contoh saja daftar pustaka

Upload: maichel-alexander

Post on 07-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    1/22

    DAFTAR ISI

    Halaman judul............................................................................................................... i

    Kata pengantar.............................................................................................................. ii

    Daftar isi....................................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar belakang...............................................................................................

    1.. !ujuan Penulisan..........................................................................................

    1.". #anfaat Penulisan..............................................................................................

    BAB II PE#BAHA$AN

    .1. Pengertian...............................................................................

    .. Eti%l%gi.............................................................................

    .". Pat%fisi%l%gi.................................................................

    .&. #anifestasi Klinis........................................

    .'. K%mplikasi......................................

    .(. Penatalaksanaan ...................................

    .). Pemeriksaan Penunjang...................................................................................

    . *. A$KEP +NANDA, NI-, N-/BAB III PENU!UP

    ".1. Kesimpulan ..................................................................................................

    ".. K ritik dan Saran...........................................................................................

     DAFTAR PUSTAKA

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    2/22

    1. LA!A0 BELAKAN

    Pr%ses menua adala2 keadaan 3ang tidak dapat di2indarkan. #anusia seperti 2aln3a semua

    mak2luk 2idup didunia ini mempun3ai batas keberadaann3a dan akan berak2ir dengan kematian.

    Peruba2an4peruba2an pada usia lanjut dan kemunduran kese2atann3a kadang4kadang sukar 

    dibedakan dari kelainan pat%l%gi 3ang terjadi akibat pen3akit. Dalam bidang end%krin%l%gi

    2ampir semua pr%duksi dan pengeluaran 2%rm%n dipengaru2i %le2 en5im4en5im 3ang sangat

    dipengaru2i %le2 pr%ses menjadi tua.

    Diabetes mellitus 3ang terdapat pada usia lanjut gambaran klinisn3a ber6ariasi luas dari tanpa

    gejala sampai dengan k%mplikasi n3ata 3ang kadang4kadang men3erupai pen3akit atau

     peruba2an 3ang biasa ditemui pada usia lanjut.

    Dalam makala2 ini diba2as masala2 pen3akit diabetes pada usia lanjut beserta asu2an

    kepera7atan3a.

    . !U8UAN PENULI$ANa. Untuk mengeta2ui apa itu sistem end%krin

    Untuk mengeta2ui fungsi sistem end%krin se9ara umum

     b. Untuk mengeta2ui apa itu 2%rm%n9. Untuk mengeta2ui klasifikasi, fungsi dan sifat 2%rm%n

    d. Untuk mengeta2ui struktur dasar kimia7i 2%rm%n

    e. Untuk mengeta2ui mekanisme aksi 2%rm%n berlangsung

    ". #AN:AA! PENULI$ANa/ Untuk mengembangkan 7a7asan ilmu dan mendukung te%ri4te%ri 3ang suda2 ada 3ang

     berkaitan dengan bidang kependidikan.

     b/ #enamba2 k2asana2 ba2an pustaka baik di tingkat pr%gram, fakultas maupun uni6ersitas.

    9/ Hasil penelitian ini dapat menamba2 7a7asan sis7a tentang perlun3a m%ti6asi belajar 

    3ang menunjang usa2a demi ter9apain3a tujuan belajar dan 9ita49ita 3ang men9apai

     prestasi belajar 3ang tinggi.d/ Untuk melati2 dan mengembangkan kemampuan dan keterampilan 3ang dimiliki penulis

    dalam menulis kar3a4kar3a ilmia2 3ang ber2ubungan dengan pr%gram studi 3ang ditekuni

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    3/22

    BAB II

    PE#BAHA$AN

    1. Pengertian $istem End%krin$istem end%krin adala2 sistem k%ntr%l kelenjar tanpa saluran +ductless/ 3ang

    meng2asilkan 2%rm%n 3ang tersirkulasi di tubu2 melalui aliran dara2 untuk 

    mempengaru2i %rgan4%rgan lain. H%rm%n bertindak sebagai ;pemba7a pesan< dan

    diba7a %le2 aliran dara2 ke berbagai sel dalam tubu2, 3ang selanjutn3a akan

    menerjema2kan ;pesan< tersebut menjadi suatu tindakan. $istem end%krin tidak 

    memasukkan kelenjar eks%krin seperti kelenjar luda2, kelenjar keringat, dan kelenjar4

    kelenjar lain dalam saluran gastr%intestin. $3stem end%krin merupakan bagian dari

    s3stem pengatur tubu2, pengaturan berbagai fungsi metab%lism tubu2.

    $istem end%krin  adala2 sekumpulan kelenjar   dan %rgan 3ang mempr%duksi dan

    mengatur 2%rm%n dalam aliran dara2 untuk meng%ntr%l ban3ak fungsi tubu2. $istemini tumpang tindi2 dengan sistem saraf  dan eks%krin dan tanggung ja7abn3a meliputi

    metab%lisme, pertumbu2an, dan perkembangan seksual.

    Kelenjar utama dari sistem end%krin adala2 pituitari, 2ip%talamus, dan pineal 3ang

    terletak di %tak, tir%id dan paratir%id di le2er, timus, adrenal dan   pankreas di perut,

    dan g%nad, indung telur atau testis di perut bagian ba7a2. H%rm%n 3ang di2asilkan

    %le2 kelenjar4kelenjar tersebut terlalu ban3ak dan rumit untuk didaftar. Kelenjar 

     pituitari sering disebut sebagai ;kelenjar utama< karena meng%ntr%l fungsi angg%ta

    lain dari sistem end%krin. Kelenjar pineal membuat melat%nin, 3ang memutuskan kita

    2arus tidur ketika gelap dan terbangun ketika 9a2a3a mun9ul. Pankreas meng2asilkan

    insulin 3ang memutuskan berapa ban3ak gula 3ang 2arus beredar dalam dara2

    . Eti%l%gi

    Diabetes !ipe I atau IDD# +Insulin4Dependent Diabetes #ellitus/

    Diabetes !ipe I disebut dengan D# tergantung insulin, dimana terjadi bila sese%rang

    tidak mampu untuk mempr%duksi insulin end%gen 3ang 9ukup untuk memenu2i

    kebutu2an tubu2. !ipe D# ini terutama dialami %le2 %rang 3ang lebi2 muda.

    a. Diabetes !ipe II atau NIDD# +N%n4Insulin4Dependent Diabetes #ellitus/Diabetes !ipe II disebut dengan D# tidak tergantung insulin, dimana bentuk pen3akit

    ini paling sering pada lansia karena lebi2 dekat di2ubungkan dengan %besitas

    daripada dengan ketidakmampuan untuk mempr%duksi insulin.

    http://kamuskesehatan.com/arti/endokrin/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar/http://kamuskesehatan.com/arti/hormon/http://kamuskesehatan.com/arti/sistem-saraf/http://kamuskesehatan.com/arti/paratiroid/http://kamuskesehatan.com/arti/adrenal/http://kamuskesehatan.com/arti/pankreas/http://kamuskesehatan.com/arti/pankreas/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pineal/http://kamuskesehatan.com/arti/melatonin/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar/http://kamuskesehatan.com/arti/hormon/http://kamuskesehatan.com/arti/sistem-saraf/http://kamuskesehatan.com/arti/paratiroid/http://kamuskesehatan.com/arti/adrenal/http://kamuskesehatan.com/arti/pankreas/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pituitari/http://kamuskesehatan.com/arti/kelenjar-pineal/http://kamuskesehatan.com/arti/melatonin/http://kamuskesehatan.com/arti/endokrin/

