cover - depkes.go.id lkj es 2 2016/7 l… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan...

87

Upload: lytuyen

Post on 05-Jun-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 2: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 3: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 4: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 5: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 6: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 7: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Kementerian Kesehatan

melaksanakan enam sasaran pokok RPJMN Tahun 2015-2019 dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, yaitu (1) meningkatkan

status kesehatan dan status gizi ibu dan anak, (2) meningkatnya pengendalian

penyakit, (3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan. (4) meningkatnya cakupan

pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas

pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan

vaksin, serta (6) meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Sebagai acuan untuk mengarahkan pembangunan kesehatan di lingkup

Badan PPSDM Kesehatan telah ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2015-2019. Dalam dokumen perencanaan strategis tersebut telah memuat indikator

kinerja dan target yang diurai per tahun serta rencana indikasi pendanaannya.

Selanjutnya tugas dan fungsi dari Badan PPSDM Kesehatan Kementerian

Kesehatan tertuang dalam Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan Tahun

2015-2019. Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan mutu sumber daya

manusia kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan, Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan sebagai satuan kerja Badan PPSDM Kesehatan memiliki

peranan penting dalam menyelenggarakan fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga

kesehatan dan peningkatan mutu SDM Kesehatan melalui pendidikan berkelanjutan

dan pengembangan jabatan fungsional.

Dalam melaksanakan kegiatan peningkatan dan penjaminan mutu SDM

Kesehatan, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan semakin dituntut untuk

Page 8: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 2

menyesuaikan dengan perubahan sistem manajemen pemerintahan yang menuntut

azas akuntabilitas, di mana setiap penyelenggaraan negara harus dapat

mempertangungjawabkan kinerja atau hasil-hasil dari seluruh program dan

kegiatannya kepada masyarakat atas penggunaan dana dan kewenangan yang

diberikan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan Tahun 2016 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan atas

pelaksanaan program/kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai

sasaran/target yang telah ditetapkan.

Adapun tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan Tahun 2016 adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja

dan sasaran Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan selama tahun 2016.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu simpulan

yang dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan

kebijakan dan strategi tahun berikutnya.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:

Tugas: melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peningkatan mutu sumber daya

manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam

melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan menyelenggarakan

fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga

kesehatan, pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan fungsional.

Page 9: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 3

b. Pelaksanaan di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan,

pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan fungsional.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi

tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan

fungsional.

d. Pelaksanaan administrasi pusat.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Pusat Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan terdiri atas; Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga

Kesehatan yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub Bidang Sub Bidang Fasilitasi

Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan, dan Subbidang Fasilitasi Profesi

Tenaga Kesehatan

1. Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan

Tugas: Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan teknis, penyusunan program standardisasi, sertifikasi dan

pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan.

Fungsinya:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi

standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan fasilitasi profesi

tenaga kesehatan.

b. Penyiapan pelaksanaan di bidang fasilitasi standardisasi dan sertifikasi

tenaga kesehatan dan fasilitasi profesi tenaga kesehatan.

2. Bidang Pendidikan Berkelanjutan yang terdiri dari 2 Sub Bidang yaitu Sub

Bidang Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan

Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

Tugas: melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di

bidang pendidikan berkelanjutan

Fungsinya:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang pendidikan

berkelanjutan sumber daya manusia kesehatan dan profesi kesehatan

b. Penyiapan pelaksanaan di bidang pendidikan berkelanjutan sumber

daya manusia kesehatan dan profesi kesehatan

Page 10: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 4

3. Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional yang terdiri dari 2 Sub Bidang

yaitu Sub Bidang Analisis dan Pemetaan Jabatan Fungsional dan Sub

Bidang Pemantauan dan Evaluasi Jabatan Fungsional.

Bidang mempunyai tugas melaksanakan

Tugas: melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di

bidang pengembangan jabatan fungsional.

Fungsinya:

a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang analisis dan

pemetaan dan pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional.

b. Penyiapan pelaksanaan di bidang analisis dan pemetaan dan

pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional.

4. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas tugas melakukan koordinasi

penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan

barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian, tata

laksana, kearsipan, dan tata persuratan, serta kerumahtanggaan pusat

Struktur organisasi Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan seperti pada

gambar berikut:

Page 11: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 5

Page 12: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 6

D. PERMASALAHAN UTAMA

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan

kesehatan dengan prioritas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK)

serta peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi,

sertifikasi tenaga kesehatan dan pengembangan jabatan fungsional, menjadi

tantangan yang harus diselesaikan oleh Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

Disamping itu, terdapat permasalahan yang dihadapi yang menjadi strategyc issue

untuk dilakukan upaya tindak lanjut, antara lain:

1. Belum optimalnya pengelolaan Surat Tanda Register (STR) terkait dengan

seringnya keterlambatan penerbitan STR

2. Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan spesialistik di daerah

3. Pengadaan Dokter Layanan Primer (DLP) masih terkendala regulasi

4. Belum optimalnya pengelolaan jabatan fungsional meliputi aspek

perencanaan, pengangkatkan dan pengembangan jabatan fungsional

Page 13: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Rencana Kinerja Tahunan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI

maupun Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan Tahun 2015 - 2019.

Perencanaan kinerja ini memuat seluruh target kinerja yang ingin dicapai

dalam satu tahun. Target kinerja ini mempresentasikan nilai kuantitatif setiap

indikator kinerja baik pada tingkat sasaran strategik maupun sasaran kegiatan yang

mendukung indikator kinerja. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) berfungsi sebagai

tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan untuk periode

satu tahun.

Sesuai dengan rencana strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-

2019, sasaran Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan adalah terselenggaranya

peningkatan mutu SDM Kesehatan mengacu pada Indikator Kinerja Kegiatan (IKK),

yang ditetapkan secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam

mencapai sasaran strategis yang ingin dicapai. IKK Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan dengan target capaian indikator pada tahun 2016 sebagai berikut:

1) Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi sebanyak 115.000 orang.

2) Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan sebanyak 3.000 orang.

Disamping IKK juga ada Indikator Kinerja Pendukung yang merupakan

dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya sesuai

dengan Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan (RAP Badan PPSDM Kesehatan) Tahun 2015-2019,

Indikator kinerja kegiatan pendukung tersebut yaitu:

1) Kegiatan prioritas nasional Kantor Staf Presiden (KSP) melalui peningkatan

dan penjaminan mutu kesehatan dengan target capaian akhir tahun 2016

Page 14: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 8

(B12), yakni terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan

(LSP Nakes) yang akan didayagunakan ke luar negeri.

2) Penyelenggaraan penganugerahan tenaga kesehatan teladan tahun 2016

sebanyak 306 orang

3) Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)

sebanyak 13 dokumen

4) Tersusunnya dokumen ketatausahaan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan:

(a) Kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi sebanyak 3

dokumen

(b) Pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) sebanyak 2

dokumen

(c) Kepegawaian dan ketatausahaan sebanyak 2 dokumen

Pada tahun 2016 melalui perjanjianan kinerja telah ditetapkan target capaian

kinerja sebagai berikut:

a. Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi sebanyak 115.000 orang.

Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan regulasi yang terkait dengan

kualitas tenaga kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor:

46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Majelis Tenaga

Kesehatan Indonesia (MTKI) mempunyai tugas dalam penyelenggaraan

sertifikasi dan registrasi tenaga kesehatan yang menjalankan praktik dan

atau pekerjaan keprofesiannya yang salah satu fungsinya adalah

melakukan penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR). Tenaga kesehatan

yang telah lulus dalam proses tersebut akan diberikan sertifikat

kompetensi sebagai bukti pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki,

dan menjadi landasan registrasi dan lisensi/perizinan untuk melakukan

pekerjaan profesi.

MTKI adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan.

Upaya peningkatan mutu tenaga kesehatan dilakukan melalui uji

kompetensi yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan bekerjasama

Page 15: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 9

dengan MTKI dan LPUK (Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi).

MTKI merupakan suatu lembaga yang melakukan kebijakan-kebijakan

terkait dengan sertifikasi (melalui uji kompetensi sesuai dengan standar

profesi) dan registrasi (melalui pemberian surat tanda registrasi),

sedangkan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) selaku pelaksanaan

kebijakan di Provinsi.

Definisi operasional dari indikator ini adalah jumlah STR yang diberikan

kepada tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian

oleh MTKI.

Indikator ini dihitung jumlah STR yang diterbitkan/diberikan kepada

tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian oleh

MTKI selama tahun 2016.

b. Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan sebanyak 3.000

orang.

Pendidikan berkelanjutan tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya

dalam meningkatkan mutu tenaga kesehatan. Tujuan dari pendidikan

berkelanjutan tenaga kesehatan adalah meningkatnya mutu dan

profesionalisme tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan

dan pelayanan kesehatan program tugas belajar Kementerian Kesehatan

diselenggarakan dalam rangka menyediakan tenaga kesehatan yang

mempunyai kompetensi yang dibutuhkan oleh pembangunan dan

pelayanan kesehatan.

Definisi operasional dari indikator ini adalah:

Jumlah SDM kesehatan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan dan

instansi kesehatan yang diberikan beasiswa untuk pendidikan

berkelanjutan (Diploma III, S1, S2, S3, Profesi dan PPDS/PDGS) pada

tahun 2016.

Indikator ini dihitung jumlah peserta tugas belajar baru (Diploma/ Strata/

Profesi dan PPDS/PDGS) yang diberikan beasiswa selama tahun 2016

berdasarkan Surat Keputusan Penetapan dari Menteri Kesehatan RI.

Page 16: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 10

c. Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)

sebanyak 13 dokumen.

Rancangan NSPK yang disusun terkait dengan pelaksanaan kegiatan

fasilitasi standarisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan

berkelanjutan SDM Kesehatan dan pengembangan jabatan fungsional.

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan menyusun NSPK terkait fasilitasi

standardisasi, sertifikasi dan profesi tenaga kesehatan, pengembangan

jabatan fungsional, buku petunjuk teknis/pedoman, Surat Keputusan

Bersama (SKB), Buku Panduan, Surat Keputusan yang ditetapkan oleh

Menteri Kesehatan dan Surat Edaran yang ditetapkan oleh Kepala Badan

PPSDM Kesehatan.

d. Tersusunnya dokumen ketatausahaan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan meliputi; kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi

sebanyak 3 dokumen, pengelolaan keuangan dan BMN sebanyak 2

dokumen dan pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan sebanyak 2

dokumen.

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan menyusun perencanaan

program, laporan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

program. Seperti diketahui bahwa perencanaan program merupakan

turunan atau rincian dari Renstra Kementerian Kesehatan dan Rencana

Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan yang dirinci dalam bentuk

program tahunan. Program tahunan diantaranya memuat perencanaan

program, laporan kinerja serta monitoring dan evaluasi.

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai acuan dalam menyusun kegiatan

dan anggaran begitu juga untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan program dan sebagai bahan masukan penyempurnaan

pelaksanaan program yang sedang berlangsung dan kegiatan program

tahun selanjutnya.

Page 17: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 11

Selanjutnya pengelolaan keuangan dan BMN perlu dibuat laporannya

berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan telah

menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara

layak sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

Untuk pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan diselenggarakan

terutama dalam rangka koordinasi dan rekonsiliasi administrasi dan

kepegawaian di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

program Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dilakukan dengan

meningkatkan kepemimpinan, koordinasi dan kerjasama dalam

pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan sumber daya (SDM, dana

dan sarana prasarana yang memadai), pengelolaan, pembinaan dan

pengawasan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan serta tugas teknis

dan kegiatan lainnya.

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen pimpinan

yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan

terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain untuk

meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata

komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah. Perjanjian kinerja

digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja

aparatur, dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi

(punishment).

Page 18: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 12

Target capaian IKK Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016

ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Dokumen perjanjian kinerja (PK)

tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

SASARAN

INDIKATOR

TARGET (Orang)

(1) (2) (3)

1

Terselenggaranya Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

115.000

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

3.000

Perjanjian Kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun 2016

secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini:

Page 19: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 13

Tabel 2.2 Rincian Penetapan Kinerja Tahun 2016

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN

1 2 3 4 5

1

Terselenggaranya fasilitasi standardisasi, sertifikasi dan profesi tenaga kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

115.000

Orang

1) Fasilitasi Standardisasi dan sertifikasi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan

1 Dokumen

2) Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasalitasi preofesi tenaga kesehatan

2

Dokumen

2 Meningkatnya mutu SDM Kesehatan

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

3.000

Orang

1) Pendidikan berkelanjutan profesi Kesehatan

a) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi kesehatan

1 Dokumen

b) Jumlah peserta PPDS/PPDGS 800 Orang

2) Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

a) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

3 Dokumen

b) Jumlah penerima bantuan pendidikan diploma, strata dan profesi

2.200 Orang

Disamping IKK Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan yang telah

ditetapkan diatas, sesuai dengan RAP BPPSDM Kesehatan tahun 2015-2019,

didukung oleh indikator kinerja pendukung yang merupakan dukungan manajemen

dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan lainya.

Indikator kinerja pendukung tersebut dapat dilihat dalam tabel 2.3

berikut ini:

Page 20: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 14

Tabel 2.3 Indikator Pendukung Tahun 2016

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

PENDUKUNG TARGET SATUAN

1 2 3 4 5

1

Kegiatan prioritas nasional Kantor Staf Presiden (KSP) melalui peningkatan dan penjaminan mutu kesehatan

Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP Nakes) yang akan didayagunakan ke luar negeri pada bulan 12 (B12)

Diperoleh Lisensi dari BNSP

Dokumen

2 Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK)

Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan kriteria (NSPK) 1) Fasilitasi Standardisasi, Sertifikasi

dan Profesi Tenaga Kesehatan

13

Dokumen

a) Jumlah dokumen fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan

1 Dokumen

b) Jumlah dokumen fasilitasi profesi tenaga kesehatan

2 Dokumen

2) Pendidikan Berkelanjutan

a) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

3 Dokumen

b) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi Kesehatan

1 Dokumen

3) Pengembangan Jabatan Fungsional

a) Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional

4 Dokumen

b) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

2 Dokumen

c) Penganugerahan tenaga kesehatan teladan

306 Orang

Page 21: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 15

3

Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tersusunnya: (1) Kebijakan Perencanaan, Program dan laporan evaluasi (2) Pengelolaan Keuangan dan BMN (3) Pengelolaan kepegawaian dan Ketatausahaan

7

Dokumen/

Laporan

a) Jumlah dokumen perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program

1 Dokumen

b) Jumlah dokumen rencana dan anggaran program jangka pendek dan panjang

1 Dokumen

c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program

1 Dokumen

d) Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

2 Dokumen

e) Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

2 Dokumen

Page 22: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUATAN IMPELEMENTASI LAPORAN KINERJA PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan

penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan

penerapan reformasi birokrasi yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan

upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja di lingkungannya

melalui upaya penguatan terhadap implementasi SAKIP Pusat Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan. Upaya yang dilakukan dalam rangka penguatan implementasi

Laporan Kinerja di tahun 2016 sebagai berikut:

1) Menyusun Perjanjian Kinerja Peningkatan Mutu SDM Kesehatan yang

diarahkan pada hasil yang ingin dicapai. Perjanjian kinerja disusun melalui

proses pembahasan dengan Bidang-Bidang/Sub Bagian di lingkungan Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dengan menekankan pada upaya

peningkatan kinerja dan pencapaian terhadap target kinerja yang telah

ditetapkan. Perhatian serius Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan terhadap

kualitas penyusunan perjanjian kinerja ditunjukkan dengan dilakukannya

penandatanganan perjanjian kinerja tahun 2016 pada bulan Januari 2016.

