menurut manajemen cukup untuk

menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 17

12. Aset Lain-lain

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Uang Jaminan Sewa Gerai 3,048,917,674 2,754,382,405

Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya 1,911,635,236 297,110,577

Jumlah 4,960,552,910 3,051,492,982

Uang jaminan sewa adalah atas lokasi gerai yang disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang

jaminan ini dapat diterima kembali bila Perusahaan dan perusahaan anak telah memenuhi segala kewajiban

yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir.

13. Hutang Bank Jangka Pendek

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Pinjaman pada Pihak Bank

Kredit Lokal ( Pinjaman Rekening Koran ) -- 4,907,005,322

Jumlah -- 4,907,005,322

Pada tanggal 10 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK ) dari

PT Bank Central Asia Tbk melalui Perjanjian Kredit 0501/PK/WXII/2009 sebesar Rp. 5.000.000.000.

Pinjaman ini berlaku sejak tanggal 10 Agustus 2009 sampai 10 Agustus 2010, dan telah diperpanjang .

Melalui Perubahan Perjanjian Kredit No. 1173/ADD/W08/KRD/2010 tanggal 18 Agustus 2010 plafon

Pinjaman Rekening Koran ditingkatkan menjadi sebesar Rp. 7.500.000.000.-.

Untuk mencukupi kebutuhan modal kerja pada saat bulan ramai, pada tanggal 3 Juni 2011 dibuat kembali

Perubahan Perjanjian Kredit dengan No. 687/ADD/W08/KRD/2011 dengan fasilitas plafon Pinjaman

Rekening Koran Rp 7.500.000.000,- ditambah pinjaman Term Loan Revolving sebesar

Rp 2.500.000.000,- dengan masa akseptasi paling lama tiga bulan. Tingkat suku bunga adalah 11 % per

tahun dan Perubahan Perjanjian Kredit ini berlaku sampai tanggal 10 Agustus 2011. Melalui perubahan

Perjanjian Kredit No.920//ADD/W08/KRD/2011, tertanggal 22 Juli 2011 fasilitas Pinjaman Rekening

Koran dan Term Loan Revolving ini diperpanjang sampai tanggal 10 Agustus 2012.

Saldo Pinjaman per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 untuk Pinjaman Rekening Koran

adalah Rp 0,- dan Rp 4.907.005.322,-, sedangkan untuk Time Loan Revolving adalah Rp 0,-

dan Rp 0.-.

14. Hutang Usaha

Merupakan hutang usaha Perusahaan kepada para pemasok bahan baku, yang terdiri dari :

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 18

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 1,440,196,131 927,604,474

PT Buana Distrindo 1,006,433,785 1,514,335,092

Toko Yanti 695,244,630 --

PT Putra Mandiri (d/h PT Sinar Sunindo Asia) 679,816,520 1,955,713,000

PT Sukanda Jaya 625,277,455 542,100,818

PT Unilever Indonesia 541,825,115 628,624,646

PT Frozen Food Pahala 521,594,850 351,437,625

PT Sinar Sosro 512,306,292 349,981,493

PT Sierad Produce Tbk 419,278,610 --

PT Guna Cipta Multirasa 358,081,993 378,310,000

PT Sinar Meadow Inter. Indonesia 357,197,191 355,219,185

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 300.000.000) 9,297,959,164 9,544,853,492

Jumlah 16,455,211,736 16,548,179,825

Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Sampai dengan satu bulan 14,275,142,103 14,439,687,544

1 bulan - 3 bulan 2,180,069,633 2,108,492,281

Jumlah 16,455,211,736 16,548,179,825

Seluruh hutang Perusahaan dalam mata uang Rupiah.