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    4/22

     NIDD# merupakan bentuk pen3akit 3ang paling sering diantara lansia, adala2

    an9aman serius ter2adap kese2atan karena beberapa alasan, 3aitu =+a/. K%mplikasi kr%nis 3ang dialami dalam 2ubungann3a dengan fungsi pengli2atan,

    sirkulasi, neur%l%gis, dan perkemi2an dapat lebi2 menamba2 beban pada sistem tubu2

    3ang tela2 mengalami penurunan akibat penuaan.+b/. $indr%m 2iperglikemia 2iper%sm%lar n%nket%tik, suatu k%mplikasi diabetes 3ang

    dapat mengan9am ji7a, meliputi 2iperglikemia, peningkatan %sm%lalitas serum, dan

    de2idrasi 3ang terjadi lebi2 sering diantara lansia

    ". Pat%fisi%l%giDiabetes melitus adala2 ;suatu gangguan metab%lik 3ang melibatkan berbagai sistem

    fisi%l%gis, 3ang paling kritis adala2 melibatkan metab%lisme gluk%sa.< :ungsi

    6askular, renal, neur%l%gis, dan pengli2atan pada %rang 3ang mengalami diabetes

    dapat terganggu dengan pr%ses pen3akit ini, 7alaupun peruba2an4peruba2an ini

    terjadi pada jaringan 3ang tidak memerlukan insulin untuk berfungsi.Beberapa k%ndisi dapat menjadi predisp%sisi bagi sese%rang untuk mengalami

    diabetes, 7alaupun terdapat dua tipe 3ang d%minan. Diabetes melitus tergantung

    insulin (insulin-dependent diabetes melitus [IDDM!, atau diabetes tipe I, terjadi bila

    sese%rang tidak mampu untuk mempr%duksi insulin end%gen 3ang 9ukup untuk 

    memenu2i kebutu2an tubu2. !ipe diabetes ini terutama dialami %le2 %rang 3ang lebi2

    muda. Diabetes melitus tidak tergantung insulin (n"n-insulin-dependent diabetes

    melitus [#IDDM!, atau diabetes tipe II, adala2 bentuk 3ang paling sering pada

     pen3akit ini. antara *'4>?@ %rang dengan diabetes memiliki tipe NIDD#, 3ang lebi2

    dekat di2ubungkan dengan %besitas daripada dengan ketidakmampuan untuk 

    mempr%duksi insulin.

     NIDD#, bentuk pen3akit 3ang paling sering diantara lansia, adala2 an9aman serius

    ter2adap kese2atan karena beberapa alasan. Pertama, k%mplikasi kr%nis 3ang dialami

    dalam 2ubungann3a dengan fungsi pengli2atan, sirkulasi, neur%l%gis, dan perkemi2an

    dapat lebi2 menamba2 beban pada sistem tubu2 3ang mengalami penurunan akibat

     penuaan. Kedua, sindr%m 2iperglikemia 2iper%sm%lar n%nket%tik, suatu k%mplikasi

    diabetes 3ang dapat mengan9am ji7a meliputi 2iperglikemia, peningkatan %sm%lalitas

    serum, dan de2idrasi, 3ang terjadi lebi2 sering diantara lansia.

    &. #anifestasi Klinis

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    5/22

    Ban3ak tanda dan gejala a7al NIDD# 3ang mungkin samar4samar dan tidak spesifik,

    se2ingga lansia mungkin menganggapn3a sebagai 2al 3ang tidak penting dan

    mengabaikan utnuk men9ari pera7atan. le2 karena itu, pada lansia, diagn%sis aktual

    diabetes sering dibuat ketika pen3akit tela2 men9apai ta2ap lanjut atau tela2 dipi9u

    %le2 masala2 kese2atan lain. 0etin%pati +peruba2an pat%l%gis pada bagian dalam

    mata/ dapat dideteksi selama pemeriksaan mata rutin, sebagai a7al untuk 

     pemeriksaan diagn%stik lebi2 lanjut. Peninggian nilai4nilai lab%rat%rium 3ang

    ditemukan selama 2%spitalisasi dapat juga menjadi a7al untuk e6aluasi lebi2 detail

    dalam mengungkapkan adan3a NIDD#.Adan3a peruba2an status kese2atan 3ang persistem 2arus diselidiki. Peningkatan

     berkemi2 +p%liuria/, rasa 2aus 3ang berlebi2an +p%lidipsia/, rasa lapar 3ang

     jelas+p%lifagia/, dan kerentanan ter2adap infeksi +k2ususn3a jamur/ adala2 indikat%r4indikat%r 3ang sering mun9ul dari pen3akit ini pada semua usia dan mungkin terdapat

    dalam derajat 3ang ber6ariasi pada lansia. Pengli2atan kabur, 3ang diakibatkan dari

    efek 2iperglikemia pada lensa %kuler, mungkin tidak dapat dikenali sebagai gejala

    diabetes pada lansia.

    '. K%mplikasi

      K%mplikasi akuta. Diabetes ket%asid%si

     b. K%mplikasi kr%nis

    9. 0etin%pati diabeti9d. Nefr%pati diabeti9

    e. Neur%pati

    f. Displidemiag. Hipertensi

    2. Kaki diabeti9

    i. Hip%glikemia

    (. Penatalaksanaan

    a. Pen9ega2an Primer

    Diperkirakan ('4*?@ dari kasus NIDD# dapat di9ega2 melalui pr%gram nutrisi

    3ang se2at. #emperta2ankan berat badan ideal adala2 pertimbangan 3ang penting

    untuk semua lansia, tidak 2an3a untuk meng2ilangkan stress pada sendi dan

    meningkatkan m%bilitas tetapi juga untuk mengurangi risik% terjadin3a diabetes.

    Berat badan 3ang tidak diinginkan dapat diturunkan selama ta2un4ta2un terak2ir 

    melalui k%mbinasi dari nutrisi dan lati2an 3ang %ptimal. #asala2 keuangan dapat

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    6/22

    membatasi kemampuan lansia untuk membeli makanan bergi5i. Beberapa

     petunjuk k%nsumen 3ang sangat baik untuk membeli dan men3iapkan sejumla2

    ke9il makanan 3ang tidak ma2al tela2 tersedia dan terbukti sangat membantu.

    Bentuan mungkin diperlukan dengan transp%rtasi atau alat k2usus untuk 

    memungkinkan klien dengan ketidakmampuan fisik dalam memperta2ankan

    kemandiriann3a. Pendidikan tentang kebutu2an diet mungkin diperlukan. $uatu

     peren9anaan makanan 3ang terdiri dari 1?@ lemak, 1'@ pr%tein, dan )'@

    karb%2idrat k%mpleks +presentase berdasarkan kal%ri/direk%mendasikan untuk 

    men9ega2 diabetes. Kandungan renda2 lemak dalam diet ini tidak 2an3a

    men9ega2 ater%skler%sis, tetapi juga meningkatkan akti6itas resept%r insulin.

