convergence (issn: 2528-648x) vol. 1 no. 2, januari...

17
Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016 1 CULTURAL EVENT IN HISTORICAL TOUR Studi Kasus Terhadap Komunitas Jelajah Budaya di Jakarta Galuh Kusuma Hapsari Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Buddhi Dharma [email protected] ABSTRAK Menciptakan sebuah acara diperlukan bagi perusahaan komersial dan non-komersial untuk mendukung kegiatan PR sebagai upaya membangun citra positif perusahaan terhadap stakeholder internal atau eksternal. Salah satu fungsi PR adalah pemasaran dan penjualan melalui acara khusus. Acara khusus ini penting sebagai sarana public relations untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang dilakukan perusahaan. Komunitas Jelajah Budaya adalah sebuah komunitas yang tergabung untuk menelusuri budaya dan warisan sejarah. Penulis berupaya menyelidiki Kegiatan Budaya di Historical Tour (Studi Kasus Komunitas Jelajah Budaya di Jakarta), dengan tujuan melalui kegiatan KJB ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Jakarta situs sejarah dan kota tua. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis data dilakukan dengan mengkaji semua data yang tersedia dari berbagai sumber, wawancara mendalam dan pengamatan peserta yang telah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, gambar, foto, dan sebagainya. Hasil penelitian ini menjelaskan acara budaya sejarah menggunakan unsur-unsur pemasaran sosial, bauran komunikasi dan analisis SWOT dilakukan oleh Komunitas Jelajah Budaya. Juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui acara-acara kebudayaan yang ada dicapai, bahkan sulit yang hambatan apapun seperti kurang dari pemandu wisata. Kata kunci: event budaya, komunikasi pemasaran sosial, wisata sejarah.

Upload: nguyenanh

Post on 27-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

1

CULTURAL EVENT IN HISTORICAL TOUR

Studi Kasus Terhadap Komunitas Jelajah Budaya di Jakarta

Galuh Kusuma Hapsari

Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Buddhi Dharma

[email protected]

ABSTRAK

Menciptakan sebuah acara diperlukan bagi perusahaan komersial

dan non-komersial untuk mendukung kegiatan PR sebagai upaya

membangun citra positif perusahaan terhadap stakeholder internal atau

eksternal. Salah satu fungsi PR adalah pemasaran dan penjualan melalui

acara khusus. Acara khusus ini penting sebagai sarana public relations

untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang dilakukan

perusahaan. Komunitas Jelajah Budaya adalah sebuah komunitas yang

tergabung untuk menelusuri budaya dan warisan sejarah. Penulis

berupaya menyelidiki Kegiatan Budaya di Historical Tour (Studi Kasus

Komunitas Jelajah Budaya di Jakarta), dengan tujuan melalui kegiatan

KJB ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Jakarta

situs sejarah dan kota tua.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Analisis data dilakukan

dengan mengkaji semua data yang tersedia dari berbagai sumber,

wawancara mendalam dan pengamatan peserta yang telah ditulis dalam

catatan lapangan, dokumen pribadi, gambar, foto, dan sebagainya.

Hasil penelitian ini menjelaskan acara budaya sejarah menggunakan

unsur-unsur pemasaran sosial, bauran komunikasi dan analisis SWOT

dilakukan oleh Komunitas Jelajah Budaya. Juga bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat melalui acara-acara kebudayaan

yang ada dicapai, bahkan sulit yang hambatan apapun seperti kurang

dari pemandu wisata.

Kata kunci: event budaya, komunikasi pemasaran sosial, wisata sejarah.

Page 2: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

2

ABSTRACT

Creating an event is needed for commercial and non-comercial

companies to support Public Relations (PR) activities to build

corporate positive image towards internal or external stakeholders.

One of PR functions are marketing and selling through special event.

Special event is important because Public Relations could giving direct

inform by media through corporate or institutions events.

Refer to Culture and Communication, both of them are connected

and could not be separated. That’s why culture decided people talking

with others, what message delivered is, and how people decoding the

message, but how we act is depends on our culture where we are

growth.

Komunitas Jelajah Budaya is a history community which

concerned about culture and historical heritages. Through this thesis,

the writer investigated Cultural Event in Historical Tour (Case Study

of Komunitas Jelajah Budaya in Jakarta), with aim through Komunitas

jelajah Budaya’s events could increase people awareness towards

Jakarta’s historical sites and old town.

This research was conducted using qualitative research with

study case approach. The data analysis was performed by reviewing all

available data from variety resources, depth interview and participant

observations that have been written in the field notes, personal

documents, pictures, photographs and so on. The results of this

research explained historical cultural event using elements of social

marketing, communication mix and SWOT analysis was done by

Komunitas Jelajah Budaya. Also the aim to increased people awareness

through cultural events is achieved, even tough there’s any obstacles

such as less of tour guides.