15. Hutang Lain-lain

Akun ini terdiri dari :

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Jaminan Royalti 780,000,000 858,890,735

PT. Jaya Gas 325,662,500 203,785,500

Lain-lain (saldo masing-masing di bawah Rp 100 juta) 3,160,427,761 919,127,816

Jumlah 4,266,090,261 1,981,804,051

Hutang lain-lain merupakan hutang atas pembelian lainnya selain bahan baku. Hutang ini seluruhnya

adalah pada pihak ketiga.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 19

16. Biaya yang Masih Harus Dibayar

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Sewa Gedung dan Service Charge 3,449,903,261 2,288,723,419

Listrik,Air,Telpon,dan Gas 1,370,903,931 1,469,146,065

Bunga Pinjaman 198,275,550 247,763,700

Jamsostek 11,128,066 76,160,378

Lain-lain 5,856,353,277 2,917,109,829

Jumlah 10,886,564,085 6,998,903,391

17. Perpajakan

a. Beban Pajak Penghasilan

30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

Kini (5,840,527,313) (3,897,756,562)

Tangguhan (904,116,113) (1,135,498,437)

Jumlah (6,744,643,426) (5,033,254,999)

Laba Sebelum Taksiran Pajak

Penghasilan Sesuai dengan

Laporan Laba Konsolidasian 26,938,733,684 18,158,500,111

Dikurangi :

Laba Sebelum Pajak Perusahaan Anak 2,345,470,306 2,096,025,191

Laba Sebelum Taksiran Pajak

Penghasilan Perusahaan 24,593,263,378 16,062,474,920

Perbedaan Waktu:

Penyusutan (1,254,049,976) (766,883,869)

Manfaat Imbalan Kerja 84,263,007 -

Amortisasi Renovasi Bangunan (2,034,205,773) (1,314,187,933)

(3,203,992,742) (2,081,071,802)

Perbedaan Permanen

Perjamuan dan Hadiah 6,657,761 2,567,708

Pendapatan Sewa - (5,000,000)

Pendapatan Deposito dan Jasa Giro (6,508,626) (55,851,402)

149,135 (58,283,694)

Taksiran Laba Fiskal Perusahaan 21,389,419,771 13,923,119,424

Pembulatan 21,389,419,000 13,923,119,000

Taksiran Pajak Kini - Perusahaan 5,347,354,875 3,480,779,812

Taksiran Pajak Kini Perusahaan Anak 493,172,438 416,976,750

Beban Pajak Kini Konsolidasian 5,840,527,313 3,897,756,562

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 20

30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka

Perusahaan

Pasal 23 493,613,519 462,501,269

Pasal 25 1,807,153,307 1,092,459,400

Taksiran Hutang Pajak - Perusahaan 3,046,588,050 1,925,819,143

Perusahaan Anak

Pasal 25 429,111,625 397,569,970

Taksiran Hutang Pajak - Anak Perusahaan 64,060,813 19,406,780

Taksiran Pajak Penghasilan Pasal 29

Konsolidasian 3,110,648,862 1,945,225,923

Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan

Menurut Laporan Laba (Rugi)

Konsolidasian 26,938,733,684 18,158,500,111

Dikurangi :

Laba Perusahaan Anak 2,345,470,306 2,096,025,191

Laba Komersil Perusahaan 24,593,263,378 16,062,474,920

Pajak Penghasilan Dihitung dengan

Tarif Pajak Yang Berlaku (6,148,315,845) (4,015,618,730)

Beban yang Tidak Dapat Menjadi

Pengurang Pajak (1,664,372) (358,234,194)

Penghasilan Tidak Kena Pajak/Dikenakan

Pajak Final 1,627,157 15,212,851

Lain-lain

Jumlah Beban Pajak Penghasilan Perusahaan (6,148,353,060) (4,358,640,074)

Pajak Kini Perusahaan Anak (493,172,438) (416,976,750)

Pajak Tangguhan Perusahaan Anak (103,117,928) (257,638,176)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan -

Perusahaan Anak (596,290,365) (674,614,926)

Jumlah Beban Pajak Penghasilan (6,744,643,426) (5,033,254,999)

b. Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan

2009 Dikreditkan 2010 Dikreditkan 2011

pada Laporan pada Laporan

Laba Rugi Laba Rugi

Rp Rp Rp Rp Rp

Perusahaan

Amortisasi Renovasi (1,203,282,168) (465,417,634) (1,668,699,802) (508,551,443) (2,177,251,245)