2) Mendorong Bidang-Bidang/Sub Bagian untuk memanfaatkan Laporan Kinerja

sebagai bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan ke depannya, sehingga dapat

terwujud kinerja yang optimal di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

3) Melakukan evaluasi terhadap indikator kinerja agar lebih relevan,

menggambarkan hasil, dan dapat diukur secara obyektif yang lebih

menggambarkan hasil dan terukur.

4) Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja

melalui kegiatan kursus dan pelatihan manajemen strategis untuk meningkatkan

Page 23: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 17

kualitas perencanaan kinerja di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

B. CAPAIAN KINERJA JUMLAH TENAGA KESEHATAN TEREGISTRASI

Capaian kinerja merupakan penilaian pencapaian tujuan atau sasaran kinerja

yang telah ditetapkan. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara

target dan realisasi kinerja. Target indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan

teregistrasi selama periode Renstra 2015-2019 dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah

ini.

Tabel 3.1 Target Indikator Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja

Target (Orang) 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

100.000

115.000

175.000

150.000

150.000

Target indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan teregistrasi selama periode

Renstra 2015-2019 pada tabel 3.1 diatas, terlihat bahwa target terendah pada tahun

2015 dan target tertinggi pada tahun 2017. Capaian kinerja jumlah tenaga kesehatan

teregistrasi selain dokter dan dokter gigi pada tahun 2016 termasuk kategori

berhasil, bahkan realisasinya jauh melampaui target (191,00%), sebagaimana dapat

dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Page 24: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 18

Tabel 3.2 Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi Tahun 2016

Indikator

Target

(Orang)

Realisasi (Orang)

Capaian Kinerja (%) 2016 2015 2010-2014

(rata-rata)

Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

115.000

219,564

191,00

246.89

210,19

Tabel 3.2 diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja indikator jumlah tenaga

kesehatan teregistrasi, baik capaian kinerja tahun 2016 maupun capaian kinerja tahun

2015 dan capaian kinerja rata-rata selama periode Renstra 2010-2014 sudah

melampaui dari target yang ditetapkan (capaian kinerja diatas 100%).

Dari target sebanyak 115.000 tenaga kesehatan teregistrasi sampai dengan

berakhirnya tahun anggaran 2016 telah terealisasi sebanyak 219.564 orang atau

capaian kinerja sebesar 191,00%. Capaian kinerja indikator ini lebih rendah, bila

dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2015 dengan realisasi sebanyak

246.895 orang (capaian kinerja sebesar 246,89%). Demikian pula jika dibandingkan

dengan capaian kinerja rata-rata periode Renstra tahun 2010-2014 sebesar 210,19%.

Namun demikian capaian kinerja jumlah tenaga kesehatan teregistrasi pada tahun

2016 ini sudah melebihi dari target yang telah ditetapkan. Capaian kinerja indikator

jumlah tenaga kesehatan teregistrasi tahun 2015 dan tahun 2016 sebagaimana

dijelaskan pada grafik 3.1 dibawah ini:

Page 25: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 19

Grafik 3.1 Capaian Kinerja Indikator Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

Tahun 2015 dan Tahun 2016

Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan teregistrasi dihitung berdasarkan

jumlah STR yang diterbitkan/dikirim ke Provinsi. Penerbitan STR per Provinsi

tahun 2016 sebagaimana dijelaskan pada grafik 3.2 berikut ini:

Page 26: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 20

Grafik 3.2 Penerbitan STR per Provinsi Tahun 2016

Pada grafik 3.2 diatas, diketahui bahwa penerbitan/pengiriman STR selama

tahun 2016 yang paling banyak adalah Provinsi Jawa Barat sebanyak 22.819 STR,

diikuti Provinsi Jawa Tengah sebanyak 21.577 STR dan Provinsi Sumatera Utara

sebanyak 18.228 STR. Sedangkan Provinsi yang paling sedikit menerbitkan STR

adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan 770 STR.

Pengajuan usul penerbitan STR oleh tenaga kesehatan dilakukan secara

kolektif dan/atau individual kepada MTKI melalui MTKP Provinsi domisili, praktek

atau pekerjaannya. Mulai tahun 2016 ini MTKI telah menyelenggarakan registrasi

tenaga kesehatan melalui STR secara Online bagi usulan baru. Pada awal tahun 2017

direncanakan pengurusan re-registrasi dapat diselenggarakan secara online dan

diharapkan dapat mengurangi kendala yang ada pada penerbitan STR secara manual

serta dapat mempersingkat waktu penerbitan STR. Saat ini tenaga kesehatan yang

Page 27: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 21

sudah teregisterasi meliputi 22 jenis profesi yaitu: Perawat, Bidan, Fisioterapi,

Perawat Gigi, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara, Radiografer, Okupasi Terapis,

Ahli Gizi, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, Teknisi Gigi, Sanitarian,

Elektromedis, Analis Kesehatan, Perawat Anestesi, Akupuntur Terapis, Fisikawan

Medis, Ortotis Prostetis, Teknisi Transfusi Darah, Kesehatan Masyarakat, Teknik

Kardiovaskuler dan Psikologi Klinis. Sedangkan profesi tenaga kesehatan lainnya

ditentukan lebih lanjut dengan keputusan Ketua MTKI.

Gambar 3.1. Kepala Badan PPSDM Kesehatan (drg. Usman Sumantri, M.Kes) ketika memberikan sambutan dan membuka secara resmi “Seminar Registrasi Tenaga Kesehatan Indonesia Secara Online” tanggal 1 Desember 2016, di Aula Gedung dr. Suwardjono Surjaningrat, Sp.OG, DR (HC).

STR profesi tenaga kesehatan yang sudah diterbitkan oleh MTKI dari tahun

2012 sampai dengan tahun 2016 secara kumulatif berjumlah 1.132.618 STR, dengan

penerbitan STR terbanyak profesi perawat sebanyak 476.768 STR (42,09%), diikuti

profesi Bidan sebanyak 448.783 STR (39,62%) dan profesi Analis Kesehatan sebanyak

41.508 STR (3,67%). Sedangkan yang paling sedikit penerbitan STRnya adalah

profesi Teknik Kardiovaskuler dengan 62 STR. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada grafik 3.3 berikut ini:

Page 28: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 22

Grafik 3.3 Penerbitan STR Kumulatif Per Jenis Tenaga Kesehatan

Tahun 2012-2016

Gambar 3.2. Surat Tanda Register (STR) Profesi Radiografer dan Profesi Fisioterapi

Page 29: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 23

Walaupun capaian kinerja indikator jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

sudah sangat baik, tetapi dalam proses pencapaian kinerja indikator ini terdapat

permasalahan-permasalahan, yaitu:

1. Adanya ketidaksesuaian antara penerimaan dana PNBP (Penerimaan

Negara Bukan Pajak) untuk STR dengan jumlah STR yang diterbitkan.

2. Sistem registrasi tenaga kesehatan secara online masih mengalami kendala

disebabkan Hosting server di Kementerian Kesehatan tidak stabil sehingga

upload kelengkapan dokumen yang diinput/enty sering gagal yang

mengakibatkan tidak lengkapnya berkas calon peserta dalam sistem

informasi STR online.

Dari permasalahan-permasalahan diatas, upaya-upaya yang sedang dan akan

dilakukan adalah:

1. Berupaya lebih optimal dalam melakukan pengendalian dan pengawasan

atas penerimaan PNBP dan pelaksanaan penerbitan STR

2. Berkoordinasi dengan Ketua Divisi Registrasi MTKI agar melakukan

koordinasi dengan MTKP dan Bendahara Penerimaan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan

3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan STR online dengan berkoordinasi

dengan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan untuk

mengupayakan server tetap stabil terutama saat registrasi online.

C. CAPAIAN KINERJA JUMLAH PESERTA BARU PENERIMA BANTUAN PENDIDIKAN

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan berasal dari kontribusi

peserta baru tugas belajar SDM Kesehatan dan peserta baru program pendidikan

dokter spesialis/pendidikan dokter gigi spesialis (PPDS/PDGS). Target indikator

kinerja jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan selama periode Renstra

2015-2019 dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini.

Page 30: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 24

Tabel 3.3 Target Indikator Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan

Tahun 2015-2019

Indikator

Target (Orang)

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan

Renstra

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

Perjanjian Kinerja

1.000

3.000

8.295

7.689

7.750

Target indikator jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan selama

periode Renstra 2015-2019 setiap tahunnya sebesar 1.000 orang. Melalui Perjanjian

Kinerja antara Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dengan Kepala Badan

PPSDM Kesehatan target indikator jumlah peserta baru penerima bantuan

pendidikan pada tahun 2016, telah ditetapkan menjadi 3.000 orang. Penambahan

target dalam Perjanjian Kinerja ini didasarkan dengan penambahan anggaran Pusat

Peningkatan Mutu yang cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dan

mulai tahun 2017-2019, indikator ini diusulkan revisi menjadi dua indikator, yaitu;

(1) Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan Pendidikan Berkelanjutan (peserta

lama dan baru), dan (2) Jumlah Peserta Penerima Bantuan Pendidikan Profesi

Kesehatan (peserta lama dan baru).

Peserta baru penerima bantuan pendidikan berasal dari peserta baru tugas

belajar SDM Kesehatan tahun 2016 dan peserta baru program pendidikan dokter

spesialis/pendidikan dokter gigi spesialis (PPDS/PDGS) Angkatan XVI dan

Angkatan XVII. Capaian kinerja peserta baru penerima bantuan pendidikan

Berdasarkan SK Penetapan Peserta oleh Menteri Kesehatan sebanyak 1.499 orang

(kontribusi dari peserta tugas belajar SDM Kesehatan atau peserta tugas belajar

reguler tahun 2016 sebanyak 1.103 orang, peserta PPDS/PDGS Angkatan XVI

sebanyak 150 orang dan peserta PPDS/PDGS Angkatan XVII sebanyak 246 orang).

Bila dibandingkan dengan target Renstra 2015-2019, capaian kinerja peserta baru

Page 31: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 25

penerima bantuan pendidikan sudah melampaui dari target yang telah ditetapkan,

yakni capaian kinerja melebihi 1.000 orang atau 149,90%.

Namun bila dibandingkan dengan target Perjanjian Kinerja sebanyak 3.000

orang peserta baru penerima bantuan pendidikan berkelanjutan, maka capaian

indikator kinerja ini sebesar 49,97% atau tidak mencapai target. Capaian kinerja

jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan tahun 2016 seperti dijelaskan pada

grafik 3.4 dibawah ini:

Grafik 3.4 Capaian Kinerja Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan

Tahun 2016

Capaian kinerja indikator ini berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pada

tahun 2016, tahun 2015 dan selama periode Renstra periode 2010-2014 dapat dilihat

pada tabel 3.4 berikut:

Page 32: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 26

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan

Tahun 2016, 2015 dan selama Periode Renstra (2010-2014)

Indikator

Target

(Orang)

Realisasi (Orang)

Capaian (%)

2016 2015 2010-2014 (rata-rata)

Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan pendidikan

3.000

1.499

49,97%

120,80%

102,54%

Pada tabel 3.4 diatas terlihat bahwa capaian kinerja indikator pada tahun

2016 ini tidak mencapai target yang telah ditetapkan, dan lebih rendah bila

dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 120,80% dan capaian

kinerja rata-rata pada periode Renstra 2010-2014, yakni sebesar 102,54%. Hal ini

disebabkan karena tingkat kelulusan calon peserta tubel sangat rendah (baik tubel

SDM Kesehatan atau tubel reguler maupun tubel PPDS/PDGS). Jumlah calon peserta

tubel reguler yang melamar tahun 2016 berdasarkan aplikasi Tubel Online tercatat

sebanyak 1.924 lulus administrasi pusat dengan jumlah kelulusan akademik

sebanyak 1.103 peserta atau 57,33%. Sedangkan jumlah calon peserta PPDS/PDGS

Angkatan XVI yang lulus administrasi pusat berdasarkan aplikasi PPDS Online

tercatat sebanyak 258 orang dan yang lulus akademik sebanyak 150 orang atau

58,14%. Demikian pula dengan PPDS/PDGS Angkatan XVII tercatat sebanyak 503

calon peserta yang lulus administrasi pusat dan yang lulus akademik sebanyak 246

peserta atau 48,91%. Selain itu program dokter layanan primer (DLP) yang

diharapkan akan terekrut sebanyak 300 orang untuk memenuhi kebutuhan dokter di

pelayanan primer atau Puskesmas tidak terealisasir sesuai target karena belum

siapnya regulasi terkait dengan DLP.

Jumlah peserta tugas belajar SDM Kesehatan (pendidikan diploma dan

strata) dan peserta PPDS/PDGS dari tahun 2011-2016 sebagaimana terlihat pada

grafik 3.5 dan 3.6 di bawah ini:

Page 33: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 27

Grafik 3.5 Grafik 3.6 Peserta Tugas Belajar SDM Kesehatan Jumlah Peserta PPDS/PDGS Tahun 2011-2016 Tahun 2011-2016

Sampai dengan tahun 2016 capaian kinerja jumlah peserta baru penerima

bantuan pendidikan telah terealisasi sebanyak 1.499 orang atau 49.97%, yaitu dari

peserta penerima bantuan PPDS/PDGS angkatan XVI sebanyak 150 orang

berdasarkan penetapan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:

HK.02.02/MENKES/456/2016 tanggal 3 September 2016, tentang Penerima Bantuan

Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan Ke Enam

Belas Tahun 2016 dan dari peserta penerima bantuan PPDS/PDGS angkatan XVII

sebanyak 259 orang berdasarkan penetapan Surat Keputusan Menteri Kesehatan

Nomor: HK.02.02/MENKES/584/2016 tanggal 11 November 2016, tentang

Penerima Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis

Angkatan Ke Tujuh Belas Tahun 2016.

Untuk peserta baru tugas belajar SDM Kesehatan sebanyak 1.103 orang

telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:

HK.02.02/H.V/SK/169/2016 tanggal 21 Oktober 2016 tentang Peserta Tugas Belajar

Sumber Daya Manusia Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan Dan

Penerima Bantuan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Berasal Dari

Pemerintah Daerah Angkatan Tahun 2016.

Page 34: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 28

Secara rinci capaian kinerja jumlah peserta baru penerima bantuan

pendidikan berkelanjutan tahun 2016, yang berasal dari peserta baru tugas belajar

SDM Kesehatan dapat dilihat pada grafik 3.7 berikut ini:

Grafik 3.7 Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan Yang Berasal

Dari Tugas Belajar SDM Kesehatan Tahun 2016

Dari grafik 3.7 diatas terlihat bahwa peserta baru penerima bantuan

pendidikan yang berasal dari tugas belajar SDM Kesehatan tahun 2016, yang

terbanyak adalah program pendidikan strata dua (S-2) dengan 735 peserta diikuti

program strata satu (S-1) dengan 148 peserta dan paling sedikit program diploma III.