Keywords: cultural event, social marketing communication, historical

tour.

PENDAHULUAN

Di Indonesia, bisnis event menjadi salah satu target pengembangan

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sehingga beberapa Dinas

Budaya dan Pariwisata Daerah seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan

Bali, perkembangan event mendapat perhatian dari dinas–dinas

tersebut untuk terus dikembangkan. Hal ini berhubungan dengan

Page 3: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

3

peningkatan pendapatan daerah karena event-event yang

diselenggarakan selain dapat meningkatkan citra Indonesia sebagai

tujuan pariwisata yang aman, kerjasama antar daerah dan negara,

memacu investasi dan membuka lapangan kerja (Noor,2009:45).

Dalam perkembangannya, bisnis event sebagai bagian dari bisnis

pariwisata telah banyak menyelenggarakan event menggunakan

fasilitas dan infrastruktur kegiatan pariwisata. Contohnya Jakarta Fair

yang diselenggarakan sejak tahun 1990, memberikan dampak pada

peningkatan tenaga kerja dan peningkatan daya jual serta menumbuhan

iklim bisnis sektor usaha kecil dan menengah (Noor, 2009:46).

Event merupakan salah satu ruang lingkup kerja Public Relations.

Public Relations dijalani dan dipadukan untuk mencapai tujuan

pemasaran dan promosi, Sehingga dari kegiatan event itu mampu

meningkatkan pengetahuan, kesadaran, upaya pemenuhan selera, dan

menarik simpati atau empati sehingga mampu menumbuhkan saling

pengertian bagi kedua belah pihak. Pada akhirnya Public Relations

mengadakan event agar dapat menciptakan citra (image) positif dari

masyarakat atau public sebagai target sasarannya (Evelina, Lidia.

Modul Event Manajemen, Universitas Mercu Buana).

Kredibilitas seorang public relations sangat diperlukan dalam

melaksanakan peranannya, khususnya dalam menyelenggarakan event

untuk tujuan promosi, publikasi, meningkatkan kesadaran dan

pemahaman, pengertian hingga membujuk dan mempengaruhi untuk

mencari dukungan tertentu dari publik sasarannya. Salah satu alat

komunikasi public relations yang sering digunakan untuk menunjang

marketing dan sasaran penjualan suatu bisnis adalah melalui Special

events atau kegiatan–kegiatan khusus (Rumanti:2002,118). Special

events sebagai media komunikasi yang dipandang cukup penting

karena melalui special event, Public Relations dapat memberikan

informasi secara langsung yang dikemas oleh media pada event-event

yang diadakan lembaga atau perusahaan.

Salah satu kategori yang dapat membangun Special event adalah

Cultural event atau acara kebudayaan, karena budaya identik dengan

upacara adat dan tradisi yang memiliki nilai sosial yang tinggi dalam

tatanan masyarakat (Noor, 2009:13). Di dalam budaya berkenaan

dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir, mempercayai dan

mengusahakan apa yang patut menurut budayanya.

Page 4: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

4

Dalam setiap kesempatan banyak para ahli budaya, pemerhati

budaya dan para praktisi budaya merasakan suatu keprihatinan yang

luar biasa akan budaya masa lalu yang telah mulai tergerus oleh budaya

luar yang bukan merupakan budaya anak negeri.

Keprihatinan tersebut terlihat dari sedikitnya generasi muda yang

masih mengenal dan mengingat akan budaya leluhur yang dianggap

tidak modern dan ketinggalan jaman.

Sebagai sebuah nilai yang dihayati, kebudayaan diwariskan secara

turun–temurun, dari satu generasi ke generasi. Proses pewarisan

kebudayaan disebut sebagai proses enkulturasi. Proses enkulturasi

berlangsung mulai dari kesatuan yang terkecil, yakni keluarga, kerabat,

masyarakat, suku bangsa, hingga kesatuan yang lebih besar lagi. Proses

enkulturasi ini berlangsung dari masa kanak-kanak hingga masa tua.

Untuk melestarikan kebudayaan dan warisan sejarah bangsa,

sebagai generasi muda ada banyak cara yang dapat dilakukan salah

satunya adalah kita dapat bergabung dengan sebuah komunitas sejarah.

Saat ini banyak sekali bermunculan berbagai macam komunitas sejarah,

museum dan budaya seperti Komunitas Historia Indonesia, Sahabat

Museum, Komunitas Onthel, Komunitas Tempo Doeloe, Komunitas

Jelajah dan sebagainya; dikarenakan adanya beberapa orang–orang

yang berangkat dari kecintaan pada topik sejarah dan budaya serta

kegemaran melakukan perjalanan.