Imbalan Kerja 862,684,008 (4,543,814) 858,140,194 21,065,752 879,205,946

Penyusutan aset Tetap (1,178,192,913) (416,627,479) (1,594,820,392) (313,512,494) (1,908,332,886)

(1,518,791,073) (886,588,927) (2,405,380,000) (800,998,185) (3,206,378,185)

Perusahaan Anak

PT Mitra Hero Pioneerindo 471,509,829 (487,011,767) (15,501,938) 8,428,844 (7,073,094)

PT Putra Asia Perdana Indah 3,054,222 91,694,990 94,749,212 (111,546,771) (16,797,559)

474,564,051 (395,316,777) 79,247,274 (103,117,928) (23,870,654)

Jumlah (1,044,227,022) (1,281,905,704) (2,326,132,726) (904,116,113) (3,230,248,839)

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 21

c. Pajak Dibayar di Muka

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Perusahaan

Pajak Pertambahan Nilai 40,619,973 4,419,132

40,619,973 4,419,132

d. Hutang Pajak

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Perusahaan

Pajak Penghasilan

Pasal 21 253,096,813 409,021,241

Pasal 25 218,491,880 218,491,880

Pasal 23 - 30,717,400

Pasal 29 3,110,648,862 1,766,316,222

Pasal 4 ayat (2) 148,720,870 153,828,633

Pajak Pembangunan I 5,543,532,144 5,541,509,366

9,274,490,569 8,119,884,742

Perusahaan Anak

PT Putra Asia Perdana Indah 280,335,424 328,003,668

PT Mitra Hero Pioneerindo 42,961,689 45,852,643

9,597,787,682 8,493,741,053

18. Pinjaman Jangka Panjang

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Pinjaman pada Pihak Ketiga

Tuscan Asset Ltd (d/h Coralbells International Ltd)

(2011 :USD 1,300,000; 2010: USD 1,800.000) 11,469,900,000 16,183,800,000

Income Holding Ltd

(2011 : USD 400,000; 2010 : USD 700,000) 3,529,200,000 6,293,700,000

14,999,100,000 22,477,500,000

Jumlah 14,999,100,000 22,477,500,000

a. Pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd merupakan pinjaman berdasarkan perjanjian

kredit tanggal 2 Juli 2001. Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd

kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang berikut bunganya

dialihkan ke Tuscan Asset Ltd. Pijaman ini dikenakan bunga 6 % per tahun.

Jatuh tempo pembayaran pokok pinjaman telah beberapa kali diubah dan terakhir berdasarkan amandemen

pada tanggal 16 Desember 2009, jatuh tempo diperpanjang sampai tanggal 2 Juli 2015. Perusahaan telah

melunasi sebagian pokok pinjaman, sehingga saldo per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah

masing-masing USD 1,300,000 dan USD 1,800,000.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 22

b. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Income Holdings Ltd. sebesar USD 1,100,000. Pinjaman ini tanpa

jaminan dan dikenakan bunga 6 % per tahun. Perusahaan telah melunasi sebagian pinjaman tersebut

sehingga saldo per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah masing-masing USD 400,000 dan

USD 700,000. Perjanjian pinjaman telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir berdasarkan

amandemen tanggal 21 Desember 2009 pinjaman ini diperpanjang sampai tanggal 25 Pebruari 2015.

19. Liabilitas Diestimasi Atas Imbalan Kerja

Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang

Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai

berikut :

Usia pensiun normal : 55 tahun

Tingkat diskonto : 9,6%

Estimasi kenaikan gaji di masa datang : 6,5%

Tingkat pengunduran diri : Umur 18 – 35 = 18% per tahun

Umur 36 – 44 = 15% per tahun

Umur 45 – 54 = 5% per tahun

Tabel mortalita : CSO - 1980

Metode : Projected Unit Credit

20. Kepentingan Non Pengendali

Kepentingan Non pengendali pada perusahaan anak merupakan hak pada PT Mitra Hero Pioneerindo dan

PT Asia Perdana Indah sesuai dengan kepemilikannya pada ekuitas dan laba atau rugi pada perusahaan

anak.