Sedangkan untuk program strata satu (S-1) profesi sebanyak 97 peserta dan program

strata tiga (S-3) sebanyak 57 peserta. Program Diploma IV yang paling banyak

diminati yaitu; Spesialis Dental Asisten, Kebidanan dan Gizi. Untuk program strata

satu (S-1) profesi yang banyak diminati seperti; Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners,

Apoteker, Kebidanan dan Ilmu Gizi. Sedangkan untuk program strata dua (S-2)

profesi yang paling banyak diminati yaitu; Keperawatan Medikal Bedah,

Keperawatan Anak, dan Keperawatan Komunitas.

Page 35: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 29

Gambar 3.3. Sosialisasi Aturan Kebijakan Kementerian Kesehatan Dengan Peserta PPDS/PDGS Di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Permasalahan yang ada dari upaya untuk pencapaian kinerja jumlah

peserta baru penerima bantuan pendidikan adalah:

1. Tugas Belajar SDM Kesehatan Pendidikan Diploma dan Strata.

Masalah tugas belajar SDM Kesehatan pendidikan diploma dan strata

adalah:

a. Perencanaan penempatan paska tubel oleh Pemerintah Daerah (Dinas

Kesehatan dan Badan Kepegawaian Daerah) belum optimal.

b. Penetapan biaya pendidikan di institusi pendidikan khususnya yang

memiliki status Badan Hukum Perguruan Tinggi Negeri (BHPTN)

berubah setiap tahun akademik mengakibatkan perencanaan anggaran

kurang adekuat.

c. Penetapan grading biaya pendidikan untuk peserta tugas belajar SDM

Kesehatan oleh Perguruan Tinggi menggunakan grade tertinggi.

2. Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi

Spesialis (PPDS/PDGS).

Masih rendahnya jumlah peserta bantuan PPDS/PDGS yang berasal dari

daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK), disebabkan oleh:

Page 36: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 30

a. Rendahnya tingkat kelulusan seleksi akademik dari calon peserta

PPDS/PDGS.

b. Kurangnya dukungan Pemerintah Daerah dalam penyiapan sarana

prasarana di rumah sakit untuk penempatan kembali dokter spesialis

dan tidak adanya formasi serta insentif bagi lulusan PPDS/PDGS non

PNS.

c. Rendahnya kepatuhan dokter spesialis/dokter gigi spesialis untuk

ditempatkan di Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan (DTPK) atau

daerah yang kurang diminati.

Dari permasalahan atau hambatan diatas, upaya yang telah dan akan

dilakukan adalah:

1. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penempatan paska tugas

belajar di unit kerjanya.

2. Melakukan negosiasi dengan institusi pendidikan agar dapat

menurunkan grade biaya pendidikan bagi peserta tubel SDM Kesehatan.

3. Peningkatan kemampuan calon peserta PPDS/PDGS melalui e-learning

tenaga kesehatan melalui program PPDS/PDGS dengan alamat web:

http://edutenagakesehatan.tk/

4. Berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal regulasi

penyiapan sarana dan prasarana di rumah sakit, khususnya ruma sakit

tipe C untuk penempatan lulusan PPDS/PDGS.

5. Berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi dalam rangka meningkatkan jenjang karir bagi

lulusan PPDS/PDGS non PNS dan mempercepat proses status

kepegawaian menjadi PNS.

Page 37: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 31

1. Program Prioritas Nasional Kantor Staf Presiden (KSP)

D. INDIKATOR PENDUKUNG

Dalam rangka penyiapan tenaga perawat dan tenaga kesehatan lainnya ke

luar negeri dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perdagangan

bebas serta penyamaan pengakuan/perhargaan (recognition) dengan negara lain

melalui pemberian sertifikasi kompetensi kerja. Untuk mencapai rekognisi sertifikasi

tenaga kesehatan yang terstandar di tingkat internasional dengan tenaga perawat

sebagai pilot project, juga sebagai salah satu amanah dari Wakil Presiden untuk

memfasilitasi penyelenggaraan uji kompetensi internasional bagi tenaga kesehatan

di Indonesia, maka Kementerian Kesehatan menginisiasi pembentukan Lembaga

Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP Nakes) yang akan didayagunakan ke luar

negeri. Pembentukan LSP Nakes ini memiliki persyaratan yang harus dipenuhi

sesuai dengan peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) nomor:

2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi.

Pembentukan LSP Nakes yang akan didayagunakan ke luar negeri tersebut,

merupakan program Peningkatan dan Penjaminan Mutu SDM Kesehatan yang

masuk dalam program prioritas Kantor Staf Presiden (KSP). Pembentukan LSP

Nakes ini dipantau secara berkala setiap triwulan sekali (capaian B04, B06, B09 dan

B12) melalui Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan untuk

selanjutnya dilaporkan ke KSP. Ukuran keberhasilan pembentukan LSP Nakes secara

bertahap adalah;

(1) Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Lembaga Sertifikasi Profesi

Tenaga Kesehatan

(2) Tersedianya standar kompetensi kerja

(3) Tersedianya skema sertifikasi

(4) Tersedianya asesor kompetensi

(5) Tersedianya materi uji kompetensi kerja

(6) Tersedianya dokumen pengendalian mutu

(7) Diperolehnya lisensi LSP Nakes dari BNSP

Page 38: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 32

Tabel 3.5 berikut ini menjelaskan capaian keberhasilan Pembentukan LSP

Nakes, mulai dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan sampai diperolehnya lisensi

LSP Nakes dari BNSP.

Tabel 3.5 Capaian Program Prioritas Nasional KSP Dalam Peningkatan dan

Penjaminan Mutu Kesehatan Tahun 2016

NO KEGIATAN PRIORITASPENANGGUNG

JAWAB

INSTANSI

TERKAIT

KRITERIA

KEBERHASILAN UKURAN KEBERHASILAN

UKURAN KEBERHASILAN

B04, B06, B09, B12% CAPAIAN KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1

Pembentukan Lembaga

Sertifikasi Profesi (LSP) Tenaga

Kesehatan yang akan

didayagunakan ke LN

- Kepala Pusat

Peningkatan Mutu SDM

Kes

BNSP, BNP2TKI,

Kemenlu,

Lembaga Diklat

terkait,

penyelenggara

uji kompetensi

organisasi

profesi

Terbentuknya Lembaga

Sertifikasi Profesi

Tenaga Kesehatan yang

terlisensi oleh BNSP

1. Surat Keputusan Menkes tentang

LSP Nakes;

2. Tersedianya standar kompetensi

3. Tersedianya skema Sertifikasi;

4. Tersedianya asesor kompetensi;

5. Tersusunnya materi uji kompetensi

kerja;

6. Tesedianya dokumen pengendalian

mutu LSP.

7.Diperolehnya lisensi dari BNSP.

TARGET B04:

Dokumen Surat Keputusan

Menteri Kesehatan tentang

Lembaga Sertifikasi Profesi

Tenaga Kesehatan

B04: 80% Proses penandatanganan Dokumen

Surat Keputusan Menteri Kesehatan

tentang Lembaga Sertifikasi Profesi

Tenaga Kesehatan oleh Menteri

Kesehatan

TARGET B06:

Tersedianya standar

kompetensi kerja, skema

sertifikasi, dokumen

pengendalian mutu.

B06: 70% Dokumen skema sertifikasi dan

dokumen Pengendalian Mutu

(Panduan Mutu) dalam proses

pengesahan Ketua LSP Nakes

TARGET B09:

Tersedianya Asesor kompetensi

dan tersusunnya materi uji

kompetensi kerja

B09: 100% - Terselenggaranya proses assesment

terhadap calon asesor kompetensi

dengan hasil rekomendasi

diterbitkannya sertifikat Asesor

Kompetensi sebanyak 41 orang dari

Badan Nasional Sertifikasi Profesi

(BNSP)

- Materi uji kompetensi (MUK) kerja

terdiri dari; (1) MUK Jenis Bukti Check

List Observasi, (2) MUK Jenis Bukti

Tambahan dan (3) MUK Jenis Bukti

Tidak Langsung

TARGET B12:

Diperolehnya lisensi LSP dari

BNSP

B12: 100% - Sebagai syarat final untuk

memperoleh Lisensi dari BNSP: (1)

Adanya hasil verifikasi LSP Nakes, (2)

Full Asessment untuk memdapatkan

Perawat yang tersertifikasi, dan (3)

Lisensi LSP Nakes

Pelaksanaan Janji Presiden/Wakil Presiden di Tahun Anggaran 2016

Kementerian Kesehatan

PENINGKATAN DAN PENJAMINAN MUTU KESEHATAN

Page 39: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 33

2. Pengelolaan Jabatan Fungsional Bidang Kesehatan

Sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan, Pembentukan

LSP Nakes telah berjalan dengan baik dengan capaian rata-rata 87,50%

atau kategori tercapai denga penilaian hijau.

Gambar 3.4. Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP Nakes), Suhartati, S.KP, M.Kes (keempat dari kanan depan) bersama para Asesor Kompetensi dalam “Kaji Ulang Manajemen LSP Nakes” tanggal 22 Desember 2016 Di Hotel Grand Dhika, Jakarta

Dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier

Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menduduki jabatan fungsional, diperlukan

kesesuaian antara kompetensi dan kualifikasi jabatan. Kesesuaian tersebut

harus dimulai sejak proses perencanaan, pengangkatan, dan

pengembangan. Untuk mewujudkan hal tersebut pengelolaan jabatan

fungsional bidang kesehatan sangat diperlukan. Namun kondisi saat ini

regulasi atau kebijakan pengelolaan jabatan fungsional masih berdiri

sendiri-sendiri, belum terstruktur dan belum berjalan dengan optimal.

Berdasarkan hasil pemetaan jabatan fungsional bidang kesehatan

menunjukkan bahwa jumlah pemangku jabatan fungsional kesehatan di

lingkungan Kementerian Kesehatan sebanyak 21.604 orang dan jumlah

pemangku jabatan fungsional non kesehatan di lingkungan Kementerian

Kesehatan sebanyak 4.809 orang. Sedangkan berdasarkan hasil pemetaan

Page 40: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 34

nasional yaitu bersumber dari Direktorat Pengolahan Data dan Sistem

Informasi Badan Kepegawaian Negara (BKN) menunjukkan rekapitulasi data

Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan jabatan fungsional kesehatan yang

terdiri dari 28 jenis sebanyak 340.467 orang. Jumlah tersebut selain ada di

lingkungan Kementerian Kesehatan juga tersebar di Kementerian/Lembaga

dan Pemerintah Daerah sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut

ini:

Tabel 3.6

Page 41: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 35

Jumlah PNS berdasarkan jabatan fungsional kesehatan tersebut

tidaklah sedikit, untuk itu perlu didukung oleh regulasi dan kebijakan yang

komprehensif agar pengelolaan dan penyelenggaraan pengembangan jabatan

fungsional dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Kondisi yang ada saat

ini beberapa regulasi dan kebijakan yang telah ditetapkan melalui Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Permenpan-RB) belum sepenuhnya mengakomodir penyelenggaraan dan

pengelolaan jabatan fungsional bidang kesehatan.

Hasil identifikasi awal yang telah dilakukan oleh Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan ditemukan beberapa permasalahan terkait jabatan

fungsional, antara lain:

(1) Regulasi/Kebijakan yang mengatur tentang Jabatan Fungsional.

Belum semua jabatan fungsional bidang kesehatan memiliki

petunjuk teknis (juknis) yang mengatur tentang penilaian angka

kredit. Sementara beberapa jabatan fungsional bidang kesehatan

yang sudah memiliki juknis, perlu ditinjau ulang mengingat

tahun penerbitan peraturan tersebut sudah lama sehingga

mungkin tidak relevan lagi dengan perkembangan situasi dan

kondisi saat ini. Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian dengan

kebijakan dan regulasi yang berlaku, salah satunya adalah

Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014.

(2) Standar Kompetensi.

Standar kompetensi jabatan fungsional terdiri dari 3 yaitu;

standar kompetensi manajerial, standar kompetensi teknis, dan

standar kompetensi sosio-kultural. Dari 28 jabatan fungsional

kesehatan, hanya 10 jabatan fungsional yang telah memiliki

standar kompetensi manajerial. Sedangkan untuk standar

kompetensi teknis sedang dalam proses penyusunan untuk 6

jabatan fungsional. Sementara untuk standar kompetensi sosio-

kultural belum ada pedomannya untuk semua jabatan fungsional

kesehatan. Selain itu pedoman yang mengatur penyelenggaraan

uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan juga belum tersedia.

Page 42: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 36

(3) Pedoman Formasi.

Saat ini belum semua jabatan fungsional kesehatan memiliki

pedoman formasi, hanya jabatan fungsional Pembimbing

Kesehatan Kerja yang telah memiliki pedoman formasi. Pedoman

tersebut untuk mendapatkan jumlah dan susunan jabatan

fungsional sesuai dengan beban kerja yang dapat dilaksanakan

dalam jangka waktu tertentu secara professional, serta

memungkinkan pencapaian jumlah angka kredit yang ditentukan

untuk kenaikan pangkat dan atau jabatan.

(4) Sosialisasi tentang kebijakan jabatan fungsional.

Sosialisasi kebijakan/regulasi tentang jabatan fungsional kepada

pemangku jabatan fungsional belum optimal, sehingga informasi

terkait pengumpulan angka kredit, pedoman penilaian,

pembinaan karir, dan lainnya kurang dipahami oleh para

pemangku jabatan fungsional sehingga keberlangsungan jabatan

fungsionalnya terhambat atau bahkan terhenti.

(5) Pelatihan.

Kurikulum pendidikan dan pelatihan untuk jabatan fungsional

belum memenuhi standar kompetensi, khususnya standar

kompetensi teknis. Perencanaan dan pelaksanaan pelatihan

jabatan fungsional belum sesuai kebutuhan. Hal tersebut

disebabkan antara lain karena keterbatasan anggaran dalam

rangka meningkatkan kemampuan kompetensi teknis untuk

pemangku jabatan fungsional.

(6) Sistem Informasi.

Sistem Informasi yang mendukung pemetaan dan pendataan

jabatan fungsional masih sangat terbatas, belum terintegrasi,

dan belum update secara berkesinambungan.

(7) Tim Penilai.

Belum ada pedoman yang mengatur tentang standardisasi tim

penilai terutama terkait latar belakang pendidikan yang berbeda

dengan jabatan fungsional yang dinilainya. Selain itu sosialisasi

dan pembekalan untuk tim penilai masih terbatas.

Page 43: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 37

(8) Pembinaan dan Pengawasan.

Pedoman monitoring dan evaluasi jabatan fungsional belum ada.

Evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan jabatan fungsional

masih terbatas dan tidak berkesinambungan.

Terkait dengan hal tersebut diatas, Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan pada tahun 2016 ini telah melaksanakan pemetaan dengan

melibatkan pengelola jabatan fungsional, tim penilai, pejabat fungsional di

unit-unit Program Kementerian Kesehatan, melakukan harmonisasi dengan

Kementerian dan Lembaga lainnya, konsultasi dengan KemenPAN-RB dan

Badan Kepegawaian Negara serta studi literatur maka diketahui kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengelolaan jabatan fungsional,

seperti tampak dalam tabel 3.7 berikut. Hasil analisis ini selanjutnya

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan roadmap

pengelolaan jabatan fungsional.