Melalui sebuah komunitas sejarah kita akan diberikan edukasi dan

pengenalan terhadap peninggalan sejarah dan budaya melalui

dibangunnya sebuah museum, situs–situs peninggalan bersejarah agar

semua peninggalan budaya dapat terangkum dan tersimpan dengan baik

dan akan terjadi transformasi nilai dari generasi terdahulu ke generasi

sekarang.

Melalui sebuah komunitas, banyak event kebudayaan yang dapat

diselenggarakan sekaligus menjadi promosi kepariwisataan untuk

masyarakat, khususnya masyarakat di DKI Jakarta seperti night market

atau pasar malam di kawasan Monas, Thamrin, Sudirman setiap

malam minggu, Jakarta Festival Museum Day dalam rangka

memperingati Hari Museum Sedunia, Jakarta Fair, Pesta Rakyat

Jakarta dalam rangka HUT Kota Jakarta dan lain sebagainya.

Dibentuknya komunitas-komunitas sejarah bukan hanya karena orang-

orang yang mempunyai minat dan kecintaan pada topik sejarah dan

Page 5: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

5

budaya serta kegemaran melakukan perjalanan saja, namun munculnya

dikarenakan sebagai bentuk keprihatinan beberapa rekan–rekan

mahasiswa akan sejarah budaya bangsa.

Keprihatinan tersebut semakin terasa dengan memudarnya ciri-ciri

budaya positif yang menjadi karakter suku–suku bangsa Indonesia di

tengah pengaruh globalisasi dunia. Dikarenakan bentuk keprihatinan

dan kurangnya apresiasi masyarakat itulah kemudian muncul gagasan

ide dari Kartum Setiawan dan rekan-rekan dari jurusan Arkeologi dan

Sejarah Universitas Indonesia dan Universitas Negeri Jakarta, untuk

membuat suatu komunitas untuk membangun jaringan guna

memasyarakatkan learning expeditions, meningkatkan minat

masyarakat untuk berkunjung ke museum dan bangunan tua /

berwisata sejarah bernama Komunitas Jelajah Budaya (KJB).

Komunitas Jelajah Budaya adalah suatu komunitas yang peduli

pada kesenian, budaya, kota dan bangunan tua serta peninggalan sejarah

bangsa lainnya. Komunitas ini resmi dibentuk di Jakarta pada tanggal

17 Agustus 2003 dan termasuk salah satu komunitas yang terdaftar

dalam kompulan Komunitas Kota Tua Jakarta (kotatuajakarta.org)

Melalui Komunitas Jelajah Budaya, banyak diselenggarakan event-

event sejarah dan budaya yang sangat menarik untuk diikuti karena

event-event ini sarat akan edukasi dan informasi akan sejarah dan

pengetahuan bangsa, yang tidak akan kita dapatkan di bangku sekolah.

Beberapa event yang telah diselenggarakan Komunitas Jelajah Budaya

dan juga menjadi objek penelitian peneliti adalah Jelajah Pecinan

Glodok dan Museum Bank Mandiri, Jelajah Molenvliet (Kawasan

Harmoni), dan Kampung Arab Pekojan dan Masjid An–Nawier. Selain

itu ada pula event yang memang bertujuan memberikan hiburan

(pertunjukkan) yaitu jelajah Pecinan Glodok dalam rangka Hari Raya

Imlek yaitu pertunjukkan Barongsai.

Saat ini di Indonesia, Pariwisata diperlakukan sebagai suatu industri

dan diharapkan dapat berfungsi sebagai katalisator pembangunan serta

dapat menunjang pembangunan berkelanjutan karena pariwisata juga

dapat mengangkat seni budaya bangsa untuk lebih dikenal dalam

pergaulan antar bangsa – bangsa melalui kegiatan kepariwisataan,

menjadikan kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia sebagai

wahana pengembangan pariwisata nasional dan mempromosikannya

keluar negeri secara konsisten sehingga dapat menjadi wahana

persahabatan bangsa.

Page 6: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

6

Di dalam industri Pariwisata, Sejarah dapat dan sangat potensial

dimanfaatkan sebagai bagian pengembangan pariwisata. Objek wisata

sejarah dalam Ilmu Taksonomi adalah bagian dari atraksi wisata selain

atraksi alam, kebun binatang, kehidupan alam liar. Menjaga dan

melestarikan sejarah bagi suatu bangsa sangatlah penting. Salah satu

caranya adalah dengan mengkaitkannya dengan pariwisata. Hal ini

dapat dilakukan dengan menjadikan hal yang berkaitan dengan sejarah

sebagai objek wisata.

Membicarakan tentang sejarah, wilayah kota tua dan

museum–museum di kota Jakarta merupakan hal yang sangat menarik.

