copy of contoh format jurnal 1 kolom

Upload: pareza-alam

Post on 30-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP DOSEN DI

PENERAPAN ANALISIS SWOT UNTUK MENGANALISIS PELUANG USAHA JASA PANGGUNG MASAK IBU PKK RT 21 HANDIL JAYA KECAMATAN JELUTUNG KOTA JAMBI

Drs. Effiyaldi, MMDosen Tetap STIKOM Dinamika Bangsa

[email protected] dengan perjalanan waktu dan meningkatnya aktivitas kaum ibu/wanita berdampak pada tidak tersedianya waktu yang cukup untuk melakuka aktivitas memasak di rumah, dan merupakan peluang usaha bagi ibu-ibu RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Namun, pemilik usaha ini tidak dapat mengetahui prospek usahanya. Dari analisis SWOT yang dilakukan, diketahui, bahwa bahwa usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21 kelurahan Handil Jaya dalam keadaan kuat, namun menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategis yang diberikan untuk usaha ini adalah melakukan Diversifikasi Strategi, artinya usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21 kelurahan Handil Jaya disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktis dalam menjalankan usahanya.

Kata kunci ; SWOT, Panggung Masak, PKK, Jelutung

1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang MasalahKegiatan memasak merupakan kegiatan rutin yang berlangsung secara turun temurun. Namun, karena perubahan dan mobilitas kehidupan masyarakat yang sangat cepat di mana wanita sudah banyak yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik dari masa-masa sebelumnya.Sekarang, kaum ibu/wanita sudah banyak yang memasuki dunia kerja baik sebagai pegawai/karyawan maupun sebagai profesionalis. Maka kondisi seperti ini berpengaruh terhadap aktifitas memasak di kalangan ibu-ibu rumah tangga/wanita.Seiring dengan perjalanan waktu dan mobilitas kehidupan masyarakat saat ini, telah terjadi perubahan/pergeseran aktifitas di kalangan sebahagian ibu rumah tangga. Awalnya sebahagian aktifitas memasak diserahkan kepada pihak lain, seperti dengan menghadirkan pembantu rumah tangga dan makan siang di luar rumah.

Fenomena seperti ini juga terjadi pada masyarakat yang akan melaksanakan hajatan/acara. Semakin padatnya aktifitas keseharian sebahagian besar masyarakat mengakibatkan tradisi memasak secara bergotong royongpun perlahan sirna. Jika dahulu aktifitas memasak dilaksanakan secara bergotog royong, maka saat ini aktifitas memasak untuk keperluan hajatan beralih menjadi peluang usaha di bidang Panggung Masak. Sebagai solusinya untuk pengadaan konsumsi dipilih dengan memanfaatkan jasa pihak lain. Ada yang bertindak hanya sebagai panggung masak dan ada pula yang bertindak sebagai pengusaha katering. Entah kapan dan siapa yang memulai, maka jadilah jasa Panggung masak dan katering sebagai sebuah usaha baru.

Rukun Tetangga (RT) 21 merupakan salah satu RT yang berdomisili di Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi yang ibu-ibunya sebahagian memiliki kegemaran dan keterampilan memasak. Hal ini terlihat dari hampir setiap minggu terdapat aktifitas memasak di lokasi ini walaupun hanya menempati teras rumah dan gang pemukiman setempat. Aktifitas memasak makanan tersebut merupakan permintaan akan jasa panggung masak dari masyarakat baik yang berasal dari lingkungan sendiri maupun dari luar lingkungan setempat yang awalnya hanya bersifat membantu masyarakat yang memiliki hajatan. Ini merupakan suatu peluang usaha yang patut untuk dikembangkan ke arah yang lebih profesional. Namun, mereka belum berani untuk menekuninya sebagai sebuah usaha yang profesional karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk memprediksi seberapa besar usaha ini berpeluang baik untuk ditekuni menjadi usaha yang sesungguhnya. Sehingga mereka merasa tidak memiliki keberanian menekuni usaha ini sebagai usaha yang sesungguhnya secara profesional. Akibatnya, usaha yang mereka lakukan tidak berdampak pada peningkatan kesejahteraan mereka sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan semacam sosialisasi/pembinaan terhadap ibu-ibu tersebut agar memiliki kemampuan untuk memprediksi peluang usaha yang mereka geluti selama ini melalui Penerapan Analisis SWOT Untuk Menganalisis Peluang Usaha Katering Ibu Pkk Rt 21 Handil Jaya, sehingga mereka mendapatkan gambaran dan keyakinan terhadap peluang usaha mereka di masa depan.1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah;1. Apa saja yang menjadi indikator Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman usaha panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi?

