cover depan profil 2012. · pdf filed. inventaris 94 bab v. penutup 96 . vii daftar gambar...
TRANSCRIPT
iv
DAFTAR ISI Tim Perumus i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran xi
BAB I. Pendahuluan 1
A. Kebijakan dan Strategi 1
B. Gambaran Organisasi 2
BAB II. Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan 4
BAB III. Pencapaian Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 7
A. Peningkatan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 7
1. Kebijakan Rasionalisasi Harga Obat Generik
2. Penyediaan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Vaksin
3. Penggunaan Obat Generik di Pelayanan Kesehatan
Pemerintah
4. Realokasi Dana Alokasi Khusus Sub Bidang Pelayanan
Kefarmasian Tahun 2011
9
11
16
17
B. Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
1. Struktur Organisasi IFK
2. Sumber Daya Manusia Pengelola Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
3. Peningkatan SDM di Puskesmas
4. Sarana dan Prasarana Penyimpanan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
5. Pengamanan
6. Penyimpanan dan Distribusi
7. Sarana Penunjang Instalasi Farmasi Kab/Kota 2011
8. Administrasi
19
20
22
23
25
27
28
30
31
32
33
v
9. Biaya Operasional
10. Penilaian Tenaga Kefarmasian Pengelolaan Obat Berprestasi
Prop/Kab/Kota
C. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
1. Instalasi Farmasi RS Pemerintah yang Melaksanakan
Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar
34
34
2. Puskesmas Perawatan yang melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian sesuai Standar
40
3. Persentase Penggunaan Obat Rasional (POR) di Sarana
Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah
41
D. Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan 44
1. Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT yang Beredar
memenuhi Persyaratan Keamanan, Mutu dan Manfaat
46
2. Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT yang
Memenuhi Persyaratan Cara Produksi yang Baik
47
3. Persentase Sarana Distribusi Alat Kesehatan yang
Memenuhi Persyaratan Distribusi
48
4. Registrasi Izin Edar Alat Kesehatan Dan PKRT 49
E. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian 52
1. Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional Produksi di Dalam
Negeri
52
2. Standar Produk Kefarmasian yang Disusun dalamRangka
Pembinaan Produksi dan Distribusi
55
F. Cakupan Sumber Daya Kefarmasian di Indonesia 55
1. Cakupan Sarana Produksi Bidang Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
55
2. Cakupan Sarana Distribusi Bidang Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
64
3. Cakupan Sumber Daya Manusia Kefarmasian 71
E. Sistem Pelaporan dan Perizinan secara Elektronik 78
vi
1. Sistem Aplikasi Monitoring Ketersediaan Obat (e-Logistic) 78
2. Sistem Aplikasi E-Registration Alat Kesehatan 78
3. Sistem Aplikasi E-Registration Napsor 79
BAB IV. Penunjang Program 82
A. Pembiayaan 82
1. Kantor Pusat 83
2. Dana Dekonsentrasi 84
B. Hukum dan Perundang-undangan 85
C. Ketenagaan 86
D. Inventaris 94
BAB V. Penutup 96
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan berdasarkan Permenkes
1144/Menkes/Per/VIII/2010 3
Gambar 2. Tingkat Kecukupan Obat Tahun 2008 – 2010 14
Gambar 3. Persentase Penggunaan Obat Generik Tahun 2009-2010 17
Gambar 4. Struktur Organisasi IFK se-Indonesia 21
Gambar 5. Penanggung Jawab IF Kab/Kota se-Indonesia 23
Gambar 6. Jumlah IF Kab/Kota se-Indonesia yang Pernah melakukan
Kegiatan Peningkatan SDM
24
Gambar 7. Luas Tanah IFK Kab/Kota se-Indonesia 26
Gambar 8. Luas bangunan IF Kab/Kota se-Indonesia 26
Gambar 9. Jumlah Instalasi Farmasi Kab/Kota se-Indonesia yang
Memiliki Sarana Pengamanan 27
Gambar 10. Jumlah IF Kab/Kota se-Indonesia yang Memiliki
Kendaraan Roda 4 dan Roda 2 28
Gambar 11. Jumlah IF Kab/Kota se-Indonesia yang Memiliki Sarana
Penyimpanan 30
Gambar 12. Jumlah IF Kab/Kota se-Indonesia yang memiliki
Sarana/Prasarana Penunjang 30
Gambar 13. Jumlah IF Kab/Kota se-Indonesia yang Memiliki
Sarana/Prasarana Administrasi 31
Gambar 14. Data Biaya Operasional IF Kab/Kota Seluruh Indonesia
Tahun 2008 32
viii
Gambar 15. Capaian Indikator Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Pemerintah yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian
Sesuai Standar 35
Gambar 16. Data Intervensi Dit Binyanfar Dalam Pelayanan
Kefarmasian Di Rumah Sakit 36 36
Gambar 17. Puskesmas Perawatan yang Melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian sesuai Standar 40
Gambar 18. Penggunaan Obat Rasional di sarana Pelayanan
Kesehatan Dasar Pemerintah 43
Gambar 19. Hasil Pengujian Sampling Alat Kesehatan dan PKRT 47
Gambar 20. Hasil Monitoring terhadap Sarana Produksi Alkes dan
PKRT yang Memenuhi Persyaratan Cara Produksi yang
Baik 48
Gambar 21. Hasil Monitoring terhadap Sarana Dsitribusi Alkes yang
Memenuhi Persyaratan Distribusi 49
Gambar 22. Izin Edar Alkes dan PKRT yang dikeluarkan pada Tahun
2011 50
Gambar 23. Sertifikat Produksi dan IPAK yang dikeluarkan tahun 2011 51
Gambar 24. Surat Keterangan yang dikeluarkan Tahun 2011 52
Gambar 25. Grafik Cakupan Sarana Produksi di Bidang Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Tahun 2011 56
Gambar 26. Grafik Jumlah Industri Farmasi per Provinsi pada Tahun
2009 – 2011 57
Gambar 27. Grafik Jumlah Industri Obat Tradisional per Provinsi pada
Tahun 2009 – 2011 59
Gambar 28. Grafik Jumlah Ind. Kecil Obat Tradisional di Indonesia pada
Tahun 2009 – 2011 60
Gambar 29. Jumlah Sarana Produksi Alat Kesehatan per Provinsi pada
Tahun 2009 –2011 62
ix
Gambar 30. Jumlah Sarana Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
per Provinsi pada Tahun 2009 –2011 63
Gambar 31. Jumlah Industri Kosmetika per Provinsi pada Tahun 2011 64
Gambar 32. Grafik Cakupan Sarana Distribusi di Bidang Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Tahun 2011 65
Gambar 33. Jumlah Pedagang Besar Farmasi per Provinsi pada Tahun
2011 66
Gambar 34. Jumlah Apotek per Provinsi pada Tahun 2011 67
Gambar 35. Jumlah Toko Obat per Provinsi pada Tahun 2011 68
Gambar 36. Jumlah Sarana Penyalur Alat Kesehatan per Provinsi pada
Tahun 2011 69
Gambar 37. Jumlah Sarana Sub/Cabang Penyalur Alat Kesehatan per
Provinsi Tahun 2011 71
Gambar 38. Grafik SDM Kefarmasian yang Bekerja di Dinas Kesehatan 72
Gambar 39. Grafik SDM Kefarmasian yang Bekerja di RSUD 74
Gambar 40. Grafik SDM Kefarmasian yang Bekerja di Puskesmas 76
Gambar 41. Web System Registrasi Alkes dan PKRT Online 79
Gambar 42. Alokasi dan Realisasi Kantor Pusat Ditjen Binfar dan Alkes
Tahun 2009 – 2011 83
Gambar 43. Grafik Alokasi dan Realisasi Dana Dekonsentrasi Tahun
Anggaran 2009 – 2011 85
Gambar 44. Grafik Jumlah Peraturan yang Dikeluarkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun
2009 s.d 2011 86
Gambar 45. Grafik Perbandingan Jumlah Pegawai di Lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2009-2011 87
Gambar 46. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai
Berdasarkan Unit Eselon II di Lingkungan Direktorat 88
x
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun
2010 – 2011
Gambar 47. Grafik Distribusi Jumlah Pegawai menurut Jabatan di
Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2011 89
Gambar 48. Grafik Distribusi Jumlah Pegawai menurut Golongan di
Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2011 90
Gambar 49. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai
berdasarkan Jenjang dan Jenis Pendidikan di Lingkungan
Ditje Binfar dan Alkes Tahun 2010- 2011 92
Gambar 50. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai
berdasarkan Kategori Usia di Lingkungan Ditjen Binfar dan
Alkes Tahun 2010 – 2011 93
Gambar 51. Grafik Aset BMN di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes
Tahun 2011 94
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kefarmasain dan
Alat Kesehatan 2010 - 2011 98
Lampiran 2 Data Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Kab/Kota Seluruh
Indonesia
Lampiran 3 Data Tenaga Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Seluruh
Indonesia
Lampiran 4 Data Jumlah Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota yang Penrnah
Malaksanakan Peningkatan/Pengembangan SDM Pengelola
Obat Puskesmas
Lampiran 5 Data Sarana Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Seluruh
Indonesia
Lampiran 6 Data Sarana Pengamanan Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
Seluruh Indonesia
Lampiran 7 Data Sarana Distribusi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
Seluruh Indonesia
Lampiran 8 Data Sarana Penyimpanan Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
Seluruh Indonesia
Lampiran 9 Data Sarana Penunjangn Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
Seluruh Indonesia
Lampiran 10 Data Sarana Administrasi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
Seluruh Indonesia
Lampiran 11 Data Biaya Operasional Instalasi Farmasi Kab/Kota di seluruh
Indonesia
xii
Lampiran 12 Table Distribusi Alokasi Dana Dekonsentrasi Tahun 2010 –
2011
Lampiran 13 Daftar Peraturan dan Perundang-undangan di bidang
Kefarmasian yang dikeluarkan pada tahun 2011
i
TIM PERUMUS
Penanggung Jawab
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Editor
Sekretaris Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes Direktur Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian Direktur Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian
Konsep
Kepala Bagian Program dan Informasi Setditjen Binfar dan Alkes Kasubag Data dan Informasi Setditjen Binfar dan Alkes
Kontributor
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Setditjen Binfar dan Alkes; Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas Setditjen Binfar dan Alkes; Kepala Bagian Keuangan Setditjen Binfar dan Alkes; Kasubag Program Setditjen Binfar dan Alkes; Kasubag Evaluasi dan Pelaporan Setditjen Binfar dan Alkes;Kasubag TU Setditjen Binfar dan Alkes; Kasubag TU Dit Bina Pelayanan Kefarmasian; Kasie Perijinan Sarana Produksi dan Distribusi; Kasie Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekkes; Syukra Rahmatulloh, S.Kom; Ari Budiyanto, S.Si, Apt; Emma Rahmadhanti, S.Si; Merina, SE; Ayu Ramadaniaty, S.Farm, Apt; Priyadi; Erik Permana Jaya, SE; Ibnu Fatih; Paramitha Nandini, Amd.KL; Murjianto; Artono Ito, SE;
ii
KATA PENGANTAR
Profil kefarmasian merupakan salah satu upaya pemenuhan dalam
memperoleh gambaran tentang capaian kegiatan di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien oleh
setiap unit teknis di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes diharapkan
mampu menggambarkan kinerja dan pencapaian terhadap target
indikator melalui pendekatan yang berbasis bukti (evidence-based).
Dalam memperoleh kelengkapan data dan informasi, penyusunan
profil kefarmasian ini melibatkan seluruh Provinsi dalam permintaan
dukungan data dan informasi terkait indikator-indikator yang
dimiliki oleh Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan sehingga diperoleh data dan informasi yang akurat, valid
dan terkini.
Data yang tersaji dalam Profil Kefarmasian ini diharapkan mampu
menjadi sumber data dan informasi yang berkualitas bagi
masyarakat pada umumnya dan khususnya sebagai dasar dalam
iii
perumusan dan pengambilan kebijakan bagi pimpinan di jajaran
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
dengan segenap hati telah membantu dan berperan aktif dalam
penyusunan Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan ini.
Direktur Jenderal,
Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D NIP. 195805031983032001
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kebijakan dan Strategi
Sasaran hasil dari Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 021/Menkes/SK/I/2011 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 adalah meningkatnya
sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan
terjangkau oleh masyarakat dengan indikator programnya yakni
persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100% di tahun
2014. Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka perlu dilakukan
kegiatan yang meliputi peningkatan ketersediaan obat esensial
generik di sarana pelayanan kesehatan dasar, peningkatan mutu
dan keamanan alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT), peningkatan penggunaan obat rasional melalui
pelayanan kefarmasian yang berkualitas, peningkatan produksi
bahan baku dan obat lokal serta mutu sarana produksi dan distribusi
kefarmasian, peningkatan kualitas produksi dan distribusi
kefarmasian dan peningkatan produksi bahan baku obat dan obat
tradisional produksi di dalam negeri. Dalam upaya peningkatan
program tersebut diperlukan dukungan manajemen dalam
pelaksanaan tugas teknis pada program kefarmasian dan alat
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 2
kesehatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
B. Gambaran Organisasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan
kefarmasian dan alat kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan alat
kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kefarmasian dan
alat kesehatan;
c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
pembinaan kefarmasian dan alat kesehatan;
d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan
kefarmasian dan alat kesehatan; dan
e. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan.
Adapun bagan struktur organisasi sesuai Permenkes RI No.
1144/MENKES/PER/VIII/2010 dapat dilihat pada Gambar 1.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 3
Gam
bar
1.
Stru
ktu
r O
rgan
isas
i Dir
ekto
rat
Jen
de
ral B
ina
Kef
arm
asia
n d
an A
lat
Kes
ehat
an
ber
das
arka
n P
erm
enke
s R
I No
. 11
44
/Men
kes/
Per
/VII
I/2
010
Dir
ekto
rat
Je
nd
era
l
Bin
a K
efa
rma
sia
n d
an
Ala
t
Ke
se
ha
tan
S
ekre
tari
at
Dir
ekto
rat
Je
nd
era
l
Dir
ekto
rat
Bin
a P
eng
gu
naa
n
Ob
at
Rasio
na
l
Dir
ekto
rat
Bin
a F
arm
asi
Ko
mu
nita
s d
an K
linik
Dir
ekto
rat
Bin
a O
ba
t P
ub
lik
da
n P
erb
eka
lan
Ke
se
ha
tan
Dir
ekto
rat
Bin
a P
rod
uksi
da
n D
istr
ibu
si A
lat
Ke
se
ha
tan
Ba
gia
n P
rog
ram
da
n I
nfo
rma
si
Ba
gia
n U
mu
m
da
n
Ke
pe
ga
waia
n
B
ag
ian
Huku
m,
O
rga
nis
asi d
an
Hu
bu
ng
an
Ma
syara
ka
t
Ba
gia
n
Ke
ua
ng
an
Su
bd
it
Bin
a O
ba
t E
se
nsia
l N
asio
na
l
Su
bd
it
Pro
mo
si P
en
gg
un
aa
n O
ba
t
Rasio
na
l
Su
bd
it S
tan
da
rdis
asi d
an
Bim
bin
ga
n T
ekn
is
Pe
ng
gu
na
an
Ob
at
Rasio
na
l
Su
bb
ag
ian
Ta
ta U
sa
ha
Ke
lom
po
k
jab
fun
g
Ke
lom
po
k
jab
fun
g
Ke
lom
po
k
jab
fun
g
Ke
lom
po
k
jab
fun
g
Su
bb
ag
ian
Ta
ta U
sa
ha
Su
bd
it K
erj
asa
ma
Pro
fesi
Su
bd
it
Fa
rma
si K
linik
Su
bd
it
Fa
rma
si K
om
un
ita
s
Su
bd
it P
em
an
taua
n d
an
Eva
lua
si O
ba
t P
ub
lik d
an
Pe
rbe
ka
lan
Ke
se
ha
tan
Su
bd
it P
en
ge
lola
an
Ob
at
Pu
blik
da
n P
erb
eka
lan
Ke
se
ha
tan
Su
bd
it P
en
ye
dia
an
Ob
at
Pu
blik
da
n P
erb
eka
lan
Ke
se
ha
tan
Su
bd
it P
rod
uk D
iag
no
stik
da
n R
ea
gen
sia
Su
bd
it A
lat
Ke
se
ha
tan
Non
Ele
ktr
om
ed
ik
Su
bd
it A
lat
Ke
se
ha
tan
Ele
ktr
om
ed
ik
Su
bb
ag
ian
Ta
ta U
sa
ha
Su
bd
it P
erb
eka
lan
Ke
se
ha
tan
Ru
ma
h T
an
gg
a
Su
bb
ag
ian
Ta
ta U
sa
ha
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 4
BAB II
PROFIL KEFARMASIAN
DAN ALAT KESEHATAN
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan periode 2010 – 2014
mengamanatkan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk
dapat meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan
obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat,
kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan. Untuk itu, dibangun kebijakan-kebijakan yang bertujuan
untuk mencapai hal tersebut, yaitu kebijakan peningkatan
ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan, peningkatan
produksi dan distribusi alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT), peningkatan pelayanan kefarmasian, peningkatan
produksi dan distribusi kefarmasian dengan dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan.
Operasionalisasi kebijakan-kebijakan tersebut tidak dapat
dilepaskan dari tersedianya data dan informasi yang lengkap, akurat
dan mutakhir terkait bidang kefarmasian dan alat kesehatan.
Ketersediaan data dan informasi tidak hanya penting dalam tahap
perumusan suatu kebijakan, namun juga pada tahap implementasi
dan tahap evaluasi. Untuk itu, perlu dirancang berbagai strategi
dalam mewujudkan ketersediaan data dan informasi tersebut, mulai
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 5
dari entry point, manajemen, pemanfaatan, hingga publikasinya.
Data dan informasi yang menjadi sumber dalam penyusunan profil
ini didapat dari seluruh Dinas Kesehatan Provinsi di Indonesia dan
Kegiatan Pemutakhiran Data Kefarmasian dan Alat Kesehatan
tingkat Nasional, serta capaian hasil aktivitas Unit Eselon II di
lingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan. Melalui profil ini hasil-hasil yang telah dicapai dalam
pelaksanaan program obat dan perbekalan kesehatan sampai
dengan tahun 2011 yang berupa cakupan-cakupan program, hasil-
hasil kajian dan cakupan sarana produksi dan distribusi kefarmasian
dan alat kesehatan digambarkan dalam bentuk narasi, tabel
maupun grafik.
Penyusunan Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2011
ini bertujuan untuk memberikan data dan informasi yang berbasis
bukti terkait pelaksanaan kegiatan Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang dibatasi pengambilan datanya
mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 sebagai referensi
dalam perumusan kebijakan dan perencanaan bagi Pimpinan dan
sebagai referensi bagi pelaksana kegiatan di bidang kesehatan.
Muatan Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan ini diarahkan
kepada data dan informasi yang mendukung pencapaian indikator
Rencana Strategis (Renstra) Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan hingga tahun 2011 yang mencakup aktivitas sebagai
berikut:
1. peningkatan ketersediaan obat publik dan perbekalan
kesehatan
2. peningkatan produksi dan distribusi alat kesehatan
3. peningkatan pelayanan kefarmasian
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 6
4. peningkatan produksi dan distribusi kefarmasian
5. dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
pada program kefarmasian dan alat kesehatan
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 7
BAB III
PENCAPAIAN
PROGRAM KEFARMASIAN
DAN
ALAT KESEHATAN
A. Peningkatan Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Kebijakan Pemerintah menyangkut peningkatan akses obat
telah ditetapkan antara lain dalam Undang-Undang No. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan, Indonesia Sehat 2010, Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) dan Kebijakan Obat Nasional (KONAS). Dalam upaya
pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap,
jumlah yang cukup dan terjamin khasiat, aman, dan bermutu
dengan harga terjangkau serta mudah diakses adalah sasaran yang
harus dicapai. Salah satu tujuan KONAS yang tertuang dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
189/Menkes/SK/III/2006 adalah menjamin ketersediaan,
pemerataan dan keterjangkauan obat terutama obat esensial
dengan ruang lingkup yang mencakup pembiayaan, ketersediaan
serta pemerataan obat bagi masyarakat. Di dalam KONAS dijelaskan
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 8
bahwa akses masyarakat terhadap obat esensial dipengaruhi oleh
empat faktor utama, yaitu penggunaan obat rasional, harga yang
terjangkau, pembiayaan yang berkelanjutan dan sistem pelayanan
kesehatan serta suplai obat yang dapat menjamin ketersediaan,
pemerataan dan keterjangkauan.
Salah satu sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
dalam Rencana Strategis 2010-2014 adalah meningkatnya sediaan
farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau
oleh masyarakat dengan indikator sasarannya yakni persentase
ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100% pada tahun 2014. Hal ini
diwujudkan melalui upaya penyediaan obat dan vaksin di tingkat
pelayanan kesehatan dasar yang senantiasa dilaksanakan secara
berkelanjutan (sustainable effort) yang sudah dilakukan sejak
dibentuknya Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan. Indikator ini juga merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan di
lingkungan Unit Eselon I Kementerian Kesehatan RI.
Upaya Pemerintah Pusat untuk memperluas cakupan dan
pemerataan akses obat dan perbekalan kesehatan juga telah
dilakukan dengan pemberian Dana Alokasi Khusus sub bidang
Pelayanan Kefarmasian kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk
penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di tingkat
kabupaten/kota yang realisasinya dilaksanakan oleh masing-masing
kabupaten/kota dan telah dimulai sejak tahun anggaran 2009. Data
Alokasi Dana Alokasi Khusus sub bidang Pelayanan Kefarmasian
dapat dilihat dalam lampiran 1.
Program pengadaan obat, perbekalan kesehatan dan vaksin di
tingkat Pemerintah Pusat dilaksanakan sesuai amanat KONAS
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 9
sebagai upaya pembiayaan yang berkelanjutan sehingga Pemerintah
Pusat diharapkan dapat menjamin ketersediaan obat, perbekalan
kesehatan dan vaksin untuk program imunisasi dasar hingga di
tingkat pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas). Oleh karena itu,
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan berupaya
untuk dapat memenuhi kebutuhan obat melalui pengadaan obat-
obat program seperti Obat Program Penyakit Menular, Filariasis,
AIDS dan Penyakit Menular Seksual (PMS), TB Paru, Flu Burung,
Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak, Gizi, Obat Haji, Obat Buffer untuk
Bencana/KLB dan obat buffer stock Pusat dan provinsi sebagai stok
penyangga di tingkat nasional dan provinsi yang digunakan untuk
mengantisipasi kekosongan obat dan perbekalan kesehatan di
sarana pelayanan kesehatan dasar/Puskesmas dan pada saat
terjadinya kejadian luar biasa (KLB)/bencana. Selain itu juga
dilakukan pengadaan vaksin antara lain Vaksin Anti Rabies, Vaksin
Reguler, Vaksin Haji dan Vaksin Umroh.
Dalam rangka mencapai sasaran hasil berupa peningkatan
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan, Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan melakukan upaya antara lain
dengan kebijakan rasionalisasi harga obat generik, penyediaan obat
dan vaksin, penggunaan obat generik di fasilitas pelayanan
kesehatan dasar milik pemerintah dan memfasilitasi proses
realokasi Dana Alokasi Khusus Sub Bidang Pelayanan Kefarmasian
untuk meningkatkan sarana dan prasarana instalasi farmasi.
1. Kebijakan Rasionalisasi Harga Obat Generik
Kebijakan rasionalisasi harga obat generik dilakukan untuk
menjamin ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 10
Rasionalisasi harga obat generik dilakukan berdasarkan
pertimbangan dan masukan dari Tim Evaluasi Harga Obat, yang
beranggotakan para ahli/pakar, akademisi, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), dan Pemerintah (Kementerian Kesehatan dan
Badan POM), mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga
obat antara lain bea masuk bahan baku obat, tingkat inflasi,
kenaikan harga bahan baku obat, dan kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM).
Jumlah obat generik yang diatur Pemerintah senantiasa
mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Harga Eceran Tertinggi
pada tahun 2008 diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 302/Menkes/SK/III/2008 dengan daftar
455 item obat termasuk obat gigi dan alat kontrasepsi yang
kemudian diubah dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.03.01/Menkes/146/I/2010 dimana terdapat
pengurangan pada item dengan kategori obat gigi dan alat
kontrasepsi sehingga berjumlah 453 item obat. Perbedaan juga
terlihat pada harga yang diatur yakni dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 302/Menkes/SK/III/2008,
harga HET yang dicantumkan adalah harga per satuan terkecil obat,
sementara pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.03.01/Menkes/146/I/2010, harga HET yang dicantumkan
adalah harga per kemasan dan bukan dalam satuan terkecil obat.
Kemudian pada tahun 2011 Pemerintah kembali melakukan
rasionalisasi harga obat generik dan ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
632/Menkes/SK/III/2011 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Obat
Generik Tahun 2011 yang berjumlah 499 item. Rasionalisasi harga
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 11
obat generik yang dilakukan berupa penurunan, harga tidak
berubah, kenaikan harga ataupun penambahan item obat dengan
kemasan baru atau merupakan item yang baru atau item obat
dikeluarkan dari daftar item obat generik.
PERUBAHAN PERATURAN
MENTERI KESEHATAN TENTANG
HARGA ECERAN TERTINGGI
(HET) OBAT GENERIK
Kepmenkes RI Nomor 632/Menkes/SK/III/2011
HET HARGA PENGADAAN
Turun harga 14 24
Tetap 0 230
Naik harga 430 176
Kemasan baru 30 30
Item baru 26 26
Item keluar 9 23
Tabel 1. Perubahan Harga Obat Generik yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan RI tahun 2011
2. Penyediaan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Vaksin
Program peningkatan ketersediaan obat dan vaksin
dilaksanakan sebagaimana amanat yang juga tertuang dalam
Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan. Obat dan vaksin adalah komoditi
kesehatan yang menjadi salah satu kebutuhan dasar dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan merupakan
barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya
pemenuhan pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat dan vaksin
didukung oleh industri farmasi, yang berjumlah 241 dan 95,44%
berlokasi di pulau Jawa yang tersebar di Provinsi Banten (30), DKI
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 12
Jakarta (45), Jawa Barat(87), Jawa Tengah (22), DI Yogyakarta (1)
dan Jawa Timur (45).
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
mengalokasikan anggaran untuk pembiayaan pengadaan obat,
perbekalan kesehatan dan vaksin dengan mekanisme perhitungan
kebutuhan obat, perbekalan kesehatan dan vaksin secara bottom-
up yakni dengan memperhitungkan cakupan ketersediaan obat,
perbekalan kesehatan dan vaksin terhadap jumlah penduduk miskin
dan seluruh penduduk berdasarkan data Badan Pusat Statistik
dengan nilai obat perkapita yang digunakan. Rencana Kebutuhan
Obat (RKO) disusun untuk mendapatkan data kebutuhan obat mulai
dari tingkat kabupaten/kota yang direkapitulasi di tingkat provinsi
dan diteruskan ke tingkat Pemerintah Pusat. Nilai alokasi dan
realisasi pengadaan obat, perbekalan kesehatan dan vaksin pada
tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 13
DATA ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN PENGADAAN OBAT DAN
PERBEKALAN KESEHATAN
Tabel 2. Anggaran Pusat untuk Pengadaan Obat, Perbekkes dan Vaksin
Tahun Anggaran 2010– 2011
Pada tahun 2011, jumlah paket pengadaan sebanyak 17 dengan
rata-rata realisasi anggaran sebesar 95.17%. Realisasi terbesar pada
paket pengadaan obat AIDS dan PMS sebesar 99.97% dan realisasi
terkecil pada paket pengadaan obat buffer stock pusat yaitu
87.59%. Sedangkan pada tahun 2010 jumlah paket pengadaan
sebanyak 13 dengan rata-rata realisasi anggaran sebesar 80.99%.
NO PAKET PENGADAAN 2010 2011
A R C (%) A R C (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Vaksin Reguler* 400,000,000,000 399,999,622,250 99.99 558,022,935,000 524,583,365,891 94.01
2 Vaksin Haji 70,000,000,000 57,673,465,000 82.39
Vaksin dan Perbekalan Kesehatan Haji
34,280,790,000 22,470,468,570 65.55
3 Obat AIDS dan PMS 109,917,688,000 109,871,894,550 99.96 137,000,000,000 136,958,704,520 99.97
4 Obat TB Paru 123,500,000,000 122,303,893,030 99.03
Obat TB Paru dan ISPA 123,751,554,000 123,477,894,601 99.78
5 Obat Filariasis 17,200,000,000 17,082,975,600 99.32
6 Obat Gizi 20,727,519,000 20,683,288,841 99.79 26,000,000,000 24,063,032,400 92.55
7 Obat Malaria 26,652,045,000 26,609,627,396 99.84 23,000,000,000 22,790,671,068 99.09
8 Obat P2M 21,500,000,000 20,794,340,644 96.72
9 Obat/Vaksin Flu Burung dan VAR 10,000,000,000 8,957,406,700 89.57
Obat/Vaksin Flu Burung dan Penyakit 11,860,967,000 11,850,316,500 99.91
10 Obat dan Perbekkes Haji + Obat Emergency
31,000,000,000 29,871,696,308 96.36
Obat Haji 19,331,570,000 19,072,517,181 98.66
11 Obat Kesehatan Ibu 41,277,093,000 41,157,544,266 99.71 2,700,000,000 2,567,597,461 95.10
12 Obat Kesehatan Anak 16,322,711,000 14,785,224,836 90.58 13,500,000,000 13,450,393,451 99.63
13 Reagent Screening Darah 150,000,000,000 145,300,396,340 96.87
14 Obat Poliklinik Depkes 600,000,000 -
15 Obat Buffer Stock Provinsi 25,000,000,000 24,288,881,782 97.16
16 Obat Buffer Stock Pusat 3,591,295,000
3,562,558,600 99.20 7,542,305,000 6,606,518,864 87.59
17 Vaksin Umrah 26,607,019,000 25,850,000,000 97.15
Obat Program Penyakit Menular 47,718,268,000 44,754,049,156 93,79
Obat Malaria 26,652,045,000 26,609,627,396 99,84
GRAND TOTAL 807,713,232,000 793,540,957,591 80.99 1,243,172,259,000 1,183,143,339,059 95.17
Ket : * DIPA Satker Setditjen Binfar dan Alkes 2.078251562
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 14
Tingkat ketersediaan obat di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota
mencerminkan tingkat ketersediaan obat untuk pelayanan
kesehatan dasar dimana hasil pengadaan buffer stock
Kabupaten/Kota serta pengadaan obat dan perbekkes melalui DAK
dikelola oleh Tenaga Kefarmasian di Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota dan dipergunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan dasar di Puskesmas (PKM).
Gambar 2. Ketersediaan Obat dan Vaksin dalam Bulan pada Tahun 2009-2011
Sesuai target indikator utama Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan yaitu persentase ketersediaan obat
dan vaksin adalah 100% di tahun 2014 atau setara dengan 18 bulan
dimana perhitungan kebutuhan ini mencakup perhitungan dari
riwayat pemakaian rata-rata pada tahun yang lalu dan kebutuhan
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
2009 2010 2011
12,6
14,76 15,66
Tingkat Ketersediaan Obat dan Vaksin
Bulan
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 15
selama waktu tunggu dan stok penyangga. Adapun target indikator
persentase ketersediaan obat dan vaksin di tahun 2011 adalah 85%
atau setara dengan 15,3 bulan. Dari gambar diatas dapat dilihat
bahwa Ketersediaan obat dan vaksin (135 item obat dan 9 item
vaksin) setiap tahun mengalami peningkatan dan pada tahun 2011
mencapai 87% atau setara dengan 15,66 bulan. Capaian ini
meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 dengan tingkat capaian
sebesar 82% atau setara dengan 14,76 bulan. Ini menandakan
bahwa target capaian indikator persentase ketersediaan obat dan
vaksin melebihi dari target yang sudah direncanakan dalam Renstra
2010-2014.
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ketersediaan obat
generik antara lain dengan kebijakan yang mewajibkan perusahaan
farmasi nasional (terutama BUMN) untuk memproduksi obat
generik, mencantumkan nama generik pada label obat dengan
nama dagang, kewajiban menggunakan obat generik di fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah dan menyediakan pedoman
pengawasannya. Kemudian untuk menjamin ketersediaan vaksin,
PT. Biofarma sebagai pusat produksi vaksin saat ini dapat
mencukupi kebutuhan vaksin secara nasional (terutama imunisasi
dasar) kecuali vaksin meningitis meningococcal dan vaksin anti
rabies disamping terus melakukan upaya di bidang penelitian dan
pengembangan vaksin. Meskipun demikian terdapat beberapa
tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan ketersediaan obat
dan vaksin, yakni kenyataan bahwa sebagian besar bahan baku yang
digunakan untuk produksi obat masih impor, sistem pengelolaan
obat di Instalasi Farmasi milik Pemerintah Daerah
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 16
Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum efektif dan efisien serta
sistem pendistribusian obat yang terkendala letak geografis atau
daerah kepulauan/kondisi demografis, kurangnya sarana prasarana
distribusi dan kurangnya dukungan biaya operasional. Permasalahan
tersebut dapat menjadi peluang jika disikapi dengan positif baik
oleh Pemerintah maupun Swasta, antara lain peluang untuk
mengembangkan sistem pengelolaan dan pendistribusian obat dan
vaksin yang baik secara nasional, kebijakan yang mendukung
perkembangan industri bahan baku obat karena ketergantungan
terhadap impor bahan baku dapat menyebabkan tidak stabilnya
ketersediaan obat nasional dan fluktuasi harga obat karena
pengaruh harga bahan baku di pasar internasional.
3. Penggunaan Obat Generik di Pelayanan Kesehatan
Pemerintah
Peningkatan penggunaan obat generik, baik pada sarana
pelayanan kesehatan dasar maupun pada pelayanan kesehatan
rujukan, menunjukkan bahwa tenaga kesehatan telah memberikan
respon yang positif terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/068/1/2010 tentang
Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Kesehatan
Pemerintah. Gambaran penggunaan obat generik di Puskesmas dan
RS Pemerintah dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 17
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 3. Persentase Penggunaan Obat Generik Tahun 2011
Penggunaan obat generik di Rumah Sakit bervariasi antara 42,52
s.d. 99,56% dengan rata-rata nasional adalah 66,45% dan di
Puskesmas juga bervariasi antara 93,69 s.d. 100,00%. Capaian rata-
rata penggunaan obat generik sebesar 82% (Mixed Rate) dan
persentase capaiannya sebesar 126% bila dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2010 sebesar 82%.
4. Realokasi Dana Alokasi Khusus Sub Bidang Pelayanan
Kefarmasian Tahun 2011
Jumlah Kabupaten/kota yang mendapat Dana Alokasi Khusus
(DAK) pada tahun 2011 sebanyak 440 Kabupaten/Kota yang
tersebar di 32 provinsi. Hanya Provinsi DKI Jakarta yang tidak
mendapatkan Dana Alokasi Khusus tersebut. Sesuai dengan
Petunjuk Teknis tentang Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2011,
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 18
Kabupaten/Kota dapat mengajukan realokasi penggunaan Dana DAK
untuk pembangunan baru, rehabilitasi bangunan dan pengadaan
sarana dan prasarana Instalasi Farmasi apabila tingkat kecukupan
obat esensial generik di Instalasi Farmasinya terpenuhi selama 18
bulan. Pada tahun 2011 diketahui jumlah kabupaten/kota yang
mengajukan permohonan Realokasi Dana Alokasi Khusus (DAK)
tahun 2011 dari dana Penyediaan Obat dan Perbekkes ke menu
Pembangunan Baru/Rehabilitasi IFK dan Pengadaan Sarana dan
Prasarana IFK adalah sebanyak 71 kabupaten/kota dari total 440
kabupaten/kota yang mendapatkan alokasi tersebut atau setara
16,14%. Adapun rincian peruntukkan realokasi DAK tahun 2011
adalah sebagai berikut:
Bangun gudang : 14 Kabupaten/kota
Rehabilitasi dan Perluasan IF : 39 Kabupaten/kota
Sarana Penyimpanan : 36 Kabupaten/kota
Sarana Distribusi : 36 Kabupaten/kota
Sarana Pengaman : 13 Kabupaten/kota
Sarana Pengolah Data : 24 Kabupaten/kota
Sarana Komunikasi : 9 Kabupaten/kota
Dari data tersebut diatas diketahui bahwa realokasi penggunaan
dana DAK Tahun 2011 sub bidang pelayanan kefarmasian yang
paling banyak diusulkan oleh kabupaten/kota adalah untuk
rehabilitasi dan perluasan instalasi farmasi (54,93%) dan sedangkan
yang paling sedikit diusulkan adalah untuk pengadaan sarana
komunikasi (12,67%). Namun tidak ada satupun Kabupaten/kota
yang menggunakan realokasi DAK untuk pengadaan semua jenis
sarana Instalasi Farmasi tersebut sekaligus. Bila dilihat dari nilai
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 19
anggarannya, maka rehabilitasi dan perluasan Instalasi Farmasi
menjadi prioritas kabupaten/kota dalam melakukan realokasi
penggunaan DAK tahun 2011, yaitu sebesar Rp. 36.724.801.736,-
atau 13,62% dari alokasi total Rp. 269.172.224.827,- (untuk 71
Kabupaten/kota yang mengajukan realokasi DAK), sedangkan untuk
tujuan sarana pendukung adalah Rp. 33.281.525.681,- (12,34%) dan
tujuan realokasi pembangunan baru gudang Instalasi Farmasi adalah
Rp. 19.922.218.023,- (7,39%). Sisa dari total alokasi yang digunakan
untuk Pengadaan Obat Generik di 71 kabupaten/kota tersebut
adalah Rp. 181.147.879.387,-.
Jumlah kabupaten/kota yang melaporkan realisasi penggunaan
alokasi dana ini sampai dengan Triwulan IV tahun 2011 adalah
sebanyak 67 kabupaten/kota (15%) dengan rata-rata penyerapan
fisik 85% dan penyerapan keuangan 70%. Rendahnya jumlah dan
kualitas validitas laporan DAK yang masuk menyebabkan sulitnya
dilakukan evaluasi secara menyeluruh akan pelaksanaan dan
realisasi DAK tahun 2011 sehingga perlu dipertimbangkan adanya
mekanisme reward and punishment bagi kabupaten/kota yang akan
diperhitungkan dalam formula perhitungan indeks teknis yang
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pelaporan.
B. Pengelolaan Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan
Penerapan Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang
Otonomi daerah membawa implikasi terhadap organisasi kesehatan
baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota, dengan
unit pelaksana teknis daerah (UPTD) Instalasi Farmasi di
Provinsi/Kab/Kota. Sejalan dengan misi Undang-Undang tersebut,
KONAS tahun 2006 menyebutkan bahwa keberadaan gudang
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 20
farmasi Kabupaten/Kota diubah namanya menjadi Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota (IFK).
Untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi dan profesionalisme
dalam pengelolaan obat publik, Direktorat Bina Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan merumuskan kebijakan satu pintu (one gate
policy) bersama para stakeholders. Untuk mendukung akselerasi
kebijakan tersebut, perlu membentuk Tim Perencanaan Obat
Terpadu di Kab/kota. Adapun fungsi yang harus dijalankan meliputi
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
pencatatan dan pelaporan, dan monitoring dan evaluasi yang
terintegrasi dengan unit kerja terkait. Pengelolaan mencakup
seluruh obat publik dan perbekalan kesehatan termasuk vaksin yang
penyediaannya berasal dari berbagai sumber anggaran.
Dari hasil pemantauan yang dilakukan sampai dengan tahun
2011, dilakukan penilaian pengelolaan obat di Kabupaten/Kota yang
meliputi komponen sumber sumber daya manusia, sarana
prasarana gudang sebagai tempat penyimpanan, dan biaya
operasional di Instalasi Farmasi Kab/Kota dengan hasil sebagai
berikut :
1. Struktur Organisasi IFK
Pembentukan organisasi kesehatan khususnya kefarmasian di
daerah perlu mempertimbangkan fungsi organisasi, kapasitas SDM
dan kesiapan sarana pendukung dalam melaksanakan pengelolaan
obat dan perbekalan kesehatan. Organisasi tersebut juga harus
mampu membuat perencanaan operasional, serta mengembangkan
berbagai inisiatif baru untuk menjabarkan visi Kementerian
Kesehatan.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 21
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 4. Struktur Organisasi IF Kab/Kota 2011
Kedudukan organisasi teknis pengelolaan barang farmasi yang
akan dibentuk mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah. Namun pada implementasinya, masih banyak
Prov/Kabupaten/kota yang belum membentuk struktur organisasi
tersebut. Pada tahun 2011 secara nasional sebanyak 46% Instalasi
Farmasi Kabupaten/Kota sudah berstatus Unit Pelaksana Teknis
Daerah (UPTD), sedangkan sebanyak 47% Instalasi Farmasi masih
dikelola oleh Seksi farmasi di Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.
Berdasarkan Lampiran…. diketahui bahwa Provinsi Kalimantan
Selatan pada tahun 2011 adalah Provinsi yang semua
Kabupaten/kota di wilayahnya sudah membentuk organisasi
Instalasi Farmasi menjadi UPTD. Sedangkan untuk pengelolaan obat
UPTD46%
Sie Farmasi47%
Lain7%
Perbandingan Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Kab/Kota se-Indonesia
UPTD
Sie Farmasi
Lain
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 22
yang masih dikelola unit kerja selain seksi farmasi atau UPTD
sebanyak 7%.
2. Sumber Daya Manusia Pengelola Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
Gambaran mengenai situasi sumber daya manusia sebagai
pengelola obat publik dan perbekalan kesehatan di Instalasi Farmasi
dikelompokkan menjadi Apoteker sebagai penanggung jawab IF dan
Non Apoteker sebagai penanggung jawab IF serta keberadaan sdm
dengan latar belakang pendidikan. Berdasarkan PP 51 tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, menjelaskan bahwa pekerjaan
kefarmasian dalam pengadaan, produksi, distribusi dan pelayanan
sediaan farmasi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai keahlian dan kewenangan.
Pada tahun 2011, jumlah kab/kota yang sudah mempunyai
Apoteker sebagai penanggung jawab instalasi farmasi adalah 336
Kab/Kota atau 68%. Capaian itu sedikit lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun 2010 dengan jumlah Apoteker sebagai penanggung
jawab di Instalasi Farmasi sebanyak 313 Kab/Kota. Dengan
demikian ada peningkatan sebanyak 23 Kab/Kota. Rata-rata jumlah
tenaga di instalasi farmasi secara nasional adalah 6 orang.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 23
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 5. Penanggung Jawab IF Kab/Kota 2011
3. Peningkatan SDM di Puskesmas
Puskesmas merupakan unit teknis bidang pelayanan kesehatan
yang terdapat di kecamatan maupun kelurahan dan dibawah Dinas
Kesehatan/Suku Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Kelancaran dan
keberhasilan tugas pelayanan di Puskesmas sangat didukung
kualitas pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan. Kualitas
pengelolaan obat perlu ditingkatkan melalui kegiatan pertemuan
tenaga farmasi pengelola obat di Puskesmas dan supervisi dan
evaluasi dilaksanakan secara berkelanjutan dilakukan unit kerja
kefarmasian di Dinkes Kab/Kota ataupun Provinsi.
Apoteker; 336; 68%
Non Apoteker; 159; 32%
Penanggung Jawab IF Kab/Kota se-Indonesia
Apoteker
Non Apoteker
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 24
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 6. pembinaan Instalasi farmasi Kab/Kota ke Puskesmas
Pada tahun 2011, gambaran kegiatan pembinaan SDM di puskesmas
dilihat berdasarkan jenis kegiatan maupun frekuensi yang dilakukan
Instalasi Farmasi berturut-turut adalah 267 Kab/Kota melakukan
kegiatan pertemuan, 161 Kab/Kota melakukan kegiatan pelatihan,
356 Kab/Kota melakukan Monitoring dan evaluasi ke Puskesmas
dan 122 Kab/Kota melakukan bimtek dengan total kegiatan
pembinaan sebanyak 906 Kegiatan. Bila dibandingkan dengan tahun
2010 frekuensi kegiatan peningkatan SDM di Puskesmas untuk
pengelolaan obat di tahun 2011 mengalami penurunan sebanyak
7,4%. Total Kegiatan pembinaan pengelolaan obat yang dilakukan
tahun 2010 sebanyak 978 kegiatan dengan rincian kegiatan
Pertemuan dilaksanakan di 266 Kab/Kota, Kegiatan Pelatihan di 181
Kab/Kota, Kegiatan Monev di 327 Kab/Kota dan Kegiatan Bimtek di
204 Kab/Kota.
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Pertemuan Pelatihan Monev Bimtek
267
161
356
122
Jumlah IF Kab/Kota yang melaksanakan kegiatan peningkatan SDM
Kab/Kota
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 25
4. Sarana dan Prasarana Penyimpanan Obat Publik Dan
Perbekalan Kesehatan.
Penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan yang baik
bertujuan untuk memelihara mutu obat, menghindari penggunaan
yang tidak bertanggung jawab, menjaga kelangsungan persediaan
dan memudahkan pencarian dan pengawasan.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya sarana dan
prasarana yang ada di Instalasi Farmasi. Adapun sarana yang
minimal sebaiknya tersedia adalah sebagai berikut :
a) Gedung, dengan luas 300 m2 – 600 m2
b) Kendaraan roda dua dan roda empat
c) Komputer dan Printer
d) Telepon dan Faximile
e) Sarana penyimpanan, seperti : rak, pallet, lemari obat, dan
lain-lain.
Gambaran mengenai sarana dan prasarana penyimpanan obat
publik dan perbekalan kesehatan di Instalasi Farmasi dikelompokkan
menjadi: luas tanah, luas bangunan.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 26
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 7. Luas Tanah IF Kab/Kota 2011
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 8. Luas Bangunan IF Kab/Kota 2011
Jumlah Kab/Kota yang mempunyai luas tanah di atas 300 m2
sebanyak 50% (246 Kab/Kota) dan luas bangunan di atas 300 m2
sebanyak 73% (362 kab/Kota) detail Luas tanah dan Luas bangunan
dapat dilihat pada lampiran ….
>30024650%
<30024950%
Luas Tanah Instalasi Farmasi Kab/Kota
>300
<300
>30036273%
<30013327%
Luas Bangunan Instalasi Farmasi Kab/Kota
>300
<300
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 27
5. Pengamanan
Sarana pengamanan gedung sangat penting dimiliki oleh
instalasi farmasi untuk menjaga obat dari pencurian dan bahaya
kebakaran. Untuk jenis dan jumlah tralis disesuaikan dengan bentuk
bangunan termasuk pintu, jendela dan plafon dengan spesifikasi
terbuat dari bahan besi dengan ketebalan 12 mm, untuk jenis pagar
dibuat kombinasi tembok yang terbuat dari bata merah, batako
atau bahan lain yang cukup kuat dan kawat berduri atau kawat
harmonica juga dapat digunakan pagar hidup dari tanaman yang
mudah tumbuh dan mudah dipelihara serta mempunyai kerapatan
yang dapat mencegah masuknya ternak/hewan peliharaan dengan
jumlah yang disesuaikan dengan luas tanah. Sedangkan untuk alat
pemadam kebakaran selain digunakan jenis tabung CO2 juga dapat
digunakan pasir dan karung.
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 9. Sarana Pengamanan IF Kab/Kota 2011
0
50
100
150
200
250
300
350
400
Alarm Teralis Pagar Pengaman
Pemadam Kebakaran
79
381
329 328
SARANA PENGAMANAN DI INSTALASI FARMASI KAB/KOTA
Kab/Kota
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 28
Pada tahun 2011, terjadi peningkatan untuk sarana pengamanan
sebesar 7,5% (78 Kab/Kota) dengan gambaran jumlah IF Kab/Kota
yang mempunyai sarana pengaman di Tahun 2011 seperti alarm
hanya di 79 Kab/Kota, tralis hanya di 381 Kab/Kota, pagar
Pengaman hanya di 329 Kab/Kota dan alat pemadam kebakaran
hanya di 328 Kab/Kota Bila dibandingkan dengan tahun 2010,
gambaran jumlah IF Kab/Kota yang mempunyai sarana pengaman
berturut-turut seperti alarm di 65 Kab/Kota, tralis di 361 Kab/Kota,
pagar di 283 Kab/Kota dan alat pemadam kebakaran di 325
Kab/Kota.
6. Penyimpanan dan Distribusi
Kegiatan penyimpanan dan distribusi memegang peranan
penting dalam pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan.
Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh
sarana penyimpanan dan distribusi yang memadai.
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 10. Sarana Distribusi IF Kab/Kota 2011
0
100
200
300
400
500
Roda 4 Roda 2 Jumlah Kab/Kota
330 ; 66,7% 311 ;
62,8%
495
Persentase Kendaraan Distribusi IF dibandingkan Jumlah Kab/Kota
Kab/Kota
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 29
Pada tahun 2011, jumlah Kab/Kota yang sudah mempunyai
kendaraan roda 4 sebanyak 330 Kab/Kota, meningkat dibandingkan
dengan tahun 2010 sebanyak 296 Kab/Kota dan jumlah Kab/Kota
yang sudah mempunyai kendaraan roda dua di tahun 2011
sebanyak 311 Kab/Kota, turun dibandingkan tahun 2010 sebanyak
313 Kab/Kota mempunyai kendaraan Roda 2. Pada tahun 2011,
semua IF Kab/Kota pada Provinsi Bangka Belitung, DI Jogyakarta,
Bali dan Gorontalo sudah mempunyai kendaraan roda - 4 dan
khususnya semua Kab/Kota pada Provinsi Bali sudah mempunyai
kendaraan roda - 4 dan roda – 2. Jumlah kendaraan Roda 4 dan
Roda 2 yang dimiliki Instalasi Farmasi per Kab/Kota dapat dilihat
pada lampiran …….