21. Modal Saham

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 61 tanggal 21 Desember 2000 dari

notaris Refrizal, SH, No. 61 tanggal 21 Desember 2000, notaris di Jakarta, modal dasar Perusahaan adalah

sebesar Rp 441.616.000.000 yang terbagi atas 883.232.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per

lembar saham. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-96.TH.01.04 tahun 2001 tanggal 4 Januari 2001 yang

diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tambahan No. 6110 tanggal

3 Nopember 2000

Dari modal dasar tersebut, sebanyak 220.808.000 lembar saham atau sebesar Rp 110.404.000.000 telah

ditempatkan dan disetor penuh oleh masing-masing pemegang saham.

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah

sebagai berikut :

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 23

30 September 2011

Jumlah Persentase Jumlah

Saham Kepemilikan

% Rp

DB Nominees Singapore Limited 131,165,900 59.40 65,582,950,000

BNYM SA/NV As Cust Of Bank Of Singapore Ltd 22,066,320 9.99 11,033,160,000

ABN AMRO Singapore Nominees 20,697,000 9.37 10,348,500,000

PT Bayu Buana 19,682,000 8.91 9,841,000,000

Masyarakat/Publik (masing-masing di bawah 5%) 27,196,780 12.33 13,598,390,000

Jumlah 220,808,000 100,00 110,404,000,000

Pemegang Saham

31 Desember 2010

Jumlah Persentase Jumlah

Saham Kepemilikan

% Rp

DB Nominees Singapore Limited 131,165,900 59.40 65,582,950,000

Bank of New York Treaty Accounts 22,066,320 9.99 11,033,160,000

ABN AMRO Singapore Nominees 20,697,000 9.37 10,348,500,000

PT Bayu Buana 19,682,000 8.91 9,841,000,000

Masyarakat/Publik (masing-masing di bawah 5%) 27,196,780 12.33 13,598,390,000

Jumlah 220,808,000 100,00 110,404,000,000

Pemegang Saham

22. Tambahan Modal Disetor

Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio saham) kepada masyarakat (penawaran

umum perdana) dengan nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi dengan pelunasan

saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995, dengan rincian sebagai berikut :

(Rp)

Hasil penjualan 9.000.000 lembar saham dengan nilai @ Rp 5.100 45.900.000.000

Nilai nominal 9.000.000 lembar saham dengan nilai @ Rp 1.000 9.000.000.000

36.900.000.000

Dikurangi: Saham Bonus 31.000.000.000

Jumlah 5.900.000.000

23. Cadangan Umum

Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, SH, No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Perusahaan

menyisihkan sebagian dari saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp 75.967.760.

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 24

24. Pendapatan dari Penjualan

Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas utama Perusahaan dengan rincian sebagai berikut :

30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

California Fried Chicken 195,786,552,481 163,092,280,069

Sapo Oriental 15,557,326,652 14,617,340,197

Cal Donat 2,817,240,568 2,610,644,736

Jumlah 214,161,119,701 180,320,265,002

25. Beban Pokok Penjualan

30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

Persediaan Awal 11,017,219,427 9,967,068,759

Pembelian 92,093,587,159 69,224,023,608

Barang Tersedia untuk Dijual 103,110,806,586 79,191,092,367

Persediaan Akhir 14,316,365,382 13,713,320,319

Beban Pokok Penjualan 77,777,221,777 65,477,772,048

Rincian pemasok yang melebihi 10% pembelian Perusahaan :

2011 2010 2011 2010

Rp Rp % %

PT Putra Mandiri 14,197,262,050 11,795,752,133 15.42 17.04

Jumlah 14,197,262,050 11,795,752,133 15.42 17.04

Jumlah Total Pembelian

Persentase dari

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 25

26. Beban Usaha

Akun ini terdiri dari :

30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

Beban Penjualan

Gaji dan Tunjangan 35,008,022,604 28,551,421,552

Sewa dan Service Charge 22,801,922,425 20,995,614,005

Listrik, Air, dan Telepon 16,599,683,237 15,053,598,757

Biaya Pemasaran 7,376,466,012 7,293,734,539

Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi 5,598,458,141 4,983,269,311

Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi 4,801,907,735 4,060,994,711

Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang 2,958,193,301 2,841,680,617

Alat-alat Kantor 1,256,889,645 1,022,561,310

Iuran dan Retribusi 925,189,005 762,238,597

Jasa Profesional dan Pelatihan 534,936,531 535,765,412

Asuransi 314,974,061 404,733,469

Perjamuan dan Sumbangan 6,657,761 2,567,708

Lain-lain 621,257,684 624,388,727

Jumlah Beban Penjualan 98,804,558,141 87,132,568,715

Beban Umum dan Administrasi

Gaji dan Tunjangan 9,938,787,743 9,512,082,652

Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi 1,034,760,488 1,090,302,597

Sewa dan Service Charge 1,036,857,295 1,041,740,834

Listrik, Air, dan Telepon 525,925,830 562,328,205

Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi 891,725,660 727,304,635

Alat-alat Kantor 369,668,788 419,703,889

Iuran dan Retribusi 225,939,708 243,421,491

Jasa Profesional dan Pelatihan 200,714,507 254,938,392

Perbaikan dan Pemeliharaan 131,674,857 125,192,940

Asuransi 37,454,120 38,399,706

Lain-lain 624,162,244 288,516,050

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 15,017,671,240 14,303,931,391

Jumlah Beban Usaha 113,822,229,381 101,436,500,106

27. Laba (Rugi) per Saham

30 Sep 2011 30 Sep 2010

Rp Rp

Laba Bersih 19,222,393,486 12,177,661,687

Jumlah Saham Ditempatkan dan Dsetor Penuh 220,808,000 220,808,000

Laba Bersih Per Saham 87 55

PT Pioneerindo Gourmet International Tbk .

dan Perusahaan Anak, 2011 26

28. Ikatan dan Perjanjian

Perusahaan melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk menggunakan merek dagang milik

Perusahaan “California Fried Chicken (CFC)”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masing-masing pihak

pengguna hak waralaba diwajibkan membayar kepada Perusahaan berupa biaya waralaba (initial fee)

sebesar antara Rp 125 juta dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor.

Sampai dengan 30 Juni 2011, jumlah gerai waralaba ini sebanyak 34 gerai yang tersebar di beberapa

wilayah di Indonesia. Jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai dengan

tahun 2015.

29. Kontinjensi

Terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1988, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. menghentikan

pembayaran royalti kepada pemegang hak dagang, Pioneer Take-Out, perusahaan yang berkedudukan

di Amerika Serikat, disebabkan tidak ada pengiriman resep dan bumbu. Pemegang hak dagang telah

mengajukan tuntutan kepada Perusahaan untuk pendapatan royalti yang belum dibayar sampai tahun 1988.

Namun, Perusahaan menuntut kembali kepada pemegang hak dagang untuk kerugian yang timbul akibat

tidak dikirimnya resep dan bumbu tersebut.

Berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH, No.224 tanggal 25 Desember 1989, pemegang saham

menjamin untuk dapat menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat perselisihan tersebut.

30. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing

Pada tanggal 30 September 2011 dan 2011, Perusahaan dan Perusahaan Anak mempunyai hak dan

kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut :

30 Sep 2011 31 Des 2010

Rp Rp

Aset

Bank (USD) 4,580.53 22,947.58 Jumlah Aset (USD) 4,580.53 22,947.58

Kewajiban

Hutang Lain-lain (USD) (1,700,000.00) (2,500,000.00)

Jumlah Kewajiban (1,700,000.00) (2,500,000.00)

(USD) (1,695,419.47) (2,477,052.42)

Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing - Bersih

(USD) (1,695,419.47) (2,477,052.42)

31. Informasi Segmen Usaha

Segmen Primer

Aktivitas utama Perusahaan adalah dalam bidang usaha restoran ayam goreng, donat, dan masakan oriental

yang masing-masing dikenal dengan merek dagang California Fried Chicken, Cal Donat, dan Sapo Oriental.