2. Bagaimana posisi usaha jasa panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi?

3. Apa rekomendasi strategis yang diberikan untuk usaha jasa panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi?1.3 Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah ;1. Untuk mengetahui indikator Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman usaha panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi.2. Untuk mengetahui posisi usaha jasa panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi.3. Untuk memberikan rekomendasi strategis untuk usaha jasa panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi.1.4 Manfaat PenelitianAdapun manfaat penelitian ini adalah;1. Dapat menghasilkan informasi berupa indikator Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman sebagai bahan untuk perbaikan dan peningkatan manajemen usaha panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi.2. Dapat sebagai bahan untuk penyusunan strategi bersaing bagi pemilik usaha panggung masak Ibu PKK RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi?

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Analisis SWOT

Salah satu hal yang membuat suatu bisnis Usaha kecil maju dan menuai hasil yang baik adalah pada perencanaan usaha yang matang. Salah satu kiat sukses bisnis berada pada perencanaan usaha yang didasarkan pada analisa terhadap beberapa faktor yang akan berpengaruh pada kelangsungan usaha bisnis yang dijalani.Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis usaha kecil, faktor tersebut berasal dari internal usaha kecil dan berasal dari eksternal bisnis. Salah satu pendekatan analisa yang biasa dipergunakan dalam perencanan dan evaluasi suatu usaha termasuk bisnis usaha kecil adalah analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oportunity, Threats). Dengan menggunakan analisa SWOT faktor eksternal dan internal sebuah bisnis bisa diidentifikasi dengan baik, sebagai pedoman untuk menentukan perencanaan strategis (galeriukm.web.id: 2011).

Analisa SWOT adalah alat analisa dalam menentukan tujuan bisnis usaha dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan tidak baik untuk mencapai tujuan tertentu. Analisa SWOT dapat diterapkan untuk menganalisis kelangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) merupakan analisis dari kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari suatu perusahaan atau organisasi serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternalnya (Parlin Nainggolan: 2011 : 1). Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis (wikipedia: 2011 : 1). Analisis SWOT merupakan salah satu analisis tentang factor internal dan eksternal pada saat ini secara deskriftif agar dapat menghadapi semua tantangan dan ancaman di masa yang akan datang serta dapat mempersiapkan diri untuk menyesuaikan perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi pencapaian harapan dan keinginan (ekonomiwae.com: 2010 : 1). Analisis SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar dan strategi yang menyajikan kombinasi terbaik dia antara keempatnya (binaukm.com: 2010 : 1). Analisa SWOT adalah alat analisa dalam menentukan tujuan bisnis usaha dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang baik dan tidak baik untuk mencapai tujuan tertentu. Analisa SWOT dapat diterapkan untuk menganalisis kelangsungan bisnis Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Gambar 2.1. Analisis SWOT

Dalam analisis SWOT, yang dilakukan adalah mengelompokkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi :1. Faktor Internal : Strength & Weaknesses (Kekuatan dan Kelemahan)

2. Faktor Eksternal : Opportunities & Threats (Peluang dan Tantangan) Setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, barulah perusahaan tersebut dapat menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus memperkecil atau bahkan mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang ada. Untuk dapat melakukan analisis SWOT, maka perlu dibuat matrik SWOT. Matrik SWOT digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau perusahaan yang menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi/perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan organisasi/perusahaan. Matrik ini menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T (binaukm.com: 2010 : 1).Sebelum melaksanakan analisis SWOT, salah satu yang perlu dilakukan adalah melakukan analisis lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal.