    Lati2an juga diperlukan untuk membantu men9ega2 diabetes. Pemeriksaan

    sebelum lati2an sebaikn3a dilakukan untuk memastikan ba27a klien lansia se9ara

    fisik mampu mengIkuti pr%gram lati2an kebugaran. Pengkajian pada tingkat

    akti6itas klien 3ang terbaru dan pili2an ga3a 2idup dapat membantu menentukan

     jenis lati2an 3ang mungkin paling ber2asil. Berjalan atau berenang, dua akti6itas

    dengan dampak renda2, merupakan permulaan 3ang sangat baik untuk para

     pemula.

     b. Pen9ega2an sekunder 

    Deteksi dan inter6ensi dini membantu membatasi efek serius dari NIDD# pada

    lansia. Pengambilan ri7a3at se9ara 2ati42ati dapat memberikan inf%rmasi tentang

    k%ndisi kese2atan klien 3ang biasa dan mengindikasikan apaka2 ia mengalami

     peruba2an4peruba2an 3ang menjurus ke ara2 NIDD#. $e9ara k2usus, %rang 3ang

    mengalami %besitas dengan ri7a3at keluarga mengalami pen3akit tersebut

    sebaikn3a ditan3a tentang tanda dan gejala 3ang sebelumn3a diba2as se9ara

    seksama. $elama pemeriksaan fisik rutin, beberapa temuan men3atakan ba27a

    diperlukan pemeriksaan 3ang lebi2 rin9i. Hal ini termasuk peruba2an pada

     pengli2atan, ke2ilangan integritas kulit atau infeksi 3ang sering, peruba2an berat

     badan, peruba2an p%la sirkulasi, bukti adan3a pen3akit kardi%6askuler, dan gejala

    2iperglikemia seperti meningkatn3a rasa 2aus, nafsu makan, dan berkemi2. Kadar 

    gula dara2 puasa 2arus diperiksa se9ara rutin sebagai k%mp%nen dari penapisan,

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    7/22

    tetapi 2asil 3ang negatif dalam gejala ringan 3ang lain tidak dapat dianggap

    sebagai suatu kesimpulan. !es t%leransi gluk%sa %ral pada umumn3a dianggap

    lebi2 sensitif dan merupakan indikat%r 3ang dapat diandalkan daripada kadar 

    gluk%sa dara2 puasa dan 2arus dilakukan untuk menentukan diagn%sis dan

     pera7atan a7al NIDD#. Ketika klien tela2 didiagn%sis menderita NIDD#,

     pera7atan akan memf%kuskan pada suatu pr%gram 3ang melibatkan akti6itas

    se2ari42ari 3ang diran9ang untuk mengendalikan pen3akit. $emakin ban3ak klien

    terlibat dalam melakukan pera7atan ini, semakin muda2 k%nsekuensi pen3akit

    3ang tidak diinginkan dapat dibatasi. rang dengan diabetes masi2 dapat

    menikmati kese2atan 3ang %ptimal dengan mengendalikan asupan nutrisi,

     ber%la2raga se9ara teratur, menggunakan %bat sesuai resep, memantau kadar gula

    dara2, dan men9ega2 k%mplikasi 3ang tela2 diketa2ui dengan baik.NUTRISI

    !erapi nutrisi melibatkan pengkajian p%la saat ini. 8ika klien mengalami kelebi2an

     berat badan, 3ang memang 9enderung terjadi, peren9anaan 2arus memasukkan

    strategi untuk penurunan berat badan se9ara berta2ap dan aman. Diet 3ang sangat

    ketat, penggunaan suplemen atau %bat4%batan, dan puasa 3ang tidak 2an3a

    merupakan pendekatan 3ang tidak praktis untuk lansia, tetapi juga dapat

    mengan9am ke2idupan bagi mereka dengan NIDD#. Dalam men3usun ren9ana

    makanan klien, keterbatasan keuangan juga 2arus dipertimbangkan. Ke2ilangan

    gigi dan peruba2an persepsi rasa dapat menguba2 pili2an makanan klien.

    #asukan dari klien 2arus menjadi petunjuk bagi semua m%difikasi diet, dan

     peruba2an4peruba2an 3ang direk%mendasikan 2arus realistis. Pada saat ini,

     peren9anaan makanan bagi %rang dengan diabetes dapat men3eimbangkan diet

    dengan menggunakan pili2an 3ang bijaksana dari setiap kel%np%k makanan.

    $istem pertukaran, 3ang menggambarkan jumla2 p%rsi tertentu dari setiap

    kel%mp%k makanan, disesuaikan untuk memenu2i kebutu2an kal%ri. Klien

    diabetes mungkin akan menempatkan peren9anaan makanan 3ang terdiri atas

    1*??4?? kal2ari. 8ika klien juga menerima insulin atau agens antidiabetik, ia

    2arus memastikan untuk membagi kal%ri4kal%ri ini selama satu 2ari untuk 

    men9ega2 2ip%glikemia. alaupun a2li gi5i mungkin bertanggung ja7ab dalam

    mengenalkan sistem tersebut kepada klien, tetapi pera7at sering membantu klien

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    8/22

    dalam menerapkan inf%rmasi ini dalam ke2idupan se2ari42ari. #embantu lansia

    dalam mengembangkan beberapa standar peren9anaan makanan dengan

    menggunakan jenis makanan 3ang sama untuk setiap kali makan mungkin

    merupakan pendekatan a7al terbaik. Bila ren9ana makanan tela2 dikuasai,

    makanan pengganti dapat dibuat dengan lebi2 me3akinkan. Ban3ak lansia

    9enderung untuk tetap melakukan ren9ana makanan se9ara kaku untuk alasan

    ken3amanan juga alasan ek%n%mi. Pera7at 3ang membantu lansia dalam

    meren9anakan makan dapat mengambil kesempatan ini untuk memberikan

     pendidikan kepada klien tentang prinsip umum nutrisi 3ang baik. Pera7at dapat

    mengajarkan kepada klien tentang memba9a label untuk meng2indari asupan

    natrium dan lemak 3ang berlebi2an, memasukkan sumber4sumber makanan 3ang

    direk%mendasikan dalam asupan se2ari42ari, memili2 sumber4sumber makanan

    renda2 k%lester%l, dan memasukkan serat 3ang adekuat dalam diet mereka.Pendekatan pera7at untuk mengajar klien diabetes tentang bagaimana 9ara untuk 

    meren9anakan asupan nutrisin3a sangat penting. Bila pera7at menekankan pada

    ide ba27a makanan 3ang lebi2 se2at dapat meningkatkan rasa seja2tera, klien

    dapat meli2at peruba2an 3ang diperlukan dalam 9ara 3ang lebi2 p%sitif. 8uga,

    mengajarkan kepada klien 3ang kelebi2an berat badan ba27a 2ilangn3a sejumla2

    ke9il berat badan +'4).' kg/ dapat meng2asilkan pengurangan kadar gluk%sa

    dara2 3ang sangat besar 3ang merupakan 2al penting bagi pera7at.

    OLAHRAGA

    Untuk lansia dengan NIDD#, %la2raga dapat se9ara langsung meningkatkan

    fungsi fisi%l%gis dengan mengurangi kadar gluk%sa dara2, meningkatkan stamina

    dan keseja2teraan em%si%nal, dan meningkatkan sikulasi. $elain itu, %la2raga

    tentu dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, pr%gram %la2raga

    dengan teren9ana dan tidak impulsif merupakan 2al 3ang penting. Klien 3ang

    mengalami diabetes 3ang tidak terkendali +gluk%sa dara2 puasa sebelum lati2an

    C'? mgdL/ pada ken3ataann3a dapat memba2a3akan bila melakukan

     peningkatan akti6itas fisik se9ara mendadak. Ketika kadar gluk%sa dara2 stabil

    dan k%ndisi medis lain suda2 dapat dikendalikan, pera7at dan klien dapat

    mengembangkan suatu ren9ana untuk meningkatkan lati2an fisik se9ara berta2ap.