Aktivitas ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan

memenuhi baik tes 10% maupun tes 75% seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Akuntansi Keuangan.

California Sapo Fried Chicken Oriental

Pendapatan Pihak Eksternal 202,090,882,932 15,557,326,652 2,817,240,568 220,465,450,152 (2,624,522,725) 217,840,927,427 Antar Segmen 0 0 0 0 0 0 Jumlah Pendapatan 202,090,882,932 15,557,326,652 2,817,240,568 220,465,450,152 (2,624,522,725) 217,840,927,427

Hasil Hasil Segmen 53,016,594,602 (1,457,810,147) (95,640,885) 51,463,143,570 (2,624,522,725) 48,838,620,845 Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi 0 0 0 (22,597,144,576) 0 (22,597,144,576)Laba ( Rugi ) Usaha 53,016,594,602 (1,457,810,147) (95,640,885) 28,865,998,994 (2,624,522,725) 26,241,476,269

Pendapatan (Beban) Lain-lain Tidak Dapat Dialokasi : Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs-Bersih 0 0 0 437,900,000 0 437,900,000 Pendapatan Bunga 0 0 0 142,558,641 0 142,558,641 Beban Bunga 0 0 0 (816,932,630) 0 (816,932,630) Lain-lain 0 0 0 849,468,397 0 849,468,397

Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak Penghasilan 53,016,594,602 (1,457,810,147) (95,640,885) 29,478,993,402 (2,624,522,725) 26,854,470,677 Manfaat Pajak Penghasilan Tidak Dapat Dialokasi 0 0 0 (6,744,643,426) 0 (6,744,643,426)

Laba Setelah Pajak Penghasilan 53,016,594,602 (1,457,810,147) (95,640,885) 22,734,349,976 (2,624,522,725) 20,109,827,252

California Sapo Fried Chicken Oriental

Aktiva Segmen 118,396,411,916 8,435,800,004 611,052,921 127,443,264,841 (17,980,116,481) 109,463,148,360 Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 6,894,623,700 0 0 6,894,623,700 (6,894,623,700) 0 Aktiva Tidak Dapat Dialokasi 13,850,951,807 0 0 13,850,951,807 13,850,951,807 Jumlah Aktiva 139,141,987,423 8,435,800,004 611,052,921 148,188,840,348 (24,874,740,181) 123,314,100,167

Kewajiban Segmen 29,931,441,364 1,695,334,336 117,335,383 31,744,111,083 0 31,744,111,083 Kewajiban Tidak Dapat Dialokasi 31,743,127,459 0 0 31,743,127,459 0 31,743,127,459 Jumlah Kewajiban 61,674,568,823 1,695,334,336 117,335,383 63,487,238,542 0 63,487,238,542

Pengeluaran Barang Modal 15,712,064,943 1,306,454,458 137,990,865 17,156,510,266 0 17,156,510,266 Penyusutan 2,822,576,696 264,532,915 24,658,563 3,111,768,174 0 3,111,768,174 Penyusutan Tidak Dapat Dialokasi 862,549,659 0 862,549,659 Beban Non-Kas Selain Penyusutan Amortisasi 2,768,240,424 132,060,207 19,245,560 2,919,546,191 (348,516,698) 2,571,029,493 Amortisasi Tidak Dapat Dialokasi 87,871,303 87,871,303

California Sapo Cal Donat Total Fried Chicken Oriental

Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan Dari Pendapatan Usaha 199,068,646,668 15,592,427,001 2,817,392,032 217,478,465,701 Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (136,001,603,901) (11,625,354,216) (1,770,946,059) (149,397,904,176)Pembayaran Kepada Karyawan (28,594,938,587) (2,819,080,082) (985,195,017) (32,399,213,686)Jumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi : Pembayaran Kepada Karyawan (7,905,445,578) 0 0 (7,905,445,578) Pembayaran Kepada Pemerintah (5,643,955,207) 0 0 (5,643,955,207)

(780,537,399) 0 0 (780,537,399)