Pada tahun 2011, gambaran jumlah IF Kab/Kota yang mempunyai
sarana penyimpanan berturut-turut seperti rak, pallet, lemari obat,
lemari narkotika dan psikotropika, lemari vaksin, dan lemari es yaitu
453 unit; 435 unit; 312 unit; 334 unit; 224 unit; dan 394 unit. Sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur
penyimpanan narkotika dan psikotropika, bahwa sarana
penyimpanan wajib mempunyai lemari narkotika dan psikotropika
namun kenyataannya jumlah Instalasi Farmasi Kab/Kota yang
mempunyai lemari hanya sebanyak 359 Instalasi Farmasi. Provinsi
yang sudah mempunyai lemari narkotika dan psikotropika pada
semua Kab/Kota-nya, yaitu Sumatera Barat, Riau, Jambi, DI
Jogyakarta, Jawa Timur, dan Gorontalo.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 30
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 11. Sarana Penyimpanan If Kab/Kota 2011
7. Sarana Penunjang Instalasi Farmasi Kab/Kota 2011
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 12. Sarana Penunjang IF Kab/Kota 2011
04590
135180225270315360405450495
Rak Pallet Lemari Obat
Lemari Narkotika
Lemari Vaksin
Lemari Es
453 435
312 334
224
394
Jum
lah
Kab
/Ko
ta
Sarana Penyimpanan Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
04590
135180225270315360405450495
Kereta Dorong
Air Conditioner
Exhaust Fan Kipas Angin Generator Pompa Air
303336
138
253
145 156
Jum
lah
Kab
/Ko
ta
Sarana Penunjang Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 31
Pada tahun 2011, gambaran jumlah IF Kab/Kota yang
mempunyai sarana penunjang berturut-turut seperti kereta dorong,
air conditioning (AC), exhaust fan, kipas angin, generator set dan
pompa air yaitu 303; 336; 138; 253; 145 dan 156. Bila dibandingkan
dengan tahun 2010, ada peningkatan pada jumlah kepemilikan
Generator set dan Pompa air di Instalasi Farmasi Kab/Kota.
8. Administrasi
Sebagai penunjang terlaksananya suatu kegiatan perlu adanya
sarana administrasi.
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 13. Sarana Administrasi IF Kab/Kota 2011
Pada tahun 2011, gambaran jumlah IF Kab/Kota yang mempunyai
sarana administrasi berturut-turut seperti komputer, Laptop,
0
45
90
135
180
225
270
315
360
405
450
495
Komputer Laptop Software Printer Telepon Faksimil
395
143173
359
265
157
Jum
lah
Kab
/Ko
ta
Sarana Administrasi Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 32
software, printer, telefon, dan faksimili yaitu 415 Kab/Kota; 143
Kab/Kota; 173 Kab/Kota; 359 Kab/Kota; 265 Kab/Kota dan 145
Kab/Kota. Bila dibandingkan dengan tahun 2010, ada peningkatan
pada komponen-komponen sarana administrasi seperti
Kamputer/Laptop, Software dan mesin faximili. Data lebih lengkap
terkait sarana administrasi dapat dilihat pada lampiran....
9. Biaya Operasional
Biaya operasional sangat dibutuhkan untuk menunjang
kegiatan dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan.
Sumber: Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekkes
Gambar 14. Data Biaya Operasional IF Kab/Kota Seluruh Indonesia Tahun 2011
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 38%
Kab/Kota atau sebanyak 189 Kab/Kota yang belum memiliki biaya
operasional di unit pengelola obat dan perbekalan kesehatan.
Sedangkan sebanyak 306 Kab/Kota (62%) telah mengalokasikan
Ada306 (62%)
Tidak189 (38%)
Biaya Operasional Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 33
biaya operasional Instalasi Farmasi untuk pengelolaan obat dan
perbekalan kesehatan. Biaya operasional ini digunakan untuk biaya
pemeliharaan, biaya distribusi dan biaya lain-lain. Bila dibandingkan
tahun 2010 terdapat penurunan jumlah Kab/Kota yang
mengalokasikan biaya operasional untuk Instalasi Farmasi sekitar
10% (329 Kab/Kota mengalokasikan biaya operasional). Hal ini
disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap
pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan yang hanya dianggap
sebagai penunjang dalam pelayanan kesehatan.
10. Penilaian tenaga kefarmasian pengelola obat berprestasi
Prov/Kab/Kota
Untuk menimbulkan maupun meningkatkan kemauan
pengelola obat di Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota serta
meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya maka perlu
diberikan suatu penghargaan (reward) secara nasional. Pada tahun
2011, Ditjen Binfar dan Alkes telah memulai memberikan reward
kepada pengelola obat berprestasi tingkat nasional dari Dinkes
Provinsi/Kab/Kota. Penilaian yang dilakukan menyangkut beberapa
aspek antara lain aspek penguasaan kompetensi termasuk
kepribadian, aspek kemampuan di bidang pengelolaan obat, aspek
kesiapan institusi dan pengembangan diri. Dengan adanya
penghargaan ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi
instalasi farmasi lainnya yang belum mendapat penghargaan
sehingga di kemudian hari akan berusaha lebih giat dalam
meningkatkan kemampuan pribadi dan institusi instalasi farmasi.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 34
C. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit merupakan bagian
integral yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan
rumah sakit yang berorientasi pada pelayanan pasien, penyediaan
obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
termasuk pelayanan farmasi klinik.
Apoteker khususnya yang bekerja di rumah sakit saat ini juga
dituntut untuk merealisasikan perubahan paradigma pelayanan
kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi pasien. Untuk
dapat merealisasikan hal tersebut Apoteker harus dapat
memberikan pelayanan kefarmasian yang simultan dan
komprehensif baik yang bersifat manajerial maupun klinik untuk
dapat memastikan bahwa obat yang diberikan kepada pasien telah
memenuhi prinsip penggunaan obat rasional.
1. Instalasi Farmasi Rumah sakit Pemerintah yang Melaksanakan
Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar
Sesuai dengan Indikator Renstra Kemenkes 2010-2014,
Presentase Instalasi Farmasi Rumah sakit (IFRS) pemerintah yang
melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar mempunyai
target sebesar 30% di tahun 2011. Realisasi dari capaian indikator
tersebut adalah 30,33% atau sejumlah 165 Rumah Sakit dari jumlah
rumah sakit milik pemerintah seluruh Indonesia sebanyak 544
Rumah Sakit (data SIRS tahun 2010).
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 35
Gambar 15. .Capaian Indikator Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah yang Melaksanakan
Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar.
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian telah melakukan
berbagai upaya dalam rangka peningkatan mutu dan pelaksanaan
pelayanan kefarmasian sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004) tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit antara lain pada tahun
2006 Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik telah membuat
pilot project Pelayanan Informasi Obat pada 3 (tiga) rumah sakit di
Provinsi Bengkulu, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun
2008-2009 berkerjasama dengan Japan International Cooperation
Agency (JICA) dan The Australian Agency for International
Development (AUSAID) Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik melanjutkan pilot project Pelayanan Informasi Obat pada 40
(empat puluh) Rumah Sakit di 33 (tiga puluh tiga) Provinsi yang
kemudian dilanjutkan dengan Pilot Project Pelayanan Farmasi Klinik
pada tahun 2009. (grafik intervensi sampai tahun 2009)
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
30,00%
35,00%
2010 2011
25,00%
30,00%
25,30%
30,33%
Target
Realisasi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 36
Gambar 16. Data Intervensi Dit Binyanfar Dalam Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit
Dalam rangka mencapaian MDG’s Sejak tahun 2005 sampai
2011 Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) khususnya Subdit HIV/AIDS telah melakukan
pembekalan Tenaga Farmasi tentang Pelayanan Kefarmasian untuk
ODHA kepada 155 tenaga farmasi di Rumah Sakit di seluruh
Indonesia.
No Nama Kegiatan Jumlah Tenaga
Farmasi
1 Pelatihan Tenaga Farmasi Tentang Pelayanan
Kefarmasian Untuk Odha (Orang Dengan HIV/AIDS)
108
2 Care Support Treatment (CST) Terapi Untuk ODHA
Untuk Kelas Farmasi
25
3 Training Of Trainer (TOT) Care Support Treatment (
CST) Terapi Untuk ODHA
22
Tabel 3. Pembekalan Tenaga Farmasi tentang Pelayanan Kefarmasian untuk ODHA
4% 3%
12%
6%8%
5%
54%
5%
63%
8%
20%
3% 4%
10%
1%
15%15%
69%
12%11%13%7%
11%8%
17%
9% 8%
50%
17%
0%
22%
14%
21%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
NA
D
SUM
UT
SUM
BA
R
R I
A U
J A
M B
I
SUM
SEL
BEN
GK
ULU
LAM
PU
NG
BA
BEL
KEP
RI
DK
I
JAB
AR
JATE
NG
D.I
.Y
JATI
M
BA
NTE
N
B A
L I
N T
B
N T
T
KA
LBA
R
KA
LTEN
G
KA
LSEL
KA
LTIM
SULU
T
SULT
ENG
SULS
EL
SULT
RA
GO
RO
NTA
LO
SULB
AR
MA
LUK
U
MA
LUT
P. B
AR
AT
PA
PU
A
Series1
DATA INTERVENSI DIT BINYANFAR DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKITSAMPAI DENGAN TAHUN 2009
persentase intervensi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 37
Dalam rangka meningkatkan kompetensi Apoteker di Rumah Sakit
dalam melaksanankan pelayanan farmasi klinik Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian pada tahun 2009 telah membentuk 20 (dua
puluh) Rumah Sakit pusat pembelajaran pelayanan kefarmasian
untuk penyakit tertentu. Kriteria Rumah Sakit yang menjadi pusat
pembelajaran pelayanan farmasi klinik untuk penyakit tertentu tsb
adalah : 1) rumah sakit pendidikan/non pendidikan klas A atau B, 2)
adanya surat kesediaan dari direktur Rumah Sakit untuk menjadi
rumah sakit pusat pembelajaran pelayanan kefarmasian.
Diharapkan dengan terbentuknya pusat pembelajaran pelayanan
kefarmasian untuk penyakit tertentu ini Apoteker Rumah Sakit di
seluruh Indonesia mempunyai sarana pusat pembelajaran
pelayanan farmasi klinik.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 38
Rumah Sakit Yang Menjadi Pusat Pembelajaran Pelayanan
Kefarmasian
NO RUMAH SAKIT PENYAKIT YANG DIPILIH
1 RSUD Dr. Sutomo Diare & Gatroentritis, DBD, Demam
Paratifoid, DM, TB, Hipertensi, HIV, Kanker
2 RS Kanker Dharmais Kanker dan Nyeri Kanker
3 RSUD Pirngadi Kanker
4 RS Jantung Harapan Kita Jantung koroner
5 RS Stroke Nasional Stroke
6 RSU Dr. Sardjito Geriatri dan Kanker
7 RSUD Tangerang Talasemia
8 RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo
Gastrohepatologi
9 RSU Dr. Moewardi Hipertensi, TB, HIV
10 RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo
Geriatri dan Pediatri
11 RSUP Hasan Sadikin Kanker
12 RSPI Sulianti Saroso HIV/AIDS
13 RSU Kariadi Geriatri
14 RS Ketergantungan Obat Ketergantungan Obat
15 RSUP Fatmawati Diabetes Mellitus
16 RSUP Dr. M. Djamil Hipertensi dengan kelainan ginjal, Pediatri
(khusus jantung)
17 RSUP Persahabatan TB Paru
18 RS PARU Dr. M. Gunawan P. TB Paru
19 RSJ Marzuki Mahdi Psikiatri
20 RSUP Sanglah HIV/AIDS
Tabel 4. Rumah Sakit yang menjadi pusat pembelajaran pelayanan
kefarmasian
Pada tahun 2011 Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian telah
melakukan Pembekalan Pelayanan Farmasi Klinik Dasar pada 20
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 39
Rumah Sakit . Pembekalan ini di bagi dalam 3 (tiga) regional yaitu
barat, tengah dan timur.
REGIONAL BARAT REGIONAL TENGAH REGIONAL TIMUR
Prov. Sumatera Selatan;
RSU Kayuagung, RSU
Prabumulih, RSUD Muara
Enim, RSUD Lahat, RSU Lubuk
Linggau
Prov. Jawa Timur;
RSU Sidoarjo, RSU Dr. S
Djatikoesoemo, RSU Dr
Soegiri Lamongan, RSUD Kota
Madiun, RSU HAJI SURABAYA
Prov. Jawa Tengah
RSU Purbalinnga, RSU
Kebumen, RSU Wonosobo,
RSU Wonogiri, RSU
Sukoharjo, RSUD
Banyudono
Prov. Lampung;
RSU Pringsewu, RSUD
Kalianda, RSU May Jen HM
Ryacudu, RSUD Menggala
Tulang Bawang
Prov. Kalimantan Barat;
RSU Dr Abdul Aziz, RSU
Sanggau, RSU Dr. Agusdjam
Ketapang, RSU Ade
Moehamad Djoen Sintang,
RSU Dr Achmad Diponegoro
Prov. Jawa Tengah
RSU Wates, RSUD
Penembahan Senopati, RSU
Wonosari, RSU Sleman,
Prov. DKI Jakarta;
RSUD Budhi Asih, RSU Pasar
Rebo, RSU Haji Jakarta, RSU
Tarakan, RSUD Koja
Prov. Kalimantan Selatan;
RSU Kotabaru, RSU Dr.Ansari
Saleh, RSU Banjarbaru, RSU
Abdul Aziz, RSU Datu Sanggul
Rantau
Prov. Jawa Tengah
RSUD Wangaya, RSU Bangli,
RSU Klungkung, RSU
Tabanan, RSUD Sanjiwani
Gianyar
Prov. Jawa Barat;
RSU Cibinong, RSU Ciawi,
RSUD Sekarwangi, RSUD
Cianjur, RSUD Cimahi, RSUD
Dr. Slamet, RSUD Tasikmalaya,
RSUD Banjar, RSU Cibinong,
RSU Ciawi, RSUD Bekasi, RSUD
Kota Depok, RSUD R
Syamsudin SH
Prov. Jawa Tengah
RSU Salewangeng Maros,
RSU Syekh Yusup Gowa,
RSU Barru, RSU Prof.Dr.A
Makkatutu Bantaeng, RSU
Andi Makkasau Pare2
Table 5. Pembekalan Pelayanan Farmasi Klinik Dasar pada 20 Rumah Sakit
Berdasarkan hasil evaluasi dan monitoring pelayanan kefarmasian di
rumah sakit didapatkan data bahwa pelayanan farmasi di rumah
sakit belum berjalan optimal sesuai dengan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit . Hal ini disebabkan belum adanya
dukungan oleh stakeholder maupun tenaga kesehatan lain tentang
pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Oleh karena itu pada tahun
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 40
2011 Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian telah membuat audio
visual tentang pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit. Diharapkan
audio visual ini dapat menjadi bahan advokasi kepada stake holder
dan sosialisasi kepada tenaga kesehatan lain tentang implementasi
pelayanan kefarmasian sesuai Standar Pelayanan Kefarmasian di
Rumah Sakit
2. Puskesmas Perawatan yang melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian sesuai Standar
Sesuai dengan Indikator Renstra Kemenkes 2010-2014,
Presentase Puskesmas Perawatan yang Melaksanakan Pelayanan
Kefarmasian sesuai Standar mempunyai target sebesar 15% di tahun
2011. Realisasi dari capaian indikator tersebut adalah 15,15% atau
sebanyak 448 Puskesmas dari 2957 Puskesmas Perawatan seluruh
Indonesia.
Gambar 17. Puskesmas Perawatan yang Melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai
Standar
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
14,00%
16,00%
2010 2011
10,00%
15,00%
9,40%
15,15%
Target
Realisasi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 41
3. Persentase Penggunaan Obat Rasional (POR) di Sarana
Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah
Kebijakan Penggunaan obat rasional merupakan salah satu
upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan, efektifitas
serta harga yang terjangkau dari suatu obat yang diberikan kepada
masyarakat pada fasilitas pelayanan kesehatan termasuk
pengobatan sendiri (Self-medication).
Pelaku pelayanan kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan
harus selalu memegang prinsip rasional yaitu selalu bertindak
berdasarkan bukti ilmiah terbaik (Evidence Based Medicine) dan
prinsip tepat biaya (cost-effective) serta tepat manfaat (cost-benefit)
dalam pemanfaatan obat agar memberikan hasil optimal.
penggunaan obat yang rasional sangat diperlukan dengan alasan
sebagai berikut:
(1) Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi belanja obat
(2) Mempermudah akses masyarakat untuk memperoleh obat
dengan harga terjangkau
(3) Mencegah dampak penggunaan obat yang tidak tepat
yang dapat membahayakan pasien
(4) Meningkatkan kepercayaan masyarakat (pasien) terhadap
mutu pelayanan kesehatan
Penggunaan Obat yang rasional merupakan salah satu langkah
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Dengan
terlaksananya penggunaan obat secara rasional di seluruh institusi
pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta termasuk
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 42
swamedikasi oleh masyarakat maka mutu pelayanan kesehatan
yang optimal dapat tercapai.
Data yang diperlukan untuk mengukur keberhasilan program
penggunaan obat di seluruh Indonesia adalah dengan menggunakan
indikator. Penetapan persentase Penggunaan Obat Rasional di
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah dilakukan melalui
pemantauan indikator peresepan untuk 3 Diagnosis penyakit yaitu
ISPA Non-Pneumonia, Diare Non-Spesifik dan Myalgia.
Dasar pemilihan ketiga Diagnosis tersebut adalah :
(1) Termasuk 10 penyakit terbanyak;
(2) Diagnosis dapat ditegakkan oleh petugas tanpa
memerlukan pemeriksaan penunjang;
(3) Pedoman terapi untuk ketiga Diagnosis jelas;
(4) Tidak memerlukan antibiotika/injeksi;
(5) Selama ini ketiganya dianggap potensial untuk diterapi
secara tidak rasional.
Adapun Pemantauan indikator peresepan terhadap 3 Diagnosis
tersebut dilihat dari:
(1) Penggunaan Antibiotik pada ISPA Non-Pneumonia
(2) Penggunaan Antibiotik pada Diare Non-Spesifik
(3) Penggunaan Injeksi pada Myalgia
(4) Rerata item obat per lembar resep
Sesuai dengan Indikator Renstra Kemenkes 2010-2014,
Presentase Penggunaan Obat Rasional (POR) di Sarana Pelayanan
Kesehatan Dasar Pemerintah mempunyai target sebesar 40% di
tahun 2011. Realisasi dari capaian indikator tersebut adalah 15,15%
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 43
atau sebanyak 448 Puskesmas dari 2957 Puskesmas Perawatan
seluruh Indonesia.
Gambar 18. Penggunaan Obat Rasional di sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Pemerintah
Pelaksanaan Kebijakan POR didaerah memerlukan
pengorganisasian, penggerakan, pemantauan, pengawasan,
pengendalian dan evaluasi. Selain itu keberhasilan pelaksanaan
kebijakan POR sangat tergantung pada moral, etika, dedikasi,
kompetensi, integritas, ketekunan, dan kerja keras segenap
pemangku kepentingan di bidang obat.
WHO menyebutkan bahwa lebih dari 50% obat-obatan di dunia
diresepkan dan diberikan secara tidak tepat, tidak efektif dan tidak
efisien. Sementara masyarakat kesulitan mendapatkan akses untuk
memperoleh obat esensial.
Dari data yang diperoleh, maka penggunaan obat di Indonesia
masih belum rasional, terutama penggunaan antibiotika pada
penyakit ISPA NP, Diare NS, dan suntikan Myalgia dan seluruh
provinsi di Indonesia masih belum rasional dalam memberikan obat
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
2010 2011
30,00%
40,00%42,00%
66,12%
Target
Realisasi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 44
kepada pasien /masyarakat, terlihat jelas dari data yang diperoleh
pada tahun 2011 pada 3 penyakit. Oleh karena itu Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian dalam mendukung penggunaan obat
rasional di seluruh lapisan masyarakat, terus melaksanakan
program POR, yang bertujuan demi tercapainya penggunaan obat
secara rasional di seluruh institute pelayanan kesehatan termasuk
swamedikasi oleh masyarakat.
D. Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
Alat Kesehatan mempunyai peranan penting dalam menunjang
diagnose penyakit atau penentuan status kesehatan seseorang.
PKRT adalah alat, bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan
perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan, rumah
tangga dan tempat-tempat umum. Alat Kesehatan dan PKRT
tersebut harus terjamin keamanan, mutu dan manfaatnya sehingga
pada proses produksinya harus memenuhi Pedoman Cara Produksi
Alat Kesehatan Yang Baik (CPAKB) dan Pedoman Cara Pembuatan
PKRT yang Baik (CPPKRTB). Kedua pedoman tersebut disesuaikan
dengan standar mutu international yaitu ISO 9001 tahun 2000 yaitu
Quality Mangement Sysitem Requirments dan ISO 13485 tahun
2003 yaitu Quality Management System for Medical Devices.
Alat kesehatan merupakan komiditi yang menarik dan
mempunyai nilai jual yang besar dan hal ini menyebabkan daya tarik
bagi pelaku bisnis. Peluang ini juga menjadi daya tarik bagi pebisnis
yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan peredaran alat
kesehatan illegal atau substandar.
Alat kesehatan palsu jarang ditemukan untuk alat kesehatan
yang bertekhnologi tinggi. Umumnya dilakukan pada produk produk
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 45
seperti kondom, Intra Occular Lense dan IVD . Tetapi yang banyak
ditemukan di negara berkembang adalah alat kesehatan yang sub
standar atau kurang memenuhi persyaratan cara produksi yang baik
seperti sarung tangan dan masker yang dijual dengan harga murah.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah
penduduk lebih dari 250.000.000 jiwa merupakan pasar yang sangat
menarik bagi pelaku bisnis alat kesehatan luar maupun dalam negeri
karena berbagai alasan. Di antara alasan‐alasan tersebut adalah: (1)
jumlah penduduk yang besar yang menjadi potential buyer dari
produk yang dihasilkan; (2) tersedianya angkatan kerja yang
produktivitasnya masih sangat berpeluang untuk ditingkatkan; (3)
tersedianya sumber daya yang dapat diolah dan merupakan
kebutuhan masayarakat kawasan atau dunia; (4) terpeliharanya
stabilisasi di bidang politik dan semakin terbukanya ruang bagi
bekerjanya mekanisme pasar; dan (5) semakin turunnya biaya yang
tak terkait langsung dengan kegiatan produksi dan distribusi (clean
government atau good corporate governance)
Permasalahan lain adalah kurang optimalnya pasar yang besar
dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Dari data yang ada di
kementerian kesehatan maka alat kesehatan impor jauh lebih besar
dari alat kesehatan dalam negeri. Umumnya industri alat kesehatan
dalam negeri saat ini menghasilkan produk alat kesehatan yang
menggunakan teknologi sederhana sampai dengan sedang anatara
lain, tempat tidur pasien, tensimeter, sthetoskop, kursi roda,
inkubator bayi, dental unit.
Sampai saat ini kebutuhan alat kesehatan di Indonesia masih
tergantung dari produk alat kesehatan import dari total penjualan
alat kesehatan sebesar Rp. 6,732 Milyar, hanya sebesar Rp 260
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 46
Milyar yang berasal dari produk dalam negeri. Dari data yang ada di
Kementerian Indonesia maka tercatat jumlah alat kesehatan import
yang beredar di wilayah Indonesia jauh lebih besar dari jumlah alat
kesehatan dalam negeri.
Data Alat Kesehatan Yang Terdaftar Di Kemkes Tahun 2011
NO ALAT KESEHATAN JUMLAH KET
1 IMPOR 3785 92%
2 LOKAL 287 8 %
Tabel 6. Data Kesehatan yang Terdaftar di Kementerian Kesehatan Tahun 2011
1. Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT yang Beredar
memenuhi Persyaratan Keamanan, Mutu dan Manfaat
Sesuai dengan Indikator Renstra Kemenkes 2010-2014,
Persentase Produk Alat Kesehatan dan PKRT yang beredar
memenuhi Persyaratan Keamanan, Mutu dan manfaat mempunyai
target sebesar 80% di tahun 2011. Realisasi dari capaian indikator
tersebut adalah 84,93% atau sebanyak 248 sampel memenuhi
syarat dari 292 alat kesehatan yang disampling sesuai dengan
pedoman teknis pelaksanaan sampling dan pengujian alat
kesehatan dan PKRT. Sampling dan pengujian terhadap alat
kesehatan dan PKRT ini diuji pada Laboratorium terakreditasi dan
dilakukan secara acak yang merupakan representasi dari
keseluruhan produk yang beredar. Jenis Produk yang disampling
antar lain disposible syringe, benang bedah, catheter, infusion set,
kondom, pembalut dan perbersih lantai.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 47
Gambar 19. Hasil Pengujian Sampling Alat Kesehatan dan PKRT
2. Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT yang
Memenuhi Persyaratan Cara Produksi yang Baik
Sesuai dengan Indikator Renstra Kemenkes 2010-2014,
Persentase Sarana Produksi Alat Kesehatan dan PKRT yang
Memenuhi Persyaratan Cara Produksi yang Baik mempunyai target
sebesar 45% di tahun 2011. Realisasi dari capaian indikator tersebut
adalah 65,91%. Capaian ini dapat dilihat didalam pengukuran
indicator dilakukan monitoring terhadap 44 sarana produksi alat
kesehatan dan PKRT yang terdapat di 13 Propinsi. Dari hasil
monitoring ini terdapat 29 sarana produksi alat kesehatan dan PKRT
yang memenuhi persyaratan cara produksi yang baik. Prinsip-prinsip
yang menjadi perhatian dalam monitoring adalah system
manajemen mutu; tanggung jawab manajemen; pengelolaan
sumber dana; realisasi produk; pengukuran, analisa dan perbekalan.
248; 85%
44; 15%
memenuhi syarat tidak memenuhi syarat
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 48
Gambar 20. Hasil Monitoring terhadap Sarana Produksi Alkes dan PKRT
yang Memenuhi Persyaratan Cara Produksi yang Baik
3. Persentase Sarana Distribusi Alat Kesehatan yang Memenuhi
Persyaratan Distribusi
Sesuai dengan Indikator Renstra Kemenkes 2010-2014,
Persentase Distribusi Alat Kesehatan Yang Memenuhi Persyaratan
Distribusi mempunyai target sebesar 55% di tahun 2011. Realisasi
dari capaian indikator tersebut adalah 58,95%. Capaian ini dapat
dilihat didalam pengukuran indicator, dilakukan monitoring
terhadap 95 sarana distribusi alat kesehatan dimana 56 sarana
distribusi alat kesehatan telah memenuhi persyaratan distribusi
dengan melihat standar penilaian terhadap organisasi, bangunan
dan fasilitas, pengawasan produksi, pemusnahan produk,
dokumentasi, serta penanganan produk recall dan retur.
29; 66%
15; 34%
memenuhi syarat tidak memenuhi syarat
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 49
Gambar 21. .Hasil Monitoring terhadap Sarana Dsitribusi Alkes yang
Memenuhi Persyaratan Distribusi
4. Registrasi Izin Edar Alat Kesehatan Dan PKRT
Kegiatan peningkatan produksi dan distribusi alkes dan PKRT
selama tahun 2011 telah memberikan izin edar alkes dan PKRT
dalam negeri maupun impor ,sertifikat produksi dan IPAK serta
surat keterangan yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Izin Edar Alkes dan PKRT Tahun 2011 per bulan
Tabel 7. Izin Edar Alkes dan PKRT yang dikeluarkan per bulan Tahun 2011
56; 59%
39; 41%
memenuhi syarat tidak memenuhi syarat
NO PERIJINAN Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des TOTAL
1 Alat Kesehatan Impor 158 219 235 344 135 306 264 415 221 374 409 618 3698
2 Alat Kesehatan Dalam Negeri 0 2 13 44 69 22 33 59 17 31 29 66 385
3 PKRT Impor 30 11 5 35 19 8 31 73 20 27 79 39 377
4 PKRT dalam Negeri 66 85 53 125 59 12 45 167 48 32 111 64 867
5 Perubahan dan Perpanjangan 85 263 149 364 102 161 161 387 139 161 264 377 2613
TOTAL 339 580 455 912 384 509 534 1101 445 625 892 1164 7940
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 50
Gambar 22. Izin Edar Alkes dan PKRT yang dikeluarkan pada Tahun 2011 dalam grafik
Sertifikat Produksi dan IPAK
Tabel 8. Sertifikat Produksi dan IPAK yang dikeluarkan per bulan tahun 2011
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
Alat Kesehatan Impor
Alat Kesehatan Dalam Negeri
PKRT Impor PKRT dalam Negeri
Perubahan dan Perpanjangan
3698
385 377
867
2613
NO PERIJINAN Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des TOTAL
1 SERTIFIKAT PRODUKSI ALKES
0 0 0 0 0 4 4 1 2 2 0 3 16
2 SERTIFIKAT PRODUKSI PKRT 4 0 9 9 3 5 5 10 2 2 6 10 65
3 IPAK 1 5 20 31 9 26 36 51 16 11 14 64 284
TOTAL 5 5 29 40 12 35 45 62 20 15 20 77 365
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 51
Gambar 23. Sertifikat Produksi dan IPAK yang dikeluarkan tahun 2011dalam grafik
Surat Keterangan
Table 9. surat keterangan yang dikeluarkan per bulan tahun 2011
0
50
100
150
200
250
300
SERTIFIKAT PRODUKSI ALKES
SERTIFIKAT PRODUKSI PKRT
IPAK
16
65
284
NO SURAT KETERANGAN Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des TOTAL
1 SURAT KETERANGAN
MASUK 126 135 153 148 173 140 126 140 119 151 173 153 1737
2 SURAT KETERANGAN KELUAR
64 111 102 136 118 139 99 132 91 125 154 60 1331
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 52
Gambar 24. Surat Keterangan yang dikeluarkan Tahun 2011 dalam grafik
E. Peningkatan Produksi dan Distribusi Kefarmasian
1. Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional Produksi di Dalam
Negeri
Meskipun Indonesia memiliki penduduk dengan jumlah
terbesar di ASEAN akan tetapi pengeluaran untuk biaya kesehatan
serta konsumsi obat menempati urutan terendah setelah Myanmar.
Nilai pasar obat pada tahun 2010 sebesar USD 4 miliar atau setara
dengan USD 18/kapita/tahun (World Bank Report : 2010).
Ketersediaan obat didukung oleh 212 industri farmasi (Laporan
Program : 2011) dan 40 industri farmasi memproduksi ± 70% obat
yang dipasarkan dengan rincian 64% pasar ethical dan 77% pasar
OTC.
Dari sudut keterjangkauan secara ekonomis, harga obat di
Indonesia umumnya dinilai mahal dan struktur harga obat tidak
transparan. Pemerintah telah berusaha untuk melakukan
rasionalisasi harga obat akan tetapi terdapat banyak kendala yang
harus dihadapi, salah satunya dalam hal produksi obat.
0
500
1000
1500
2000
SURAT KETERANGAN MASUK
SURAT KETERANGAN KELUAR
1737
1331
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 53
Ketergantungan yang sangat besar terhadap impor bahan baku obat
(baik bahan aktif maupun bahan pembantu/eksipien) yang
mencapai 96% menyebabkan tidak stabilnya penyediaan obat
nasional dan mengakibatkan fluktuasi harga obat.
Sehubungan dengan pengembangan Bahan Baku Obat
Tradisional (BBOT), Indonesia dikenal secara luas sebagai mega
senter keanekaragaman hayati yang terbesar didunia. Dengan
memiliki 30.000 species tumbuhan dan diketahui sekurang-
kurangnya 9.600 species tumbuhan berkhasiat sebagai obat dan
kurang lebih 300 species telah digunakan sebagai bahan obat
tradisional oleh Industri obat tradisional, merupakan pasar yang
potensial bagi pengembangan Bahan Baku Obat Tradisional.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010
menunjukan bahwa 55,3% penduduk Indonesia menggunakan
ramuan tradisional (jamu) untuk memelihara kesehatannya dan
95,6% mengakui ramuan tradisional yang digunakan sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu trend masyarakat yang sudah
mulai “back to nature” juga memberikan peningkatan konsumsi
akan obat tradisional, baik berupa jamu, Obat Herbal Terstandar
(OHT) dan Fitofarmaka.
Seiring dengan akan dilaksanakannya integrasi pengobatan
tradisional dalam sektor pelayanan formal, maka akan menimbulkan
konsekuensi meningkatnya penggunan obat tradisional di
masyarakat. Untuk itu Pemerintah harus dapat menjamin
ketersediaan obat tradisional, ternasuk ketersediaan BBOT-nya.
Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian selaku Unit
eselon II di Kementerian Kesehatan yang mempuyai tugas
melakukan perumusan pelaksanaan kebijakan dan pembinaan serta
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 54
bimbingan teknis di bidang produksi dan distribusi kefarmasian
telah melakukan berbagai kegiatan seperti sosialisasi dan pertemua
serta koordinasi untuk mendorong industri agar mampu berdaya
saing, baik nasional maupun internasional dalam pengembangan
bahan baku obat (BBO) dan obat tradisional (BBOT) sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Dari kegiatan peningkatan produksi dan distribusi kefarmasian
Hingga akhir tahun 2011, Indikator Jumlah bahan baku obat dan
obat tradisional produksi di dalam negeri dengan target sejumlah 15
bahan baku, baru bisa diproduksi 4 ekstrak terfraksionisasi yaitu:
1) Fraksi Bioaktif Cinamomum Burmani (Kayumanis) dan
Lagerstroemia Speciosa (banaba) untuk indikasi penurunan
resistensi insulin dan pengobatan diabetes
2) Fraksi Bioaktif DLBS 1425 Phaleria macrocarpa (mahkota dewa)
untuk indikasi kanker
3) Fraksi Bioaktif DLBS 1442 Phaleria macrocarpa (mahkota dewa)
untuk indikasi Pre Menstruation Syndrome dan nyeri
menstruasi
4) Fraksi Protein Bioaktif DLBS 1033 Lumbricus Rubellus (cacing
tanah) untuk indikasi aterosklerosis
Hal ini disebabkan Direktorat Bina Produksi dan Distribusi
Kefarmasian pada tahun 2011 tidak mengalokasikan anggaran untuk
pengembangan produksi bahan baku obat maupun obat tradisional.
Sumber dana yang tersedia hanya dapat digunakan untuk
melakukan pertemuan, sosilisasi dan koordinasi serta inventarisasi
hal-hal yang berhubungan dengan bahan obat dan obat tradisional.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 55
2. Standar Produk Kefarmasian yang Disusun dalamRangka
Pembinaan Produksi dan Distribusi
Standar produk kefarmasian dalam rangka pembinaan produksi
dan distribusi yang telah disusun pada tahun 2011 yaitu Suplemen I
Farmakope Herbal Indonesia, Suplemen III Farmakope Indonesia,
Kodeks Kosmetik Indonesia, Standar Pelayanan Perizinan Produksi
dan Distribusi Kefarmasian, Pedoman Pembinaan Industri Farmasi,
Pedoman Pembinaan Industri Obat Tradisional, Pedoman
Pembinaan Pedagang Besar Farmasi, Pedoman Pembinaan Industri
Rumah Tangga Pangan dan Pedoman Pembinaan Sarana Produksi
Kosmetik.
F. Cakupan Sumber Daya Kefarmasian di Indonesia
Salah satu indikator penting untuk menggambarkan
ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana
produksi dan distribusi sediaan farmasi dan alat kesehatan
1. Cakupan Sarana Produksi Bidang Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
Cakupan sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat
kesehatan menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan
kesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian
dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana produksi di bidang
kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Industri Farmasi,
Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA),
Indsutri Kosmetika, Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Usaha
Mikro Obat Tradisional (UMOT), Produksi Alat Kesehatan, dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT). Keadaan cakupan
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 56
sarana produksi yang dibahas dalam profil ini secara keseluruhan
diukur terhadap 33 provinsi di Indonesia pada tahun 2009 hingga
2011. Khusus pada tahun 2011, dapat dilihat persentase
ketersediaan sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat
kesehatan pada gambar 25, dimana terlihat sarana Usaha Kecil dan
Usaha Mikro Obat Tradisional memiliki jumlah paling banyak
dibandingkan dengan sarana produksi lainnya diikuti oleh Industri
Kosmetika dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa pangsa pasar Obat Tradisional cukup diminati
oleh dunia usaha dalam negeri. Hal ini dapat disebabkan oleh
kemudahan dalam proses perizinan dan ketersediaan sumber daya
hayati yang besar dapat meningkatkan pertumbuhan industri obat
tradisional.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 25. Grafik Cakupan Sarana Produksi di Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2011
8%3%
44%
9%
17%
19%
Industri Farmasi IOT IKOT Prod. Alkes PKRT Ind. Kosmetika
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 57
a) Industri Farmasi
Perkembangan jumlah dan jenis produk yang diproduksi oleh
Industri Farmasi dalam negeri serta kebijakan Pemerintah yang
kondusif telah mendorong sarana industri farmasi Indonesia hingga
menjadi salah satu industri yang berkembang cukup pesat dengan
jumlah konsumen yang terus bertambah. Tercatat bahwa di
Indonesia terdapat 24 Provinsi yang belum memiliki sarana industri
farmasi antara lain Provinsi Aceh, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi,
Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sementara jumlah industri farmasi di Indonesia pada tahun 2009 –
2011 yang hanya tersebar di 9 provinsi dapat dilihat pada Gambar
26, dimana Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah industri farmasi
terbanyak diikuti oleh Provinsi Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2009 – 2011
Gambar 26. Grafik Jumlah Industri Farmasi per Provinsi pada Tahun 2009 – 2011
0
20
40
60
80
100
Jum
lah
Sar
ana
2009
2010
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 58
Kenyataan bahwa jumlah industri farmasi di wilayah Indonesia
bagian barat lebih besar dibanding wilayah Indonesia bagian timur,
ini dapat dijadikan acuan dalam mengembangkan industri farmasi di
Indonesia bagian timur dalam rangka pemerataan sarana tersebut
di seluruh Indonesia. Keberadaan industri farmasi yang banyak
tersebar di wilayah Indonesia bagian barat ini juga salah satu sebab
dari mahalnya harga obat di bagian timur akibat tingginya biaya
distribusi. Faktor keamanan, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM)
dan keadaan ekonomi masyarakat di wilayah timur Indonesia juga
harus ditingkatkan untuk mendukung upaya tersebut. Hal ini
penting untuk membuka akses masyarakat terhadap sarana
pelayanan kesehatan khususnya bidang kefarmasian dan alat
kesehatan.
b) Industri Obat Tradisional (IOT)
Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan seperti Industri Obat
Tradisional sudah banyak berkembang dan mayoritas masyarakat
kian banyak yang berpaling pada obat tradisional terkait slogan back
to nature atau hidup sehat dengan herbal. Penyebaran industri obat
tradisional pada tingkat provinsi/kab/kota belum banyak
berkembang pada wilayah Indonesia bagian Barat maupun
Indonesia bagian timur. Hal ini terlihat dari Gambar 27, yang
menunjukkan Grafik Jumlah Industri Obat Tradisional per Provinsi
pada tahun 2009 – 2011. Terdapat 25 Provinsi di Indonesia yang
belum memiliki sarana tersebut, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera
Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu,
Lampung, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 59
Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo,
Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2009 – 2011
Gambar 27. Grafik Jumlah Industri Obat Tradisional per Provinsi pada Tahun 2009 – 2011
Keberadaan Industri Obat Tradisional paling banyak terdapat di
Provinsi Jawa Barat, diikuti oleh Provinsi Banten dan Jawa Timur.
Kenaikan jumlah dari tahun 2009 hingga 2011 yang cukup signifikan
terlihat pada Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Kemungkinan hal ini disebabkan oleh prospek yang baik dan cukup
menjanjikan dalam mengembangkan usaha di bidang obat
tradisional, kemudahan dalam proses perizinan dan dalam
memperoleh bahan baku, meningkatnya jumlah penelitian di bidang
obat tradisional yang didukung oleh kebijakan pemerintah untuk
mengedepankan produk herbal asli Indonesia, jamu dan lain
sebagainya.
05
1015202530354045
200920102011
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 60
c) Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT)
Berdasarkan ketersediaannya, jumlah sarana Industri Kecil
Obat Tradisional (IKOT) pada tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami
penurunan sekitar 34% dan pada tahun 2010-2011 mengalami
pertumbuhan. Berdasarkan hasil pemutakhiran data kefarmasian
tahun 2011 Industri Kecil Obat Tradisional di Indonesia hanya
tersebar di 21 Provinsi, sementara 12 (dua belas) provinsi yang
belum memiliki sarana IKOT antara lain Provinsi Riau, Kepulauan
Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu,
Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Jumlah sarana Industri Kecil
Obat Tradisional tahun 2009 – 2011 yang tersebar hanya di 21
Provinsi tersebut dapat dilihat pada Gambar 28.
Sumber: Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 28. Grafik Jumlah Ind. Kecil Obat Tradisional di Indonesia pada Tahun 2009 – 2011
1050
1100
1150
1200
1250
1300
2009 2010 2011
1291
1152
1205
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 61
d) Produksi Alat Kesehatan
Berdasarkan data cakupan sarana kesehatan bidang
kefarmasian dan alat kesehatan pada tahun 2009 – 2011 terdapat
22 provinsi yang belum memiliki sarana produksi alat kesehatan,
yaitu Provinsi Aceh, Riau, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu,
Lampung, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Sarana produksi alat kesehatan sebagian besar berada di wilayah
Indonesia Barat, untuk wilayah Indonesia Tengah hanya ada 1 (satu)
provinsi, dan wilayah Indonesia Timur belum ada sama sekali.
Terdapat peningkatan jumlah sarana produksi alat kesehatan dari
tahun ke tahun dan jenis alat kesehatan yang diproduksi juga lebih
beragam, sebaran sarana produksi Alat Kesehatan di tiap provinsi
tahun 2009 – 2011 dapat dilihat pada Gambar 29.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 62
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 29. Jumlah Sarana Produksi Alat Kesehatan per Provinsi pada Tahun 2009 –2011
e) Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga
Berdasarkan data cakupan sarana Perbekalan Kesehatan dan
Rumah Tangga (PKRT) di Indonesia pada tahun 2009 – 2011
terdapat 20 provinsi yang belum memiliki sarana produksi PKRT,
yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kep.Bangka Belitung,
Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Papua, Papua Barat, Maluku,
Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Barat, NTB, Bali, dan Riau. Jumlah sarana produksi PKRT yang
tersebar di 20 provinsi di Indonesia pada tahun 2009 - 2011 dapat
dilihat pada gambar 30.
0
20
40
60
80
100
120
Sumut Kep. Riau
Sumsel Banten DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Yogyakarta
Jawa Timur
NTB Kalbar
2009 8 2 2 17 31 56 14 3 23 2 0
2010 11 4 2 23 38 70 19 4 26 2 0
2011 9 4 1 23 34 114 31 7 27 2 1
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 63
Sumber : Direktorat Bina Prodis Alat Kesehatan, Kemenkes RI Tahun 2009 – 2011
Gambar 30. Jumlah Sarana Perbekalan Kesehatan dan Rumah Tangga per Provinsi pada
Tahun 2009 –2011
f) Industri Kosmetik
Berdasarkan data cakupan sarana Industri Kosmetika di
Indonesia pada tahun 2011 terdapat 20 provinsi yang belum
memiliki sarana tersebut yaitu Provinsi Aceh, Kepulauan Riau, Riau,
Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, NTB, NTT,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi
Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua. Gambar
31 menunjukkan cakupan jumlah sarana Industri Kosmetika yang
tersebar di 13 provinsi di Indonesia pada tahun 2011.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 64
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 31.. Jumlah Industri Kosmetika per Provinsi pada Tahun 2011
2. Cakupan Sarana Distribusi Bidang Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
Dalam rangka meningkatkan cakupan sarana pelayanan
kesehatan terutama terkait ketersediaan sarana distribusi bidang
kefarmasian dan alat kesehatan terdapat beberapa cara salah
satunya dengan melihat jumlah sarana distribusi bidang
kefarmasian dan alat kesehatan. Sarana distribusi tersebut
mencakup Pedagang Besar Farmasi, Apotek, Toko Obat, Penyalur
Alat Kesehatan dan Sub Penyalur Alat Kesehatan yang tersebar di 33
provinsi di Indonesia pada periode tahun 2011. Pada gambar 32
dapat dilihat persentase jumlah masing-masing sarana distribusi di
bidang kefarmasian dan alat kesehatan yang diuraikan sebagai
berikut: 1) sarana distribusi paling dominan adalah Apotek sebagai
retailer yang menguasai 53% dari total sarana, diikuti oleh Toko
Obat yakni sebesar 26%; 2) sarana PBF sebagai distributor
0
20
40
60
80
100
120
140
Sum
ut
Sum
…
Jam
bi
Lam
p…
Ban
ten
DK
I …
Jaw
a …
Jaw
a …
Yogy
…
Jaw
a …
Bal
i
Kal
sel
Suls
el
2011
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 65
besar/wholesaler memegang 8% dari pasar nasional; dan 3) sarana
Cabang Penyalur Alat Kesehatan (Cab PAK) merupakan sarana yang
sebarannya memiliki jumlah terkecil yakni sebesar 1%.
Hal ini menunjukkan bahwa perspektif dunia usaha masih dominan
memilih Apotek sebagai jenis sarana distribusi utama yang
dikembangkan. Kenyataan ini didukung oleh beberapa grup
perusahaan besar yang bergerak di bidang farmasi mulai banyak
mendirikan apotek sebagai mitra usaha dengan sistem
konsinyasi/waralaba yang lebih dikenal dengan sistem franchise
yang mulai banyak mengakuisisi Apotek konvensional.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 32. Grafik Cakupan Sarana Distribusi di Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2011
8%
53%26%
5%7% 1%
PBF Apotek TO PAK Sub PAK Cab PAK
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 66
a) Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Cakupan sarana di bidang distribusi seperti Pedagang Besar
Farmasi yang mempunyai peran sebagai distributor sudah banyak
berkembang di Indonesia. Pedagan Besar Farmasi memegang
peranan penting dalam upaya menjamin ketersediaan, pemerataan
dan keterjangkauan obat dan bahan obat untuk pelayanan
kesehatan dan melindungi masyarakat dari bahay penggunaan obat
atau bahan obat yang tidak tepat dan/atau tidak memenuhi
persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatn. Perkembangan
jumlah sarana PBF di Indonesia pada tahun 2011 dapat dilihat pada
Gambar 33 yang menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki
jumlah PBF yang paling banyak terutama bila dibandingkan dengan
daerah lain di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta). Hal ini dimungkinkan oleh karena
Provinsi Jawa Barat merupakan pangsa pasar obat yang sangat baik
dan menjanjikan.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 33. Jumlah Pedagang Besar Farmasi per Provinsi pada Tahun 2011
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 67
b) Apotek
Apotek merupakan sarana distribusi yang dalam menjalankan
fungsinya bersifat dwifungsi yaitu fungsi ekonomi dan sosial. Fungsi
ekonomi menuntut agar apotek memperoleh laba untuk menjaga
kelangsungan usaha sedangkan fungsi sosial adalah untuk
pemerataan distribusi dan sebagai salah satu tempat pelayanan
informasi obat kepada masyarakat. Orientasi pelayanan
kefarmasian di apotek saat ini telah bergeser, semula hanya
berorientasi pada pelayanan produk (product-oriented) menjadi
pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien (patient-oriented). Jumlah apotek di Indonesia yang
meningkat dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Gambar 34.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 34. Jumlah Apotek per Provinsi pada Tahun 2011
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 68
c) Toko Obat
Toko Obat juga mengalami perkembangan yang cukup pesat,
walaupun banyak yang sudah mulai beralih izin menjadi Apotek.
Sebagai bagian dari sistem distribusi obat, Toko Obat memiliki
fungsi yang strategis dalam upaya pemerataan ketersediaan obat
agar obat mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau oleh
masyarakat sesuai dengan salah satu kebijakan nasional di bidang
obat. Pembinaan dan pengawasan mutlak dilakukan dalam upaya
mencegah terjadinya penyalahgunaan dan kesalahan dalam
penggunaan obat. Jumlah sarana Toko Obat di Indonesia pada
tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 35. Dari grafik tersebut
diketahui bahwa Provinsi Jawa Barat memiliki jumlah Toko Obat
terbanyak baik pada tahun 2011. Sementara di Pulau Sumatera,
Toko Obat paling banyak terdapat di Provinsi Sumatera Utara diikuti
dengan Aceh, Riau, dan Sumatera Barat. Untuk wilayah Indonesia
bagian timur terlihat bahwa sebaran Toko Obat terbanyak terdapat
di Provinsi Sulawesi Selatan sehingga disimpulkan bahwa secara
keseluruhan peluang untuk meningkatkan jumlah sarana distribusi
berupa Toko Obat ini masih sangat luas.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 35.. Jumlah Toko Obat per Provinsi pada Tahun 2011
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 69
d) Penyalur Alat Kesehatan dan Sub/Cabang Penyalur Alat
Kesehatan
Kegiatan penyaluran alat kesehatan di atur di dalam Permenkes
RI No.1191/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Penyaluran Alat
Kesehatan yang merupakan perubahan atas Permenkes RI No.
