copernicus

3
NAMA : Diki Setiadi KELAS : X IPS 2 Nicolaus Copernicus Pencetus Teori Heliosentris. Nicolaus copernicus merupakan seorang ilmuwan dari Polandia yang terkenal dengan teori heliosentris, yaitu teori yang berpendapat bahwa matahari adalah pusat tata surya, dan bumi serta planet-planet yang lain berevolusi mengelilinginya. Diawal hidupnya, Nicolaous copernicus memfokuskan diri untuk mempelajari matematika dan optika di Universitas Krawkow. Sebelum kemudian kecemerlangan otaknya membuatnya penjadi peneliti besar sepanjang sejarah dan berhasil menemukan berbagai penemuan hebat. Penemuannya yang paling spektakuler adalah teori bahwa bumi selain berevolusi terhadap matahari juga berotasi terhadap porosnya. Serat pada saat yang bersamaan, bumi dan planet-planet lain juga mengedari matahari dengan litasan dan panjang tahun yang berlainan. Teori ini mengugurkan teori sebelumnya yaitu teori geosentris, yang berpendapat bahwa bumi adalah pusat alam semesta. Namun karena posisinya serta keengganannya untuk berseteru dengan pihak gereja, Nicolaus copenicus tidak mau menerbitan karyanya. Namun kemudian, ilmuwan lain seperti Newton, Kepler dan Galileo mempelajari teori itu secara mendalam dan akhirnya sepakat untuk mempublikasikan kebenaran itu ke hadapan publik. Nicolaus Copernicus lahir pada tahun 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia. Selagi muda dia belajar di Universitas Krawkow. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg. Seumur hidupnya, Copernicus tak pernah jadi ilmuwan atau astronom profesional. Penemuan besarnya yang melambungkan namanya merupakan hasil daru sebuah hobby atau kerja sambilan. Dari hobbynya itu, Copernicus berhasil menyusun sebuah buku yang berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang berisi tentang teori, opini dan penemuan- penemuannya secara terperinci yang di sertai dengan bukti-bukti. Karena posisinya sebagai staf katedral, membuatnya berpikir beratus kali untuk menentang pihak gereja yang pada saat itu menganut paham Geosetris. Namun menjelang usia tua, Copernicus memutuskan untuk menerbitkan bukunya. Sehingga sekitar tahun 1533, Copernicus mengirim berkas catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Dan 10 tahun kemudian, berhasil menerbitkan buku pertamanya yang terkenal itu. Sayangnya buku tersebut terbit setelah sang ilmuwan meninggal dunia. Nicolaus copernicus wafat pada tahun 1543 Karena jasanya itu, nama Nicolaus Copenicus di abadikan sebagai nama sebuah Universitas di Polandia, yaitu Universitas Nicolaus Copenicus.

Upload: dheni-takakanpernah-melupakanmoe

Post on 03-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

copernicus

TRANSCRIPT

Page 1: Copernicus

NAMA : Diki Setiadi

KELAS : X IPS 2

Nicolaus Copernicus Pencetus Teori Heliosentris. Nicolaus copernicus merupakan

seorang ilmuwan dari Polandia yang terkenal dengan teori heliosentris, yaitu teori yang

berpendapat bahwa matahari adalah pusat tata surya, dan bumi serta planet-planet yang

lain berevolusi mengelilinginya. Diawal hidupnya, Nicolaous copernicus memfokuskan diri

untuk mempelajari matematika dan optika di Universitas Krawkow. Sebelum kemudian

kecemerlangan otaknya membuatnya penjadi peneliti besar sepanjang sejarah dan

berhasil menemukan berbagai penemuan hebat.

Penemuannya yang paling spektakuler adalah teori bahwa bumi

selain berevolusi terhadap matahari juga berotasi terhadap

porosnya. Serat pada saat yang bersamaan, bumi dan planet-

planet lain juga mengedari matahari dengan litasan dan panjang

tahun yang berlainan. Teori ini mengugurkan teori sebelumnya

yaitu teori geosentris, yang berpendapat bahwa bumi adalah

pusat alam semesta. Namun karena posisinya serta

keengganannya untuk berseteru dengan pihak gereja, Nicolaus

copenicus tidak mau menerbitan karyanya. Namun kemudian,

ilmuwan lain seperti Newton, Kepler dan Galileo mempelajari teori

itu secara mendalam dan akhirnya sepakat untuk

mempublikasikan kebenaran itu ke hadapan publik.

Nicolaus Copernicus lahir pada tahun 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia.

Selagi muda dia belajar di Universitas Krawkow. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat

ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang

kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas

Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf

pegawai Katedral di Frauenburg. Seumur hidupnya, Copernicus tak pernah jadi ilmuwan

atau astronom profesional. Penemuan besarnya yang melambungkan namanya

merupakan hasil daru sebuah hobby atau kerja sambilan.