20,142,165,996 1,147,992,703 61,250,956 21,351,409,655

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPenerimaan dari Investasi Jangka Pendek 287,275,987 0 0 287,275,987 Penerimaan Hasil Penjualan Aktiva Tetap 169,394,163 0 0 169,394,163 Pembayaran Aktiva Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa (15,750,339,475) (1,306,454,458) (99,716,333) (17,156,510,266)

(15,293,669,325) (1,306,454,458) (99,716,333) (16,699,840,116)

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanJumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi :

(7,040,500,000) 0 0 (7,040,500,000)(980,000,000) 0 0 (980,000,000)

(8,020,500,000) 0 0 (8,020,500,000)

27 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk) dan Perusahaan Anak, 2011

Konsolidasi

Total Konsolidasi Eliminasi

2011 Cal Donat Total Eliminasi

2011 Cal Donat

2011

Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Investasi

Pembayaran Hutang Jangka Panjang

Pembayaran Bunga dan Biaya Pinjaman Lainnya

Jumlah Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi

Pembayaran Deviden Kepada Pemegang Saham Minoritas

Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Pendanaan

California Sapo Fried Chicken Oriental

Pendapatan Pihak Eksternal 169,292,459,418 14,617,340,197 2,610,644,736 186,520,444,351 (2,678,381,453) 183,842,062,898 Antar Segmen 0 0 0 0 0 0 Jumlah Pendapatan 169,292,459,418 14,617,340,197 2,610,644,736 186,520,444,351 (2,678,381,453) 183,842,062,898

Hasil Hasil Segmen 41,730,438,783 (518,986,948) (92,149,699) 41,119,302,136 (2,678,381,453) 38,440,920,684 Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi 0 0 0 (21,513,129,939) 0 (21,513,129,939)Laba ( Rugi ) Usaha 41,730,438,783 (518,986,948) (92,149,699) 19,606,172,197 (2,678,381,453) 16,927,790,745

Pendapatan (Beban) Lain-lain Tidak Dapat Dialokasi : Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs-Bersih 0 0 0 1,506,193,000 0 1,506,193,000 Pendapatan Bunga 0 0 0 248,875,930 0 248,875,930 Beban Bunga 0 0 0 (891,038,811) 0 (891,038,811) Lain-lain 0 0 0 366,679,248 0 366,679,248

Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak Penghasilan 41,730,438,783 (518,986,948) (92,149,699) 20,836,881,564 (2,678,381,453) 18,158,500,112 Manfaat Pajak Penghasilan Tidak Dapat Dialokasi 0 0 0 (5,033,254,999) 0 (5,033,254,999)

Laba Setelah Pajak Penghasilan 41,730,438,783 (518,986,948) (92,149,699) 15,803,626,565 (2,678,381,453) 13,125,245,113

California Sapo Fried Chicken Oriental

Aktiva Segmen 91,310,190,113 7,981,847,327 624,185,919 99,916,223,359 (6,367,389,187) 93,548,834,172 Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 6,759,434,500 0 0 6,759,434,500 (6,759,434,500) 0 Aktiva Tidak Dapat Dialokasi 12,593,726,360 0 0 12,593,726,360 12,593,726,360 Jumlah Aktiva 110,663,350,973 7,981,847,327 624,185,919 119,269,384,219 (13,126,823,687) 106,142,560,532

Kewajiban Segmen 31,624,311,724 330,410,925 56,509,862 32,011,232,511 0 32,011,232,511 Kewajiban Tidak Dapat Dialokasi 37,080,984,750 0 0 37,080,984,750 0 37,080,984,750 Jumlah Kewajiban 68,705,296,474 330,410,925 56,509,862 69,092,217,261 0 69,092,217,261

Pengeluaran Barang Modal 12,815,970,261 1,000,527,522 79,311,093 13,895,808,876 0 13,895,808,876 Penyusutan 2,483,211,001 193,337,818 43,705,530 2,720,254,349 0 2,720,254,349 Penyusutan Tidak Dapat Dialokasi 862,885,009 0 862,885,009 Beban Non-Kas Selain Penyusutan Amortisasi 2,508,721,971 164,749,916 28,734,244 2,702,206,131 (357,513,167) 2,344,692,964 Amortisasi Tidak Dapat Dialokasi 145,739,586 145,739,586