    $etela2 keterbatasan kemampuan klien untuk melakukan lati2an diidentifikasi,

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    9/22

    tujuan jangka pendek dan jangka panjang 2arus ditetapkan untuk melaksanakan

     pr%gram lati2an%la2raga. alaupun berenang dan berjalan 9epat tela2 din3atakan

    sebagai pili2an 3ang sangat baik untuk lansia dengan NIDD#, tipe akti6itas

    lainn3a juga sama4sama bermanfaat. K2ususn3a, aer%bik 3ang mena7arkan

    manfaat paling ban3ak. $ese%rang dengan NIDD# 2arus melakukan lati2an

    minimal satu kali setiap " 2ari.

    9. Pen9ega2an !ersier Untuk meningkatkan re2abilitasi 3ang tepat dan kembali lagi pada ga3a 2idup

    n%rmal, sese%rang 3ang didiagn%sis diabetes 2arus menerima pera7atan

     berkelanjutan untuk memfasilitasi tujuan ini. $timulasi sens%ris selama pera7atan

    akut terus meningkatkan defisit n%rmal dan defisit terkait pen3akit 3ang dapat

    terjadi. Untuk klien lansia, stimulasi sens%ris dalam bentuk rangsangan 6erbal,

    audit%ri, dan taktil 3ang sesuai tidak 2an3a membantu interaksi dengan %rang lain,

    tetapi juga meningkatkan penampilan akti6itas ke2idupan se2ari42ari. Beri

    d%r%ngan kepada lansia untuk memperta2ankan atau memiliki tanggung ja7ab

    ter2adap aspek pera7atan seban3ak mungkin 3ang memberikan tanda bagi klien

     ba27a eksistensi 3ang berarti mungkin di9apai, ba2kan ketika meng2adapi

     pen3akit kr%nis. Pera7at 3ang melibatkan klien dalam pengambilan keputusan

     juga tugas4tugas fisik men3ampaikan pesan ba27a klien tersebut masi2 berguna

    sebagai manusia 3ang mampu untuk turut berperan dalam pera7atan dirin3a

    sendiri. Pera7atan mata, kaki, dan kulit, 3ang merupakan k%mp%nen penting

    dalam ren9ana pera7atan 3ang berkelanjutan, mungkin didelegasikan kepada

    klien segera setela2 sesuai bagi klien. Pera7at 2arus mend%r%ng klien untuk 

    mengambil inisiatif dalam tindakan pr%m%si kese2atan 3ang lain seperti

    mendapatkan 6aksinasi influen5a dan pneum%nia sesuai kebutu2an, bekerja untuk 

    kebugaran kardi%6askular, dan mem%difikasi lingkungan ruma2 untuk 

    meningkatkan keamanan. Pengendalian glikemia, 3ang melibatkan pemeli2araan

    kadar gula dara2 dalam batas aman biasan3a dilakukan %le2 pemberi pera7atan

     primer, k2ususn3a sangat penting bagi klien lansia. $uatu studi menemukan

     ba27a menjaga kadar gula dara2 tetap dalam batas n%rmal dapat men9ega2 defisit

    neur%l%gis pada beberapa kasus dan regresi dari defisit 3ang tela2 ada pada

    sebagian %rang 3ang lain. Hasil penelitian dari #ati"nal Institute "$ %ealt&, 3ang

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    10/22

    dilakukan di 1 pusat dan disebut  Diabetes '"ntr"l and '"mplicati"ns Trial ,

    mrnguatkan keper9a3aan 3ang tela2 dipegang se9ara luas ba27a memperta2ankan

    kadar gluk%sa dara2 dalam batas n%rmal akan men9ega2 atau memperlambat

     perkembangan k%mplikasi jangka panjang dari %en3akit diabetes. Upa3a

    re2abilitasi k2usus mungkin diperlukan jika klien mengalami defisit sirkulasi

    3ang sangat besar 3ang sebenarn3a memerlukan pembeda2an. Pada saat ini,

    sebagian besar amputasi terapeutik dilakukan pada klien diabetes dengan pen3akit

    6askular perifer. !ipe amputasi 3ang biasan3a dilakukan pada lansia adala2

    amputasi diatas lutut. Ketika peri%de pas9a%perasi akut tela2 dilalui, pera7at

    2arus membantu klien men3esuaikan diri tidak 2an3a pada kebutu2an fisik dan

    amputasi, tetapi juga pada k%nsekuensi em%si%nal akibat ke2ilangan sala2 satu

    angg%ta gerakn3a. Pendekatan empat fase dapat digunakan untuk menangani

    kebutu2an re2abilitasi klien lansia dengan diabetes 3ang menjalani amputasi

    ekstermitas ba7a2. Pertama, klien 2arus menerima nutrisi 3ang adekuat dan

     beristira2at dengan aman, lingkungan 3ang tenang untuk sembu2 kembali dari

    trauma pembeda2an dengan baik. Klien juga dapat terbebas dari rasa n3eri dan

    tidak n3aman, k2ususn3a n3eri ;p2ant%m< pada tungkai 3ang 2ilang, 3ang 2al ini

    terutama dapat menimbulkan distres. Kedua, ekstremitas 3ang tersisa 2arus

    dipantau untuk mengeta2ui tanda4tanda infeksi atau k%mplikasi lain selama pr%ses

     pen3embu2an. Ketiga, pr%gram lati2an 3ang terstruktur untuk men3iapkan klien

     berjalan dengan pr%stesis 2arus dilakukan, tingkatkan sesuai peningkatan

    m%bilitas 3ang dialami klien. Ak2irn3a, klien 2arus mendapatkan dukungan dan

     bantuan ketika ia sedang berduka tidak 2an3a untuk tungkain3a 3ang 2ilang,

    tetapi juga untuk diri klien sebelum ia diamputasi. Pertemuan dengan %rang4

    %rang 3ang tela2 ber2asil meng2adapi pengalaman seperti ini akan dapat

    membantu dan memeberikan d%r%ngan kepada klien. Angg%ta keluarga 2arus

    diajarkan untuk mendukung klien dan mema2ami perasaan mara2 dan ke2ilangan

    2arapan. Klien dan %rang lain 3ang penting bagin3a 2arus dita7arkan 2arapan

     ba27a ga3a 2idup 3ang berkualitas tinggi mungkin di9apai 7alaupun dengan

    disabilitas fisik klien.

    PENBA!AN

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    11/22

    Lansia dengan NIDD# tetap memiliki kemampuan untuk mempr%duksi insulin,

    se2ingga penatalaksanaan diet dapat mengendalikan diabetes dengan sukses.