1184/Menkes/Per/X/2004 tentang Pengamanan Alat Kesehatan dan
PKRT. Perubahan mendasar dengan keluarnya Permenkes RI No.
1191/Menkes/Per/VIII/2010 adalah dihapusnya Sub Penyalur Alat
Kesehatan, sehingga sarana penyalur alat kesehatan hanya Penyalur
Alat Kesehatan (PAK), Cabang PAK, dan Toko Alat Kesehatan.
Selama masa peralihan semua Sub PAK harus menyesuaikan dengan
peraturan baru hingga paling lambat 3 (tiga) tahun sejak peraturan
tersebut diundangkan.
Sumber : Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 36. Jumlah Sarana Penyalur Alat Kesehatan per Provinsi pada Tahun 2011
0
200
400
600
800
1247
2 1 20
705
589
356
475 2 1 3 4 1
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 70
Dari grafik diatas terlihat bahwa pada saat ini sarana PAK masih
terpusat di pulau Jawa, khususnya provinsi DKI Jakarta, karena pada
awalnya PAK merupakan agen tunggal dari produsen alkes sehingga
ada kecenderungan untuk memilih lokasi usaha di DKI Jakarta yang
akan mempermudah aktivitas usahanya. Dengan adanya Permenkes
No. 1191/Menkes/Per/VIII/2010 maka PAK bisa merupakan agen
tunggal maupun sub distributor dari PAK lain.
Hingga tahun 2011, terdapat 17 provinsi yang belum memiliki
sarana PAK yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan
Riau, Jambi, Bengkulu, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat,
Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi
Tenggara, Papua, dan Papua Barat. Kegiatan Distribusi Alat
Kesehatan di wilayah provinsi yang belum memiliki PAK dilakukan
oleh Sub PAK, Cabang PAK, dan Toko Alat Kesehatan.
Sebagaimana terlihat pada gambar 37, dimana Provinsi DKI
Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan memiliki
sarana yang paling tinggi. Penyebab sebaran jumlah sarana yang
tidak merata diseluruh wilayah Indonesia, kemungkinan disebabkan
oleh faktor keamanan yang kurang kondusif di beberapa wilayah
dan kurangnya tenaga SDM.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 71
Sumber : Direktorat Bina Prodis Alat Kesehatan, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 37. Jumlah Sarana Sub/Cabang Penyalur Alat Kesehatan per Provinsi Tahun 2011
3. Cakupan Sumber Daya Manusia Kefarmasian
Peranan Sumber Daya Manusia Kefarmasian sangat penting
dalam mendukung pelaksanaan kesehatan yang komprehensif,
namun harus diakui bahwa hingga saat ini masih dihadapi berbagai
permasalahan dalam manajemen sumber daya manusia di bidang
kefarmasian. Permasalah yang dihadapi berkaitan dengan belum
terpenuhinya jumlah kebutuhan tenaga kefarmasian, kurang
meratanya distribusi tenaga kefarmasian terutama di daerah
terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) serta masih kurangnya
dukungan regulasi dalam penyelenggaranaan dan pemberdayaan
SDM kefarmasian.
Dari hasil pemutakhiran Data Kefarmasian tahun 2012 dapat
dilihat sebaran tenaga kefarmasian di 29 Propinsi di Dinas
Kesehatan, RSUD dan Puskesmas dengan melihat tingkat pendidikan
dan instansi tempat bekerja.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 72
a. Data Tenaga Kefarmasian di Dinas Kesehatan
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 38. Grafik SDM Kefarmasian yang Bekerja di Dinas Kesehatan
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa sebaran tenaga
kefarmasian di dinas kesehatan untuk Pulau Jawa paling banyak
terdapat di propinsi Jawa Tengah dengan jumlah tenaga
kefarmasian yang bekerja di dinas kesehatan sebanyak 195 tenaga
farmasi dan Propinsi Jawa barat sebanyak 181 tenaga farmasi.
Untuk Pulau Sumatera, tenaga kefarmasian yang paling banyak
bekerja di Dinas Kesehatan terdapat di Propinsi Sumatera Utara
dengan jumlah tenaga kefarmasian yang bekerja di dinas kesehatan
sebanyak 179 tenaga farmasi. Di Pulau Kalimantan dan Sulawesi
tenaga kefarmasian dengan jumlah paling banyak terdapat di
Propinsi Kalimantan Timur dengan jumlah tenaga kefarmasian yang
bekerja di dinas kesehatan sebanyak 87 tenaga farmasi dan
Sulawesi Selatan sebanyak 132 tenaga farmasi. Sedangkan untuk
propinsi Papua dan Papua Barat jumlah tenaga kefarmasian yang
bekerja di dinas kesehatan berturut-turut sebanyak 53 dan 24
tenaga farmasi Rata-rata rasio tenaga kefarmasian yang bekerja di
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 73
Dinas Kesehatan bila dibandingkan dengan jumlah Propinsi,
Kab/Kota adalah 1 : 5. Rincian jumlah tenaga kefarmasian yang
bekerja di dinas kesehatan berdasarkan tingkat pendidikan dapat
dilihat pada table dibawah ini.
PROVINSI APOTEKER S1 FARMASI
D3 FARMASI
SAA / AMF
TOTAL
Aceh 23 6 24 37 90
Sumut 55 12 52 60 179
Sumbar 46 7 41 18 112
Riau 16 3 4 5 28
Kepri 28 4 10 10 52
Jambi 31 4 28 7 70
Bengkulu 28 6 9 11 54
Sumsel 35 9 31 16 91
Babel 24 3 18 6 51
Lampung 30 11 18 6 65
DKI Jakarta 7 0 3 10 20
Jabar 80 14 22 65 181
Jateng 77 6 30 82 195
Yogya 10 2 1 6 19
Bali 14 0 4 11 29
NTB 37 4 1 11 53
NTT 25 7 13 12 57
Kalbar 13 0 5 4 22
Kalteng 24 1 10 9 44
Kalsel 19 1 4 19 43
Kaltim 35 4 11 37 87
Gorontalo 25 18 6 1 50
Sulteng 36 16 16 10 78
Sultra 55 25 30 8 118
Sulsel 76 28 22 6 132
Malut 36 7 3 4 50
Maluku 23 7 5 5 40
Papua Barat 17 3 0 4 24
Papua 35 4 4 10 53
Tabel 10. Jumlah Tenaga Kefarmasian yang Bekerja di Dinas Kesehatan
b. Data Tenaga Kefarmasian di RSUD
Sebaran tenaga kefarmasian di Rumah sakit Umum Daerah
(RSUD) untuk Pulau Jawa paling banyak terdapat di propinsi Jawa
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 74
Tengah dengan jumlah tenaga kefarmasian yang bekerja di RSUD
sebanyak 393 tenaga farmasi dan Propinsi Jawa barat sebanyak 365
tenaga farmasi. Untuk Pulau Sumatera, tenaga kefarmasian yang
paling banyak bekerja di Dinas Kesehatan terdapat di Propinsi
Sumatera Barat dengan jumlah tenaga kefarmasian yang bekerja di
RSUD sebanyak 262 tenaga farmasi. Di Pulau Kalimantan dan
Sulawesi tenaga kefarmasian dengan jumlah paling banyak terdapat
di Propinsi Kalimantan Timur dengan jumlah tenaga kefarmasian
yang bekerja di dinas kesehatan sebanyak 144 tenaga farmasi dan
Sulawesi Tengah sebanyak 144 tenaga farmasi. Sedangkan untuk
propinsi Papua dan Papua Barat jumlah tenaga kefarmasian yang
bekerja di RSUD berturut-turut sebanyak 32 dan 51 tenaga farmasi.
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 39. Grafik SDM Kefarmasian yang Bekerja di RSUD
Rincian jumlah tenaga kefarmasian yang bekerja di RSUD
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada table dibawah
ini.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 75
PROVINSI APOTEKER S1 FARMASI
D3 FARMASI
SAA / SMF
TOTAL
Aceh 34 14 57 38 143
Sumut 38 20 51 52 161
Sumbar 63 3 85 111 262
Riau 24 7 16 6 53
Kepri 16 3 19 21 59
Jambi 66 12 79 38 195
Bengkulu 44 9 14 82 149
Sumsel 46 5 31 17 99
Babel 26 5 32 4 67
Lampung 22 6 15 10 53
DKI Jakarta 12 0 9 65 86
Jabar 84 20 45 216 365
Jateng 99 3 114 177 393
Yogya 19 0 14 31 64
Bali 32 8 8 97 145
NTB 48 7 19 34 108
NTT 30 9 25 20 84
Kalbar 12 1 24 14 51
Kalteng 30 7 14 9 60
Kalsel 36 0 23 83 142
Kaltim 39 5 28 72 144
Gorontalo 30 7 11 0 48
Sulteng 51 25 51 17 144
Sultra 33 24 25 15 97
Sulsel 100 34 42 32 208
Malut 37 29 13 5 84
Maluku 24 20 14 2 60
Papua Barat 23 7 7 14 51
Papua 21 0 1 10 32
Tabel 11. Jumlah Tenaga Kefarmasian yang Bekerja di RSUD
c. Data Tenaga Kefarmasian di Puskesmas
Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, kinerjanya sangat dipengaruhi ketersediaan
sumber daya manusia kesehatan yang dimiliki salah satunya adalah
sumber daya manusia di bidang kefarmasiannya . Dari hasil
pemutakhiran data 2011 dengan bersumber data dari 29 propinsi,
jumlah sumber daya kefarmasian di puskesmas adalah 6045 tenaga
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 76
farmasi yang terdiri dari Apoteker berjumlah 906 orang, S1 Farmasi
berjumlah 479 orang, D3 farmasi berjumlah 2050 orang dan
SAA/SMF sejumlah 2613 orang. Jumlah Tenaga Farmasi yang
bekerja di Puskesmas paling banyak berada di Propinsi Jawa tengah
dengan jumlah 677 orang dan Jawa Barat dengan jumlah 608 orang.
Perbandingan jumlah tenaga farmasi di tiap-tiap propinsi dapat
dilihat pada grafik dibawah ini
Sumber : Pemutakhiran Data Ditjen Binfar dan Alkes, Kemenkes RI Tahun 2011
Gambar 40 Grafik SDM Kefarmasian yang Bekerja di Puskesmas
Rincian jumlah tenaga kefarmasian yang bekerja di Puskesmas
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada table dibawah
ini.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 77
PROVINSI APOTEKER S1
FARMASI D3
FARMASI SAA / SMF
TOTAL
Aceh 7 19 112 159 297
Sumut 22 15 137 211 385
Sumbar 24 13 120 172 329
Riau 21 5 61 52 139
Kepri 20 1 27 42 90
Jambi 16 8 122 79 225
Bengkulu 10 10 22 90 132
Sumsel 24 16 123 120 283
Babel 6 0 56 24 86
Lampung 19 19 60 31 129
DKI Jakarta 68 7 5 112 192
Jabar 94 35 104 375 608
Jateng 60 8 278 331 677
Yogya 15 1 35 97 148
Bali 17 3 26 113 159
NTB 35 4 20 62 121
NTT 14 29 115 49 207
Kalbar 4 0 40 13 57
Kalteng 31 9 50 28 118
Kalsel 50 2 61 221 334
Kaltim 46 10 60 86 202
Gorontalo 24 17 8 0 49
Sulteng 46 49 97 20 212
Sultra 45 50 80 35 210
Sulsel 110 88 173 37 408
Malut 26 32 18 10 86
Maluku 17 15 12 9 53
Papua Barat 25 9 8 21 63
Papua 10 2 20 14 46
Tabel 12. Jumlah Tenaga Kefarmasian yang Bekerja di Puskesmas
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 78
G. Sistem Pelaporan dan Perizinan Bidang Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
1. Sistem Aplikasi Monitoring Ketersediaan Obat (e-Logistic)
Untuk mendukung pelayanan kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan dasar maka sangat didukung ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan. Informasi ketersediaan obat secara real time
memerlukan dukungan perangkat aplikasi dan jaringan yang
sempurna disamping ketersediaan sumber daya lainnya. Dalam
rangka mendukung ketersediaan tersebut maka Ditjen Binfar dan
Alkes pada tahun 2011 telah merilis software e-logistic obat. Selain
untuk tujuan seperti tersebut diatas software e-logistic dapat juga
digunakan untuk mengetahui ketersediaan sumber daya di instalasi
farmasi seperti sumber daya manusia, sarana dan prasarana, biaya
operasional dan lain-lain yang sangat bermanfaat dalam menyusun
profil setiap instalasi farmasi Prov/Kab/Kota.
2. Sistem Aplikasi E-Registration Alat Kesehatan
Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
mempunyai tugas dan fungsi pembinaan terhadap alat kesehatan
dan PKRT yang beredar di masyarakat dengan tujuan tersedia dan
terjangkaunya alat kesehatan yang aman bermutu dan bermanfaat.
Tugas tersebut di laksanakan mulai kesehatan tersebut di produksi ,
di distribusikan , sampai bagaiman alat kesehatan tersebut di
gunakan oleh masyarakat pengguna.
Salah satu tugas dan fungsi Direktorat Bina Produksi dan
Distribusi Alat Kesehatan adalah memberikan pelayanan sertifikasi
sarana produksi dan distribusi alat kesehtan dan PKRTserta
perizinan Alat Kesehatan dan PKRT. Hal ini merupakan salah satu
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 79
tahap Scanning awal terhadap keamanan mutu dan manfaat alkes
dan PKRT sebelum di berikan izin untuk dapat di edarkan dan di
gunakan di wilayah Indonesia.
Dalam rangka melaksanakan pelayanan perizinan yang prima
yang merupakan persyaratan dalam pelayanan public maka harus
memiliki metode, tata cara, Tanggung jawab dan ketetapan waktu.
Oleh karena itu salah satu strategi yang di lakukan adalah
menerapkan System Registrasi berbasis Online
Gambar 41. Web System Registrasi Alkes dan PKRT Online
3. Sistem Aplikasi E-Registration Napsor
Narkotika, Psikotopika dan Prekursor Farmasi merupakan
komoditi yang peredarannya diawasi secara ketat, hanya oleh
pemerintah Indonesia tapi oleh lembaga Internasional yaitu INCB
(International Narcotic Control Board), mulai dari proses importasi,
produksi, distribusi dan penggunaan di sarana kesehatan.
Khusus untuk proses impor/ekspor, sesuai dengan amanah
Undang-Undang No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, Undang-
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 80
Undang No 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan
Pemerintah No. 44 tahun 2010 tentang Prekursor, maka izin impor
dan ekspor Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi
diterbitkan oleh Menteri Kesehatan. Dalam hal ini Menteri
Kesehatan mendelagasikan kepada Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan unit teknis yang bertanggung
jawab dalam proses perizinan Narkotika, Psikotopika dan Prekursor
Farmasi adalah Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian.
Dalam rangka mempercepat proses perizinan Narkotika,
Psikotopika dan Prekursor Farmasi, maka Ditjen Binfar dan Alkes
telah mengembangkan aplikasi e-pharm, sebagai perangkat proses
perizinan secara elektronik. Pengguna jasa (Industri farmasi atau
PBF bahan obat) yang melakukan importasi /eksportasi Narkotika,
Psikotopika dan Prekursor Farmasi, terlebih dahulu melakukan
registrasi perusahaan secara elektronik pada website www.e-
pharm.kemkes.go.id. Proses registrasi mencakup penyampaian
informasi tentang perusahaan serta penanggung jawab industri
farmasi/PBF Bahan Obat, melampirkan data-data perusahaan
dengan cara di-upload di portal dalam bentuk file pdf. Setelah
petugas administrasi perizinan melakukan verifikasi terhadap
permohonan registrasi dan dinyatakan lengkap, maka akan
dikirimkan username dan password ke email pengguna jasa.
Pengguna jasa yang telah memiliki username dan password dapat
login ke website www.epharm.kenikes.go.id.
Dengan login ke website www.e-pharm.kemkes.go.id.,
pengguna jasa, tim penilai dan pejabat yang terlibat dalam proses
penilaian perizinan Narkotika, Psikotopika dan Prekursor Farmasi
dapat mengetahui riwayat dan status izin yang sedang diajukan.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 81
Diharapkan dengan adanya aplikasi epharm secara elektronik, akan
mempercepat, memudahkan dan meningkatkan mutu pelayanan
perizinan Narkotika, Psikotopika dan Prekursor Farmasi.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 82
BAB IV
PENUNJANG PROGRAM
A. Pembiayaan
Pagu alokasi APBN Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan
Alat Kesehatan terus mengalami peningkatan, ini menunjukkan
bahwa pengelolaan kegiatan dalam upaya pencapaian sasaran
program kefarmasian dinilai baik. Peningkatan program tidak hanya
melalui peningkatan program yang dilakukan di tingkat pusat tapi
juga program di daerah.
Dalam rangka meningkatkan pembangunan kesehatan,
pemerintah pusat dan daerah memiliki tugas bersama dalam
menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan
berkualitas serta memenuhi akses obat dengan jumlah dan jenis
yang cukup. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan telah berupaya dengan menyelenggarakan serangkaian
reformasi melalui sejumlah program pembiayaan kesehatan
langsung ke daerah melalui Program Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 83
1. Kantor Pusat
TAHUN ALOKASI REALISASI %
2009 977.405.695.000 912.422.430.533 93,35
2010 954.304.590.000 914.389.369.109 95,82
2011 1.424.578.873.000 1.291.379.966.563 90,65
Sumber : Bagian Keuangan – Setditjen Binfar dan Alkes
Gambar 42. Alokasi dan Realisasi Kantor Pusat Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2009 – 2011
Alokasi APBN Ditjen Binfar dan Alkes pada tahun 2011
mengalami peningkatan sekitar 49% atau senilai Rp.
470.000.000.000 dibandingkan dengan alokasi tahun 2010. Hal ini
dikarenakan terdapat penambahan alokasi untuk pengadaan obat
dan vaksin. Akan tetapi realisasi anggaran pada tahun 2011
mengalami penurunan sekitar 5,16 %. Hal ini bukan merupakan
tidak terserapnya anggaran secara maksimal tetapi lebih kepada
proses pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh Ditjen
Binfar dan Alkes dilakukan secara efisien terutama untuk pengadaan
Obat dan Vaksin.
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
2009 2010 2011
93,35% 95,82%
90,66%
Alokasi
Realisasi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 84
2. Dana Dekonsentrasi
Untuk mendukung penyelenggaraan Program Kefarmasian dan
Alat Kesehatan hingga ke daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/kota,
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
mengalokasikan dana dekonsentrasi dengan tujuan 1)
mengintegrasikan sasaran Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
ke dalam target sasaran kegiatan Dekonsentrasi; 2) melaksanakan
perencanaan kegiatan dan penganggaran yang terpadu antara pusat
dan daerah sehingga terbentuk kesamaan visi dan pemahaman
terhadap masalah di bidang pelayanan kefarmasian dan alat
kesehatan khususnya serta masalah kesehatan umumnya sekaligus
antisipasi terhadap masalah baru di masa yang akan datang; 3)
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan dana Program
Obat dan Perbekalan Kesehatan di daerah. Adapun perbandingan
jumlah alokasi dan realisasi dana dekonsentrasi yang diberikan oleh
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada
periode tahun 2009 s.d 2011 dapat dilihat dalam Gambar 43 .
Sementara distribusi alokasi dana dekonsentrasi per Provinsi dapat
dilihat pada Lampiran …….. .
0
5.000.000
10.000.000
15.000.000
20.000.000
25.000.000
30.000.000
2009 2010 2011
86,46% 91,88%
93,69%
Alokasi
Realisasi
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 85
Tahun Alokasi Realisasi Persentase
2009 15.094.305.000 13.050.547.889 86,46%
2010 16.500.000.000 15.161.018.191 91,88%
2011 26.400.000.000 24.734.791.627 93,69%
Sumber : Bagian Keuangan – Setditjen Binfar dan Alkes, Tahun 2006 - 2010
Gambar 43. Grafik Alokasi dan Realisasi Dana Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2009 – 2011
B. Hukum dan Perundang-undangan
Jumlah Produk Hukum dan Peraturan
Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat,
Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2010 telah
menerbitkan sebanyak 64 dokumen Peraturan Perundang-
undangan. Pada Tahun 2011 telah diterbitkan 2 Peraturan Menteri
Kesehatan bidang kefarmasain dan alat kesehatan serta 10
rancangan regulasi . Sesuai dengan Indikator Renstra Kemenkes
2010-2014 pada kegiatan Dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada program kefarmasian dan alat kesehatan,
target indicator untuk jumlah rancanag regulasi yang disusun pada
tahun 2011 adalah 10 regulasi. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa Realisasi dari capaian indikator tersebut melebihi dari target
yang telah ditetapkan. Jumlah Peraturan Perundang-undangan
yang diterbitkan dirinci per tahun dapat dilihat dalam Gambar 44 .
Adapun nama-nama peraturan dapat dilihat pada Lampiran ………. .
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 86
Gambar 44. Grafik Jumlah Peraturan yang Dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2009 s.d 2011
C. Ketenagaan
Ketenagaan atau Sumber Daya Manusia merupakan salah satu
faktor penting yang menggerakkan suatu organisasi. Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) berkaitan erat dengan upaya
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan
jabatan yang tepat pada saat diperlukan oleh suatu organisasi.
Manajemen SDM melakukan tugas dan fungsinya baik melalui
peningkatan kualitas maupun kuantitas dari tiap personelnya.
Berdasarkan Permenkes No.1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan, kegiatan terkait
manajemen SDM di lingkungan Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan dilakukan oleh Subbagian
Kepegawaian yang mempunyai tugas melakukan analisis kebutuhan
dan perencanaan pegawai, mutasi pegawai, dan pengisian jabatan.
2009 2010 2011
4
10
12
Jumlah regulasi yg telah dikeluarkan
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 87
Gambar 45. Grafik Perbandingan Jumlah Pegawai di Lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2009-2011
Perbandingan Jumlah Pegawai di Lingkungan Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sejak berdiri pada
tahun 2009 hingga 2011 dapat dilihat pada Gambar 45 Grafik
tersebut menunjukkan kenaikan jumlah pegawai sekitar 1,3 kali
pada tahun 2010. Hal ini dikarenakan oleh meningkatnya beban
kerja, penerimaan pegawai baru untuk menggantikan pegawai yang
pensiun dan mutasi pegawai serta diversifikasi unit eselon II yang
ada di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan. Pembahasan cakupan ketenagaan dalam profil ini
meliputi distribusi pegawai di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes
berdasarkan Jabatan, Golongan, Jenjang dan Jenis Pendidikan serta
Kategori Usia.
0
50
100
150
200
250
300
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
200225 219
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 88
1. Distribusi Pegawai di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes
Gambar 46. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai Berdasarkan Unit Eselon II
di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2010 - 2011
Dari gambar 46 dapat dilihat bahwa Sekretariat Direktorat
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada tahun 2011
memiliki jumlah pegawai terbanyak bila dibandingkan dengan Unit
Eselon II lainnya, yakni sebesar 35,62% dari seluruh pegawai di
lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes. Hal ini berkaitan dengan tugas
Sekretariat Direktorat Jenderal yang melakukan kegiatan dukungan
pelayanan teknis administratif kepada semua unsur di lingkungan
Direktorat Jenderal. Sekretariat Direktorat Jenderal
menyelenggarakan fungsi antara lain:
a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran;
b. pengelolaan data dan informasi;
c. penyiapan urusan hukum, penataan organisasi, jabatan
fungsional dan hubungan masyarakat;
d. pengelolaan urusan keuangan;
79
35
36
35
40
78
37
34
34
36
0 20 40 60 80 100
Setditjen
Dit. Bina Prodis Farmasi
Dit. Bina Oblik
Dit. Bina Yanfar
Dit. Bina Prodis Alkes
Tahun 2011
Tahun 2010
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 89
e. pelaksanaan urusan kepegawaian, tata persuratan, kearsipan,
gaji, rumah tangga, dan perlengkapan; dan
f. evaluasi dan penyusunan laporan
2. Distribusi Pegawai menurut Jabatan
Gambar 47 memperlihatkan grafik distribusi jumlah pegawai
menurut jabatannya yang menggambarkan bahwa sebaran pegawai
pada jabatan sebagai staf adalah yang terbesar yakni sebanyak 66%
dari total pegawai yang ada di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes.
Sementara staf memiliki jumlah dua kali lebih banyak terhadap
posisi jabatan struktural. Jika diambil nilai rata-rata untuk satu jenis
jabatan struktural bila dibandingkan dengan jumlah staf, berarti tiap
jenis jabatan struktural minimal memiliki dua orang staf dibawah
kepemimpinannya.
Gambar 47. Grafik Distribusi Jumlah Pegawai menurut Jabatan
di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2011
5; 2%
71; 33%
143; 65%
Distribusi Pegawai Menurut Jabatan
Jabatan Fungsional Jabatan Struktural Staf
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 90
3. Distribusi Pegawai menurut Golongan
Gambar 48. Grafik Distribusi Jumlah Pegawai menurut Golongan
di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2011
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pegawai
golongan III memiliki sebaran terbesar yakni sekitar 67% dari total
pegawai sebaliknya golongan II memiliki sebaran terkecil. Hal ini
menunjukkan disparitas yang signifikan antar golongan karena
kenaikan pangkat dan golongan berkaitan erat dengan jenjang
pendidikan dan lamanya masa bakti dari seorang pegawai.
Sementara untuk naik ke jenjang golongan IV berkaitan erat dengan
jenis jabatan struktural yang telah ditempuh oleh pegawai.
Ketentuan mengenai kenaikan pangkat diatur dalam Peraturan
Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
10%
67%
23%
Gol.II
Gol.III
Gol.IV
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 91
4. Distribusi Pegawai berdasarkan Jenjang dan Jenis Pendidikan
Jenjang dan jenis pendidikan yang ditempuh oleh seorang
pegawai sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya dapat
membantu meningkatkan kinerja suatu organisasi. Upaya pegawai
dalam meningkatkan kapasitas ilmu di bidangnya juga difasilitasi
oleh Ditjen Binfar dan Alkes dengan memberikan dukungan moril
dan materiil seperti beasiswa dan tugas belajar terutama ke jenjang
Magister/Strata 2. Hal ini dapat dilihat dari Gambar ... yang
menunjukkan bahwa 17,35% dari jumlah pegawai di lingkungan
Ditjen Binfar dan Alkes telah menempuh pendidikan di tingkat
Strata 2/S2 dan masih ada yang belum melanjutkan pendidikannya
dan tetap di tingkat Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SMP/SLTP) sebanyak 2 (dua) orang. Sementara
jumlah pegawai dengan jenjang pendidikan Strata 1 (satu) yang
menempuh program profesi adalah jumlah terbanyak yakni sebesar
36,07% atau setara dengan 79 orang yang terbagi sesuai tabel
distribusi dibawah ini. Selain itu terdapat pengurangan jumlah
pegawai sebanyak 4 (empat) orang pegawai pensiun, 1 (satu) orang
meninggal dan 1(satu) orang pindah unit kerja.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 92
No Jenis Pendidikan Tahun 2010 Tahun 2011
1 S2 41 39
2 Apoteker 78 77
3 Dokter 1 1
4 Dokter Gigi 1 1
5 Sarjana Farmasi 6 6
6 Sarjana Ekonomi 9 9
7 Sarjana Sosial 9 9
8 Sarjana Komputer 2 2
9 Sarjana Teknik 2 2
10 Sarjana Hukum 5 5
11 S1 lain 8 8
12 D3 farmasi 22 22
13 D3 lain 5 5
14 Asisten Apoteker 1 1
15 Analis Kesehatan 1 1
16 SMA 32 30
17 SMP 2 2
Total Pegawai 225 219
Gambar 49. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang dan Jenis
Pendidikan di Lingkungan Ditje Binfar dan Alkes Tahun 2010- 2011
0 20 40 60 80
S2
S1 - Profesi
S1
D3
SMA
SMP
41
80
41
29
32
2
38
79
41
29
30
2
2011
2010
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 93
5. Distribusi Pegawai berdasarkan Kategori Usia
Perbandingan distribusi jumlah pegawai berdasarkan kategori
usia di lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes antara tahun 2010 dengan
2011 digambarkan oleh grafik batang dibawah ini, dimana terlihat
bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antar populasi kategori
usia kecuali pada kelompok usia lebih dari 55 Tahun dan diketahui
bahwa pegawai paling muda berusia 21 Tahun.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, yang
dimaksud dengan batas usia pensiun adalah batas usia Pegawai
Negeri Sipil harus diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pegawai Negeri Sipil yang telah mencapai batas usia pensiun 56
(lima puluh enam) tahun diberhentikan dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil. Namun demikian menurut Pasal 4 (empat)
ayat 1 (satu) disebutkan bahwa Batas Usia Pensiun tersebut dapat
diperpanjang sampai dengan usia 65 (enam puluh lima) tahun bagi
Pegawai Negeri yang memangku Jabatan tertentu. Data yang
digunakan diperoleh dari Subbagian Kepegawaian, Bagian
Kepegawaian dan Umum sebagaimana gambar berikut:
Gambar 50. Grafik Perbandingan Distribusi Jumlah Pegawai berdasarkan Kategori Usia
di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2010 - 2011
60
53
59
44
3
51
60
51
49
8
0 10 20 30 40 50 60 70
21-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
51-55 Tahun
>55 Tahun
Tahun 2011
Tahun 2010
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 94
D. Inventaris
Berdasarkan laporan neraca SIMAK-BMN, pada Tahun 2011
aset terbesar yang dimiliki Unit Eselon I Direktorat Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah Aset tetap yang tidak
digunakan dalam operasi pemerintah yakni sebesar 45,56% dari
keseluruhan total aset. Kemudian Aset persediaan sebesar 31,49%,
aset peralatan dan mesin sebesar 20,81%, Aset Software sebesar
2,09%, Aset tak berwujud lainnya sebesar 0.05%.
Gambar 50. Grafik Aset BMN di Lingkungan Ditjen Binfar dan Alkes Tahun 2011
Data Aset Barang Milik Negara (BMN)
Jika dilihat dari tabel dibawah ini yang menggambarkan
perbandingan kekayaan aset BMN di lingkungan Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan antara tahun 2009 dan 2010
terlihat dimana jumlah kekayaan aset tersebut mengalami
peningkatan, yakni sebesar 41,57% namun mengalami penurunan
Persediaan31,49%
Peralatan dan Mesin20,81%Software
2,09%
Aset tak Berwujud Lainnya0,05%
Aset tetap yg tdk digunakan dlm op.pemerintah
45,56%
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 95
asset pada tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 38,47%. hal ini
disebabkan oleh reklasifikasi asset pusat menjadi asset daerah
untuk kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas pembantuan program
kefarmasian dan alat kesehatan.
ASET TAHUN
2009 2010 2011
Persediaan 44.455.527.163 70.177.886.807 27.242.289.307
Peralatan dan Mesin 19.940.866.603 23.026.726.588 17.999.493.258
Gedung & Bangunan 18.910.469.717 22.944.822.777
Jaringan 4.900.000 4.900.000
Aset tetap lainnya 75.580.000
Software 681.989.350 681.989.350 1.809.803.850
Aset tak berwujud
Lainnya
47.500.000 47.500.000 47.500.000
Aset tetap yang tidak
digunakan dalam
Operasi Pemerintah
573.454.000 2.831.364.500 39.410.712.774
Total Jumlah 84.614.706.833 119.790.770.022 86.509.799.189
Table.13. Perbandingan Aset di Lingkungan Ditjen Binfar da Alkes 2009-2011
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 96
BAB V
PENUTUP
Berbagai upaya kesehatan di bidang kefarmasian dilakukan untuk
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui
berbagai kebijakan dan reformasi program-program pembangunan
di bidang kefarmasian sehingga tercapai visi dan misi serta tujuan
dari pembangunan kesehatan.
Profil Kefarmasian dan Alat Kesehatan merupakan hasil dari upaya
yang telah dilakukan dan pencapaian yang telah diraih oleh
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Hal ini
juga merupakan wujud dari pertanggungjawaban terhadap kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan sehingga dapat diketahui baik oleh pelaksana di
bidang kesehatan khususnya maupun masyarakat luas pada
umumnya.
Patut disadari bahwa sistem informasi yang ada saat ini masih
belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi secara
optimal sehingga data dan informasi yang ditampilkan dalam profil
ini masih terasa kurang lengkap.
P r o f i l K e f a r m a s i a n d a n A l a t K e s e h a t a n T a h u n 2 0 1 1 97
Meskipun demikian diharapkan agar Profil Kefarmasian dan Alat
Kesehatan ini dapat menjadi salah satu referensi dan informasi yang
dapat memberikan gambaran tentang program kefarmasian dan
dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
serta bahan untuk evaluasi bagi pimpinan.
2010 2011
I Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam1 Kab. Aceh Barat 1.360.400.000 892.300.0002 Kab. Aceh Besar 1.374.100.000 1.808.400.0003 Kab. Aceh Selatan 1.587.700.000 1.433.700.0004 Kab. Aceh Singkil 1.123.300.000 1.360.300.0005 Kab. Aceh Tengah 668.800.000 957.400.0006 Kab. Aceh Tenggara 1.167.700.000 2.962.500.0007 Kab. Aceh Timur 1.553.100.000 1.658.100.0008 Kab. Aceh Utara 3.609.200.000 09 Kab. Bireuen 2.483.100.000 2.229.500.000
10 Kab. Pidie 2.622.400.000 2.041.600.00011 Kab. Simeulue 955.700.000 1.316.900.00012 Kota Banda Aceh 1.485.800.000 1.071.200.00013 Kota Sabang 0 821.700.00014 Kota Langsa 1.230.100.000 904.100.00015 Kota Lhokseumawe 1.162.800.000 1.293.900.00016 Kab. Nagan Raya 846.800.000 840.300.00017 Kab. Aceh Jaya 0 885.600.00018 Kab. Aceh Barat Daya 0 966.500.00019 Kab. Gayo Lues 739.600.000 1.267.400.00020 Kab. Aceh Tamiang 1.503.400.000 1.264.500.00021 Kab. Bener Meriah 728.700.000 1.012.300.00022 Kab. Pidie Jaya 1.490.700.000 1.173.600.00023 Kota Subulussalam 800.400.000 1.167.200.000II Provinsi Sumatera Utara
24 Kab. Asahan 3.579.500.000 2.796.000.00025 Kab. Dairi 1.541.900.000 1.505.900.00026 Kab. Deli Serdang 7.699.400.000 7.636.000.00027 Kab. Tanah Karo 1.788.100.000 1.613.200.00028 Kab. Labuhan Batu 0 1.476.500.00029 Kab. Langkat 4.015.600.000 4.427.000.00030 Kab. Mandailing Natal 2.126.800.000 1.380.500.00031 Kab. Nias 742.400.000 2.508.700.00032 Kab. Simalungun 2.759.500.000 2.685.300.00033 Kab. Tapanuli Selatan 0 1.699.800.00034 Kab. Tapanuli Tengah 1.962.600.000 1.818.500.00035 Kab. Tapanuli Utara 1.597.100.000 1.638.500.00036 Kab. Toba Samosir 727.600.000 1.189.500.00037 Kota Binjai 1.294.600.000 1.568.600.00038 Kota Medan 10.486.600.000 7.928.800.00039 Kota Pematang Siantar 1.301.000.000 1.184.500.00040 Kota Sibolga 612.500.000 744.600.00041 Kota Tanjung Balai 971.700.000 691.100.00042 Kota Tebing Tinggi 597.300.000 814.900.00043 Kota Padang Sidimpuan 1.290.000.000 1.323.300.00044 Kab. Pakpak Bharat 0 692.200.00045 Kab. Nias Selatan 1.054.600.000 2.234.600.00046 Kab. Humbang Hasundutan 1.054.500.000 881.300.00047 Kab. Serdang Bedagai 3.235.600.000 2.508.800.00048 Kab. Samosir 0 828.100.00049 Kab. Batu Bara 2.343.400.000 1.823.500.00050 Kab. Padang Lawas 1.718.500.000 2.280.600.00051 Kab. Padang Lawas Utara 885.000.000 2.625.700.00052 Kab. Labuhan Batu Selatan 976.300.000 1.303.500.00053 Kab. Labuhan Batu Utara 0 2.904.700.000
ALOKASI
Lampiran 1ALOKASI DAK 2010 - 2011
NO PROVINSI/KAB/KOTA
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
54 Kab. Nias Utara 1.043.500.000 2.770.100.00055 Kab. Nias Barat 899.900.000 2.735.200.00056 Kota Gunung Sitoli 1.009.100.000 3.045.500.000III Provinsi Sumatera Barat57 Kab. Lima puluh Kota 2.020.500.000 1.455.800.00058 Kab. Agam 2.243.500.000 1.872.900.00059 Kab. Kepulauan Mentawai 0 1.075.600.00060 Kab. Padang Pariaman 2.285.800.000 2.095.300.00061 Kab. Pasaman 1.444.400.000 1.408.700.00062 Kab. Pesisir Selatan 2.693.100.000 2.802.000.00063 Kab. Sijunjung 1.407.900.000 512.300.00064 Kab. Solok 2.068.500.000 1.421.600.00065 Kab. Tanah Datar 2.201.400.000 1.790.900.00066 Kota Bukit Tinggi 624.400.000 570.600.00067 Kota Padang Panjang 530.600.000 737.100.00068 Kota Padang 4.675.400.000 3.050.000.00069 Kota Payakumbuh 887.000.000 746.100.00070 Kota Sawahlunto 647.700.000 824.800.00071 Kota Solok 0 535.800.00072 Kota Pariaman 629.500.000 647.600.00073 Kab. Pasaman Barat 2.066.000.000 1.756.700.00074 Kab. Dharmasraya 942.800.000 854.200.00075 Kab. Solok Selatan 808.200.000 613.200.000IV Provinsi Riau76 Kab. Bengkalis 0 077 Kab. Indragiri Hilir 3.874.400.000 078 Kab. Indragiri Hulu 0 079 Kab. Kampar 0 080 Kab. Kuantan Singingi 1.116.400.000 081 Kab. Pelalawan 0 082 Kab. Rokan Hilir 0 083 Kab. Rokan Hulu 1.750.500.000 084 Kab. Siak 0 085 Kota Dumai 0 086 Kota Pekanbaru 3.470.700.000 087 Kab. Meranti 0 2.536.800.000V Provinsi Kepulauan Riau 088 Kab. Bintan 0 089 Kab. Natuna 0 771.900.00090 Kab. Karimun 0 091 Kota Batam 4.212.400.000 4.416.500.00092 Kota Tanjung Pinang 0 093 Kab. Lingga 0 094 Kab. Anambas 0 1.586.300.000VI Provinsi Jambi95 Kab. Batanghari 994.800.000 1.185.700.00096 Kab. Bungo 1.291.800.000 1.256.300.00097 Kab. Kerinci 1.279.300.000 1.372.500.00098 Kab. Merangin 1.541.000.000 1.465.100.00099 Kab. Muaro Jambi 1.422.500.000 1.748.800.000
100 Kab. Sarolangun 1.026.900.000 1.513.600.000101 Kab. Tanjung Jabung Barat 0 0102 Kab. Tanjung Jabung Timur 793.100.000 0103 Kab. Tebo 953.600.000 2.161.400.000104 Kota Jambi 1.775.700.000 1.226.900.000105 Kota Sungai Penuh 1.672.200.000 2.795.700.000VII Provinsi Sumatera Selatan106 Kab. Lahat 1.372.100.000 1.608.600.000107 Kab. Musi Banyuasin 0 0
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
108 Kab. Musi Rawas 1.583.400.000 2.291.500.000109 Kab. Muara Enim 0 0110 Kab. Ogan Komering Ilir 2.556.000.000 3.398.600.000111 Kab. Ogan Komering Ulu 0 0112 Kota Palembang 6.020.000.000 4.727.700.000113 Kota Pagar Alam 630.200.000 1.231.900.000114 Kota Lubuk Linggau 0 1.468.000.000115 Kota Prabumulih 824.800.000 980.700.000116 Kab. Banyuasin 2.580.800.000 3.568.000.000117 Kab. Ogan Ilir 636.100.000 1.286.500.000118 Kab. Ogan Komering Ulu Timur 1.933.800.000 2.017.400.000119 Kab. Ogan Komering Ulu Selatan 1.917.300.000 2.148.400.000120 Kab. Empat Lawang 676.800.000 1.420.700.000VIII Provinsi Bangka Belitung121 Kab. Bangka 1.119.100.000 875.300.000122 Kab. Belitung 597.700.000 974.400.000123 Kota Pangkal Pinang 966.800.000 1.168.100.000124 Kab. Bangka Selatan 0 998.900.000125 Kab. Bangka Tengah 669.800.000 1.225.500.000126 Kab. Bangka Barat 0 582.400.000127 Kab. Belitung Timur 760.800.000 697.900.000IX Provinsi Bengkulu
128 Kab. Bengkulu Selatan 1.216.500.000 1.588.500.000129 Kab. Bengkulu Utara 1.796.400.000 1.742.700.000130 Kab. Rejang Lebong 1.673.900.000 1.666.800.000131 Kota Bengkulu 588.000.000 1.406.300.000132 Kab. Kaur 979.500.000 1.089.100.000133 Kab. Seluma 1.359.300.000 1.367.300.000134 Kab. Mukomuko 1.352.300.000 838.400.000135 Kab. Lebong 598.300.000 810.900.000136 Kab. Kepahiang 949.600.000 1.134.400.000137 Kab. Bengkulu Tengah 1.589.400.000 2.724.000.000
X Provinsi Lampung138 Kab. Lampung Barat 2.440.400.000 2.675.900.000139 Kab. Lampung Selatan 4.355.800.000 3.437.800.000140 Kab. Lampung Tengah 6.049.100.000 4.670.400.000141 Kab. Lampung Utara 2.802.300.000 3.147.200.000142 Kab. Lampung Timur 4.577.100.000 5.070.200.000143 Kab. Tanggamus 2.031.300.000 2.616.200.000144 Kab. Tulang Bawang 0 2.179.900.000145 Kab. Way Kanan 657.800.000 1.496.100.000146 Kota Bandar Lampung 3.099.900.000 3.637.400.000147 Kota Metro 713.600.000 1.070.000.000148 Kab. Pesawaran 2.799.900.000 3.538.100.000149 Kab. Pringsewu 2.979.900.000 2.852.400.000150 Kab. Mesuji 0 2.001.000.000151 Kab. Tulang Bawang Barat 0 2.939.000.000XI Provinsi DKI JakartaXII Provinsi Jawa Barat
152 Kab. Bandung 12.727.500.000 10.939.700.000153 Kab. Bekasi 10.724.000.000 13.019.700.000154 Kab. Bogor 18.087.200.000 18.607.400.000155 Kab. Ciamis 5.761.100.000 6.882.300.000156 Kab. Cianjur 9.205.400.000 6.004.600.000157 Kab. Cirebon 9.803.700.000 7.062.500.000158 Kab. Garut 11.122.600.000 9.531.500.000159 Kab. Indramayu 7.907.500.000 6.807.000.000160 Kab. Karawang 9.053.200.000 7.535.600.000161 Kab. Kuningan 5.547.100.000 4.143.600.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
162 Kab. Majalengka 6.052.200.000 4.594.500.000163 Kab. Purwakarta 4.059.900.000 3.985.200.000164 Kab. Subang 6.944.600.000 3.667.900.000165 Kab. Sukabumi 8.497.500.000 3.482.500.000166 Kab. Sumedang 4.666.100.000 4.758.200.000167 Kab. Tasikmalaya 8.082.100.000 4.363.800.000168 Kota Bandung 5.994.100.000 3.217.300.000169 Kota Bekasi 10.247.300.000 10.723.300.000170 Kota Bogor 4.151.800.000 0171 Kota Cirebon 0 0172 Kota Depok 6.736.600.000 6.296.900.000173 Kota Sukabumi 1.305.200.000 524.200.000174 Kota Cimahi 3.372.700.000 0175 Kota Tasikmalaya 2.187.100.000 2.609.900.000176 Kota Banjar 1.143.900.000 679.700.000177 Kab. Bandung Barat 6.521.100.000 8.431.600.000XIII Provinsi Banten178 Kab. Lebak 4.885.300.000 2.788.000.000179 Kab. Pandeglang 5.653.100.000 4.265.900.000180 Kab. Serang 4.969.000.000 3.350.800.000181 Kab. Tangerang 9.149.600.000 8.895.400.000182 Kota Cilegon 0 0183 Kota Tangerang 5.463.900.000 4.706.700.000184 Kota Serang 3.242.900.000 4.131.100.000185 Kota Tangerang Selatan 5.850.100.000 7.527.900.000XIV Provinsi Jawa Tengah186 Kab. Banjarnegara 3.985.400.000 4.074.100.000187 Kab. Banyumas 6.790.300.000 7.304.100.000188 Kab. Batang 2.855.300.000 2.748.900.000189 Kab. Blora 4.516.000.000 4.645.900.000190 Kab. Boyolali 4.431.200.000 3.203.900.000191 Kab. Brebes 8.494.100.000 8.071.900.000192 Kab. Cilacap 7.756.700.000 7.141.600.000193 Kab. Demak 3.846.300.000 3.132.700.000194 Kab. Grobogan 6.280.100.000 6.713.500.000195 Kab. Jepara 5.179.600.000 3.816.000.000196 Kab. Karanganyar 4.062.900.000 3.028.400.000197 Kab. Kebumen 6.455.800.000 5.038.600.000198 Kab. Kendal 4.413.300.000 4.877.600.000199 Kab. Klaten 6.186.100.000 5.669.600.000200 Kab. Kudus 3.699.000.000 4.115.900.000201 Kab. Magelang 5.599.900.000 5.935.200.000202 Kab. Pati 5.587.500.000 5.878.200.000203 Kab. Pekalongan 4.025.900.000 4.156.400.000204 Kab. Pemalang 6.651.400.000 6.027.100.000205 Kab. Purbalingga 2.978.800.000 3.973.000.000206 Kab. Purworejo 3.618.200.000 3.658.100.000207 Kab. Rembang 1.966.500.000 2.988.700.000208 Kab. Semarang 4.888.800.000 5.193.300.000209 Kab. Sragen 4.262.700.000 2.654.400.000210 Kab. Sukoharjo 4.054.300.000 3.984.200.000211 Kab. Tegal 6.572.700.000 4.443.000.000212 Kab. Temanggung 3.754.200.000 3.708.400.000213 Kab. Wonogiri 5.447.400.000 4.915.100.000214 Kab. Wonosobo 4.244.300.000 3.959.400.000215 Kota Magelang 736.700.000 877.300.000216 Kota Pekalongan 1.135.600.000 1.543.300.000217 Kota Salatiga 0 714.700.000218 Kota Semarang 6.300.200.000 6.875.200.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
219 Kota Surakarta 878.400.000 2.543.200.000220 Kota Tegal 0 1.781.300.000XV Provinsi DI Yogyakarta221 Kab. Bantul 4.025.600.000 2.505.300.000222 Kab. Gunung Kidul 3.007.700.000 1.857.400.000223 Kab. Kulon Progo 2.199.300.000 1.279.500.000224 Kab. Sleman 4.637.100.000 4.607.400.000225 Kota Yogyakarta 0 0XVI Provinsi Jawa Timur226 Kab. Bangkalan 4.981.700.000 3.857.000.000227 Kab. Banyuwangi 7.230.800.000 6.399.900.000228 Kab. Blitar 5.093.200.000 4.231.300.000229 Kab. Bojonegoro 6.274.600.000 3.146.700.000230 Kab. Bondowoso 3.843.400.000 2.569.700.000231 Kab. Gresik 4.072.300.000 4.093.200.000232 Kab. Jember 11.344.900.000 8.959.500.000233 Kab. Jombang 5.667.300.000 3.488.400.000234 Kab. Kediri 7.239.900.000 6.195.300.000235 Kab. Lamongan 5.711.400.000 4.135.300.000236 Kab. Lumajang 4.433.600.000 2.795.600.000237 Kab. Madiun 2.775.400.000 2.852.100.000238 Kab. Magetan 2.872.000.000 3.437.100.000239 Kab. Malang 10.711.600.000 9.788.300.000240 Kab. Mojokerto 5.082.800.000 3.907.200.000241 Kab. Nganjuk 3.525.000.000 2.930.300.000242 Kab. Ngawi 4.222.100.000 2.541.200.000243 Kab. Pacitan 3.096.300.000 2.889.500.000244 Kab. Pamekasan 3.947.600.000 3.738.000.000245 Kab. Pasuruan 7.370.000.000 3.905.000.000246 Kab. Ponorogo 4.389.400.000 3.492.200.000247 Kab. Probolinggo 4.493.700.000 3.091.800.000248 Kab. Sampang 3.920.400.000 4.300.000.000249 Kab. Sidoarjo 7.422.000.000 8.771.800.000250 Kab. Situbondo 2.573.600.000 2.801.500.000251 Kab. Sumenep 5.156.900.000 5.248.500.000252 Kab. Trenggalek 3.784.800.000 3.498.800.000253 Kab. Tuban 4.972.300.000 3.721.200.000254 Kab. Tulungagung 4.944.400.000 4.717.400.000255 Kota Blitar 505.800.000 898.000.000256 Kota Kediri 0 0257 Kota Madiun 788.300.000 752.600.000258 Kota Malang 3.326.700.000 2.892.000.000259 Kota Mojokerto 489.200.000 786.600.000260 Kota Pasuruan 0 571.700.000261 Kota Probolinggo 1.195.200.000 1.083.700.000262 Kota Surabaya 8.153.700.000 11.439.000.000263 Kota Batu 1.190.100.000 1.536.100.000XVII Provinsi Kalimantan Barat264 Kab. Bengkayang 0 1.077.800.000265 Kab. Landak 1.486.000.000 1.569.800.000266 Kab. Kapuas Hulu 873.400.000 1.422.400.000267 Kab. Ketapang 1.893.200.000 1.395.700.000268 Kab. Pontianak 1.095.600.000 3.173.200.000269 Kab. Sambas 3.159.800.000 2.329.900.000270 Kab. Sanggau 2.132.500.000 2.645.400.000271 Kab. Sintang 1.306.700.000 1.985.500.000272 Kota Pontianak 2.053.200.000 1.071.600.000273 Kota Singkawang 1.220.300.000 1.170.800.000274 Kab. Sekadau 1.358.900.000 1.409.300.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
275 Kab. Melawi 1.163.400.000 1.359.800.000276 Kab. Kayong Utara 1.007.600.000 1.399.600.000277 Kab. Kubu Raya 2.455.200.000 3.871.200.000XVIII Provinsi Kalimantan Tengah278 Kab. Barito Selatan 0 761.300.000279 Kab. Barito Utara 856.700.000 1.023.600.000280 Kab. Kapuas 0 0281 Kab. Kotawaringin Barat 0 0282 Kab. Kotawaringin Timur 0 0283 Kota Palangkaraya 1.060.900.000 801.100.000284 Kab. Barito Timur 664.400.000 1.328.100.000285 Kab. Murung Raya 0 0286 Kab. Pulang Pisau 943.400.000 1.037.900.000287 Kab. Gunung Mas 0 1.108.400.000288 Kab. Lamandau 0 998.800.000289 Kab. Sukamara 0 1.698.300.000290 Kab. Katingan 0 0291 Kab. Seruyan 1.076.900.000 1.460.100.000XIX Provinsi Kalimantan Selatan292 Kab. Banjar 0 0293 Kab. Barito Kuala 835.100.000 942.400.000294 Kab. Hulu Sungai Selatan 838.600.000 636.800.000295 Kab. Hulu Sungai Tengah 732.300.000 718.500.000296 Kab. Hulu Sungai Utara 1.727.400.000 1.424.800.000297 Kab. Kotabaru 0 0298 Kab. Tabalong 653.800.000 0299 Kab. Tanah Laut 1.361.300.000 0300 Kab. Tapin 0 848.900.000301 Kota Banjar Baru 820.400.000 797.900.000302 Kota Banjarmasin 2.965.700.000 0303 Kab. Balangan 709.300.000 0304 Kab. Tanah Bumbu 1.183.400.000 0XX Provinsi Kalimantan Timur
305 Kab. Berau 0 0306 Kab. Bulungan 0 0307 Kab. Kutai Kartanegara 0 0308 Kab. Kutai Barat 981.100.000 895.900.000309 Kab. Kutai Timur 0 0310 Kab. Malinau 0 528.300.000311 Kab. Nunukan 0 889.400.000312 Kab. Paser 0 0313 Kota Balikpapan 0 3.581.700.000314 Kota Bontang 0 0315 Kota Samarinda 0 0316 Kota Tarakan 0 0317 Kab. Penajam Paser Utara 0 0318 Kab. Tana Tidung 0 0XXI Provinsi Sulawesi Utara319 Kab. Bolaang Mongondow 1.661.500.000 1.741.100.000320 Kab. Minahasa 2.074.600.000 2.239.300.000321 Kab. Sangihe 1.340.800.000 1.737.100.000322 Kota Bitung 926.900.000 1.229.600.000323 Kota Manado 2.503.000.000 2.779.700.000324 Kab. Kepulauan Talaud 0 1.436.100.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
325 Kab. Minahasa Selatan 1.687.400.000 1.474.900.000326 Kota Tomohon 829.700.000 615.700.000327 Kab. Minahasa Utara 1.346.300.000 1.318.600.000328 Kota Kotamobagu 2.467.900.000 1.527.800.000329 Kab. Bolaang Mongondow Utara 1.888.300.000 1.534.000.000330 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 0 1.679.100.000331 Kab. Minahasa Tenggara 1.077.000.000 1.656.600.000332 Kab. Bolaang Mongondow Timur 2.297.700.000 2.719.800.000333 Kab. Bolaang Mongondow Selatan 2.014.400.000 2.878.700.000XXII Provinsi Gorontalo334 Kab. Boalemo 1.057.600.000 1.108.200.000335 Kab. Gorontalo 2.591.600.000 2.137.200.000336 Kota Gorontalo 1.243.500.000 1.005.900.000337 Kab. Pohuwato 1.137.800.000 1.047.400.000338 Kab. Bone Bolango 876.500.000 821.700.000339 Kab. Gorontalo Utara 1.131.100.000 1.191.000.000XXIII Provinsi Sulawesi Tengah340 Kab. Banggai 957.300.000 1.041.600.000341 Kab. Banggai Kepulauan 0 1.133.000.000342 Kab. Buol 1.056.900.000 1.292.500.000343 Kab. Toli-Toli 845.400.000 1.601.500.000344 Kab. Donggala 679.800.000 1.843.100.000345 Kab. Morowali 0 1.445.800.000346 Kab. Poso 853.000.000 1.752.500.000347 Kota Palu 1.191.100.000 1.277.600.000348 Kab. Parigi Moutong 2.000.900.000 1.961.900.000349 Kab. Tojo Una Una 1.127.900.000 910.200.000350 Kab. Sigi 869.300.000 1.719.200.000XXIV Provinsi Sulawesi Selatan351 Kab. Bantaeng 0 1.048.900.000352 Kab. Barru 956.000.000 1.078.700.000353 Kab. Bone 3.571.000.000 2.649.300.000354 Kab. Bulukumba 1.385.100.000 2.834.700.000355 Kab. Enrekang 1.071.100.000 920.000.000356 Kab. Gowa 3.798.300.000 3.100.700.000357 Kab. Jeneponto 1.515.500.000 1.466.900.000358 Kab. Luwu 2.209.000.000 1.781.300.000359 Kab. Luwu Utara 1.535.900.000 1.276.900.000360 Kab. Maros 1.603.300.000 1.506.300.000361 Kab. Pangkajene Kepulauan 1.116.300.000 1.630.900.000362 Kab. Pinrang 1.520.200.000 1.977.500.000363 Kab. Kepulauan Selayar 690.100.000 1.320.200.000364 Kab. Sidenreng Rappang 1.701.600.000 1.592.600.000365 Kab. Sinjai 673.400.000 988.900.000366 Kab. Soppeng 1.151.600.000 725.800.000367 Kab. Takalar 1.551.900.000 1.605.800.000368 Kab. Tana Toraja 1.661.300.000 1.835.900.000369 Kab. Wajo 1.694.900.000 2.084.800.000370 Kota Pare-pare 562.600.000 737.500.000371 Kota Makassar 4.916.900.000 4.501.000.000372 Kota Palopo 1.078.500.000 1.292.600.000373 Kab. Luwu Timur 571.700.000 736.300.000374 Kab. Toraja Utara 1.991.300.000 2.530.600.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
XXV Provinsi Sulawesi Barat375 Kab. Majene 703.200.000 1.293.500.000376 Kab. Mamuju 1.093.400.000 1.815.700.000377 Kab. Polewali Mandar 1.780.600.000 2.296.100.000378 Kab. Mamasa 712.900.000 1.172.100.000379 Kab. Mamuju Utara 584.000.000 1.453.700.000XXVI Provinsi Sulawesi Tenggara380 Kab. Buton 1.892.600.000 1.677.800.000381 Kab. Konawe 777.200.000 1.590.300.000382 Kab. Kolaka 1.200.900.000 0383 Kab. Muna 1.110.900.000 1.786.200.000384 Kota Kendari 1.370.400.000 1.828.600.000385 Kota Bau-bau 1.000.500.000 1.125.200.000386 Kab. Konawe Selatan 1.510.600.000 1.881.400.000387 Kab. Bombana 637.500.000 1.160.100.000388 Kab. Wakatobi 0 1.236.800.000389 Kab. Kolaka Utara 863.800.000 1.102.000.000390 Kab. Konawe Utara 0 1.367.800.000391 Kab. Buton Utara 0 1.342.600.000
XXVII Provinsi Bali392 Kab. Badung 0 0393 Kab. Bangli 1.538.500.000 1.456.300.000394 Kab. Buleleng 3.077.500.000 2.183.700.000395 Kab. Gianyar 1.812.300.000 2.013.600.000396 Kab. Jembrana 1.926.900.000 1.842.400.000397 Kab. Karangasem 2.015.000.000 2.076.700.000398 Kab. Klungkung 1.064.800.000 1.011.700.000399 Kab. Tabanan 2.341.200.000 1.952.700.000400 Kota Denpasar 2.870.000.000 3.079.000.000
XXVIII Provinsi Nusa Tenggara Barat401 Kab. Bima 1.963.000.000 1.755.500.000402 Kab. Dompu 1.415.700.000 1.462.900.000403 Kab. Lombok Barat 2.898.300.000 2.583.400.000404 Kab. Lombok Tengah 4.413.400.000 3.388.600.000405 Kab. Lombok Timur 4.989.900.000 3.590.400.000406 Kab. Sumbawa 2.146.200.000 1.342.400.000407 Kota Mataram 1.973.600.000 1.499.900.000408 Kota Bima 1.189.900.000 1.064.900.000409 Kab. Sumbawa Barat 889.600.000 905.500.000410 Kab. Lombok Utara 1.778.600.000 2.022.900.000XXIX Provinsi Nusa Tenggara Timur411 Kab. Alor 1.162.600.000 1.527.800.000412 Kab. Belu 1.606.800.000 2.398.800.000413 Kab. Ende 773.800.000 1.948.300.000414 Kab. Flores Timur 912.100.000 2.157.400.000415 Kab. Kupang 2.024.000.000 2.127.200.000416 Kab. Lembata 1.413.800.000 1.098.900.000417 Kab. Manggarai 1.515.300.000 2.756.500.000418 Kab. Ngada 1.458.300.000 1.431.200.000419 Kab. Sikka 954.600.000 1.539.400.000420 Kab. Sumba Barat 1.982.000.000 2.196.900.000421 Kab. Sumba Timur 1.472.900.000 1.713.000.000422 Kab. Timor Tengah Selatan 2.426.900.000 2.655.600.000423 Kab. Timor Tengah Utara 1.566.000.000 1.937.700.000424 Kota Kupang 1.826.000.000 1.087.900.000425 Kab. Rote Ndao 0 1.275.100.000426 Kab. Manggarai Barat 967.800.000 1.372.300.000427 Kab. Nagekeo 1.248.100.000 1.483.600.000428 Kab. Sumba Barat Daya 2.168.000.000 1.339.500.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
429 Kab. Sumba Tengah 0 1.417.800.000430 Kab. Manggarai Timur 1.448.700.000 2.129.400.000431 Kab. Sabu Raijua 1.273.800.000 1.425.300.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
XXX Provinsi Maluku432 Kab. Maluku Tenggara Barat 0 1.645.100.000433 Kab. Maluku Tengah 1.336.300.000 2.236.100.000434 Kab. Maluku Tenggara 0 1.648.100.000435 Kab. Buru 923.300.000 1.600.300.000436 Kota Ambon 0 1.954.500.000437 Kab. Seram Bagian Barat 0 1.368.300.000438 Kab. Seram Bagian Timur 0 1.287.700.000439 Kab. Kepulauan Aru 0 985.700.000440 Kota Tual 0 3.115.700.000441 Kab. Maluku Barat Daya 934.400.000 2.393.100.000442 Kab. Buru Selatan 1.093.900.000 2.198.700.000XXXI Provinsi Maluku Utara443 Kab. Halmahera Tengah 0 910.100.000444 Kab. Halmahera Barat 1.032.300.000 1.461.700.000445 Kota Ternate 1.247.100.000 888.500.000446 Kab. Halmahera Timur 0 1.031.800.000447 Kota Tidore Kepulauan 649.100.000 1.339.900.000448 Kab. Kepulauan Sula 689.300.000 1.208.300.000449 Kab. Halmahera Selatan 0 982.900.000450 Kab. Halmahera Utara 0 1.309.000.000451 Kab. Pulau Morotai 987.400.000 2.171.900.000