2.2. Analisis Lingkungan Eksternal2.2.1. Analisis Lingkungan Makro

Aspek lingkungan makro meliputi;

1. Pertimbangan politik

2. Pertimbangan ekonomi

3. Pertimbangan sosial

4. Pertimbangan teknologi

2.2.2. Analisis Lingkungan Industri/Persaingan

Aspek lingkungan industri meliputi;

1. Ancaman masuknya pendatang baru (hambatan masuk)

2. Persaingan sesama perusahaan dalam industri

3. Ancaman dari produk substitusi

4. Kekuatan tawar menawar pembeli

5. Kekuatan tawar menawar pemasok.

2.3. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal pada dasarnya lebih menitikberatkan pada kondisi internal suatu perusahaan yang meliputi faktor kelebihan/kekuatan (stength) dan kelemahan (weakness). Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keuntungan komparatif bagi perusahaan di pasar. Faktor kekuatan termasuk di dalamnya adalah; sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau dilayani perusahaan.

Sebaliknya kelemahan didefinisikan sebagai keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Jadi, dalam analisis lingkungan internal bersumber pada sumber-sumber daya perusahaan yang mencakup faktor SDM, sumber daya organisasi,dan sumber daya fisik. Faktor SDM berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan SDM, seperti; pengalaman, reputasi, kapabilitas, pengetahuan, dan wawasan, keahlian dan kebijakan perusahaan terhadap hal ihwal ketenagakerjaan. Sedangkan faktor sumber daya organisasi berkaitan dengan sistem dan proses yang dianut perusahaan, termasukdi dalamnya strategi, struktur organisasi, budaya, manajemen pembelian, operasi/produksi, keuangan, penelitian dan pengembangan, pemasaran, sistem informasi dan sistem pengendalian. Sedangkan faktor Sumber daya fisik meliputi; perlengkapan, lokasi, geografis, akses terhadap sumber bahan mentah, jaringan distribusi dan teknologi.

Perusahaan yang telah berhasil dalam mengidentifikasi potensi keunggulan bersaingnya, maka potensi tersebut mengarah kepada kekuatan pokok yang dimiliki perusahaan berupa kemampuan pengelolaan atas sumber-sumber daya internal yang disebut sebagai Kompetensi inti. Kompetensi diri dikategorikan dalam tiga macam;

1. Market Access Competencies, berupa semua keterampilan yang dapat membantu perusahaan dalam mendekatkan diri dengan konsumennya, seperti distribusi dan logistik, atau penjualan dan marketing.

2. Integrity Related Competencies, berupa kemampuan perusahaan untuk melakukan sesuatu dengan lebih cepat, fleksibel atau lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya, misalnya kualitas.

3. Functionality Related Competencies, yakni keterampilan yang memunkinkan perusahaan menghasilkan produk atau jasa yang unik atau memberikan manfaat baru bagi konsumen.

Sejalan dengan kompetensi inti, maka ada tiga macam karakteristik kompetensi inti;

1. Menyajikan akses yang potensial terhadap berbagai macam pasar yang luas

2. Harus nerupakan kontribusi yang signifikan bagi persepsi konsumen mengenai keuntungan dari end product.

3. Harus sulit ditiru pesaingnya.

2.4. Menentukan Posisi Perusahaan/Organisasi Yang Ditunjukkan Oleh Titik (X Dan Y) Pada Kuadaran SWOTDengan melihat kuadran analisis SWOT dapat ditentukan/dinyatakan posisi yang ditempati oleh suatu perusahaan. Ada empat kuadran untuk menyatakan posisi suatu perusahaan, yaitu;

1. Kuadran I (positif, positif), merupakan posisi yang menandakan organisasi sebagai kuat dan berpeluang. ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

2. Kuadran II (positif, negatif), yang menandakan organisasi sebagai dalam keadaan kuat, namun menghadapi tantangan besar.

3. Kuadran III (negatif, positif), yang menandakan organisasi sebagai dalam keadaan lemah namun sangat berpeluang.

4. Kuadran IV (negatif, negatif), yang menandakan organisasi sebagai dalam keadaan lemah dan menghadapi tantangan/ancaman besar.

