corpus alienum nasal

Click here to load reader

Upload: aprila-c-dara

Post on 11-Nov-2015

121 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

thanks

TRANSCRIPT

CORPUS ALIENUM PADA HIDUNG

@FK UMP13LEARNING OBJECTIVECORPUS ALIENUM PADA HIDUNGDEFINISIbenda asing yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada hidung tersebut.

Etiologi dan Klasifikasi

Tipe benda asing yang masuk ke hidung :Eksogen berasal dari luar tubuhEndogen : berasal dari dalam tubuhBenda asing eksogen benda padat, cair atau gas. Benda asing eksogen padat dapat berupa zat organik seperti kacang-kacangan dan tulang, ataupun zat anorganik seperti paku, jarum, peniti, batu dan lain sebagainya. Benda asing eksogen cair dapat berupa benda cair yang bersifat iritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4.Benda asing endogen secret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta, cairan amnion, atau mekonium yang dapat masuk ke dalam saluran nafas bayi pada saat persalinanEpidemiologyFaktor Predisposisi

Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi benda asing ke dalam saluran napas, antara lain:Faktor individual; umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial, tempat tinggal.Kegagalan mekanisme proteksi yang normal, antara lain; keadaan tidur, kesadaran menurun, alkoholisme dan epilepsi.Faktor fisik; kelainan dan penyakit neurologik. Proses menelan yang belum sempurna pada anak.Faktor kejiwaan, antara lain, emosi, gangguan psikis.Ukuran, bentuk dan sifat benda asing.Faktor kecerobohan, antara lain; meletakkan benda asing di hidung, persiapan makanan yang kurang baik, makan atau minum tergesa-gesa, makan sambil bermain, memberikan kacang atau permen pada anak-anak.PatofisiologiManifestasi Klinis

Hidung tersumbat oleh sekret mukopurulen yang banyak dan berbau busuk di satu sisi rongga hidung, kanan atau kiri, tempat adanya benda asing. Setelah sekret hidung dihisap, benda asing akan tampak dalam kavum nasi. Kadang disertai rasa nyeri, demam, epistaksis, dan bersin. Pada pemeriksaan tampak edema dengan inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi.Bila benda asing tersebut adalah binatang lintah, terdapat epistaksis berulang yang sulit berhenti meskipun sudah diberikan koagulan. Pada rinoskopi anterior tampak benda asing berwama coklat tua, lunak pada perabaan, dan melekat erat pada mukosa hidung atau nasofaring.

Pemeriksaan Penunjang

Dilakukan pemeriksaan radiologi untuk benda asing radioopak yang tidak jelas pada rinoskopi anterior.

Penatalaksanaan

Benda asing dengan permukaan kasar dapat dikeluarkan memakai forsep. Bila benda asing bulat dan licin, misalnya manik-manik, dipergunakan pengait yang ujungnya tumpul. Bagian pengait yang bengkok dimasukkan ke dalam hidung bagian atas menyusuri atap kavum nasi, sampai menyentuh nasofaring. Setelah itu pengait diturunkan sedikit, sampai ke belakang obyek, kemudian ditarik ke depan. Dapat dipakai cunam Nortman atau wire loop. Bila tidak ada alat yang sesuai sebaiknya dirujuk ke rumah sakit atau ahli THT.

Untuk lintah, diteteskan dulu air tembakau agar terlepas dari mukosa hidung atau nasofaring, kemudian dijepit dengan pinset dan tarik ke luar.Pemberian antibiotik sistemik selama 5-7 hari hanya bila ada infeksi hidung dan sinus.Tidak dianjurkan mendorong ke arah nasofaring dengan tujuan agar masuk ke mulut, karena dapat terus masuk ke laring dan saluran napas bawah, sehingga timbul sesak napas dan kegawatan.

Daftar PustakaSoepardi E.Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL. Ed.6. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.2007, H : 9-19, 46-48.Effendi H, Santoso. Embriologi Anatoi dan Fisiologi Telinga, Boies L, Higler P.Boies Buku Ajar Pentakit THT. EGC.jakarta.1994, H : 27-38, 46-53.Edwards, dkk. Corpus Alienum : Colman B hall da Colmans Disease of the nose, Throath and ear, and head and neck. ELBS. Singapore. 1992, H : 267-271.Ballenger J. Penyakit THT dan kepala leher. Ed.13. jlid II. FKUI. Jakarta. 2002, H: 297-303Oswari J. Corpus Alienum di Hidung: Ludman H. Petunjuk Penting pada Penyakit THT. Hipokrates. Jakata, : 13-19