conversion-gate05

Upload: maya-habsky-cimmuy

Post on 23-Feb-2018

271 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    1/111

    PENDAHULUAN

    Kegiatan manufacturing membutuhkan sarana laboratorium, baik yang bersifat sederhana

    maupun yang bersifat komplek. Pemenuhan saran laboratorium ini menjadi sangat penting

    jika produk-produk maupun proses yang digunakan mempunyai batasan-batasan atauspesifikasi yang harus dipenuhi. Baik batasan tersebut menyangkut sifat-sifat yang harus

    dipenuhi pada penggunaan produk tersebut, maupun sifat-sifat yang menyangkut hal-hal

    seperti safety, transportasi, jual beli dan lain-lain.

    Demikian juga dalam kegiatan kilang minyak, maka sarana laboratorium selalu ada. Tugas

    laboratorium dalam pengolahan minyak dimulai dari pemeriksaan minyak mentah yang akan

    diolah, pemeriksaan minyak dan produk yang sedang dalam proses, pemeriksaan produk-

    produk jadi, dan bahkan sampai pemeriksaan yang bersifat penelitian dan pengembangan

    serta lindungan lingkungan.

    Perkembangan teknologi laboatorium harus memenuhi segala permintaan yang dituntut

    untuk mendukung operasi kilang minyak maupun aplikasi produk-produk di masyarakat.

    Keadaan ini harus didukung dengan perkembangan tentang metoda, sarana, peralatan,

    tenaga, bahkan sampai ke manajemen laboratoriumnya. Dalam kebutuhan bidang riset dan

    pengembangan, maka laboratorium akan ikut menentukan dalam keputusan manajemen.

    Metoda laboratorium merupakan urutan-urutan kerja yang dilakukan dalam menganalisa

    sifat-sifat atau jumlah at dalam sampel. Bermacam-macam metoda telah digunakan di

    laboratorium dan diantaranya telah menjadi metoda standard yang dipakai dalam kegiatan

    pengolahan dan bahkan perdagangan minyak. !dapun jenis metoda yang digunakan dalam

    kilang minyak antara lain "

    !.#.T.M. $!merican #ociety for Testing Materials%

    &.'.P. $&ni(ersal 'il products%

    ).P. $The )stitut of Petroleum%

    #.M.#. $#hel Method #eries%

    Dll

    #ecara umum metoda-metoda laboratorium akan mencakup seluruh informasi yang lengkap

    sehingga setiap laboratorium dapat menggunakannya dengan benar, seperti ruang lingkup

    metoda, peralatan dan bahan kimia yang digunakan, prosedur yang harus diikuti,

    perhitungan dan bahkan ketelitian dan ketetapan dari metoda tersebut. Dengan demikian

    *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    2/111

    apabila metoda laboratorium tersebut telah standard, maka setiap laboratorium akan

    mempunyai cara yang sama dalam melakukan pemeriksaan.

    +uang lingkup metoda lebih banyak memberikan gambaran terhadap sampel apa yang dapat

    menggunakan metoda tersebut, sampai beberapa suatu at dapat diperiksa, metoda analisa

    kimia apa yang digunakan dan gangguan-gangguan apa yang mungkin akan dihadapi jikamenggunakan metoda tersebut. Disini akan diketahui limit deteksi yang dapat dicapai, akan

    diketahui range sampel yang diperiksa, bahkan mungkin akan diketahui batasan-batasan

    lainnya seperti kejernihan sampel, homogenitas dll. #ehingga dengan melihat scoperuang

    lingkup metoda analisa, maka tidak akan salah pilih dalam menggunakan metoda.

    Dalam pemakaian bahan kimia, suatu metoda akan selalu mengklasifikasikan dengan jelas,

    baik nama, rumus kimia, kemurnian dan sebagainya. Berbagai gradetingkat bahan kimia

    sudah banyak diproduksi untuk maksud-maksud tertentu, sehingga suatu metoda akan selalu

    mencantumkannya.

    enis-jenis grade bahan kimia sperti, untuk "

    as " &ltra /igh Purity, /igh Purity dan Technical

    0i1uidpadatan " #pectrograde, !nalytical rade, +eagen rade dan Technical

    rade.

    Perkembangan pemakaian bahan kimia semakin dituntut akan kemurnian yang sesuai agar

    memperoleh hasil analisa yang akurat.

    2ang paling utama dapat dikatakan adalah prosedur dari metoda tersebut, karena merupakan

    rincian urutan kerja dengan jelas. Tahapan dari a3al hingga akhir suatu pemeriksaan harus

    diikuti dengan seksama. &ntuk seorang tester, maka harus selalu dituntut memahami secara

    benar tentang bagaimana melakukan pemeriksaan, bagaimana menginterpretasikan hasil,

    bahkan mungkin bagaimana memecahkan setiap masalah yang timbul pada 3aktu

    melakukan pemeriksaan.

    Banyak metoda analisa yang sangat tergantung kepada kemampuan tester, meskipun sedikit

    demi sedikit perkembangan otomatisasi telah muncul. 4amun berbagai proses pengilanganataupun dalam perdagangan minyak masih harus menggunakan metoda secara manual.

    #eperti halnya prosedur yang bersifat Physical !nalysis, maka kemampuan

    pengamatankeahlian seorang tester dipandang yang paling menentukan, seperti misalnya

    dalam uji distilasi, maka seorang tester harus mengamati pada suhu berapa cairan mulai

    5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    3/111

    menetes, pada suhu berapa *67 reco(ery dan bagaimana pengaturan pemanasannya dst.

    uga dalam penentuan-penentuan lainnya seperti " flash point, (iscosity, specific gra(ity dll.

    &ntuk prosedur yang bersifat chemical analysis, meskipun banyak prosedur analisa yang

    telah menggunakan peralatan-peralatan canggih, namun masih sangat tergantung pula

    dengan pengetahuan, skill bahkan kemampuan interpretasi dari seorang tester sehinggadapat memperoleh hasil analisa yang benar, bagaimana cara pemakaian peralatan, bail dari

    mulai glss3are maupun instrumentasi serta bagaimana cara melihat 3arna titik akhir atau

    interpretasi grafik yang benar. Preparasi sampel dan kalibrasi peralatan kadang

    diperlukansecara khusus sebelum dimulai analisa. Beberapa metoda treatment sampel yang

    sering dilakukan " ashing, digestion, pengenceran dan lain-lain kadangkala harus dilakukan

    karena sifat, bentuk dan mungkin komposisi daripada sampel yang tidak mungkin langsung

    dapat dianalisa. Kalibrasi atau standardisasi peralatan juga merupakan syarat utama sehingga

    dapat memperoleh hasil analisa dengan benar. Kalibrasi atau standardisasi biasanya

    merupakan pengukuran secara elektronik maupun dengan menggunakan senya3a murni

    yang dapt menjadi patokan alat dengan mengukur atau mendeteksi.

    Dengan perbedaan-perbedaan alat, bahan kimia maupun prosedur dari beberapa metoda

    analisa, maka akan menyebabkan perbedaan kemampuan dari metoda-metoda tersebut, baik

    dilihat dari segi akurasi maupun presisinya. Akurasi dapat didefinisikan sebagai derajat

    kebenaran pengukuran indi(idu atau rata-rata terhadap tingkat atau harga sebenarnya. Makin

    tinggi akurasi suatu metoda maka makin teliti metoda tersebut atau hasilnya akan akan

    mendekati harga sebenarnya. !dapun Presisi adalah derajat perbedaan antara hasil dari

    masing-masing suatu pengukuran.

    Dalam metoda laboratorium presisi dan akurasi ini akan ditunjukkan oleh repeatability dan

    reproducibility. +epeatability biasanya digunakan untuk menunjukkan presisi pengukuran

    yang digunakan dalam satu kelompok yang sangat terbatas $misalnya masing-masing

    operator%, sedangkan reproducibility biasanya digunakan untuk menunjukkan presisi

    pengukuran yang mencakup (ariasi antara beberapa kelompok $misalnya laboratorium% atau

    diantaranya.

    Perkembangan metoda laboratorium seiring dengan perkembangan peralatan laboratorium.

    Meskipun dasar perkembangannya selalu mengacu pada ilmu-ilmu dasar, namun setiap

    badan yang mengeluarkan metoda, baik !#TM, &'P dan lain-lainnya selalu mempunyai

    kemampuan yang berbeda-beda dalam menerbitkan metoda, baik dari segi presisi-akurasi,

    limit deteksi, 3aktu analisa dan sebagainya. Dilain pihak kebutuhan akam metoda analisa

    8

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    4/111

    dalam mendukung operasi kilang selalu bermunculan, sehingga suatu hal yang mutlak

    bah3a setiap laboratorium harus mengikuti penerbitan-penerbitan metoda analisa baru.

    1. SPECIFIC GRAFITY

    ASTM D-1298

    Metode ini merupakan suatu cara untuk menentukan #pecific ra(ity $#.% dengan alat

    /ydrometer dengan mempergunakan contoh 9rude 'il atau produknya yang biasanya di

    handle sebagai cairan dan mempunyai tekanan uap :5; lbs. atau kurang.

    /asil ini biasanya diubah ke standard penentuan temperatur *< o =o 9 atau ;6o ;6o>

    $tergantung re1uirement dan /ydrometernya%. &ntuk mengubah dari temperatur

    pemeriksaan ke temperatur standar ini telah disediakan tabelnya.

    1.1. Dei!isi

    #pecific ra(ity adalah perbandingan berat dari sejumlah (olume tertentu suatu at

    terhadap berat dari (olume yang sama dari air.

    1.2. Pera"a#a! Ya!$ Di%er"uka!

    *. /ydrometer " dapat juga di standarisasi pada ;6o;6o> atau pada *,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    5/111

    Tabel-* #pecific ra(ity +ange

    *58)9 +!)T2 /2D+'M?T?+#!#TM ?*66C !#TM D*5@8 )P 5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    6/111

    Temperatur Penguji"

    &ntuk ketelitian pengujian maka temperatur pengujian tidak boleh terlalu jauh dari

    temperatur standard $;6o> atau *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    7/111

    1./ Cara )e)0aa H,*r&)e#er se0a$ai 0eriku#

    Tempatkan mata kita sedikit diba3ah le(el cairan $contoh%, dan perlahan-lahan

    diangkat sampai persis pada permukaan cairan tersebut.

    Bilamana cairan yang kita periksa #. nya non transparant, maka bacalah scala pada

    /ydrometer dimana contoh naik di atas permukaan rata.Pembacaan ini memerlukan koreksi. Tentukanlah koreksi ini untuk tiap /ydrometer

    yang dipergunakan dengan melihat tinggi permukaan.

    1.3 La%&ra!

    *. Bila pembacaan sudah dapat ditentukan, maka tambahkan 9orection >aktornya.

    5. &ntuk mengoreksi dari temperatur pembacaan ke temperatur yang diperlukan, maka

    kita lihat tabel +eduction of obser(ed #pecific ra(ity. #edang untuk yang *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    8/111

    1.4.2 Pe)0aaa! Ta0e"

    1.4.2.1 U!#uk (ar$a &0s5* S%eii Gra+i#, 6 &0s5* #e)%. S%eii Gra+i#,

    ,a!$ #er*a%a# %a*a #a0"e.