Gambar berikut adalah kuadran SWOT; Peluang (O)

(-,+)(+,+)

Ubah Strategi Progresif

Kelemahan (W) Kekuatan (S)

Strategi Bertahan Diversifikasi Stratetgi

(-,-) (+,-) Ancaman (T) Gambar 2.2 Kuadran SWOT2.5. Pengertian Panggung Masak

Indonesia memang terbukti memiliki semangat gotong royong dan kekeluargaan yang sangat tinggi. Semangat tersebut diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi selanjutnya. Salah satu semangat gotong-royong dan kekeluargaan tersebut terlihat pada saat penyelenggaraan berbagai acara yang biasanya disertai dengan memasak makanan dan atau minuman dalam jumlah yang banyak. Dalam pelaksanaannya, biasanya anggota keluarga tuan rumah dan tetangga sekitar saling terlibat dalam pekerjaan memasak tersebut secara bersama-sama. Namun, ada di antara mereka yang bertindak sebagai pengatur dan pengendali atas pekerjaan tersebut dan dia memiliki wewenang istimewa dibandingkan dengan pekerja lain. Mereka adalah perempuan yang dipanggil khusus untuk menyiapkan masakan selama suatu acara dilaksanakan, semisal, pesta pernikahan, dia biasa disebut panggung (anomim:2012:1).Budaya panggung menunjukkan rasa solidaritas dan sikap kebersamaan yang dapat memperkuat jalinan silaturahmi dan kekeluargaan. Budaya panggung dimiliki semua suku bangsa di Indonesia. Semua orang diajak untuk saling membantu dan bergotong royong dalam meracik dan mengolah makanan yang disajikan dalam pesta pernikahan, sunatan, atau pesta syukuran.

Dahulu panggung dilakukan oleh para tetangga sahibulhajat atau tuan rumah, terutama untuk perempuan yang bisa memasak. Perempuan yang kurang bisa memasak, mendapatkan tugas menyiapkan bumbu atau menyiapkan makanan khusus untuk para pemanggung. Sebabnya, para pemanggung tidak boleh memakan makanan yang mereka masak. Makanan yang dimasak panggung hanya boleh dimakan oleh tamu. Panggung umumnya dipimpin seorang perempuan yang dituakan dan berpengalaman memasak. Ia juga bertugas mencicipi seluruh masakan. Jika ia nilai lezat, makanan baru boleh dihidangkan.3. METODE PENELITIAN

3.1. Sumber Data Dan Teknik Pengambilan Data Data bersumber dari ibu-ibu yang menjalankan usaha jasa panggung masak RT 21 Kelurahan Handil Jaya Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan di lapangan. 3.2. Identifikasi Variabel, Indikator Dan Analisis DataUntuk Variabel yang digunakan adalah komponen dari Analisis SWOT, yaitu; Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Treaths). Sedangkan indikator dari penelitian ini adalah;1. Kekuatan (Strengths)a. Tersedianya berbagai peralatan masak yang dimiliki oleh usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21.

b. Tersedianya keragaman/pilihan menu produk/masakan tradisional dan rumahan baik dalam bentuk makanan maupun minuman.c. Masih terbukanya peluang pengembangan usaha jasa panggung masak rumahan dalam bentuk penyediaan jasa memasak. d. Kebutuhan lahan usaha yang tidak perlu luas dengan hanya memanfaatkan sisa ruang di sekitar rumah tempat tinggal

e. Biaya operasiona relatif lebih rendah karena hanya memanfaatkan sumber daya sekitar (SDM, bahan baku dan peralatan).

f. Kebutuhan modal usaha yang tidak terlalu besar.2. Kelemahan (Weaknesses)a. Rendahnya Produktivitas usaha karena belum tersedianya modal yang sengaja diperuntukkan untuk usaha tersebut.b. Ketersediaan modal usaha yang tidak dianggarkan secara khusus.

c. Terbatasnya ketersediaan lahan yang memadai jika usaha tersebut akan dikembangkan ke arah usaha yang profesional.

d. Usaha yang dijalaknkan masih sebatas usaha sambilan.

e. Masih terbatasnya variasi menu masakan yang hanya menyediakan menu-menu tradisional (menu masakan daerah).

f. Penyebaran informasi keberadaan usaha terbatas dari mulut ke mulut.

g. Terbatas atau lemahnya kelembagaan usaha jasa panggung masak dalam posisi rebut pasar (bergaining position).

h. Dari sisi hak kekayaan intelektual, belum adanya perlindungan terhadap merek usaha/dagangn dan hak cipta yang dimiliki usaha terssebut. i. Ditinjau dari aspek hukum belum ada perlindungan terhadap status usaha dalam hal pendaftaran usaha di instansi pemerintah. legalitas usaha secara administrasi

j. Penerapan teknologi yang masih amat terbatas.