Dari hobbynya itu, Copernicus berhasil menyusun sebuah buku yang berjudul De

Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit),

yang berisi tentang teori, opini dan penemuan-penemuannya  secara terperinci yang di

sertai dengan bukti-bukti.  Karena posisinya sebagai staf katedral, membuatnya berpikir

beratus kali untuk menentang pihak gereja yang pada saat itu menganut paham

Geosetris. Namun menjelang usia tua, Copernicus memutuskan untuk menerbitkan

bukunya. Sehingga sekitar tahun 1533,  Copernicus mengirim berkas catatan-catatan

ceramahnya ke Roma. Dan 10 tahun kemudian, berhasil menerbitkan buku pertamanya

yang terkenal itu. Sayangnya buku tersebut terbit setelah sang ilmuwan meninggal

dunia. Nicolaus copernicus wafat pada tahun 1543

Karena jasanya itu, nama Nicolaus Copenicus di abadikan sebagai nama sebuah

Universitas di Polandia, yaitu Universitas Nicolaus Copenicus.

Page 2: Copernicus

NAMA : Intan NuraeniKELAS : 10 IPS 3

Nicolaus Copernicus

Niklas Koppernigk (latin: Nicolaus Copernicus; bahasa   Polandia MikołajKopernik;   lahir   di Toruń, 19 Februari 1473 – meninggal   di Frombork, 24   Mei 1543 pada   umur   70   tahun)   adalah   seorang astronom, matematikawan, dan ekonom berkebangsaanPolandia,   yang  mengembangkan teori heliosentrisme (berpusat   di matahari) Tata  Suryadalam bentuk   yang   terperinci,   sehingga   teori   tersebut   bermanfaat   bagi sains.   Ia   juga   seorang kanon gereja,   gubernur   dan administrator, hakim,   astrolog,   dan   tabib.   Teorinya   tentang   Matahari   sebagai   pusat   Tata   Surya,   yang menjungkirbalikkan teori  geosentristradisional   (yang menempatkan Bumi di  pusat alam semesta) dianggap sebagai  salah satu penemuan yang terpenting sepanjang masa, dan merupakan titik mula fundamental bagi astronomi modern dan sains modern   (teori   ini   menimbulkan revolusi   ilmiah).   Teorinya   memengaruhi   banyak   aspek   kehidupan   manusia lainnya. Universitas Nicolaus Copernicus di Torun, didirikan tahun 1945, dinamai untuk menghormatinya.

Nikolaus Kopernikus menulis kata-kata yang dikutip di atas kepada Paus Paulus III. Kopernikus mencantumkan kata-kata itu dalam karya  terobosannya yang berjudul On the Revolutions of the Heavenly Spheres (mengenai  perputaran bola-bola langit), yang diterbitkan pada tahun 1543. Mengenai pandangan yang dinyatakan dalam karyanya ini, Christoph Clavius, seorang imam   Yesuit pada   abad   ke-16,   mengatakan,   "Teori   Kopernikus   memuat   banyak   pernyataan   yang   tidak masuk akal atau  salah".  Teolog  Jerman,  Martin  Luther,  menyayangkan,   "Si  dungu   itu  akan  mengacaukan  seluruh ilmu astronomi".

HELIOSENTRIS DAN PERKEMBANGANNYA        Bumi adalah tempat manusia berpijak dan merupakan satu hal yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita oleh karena itu maka tidak aneh beila ilmu tentang bumi berkembang sejak dulu kala. Begitu juga dengan matahari yang merupakan sumber cahaya bagi manusia dan makhluk lainnya di muka bumi ini.

Pembicaraan  tentang bumi dan matahari  adalah pembicaraan yang sangat menarik sejak zaman dahulu kala. Perbicaraan ini sudah dimulai semenjak zaman Pra-Sains ketika para filosofi di berbagai macam peradaban seperti Mesir, Mesopotamdia, India dan peradaban-peradaban awal di bumi yang mengungkapkan pendapat mereka tentang bumi mulai dari bentuknya yang banyak mengandung nilai spirit begitu juga tentang matahari dan benda-benda langit lain yang tentunya sangat kenral dengan nilai spiritual dan pekembangan budaya di tempat ilmu itu berkembang

Perkembangan Heliosentris tidak akan pernah lepas darai berkembangnya geosentris yang semenjak zaman pra-sains selalu menjadi perdebatan di  kalangan filosofi  ataupun ilmuan di  berbagai macam tempat.  Pandangan geosentris zaman pra-sains diungkapkan oleh para ilmuan Yunani seperti Anaximander, Phytagoras, Eudoxus, Hipparchus Klaudiusz Ptolemeusz dan Aristoteles yang menyatakan faham mereka tentang geosentris yaitu bahwa bumi dan manusia adalah pusat dari tata surya dan planet serta benda-benda langit lainnya bergerak mengelilingi bumi termasuk matahari. Pendapat ini diyakini oleh sebagian besar ilmuan zaman itu walaupun pada zaman ini sudah ada ilmuan yang mengungkapkan tentang teori heliosentris yaitu Aristachus di Mesir.