Tabel 3.7 Analisis SWOT Pengelolaan Jabatan Fungsional

Kriteria

Strength

Weakness

Opportunities

Threat

SDM (Pengelola dan Pembina)

Kementerian Kesehatan telah Memiliki PMK Nomor 72 Tahun 2014 tentang Unit Pembina Jabatan Fungsional

Di dalam regulasi belum ada penunjuk- kan penang-gung jawab yang definitif untuk pengelolaan jabatan fungsional

Adanya UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 yang men- jelaskan bahwa ASN akan men-

duduki jabatan yaitu jabatan administrasi, jabatan fungsional

dan jabatan pimpinan tinggi

- Restrukturisasi organisasi

- Dinamisasi peraturan

- Mutasi pengelola jabatan fungsional

SDM (Pejabat Fungsional)

- Jenis dan jumlah pejabat fungsional yang sudah teridentifikasi

- Adanya UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 yang menjelas kan bahwa ASN akan menduduki jabatan yaitu;

- Belum adanya peta dan formasi jabatan

- Banyaknya tugas tambahan diluar tugas pokok sebagai pejabat fungsional

- Adanya kejelasan terhadap jenjang karier

- Adanya regulasi yang mengatur tentang pem- berhentian sementara pejabat fungsional yang tidak dapat mengumpulkan angka kredit selama 5 tahun

Page 44: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 38

jabatan administrasi, jabfung dan jabatan pimpinan tinggi

Anggaran - Terbitnya PMK Nomor 64 ttg SOTK (adanya bidang pengembangan jabatan fungsional)

- Tidak adanya dukungan regulasi terkait anggaran jabatan fungsional

- Pengelolaan pembinaan jabfung bukan menjadi tusi utama pembina dan pengguna

- Terbatasnya anggaran khusus di unit pembina terkait jabfung

- Adanya UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 yang menjelas-kan bahwa Aparatur Sipil Negara akan menduduki jabatan yaitu jabatan administrasi, jabatan fungsional dan jabatan pimpinan tinggi

- Tersedianya anggaran pengelolaan administratif kepegawaian

- Pengelolaan jabatan fungsional belum menjadi program prioritas

Metode - Adanya regulasi pengelolaan jabfung

- Regulasi sudah tidak update

- Tidak sesuai dengan perkembangan IPTEK

- Tersedianya blue print sistem infor- masi Jabfung

- Adanya bidang pengembangan jabatan fungsional

- Kecepatan perkembangan IPTEK kesehatan tidak diikuti dengan regulasi yang tersedia

Material - Adanya regulasi tentang pengelolaan jabfung

- Peta pejabat fungsional kesehatan di Indonesia

- Aplikasi e-PAK Jabfung

- Pengelolaan data jabfung belum ber- basis komputerisasi

- Aplikasi yang ada masih sebatas penilaian angka kredit

- Aplikasi e-PAK mempercepat proses penetapan angka kredit

- Aplikasi e-PAK jabfung merupakan sub sistem dari sistem informasi Jabfung

- kebijakan sistem informasi pada setiap instansi berbeda-beda

- Kualitas kemampuan pejabat fungsional memanfaatkan sistem informasi berbeda-beda

Page 45: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 39

3. Penganugerahan tenaga kesehatan teladan

Penganugerahan atau pemberian penghargaan tenaga kesehatan teladan Di

Puskesmas Tingkat Nasional tahun 2016 ini diselenggarakan bertepatan dengan

perayaan ulang tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Kegiatan ini

bertujuan sebagai pengakuan atas keteladanan tenaga kesehatan dalam

pembangunan kesehatan di Puskesmas yang dilaksanakan secara obyektif dan

transparan. Selain itu kegiatan penganugerahan ini memiliki tujuan khusus, yaitu:

(a) Terpilihnya tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat Provinsi yang

memenuhi persyaratan administrasi dan bobot penilaian.

(b) Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan strata pertama

melalui Puskesmas.

(c) Meningkatnya profesionalisme tenaga kesehatan di dalam memberikan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.

(d) Meningkatnya minat tenaga kesehatan untuk bekerja di Puskesmas.

(e) Tumbuhnya kompetisi yang sehat di antara tenaga kesehatan dalam upaya

meningkatkan pelayanan kesehatan strata pertama di Puskesmas.

Jenis tenaga kesehatan yang mendapatkan penghargaan sebagai tenaga

kesehatan teladan di Puskesmas meliputi 9 jenis tenaga kesehatan, yaitu; dokter,

dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan

lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga kefarmasian.

Penetapan 9 jenis tenaga kesehatan teladan berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga

dituangkan di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Pemberian Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan Teladan

di Pusat Kesehatan Masyarakat.

Kegiatan penganugerahan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat

nasional ini telah diselenggarakan selama delapan hari dari tanggal 14 – 21 Agustus

2016 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pertemuan dihadiri oleh 9 jenis tenaga

kesehatan teladan yang berasal dari 34 Provinsi sebanyak 216 orang atau 70,59% dari

target yang ditetapkan sebanyak 306 orang. Hal ini disebabkan jenis tenaga

Page 46: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 40

kesehatan yang mengikuti penganugerahan tenaga kesehatan teladan pada tahun

2016 ini lebih banyak dibandingkan pada tahun 2015 yang hanya 4 jenis tenaga

kesehatan (dokter/dokter gigi, perawat/bidan, nutrisionis/gizi dan tenaga kesehatan

masyarakat). Dengan adanya perubahan jumlah jenis tenaga kesehatan teladan ini

berdampak kepada alokasi anggaran yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan

Provinsi dan Kabupaten/Kota masing-masing daerah. Sehubungan dengan

perubahan jumlah jenis tenaga kesehatan tersebut, pada tahun 2016 ini tidak seluruh

Provinsi dapat mengirimkan 9 jenis tenaga kesehatan teladan karena keterbatasan

anggaran di masing-masing Provinsi, keterbatasan sumber daya (manusia dan

perangkat) proses seleksi di tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi, waktu dan proses

yang cukup panjang dalam melakukan revisi anggaran.

Gambar 3.5. Para Peserta Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan terpilih, ketika berphoto bersama dengan Presiden Joko Widodo setelah mengikuti “Upacara Penaikan Bendera 17 Agustus 2016 di Istana Merdeka Jakarta

Page 47: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 41

4. Jumlah Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)

Dari target 13 dokumen rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

(NSPK) sampai dengan akhir anggaran tahun 2016 telah terealisasi sebanyak 18

dokumen NSPK atau capaian sebesar 138,46%, yaitu:

1. Panduan Mutu Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP Nakes)

2. Skema Sertifikasi Kompetensi Pelaksana Keperawatan rawat Inap Di Rumah

Sakit

3. Materi Uji Kompetensi (MUK) Jenis Bukti Checklist Observasi

4. Materi Uji Kompetensi (MUK) Jenis Bukti Tidak Langsung

5. Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Kemampuan Tenaga Kesehatan

6. Buku Saku Surat Tanda Registrasi Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2016

7. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.02/MENKES/456/2016

tanggal 3 September 2016, tentang Penerima Bantuan Program Pendidikan

Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan Ke Enam Belas Tahun 2016

8. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.02/H.V/SK/169/2016

tanggal 21 Oktober 2016 tentang Peserta Tugas Belajar Sumber Daya

Manusia Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan Dan Penerima

Bantuan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Berasal Dari

Pemerintah Daerah Angkatan Tahun 2016

9. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.02.02/MENKES/584/2016

tanggal 11 November 2016, tentang Penerima Bantuan Program Pendidikan

Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan Ke Tujuh Belas Tahun 2016.

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 60 Tahun 2016 tentang Pembinaan

Jabatan Fungsional

11. Grand Design Pengelolaan Jabatan Fungsional

12. Petunjuk Teknis Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan Uji

Kompetensi Jabatan Fungsional

13. Petunjuk Teknis Rancangan Permenkes tentang Jabatan Fungsional Dokter

14. Petunjuk Teknis Rancangan Permenkes tentang Jabatan Fungsional Dokter

Gigi

Page 48: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 42

5. Dokumen Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

15. Petunjuk Teknis Rancangan Permenkes tentang Jabatan Fungsional Perawat

16. Petunjuk Teknis Rancangan Permenkes tentang Jabatan Fungsional Perawat

Gigi

17. Rancangan Permenkes tentang Standar Kompetensi Teknis 28 Jabatan

Fungsional

18. Rancangan Permenkes tentang Standar Kompetensi Manajerial 18 Jabatan

Fungsional

Dari target 7 dokumen ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan telah

terealisasi sebanyak 11 dokumen atau 157,15%, yaitu telah tersusun:

1) Penyusunan POA Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016

2) Penyusunan RKP dan Renja K/L Puskat Mutu SDM Kesehatan

3) Penyusunan RKA-KL dan DIPA 2017

4) Reviu Rencana Aksi Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2015-2019

5) Laporan Triwulanan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016

6) Laporan Tahunan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2016

7) Laporan Kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016

8) Laporan Barang Milik Negara Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun Anggaran 2016

9) Laporan Persediaan Periode Tahun Anggaran 2016

10) Penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan Tahun 2016

11) Reviu SOP Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016

Secara rinci capaian kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel 3.8 Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) sebagai

berikut:

Page 49: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 43

Tabel 3.8 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

Tahun 2016

No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN REALI SASI

%

1 2 3 4 5 6 7 1

Kegiatan prioritas nasional KSP melalui peningkat-an dan penjaminan mutu kesehatan

Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP Nakes) yang akan didayagunakan ke luar negeri

Lisensi dari BNSP

Dokumen Terbitnya Lisensi dari BNSP

100

2 Rancangan Norma, Standar Prosedur dan kriteria (NSPK)

Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) 13 NSPK

18

138,46

1) Fasilitasi Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan

Jumlah pedoman fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan

1 Dokumen/ Pedoman

2 200

) 2) Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Jumlah pedoman fasilitasi profesi tenaga kesehatan

2 Dokumen/ Pedoman

4 200

3) Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

3 Dokumen/ Pedoman

3 100

4) Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi Kesehatan

1 Dokumen/ Pedoman

2 200

5) Analisis dan Pemetaan Jabatan Fungsional

Jumlah dokumen Analisis dan Pemetaan Jabatan Fungsional

4 Dokumen/ Pedoman

5 125

6) Pemantauan dan Evaluasi Jabatan Fungsional

Jumlah dokumen Pemantauan dan Evaluasi Jabatan Fungsional

2 Dokumen/ Pedoman

2 100

3 Pengembangan

Jabatan Fungsional

Penganugerahan tenaga kesehatan teladan

306 Orang 216 70,59

4 Terselenggaranya peningkatan mutu SDM Kesehatan

1) Jumlah tenaga kesehatan Teregistrasi

115.000 Orang 219.654 191,00

2) Jumlah peserta baru penerima Pendidikan berkelanjutan

3.000 Orang 1.499 49,97

(a) Jumlah peserta baru penerima penerima bantuan pendidikan Diploma & Strata

2.200 Orang 1.103 51,36

(b) Jumlah peserta baru PPDS/ PDGS

800 Orang 396 49,50

Page 50: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 44

E. SUMBER DAYA

5 Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tersusunnya: (1) Kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi (2) Pengelolaan keuangan dan BMN (3) Pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan 7 Dokumen

11 100,00

a) Jumlah dokumen perencanaan dan pelaksanaan program

1 Pedoman 3 100

b) Jumlah dokumen rencana dan anggaran program jangka pendek & panjang

1 Dokumen 1 100

c) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program

1 Dokumen 3 100

d) Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

2 Dokumen 2 100

f) Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

2 Dokumen 2 100

Untuk mencapai target kinerjanya, Puskat Mutu SDM Kesehatan didukung

oleh beberapa sumber daya antara lain sumber daya manusia dan sumber daya

anggaran.

1. Sumberdaya Manusia.

Kekuatan personil sumber daya manusia yang dimiliki oleh Puskat Mutu

SDM Kesehatan saat ini berjumlah 86 orang yang terdiri dari jenis kelamin

pria berjumlah 31 orang dan wanita berjumlah 55 orang, meliputi; pejabat

struktural sebanyak 10 orang, staf pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 63

orang dan tenaga honorer untuk membantu operasional kegiatan sehari-

hari berjumlah 13 orang.

Untuk mencapai target indikator jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

sebanyak 115.000 orang, SDM yang berkontribusi dan memegang peranan

penting dalam memenuhi target tersebut sebanyak 28 orang yang

Page 51: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 45

tergabung dalam Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga

Kesehatan, dengan supporting Sub Bagian Tata Usaha.

Demikian pula dalam mencapai target indikator jumlah peserta baru

penerima bantuan pendidikan sebanyak 3.000 orang, SDM yang memegang

peranan penting dan berkontribusi untuk memenuhi target tersebut

sebanyak 19 orang yang tergabung dalam Bidang Pendidikan

Berkelanjutan.

Sumberdaya manusia yang berstatus PNS dirinci menurut golongan

kepangkatan yaitu pegawai golongan IV berjumlah 10 orang, pegawai

golongan III berjumlah 59 orang, pegawai golongan II berjumlah 3 orang,

dan 1 orang pegawai golongan I.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai proporsi personil

sumber daya manusia berdasarkan jenis kelamin dan golongan

kepangkatannya, digambarkan pada grafik 3.6 dan 3.7 berikut ini:

Grafik 3.6

Proporsi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

Page 52: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 46

Grafik 3.7 Proporsi SDM Berdasarkan Golongan Kepangkatan

Sedangkan berdasarkan latar belakang tingkat pendidikannya yang terbanyak

adalah PNS dengan pendidikan setingkat sarjana (S1) sebanyak 34 orang,

diikuti pasca sarjana (S2) sebanyak 25 orang, SMA sebanyak 7 orang,

Diploma III sebanyak 6 orang, dan pendidikan SD 1 orang. Gambaran lebih

jelas mengenai proporsi SDM berdasarkan berdasarkan latar belakang tingkat

pendidikan, dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut ini.

Grafik 3.8 Proporsi SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 53: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 47

2. Sumberdaya Keuangan.

a. Anggaran Puskat Mutu SDM Kesehatan

Anggaran Puskat Mutu SDM Kesehatan tahun 2016 mengalami

penyesuaian atau efisiensi anggaran sebanyak dua kali. Pagu awal tersedia

sebesar Rp. 608.083.094.000,-, dan sesuai hasil reviu RKA-K/L dan refocusing

anggaran oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan pada tanggal 15 Juli

2016, jumlah anggaran mengalami revisi menjadi sebesar Rp. 506.883.094.000,-

(jumlah dana efisiensi hasil reviu sebesar Rp. 101.200.000.000,-). Selanjutnya

berdasarkan Instruksi Presiden Nomor: 8 Tahun 2016 terkait langkah-langkah

penghematan DIPA Kementerian Kesehatan Tahun 2016, Puskat Mutu SDM

Kesehatan melakukan blokir mandiri (self blocking), sehingga pagu terakhir menjadi

sebesar Rp. 397.187.649.000,- (efisiensi dana sebesar Rp. 109.695.445.000,-).