3. Peluang (Opportunities)a. Perubahan gaya hidup masyarakat dalam menyelenggarakan perhelatan yang cenderung ke arah memilih cara kerja yang lebih praktis.

b. Mobilitas dan aktifitas masyarakat kota yang hampir tidak menyediakan waktu untuk menyelenggarakan sendiri acara/perhelatan.

c. Jumlah penduduk usia produktif dan usia subur yang besar sebagai potensi besar untuk menyelenggarakan acara pesta pernikahan dimana membutuhkan tenaga juru masak.

d. Tradisi masyarakat yang selalu menyelenggarakan acara-acara tertentu yang selalu dibarengi dengan menyediakan konsumsi.

e. Masakan sebagai kebutuhan setiap manusia.

f. Bisa sebagai pendapatan sampingan rumah tangga.4. Ancaman (Treaths)a. Adanya ancaman dari usaha restoran siap saji. Dewasa ini kecenderungan budaya makan khususnya di masyarakat tradisional mengalami perubahan yaitu dari menu masakan tradisional dan rumahan ke menu masakan modern siap saji. b. Perubahan gaya hidup masyarakat ke gaya hidup modern yang secara perlahan meninggalkan menu masakan tradisional.

c. Pemberlakuan pasar global yang membuka kesempatan besar bagi pelaku usaha restoran asing masuk ke Indonesia.

d. Pertumbuhan usaha restoran dengan menu-menu modern yang semakin besar dan meluas.

e. Sulitnya memperoleh tenaga kerja kaum muda yang kurang tertarik untuk bekerja pada usaha jasa panggung masak rumahan seperti ini.

Setelah indikator ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai/skor masing-masing indikator. Untuk menentukan nilai/skor masing-masing indikator di atas dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan skala Likert dengan lima opsi/pilihan, yaitu ;

Skor 5 = Jika indikasinya Sangat nyata

Skor 4 = Jika indikasinya Nyata

Skor 3 = Jika indikasinya Biasa saja

Skor 2 = Jika indikasinya Kurang nyata

Skor 1 = Jika indikasinya Tidak nyata

Setelah penentuan skor, maka dilanjutkan menganalisis data dengan membuat tabel penskoran untuk masing-masing indikator tersebut, seperti berikut;Tabel 3.1 ANALISIS INTERNAL

NoKekuatanSkor

1Tersedianya berbagai peralatan masak yang dimiliki oleh usaha katering ibu-ibu RT 213

2Tersedianya keragaman/pilihan menu produk/masakan tradisional dan rumahan baik dalam bentuk makanan maupun minuman4

3Masih terbukanya peluang pengembangan usaha katering skala rumahan dalam bentuk penyediaan jasa memasak4

4Kebutuhan lahan usaha yang tidak perlu luas dengan hanya memanfaatkan sisa ruang di sekitar rumah tempat tinggal4

5Biaya operasional relatif lebih rendah karena hanya memanfaatkan sumber daya sekitar (SDM, bahan baku dan peralatan).4

6Kebutuhan modal usaha yang tidak terlalu besar4

7Dikelola dengan dasar kekeluargaan dan kebersamaan5

Jumlah28

NoKelemahanSkor

1Rendahnya Produktivitas usaha karena belum tersedianya modal yang sengaja diperuntukkan untuk usaha tersebut4

2Ketersediaan modal usaha yang tidak dianggarkan secara khusus3

3Terbatasnya ketersediaan lahan yang memadai jika usaha tersebut akan dikembangkan ke arah usaha yang profesional3

4Usaha yang dijalaknkan masih sebatas usaha sambilan4

5Masih terbatasnya variasi menu masakan yang hanya menyediakan menu-menu tradisional (menu masakan daerah). 3

6Penyebaran informasi keberadaan usaha terbatas dari mulut ke mulut3

7Terbatas atau lemahnya kelembagaan usaha jasa katering dalam posisi rebut pasar (bergaining position)3

8Dari sisi hak kekayaan intelektual, belum adanya perlindungan terhadap merek usaha/dagangn dan hak cipta yang dimiliki usaha terssebut2