Sejarah masa lalu tak pernah bisa dilepaskan dari keberadaan sebuah

bangunan yang tidak hanya berfungsi nilai utilitasnya saja. Tapi

keberadaan bangunan sejak dulu juga dijadikan sebagai penanda kota

yang pada akhirnya menjadi icon yang tak pernah bisa dilepaskan dari

keberadaan kota tersebut.

Terkait event–event Komunitas Jelajah Budaya yang telah dipaparkan

diatas, peneliti telah meneliti 3 (tiga) event Jelajah Kota Tua yang telah

diselenggarakan , yaitu sebagai berikut :

1. Jelajah Imlek Pecinan Glodok dan Museum Bank Mandiri.

2. Jelajah Kampung Arab Pekojan dan Masjid An-Nawier

(Ngabuburit)

3. Jelajah Molenvliet (De Harmonie/ Kawasan Harmoni).

Merujuk dari latar belakang masalah diatas, maka penulis akan

memfokuskan penelitian yaitu pada Cultural Event Dalam Wisata

Sejarah Pada Komunitas Jelajah Budaya dengan menggunakan teori

social marketing communication (komunikasi pemasaran sosial), dan

communication mix melalui jejaring sosial Facebook (grup) dan juga

menganalisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan hambatan yang

dimiliki KJB dengan menggunakan SWOT Analysis.

Sejarah adalah pembentuk identitas bangsa. Dalam sejarah

terkandung nilai yang mendalam bagi kehidupan baik sebagai individu,

anggota masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Oleh karena itu sejarah merupakan hal penting untuk selalu

diingat dan menjadi modal pengambilan keputusan pada masa kini dan

yang akan datang serta bermakna sebagai guru berharga yang berasal

dari pengalaman masa lalu.

Page 7: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

7

Bangsa yang baik adalah bangsa yang peduli akan sejarah bangsa itu

sendiri, ketika sejarah mengungkapkan sebuah fakta bahwa bangsa itu

pernah mengalami sebuah perubahan besar dari masa ke masa, dan juga

bangsa itu pernah merasakan betapa pahitnya kejadian kelam yang

menguras air mata maupun darah, sudah sepatutnya bangsa yang baik

ialah bangsa yang menghargai sejarah. Kurangnya apresiasi masyarakat

dalam menghargai sejarah bangsa, ketidakpedulian terhadap bangunan

tua dan bersejarah serta kota tua di Jakarta, menganggap remeh dan

sinis keberadaan museum serta kurangnya informasi mengenai sejarah

bangsa membuat masyarakat dan juga generasi muda saat ini

mengalami missed kebudayaan yaitu melupakan atau melewatkan

peninggalan kebudayaan dan sejarah bangsa sendiri.

KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori social marketing

(pemasaran sosial), communication mix dan SWOT Analysis sesuai

dengan kasus yang diteliti. Peneliti tertarik dengan teori tersebut karena

menganggap bahwa langkah-langkah yang digunakan, dijelaskan

secara detail. Teori Communication mix menggunakan konsep Pubic

Relations & Publicity dan Direct Marketing, dan untuk menganalisa

internal dan eksternal Komunitas Jelajah Budaya menggunakan SWOT

Analysis yang terdiri dari Kekuatan (Strength), Kelemahan

(Weaknesses), Kesempatan (Opportunity), dan Ancaman (Threatness).

METODE

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menurut Moleong, (2010:6)

Pendekatan kualitatif memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

dan lainnya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata–kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Selain menggunakan

metode penelitian kualitatif, penelitian ini juga menggunakan

pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus adalah menggunakan

berbagai sumber data yang dapat diteliti, menganalisis dan menjelaskan

secara komprehensif dari berbagai aspek individu, kelompok, program,

dan organisasi yang mengalami peristiwa tertentu dan sistematis

(Ruslan, 2011: 229).

Page 8: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

8

Menurut Yin dalam Kriyantono (2010:65), Studi Kasus

merupakan penelitian dimana peneliti menggali suatu fenomena

tertentu (kasus) dalam suatu waktu dan kegiatan (program, event,

proses, institusi atau kelompok sosial), serta mengumpulkan informasi

secara terinci dan mendalam dengan menggunakan berbagai prosedur

pengumpulan data selama periode tertentu. Penggunaan studi kasus

dalam penelitian ini digunakan karena peneliti melihat ada beberapa

keunikan kasus antara lain :

1. Banyak bermunculan komunitas–komunitas pecinta kota tua dan

sejarah serupa, yang menawarkan event jelajah dan plesiran ke kota

tua.

2. Dengan dibentuknya sebuah komunitas atau organisasi sejarah dan

kota tua sebagai wadah berkumpulnya pecinta sejarah dan kota tua,

antusiasme masyarakat akan informasi sejarah, cagar budaya dan

sebagainya semakin tinggi.