    *. Pergunakan tabel !#TM )P-58 yang memuat obsLd #pecific ra(ity

    yang diketahui.5. 9ari besarnya obsLd temp. #pecific ra(ity pada kolom obs(ed

    temperature J>, dan tarik garis dasar.

    8. 9ari harga obsLd #pecific ra(ity pada kolom obser(ed #pecific

    ra(ity dan tarik garis tegak lurus ke ba3ah.

    =. #pecific ra(ity ;6;6J> yang dicari, didapat pada harga #pecific

    ra(ity ;6;6J> hasil perpotongan garis datar obsLd temp garis

    tegak obsLd #pecific ra(ity.

    9ontoh "

    'bsLd #pecific ra(ity N 6,E*8 pada temp. *6;J>. Berapa #pecific

    ra(ity ;6;6J> O

    Penyelesaian "

    *. 0ihat pada kolom obsLd temp J> dan cari harga temp N *6;J >,

    tarik garis mendatar ke kanan.

    5. 9ari kolom obsLd #pecific ra(ity ;6;6J> yang ditanyakan,

    harga #pecific ra(ity ;6;6J> didapat sebesar 6,E88@.

    1.4.2.2 U!#uk (ar$a &0s5* S%eii Gra+i#, ,a!$ #i*ak #er*a%a# %a*a #a0"e

    6 &0s5* #e)%. S%eii Gra+i#, #er*a%a# %a*a #a0e" ASTM-2.

    &ntuk mendapatkan harga #pecific ra(ity ;6;6J> dipergunakan cara

    interpolasi dari dua harga obsLd #pecific ra(ity yang terdekat $&pper

    Bottom point obsLd #pecific ra(ity%.

    Pergunakan rumus interpolasi "

    #.;6 ;6J> N

    %;6.;6.$

    %L.L.$

    %LL$FSGBotFSGUpx

    SGdobsBotdSGobsUp

    SGdobsBotdSGobs oo

    Bottom point specific ra(ity ;6;6o>

    A

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    9/111

    9ontoh

    'bsLd specific ra(ity N 6,E

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    10/111

    1.4.2./ U!#uk (ar$a &0s5* #e)%. S%eii Gra+i#, *a! &0s5* S%eii

    Gra+i#, ke*ua-*ua!,a #i*ak #er*a%a# *a"a) #a0e".

    &ntuk mendapatkan harga #pecific ra(ity ;6;6J>, untuk

    keseragaman dilakukan tahapan sebagai berikut "

    *. )nterpolasi obsLd temp specific gra(ity dengan Bottom point obsLd#pecific ra(ity didapat #pecific ra(ity ;6;6J> untuk temp.

    $suhu% tersebut.

    5. )nterpolasi obsLd temp. #pecific ra(ity dengan upper point obsLd

    #pecific ra(ity didapat #pecific ra(ity ;6;6J> untuk temp.

    $suhu% tersebut.

    8. 0akukan interpolasi dari #pecific ra(ity ;6;6J> yang didapat

    dari butir * dan 5

    Pergunakan rumus butir b.

    9ontoh "

    'bsLd #pecific ra(ity N 6,E*88

    'bsLd temp #pecific ra(ity N *6 O

    *. Pergunakan dulu Bottom pont obsQd #pecific ra(ity N 6,E88 N E88

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    11/111

    #.;6 ;6J> N E88E,6%E88E,6E8=; N E88E,6666@ N 6,6665A< 6,E88E N 6,E88@A O

    a3ab " 6.E885

    *5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    13/111

    2. DISTILATI7N 7F PETR7LEUM PR7DUCTS

    ASTM D. 84-3

    Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui distilasi standard !#TM, pada contoh Mogas,

    !(gas, Kerosine, as 'il dan produk produk lain yang sejenis.

    2.1 Dei!isi

    2.1.1 I!i#ia" &i"i!$ P&i!# L.P.:

    )BP adalah pembacaan thermometer yang diperoleh pada 3aktu tetesan pertama

    condensat jatuh dari ujung tabung condensor.

    2.1.2 E!* P&i!# E.P.:

    ?.P. adalah pembacaan thermometer yang paling tinggi $maksimal% yang

    diperoleh selama pemeriksaan, ?.P. ini biasanya dicapai pada 3aktu semua

    cairan didasar flask telah menguap semua.

    2.1. Dr, P&i!#

    Pembacaan thermometer yang diperoleh pada 3aktu tetesan terakhir dari cairan

    pada dasar flask menguap.

    2.2 Garis esar Cara ;er

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    14/111

    2./ Pr&se*ure

    * Tentukan kondisi pengujian dengan melihat tabel, kondisi disesuaikan dengan

    contoh yang akan diperiksa.

    5 !mbil contoh sebanyak *66 mls dengan raduated 9ylinder *66cc masukkankedalam flask, pasang thermometer standard.

    8 9ontoh mulai dipanaskan sesuai dengan tabel.

    = #egera setelah mendapatkan )BP pindahkan $geserlah% cylinder sehingga ujung

    condensor menyentuh dinding dalam dari cylinder. #elanjutnya catat seperti yang

    tertera dalam tabel dengan dicocokkan pula permintaan persen (olume

    reco(erye(aporation dari specification contoh yang dipergunakan.

    < !pabila pembacaan temperatur sudah mencapai 8E*o9, tapi ?nd Point belum

    tercapai juga, maka pemeriksaan diakhiri.

    ; !pabila sisa residu dalam flask sudah mencapai F < mls, aturlah pemanasan yang

    terakhir bila perlu, sehingga 3aktu yang diperlukan ?nd Point 8-< menit.

    E #etelah flask dingin, tuangkan kedalam graduated cylinder kecil $cup% kecil dan

    baca serta laporkan sebagai residu on distillation !#TM.

    #elanjutnya catat 7 (ol.loss dengan mengurangi sebagai berikut "

    7 (ol losses N *66 mls - $Total +ec. +esidu%

    2.3 La%&ra!

    2.3.1 C&!#&( M&$as

    ).B.P o9 N .....................................

    *6 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................

    56 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................

    86 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................

    =6 7 (ol. +ec. !t o9 N .....................................

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    15/111

    ?nd Point o9 N .....................................

    +esidu, 7 (olume N .....................................

    0osses, 7 (olume N .....................................

    7 (ol. +ec at E=o9 N .....................................

    7 (ol. +ec at AA

    o

    9 N .....................................7 (ol. +ec at *5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    16/111

    56 percent reco(ered * $; $A@, $*E*o9%

    @< percent reco(ered 8;Ao> $*A;, $56@%

    +eco(ery, percent @E,.

    Pengisian contoh tersebut ke dalam asoline 9hamber dijaga jangan sampai ada

    udara yang masuk dengan cara sebagai berikut "

    , pada +P apparat sebagai alat keseluruhan.

    A. +endamlah kedalam 3ater bath yang telah dipanaskan sampai *66J>, jagalah agar

    temperatur ini konstan. #etiap < menit kocoklah alat tersebut, agar proses

    penguapan li1uit dalam alat sempurna.

    @. #etelah berulangkali skala yang ditunjukkan pada pressure tersebut konstan, maka

    angkatlah alat +P dan bacalah #kala dari Pressure auge. /asil yang didapat dari

    pembacaan lalu dikoreksi dengan tabel, dan dilaporkan dalam psi

    *A

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    19/111

    ./ ;e#e"i#ia!

    Tabel-* Ketelitian +epeability-+eproducibility-

    +ange +..P. +epeability +eproducibility

    6-< lb 6,* 6,8.

    P*66 N Tekanan uap air $psia% pada *66J > N 6.@

    Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan >lash Point 9lose 9lip dari Petroleum

    Products, dan lain cairan yang mempunyai >lash Point antara 6-*56J>.

    !da tiga macam yang menguraikan cara penggunaannya "Methoda !, untuk contoh yang mempunyai >lash Point 6 sd ;

    Methoda B, untuk contoh yang mempunyai >lash Point ;; sd A@J >.

    Methoda 9, untuk contoh yang mempunyai >lash Point @6 sd *56J>.

    /.1 Garis esar Me#(&*a

    Methoda ! N 9ontoh didinginkan, tempatkan didalam apparat yang sudah

    didinginkan dan selanjutnya dipanaskan pada kecepatan tertentu.

    Methoda B9 N 9ontoh didinginkan, tempatkan didalam apparat tanpa didinginkan

    dan selanjutnya dipanaskan pada kecepatan tertentu.

    #ebuah api kecil pada 3aktu-3aktu tertentu dikenakan pada cup atau mangkuk alat,

    dan >lash Point diambil sebagai temperatur terendah, dimana penggunaan !pi

    Pemeriksaan $Test >lame% menyebabkan uap minyak dari contoh menyala dengan

    ditandai suatu percikan nyala api dalam VcupW pada alatnya.

    /.2 Pera"a#a! ,a!$ *i%er$u!aka!

    * >lash Point !pparatus !bbel.

    5 'il 9up thermomemter )P - E= >.

    8 Sater bath thermometer.

    /. Pr&se*ur

    /..1 Me#(&*a A

    Methoda ini untuk >lash Point antara 6 sd ;.

    * )si Sater bath seluruhnya dan !ir 9hamber sampai tinggi * XW dengan

    campuran

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    22/111

    8 #ambil diaduk $searah dengan arah jarum jam% dengan kecepatan F 86 rpm,

    panasi alat luarnya sehingga kenaikan temperaturnya * X - 8J >menit.

    = !pabila temperaturnya contoh mencapai - *;J> atau paling sedikit *;J>

    diba3ah perkiraan >lash Pointnya, mulailah penggunaan Test >lamenya

    dengan pelan-pelan.Teruskan penggunaan api $penyalaan% pada tiap-tiap kenaikan lJ>.

    /..2 Me#(&*a

    Methoda ini untuk contoh yang mempunyai >lash Point ;; sd A@J>.

    * )si 3ater bath sampai tumpah dengan air panas dan aturlah temperatur

    permulaan test sebesar *86J >.

    angan pergunakan api pemanas selama pemeriksaan.

    5 !tur temperatur contoh antara 85 - .

    8 Bila temperatur 'il 9up mencapai ;;J > mulailah penyalaan api pencoba

    $Test >lame% dengan pelan-pelan. Dan teruskan penyalaan tiap, lJ> sampai

    >lash Point terdapat.

    /.. Me#(&*e C

    &ntuk contoh yang mempunyai >lash Point antara @6J> sd *56J>, pada

    prinsipnya sama dengan methoda B, tetapi isi air chamber dengan air dingin.

    Panasi 3ater bath dengan api dengan kecepatan kenaikan temperatur tetap

    sebesar 5 - 5 X J>menit.

    Periksa >lash Point mula-mula pada temperatur A6J>.

    /./ ;e#e"i#ia!