XXXII Provinsi Papua452 Kab. Biak Numfor 1.060.100.000 2.393.700.000453 Kab. Jayapura 0 1.370.000.000454 Kab. Jayawijaya 0 6.524.900.000455 Kab. Merauke 1.369.800.000 3.186.600.000456 Kab. Mimika 1.034.700.000 2.884.000.000457 Kab. Nabire 972.500.000 1.792.600.000458 Kab. Paniai 0 3.272.500.000459 Kab. Puncak Jaya 0 3.405.800.000460 Kab. Kepulauan Yapen 0 1.621.100.000461 Kota Jayapura 2.061.100.000 3.225.100.000462 Kab. Sarmi 0 1.312.400.000463 Kab. Keerom 0 1.231.400.000464 Kab. Yahukimo 2.762.900.000 2.263.400.000465 Kab. Pegunungan Bintang 0 3.277.600.000466 Kab. Tolikara 0 2.419.000.000467 Kab. Boven Digoel 0 1.329.500.000468 Kab. Mappi 0 1.801.300.000469 Kab. Asmat 771.700.000 2.518.700.000470 Kab. Waropen 927.500.000 1.596.300.000471 Kab. Supiori 0 1.110.300.000472 Kab. Mamberamo Raya 590.900.000 2.534.000.000473 Kab. Mamberamo Tengah 3.959.600.000 3.979.400.000474 Kab. Yalimo 0 4.573.500.000475 Kab. Lanny Jaya 3.053.100.000 6.516.300.000476 Kab. Nduga 3.230.100.000 6.744.100.000477 Kab. Puncak 0 5.052.400.000478 Kab. Dogiyai 1.404.300.000 2.604.200.000479 Kab. Intan Jaya 1.224.500.000 5.276.600.000480 Kab. Deiyai 1.224.500.000 3.941.500.000
XXXIII Provinsi Papua Barat481 Kab. Sorong 0 1.288.800.000482 Kab. Manokwari 0 1.783.800.000483 Kab. Fak Fak 0 1.069.400.000484 Kota Sorong 0 1.159.300.000485 Kab. Sorong Selatan 0 1.385.600.000486 Kab. Raja Ampat 0 1.457.200.000
2010 2011ALOKASINO PROVINSI/KAB/KOTA
487 Kab. Teluk Bintuni 0 929.000.000488 Kab. Teluk Wondama 0 1.014.900.000489 Kab. Kaimana 0 946.800.000490 Kab. Maybrat 0 2.738.000.000491 Kab. Tambrauw 776.700.000 2.174.700.000
1.000.000.000.000 1.100.685.000.000TOTALRATA-RATA
1 Kota Banda Aceh UPTD D3 Farmasi 4
2 Kota Sabang Sie Farmasi Apoteker 5
3 Kota Lhokseumawe Sie Farmasi Apoteker 5
4 Kota Langsa Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 11
5 Kab. Aceh Utara Sie Farmasi AA/SMF 11
6 Kab. Aceh Barat Sie Farmasi Apoteker 7
7 Kab. Aceh Selatan Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 9
8 Kab. Aceh Timur Sie Farmasi Apoteker 9
9 Kab. Aceh Tengah UPTD AA/SMF 12
10 Kab. Aceh Tenggara Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 9
11 Kab. Aceh Besar UPTD AA/SMF 5
12 Kab. Aceh Singkil UPTD Apoteker 6
13 Kab. Pidie Sie Farmasi Apoteker 8
14 Kab. Pidie Jaya Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
15 Kab. Siemeuleu Sie Farmasi AA/SMF 4
16 Kab. Bireuen UPTD Apoteker 7
17 Kab. Gayo Lues Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
18 Kab. Aceh Barat Daya Sie Farmasi Apoteker 6
19 Kab. Aceh Tamiang Sie Farmasi Apoteker 7
20 Kota Subulussalam Sie Farmasi Apoteker 12
21 Kab. Nagan Raya Sie Farmasi Apoteker 2
22 Kab. Aceh Jaya Sie Farmasi Lain-lain 5
23 Kab. Bener Meriah Sie Farmasi Apoteker 7
1 Kota Medan UPTD Apoteker 7
2 Kota Binjai Sie Farmasi Apoteker 5
3 Kota Tebing Tinggi UPTD Apoteker 6
4 Kota Pematang Siantar UPTD AA/SMF 9
5 Kota Tanjung Balai UPTD Apoteker 4
6 Kota Sibolga Sie Farmasi Apoteker 6
7 Kota Padang Sidempuan UPTD AA/SMF 3
8 Kota Gunung Sitoli Lain-lain Apoteker 4
9 Kab. Deli Serdang UPTD Apoteker 7
10 Kab. Langkat UPTD Apoteker 6
11 Kab. Karo Sie Farmasi Apoteker 5
12 Kab. Simalungun UPTD Apoteker 4
13 Kab. Dairi UPTD AA/SMF 4
14 Kab. Asahan UPTD Lain-lain 7
15 Kab. Batubara* (374.715) UPTD Tenaga Kesehatan Lain 2
16 Kab. Labuhan Batu Sie Farmasi Apoteker 7
17 Kab. Tapanuli Utara Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 5
18 Kab. Tapanuli Tengah Sie Farmasi AA/SMF 4
19 Kab. Tapanuli Selatan UPTD Apoteker 5
20 Kab. Padang Lawas Sie Farmasi Apoteker 5
21 Kab. Padang Lawas Utara* UPTD AA/SMF 4
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFK
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 2
DATA STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
22 Kab. Nias UPTD Tenaga Kesehatan Lain 9
23 Kab. Toba Samosir Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
24 Kab. Mandailing Natal Lain-lain Apoteker 5
25 Kab. Humbang Hasudutan Sie Farmasi Apoteker 5
26 Kab. Pakpak Barat Sie Farmasi Apoteker 4
27 Kab. Nias Selatan Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 9
28 Kab. Samosir Sie Farmasi Apoteker 11
29 Kab. Serdang Begadai UPTD Apoteker 5
30 Kab. Nias Barat Sie Farmasi Apoteker 4
31 Kab. Nias Utara Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 5
32 Kab. Labuhan Batu Utara Sie Farmasi D3 Farmasi 5
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Sie Farmasi Apoteker 1
1 Kota Padang UPTD Apoteker 6
2 Kota Solok UPTD Apoteker 5
3 Kota Sawah Lunto Sie Farmasi Apoteker 7
4 Kota Padang Panjang UPTD Tenaga Kesehatan Lain 8
5 Kota Bukittinggi UPTD Apoteker 5
6 Kota Payakumbuh UPTD AA/SMF 5
7 Kota Pariaman UPTD Apoteker 6
8 Kab. Pesisir Selatan Sie Farmasi Apoteker 5
9 Kab. Solok UPTD Apoteker 4
10 Kab. Sawah Lunto UPTD AA/SMF 13
11 Kab. Tanah Datar Sie Farmasi Apoteker 3
12 Kab. Padang Pariaman UPTD Apoteker 7
13 Kab. Agam Sie Farmasi Apoteker 6
14 Kab. 50 Kota UPTD Apoteker 5
15 Kab. Pasaman UPTD Apoteker 6
16 Kab. Kep. Mentawai UPTD Apoteker 5
17 Kab. Solok Selatan UPTD Lain-lain 5
18 Kab. Dharmas Raya UPTD Apoteker 5
19 Kab. Pasaman Barat UPTD Apoteker 11
1 Kota Pekan Baru UPTD Apoteker 3
2 Kota Dumai Sie Farmasi Apoteker 4
3 Kab. Indragiri Hulu UPTD Apoteker 4
4 Kab. Indragiri Hilir UPTD Lain-lain 3
5 Kab. Kampar UPTD Tenaga Kesehatan Lain 5
6 Kab. Bengkalis Sie Farmasi Apoteker 2
7 Kab.Kep. Meranti Sie Farmasi Apoteker 3
8 Kab. Pelalawan UPTD Apoteker 7
9 Kab. Rokan Hulu UPTD Apoteker 4
10 Kab. Rokan Hilir Sie Farmasi Apoteker 2
11 Kab. Siak Sie Farmasi Apoteker 4
12 Kab. Kuantan Sengingi Sie Farmasi Lain-lain 6
1 Kota Batam UPTD Apoteker 11
2 Kota Tanjung Pinang UPTD Apoteker 5
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) UPTD Lain-lain 6
4 Kab. Karimun UPTD Apoteker 4
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
5. KEPULAUAN RIAU
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
5 Kab. Natuna Sie Farmasi Apoteker 5
6 Kab. Kep. Anambas Sie Farmasi Apoteker 3
7 Kab. Lingga Sie Farmasi Apoteker 1
1 Kota Jambi UPTD Apoteker 10
2 Kab. Kerinci UPTD Apoteker 4
3 Kab. Merangin Sie Farmasi Apoteker 7
4 Kab. Batang Hari UPTD Tenaga Kesehatan Lain 4
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Sie Farmasi Apoteker 4
6 Kab. Bungo UPTD Apoteker 5
7 Kab. Sarolangun Sie Farmasi Apoteker 4
8 Kab. Tebo Sie Farmasi Apoteker 2
9 Kab. Muaro Jambi UPTD Apoteker 5
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Sie Farmasi Apoteker 5
11 Kota Sungai Penuh UPTD D3 Farmasi 8
1 Kota Palembang UPTD Apoteker 7
2 Kota Prabumulih Sie Farmasi AA/SMF 4
3 Kota Lubuk Linggau n.a Apoteker 8
4 Kota Pagar Alam Sie Farmasi AA/SMF 3
5 Kab. OKU UPTD Apoteker 7
6 Kab. OKI UPTD Apoteker 4
7 Kab. Muara Enim UPTD Apoteker 7
8 Kab. Lahat Sie Farmasi Apoteker 4
9 Kab. Empat Lawang Lain-lain Tenaga Kesehatan Lain 1
10 Kab. Musi Rawas UPTD Lain-lain 11
11 Kab. Musi Banyuasin Sie Farmasi Apoteker 7
12 Kab. Banyuasin UPTD Lain-lain 6
13 Kab. Ogan Ilir Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
14 Kab. OKU Timur UPTD Apoteker 3
15 Kab. OKU Selatan Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 5
1 Kota Pangkal Pinang UPTD Apoteker 5
2 Kab. Bangka UPTD Apoteker 6
3 Kab. Belitung UPTD AA/SMF 4
4 Kab. Bangka Barat Sie Farmasi Apoteker 6
5 Kab. Bangka Tengah Sie Farmasi Apoteker 6
6 Kab. Bangka Selatan Sie Farmasi Apoteker 4
7 Kab. Belitung Timur Sie Farmasi Apoteker 8
1 Kota Bengkulu UPTD Lain-lain 7
2 Kab. Bengkulu Utara Sie Farmasi AA/SMF 6
3 Kab. Bengkulu Selatan UPTD Lain-lain 3
4 Kab. Rejang Lebong Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 3
5 Kab. Lebong Sie Farmasi Lain-lain 3
6 Kab. Seluma UPTD Apoteker 6
7 Kab. Kaur Sie Farmasi Lain-lain 2
8 Kab. Muko-Muko Sie Farmasi Lain-lain 3
9 Kab. Kepahyang UPTD AA/SMF 3
10 Kab. Bengkulu Tengah Sie Farmasi AA/SMF 3
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
8. BANGKA BELITUNG
9. BENGKULU
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota Bandar Lampung UPTD Apoteker 7
2 Kota Metro Sie Farmasi AA/SMF 3
3 Kab. Lampung Utara UPTD Apoteker 8
4 Kab. Lampung Barat Sie Farmasi Apoteker 6
5 Kab. Lampung Selatan UPTD S1 Farmasi 6
6 Kab. Pesawaran Sie Farmasi Apoteker 4
7 Kab. Lampung Timur Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
8 Kab. Lampung Tengah Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
9 Kab. Tanggamus Sie Farmasi Apoteker 6
10 Kab. Pringsewu* Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 6
11 Kab. Tulang Bawang Lain-lain Apoteker 8
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Sie Farmasi Apoteker 6
13 Kab. Mesuji* Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 6
14 Kab. Way Kanan UPTD Lain-lain 8
1 Kod. Jakarta Utara Lain-lain Apoteker 3
2 Kod. Jakarta Barat Lain-lain Apoteker 3
3 Kod. Jakarta Selatan Lain-lain Apoteker 5
4 Kod. Jakarta Timur Lain-lain AA/SMF 3
5 Kod. Jakarta Pusat Lain-lain Apoteker 3
6 Kab. Kep. Seribu Lain-lain AA/SMF 2
1 Kota Bandung Sie Farmasi Apoteker 14
2 Kota Bogor Lain-lain Apoteker 4
3 Kota Cirebon UPTD Apoteker 8
4 Kota Sukabumi Lain-lain Apoteker 6
5 Kota Bekasi UPTD Apoteker 5
6 Kota Tasikmalaya UPTD Tenaga Kesehatan Lain 6
7 Kota Cimahi Sie Farmasi Apoteker 6
8 Kota Depok Lain-lain Apoteker 9
9 Kota Banjar Sie Farmasi Apoteker 4
10 Kab. Bogor Sie Farmasi Apoteker 8
11 Kab. Sukabumi UPTD Apoteker 7
12 Kab. Cianjur Sie Farmasi AA/SMF 4
13 Kab. Bandung UPTD Apoteker 6
14 Kab. Bandung Barat UPTD Tenaga Kesehatan Lain 6
15 Kab. Garut UPTD Apoteker 10
16 Kab. Tasikmalaya UPTD Apoteker 8
17 Kab. Ciamis UPTD Lain-lain 5
18 Kab. Kuningan UPTD Apoteker 9
19 Kab. Cirebon Sie Farmasi Apoteker 11
20 Kab. Majalengka Sie Farmasi Apoteker 7
21 Kab. Sumedang UPTD AA/SMF 3
22 Kab. Indramayu UPTD Apoteker 5
23 Kab. Subang UPTD Lain-lain 17
24 Kab. Purwakarta UPTD Apoteker 4
25 Kab. Karawang Sie Farmasi Apoteker 6
26 Kab. Bekasi Lain-lain Tenaga Kesehatan Lain 5
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
13. BANTEN
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota Tangerang UPTD Apoteker 10
2 Kota Cilegon Sie Farmasi Apoteker 5
3 Kab. Serang UPTD AA/SMF 5
4 Kota Serang UPTD Tenaga Kesehatan Lain 5
5 Kab. Lebak Sie Farmasi AA/SMF 8
6 Kab. Pandeglang UPTD Apoteker 4
7 Kab. Tangerang UPTD Tenaga Kesehatan Lain 7
8 kota tangerang selatan UPTD Apoteker 2
1 Kota Semarang UPTD Apoteker 4
2 Kota Magelang UPTD Apoteker 1
3 Kota Surakarta UPTD D3 Farmasi 6
4 Kota Salatiga UPTD Apoteker 6
5 Kota Pekalongan UPTD AA/SMF 3
6 Kota Tegal UPTD Apoteker 3
7 Kab. Cilacap UPTD Apoteker 6
8 Kab. Banyumas UPTD Apoteker 2
9 Kab. Purbalingga Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 6
10 Kab. Bj. Negara UPTD Apoteker 6
11 Kab. Kebumen Sie Farmasi Apoteker 1
12 Kab. Purworejo UPTD Apoteker 3
13 Kab. Wonosobo UPTD Apoteker 4
14 Kab. Magelang UPTD Tenaga Kesehatan Lain 4
15 Kab. Boyolali UPTD Tenaga Kesehatan Lain 4
16 Kab. Klaten UPTD Apoteker 4
17 Kab. Sukoharjo UPTD Apoteker 6
18 Kab. Wonogiri UPTD Apoteker 4
19 Kab. Karanganyar UPTD Apoteker 6
20 Kab. Sragen UPTD Apoteker 5
21 Kab. Grobogan UPTD Apoteker 5
22 Kab. Blora UPTD Apoteker 3
23 Kab. Rembang Sie Farmasi Apoteker 6
24 Kab. Pati UPTD Apoteker 4
25 Kab. Kudus Sie Farmasi Apoteker 7
26 Kab. Jepara UPTD Apoteker 6
27 Kab. Demak Sie Farmasi Apoteker 3
28 Kab. Semarang Sie Farmasi Apoteker 5
29 Kab. Temanggung UPTD Apoteker 4
30 Kab. Kendal UPTD AA/SMF 5
31 Kab. Batang UPTD Apoteker 3
32 Kab. Pekalongan UPTD Apoteker 4
33 Kab. Pemalang Sie Farmasi Apoteker 6
34 Kab. Tegal UPTD Apoteker 4
35 Kab. Brebes Sie Farmasi Apoteker 4
1 Kota Yogyakarta Lain-lain Apoteker 13
2 Kab. Kulon Progo Sie Farmasi Apoteker 8
3 Kab. Bantul Sie Farmasi Apoteker 8
4 Kab. Gunung Kidul Sie Farmasi Apoteker 9
5 Kab. Sleman UPTD Apoteker 12
14. JAWA TENGAH
15. DI. YOGYAKARTA
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota Surabaya Sie Farmasi Apoteker 4
2 Kota Kediri Sie Farmasi Apoteker 3
3 Kota Blitar Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 2
4 Kota Malang Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 2
5 Kota Probolinggo Sie Farmasi Lain-lain 2
6 Kota Pasuruan UPTD Apoteker 4
7 Kota Mojokerto UPTD Apoteker 4
8 Kota Madiun UPTD AA/SMF 4
9 Kota Batu Sie Farmasi Lain-lain 2
10 Kab. Pacitan UPTD Apoteker 4
11 Kab. Ponorogo UPTD Apoteker 4
12 Kab. Trenggalek Sie Farmasi AA/SMF 4
13 Kab. Tulungagung UPTD Apoteker 4
14 Kab. Blitar UPTD Apoteker 4
15 Kab. Kediri Sie Farmasi Apoteker 3
16 Kab. Malang Sie Farmasi Apoteker 4
17 Kab. Lumajang UPTD Apoteker 4
18 Kab. Jember UPTD Apoteker 4
19 Kab. Banyuwangi Lain-lain Apoteker 4
20 Kab. Bondowoso Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 3
21 Kab. Situbondo Sie Farmasi Apoteker 3
22 Kab. Probolinggo UPTD Apoteker 3
23 Kab. Pasuruan UPTD Apoteker 4
24 Kab. Sidoarjo UPTD Apoteker 3
25 Kab. Mojokerto UPTD Apoteker 3
26 Kab. Jombang Sie Farmasi Apoteker 2
27 Kab. Nganjuk UPTD AA/SMF 4
28 Kab. Madiun UPTD Apoteker 3
29 Kab. Magetan UPTD AA/SMF 4
30 Kab. Ngawi UPTD Apoteker 4
31 Kab. Lamongan Sie Farmasi AA/SMF 3
32 Kab. Gresik UPTD Apoteker 4
33 Kab. Bangkalan Sie Farmasi Apoteker 2
34 Kab. Sampang UPTD Lain-lain 3
35 Kab. Pamekasan UPTD Lain-lain 2
36 Kab. Sumenep Sie Farmasi AA/SMF 2
37 Kab. Bojonegoro n.a Apoteker 4
38 Kab. Tuban UPTD Apoteker 3
1 Kota. Denpasar UPTD AA/SMF 6
2 Kab. Jemberana Sie Farmasi Apoteker 3
3 Kab. Tabanan Sie Farmasi Apoteker 6
4 Kab. Badung UPTD Lain-lain 4
5 Kab. Gianyar UPTD Apoteker 7
6 Kab. Klungkung UPTD Apoteker 6
7 Kab. Bangli UPTD Apoteker 5
8 Kab. Karangasem Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 6
9 Kab. Buleleng UPTD Apoteker 3
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
16. JAWA TIMUR
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota. Mataram n.a Apoteker 5
2 Kota. Bima n.a Apoteker 7
3 Kab. Lombok Barat n.a Apoteker 7
4 Kab. Lombok Tengah n.a Apoteker 7
5 Kab. Lombok Timur n.a Apoteker 4
6 Kab. Sumbawa n.a Tenaga Kesehatan Lain 11
7 Kab. Dompu n.a Apoteker 6
8 Kab. Bima n.a Tenaga Kesehatan Lain 9
9 Kab. Sumbawa Barat n.a Tenaga Kesehatan Lain 8
10 Kab. Lombok Utara n.a Tenaga Kesehatan Lain 4
1 Kota. Kupang UPTD D3 Farmasi 7
2 Kab. Sumba Barat Sie Farmasi Apoteker 2
3 Kab. Sumba Barat Daya Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
4 Kab. Sumba Tengah Sie Farmasi S1 Farmasi 4
5 Kab. Sumba Timur Sie Farmasi Apoteker 0
6 Kab. Kupang UPTD Tenaga Kesehatan Lain 5
7 Kab. Sabu Raijua Sie Farmasi AA/SMF 3
8 Kab. Timur Tengah Selatan Sie Farmasi Apoteker 6
9 Kab. Timur Tengah Utara UPTD Apoteker 6
10 Kab. Lembata Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 6
11 Kab. Belu Sie Farmasi Apoteker 9
12 Kab. Alor Sie Farmasi Apoteker 4
13 Kab. Flores Timur Lain-lain Apoteker 9
14 Kab. Sikka Sie Farmasi Apoteker 0
15 Kab. Ende UPTD Apoteker 6
16 Kab. Ngada Sie Farmasi Apoteker 5
17 Kab. Nagekeo Sie Farmasi Apoteker 6
18 Kab. Manggarai UPTD Apoteker 4
19 Kab. Manggarai Timur Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 3
20 Kab. Rote Ndao Sie Farmasi Apoteker 0
21 Kab. Manggarai Barat UPTD Apoteker 4
1 Kota. Pontianak Sie Farmasi Apoteker 6
2 Kota. Singkawang UPTD Apoteker 7
3 Kab. Sambas UPTD Apoteker 6
4 Kab. Pontianak UPTD Apoteker 6
5 Kab. Kubu Raya UPTD Apoteker 7
6 Kab. Sanggau UPTD Apoteker 8
7 Kab. Sekadau Sie Farmasi Apoteker 7
8 Kab. Ketapang UPTD Apoteker 10
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Sie Farmasi Apoteker 4
10 Kab. Sintang Sie Farmasi Lain-lain 7
11 Kab. Melawi UPTD Apoteker 8
12 Kab. Kapuas Hulu Sie Farmasi Apoteker 6
13 Kab. Bengkayang UPTD Apoteker 8
14 Kab. Landak Sie Farmasi Apoteker 4
1 Kota. Palangkaraya Sie Farmasi Apoteker 7
2 Kab. Kotawaringin Barat UPTD AA/SMF 8
19. NUSA TENGGARA TIMUR
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
3 Kab. Kotawaringin Timur Sie Farmasi D3 Farmasi 8
4 Kab. Kapuas Sie Farmasi Apoteker 11
5 Kab. Barito Selatan Sie Farmasi Apoteker 4
6 Kab. Barito Utara UPTD Apoteker 4
7 Kab. Murung Raya Sie Farmasi Apoteker 5
8 Kab. Barito Timur Sie Farmasi Apoteker 6
9 Kab. Gunung Mas Sie Farmasi Apoteker 5
10 Kab. Pulang Pisau Sie Farmasi Apoteker 5
11 Kab. Katingan Sie Farmasi Apoteker 6
12 Kab. Seruyan Sie Farmasi Apoteker 11
13 Kab. Sukamara Sie Farmasi Apoteker 1
14 Kab. Lamandau Sie Farmasi Apoteker 3
1 Kota. Banjarmasin UPTD Apoteker 9
2 Kota. Banjar Baru UPTD Tenaga Kesehatan Lain 5
3 Kab. Tanah Laut UPTD Apoteker 7
4 Kab. Kota Baru UPTD Apoteker 5
5 Kab. Banjar UPTD Tenaga Kesehatan Lain 5
6 Kab. Barito Kuala UPTD Apoteker 3
7 Kab. Tapin UPTD Apoteker 12
8 Kab. Hulu Sungai Selatan UPTD Apoteker 3
9 Kab. Hulu Sungai Tengah UPTD AA/SMF 4
10 Kab. Hulu Sungai Utara UPTD Apoteker 6
11 Kab. Tabalong UPTD Tenaga Kesehatan Lain 7
12 Kab. Balangan UPTD Apoteker 2
13 Kab. Tanah Bumbu UPTD Apoteker 7
1 Kota. Samarinda UPTD AA/SMF 5
2 Kota. Balik Papan UPTD Apoteker 4
3 Kota. Tarakan UPTD Tenaga Kesehatan Lain 3
4 Kota. Bontang Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 6
5 Kab. Pasir UPTD Apoteker 5
6 Kab. Kutai Kertanegara UPTD Apoteker 10
7 Kab. Berau UPTD Lain-lain 4
8 Kab. Bulungan UPTD Apoteker 6
9 Kab. Tana Tidung Sie Farmasi S1 Farmasi 3
10 Kab. Malinau UPTD Apoteker 2
11 Kab. Nunukan UPTD Apoteker 5
12 Kab. Kutai Barat Sie Farmasi Apoteker 6
13 Kab. Kutai Timur Sie Farmasi Apoteker 6
14 Kab. Penajam Pasir Utara Sie Farmasi Lain-lain 8
1 Kota.Manado UPTD AA/SMF 6
2 Kota. Bitung UPTD Apoteker 5
3 Kota. Tomohon UPTD AA/SMF 6
4 Kab. Sangihe UPTD Apoteker 2
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 3
6 Kab. Talaud Sie Farmasi Apoteker 4
7 Kab. Minahasa UPTD Apoteker 3
8 Kab. Minahasa Utara Sie Farmasi Lain-lain 3
22. KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
9 Kab. Bolaang Mongondow UPTD Lain-lain 4
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Sie Farmasi S1 Farmasi 2
11 Kota Kotamobagu UPTD Apoteker 3
12 Kab. Minahasa Selatan UPTD Apoteker 9
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Sie Farmasi AA/SMF 2
1 Kota Gorontalo UPTD Apoteker 6
2 Kab. Gorontalo UPTD Apoteker 5
3 Kab. Gorontalo Utara* Lain-lain Apoteker 5
4 Kab. Boalemo UPTD Apoteker 5
5 Kab. Bone Bolango UPTD Apoteker 4
6 Kab. Pohuwato Sie Farmasi Apoteker 6
1 Kota Palu UPTD Apoteker 4
2 Kab. Banggai Sie Farmasi Apoteker 4
3 Kab. Poso UPTD Apoteker 11
4 Kab. Tojo Unauna Sie Farmasi Apoteker 8
5 Kab. Donggala Sie Farmasi Apoteker 8
6 Kab. Sigi* Sie Farmasi D3 Farmasi 1
7 Kab. Toli-toli UPTD Apoteker 4
8 Kab. Buol Sie Farmasi Apoteker 6
9 Kab. Morowali Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 9
10 Kab. Banggai Kepulauan Sie Farmasi Apoteker 7
11 Kab. Parigi Moutong Sie Farmasi Apoteker 8
1 Kota Makassar UPTD Apoteker 8
2 Kota Pare Pare Sie Farmasi Apoteker 4
3 Kota Palopo Sie Farmasi Apoteker 6
4 Kab. Bulukumba UPTD Apoteker 7
5 Kab. Bantaeng Sie Farmasi Apoteker 7
6 Kab. Jeneponto Sie Farmasi Apoteker 7
7 Kab. Takalar Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 8
8 Kab. Gowa UPTD Apoteker 5
9 Kab. Sinjai UPTD Apoteker 6
10 Kab. Bone Sie Farmasi Apoteker 6
11 Kab. Maros UPTD Apoteker 4
12 Kab. Pangkep UPTD Apoteker 5
13 Kab. Barru Sie Farmasi Apoteker 5
14 Kab. Soppeng Sie Farmasi Apoteker 4
15 Kab. Wajo Sie Farmasi Apoteker 4
16 Kab. Sidrap Sie Farmasi Apoteker 4
17 Kab. Pinrang Sie Farmasi Apoteker 8
18 Kab. Enrekang Sie Farmasi Apoteker 2
19 Kab. Luwu UPTD Apoteker 8
20 Kab. Luwu Timur Sie Farmasi Apoteker 13
21 Kab. Luwu Utara Sie Farmasi Apoteker 17
22 Kab. Tana Toraja Sie Farmasi Apoteker 5
23 Kab. Toraja Utara Sie Farmasi D3 Farmasi 4
24 Kab. Selayar UPTD Apoteker 5
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
27. SULAWESI SELATAN
28. SULAWESI BARAT
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kab. Polmas UPTD S1 Farmasi 3
2 Kab. Majene UPTD S1 Farmasi 11
3 Kab. Mamuju UPTD S1 Farmasi 7
4 Kab. Mamuju Utara Sie Farmasi Apoteker 4
5 Kab. Mamasa Sie Farmasi Apoteker 8
1 Kota Kendari UPTD Apoteker 11
2 Kota Bau-Bau Sie Farmasi AA/SMF 6
3 Kab. Buton UPTD Tenaga Kesehatan Lain 14
4 Kab. Buton Utara* Sie Farmasi S1 Farmasi 5
5 Kab. Muna UPTD Apoteker 11
6 Kab. Kolaka UPTD Apoteker 18
7 Kab. Konawe UPTD Tenaga Kesehatan Lain 8
8 Kab. Konawe Selatan Sie Farmasi Apoteker 6
9 Kab. Konawe Utara* Sie Farmasi S1 Farmasi 10
10 Kab. Bombana UPTD Apoteker 12
11 Kab. Wakatobi Sie Farmasi Apoteker 8
12 Kab. Kolaka Utara UPTD Apoteker 10
1 Kota Ambon UPTD Apoteker 8
2 Kab. Maluku Tengah Sie Farmasi Apoteker 3
3 Kab. Pulau Buru Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 5
4 Kab Buru Selatan Sie Farmasi S1 Farmasi 9
5 Kab. Maluku Tenggara Sie Farmasi S1 Farmasi 3
6 Kota Tual UPTD Apoteker 4
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Sie Farmasi Apoteker 2
8 Kab. Seram Bagian Barat Sie Farmasi Apoteker 3
9 Kab. Seram Bagian Timur Sie Farmasi Apoteker 4
10 Kab. Kep. Aru Sie Farmasi AA/SMF 3
11 Kab Maluku Barat Daya Sie Farmasi Apoteker 3
1 Kota Ternate UPTD Apoteker 7
2 Kota Tidore Sie Farmasi Apoteker 3
3 Kab. Halmahera Tengah Sie Farmasi Apoteker 2
4 Kab. Halmahera Barat UPTD Apoteker 6
5 Kab. Halmahera Utara Sie Farmasi Apoteker 3
6 Kab Pulau Morotai Sie Farmasi Apoteker 1
7 Kab. Halmahera Selatan UPTD Apoteker 11
8 Kab. Halmahera Timur Sie Farmasi Apoteker 2
9 Kab. Kep. Sula Sie Farmasi Apoteker 4
1 Kota Jayapura Sie Farmasi Apoteker 5
2 Kab. Jayapura Sie Farmasi Apoteker 7
3 Kab. Sarmi Sie Farmasi Apoteker 4
4 Kab. Mamberamo Raya Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 3
5 Kab. Kerom Sie Farmasi Apoteker 3
6 Kab. Jayawijaya Sie Farmasi AA/SMF 4
7 Kab. Lanny Jaya Sie Farmasi Apoteker 2
8 Kab. Mamberamo Tengah* Sie Farmasi Apoteker 1
9 Kab. Nduga Sie Farmasi Apoteker 2
29. SULAWESI TENGGARA
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
32. PAPUA
Struktur
OrganisasiPenanggung Jawab Instansi
Jumlah Tenaga
di IFKNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
10 Kab. Yalimo Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 5
11 Kab. Pegunungan Bintang Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 2
12 Kab. Yahukimo Sie Farmasi Apoteker 10
13 Kab. Tolikara Lain-lain S1 Farmasi 5
14 Kab. Puncak Jaya Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 5
15 Kab. Puncak* Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 1
16 Kab. Merauke UPTD Apoteker 3
17 Kab. Bovendigoel UPTD Apoteker 7
18 Kab. Asmat Sie Farmasi Apoteker 3
19 Kab. Mappi Sie Farmasi Apoteker 3
20 Kab. Kep. Yapen Sie Farmasi S1 Farmasi 5
21 Kab. Waropen UPTD S1 Farmasi 2
22 Kab. Biak Numfor Sie Farmasi Apoteker 7
23 Kab. Supiori Sie Farmasi Apoteker 3
24 Kab. Nabire UPTD Apoteker 5
25 Kab. Dogiyai Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 2
26 Kab. Paniai Lain-lain Tenaga Kesehatan Lain 4
27 Kab. Intan Jaya Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 2
28 Kab. Deiyai Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 1
29 Kab. Mimika Sie Farmasi Apoteker 7
1 Kota Sorong Sie Farmasi AA/SMF 6
2 Kab. Sorong UPTD Apoteker 8
3 Kab. Tambraw* Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 3
4 Kab. Sorong Selatan Sie Farmasi Apoteker 3
5 Kab. Maybrat* Sie Farmasi Tenaga Kesehatan Lain 4
6 Kab. Raja Ampat UPTD Apoteker 2
7 Kab. Manokwari UPTD AA/SMF 3
8 Kab. Teluk Bintuni Sie Farmasi Apoteker 4
9 Kab. Teluk Wondama UPTD Apoteker 2
10 Kab. Fak Fak UPTD AA/SMF 7
11 Kab. Kaimana UPTD Tenaga Kesehatan Lain 5
33. PAPUA BARAT
1 Kota Banda Aceh 0 0 2 0 1 1
2 Kota Sabang 1 0 3 1 0 0
3 Kota Lhokseumawe 2 1 0 1 0 1
4 Kota Langsa 2 0 2 4 1 2
5 Kab. Aceh Utara 2 3 0 5 1 0
6 Kab. Aceh Barat 1 1 0 5 0 0
7 Kab. Aceh Selatan 1 0 1 0 1 6
8 Kab. Aceh Timur 1 0 2 4 0 2
9 Kab. Aceh Tengah 2 0 5 1 4 0
10 Kab. Aceh Tenggara 1 1 1 1 3 2
11 Kab. Aceh Besar 0 0 1 1 2 1
12 Kab. Aceh Singkil 2 1 2 1 0 0
13 Kab. Pidie 1 0 3 3 1 0
14 Kab. Pidie Jaya 1 0 1 1 1 0
15 Kab. Siemeuleu 0 1 2 1 0 0
16 Kab. Bireuen 2 0 2 1 0 2
17 Kab. Gayo Lues 0 0 2 2 0 0
18 Kab. Aceh Barat Daya 1 1 1 0 2 1
19 Kab. Aceh Tamiang 4 0 1 2 0 0
20 Kota Subulussalam 2 1 7 1 1 0
21 Kab. Nagan Raya 1 0 1 0 0 0
22 Kab. Aceh Jaya 2 0 2 1 0 0
23 Kab. Bener Meriah 1 0 4 1 1 0
1 Kota Medan 2 0 1 4 0 0
2 Kota Binjai 1 0 0 0 2 2
3 Kota Tebing Tinggi 1 0 2 2 0 1
4 Kota Pematang Siantar 1 0 0 3 2 3
5 Kota Tanjung Balai 1 0 2 1 0 0
6 Kota Sibolga 3 0 2 1 0 0
7 Kota Padang Sidempuan 1 0 1 1 0 0
8 Kota Gunung Sitoli 1 0 2 0 1 0
9 Kab. Deli Serdang 1 0 2 4 0 0
10 Kab. Langkat 3 1 1 0 0 1
11 Kab. Karo 2 0 0 3 0 0
12 Kab. Simalungun 2 0 0 2 0 0
13 Kab. Dairi 0 0 2 1 0 1
14 Kab. Asahan 0 0 2 4 0 1
15 Kab. Batubara* (374.715) 0 0 0 0 2 0
16 Kab. Labuhan Batu 1 1 2 2 0 1
17 Kab. Tapanuli Utara 1 0 0 2 2 0
18 Kab. Tapanuli Tengah 1 0 1 2 0 0
19 Kab. Tapanuli Selatan 2 0 2 1 0 0
20 Kab. Padang Lawas 2 0 1 2 0 0
21 Kab. Padang Lawas Utara* 0 1 1 2 0 0
22 Kab. Nias 1 2 2 2 0 2
23 Kab. Toba Samosir 2 0 2 0 0 0
24 Kab. Mandailing Natal 2 0 2 1 0 0
25 Kab. Humbang Hasudutan 1 0 1 0 1 2
PERBANDINGAN SDM DI INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
LAMPIRAN 3
Apoteker
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
26 Kab. Pakpak Barat 2 1 1 0 0 0
27 Kab. Nias Selatan 3 2 0 1 1 2
28 Kab. Samosir 4 0 4 0 2 1
29 Kab. Serdang Begadai 1 0 2 0 1 1
30 Kab. Nias Barat 1 0 3 0 0 0
31 Kab. Nias Utara 0 0 4 1 0 0
32 Kab. Labuhan Batu Utara 2 3 0 0 0 0
33 Kab. Labuhan Batu Selatan 1 0 0 0 0 0
1 Kota Padang 1 0 2 3 0 0
2 Kota Solok 2 0 1 1 0 1
3 Kota Sawah Lunto 1 0 2 1 1 2
4 Kota Padang Panjang 1 1 1 3 0 2
5 Kota Bukittinggi 1 0 2 1 1 0
6 Kota Payakumbuh 1 0 2 2 0 0
7 Kota Pariaman 1 0 3 1 0 1
8 Kab. Pesisir Selatan 3 0 1 0 1 0
9 Kab. Solok 1 0 0 1 0 2
10 Kab. Sawah Lunto 3 0 4 3 1 2
11 Kab. Tanah Datar 1 0 0 2 0 0
12 Kab. Padang Pariaman 3 0 2 0 1 1
13 Kab. Agam 2 1 1 2 0 0
14 Kab. 50 Kota 1 0 2 2 0 0
15 Kab. Pasaman 1 0 0 3 1 1
16 Kab. Kep. Mentawai 2 0 0 1 0 2
17 Kab. Solok Selatan 0 1 2 0 0 2
18 Kab. Dharmas Raya 2 0 1 2 0 0
19 Kab. Pasaman Barat 1 1 2 0 1 6
1 Kota Pekan Baru 2 0 0 1 0 0
2 Kota Dumai 2 0 0 2 0 0
3 Kab. Indragiri Hulu 1 0 0 1 0 2
4 Kab. Indragiri Hilir 0 0 0 2 0 1
5 Kab. Kampar 1 0 1 2 1 0
6 Kab. Bengkalis 1 0 1 0 0 0
7 Kab.Kep. Meranti 1 1 1 0 0 0
8 Kab. Pelalawan 2 0 1 2 1 1
9 Kab. Rokan Hulu 2 0 0 2 0 0
10 Kab. Rokan Hilir 1 0 0 1 0 0
11 Kab. Siak 1 0 1 0 1 1
12 Kab. Kuantan Sengingi 1 0 1 2 1 1
1 Kota Batam 3 0 1 2 1 4
2 Kota Tanjung Pinang 2 0 0 3 0 0
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) 0 0 1 1 1 3
4 Kab. Karimun 2 0 0 1 1 0
5 Kab. Natuna 1 1 0 0 0 3
6 Kab. Kep. Anambas 1 0 1 0 0 1
7 Kab. Lingga 1 0 0 0 0 0
1 Kota Jambi 1 3 4 1 1 0
2 Kab. Kerinci 1 0 2 0 1 0
3 Kab. Merangin 0 2 3 0 2 0
4 Kab. Batang Hari 1 1 1 1 0 0
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
5. KEPULAUAN RIAU
6. JAMBI
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
5 Kab. Tanjung Jabung Barat 0 0 0 1 3 0
6 Kab. Bungo 0 1 2 1 1 0
7 Kab. Sarolangun 0 0 3 1 0 0
8 Kab. Tebo 0 1 0 0 1 0
9 Kab. Muaro Jambi 0 3 0 0 2 0
10 Kab. Tanjung Jabung Timur 0 2 0 1 2 0
11 Kota Sungai Penuh 0 0 1 0 7 0
1 Kota Palembang 1 0 0 3 1 2
2 Kota Prabumulih 2 0 1 1 0 0
3 Kota Lubuk Linggau 2 0 1 3 2 0
4 Kota Pagar Alam 2 0 1 0 0 0
5 Kab. OKU 1 0 0 1 1 4
6 Kab. OKI 1 1 1 1 0 0
7 Kab. Muara Enim 1 0 1 2 0 3
8 Kab. Lahat 2 0 1 1 0 0
9 Kab. Empat Lawang 0 0 0 0 1 0
10 Kab. Musi Rawas 0 0 2 2 7 0
11 Kab. Musi Banyuasin 1 0 0 4 2 0
12 Kab. Banyuasin 1 0 0 3 0 2
13 Kab. Ogan Ilir 1 0 3 0 0 0
14 Kab. OKU Timur 1 0 0 1 1 0
15 Kab. OKU Selatan 2 0 0 1 1 1
1 Kota Pangkal Pinang 1 1 0 3 0 0
2 Kab. Bangka 2 1 0 0 0 3
3 Kab. Belitung 1 0 0 3 0 0
4 Kab. Bangka Barat 1 1 2 0 0 2
5 Kab. Bangka Tengah 1 0 2 0 2 1
6 Kab. Bangka Selatan 1 0 3 0 0 0
7 Kab. Belitung Timur 1 0 0 2 2 3
1 Kota Bengkulu 1 1 3 2 0 0
2 Kab. Bengkulu Utara 0 3 1 2 0 0
3 Kab. Bengkulu Selatan 0 0 2 0 1 0
4 Kab. Rejang Lebong 0 0 1 1 1 0
5 Kab. Lebong 0 0 1 2 0 0
6 Kab. Seluma 2 0 2 0 2 0
7 Kab. Kaur 1 1 0 0 0 0
8 Kab. Muko-Muko 0 1 0 2 0 0
9 Kab. Kepahyang 1 2 0 0 0 0
10 Kab. Bengkulu Tengah 0 0 2 1 0 0
1 Kota Bandar Lampung 2 0 0 4 0 1
2 Kota Metro 0 0 0 3 0 0
3 Kab. Lampung Utara 1 0 2 0 0 5
4 Kab. Lampung Barat 3 0 0 2 0 1
5 Kab. Lampung Selatan 2 2 1 1 0 0
6 Kab. Pesawaran 3 0 1 0 0 0
7 Kab. Lampung Timur 2 0 0 1 0 1
8 Kab. Lampung Tengah 2 1 1 0 0 0
9 Kab. Tanggamus 1 1 2 0 1 1
10 Kab. Pringsewu* 3 0 2 1 0 0
11 Kab. Tulang Bawang 2 0 1 1 1 3
8. BANGKA BELITUNG
9. BENGKULU
10. LAMPUNG
7. SUMATERA SELATAN
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
12 Kab. Tulang Bawang Barat* 1 1 2 0 1 1
13 Kab. Mesuji* 3 0 2 1 0 0
14 Kab. Way Kanan 2 0 1 1 1 3
1 Kod. Jakarta Utara 1 0 0 2 0 0
2 Kod. Jakarta Barat 1 0 0 0 0 2
3 Kod. Jakarta Selatan 2 0 0 1 1 1
4 Kod. Jakarta Timur 0 0 0 1 0 2
5 Kod. Jakarta Pusat 1 0 1 0 1 0
6 Kab. Kep. Seribu 0 0 0 1 1 0
1 Kota Bandung 6 1 1 3 0 3
2 Kota Bogor 4 0 0 0 0 0
3 Kota Cirebon 3 0 2 2 0 1
4 Kota Sukabumi 1 0 1 2 0 2
5 Kota Bekasi 3 0 0 1 0 1
6 Kota Tasikmalaya 1 0 0 1 1 3
7 Kota Cimahi 2 0 0 4 0 0
8 Kota Depok 4 0 2 2 0 1
9 Kota Banjar 1 0 0 1 0 2
10 Kab. Bogor 4 0 3 0 0 1
11 Kab. Sukabumi 2 1 1 3 0 0
12 Kab. Cianjur 1 0 0 3 0 0
13 Kab. Bandung 1 0 0 4 1 0
14 Kab. Bandung Barat 1 1 0 2 2 0
15 Kab. Garut 7 1 0 2 0 0
16 Kab. Tasikmalaya 4 0 0 2 0 2
17 Kab. Ciamis 1 0 1 1 1 1
18 Kab. Kuningan 2 1 0 0 1 5
19 Kab. Cirebon 4 0 1 3 0 3
20 Kab. Majalengka 4 0 0 2 0 1
21 Kab. Sumedang 0 1 1 1 0 0
22 Kab. Indramayu 1 0 1 3 0 0
23 Kab. Subang 2 3 0 4 2 6
24 Kab. Purwakarta 3 0 0 1 0 0
25 Kab. Karawang 2 0 2 2 0 0
26 Kab. Bekasi 3 0 1 0 0 1
1 Kota Tangerang 2 1 6 0 0 1
2 Kota Cilegon 2 0 0 1 0 2
3 Kab. Serang 2 0 0 1 2 0
4 Kota Serang 1 0 1 1 0 2
5 Kab. Lebak 0 0 0 3 1 4
6 Kab. Pandeglang 2 0 1 1 0 0
7 Kab. Tangerang 1 0 2 1 1 2
8 kota tangerang selatan 1 0 0 0 1 0
1 Kota Semarang 3 1 0 0 0 0
2 Kota Magelang 0 0 0 1 0 0
3 Kota Surakarta 1 0 2 3 0 0
4 Kota Salatiga 1 0 4 1 0 0
5 Kota Pekalongan 0 0 0 3 0 0
6 Kota Tegal 0 0 3 0 0 0
7 Kab. Cilacap 3 0 0 3 0 0
14. JAWA TENGAH
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
13. BANTEN
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
8 Kab. Banyumas 1 0 1 0 0 0
9 Kab. Purbalingga 2 0 0 3 1 0
10 Kab. Bj. Negara 2 0 2 2 0 0
11 Kab. Kebumen 1 0 0 0 0 0
12 Kab. Purworejo 1 0 0 2 0 0
13 Kab. Wonosobo 3 0 0 1 0 0
14 Kab. Magelang 1 0 0 3 0 0
15 Kab. Boyolali 2 0 1 1 0 0
16 Kab. Klaten 4 0 0 0 0 0
17 Kab. Sukoharjo 1 0 3 1 1 0
18 Kab. Wonogiri 1 0 0 3 0 0
19 Kab. Karanganyar 3 0 2 1 0 0
20 Kab. Sragen 2 0 0 3 0 0
21 Kab. Grobogan 3 0 0 2 0 0
22 Kab. Blora 2 0 0 1 0 0
23 Kab. Rembang 2 0 1 3 0 0
24 Kab. Pati 2 0 2 0 0 0
25 Kab. Kudus 4 1 0 2 0 0
26 Kab. Jepara 1 0 1 4 0 0
27 Kab. Demak 2 0 0 1 0 0
28 Kab. Semarang 3 0 1 1 0 0
29 Kab. Temanggung 2 0 0 2 0 0
30 Kab. Kendal 2 0 2 1 0 0
31 Kab. Batang 2 0 0 0 1 0
32 Kab. Pekalongan 1 0 1 2 0 0
33 Kab. Pemalang 2 0 2 2 0 0
34 Kab. Tegal 2 0 0 2 0 0
35 Kab. Brebes 2 0 0 1 1 0
1 Kota Yogyakarta 1 0 0 4 0 8
2 Kab. Kulon Progo 2 0 0 2 0 4
3 Kab. Bantul 2 0 0 1 0 5
4 Kab. Gunung Kidul 2 0 0 1 1 5
5 Kab. Sleman 2 0 1 1 0 8
1 Kota Surabaya 0 0 1 1 1 1
2 Kota Kediri 0 0 1 0 1 1
3 Kota Blitar 0 0 0 0 1 1
4 Kota Malang 0 0 0 0 1 1
5 Kota Probolinggo 0 0 0 0 1 1
6 Kota Pasuruan 0 0 1 1 1 1
7 Kota Mojokerto 0 0 1 1 1 1
8 Kota Madiun 0 0 1 1 1 1
9 Kota Batu 0 0 0 0 1 1
10 Kab. Pacitan 0 0 1 1 1 1
11 Kab. Ponorogo 0 0 1 1 1 1
12 Kab. Trenggalek 0 0 1 1 1 1
13 Kab. Tulungagung 0 0 1 1 1 1
14 Kab. Blitar 0 0 1 1 1 1
15 Kab. Kediri 0 0 1 0 1 1
16 Kab. Malang 0 0 1 1 1 1
17 Kab. Lumajang 0 0 1 1 1 1
18 Kab. Jember 0 0 1 1 1 1
19 Kab. Banyuwangi 0 0 1 1 1 1
15. DI. YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
20 Kab. Bondowoso 0 0 1 0 1 1
21 Kab. Situbondo 0 0 1 0 1 1
22 Kab. Probolinggo 0 0 1 0 1 1
23 Kab. Pasuruan 0 0 1 1 1 1
24 Kab. Sidoarjo 0 0 1 0 1 1
25 Kab. Mojokerto 0 0 1 0 1 1
26 Kab. Jombang 0 0 0 0 1 1
27 Kab. Nganjuk 0 0 1 1 1 1
28 Kab. Madiun 0 0 1 0 1 1
29 Kab. Magetan 0 0 1 1 1 1
30 Kab. Ngawi 0 0 1 1 1 1
31 Kab. Lamongan 0 0 1 0 1 1
32 Kab. Gresik 0 0 1 1 1 1
33 Kab. Bangkalan 0 0 0 0 1 1
34 Kab. Sampang 0 0 1 0 1 1
35 Kab. Pamekasan 0 0 0 0 1 1
36 Kab. Sumenep 0 0 0 0 1 1
37 Kab. Bojonegoro 0 0 1 1 1 1
38 Kab. Tuban 0 0 1 0 1 1
1 Kota. Denpasar 1 0 0 5 0 0
2 Kab. Jemberana 1 0 0 1 1 0
3 Kab. Tabanan 3 0 1 1 1 0
4 Kab. Badung 2 0 0 2 0 0
5 Kab. Gianyar 2 2 0 2 0 1
6 Kab. Klungkung 2 0 1 2 1 0
7 Kab. Bangli 2 0 1 1 1 0
8 Kab. Karangasem 2 0 1 2 1 0
9 Kab. Buleleng 1 0 0 2 0 0
1 Kota. Mataram 2 0 0 2 0 1
2 Kota. Bima 4 1 1 1 0 0
3 Kab. Lombok Barat 1 0 0 3 0 3
4 Kab. Lombok Tengah 2 0 1 1 0 3
5 Kab. Lombok Timur 3 0 0 1 0 0
6 Kab. Sumbawa 2 1 0 1 2 5
7 Kab. Dompu 1 0 1 0 0 4
8 Kab. Bima 3 4 1 1 0 0
9 Kab. Sumbawa Barat 2 1 3 1 1 0
10 Kab. Lombok Utara 1 0 0 1 0 2
1 Kota. Kupang 1 0 4 2 0 0
2 Kab. Sumba Barat 1 0 1 0 0 0
3 Kab. Sumba Barat Daya 1 1 2 0 0 0
4 Kab. Sumba Tengah 1 1 0 1 1 0
5 Kab. Sumba Timur 0 0 0 0 0 0
6 Kab. Kupang 0 0 1 0 3 1
7 Kab. Sabu Raijua 0 0 0 1 2 0
8 Kab. Timur Tengah Selatan 1 0 1 1 3 0
9 Kab. Timur Tengah Utara 1 0 4 1 0 0
10 Kab. Lembata 2 2 2 0 0 0
11 Kab. Belu 2 0 3 1 3 0
12 Kab. Alor 1 0 1 2 0 0
13 Kab. Flores Timur 4 0 4 1 0 0
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
14 Kab. Sikka 0 0 0 0 0 0
15 Kab. Ende 3 0 1 2 0 0
16 Kab. Ngada 1 1 2 0 0 1
17 Kab. Nagekeo 3 1 0 1 0 1
18 Kab. Manggarai 1 1 1 0 1 0
19 Kab. Manggarai Timur 1 0 2 0 0 0
20 Kab. Rote Ndao 0 0 0 0 0 0
21 Kab. Manggarai Barat 2 0 1 0 1 0
1 Kota. Pontianak 1 0 1 0 0 4
2 Kota. Singkawang 1 0 3 1 0 2
3 Kab. Sambas 2 0 1 2 1 0
4 Kab. Pontianak 1 0 1 0 0 4
5 Kab. Kubu Raya 1 0 2 1 1 2
6 Kab. Sanggau 1 0 0 2 0 5
7 Kab. Sekadau 1 1 1 2 0 2
8 Kab. Ketapang 2 0 2 1 0 5
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) 1 1 1 1 0 0
10 Kab. Sintang 1 0 1 1 0 4
11 Kab. Melawi 2 0 1 1 1 3
12 Kab. Kapuas Hulu 1 0 2 1 0 2
13 Kab. Bengkayang 2 0 2 2 0 2
14 Kab. Landak 1 0 2 0 0 1
1 Kota. Palangkaraya 2 0 0 2 0 3
2 Kab. Kotawaringin Barat 0 0 0 3 1 4
3 Kab. Kotawaringin Timur 2 0 1 3 0 2
4 Kab. Kapuas 3 0 0 5 0 3
5 Kab. Barito Selatan 1 0 0 2 0 1
6 Kab. Barito Utara 1 0 0 1 0 2
7 Kab. Murung Raya 1 0 0 2 0 2
8 Kab. Barito Timur 1 1 0 1 0 3
9 Kab. Gunung Mas 2 0 0 3 0 0
10 Kab. Pulang Pisau 2 0 0 1 0 2
11 Kab. Katingan 2 0 0 1 0 3
12 Kab. Seruyan 2 0 0 2 0 7
13 Kab. Sukamara 0 0 0 1 0 0
14 Kab. Lamandau 1 0 0 2 0 0
1 Kota. Banjarmasin 2 0 0 5 2 0
2 Kota. Banjar Baru 2 0 0 2 1 0
3 Kab. Tanah Laut 2 0 1 2 2 0
4 Kab. Kota Baru 2 1 0 1 0 1
5 Kab. Banjar 1 0 1 1 1 1
6 Kab. Barito Kuala 2 0 0 1 0 0
7 Kab. Tapin 2 0 1 5 1 3
8 Kab. Hulu Sungai Selatan 1 0 0 2 0 0
9 Kab. Hulu Sungai Tengah 1 0 0 3 0 0
10 Kab. Hulu Sungai Utara 1 0 0 3 2 0
11 Kab. Tabalong 2 0 0 2 0 3
12 Kab. Balangan 1 0 0 1 0 0
13 Kab. Tanah Bumbu 1 0 0 2 4 0
1 Kota. Samarinda 1 0 2 2 0 0
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
2 Kota. Balik Papan 1 0 0 2 0 1
3 Kota. Tarakan 0 1 1 1 0 0
4 Kota. Bontang 1 0 0 3 2 0
5 Kab. Pasir 1 0 2 0 0 2
6 Kab. Kutai Kertanegara 1 0 0 1 0 8
7 Kab. Berau 2 0 0 1 0 1
8 Kab. Bulungan 2 0 0 1 0 3
9 Kab. Tana Tidung 2 1 0 0 0 0
10 Kab. Malinau 1 0 0 0 0 1
11 Kab. Nunukan 2 0 2 0 1 0
12 Kab. Kutai Barat 1 0 0 0 1 4
13 Kab. Kutai Timur 3 1 1 1 0 0
14 Kab. Penajam Pasir Utara 1 0 3 2 1 1
1 Kota.Manado 1 0 0 4 1 0
2 Kota. Bitung 1 0 2 2 0 0
3 Kota. Tomohon 2 0 2 2 0 0
4 Kab. Sangihe 1 0 0 1 0 0
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 0 0 2 0 1 0
6 Kab. Talaud 2 1 0 0 0 1
7 Kab. Minahasa 1 0 0 2 0 0
8 Kab. Minahasa Utara 0 2 0 0 0 1
9 Kab. Bolaang Mongondow 1 0 1 1 0 1
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) 0 1 1 0 0 0
11 Kota Kotamobagu 1 0 2 0 0 0
12 Kab. Minahasa Selatan 2 2 0 3 2 0
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) 0 0 1 1 0 0
1 Kota Gorontalo 1 2 0 0 0 3
2 Kab. Gorontalo 2 1 0 0 0 2
3 Kab. Gorontalo Utara* 2 1 1 0 1 0
4 Kab. Boalemo 1 1 0 1 0 2
5 Kab. Bone Bolango 2 0 1 0 0 1
6 Kab. Pohuwato 3 2 0 0 0 1
1 Kota Palu 1 1 0 1 0 1
2 Kab. Banggai 0 3 0 0 0 1
3 Kab. Poso 2 2 2 2 1 2
4 Kab. Tojo Unauna 2 5 1 0 0 0
5 Kab. Donggala 3 1 3 1 0 0
6 Kab. Sigi* 0 0 1 0 0 0
7 Kab. Toli-toli 2 0 0 1 0 1
8 Kab. Buol 1 1 3 0 0 1
9 Kab. Morowali 4 1 4 0 0 0
10 Kab. Banggai Kepulauan 4 1 2 0 0 0
11 Kab. Parigi Moutong 5 1 1 0 0 1
1 Kota Makassar 5 0 0 2 0 1
2 Kota Pare Pare 2 0 0 0 0 2
3 Kota Palopo 6 0 0 0 0 0
4 Kab. Bulukumba 2 2 0 0 2 1
5 Kab. Bantaeng 4 1 0 0 0 2
6 Kab. Jeneponto 2 1 2 1 0 1
7 Kab. Takalar 3 2 0 2 1 0
26. SULAWESI TENGAH
27. SULAWESI SELATAN
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
8 Kab. Gowa 3 1 0 1 0 0
9 Kab. Sinjai 2 1 2 0 0 1
10 Kab. Bone 6 0 0 0 0 0
11 Kab. Maros 2 0 1 0 0 1
12 Kab. Pangkep 1 1 0 3 0 0
13 Kab. Barru 3 0 1 1 0 0
14 Kab. Soppeng 3 0 1 0 0 0
15 Kab. Wajo 3 0 1 0 0 0
16 Kab. Sidrap 1 1 0 1 0 1
17 Kab. Pinrang 4 3 0 0 1 0
18 Kab. Enrekang 1 0 1 0 0 0
19 Kab. Luwu 7 0 0 0 0 1
20 Kab. Luwu Timur 4 6 2 0 1 0
21 Kab. Luwu Utara 6 4 4 1 2 0
22 Kab. Tana Toraja 2 0 1 0 0 2
23 Kab. Toraja Utara 0 0 2 2 0 0
24 Kab. Selayar 3 1 0 0 0 1
1 Kab. Polmas 0 0 0 1 0 2
2 Kab. Majene 2 0 0 1 0 8
3 Kab. Mamuju 0 2 1 0 2 2
4 Kab. Mamuju Utara 1 1 1 1 0 0
5 Kab. Mamasa 2 1 2 0 1 2
1 Kota Kendari 1 1 2 1 2 4
2 Kota Bau-Bau 2 1 1 1 1
3 Kab. Buton 3 3 2 3 2 1
4 Kab. Buton Utara* 1 2 2 0 0 0
5 Kab. Muna 2 2 1 2 0 4
6 Kab. Kolaka 5 5 3 1 0 4
7 Kab. Konawe 0 0 2 2 2 2
8 Kab. Konawe Selatan 2 1 1 0 2 0
9 Kab. Konawe Utara* 2 3 1 0 0 4
10 Kab. Bombana 1 0 2 0 9 0
11 Kab. Wakatobi 5 3 0 0 0 0
12 Kab. Kolaka Utara 4 2 3 0 0 1
1 Kota Ambon 3 0 3 1 1 0
2 Kab. Maluku Tengah 2 0 1 0 0 0
3 Kab. Pulau Buru 2 2 0 0 1 0
4 Kab Buru Selatan 0 2 0 0 0 7
5 Kab. Maluku Tenggara 0 1 0 1 0 1
6 Kota Tual 2 0 0 0 0 2
7 Kab. Maluku Tenggara Barat 2 0 0 0 0 0
8 Kab. Seram Bagian Barat 1 1 0 0 1 0
9 Kab. Seram Bagian Timur 3 0 0 0 1 0
10 Kab. Kep. Aru 1 1 0 1 0 0
11 Kab Maluku Barat Daya 2 1 0 0 0 0
1 Kota Ternate 2 0 1 2 0 2
2 Kota Tidore 1 1 0 0 0 1
3 Kab. Halmahera Tengah 2 0 0 0 0 0
4 Kab. Halmahera Barat 2 0 0 0 0 4
5 Kab. Halmahera Utara 3 0 0 0 0 0
28. SULAWESI BARAT
29. SULAWESI TENGGARA
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
Apoteker S-1 Farmasi D-3 Farmasi AA/SMFTenaga Kes
LainLain-lain
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Perbandingan SDM pada Instalasi Farmasi
6 Kab Pulau Morotai 1 0 0 0 0 0
7 Kab. Halmahera Selatan 3 1 2 0 5 0
8 Kab. Halmahera Timur 1 1 0 0 0 0
9 Kab. Kep. Sula 4 0 0 0 0 0
1 Kota Jayapura 4 0 0 0 0 1
2 Kab. Jayapura 2 0 1 1 1 2
3 Kab. Sarmi 1 2 0 1 0 0
4 Kab. Mamberamo Raya 0 0 1 0 1 1
5 Kab. Kerom 1 0 0 2 0 0
6 Kab. Jayawijaya 1 1 0 1 1 0
7 Kab. Lanny Jaya 1 0 0 0 0 1
8 Kab. Mamberamo Tengah* 1 0 0 0 0 0
9 Kab. Nduga 1 0 1 0 0 0
10 Kab. Yalimo 1 1 0 2 1 0
11 Kab. Pegunungan Bintang 1 0 0 0 1 0
12 Kab. Yahukimo 3 2 0 2 1 2
13 Kab. Tolikara 0 1 0 0 3 1
14 Kab. Puncak Jaya 0 1 1 1 2 0
15 Kab. Puncak* 0 0 0 0 1 0
16 Kab. Merauke 1 0 0 2 0 0
17 Kab. Bovendigoel 1 1 2 0 1 2
18 Kab. Asmat 2 0 0 0 1 0
19 Kab. Mappi 1 0 0 0 2 0
20 Kab. Kep. Yapen 2 1 2 0 0 0
21 Kab. Waropen 1 1 0 0 0 0
22 Kab. Biak Numfor 1 0 0 1 1 4
23 Kab. Supiori 1 0 1 0 0 1
24 Kab. Nabire 2 0 0 1 0 2
25 Kab. Dogiyai 0 0 0 1 0 1
26 Kab. Paniai 0 1 1 0 1 1
27 Kab. Intan Jaya 0 1 0 0 1 0
28 Kab. Deiyai 0 0 0 0 1 0
29 Kab. Mimika 5 1 1 0 0 0
1 Kota Sorong 5 0 0 1 0 0
2 Kab. Sorong 2 0 1 4 0 1
3 Kab. Tambraw* 0 0 0 0 1 2
4 Kab. Sorong Selatan 1 0 1 0 1 0
5 Kab. Maybrat* 0 0 1 0 3 0
6 Kab. Raja Ampat 1 1 0 0 0 0
7 Kab. Manokwari 1 0 0 2 0 0
8 Kab. Teluk Bintuni 1 1 0 0 0 2
9 Kab. Teluk Wondama 2 0 0 0 0 0
10 Kab. Fak Fak 1 0 0 1 1 4
11 Kab. Kaimana 1 0 2 0 1 1
32. PAPUA
33. PAPUA BARAT
1 Kota Banda Aceh Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Sabang Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kota Lhokseumawe Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kota Langsa Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Aceh Utara Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab. Aceh Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Aceh Selatan Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Aceh Timur Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Aceh Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Aceh Tenggara Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kab. Aceh Besar Ada Ada Ada Tidak
12 Kab. Aceh Singkil Tidak Tidak Ada Tidak
13 Kab. Pidie Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. Pidie Jaya Ada Tidak Ada Tidak
15 Kab. Siemeuleu Ada Tidak Ada Tidak
16 Kab. Bireuen Ada Tidak Ada Tidak
17 Kab. Gayo Lues Ada Tidak Ada Tidak
18 Kab. Aceh Barat Daya Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Aceh Tamiang Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kota Subulussalam Ada Ada Ada Tidak
21 Kab. Nagan Raya Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Aceh Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Bener Meriah Ada Ada Ada Tidak
1 Kota Medan Ada Tidak Tidak Tidak
2 Kota Binjai Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kota Tebing Tinggi Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota Pematang Siantar Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kota Tanjung Balai Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kota Sibolga Ada Tidak Ada Tidak
7 Kota Padang Sidempuan Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kota Gunung Sitoli Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Deli Serdang Ada Tidak Ada Tidak
10 Kab. Langkat Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Karo Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Simalungun Ada Ada Ada Tidak
13 Kab. Dairi Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. Asahan Ada Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Batubara* (374.715) Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Labuhan Batu Ada Tidak Ada Tidak
17 Kab. Tapanuli Utara Ada Tidak Ada Tidak
PENINGKATAN SDM PUSKESMAS DI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
LAMPIRAN 4
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
Pertemuan Pelatihan Monev Bimtek
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
18 Kab. Tapanuli Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Tapanuli Selatan Ada Ada Ada Tidak
20 Kab. Padang Lawas Ada Tidak Ada Tidak
21 Kab. Padang Lawas Utara* Ada Ada Ada Tidak
22 Kab. Nias Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Toba Samosir Ada Tidak Ada Tidak
24 Kab. Mandailing Natal Tidak Tidak Tidak Ada
25 Kab. Humbang Hasudutan Ada Ada Ada Tidak
26 Kab. Pakpak Barat Ada Tidak Ada Tidak
27 Kab. Nias Selatan Ada Ada Ada Tidak
28 Kab. Samosir Ada Tidak Ada Tidak
29 Kab. Serdang Begadai Ada Tidak Ada Tidak
30 Kab. Nias Barat Tidak Ada Ada Tidak
31 Kab. Nias Utara Tidak Tidak Ada Tidak
32 Kab. Labuhan Batu Utara Tidak Tidak Tidak Tidak
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota Padang Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kota Solok Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kota Sawah Lunto Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kota Padang Panjang Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kota Bukittinggi Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kota Payakumbuh Ada Tidak Ada Tidak
7 Kota Pariaman Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Pesisir Selatan Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Solok Tidak Tidak Ada Tidak
10 Kab. Sawah Lunto Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kab. Tanah Datar Ada Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Padang Pariaman Ada Tidak Ada Tidak
13 Kab. Agam Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. 50 Kota Tidak Tidak Ada Tidak
15 Kab. Pasaman Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Kep. Mentawai Tidak Tidak Ada Tidak
17 Kab. Solok Selatan Ada Tidak Ada Tidak
18 Kab. Dharmas Raya Tidak Ada Ada Tidak
19 Kab. Pasaman Barat Ada Tidak Ada Tidak
1 Kota Pekan Baru Ada Ada Ada Ada
2 Kota Dumai Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Indragiri Hulu Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Indragiri Hilir Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Kampar Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Bengkalis Ada Ada Ada Ada
7 Kab.Kep. Meranti Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Pelalawan Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Rokan Hulu Ada Ada Ada Ada
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
10 Kab. Rokan Hilir Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Siak Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Kuantan Sengingi Ada Ada Ada Ada
1 Kota Batam Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kota Tanjung Pinang Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Karimun Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Natuna Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kep. Anambas Ada Ada Ada Tidak
7 Kab. Lingga Ada Ada Ada Tidak
1 Kota Jambi Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kab. Kerinci Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Merangin Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Batang Hari Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. Bungo Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Sarolangun Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kab. Tebo Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Muaro Jambi Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Ada Ada Tidak Tidak
11 Kota Sungai Penuh Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Palembang Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kota Prabumulih Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kota Lubuk Linggau Ada Ada Ada Ada
4 Kota Pagar Alam Ada Ada Ada Ada
5 Kab. OKU Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. OKI Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Muara Enim Ada Tidak Ada Ada
8 Kab. Lahat Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Empat Lawang Ada Ada Tidak Tidak
10 Kab. Musi Rawas Ada Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Musi Banyuasin Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Banyuasin Tidak Tidak Ada Tidak
13 Kab. Ogan Ilir Ada Ada Ada Ada
14 Kab. OKU Timur Tidak Tidak Tidak Ada
15 Kab. OKU Selatan Tidak Tidak Tidak Ada
1 Kota Pangkal Pinang Ada Tidak Ada Tidak
2 Kab. Bangka Ada Tidak Ada Tidak
3 Kab. Belitung Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Bangka Barat Ada Tidak Ada Tidak
5 Kab. Bangka Tengah Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Bangka Selatan Tidak Tidak Ada Tidak
5. KEPULAUAN RIAU
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
8. BANGKA BELITUNG
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
7 Kab. Belitung Timur Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Bengkulu Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kab. Bengkulu Utara Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Bengkulu Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Rejang Lebong Tidak Ada Tidak Ada
5 Kab. Lebong Tidak Tidak Tidak Ada
6 Kab. Seluma Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Kaur Tidak Tidak Tidak Ada
8 Kab. Muko-Muko Tidak Ada Tidak Ada
9 Kab. Kepahyang Tidak Tidak Tidak Ada
10 Kab. Bengkulu Tengah Tidak Tidak Tidak Ada
1 Kota Bandar Lampung Ada Tidak Ada Tidak
2 Kota Metro Ada Tidak Ada Tidak
3 Kab. Lampung Utara Ada Ada Ada Tidak
4 Kab. Lampung Barat Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Lampung Selatan Ada Ada Ada Tidak
6 Kab. Pesawaran Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Lampung Timur Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Lampung Tengah Ada Tidak Ada Tidak
9 Kab. Tanggamus Ada Tidak Ada Tidak
10 Kab. Pringsewu* Ada Tidak Ada Tidak
11 Kab. Tulang Bawang Tidak Tidak Ada Tidak
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Ada Tidak Ada Tidak
13 Kab. Mesuji* Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. Way Kanan Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kod. Jakarta Utara Ada Tidak Ada Ada
2 Kod. Jakarta Barat Ada Tidak Ada Ada
3 Kod. Jakarta Selatan Ada Tidak Ada Tidak
4 Kod. Jakarta Timur Ada Tidak Ada Ada
5 Kod. Jakarta Pusat Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. Kep. Seribu Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Bandung Ada Ada Ada Tidak
2 Kota Bogor Ada Tidak Ada Tidak
3 Kota Cirebon Ada Tidak Ada Tidak
4 Kota Sukabumi Ada Ada Ada Tidak
5 Kota Bekasi Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kota Tasikmalaya Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kota Cimahi Ada Ada Ada Tidak
8 Kota Depok Ada Ada Ada Tidak
9 Kota Banjar Ada Tidak Ada Tidak
10 Kab. Bogor Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Sukabumi Tidak Tidak Ada Tidak
9. BENGKULU
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
12 Kab. Cianjur Ada Tidak Ada Tidak
13 Kab. Bandung Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. Bandung Barat Ada Tidak Ada Tidak
15 Kab. Garut Ada Tidak Ada Tidak
16 Kab. Tasikmalaya Ada Tidak Ada Tidak
17 Kab. Ciamis Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Kuningan Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Cirebon Ada Ada Ada Tidak
20 Kab. Majalengka Ada Tidak Ada Tidak
21 Kab. Sumedang Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Indramayu Ada Tidak Ada Tidak
23 Kab. Subang Ada Ada Ada Tidak
24 Kab. Purwakarta Tidak Tidak Tidak Tidak
25 Kab. Karawang Ada Tidak Ada Tidak
26 Kab. Bekasi Ada Tidak Ada Tidak
1 Kota Tangerang Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Cilegon Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Serang Tidak Ada Ada Tidak
4 Kota Serang Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Lebak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Pandeglang Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Tangerang Tidak Tidak Tidak Tidak
8 kota tangerang selatan Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota Semarang Ada Ada Ada Tidak
2 Kota Magelang Ada Tidak Ada Tidak
3 Kota Surakarta Ada Tidak Ada Tidak
4 Kota Salatiga Ada Tidak Ada Tidak
5 Kota Pekalongan Ada Tidak Ada Tidak
6 Kota Tegal Ada Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Cilacap Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Banyumas Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Purbalingga Ada Tidak Ada Tidak
10 Kab. Bj. Negara Ada Tidak Ada Tidak
11 Kab. Kebumen Ada Tidak Ada Tidak
12 Kab. Purworejo Tidak Tidak Ada Tidak
13 Kab. Wonosobo Ada Tidak Ada Tidak
14 Kab. Magelang Ada Tidak Ada Tidak
15 Kab. Boyolali Ada Tidak Ada Tidak
16 Kab. Klaten Ada Tidak Ada Tidak
17 Kab. Sukoharjo Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Wonogiri Ada Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Karanganyar Ada Tidak Ada Tidak
20 Kab. Sragen Ada Tidak Ada Tidak
21 Kab. Grobogan Ada Tidak Tidak Tidak
13. BANTEN
14. JAWA TENGAH
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
22 Kab. Blora Ada Tidak Ada Tidak
23 Kab. Rembang Ada Ada Ada Tidak
24 Kab. Pati Ada Ada Ada Tidak
25 Kab. Kudus Ada Tidak Ada Tidak
26 Kab. Jepara Ada Tidak Ada Tidak
27 Kab. Demak Ada Tidak Ada Tidak
28 Kab. Semarang Ada Tidak Ada Tidak
29 Kab. Temanggung Ada Tidak Ada Tidak
30 Kab. Kendal Ada Tidak Ada Tidak
31 Kab. Batang Ada Ada Ada Tidak
32 Kab. Pekalongan Ada Tidak Ada Tidak
33 Kab. Pemalang Ada Tidak Ada Tidak
34 Kab. Tegal Tidak Tidak Tidak Tidak
35 Kab. Brebes Ada Tidak Ada Tidak
1 Kota Yogyakarta Ada Ada Ada Tidak
2 Kab. Kulon Progo Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Bantul Ada Ada Ada Tidak
