contoh teks monolog

2
Nama : Ade Chandra Semester : VI PERJUANGAN Kertas putih ini mungkin akan ku isi dengan catatan kecil dari cerita yang amat sederhana ini yang terjadi dalam hidup ku. Tidak terlalu serius karna ini bukan catatan surat formal, dan tidak juga berisi candaan karna ini bukan sebuah lelucon. Tapi ini hanya sebuah coretan kecil yang berisi sedikit curahan hati, untuk meluapkan sedikit penat dalam hati yang kadang merasa ada sedikit ganjalan ketika sesuatu yang ada tidak diungkapkan. Mungkin semua orang tahu bahwa hidup butuh perjuangan, untuk menggapai semua cita-cita pun jelas harus disertai dengan perjuangan. dan Akhir-akhir ini hidupku merasakan hal yang berbeda dari sebelumnya, entah itu dalam masalah pribadi yang berkaitan dengan finansial, aktivitas pekerjaan dan yang paling serius adalah dalam aktivitas studi yang semakin lama semakin butuh tenaga ekstra untuk menaklukan semua tugas tugas dari setiap dosen mata kuliah dengan deadline yang menurutku masih kurang cukup jika semua mata kuliah selalu ada tugas. Terlebih tugas pada semester ini lumayan bisa dijadikan sebagai hidangan makan malam karena tugas tugas yang mengenyangkan ketika aku mengerjakannya. Kadang aku bertanya “apakah ini yang disebut perjuangan”? ketika aku kecil yang kutahu hanya orang yang bekerja adalah orang yang setiap tanggal muda mendapatkan gaji, dan aku berfikir enak sekali jika aku sudah dewasa aku bisa bekerja dan aku bisa mendapatkan uang gajihan setiap tanggal muda, uang tersebut bisa ku pakai untuk kebutuhan sehari-hari dan bisa untuk membayarkan kuliah dengan biaya sendiri. Tapi ketika umurku mulai bertambah dan usiaku sudah memasuki saat dimana aku harus bisa bekerja untuk menjadi orang dewasa seutuhnya, anggapan bahwa bekerja itu enak mulai pudar karena dibalik tanggal muda yang selalu di tunggu-tunggu masih ada tanggal tua yang kita harus berjibaku dengan numpuknya pekerjaan ditambah kita dituntut harus bisa mengembangkan skill manajerial dalam mengatur pengeluaran disaat saldo pemasukan dari tanggal muda mulai terkikis, dan “apakah ini yang disebut perjuangan?” Yang kualami saat ini memang tidak semudah anggapanku dulu bahwa kerja itu tinggal menunggu tanggal muda kemudian mendapatkan gaji, dan kuliah itu tinggal datang masuk terus duduk pulang kemudian menyusun skripsi dan akhirnya wisuda. Dan ternyata semuanya tidak semudah itu semuanya butuh

Upload: chandt-d-raa

Post on 22-Dec-2015

210 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

contoh teks monolog

TRANSCRIPT

Page 1: contoh teks monolog

Nama : Ade Chandra

Semester : VI

PERJUANGAN

Kertas putih ini mungkin akan ku isi dengan catatan kecil dari cerita yang amat sederhana ini yang

terjadi dalam hidup ku. Tidak terlalu serius karna ini bukan catatan surat formal, dan tidak juga berisi

candaan karna ini bukan sebuah lelucon. Tapi ini hanya sebuah coretan kecil yang berisi sedikit curahan

hati, untuk meluapkan sedikit penat dalam hati yang kadang merasa ada sedikit ganjalan ketika sesuatu yang

ada tidak diungkapkan.

Mungkin semua orang tahu bahwa hidup butuh perjuangan, untuk menggapai semua cita-cita pun

jelas harus disertai dengan perjuangan. dan Akhir-akhir ini hidupku merasakan hal yang berbeda dari

sebelumnya, entah itu dalam masalah pribadi yang berkaitan dengan finansial, aktivitas pekerjaan dan yang

paling serius adalah dalam aktivitas studi yang semakin lama semakin butuh tenaga ekstra untuk

menaklukan semua tugas tugas dari setiap dosen mata kuliah dengan deadline yang menurutku masih

kurang cukup jika semua mata kuliah selalu ada tugas. Terlebih tugas pada semester ini lumayan bisa

dijadikan sebagai hidangan makan malam karena tugas tugas yang mengenyangkan ketika aku

mengerjakannya. Kadang aku bertanya “apakah ini yang disebut perjuangan”?

ketika aku kecil yang kutahu hanya orang yang bekerja adalah orang yang setiap tanggal muda

mendapatkan gaji, dan aku berfikir enak sekali jika aku sudah dewasa aku bisa bekerja dan aku bisa

mendapatkan uang gajihan setiap tanggal muda, uang tersebut bisa ku pakai untuk kebutuhan sehari-hari

dan bisa untuk membayarkan kuliah dengan biaya sendiri. Tapi ketika umurku mulai bertambah dan usiaku

sudah memasuki saat dimana aku harus bisa bekerja untuk menjadi orang dewasa seutuhnya, anggapan

bahwa bekerja itu enak mulai pudar karena dibalik tanggal muda yang selalu di tunggu-tunggu masih ada

tanggal tua yang kita harus berjibaku dengan numpuknya pekerjaan ditambah kita dituntut harus bisa

mengembangkan skill manajerial dalam mengatur pengeluaran disaat saldo pemasukan dari tanggal muda

mulai terkikis, dan “apakah ini yang disebut perjuangan?”

Yang kualami saat ini memang tidak semudah anggapanku dulu bahwa kerja itu tinggal menunggu

tanggal muda kemudian mendapatkan gaji, dan kuliah itu tinggal datang masuk terus duduk pulang

kemudian menyusun skripsi dan akhirnya wisuda. Dan ternyata semuanya tidak semudah itu semuanya

butuh pengorbanan dan perjuangan tapi kadang terbersit dalam pikiran “apakah aku akan bisa melewati

perjuangan ini?” Tapi hati berkata “aku harus bisa” dan “aku pasti bisa” melewati semua perjuangan ini.

Meskipun harus berjibaku antara pekerjaan dan study yang setiap minggu semakin bertambah tugas yang

harus dikerjakan. Tapi yah mungkin ini yang “dinamakan dengan perjuangan”.

Pada hakikatnya aku harus sadar betul bahwa sesuatu yang baik yang ingin kita wujudkan

semuanya butuh perjuangan dan harus diperjuangkan, karena perjuangan merupakan sebuah proses

dimana hasil yang baik tergantung pada proses yang baik pula. So kita harus selalu bersabar, tekun dan

ikhlas dalam melaksanakan segala aktivitas kita entah dalam aktivitas apapun itu selama kita anggap baik

dan ada dalam keridoan alloh, kadang kita harus bisa membagi-bagi waktu dalam melaksanakan hal tersebut

meskipun untuk hal tersebut kita sangat susah, tapi itu yang dinamakan perjuangan.