California Sapo Cal Donat Total Fried Chicken Oriental

Arus Kas dari Aktivitas OperasiPenerimaan Dari Pendapatan Usaha 167,097,854,661 14,561,767,948 2,630,902,394 184,290,525,003 Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (112,626,780,670) (10,151,234,007) (1,452,375,606) (124,230,390,283)Pembayaran Kepada Karyawan (25,135,915,229) (3,373,379,763) (827,392,119) (29,336,687,111)Jumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi : Pembayaran Kepada Karyawan (7,556,601,133) 0 0 (7,556,601,133) Pembayaran Kepada Pemerintah (2,668,390,442) 0 0 (2,668,390,442)

(638,278,405) 0 0 (638,278,405)

18,471,888,782 1,037,154,178 351,134,669 19,860,177,629

Arus Kas dari Aktivitas InvestasiPenerimaan dari Investasi Jangka Pendek 194,671,738 0 0 194,671,738 Penerimaan Hasil Penjualan Aktiva Tetap 582,820,906 0 0 582,820,906 Pembayaran Aktiva Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa (12,815,970,261) (1,000,527,522) (79,311,093) (13,895,808,876)

(12,038,477,617) (1,000,527,522) (79,311,093) (13,118,316,232)

Arus Kas dari Aktivitas PendanaanJumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi :

(5,948,900,000) 0 0 (5,948,900,000)(490,000,000) 0 0 (490,000,000)

(6,438,900,000) 0 0 (6,438,900,000)

28 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk) dan Perusahaan Anak, 2011

Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Pendanaan

Konsolidasi

2010

Pembayaran Bunga dan Biaya Pinjaman Lainnya

Jumlah Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi

Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Investasi

Total Eliminasi

Pembayaran Hutang Jangka Panjang Pembayaran Deviden Kepada Pemegang Saham Minoritas

2010 Cal Donat

Eliminasi Konsolidasi2010 Cal Donat Total

Segmen Sekunder

Bentuk Sekunder pelaporan segmen perusahaan adalah usaha yang ditentukan berdasarkan wilayah geografis.Segmen yang dilaporkan memenuhi test 10% maupun 75% seperti yang dipersyaratkan Standar Akuntansi Keuangan.

Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut :

2011 2010

Pendapatan UsahaSumatera Utara 13,566,154,115 11,725,697,431 Sumatera Barat, Sumatera Selatan 41,008,749,845 30,227,893,135 Jawa Barat,DKI Jakarta,Banten,Kalimantan Barat 132,341,307,544 114,590,514,195 Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi 33,549,238,648 29,976,339,590

Jumlah Pendapatan Usaha 220,465,450,152 186,520,444,351 Eliminasi (2,624,522,725) (2,678,381,453) Jumlah Pendapatan Usaha 217,840,927,427 183,842,062,898

Nilai Aktiva Segmen :Sumatera Utara 5,287,905,619 5,990,058,529 Sumatera Barat, Sumatera Selatan 29,079,581,182 14,898,931,116 Jawa Barat,DKI Jakarta,Banten,Kalimantan Barat 98,404,675,473 83,895,383,472 Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi 15,416,678,074 14,485,011,102

Jumlah 148,188,840,348 119,269,384,219 Eliminasi (24,874,740,181) (13,126,823,687) Jumlah Aktiva Segmen 123,314,100,167 106,142,560,532

Pengeluaran Barang Modal :

Sumatera Utara 253,844,050 1,103,507,361 Sumatera Barat, Sumatera Selatan 3,364,531,368 3,231,248,294 Jawa Barat,DKI Jakarta,Banten,Kalimantan Barat 12,463,724,219 7,105,953,100 Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi 1,074,410,629 2,455,100,121

Jumlah Pengeluaran Barang Modal 17,156,510,266 13,895,808,876

29 PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan Perusahaan Anak, 2011