    Methoda +epeability +eproducibility

    Methoda ! 8 o> ;J>

    Methoda B 5o>

    Methoda 9 5o> =o>

    55

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    23/111

    3. FLASH P7INT Y PENS;Y - MARTENS CL7SED TESTER

    ASTM D. 9 ? >1

    9ara ini menerangkan suatu prosedur untuk memeriksa titik nyala dengan alat Pensky -Martens $9.9% dari pada contoh minyak bakar, minyak kental maupun suspensi padat, bila

    tidak diterangkan dengan alat lain.

    Prosedur ini tidak berlaku untuk minyak pengering, cairan berlilin sebagai pelarut atau - out

    - back - back asphalt.

    Titik nyala out back asphalt boleh dikerjakan dengan methode D. *866.

    Pengujian titik nyala untuk bahan-bahan yang mudah terbakar dan menguap dengan alat Tag

    'pen 9up - apparatus.

    9ara ini boleh dipakai untuk menguji campuran minyak lumas dengan sedikit bahan yang

    mudah menguap.

    3.1 Garis esar Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    24/111

    8. &ntuk pengujian dalam batas 566 - 586J> boleh dipakai salah satu dari thermometer

    standard.

    3.2.1 Persia%a!

    Menyiapkan peralatan "Tambah alat titik nyala yang rata $stabil%. Bila test dikerjakan adalah ruang yang

    tak berangin, maka alat tersebut harus ditutup $8 jurusan%, pencegah angin

    berukuran =; cm dan tinggi ;* cm.

    Menyiapkan 9ontoh "

    Kalau contoh mengandung air, pemanasan paling sedikit 86J> $*;J9%

    diba3ah titik nyalanya, saring melalui kertas saring dan masukkan dalam

    tempat yang kering.

    &ntuk minyak kental, saring melalui kapas.

    9ontoh yang bebas dari air harus dipanaskan pada suhu paling sedikit 86J>

    $*;J9% diba3ah titik nyalanya yang diharapkan.

    3. Cara ;er $ atau kurang, contoh dipanaskan sampai *AJ>

    $*6J9% diba3ah titik nyala, baca suhu tiap kenaikan 5J> $* o9% pekerjaan ini diulangi

    sampai titik nyala tercapai. angan diaduk jika api pencoba dijalankan.

    8 ika titik nyala 558o>, panaskan juga contoh sampai 86J> $*;6J9% diba3ah titik

    nyala, dan pembacaan adalah tiap-tiap $5J9%.Dan seperti diatas, api pencoba harus diarah kepermukaan contoh selama * menit.

    = 9atat suhu sebagai titik nyala 3aktu ada penyambaran yang terang. #ering kali api

    pencoba diliputi oleh sinar biru, jika titik nyalanya hampir tercapai.

    angan keliru titik nyala yang sebenarnya sinar biru ini.

    5=

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    25/111

    3./ Pe!e#a%a! Ti#ik N,a"a Sus%e!si Pa*a#

    9ara kerja"

    Sasukkan contoh dalam mangkok sampai suhu ;6- *9J> $*< F $**J9%

    lebih rendah dari pada titik nyala yang diperkirakan, isi ruang udara antara mangkok dan

    3ater bath pada temperatur mangkok dan contoh. !duk dengan 5 $*-*,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    26/111

    4. FLASH P7INT Y TAG CL7SED TESTER

    ASTM D. 34-41

    Methode ini dimaksudkan untuk pemeriksaan minyak hasil yang mempunyai flash point

    (titik nyala) dibawah 1!" F (#"$)% ke&uali untuk produk yang sebagai fuel oil% memakaimethoda 'SM * #+*

    4.1 Pri!si% Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    27/111

    4./ ;&reksi Teka!a!

    ika tekanan pengujian contoh tidak dilakukan pada E;6 mm/g, maka >lash Point

    yang diperoleh harus dikoreksi dengan menggunakan rumus sebagai berikut " >lash

    Point terkoreksi, J> N J> 6,6; $E;6 P%

    Dimana J> N suhu pembacaan >lash Point Tag, J>P N tekanan udara luar, mm/g.

    4.3 ;e#e"i#ia!

    4.3.1 Re%e#a0i"i#,

    >lash Point "

    Diba3ah *=6 o> $;6J9% 5 o> $*,*o9%

    *=6J> $;6J9% sampai *@@J> $@8J9% 8 o> $*,Eo9%

    4.3.2 Re%r&*ui0i"i#,

    >lash Point "

    Y Diba3ah $8,8J9%

    Y $ $5,5J9%

    Y *=6J> $;6J9% sampai *@@J > $@8J9% ;J> $8,8J9%

    5E

    http://rum.us/http://rum.us/
  • 7/24/2019 conversion-gate05

    28/111

    >. FLASH P7INT CLE=ELAND 7PEN CUP

    ASTM D. 92 -3>

    $ara inimenerangkan suatu prosedur pengu,ian titik nyala dan titik api dari semua hasil

    minyak ke&uali minyak bakar atau &ontoh-&ontoh minyak yang mempunyai titik nyalaterbaka (open &up) dibawah 1!oF (#"$)*

    >.1 Garis esar Pe!$u.2 Pera"a#a!

    *. !lat 9le(eland o.c.

    !lat ini terdiri dari mangkok $cup% pelat pembakar api pencoba, alat pemanas dan

    alat penahan, diterangkan dalam !ppendiI.

    !lat yang telah diperlengkapi dan pelat pemanas digambar dalam gambar.

    5. #held, penahan angin, panjang =; cm lebar =; cm dianjurkan tetapi tidak

    diperlukan.

    8. Thermometer.

    Thermometer open cup 4o. **J> $**J9% sesuai dengan syarat dalam !#TM #pec.

    ? *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    29/111

    8 Pasang thermometer sedemikian sehingga ujung pentol terletak F XW dari dasar

    mangkok.

    Panaskan contoh dengan pemanas listrik.

    = Kecepatan pemanasan diatur sehingga kenaikan suhu contoh antara 5< - 86J > per

    menit.< Pasang api pencoba dan atur sehingga diameternya 6,=- 6,A cm.

    ; !pabila suhu contoh sudah mencapai paling sedikit diba3ah >lash Point yang

    diperkirakan, jalankan api pencoba diatas permukaan mangkok dengan jarak 6,5 cm

    3aktu untuk melintasi mangkok F * detik.

    >./ ;&reksi Teka!a!

    ika pengujian flash point dan fire point contoh dilakukan pada tekanan lebih rendah

    dari E*< mm/g sebagai berikut "

    Tabel-* Koreksi Tekanan

    Tekanan Barometer Koreksi

    Mm /g o> o9

    E*< sampai ;;< - 5

    E*< sampai ;;< < -

    ;;= sampai ;*6 - =

    ;8= sampai

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    30/111

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    31/111

    8. ;INEMATIC =ISC7SITY ASTM D- //3

    Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan Kinematic iscosity dari cairan yang

    transparent atau opa1ue $gelap% dalam trayek 6,5 9s dan lebih besar dari 6, 5 9s.

    Penentuan-penentuan dapat dilakukan pada sembarang temperatur dimana aliran dalamkapiler adalah 4e3tonian.

    8.1 Dei!isi

    9airan $li1uid% " cairan yang dimaksud dalam methode ini mencakup semua cairan yang

    mengalir melalui kapiler dalam aliran 4e3tonian.

    8.2 Garis esar Pe)eriksaa!

    #ejumlah (olume sebagai yang terukur dalam kapiler, setelah mencapai temperatur

    pengujian, diukur 3aktu aliran melalui kapiler tersebut.

    Kinematic iscosity adalah perkalian dari pada 3aktu alirannya melalui pipa kapiler

    tersebut dikalikan dengan faktor kalibrasi dari iscosimeternya.

    8. Pe!$$u!aa! ;a%i"er =is&si)e#er Tu0e :

    &ntuk li1uid yang "

    - Transparant"

    &belohde iscosimeter type $tiga kaki%.

    9annon >ensky untuk Transparant.

    >its #imans transparant li1uid, dan sebagainya.

    - 'pa1ue

    9onnon Pensky untuk opa1ue

    & tube +e(erse >lo3 untuk opa1ue

    & tube iscosimeter

    &ntuk memilih kapiler yang sesuai adalah berdasarkan dengan constante

    $9alibration >actor%, sebagai berikut"

    9ontoh (iscosimeter sebagai berikut"

    9onnon >ensky iscosimeter

    9ontoh-contoh yang transparant

    8*

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    32/111

    Tabel-* &belohde !pproIimate

    &belohde !pproIimate iscosity +ange Kinematic - 9s

    6.66< * sampai *6

    6.6* 5 sampai *6

    6.68 ; sampai 86

    6.6< *6 sampai

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    33/111

    iscositas dinamis, 9 P N P

    Dimana "

    P N densitas cairan, gcm8pada suhu pengukuran iskositas Kinematik.

    N iscositas Kinematic, 9st.

    8.3 ;e#e"i#ia!

    +epeability " tidak lebih dari 6,8

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    34/111

    9. =ISC7SITY RED@77D IP. - >

    Methode ini menentukan iscosity dari suatu minyak sebagai suatu 3aktu dari aliran dalam

    selen melalui alat red3ood iscosimeter. )ni tidak mengukur (iscosity absolute.

    Meskipun factor kon(ersi ada, dimana (iscosity yang dinyatakan dalam satuan absoluteKinematic dapat dipergunakan untuk mengkon(ersikan ke red3ood, dengan ketelitian yang

    baik, namun haruslah dimengerti bah3a dengan hasil dari red3ood tidaklah dapat di

    kon(ersikan kesatuan absolute.

    9.1 Maksu* Pe!$uuel 'il adalah tidak menunjukkan sifat 4e3tonian pada temperatur diba3ah *56J>,

    karenanya disarankan untuk penentuan (iscosity dari >uel 'il ditentukan pada

    temperatur H *56J>.

    &ntuk SaIy >uel 'il temperatur pengujian harus diatas *56J> dan disarankan

    sebaiknya pada temperatur 566J>.

    Temperatur pengujian untuk bitumen adalah 566J>, 866J> dan =66J> +ed.)). +ed3ood

    iscosimeter ada 5 yaitu " +ed3ood ) dan +ed3ood )), dimana +ed3ood )) kurang lebih

    N *6 I +ed3ood ).

    +ed3ood )) dipergunakan apabila (iscosity +ed3ood )nya 5666 hal ini mengingat

    ketelitian kerja sebab (iscosity +ed3ood dipanaskan secara manual dan offluc time

    yang besar berakibat besarnya pula kesalahan.

    9.2 Garis esar Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    35/111

    Saktu yang diperlukan untuk mengalirkan

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    36/111

    +ed3ood ) G *66 * second 5 second

    H *66 * 7 of mean 5 7 of mean

    +ed3ood )) H *66 * 7 of mean = 7 of mean

    8;

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    37/111

    1. ENGLER =ISC7SITY PCM 33

    Methode ini menguraikan &ara penentuan dari pengu,ian .is&osity untuk silinder /ube

    ringan sedang dan berat dan emulsi 'sphalt*

    0arena methode ini kurang teliti% maka penggunaannya haruslah hanya dalam hal-halreferen (penengah) sa,a*

    1.1 Garis esar Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    38/111

    * #aring contoh dengan 56 M?#/.