Penulis dalam hal ini memperoleh data berdasarkan pengamatan

langsung dan wawancara bersama narasumber yakni:

1. Ketua Komunitas Jelajah Budaya (KJB)

2. Tour Guide Komunitas Jelajah Budaya

3. Anggota Komunitas Jelajah Budaya

PEMBAHASAN

Konsep Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 6Ps (Product, People,

Place, Price, Promotion, Positioning) yang digunakan oleh Komunitas

Jelajah Budaya yaitu berupa penjelasan bagaimana konsep tersebut

dibaurkan atau digunakan.

Dari segi Product, pemasaran sebuah produk dari KJB yang dapat

ditawarkan ke masyarakat adalah event–event yang ada di komunitas.

Event Jelajah Kota Tua merupakan produk yang bisa ditawarkan di

pasar untuk mendapatkan perhatian, event tersebut adalah Jelajah

museum, Jelajah Pecinan Glodok. Selain di dalam kota, KJB juga

mengadakan jelajah ke luar kota seperti ke Situs Trowulan, Pulau Edam

dan Onrust, jelajah Cheribon dll. Semakin banyak event Komunitas

Jelajah Budaya yang diselenggarakan, masyarakat semakin merasa

tertarik untuk ikut menjelajah.

Page 9: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

9

Dari segi People, di dalam Komunitas Jelajah Budaya adalah tour

guide yang aktif berjumlah 10 (sepuluh) orang. Selain itu anggota-

anggota komunitas jelajah budaya yang berjumlah 5000 (lima ribu)

orang,baik anggota baru atau lama, aktif dan non-aktif.

Dari segi Place, sebelumnya KJB menyelengarakan rapat dan

survey terlebih dahulu. Kemudian mengurus perizinan, dan kita

tentukan tempatnya untuk event jelajah kota tua.

Dari segi Promotion, Promosi mencakup semua kegiatan

perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujan agar

konsumen tertarik untuk membelinya. Apabila perlu dilakukan dengan

cara membujuk konsumen agar segera melakukan transaksi pembelian

produk. Promosi pada event KJB dilakukan sebulan dan seminggu

sebelum acara melalui grup di Facebook: Komunitas Jelajah Budaya,

penggunaan media juga termasuk kedalam promosi Komunitas Jelajah

Budaya.

Dari segi Price, atau harga yang ditawarkan pada event–event

Jelajah Kota Tua KJB ada biaya partisipasi keikutsertaan dalam setiap

event-nya. Harga yang diberikan tergantung dari tempat/place dan event

yang diselenggarakan. Biasanya Komunitas Jelajah Budaya melakukan

survey tempat jelajahnya terlebih dahulu supaya bisa menentukan

harga, akomodasi, transportasi, snack dan makan siang dll. Biaya

partisipasi keikutsertaan untuk event jelajah dalam kota mulai dari

Rp.40,000–Rp.80,000 sedangkan biaya untuk event jelajah luar kota

sekitar

Rp 350,000– Rp 1.800.000,- (sudah termasuk akomodasi, transportasi,

makan 3x sehari, tiket masuk tempat wisata, dan tour guide).

Dari segi Positioning atau persepsi, citra Komunitas Jelajah

Budaya sebagai komunitas pecinta seni dan budaya dimasyarakat,

dibandingkan dengan komunitas kompetitor seperti Komunitas Historia

Indonesia dan Sahabat Museum, menurut Kartum, persepsi Komunitas

Jelajah Budaya tergantung dari orang luar yang menilai. Untuk

persaingan atau rival dengan komunitas lain seperti KHI atau Sahabat

Museum, Komunitas Jelajah Budaya tidak merasa ada tendensi

persaingan. Seperti Visi dan misi pendiri Komunitas Jelajah Budaya,

Kartum Setiawan, bahwa sejak awal komunitas ini dibentuk bertujuan

untuk mengedukasi masyarakat tentang sejarah.

Aktivitas Komunikasi juga digunakan untuk pengelolaan event

yaitu PR & Publicity dan Direct Marketing. Pada saat pre-event, Ketua

Page 10: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

10

Panitia KJB melakukan meeting bersama panitia lainnya untuk

menentukan tempat-tempat mana yang akan dipilih pada event. Untuk

mendukung proses publikasi dan peliputan media (media exposure) atas

rangkaian kegiatan yang dimulai dari pre-event sampai pasca-event,

Komunitas Jelajah Budaya mengundang media massa ke konferensi

pers.