4 Kab. Gunung Kidul Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Sleman Ada Ada Ada Tidak
1 Kota Surabaya Ada Ada Ada Ada
2 Kota Kediri Ada Tidak Ada Ada
3 Kota Blitar Tidak Tidak Ada Ada
4 Kota Malang Tidak Tidak Ada Ada
5 Kota Probolinggo Tidak Tidak Ada Ada
6 Kota Pasuruan Ada Ada Ada Ada
7 Kota Mojokerto Ada Ada Ada Ada
8 Kota Madiun Ada Ada Ada Ada
9 Kota Batu Tidak Tidak Ada Ada
10 Kab. Pacitan Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Ponorogo Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Trenggalek Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Tulungagung Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Blitar Ada Ada Ada Ada
15 Kab. Kediri Ada Tidak Ada Ada
16 Kab. Malang Ada Ada Ada Ada
17 Kab. Lumajang Ada Ada Ada Ada
18 Kab. Jember Ada Ada Ada Ada
19 Kab. Banyuwangi Ada Ada Ada Ada
20 Kab. Bondowoso Ada Tidak Ada Ada
21 Kab. Situbondo Ada Tidak Ada Ada
22 Kab. Probolinggo Ada Tidak Ada Ada
23 Kab. Pasuruan Ada Ada Ada Ada
24 Kab. Sidoarjo Ada Tidak Ada Ada
25 Kab. Mojokerto Ada Tidak Ada Ada
15. DI. YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
26 Kab. Jombang Tidak Tidak Ada Ada
27 Kab. Nganjuk Ada Ada Ada Ada
28 Kab. Madiun Ada Tidak Ada Ada
29 Kab. Magetan Ada Ada Ada Ada
30 Kab. Ngawi Ada Ada Ada Ada
31 Kab. Lamongan Ada Tidak Ada Ada
32 Kab. Gresik Ada Ada Ada Ada
33 Kab. Bangkalan Tidak Tidak Ada Ada
34 Kab. Sampang Ada Tidak Ada Ada
35 Kab. Pamekasan Tidak Tidak Ada Ada
36 Kab. Sumenep Tidak Tidak Ada Ada
37 Kab. Bojonegoro Ada Ada Ada Ada
38 Kab. Tuban Ada Tidak Ada Ada
1 Kota. Denpasar Ada Tidak Ada Tidak
2 Kab. Jemberana Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Tabanan Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Badung Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Gianyar Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Klungkung Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Bangli Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Karangasem Ada Tidak Ada Tidak
9 Kab. Buleleng Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota. Mataram Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota. Bima Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Lombok Barat Ada Tidak Ada Tidak
4 Kab. Lombok Tengah Ada Tidak Ada Tidak
5 Kab. Lombok Timur Ada Ada Ada Tidak
6 Kab. Sumbawa Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Dompu Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Bima Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Sumbawa Barat Tidak Tidak Ada Tidak
10 Kab. Lombok Utara Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota. Kupang Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kab. Sumba Barat Ada Tidak Ada Tidak
3 Kab. Sumba Barat Daya Tidak Ada Ada Tidak
4 Kab. Sumba Tengah Ada Tidak Ada Tidak
5 Kab. Sumba Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kupang Ada Ada Tidak Tidak
7 Kab. Sabu Raijua Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Timur Tengah Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Timur Tengah Utara Ada Tidak Ada Tidak
10 Kab. Lembata Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Belu Tidak Tidak Tidak Tidak
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
12 Kab. Alor Ada Ada Ada Tidak
13 Kab. Flores Timur Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. Sikka Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Ende Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Ngada Tidak Tidak Ada Tidak
17 Kab. Nagekeo Tidak Tidak Ada Tidak
18 Kab. Manggarai Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Manggarai Timur Tidak Tidak Ada Tidak
20 Kab. Rote Ndao Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Manggarai Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota. Pontianak Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kota. Singkawang Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Sambas Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Pontianak Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Kubu Raya Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab. Sanggau Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Sekadau Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Ketapang Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Sintang Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Melawi Ada Tidak Ada Tidak
12 Kab. Kapuas Hulu Ada Ada Ada Tidak
13 Kab. Bengkayang Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Landak Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota. Palangkaraya Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Kotawaringin Barat Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Kotawaringin Timur Ada Ada Tidak Ada
4 Kab. Kapuas Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Barito Selatan Ada Ada Tidak Ada
6 Kab. Barito Utara Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Murung Raya Ada Ada Tidak Ada
8 Kab. Barito Timur Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Gunung Mas Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Pulang Pisau Ada Ada Tidak Ada
11 Kab. Katingan Ada Ada Tidak Ada
12 Kab. Seruyan Ada Ada Tidak Ada
13 Kab. Sukamara Ada Ada Tidak Ada
14 Kab. Lamandau Ada Ada Tidak Ada
1 Kota. Banjarmasin Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota. Banjar Baru Tidak Tidak Tidak Ada
3 Kab. Tanah Laut Ada Ada Ada Tidak
4 Kab. Kota Baru Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Banjar Ada Tidak Ada Tidak
21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
20. KALIMANTAN BARAT
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
6 Kab. Barito Kuala Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Tapin Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Hulu Sungai Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Hulu Sungai Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Hulu Sungai Utara Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kab. Tabalong Tidak Tidak Ada Tidak
12 Kab. Balangan Ada Tidak Ada Tidak
13 Kab. Tanah Bumbu Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota. Samarinda Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota. Balik Papan Ada Ada Ada Tidak
3 Kota. Tarakan Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota. Bontang Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Pasir Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab. Kutai Kertanegara Ada Ada Ada Tidak
7 Kab. Berau Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Bulungan Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Tana Tidung Tidak Tidak Ada Tidak
10 Kab. Malinau Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Nunukan Tidak Tidak Ada Tidak
12 Kab. Kutai Barat Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Kutai Timur Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. Penajam Pasir Utara Ada Tidak Tidak Tidak
1 Kota.Manado Ada Tidak Ada Ada
2 Kota. Bitung Ada Tidak Ada Ada
3 Kota. Tomohon Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Sangihe Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Ada Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Talaud Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Minahasa Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Minahasa Utara Ada Tidak Ada Ada
9 Kab. Bolaang Mongondow Tidak Tidak Ada Tidak
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kota Kotamobagu Ada Tidak Ada Tidak
12 Kab. Minahasa Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Ada Tidak Ada Tidak
1 Kota Gorontalo Ada Tidak Ada Ada
2 Kab. Gorontalo Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Gorontalo Utara* Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Boalemo Tidak Tidak Ada Ada
5 Kab. Bone Bolango Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab. Pohuwato Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota Palu Ada Tidak Ada Tidak
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
2 Kab. Banggai Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Poso Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Tojo Unauna Tidak Ada Ada Tidak
5 Kab. Donggala Ada Ada Ada Tidak
6 Kab. Sigi* Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Toli-toli Ada Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Buol Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Morowali Tidak Tidak Ada Tidak
10 Kab. Banggai Kepulauan Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kab. Parigi Moutong Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota Makassar Ada Tidak Ada Tidak
2 Kota Pare Pare Ada Tidak Ada Tidak
3 Kota Palopo Ada Tidak Ada Tidak
4 Kab. Bulukumba Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Bantaeng Tidak Tidak Tidak Ada
6 Kab. Jeneponto Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Takalar Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Gowa Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Sinjai Ada Tidak Ada Tidak
10 Kab. Bone Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Maros Ada Tidak Ada Tidak
12 Kab. Pangkep Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Barru Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. Soppeng Ada Ada Ada Tidak
15 Kab. Wajo Tidak Ada Ada Tidak
16 Kab. Sidrap Ada Ada Ada Tidak
17 Kab. Pinrang Tidak Tidak Tidak Ada
18 Kab. Enrekang Ada Ada Ada Tidak
19 Kab. Luwu Ada Ada Ada Tidak
20 Kab. Luwu Timur Ada Ada Ada Tidak
21 Kab. Luwu Utara Ada Ada Ada Tidak
22 Kab. Tana Toraja Ada Tidak Ada Tidak
23 Kab. Toraja Utara Tidak Tidak Ada Tidak
24 Kab. Selayar Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kab. Polmas Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kab. Majene Tidak Tidak Ada Ada
3 Kab. Mamuju Ada Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Mamuju Utara Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Mamasa Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Kendari Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Bau-Bau Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Buton Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Buton Utara* Ada Ada Ada Tidak
27. SULAWESI SELATAN
28. SULAWESI BARAT
29. SULAWESI TENGGARA
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
5 Kab. Muna Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kolaka Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Konawe Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Konawe Selatan Tidak Ada Ada Tidak
9 Kab. Konawe Utara* Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Bombana Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kab. Wakatobi Ada Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Kolaka Utara Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota Ambon Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Maluku Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Pulau Buru Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab Buru Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Maluku Tenggara Tidak Ada Ada Tidak
6 Kota Tual Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Tidak Tidak Ada Ada
8 Kab. Seram Bagian Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Seram Bagian Timur Tidak Tidak Ada Ada
10 Kab. Kep. Aru Tidak Tidak Ada Ada
11 Kab Maluku Barat Daya Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota Ternate Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota Tidore Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Halmahera Tengah Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Halmahera Barat Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Halmahera Utara Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab Pulau Morotai Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Halmahera Selatan Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Halmahera Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Kep. Sula Ada Ada Tidak Tidak
1 Kota Jayapura Ada Tidak Ada Ada
2 Kab. Jayapura Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Sarmi Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Mamberamo Raya Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kerom Ada Tidak Ada Ada
6 Kab. Jayawijaya Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Lanny Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Mamberamo Tengah* Tidak Tidak Ada Ada
9 Kab. Nduga Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Yalimo Ada Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Pegunungan Bintang Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Yahukimo Tidak Tidak Ada Tidak
13 Kab. Tolikara Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. Puncak Jaya Ada Ada Ada Tidak
15 Kab. Puncak* Tidak Tidak Tidak Tidak
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
32. PAPUA
Peningkatan SDM *
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaPertemuan Pelatihan Monev Bimtek
16 Kab. Merauke Tidak Tidak Ada Tidak
17 Kab. Bovendigoel Ada Ada Ada Ada
18 Kab. Asmat Ada Tidak Ada Ada
19 Kab. Mappi Tidak Tidak Ada Ada
20 Kab. Kep. Yapen Tidak Ada Ada Ada
21 Kab. Waropen Ada Ada Tidak Tidak
22 Kab. Biak Numfor Ada Tidak Ada Ada
23 Kab. Supiori Ada Ada Ada Tidak
24 Kab. Nabire Tidak Ada Tidak Ada
25 Kab. Dogiyai Tidak Tidak Tidak Tidak
26 Kab. Paniai Tidak Tidak Tidak Tidak
27 Kab. Intan Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak
28 Kab. Deiyai Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Mimika Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Sorong Ada Ada Ada Tidak
2 Kab. Sorong Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Tambraw* Ada Tidak Ada Tidak
4 Kab. Sorong Selatan Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Maybrat* Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Raja Ampat Ada Ada Ada Tidak
7 Kab. Manokwari Ada Ada Ada Tidak
8 Kab. Teluk Bintuni Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Teluk Wondama Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Fak Fak Ada Tidak Ada Tidak
11 Kab. Kaimana Ada Ada Ada Tidak
33. PAPUA BARAT
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
1 Kota Banda Aceh 250 250 Milik Sendiri
2 Kota Sabang 1500 1500 Milik Sendiri
3 Kota Lhokseumawe 160 160 Milik Sendiri
4 Kota Langsa 5967 348,5 Milik Sendiri
5 Kab. Aceh Utara 630 390 Milik Sendiri
6 Kab. Aceh Barat 400 400 Milik Sendiri
7 Kab. Aceh Selatan 600 600 Milik Sendiri
8 Kab. Aceh Timur 444 444 Milik Sendiri
9 Kab. Aceh Tengah 500 300 Milik Sendiri
10 Kab. Aceh Tenggara 500 300 Milik Sendiri
11 Kab. Aceh Besar 2640 800 Milik Sendiri
12 Kab. Aceh Singkil 300 300 Milik Sendiri
13 Kab. Pidie 2300 340 Milik Sendiri
14 Kab. Pidie Jaya 200 200 Milik Sendiri
15 Kab. Siemeuleu 2778 450 Milik Sendiri
16 Kab. Bireuen 400 300 Milik Sendiri
17 Kab. Gayo Lues 875 288 Milik Sendiri
18 Kab. Aceh Barat Daya 2500 400 Milik Sendiri
19 Kab. Aceh Tamiang 252 252 Milik Sendiri
20 Kota Subulussalam 1391 800 Milik Sendiri
21 Kab. Nagan Raya 400 300 Milik Sendiri
22 Kab. Aceh Jaya 1361 600 Milik Sendiri
23 Kab. Bener Meriah 2400 383 Milik Sendiri
1 Kota Medan 915 0 Milik Sendiri
2 Kota Binjai 400 378,25 Milik Sendiri
3 Kota Tebing Tinggi 0 Milik Sendiri
4 Kota Pematang Siantar 1107 0 Milik Sendiri
5 Kota Tanjung Balai 761 0 Milik Sendiri
6 Kota Sibolga 750 0 Milik Sendiri
7 Kota Padang Sidempuan 760 0 Milik Sendiri
8 Kota Gunung Sitoli 0 Sewa
9 Kab. Deli Serdang 600 300 Milik Sendiri
10 Kab. Langkat 1845 0 Milik Sendiri
11 Kab. Karo 300 0 Milik Sendiri
12 Kab. Simalungun 0 Milik Sendiri
13 Kab. Dairi 810 0 Milik Sendiri
14 Kab. Asahan 3000 263 Milik Sendiri
15 Kab. Batubara* (374.715) 641 310 Milik Sendiri
16 Kab. Labuhan Batu 390 750 Milik Sendiri
17 Kab. Tapanuli Utara 260 0 Milik Sendiri
2. SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 5
DATA SARANA INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
18 Kab. Tapanuli Tengah 1500 0 Sewa
19 Kab. Tapanuli Selatan 1000 0 Milik Sendiri
20 Kab. Padang Lawas 767 0 Milik Sendiri
21 Kab. Padang Lawas Utara* 750 0 Milik Sendiri
22 Kab. Nias 470 217 Milik Sendiri
23 Kab. Toba Samosir 160 0 Milik Sendiri
24 Kab. Mandailing Natal 432 0 Milik Sendiri
25 Kab. Humbang Hasudutan 0 0 Milik Sendiri
26 Kab. Pakpak Barat 180 0 Milik Sendiri
27 Kab. Nias Selatan 400 0 Milik Sendiri
28 Kab. Samosir 370,1725 0 Milik Sendiri
29 Kab. Serdang Begadai 300 0 Milik Sendiri
30 Kab. Nias Barat 670 0 Milik Sendiri
31 Kab. Nias Utara 364 0 Milik Sendiri
32 Kab. Labuhan Batu Utara 624 0 Milik Sendiri
33 Kab. Labuhan Batu Selatan 500 244 Sewa
1 Kota Padang 730,5 285 Milik Sendiri
2 Kota Solok 800 180 Milik Sendiri
3 Kota Sawah Lunto 1500 332 Milik Sendiri
4 Kota Padang Panjang 750 180 Milik Sendiri
5 Kota Bukittinggi 988 419 Milik Sendiri
6 Kota Payakumbuh 2240 245 Milik Sendiri
7 Kota Pariaman 338,4 338 Milik Sendiri
8 Kab. Pesisir Selatan 200 200 Milik Sendiri
9 Kab. Solok 1000 390 Milik Sendiri
10 Kab. Sawah Lunto 500 260 Milik Sendiri
11 Kab. Tanah Datar 1000 448 Milik Sendiri
12 Kab. Padang Pariaman 370 340 Milik Sendiri
13 Kab. Agam 400 230 Milik Sendiri
14 Kab. 50 Kota 600 231 Milik Sendiri
15 Kab. Pasaman 450 300 Milik Sendiri
16 Kab. Kep. Mentawai 400 180 Milik Sendiri
17 Kab. Solok Selatan 400 300 Milik Sendiri
18 Kab. Dharmas Raya 320 300 Milik Sendiri
19 Kab. Pasaman Barat 750 294 Milik Sendiri
1 Kota Pekan Baru 1.460 240 Milik Sendiri
2 Kota Dumai 300 350 Milik Sendiri
3 Kab. Indragiri Hulu 1.288 336 Milik Sendiri
4 Kab. Indragiri Hilir 500 500 Milik Sendiri
5 Kab. Kampar 630 500 Milik Sendiri
6 Kab. Bengkalis 939 300 Milik Sendiri
7 Kab.Kep. Meranti 400 80 Milik Sendiri
8 Kab. Pelalawan 1.225 500 Milik Sendiri
9 Kab. Rokan Hulu 360 360 Milik Sendiri
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
10 Kab. Rokan Hilir 260 240 Milik Sendiri
11 Kab. Siak 600 250 Milik Sendiri
12 Kab. Kuantan Sengingi 800 293 Milik Sendiri
5. KEPULAUAN RIAU
1 Kota Batam 700 500 Milik Sendiri
2 Kota Tanjung Pinang 200 180 Milik Sendiri
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) 1.983 288 Milik Sendiri
4 Kab. Karimun 495 350 Milik Sendiri
5 Kab. Natuna 325 120 Milik Sendiri
6 Kab. Kep. Anambas 150 150 Sewa
7 Kab. Lingga 220 215 Milik Sendiri
1 Kota Jambi 1203 519 Milik Sendiri
2 Kab. Kerinci 350 320 Milik Sendiri
3 Kab. Merangin 600 380 Milik Sendiri
4 Kab. Batang Hari 1999 400 Milik Sendiri
5 Kab. Tanjung Jabung Barat 500 450 Milik Sendiri
6 Kab. Bungo 4600 380 Milik Sendiri
7 Kab. Sarolangun 3000 330 Milik Sendiri
8 Kab. Tebo 600 400 Milik Sendiri
9 Kab. Muaro Jambi 4150 840 Milik Sendiri
10 Kab. Tanjung Jabung Timur 1620 700 Milik Sendiri
11 Kota Sungai Penuh 500 350 Milik Sendiri
1 Kota Palembang 1.000 452 Milik Sendiri
2 Kota Prabumulih 300 300 Milik Sendiri
3 Kota Lubuk Linggau 500 220 Milik Sendiri
4 Kota Pagar Alam 500 250 Sewa
5 Kab. OKU 5.494 404 Milik Sendiri
6 Kab. OKI 600 302 Milik Sendiri
7 Kab. Muara Enim 1.700 450 Milik Sendiri
8 Kab. Lahat 1.298 354 Milik Sendiri
9 Kab. Empat Lawang 300 150 Sewa
10 Kab. Musi Rawas 1.064 230 Milik Sendiri
11 Kab. Musi Banyuasin 1.063 271 Milik Sendiri
12 Kab. Banyuasin 700 400 Milik Sendiri
13 Kab. Ogan Ilir 300 300 Milik Sendiri
14 Kab. OKU Timur 1.000 300 Milik Sendiri
15 Kab. OKU Selatan 224 180 Milik Sendiri
1 Kota Pangkal Pinang 1125 m2 280 m2 Milik Sendiri
2 Kab. Bangka 500 m2 320 m2 Milik Sendiri
3 Kab. Belitung 350 m2 322,5 m2 Milik Sendiri
4 Kab. Bangka Barat 900 m2 288 m2 Milik Sendiri
5 Kab. Bangka Tengah 203,5 m2 198,25 m2 Milik Sendiri
6 Kab. Bangka Selatan 1512 m² 1296 m² Milik Sendiri
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
8. BANGKA BELITUNG
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
7 Kab. Belitung Timur 520 m2 520 m2 Milik Sendiri
1 Kota Bengkulu 280 308756 Milik Sendiri
2 Kab. Bengkulu Utara 328 258125 Milik Sendiri
3 Kab. Bengkulu Selatan 410 142722 Milik Sendiri
4 Kab. Rejang Lebong 230 246378 Milik Sendiri
5 Kab. Lebong 120 97091 Milik Sendiri
6 Kab. Seluma 300 172801 Milik Sendiri
7 Kab. Kaur 189 107627 Milik Sendiri
8 Kab. Muko-Muko 300 156312 Milik Sendiri
9 Kab. Kepahyang 300 125011 Milik Sendiri
10 Kab. Bengkulu Tengah 60 98570 Sewa
1 Kota Bandar Lampung 451 715 Milik Sendiri
2 Kota Metro 766 617 Milik Sendiri
3 Kab. Lampung Utara 324 312 Milik Sendiri
4 Kab. Lampung Barat 300 290 Milik Sendiri
5 Kab. Lampung Selatan 400 360 Milik Sendiri
6 Kab. Pesawaran 120 255 Sewa
7 Kab. Lampung Timur 322 300 Milik Sendiri
8 Kab. Lampung Tengah 875 575 Milik Sendiri
9 Kab. Tanggamus 500 340 Milik Sendiri
10 Kab. Pringsewu* 100 100 Sewa
11 Kab. Tulang Bawang 506 440 Milik Sendiri
12 Kab. Tulang Bawang Barat* 1000 350 Milik Sendiri
13 Kab. Mesuji* 308 72 Milik Sendiri
14 Kab. Way Kanan 900 460 Milik Sendiri
1 Kod. Jakarta Utara 600 450 Milik Sendiri
2 Kod. Jakarta Barat 600 350 Milik Sendiri
3 Kod. Jakarta Selatan 900 600 Milik Sendiri
4 Kod. Jakarta Timur 585 340 Milik Sendiri
5 Kod. Jakarta Pusat 250 250 Milik Sendiri
6 Kab. Kep. Seribu 150 10 Sewa
1 Kota Bandung 796 750 Milik Sendiri
2 Kota Bogor 280 250 Milik Sendiri
3 Kota Cirebon 1.383 1.250 Milik Sendiri
4 Kota Sukabumi 200 200 Milik Sendiri
5 Kota Bekasi 3.000 3.000 Milik Sendiri
6 Kota Tasikmalaya 620 600 Milik Sendiri
7 Kota Cimahi 500 450 Milik Sendiri
8 Kota Depok 200 200 Milik Sendiri
9 Kota Banjar 796 750 Milik Sendiri
10 Kab. Bogor 600 500 Milik Sendiri
11 Kab. Sukabumi 1.235 600 Milik Sendiri
9. BENGKULU
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
12 Kab. Cianjur 1.500 1.500 Milik Sendiri
13 Kab. Bandung 2.520 2.000 Milik Sendiri
14 Kab. Bandung Barat 800 800 Milik Sendiri
15 Kab. Garut 1.755 1.500 Milik Sendiri
16 Kab. Tasikmalaya 300 275 Milik Sendiri
17 Kab. Ciamis 982 900 Milik Sendiri
18 Kab. Kuningan 585 500 Milik Sendiri
19 Kab. Cirebon 2.060 1.500 Milik Sendiri
20 Kab. Majalengka 238 200 Milik Sendiri
21 Kab. Sumedang 1.120 800 Milik Sendiri
22 Kab. Indramayu 300 300 Milik Sendiri
23 Kab. Subang 35.225 1.200 Milik Sendiri
24 Kab. Purwakarta 300 300 Milik Sendiri
25 Kab. Karawang 500 400 Milik Sendiri
26 Kab. Bekasi 288 250 Milik Sendiri
1 Kota Tangerang 1164 950 Milik Sendiri
2 Kota Cilegon 750 500 Milik Sendiri
3 Kab. Serang 800 450 Milik Sendiri
4 Kota Serang 450 300 Sewa
5 Kab. Lebak 1000 500 Milik Sendiri
6 Kab. Pandeglang 1500 900 Milik Sendiri
7 Kab. Tangerang 2000 1400 Milik Sendiri
8 kota tangerang selatan 1000 400 Sewa
1 Kota Semarang 924 411 Milik Sendiri
2 Kota Magelang 2.063 693 Milik Sendiri
3 Kota Surakarta 693,5 229,5 Milik Sendiri
4 Kota Salatiga 1.000 486,45 Milik Sendiri
5 Kota Pekalongan 1.115 447 Milik Sendiri
6 Kota Tegal 1.567 294 Milik Sendiri
7 Kab. Cilacap 1.463 678 Milik Sendiri
8 Kab. Banyumas 2.000 1.273,25 Milik Sendiri
9 Kab. Purbalingga 800 960 Milik Sendiri
10 Kab. Bj. Negara 1.000 460 Milik Sendiri
11 Kab. Kebumen 808,50 322 Milik Sendiri
12 Kab. Purworejo 1.961 590 Milik Sendiri
13 Kab. Wonosobo 1.000 750 Milik Sendiri
14 Kab. Magelang 750 445 Milik Sendiri
15 Kab. Boyolali 986 440 Milik Sendiri
16 Kab. Klaten 2.715 838 Milik Sendiri
17 Kab. Sukoharjo 1.000 400 Milik Sendiri
18 Kab. Wonogiri 1.000 254 Milik Sendiri
19 Kab. Karanganyar 1.000 300 Milik Sendiri
20 Kab. Sragen 1.000 385 Milik Sendiri
21 Kab. Grobogan 1.030 322 Milik Sendiri
13. BANTEN
14. JAWA TENGAH
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
22 Kab. Blora 1.506 230 Milik Sendiri
23 Kab. Rembang 650 450 Milik Sendiri
24 Kab. Pati 720 385 Milik Sendiri
25 Kab. Kudus 840 325 Milik Sendiri
26 Kab. Jepara 1.790 430 Milik Sendiri
27 Kab. Demak 1.004 450 Milik Sendiri
28 Kab. Semarang 1.037 452 Milik Sendiri
29 Kab. Temanggung 4.000 396 Milik Sendiri
30 Kab. Kendal 1.000 330 Milik Sendiri
31 Kab. Batang 1.000 400 Milik Sendiri
32 Kab. Pekalongan 1.000 312 Milik Sendiri
33 Kab. Pemalang 1.000 390 Milik Sendiri
34 Kab. Tegal 2.000 600 Milik Sendiri
35 Kab. Brebes 1.000 540 Milik Sendiri
1 Kota Yogyakarta 1003 347 Sewa
2 Kab. Kulon Progo 1000 365 Sewa
3 Kab. Bantul 1014 300 Milik Sendiri
4 Kab. Gunung Kidul 500 350 Sewa
5 Kab. Sleman 1000 290 Milik Sendiri
1 Kota Surabaya 0 500 Milik Sendiri
2 Kota Kediri 0 150 Milik Sendiri
3 Kota Blitar 0 135 Milik Sendiri
4 Kota Malang 0 225 Milik Sendiri
5 Kota Probolinggo 680 390 Milik Sendiri
6 Kota Pasuruan 666 180 Milik Sendiri
7 Kota Mojokerto 1000 151 Milik Sendiri
8 Kota Madiun 0 285 Milik Sendiri
9 Kota Batu 0 - Milik Sendiri
10 Kab. Pacitan 2000 290 Milik Sendiri
11 Kab. Ponorogo 0 320 Milik Sendiri
12 Kab. Trenggalek 0 482 Milik Sendiri
13 Kab. Tulungagung 1000 275 Milik Sendiri
14 Kab. Blitar 0 353 Milik Sendiri
15 Kab. Kediri 0 300 Milik Sendiri
16 Kab. Malang 0 400 Milik Sendiri
17 Kab. Lumajang 1567 382 Milik Sendiri
18 Kab. Jember 0 366 Milik Sendiri
19 Kab. Banyuwangi 1692 200 Milik Sendiri
20 Kab. Bondowoso 0 212 Milik Sendiri
21 Kab. Situbondo 2430 290 Milik Sendiri
22 Kab. Probolinggo 0 365 Milik Sendiri
23 Kab. Pasuruan 0 600 Milik Sendiri
24 Kab. Sidoarjo 0 795 Milik Sendiri
25 Kab. Mojokerto 0 430 Milik Sendiri
15. DI. YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
26 Kab. Jombang 600 485 Milik Sendiri
27 Kab. Nganjuk 600 256 Milik Sendiri
28 Kab. Madiun 0 190 Milik Sendiri
29 Kab. Magetan 930 300 Milik Sendiri
30 Kab. Ngawi 0 255 Milik Sendiri
31 Kab. Lamongan 930 452 Milik Sendiri
32 Kab. Gresik 1000 300 Milik Sendiri
33 Kab. Bangkalan 0 290 Milik Sendiri
34 Kab. Sampang 0 500 Milik Sendiri
35 Kab. Pamekasan 1210 400 Milik Sendiri
36 Kab. Sumenep 0 384 Milik Sendiri
37 Kab. Bojonegoro 0 678 Milik Sendiri
38 Kab. Tuban 500 354 Milik Sendiri
1 Kota. Denpasar 763 319 Milik Sendiri
2 Kab. Jemberana 600 150 Milik Sendiri
3 Kab. Tabanan 1000 290 Milik Sendiri
4 Kab. Badung 500 150 Milik Sendiri
5 Kab. Gianyar 1500 336 Milik Sendiri
6 Kab. Klungkung 1250 332 Milik Sendiri
7 Kab. Bangli 500 235 Milik Sendiri
8 Kab. Karangasem 300 200 Milik Sendiri
9 Kab. Buleleng 1250 300 Milik Sendiri
1 Kota. Mataram 400 300 Milik Sendiri
2 Kota. Bima 230 324 Milik Sendiri
3 Kab. Lombok Barat 1690,5 551 Milik Sendiri
4 Kab. Lombok Tengah 1000 600 Milik Sendiri
5 Kab. Lombok Timur 1023,78 594 Milik Sendiri
6 Kab. Sumbawa 750 318 Milik Sendiri
7 Kab. Dompu 136 136 Milik Sendiri
8 Kab. Bima 270 270 Milik Sendiri
9 Kab. Sumbawa Barat 890,4 264 Milik Sendiri
10 Kab. Lombok Utara 360 800 Milik Sendiri
1 Kota. Kupang Milik Sendiri
2 Kab. Sumba Barat Milik Sendiri
3 Kab. Sumba Barat Daya Milik Sendiri
4 Kab. Sumba Tengah Milik Sendiri
5 Kab. Sumba Timur Milik Sendiri
6 Kab. Kupang Milik Sendiri
7 Kab. Sabu Raijua Milik Sendiri
8 Kab. Timur Tengah Selatan Milik Sendiri
9 Kab. Timur Tengah Utara Milik Sendiri
10 Kab. Lembata Milik Sendiri
11 Kab. Belu Milik Sendiri
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
12 Kab. Alor Milik Sendiri
13 Kab. Flores Timur Milik Sendiri
14 Kab. Sikka Milik Sendiri
15 Kab. Ende Milik Sendiri
16 Kab. Ngada Milik Sendiri
17 Kab. Nagekeo Milik Sendiri
18 Kab. Manggarai Milik Sendiri
19 Kab. Manggarai Timur Milik Sendiri
20 Kab. Rote Ndao Milik Sendiri
21 Kab. Manggarai Barat Milik Sendiri
1 Kota. Pontianak 1.500 450 Milik Sendiri
2 Kota. Singkawang 996 200 Milik Sendiri
3 Kab. Sambas 561 277 Milik Sendiri
4 Kab. Pontianak 1.000 530 Milik Sendiri
5 Kab. Kubu Raya 5.320 200 Milik Sendiri
6 Kab. Sanggau 1.180 243 Milik Sendiri
7 Kab. Sekadau 800 300 Milik Sendiri
8 Kab. Ketapang 1.300 304 Milik Sendiri
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) 500 180 Milik Sendiri
10 Kab. Sintang 320 320 Milik Sendiri
11 Kab. Melawi 3.000 216 Milik Sendiri
12 Kab. Kapuas Hulu 2.450 700 Milik Sendiri
13 Kab. Bengkayang 1.300 304 Milik Sendiri
14 Kab. Landak 1.800 420 Milik Sendiri
1 Kota. Palangkaraya 2400 370 Milik Sendiri
2 Kab. Kotawaringin Barat 114 100 Milik Sendiri
3 Kab. Kotawaringin Timur 279,2 192,5 Milik Sendiri
4 Kab. Kapuas 900 372,25 Milik Sendiri
5 Kab. Barito Selatan 950 397,5 Milik Sendiri
6 Kab. Barito Utara 750 241,5 Milik Sendiri
7 Kab. Murung Raya 216 104 Milik Sendiri
8 Kab. Barito Timur 375 375 Milik Sendiri
9 Kab. Gunung Mas 288 288 Milik Sendiri
10 Kab. Pulang Pisau 450 450 Milik Sendiri
11 Kab. Katingan 600 200 Milik Sendiri
12 Kab. Seruyan 500 500 Milik Sendiri
13 Kab. Sukamara 5000 300 Milik Sendiri
14 Kab. Lamandau 200 156 Milik Sendiri
1 Kota. Banjarmasin 300 300 Milik Sendiri
2 Kota. Banjar Baru 450 330 Milik Sendiri
3 Kab. Tanah Laut 280 280 Milik Sendiri
4 Kab. Kota Baru 1500 590 Milik Sendiri
5 Kab. Banjar 446 300 Milik Sendiri
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
6 Kab. Barito Kuala 1400 300 Milik Sendiri
7 Kab. Tapin 1200 492 Milik Sendiri
8 Kab. Hulu Sungai Selatan 1802 330 Milik Sendiri
9 Kab. Hulu Sungai Tengah 400 400 Milik Sendiri
10 Kab. Hulu Sungai Utara 200 200 Milik Sendiri
11 Kab. Tabalong 500 380 Milik Sendiri
12 Kab. Balangan 500 146 Milik Sendiri
13 Kab. Tanah Bumbu 760 220 Milik Sendiri
1 Kota. Samarinda 750 435 Milik Sendiri
2 Kota. Balik Papan 3.076 356 Milik Sendiri
3 Kota. Tarakan 1.329 307 Milik Sendiri
4 Kota. Bontang 1.050 168 Milik Sendiri
5 Kab. Pasir 1.000 385,75 Milik Sendiri
6 Kab. Kutai Kertanegara 1.000 360 Milik Sendiri
7 Kab. Berau 1.857,54 391 Milik Sendiri
8 Kab. Bulungan 7.150 320 Milik Sendiri
9 Kab. Tana Tidung 60 Sewa
10 Kab. Malinau 600 150 Milik Sendiri
11 Kab. Nunukan 1.093,44 140 Milik Sendiri
12 Kab. Kutai Barat 126 Milik Sendiri
13 Kab. Kutai Timur 900 235 Milik Sendiri
14 Kab. Penajam Pasir Utara 750 270 Milik Sendiri
1 Kota.Manado 300 260 Milik Sendiri
2 Kota. Bitung 400 150 Milik Sendiri
3 Kota. Tomohon 1.000 110 Milik Sendiri
4 Kab. Sangihe 500 250 Milik Sendiri
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 500 300 Milik Sendiri
6 Kab. Talaud 840 480 Milik Sendiri
7 Kab. Minahasa 315 306 Milik Sendiri
8 Kab. Minahasa Utara 500 302 Milik Sendiri
9 Kab. Bolaang Mongondow 500 450 Milik Sendiri
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) 1.000 - Milik Sendiri
11 Kota Kotamobagu 250 222 Milik Sendiri
12 Kab. Minahasa Selatan 280 60 Milik Sendiri
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) 500 500 Milik Sendiri
1 Kota Gorontalo 1.500 489 Milik Sendiri
2 Kab. Gorontalo 650 500 Milik Sendiri
3 Kab. Gorontalo Utara* - 150 Sewa
4 Kab. Boalemo 1.000 220 Milik Sendiri
5 Kab. Bone Bolango 500 150 Milik Sendiri
6 Kab. Pohuwato 500 300 Milik Sendiri
1 Kota Palu 1.600 484 Milik Sendiri
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
2 Kab. Banggai 1.829 451 Milik Sendiri
3 Kab. Poso 1.500 675 Milik Sendiri
4 Kab. Tojo Unauna 249 151 Milik Sendiri
5 Kab. Donggala 212 212 Milik Sendiri
6 Kab. Sigi* 300 63 Sewa
7 Kab. Toli-toli 1.680 482 Milik Sendiri
8 Kab. Buol 1.209 258 Milik Sendiri
9 Kab. Morowali 1.500 300 Milik Sendiri
10 Kab. Banggai Kepulauan 170 170 Milik Sendiri
11 Kab. Parigi Moutong 3.428 640 Milik Sendiri
27. SULAWESI SELATAN
1 Kota Makassar 372 371 Milik Sendiri
2 Kota Pare Pare 600 476 Milik Sendiri
3 Kota Palopo 413,87 354,23 Milik Sendiri
4 Kab. Bulukumba 891,44 492,13 Milik Sendiri
5 Kab. Bantaeng 400 270 Milik Sendiri
6 Kab. Jeneponto 442 360 Milik Sendiri
7 Kab. Takalar 576 312 Milik Sendiri
8 Kab. Gowa 300 300 Milik Sendiri
9 Kab. Sinjai 1050 274 Milik Sendiri
10 Kab. Bone 500 328 Milik Sendiri
11 Kab. Maros 540 300 Milik Sendiri
12 Kab. Pangkep 600 380,56 Milik Sendiri
13 Kab. Barru 240 235 Milik Sendiri
14 Kab. Soppeng 400 360 Milik Sendiri
15 Kab. Wajo 1628 300 Milik Sendiri
16 Kab. Sidrap 828,7 300 Milik Sendiri
17 Kab. Pinrang 450 385 Milik Sendiri
18 Kab. Enrekang 380 230 Milik Sendiri
19 Kab. Luwu 600 450 Milik Sendiri
20 Kab. Luwu Timur 2500 335 Milik Sendiri
21 Kab. Luwu Utara 624 330 Milik Sendiri
22 Kab. Tana Toraja 500 300 Milik Sendiri
23 Kab. Toraja Utara 760 300 Milik Sendiri
24 Kab. Selayar 1026 250 Milik Sendiri
1 Kab. Polmas 1.600 300 Milik Sendiri
2 Kab. Majene 396 320 Milik Sendiri
3 Kab. Mamuju 600 412 Milik Sendiri
4 Kab. Mamuju Utara 180 80 Sewa
5 Kab. Mamasa 300 150 Milik Sendiri
1 Kota Kendari 2.100 230 Milik Sendiri
2 Kota Bau-Bau 470 470 Milik Sendiri
3 Kab. Buton 2.000 300 Milik Sendiri
4 Kab. Buton Utara* 500 300 Milik Sendiri
28. SULAWESI BARAT
29. SULAWESI TENGGARA
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
5 Kab. Muna 1.751 390 Milik Sendiri
6 Kab. Kolaka 1.000 668 Milik Sendiri
7 Kab. Konawe 2.900 240 Milik Sendiri
8 Kab. Konawe Selatan 1.800 350 Milik Sendiri
9 Kab. Konawe Utara* 240 100 Milik Sendiri
10 Kab. Bombana 300 264 Milik Sendiri
11 Kab. Wakatobi 260 130 Milik Sendiri
12 Kab. Kolaka Utara 224 375 Milik Sendiri
1 Kota Ambon 1271 447 Milik Sendiri
2 Kab. Maluku Tengah 900 300 Milik Sendiri
3 Kab. Pulau Buru 759 170 Milik Sendiri
4 Kab Buru Selatan 150 130 Milik Sendiri
5 Kab. Maluku Tenggara 600 302 Milik Sendiri
6 Kota Tual 500 190 Milik Sendiri
7 Kab. Maluku Tenggara Barat 400 312 Milik Sendiri
8 Kab. Seram Bagian Barat 1800 300 Milik Sendiri
9 Kab. Seram Bagian Timur 600 150 Milik Sendiri
10 Kab. Kep. Aru 550 300 Milik Sendiri
11 Kab Maluku Barat Daya 600 304 Milik Sendiri
1 Kota Ternate 643m2 286m2 Milik Sendiri
2 Kota Tidore 336m2 288m2 Milik Sendiri
3 Kab. Halmahera Tengah 625m2 192m2 Milik Sendiri
4 Kab. Halmahera Barat 500m2 300m2 Milik Sendiri
5 Kab. Halmahera Utara 500m2 313,5m2 Milik Sendiri
6 Kab Pulau Morotai 748,71m2 345m2 Milik Sendiri
7 Kab. Halmahera Selatan 1,485m2 319m2 Milik Sendiri
8 Kab. Halmahera Timur 1600m2 250m2 Milik Sendiri
9 Kab. Kep. Sula 588m2 234m2 Milik Sendiri
1 Kota Jayapura 115 240 Milik Sendiri
2 Kab. Jayapura 520 396 Milik Sendiri
3 Kab. Sarmi 322 322 Milik Sendiri
4 Kab. Mamberamo Raya 720 180 Milik Sendiri
5 Kab. Kerom 200 127 Milik Sendiri
6 Kab. Jayawijaya 372 408 Milik Sendiri
7 Kab. Lanny Jaya 400 150 Milik Sendiri
8 Kab. Mamberamo Tengah* 240 290 Milik Sendiri
9 Kab. Nduga 840 240 Milik Sendiri
10 Kab. Yalimo 900 400 Milik Sendiri
11 Kab. Pegunungan Bintang 2259,6 831 Milik Sendiri
12 Kab. Yahukimo 1500 370 Milik Sendiri
13 Kab. Tolikara 250 200 Milik Sendiri
14 Kab. Puncak Jaya 280 280 Milik Sendiri
15 Kab. Puncak* 280 200 Milik Sendiri
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
32. PAPUA
Status KepemilikanBangunan (m2)Tanah (m2)
Gedung Instalasi Farmasi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
16 Kab. Merauke 1505 233 Milik Sendiri
17 Kab. Bovendigoel 360 150 Milik Sendiri
18 Kab. Asmat 1050 284 Milik Sendiri
19 Kab. Mappi 500 370 Milik Sendiri
20 Kab. Kep. Yapen 240 200 Milik Sendiri
21 Kab. Waropen 3496 486 Milik Sendiri
22 Kab. Biak Numfor 546 454 Milik Sendiri
23 Kab. Supiori 330 254 Milik Sendiri
24 Kab. Nabire 2450 362,5 Milik Sendiri
25 Kab. Dogiyai 0 216 Sewa
26 Kab. Paniai 200 126 Milik Sendiri
27 Kab. Intan Jaya 2500 276 Milik Sendiri
28 Kab. Deiyai 150 130 Milik Sendiri
29 Kab. Mimika 2500 310 Milik Sendiri
1 Kota Sorong 0 0 Milik Sendiri
2 Kab. Sorong 1950 220 Milik Sendiri
3 Kab. Tambraw* 750 180 Sewa
4 Kab. Sorong Selatan 100 80 Milik Sendiri
5 Kab. Maybrat* 500 108 Sewa
6 Kab. Raja Ampat 100 80 Sewa
7 Kab. Manokwari 600 300 Milik Sendiri
8 Kab. Teluk Bintuni 1000 300 Milik Sendiri
9 Kab. Teluk Wondama 500 120 Milik Sendiri
10 Kab. Fak Fak 2100 368 Milik Sendiri
11 Kab. Kaimana 500 300 Milik Sendiri
33. PAPUA BARAT
1 Kota Banda Aceh Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota Sabang Tidak Ada Tidak Ada
3 Kota Lhokseumawe Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kota Langsa Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Aceh Utara Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Aceh Barat Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Aceh Selatan Tidak Tidak Tidak Ada
8 Kab. Aceh Timur Tidak Ada Tidak Ada
9 Kab. Aceh Tengah Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Aceh Tenggara Tidak Ada Ada Tidak
11 Kab. Aceh Besar Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Aceh Singkil Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Pidie Tidak Ada Ada Ada
14 Kab. Pidie Jaya Tidak Ada Tidak Tidak
15 Kab. Siemeuleu Ada Ada Ada Ada
16 Kab. Bireuen Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Gayo Lues Tidak Tidak Ada Tidak
18 Kab. Aceh Barat Daya Tidak Ada Ada Ada
19 Kab. Aceh Tamiang Tidak Ada Ada Tidak
20 Kota Subulussalam Tidak Ada Tidak Tidak
21 Kab. Nagan Raya Tidak Ada Ada Tidak
22 Kab. Aceh Jaya Ada Ada Ada Ada
23 Kab. Bener Meriah Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota Medan Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota Binjai Ada Ada Tidak Ada
3 Kota Tebing Tinggi Tidak Ada Ada Ada
4 Kota Pematang Siantar Ada Ada Ada Tidak
5 Kota Tanjung Balai Tidak Ada Ada Ada
6 Kota Sibolga Tidak Ada Ada Ada
7 Kota Padang Sidempuan Ada Ada Ada Ada
8 Kota Gunung Sitoli Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Deli Serdang Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Langkat Tidak Ada Ada Tidak
11 Kab. Karo Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Simalungun Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Dairi Tidak Ada Ada Ada
14 Kab. Asahan Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Batubara* (374.715) Tidak Ada Ada Tidak
16 Kab. Labuhan Batu Ada Tidak Tidak Tidak
17 Kab. Tapanuli Utara Tidak Ada Tidak Ada
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
LAMPIRAN 6
DATA SARANA PENGAMANAN INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
18 Kab. Tapanuli Tengah Ada Ada Ada Ada
19 Kab. Tapanuli Selatan Tidak Ada Ada Ada
20 Kab. Padang Lawas Tidak Ada Tidak Tidak
21 Kab. Padang Lawas Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Nias Tidak Tidak Ada Tidak
23 Kab. Toba Samosir Tidak Ada Ada Tidak
24 Kab. Mandailing Natal Tidak Ada Tidak Ada
25 Kab. Humbang Hasudutan Tidak Ada Ada Tidak
26 Kab. Pakpak Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
27 Kab. Nias Selatan Ada Ada Tidak Tidak
28 Kab. Samosir Tidak Ada Tidak Tidak
29 Kab. Serdang Begadai Tidak Ada Ada Tidak
30 Kab. Nias Barat Tidak Tidak Ada Tidak
31 Kab. Nias Utara Tidak Ada Ada Tidak
32 Kab. Labuhan Batu Utara Tidak Tidak Tidak Tidak
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Padang Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota Solok Tidak Ada Ada Ada
3 Kota Sawah Lunto Tidak Ada Ada Ada
4 Kota Padang Panjang Tidak Ada Ada Ada
5 Kota Bukittinggi Ada Ada Ada Ada
6 Kota Payakumbuh Tidak Ada Ada Ada
7 Kota Pariaman Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Pesisir Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Solok Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Sawah Lunto Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Tanah Datar Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Padang Pariaman Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Agam Tidak Ada Ada Ada
14 Kab. 50 Kota Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Pasaman Tidak Ada Ada Tidak
16 Kab. Kep. Mentawai Tidak Ada Ada Tidak
17 Kab. Solok Selatan Tidak Ada Ada Ada
18 Kab. Dharmas Raya Tidak Ada Tidak Ada
19 Kab. Pasaman Barat Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Pekan Baru Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Dumai Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Indragiri Hulu Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Indragiri Hilir Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Kampar Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Bengkalis Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab.Kep. Meranti Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Pelalawan Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Rokan Hulu Tidak Ada Tidak Tidak
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
10 Kab. Rokan Hilir Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Siak Tidak Tidak Tidak Ada
12 Kab. Kuantan Sengingi Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Batam Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kota Tanjung Pinang Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Karimun Tidak Ada Tidak Ada
5 Kab. Natuna Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Kep. Anambas Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Lingga Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Jambi Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Kerinci Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Merangin Ada Ada Ada Tidak
4 Kab. Batang Hari Ada Tidak Ada Ada
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Bungo Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Sarolangun Ada Ada Ada Tidak
8 Kab. Tebo Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Muaro Jambi Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Ada Tidak Ada Ada
11 Kota Sungai Penuh Tidak Tidak Tidak Ada
1 Kota Palembang Ada Ada Ada Ada
2 Kota Prabumulih Tidak Ada Tidak Ada
3 Kota Lubuk Linggau Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota Pagar Alam Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. OKU Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. OKI Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Muara Enim Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Lahat Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Empat Lawang Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Musi Rawas Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Musi Banyuasin Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Banyuasin Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Ogan Ilir Tidak Ada Tidak Ada
14 Kab. OKU Timur Tidak Ada Tidak Ada
15 Kab. OKU Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Pangkal Pinang Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kab. Bangka Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Belitung Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Bangka Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Bangka Tengah Tidak Tidak Tidak Ada
6 Kab. Bangka Selatan Tidak Tidak Tidak Ada
5. KEPULAUAN RIAU
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
8. BANGKA BELITUNG
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
7 Kab. Belitung Timur Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Bengkulu Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Bengkulu Utara Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Bengkulu Selatan Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Rejang Lebong Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Lebong Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Seluma Ada Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Kaur Ada Ada Tidak Tidak
8 Kab. Muko-Muko Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kab. Kepahyang Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Bengkulu Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Bandar Lampung Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Metro Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Lampung Utara Tidak Ada Ada Tidak
4 Kab. Lampung Barat Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Lampung Selatan Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Pesawaran Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Lampung Timur Tidak Tidak Tidak Ada
8 Kab. Lampung Tengah Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Tanggamus Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Pringsewu* Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Tulang Bawang Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Tidak Ada Tidak Tidak
13 Kab. Mesuji* Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. Way Kanan Tidak Ada Tidak Ada
1 Kod. Jakarta Utara Tidak Ada Ada Ada
2 Kod. Jakarta Barat Ada Ada Ada Ada
3 Kod. Jakarta Selatan Ada Ada Ada Ada
4 Kod. Jakarta Timur Tidak Ada Ada Ada
5 Kod. Jakarta Pusat Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Kep. Seribu Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota Bandung Ada Ada Ada Ada
2 Kota Bogor Ada Ada Ada Ada
3 Kota Cirebon Ada Ada Ada Ada
4 Kota Sukabumi Ada Tidak Ada Ada
5 Kota Bekasi Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kota Tasikmalaya Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kota Cimahi Tidak Ada Ada Ada
8 Kota Depok Ada Ada Tidak Ada
9 Kota Banjar Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Bogor Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Sukabumi Ada Ada Ada Ada
9. BENGKULU
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
12 Kab. Cianjur Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Bandung Tidak Tidak Tidak Ada
14 Kab. Bandung Barat Tidak Ada Tidak Tidak
15 Kab. Garut Ada Tidak Ada Ada
16 Kab. Tasikmalaya Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Ciamis Ada Ada Ada Tidak
18 Kab. Kuningan Tidak Ada Ada Tidak
19 Kab. Cirebon Ada Ada Ada Ada
20 Kab. Majalengka Ada Ada Ada Ada
21 Kab. Sumedang Ada Ada Ada Ada
22 Kab. Indramayu Ada Ada Ada Ada
23 Kab. Subang Ada Ada Ada Ada
24 Kab. Purwakarta Ada Ada Ada Ada
25 Kab. Karawang Ada Ada Ada Ada
26 Kab. Bekasi Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota Tangerang Ada Ada Ada Ada
2 Kota Cilegon Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Serang Tidak Ada Ada Ada
4 Kota Serang Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Lebak Ada Ada Ada Tidak
6 Kab. Pandeglang Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Tangerang Tidak Ada Ada Ada
8 kota tangerang selatan Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Semarang Ada Ada Ada Ada
2 Kota Magelang Tidak Ada Ada Ada
3 Kota Surakarta Ada Ada Ada Ada
4 Kota Salatiga Tidak Ada Ada Ada
5 Kota Pekalongan Tidak Ada Ada Ada
6 Kota Tegal Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Cilacap Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Banyumas Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Purbalingga Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Bj. Negara Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Kebumen Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Purworejo Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Wonosobo Ada Tidak Ada Tidak
14 Kab. Magelang Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Boyolali Ada Ada Ada Ada
16 Kab. Klaten Ada Ada Ada Ada
17 Kab. Sukoharjo Tidak Ada Ada Ada
18 Kab. Wonogiri Tidak Ada Ada Ada
19 Kab. Karanganyar Tidak Ada Ada Ada
20 Kab. Sragen Tidak Ada Ada Ada
21 Kab. Grobogan Ada Ada Ada Ada
13. BANTEN
14. JAWA TENGAH
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
22 Kab. Blora Tidak Tidak Ada Ada
23 Kab. Rembang Tidak Ada Ada Ada
24 Kab. Pati Ada Ada Ada Ada
25 Kab. Kudus Tidak Ada Ada Ada
26 Kab. Jepara Ada Ada Ada Ada
27 Kab. Demak Ada Ada Ada Ada
28 Kab. Semarang Ada Ada Ada Ada
29 Kab. Temanggung Ada Ada Ada Ada
30 Kab. Kendal Tidak Ada Ada Tidak
31 Kab. Batang Tidak Ada Ada Ada
32 Kab. Pekalongan Tidak Ada Ada Ada
33 Kab. Pemalang Tidak Ada Ada Ada
34 Kab. Tegal Tidak Ada Ada Ada
35 Kab. Brebes Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Yogyakarta Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Kulon Progo Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Bantul Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Gunung Kidul Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Sleman Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota Surabaya Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Kediri Tidak Ada Ada Ada
3 Kota Blitar Tidak Ada Tidak Ada
4 Kota Malang Tidak Ada Ada Ada
5 Kota Probolinggo Tidak Ada Ada Ada
6 Kota Pasuruan Tidak Ada Ada Ada
7 Kota Mojokerto Tidak Ada Ada Ada
8 Kota Madiun Tidak Ada Ada Ada
9 Kota Batu Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Pacitan Tidak Ada Tidak Ada
11 Kab. Ponorogo Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Trenggalek Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Tulungagung Tidak Ada Tidak Ada
14 Kab. Blitar Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Kediri Tidak Ada Tidak Ada
16 Kab. Malang Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Lumajang Tidak Ada Ada Ada
18 Kab. Jember Tidak Ada Ada Ada
19 Kab. Banyuwangi Tidak Ada Tidak Ada
20 Kab. Bondowoso Tidak Ada Ada Ada
21 Kab. Situbondo Tidak Ada Ada Ada
22 Kab. Probolinggo Tidak Ada Ada Ada
23 Kab. Pasuruan Tidak Ada Ada Ada
24 Kab. Sidoarjo Tidak Ada Ada Ada
25 Kab. Mojokerto Tidak Ada Ada Ada
15. DI. YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
26 Kab. Jombang Tidak Ada Ada Ada
27 Kab. Nganjuk Tidak Ada Tidak Ada
28 Kab. Madiun Tidak Ada Ada Ada
29 Kab. Magetan Tidak Ada Ada Ada
30 Kab. Ngawi Tidak Ada Ada Ada
31 Kab. Lamongan Tidak Ada Ada Ada
32 Kab. Gresik Tidak Ada Ada Ada
33 Kab. Bangkalan Tidak Ada Tidak Ada
34 Kab. Sampang Tidak Ada Ada Ada
35 Kab. Pamekasan Tidak Ada Ada Ada
36 Kab. Sumenep Tidak Ada Ada Ada
37 Kab. Bojonegoro Tidak Ada Ada Ada
38 Kab. Tuban Tidak Ada Ada Ada
1 Kota. Denpasar Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Jemberana Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Tabanan Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Badung Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Gianyar Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Klungkung Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Bangli Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Karangasem Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kab. Buleleng Tidak Ada Ada Ada
1 Kota. Mataram Tidak Ada Ada Ada
2 Kota. Bima Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Lombok Barat Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Lombok Tengah Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Lombok Timur Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Sumbawa Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Dompu Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Bima Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Sumbawa Barat Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Lombok Utara Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota. Kupang Tidak Ada Tidak Ada
2 Kab. Sumba Barat Tidak Tidak Tidak Ada
3 Kab. Sumba Barat Daya Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sumba Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Sumba Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kupang Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Sabu Raijua Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Timur Tengah Selatan Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Timur Tengah Utara Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Lembata Tidak Ada Tidak Ada
11 Kab. Belu Tidak Ada Tidak Tidak
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
12 Kab. Alor Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Flores Timur Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Sikka Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Ende Tidak Ada Ada Ada
16 Kab. Ngada Tidak Tidak Ada Tidak
17 Kab. Nagekeo Tidak Tidak Tidak Ada
18 Kab. Manggarai Tidak Ada Ada Tidak
19 Kab. Manggarai Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kab. Rote Ndao Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Manggarai Barat Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota. Pontianak Tidak Ada Tidak Ada
2 Kota. Singkawang Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Sambas Tidak Ada Tidak Ada
4 Kab. Pontianak Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Kubu Raya Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Sanggau Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Sekadau Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Ketapang Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Tidak Ada Tidak Ada