    5 #elanjutnya seperti prosedur diatas untuk minyak umum.

    1.. ;a"i0rasi

    #eperti point diatas $untuk minyak umum tetapi contohnya adalah air padatemperatur 56J9 misalnya hasilnya * detik.

    adi isc. J > N'

    .

    Dimana "

    N hasil pengujian contoh dalam detik pada temperatur pengujian.

    ! N hasil kalibrasi pada 56J9.

    8A

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    39/111

    11. SAY7LT =ISC7SITY ASTM D.88

    Methode ini menguraikan prosedur pengukuran impiris dasri iskositas Saybolt dari

    2etroleum 2rodu&ts pada temperatur tertentu antara 3 dan 413"F*

    5ni termasuk ,uga prosedur khusus untuk 6axy dan resinon materials* Saybolt .is&osimeterada dua ma&am yaitu Saybolt Uniersal dan Furol% dimana Saybolt Furol adalah kurang

    teliti 13 x Saybolt Uniersal*

    11.1 Pera"a#a!

    *. #aybolt iscosimeter dan bath $complete%.

    5. +ecei(ing flask ;6 F 6,6< ml pada 56J9.

    11.2 Cara ;er diatas temperatur pengujian. anganlah panasi

    contoh sampai dalam range flask pointnya, sebab komponent ringan akan

    hilang dan dapatlah berubah komposisi dari contoh.

    5 Masukkan sumber arus gabus yang mempunyai tail yang dapat disendal $ditarik%.

    abus harus dipasang sekuat mungkin untuk menghindari udara keluar.

    8 #aring contoh dengan saringan *66 M?#/, langsung didalam (iskosimeter sampai

    le(elnya diatas o(erflo3 rim.

    = !duk temperatur contoh sampai temperatur contoh konstan 6,6

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    40/111

    12. EBISTENT GUM IN FUELS Y 'ET E=AP7RATI7N

    ASTM D. 281- >

    Methode ini menguraikan suatu prosedur untuk menentukan um ?Iistent dalam motor

    gasoline dan !(iation >uels pada 3aktu pengujian.Definisi "

    ?Iistent um adalah sisa penguapan dari suatu bahan bakar pesa3at terbang atau bagian

    dari sisa penguapan motor gasoline yang tidak larut didalam normal /eptane.

    12.1 Garis esar Pe!$uuels, residu yang didapat ditimbang, dan dilaporkan

    dengan satuan mgram*66 mls.

    12.2 Pera"a#a! Ya!$ Di%er$u!aka!

    * Balance, yang mempunyai sensiti(itas $ketelitian% 6,< mgr tiap pembagian skalanya

    atau yang lebih teliti lagi .

    5 Beaker lass, capasitas *66 cc.

    8 Decicator $cooling (essel%.

    = >lo3 Meter.

    < #intered lass >iltering, coarse porosity cap. *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    41/111

    !nZin #tpgm Bath Test

    Sall

    !(gaslmogas *66 M)# - *;6- *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    42/111

    1. SEDIMENT IN CRUDE AND FUEL 7ILS Y EBTRACTI7

    ASTM. /> ? 49

    Methode ini meliputi penentuan sediment dalam &rude oil dan fuel oil dengan extraksimenggunakan oulena.

    1.1 Garis esar Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    43/111

    8 Tempatkan contoh sebanyak *6 gr dalam thimble, timbang mendekati 6,6* gr.

    Tempatkan thimble dalam eItraction flask dan eItracsi dengan toulena selama 86

    menit setelah sol(ent yang menetes dari thimble tidak ber3arna. !tur kecepatan

    eItraksi dimana permukaan cairan dalam thimble tidak naik lebih tinggi dari 8= in

    dari bibir atas.= !pabila contoh mengandung air, pasang 3ater cup, dimana air terpisah pada bottom

    cup, toulena o(er flo3 masuk ke dalam thimble.

    !pabila cup penuh dengan air, dinginkan apparatus dan kosongkan isi cup.

    < #etelah ectraksi selesai, keringkan thimble selama * jam dan timbang mendekati 6,5

    mgr.

    ; &langi eItraksi, dan biarkan so(ent drip dari thimble paling kurang * jam, tetapi

    tidak lebih dari * *=jam, keringkan lalu dinginkan dalam decicator dan timbang.

    Perhitungan "

    7 #ediment N&ontohberat

    sedimentberatI *667

    1.3 ;e#e"i#ia!

    +epeability " 6,6*E - 6,5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    44/111

    1/. @ARNA L7=I7ND IP. 1>

    Pengujian ini dimaksudkan untuk memeriksa 3arna dari semua hasil-hasil minyak bumi

    $diberi 3arna maupun tidak% kecuali black products dan bitument. /asil-hasil minyak bumi

    yang berupa padatan seperti paraffin 3aI dilakukan pemeriksaan 3arnanya setelah dicairkan.

    1/.1 Garis esar Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    45/111

    Sater 3hite $6.E

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    46/111

    5. #egera sebelum memeriksa, saring semua contoh dengan kertas saring 3hatman 4o.

    *.

    0akukan penyaringan ini dimana 3aktu contoh akan diperiksa.

    Dalam hal contoh padatC lelehkan contoh dalam o(en dan jaga temperatur jangan

    lebih dari *66

    6

    9.

    1/./ Pe!,ia%a! A"a# *a! Me#(&*a

    Pengujian 3arna 0o(ibond ini ada 5 $dua% methoda yaitu " metode ! dan metode B.

    * Metode !.

    !dalah pengujian 3arna hasil-hasil minyak bumi dengan 0o(ibond colour units.

    #ket pemasangan alat sebagai berikut "

    Menggunakan cell yang kecil $bukan *A cell%. ika akan menggunakan *A cell

    maka alatnya dipasang seperti pada metode B.

    5 Metode B.

    Metoda ini adalah merupakan pengujian 3arna 0o(ibond dengan menggunakan

    3arna dalam skala )P &nit.

    #ket pemasangan alat sebagai berikut "

    9ell yang digunakan *A dan ditempatkan diluar tempatnya, skala 3arna yang

    digunakan adalah 6,5< sd =,6.

    1/.3 Cara ;er

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    47/111

    * 0aporkan ukuran cell yang dipergunakan untuk pengujian.

    5 &ntuk metoda ! "

    Y Tuliskan penggabungan skala 3arna +ed, 2ello3 dan Blue yang sesuai dengan

    3arna contohnya.

    Y &ntuk metoda B " tuliskan 3arnanya.8 +epeability dan reproducibility untuk metoda ini belum ditentukan )P. *E.

    =E

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    48/111

    13. SAY7LT C7L7UR 7F PETR7LEUM PR7DUCT

    ASTM D. 134

    Metoda ini dipergunakan unutk mengukur 3arna dari petroleum yang belum diberi

    3arna, seperti motor fiels, naphta, kerosene, petroleum 3aIes dan -pharmaceutical 3hiteoils.

    13.1 Garis esar Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    49/111

    13./ ;e#e"i#ia!

    +epeability " * unit color.

    +eproducibility " * unit color.

    =@

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    50/111

    14. ASTM C7L7UR 7F PETR7LEUM PR7DUCT

    ASTM D. 13

    Metoda ini dimaksudkan untuk pengujian 3arna secara (isual dari hasil minyak seperti

    0ube 'il, /eating oils, Petroluem 3aI.

    14.1 Pera"a#a! Ya!$ Di%er"uka!

    *. 9alorimeter, yang terdiri dari lampu penerang, glasscolour standard dan lain-

    lain.

    5. #ample container.

    14.2 Pe!,ia%a! C&!#&(

    *. &ntuk contoh sepenti 0ube oil, isilah tempat contohnya sampai tinggi diatas cloud

    pointnya dan perhatikan 3arna pada temperatur itu. Bila contoh lebih gelap

    dari pada 3arna A, campur *< (olume contoh dengan A< (olume sol(ent, color

    lebih kecil dari 5* saybolt $kerosene%. Dan lihat 3arna pada campuran

    tersebut.

    5. &ntuk contoh seperti Petroleum dan Petrolmm SaI, panaskan contoh pada

    temperatur 56-86J

    > diatas melting pointnya dan periksa pada temperatur itu.

    Bila contoh gelap $lebih gelap% dari pada 3arna A, campur *< (olume dari

    contoh yang mencair dengan A< (olume sol(ent $kerosine%. Periksa campuran

    tersebut pada temperatur itu.

    14. Cara ;er

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    51/111

    8. Baca angka pada skalanya.

    14./ La%&ra! *a! ;e#e"i#ia!

    Misal lebih tinggi dan lebih kecil dari E.< !#TM 9olor" 0 E.< !#TM 9olor.

    Misal dilution dan lebih kecil dari E.< !#TM color" 0 E.< Dil !#TM 9olor. /asil

    yang diperoleh oleh operator yang berbeda dalam 0aboratorium yang sama tidak

    boleh )ebih dari 6.< number.

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    52/111

    1>. ;ANDUNGAN SULFUR ASTM D. 133148

    UART TUE METH7D:

    &ntuk menetapkan jumlah kandungan sulfur dalam minyak bumi dan hasilhasilnya, dengan

    metoda pembakaran dalam tabung 1uart.

    1>.1 Maksu* Pe!$u./ Rea$e!sia

    0arutan /idrogen peroksida, /5'5 *,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    53/111

    1>.3 Persia%a! a"a#

    #usun peralatan sebagai ditunjukkan pada gambar.

    Masukkan ;6 ml larutan /5'5*,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    54/111

    1>.8;e#e"i#ia!

    #ulfur, 7 berat +epeability +eproducibility

    6-6,< 6,6E 6,6@

    6,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    55/111

    18. ANG;A NETRALISASI MET7DA P7TENDI7METRI

    ASTM D. 44/8

    &ntuk menetapkan junlah konstituen keasaman atau kebasaan dari suatu produk

    minyak dan minyak pelumas dengan metoda titrasi potensiometri.

    18.1 Maksu* Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    56/111

    !dalah sejumlah asam, yang dinyatakan dalam mgr K'/, yang diperlukan untuk

    menetralisir konstituen basa yang terkandung dalam * gr sampel

    #trong Base 4umber $#B4%.

    !dalah sejumlah asam, yang dinyatakan dalam mgr K'/, yang diperlukan untuk

    menetralisir konstituen basa kuat yang terkandung dalam * gr sampel

    18./ Pera"a#a!

    Ph meter, dengan ?lektroda kombinasi.

    Magnetic stirrer.

    Buret mikro.

    elas beker.

    Pipet

    18.3 Rea$e!sia

    Buffer 4on a1ueous acidic

    Tambahkan *6 ml Buffer #tock #olution ! kedalam *66 ml sol(ent titrasi. /anya

    dapat digunakan selama * jam

    Buffer 4on a1ueous Basic.

    Tambahkan *6 ml Buffer #tock #olution B kedalam *66 ml sol(ent titrasi. /anya

    dapat digunakan selama * jam.