     Namun, jika klien belum atau tidak dapat mengikuti ren9ana makanan atau jika

     pen3akit tidak terdeteksi dari a7al, agens %ral dapat diberikan untuk menstimulasi

    sekresi insulin %le2 pankreas. $ulf%nilurea adala2 kel%mp%k %bat 3ang palin

    sering diresepkan dan paling efektif 2an3a untuk penanganan NIDD#. Beberapa

    agens 3ang berbeda juga tersedia dalam kelas %bat ini. Namun, kl%rpr%pamid

    merupakan k%ntraindikasi bagi lansia karena meningkatkan risik% 2ip%glikemia

    3ang ber2ubungan dengan %bat ini. pada umumn3a, sulf%nilurea 3ang

    diekskresikan %le2 2ati +misaln3a lu9%tr%l/ disarankan untuk digunakan pada

    lansia, 3ang pada %rang 3ang lebi2 muda dapat menerima suatu agens 3ang

    dikeluarkan %le2 ginjal. #asala2 gastr%intestinal dan reaksi 3ang tidak diinginkan

    ter2adap alk%2%l adala2 efek samping utama dari sulf%nilurea. enerasi kedua

    sulf%nilurea sekarang tela2 tersedia. l3buride +#i9r%nase dan DiaBeta/ dan

    glipi5in +lu9%tr%l/ 1??4?? kali lebi2 p%ten daripada generasi pertama se2ingga

    kel%mp%k %bat ini dapat dik%nsumsi dalam d%sis 3ang lebi2 ke9il dan 2an3a satu

    2ari sekali daripada beberapa kali dalam se2ari. rang4%rang 3ang menerima

    agens %ral untuk mengendalikan NIDD# 2arus diperingatkan ba27a mereka

    masi2 dapat mengalami efek samping 2ip%glikemia, terutama bila asupan nutrisi

    mereka tidak dipantau dan dikendalikan se9ara seksama. K%nfusi, berkeringat,

    gugup, pu9at, dan napas dangkal adala2 indikasi dari reaksi 2ip%glikemia pada

    %rang4%rang ini. l%9%p2age +metf%rmin 2idr%kl%rid/ adala2 %bat

    anti2iperglikemia 3ang baru4baru ini dikeluarkan %le2 :%%d and Drug

    Administrati%n :DA. bat ini tidak menurunkan kadar gluk%sa dara2, tetapi

    meningkatkan penggunaan gluk%sa %le2 jaringan perifer dan usus. lu9%p2age

    2arus dimakan bersama makanan dan dik%ntraindikasikan untuk pasien dengan

    gangguan ginjal.

     Insulin

    Bila inter6ensi sebelumn3a tidak ber2asil dalam mem%difikasi kadar gula dara2

    dan gejala4gejala, terapi insulin akan diperlukan untuk menamba2 suplai dari

    tubu2. !ujuan terapi insulin adala2 untuk memperta2ankan kadar gluk%sa dara2

    dalam parameter 3ang tela2 ditentukan untuk membatasi k%mplikasi pen3akit

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    12/22

    3ang memba2a3akan. Pen3esuaian 3ang lebi2 ban3ak sering diperlukan untuk 

    men9apai keseimbangan antara kadar gluk%sa dara2 3ang %ptimal dan

    2ip%glikemia. Ban3ak klinisi 3ang memili2 bentuk pengendalian l%nggar ter2adap

    kadar gluk%sa dara2 3ang kadang4kadang diperb%le2kan untuk meningkat sedikit

    diatas n%rmal untuk menunjukkan ba27a klien tidak berisik% mengalami

    2ip%glikemia. aktu dan frekuensi pemberian insulin disesuaikan untuk 

    menstabilkan kadar gluk%sa dara2. Insulin kadang4kadang diberikan bersama4

    sama dengan %bat %ral, 7alaupun nilai dari praktik ini belum dapat dibuktikan

    se9ara klinis. alaupun tersedia beberapa bentuk insulin 3ang berbeda, rute

     pemberian insulin 3ang paling umum adala2 melalui suntikan subkutan.

    Pengajaran tentang insulin 2arus melibatkan pen3impanan insulin dan spuit

    diruma2, jenis insulin 3ang akan digunakan +manusia 6ersus 2e7an/, k%nsentrasi

    +U41??/, m%del aksi 3ang di2arapkan +aksi 9epat, menenga2, lama, atau

    9ampuran/, d%sis 3ang diresepkan dan k%ndisi pen3esuaian 3ang diperlukan untuk 

    d%sis ini +lati2an, pen3akit/, dan kemungkinan efek samping dan penanganann3a.

    Lansia k2ususn3a perlu mengeta2ui tentang tanda dan gejala 2ip%glikemia karena

    2ilangn3a sin3al4sin3al adrenergik, peruba2an n%rmal 3ang ber2ubungan dengan

     penuaan, 3ang membuat mereka kurang sensitif ter2adap k%ndisi tersebut.

    Pengajaran tentang te2nik pen3untikan memf%kuskan pada gambaran d%sis

     peng%batan 3ang tepat, memili2 dan memutar l%kasi suntikan, me3iapkan l%kasi

    3ang akan disuntik, memberikan %bat itu sendiri, dan menggunakan kembali atau

    membuang spuit 3ang tela2 digunakan. Untuk klien 3ang memerlukan k%mbinasi

    dari insulin dengan masa kerja pendek (reular insulin! dan masa kerja menenga2

    (neutral pr"tamine %aed"rn!, insulin 9ampuran atau insulin )?4"?@ sekarang

    tela2 tersedia. P%mpa insulin, penginfus, dan alat lain 3ang dimaksudkan untuk 

    meningkatkan keakuratan pemberian d%sis insulin 3ang sesuai mungkin

    diresepkan untuk klien lansia. Lengan baju 3ang diperbesar dan peralatan adaptif 

    lain untuk klien artritis juga dapat memuda2kan pemberian insulin. Dalam setiap

    kasus, pera7at 2arus memastikan ba27a klien mampu untuk meli2at dan

    memba9a bagian tertulis dari peralatan4peralatan ini dan dapat mengerti langka24

    langka2 penggunaann3a.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    13/22

    Pen9ega2an K%mplikasi = Hip%glikemia

    Hip%glikemia pada lansia dengan NIDD# mungkin disebabkan %le2 makanan

    3ang tidak 9ukup, terlalu ban3ak lati2an, atau terlalu ban3ak peng%batan. Lansia

    dan angg%ta keluarga 2arus diajarkan tentang pentingn3a men9ega2 2ip%glikemia,

    atau men3uru2 klien untuk menggunakan tanda identitas 3ang men3atakan ba27a

    ia menderita diabetes, dan setiap 7aktu men3impan gula dengan masa kerja 9epat.

    ejala klasik 2ip%glikemia +seperti takikardia,berkeringat,danansietas/ mungkin

    sama sekali tidak ada pada lansia. Ali24ali2, gejala pada lansia biasan3a terdiri

    dari gangguan perilaku, kejang, k%nfusi, dis%rientasi, p%la tidur 3ang buruk, sakit

    kepala pada malam 2ari, bi9ara ka9au, atau tidak sadarkan diri. Pera7atan diri

    reaksi 2ip%glikemia 2arus dilakukan sedini mungkin. 8ika klien sadar, pera7atan

    2arus termasuk pemberian gula dengan reaksi 9epat seperti 1? mL jus jeruk ataus%da ukuran sedang +n%ndiet/, diikuti dengan kudapan karb%2idrat serta pr%tein

    seperti keju dan biskuit atau r%ti dengan mentega ka9ang. ula dengan reaksi

    9epat pada a7aln3a meningkatkan kadar gluk%sa dara2, dan karb%2idrat serta

     pr%tein men9ega2 terjadin3a kembali 2iperglikemia se9ara mendadak. 8ika klien

    ditemukan tidak sadar, ia 2arus diberikan glukag%n ?,'41,? mg se9ara I# atau $-.