10 Kab. Sintang Tidak Ada Tidak Ada
11 Kab. Melawi Tidak Tidak Tidak Ada
12 Kab. Kapuas Hulu Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Bengkayang Ada Tidak Ada Ada
14 Kab. Landak Tidak Ada Ada Ada
1 Kota. Palangkaraya Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kab. Kotawaringin Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Kotawaringin Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Kapuas Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Barito Selatan Tidak Tidak Ada Ada
6 Kab. Barito Utara Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Murung Raya Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kab. Barito Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Gunung Mas Tidak Tidak Ada Ada
10 Kab. Pulang Pisau Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Katingan Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Seruyan Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Sukamara Tidak Tidak Ada Tidak
14 Kab. Lamandau Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota. Banjarmasin Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota. Banjar Baru Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Tanah Laut Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Kota Baru Tidak Ada Ada Tidak
5 Kab. Banjar Tidak Ada Ada Ada
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
6 Kab. Barito Kuala Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Tapin Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Hulu Sungai Selatan Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Hulu Sungai Tengah Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Hulu Sungai Utara Tidak Ada Ada Tidak
11 Kab. Tabalong Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Balangan Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Tanah Bumbu Tidak Ada Ada Ada
1 Kota. Samarinda Tidak Ada Ada Ada
2 Kota. Balik Papan Tidak Ada Ada Ada
3 Kota. Tarakan Tidak Tidak Ada Ada
4 Kota. Bontang Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Pasir Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Kutai Kertanegara Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Berau Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Bulungan Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Tana Tidung Tidak Tidak Tidak Ada
10 Kab. Malinau Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Nunukan Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Kutai Barat Tidak Ada Tidak Ada
13 Kab. Kutai Timur Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Penajam Pasir Utara Tidak Ada Tidak Ada
1 Kota.Manado Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kota. Bitung Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kota. Tomohon Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Sangihe Tidak Ada Ada Tidak
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Talaud Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Minahasa Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Minahasa Utara Tidak Ada Tidak Ada
9 Kab. Bolaang Mongondow Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kota Kotamobagu Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Minahasa Selatan Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Gorontalo Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Gorontalo Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Gorontalo Utara* Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Boalemo Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Bone Bolango Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Pohuwato Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Palu Tidak Ada Ada Ada
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
2 Kab. Banggai Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Poso Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Tojo Unauna Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Donggala Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Sigi* Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Toli-toli Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Buol Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Morowali Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Banggai Kepulauan Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Parigi Moutong Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Makassar Tidak Tidak Ada Ada
2 Kota Pare Pare Tidak Ada Ada Tidak
3 Kota Palopo Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Bulukumba Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Bantaeng Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Jeneponto Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Takalar Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Gowa Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Sinjai Tidak Ada Tidak Ada
10 Kab. Bone Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Maros Tidak Tidak Ada Tidak
12 Kab. Pangkep Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Barru Tidak Ada Ada Ada
14 Kab. Soppeng Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Wajo Tidak Ada Tidak Ada
16 Kab. Sidrap Tidak Tidak Tidak Ada
17 Kab. Pinrang Tidak Ada Tidak Ada
18 Kab. Enrekang Tidak Ada Tidak Ada
19 Kab. Luwu Tidak Tidak Tidak Ada
20 Kab. Luwu Timur Tidak Tidak Tidak Ada
21 Kab. Luwu Utara Tidak Ada Tidak Tidak
22 Kab. Tana Toraja Tidak Tidak Ada Ada
23 Kab. Toraja Utara Ada Tidak Tidak Tidak
24 Kab. Selayar Tidak Ada Ada Ada
1 Kab. Polmas Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Majene Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Mamuju Tidak Ada Tidak Ada
4 Kab. Mamuju Utara Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Mamasa Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Kendari Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Bau-Bau Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Buton Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Buton Utara* Tidak Ada Tidak Ada
27. SULAWESI SELATAN
28. SULAWESI BARAT
29. SULAWESI TENGGARA
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
5 Kab. Muna Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Kolaka Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Konawe Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Konawe Selatan Tidak Ada Ada Tidak
9 Kab. Konawe Utara* Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Bombana Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Wakatobi Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Kolaka Utara Tidak Ada Tidak Ada
1 Kota Ambon Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Maluku Tengah Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Pulau Buru Tidak Ada Ada Ada
4 Kab Buru Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Maluku Tenggara Tidak Tidak Tidak Ada
6 Kota Tual Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Seram Bagian Barat Tidak Tidak Ada Ada
9 Kab. Seram Bagian Timur Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Kep. Aru Tidak Ada Ada Ada
11 Kab Maluku Barat Daya Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Ternate Tidak Tidak Ada Ada
2 Kota Tidore Tidak Tidak Tidak Ada
3 Kab. Halmahera Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Halmahera Barat Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Halmahera Utara Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab Pulau Morotai Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Halmahera Selatan Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Halmahera Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Kep. Sula Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Jayapura Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Jayapura Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Sarmi Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Mamberamo Raya Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kerom Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Jayawijaya Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Lanny Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Mamberamo Tengah* Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Nduga Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Yalimo Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Pegunungan Bintang Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Yahukimo Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Tolikara Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Puncak Jaya Tidak Ada Tidak Tidak
15 Kab. Puncak* Tidak Tidak Tidak Tidak
31. MALUKU UTARA
32. PAPUA
30. MALUKU
Sarana Pengaman
Alarm Teralis Pagar
Pengaman
Pemadam
Kebakaran
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
16 Kab. Merauke Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Bovendigoel Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Asmat Tidak Tidak Tidak Ada
19 Kab. Mappi Tidak Ada Tidak Ada
20 Kab. Kep. Yapen Tidak Ada Ada Tidak
21 Kab. Waropen Tidak Tidak Ada Tidak
22 Kab. Biak Numfor Tidak Ada Ada Ada
23 Kab. Supiori Tidak Ada Tidak Ada
24 Kab. Nabire Tidak Ada Ada Ada
25 Kab. Dogiyai Tidak Tidak Tidak Tidak
26 Kab. Paniai Tidak Ada Ada Tidak
27 Kab. Intan Jaya Tidak Ada Ada Tidak
28 Kab. Deiyai Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Mimika Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota Sorong Tidak Ada Ada Tidak
2 Kab. Sorong Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Tambraw* Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sorong Selatan Tidak Tidak Tidak Ada
5 Kab. Maybrat* Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Raja Ampat Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Manokwari Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Teluk Bintuni Tidak Ada Tidak Ada
9 Kab. Teluk Wondama Tidak Ada Tidak Ada
10 Kab. Fak Fak Tidak Tidak Tidak Ada
11 Kab. Kaimana Tidak Tidak Ada Tidak
33. PAPUA BARAT
1 Kota Banda Aceh Tidak Ada
2 Kota Sabang Ada Ada
3 Kota Lhokseumawe Tidak Ada
4 Kota Langsa Ada Ada
5 Kab. Aceh Utara Tidak Ada
6 Kab. Aceh Barat Ada Tidak
7 Kab. Aceh Selatan Tidak Ada
8 Kab. Aceh Timur Ada Ada
9 Kab. Aceh Tengah Tidak Ada
10 Kab. Aceh Tenggara Ada Ada
11 Kab. Aceh Besar Tidak Ada
12 Kab. Aceh Singkil Ada Ada
13 Kab. Pidie Ada Tidak
14 Kab. Pidie Jaya Tidak Ada
15 Kab. Siemeuleu Ada Ada
16 Kab. Bireuen Ada Ada
17 Kab. Gayo Lues Tidak Tidak
18 Kab. Aceh Barat Daya Ada Tidak
19 Kab. Aceh Tamiang Tidak Ada
20 Kota Subulussalam Tidak Tidak
21 Kab. Nagan Raya Ada Tidak
22 Kab. Aceh Jaya Tidak Tidak
23 Kab. Bener Meriah Ada Ada
1 Kota Medan Ada Ada
2 Kota Binjai Tidak Ada
3 Kota Tebing Tinggi Tidak Tidak
4 Kota Pematang Siantar Ada Ada
5 Kota Tanjung Balai Ada Tidak
6 Kota Sibolga Ada Ada
7 Kota Padang Sidempuan Ada Ada
8 Kota Gunung Sitoli Tidak Tidak
9 Kab. Deli Serdang Ada Tidak
10 Kab. Langkat Ada Ada
11 Kab. Karo Ada Ada
12 Kab. Simalungun Ada Ada
13 Kab. Dairi Ada Ada
14 Kab. Asahan Tidak Ada
15 Kab. Batubara* (374.715) Tidak Tidak
16 Kab. Labuhan Batu Tidak Ada
17 Kab. Tapanuli Utara Ada Tidak
LAMPIRAN 7
DATA SARANA DISTRIBUSI INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
18 Kab. Tapanuli Tengah Ada Ada
19 Kab. Tapanuli Selatan Ada Ada
20 Kab. Padang Lawas Tidak Tidak
21 Kab. Padang Lawas Utara* Ada Ada
22 Kab. Nias Ada Ada
23 Kab. Toba Samosir Tidak Ada
24 Kab. Mandailing Natal Tidak Tidak
25 Kab. Humbang Hasudutan Tidak Ada
26 Kab. Pakpak Barat Tidak Tidak
27 Kab. Nias Selatan Ada Tidak
28 Kab. Samosir Ada Ada
29 Kab. Serdang Begadai Ada Tidak
30 Kab. Nias Barat Tidak Tidak
31 Kab. Nias Utara Tidak Ada
32 Kab. Labuhan Batu Utara Tidak Tidak
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Tidak Tidak
1 Kota Padang Ada Ada
2 Kota Solok Ada Ada
3 Kota Sawah Lunto Tidak Ada
4 Kota Padang Panjang Ada Ada
5 Kota Bukittinggi Ada Ada
6 Kota Payakumbuh Ada Ada
7 Kota Pariaman Ada Ada
8 Kab. Pesisir Selatan Tidak Tidak
9 Kab. Solok Ada Ada
10 Kab. Sawah Lunto Ada Ada
11 Kab. Tanah Datar Ada Ada
12 Kab. Padang Pariaman Ada Ada
13 Kab. Agam Ada Ada
14 Kab. 50 Kota Ada Ada
15 Kab. Pasaman Ada Ada
16 Kab. Kep. Mentawai Tidak Ada
17 Kab. Solok Selatan Ada Ada
18 Kab. Dharmas Raya Tidak Ada
19 Kab. Pasaman Barat Ada Ada
1 Kota Pekan Baru Ada Ada
2 Kota Dumai Tidak Tidak
3 Kab. Indragiri Hulu Tidak Tidak
4 Kab. Indragiri Hilir Tidak Ada
5 Kab. Kampar Ada Tidak
6 Kab. Bengkalis Ada Tidak
7 Kab.Kep. Meranti Tidak Tidak
8 Kab. Pelalawan Ada Tidak
9 Kab. Rokan Hulu Tidak Ada
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
10 Kab. Rokan Hilir Tidak Tidak
11 Kab. Siak Ada Ada
12 Kab. Kuantan Sengingi Tidak Tidak
1 Kota Batam Ada Ada
2 Kota Tanjung Pinang Ada Ada
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) Ada Tidak
4 Kab. Karimun Ada Ada
5 Kab. Natuna Ada Tidak
6 Kab. Kep. Anambas Tidak Tidak
7 Kab. Lingga Tidak Tidak
1 Kota Jambi Ada Ada
2 Kab. Kerinci Ada Ada
3 Kab. Merangin Ada Ada
4 Kab. Batang Hari Ada Ada
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Tidak Ada
6 Kab. Bungo Tidak Ada
7 Kab. Sarolangun Tidak Ada
8 Kab. Tebo Ada Ada
9 Kab. Muaro Jambi Ada Tidak
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Tidak Ada
11 Kota Sungai Penuh Tidak Ada
1 Kota Palembang Ada Ada
2 Kota Prabumulih Ada Tidak
3 Kota Lubuk Linggau Ada Tidak
4 Kota Pagar Alam Tidak Ada
5 Kab. OKU Ada Ada
6 Kab. OKI Tidak Tidak
7 Kab. Muara Enim Ada Ada
8 Kab. Lahat Ada Ada
9 Kab. Empat Lawang Tidak Tidak
10 Kab. Musi Rawas Tidak Ada
11 Kab. Musi Banyuasin Tidak Tidak
12 Kab. Banyuasin Tidak Tidak
13 Kab. Ogan Ilir Ada Tidak
14 Kab. OKU Timur Tidak Ada
15 Kab. OKU Selatan Tidak Ada
1 Kota Pangkal Pinang Ada Tidak
2 Kab. Bangka Ada Tidak
3 Kab. Belitung Ada Ada
4 Kab. Bangka Barat Ada Ada
5 Kab. Bangka Tengah Ada Ada
6 Kab. Bangka Selatan Ada Ada
5. KEPULAUAN RIAU
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
8. BANGKA BELITUNG
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
7 Kab. Belitung Timur Ada Ada
1 Kota Bengkulu Ada Ada
2 Kab. Bengkulu Utara Ada Ada
3 Kab. Bengkulu Selatan Ada Ada
4 Kab. Rejang Lebong Ada Ada
5 Kab. Lebong Ada Tidak
6 Kab. Seluma Ada Ada
7 Kab. Kaur Tidak Ada
8 Kab. Muko-Muko Ada Ada
9 Kab. Kepahyang Ada Ada
10 Kab. Bengkulu Tengah Tidak Ada
1 Kota Bandar Lampung Ada Ada
2 Kota Metro Ada Ada
3 Kab. Lampung Utara Ada Ada
4 Kab. Lampung Barat Ada Ada
5 Kab. Lampung Selatan Tidak Tidak
6 Kab. Pesawaran Ada Tidak
7 Kab. Lampung Timur Tidak Ada
8 Kab. Lampung Tengah Tidak Tidak
9 Kab. Tanggamus Ada Tidak
10 Kab. Pringsewu* Ada Tidak
11 Kab. Tulang Bawang Tidak Tidak
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Ada Tidak
13 Kab. Mesuji* Ada Tidak
14 Kab. Way Kanan Tidak Tidak
1 Kod. Jakarta Utara Tidak Tidak
2 Kod. Jakarta Barat Tidak Tidak
3 Kod. Jakarta Selatan Ada Ada
4 Kod. Jakarta Timur Ada Tidak
5 Kod. Jakarta Pusat Tidak Tidak
6 Kab. Kep. Seribu Tidak Tidak
1 Kota Bandung Ada Ada
2 Kota Bogor Ada Ada
3 Kota Cirebon Ada Ada
4 Kota Sukabumi Ada Ada
5 Kota Bekasi Ada Ada
6 Kota Tasikmalaya Ada Ada
7 Kota Cimahi Ada Ada
8 Kota Depok Ada Ada
9 Kota Banjar Ada Ada
10 Kab. Bogor Ada Ada
11 Kab. Sukabumi Ada Ada
9. BENGKULU
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
12 Kab. Cianjur Ada Ada
13 Kab. Bandung Ada Tidak
14 Kab. Bandung Barat Ada Tidak
15 Kab. Garut Ada Ada
16 Kab. Tasikmalaya Ada Ada
17 Kab. Ciamis Ada Ada
18 Kab. Kuningan Ada Ada
19 Kab. Cirebon Tidak Ada
20 Kab. Majalengka Ada Tidak
21 Kab. Sumedang Ada Ada
22 Kab. Indramayu Ada Tidak
23 Kab. Subang Ada Ada
24 Kab. Purwakarta Tidak Tidak
25 Kab. Karawang Ada Ada
26 Kab. Bekasi Ada Tidak
1 Kota Tangerang Tidak Tidak
2 Kota Cilegon Tidak Tidak
3 Kab. Serang Ada Tidak
4 Kota Serang Tidak Tidak
5 Kab. Lebak Tidak Tidak
6 Kab. Pandeglang Ada Ada
7 Kab. Tangerang Ada Ada
8 kota tangerang selatan Ada Tidak
1 Kota Semarang Ada Ada
2 Kota Magelang Ada Ada
3 Kota Surakarta Ada Ada
4 Kota Salatiga Ada Ada
5 Kota Pekalongan Ada Ada
6 Kota Tegal Ada Ada
7 Kab. Cilacap Ada Ada
8 Kab. Banyumas Ada Ada
9 Kab. Purbalingga Ada Tidak
10 Kab. Bj. Negara Ada Ada
11 Kab. Kebumen Tidak Tidak
12 Kab. Purworejo Ada Ada
13 Kab. Wonosobo Ada Ada
14 Kab. Magelang Ada Ada
15 Kab. Boyolali Ada Ada
16 Kab. Klaten Ada Ada
17 Kab. Sukoharjo Ada Ada
18 Kab. Wonogiri Tidak Ada
19 Kab. Karanganyar Ada Ada
20 Kab. Sragen Ada Tidak
21 Kab. Grobogan Ada Ada
13. BANTEN
14. JAWA TENGAH
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
22 Kab. Blora Ada Ada
23 Kab. Rembang Ada Ada
24 Kab. Pati Ada Ada
25 Kab. Kudus Ada Ada
26 Kab. Jepara Ada Ada
27 Kab. Demak Tidak Ada
28 Kab. Semarang Ada Ada
29 Kab. Temanggung Ada Ada
30 Kab. Kendal Ada Tidak
31 Kab. Batang Ada Ada
32 Kab. Pekalongan Ada Tidak
33 Kab. Pemalang Ada Ada
34 Kab. Tegal Ada Ada
35 Kab. Brebes Ada Ada
1 Kota Yogyakarta Ada Ada
2 Kab. Kulon Progo Ada Ada
3 Kab. Bantul Ada Tidak
4 Kab. Gunung Kidul Ada Ada
5 Kab. Sleman Ada Ada
1 Kota Surabaya Ada Tidak
2 Kota Kediri Tidak Tidak
3 Kota Blitar Ada Ada
4 Kota Malang Tidak Tidak
5 Kota Probolinggo Tidak Tidak
6 Kota Pasuruan Ada Ada
7 Kota Mojokerto Tidak Tidak
8 Kota Madiun Ada Ada
9 Kota Batu Ada Tidak
10 Kab. Pacitan Tidak Ada
11 Kab. Ponorogo Ada Ada
12 Kab. Trenggalek Ada Tidak
13 Kab. Tulungagung Ada Ada
14 Kab. Blitar Ada Tidak
15 Kab. Kediri Ada Tidak
16 Kab. Malang Ada Ada
17 Kab. Lumajang Ada Tidak
18 Kab. Jember Ada Tidak
19 Kab. Banyuwangi Tidak Tidak
20 Kab. Bondowoso Ada Ada
21 Kab. Situbondo Ada Ada
22 Kab. Probolinggo Ada Ada
23 Kab. Pasuruan Ada Ada
24 Kab. Sidoarjo Ada Ada
25 Kab. Mojokerto Ada Ada
15. DI. YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
26 Kab. Jombang Ada Ada
27 Kab. Nganjuk Tidak Tidak
28 Kab. Madiun Tidak Ada
29 Kab. Magetan Ada Ada
30 Kab. Ngawi Ada Ada
31 Kab. Lamongan Tidak Ada
32 Kab. Gresik Ada Ada
33 Kab. Bangkalan Ada Tidak
34 Kab. Sampang Tidak Tidak
35 Kab. Pamekasan Ada Ada
36 Kab. Sumenep Ada Tidak
37 Kab. Bojonegoro Ada Ada
38 Kab. Tuban Ada Ada
1 Kota. Denpasar Ada Ada
2 Kab. Jemberana Ada Ada
3 Kab. Tabanan Ada Ada
4 Kab. Badung Ada Ada
5 Kab. Gianyar Ada Ada
6 Kab. Klungkung Ada Ada
7 Kab. Bangli Ada Ada
8 Kab. Karangasem Ada Ada
9 Kab. Buleleng Ada Ada
1 Kota. Mataram Tidak Ada
2 Kota. Bima Ada Ada
3 Kab. Lombok Barat Tidak Ada
4 Kab. Lombok Tengah Ada Ada
5 Kab. Lombok Timur Ada Ada
6 Kab. Sumbawa Ada Ada
7 Kab. Dompu Tidak Ada
8 Kab. Bima Tidak Ada
9 Kab. Sumbawa Barat Ada Ada
10 Kab. Lombok Utara Ada Ada
1 Kota. Kupang Ada Ada
2 Kab. Sumba Barat Ada Ada
3 Kab. Sumba Barat Daya Tidak Tidak
4 Kab. Sumba Tengah Ada Tidak
5 Kab. Sumba Timur Tidak Tidak
6 Kab. Kupang Ada Ada
7 Kab. Sabu Raijua Ada Tidak
8 Kab. Timur Tengah Selatan Ada Ada
9 Kab. Timur Tengah Utara Tidak Ada
10 Kab. Lembata Tidak Ada
11 Kab. Belu Ada Ada
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
12 Kab. Alor Tidak Tidak
13 Kab. Flores Timur Ada Tidak
14 Kab. Sikka Tidak Tidak
15 Kab. Ende Tidak Tidak
16 Kab. Ngada Tidak Ada
17 Kab. Nagekeo Tidak Ada
18 Kab. Manggarai Tidak Ada
19 Kab. Manggarai Timur Tidak Tidak
20 Kab. Rote Ndao Tidak Tidak
21 Kab. Manggarai Barat Tidak Tidak
1 Kota. Pontianak Ada Ada
2 Kota. Singkawang Ada Ada
3 Kab. Sambas Ada Ada
4 Kab. Pontianak Ada Ada
5 Kab. Kubu Raya Tidak Tidak
6 Kab. Sanggau Ada Ada
7 Kab. Sekadau Ada Ada
8 Kab. Ketapang Ada Tidak
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Ada Tidak
10 Kab. Sintang Tidak Ada
11 Kab. Melawi Tidak Ada
12 Kab. Kapuas Hulu Ada Ada
13 Kab. Bengkayang Ada Ada
14 Kab. Landak Ada Tidak
1 Kota. Palangkaraya Ada Tidak
2 Kab. Kotawaringin Barat Ada Tidak
3 Kab. Kotawaringin Timur Ada Tidak
4 Kab. Kapuas Ada Ada
5 Kab. Barito Selatan Ada Tidak
6 Kab. Barito Utara Ada Ada
7 Kab. Murung Raya Ada Tidak
8 Kab. Barito Timur Tidak Tidak
9 Kab. Gunung Mas Ada Tidak
10 Kab. Pulang Pisau Tidak Tidak
11 Kab. Katingan Tidak Tidak
12 Kab. Seruyan Ada Tidak
13 Kab. Sukamara Ada Tidak
14 Kab. Lamandau Tidak Ada
1 Kota. Banjarmasin Ada Ada
2 Kota. Banjar Baru Ada Ada
3 Kab. Tanah Laut Ada Ada
4 Kab. Kota Baru Ada Ada
5 Kab. Banjar Ada Ada
21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
20. KALIMANTAN BARAT
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
6 Kab. Barito Kuala Ada Ada
7 Kab. Tapin Ada Ada
8 Kab. Hulu Sungai Selatan Ada Ada
9 Kab. Hulu Sungai Tengah Ada Ada
10 Kab. Hulu Sungai Utara Ada Ada
11 Kab. Tabalong Ada Ada
12 Kab. Balangan Ada Ada
13 Kab. Tanah Bumbu Ada Ada
1 Kota. Samarinda Ada Ada
2 Kota. Balik Papan Ada Ada
3 Kota. Tarakan Ada Ada
4 Kota. Bontang Tidak Tidak
5 Kab. Pasir Ada Ada
6 Kab. Kutai Kertanegara Tidak Ada
7 Kab. Berau Tidak Ada
8 Kab. Bulungan Tidak Tidak
9 Kab. Tana Tidung Ada Ada
10 Kab. Malinau Ada Ada
11 Kab. Nunukan Ada Ada
12 Kab. Kutai Barat Tidak Ada
13 Kab. Kutai Timur Ada Ada
14 Kab. Penajam Pasir Utara Tidak Ada
1 Kota.Manado Tidak Ada
2 Kota. Bitung Tidak Tidak
3 Kota. Tomohon Tidak Tidak
4 Kab. Sangihe Tidak Tidak
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Tidak Tidak
6 Kab. Talaud Tidak Tidak
7 Kab. Minahasa Tidak Ada
8 Kab. Minahasa Utara Tidak Tidak
9 Kab. Bolaang Mongondow Tidak Tidak
12 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Tidak Tidak
13 Kota Kotamobagu Ada Ada
14 Kab. Minahasa Selatan Ada Tidak
15 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Tidak Tidak
1 Kota Gorontalo Ada Ada
2 Kab. Gorontalo Ada Ada
3 Kab. Gorontalo Utara* Ada Ada
4 Kab. Boalemo Ada Ada
5 Kab. Bone Bolango Ada Ada
6 Kab. Pohuwato Ada Tidak
1 Kota Palu Ada Ada
26. SULAWESI TENGAH
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
2 Kab. Banggai Ada Tidak
3 Kab. Poso Ada Ada
4 Kab. Tojo Unauna Ada Ada
5 Kab. Donggala Ada Tidak
6 Kab. Sigi* Tidak Tidak
7 Kab. Toli-toli Ada Ada
8 Kab. Buol Ada Tidak
9 Kab. Morowali Tidak Ada
10 Kab. Banggai Kepulauan Ada Ada
11 Kab. Parigi Moutong Ada Tidak
1 Kota Makassar Ada Ada
2 Kota Pare Pare Tidak Ada
3 Kota Palopo Ada Tidak
4 Kab. Bulukumba Ada Ada
5 Kab. Bantaeng Ada Ada
6 Kab. Jeneponto Ada Tidak
7 Kab. Takalar Tidak Ada
8 Kab. Gowa Ada Ada
9 Kab. Sinjai Ada Tidak
10 Kab. Bone Ada Ada
11 Kab. Maros Ada Ada
12 Kab. Pangkep Ada Ada
13 Kab. Barru Ada Tidak
14 Kab. Soppeng Ada Tidak
15 Kab. Wajo Tidak Tidak
16 Kab. Sidrap Ada Ada
17 Kab. Pinrang Tidak Ada
18 Kab. Enrekang Tidak Ada
19 Kab. Luwu Ada Ada
20 Kab. Luwu Timur Tidak Ada
21 Kab. Luwu Utara Ada Ada
22 Kab. Tana Toraja Tidak Tidak
23 Kab. Toraja Utara Tidak Tidak
24 Kab. Selayar Tidak Ada
1 Kab. Polmas Ada Ada
2 Kab. Majene Ada Ada
3 Kab. Mamuju Ada Tidak
4 Kab. Mamuju Utara Tidak Ada
5 Kab. Mamasa Tidak Tidak
1 Kota Kendari Ada Ada
2 Kota Bau-Bau Ada Ada
3 Kab. Buton Ada Ada
4 Kab. Buton Utara* Ada Tidak
27. SULAWESI SELATAN
28. SULAWESI BARAT
29. SULAWESI TENGGARA
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
5 Kab. Muna Tidak Tidak
6 Kab. Kolaka Ada Ada
7 Kab. Konawe Tidak Tidak
8 Kab. Konawe Selatan Ada Tidak
9 Kab. Konawe Utara* Ada Ada
10 Kab. Bombana Tidak Ada
11 Kab. Wakatobi Tidak Tidak
12 Kab. Kolaka Utara Tidak Ada
1 Kota Ambon Ada Ada
2 Kab. Maluku Tengah Tidak Tidak
3 Kab. Pulau Buru Ada Ada
4 Kab Buru Selatan Ada Tidak
5 Kab. Maluku Tenggara Tidak Tidak
6 Kota Tual Ada Ada
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Tidak Tidak
8 Kab. Seram Bagian Barat Tidak Tidak
9 Kab. Seram Bagian Timur Ada Tidak
10 Kab. Kep. Aru Ada Tidak
11 Kab Maluku Barat Daya Tidak Tidak
1 Kota Ternate Ada Ada
2 Kota Tidore Ada Tidak
3 Kab. Halmahera Tengah Tidak Ada
4 Kab. Halmahera Barat Ada Ada
5 Kab. Halmahera Utara Ada Tidak
6 Kab Pulau Morotai Ada Ada
7 Kab. Halmahera Selatan Ada Ada
8 Kab. Halmahera Timur Tidak Tidak
9 Kab. Kep. Sula Tidak Ada
1 Kota Jayapura Ada Ada
2 Kab. Jayapura Ada Ada
3 Kab. Sarmi Tidak Ada
4 Kab. Mamberamo Raya Ada Tidak
5 Kab. Kerom Tidak Tidak
6 Kab. Jayawijaya Ada Tidak
7 Kab. Lanny Jaya Tidak Tidak
8 Kab. Mamberamo Tengah* Ada Tidak
9 Kab. Nduga Tidak Tidak
10 Kab. Yalimo Ada Ada
11 Kab. Pegunungan Bintang Ada Tidak
12 Kab. Yahukimo Ada Ada
13 Kab. Tolikara Ada Tidak
14 Kab. Puncak Jaya Tidak Tidak
15 Kab. Puncak* Tidak Ada
32. PAPUA
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Sarana Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
16 Kab. Merauke Ada Tidak
17 Kab. Bovendigoel Ada Ada
18 Kab. Asmat Tidak Tidak
19 Kab. Mappi Ada Ada
20 Kab. Kep. Yapen Ada Tidak
21 Kab. Waropen Ada Ada
22 Kab. Biak Numfor Ada Ada
23 Kab. Supiori Ada Ada
24 Kab. Nabire Ada Tidak
25 Kab. Dogiyai Tidak Ada
26 Kab. Paniai Tidak Ada
27 Kab. Intan Jaya Ada Ada
28 Kab. Deiyai Tidak Tidak
29 Kab. Mimika Ada Tidak
1 Kota Sorong Tidak Tidak
2 Kab. Sorong Ada Ada
3 Kab. Tambraw* Tidak Tidak
4 Kab. Sorong Selatan Tidak Ada
5 Kab. Maybrat* Ada Tidak
6 Kab. Raja Ampat Tidak Tidak
7 Kab. Manokwari Ada Ada
8 Kab. Teluk Bintuni Tidak Tidak
9 Kab. Teluk Wondama Ada Ada
10 Kab. Fak Fak Ada Tidak
11 Kab. Kaimana Tidak Ada
33. PAPUA BARAT
1 Kota Banda Aceh Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Sabang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kota Lhokseumawe Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kota Langsa Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Aceh Utara Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
6 Kab. Aceh Barat Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Aceh Selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
8 Kab. Aceh Timur Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Aceh Tengah Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Aceh Tenggara Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
11 Kab. Aceh Besar Ada Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Aceh Singkil Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
13 Kab. Pidie Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
14 Kab. Pidie Jaya Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
15 Kab. Siemeuleu Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
16 Kab. Bireuen Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
17 Kab. Gayo Lues Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada
18 Kab. Aceh Barat Daya Ada Ada Ada Ada Ada Ada
19 Kab. Aceh Tamiang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
20 Kota Subulussalam Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
21 Kab. Nagan Raya Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
22 Kab. Aceh Jaya Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
23 Kab. Bener Meriah Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Medan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Binjai Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kota Tebing Tinggi Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kota Pematang Siantar Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
5 Kota Tanjung Balai Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
6 Kota Sibolga Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Kota Padang Sidempuan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 Kota Gunung Sitoli Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Deli Serdang Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
10 Kab. Langkat Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Karo Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Simalungun Ada Ada Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Dairi Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
14 Kab. Asahan Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
15 Kab. Batubara* (374.715) Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
16 Kab. Labuhan Batu Ada Ada Ada Ada Ada Ada
17 Kab. Tapanuli Utara Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
18 Kab. Tapanuli Tengah Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
19 Kab. Tapanuli Selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
20 Kab. Padang Lawas Ada Tidak Ada Tidak Tidak Ada
21 Kab. Padang Lawas Utara* Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Nias Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Toba Samosir Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
24 Kab. Mandailing Natal Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
25 Kab. Humbang Hasudutan Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
LAMPIRAN 8
DATA SARANA PENYIMPANAN INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
26 Kab. Pakpak Barat Ada Ada Ada Ada Ada Ada
27 Kab. Nias Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
28 Kab. Samosir Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
29 Kab. Serdang Begadai Ada Ada Ada Ada Ada Ada
30 Kab. Nias Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
31 Kab. Nias Utara Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
32 Kab. Labuhan Batu Utara Ada Ada Ada Ada Ada Ada
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Padang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Solok Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kota Sawah Lunto Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Kota Padang Panjang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kota Bukittinggi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6 Kota Payakumbuh Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Kota Pariaman Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Pesisir Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Solok Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Sawah Lunto Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Tanah Datar Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Padang Pariaman Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
13 Kab. Agam Ada Ada Ada Ada Ada Ada
14 Kab. 50 Kota Ada Ada Ada Ada Ada Ada
15 Kab. Pasaman Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
16 Kab. Kep. Mentawai Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Solok Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
18 Kab. Dharmas Raya Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
19 Kab. Pasaman Barat Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Pekan Baru Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
2 Kota Dumai Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Indragiri Hulu Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Indragiri Hilir Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
5 Kab. Kampar Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Bengkalis Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab.Kep. Meranti Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
8 Kab. Pelalawan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Rokan Hulu Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Rokan Hilir Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Siak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Kuantan Sengingi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Batam Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kota Tanjung Pinang Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
4 Kab. Karimun Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Natuna Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Kep. Anambas Ada Tidak Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Lingga Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
1 Kota Jambi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Kerinci Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Merangin Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada
4 Kab. Batang Hari Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
5. KEPULAUAN RIAU
6. JAMBI
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Bungo Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada
7 Kab. Sarolangun Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada
8 Kab. Tebo Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
9 Kab. Muaro Jambi Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
11 Kota Sungai Penuh Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Palembang Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kota Prabumulih Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
3 Kota Lubuk Linggau Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kota Pagar Alam Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
5 Kab. OKU Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. OKI Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Muara Enim Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
8 Kab. Lahat Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
9 Kab. Empat Lawang Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Musi Rawas Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Musi Banyuasin Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
12 Kab. Banyuasin Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Ogan Ilir Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
14 Kab. OKU Timur Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
15 Kab. OKU Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota Pangkal Pinang Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
2 Kab. Bangka Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Belitung Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
4 Kab. Bangka Barat Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Bangka Tengah Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
6 Kab. Bangka Selatan Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
7 Kab. Belitung Timur Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Bengkulu Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
2 Kab. Bengkulu Utara Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Bengkulu Selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Rejang Lebong Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Lebong Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Seluma Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
7 Kab. Kaur Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
8 Kab. Muko-Muko Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Kepahyang Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Bengkulu Tengah Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota Bandar Lampung Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Metro Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Lampung Utara Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
4 Kab. Lampung Barat Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Lampung Selatan Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Pesawaran Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Lampung Timur Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Lampung Tengah Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Tanggamus Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Pringsewu* Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Tulang Bawang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
8. BANGKA BELITUNG
9. BENGKULU
10. LAMPUNG
7. SUMATERA SELATAN
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Ada Ada Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Mesuji* Ada Ada Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Way Kanan Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
1 Kod. Jakarta Utara Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kod. Jakarta Barat Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
3 Kod. Jakarta Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Kod. Jakarta Timur Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
5 Kod. Jakarta Pusat Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Kep. Seribu Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Bandung Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada
2 Kota Bogor Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kota Cirebon Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
4 Kota Sukabumi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kota Bekasi Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada
6 Kota Tasikmalaya Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak
7 Kota Cimahi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 Kota Depok Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kota Banjar Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada
10 Kab. Bogor Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Sukabumi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Cianjur Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
13 Kab. Bandung Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
14 Kab. Bandung Barat Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
15 Kab. Garut Ada Ada Ada Ada Ada Ada
16 Kab. Tasikmalaya Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
17 Kab. Ciamis Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
18 Kab. Kuningan Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
19 Kab. Cirebon Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada
20 Kab. Majalengka Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
21 Kab. Sumedang Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
22 Kab. Indramayu Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Subang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
24 Kab. Purwakarta Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
25 Kab. Karawang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
26 Kab. Bekasi Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Tangerang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Cilegon Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Serang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
4 Kota Serang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Lebak Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. Pandeglang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Tangerang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 kota tangerang selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
1 Kota Semarang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Magelang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kota Surakarta Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
4 Kota Salatiga Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kota Pekalongan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
6 Kota Tegal Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Cilacap Ada Ada Ada Ada Ada Ada
14. JAWA TENGAH
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
13. BANTEN
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
8 Kab. Banyumas Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
9 Kab. Purbalingga Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Bj. Negara Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Kebumen Ada Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Purworejo Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
13 Kab. Wonosobo Ada Ada Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Magelang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
15 Kab. Boyolali Ada Ada Ada Ada Ada Ada
16 Kab. Klaten Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
17 Kab. Sukoharjo Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
18 Kab. Wonogiri Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
19 Kab. Karanganyar Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
20 Kab. Sragen Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
21 Kab. Grobogan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
22 Kab. Blora Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
23 Kab. Rembang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
24 Kab. Pati Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
25 Kab. Kudus Ada Ada Ada Ada Ada Ada
26 Kab. Jepara Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
27 Kab. Demak Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
28 Kab. Semarang Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
29 Kab. Temanggung Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
30 Kab. Kendal Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
31 Kab. Batang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
32 Kab. Pekalongan Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
33 Kab. Pemalang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
34 Kab. Tegal Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
35 Kab. Brebes Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Yogyakarta Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Kulon Progo Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Bantul Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
4 Kab. Gunung Kidul Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Sleman Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Surabaya Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Kediri Tidak Tidak Tidak Ada Ada Ada
3 Kota Blitar Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
4 Kota Malang Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kota Probolinggo Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
6 Kota Pasuruan Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kota Mojokerto Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kota Madiun Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
9 Kota Batu Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Pacitan Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Ponorogo Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Trenggalek Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Tulungagung Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
14 Kab. Blitar Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
15 Kab. Kediri Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
16 Kab. Malang Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
17 Kab. Lumajang Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Jember Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Banyuwangi Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
15. DI. YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
20 Kab. Bondowoso Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
21 Kab. Situbondo Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
22 Kab. Probolinggo Ada Ada Ada Ada Ada Ada
23 Kab. Pasuruan Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
24 Kab. Sidoarjo Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
25 Kab. Mojokerto Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
26 Kab. Jombang Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
27 Kab. Nganjuk Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
28 Kab. Madiun Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
29 Kab. Magetan Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
30 Kab. Ngawi Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
31 Kab. Lamongan Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
32 Kab. Gresik Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
33 Kab. Bangkalan Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
34 Kab. Sampang Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
35 Kab. Pamekasan Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
36 Kab. Sumenep Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
37 Kab. Bojonegoro Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
38 Kab. Tuban Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
1 Kota. Denpasar Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Jemberana Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Tabanan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
4 Kab. Badung Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
5 Kab. Gianyar Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Klungkung Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Bangli Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Karangasem Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Buleleng Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota. Mataram Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kota. Bima Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Lombok Barat Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
4 Kab. Lombok Tengah Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Lombok Timur Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Sumbawa Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Dompu Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Bima Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Sumbawa Barat Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Lombok Utara Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota. Kupang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Sumba Barat Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Sumba Barat Daya Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Sumba Tengah Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Sumba Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kupang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Sabu Raijua Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Timur Tengah Selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Timur Tengah Utara Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Lembata Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Belu Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
12 Kab. Alor Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Flores Timur Ada Ada Ada Ada Ada Ada
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
14 Kab. Sikka Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Ende Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
16 Kab. Ngada Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Nagekeo Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
18 Kab. Manggarai Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
19 Kab. Manggarai Timur Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
20 Kab. Rote Ndao Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Manggarai Barat Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota. Pontianak Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kota. Singkawang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Sambas Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
4 Kab. Pontianak Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Kubu Raya Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
6 Kab. Sanggau Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Sekadau Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Ketapang Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Sintang Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
11 Kab. Melawi Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Kapuas Hulu Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
13 Kab. Bengkayang Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
14 Kab. Landak Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
1 Kota. Palangkaraya Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Kotawaringin Barat Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Kotawaringin Timur Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Kapuas Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Barito Selatan Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. Barito Utara Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Murung Raya Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Barito Timur Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
9 Kab. Gunung Mas Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Pulang Pisau Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
11 Kab. Katingan Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
12 Kab. Seruyan Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
13 Kab. Sukamara Ada Ada Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Lamandau Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota. Banjarmasin Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota. Banjar Baru Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
3 Kab. Tanah Laut Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
4 Kab. Kota Baru Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Banjar Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
6 Kab. Barito Kuala Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Tapin Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
8 Kab. Hulu Sungai Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Hulu Sungai Tengah Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Hulu Sungai Utara Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Tabalong Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
12 Kab. Balangan Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Tanah Bumbu Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
1 Kota. Samarinda Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
2 Kota. Balik Papan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kota. Tarakan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Kota. Bontang Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
5 Kab. Pasir Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Kutai Kertanegara Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Berau Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
8 Kab. Bulungan Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kab. Tana Tidung Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Malinau Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
11 Kab. Nunukan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Kutai Barat Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
13 Kab. Kutai Timur Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. Penajam Pasir Utara Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
1 Kota.Manado Tidak Ada Ada Tidak Tidak Ada
2 Kota. Bitung Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kota. Tomohon Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Sangihe Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
6 Kab. Talaud Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Minahasa Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
8 Kab. Minahasa Utara Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Bolaang Mongondow Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kota Kotamobagu Ada Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Minahasa Selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Gorontalo Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Gorontalo Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Gorontalo Utara* Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Boalemo Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Bone Bolango Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Pohuwato Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Palu Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Banggai Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
3 Kab. Poso Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Tojo Unauna Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Donggala Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Sigi* Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Toli-toli Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
8 Kab. Buol Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Morowali Ada Ada Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Banggai Kepulauan Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Parigi Moutong Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota Makassar Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Pare Pare Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
3 Kota Palopo Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
4 Kab. Bulukumba Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Bantaeng Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
