contoh tak
TRANSCRIPT
I. TOPIK KEGIATAN
Cara mengendalikan halusinasi
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengendalikan halusinasinya
B. Tujuan Khusus
1. Klien mengetahui cara-cara mengendalikan halusinasinya
2. Klien mengetahui cara-cara alternative untuk mengendalikan
halusinasinya
3. Klien mampu melakukan cara-cara alternative untuk mengendalikan
halusinasinya
C. Tujuan Hari Ini (Tujuan khusus Ke-2)
1. Klien dapat menyebutkan nama anggota TAK satu sama lain
2. Klien dapat menyebutkan pengalaman masing-masing tentang
halusinasinya
3. Klien mampu menyebutkan tindakan yang pernah dilakukan untuk
mengatasi halusinasinya
4. klien mampu menyebutkan cara lain untuk mengendalikan halusinasi
setelah melakukan sharing
III. LANDASAN TEORI
Manusia adalah makhluk sosial yaitu makhluk yang hidup berkelompok yang
satu sama lain saling berhubungan. Dengan demikian manusia yang hidup menyendiri
tidak akan dapat memenuhi sebagian dari kebutuhan hidupnya, yaitu kebutuhan sosial
antara lain kebutuhan akan rasa menjadi milik suatu kelompok, kebutuhan akan
pengakuan dan penghargaan dari orang lain, kebutuhan pernyataan diri, dan
sebagainya (Direktorat Kesehatan Jiwa, 1998)
Selain terapi medikasi, pasien dengan gangguan jiwa perlu mendapatkan terapi
lain yang dapat memfasilitasi kebutuhan psikologisnya yaitu salah satunya denagn
cara terapi kelompok. Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang
dilakukan atas sekelompok pasien secara bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu
sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan
jiwa yang telah terlatih. Penggunaan kelompok sebagai salah satu terapi pada klien
gangguan jiwa memberikan dampak yang positif dalam upaya pencegahan,
pengobatab serta pemulihan kesehatan jiwa seseorang. Selain itu terpai aktivitas
kelompok juga dapat membantu klien meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi
perilaku maladaptive
Terapi aktivitas kelompok dapat dilakukan pada klien dengan gangguan jiwa,
diantaranya klien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi. Halusinasi adalah
persepsi tentang suatu stimulus eksternal tanpa adanya sumber stimulus eksternal
tersebut dan dapat terjadi pada gangguan mental organic, sindrom putus obat psikotik,
gangguan afektif, keracunan obat, gangguan keseimbangan endokrin, dan gangguan
tidur (Schultz and Sheila, 1988). Respon individu terhadap halusinasi sangat
bervariasi mulai dari yang adaptif sampai dengan respon maladaptive. Pada saat
individu berespon maladaptive maka dapat mengakibatkan proses pikir terganggu,
emosi yang kurang atau berlebihan, perilaku yang tidak biasa/tidak terorganisir,
menarik diri bahkan isolasi sosial. Hal ini dapat menggangu baik bagi individu
sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitarnya. Untuk itu individu atau klien perlu
diberi alternatif cara mengendalikan halusinasinasinya secara positif. Untuk
memfasilitasinya maka terpai aktivtas kelompok merupakan salah satu cara yang
dianggap tepat dalam rangka membantu klien dalam mengendalikan halusinasinya
secara positif karena dalam terpai aktivita kelompok diperoleh dukungan, pendidikan,
dan meningkatnya kemampuan memecahkan masalah bagi klien atau peserta.