    Angg%ta keluarga 2arus diajarkan tentang teknik suntikan ini sebagai bagian dari

     pengajaran dasar diabetes mereka. 8ika glukag%n tidak tersedia , gluk%sa gel atau

    icin  kue +lapisan puti2 terbuat dari gula dan mentega 3ang biasa untuk melapisi

    kue/ dapat dimasasekan ke bagian dalam pipi %rang tersebut. $etela2 %rang 3ang

    tidak sadar menjadi sepenu2n3a terbangun, ia 2arus makan kudapan dari

    karb%2idrat dan pr%tein. Pemberian gluk%sa pada %rang 3ang tidak sadarkan diri

    dapat men9ega2 takikardia, disritmia, infark mi%kardium, atau str%ke dan tidak 

    akanmen3ebabkan ba2a3a jika %rang tersebut tidak sadar karena 2iperglikemia.

    Lansia 3ang menderita diabetes 2arus men9ega2 berbagai k%mplikasi 3ang lain

     juga. Langka2 pertama dari pr%ses ini adala2 memantau kadar gula dara2 se9ara

    mandiri. Pendekatan 3ang dapat diterima saat ini untuk pemantauan sendiri adala2

    dengan penggunaan gluk%sameter dara2, 3ang se9ara langsung mengukur kadar 

    gluk%sa dalam dara2. #et%de ini mena7arkan ban3ak keuntungan dari tes urine

    tetapi memerlukan klien 3ang memiliki pengli2atan n%rmal dan kekuatan fisik 

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    14/22

    dan k%%rdinasi untuk melakukan pr%sedurn3a. Usia klien tidak b%le2 menjadi

    fakt%r peng2ambat ketika mempertimbangkan siapa 3ang dapat melaksanakan

    tanggung ja7ab untuk memantau kadar gluk%sa dara2 se2ari42ari karena lansia

     berdasarkan suatu studi 3ang mengambil tanggung ja7ab dalam pemantauan

    sendiri dilap%rkan tidak mengalami peruba2an dalam kualitas ke2idupan mereka.

    aktu untuk memantau kadar gluk%sa dara2 dapat dilakukan se9ara r%tasi di

    antara puasa, sebelum makan, dan 14 jam setela2 makan untuk memberikan

     petunjuk tentang rentang kadar gluk%sa dara2 pada klien dan angg%ta tim

     pera7atan kese2atan untuk ren9ana pera7atan. Klien lansia memerlukan lebi2

     ban3ak lati2an untuk menggunakan gluk%sameter dara2 karena ban3ak dari alat4

    alat ini tampak asing bagi mereka. Hem%gl%bin A1- adala2 suatu tes lab%rat%rium

    3ang mengukur kadar gluk%sa rata4rata selama " bulan. Klien 2arus dianjurkan

    untuk melakukan tes ini se9ara teratur. Langka2 lain 3ang penting untuk 

    men9ega2 k%mplikasi NIDD# 3ang tidak diinginkan termasuk pemeriksaan mata

    setiap ta2un %le2 se%rang a2li %ftalm%l%gi +3ang dapat mendilatasi pupil klien

    untuk meli2at bagian belakang mata, tempat retin%pati terjadi/, pr%gram pera7ata

    kaki 3ang mengk%mbinasi pera7atan kulit dan pemeli2araan kuku kaki, dan

    kunjungan se9ara teratur pada pemberi la3anan kese2atan primer untuk 

    melakukan penapisan dan pemantauan, termasuk urinalisis & jam untuk meli2at

    adan3a pr%tein untuk mendeteksi peruba2an ginjal setiap ta2un.

    IN$IDEN PENAKI! DIABE!E$ #ELIPU! PADA U$IA LAN8U!

    Perkembangan kasus Diabetes di Ind%nesia mengalami kenaikan jumla2n3a.

    Berdasarkan Badan Kese2atan Dunia +H, ?11/ memprediksi kenaikan

     jumla2 pen3andang Diabetes #ellitus di Ind%nesia dari *,& juta pada ta2un ???

    menjadi sekitar 1," juta pada ta2un ?"?. Demikian juga 2aln3a dengan Badan

    :ederasi Diabetes Internasi%nal +ID:/ pada ta2un ??>, memperkirakan kenaikan

     jumla2 pen3andang diabetes mellitus dari ),? juta di ta2un ??> menjadi 1,? juta

    ta2un ?"?. ;#eskipun terdapat perbedaan angka pre6elensi, lap%ran keduan3a

    menunjukan adan3a peningkatan jumla2 pen3andang diabetes seban3ak 4" kali

    lipat pada ta2un ?"?. Kasus Diabetes #ellitus +D#/ seban3ak *.*'* kasus

    diderita usia &'4(& ta2un, 3ang terdiri &.&"* D#!I +Diabetes #ellitus !ergantung

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    15/22

    Insulin/ atau D# tipe 1 dan &.&? D#!!I +Diabetes #ellitus !idak !ergantung

    Insulin/ atau D# tipe . $edangkan usiaC (' ta2un terdapat 11.1 kasus D#,

    3ang terdiri ".*? D#!I +Diabetes #ellitus !ergantung Insulin/ atau D# tipe 1

    dan )."> D#!!I +Diabetes #ellitus !idak !ergantung Insulin/ atau D# tipe

    + Pr%fil Kese2atan K%ta $emarang, ?1? /

    ). Pemeriksaan Penunjang

    a. luk%sa dara2 se7aktu

     b. Kadar gluk%sa dara2 puasa

    9. !es t%leransi gluk%sa

    Kriteria diagn%stik H untuk diabetes mellitus pada sedikitn3a kali pemeriksaan=

    a. luk%sa plasma se7aktu C?? mgdl +11,1 mm%lL/

     b. luk%sa plasma puasa C1&? mgdl +),* mm%lL/

    9. luk%sa plasma dari sampel 3ang diambil jam kemudian sesuda2

    mengk%nsumsi )' gr karb%2idrat + jam p%st prandial +pp/ C ?? mgdl

    *. A$KEP

     b/ Pemeriksaan :isik

    1/ Akti6itas dan Istira2at

    ejala= lema2, leti2, sulit bergerak atau beijalan, kram %t%t, t%nus %t%t menurun,

    gangguan istira2at dan tidur.

    !anda= takikardia dan takipnea pada keadaan istira2at atau dengan akti6itas,

    letargi, dis%rientasi, k%ma.

    / $irkulasi

    ejala= adan3a ri7a3at pen3akit 2ipertensi, inpark mi%kard akut, klaudikasi,

    kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki, pen3embu2an 3ang lama.

    !anda= takikardia, peruba2an !D p%stural, nadi menurun, disritmia, krekels, kulit

     panas, kering dan kemera2an, b%la mata 9ekung.

    "/ Integritas eg%

      ejala= stress, tergantung pada %rang lain, masala2 finansial 3ang ber2ubungan

    dengan k%ndisi.

    !anda= ansietas, peka rangsang.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    16/22

    &/ Eliminasi

    ejala= peruba2an p%la berkemi2 +p%liuria/, n%kturia, rasa n3eri terbakar, kesulitan

     berkemi2, I$K, n3eri tekan abd%men, diare.

    !anda= urine en9er, pu9at, kuning, p%liuri, bising usus lema2, 2iperaktif pada diare.