Capaian kinerja anggaran Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016

sebesar Rp. 306.153.112.456,- atau sebesar 60,40% berdasarkan pagu efisiensi awal

dan sebesar 77,08% berdasarkan pagu self blocking. Realisasi belanja modal setelah

self blocking sebesar 96,86% dan realisasi belanja barang setelah self blocking

sebesar 77,01%. Untuk lebih jelasnya realisasi capaian kinerja anggaran Puskat Mutu

SDM Kesehatan dapat dilihat pada tabel 3.9 dibawah ini:

Tabel 3.9 Realisasi Capaian Kinerja Anggaran Puskat Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2016

No

Jenis Belanja

Pagu Efisiensi Awal

(Rp)

Pagu Self Blocking

(Rp)

Realisasi (Rp)

% Thd Pagu Efis. Awal

% Thd Pagu Self

Blocking

1 2 3 4 5 6 7

1 Belanja Modal 1.545.980.000 1.305.980.000 1.264.922.944 81,82 96,86

2 Belanja Barang 505.337.114.000 395.881.669.000 304.888.189.512 60,33 77,01

3 Belanja Pegawai - - - - -

4 Belanja Bansos - - - - -

T O T A L 506.883.094.000 397.187.649.000 306.153.112.456 60,40 77,08

Sumber: emonev DJA, 2016

Page 54: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 48

b. Anggaran Dekonsentrasi

Puskat Mutu SDM Kesehatan pada tahun 2016 mengalokasikan anggaran

dekonsentrasi ke 34 Dinas Kesehatan Provinsi sebesar Rp. 37.848.085.000,- dengan

target output kegiatan “Tenaga Kesehatan Selain Dokter dan Dokter Gigi yang

memiliki Surat Tanda Register (STR)” sebanyak 112.672 orang. Dan berdasarkan

Instruksi Presiden Nomor: 8 Tahun 2016 terkait langkah-langkah penghematan

DIPA Kementerian Kesehatan Tahun 2016, anggaran dekonsentrasi mengalami

efisiensi (self blocking) menjadi sebesar Rp. 19.200.607.000,- (efisiensi dana sebesar

Rp. 19.647.478.000,-).

Capaian realisasi anggaran dekonsentrasi tahun 2016 terserap sebesar

Rp. 17.136.391.169,- atau sebesar 45,28% terhadap pagu awal dan sebesar 89,25%

setelah mengalami efisiensi anggaran (self blocking) dengan capaian out sebanyak

97.207 orang (Tenaga Kesehatan Selain Dokter dan Dokter Gigi yang memiliki STR)

atau sebesar 86,27%. Capaian realisasi dan capaian output dari masing-masing

satuan kerja Dinas Kesehatan Provinsi dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini:

Page 55: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 49

Tabel 3.10 Capaian Realisasi Anggaran Dekonsentrasi dan Capaian Output

Berdasarkan Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Tahun 2016

1 DKI Jakarta 979.380.000 169.350.000 162.570.000 16,60 96,00 7.834 7.831 99,96

2 Banten 835.690.000 340.319.000 304.644.000 36,45 89,52 2.721 2.811 103,31

3 Jawa Barat 1.492.670.000 369.395.000 315.785.000 21,16 85,49 8.778 3.175 36,17

4 Jawa Tengah 1.525.890.000 565.278.000 541.950.075 35,52 95,87 16.460 200 1,22

5 D I Yogyakarta 795.910.000 187.184.000 178.600.170 22,44 95,41 2.516 5.447 216,49

6 Jawa Timur 1.693.380.000 1.139.717.000 959.427.400 56,66 84,18 6.762 6.762 100,00

7 Aceh 1.369.400.000 1.369.400.000 1.104.870.400 80,68 80,68 6.856 2.662 38,83

8 Sumatera Utara 1.516.470.000 639.476.000 638.976.934 42,14 99,92 9.354 8.734 93,37

9 Sumatera Barat 1.090.810.000 293.150.000 263.960.000 24,20 90,04 4.188 7.339 175,24

10 Riau 944.280.000 345.296.000 235.198.800 24,91 68,12 5.278 1.584 30,01

11 Kepulauan Riau 784.580.000 345.851.000 306.524.200 39,07 88,63 874 1.202 137,53

12 Jambi 944.000.000 318.160.000 304.478.000 32,25 95,70 1.724 2.104 122,04

13 Sumatera Selatan 1.045.420.000 974.620.000 912.300.000 87,27 93,61 4.590 19.013 414,23

14 Bangka Belitung 888.730.000 203.934.000 183.855.000 20,69 90,15 700 571 81,57

15 Bengkulu 963.150.000 471.684.000 363.942.900 37,79 77,16 1.473 1.137 77,19

16 Lampung 1.024.650.000 451.903.000 370.862.200 36,19 82,07 3.580 950 26,54

17 Kalimantan Barat 1.048.490.000 112.677.000 112.421.000 10,72 99,77 1.895 1.073 38,28

18 Kalimantan Tengah 1.069.550.000 892.104.000 809.773.550 75,71 90,77 1.425 2.104 147,65

19 Kalimantan Selatan 1.007.690.000 468.631.000 443.762.850 44,04 94,69 1.550 1.293 83,42

20 Kalimantan Timur 945.460.000 143.569.000 93.237.750 9,86 64,94 1.550 253 16,32

21 Sulawesi Utara 1.137.630.000 856.899.000 846.111.000 74,37 98,74 1.086 591 54,42

22 Sulawesi Tengah 986.150.000 757.091.000 700.896.200 71,07 92,58 634 635 100,16

23 Sulawesi Selatan 1.471.550.000 1.471.550.000 1.182.891.850 80,38 80,38 10.058 8.120 80,73

24 Sulawesi Tenggara 1.018.370.000 729.046.000 703.401.000 69,07 96,48 1.086 674 62,06

25 Sulawesi Barat 791.020.000 237.960.000 220.058.100 27,82 92,48 899 843 93,77

26 Gorontalo 882.750.000 640.050.000 608.845.750 68,97 95,12 512 512 100,00

27 Bali 1.106.200.000 487.930.000 477.653.400 43,18 97,89 1.601 1.601 100,00

28 Nusa Tenggara Barat 1.063.320.000 558.813.000 470.763.000 44,27 84,24 1.778 3.504 197,08

29 Nusa Tenggara Timur 1.381.030.000 1.198.209.000 1.151.321.000 83,37 96,09 2.214 1.989 89,84

30 Maluku 1.062.410.000 337.529.000 289.714.000 27,27 85,83 1.024 1.082 105,66

31 Maluku Utara 1.037.500.000 536.854.000 404.097.000 38,95 75,27 267 267 100,00

32 Papua 2.001.375.000 272.985.000 220.098.500 11,00 80,63 1.145 1.000 87,34

33 Papua Barat 1.118.310.000 856.837.000 856.775.000 76,61 99,99 1 1 100,00

34 Kalimantan Utara 824.870.000 457.156.000 396.625.140 48,08 86,76 259 143 55,21

37.848.085.000 19.200.607.000 17.136.391.169 45,28 89,25 112.672,00 97.207,00 86,27

Realisasi

(Volume)

T O T A L

Anggaran Output

Total

Progres (%)

KeteranganNo Provinsi Pagu Awal

(Rp)

Pagu Setelah

Self Blocking

(Rp)

Realisasi

(Rp)

% Thd Pagu

Awal

% Thd Pagu

Self Blocking

Target

(Volume)

Sumber: emonev DJA, 2016

F. REALISASI ANGGARAN

Realisasi anggaran yang digunakan untuk pencapaian kinerja jumlah tenaga

kesehatan teregistrasi sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja

pada tahun 2016 sebagaimana diperlihatkan pada tabel 3.11 dibawah ini:

Page 56: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 50

Tabel 3.11 Realisasi Anggaran

Indikator Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi Tahun 2016

Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Pagu Awal

(Rp)

Pagu Setelah Self Blockng

(Rp

Realisasi

(Rp)

% Thdp Pagu Awal

% Thd Pagu Self

Block Ing

Terselenggaranya Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan

teregistrasi

115.000 Orang

219.654 Orang

12.330.036.000

9.853.091.000

8.825.875.641

71,58

89,57

Tabel 3.11 diatas menunjukkan bahwa untuk mencapai target kinerja

jumlah tenaga kesehatan teregistrasi, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan pada

tahun 2016 mengalokasikan anggaran (pagu awal) sebesar Rp. 12.330.036.000,- dan

mengalami blokir mandiri (self blocking) menjadi Rp. 9.853.091.000,- (efisiensi sebesar

Rp. 2.476.945.000,-). Walaupun anggaran untuk target indikator kinerja ini belum

terserap maksimal (71,58% terhadap pagu awal dan 89,57% terhadap pagu self

blocking) atau anggaran terserap sebesar Rp. 8.825.875.641,-, tetapi capaian

kinerja indikator ini sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 sudah melebihi

100% (capaian kinerja sebesar 191,00%). Hal ini disebabkan antara lain karena

beberapa kegiatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan MTKI seperti; operasional

MTKI, pengelolaan STR, dukungan pengembangan profesi kesehatan berkelanjutan

dan pertemuan koordinasi dan evaluasi MTKI dengan MTKP dan Organisasi Profesi

tidak optimal dilaksanakan. Selain itu kegiatan monitoring dan evaluasi

pemanfaatan dana dekonsentrasi juga tidak terserap maksimal.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2013 tentang Jenis

dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada

Kementerian Kesehatan, penerbitan STR dikenakan biaya Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) sebesar Rp. 100.000 per STR melalui Satuan Kerja Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan. Selama tahun 2016, penerimaan PNBP melalui penerbitan

STR tersebut sudah mencapai Rp. 24.774.800.000,- yang disetor ke kas negara.

Namun dikarenakan belum mendapatkan izin penggunaan atas PNBP tersebut

Page 57: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 51

oleh Kementerian Keuangan, sehingga penerimaan PNBP STR tidak dapat digunakan

untuk operasional dan kegiatan MTKI.

Selanjutnya untuk realisasi anggaran yang digunakan untuk pencapaian

kinerja jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan sesuai dengan dokumen

Perjanjian Kinerja pada tahun 2016, sebagaimana diperlihatkan pada tabel 3.12

dibawah ini:

Tabel 3.12 Realisasi Anggaran

Indikator Kinerja Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan Tahun 2016

Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Pagu Awal

(Rp)

Pagu Setelah Self Blockng

(Rp

Realisasi

(Rp)

% Thdp Pagu Awal

% Thd Pagu Self

Block ing

Meningkatnya pelaksanaan pendidikan tinggi dan peningkatan mutu SDM Kesehatan

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

3.000

Orang

1.499

Orang

454.996.455.00

0

362.062.840.00

0

279.342.672.30

7

61,39

77,15

Pada tabel 3.12 diatas terlihat bahwa untuk mencapai target kinerja

jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan, Pusat Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan pada tahun 2016 mengalokasikan anggaran (pagu awal) sebesar

Rp. 454.996.455.000.- dan mengalami self blocking menjadi Rp. 362.062.840.000,

(efisiensi sebesar Rp. 92.933.615.000,-). Walaupun anggaran untuk target indikator

kinerja ini tidak terserap optimal (61,39% terhadap pagu awal dan 77,15% terhadap

pagu self blocking) atau anggaran terserap sebesar Rp. 279.342.672.307.-, dan capaian

kinerja indikator ini sampai dengan akhir tahun anggaran 2016 tidak mencapai

target (capaian kinerja sebesar 49,97%). Hal ini disebabkan calon peserta tubel SDM

Kesehatan hasil rekrutmen tubel Online, yang lulus administrasi pusat tercatat

sebanyak 1.924 orang. Dengan perkiraan lulus seleksi akademik sebanyak 75%

(1.443 orang), tetapi calon peserta tubel SDM Kesehatan yang lulus akademik

sebanyak 1.103 orang atau sebesar 57,33%.

Demikian pula dengan tingkat kelulusan calon peserta PPDS/PDGS hasil

rekrutmen secara online yang lulus seleksi administrasi pusat sebanyak 761 orang.

Dengan perkiraan lulus seleksi akademik sebanyak 75% (570 orang), namun

Page 58: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 52

kenyataannya calon peserta PPDS/PDGS yang lulus akademik hanya 396 orang

atau hanya sebesar 52,00%. Dan kekurangan peserta PPDS/PDGS seyogyanya dapat

dipenuhi dari program dokter layanan primer (DLP, tetapi dikarenakan belum

siapnya regulasi yang mendukung DLP ini, pengadaan DLP tidak dapat terealisasi.

Selanjutnya tidak optimalnya serapan anggaran indikator jumlah peserta

baru penerima bantuan pendidikan disebabkan hal-hal sebagai berikut:

a. Jumlah kelulusan akademik peserta tubel baru (tubel reguler dan tubel

PPDS/PDGS) tidak memenuhi target yang telah ditetapkan, sehingga

serapan tidak optimal karena pembayaran peserta tubel hanya sekitar

50% dari peserta tubel yang harus dibayarkan.

b. Biaya penunjang pendidikan bagi peserta PPDS/PDGS sebesar

Rp. 12.400.000,- per semester dan biaya rumah sakit pendidikan sebesar

Rp 3.100.000,- per semester tidak dapat dibayarkan (peserta PPDS/PDGS

aktif sebanyak 3.898 orang). Hal ini mengingat adanya saran dari BPKP,

yaitu:

(1) Beberapa rumah sakit belum memiliki pola tarif atau belum

memungut/menerapkan pola tarif.

(2) Besaran biaya penunjang pendidikan tidak dimasukkan dalam pola

tarif Badan Layanan Umum (BLU) di Institusi Pendidikan.

c. Dengan diberlakukannya uang kuliah tunggal (UKT) penyebabkan biaya

pedidikan tubel SDM Kesehatan lebih rendah dari SPP dan dana

pengembangan tahun-tahun sebelumnya, sehingga dana yang telah

dianggarkan tidak terserap optimal.

d. Biaya penelitian peserta tubel SDM Kesehatan sebagian besar tidak

terserap karena sebagian peserta melebihi masa pendidikan yang telah

ditetapkan, sehingga biaya penelitian peserta tidak dapat dibayarkan.

Terkait dengan tidak optimalnya penyerapan anggaran untuk pencapaian

target indikator kinerja kegiatan, maka untuk tahun anggaran berikutnya masing-

masing penanggung jawab Bidang/Sub Bagian di lingkungan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:

Page 59: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 53

(1) Menyusun perencanaan tubel SDM Kesehatan dan tubel PPDS/PDGS

secermat mungkin, dengan mempertimbangkan hal-hal yang menjadi

kendala tidak terserapnya secara optimal pembayaran peserta tubel

reguler dan tubel PPDS/PDGS.

(2) Menyusun kegiatan sesuai skala prioritas pelaksanaan kegiatan.

(3) Jika diperlukan segera usulkan revisi DIPA/POK dalam rangka

percepatan penyerapan anggaran.

(4) Mempercepat pertanggungjawaban realisasi kegiatan-kegiatan yang

telah dilaksanakan serta percepatan pencapaian target kinerja yang telah

ditetapkan.

(5) Sebagai mekanisme reward dan punishment, perlu dipertimbangkan

penyediaan anggaran di tahun berikutnya, agar disesuaikan dengan

realisasi kegiatan pada tahun ini.