Setiap event yang diselenggarakan oleh Komunitas Jelajah Budaya,

dievaluasi oleh Panitia. Evaluasi ini mengacu kepada event yang telah

diselenggarakan sebelumnya maupun perencanaan event yang akan

datang, dengan tujuan agar semua event berjalan lancar dan lebih baik

lagi. Selain Bauran Pemasaran, penelitian ini juga menggunakan

bauran komunikasi (communication mix) yang digunakan pada event

Komunitas Jelajah Budaya, diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

Communication Mix Action Plan

Public Relations &

Publicity

Press release, Konferensi Pers,

membina hubungan baik dengan

wartawan dari media,

menginformasikan event-event

komunitas yang akan, sedang, dan

sudah berlangsung

Direct Marketing Direct mailing, facsimile, e-mail,

milis, SMS (short message service)

broadcast message melalui

blackberry messenger. Gambar 1

Tabel Implementasi Bauran Komunikasi (Communication Mix)

Komunitas Jelajah Budaya memiliki keunikan dibanding komunitas

lain yang serupa antara lain sebagai berikut :

1. Komunitas Jelajah Budaya adalah komunitas kota tua yang terdaftar

resmi pada kumpulan Komunitas Kota Tua. Data ini diperoleh dari

website Kota Tua Jakarta di www.kotatuajakarta.org .

2. Komunitas Jelajah Budaya adalah komunitas yang tidak

memberlakukan sistem membership (keanggotaan) kepada

anggotanya, maksudnya adalah anggota tidak perlu membayar

Page 11: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

11

keanggotaan bulanan atau tahunan, Tetapi cukup dengan membayar

pada saat diadakannya event.

”Kalau komunitas lain biasanya ada member fee. Tapi di

KJB gak ada. Kalaupun membayar ya waktu sebulan

sebelum acara atau bisa juga on the spot. Saya gak mau

nyusahin anggota pakai member fee. Kita juga gak ada

kaos atau dress code tertentu yang dipakai sewaktu event

kecuali ada event Glodok Pecinan, kita pakai dress code

merah. Untuk kaos, KJB sih baru mau mendesain kaos

untuk anggota, yang mau beli silahkan, yang nggak juga

gak apa-apa” (Informan Utama).

3. Dari segi guiding, tour guide di Komunitas Jelajah Budaya adalah

orang–orang yang profesional dalam memandu wisatawan

domestik maupun wisatawan asing, Hal ini dapat dibuktikan

banyakmya penghargaan yang diraih oleh tour guide KJB

diantaranya sebagai pemandu wisata terbaik pada tahun 2010 di

Museum Bahari dan Museum Sejarah Jakarta (Fatahilah). Hal ini

berdasarkan hasil wawancara penulis dengan tour guide KJB.

”tour guide KJB pernah mendapatkan juara umum dalam

rangka ulang tahun Museum bahari tahun 2010 dan

juara 2 ulang tahun Museum Sejarah Jakarta” ( Informan

kedua).

Masih menurut informan kedua, Tour guide / pemandu KJB tidak

hanya mempunyai keahlian guiding saja tetapi mereka mempunyai

keahlian lain yaitu membatik, fotografi, memainkan barongsai, dan

bermain tanjidor. Hal ini juga berdasarkan hasil wawancara

penulis dengan tour guide KJB.

”Kelebihan lain dari tour guide /pemandu KJB

adalah mempunyai ketrampilan yang mendukung

kegiatan, seperti workshop batik, barongsai, tanjidor,

dll” (Informan Kedua).

4. KJB selalu memberikan kesempatan untuk meng-explore diri

kepada anggota–anggota komunitas, baik anggota baru maupun

lama untuk belajar menjadi tour guide. Hal ini disampaikan oleh

tour guide KJB.

”Karena di KJB tidak terlalu banyak menuntut seorang

guide ini dan itu. KJB juga memberikan ruang bagi saya

Page 12: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

12

untuk lebih meng-explore diri. Kelebihan dari KJB

adalah memberikan kenyamanan bagi peserta Baik dari

segi waktu, lokasi, fasilitas dll” (Informan Ketiga).

5. Support atau dukungan dari pemerintah DKI Jakarta, Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata juga sponsorhip dari

lembaga/perusahaan/pusat kebudayaan antara lain Museum Bank

Mandiri, British Council, Erasmus Huis dan sebagainya diberikan

kepada KJB untuk penyelenggaraan event ”Jelajah Kota Tua”.

Rangkaian Acara yang diselenggarakan pada Komunitas Jelajah

Budaya yang terbagi menjadi 2 (dua) yaitu pre–event (sebelum acara)

dan pasca –event (sesudah acara). Pada Rangkaian acara ini, peneliti

tidak memaparkan implementasi saat event berlangsung, dikarenakan

event yang diselenggarakan outdoor dan berkeliling ke berbagai

tempat, sehingga agak sulit untuk mengevaluasi event yang sedang

berlangsung. Sehingga hasil implementasi saat event berlangsung di

gabungkan menjadi satu ke rangkaian acara Pasca Event.