6 Kab. Jeneponto Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Takalar Ada Ada Ada Ada Ada Ada
27. SULAWESI SELATAN
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
8 Kab. Gowa Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Sinjai Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Bone Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
11 Kab. Maros Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
12 Kab. Pangkep Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Barru Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
14 Kab. Soppeng Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
15 Kab. Wajo Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
16 Kab. Sidrap Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
17 Kab. Pinrang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
18 Kab. Enrekang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
19 Kab. Luwu Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
20 Kab. Luwu Timur Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
21 Kab. Luwu Utara Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
22 Kab. Tana Toraja Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
23 Kab. Toraja Utara Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
24 Kab. Selayar Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
1 Kab. Polmas Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kab. Majene Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Mamuju Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Mamuju Utara Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Mamasa Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Kendari Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Bau-Bau Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Buton Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Buton Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
5 Kab. Muna Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
6 Kab. Kolaka Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Konawe Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Konawe Selatan Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Konawe Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
10 Kab. Bombana Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Wakatobi Ada Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Kolaka Utara Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Ambon Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Maluku Tengah Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Pulau Buru Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kab Buru Selatan Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Maluku Tenggara Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
6 Kota Tual Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Seram Bagian Barat Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Seram Bagian Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Kep. Aru Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
11 Kab Maluku Barat Daya Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Ternate Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Tidore Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Halmahera Tengah Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kab. Halmahera Barat Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
5 Kab. Halmahera Utara Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
28. SULAWESI BARAT
29. SULAWESI TENGGARA
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
Lemari
Narkotik
Sarana PenyimpananNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota Lemari
Vaksin/Cold Lemari EsRak Pallet
Lemari
Obat
6 Kab Pulau Morotai Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
7 Kab. Halmahera Selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
8 Kab. Halmahera Timur Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Kep. Sula Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
1 Kota Jayapura Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Jayapura Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Sarmi Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Mamberamo Raya Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kerom Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Jayawijaya Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Lanny Jaya Ada Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Mamberamo Tengah* Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Nduga Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Yalimo Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak
11 Kab. Pegunungan Bintang Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Yahukimo Ada Ada Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Tolikara Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
14 Kab. Puncak Jaya Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak
15 Kab. Puncak* Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
16 Kab. Merauke Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
17 Kab. Bovendigoel Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
18 Kab. Asmat Ada Ada Ada Ada Ada Ada
19 Kab. Mappi Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
20 Kab. Kep. Yapen Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
21 Kab. Waropen Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
22 Kab. Biak Numfor Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
23 Kab. Supiori Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
24 Kab. Nabire Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
25 Kab. Dogiyai Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
26 Kab. Paniai Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
27 Kab. Intan Jaya Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
28 Kab. Deiyai Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Mimika Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Sorong Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Sorong Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Tambraw* Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sorong Selatan Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Maybrat* Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Raja Ampat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Manokwari Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
8 Kab. Teluk Bintuni Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Teluk Wondama Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
10 Kab. Fak Fak Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
11 Kab. Kaimana Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
33. PAPUA BARAT
32. PAPUA
1 Kota Banda Aceh Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
2 Kota Sabang Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kota Lhokseumawe Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kota Langsa Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Aceh Utara Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Aceh Barat Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Aceh Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
8 Kab. Aceh Timur Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Aceh Tengah Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Aceh Tenggara Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Aceh Besar Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Aceh Singkil Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
13 Kab. Pidie Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
14 Kab. Pidie Jaya Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Siemeuleu Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
16 Kab. Bireuen Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Gayo Lues Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
18 Kab. Aceh Barat Daya Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
19 Kab. Aceh Tamiang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
20 Kota Subulussalam Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
21 Kab. Nagan Raya Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
22 Kab. Aceh Jaya Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Bener Meriah Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
1 Kota Medan Tidak Ada Tidak Tidak Ada Ada
2 Kota Binjai Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
3 Kota Tebing Tinggi Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak
4 Kota Pematang Siantar Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kota Tanjung Balai Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kota Sibolga Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
7 Kota Padang Sidempuan Tidak Ada Tidak Tidak Ada Ada
8 Kota Gunung Sitoli Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Deli Serdang Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Ada
10 Kab. Langkat Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Karo Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
12 Kab. Simalungun Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Dairi Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Asahan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
15 Kab. Batubara* (374.715) Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
16 Kab. Labuhan Batu Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
17 Kab. Tapanuli Utara Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
18 Kab. Tapanuli Tengah Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Tapanuli Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kab. Padang Lawas Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Padang Lawas Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
LAMPIRAN 9
DATA SARANA PENUNJANG INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
22 Kab. Nias Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Toba Samosir Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
24 Kab. Mandailing Natal Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
25 Kab. Humbang Hasudutan Ada Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
26 Kab. Pakpak Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
27 Kab. Nias Selatan Tidak Ada Tidak Tidak Ada Tidak
28 Kab. Samosir Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Serdang Begadai Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
30 Kab. Nias Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
31 Kab. Nias Utara Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
32 Kab. Labuhan Batu Utara Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Ada
1 Kota Padang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Solok Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kota Sawah Lunto Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kota Padang Panjang Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kota Bukittinggi Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
6 Kota Payakumbuh Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
7 Kota Pariaman Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
8 Kab. Pesisir Selatan Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Solok Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Sawah Lunto Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
11 Kab. Tanah Datar Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
12 Kab. Padang Pariaman Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
13 Kab. Agam Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. 50 Kota Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
15 Kab. Pasaman Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Kep. Mentawai Tidak Tidak Tidak Ada Ada Tidak
17 Kab. Solok Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
18 Kab. Dharmas Raya Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
19 Kab. Pasaman Barat Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
1 Kota Pekan Baru Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
2 Kota Dumai Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Indragiri Hulu Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kab. Indragiri Hilir Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kampar Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada
6 Kab. Bengkalis Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab.Kep. Meranti Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Pelalawan Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kab. Rokan Hulu Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Rokan Hilir Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
11 Kab. Siak Tidak Ada Tidak Tidak Ada Tidak
12 Kab. Kuantan Sengingi Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
1 Kota Batam Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
2 Kota Tanjung Pinang Tidak Ada Ada Ada Tidak Tidak
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Karimun Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
5. KEPULAUAN RIAU
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
5 Kab. Natuna Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. Kep. Anambas Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Lingga Tidak Ada Ada Tidak Tidak Tidak
1 Kota Jambi Ada Tidak Ada Tidak Tidak Ada
2 Kab. Kerinci Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
3 Kab. Merangin Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
4 Kab. Batang Hari Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Ada Tidak Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Bungo Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Sarolangun Ada Tidak Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Tebo Ada Tidak Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Muaro Jambi Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
11 Kota Sungai Penuh Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Palembang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Prabumulih Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
3 Kota Lubuk Linggau Tidak Ada Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kota Pagar Alam Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
5 Kab. OKU Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. OKI Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Muara Enim Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
8 Kab. Lahat Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Empat Lawang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Musi Rawas Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Musi Banyuasin Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
12 Kab. Banyuasin Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
13 Kab. Ogan Ilir Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
14 Kab. OKU Timur Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. OKU Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Pangkal Pinang Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kab. Bangka Ada Tidak Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Belitung Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
4 Kab. Bangka Barat Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Bangka Tengah Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Bangka Selatan Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Belitung Timur Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Bengkulu Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
2 Kab. Bengkulu Utara Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
3 Kab. Bengkulu Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
4 Kab. Rejang Lebong Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Ada
5 Kab. Lebong Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
6 Kab. Seluma Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Kaur Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
8 Kab. Muko-Muko Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kab. Kepahyang Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Bengkulu Tengah Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
8. BANGKA BELITUNG
9. BENGKULU
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
1 Kota Bandar Lampung Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
2 Kota Metro Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Lampung Utara Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Lampung Barat Ada Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Lampung Selatan Tidak Tidak Ada Ada Ada Tidak
6 Kab. Pesawaran Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Lampung Timur Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Lampung Tengah Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Tanggamus Tidak Tidak Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Pringsewu* Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Tulang Bawang Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Tidak Tidak Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Mesuji* Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
14 Kab. Way Kanan Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
1 Kod. Jakarta Utara Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak
2 Kod. Jakarta Barat Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kod. Jakarta Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Kod. Jakarta Timur Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kod. Jakarta Pusat Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
6 Kab. Kep. Seribu Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Bandung Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kota Bogor Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kota Cirebon Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota Sukabumi Ada Tidak Ada Tidak Tidak Ada
5 Kota Bekasi Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
6 Kota Tasikmalaya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kota Cimahi Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
8 Kota Depok Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kota Banjar Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Bogor Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
11 Kab. Sukabumi Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
12 Kab. Cianjur Tidak Ada Ada Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Bandung Tidak Ada Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. Bandung Barat Tidak Ada Ada Tidak Tidak Ada
15 Kab. Garut Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
16 Kab. Tasikmalaya Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
17 Kab. Ciamis Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Kuningan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
19 Kab. Cirebon Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
20 Kab. Majalengka Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Ada
21 Kab. Sumedang Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
22 Kab. Indramayu Tidak Tidak Tidak Ada Ada Ada
23 Kab. Subang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
24 Kab. Purwakarta Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
25 Kab. Karawang Tidak Ada Ada Tidak Tidak Tidak
26 Kab. Bekasi Tidak Ada Tidak Tidak Ada Ada
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
13. BANTEN
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
1 Kota Tangerang Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
2 Kota Cilegon Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
3 Kab. Serang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
4 Kota Serang Ada Tidak Tidak Ada Tidak Ada
5 Kab. Lebak Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Pandeglang Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Tangerang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 kota tangerang selatan Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
1 Kota Semarang Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Magelang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kota Surakarta Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kota Salatiga Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kota Pekalongan Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
6 Kota Tegal Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Cilacap Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada
8 Kab. Banyumas Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Purbalingga Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Bj. Negara Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Kebumen Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Purworejo Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
13 Kab. Wonosobo Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
14 Kab. Magelang Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
15 Kab. Boyolali Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
16 Kab. Klaten Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
17 Kab. Sukoharjo Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
18 Kab. Wonogiri Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
19 Kab. Karanganyar Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
20 Kab. Sragen Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
21 Kab. Grobogan Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
22 Kab. Blora Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
23 Kab. Rembang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
24 Kab. Pati Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
25 Kab. Kudus Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
26 Kab. Jepara Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
27 Kab. Demak Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
28 Kab. Semarang Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Temanggung Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
30 Kab. Kendal Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
31 Kab. Batang Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
32 Kab. Pekalongan Tidak Ada Tidak Tidak Ada Tidak
33 Kab. Pemalang Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
34 Kab. Tegal Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
35 Kab. Brebes Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Yogyakarta Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Kulon Progo Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Bantul Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Gunung Kidul Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Sleman Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
14. JAWA TENGAH
15. DI. YOGYAKARTA
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
1 Kota Surabaya Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Kediri Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kota Blitar Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kota Malang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kota Probolinggo Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kota Pasuruan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kota Mojokerto Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kota Madiun Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kota Batu Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
10 Kab. Pacitan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Ponorogo Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Trenggalek Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Tulungagung Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
14 Kab. Blitar Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
15 Kab. Kediri Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
16 Kab. Malang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Lumajang Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Jember Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Banyuwangi Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
20 Kab. Bondowoso Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
21 Kab. Situbondo Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
22 Kab. Probolinggo Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
23 Kab. Pasuruan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
24 Kab. Sidoarjo Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
25 Kab. Mojokerto Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
26 Kab. Jombang Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
27 Kab. Nganjuk Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
28 Kab. Madiun Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
29 Kab. Magetan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
30 Kab. Ngawi Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
31 Kab. Lamongan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
32 Kab. Gresik Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
33 Kab. Bangkalan Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
34 Kab. Sampang Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
35 Kab. Pamekasan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
36 Kab. Sumenep Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
37 Kab. Bojonegoro Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
38 Kab. Tuban Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota. Denpasar Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kab. Jemberana Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Tabanan Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Badung Tidak Ada Ada Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Gianyar Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Klungkung Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Bangli Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kab. Karangasem Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Buleleng Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
16. JAWA TIMUR
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
1 Kota. Mataram Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
2 Kota. Bima Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
3 Kab. Lombok Barat Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Lombok Tengah Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Lombok Timur Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Sumbawa Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Dompu Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Bima Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Sumbawa Barat Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
10 Kab. Lombok Utara Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
1 Kota. Kupang Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
2 Kab. Sumba Barat Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Sumba Barat Daya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sumba Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Sumba Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kupang Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Sabu Raijua Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Timur Tengah Selatan Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
9 Kab. Timur Tengah Utara Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Lembata Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Belu Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
12 Kab. Alor Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Flores Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Sikka Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Ende Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Ngada Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
17 Kab. Nagekeo Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Manggarai Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
19 Kab. Manggarai Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kab. Rote Ndao Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Manggarai Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota. Pontianak Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
2 Kota. Singkawang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Sambas Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
4 Kab. Pontianak Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
5 Kab. Kubu Raya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Sanggau Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Sekadau Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Ketapang Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Sintang Tidak Tidak Ada Ada Tidak Tidak
11 Kab. Melawi Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Kapuas Hulu Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Bengkayang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Landak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota. Palangkaraya Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Kotawaringin Barat Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
3 Kab. Kotawaringin Timur Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Kapuas Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Barito Selatan Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
6 Kab. Barito Utara Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
7 Kab. Murung Raya Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kab. Barito Timur Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
9 Kab. Gunung Mas Ada Ada Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Pulang Pisau Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Katingan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Seruyan Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
13 Kab. Sukamara Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
14 Kab. Lamandau Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
1 Kota. Banjarmasin Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
2 Kota. Banjar Baru Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Tanah Laut Tidak Ada Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Kota Baru Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Banjar Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
6 Kab. Barito Kuala Tidak Ada Ada Ada Ada Tidak
7 Kab. Tapin Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
8 Kab. Hulu Sungai Selatan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Hulu Sungai Tengah Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
10 Kab. Hulu Sungai Utara Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Tabalong Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Balangan Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Tanah Bumbu Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
1 Kota. Samarinda Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
2 Kota. Balik Papan Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
3 Kota. Tarakan Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kota. Bontang Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Pasir Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. Kutai Kertanegara Tidak Ada Ada Ada Ada Tidak
7 Kab. Berau Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Bulungan Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Tana Tidung Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Malinau Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Nunukan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Kutai Barat Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
13 Kab. Kutai Timur Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Penajam Pasir Utara Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota.Manado Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kota. Bitung Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
3 Kota. Tomohon Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sangihe Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab. Talaud Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Minahasa Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Minahasa Utara Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
22. KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
9 Kab. Bolaang Mongondow Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kota Kotamobagu Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Minahasa Selatan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Gorontalo Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kab. Gorontalo Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
3 Kab. Gorontalo Utara* Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Boalemo Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
5 Kab. Bone Bolango Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. Pohuwato Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota Palu Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
2 Kab. Banggai Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Poso Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
4 Kab. Tojo Unauna Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
5 Kab. Donggala Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Sigi* Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Toli-toli Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Buol Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Morowali Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
10 Kab. Banggai Kepulauan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Parigi Moutong Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 Kota Makassar Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Pare Pare Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
3 Kota Palopo Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Bulukumba Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Bantaeng Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. Jeneponto Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Takalar Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Gowa Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kab. Sinjai Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Bone Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Maros Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Pangkep Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
13 Kab. Barru Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Soppeng Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada
15 Kab. Wajo Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
16 Kab. Sidrap Ada Ada Tidak Tidak Tidak Ada
17 Kab. Pinrang Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
18 Kab. Enrekang Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
19 Kab. Luwu Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kab. Luwu Timur Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
21 Kab. Luwu Utara Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
22 Kab. Tana Toraja Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Toraja Utara Tidak Ada Ada Tidak Tidak Tidak
24 Kab. Selayar Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
27. SULAWESI SELATAN
28. SULAWESI BARAT
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
1 Kab. Polmas Ada Tidak Tidak Ada Tidak Ada
2 Kab. Majene Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Mamuju Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Mamuju Utara Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Mamasa Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Kendari Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
2 Kota Bau-Bau Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Buton Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Buton Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Muna Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kolaka Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Konawe Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Konawe Selatan Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Konawe Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
10 Kab. Bombana Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Wakatobi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Kolaka Utara Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Ambon Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada
2 Kab. Maluku Tengah Tidak Ada Ada Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Pulau Buru Tidak Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab Buru Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Maluku Tenggara Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kota Tual Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Seram Bagian Barat Tidak Ada Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Seram Bagian Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Kep. Aru Tidak Ada Ada Tidak Tidak Tidak
11 Kab Maluku Barat Daya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Ternate Tidak Ada Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kota Tidore Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Halmahera Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Halmahera Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Halmahera Utara Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab Pulau Morotai Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Halmahera Selatan Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Ada
8 Kab. Halmahera Timur Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Kep. Sula Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota Jayapura Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
2 Kab. Jayapura Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Sarmi Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Mamberamo Raya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kerom Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Jayawijaya Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Lanny Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Mamberamo Tengah* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Nduga Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
29. SULAWESI TENGGARA
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
32. PAPUA
Kipas
Angin
Sarana PenunjangNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Generator Pompa AirKereta
Dorong
Air
Conditioner
Exhaust
Fan
10 Kab. Yalimo Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Pegunungan Bintang Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Yahukimo Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Tolikara Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Puncak Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Puncak* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Merauke Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Ada
17 Kab. Bovendigoel Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Asmat Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
19 Kab. Mappi Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak
20 Kab. Kep. Yapen Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Waropen Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
22 Kab. Biak Numfor Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Supiori Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
24 Kab. Nabire Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
25 Kab. Dogiyai Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
26 Kab. Paniai Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
27 Kab. Intan Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
28 Kab. Deiyai Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Mimika Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Sorong Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Ada
2 Kab. Sorong Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Tambraw* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sorong Selatan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Maybrat* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Raja Ampat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Manokwari Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Teluk Bintuni Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Teluk Wondama Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Fak Fak Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Kaimana Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
33. PAPUA BARAT
1 Kota Banda Aceh Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kota Sabang Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
3 Kota Lhokseumawe Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
4 Kota Langsa Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Aceh Utara Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Aceh Barat Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
7 Kab. Aceh Selatan Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
8 Kab. Aceh Timur Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Aceh Tengah Tidak Tidak Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Aceh Tenggara Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
11 Kab. Aceh Besar Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Aceh Singkil Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
13 Kab. Pidie Tidak Tidak Ada Ada Tidak Tidak
14 Kab. Pidie Jaya Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Siemeuleu Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
16 Kab. Bireuen Ada Ada Ada Ada Ada Ada
17 Kab. Gayo Lues Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Aceh Barat Daya Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
19 Kab. Aceh Tamiang Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
20 Kota Subulussalam Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Nagan Raya Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Aceh Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Bener Meriah Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Medan Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
2 Kota Binjai Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
3 Kota Tebing Tinggi Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
4 Kota Pematang Siantar Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
5 Kota Tanjung Balai Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
6 Kota Sibolga Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kota Padang Sidempuan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kota Gunung Sitoli Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Deli Serdang Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Langkat Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
11 Kab. Karo Tidak Tidak Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Simalungun Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Dairi Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Asahan Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
15 Kab. Batubara* (374.715) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Labuhan Batu Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
17 Kab. Tapanuli Utara Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
18 Kab. Tapanuli Tengah Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
19 Kab. Tapanuli Selatan Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
20 Kab. Padang Lawas Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
21 Kab. Padang Lawas Utara* Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
LAMPIRAN 10
DATA SARANA ADMINISTRASI INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
22 Kab. Nias Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
23 Kab. Toba Samosir Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
24 Kab. Mandailing Natal Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
25 Kab. Humbang Hasudutan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
26 Kab. Pakpak Barat Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
27 Kab. Nias Selatan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
28 Kab. Samosir Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
29 Kab. Serdang Begadai Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
30 Kab. Nias Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
31 Kab. Nias Utara Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
32 Kab. Labuhan Batu Utara Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Padang Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota Solok Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
3 Kota Sawah Lunto Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
4 Kota Padang Panjang Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
5 Kota Bukittinggi Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
6 Kota Payakumbuh Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
7 Kota Pariaman Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Pesisir Selatan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Solok Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Sawah Lunto Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Tanah Datar Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Padang Pariaman Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Agam Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. 50 Kota Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Pasaman Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
16 Kab. Kep. Mentawai Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
17 Kab. Solok Selatan Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
18 Kab. Dharmas Raya Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
19 Kab. Pasaman Barat Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Pekan Baru Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota Dumai Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Indragiri Hulu Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Indragiri Hilir Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Kampar Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Bengkalis Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab.Kep. Meranti Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Pelalawan Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Rokan Hulu Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Rokan Hilir Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Siak Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Kuantan Sengingi Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Batam Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Tanjung Pinang Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Karimun Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4. RIAU
5. KEPULAUAN RIAU
3. SUMATERA BARAT
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
5 Kab. Natuna Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Kep. Anambas Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Lingga Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Jambi Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Kerinci Tidak Tidak Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Merangin Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Batang Hari Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Tidak Ada Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. Bungo Tidak Tidak Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Sarolangun Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Tebo Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Muaro Jambi Ada Tidak Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Tidak Tidak Ada Ada Ada Ada
11 Kota Sungai Penuh Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Palembang Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota Prabumulih Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kota Lubuk Linggau Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota Pagar Alam Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. OKU Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. OKI Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Muara Enim Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Lahat Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
9 Kab. Empat Lawang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Musi Rawas Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kab. Musi Banyuasin Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
12 Kab. Banyuasin Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
13 Kab. Ogan Ilir Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
14 Kab. OKU Timur Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
15 Kab. OKU Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Pangkal Pinang Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
2 Kab. Bangka Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Belitung Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
4 Kab. Bangka Barat Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Bangka Tengah Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Bangka Selatan Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Belitung Timur Ada Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Bengkulu Tidak Ada Ada Ada Tidak Ada
2 Kab. Bengkulu Utara Ada Ada Ada Tidak Tidak Ada
3 Kab. Bengkulu Selatan Tidak Tidak Ada Ada Tidak Ada
4 Kab. Rejang Lebong Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Lebong Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. Seluma Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Kaur Ada Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Muko-Muko Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Kepahyang Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Bengkulu Tengah Ada Tidak Ada Tidak Tidak Ada
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
8. BANGKA BELITUNG
9. BENGKULU
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota Bandar Lampung Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak
2 Kota Metro Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Lampung Utara Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Lampung Barat Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
5 Kab. Lampung Selatan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Pesawaran Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Lampung Timur Ada Ada Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Lampung Tengah Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Tanggamus Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Pringsewu* Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Tulang Bawang Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
13 Kab. Mesuji* Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
14 Kab. Way Kanan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
1 Kod. Jakarta Utara Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
2 Kod. Jakarta Barat Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
3 Kod. Jakarta Selatan Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
4 Kod. Jakarta Timur Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
5 Kod. Jakarta Pusat Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Kep. Seribu Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Bandung Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
2 Kota Bogor Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
3 Kota Cirebon Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
4 Kota Sukabumi Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
5 Kota Bekasi Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kota Tasikmalaya Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
7 Kota Cimahi Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
8 Kota Depok Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
9 Kota Banjar Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Bogor Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