Page 60: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 54

BAB IV

PENUTUP

Capaian kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun 2016 secara

umum cukup baik, dilihat dari besarnya capaian indikator kinerja kegiatan yang

telah dilaksanakan. Walaupun capaian indikator kinerja tahun 2016 lebih rendah

dibandingkan dengan capaian tahun lalu tetapi masih terbilang wajar, mengingat

semua satuan kerja-satuan kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan juga

mengalami kondisi yang sama. Dari analisis capaian kinerja yang telah dilakukan,

beberapa kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:

1. Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi.

Target indikator jumlah tenaga kesehatan teregistrasi sebanyak 115.000

orang, telah terealisasi sebanyak 219.654 orang atau progres capaian

sebesar 191,00%.

2. Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan.

Target indikator jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

sebanyak 3.000 orang, telah terealisasi sebanyak 1.499 orang atau progres

capaian sebesar 49,97%. Target indikator ini tidak tercapai dikarenakan

tingkat kelulusan akademik calon peserta tubel (tubel PPDS/PDGS dan

tubel reguler) sangat rendah sekitar 54,79%. Disamping itu program

dokter layanan primer (DLP) yang diharapkan dapat berkontribusi

sebanyak 300 orang guna memenuhi kebutuhan dokter di pelayanan

primer tidak terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan, karena

belum siapnya regulasi terkait dengan DLP.

3. Capaian bulan ke-12 (B12) untuk kegiatan prioritas nasional Kantor Staf

Presiden (KSP), program peningkatan dan penjaminan mutu kesehatan

melalui pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP

Nakes) yang akan didayagunakan ke luar negeri tercapai 100%, yakni

dengan terbitnya Lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Page 61: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Laporan Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan 2016 55

4. Jumlah rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dari

target 13 dokumen telah terealisasi sebanyak 18 dokumen atau capaian

sebesar 138,46%.

5. Jumlah peserta penganugerahan tenaga kesehatan teladan dari target 306

orang telah terealisasi sebanyak 216 orang atau capaian sebesar 70,59%.

6. Jumlah dokumen ketatausahaan (kebijakan perencanaan, program,

laporan evaluasi, pengelolaan keuangan dan BMN dan pengelolaan

kepegawaian dan ketatausahaan) dari target 7 dokumen telah terealisasi

sebanyak 11 dokumen atau capaian 157,14%.

Capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan mengarah dan sejalan dengan sasaran bahkan sampai dengan akhir

anggaran tahun 2016 capaian rata-rata sudah diatas 100% atau sebesar 117,86%,

namum demikian capaian kinerja tersebut tidak diikuti dengan realisasi penyerapan

anggaran yang ideal. Serapan anggaran Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

belum optimal, yakni sebesar 60,40% atau Rp. 306.153.112.456,- dari pagu efisiensi

awal sebesar Rp. 506.883.094.000,- dan sebesar 77,08% dari pagu self blocking sebesar

Rp. 397.187.649.000,-. Hal ini perlu mendapat perhatian dari masing-masing pejabat

Bidang/Sub Bagian/MTKI untuk melakukan evaluasi tidak optimalnya penyerapan

anggaran dan melakukan perbaikan untuk perencanaan kegiatan yang lebih cermat

dan konsisten pada tahun mendatang.

Page 62: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

LAMPIRAN

Page 63: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

RENCANA AKSI KEGIATAN

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

TAHUN 2015-2019

1

Page 64: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

2015 2016 2017 2018 2019

1 1 Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi 100.000 115.000 175.000 150.000 150.000

2 Jumlah SDM Kesehatan penerima

bantuan pendidikan berkelanjutan

2.167 4.288 3.635 4.000 4.030

a Peserta Lama 1.467 2.088 2.535 2.500 2.930

b Peserta Baru 700 2.200 1.100 1.500 1.100

3 Jumlah peserta penerima bantuan

pendidikan profesi kesehatan

4.387 4.446 4.660 3.689 3.720

a Peserta Lama 4.087 3.646 4.435 3.339 3.320

b Peserta Baru 300 800 225 350 400

���������������

��������� ����������������������������

��������� �������������������������� ������������������������ �������������������������

�������������� �������������������������

��������� ��������������������������

�������������������������� ������������������������

��������� ������������������������

����� ������������������� ���

������������������ � �� ��������������������������

�������������������������� ��������������������!��

������������ ������������������������

���������

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN TAHUN 2015-2019

NO SASARAN

Terselenggaranya Peningkatan Mutu

Mutu SDM Kesehatan

INDIKATOR

MATRIKS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

TARGET (Orang)

Page 65: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Semula Menjadi Semula Menjadi

Jumlah tenaga

kesehatan

teregistrasi

Jumlah tenaga

kesehatan

teregistrasi

Jumlah tenaga kesehatan perawat,

bidan, gizi, sanitarian, fisioterapis,

terapis wicara, okupasi terapis, ortotik

prostetik, radiografer, teknisi

elektromedis, perawat gigi, teknisi gigi,

perawat anestesi, akupuntur terapis,

fisikawan medis, analis kesehatan,

refraksionis optisien, teknisi transfusi

darah, teknisi kardiovaskuler dan

tenaga kesehatan lainnya selain

dokter, dokter gigi dan tenaga farmasi

yang memiliki Surat Tanda Registrasi

(STR)

Tenaga Kesehatan selain Dokter,

Dokter Gigi dan Tenaga Farmasi

yang Memiliki STR

100.000 115.000 175.000 150.000 150.000

Jumlah peserta baru

penerima bantuan

pendidikan

Jumlah SDM kesehatan yang bekerja

di fasilitas kesehatan yang ditingkatkan

kemampuan melalui tugas belajar

Diploma/ Strata dan PDS/PDGS

(peserta baru)

1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

1 Jumlah SDM

Kesehatan

penerima bantuan

pendidikan

berkelanjutan

(orang)

1 Jumlah SDM kesehatan yang

bekerja di bidang kesehatan yang

ditingkatkan kemampuannya

melalui tugas belajar Diploma,

Strata dan Profesi (peserta lama

dan baru)

2.167 4.288 3.635 4.000 4.030

a. Peserta Lama 1.467 2.088 2.535 2.500 2.930

b. Peserta Baru 700 2.200 1.100 1.500 1.100

2 Jumlah peserta

penerima bantuan

pendidikan profesi

kesehatan (orang)

2 Jumlah peserta penerima bantuan

pendidikan profesi kesehatan serta

yang disetarakan (peserta lama

dan baru)

4.387 4.446 4.660 3.689 3.720

a. Peserta Lama 4.087 3.646 4.435 3.339 3.320

b. Peserta Baru 300 800 225 350 400

����������������� �

������������� �������������������������������������������������� �����������������

����� �������������������������������������������������� ���������� ����������������������������

�������������� ��� ���������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� ���������� ������������������������� ������������������������ �����������������������

����������������� ��������������������������������������������������� �������������� �� �������������������������

RENSTRA

2015 2016 2017 2018 2019

REVISI RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN TAHUN 2015-2019

INDIKATOR

DEFINISI OPERASIONAL

TARGET

RPJMN

Page 66: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

2015 2016 2017 2018 2019

PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 469.028.750.000 506.883.094.000 459.803.028.000 482.793.178.000 506.932.835.500 2.425.440.885.500

FASILITASI STANDARISASI DAN PROFESI TENAGA KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 15.137.040.000 12.111.756.000 13.944.014.000 14.641.214.000 15.373.274.000 71.207.298.000

Jumlah Tenaga Kesehatan TeregistrasiTarget Kinerja 100.000 115.000 175.000 150.000 150.000

Fasilitasi Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan

Alokasi Pendanaan 13.074.510.000 8.690.751.000 6.864.144.000 7.138.700.000 7.495.645.000

Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Alokasi Pendanaan 2.062.530.000 3.421.005.000 7.079.870.000 7.502.514.000 7.877.629.000

FASILITASI STANDARISASI DAN PROFESI TENAGA KESEHATAN

Jumlah dikumen Fasilitasi Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga

Kesehatan

Target Kinerja 1 2 3 3 3

Jumlah Dokumen Fasilitasi Penyusunan Standar Profesi Tenaga

KesehatanTarget Kinerja 1 2 3 3 3

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Alokasi Pendanaan 441.909.990.000 464.281.935.000 416.789.212.000 437.628.672.000 459.510.105.000 2.220.119.914.000

Bantuan Pendidikan (Tubel untuk Diploma, Strata dan Profesi)

Alokasi Pendanaan 89.638.500.000 124.353.980.000 121.780.588.000 125.002.441.000 136.507.587.000

Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)/

Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PDGS)

Alokasi Pendanaan 352.271.490.000 339.927.955.000 295.008.624.000 312.626.231.000 323.002.518.000

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan

berkelanjutan

Target Kinerja 700 2.200 3.635 4.000 4.030

Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan

Target Kinerja 3 3 3 3 3

USULAN ALOKASI PENDANAAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATANTAHUN 2015-2019

TOTALSASARANSTATUS

AWAL

TAHUN ANGGARAN

Page 67: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

2015 2016 2017 2018 2019

Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan

Target Kinerja 300 800 4.660 3.689 3.720

Jumlah Dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi

kesehatan

Target Kinerja 3 1 3 3 3

PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

Alokasi Pendanaan 0 21.559.955.000 19.500.802.000 20.475.842.000 21.499.634.000 83.036.233.000

Analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Alokasi Pendanaan 9.870.425.000 8.883.380.000 9.238.700.000 9.700.635.000

Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Alokasi Pendanaan 11.689.530.000 10.617.422.000 11.237.142.000 11.798.999.000

Analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Target Kinerja 4 4 7 7

Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Target Kinerja 2 2 3 3

Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan

Target Kinerja 136 306 306 306 306

KETATAUSAHAAN PENINGKATAN MUTUSDM KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 11.981.720.000 8.929.448.000 9.569.000.000 10.047.450.000 10.549.822.500 51.077.440.500

Jumlah Dokumen Perencanaan, Program Anggaran dan Evaluasi

Pelaporan

Target Kinerja 3 3 3 3

Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

Target Kinerja 2 2 2 2

Jumlah Dokumen Kepegawaian dan Ketatausahaan

Target Kinerja 2 2 2 2

ALOKASI PENDANAAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

TAHUN 2015-2019

SASARANSTATUS

AWAL

TAHUN ANGGARAN

TOTAL

Page 68: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Instansi/Unit Organisasi : Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun : 2016

1 2 4 5

1 Terselenggaranya Fasilitasi Standardisasi dan Profesi

Tenaga Kesehatan Kesehatan

115,000 Orang

1) Fasilitasi Standardisasi dan sertifikasi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan 1 Dokumen

2) Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasalitasi profesi tenaga kesehatan 2 Dokumen

3) Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP

Nakes) yang akan didayagunakan ke luar negeri

Diperolehnya

Lisensi dari BNSP

Dokumen

2 Meningkatnya mutu SDM Kesehatan 3.000 Orang

1 Pendidikan berkelanjutan profesi kesehatan

a) Jumlah Dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi kesehatan 1 Dokumen

b) Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan 800 Orang

a) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan 3 Dokumen

b) Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan 2.200 Orang

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

Form RKT

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

2 Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET SATUAN

3

Page 69: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

1 2 4 5

a) Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional 4 Dokumen

b) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional 2 Dokumen

c) Penganugerahan tenaga kesehatan teladan 306 Orang

3 Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan7 Dokumen

13

Dokumen

22

Dokumen

32

Dokumen

. .

Kepala,

Drg. Oscar Primadi, MPH

NIP : 196110201988031013

3 Pengembangan Jabatan Fungsional

Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi

Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

Terlaksananya Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Jakarta, 19 September 2011

Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET

3

Satuan

Page 70: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Instansi/Unit Organisasi : Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun : 2016

1 2 4 5

1 Terselenggaranya Fasilitasi Standardisasi dan Profesi

Tenaga Kesehatan Kesehatan

115,000 Orang

1) Fasilitasi Standardisasi dan sertifikasi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan 1 Dokumen

2) Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasalitasi profesi tenaga kesehatan 2 Dokumen

3) Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP

Nakes) yang akan didayagunakan ke luar negeri

Diperolehnya

Lisensi dari BNSP

Dokumen

2 Meningkatnya mutu SDM Kesehatan 3.000 Orang

1 Pendidikan berkelanjutan profesi kesehatan

a) Jumlah Dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi kesehatan 1 Dokumen

b) Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan 800 Orang

a) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan 3 Dokumen

b) Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan 2.200 Orang

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

Form RKT

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

2 Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET SATUAN

3

Page 71: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

1 2 4 5

a) Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional 4 Dokumen

b) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional 2 Dokumen

c) Penganugerahan tenaga kesehatan teladan 306 Orang

3 Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan7 Dokumen

13

Dokumen

22

Dokumen

32

Dokumen

. .

Kepala,

Drg. Oscar Primadi, MPH

NIP : 196110201988031013

3 Pengembangan Jabatan Fungsional

Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi

Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

Terlaksananya Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Jakarta, 19 September 2011

Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET

3

Satuan

Page 72: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Instansi/Unit Organisasi : Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun : 2016

1 2 4 5

1 Terselenggaranya Fasilitasi Standardisasi dan Profesi

Tenaga Kesehatan Kesehatan

115,000 Orang

Diperolehnya

Lisensi dari BNSP

Dokumen

2 Meningkatnya mutu SDM Kesehatan 3.000 Orang

800 Orang

2.200 Orang

3 Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK)

1Dokumen

2Dokumen

Diperolehnya

Lisensi dari BNSP

Dokumen

1Dokumen

3Dokumen

4Dokumen

2Dokumen

1) Jumlah dokumen fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan

2) Jumlah dokumen fasalitasi profesi tenaga kesehatan

5) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

4) Jumlah Dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi kesehatan

6) Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional

7) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

PENETAPAN KINERJA Form PK

3) Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP Nakes)

yang akan didayagunakan ke luar negeri

Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP Nakes) yang

akan didayagunakan ke luar negeri

1) Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan

Jumlah rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK)

2) Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET SATUAN

3

Page 73: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

3 Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan7 Dokumen

13 Dokumen

22 Dokumen

32 Dokumen

SATUAN

Pagu Anggaran Pusat peningkatan Mutu SDM Kesehatan Rp. 506.883.904.000 ,-

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET

Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

Terlaksananya Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, program dan laporan evaluasi

Page 74: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Instansi/Unit Organisasi : Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun : 2016

1 2 4 5

1 Terselenggaranya Fasilitasi Standardisasi dan

Profesi Tenaga Kesehatan Kesehatan

115,000 219.654

(191,00%)

Orang

1) Fasilitasi Standardisasi dan sertifikasi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga

kesehatan

1 2 Dokumen

2) Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen fasalitasi profesi tenaga kesehatan 2 4 Dokumen

3) Terbentuknya Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP

Nakes) yang akan didayagunakan ke luar negeri

Diperolehnya

Lisensi dari BNSP

Terbitnya Lisensi

dari BNSP

Dokumen

2 Meningkatnya mutu SDM Kesehatan 3.000 1.499

(49,97%)

Orang

1 Pendidikan berkelanjutan profesi kesehatan

a) Jumlah Dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi

kesehatan

1 2 Dokumen

b) Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan 800 396 Orang

a) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan

3 3 Dokumen

b) Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan

berkelanjutan

2.200 1.103 Orang

Realisasi

3

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan

2 Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan

Form PKK-Renstra

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK)

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET Satuan

Page 75: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

1 2 4 5

a) ����������������� � ���������������������������� ��� 4 5 Dokumen

b) ����������������������������������� �������������� ��� 2 2 Dokumen

c) ���������������������������������������� 306 216

(70,59%)

Orang

3 Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan7 11 Dokumen

13 7

Dokumen

22 2

Dokumen

32 2

Dokumen

. .