IV. KRITERIA KLIEN
1. Riwayat klien dengan halusinasi
2. Klien dalam keadaan tenang
3. Halusinasi sudah terkontrol
4. Bersedia mengikuti TAK
V. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
A. Tempat
Ruang TAK
B. Hari/tanggal
Sabtu 7 Agustus 2004
C. Waktu
09.30 – 10.00
D. Pengorganisasian
1. Jumlah klien : 4 orang
2. Leader : Dadang P
Uraian tugas :
Memimpin jalannya TAK
Merncanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya TAK
Membuka acara
Memimpin kegiatan kelompok
Menutup acara yang
3. Co Leader : Ropik
Uraian tugas
Mendampingi leader
Mengambil alih posisi leader apabila leader pasif
Menyerahkan kembali posisi kepada leader
4. Fasilitator : Yakoba, Irna, Nurwahyu, Hidayat
Uraian tugas
Memfasilitas klien dalam TAK
Mengarahkan klien dalam kegiatan
5. Observer : Emilazola
Mengobservasi jalannya TAK mulai dari persiapan, proses,
dan penutup dengan menggunakan format evaluasi perilaku
Memberikan penilaian terhadap perilaku verbal dan non
verbal klien selama terapi berlangsung
E. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan
1. Fase perkenalan
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan TAK
Menjelaskan kontrak waktu
Menjelaskan tata tertib
2. Fase kerja
3. Fase terminasi
F. Langkah-langkah
1. Seluruh peserta TAK dikumpulkan di tempat kegiatan yang telah
ditentukan dan membentuk posisi setengah lingkaran
2. Terapis memberi salam dan memperkenalkan seluruh anggota
kelompok
3. Terapis menjelaskan tujuan TAK, kegiatan pertemuan hari ini,
bentuk dan aturan permainan
4. Terapis bersama klin menampilkan drama dengan tema cara
mengendalikan halusinasi, seorang klien dibawa di depan audience
(anggota TAK) lalu salah seorang terapis menjadi sumber
halusinasi, dan klien diminta untuk memperagakan cara
menanggulangi halusinasi yang biasa dilakukan
5. Terapis mengeksplorasi perasaan klien/anggota TAK yang lain,
dengan cara masing-masing anggota memberikan tanggapan
tentang cara mengendalikan halusinasi yang biasa dilakukan
6. Terapis menggali cara anggota kelompok dalam mengendalikan
halusinasi yang biasa dilakukan dan akibat yang ditimbulkannya
7. Terapis menggali cara mengendalikan halusinasi secara positif
yang diketahui klien
8. Terapis menjelaskan dan memberikan pilihan dalam mengatasi
halusinasi secara positif (fisik, verbal,sosial,spiritual)
9. Terpais memberikan umpan balik terhadap keikutsertaan klien
dalam kegitan TAK
10. Terapis mengucapkan salam penutup
G. Kriteria evaluasi
1. Persiapan
Terapis
a. Identifikasi masalah yang dihadapi klien satu hari sebelum
pelaksanaan
b. Mempersiapkan alat bantu yang digunakan
c. Mengatur ruangan sesuai setting yang telah diperkirakan
Klien
a.Siap mengikuti TAK
b. Bersedia hadir 5 menit sebelum acara dimulai, mengetahui
tata tertib yang telah ditentukan
2. Proses
a. Perawat melakukan kegiatan TAK sesuai dengan
perencanaan
b. Perawat dapat mengantisipasi hal-hal yang terjadi saat TAK
c. Klien dapat mengikuti TAK sampai selesai
3. Hasil
a. Perawat dapat menjalankan tugas sebagai terapis
b. Klien dapat memahami tujuan dari terapi dan mencapai
kriteria hasil pada setiap pertemuan
VII. TATA TERTIB
1. Peserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
2. Berpakaian rapi dan bersih
3. Peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan TAK
4. Peserta yang ingin BAK atau ke WC diperbolehkan sebelum TAK
berlangsung
5. Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok saat berlangsung kegiatan
TAK
6. Tidak diperkenankan membicarakan hal-hal lain diluar topik TAK
7. Peserta yang ingin bertanya tunjuk tangan dan berbicara setelah dipersilahkan
8. Peserta yang melanggar peraturan diperingatkan dan tidak diperkenankan
mengikuti permainan selanjutnya
VII. TINDAKAN ANTISIPASI
Untuk mengantisipasi bila peserta yang dipilih tidak dapat mengikuti kegiatan
pada hari yang telah ditentukan maka dipilih 2 peserta cadangan
IX. METODE
Metode yang digunakan adalah psikodrama yang menampilkan cara
mengendalikan halusinasi.
X. SETTING TEMPAT
: Leader
: Co Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
XII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun, atas perhatian dan dukungannya kami
ucapkan terima kasih
Pembimbing Akademik
------------------------------------
Bandung, 1 Agustus 2004
Pembimbing Klinik
----------------------------
PROPOSAL
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
KLIEN DENGAN HALUSINASI
Oleh :
Kelompok II
Dadang Purnama
Emilazola
Hidayat
Irna Gustiani
Nurwahyu Puspitasari
Ropik Patriana
Yakoba
Logo institusi
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES ICME JOMBANG
2013