9Ditinjau dari aspek hukum belum ada perlindungan terhadap status usaha dalam hal pendaftaran usaha di instansi pemerintah. 2

10Penerapan teknologi yang masih amat terbatas2

Jumlah29

Selisih antara kekuatan dan kelemahan = S W = 28 29 = -1

Tabel 3.2 ANALISIS EKSTERNAL

NoPeluangSkor

1Perubahan gaya hidup masyarakat dalam menyelenggarakan perhelatan yang cenderung ke arah memilih cara kerja yang lebih praktis5

2Mobilitas dan aktifitas masyarakat kota yang hampir tidak menyediakan waktu untuk menyelenggarakan sendiri acara/perhelatan5

3Penduduk usia produktif dan usia subur yang besar sebagai potensi besar untuk menyelenggarakan acara pesta pernikahan4

4Tradisi masyarakat yang selalu menyelenggarakan acara-acara tertentu yang selalu dibarengi dengan menyediakan konsumsi4

5Masakan/makanan sebagai kebutuhan setiap manusia3

6Bisa sebagai pendapatan sampingan rumah tangga4

Jumlah25

NoAncamanSkor

1Adanya ancaman dari usaha restoran siap saji. Dewasa ini kecenderungan budaya makan khususnya di masyarakat kota mengalami perubahan yaitu dari menu masakan tradisional dan rumahan ke menu masakan modern siap saji3

2Perubahan gaya hidup masyarakat ke gaya hidup modern yang secara perlahan meninggalkan menu masakan tradisional3

4Pemberlakuan pasar global yang membuka kesempatan besar bagi pelaku usaha restoran asing masuk ke Indonesia3

5Pertumbuhan usaha restoran dengan menu-menu modern yang semakin besar dan meluas3

6Sulitnya memperoleh tenaga kerja kaum muda yang kurang tertarik untuk bekerja pada usaha katering rumahan seperti ini4

Jumlah16

* Selisih antara Pekuatan dan Ancaman = O T = 25 16 = 9

Setelah diperoleh tabel skor masing-masing komponen dan indikator SWOT di atas, langkah selanjutya adalah menuangkannya ke dalam kuadran SWOT. Melalui kuadran SWOT tersebut dapat diketahui posisi usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21.

Berikut adalah diagram analisis SWOT dari usaha jasa panggung ibu-ibu RT 21; Peluang (O)

* 5

Kelemahan (W) -1 Kekuatan (S)

Ancaman (T) Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT dari Usaha Jasa Panggung Ibu-Ibu RT 21Berdasarkan kuadran analisis SWOT di atas, maka posisi usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21 berada pada kuadran II. Ini menandakan bahwa usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21 kelurahan Handil Jaya dalam keadaan kuat, namun menghadapi tantangan besar. Maka rekomendasi strategis yang diberikan untuk usaha ini adalah melakukan Diversifikasi Strategi, artinya usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21 kelurahan Handil Jaya berada dalam kondisi mantap, namun pelaku/pemilik panggung masak disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktis dalam menjalankan usahanya.

4. PENUTUP4.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis SWOT terhadap usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21, diketahui bahwa usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21 kelurahan Handil Jaya dalam keadaan kuat, namun menghadapi tantangan besar. 4.2 SaranRekomendasi strategis yang diberikan untuk usaha ini adalah melakukan Diversifikasi Strategi, artinya usaha jasa panggung masak ibu-ibu RT 21 kelurahan Handil Jaya disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktis dalam menjalankan usahanya.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2003. Analisis SWOT.Anonim, 2010. Panggung' kian Tergeser.Binaukm.com, 2010. Analisis SWOT dalam Usaha Budidaya Tanaman Kopi. http://binaukm.com/2010/06/analisis-swot-dalam-usaha-budidaya-tanaman-kopi/Ekonomiwae.com, 2010. Analisis SWOT. Ekonomiwae.comGaleriukm.web.id, 2011. Kiat Sukses Bisnis Usaha Kecil. http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/kiat-sukses-bisnis-usaha-kecilWikipedia, 2011. Analisis SWOT. Id.wikipedia.org./wiki/Analisis_SWOT.

Posisi Usaha

Jasa Katering Ibu-Ibu RT 21

Kuadran IV

Kuadran III

Kuadran I

Kuadran II