contoh sop

4
RS. PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) No. Dokumen No. Revisi 0 Halaman 1 dari 1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) Tgl Terbit 16 NOVEMBER 2015 Di Tetapkan Direktur RSPBAL dr. yuliani PENGERTIAN Pasien rawat inap adalah pasien yang dinyatakan oleh dokter yang memeriksa, baik yang masuk melalui rawat jalan maupun gawat darurat, untuk diobservasi dan atau mendapatkan tindakan medis lebih lanjut sehingga perlu dirawat inap. TUJUAN . Memberikan pelayanan pendaftaran bagi pasien yang akan masuk ruang perawatan 2. Mengetahui jumlah pasien yang masuk ruang perawatan KEBIJAKAN Mengacu pada pedoman pelayanan Gawat Darurat di Rumah Sakit, Drektorat Keperawatan dan Keteknisan Medik, Dirjen Bima Pelayanan Medik DepKes RI, 2005 PETUGAS 1. Perawat 2. Dokter PERALATAN 1. Alat pelindung diri (masker, sarung

Upload: ardi-st

Post on 31-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SD

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh SOP

RS. PERTAMINA BINTANG AMIN

LAMPUNG

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

No. Dokumen No. Revisi

0

Halaman

1 dari 1

STANDAR

OPERASIONAL

PROSEDUR

( SOP )

Tgl Terbit

16 NOVEMBER 2015

Di Tetapkan

Direktur RSPBAL

dr. yuliani

PENGERTIANPasien rawat inap adalah pasien yang dinyatakan oleh dokter yang memeriksa, baik yang masuk melalui rawat jalan maupun gawat darurat, untuk diobservasi dan atau mendapatkan tindakan medis lebih lanjut sehingga perlu dirawat inap.

TUJUAN

    Memberikan pelayanan pendaftaran bagi pasien yang akan masuk ruang perawatan2.     Mengetahui jumlah pasien yang masuk ruang perawatan

KEBIJAKANMengacu pada pedoman pelayanan Gawat Darurat di Rumah Sakit, Drektorat Keperawatan dan Keteknisan Medik, Dirjen Bima Pelayanan Medik DepKes RI, 2005

PETUGAS 1. Perawat

2. Dokter

PERALATAN

1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan / handscoen)

2. Trolley emergency, yang berisi :

a. Laringoskop lurus dan bengkok (anak dan dewasa)b. Magil forcec. Pipa trakea berbagai ukurand. Tracheal tube berbagai ukurane. Gudel berbagai ukuranf. CPV setg. Infuse set/ blood seth. Papan resusitasi

Page 2: Contoh SOP

i. Gunting verbanj. Resuscitation bag lengkapk. Spuit 10 cc – jarum no. 18

3. Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai

4. Suction pump lengkap dan siap pakai

5. Mesin EKG lengkap dan siap pakai

6. EKG monitor bila memungkinkan

7. DC shock lengkap

PROSEDUR

1. Persiapan Pasiena. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang

akan di lakukan.b. Posisi pasien diatur terlentang ditempat datar dan

kerasc. Pakaian bagai atas pasien dibuka

2. Pelaksanaana. Petugas menggunakan atat pelingdung diri (masker

dan hanschoen)b. Periksa keadaan pasien, dengan cara :

1) Mamanggil nama2) Mananyakan keadanya3) Memggoyangkan bahi pasien/ mencubit pasien

c. Jika pasien tidak sadar / tidak respon, segera aktifkan SPGDT

d. Buka jalan nafas dengan head tilt chin lift dan bersihkan jalan nafas dari sumbatan yang ada.

e. Nilai pernapasan dengan cara :

1) Melihat pergerakan dada / perut2) Mengengar suara udara yang keluar/ masuk dari

hidung3) Merasakan adanya udara dari mulut/ hidung

dengan pipi atau punggung tangan.f. Jika pasien tindak bernafas, berikan nafas buatan

dengan bag resuscitator sebanyak 2(dua) kali secara perlahan.

g. Periksa denyut jantung pasien dengan cara meraba arteri karotis, jika arteri karotis teraba, cukup berikan nafas buatan setiap 5 (lima) detik sekali.

h. Jika arteri karotis tidak teraba, lakukan kombinasinafas buatan dan kompresi jantung luar dengan perbandingan 15 : 2 untuk dewasa ( baik dilakukan oleh 1 atau 2 orang penolong) dan 3 : 1 untuk neonates.

i. Setiap $ siklus (4 kali kompresi dan 5 ventilasi)

Page 3: Contoh SOP

periksa pernafasan.

j. Jika nafas belum ada lanjutan teknik kombinasi dimulai dengan kompresi jantung luar.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikana. Evaluasi pernapasan pasien setiap 1 (satu) menit saat

dilakukan RJP BC kombinasib. Lakukan RJP BC kombinasi sanping dengan:

1) Timbul pernapasan spontan2) Diambil alih alat/ petugas lain 3) Dinyatakn meninggal4) Setelah 30 menit RJP tidak ada respon.

c. Kompresi Juntung luar dilakukan dengan cara:

1) Pada Dewasaa) Penekanan dengan menggunakan dua pangkal

telapak tangan dan kejutan bahub) Penekanan dilakukan diatas sternum 2-3 cm

diatas processus xyphoideus.c) Keadalam tekanan 3-5 cmd) Frekuensi penekanan 80-100 kali/ menit

2) Pada Anaka) Penekaan dilakukan dengan menggunakan satu

pangkal telapak tangan.b) Kedalaman tekanan 2-3 cmc) Frekuensi penekanan 8100 kali/menit

3) Pada Neonatusa) Punggung bayi diletakan pada lengan bawah

kiri penolong, sedangkan tangan kiri memegang lengan atas bayi smbil meraba arteri brakhialis sebelah kiri

b) Jari tangan dan telunjuk tagan kanan penolong menekan dada pada posisi sejajar puting susu 1 cm kebawah

c) Kedalaman tekanan 1-2 cm, dengan perbandingan ko,pomresi jantung dan bangging 3: 1.

DOKUMEN TERKAIT

AK-

UNIT TERKAIT Semua unit kerja yang kemungkinan menghadapi pasien Gawat Darurat.