Rangkaian event Komunitas Jelajah Budaya apabila di

implementasikan pada tabel yaitu sebagai berikut :

Rangkaian Acara

Action Plan

Pre-Event ( sebelum acara )

Rapat Kepanitiaan

Melakukan survey tempat

Materi Promosi Menginformasikan sejarah

singkat mengenai tempat yang

akan dikunjungi. Promosi

event tersebut menggunakan

grup di jejaring sosial

Facebook, e-mail, dan BB

messenger

Publikasi dan peliputan media

(media exposure)

Mengundang media massa

untuk konferensi pers,

menelepon wartawan,

mengirimkan e-mail, press

release

Page 13: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

13

Pasca-Event (sesudah event)

Evaluasi Event Kritik dan saran yang

disampaikan langsung melalui

Ketua Panitia atau tour guide

& juga kritik dan saran yang

ditulis melalui social media

(grup Facebook )

Gambar 2

Implementasi Rangkaian Event Komunitas Jelajah Budaya

Analisis SWOT (SWOT Analysis) Cultural Event Komunitas

Jelajah Budaya

Analisis SWOT (Strengthness, Weaknesses, Opportunity dan

Threatness), digunakan untuk memprediksi atau menghindarkan

terjadinya ketidakpastian (uncertainty) pada perusahaan atau

organisasi, apa yang terlihat atau terjadi di lingkungan internal atau

eksternal organisasi. Maka itu, Event–event yang dikelola oleh

Komunitas Jelajah Budaya harus didasari dengan analisa yang tepat

untuk melihat apa dan bagaimana kekuatan, kelemahan, hambatan dan

peluang yang ada pada KJB.

1. Strength/Kekuatan dari Komunitas Jelajah Budaya memiliki

lokasi yang strategis di kawasan kota tua Jakarta, yaitu di

Museum Bank Mandiri, Kota Jakarta Barat. Lokasi tersebut juga

berdekatan dengan museum-museum yang dikenal dengan

sebutan ”the big five museums” yaitu antara lain Museum

Fatahilah, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik,

Museum Bank Indonesia, dan Museum Bahari.

2. Weaknesses / kelemahan. Sebagai sebuah komunitas, KJB tentu

saja memiliki beberapa kelemahan-kelemahan. Kurangnya

sumber daya untuk mengelola blog dan akun twitter komunitas.

Apabila setiap event yang akan dan telah diselenggarakan selalu

di update ke dalam blog atau tweeting melalui twitter, tentu saja

akan meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat. Selain itu

jumlah tour guide KJB seharusnya ditambah karena terkadang

banyaknya peserta jelajah membuat peserta tidak mendapatkan

informasi yang mereka harapkan. Selain itu untuk promosi, KJB

Page 14: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

14

seharusnya membuat event-event khusus bersejarah untuk anak-

anak muda, ke sekolah atau ke kampus.

3. Opportunities / Peluang

Yang menjadi peluang untuk KJB saat ini adalah situasi politik

Indonesia yang kondusif, dimana banyak wisatawan asing

terutama wisatawan dari Belanda untuk bernostalgia dan

berwisata ke kota tua Jakarta dan museum-museum yang ada.

Selain itu banyaknya networking membuat KJB dapat

menyelenggarakan event dengan baik dan lancar.

4. Threats / Ancaman

Komunitas sejarah dan budaya yang serupa seperti Komunitas

Historia (KHI) dan Sahabat Museum (Batmus), memang dirasakan

menjadi sebuah ”ancaman”. Tetapi Kartum menegaskan bahwa

ancaman ini dijadikan sebagai persaingan yang sehat antara

komunitas dikarenakan pemilik KHI dan Batmus adalah kolega

dari Kartum. Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di bab

sebelumnya bahwa tujuan dari KJB adalah untuk mengedukasi dan

menginformasikan kepada masyarakat supaya paham akan sejarah

dan budaya bangsa sendiri.

Analisis SWOT apabila di implementasikan dalam tabel adalah

sebagai berikut :

Strenghtness

1)

Memiliki lokasi yang strategis di kawasan kota

tua jakarta, yaitu di Museum Bank Mandiri,

Kota Jakarta Barat. Lokasi tersebut juga

berdekatan dengan museum-museum yang

terkenal.

Setiap mengadakan event selalu on time,

kecuali apabila terjadi hujan atau banjir.

Dari segi tour guide, KJB tidak terlalu banyak

menuntut seorang guide dengan banyak

persyaratan dan peraturan.

KJB memberikan ruang / kesempatan pada

anggota-anggota baru untuk menjadi tour

guide supaya dapat meng-explore diri mereka

masing–masing .

Page 15: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

15

KJB memberikan kenyamanan bagi peserta

baik dari segi waktu, lokasi, dan fasilitas

lainnya

KJB tidak pernah menolak pembayaran

keikutsertaan peserta on the spot, walaupun

terkadang panitia agak sedikit kewalahan.