    Buffer #tock #olution !.

    Timbang tepat 5=,5 gr 5,=,; Trimethylpyridine $9ollidine% masukkan kedalam labu

    takar ukuran * liter, kemudian larutkan dengan *66 ml )P!. Tambahkan *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    57/111

    alkoholat 6,5 4 $dimana 45 N normalitas larutan /90 yang diperoleh dari

    standarisasi%. Kemudian encerkan dengan )P! sampai menjadi * liter.

    0arutan /90-alkoholat 6,* 4.

    Dicampur @ ml /90 pekat dengan * liter )P!, kemudian standarisasi dengan

    larutan K'/-alcoholat 6,* 4

    0arutan /90-alkoholat 6,5 4.

    Dicampur *A ml /90 pekat dengan * liter )P!, kemudian standarisasi dengan

    larutan K'/ - alkoholat 6,5 4

    0arutan K'/-alkoholat 6,* 4.

    Timbang ; gr K'/, larutkan dalam * liter )P!, didihkan selama *6 menit,

    diamkan selama 5 hari dan kemudian disaring dengan menggunakan sinter glass,

    simpan dalam botol yang tahan terhadap reagen ini.#tandarisasi " larutan K'/ tersebut distandarisasi dengan larutan Kalium !sam

    Ptalat $5,65=5 gram K/9A/='= dalam *66 ml akuades bebas 9'5% dengan

    menggunakan indicator PP. Dibuat

    seperti diatas dengan menimbang *8 gram K'/.

    #ol(en titrasi.

    9ampurkan

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    58/111

    9atatan " Perubahan potensial $m(% dengan penambahan 6,* ml larutan

    standard tidak lebih dari 6,68 ( atau skala Ph 6, Per(i#u!$a!

    Buat kur(a antara (olume larutan standard baik untuk basa ataupun asam terhadap

    pembacaan potensial.

    Titik eki(alen ditunjukkan oleh pelonjakan potensial didekat potensial larutan Buffer

    non adu-cous !cidic atau larutan Buffer non a1ueous Basic. Bila tidak ada lonjakan

    potensial, titik akhir ditentukan oleh potensial larutan buffer.

    '7% mgr 089:gr N6

    x7xB' *,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    59/111

    Dimana "

    ! N ml larutan K'/-alk, yang digunakan untuk titrasi sampel pada titik eki(alen

    yang ditunjukkan oleh pembacaan potensial yang melonjak atau ditunjukkan

    oleh potensial Buffer 4on !1ueous Basic

    B N ml larutan K'/- alk, yang digunakan untuk titrasi blangko.4 N normalitas larutan K'/-alk.

    n N normalitas larutan /90- alk.

    9 N ml larutan K'/-alk, yang digunakan untuk titrasi sampel pada titik eki(alen

    yang ditunjukkan oleh pembacaan potensial yang melonjak atau ditunjukkan

    oleh Buffer non a1ueous !cidic.

    D N ml larutan /90-alk yang digunakan untuk titrasi blangko.

    B7% mgr 089:gr N 6

    x7xF; *,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    60/111

    18.8 Presisi

    Tabel-l Presisi +epeability-+eproducibility

    !cid or Base

    4umber+epeatability +eproducibility

    6,6

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    61/111

    19. ANG;A NETRALISASI

    ;UMPULAN SEMINAR LURICATI7N:

    &ntuk menetapkan jumlah konstituen keasaman atas kebasaan dari suatu produk minyak

    bumi atau minyak pelumas dengan metoda pengamatan harga Ph $metode ini diambil darikumpulan #eminar 0ubrication%.

    19.1 Ri!$kasa! Me#&*a

    #ejumlah sampel dilarutkan dalam sol(ent titrasi, -kemudian dititrasi dengan K'/-

    alkoholat atau /90-alkoholat. Titik akhir titrasi pada pembacaan Ph = untuk titrasi

    dengan /90 alkoholat atau pada pembacaan Ph ** untuk titrasi dengan K'/-alkoholat.

    19.2 Pera"a#a!

    Ph-meter dengan elektroda kombinasi.

    Magnetic #tirrer.

    Buret mikro.

    elas Beker.

    19. Rea$e!sia

    0arutan K'/-alkoholat 6,* 4.

    0arutan /90-alkoholat 6,* 4.

    #ol(ent titrasi

    9ampurkan

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    62/111

    Masukkan elektroda kombinasi kedalam larutan tersebut.

    9atat Ph larutan sampel.

    Pasangkan buret mikro yang telah diisi /90-alk. 6,* 4 sedemikian

    sehingga ujung buret sedikit kecelup kedalam larutan sampel.

    Teteskan sedikit demi sedikit larutan /90-alk. 6,* 4 ini kedalam larutan

    sampel sehingga dicapai pembacaan Ph =, kemudian catat jumlah

    pemakaian larutan /90-alk tersebut. Missal ! ml.

    Titrasi Blangko "

    &ntuk setiap kali pengerjaan sampel, lakukan juga titrasi blanako yaitu

    terloadap *66 ml so\ (ent titrasi. 9atat pemakaian /90-alk, misal B ml.

    19./.2 Ta" Ai* Nu)0er TN:

    0akukan seperti halnya pada

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    63/111

    n N normalitas K'/-alk.

    S N jumlah sampel, gr.

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    64/111

    2. =IS;7SITAS ENGLER

    Satuan iskositasnya adalah dera,at engler (;)% hasil yang didapat kurang teliti*

    2.1 Pri!si% Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    65/111

    21. D7CT7R TEST

    ASTM D. /8/

    Doctor test adalah pengujian secara k3alitatif, tentang kemungkinan adanya senya3a-

    senya3a belerang didalarn contoh yang diuji. #enya3a belerang tersebut dalam bentukmerkaptan.

    21.1 Pri!si% Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    66/111

    22. P7UR P7INT

    ASTM D.9>

    Dalam bukti !#TM Method D, @E hanya dikenal dua macam !#TM Pour Point, yaitu

    upper !#TM Pour point dan 0o3er !#TM Pour paint. Tetapi dengan kedua !#TM inidalam praktek sering tidak cocok, atau dengan kata lain kedua Pour point kurang lengkap

    dalam memberikan jaminan reliability-nya. uga pemeriksaan !#TM Pourpoint, dimana

    contoh harus didiamkan 5= jam adalah kurang praktis dalam praktek operation terutama

    dalam hal menghadapi Bordeline figme dari pourpoint suatu product tertentu.

    &ntuk itu lalu perubahan-perubahan minyak terutama #hell dan B>M, mengadakan

    pemeriksaan pembantu yang disebut !ctual !#TM pourpoint dan !msterdam MaI

    Pourpoint.

    22.1 Pe!$er#ia! P&ur P&i!#

    0atar berlakang dari !ctual !#TM Pourpoint adalah untuk prakteknya dalam 'peration

    Zuick /andling, sedang !msterdam MaIimum Pourpoint adalah karena fakta bah3a

    !#TM MaI Pourpoint tidak selamanya representati(e untuk >uel 'il.

    Peristi3a Pourpoint, masing-masing dapat diterangkan sebagai berikut "

    *. SaI dalam peristi3a Pourpointdibagi dalam dua macam yaitu " 0o3 Melting Point

    SaI dan /igh Melting Point SaI.

    5. SaI ini dapat mengadsorber at-at yang tidak larut dalam normal /eptane $at ini

    disebut !sphaltone dan banyak terdapat dalam cracked product%.

    8. !sphaltone ini dapat mencegah pertumbuhan SaI $9ristalisation of 3aI to the

    needle form lattice%.

    =. !ctual !#TM Pourpoint mempunyai perbedaan dengan !#TM SaI. Pourpoint dalam

    hal penyimpanan 5= jam contoh dua dalam hal !ctual Pourpoint tak ada kesempatan

    bagi SaI untuk mengkristalisir.

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    67/111

    Point% melarut, maka asphaltanes $disebut juga netural pourpoint deapersanta%

    bebas. Maka disini hanya ada bentuk asphaltanes saja, sedang 3aI masih dalam

    keadaan cair $larutan%. Pada pendinginan selanjutnya, maka terjadilah kristal 3aI,

    begitu 3aI ini terbentuk segeralah asphaltanes tersebut di adsarber dan karenanya

    menghalang-halangi pertumbuhan 3aI lebih lanjut atau li1uid state-nya sehinggaPourpoint-nya rendah $minimal%.

    22.1.2 Mai)u) ASTM P&u#-%&i!# u%%er ASTM F&ur%&i!#:.

    Dalam penyimpanan 5= jam, kristal 3aI mengembang. Pemanasan hanya **,

    disini hanya 0a3 Melting Point SaI saja yang melarut dan /igh Melting Point

    SaI tetap in #olid #tate. !sphaltenes yang dibebaskan oleh 0.M.P. 3aI segera di

    adsorber /.M.P. SaI ini tanpa lagi banyak dihalang-halangi oleh asphaltenes,

    akibatnya pertumbuhan kristal 3aI cepat, dus cepat beku. !kibatnya Pourpoint-

    nya tinggi. Dengan kata lain perbedaan maIimum dan minimum pourpoint terletak

    pada tidaknya 0o3 /igh Melting point of SaI dalam minyak itu. !pabila suatu

    minyak hanya mengandung 0o3 Melting Point SaI saja, maka Min. dan MaI.

    pointnya sama.

    22.1. A)s#er*a) Mai)u) P&ur%&i!#.

    Kemungkinan yang terjelek dari pada Pourpoint adalah !msterdam MaI.

    Pourpoint. Penemuan methoda ini adalah disebabkan adanya keluhan

    daripada pembeli >uel dimana ternyata bah3a Pourpoint figure tertulis pada

    9ertificate of Zuality tidak sama dengan Pourpoint yang diperiksa pada 3aktu

    >uel tersebut sampai pada konsumen tadi. /al ini setelah diadakan

    penyelidikan selama dalam perjalanan $tranportation by ship% >uel 'il

    tersebut Pourpoint-nya mengalami perubahan figure $agling%. Kejadian ini

    secara garis besar dapat diterangkan bah3a adanya perubahan-perubahan

    temperatur selama perjalanan $dingin, panas, dsb%, struktur SaI mengalami

    perubahan, sehingga jumlah asphaltenes yang di absorber oleh baik 0.M.

    Point SaI, maupun /.M. Point SaI selalu berubah-ubah, sehingga

    Pourpointnya pun mengalami perubahan.

    'leh !msterdam ditemukan suatu cara yang mendekati fakta ini dan cara tadi

    disebut " !msterdam MaI. Pourpoint $P!M%.

    ;E

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    68/111

    22.2 Dei!isi

    Pourpoint dari suatu petroleum adalah temperatur terendah dimana minyak masih

    mengalir apabila didinginkan pada kondisi tertentu.

    Pengujian ini dipergunakan untuk penetuan Pourpoint dari setiap PetroleumProducts.