Capaian Serapan Anggaran berdsarkan pagu self blocking sebesar 77,08% dari pagu sebesar Rp. 397.187.649.000,-

REALISASI

Pagu Anggaran Pusat peningkatan Mutu SDM Kesehatan Rp. 506.883.904.000 ,-

Capaian Serapan Anggaran Pusat peningkatan Mutu SDM Kesehatan sesuai pagu efisiensi awal sebesar Rp. 306.153.112.456 ,- atau 60,40% dan

Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

TARGET SATUAN

3

3 Pengembangan Jabatan Fungsional

Terlaksananya Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, program dan laporan

evaluasi

NO SASARAN Indikator Kinerja

Page 76: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 2

Page 77: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 78: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 79: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
Page 80: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

KEKUATAN PERSONIL DAN DAFTAR URUT

KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

TAHUN 2016

3

Page 81: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

KEKUATAN PERSONIL

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

KEADAAN DESEMBER 2016

Eselon I Eselon II Eselon III Eselon IV Eselon V

1 Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga

Kesehatan 0 0 1 2 0 22 3 28

2 Bidang Pendidikan Berkelanjutan

0 0 0 2 0 12 5 19

3 Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional

0 0 1 2 0 12 2 17

4 Sub Bagian Tata Usaha

0 1 0 1 0 17 3 22

0 1 2 7 0 63 13 86

JumlahStruktural

Staf

TOTAL

No Nama Satuan Organisasi

Jabatan

Honor

Page 82: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

KEKUATAN PERSONIL BERDASARKAN GOLONGAN

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

KEADAAN DESEMBER 2016

A B C D Jml A B C D Jml A B C D Jml A B C D E Jml

1 Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga

Kesehatan0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8 10 1 21 2 1 0 0 0 3 0 24

2Bidang Pendidikan Berkelanjutan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 5 12 2 0 0 0 0 2 0 14

3Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 4 5 13 1 1 0 0 0 2 0 16

4Sub Bagian Tata Usaha 1 0 0 0 1 0 0 1 1 2 5 3 2 3 13 2 0 0 0 0 2 0 18

5Satuan Organisasi Kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

1 0 0 0 0 0 0 1 2 3 8 17 20 14 59 7 2 0 1 0 10 0 73TOTAL

No Nama Satuan Organisasi

Golongan Dokumen

Tidak

Lengkap

JumlahI II III IV

Page 83: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

KEKUATAN PERSONIL BERDASARKAN JENIS KELAMIN

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

KEADAAN DESEMBER 2016

Pria Wanita

1 Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan7 17 0 24

2 Bidang Pendidikan Berkelanjutan 3 11 0 14

3 Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional4 12 0 16

4 Subbagian Tata Usaha10 9 0 19

5 Tenaga Non PNS7 6 0 13

31 55 0 86

Jumlah

TOTAL

No Nama Satuan OrganisasiJenis Kelamin Dokumen

Tidak

Lengkap

Page 84: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

KEKUATAN PERSONIL BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

KEADAAN DESEMBER 2016

S3 S2Spesialis

1/2/A VA IV S1 D IV D III

Akade

miSM D II D I SMA SMP SD

1Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga

Kesehatan0 8 0 0 10 0 2 0 0 0 0 4 0 0 0 24

2 Bidang Pendidikan Berkelanjutan 0 5 0 0 9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 15

3 Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional 0 7 0 0 4 0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 15

4 Sub Bagian Tata Usaha 0 4 0 0 11 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 18

5 Satuan Organisasi Kosong 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 25 0 0 34 0 6 0 0 0 0 7 0 1 0 73

Jumlah

TOTAL

No Nama Satuan Organisasi

Pendidikan Dokumen

Tidak

Lengkap

Page 85: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Nama

NIP

Tempat/Tgl Lahir Gol. TMT Nama Kls TMT Thn Bln Thn Bln Thn Bln Nama Thn Nama LulusTingkat

Ijazah

SUHARTATI, S.Kp, M.Kes Magister Ilmu Kesehatan

Cepu/27 Juli 1960 (Universitas Indonesia Jakarta)

Dra. TRINI NURWATI, M.Kes S.2 Kesehatan Masyarakat

Palembang/10 November 1961 (Universitas Indonesia)

drg. ANGGER RINA WIDOWATI, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Nganjuk/3 Januari 1967 (Universitas Indonesia)

Ir. PURWADI ARDINOTO, M.Kes. Magister Administrasi dan Kebijakan

KesehatanBOGOR/8 September 1960 (FKM UI)

Dra. FARIDA ULI SIAHAAN, Apt S.1 Farmasi Perapotikan

Bandung/8 November 1959 (F.MIPA - USU)

SITI HAYATI, SKM, M.Kes S.2 Kesehatan Masyarakat

Kuningan/14 Juli 1962 (Universitas Indonesia)

A. SYARONI, S.Sos, M.Pd S.2 Pendidikan

TANGERANG/13 April 1966 (UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA)

DEWI NURAINI, ST, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Indramayu/17 Januari 1970 (UNIVERSITAS INDONESIA)

drg. BUSHRAH TAHIRAH S.1 Kedokteran Gigi

Jakarta/21 Januari 1969 (FKG Moestopo Beragama)

Drs. ZAINUDIN, M.Kes Magister Kesehatan Lingkungan

Jakarta/7 April 1965 (FKM-Univ. Indonesia, Jakarta)

DRA. YUSMALINAR S.1 Pendidikan

JAKARTA PUSAT/22 Desember 1963 (IKIP Jakarta)

Drs. I DEWA GEDE ASTIKA S.1 Administrasi

Gianyar/16 Januari 1967 (STIA Yappan)

RAUDAH, SKM S.1 Kesehatan Masyarakat

BANJARMASIN/15 Januari 1968 (Universitas Indonesia)

SUHARNI SIMBOLON, SKM , MKes Megister Kesehatan

MEDAN/27 Agustus 1973 (Universitas Indonesia)

drg. NYIAYU H.A.SONIA, M.Kes Megister Kesehatan

Palembang/4 Maret 1973 (UNIVERSITAS SRIWIJAYA)

dr. JEFRI THOMAS ALPHA EDISON, MKM Magister Administrasi dan Kebijakan

Kesehatan

Pematang Siantar/25 November 1976 (Universitas Indonesia)

RINI SUBEKTI, SE S.1 Ekonomi Manajemen

Jakarta/16 Februari 1966 (STIE Gotong Royong Jakarta Selatan)

DONNA FREDISKA PANDIANGAN, SKM,

M.KM

Magister Ilmu Kesehatan

Pandumaan/16 Februari 1975 (Universitas Indonesia)

SOBRI, SE S.1 Ekonomi Manajemen

Lahat/20 Juli 1963 (Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Budi Bakti)

dr. FITRIA, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Rantau Panjang/30 Januari 1972 (Universitas Indonesia)

drg. NI KETUT WIDYANINGSIH, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Jakarta/28 Februari 1980 (Universitas Indonesia)

ENDANG PRIHAYUNI, S.Sos S.1 Administrasi

JAKARTA/20 November 1969 (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi)

drg. ALIA NUTRIA S.1 Kedokteran Gigi

Bandung/12 Januari 1980 (FKG. Universitas Padjadjaran Bandung)

YOPI ANANDA, S.Kom, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Jakarta/8 Mei 1978 (Universitas Indonesia)

DERI PINESTI, SKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Tegal/24 Maret 1974 (Universitas Indonesia)

DESY APRIANA, SKM, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Batusangkar/16 April 1979 ()

DAFTAR URUT KEPANGKATAN

DI LINGKUNGAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KEADAAN DESEMBER 2016

15 05/01/2016 0 Thn 10 Bln II.a 01/01/1985

TMT CPNS

Masa Kerja Usia Latihan Jabatan Struktural Pendidikan

1 196007271985012001' IV/d 01/04/2015 Kepala Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya

Manusia Kesehatan

No NIP Baru

Pangkat JabatanMasa Kerja

JabatanEselon

TANGGAL CETAK : 29 Desember 2016, 11:06:11

0 Bln DIKLAT PIM-III 2007 2000 S2

3 196701031993012001' IV/b 01/04/2013 Kepala Bidang Pengembangan Jabatan

Fungsional

10 Bln III.a 01/03/1986 30 Thn 8 Bln 55 Thn

2002 S2

2 196111101986032022' IV/b 01/10/2012 Kepala Bidang Fasilitasi Standardisasi dan

Profesi Tenaga Kesehatan

12 01/01/2016 0 Thn

31 Thn 10 Bln 56 Thn 4 Bln DIKLAT PIM-III 2006

4 196009081984021003' IV/a 01/04/2005 Kepala Subbidang Pemantauan & Evaluasi

Jabatan Fungsional

9 13/01/2016 0 Thn

23 Thn 10 Bln 49 Thn 10 Bln DIKLAT PIM-III 201112 01/01/2016 0 Thn 10 Bln III.a 01/01/1993

2 Bln DIKLAT PIM-IV 2010 2004 S2

195911081988032001' IV/a 01/04/2007 Kepala Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan

SDM Kesehatan

9

10 Bln IV.a 01/02/1984 32 Thn 9 Bln 56 Thn

2005 S2

S1

196207141982032002' IV/a 01/10/2013 Kepala Sub Bidang Fasilitasi Profesi Tenaga

Kesehatan

9 13/01/2016 0 Thn 10 Bln IV.a

8 Bln 57 Thn 0 Bln - - 198713/01/2016 0 Thn 10 Bln IV.a 01/03/1988 28 Thn

7 Bln Diklat PIM IV 2012 2009 S2

197001171994032002' IV/a 01/04/2016 Kepala Subag. Tata Usaha 9

10 Bln IV.a 28/07/1994 22 Thn 4 Bln 50 Thn

2010 2003 S2

196604131994031003' IV/a 01/10/2015 Kepala Subbidang Fasilitasi Standardisasi &

Sertifikasi Tenaga Kesehatan

9 13/01/2016 0 Thn

01/03/1982 34 Thn 8 Bln 54 Thn 4 Bln DIKLAT PIM-III

S2

196901212002122004' IV/a 01/04/2016 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

8 Bln 46 Thn 10 Bln DIKLAT PIM-IV 2011 200813/01/2016 0 Thn 10 Bln IV.a 01/03/1994 22 Thn

7 Bln - - 2003 S2

196312221989032003' III/d 01/10/2001 Pengadministrasi Keuangan (JFU) 6

10 Bln JFU 01/03/1989 27 Thn 8 Bln 51 Thn

- 1996 S1

196504071989031004' IV/a 01/04/2016 Perencana (Analis Program dan Anggaran)

(JFU)

7 25/01/2016 0 Thn

01/12/2002 13 Thn 11 Bln 47 Thn 10 Bln -

S1

196701161988031002' III/d 01/10/2010 Pengevaluasi (Penata Bahan Evaluasi dan

Monitoring Kegiatan) (JFU)

7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

8 Bln 52 Thn 11 Bln - - 198701/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/03/1989 27 Thn

10 Bln - - 1996 S1

197308271997032001' III/d 01/10/2012 Administrator Kesehatan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/03/1991 25 Thn 8 Bln 48 Thn

- 1993 S1

196801151991032001' III/d 01/04/2011 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/03/1988 28 Thn 8 Bln 49 Thn 10 Bln -

S2

197303042001122002' III/d 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

8 Bln 43 Thn 3 Bln - 2013 200301/06/2016 0 Thn 5 Bln JFU 01/03/1997 19 Thn

0 Bln Diklat PIM IV 2014 2012 S2

196602161986032001' III/d 01/04/2013 Bendahara (JFU) 7

10 Bln IV.a 01/01/2005 11 Thn 10 Bln 40 Thn

- 2011 S2

197611252005011004' III/d 01/04/2013 Kepala Subidang Analisis dan Pemetaan

Jabatan Fungsional

9 13/01/2016 0 Thn

01/12/2001 14 Thn 11 Bln 43 Thn 8 Bln -

S1

197502162000122001' III/d 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

8 Bln 50 Thn 9 Bln - - 200425/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/03/1986 30 Thn

4 Bln - - 2008 S1

197201302006042001' III/d 01/04/2014 Kepala Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan

Profesi Kesehatan

9

10 Bln JFU 01/02/1986 30 Thn 9 Bln 53 Thn

- 2011 S2

196307201986021001' III/d 01/04/2014 Penata Laporan Keuangan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/12/2000 15 Thn 11 Bln 41 Thn 9 Bln -

S2

198002282007012007' III/d 01/04/2015 Perencana (Analis Program dan Anggaran)

(JFU)

7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

7 Bln 44 Thn 10 Bln Diklat PIM IV 2013 201113/01/2016 0 Thn 10 Bln IV.a 01/04/2006 10 Thn

0 Bln - - 2001 S1

198001122008012024' III/d 01/04/2016 Administrator Kesehatan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/03/1993 23 Thn 8 Bln 47 Thn

- 2013 S2

196911201993032001' III/d 01/04/2016 Pengevaluasi (Penata Bahan Evaluasi dan

Monitoring Kegiatan) (JFU)

7 01/01/2016 0 Thn

01/01/2007 9 Thn 10 Bln 36 Thn 9 Bln -

S1

197805082003121002' III/d 01/04/2016 Pranata Komputer (Analis Sistem Informasi

dan Jaringan) (JFU)

7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

10 Bln 36 Thn 10 Bln - - 200601/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/01/2008 8 Thn

8 Bln - - 2013 S2

197904162005012002' III/c 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/01/2005 11 Thn 10 Bln 42 Thn

- 2015 S2

197403242005012007' III/c 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/12/2003 12 Thn 11 Bln 38 Thn 6 Bln -

S210 Bln 37 Thn 7 Bln - - 201101/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/01/2005 11 Thn

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

22

23

24

25

26

16

17

18

19

20

21

Page 86: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Nama

TMT CPNS

Masa Kerja Usia Latihan Jabatan Struktural Pendidikan

No NIP Baru

Pangkat JabatanMasa Kerja

JabatanEselon

TANGGAL CETAK : 29 Desember 2016, 11:06:11

MAYA RATNASARI, S.Kep, M.KEP Magister Keperawatan

Jakarta/27 Maret 1978 (Universitas Indonesia)

RAME MANURITA VERYSANTI SIAHAAN, SKM S.1 Kesehatan Masyarakat

Panei Tongah/16 Mei 1978 (FKM USU)

KRISNA KRISTAWATI D.III Kesehatan Masyarakat

WONOGIRI/9 Desember 1970 (DIII Analis Kesehatan)

dr. LILIEK SULISTYOWARDANI S.1 Kedokteran Umum

Jambi/22 Juni 1977 (Universitas Trisakti)

SOHADI, S.Kom S.1 Teknik Informatika

Jakarta/10 Agustus 1968 (Universitas Respati Indonesia)

ERWAN SUTIADI, SE S.1 Ekonomi

Jakarta/14 Desember 1965 (-)

drg. NELLA SAVIRA LIANI S.1 Kedokteran Gigi

Pekanbaru/10 Februari 1981 (Universitas Trisakti)

DIAN KURNIAWATI, SKM S.1 Kesehatan Masyarakat

Jakarta/29 Januari 1977 (Univ. Indonesia)

ANI FADMAWATY, S.Kep, Ners, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Tangerang/9 Januari 1981 (Universitas Indonesia)

drg. LINDA SUSANTI S.1 Kedokteran Gigi

Bandung/28 April 1980 (FKG. Universitas Padjadjaran Bandung)

SUGIARTO, SKM, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Brebes/22 Juli 1976 (-)

LENNY AGUSTARIA BANJARNAHOR, SST,

M.Fis

S2 Fisiologi Olah Raga Konsentrasi Fisioterapi

Sei Rampai/22 Agustus 1979 (-)

FRANSISCA HARIANJA, SKM,MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Pangkalan Brandan/6 Desember 1980 (Universitas Indonesia)

Ns. MUFLIHATI, S.Kep S.1 Keperawatan

Jakarta/9 Maret 1981 (UI)

YENNY SULISTYOWATI, SP, MKM S.2 Kesehatan Masyarakat

Klaten/13 Januari 1982 (Universitas Indonesia)

dr. R.RATNA WULANDARI S.1 Kedokteran Umum

Bitung/15 Desember 1980 (UPN Veteran Jakarta)

dr. HENNY ERLINA ARITONANG S.1 Kedokteran Umum

Jakarta/9 Desember 1979 (Universitas Trisakti)

dr. DHANY KURNIAWAN S.1 Kedokteran Umum

Jakarta/29 Maret 1981 (Universitas Sebelas Maret)

M RAMLI ISMAIL Sekolah Menengah Atas

UJUNG PANDANG/14 Mei 1959 (STM Negeri I)

YULIATI Sekolah Menengah Atas

JAKARTA TIMUR/7 Juli 1961 (.Jakarta)

YULIA FATAHILAH Sekolah Menengah Atas

CIAMIS/24 Desember 1960 (SMEA N Ciamis)

SITI NURMI Sekolah Menengah Atas

Jakarta/15 Juli 1962 (.)