Weaknessess

1)

Kurangnya sumber daya untuk mengelola blog

dan akun twitter KJB.

Kurang diadakan event-event khusus untuk

anak muda dengan tema sejarah.

Kurangnya promosi atau kunjungan ke

sekolah-sekolah atau kampus.

Perlu penambahan SDM yaitu tour guide.

Dikarenakan banyaknya peserta jelajah kota

tua, disarankan menambah tour guide supaya

peserta lebih banyak mendapatkan informasi

yang mereka harapkan.

2)

Opportunities

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang

sejarah dan Kota Tua Jakarta.

Untuk yang tertarik/hobi pada bidang Fotografi,

gedung-gedung tua di Jakarta sangat menarik

untuk dijadikan objek fotografi.

Banyak wisatawan asing terutama wisatawan dari

Belanda untuk bernostalgia dan berwisata ke kota

tua jakarta dan museum-museum yang ada

Memperluas networking / teman-teman baru dari

semua kalangan seperti Guru, Dosen, Arkeolog

dll, sehingga KJB dapat menyelenggarakan event

dengan baik dan lancar.

Page 16: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

16

Threatness

Komunitas yang serupa,seperti KHI dan Sahabat

Museum karena mereka menyediakan

fasilitas/akomodasi dan event/tempat jelajah yang

lebih bagus.

Tidak adanya persaingan dengan komunitas

serupa seperti KHI atau Sahabat Museum karena

visi misi KJB adalah mengedukasi,

menginformasikan pengetahuan sejarah pada

masyarakat

Gambar 3

Tabel Implementasi SWOT Analysis

KESIMPULAN

Pada penelitian ini, poin penting difokuskan pada Cultural Event

Dalam Wisata Sejarah pada Komunitas Jelajah Budaya. Hal ini

dimaksudkan agar pembahasan masalah dalam penelitian ini akan

menjadi fokus dan terperinci.

Untuk pengelolaan event, KJB mengimplementasikan aktivitas

komunikasi (Communication Mix) yaitu dengan PR & Publicity dan

Direct Marketing.

Public Relations & Publicity dimaksudkan untuk mempromosikan

atau melindungi citra perusahaan atau produk, penyelenggaraanya

berupa publikasi dan peliputan media (media exposure) seperti

konferensi press, press release, dan membina hubungan baik dengan

media (media relations). Sedangkan penyelenggaraan direct

marketing berupa menginformasikan sinopsis cerita sebuah event

melalui akun jejaring sosial facebook (grup), e-mail, SMS (short

message service), broadcast message (melaui blackberry messenger).

Direct marketing adalah bagian dari program marketing

communication. direct marketing dilaksanakan sebagai cara untuk

bertemu dengan konsumen setelah muncul respons dari pasar atas

informasi produk yang telah disebarkan melalui beberapa cara, yaitu

iklan di surat kabar, televisi, majalah atau media massa lainnya.

Page 17: Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016misterhusni.com/wp-content/uploads/2017/10/No.-1-17-Artikel-galuh... · untuk dapat memberikan informasi langsung apa yang

Convergence (ISSN: 2528-648X) Vol. 1 No. 2, Januari 2016

17

Rangkaian Acara yang diselenggarakan pada Komunitas Jelajah

Budaya yang terbagi menjadi 2 (dua) yaitu pre-event (sebelum acara)

dan pasca-event (sesudah acara). Rangkaian acara ini tidak

memaparkan implementasi pada saat event berlangsung, dikarenakan

event ini diselenggarakan outdoor dengan berkeliling seharian,

sehingga terlalu sulit untuk mengevaluasi event yang sedang

berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhamad. 2011. Pengantar Kajian Sejarah. Yogyakarta. Yrama

Widya.

Ardianto, Elvinaro & Soemirat, Soleh. 2005. Dasar-Dasar Public

Relations. Jakarta. Penerbit Rosda Karya.

Dijk, Jan Van. 2006. The Network Society. London: Sage

Publications.

Duncan, Tom. 2008. Principle of Advertising and IMC Second

edition. New York: McGraw Hill.

Effendy, Uchjana. Onong. 2005. Ilmu Komunikasi; Teori, dan Praktik.

Jakarta. Penerbit Rosda Karya.

Evelina, Lidia. 2005. Event Organizer Pameran. Jakarta. PT Indeks

Gramedia

Goldblatt, Joe. 2002. Special Event–Twenty First Century Global

Event Management. John Wiley & Sons, Inc., New York.

Herujito, Yayat. M.2001. Dasar-Dasar Manajemen.Jakarta. Penerbit

PT Grasindo.

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: PT

Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.

Hariadi, Bambang, 2005. Strategi Manajemen : Strategi

Memenangkan Perang Bisnis. Malang. Bayumedia Publishing.