    22. A%%ara#us

    *. Test jar-gelas cylinder yang jernih, datar bagian ba3ahnya, diameter dalam F

    *8*; - * dinginkan contoh tersebut dalam udara

    biasa sampai @6J

    >, selanjutnya masukkan test jar dalam jaket yang sudah ditaruh

    pada cooling bath $tahan temp. dalam cooling bath pada 86 J> - 8%.

    =. Pada temperatur 56J> diatas Pourpoint yang ditafsirkan, mulailah pembacaan dan

    ini dikerjakan beruturut-turut $keba3ah% sampai Pourpoint, sampai belum

    tercapai sedang temperatur minyak sudah $*6J>% pindahkan test jar $

    jaketnya% pada cooling bath 6 -< J>. Begitu juga dalam hal pourpoint belum

    tercapai pada temperatur 56J>, harus dipindahkan ke bath -86 sampai -5.

    dan laporkan

    sebagai Pourpoint nya.

    ;A

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    69/111

    2. SM7;E P7INT 7F A=IATI7N TURINE FUELS

    A.S.T.M. D 122

    Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan #moke Point dari Turbine >uel dan

    fraksi diba3ahnya.

    2.1 Garis esar Pe)eriksaa!

    *. 9ontoh dinyalakan dalam lampu yang bernyala.

    5. Tentukan nyala yang tertinggi dan tidak menimbulkan asap yang dapat dilihat,

    tentukan sampai 6,< mm.

    2.2Me!,e*iaka! a"a#-a"a#

    * 0etakkan lampu dalam keadaan lurus, jaga supaya pada lampu yang

    dipergunakan harus selalu bersih pada lubang udara masuknya.

    5 ?Itraksi semua sumbu-sumbu dengan Benena dan ?thyl !lcohol dengan

    perbandingan (olume * " * lalu keringkan.

    2. S#a!*ar Ca)%ura!

    &ntuk menstandardisir alat-alat ini, perlu dilakukan cheking dengan #tandard

    9ampuran sebagai berikut "

    Tabel-* #tandard 9ampuran

    T'0&?4?)#' '9T!4?, 7

    '0.#M'K? P')4T $MM%

    at E;6 mm / .

    =6 ;6 *=,E

    5< E< 56,5

    *< A< 5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    70/111

    2./ Pr&se*ure

    *. 9elupkan sumbu yang telah bersih $panjang tidak kurang dari *5< mm% kedalam

    contoh dan masukkan kedalam tabung suhu. 9elupkan lagi kedalam, contoh.

    5. Masukkan 56 cc contoh yang bersih pada suhu kamar, kedalam tempat $tabungcontoh%.

    8. 0etakkan tabung sumbu dan sumbunya kedalam contoh tadi. &sahakan supaya rapat

    betul.

    =. Potong ujung sumbu kira-kira ; mm dari tabung sumbu, kemudian pasanglah seluruh

    tabung pada sumbunya.

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    71/111

    2/. C7PPER STRIP C7RR7SI7N

    ASTM D. 1

    Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk pengenalan pengkaratan pada tembaga $9u%, yang

    disebabkan oleh a(gas, jet >uel Mogas, #ol(ent, Kerosine Diesel >uel dan lain-lain PetroleumProducts tertentu.

    2/.1 Garis esar Pe)eriksaa!

    #uatu kepingan tembaga ayng telah digosok dicelupkan dalam sejumlah contoh dan

    dipanaskan pada siatu suhu tertentu serta 3aktu tertentu sesuai dengan sifat dari

    minyak yang diperiksa.

    Pada akhir pemeriksaan kepingan tembaga diambil, dicuci lalu dibandingkan dengan

    standard corrotion !.#.T.M. D *86.

    2/.2 Pera"a#a! ,a!$ *i%er$u!aka!

    * Bomb tekanan rendah dan bak pemanas $'il BathSater bath%.

    5 9opper #trip holder.

    8 Test Tube, terbuat dari gelas.

    = Thermometer *5 > atau *5 9.

    < Bath yang dapat dijaga pada suhu tertentu $dengan thermometer% pada $*66J9%.

    2/. a(a!-0a(a! ,a!$ *i%er$u!aka!

    *. Kepingan tembaga $#tandard%, panjang 8Clebar X C tebal **;- *A.

    5. Bahan pencuci, dipergunakan )so 'ctane.

    8. Polishing Material"

    - Kertas amplas dari berbagai jenis kehalusan termasuk 5=6.

    - 9arborundum, silicon carbida grain *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    72/111

    !mbillah #trip $kepingan% dari dalam )so 'ctane. Pegang ini dengan kertas saring,

    lalu gosoklah memakai *

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    73/111

    9ontoh #uhu pemeriksaan 9 Saktu pemeriksaan $jam% Keterangan

    Diesel fuel oil Bombgasoline,

    kerosene, sto(e 8 am F < menit

    oil, farm tractor *66J9

    fuel. $5*5

    J

    >% Tanpa9leaner Bomb

    $#toddard% 8 am F < menit

    sol(ent diesel *66J9 $5*5J>% 5 am F < menit

    fuel, fuel oil, *66J9 F *J9

    kerosene $5*5J> F 5J>% Tanpa

    lubricating oil. Bomb

    0ubricating oil Dengan

    !(iation Bomb

    gasoline dan

    a(iation,

    turbine fuel.

    E8

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    74/111

    23. FREEING P7INT 7F A=IATI7N FUELS

    ASTM D. 284 - IP.14

    Metoda ini dipergunakan untuk memeriksa separated solid pada !(iation receprocatring engine

    dan turbine engine firels pada temperatur selama penerbangan dan di tanah $on the ground%

    23.1 Dei!isi

    >reeing point adalah temperatur dimana kristal hydrocarbon terbentuk pada

    pendinginan dan akan segera hilang jika fuels tersebut dipanaskan dengan pelan pelan.

    23.2 Pera"a#a! ,a!$ *i$u!aka!

    *. acket sample tube.

    5. land.

    8. 9ollars $refrigent%.

    =. #tirrer.

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    75/111

    Terbentuknya kabut pada temperatur sekitar -*6 J9 tidak perlu diperhatikan dan

    bila tidak ada perubahan temperatur lagi, maka ini adalah pembekuan air.

    E. 9atatlah temperatur dimana kristal hydrocarbon mulai tebentuk.

    A. !mbillah jacket sample tube dari coolant $refrigent% dan kemudian contoh

    dipanaskan dengan pelan-pelan dan diaduk. 9atatlah temperatur dimana kristalhydrocarbon hilang semua.

    ika perbedaan temperatur antara keduanya lebih besar dari 8 J9, maka ulangi

    pendinginan serta pemanasannya sehingga didapatkan perbedaan yang lebih kecil

    dari 8J9.

    23./ La%&ra!

    - laporkan temperatur dimana kristal hydrocarbon hilang, dengan ketelitian 6,< J9

    sebagai >reeing Point-nya.

    - Tambahkan koreksi thermometer yang dipergunakan.

    23.3 ;e#e"i#ia!

    - +epeability N 6,EJ9.

    - +eproducibility N 5,;J9.

    E

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    76/111

    24. CALCULATING =ISC7STY INDEB

    FR7M ;INEMATIC =ISC7SITY

    ASTM D.22>

    .is&osity 5ndex adalah suatu angka empiris menentukan efek perubahan temperature pada

    is&osity dari suatu oil*

    .is&osity index yang tinggi menun,ukkan sedikit perubahan iskositas oleh temperature*

    24.1 Garis esar Pe!$u.

    Methhoda ini meliputi tabel-tabel untuk oil yang mempunyai Kin. iscosity pada

    5*6 J> antara harga 5.6 dan E dari oil yang akan ditentukan .). nya.

    0 N (isositas pada *66J> suatu oil dari .0' mempunyai (iskositas yang sama

    pada 5*6J> dari oil yang akan ditentukan .). nya.

    E;

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    77/111

    / N (isositas pada *66J>D suatu oil dari .*.*66 mempunyai (iskositas yang

    sama pada 5*6J> dari oil yang akan ditemukan .).nya.

    D N 0 /

    5 Tabel terdiri dari data 0, /, dan D.kalau lain ise. 'il pada 5*6J> diatas E c#t.

    Perhitungan

    *. Tentukan Kin (iskositas dari oil dalam c#t pada *66J> dan 5*6J>.

    5. Dengan mengambil harga kin.(iskositas pada 5*6J> diperoleh harga 0 dan 2,

    kalau data tidak ada di tabel, ambil intrapolasi.

    8. /itung 0 dan D untuk kin.iskositas diatas E menggunakan

    persamaan $8% dan $=%.

    =. /itung .).) dari 0 dan D dan (iskositas pada *66J> dengan menggunakan

    persamaan $*% dan $5%.

    +eport "

    Kin ic pada *66J> N A5, N @,*66 c#t.

    Dari tabel "

    0 N *8A,*. DR7P P7INT 7F GREASE IP. 1

    Pengujian ini bertujuan untuk menentukan temperatur terbentuknya tetesan pertama apabila

    grease dipanaskan secara perlahan-lahan $temperatur drop point daripada grease%.

    2>.1 Pri!si% Pe)eriksaa!

    9ontoh ditempatkan ke dalam metal cup, pariaskan secara perlahan-lahan, sampai

    tetesan yang pertama dari contoh jatuh. !mati temperatur pada tertnometer.

    2>.2 Pera"a#a! Ya!$ Di0u#u(ka!

    * 9up dari metal.

    5 /eaterburner.

    8 Thermometer.

    = #tirrer.

    < Boiling tube.

    ; Bath.

    2>. Pr&se*ure

    * 9ontoh dimasukkan kedalam metal cup ditunggu samnpai tidak ada gelembung

    udara.

    5 9up dimasukkan kedalam boiling tube, lalu boiling tube dimasukkan kedalam bath

    yang berisi cairan pemanas.

    8 Thermometer dan pengaduk dipasang.

    = Panaskan dengan heater secara perlahan-lahan pemanas dijaga supaya konstan.

    < !mati sampai terjadi tetesan yang pertama, baca temperatur pada thermometer

    yang telah dipasang.

    2>./ La%&ra!

    0aporkan temperatur pada saat tetesan yang pertama dari contoh. )ni sebagai harga

    Drop Point dari grease.

    A6

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    81/111

    28. SIL=ER C7RR7SI7N IP ? 22>

    Methoda ini menerangkan suatu cara untuk mengetahui sifat korosi(itas a(tur terhadap sil(er

    $perak%.

    28.1 Garis esar Pe!$u

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    82/111

    = Kepingan perak digosok dengan kapas untuk membersihkan )so 'ctana.

    28.3 Persia%a! &!#&(

    * Dalam pengambilan maupun handlingnyaC sample harus dijaga dari pengaruh

    langsung sinar matahari. unakan botol ber3arna coklat, simpan ditempat yangdingin.

    5 9ontoh harus bersih. Bila contoh kelihatan keruh $berkabut% karena mengandung

    air hrus disaring dulu dengan kertas saring 3hatman 4o. = dan ditempat yang

    gelap, yang terlindung dari pengaruh sinar matahari.