BAMBANG SUNART0 STM Mesin Motor

Jakarta/30 Agustus 1960 (STM IV DKI Jakarta)

EPON SUWARNI KPAA/KKPA

Jakarta/17 Desember 1959 (-)

ERNI SAPTIANI, SST Diploma IV Kebidanan

Telukbetung/7 Januari 1978 ()

LESTARI, ARO, SKM, MSi S.2 Ilmu Administrasi

Sui Duri/23 Maret 1977 (-)

MUHAMMAD TEGUH PRIBADI, S.Sos S.1 Komunikasi Hubungan Internasional

Jakarta/1 Januari 1985 (Universitas Prof Dr. Moestopo Beragama)

LENTIK WIENDA KARTIKA, SKM S.1 Kesmas Gizi

Bandar Lampung/27 Juli 1984 (Universitas Negeri Semarang)

RAHAYU ASTUTI, SKM S.1 Kesehatan Masyarakat

Jakarta/21 Oktober 1984 (Universitas Muhammadiyah)

197803272005012003' III/c 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

6 Bln - - 2003 S1

197012091994032001' III/c 01/04/2013 Pengolah Data (JFU) 6

10 Bln JFU 01/02/2005 11 Thn 9 Bln 38 Thn

- 2012 S2

197805162005022003' III/c 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/01/2005 11 Thn 10 Bln 38 Thn 8 Bln -

DIII

197706222009032002' III/c 01/04/2013 Pengevaluasi (Penata Bahan Evaluasi dan

Monitoring Kegiatan) (JFU)

7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

8 Bln 45 Thn 11 Bln - - 199201/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/03/1994 22 Thn

3 Bln - - 2008 S1

196512141988031002' III/c 01/10/2013 Pengadministrasi Umum (JFU) 5

10 Bln JFT 01/03/2000 16 Thn 8 Bln 48 Thn

- 2003 S1

196808102000031002' III/c 01/10/2013 Pranata Komputer Muda (JFT) 9 01/01/2016 0 Thn

01/03/2009 7 Thn 8 Bln 39 Thn 5 Bln -

S1

198102102010012011' III/c 01/04/2014 01/06/2016 0 Thn 5 Bln JFU

8 Bln 50 Thn 11 Bln - - 200901/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/03/1988 28 Thn

10 Bln - - 2000 S1

198101092006042002' III/c 01/04/2014 Analis Kepegawaian (Analis Manajemen

Kepegawaian) (JFU)

7

10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn 7 Bln 39 Thn

- 2006 S1

197701292006042002' III/c 01/04/2014 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/01/2010 6 Thn 10 Bln 35 Thn 9 Bln -

S2

198004282010032001' III/c 01/04/2014 Administrator Kesehatan (JFU) 7 25/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

7 Bln 35 Thn 10 Bln - - 201201/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn

4 Bln - - 2013 S2

197908222006042002' III/c 01/04/2014 Administrator Kesehatan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn 7 Bln 40 Thn

- 2005 S1

197607222006041011' III/c 01/04/2014 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/03/2010 6 Thn 8 Bln 36 Thn 7 Bln -

S2

198012062006042002' III/c 01/04/2014 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

7 Bln 37 Thn 3 Bln - - 201201/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn

8 Bln - - 2003 S1

198201132006042003' III/c 01/04/2014 Pranata Komputer (Analis Sistem Informasi

dan Jaringan) (JFU)

7

10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn 7 Bln 35 Thn

- 2014 S2

198103092006042003' III/c 01/04/2014 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/04/2006 10 Thn 7 Bln 35 Thn 11 Bln -

S2

198012152009122002' III/c 01/04/2014 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

7 Bln 34 Thn 10 Bln - - 201301/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn

11 Bln - - 2005 S1

198103292010121002' III/c 01/04/2015 Administrator Kesehatan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/12/2010 5 Thn 11 Bln 36 Thn

- 2006 S1

197912092010122002' III/c 01/04/2015 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/12/2009 6 Thn 11 Bln 35 Thn 11 Bln -

S1

195905141982011001' III/b 01/10/2001 Pengadministrasi Umum (JFU) 5 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

11 Bln 35 Thn 8 Bln - - 200701/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/12/2010 5 Thn

4 Bln - - 1981 SLTA

196012241982032005' III/b 01/10/2002 Pengadministrasi Umum (JFU) 5

10 Bln JFU 01/03/1982 34 Thn 8 Bln 55 Thn

- 1980 SLTA

196107071982032001' III/b 01/10/2001 Pengadministrasi Umum (JFU) 5 01/01/2016 0 Thn

01/01/1982 34 Thn 10 Bln 57 Thn 6 Bln -

SLTA

196207151986032001' III/b 01/04/2005 Arsiparis Pemula (Pengadministrasi

Kearsipan) (JFU)

5 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

8 Bln 55 Thn 11 Bln - - 197901/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/03/1982 34 Thn

3 Bln - - 1981 SLTA

195912171982122003' III/b 01/10/2012 Pengadministrasi Umum (JFU) 5

10 Bln JFU 01/03/1987 29 Thn 8 Bln 56 Thn

- 1983 SLTA

196008301987031001' III/b 01/04/2006 Pengadministrasi Keuangan (JFU) 6 01/01/2016 0 Thn

01/03/1986 30 Thn 8 Bln 54 Thn 4 Bln -

SLTA

197801072008122001' III/b 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

11 Bln 56 Thn 11 Bln - - 199101/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/12/1982 33 Thn

8 Bln - - 2012 S2

198501012009121002' III/b 01/04/2014 Penata Laporan Keuangan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/12/2003 12 Thn 11 Bln 39 Thn

- 2006 DIV

197703232003122004' III/b 01/04/2013 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/12/2008 7 Thn 11 Bln 38 Thn 10 Bln -

S1

198407272010122002' III/b 01/04/2015 Perencana (Analis Program dan Anggaran)

(JFU)

7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

11 Bln 31 Thn 10 Bln - - 200701/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/12/2009 6 Thn

1 Bln - - 2009 S110 Bln JFU 01/12/2010 5 Thn 11 Bln 32 Thn

- 2006 S1

198410212010122003' III/b 01/04/2015 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/12/2010 5 Thn 11 Bln 32 Thn 4 Bln -

28

29

30

31

32

33

27

46

47

48

49

50

51

40

41

42

43

44

45

34

35

36

37

38

39

52

53

54

55

Page 87: COVER - depkes.go.id LKj Es 2 2016/7 L… · manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Nama

TMT CPNS

Masa Kerja Usia Latihan Jabatan Struktural Pendidikan

No NIP Baru

Pangkat JabatanMasa Kerja

JabatanEselon

TANGGAL CETAK : 29 Desember 2016, 11:06:11

YUDI MULYANA, S.Kep, Ners Ners

Sumedang/13 Januari 1983 (Universitas Padjadjaran)

SIGIT DWI SAPUTRO, S.Kom S.1 Teknik Komputer

Jakarta/25 Oktober 1979 (Universitas Budi Luhur Jakarta)

HAMDA RAHIMA, S.Kep, Ners Ners

Jakarta/7 Februari 1984 (Universitas Padjadjaran)

ABDUL AZIZ HAKIM, SH S.1 Hukum

Pemalang/8 April 1987 (Universitas Islam Indonesia)

RIZZA NORTA VILLENY ROSITA DEWI, SST Diploma IV Kebidanan

Klaten/7 April 1988 (Universitas Sebelas Maret Surakarta)

PRILUSIANTI, AMK D.III Perawat Umum

PADANG/21 April 1975 (AKPER Depkes Padang)

DANIEL FERNANDO S, S.Des S.1 Design Grafis

Balikpapan/16 Agustus 1982 (Universitas Esa Unggul)

SUGENG RIYADI, S.Kom S.1 Ilmu Komputer

Musi Banyuasin/28 November 1972 (STMIK Nusa Mandiri)

FARAH AMALIA PUTRI, AMK D.III Perawat Umum

Jakarta/7 Desember 1984 (Poltekkes Jakarta III)

MADE SUDIARTATI D.III Ekonomi Keuangan Dan Perbankan

Sudaji/16 April 1982 (Unipersitas Pembangunan Nasional -Veteran

Jakarta)KUNCORO YUDHIANTO, S.Kom S.1 Ilmu Komputer

Jakarta/22 Mei 1981 ()

LISTYA NURINA PUTRI, SKM S.1 Kesehatan Masyarakat

Semarang/19 Juni 1987 ()

RARAS PURNA ENRILLADELA, SKM S.1 Kesehatan Masyarakat

Surabaya/6 April 1988 (Universitas Airlangga)

MOHAMMAD YANI, ST S.1 Teknik Informatika

Brebes/8 November 1985 ()

BUDI SABARUDIN D.III Teknik Komputer Informatika

JAKARTA/11 Juni 1981 (Bina Sarana Informatika)

FAIJAH, Amd D.III Akuntansi

Jakarta/8 April 1975 (Akademi Akuntansi Jayabaya)

ANDRIYATNO SMEA

SLEMAN/10 Februari 1972 (-)

IWAN HERAWAN Sekolah Dasar Umum

Sukabumi/2 Mei 1977 (SDN Babakan Bandung Sukabumi)

198301132010011011' III/b 01/04/2015 Administrator Kesehatan (JFU) 7 S1

197910252010121004' III/b 01/04/2015 Pranata Komputer (Analis Sistem Informasi

dan Jaringan) (JFU)

7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

10 Bln 33 Thn 10 Bln - - 200801/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/01/2010 6 Thn

9 Bln - - 2010 S1

198704082010121003' III/b 01/04/2015 Administrator Kesehatan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/12/2010 5 Thn 11 Bln 32 Thn

- 2005 S1

198402072010122001' III/b 01/04/2015 Administrator Kesehatan (JFU) 7 01/01/2016 0 Thn

01/12/2010 5 Thn 11 Bln 37 Thn 1 Bln -

S1

198804072010122001' III/b 01/04/2015 Pengevaluasi (Penata Bahan Evaluasi dan

Monitoring Kegiatan) (JFU)

7 25/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

11 Bln 29 Thn 7 Bln - - 200901/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/12/2010 5 Thn

7 Bln - - 1996 DIII

198208162014021001' III/a 01/02/2014 Pengevaluasi (Penata Bahan Evaluasi dan

Monitoring Kegiatan) (JFU)

7

10 Bln JFU 01/12/2002 13 Thn 11 Bln 41 Thn

- 2010 DIV

197504212002122001' III/b 01/10/2015 Pengolah Data (JFU) 6 01/01/2016 0 Thn

01/12/2010 5 Thn 11 Bln 28 Thn 7 Bln -

S1

197211282007011020' III/a 01/04/2014 Pengolah Data (JFU) 6 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

9 Bln 34 Thn 3 Bln - - 201125/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/02/2014 2 Thn

11 Bln - - 2004 DIII

198204162006042031' III/a 01/10/2014 Pengadministrasi Keuangan (JFU) 6

10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn 7 Bln 31 Thn

- 2012 S1

198412072006042001' III/a 01/04/2014 Pengolah Data (JFU) 6 01/01/2016 0 Thn

01/01/2007 9 Thn 10 Bln 44 Thn 0 Bln -

DIII

198105222014021001' III/a 01/04/2015 Analis Data (Analis Data dan Informasi) (JFU) 7 25/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

7 Bln 34 Thn 7 Bln - - 200201/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/04/2006 10 Thn

5 Bln - - S1

198804062014022001' III/a 01/04/2015 Administrator Kesehatan (JFU) 7

10 Bln JFU 01/02/2014 2 Thn 9 Bln 29 Thn

- S1

198706192014022002' III/a 01/04/2015 Pengevaluasi (Penata Bahan Evaluasi dan

Monitoring Kegiatan) (JFU)

7 01/01/2016 0 Thn

01/02/2014 2 Thn 9 Bln 35 Thn 6 Bln -

S1

198511082014021001' III/a 01/04/2015 Pranata Komputer (Analis Sistem Informasi

dan Jaringan) (JFU)

7 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

9 Bln 28 Thn 7 Bln Prajabatan Tingkat

III Khusus

2014 201101/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/02/2014 2 Thn

DIII

197504082009122003' II/d 01/04/2014 Bendahara (JFU) 7

10 Bln JFU 01/01/2006 10 Thn 10 Bln 35 Thn

- S1

198106112006041016' II/d 01/04/2012 Pranata Komputer Pemula (Pengelola

Teknologi Informasi) (JFU)

5 01/01/2016 0 Thn

01/02/2014 2 Thn 9 Bln 31 Thn 0 Bln -

10 Bln JFU 01/12/2014 1 Thn 11 Bln 39 Thn

- 1992 SLTA

197705022014121004' I/a 01/12/2014 Caraka (Pengadministrasi Persuratan) (JFU) 3 01/01/2016 0 Thn

01/01/2007 9 Thn 10 Bln 44 Thn 9 Bln -

DIII

197202102007011002' II/c 01/04/2015 Arsiparis Pemula (Pengadministrasi

Kearsipan) (JFU)

6 Bln - - 1990 SD

5 01/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU

11 Bln 41 Thn 7 Bln - - 199821/01/2016 0 Thn 10 Bln JFU 01/12/2009 6 Thn

5 Bln - - 200570

71

72

73

64

65

66

67

68

69

58

59

60

61

62

63

56

57