copyright © bph migas 2014, all rights reserved
TRANSCRIPT
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 2
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 3
A. KUOTA JENIS BBM TERTENTU TAHUN 2014
Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) sesuai dengan APBN Tahun
2014 sebesar 48,00 Juta KL, dan Kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu
(JBT) sesuai dengan APBN-P Tahun 2014 sebesar 46,00 Juta KL, dengan rincian
dari masing-masing volume yang disetujui oleh DPR-RI sebagai berikut :
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 4
B. KEBIJAKAN PUSAT MENGENAI KUOTA JENIS BBM TERTENTU (JBT)
1. Mengurangi kuota volume JBT
2. Mengurangi jenis konsumen JBT
3. Menaikkan harga JBT
4. Menggalakkan penggunaan BBM
Non Subsidi dan energi alternatif
1. Tergantung pada kemampuan
keuangan negara (APBN)
2. Kecenderungannya menurun, tidak
sesuai dengan kebutuhan riil di
masing-masing daerah
3. Disparitas harga saat ini sangat
tinggi, sehingga nilai subsidi yang
ditanggung Pemerintah sangat
besar
4. Tingkat konsumsi BBM meningkat
secara eksponensial.
5. Pengalokasiannya kepada
konsumen pengguna yang ada saat
ini tidak lagi sesuai dengan sasaran diadakannya BBM subsidi.
LANGKAH
KEBIJAKAN KE
DEPAN
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 5
Grafik Subsidi BBM dalam APBN dan Realisasi APBN-P
Sumber: Indonesia Energy Outlook 2011
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 6
Note : Untuk angka realisasi Tahun 2014 berdasarkan realisasi bulan Januari s.d September ditambah dengan prognosa Oktober s.d Desember
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 7
C. PERMASALAHAN DAN ANTISIPASI DAERAH
SITUASI
DAERAH SAAT
INI
Berpacu untuk meningkatkan pembangunan di daerah. Bagi daerah yang selama ini
merasa tertinggal, berusaha secepatnya mengejar ketertinggalan tersebut.
Migrasi penduduk dari suatu daerah menuju ke pusat kota menurun, sehingga
populasi penduduk di daerah saat ini cukup tinggi, sehingga kebutuhan BBM
meningkat
Pertumbuhan ekonomi daerah rata-rata tinggi
Kecenderungan infrastruktur penyediaan dan pendistribusian BBM masih minim,
terutama di Indonesia bagian timur
BBM Non PSO di beberapa daerah belum tersedia
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 8
ANTISIPASI
DAERAH
Melalui kebijakan Pemerintah Daerah, Pemerintah Daerah perlu menerbitkan Peraturan
Daerah tentang pengendalian pendistribusian BBM bersubsidi, fokus kepada efisiensi,
pengawasan, serta prioritas jenis konsumen
Diversifikasi energi
Memberikan alokasi Jenis BBM Tertentu kepada konsumen yang benar-benar berhak
Menggalakkan penggunaan BBM Non subsidi
Menggalakkan sumber daya energi pedesaan
Bagi daerah yang memiliki sumber energi gas bumi atau dilewati pipa gas bumi, agar
kebijakan daerah menuju kota gas
Melakukan upaya ketercukupan energi , khususnya BBM.
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 9
Konsumsi terbesar untuk
transportasi darat mendekati
82% dari total konsumsi nasional
tahun 2014
Ketersediaan BBM untuk operasional angkutan
penumpang transportasi darat Jenis BBM
Tertentu (JBT)
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 10
1. Mengoptimalkan penggunaan bahan bakar nabati (BBN)
2. Menggalakkan diversifikasi energi
a. Menggalakkan sumber daya energi pedesaan
b. Mengoptimalkan sumber energi lain
3. Memilih angkutan yang tepat serta optimalisasi pemanfaatan energi
4. Membuat kebijakan pengendalian Jenis BBM Tertentu
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 11
1. BBM subsidi makin lama makin dibatasi
2. Pemerintah Daerah perlu menerbitkan Perda pengendalian Jenis BBM
Tertentu
3. Upaya diversifikasi digalakkan untuk mengurangi pemanfaatan BBM
4. Rasionalisasi kendaraan umum
5. Transportasi umum menggunakan BBG bagi daerah-daerah yang memiliki
sumber gas bumi atau dilewati pipa gas bumi.
6. Perlu kebijakan distribusi BBM yang tepat sasaran
Copyright © BPH Migas 2014, All Rights Reserved 12
Terima kasih www.bphmigas.go.id