    28.4 Cara ;er

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    83/111

    29. ANILINE 7F PETR7LIUM PR7DUCTS ASTM D. 411

    !nalisa point adalah temperatur keseimbangan larutan yang terendah dari campuran aneline dan

    contoh yang sama (olumenya yaitu * C *.

    Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan aneline point dari petroleum products,hydrocarbon, sol(ents asalkan aneline point adalah diba3ah dobel point dan diatas titik beku dari

    cairan contoh.

    29.1 Garis esar Pe)eriksaa!

    #pesified (olume dari aneline dan contoh ditempatkan didalam sebuah test tube dan

    diaduk secara mekanik. 0alu campuran dipanaskan pada kecepatan yang diatur sampai

    5 Phase bercampur.

    9ampuran kemudian didinginkan pada kecepatan yang, diatur dan temperatur dimana 5

    phase terpisah dicatat sebagai !neline Point .

    29.2 Pera"a#a! Ya!$ Di%er$u!aka!

    *. Test tube

    5. /eating and cooling bath

    8. !#TM !neline Point thermometer 88 > $-8;,E-*6E,%, 8= > $EE5*5J>% dan 8

    $*@=-88AJ

    >%.

    =. Pijat " kapasitas *6 mls dan < mls.

    29. Rea$e!#

    *. !neline " aneline yang dikeringkan dengan 4a'/ alat, dan sebelumnya adalah

    fresh aneline didistilasi dimana *6 bagian pertama dan terakhirnya dibuang.

    !neline harus memberikan aneline point sebesar * $;@,8F6,5J9%

    dengan 49E knock geate.

    5. !nhydrous sodium sulfate $4a5#65 unhibride%.

    8. 4ormal metana, knock rating greate.

    29./ Pr&e*ure

    *. Keringkan contoh dengan cara menggosok kuat-kuat selama 8 sampai < menit

    dengan F *67 (olume. #odium sulfat unhiydrous $ kalsium #ulfate%.

    A8

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    84/111

    5. Pipetlah

    atau *-8J9 menit.

    I !.P.). ra(ity at ;66>

    5. iesel 5ndeks =*66

    .. 2G'

    29.4 ;e#e"i#ia!

    +epeability +eproducibility

    9lear, light-colored 6,86> 6,@6F

    Moderaty dark to 6,;6> *,A6F

    (ery dark

    /ubungan antara !..P. $!niline ra(ity Products% dengan 4ett /ead of 9ombution sebagai

    tercantum pada tabel sebagai berikut "

    A=

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    85/111

    . ASH DARI PETR7LEUM 7ILS

    ASTM D. /82

    Methode ini mengtrraikcrn cara kerja untuk penentuan ash dari distillate dan residual fuel oils,

    crude oil, 3aI dan lain-lain petroleum products, dimana sekurang at yang dapat membentuk ashdianggap sebagai impurities -yang tak diinginkan atau contaminant.

    Methode ini adalah terbatas untuk petroleum products yang bebas dari ash furming additi(e yang

    ditambahkan, termasuk senya3a phospor tertentu.

    .1 Ri!$kasa! Me#(&*e

    9ontoh yang diisikan dalam mangkok tertentu dinyalakan dan dibiarkan terbakar

    sampai hanya tinggal ash dan carbon saja. #elanjutnya ini dipanaskan dalam muffle

    furnace pada temp EEurnace, yang mampu menahan temperatur dari E

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    86/111

    A;

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    87/111

    1. C7RE PENETRASI DARI LURICATING GREASE

    ASTM D. 21>

    2emeriksaan ini bertu,uan untuk mengetahui kekentalan dari lubri&ating grease apabila

    dilakukan penetrasi menggunakan &one (paku) standart*

    1.1 Pri!si% %e)eriksaa!

    #ejumlah contoh diukur harga penetresinya dengan menusukkan cone pada suhu EE J>

    $5 dari contoh yang akan digunakan pada

    ;6 double strokes dalam standard grease 3orker.

    ;. Prolonged 3orked penetration " penetrasi dari contoh setelah digunakan pada ;6

    double stroke.

    9ontoh dipanasi pada , sesuai dengan besar sroke dalam standard grease

    3orker, ba3alah kesuhu EEJ> selama *,< jam kerjakan pada ;6 double stroke dan

    lakukan penetrasi.

    AE

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    88/111

    E. Block penetration " Penetrasi pada EEJ> dari lubricating grease dimana contoh

    dipotong dengan pemotong standard dengan ketebalan tertentu.

    1.2 Pera"a#a! Ya!$ Di%er"uka!

    *. Penetrometer.5. 9one $ dari logam yang tahan korosi dengan berat *65,< F 6,6< g %.

    8. rease 3orker.

    =. Sater bath.

    $ 5< F 6,

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    89/111

    d.< Kerjakan masing-masing 8 kali test dan laporkan harga rata-ratanya sebagai harga

    penetrasi contoh tersebut.

    1..2 U!#uk "&k Pe!e#ra#i&!

    a 9ontoh!mbil contoh secukupnya sampai memenuhi cup $ F 6,= Kg %.

    b Persiapan contoh

    b. l Tempatkan grease 3orker atau container dari logam yang kosong yang

    mempunyai ukuran $ (olume % yang sama dengan cup tempat contoh, pada

    3ater bath. Pemanasan diatur pada EEJ> $ 5.

    c Pengukuran penetrasi

    Dikerjakan seperti pada undisturbed penetration.

    1.. U!#uk @&rke* Pe!e#ra#i&!

    a 9ontoh

    9ontoh secukupnya, memenuhi cup $F 6,= Kg% $apabila contoh mempunyai harga

    penetrasi dari 40) grade 6-= gunakan metode !#TM. D *=68%.

    b Sorking

    b.l Tuangkan contoh pada cup yang telah bersih sampai penuhC tutup cup dengan

    spatula.

    b.5 Tempatkan cup pada 3ater bath, panaskan hingga temperatur EE J>.

    b.8 #etelah itu pindahkan cup, dan bersihkan air yang terikut.

    b.= Tempatkan grease pada plunger ;6 full double strokes selama F * menit dan

    kembalikan plunger pada posisi tap. Buka (entcock, kemudian contoh diambil

    ditempatkan pada cup.

    c Persiapan contoh yang diukur

    #iapkan contoh yang akan dikerjakan dalam cup. Tutup dengan spatula. Balik-

    baliklah cup sehingga contoh didalamnya homogen.

    d Pengukuran penetrasi

    A@

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    90/111

    /arga penetrasi didapatkan seperti pada undisturbed penetration.

    e 0aporan

    e. l Pengukuran penetrasi dilakukan 5 kali pengulangan atau lebih.

    e.5 0aporkan harga rata-rata daripemeriksaan dengan ketelitian 6,* mm, sebagai

    harga 3orked penetration dari contoh.

    1../ U!#uk Pr&"&!$e* @&rke* Pe!e#ra#i&!.

    * Pengaturan suhu

    #uhu contoh diatur pada range dengan mengatur suhu sekitarnya.

    5 Sorking

    Penuhi grease 3orker cup yang telah bersih dengan contoh sebanyak 6,= kg.

    Tempatkan contoh pada double shokes yang telah ditentukan.

    8 Pengukuran penetrasi

    8.* Tempatkan grease 3orker cup pada 3ater bath pada temperatur constanEE F * J>

    selama *,< jam.

    8.5 Pindahkan grease dari cup pada ;6 double strokes.

    8.8 Kerjakan pengukuran penetrasi seperti undisturbed penetration sampai 8 kali

    pengulangan./arga rata-rata dari pemeriksaan laporkan sebagai harga

    prolonged 3orked penetration.

    1..3 U!#uk "&k Pe!e#ra#i&!

    a. 9ontoh

    #iapkan contoh secukupnya $ cukup untuk pemotongan dengan ketebalan5 in%.

    b. Persiapan contoh

    b.l Potonglah contoh dengan pemotong khusus pada temperature kamar dengan

    ketebalan sekitar **; in.

    b.5 Tempatkan contoh pada air bath dengan temperature constant EE F * > selama

    sedikitnya * jam.

    c. Pengukuran penetrasi

    c.l Tempatkan contoh pada meja penetrameter dengan salah satu permukaan

    mendatar.

    c.5 !turlah pegangan cone pada posisi ero, dan atur ujung cone persis ditengah

    permukaan contoh.

    @6

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    91/111

    c.8 Pengukuran penetrasi dilakukan seperti pada &ndisturbed penetrtion, dan

    dilakukan tiga kali pemeriksaan.

    c.= 0aporkan harga rata-rata dari ketiga pemeriksaan sebagai harga block

    penetration dari contoh.

    1./ ;e#e"i#ia!

    Tabel * Ketelitian Penetrasi

    Penetration Penetration

    +ange

    +epeability +eproducibility

    &n3orked

    Sorked

    Prolonged

    Sorked

    Block

    A< =EDimana "

    # N kandungan #ulfur, 7 berat.

    D N kandungan Pb, g gall.

    > N 6,66*< bila sampel !(iation, atau 6,668< bila sampel mengandung T?0, TM0

    atau campurannya

    9atatan "

    Kon(ersi satuan konsentrasi "

    Dari ke dikalikan

    Pb)mp gall g Pb0# gall 6,A85;

    Pb* g Pb0T# gall 8,EA

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    96/111

    . TEST METH7D F7R IN GAS7LINE

    =7LUMETRIC CHR7MATES METH7D

    ASTM D. 23/>

    Untuk menetapkan ,umlah kandungan /ead dalam Mogas dengan metoda olumetri&*

    .1 Ri!$kasa! Me#(&*a

    !lkil 0ead diubah menjadi 0ead 9hlorida yang merupakan hasil ekstraksi dari Mogas

    yang diekstraksi dengan !sam 9hlorida pekat.

    ?kstrak asam diuapkan sampai kering, sedang kandungan senya3a organic

    dihilangkan dengan oksidasi oleh !sam 4itrat 0ead yang ada diendapkan sebagai

    0ead 9hromat, kemudian ditetapkan secara )odometri.

    .2 Pera"a#a!

    l. &nit ?kstraktor

    5. #inter glass =

    8. elas beker, ?rlenmeyer.

    . Rea$e!sia

    *. !sam 9hlorida, /9l pekat.

    5. !sam 4itrat, /468 pekat.

    8. 0arutan !sam 4itrat, /468 $*"56%.

    =. 0arutan !sam !setat, 9/89''/ $*"*%.

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    97/111

    866 gr 4a9l diencerkan dengan akuades menjadi * liter dan 566 ml /9) pekat

    ditambahkan kedalam 8

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    98/111

    Tambah larutan asam !setat $*"*% untuk menetralkan 4/ ='/ dan tambah 5 ml

    berlebihan, larutan ini kemudian diencerkan menjadi F 866 ml dengan akuades.

    ;. Didihkan larutan ini dan tambahkan *6 ml larutan K59r5'E dan pendidihan

    diteruskan sehingga diperoleh endapan ber3arna oranye, kemudian dinginkan.

    E. #etelah dingin endapan disaring menggunakan sinter glass no. =, kemudianendapan tersebut dicuci dengan akuades panas sampai bebas 9hromat.