11 Kab. Sukabumi Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Cianjur Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
13 Kab. Bandung Tidak Ada Ada Ada Tidak Tidak
14 Kab. Bandung Barat Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Garut Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
16 Kab. Tasikmalaya Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
17 Kab. Ciamis Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
18 Kab. Kuningan Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
19 Kab. Cirebon Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
20 Kab. Majalengka Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
21 Kab. Sumedang Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Indramayu Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
23 Kab. Subang Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
24 Kab. Purwakarta Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
25 Kab. Karawang Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
26 Kab. Bekasi Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
13. BANTEN
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota Tangerang Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Cilegon Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Serang Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
4 Kota Serang Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Lebak Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. Pandeglang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Tangerang Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
8 kota tangerang selatan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
1 Kota Semarang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Magelang Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Kota Surakarta Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Kota Salatiga Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
5 Kota Pekalongan Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
6 Kota Tegal Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Cilacap Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Banyumas Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Purbalingga Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Bj. Negara Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Kebumen Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Purworejo Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Wonosobo Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Magelang Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
15 Kab. Boyolali Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
16 Kab. Klaten Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
17 Kab. Sukoharjo Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
18 Kab. Wonogiri Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
19 Kab. Karanganyar Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
20 Kab. Sragen Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
21 Kab. Grobogan Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
22 Kab. Blora Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
23 Kab. Rembang Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
24 Kab. Pati Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
25 Kab. Kudus Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
26 Kab. Jepara Ada Ada Ada Ada Ada Ada
27 Kab. Demak Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
28 Kab. Semarang Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak
29 Kab. Temanggung Ada Ada Ada Ada Ada Ada
30 Kab. Kendal Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
31 Kab. Batang Tidak Ada Ada Ada Ada Tidak
32 Kab. Pekalongan Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
33 Kab. Pemalang Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
34 Kab. Tegal Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
35 Kab. Brebes Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
1 Kota Yogyakarta Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Kulon Progo Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Bantul Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Gunung Kidul Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Sleman Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
14. JAWA TENGAH
15. DI. YOGYAKARTA
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota Surabaya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Kediri Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
3 Kota Blitar Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
4 Kota Malang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kota Probolinggo Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kota Pasuruan Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
7 Kota Mojokerto Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kota Madiun Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
9 Kota Batu Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Pacitan Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
11 Kab. Ponorogo Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
12 Kab. Trenggalek Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Tulungagung Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Blitar Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
15 Kab. Kediri Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
16 Kab. Malang Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Lumajang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Jember Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Banyuwangi Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
20 Kab. Bondowoso Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
21 Kab. Situbondo Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
22 Kab. Probolinggo Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
23 Kab. Pasuruan Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
24 Kab. Sidoarjo Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
25 Kab. Mojokerto Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
26 Kab. Jombang Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
27 Kab. Nganjuk Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
28 Kab. Madiun Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
29 Kab. Magetan Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
30 Kab. Ngawi Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
31 Kab. Lamongan Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
32 Kab. Gresik Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
33 Kab. Bangkalan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
34 Kab. Sampang Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
35 Kab. Pamekasan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
36 Kab. Sumenep Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
37 Kab. Bojonegoro Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
38 Kab. Tuban Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota. Denpasar Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kab. Jemberana Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Tabanan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Badung Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Gianyar Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Klungkung Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Bangli Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Karangasem Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Buleleng Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
16. JAWA TIMUR
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
1 Kota. Mataram Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota. Bima Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Lombok Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Lombok Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Lombok Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Sumbawa Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Dompu Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Bima Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Sumbawa Barat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Lombok Utara Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota. Kupang Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kab. Sumba Barat Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Sumba Barat Daya Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Sumba Tengah Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Sumba Timur Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kupang Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Sabu Raijua Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Timur Tengah Selatan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Timur Tengah Utara Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Lembata Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Belu Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
12 Kab. Alor Ada Tidak Tidak Tidak Ada Ada
13 Kab. Flores Timur Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
14 Kab. Sikka Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Ende Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
16 Kab. Ngada Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
17 Kab. Nagekeo Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
18 Kab. Manggarai Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
19 Kab. Manggarai Timur Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
20 Kab. Rote Ndao Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Manggarai Barat Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota. Pontianak Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
2 Kota. Singkawang Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Sambas Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Pontianak Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Kubu Raya Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab. Sanggau Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Sekadau Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kab. Ketapang Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Sintang Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
11 Kab. Melawi Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Kapuas Hulu Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Bengkayang Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Landak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota. Palangkaraya Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Kotawaringin Barat Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
19. NUSA TENGGARA TIMUR
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
3 Kab. Kotawaringin Timur Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Kapuas Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Barito Selatan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Barito Utara Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Murung Raya Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
8 Kab. Barito Timur Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
9 Kab. Gunung Mas Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
10 Kab. Pulang Pisau Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
11 Kab. Katingan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Seruyan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Sukamara Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Lamandau Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
1 Kota. Banjarmasin Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota. Banjar Baru Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Tanah Laut Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Kota Baru Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
5 Kab. Banjar Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
6 Kab. Barito Kuala Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Tapin Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Hulu Sungai Selatan Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
9 Kab. Hulu Sungai Tengah Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Hulu Sungai Utara Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Tabalong Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
12 Kab. Balangan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
13 Kab. Tanah Bumbu Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
1 Kota. Samarinda Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
2 Kota. Balik Papan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
3 Kota. Tarakan Tidak Ada Tidak Ada Ada Ada
4 Kota. Bontang Tidak Tidak Ada Ada Tidak Tidak
5 Kab. Pasir Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Kutai Kertanegara Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
7 Kab. Berau Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Bulungan Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Tana Tidung Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
10 Kab. Malinau Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Nunukan Ada Ada Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Kutai Barat Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
13 Kab. Kutai Timur Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Penajam Pasir Utara Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
1 Kota.Manado Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
2 Kota. Bitung Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kota. Tomohon Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sangihe Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Talaud Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Minahasa Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
8 Kab. Minahasa Utara Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
22. KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
9 Kab. Bolaang Mongondow Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Tidak Ada Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kota Kotamobagu Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
14 Kab. Minahasa Selatan Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
15 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Gorontalo Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
2 Kab. Gorontalo Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
3 Kab. Gorontalo Utara* Tidak Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Boalemo Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
5 Kab. Bone Bolango Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Pohuwato Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
1 Kota Palu Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
2 Kab. Banggai Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Poso Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
4 Kab. Tojo Unauna Ada Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Donggala Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Sigi* Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Toli-toli Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kab. Buol Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
9 Kab. Morowali Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Banggai Kepulauan Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
11 Kab. Parigi Moutong Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
1 Kota Makassar Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Pare Pare Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kota Palopo Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Bulukumba Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Bantaeng Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
6 Kab. Jeneponto Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Takalar Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
8 Kab. Gowa Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
9 Kab. Sinjai Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
10 Kab. Bone Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
11 Kab. Maros Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
12 Kab. Pangkep Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
13 Kab. Barru Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
14 Kab. Soppeng Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
15 Kab. Wajo Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
16 Kab. Sidrap Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
17 Kab. Pinrang Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
18 Kab. Enrekang Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
19 Kab. Luwu Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
20 Kab. Luwu Timur Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
21 Kab. Luwu Utara Ada Ada Tidak Ada Tidak Tidak
22 Kab. Tana Toraja Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
23 Kab. Toraja Utara Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
27. SULAWESI SELATAN
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
24 Kab. Selayar Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak
1 Kab. Polmas Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kab. Majene Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
3 Kab. Mamuju Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Mamuju Utara Tidak Ada Tidak Ada Tidak Tidak
5 Kab. Mamasa Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Kendari Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Bau-Bau Tidak Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
3 Kab. Buton Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Buton Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Muna Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
6 Kab. Kolaka Ada Tidak Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Konawe Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Konawe Selatan Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Konawe Utara* Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
10 Kab. Bombana Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Wakatobi Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
12 Kab. Kolaka Utara Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Ambon Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
2 Kab. Maluku Tengah Ada Tidak Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Pulau Buru Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab Buru Selatan Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Maluku Tenggara Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
6 Kota Tual Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Seram Bagian Barat Tidak Tidak Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Seram Bagian Timur Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Kep. Aru Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Ada
11 Kab Maluku Barat Daya Tidak Tidak Ada Tidak Tidak Tidak
1 Kota Ternate Ada Ada Ada Ada Ada Ada
2 Kota Tidore Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
3 Kab. Halmahera Tengah Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Halmahera Barat Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Halmahera Utara Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
6 Kab Pulau Morotai Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
7 Kab. Halmahera Selatan Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
8 Kab. Halmahera Timur Ada Tidak Ada Ada Tidak Tidak
9 Kab. Kep. Sula Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
1 Kota Jayapura Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
2 Kab. Jayapura Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Sarmi Ada Ada Ada Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Mamberamo Raya Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Kerom Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab. Jayawijaya Ada Ada Tidak Ada Ada Ada
7 Kab. Lanny Jaya Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
29. SULAWESI TENGGARA
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
32. PAPUA
28. SULAWESI BARAT
Kelengkapan Sarana Pengolah Data
Telepon FaksimilKomputer Laptop Software PrinterNo. Provinsi/Kabupaten/ Kota
8 Kab. Mamberamo Tengah* Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
9 Kab. Nduga Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Yalimo Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
11 Kab. Pegunungan Bintang Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak
12 Kab. Yahukimo Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
13 Kab. Tolikara Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Puncak Jaya Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
15 Kab. Puncak* Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
16 Kab. Merauke Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
17 Kab. Bovendigoel Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
18 Kab. Asmat Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
19 Kab. Mappi Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
20 Kab. Kep. Yapen Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
21 Kab. Waropen Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
22 Kab. Biak Numfor Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
23 Kab. Supiori Ada Ada Tidak Tidak Ada Ada
24 Kab. Nabire Ada Ada Ada Tidak Ada Ada
25 Kab. Dogiyai Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
26 Kab. Paniai Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
27 Kab. Intan Jaya Ada Ada Ada Tidak Ada Tidak
28 Kab. Deiyai Ada Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Mimika Ada Ada Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota Sorong Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
2 Kab. Sorong Ada Tidak Tidak Ada Ada Ada
3 Kab. Tambraw* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sorong Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Maybrat* Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Raja Ampat Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Manokwari Tidak Tidak Tidak Tidak Ada Ada
8 Kab. Teluk Bintuni Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
9 Kab. Teluk Wondama Ada Ada Ada Ada Tidak Tidak
10 Kab. Fak Fak Ada Ada Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Kaimana Ada Tidak Tidak Ada Tidak Tidak
33. PAPUA BARAT
1 Kota Banda Aceh Ada Tidak Ada Ada
2 Kota Sabang Ada Tidak Tidak Ada
3 Kota Lhokseumawe Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota Langsa Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Aceh Utara Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. Aceh Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Aceh Selatan Ada Ada Ada Tidak
8 Kab. Aceh Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Aceh Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Aceh Tenggara Ada Tidak Tidak Ada
11 Kab. Aceh Besar Ada Tidak Tidak Ada
12 Kab. Aceh Singkil Ada Tidak Ada Tidak
13 Kab. Pidie Ada Tidak Ada Ada
14 Kab. Pidie Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Siemeuleu Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Bireuen Tidak Tidak Tidak Tidak
17 Kab. Gayo Lues Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Aceh Barat Daya Ada Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Aceh Tamiang Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kota Subulussalam Ada Tidak Ada Ada
21 Kab. Nagan Raya Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Aceh Jaya Tidak Tidak Tidak Tidak
23 Kab. Bener Meriah Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Medan Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Binjai Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kota Tebing Tinggi Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota Pematang Siantar Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kota Tanjung Balai Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kota Sibolga Ada Ada Ada Ada
7 Kota Padang Sidempuan Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kota Gunung Sitoli Ada Ada Tidak Ada
9 Kab. Deli Serdang Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Langkat Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Karo Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Simalungun Ada Tidak Tidak Ada
13 Kab. Dairi Ada Tidak Tidak Ada
14 Kab. Asahan Ada Tidak Tidak Ada
15 Kab. Batubara* (374.715) Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Labuhan Batu Ada Tidak Tidak Ada
17 Kab. Tapanuli Utara Tidak Tidak Tidak Tidak
Biaya Operasional
1. NANGROE ACEH DARUSSALAM
2. SUMATERA UTARA
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ Kota
LAMPIRAN 11
DATA BIAYA OPERASIONAL INSTALASI FARMASI KABUPATEN/KOTA
SELURUH INDONESIA
Biaya LainAda
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
18 Kab. Tapanuli Tengah Ada Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Tapanuli Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kab. Padang Lawas Ada Tidak Tidak Ada
21 Kab. Padang Lawas Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Nias Ada Tidak Tidak Ada
23 Kab. Toba Samosir Tidak Tidak Tidak Tidak
24 Kab. Mandailing Natal Tidak Tidak Tidak Tidak
25 Kab. Humbang Hasudutan Ada Ada Tidak Ada
26 Kab. Pakpak Barat Ada Tidak Tidak Ada
27 Kab. Nias Selatan Ada Ada Tidak Ada
28 Kab. Samosir Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Serdang Begadai Tidak Tidak Tidak Tidak
30 Kab. Nias Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
31 Kab. Nias Utara Ada Tidak Tidak Ada
32 Kab. Labuhan Batu Utara Tidak Tidak Tidak Tidak
33 Kab. Labuhan Batu Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Padang Ada Ada Ada Tidak
2 Kota Solok Ada Ada Ada Tidak
3 Kota Sawah Lunto Ada Ada Ada Ada
4 Kota Padang Panjang Ada Ada Ada Tidak
5 Kota Bukittinggi Ada Ada Ada Tidak
6 Kota Payakumbuh Ada Ada Ada Tidak
7 Kota Pariaman Ada Ada Ada Tidak
8 Kab. Pesisir Selatan Ada Ada Ada Tidak
9 Kab. Solok Ada Ada Ada Tidak
10 Kab. Sawah Lunto Ada Ada Ada Tidak
11 Kab. Tanah Datar Ada Ada Ada Tidak
12 Kab. Padang Pariaman Ada Ada Ada Tidak
13 Kab. Agam Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. 50 Kota Ada Ada Ada Tidak
15 Kab. Pasaman Ada Ada Ada Tidak
16 Kab. Kep. Mentawai Ada Ada Ada Tidak
17 Kab. Solok Selatan Ada Ada Ada Tidak
18 Kab. Dharmas Raya Ada Ada Ada Tidak
19 Kab. Pasaman Barat Ada Ada Ada Tidak
1 Kota Pekan Baru Ada Tidak Ada Tidak
2 Kota Dumai Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Indragiri Hulu Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Indragiri Hilir Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. Kampar Ada Tidak Ada Ada
6 Kab. Bengkalis Ada Tidak Ada Ada
7 Kab.Kep. Meranti Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Pelalawan Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Rokan Hulu Ada Ada Tidak Ada
3. SUMATERA BARAT
4. RIAU
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
10 Kab. Rokan Hilir Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Siak Ada Tidak Ada Ada
12 Kab. Kuantan Sengingi Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Batam Ada Tidak Ada Ada
2 Kota Tanjung Pinang Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Bintan (Kab. Kep. Riau) Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Karimun Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Natuna Ada Tidak Ada Ada
6 Kab. Kep. Anambas Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Lingga Ada Tidak Ada Tidak
1 Kota Jambi Tidak Ada Ada Ada
2 Kab. Kerinci Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Merangin Tidak Ada Ada Tidak
4 Kab. Batang Hari Tidak Ada Ada Tidak
5 Kab. Tanjung Jabung Barat Tidak Tidak Ada Ada
6 Kab. Bungo Tidak Ada Ada Tidak
7 Kab. Sarolangun Tidak Tidak Ada Ada
8 Kab. Tebo Tidak Ada Ada Ada
9 Kab. Muaro Jambi Tidak Ada Ada Ada
10 Kab. Tanjung Jabung Timur Tidak Ada Ada Tidak
11 Kota Sungai Penuh Tidak Ada Ada Ada
1 Kota Palembang Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Prabumulih Ada Tidak Tidak Ada
3 Kota Lubuk Linggau Ada Ada Tidak Ada
4 Kota Pagar Alam Ada Ada Tidak Ada
5 Kab. OKU Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. OKI Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Muara Enim Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Lahat Tidak Tidak Tidak Ada
9 Kab. Empat Lawang Tidak Tidak Tidak Ada
10 Kab. Musi Rawas Tidak Tidak Tidak Ada
11 Kab. Musi Banyuasin Tidak Tidak Tidak Ada
12 Kab. Banyuasin Ada Ada Tidak Tidak
13 Kab. Ogan Ilir Ada Ada Ada Tidak
14 Kab. OKU Timur Tidak Tidak Tidak Ada
15 Kab. OKU Selatan Tidak Tidak Tidak Ada
1 Kota Pangkal Pinang Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Bangka Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Belitung Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Bangka Barat Ada Tidak Tidak Ada
5 Kab. Bangka Tengah Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Bangka Selatan Ada Tidak Tidak Ada
5. KEPULAUAN RIAU
6. JAMBI
7. SUMATERA SELATAN
8. BANGKA BELITUNG
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
7 Kab. Belitung Timur Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Bengkulu Tidak Ada Ada Tidak
2 Kab. Bengkulu Utara Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Bengkulu Selatan Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Rejang Lebong Tidak Ada Ada Tidak
5 Kab. Lebong Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Seluma Tidak Tidak Tidak Ada
7 Kab. Kaur Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Muko-Muko Tidak Tidak Ada Tidak
9 Kab. Kepahyang Tidak Tidak Ada Ada
10 Kab. Bengkulu Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Bandar Lampung Ada Ada Tidak Ada
2 Kota Metro Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Lampung Utara Ada Ada Tidak Tidak
4 Kab. Lampung Barat Ada Ada Tidak Tidak
5 Kab. Lampung Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Pesawaran Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Lampung Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Lampung Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Tanggamus Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Pringsewu* Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Tulang Bawang Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Tulang Bawang Barat* Ada Tidak Tidak Ada
13 Kab. Mesuji* Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Way Kanan Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kod. Jakarta Utara Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kod. Jakarta Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kod. Jakarta Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kod. Jakarta Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kod. Jakarta Pusat Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kep. Seribu Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Bandung Ada Tidak Tidak Ada
2 Kota Bogor Ada Tidak Ada Ada
3 Kota Cirebon Ada Tidak Tidak Ada
4 Kota Sukabumi Ada Tidak Ada Ada
5 Kota Bekasi Ada Tidak Ada Ada
6 Kota Tasikmalaya Ada Tidak Ada Ada
7 Kota Cimahi Ada Tidak Ada Ada
8 Kota Depok Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kota Banjar Ada Tidak Ada Ada
10 Kab. Bogor Ada Tidak Tidak Ada
11 Kab. Sukabumi Ada Tidak Ada Tidak
9. BENGKULU
10. LAMPUNG
11. DKI JAKARTA
12. JAWA BARAT
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
12 Kab. Cianjur Ada Tidak Tidak Ada
13 Kab. Bandung Ada Tidak Ada Ada
14 Kab. Bandung Barat Ada Tidak Tidak Ada
15 Kab. Garut Ada Tidak Tidak Ada
16 Kab. Tasikmalaya Ada Tidak Tidak Ada
17 Kab. Ciamis Ada Tidak Tidak Ada
18 Kab. Kuningan Ada Tidak Tidak Ada
19 Kab. Cirebon Ada Tidak Tidak Ada
20 Kab. Majalengka Ada Tidak Tidak Ada
21 Kab. Sumedang Ada Tidak Ada Ada
22 Kab. Indramayu Ada Tidak Tidak Ada
23 Kab. Subang Ada Tidak Tidak Ada
24 Kab. Purwakarta Ada Ada Ada Ada
25 Kab. Karawang Ada Tidak Tidak Ada
26 Kab. Bekasi Ada Ada Ada Tidak
1 Kota Tangerang Ada Tidak Ada Ada
2 Kota Cilegon Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Serang Ada Tidak Ada Ada
4 Kota Serang Ada Tidak Ada Ada
5 Kab. Lebak Ada Tidak Ada Ada
6 Kab. Pandeglang Ada Tidak Ada Ada
7 Kab. Tangerang Ada Ada Ada Ada
8 kota tangerang selatan Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Semarang Ada Ada Ada Ada
2 Kota Magelang Ada Tidak Ada Ada
3 Kota Surakarta Ada Tidak Ada Ada
4 Kota Salatiga Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kota Pekalongan Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kota Tegal Ada Ada Tidak Ada
7 Kab. Cilacap Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Banyumas Ada Tidak Ada Ada
9 Kab. Purbalingga Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Bj. Negara Ada Ada Tidak Ada
11 Kab. Kebumen Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Purworejo Ada Ada Tidak Ada
13 Kab. Wonosobo Ada Tidak Ada Ada
14 Kab. Magelang Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Boyolali Ada Ada Ada Ada
16 Kab. Klaten Ada Tidak Ada Ada
17 Kab. Sukoharjo Ada Ada Tidak Ada
18 Kab. Wonogiri Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Karanganyar Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kab. Sragen Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Grobogan Ada Tidak Ada Ada
13. BANTEN
14. JAWA TENGAH
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
22 Kab. Blora Ada Ada Tidak Ada
23 Kab. Rembang Ada Tidak Ada Ada
24 Kab. Pati Ada Ada Ada Ada
25 Kab. Kudus Ada Tidak Ada Ada
26 Kab. Jepara Ada Ada Tidak Ada
27 Kab. Demak Ada Ada Ada Ada
28 Kab. Semarang Ada Ada Ada Tidak
29 Kab. Temanggung Ada Tidak Ada Ada
30 Kab. Kendal Ada Tidak Ada Ada
31 Kab. Batang Ada Ada Ada Ada
32 Kab. Pekalongan Ada Ada Ada Ada
33 Kab. Pemalang Ada Tidak Ada Ada
34 Kab. Tegal Tidak Tidak Tidak Tidak
35 Kab. Brebes Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Yogyakarta Ada Ada Ada Ada
2 Kab. Kulon Progo Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Bantul Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Gunung Kidul Ada Tidak Ada Ada
5 Kab. Sleman Ada Ada Ada Ada
1 Kota Surabaya Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Kediri Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kota Blitar Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota Malang Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kota Probolinggo Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kota Pasuruan Ada Tidak Tidak Ada
7 Kota Mojokerto Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kota Madiun Ada Tidak Tidak Ada
9 Kota Batu Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Pacitan Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Ponorogo Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Trenggalek Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Tulungagung Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Blitar Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Kediri Tidak Tidak Tidak Tidak
16 Kab. Malang Tidak Tidak Tidak Tidak
17 Kab. Lumajang Tidak Tidak Tidak Tidak
18 Kab. Jember Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Banyuwangi Tidak Tidak Tidak Tidak
20 Kab. Bondowoso Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Situbondo Tidak Tidak Tidak Tidak
22 Kab. Probolinggo Ada Tidak Ada Ada
23 Kab. Pasuruan Ada Tidak Tidak Ada
24 Kab. Sidoarjo Ada Ada Tidak Ada
25 Kab. Mojokerto Tidak Tidak Tidak Tidak
15. DI. YOGYAKARTA
16. JAWA TIMUR
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
26 Kab. Jombang Ada Tidak Ada Ada
27 Kab. Nganjuk Tidak Tidak Tidak Tidak
28 Kab. Madiun Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Magetan Tidak Tidak Tidak Tidak
30 Kab. Ngawi Tidak Tidak Tidak Tidak
31 Kab. Lamongan Tidak Tidak Tidak Tidak
32 Kab. Gresik Tidak Tidak Tidak Tidak
33 Kab. Bangkalan Tidak Tidak Tidak Tidak
34 Kab. Sampang Tidak Tidak Tidak Tidak
35 Kab. Pamekasan Tidak Tidak Tidak Tidak
36 Kab. Sumenep Tidak Tidak Tidak Tidak
37 Kab. Bojonegoro Tidak Tidak Tidak Tidak
38 Kab. Tuban Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota. Denpasar Ada Tidak Ada Ada
2 Kab. Jemberana Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Tabanan Ada Tidak Ada Ada
4 Kab. Badung Ada Tidak Ada Ada
5 Kab. Gianyar Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Klungkung Ada Tidak Ada Ada
7 Kab. Bangli Ada Tidak Ada Ada
8 Kab. Karangasem Ada Tidak Ada Ada
9 Kab. Buleleng Ada Ada Ada Ada
1 Kota. Mataram Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota. Bima Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Lombok Barat Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Lombok Tengah Ada Tidak Tidak Ada
5 Kab. Lombok Timur Ada Ada Tidak Ada
6 Kab. Sumbawa Ada Tidak Ada Ada
7 Kab. Dompu Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Bima Ada Tidak Ada Ada
9 Kab. Sumbawa Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Lombok Utara Ada Tidak Ada Ada
1 Kota. Kupang Ada Tidak Tidak Ada
2 Kab. Sumba Barat Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Sumba Barat Daya Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sumba Tengah Ada Tidak Ada Ada
5 Kab. Sumba Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Kupang Ada Tidak Ada Ada
7 Kab. Sabu Raijua Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Timur Tengah Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Timur Tengah Utara Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Lembata Ada Tidak Ada Ada
11 Kab. Belu Ada Tidak Tidak Ada
17. BALI
18. NUSA TENGGARA BARAT
19. NUSA TENGGARA TIMUR
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
12 Kab. Alor Ada Tidak Ada Ada
13 Kab. Flores Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
14 Kab. Sikka Tidak Tidak Tidak Tidak
15 Kab. Ende Ada Tidak Tidak Ada
16 Kab. Ngada Ada Tidak Tidak Ada
17 Kab. Nagekeo Ada Tidak Ada Ada
18 Kab. Manggarai Tidak Tidak Tidak Tidak
19 Kab. Manggarai Timur Ada Tidak Tidak Ada
20 Kab. Rote Ndao Tidak Tidak Tidak Tidak
21 Kab. Manggarai Barat Ada Ada Ada Ada
1 Kota. Pontianak Ada Ada Ada Ada
2 Kota. Singkawang Ada Ada Ada Ada
3 Kab. Sambas Ada Ada Ada Ada
4 Kab. Pontianak Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Kubu Raya Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Sanggau Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Sekadau Ada Ada Ada Ada
8 Kab. Ketapang Ada Ada Ada Ada
9 Kab. Kayong Utara* (85.805) Ada Ada Ada Ada
10 Kab. Sintang Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Melawi Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Kapuas Hulu Ada Ada Ada Ada
13 Kab. Bengkayang Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Landak Ada Ada Ada Ada
1 Kota. Palangkaraya Tidak Ada Ada Tidak
2 Kab. Kotawaringin Barat Tidak Tidak Ada Tidak
3 Kab. Kotawaringin Timur Ada Tidak Ada Tidak
4 Kab. Kapuas Ada Tidak Ada Tidak
5 Kab. Barito Selatan Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Barito Utara Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Murung Raya Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Barito Timur Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Gunung Mas Ada Tidak Ada Tidak
10 Kab. Pulang Pisau Ada Tidak Ada Tidak
11 Kab. Katingan Ada Tidak Tidak Ada
12 Kab. Seruyan Ada Tidak Ada Tidak
13 Kab. Sukamara Ada Tidak Ada Tidak
14 Kab. Lamandau Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota. Banjarmasin Tidak Tidak Ada Tidak
2 Kota. Banjar Baru Ada Tidak Ada Tidak
3 Kab. Tanah Laut Ada Tidak Ada Tidak
4 Kab. Kota Baru Tidak Tidak Ada Tidak
5 Kab. Banjar Tidak Tidak Ada Tidak
20. KALIMANTAN BARAT
21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
6 Kab. Barito Kuala Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Tapin Tidak Tidak Ada Tidak
8 Kab. Hulu Sungai Selatan Ada Tidak Ada Tidak
9 Kab. Hulu Sungai Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Hulu Sungai Utara Ada Tidak Ada Tidak
11 Kab. Tabalong Ada Tidak Ada Tidak
12 Kab. Balangan Ada Tidak Ada Tidak
13 Kab. Tanah Bumbu Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota. Samarinda Ada Tidak Ada Tidak
2 Kota. Balik Papan Ada Ada Tidak Ada
3 Kota. Tarakan Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kota. Bontang Tidak Tidak Ada Ada
5 Kab. Pasir Tidak Tidak Ada Tidak
6 Kab. Kutai Kertanegara Ada Tidak Tidak Ada
7 Kab. Berau Tidak Ada Tidak Tidak
8 Kab. Bulungan Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Tana Tidung Ada Ada Tidak Ada
10 Kab. Malinau Ada Tidak Tidak Ada
11 Kab. Nunukan Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Kutai Barat Ada Tidak Tidak Ada
13 Kab. Kutai Timur Ada Ada Tidak Ada
14 Kab. Penajam Pasir Utara Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota.Manado Ada Tidak Tidak Ada
2 Kota. Bitung Ada Tidak Tidak Ada
3 Kota. Tomohon Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Sangihe Ada Tidak Tidak Ada
5 Kab. Kep. Sitaro+B432 Ada Tidak Tidak Ada
6 Kab. Talaud Ada Tidak Tidak Ada
7 Kab. Minahasa Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Minahasa Utara Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Bolaang Mongondow Ada Tidak Tidak Ada
10 Kab. Bolaang Mongondow Utara* (81.879) Ada Ada Tidak Ada
11 Kota Kotamobagu Ada Ada Tidak Ada
12 Kab. Minahasa Selatan Ada Tidak Tidak Ada
13 Kab. Minahasa Tenggara* (100.365) Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Gorontalo Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kab. Gorontalo Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Gorontalo Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Boalemo Ada Tidak Ada Ada
5 Kab. Bone Bolango Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Pohuwato Ada Tidak Ada Ada
1 Kota Palu Tidak Ada Tidak Ada
23. KALIMANTAN TIMUR
24. SULAWESI UTARA
25. GORONTALO
26. SULAWESI TENGAH
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
2 Kab. Banggai Tidak Tidak Tidak Ada
3 Kab. Poso Tidak Ada Tidak Tidak
4 Kab. Tojo Unauna Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Donggala Tidak Ada Ada Tidak
6 Kab. Sigi* Tidak Tidak Ada Ada
7 Kab. Toli-toli Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Buol Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Morowali Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Banggai Kepulauan Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Parigi Moutong Tidak Tidak Ada Tidak
1 Kota Makassar Ada Tidak Ada Ada
2 Kota Pare Pare Ada Ada Tidak Ada
3 Kota Palopo Ada Tidak Ada Ada
4 Kab. Bulukumba Ada Ada Ada Tidak
5 Kab. Bantaeng Ada Ada Ada Ada
6 Kab. Jeneponto Ada Tidak Ada Ada
7 Kab. Takalar Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Gowa Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Sinjai Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Bone Ada Tidak Tidak Ada
11 Kab. Maros Ada Ada Tidak Ada
12 Kab. Pangkep Tidak Tidak Tidak Tidak
13 Kab. Barru Ada Ada Tidak Ada
14 Kab. Soppeng Ada Tidak Ada Ada
15 Kab. Wajo Ada Ada Tidak Ada
16 Kab. Sidrap Ada Ada Ada Ada
17 Kab. Pinrang Ada Tidak Ada Tidak
18 Kab. Enrekang Ada Tidak Ada Ada
19 Kab. Luwu Ada Tidak Tidak Ada
20 Kab. Luwu Timur Ada Tidak Tidak Ada
21 Kab. Luwu Utara Ada Tidak Ada Ada
22 Kab. Tana Toraja Ada Tidak Tidak Ada
23 Kab. Toraja Utara Ada Tidak Tidak Ada
24 Kab. Selayar Ada Ada Ada Ada
1 Kab. Polmas Ada Tidak Ada Ada
2 Kab. Majene Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Mamuju Ada Tidak Tidak Ada
4 Kab. Mamuju Utara Ada Tidak Tidak Ada
5 Kab. Mamasa Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Kendari Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kota Bau-Bau Ada Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Buton Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Buton Utara* Tidak Tidak Tidak Tidak
27. SULAWESI SELATAN
28. SULAWESI BARAT
29. SULAWESI TENGGARA
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
5 Kab. Muna Ada Ada Tidak Ada
6 Kab. Kolaka Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Konawe Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Konawe Selatan Ada Tidak Tidak Ada
9 Kab. Konawe Utara* Ada Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Bombana Ada Ada Ada Ada
11 Kab. Wakatobi Tidak Tidak Tidak Tidak
12 Kab. Kolaka Utara Ada Tidak Tidak Ada
1 Kota Ambon Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kab. Maluku Tengah Tidak Tidak Tidak Tidak
3 Kab. Pulau Buru Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab Buru Selatan Tidak Tidak Tidak Tidak
5 Kab. Maluku Tenggara Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kota Tual Tidak Tidak Ada Tidak
7 Kab. Maluku Tenggara Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
8 Kab. Seram Bagian Barat Tidak Tidak Tidak Tidak
9 Kab. Seram Bagian Timur Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Kep. Aru Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab Maluku Barat Daya Tidak Tidak Tidak Tidak
1 Kota Ternate Tidak Ada Ada Ada
2 Kota Tidore Ada Ada Tidak Ada
3 Kab. Halmahera Tengah Ada Ada Ada Tidak
4 Kab. Halmahera Barat Ada Ada Ada Ada
5 Kab. Halmahera Utara Ada Tidak Ada Ada
6 Kab Pulau Morotai Ada Ada Ada Ada
7 Kab. Halmahera Selatan Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Halmahera Timur Ada Tidak Ada Ada
9 Kab. Kep. Sula Ada Ada Ada Ada
1 Kota Jayapura Ada Tidak Ada Tidak
2 Kab. Jayapura Ada Tidak Ada Ada
3 Kab. Sarmi Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Mamberamo Raya Ada Tidak Ada Tidak
5 Kab. Kerom Ada Tidak Ada Tidak
6 Kab. Jayawijaya Ada Tidak Ada Tidak
7 Kab. Lanny Jaya Ada Tidak Ada Tidak
8 Kab. Mamberamo Tengah* Ada Tidak Ada Ada
9 Kab. Nduga Tidak Tidak Tidak Tidak
10 Kab. Yalimo Ada Tidak Ada Ada
11 Kab. Pegunungan Bintang Ada Ada Ada Ada
12 Kab. Yahukimo Ada Tidak Ada Ada
13 Kab. Tolikara Ada Ada Ada Ada
14 Kab. Puncak Jaya Ada Tidak Ada Tidak
15 Kab. Puncak* Tidak Tidak Tidak Tidak
30. MALUKU
31. MALUKU UTARA
32. PAPUA
Biaya Operasional
Biaya
Pemeliharaan
Biaya
Distribusi
No. Provinsi/Kabupaten/ KotaBiaya LainAda
16 Kab. Merauke Ada Tidak Ada Ada
17 Kab. Bovendigoel Ada Tidak Ada Ada
18 Kab. Asmat Ada Tidak Ada Ada
19 Kab. Mappi Ada Tidak Ada Tidak
20 Kab. Kep. Yapen Ada Tidak Ada Tidak
21 Kab. Waropen Ada Tidak Ada Ada
22 Kab. Biak Numfor Ada Tidak Ada Ada
23 Kab. Supiori Ada Ada Ada Ada
24 Kab. Nabire Ada Tidak Ada Ada
25 Kab. Dogiyai Ada Tidak Ada Ada
26 Kab. Paniai Ada Tidak Ada Ada
27 Kab. Intan Jaya Ada Tidak Ada Ada
28 Kab. Deiyai Tidak Tidak Tidak Tidak
29 Kab. Mimika Ada Ada Ada Tidak
1 Kota Sorong Tidak Tidak Tidak Tidak
2 Kab. Sorong Ada Tidak Ada Tidak
3 Kab. Tambraw* Tidak Tidak Tidak Tidak
4 Kab. Sorong Selatan Ada Tidak Ada Tidak
5 Kab. Maybrat* Tidak Tidak Tidak Tidak
6 Kab. Raja Ampat Tidak Tidak Tidak Tidak
7 Kab. Manokwari Ada Tidak Tidak Ada
8 Kab. Teluk Bintuni Ada Tidak Ada Tidak
9 Kab. Teluk Wondama Ada Tidak Ada Ada
10 Kab. Fak Fak Tidak Tidak Tidak Tidak
11 Kab. Kaimana Ada Tidak Tidak Ada
33. PAPUA BARAT
2010 2011
1 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 515.625.000 688.902.000
2 Provinsi Sumatera Utara 659.375.000 1.151.616.000
3 Provinsi Sumatera Barat 528.125.000 839.471.000
4 Provinsi Riau 412.500.000 496.493.000
5 Provinsi Kepulauan Riau 365.625.000 416.269.000
6 Provinsi Jambi 453.125.000 651.324.000
7 Provinsi Sumatera Selatan 490.625.000 789.354.000
8 Provinsi Bangka Belitung 365.625.000 402.967.000
9 Provinsi Bengkulu 443.750.000 660.674.000
10 Provinsi Lampung 531.250.000 922.812.000
11 Provinsi DKI Jakarta 346.875.000 346.880.000
12 Provinsi Jawa Barat 593.750.000 1.019.533.000
13 Provinsi Banten 475.000.000 755.645.000
14 Provinsi Jawa Tengah 678.125.000 1.216.947.000
15 Provinsi DI Yogyakarta 396.875.000 531.601.000
16 Provinsi Jawa Timur 756.250.000 1.411.265.000
17 Provinsi Kalimantan Barat 531.250.000 977.427.000
18 Provinsi Kalimantan Tengah 481.250.000 755.620.000
19 Provinsi Kalimantan Selatan 521.875.000 733.808.000
20 Provinsi Kalimantan Timur 431.250.000 503.468.000
21 Provinsi Sulawesi Utara 490.625.000 799.141.000
22 Provinsi Gorontalo 456.250.000 781.967.000
23 Provinsi Sulawesi Tengah 503.125.000 920.519.000
24 Provinsi Sulawesi Selatan 625.000.000 1.180.874.000
25 Provinsi Sulawesi Barat 446.875.000 757.936.000
26 Provinsi Sulawesi Tenggara 512.500.000 935.888.000
27 Provinsi Bali 434.375.000 594.401.000
28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 493.750.000 881.328.000
29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 596.875.000 1.126.834.000
30 Provinsi Maluku 503.125.000 918.100.000
31 Provinsi Maluku Utara 484.375.000 860.615.000
32 Provinsi Papua 571.875.000 878.652.000
33 Provinsi Papua Barat 403.125.000 491.669.000
16.500.000.000 26.400.000.000
Lampiran 12
ALOKASI DEKONSENTRASI DITJEN BINFAR & ALKES TAHUN 2010 - 2011
TOTAL
AlokasiPropinsiNo
No Nomor dan Tahun Peraturan Judul Peraturan Materi Muatan
1 Keputusan Menteri
2500/MENKES/SK/XII/2011
Daftar Obat Esensial Nasional 2011 DOEN serta Penerapan secara konsisten
dan terus menerus di semua fasilitas
pelayanan kesehatan
2 Peraturan Menteri
2406/MENKES/PER/XII/2011
Pedoman Umum Penggunaan
Antibiotik
Acuan bagi tenaga kesehatan meng-
gunakan antibiotik dalam pemberian
pelayanan ke-sehatan, fasilitas pelayanan
ke-sehatan dalam penggunaan anti-biotik,
serta pe-merintah dalam kebijakan peng-
gunaan antibiotik
3 Keputusan Menteri
2345/Menkes/SK/XI/2011
Pemberlakuan Suplemen II Farmakope
Herbal Indonesia
4 Keputusan Menteri
2266/Menkes/SK/XI/2011
Formularium Obat, Alat Kesehatan dan
Bahan Habis Pakai Pelayanan
Kesehatan Haji
5 Peraturan Menteri
2171/Menkes/Per/X/2011
Tata Cara Klaim Pelaksanaan Wajib
lapor Pecandu Narkotika
6 Keputusan Menteri
2109/Menkes/SK/X/2011
Pemberlakuan Suplemen I Farmakope
Herbal Indonesia
PEMETAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANLampiran 13
No Nomor dan Tahun Peraturan Judul Peraturan Materi Muatan
7 Keputusan Menteri
1756/menkes/SK/VIII/2011
Pembentukan Panitia Suplemen Kedua
(II) Farmakope Herbal Indonesia
8 Keputusan Menteri
1621/Menkes/SK/VII/2011
Keanggotaan Komite Farmasi Nasional
9 Keputusan Menteri
1396/Menkes/SK/VII/2011
Pembentukan Panitia Suplemen Ketiga
(III) Farmakope Indoneesia Edisi IV
10 Peraturan Menteri
1148/MENKES/PER/VI/2011
Pedagang Besar Farmasi Perizinan, Penyelenggaraan, Pelaporan,
Pembinaan dan Pengawasan PBF
11 Peraturan Menteri
1031/Menkes/Per/V/2011
Batas Maksimum Cemaran Radioaktif
Dalam Pangan
12 Peraturan Menteri
889/MENKES/PER/V/2011
Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja
Tenaga Kefarmasian
Registrasi, Izin Praktik dan Izin Kerja,
Pembinaan dan Pengawasan Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian Serta Komite
Farmasi Nasional
No Nomor dan Tahun Peraturan Judul Peraturan Materi Muatan
13 Keputusan Menteri
633/MENKES/SK/III/2011
Harga Obat Untuk Pengadaan
Pemerintah Tahun 2011
Rincian jenis obat, satuan kemasan, dan
harga per satuan kemasan untuk Harga
Obat Generik Tahun 2011
14 Keputusan Menteri
632/MENKES/SK/III/2011
Harga Eceran Tertinggi Obat Generik
Tahun 2011
Rincian jenis obat, satuan kemasan dan
HET Obat Generik Tahun 2012
15 Keputusan Menteri
630/Menkes/SK/III/2011
Tim Penyusun Kebutuhan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan Haji
Tahun 1432 H/ 2011 M
16 Keputusan Menteri
563/MENKES/SK/III/2011
Harga Serum dan Vaksin Program
Imunisasi Tahun 2011
Rincian dan Daftar Harga Serum dan Vaksin
Program Imunisasi Tahun 2011
17 Keputusan Menteri 206/Menkes/SK/I/2011 Pembentukan Panitia Penyusunan
Suplemen 1 Farmakope Herbal
Indonesia
18 Keputusan Menteri 059/Menkes/SK/I/2011 Pedoman Pengelolaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan Pada
Penanggulangan Bencana