    '/ #akanan dan 9airan

    ejala= 2ilang nafsu makan, mual munta2, tidak mengikuti diet, peningkatan

    masukan gluk%sa atau karb%2idrat, penurunan berat badan, 2aus, penggunaan

    diuretik.

    !anda= kulit kering bersisik, turg%r jelek, kekakuan, distensi abd%men, munta2,

     pembesaran tir%id, napas bau aset%n.

    (/ Neur%sens%ri

    ejala= pusing, kesemutan, kebas, kelema2an pada %t%t, parastesia, gangguan

     pengli2atan.

    !anda= dis%rientasi, mengantuk, letargi, stup%rk%ma, gangguan mem%ri, refleks

    tend%n menurun, kejang.

    )/ Pernapasan

    ejala= merasa kekurangan %ksigen, batuk dengan atau tanpa sputum. !anda=

     pernapsan 9epat dan dalam, frekuensi meningkat.

    */ $eksualitas

    ejala= rabas 6agina, imp%ten pada pria, kesulitan %rgasme pada 7anita.

    >/ Pen3ulu2an

    ejala= fak%r resik% keluarga D#, P8K, H!, str%ke, pen3embu2an 3ang lambat,

     penggunaan %bat ster%id, diuretik, dilantin, fen%barbit%l. #ungkin atau tidak 

    memerlukan %bat diabetik.

    9. Diagn%sa Kepera7atan

    1/ Defisit 6%lume 9airan ber2ubungan dengan diuresis %sm%tik 

    !ujuan= setela2 dilakukan tindakan kepera7atan "& jam di2arapkan adan3a

    keseimbangan 6%lume 9airan dan tidak teijadi s3%k 2ip%6lemik.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    17/22

    Kriteria 2asil= !!F stabil +N.*?4** menit, !D= 1??41&?*?4>? mmHg, $= "(,'4

    ")G-, 00= 1(4 menit/, nadi perifer teraba, turg%r kulit baik, -0! detik,

    2aluaran urine C1'??41)?? 992ari, kadar elektr%lit urin dalam batas n%rmal.

    / Peruba2an nutrisi kurang dari kebutu2an tubu2 ber2ubungan dengan penurunan

    insulin.

    !ujuan= setela22 diberikan tindakan '& jam di2arpakan nutrisi terpenu2i.

    Kriteria 2asil= peningkatan masa %t%t, nilai Hb n%rmal, dapat meng2abiskan p%rsi

    makanan 3ang di2idangkan.

    "/ 0esik% tinggi ter2adap peruba2an persepsi sens%ri pengli2atan ber2ubungan

    dengan gangguan mikr%6askular.

    !ujuan= setela2 diberikan tindakan selama '& jam di2arapkan tidak terjadi

     peruba2an persepsi sens%ri pengli2atan.

    Kriteria 2asil= pasien tidak mengelu2 pengli2atann3a kabur atau dipl%pia, 6isus

    ((, nilai lab%rat%rium terkait eksitasi persarafan dalam batas= natrium= 1"'41&)

    mel, kalsium= >411 mgdl, kalium= ",'4',' mel, kl%rida= 1??41?( mel.

    &/ Keleti2an ber2ubungan dengan penurunan masa %t%t.

    !ujuan= setela2 dilakukan tindakan "& jam di2arapkan adan3a peningkatan

    kemampuan dalam berakti6itas.

    Kriteria 2asil= pasien mengungkapkan badann3a tidak leti2 atau berkurang, skala

    kekuatan %t%t ', menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam

    akti6itas.

    '/ Kerusakan integritas kulit ber2ubungan dengan gangguan sirkulasi.

    !ujuan= setela2 dilakukan tindakan selama '& jam di2arapkan integritas kulit

    membaik dan tidak teijadi perluasan kerusakan.

    Kriteria 2asil= teijadi perbaikan status metab%lik 3ang dibuktikan %le2 gula dara2

    dalam batas n%rmal, bebas dari drainase purulen, menunjukkan tanda4tanda

     pen3embu2an dengan tepi luka bersi2, tidak terdapat pembengkakan pada luka.

    (/ Peruba2an p%la nafas ber2ubungan dengan asid%sis metab%lik.

    !ujuan= setela2 dilakukan tindakan selama '& jam di2arapkan peningkatan

    keefektifan p%la nafas.

    Kriteria 2asil= 00= 1*4& menit, pernafasan reguler, tidak berbau ket%n.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    18/22

    )/ Kurang pengeta2uan mengenai pen3akit ber2ubungan dengan kurang mengingat

    inter6estasi inf%rmasi.

    !ujuan= setela2 dilakukan tindakan 1& jam di2arapkan inf%rmasi mengenai

     pen3akit, pr%gn%sis dan kebutu2an peng%batan.

    Kriteria 2asil= mengungkapkan pema2aman tentang pen3akit misaln3a dapat

    men3ebutkan pen3akit, dapat mengidentifikasi 2ubungan tanda dan gejala dengan

     pr%ses pen3akit.

    d. Inter6ensi Kepera7atan

    1/ Defisit 6%lume 9airan ber2ubungan dengan diuresis %sm%tik 

    +1/ Pantau !!F, 9atat adan3a peruba2an !D.

    0 penurunan 6%lume 9airan dara2 akibat diuresis %sm%tik dapat dimanifestasikan

    %le2 2ip%tensi, takikardi, nadi teraba lema2.

    +/ Kaji su2u, 7arna, turg%r kulit dan kelembaban, pengisian kapiler dan membran

    muk%sa.

    08 de2idrasi 3ang disertai demam akan teraba panas, kemera2an dan kering di

    kulit sebagai indikasi penurunan 6%lume pada sel.

    +"/ Pantau masukan dan pengeluaran, 9atat balan9e 9airan.

    01 memberikan perkiraan kebutu2an 9airan tubu2 +(?4)?@ BB adala2 air/.

    +&/ Berikan 9airan 1'??4'?? ml dalam batas 3ang dapat dit%leransi jantung.

    0 memperta2ankan k%mp%sisi 9airan tubu2, 6%lume sirkulasi dan meng2indari

    %6erl%ad j antung.

    +'/ Batasi intake 9airan 3ang mengandung gula dan lemak misaln3a 9airan dari bua2

    3ang manis.

    0 meng2indari kelebi2an ambang ginjal dan menurunkan tekanan %sm%sis.

    / Peruba2an nutrisi kurang dari kebutu2an tubu2 ber2ubungan dengan penurunan

    masa %t%t.

    +1/ !imbang berat badan.

    0 mengkaji indikasi terpenu2in3a kebutu2an nutrisi dan menentukan jumla2

    kal%ri 3ang 2arus dik%nsumsi penderita D#.

    +/ !entukan pr%gram diet dan p%la makan pasien sesuai dengan kadar gula.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    19/22

    0 men3esuaikan antara kebutu2an kal%ri dan kemampuan sel untuk J mengambil

    gluk%sa.

    +"/ Libatkan keluarga pasien dalam memantau 7aktu makan 8umla2 nutrisi. 0

    meningkatkan partisipasi keluarga dan meng%ntr%l masukan nutrisi.

    +&/ K%lab%rasi peng%batan insulin se9ara teratur dan intermiten.

    0 insulin reguler memiliki a7itan 9epat dan karenan3a dengan 9epat pula dapat

    membantu meminda2kan ke dalam sel.

    +'/ K%lab%rasi dengan a2li diet.