    A. 0arutkan endapan Pb9r'=yang berada dalam sinter glass dengan

    tI N temperatur sampel pada saat pemipetan, J9

    f N factor dari larutan 4a5#5'8

    .4 Me!$(i#u!$ Fak#&r Dari Na2S27

    *. Pipetlah 5< ml larutan Pb $4'8%5, masukkan kedalam gelas beker, tambahkan *6

    ml larutan /468 $*"56% kedalam gelas tersebut, kemudian encerkan larutan ini

    menjadi *66 ml dengan akuades.

    5. 0akukan seterusnya seperti halnya langkah kerja dengan tanda ]% dan seterusnya

    sampai selesai titrasi.

    >actor dari 4a5#5'8dihitung dengan rumus "

    .

    Gf =

    @A

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    99/111

    Dimana "

    f N factor dari 4a5#5'8

    N jumlah $gr% Pb dalam 5< ml larutan Pb$46 8%5.

    N ml larutan 4a5#5'8yang dipakai untuk titrasi.

    .> PRESISI

    Tabel-* +epeability-+eproducibility

    #atuan +epeability +eproducibility

    rall 6,65E 6,6E6

    r&Kall 6,685 6,6A=

    rliter 6,66E 6,6*@

    @@

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    100/111

    /. PEMERI;SAAN @ATER T7LERANCE REACTI7N: DARI A=IATI7N FUELS

    ASTM D. 19/

    Metoda ini dimaksudkan untuk penentuan harga batas untuk pelarutan air dalam !(iation

    asoline dan !(iation Turbine >uels. Pemeriksaan ini merupakan suatu dari kandungansembarang alcohol atau lain-lain at yang dapat bercampur dengan air.

    /.1 Garis esar Pe)eriksaa!

    A6 mls contoh dikocok dengan 56 mls reagent 3ater reaction didalam measuring

    cylinder dengan tutup. 0alu didiamkan beberapa 3aktu. #elanjutnya dilihat

    perubahan (olume pada akuades layer, appearance pada interface, dan derajat

    pemisahannya.

    /.2 A"a#-A"a# Da! Rea$e!# Ya!$ Di%er$u!aka!

    *. raduated glass cylinder, glass stoppered *66 mls dengan * ml graduation.

    5. +eagent"

    Y Purity reagent.

    Y Purity of 3ater.

    Y !cetone.

    Y lass cleaning solution.

    Y 4ormal /eIane.

    Y Phosphate buffer solution.

    /. Pr&e*ure

    *. Bersihkan graduated cylinder dengan baik dan keringkan.

    5. Masukkan 56 mls phosphate buffer solution dengan ketelitian pembacaan (olume

    6,< mls.

    8. Tambahkan A6 mls contoh yang akan diperiksa kedalam ad. 5%. 0alu tutuplah

    dengan stopper.

    =. Kocoklah selama 5 menit, dengan kecepatan 5 sampai 8 strokes per detik dengan

    jarak < - *6 in stroke.

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    101/111

    - 9hange in (olume of the a1ueous layer, dengan ketelitian 6,< mls.

    - 9onditions of interface, lihat tabel *.

    - Degree of separation of t3o phase, lihat tabel 5.

    Tabel-* 9ondotions of )nterface

    +ating !ppereance

    * 9lear and clean.

    * b #mall clear bubbles co(ering not more then an estimated

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    102/111

    3. MET7DA PENGU'IAN ANG;A 7CTANE

    ASTM D. 2499 RAC;ETING METH7D:

    #ifat-sifat pernbakaran bahan bakar bensin biasanya ditentukan dengan menggunakan

    metoda "- +esearch method $>-*%

    - Bracketing !#TM D. 5;@@ - )P. 58E

    - 9ompression +atio !#TMD. 5 E55

    3.1 Ri!$kasa! Me#&*a

    !ngka oktan bahan bakar bensin ditentukan dengan membandingkan terdensi

    ketukan dengan suatu campuran bahan bakar pembandina $!#TM reference fuel %

    yang diketahui angka oktannya, pada suatu kondisi operasi standard.

    /al ini dilakukan dengan mem(ariasikan perbandingan kompresi $compression ratio%

    dari contoh untuk mendapatkan perbandingan intentaitas ketukan standard $standard

    knock intersity%, yang diukur dengan detonation. meter elektronik.

    &ntuk prosedur bracketing, pembacaan knock meter dari contoh diantara dua

    pembacaan knock meter dari dua campuran bahan bakar pembanding $!#TM

    reference fuel% dan dibandingkan dengan contoh kemudian dihitung secara

    interpolasi.

    3.2 Pera"a#a!

    a. &nit mesin 9.>.+.

    b. +efernce >uel panel.

    c. elas cylinder.

    3. Ma#eria"

    +eference fuel "

    - !#TM iso octane $ tri methyl pentane %.

    - !#TM normal heptane.

    - !#TM toluene.

    - !#TM A6 octane $ A656 bland %.

    *65

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    103/111

    3./ La!$ka( ;er

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    104/111

    g. Buat campuran bahan bakar pembanding $ !#TM reference fuel % ke l, atas dasar

    pembacaan koreksi yang didapat pada keterangan f, yang mendekati perkiraan angka

    oktan dari contoh yang diperiksa.

    h. 9ampuran bahan bakar pembanding ke * ini kemudian dituangkan kedalam salah

    saru karburator, kemudian diatur perbandingan bahan bakar dan udara maksimum.ika jarum penunjukan pada knock meter sudah naik dan stabil catat pembacaan

    knock meter.

    i. Buat campuran bahan bakar pembanding $!#TM reference fuel % ke 5.

    #elisih bahan bakar pembanding tidak boleh lebih dari maksimum 5,6 dan

    minimum *,; angka oktan.

    j. Diharapkan kedua campuran reference fuel ini mengurung contoh.

    Kemudian diatur perbandingan bahan bakar dan udara yang maksimum, jika jarum

    penunjukan pada knock meter sudah naik dan stabil, catat pembacaan knock

    meter.

    k. 0angkah selanjutnya pembacaan knock meter.

    Pengujian dan pembacaan pada knock meter dilakukan dua atau tiga seri, artinya

    dua atau tiga kali pembacaan untuk contoh dan dua atau tiga kali pembacaan untuk

    kedua campuran reference fuel.

    Dalam pembacaan pada knock meter perlu diteliti kedudukan karburatornya untuk

    yang maksimum dan diberikan 3aktu yang cukup sehingga pembacaan betul-betul

    teliti.

    &ntuk yang dua seri syaratnya "

    Perbedaan dari hasil perhitungan seri pertama dan seri kedua tidak boleh lebih

    dari 6,8 angka oktan.

    +ata-rata pembacaan dalam pengujian contoh dibatasi

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    105/111

    Bila perbedaan perbanding-an perhitungan dari pembacaan knock meter seri pertama

    dan seri yang kedua lebih besar dari 6,< angka oktan atau bila perbandingan

    perhitungan dari seri yang ketiga dari pembacaan tidak diantara perbandingan

    perhitungan seri pertama dan seri kedua, maka diganti semua pembcaan dan ulangi

    prosedur seperti pada keterangan c, g, h.

    l. Perhitungan

    Diba3ah ini contoh perhitungan dari bensin yang telah diperiksa dengan cara !#TM

    Bracketing reference fuel.

    Tabel-* !#TM Bracketing +eference >uel

    4omor

    KarburatorBahan Bakar

    fembacaan Knock

    Meter+ata-rata

    ) +eference fuel A= ;E;E;; ;;,E

    )) '4

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    106/111

    DAFTAR PUSTA;A

    *. !44&!0 B''K '> !#TM #T!4D!+D#

    ?aston, MD, !*@@;

    )P #tandards for Petroleum and )ts Products 85 ?d,

    The )nstitute of Petroleum, reat Britain *@E8

    *6;

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    107/111

    MACAM-MACAM C7NT7H

    9ontoh diambil sesuai !#TM D5E6 - !P) 5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    108/111

    #pot sample yang diambil pada pertengahan dari sepertiga isi minyak bagian atas

    $gambar *%.

    >. Mi**"e Sa)%"e.

    #pot sample yang diambil dari pertengahan isi minyak $gambar *%.

    8. L&er Sa)%"e.

    #pot sample yang diambil pada ketinggian yang sama dengan lubang pipa keluar

    atau lubang pipa s3ing dari tangki beratap tetap $fiIed roof tank% $gambar *%.

    9. C"eara!e Sa)%"e.

    9ontoh yang diambil = inchi $*66 mm% diba3ah ketinggian lubang pipa keluar

    $outlet% $gambar l %.

    1. #&) Sa)%"e.

    9ontoh yang diambil dari dasar tangki, tempat penyimpanan atau pada titik terendah

    dari saluran pipa.

    11. Drai! Sa)%"e.

    9ontoh yang diambil dari pipa keluar $dra3- off% atau kerangan keluar $discharge

    (al(e%. Kadang-kadang drain sample sama dengan bottom sample seperti pada

    mobil tangki.

    12. C&)%&si#e Sa)%"e.

    9ontoh yang diperoleh dengan cara mencampur dua atau lebih spot sample yang

    diambil dari sebuah tangki dalam perbandingan yang sama. )stilah ini juga dapat

    dipergunakan untuk sejumlah contoh-contoh minyak yang diambil dari alirannya

    dalam pipa.

    1. Si!$"e Ta!k C&)%&si#e Sa)%"e.

    9ontoh yang diperoleh dengan mencampur upper, middle atau lo3er sample. &ntuk

    sebuah tangki yang berpenampung seragam seperti tangki silinder (ertical

    campurannya terdiri atas (olume yang sama dari ketiga bagian contoh tersebut

    *6A

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    109/111

    diatas. &ntuk tangki silinder horiontal, campuran terdiri dari 8 contoh dengan

    perbandingan isi seperti pada table 5.

    1/. Mu"#i%"e Ta!k C&)%&si#e Sa)%"e.

    9ontoh yang diperoleh dengan cara mencampur dari semua all le(el sample darikompartemen-kompartemen yang berisi minyak dari jenis yang sama secara

    proporsional terhadap isi minyak dari masing-masing kompartemen

    PARAMETER ANALISIS 'UMLAH C7NT7H

    * #peci(ic ra(ity *666 cc

    5 Distilasi *66 cc

    8 >lash Point PM cc ;6 cc

    = >lash Point !bel E; cc

    < >lash Point 9'9 E6 cc

    ; Pour Point ;6 cc

    E 9olour !#TM ;6 cc

    A 9olour #aybolt 566 cc

    @ #moke Point 5< cc

    *6 Korosi 0empeng Tembaga 86 cc

    ** 4ilai elaga @66 cc

    *5 Kandungan #ulfur 0amp 5< cc*8 ?Iistent um *66 cc

    *= >reeing Point 5< cc

    *< +eid apour Pressure E

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    110/111

    5* Total !cid 4umber 56 gr

    55 Total Base 4umber 56 gr

    58 #trong !cid 4umber 5

  • 7/24/2019 conversion-gate05

    111/111

    0arge than *6 lb

    0arge than *6 lb

    More than