    Kebutu2an diet penderita 2arus disesuaikan dengan jumla2 kal%ri karena kalau

    tidak terk%ntr%l akan beresik% 2iperglikemia.

    "/ 0esik% tinggi ter2adap peruba2an persepsi sens%ri pengli2atan ber2ubungan

    dengan peruba2an kimia end%gen.

    +1/ Pantau !!F dan status mental.

    0 sebagai dasar untuk membandingkan temuan abn%rmal, seperti su2u 3ang

    meningkat dapat mempengaru2i fungsi mental.

    +/ Kaji status persepsi pengli2atan seperti menggunakan test 6isus dengan snellen

    9ard +apabila memungkinkan/.

    0 untuk mengkaji status persepsi pasien.

    +"/ Pantau pemasukan elektr%lit melalui makanan maupun minuman seperti bua2

     pisang dan makanan 3ang mengandung garam.

    0 meningkatkan eksitasi persarafan dan men9ega2 kelebi2an elektr%lit seperti

    natrium berdampak pada peningkatan ikatan 9airan.

    &/ Keleti2an ber2ubungan dengan penurunan masa %t%t.

    +1/ Buat peren9anaan dengan pasien dan indikasi akti6itas 3ang menimbulkan

    keleti2an.

    0 akti6itas akan lebi2 terara2 dan meng2idari keleti2an 3ang berlebi2an.

    +/ Berikan akti6itas alternatif dengan peri%de istira2at 3ang 9ukup.

    0 memberi kesempatan untuk men9ukupkan pr%duksi energi untuk akti6itas.

    +"/ Pantau nadi, pernafasan, !D, sebelum melakukan akti6itas.

    0 #engindikasikan tingkat pemenu2an energi dengan tingkat akti6itas.

    +&/ !ekankan pentingn3a memperta2ankan pemeriksaan gula dara2 setiap 2ari.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    20/22

    0 membantu men9iptakan gambaran n3ata dari pr%duksi energi metab%lik dan

    unsur gluk%sa.

    '/ Kerusakan integritas kulit ber2ubungan dengan gangguan sirkulasi.

    +1/ Dapatkan kultur dari drainase luka saat masuk.

    0 mengidentifikasi pat%gen pen3ebab disintegrasi kulit dan terapi pili2an.

    +/ Kaji area luka setiap kali mera7at luka dan mengganti balutan.

    0 mengidentifikasi tingkat sirkulasi pada luka.

    +"/ Balut luka dengan kasa steril

    0 meminimalkan k%ntaminasi mikr%%rganisme.

    +&/ K%lab%rasi pemberian antibi%tik.

    0 peng%batan infeksi dan pen9ega2an k%mplikasi.

    (/ P%la nafas tidak efektif ber2ubungan dengan asid%sis metab%lik.

    +1/ !inggikan bagian kepala tempat tidur untuk memuda2kan bernafas.

    0 mengurangi penekanan saat pengembangan paru %le2 diafragma.

    +/ Kaji frekuensi dan kedalaman pernafasan.

    0 peningkatan kedalaman pernafasan sebagai sala2 satu indikasi peningkatan

     benda ket%n dalam tubu2.

    +"/ Anjurkan pasien ban3ak istira2at, 2indarkan dari rangsangan psik%l%gis 3ang

     berlebi2an.

    0 mengurangi tingkat penggunaan energi 3ang tidak ban3ak diper%le2 dari

    gluk%sa melainkan dari benda ket%n.

    )/ Kurang pengeta2uan mengenai pen3akit ber2ubungan dengan kurang

      mengingat inter6estasi inf%rmasi.

    +1/ Kaji tingkat pengeta2uan pasien tentang pen3akit, pr%gn%sa, dan peng%batann3a

    0 untuk memberikan inf%rmasi 3ang tepat pada pasien dan meng2indari kejemuan

    inf%rmasi.

    +/ Lakukan pemberian pendidikan kese2atan se9ara berta2ap dan sesuai ren9ana

     pada satuan a9ara pembelajaran +$AP/.

    0 memberikan inf%rmasi 3ang akurat dan bermakna bagi pasien dan bagi pera7at

    dapat mengeta2ui perkembangan pengeta2uan pasien dengan pasti.

    +"/ Diskusikan bersama pasien tentang pen3akitn3a.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    21/22

    0 memberikan pengeta2uan dasar dimana pasien 9epat membuat pertimbangan

    dalam memili2 ga3a 2idup.

    +&/ !injau ulang pr%gram peng%batan.

    0 pema2aman tentang semua aspek penggunaan %bat meningkatkan penggunaan

    3ang tepat.

    */ Ketidakpatu2an pada diet renda2 kal%ri 3ang ber2ubungan dengan ketidak 

    sesuaian pen3iapan makanan k2usus dan kurangn3a dukungan keluarga.

    +1/ !entukan alasan tingka2 laku 3ang mengganggu peng%batan.

    0= Berbagai fakt%r mungkinterlibat dalam tingka2 laku 3ang menggunggu rejimen

     peng%batan.

    +/ Bantu pasien dan keluarga mema2ami kebutu2an untuk mengikuti penanganan

    sesuai pr%gram dan k%nsekuensi akibat ketidakpatu2an.

    0= #emberikan kesempatan untuk menjelaskan sudut pandang kedalam k%nsep.

    #emastikan ba27a pasien%rang terdekat memiliki inf%rmasi 3ang akurataktual

    untuk membuat pili2an4pili2an.

    +"/ Berikan instruksi tertulis tentang manfaat dan l%kasi akti6itas pela3anan

    kese2atan sesuai dengan keperluan.

    0= memuda2kan pasien untuk melaksanakan diet dan mengara2kan pasien

    kemana 2arusn3a bertan3a bila mengalami kesulitan dalam menjalankan diet,

    +&/ K%nsultasikan dengan tim kese2atan lain tentang peruba2an 3ang mungkin

    dalam pr%gram peng%batan untuk mendukung kepatu2an pasien.

    0= pasien 3ang setuju akan bertanggung ja7ab atas dirin3a sendiri dan akan lebi2

    mampu bekerja sama.

    DAFTAR PUSTAKA

    Brunner $uddart2 +??/. Buku Ajar Kepera7atan #edlkal 4 Beda2 Ed. *. 8akarta= E-.

  • 8/18/2019 CONTOH SAJA DAFTAR PUSTAKA

    22/22

    -arpenit% #%3et +??)/. Buku $aku Diagn%sis Kepera7atan. 8akarta= E-.

    D%enges, dkk., +???/. 0en9ana Asu2an Kepera7atan Edisi ". 8akarta= E-.

    Lan37ati, Endang +??)/. Diabetes #elitus Pen3akit Ken9ing #anis. %k3akarta= kanisius.

    Pri9e ils%n +??(/. Pat%fisi%l%gi K%nsep Klinis Pr%ses4Pr%ses Pen3akit.

    8akarta= E-.

    $uj%n% $ukarmin +??*/. Asu2an Kepera7atan pada Pasien dengan angguan Eks%krin

    End%krin pada Pankreas. %g3akarta= ra2a Ilmu.

    !j%kr%neg%r%, Aijatm% +1>>(/. Buku Ajar Urnu Pen3akit Dalam 8ilid I.

    8akarta= Balai Penerbit :KUI.

    ilkins%n, 8udit2 #. +??)/. Buku $aku Diagn%sis Kepera7atan Ni9 N%9

    8akarta= E-.