contoh penelitian bidang keuangan 2

41
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sifat laporan keuangan adalah harus disajikan berdasarkan nilai perolehan (historical cost) dengan kata lain merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Alasan utama untuk pelaporan dengan nilai perolehan adalah untuk objektivitas. Nilai historical pada umumnya didasarkan pada transaksi-transaksi yang lugas dan sesuai dengan pertimbangan yang matang. Akuntansi sebagai salah satu sumber informasi untuk pengambilan keputusan, dan sangat dibutuhkan oleh pihak- pihak yang berkepentingan, seperti perorangan (individuals), perusahaan-perusahaan, pemerintah, dan kesatuan lainnya (other entities). Keputusan yang tepat didasarkan atas informasi terpercaya yang dihasilkan oleh akuntansi adalah sangat penting bagi distribusi dan pemanfaatan serta pengunaan secara efisien sumber-sumber ekonomi yang langka. Dengan demikian suatu informasi yang 1

Upload: vie-fitriana-nurdi

Post on 07-Aug-2015

124 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu sifat laporan keuangan adalah harus disajikan

berdasarkan nilai perolehan (historical cost) dengan kata lain merupakan

laporan atas kejadian yang telah lewat. Alasan utama untuk pelaporan

dengan nilai perolehan adalah untuk objektivitas. Nilai historical pada

umumnya didasarkan pada transaksi-transaksi yang lugas dan sesuai dengan

pertimbangan yang matang.

Akuntansi sebagai salah satu sumber informasi untuk pengambilan

keputusan, dan sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan,

seperti perorangan (individuals), perusahaan-perusahaan, pemerintah, dan

kesatuan lainnya (other entities). Keputusan yang tepat didasarkan atas

informasi terpercaya yang dihasilkan oleh akuntansi adalah sangat penting

bagi distribusi dan pemanfaatan serta pengunaan secara efisien sumber-

sumber ekonomi yang langka. Dengan demikian suatu informasi yang

dihasilkan oleh akuntansi untuk pengambilan keputusan yang tepat

seharusnya disusun secara akurat dan relevan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang telah ditentukan.

Suatu informasi akuntansi yang baik dan dipercaya (reliable) adalah

informasi akuntansi yang disajikan secara wajar keadaan posisi keuangan

suatu perusahaan pada suatu saat tertentu (berupa neraca), kemampuan

1

Page 2: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

perusahaan dalam menggunakan sumber-sumber ekonominya yang terdapat

dalam perusahaan (dalam bentuk laporan R/L) serta kemampuan

pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.

Pengukuran dalam akuntansi terutama dilakukan dalam sasaran

keuangan (monetary unit). Perubahan tingkat harga-harga akan berpengaruh

kepada stabilitas satuan keuangan. Hal ini selanjutnya menimbulkan kesulitan

apabila pengukuran didasarkan kepada historial costs dan dalam

membandingkan prestasi perusahaan selama beberapa tahun, karena tidak

dapat menggambarkan posisi keuangan sesungguhnya, dimana pada saat

inflasi, daya beli uang semakin melemah sedangkan harga barang relatif

meningkat, sehingga diperlukan informasi tambahan yang menjelaskan

perubahan harga agar tidak menyesatkan dalam pengambilan keputusan.

Dengan diungkapkannya pengaruh perubahan harga, para pemakai

laporan keuangan akan dapat menaksir dengan lebih realistis mengenai arus

kas dimasa mendatang, prestasi perusahaan, kemampuan operasi, dan daya

beli umum modal perusahaan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, penulis ingin mengadakan

pelitian pada PT. KURNIA KAPUAS PLYWOOD di Pontianak yang

merupakan perusahaan industri plywood dengan menerapkan analisa

perbandingan laporan keuangan historis dan laporan keuangan inflasi . Faktor

penyebabnya adalah bahwa laporan keuangan PT.KURNIA KAPUAS

2

Page 3: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

PLYWOOD yang di susun berdasarkan biaya historis adalah sesuai dengan

Prinsip Akutansi Indonesia tetapi informasi keuangan yang di hasilkan adalah

tidak sensitif terhadap perubahan dalam nilai uang sehingga menyulitkan

pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan diatas, maka yang

menjadi permasalahan adalah :

1. Bagaimanakah bentuk penyajian Laporan Keuangan Historis dan Laporan

Keuangan Inflasi ?

2. Apakah tambahan informasi Akuntansi Inflasi tersebut dapat lebih

membantu manajemen dalam pengambilan keputusan ?

C. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan,

maka penulis membatasi permasalahannya hanya pada Analisis

Perbandingan Laporan keuangan Historis Dan Laporan Keuangan Inflasi,

dengan melakukan perhitungan Akuntansi Nilai Rupiah Konstan dan

Akuntansi Kos Sekarang pada PT. KURNIA KAPUAS PLYWOOD Pontianak

dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 serta manganalisis sampai

3

Page 4: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

seberapa jauh informasi Akuntansi Inflasi dapat membantu manajemen dalam

pengambilan keputusan.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan diatas, tujuan penelitian ini adalah

untuk menyajikan informasi tambahan yang mencerminkan perubahan harga

agar laporan keuangan yang disajikan merupakan informasi yang tepat guna

dalam pengambilan keputusan, ekonomi yang sehat.

E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi Penulis

Hasil penulisan ini merupakan penerapan teori-teori yang diperoleh

selama mengikuti kuliah serta menambah pengalaman dalam

menganalisa suatu masalah secara ilmiah terhadap suatu masalah yang

dihadapi perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi

bagi perusahaan, khususnya dalam pemberian informasi tepat dan

terpercaya guna membantu manajemen melaksanakan fungsi-fungsi

4

Page 5: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

manajemen seperti perencanaan, pengendalian, dan pengambilan

keputusan.

F. Kerangka Pemikiran

1. Tinjauan tentang Akuntansi

Menurut C. Rollin Niswonger (1986:2), akuntansi dapat didefinisikan

sebagai berikut:

........ proses identifikasi, pengukuran, dan menghubungkan informasi ekonomi untuk memungkinkan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan yang tepat dan jelas oleh para pemakian informasi.

Dari segi aktifitas maka akuntansi merupakan suatu pelayanan jasa,

fungsinya adalah untuk menyediakan informasi keuangan dari suatu

badan usaha yang akan diprgunakan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Berdasarkan perkembangan historis akuntansi, dimana sejak tahun

1494 laporan keuangan telah dicatat berdasarkan biaya historis. Adapun

manfaat laporan keuangan dengan dasar biaya historis adalah :

a. Dapat menghasilkan laporan keuangan yang berdasarkan pada

transaksi-transaksi perusahaan yang sesungguhnya, sehingga dapat

digunakan untuk mengukur jumlah yang diinventasikan dengan jumlah

yang diterima.

5

Page 6: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

b. Dapat menghadapi pemeriksaan yang bebas (auditable) karena

akuntansi biaya historis terjadi dari transaksi pertukaran bebas dan

dapat digunakan dengan kepastian bahwa informasinya dapat

dipercaya.

c. Para pemakai laporan keuangan yang memahami perubahan harga,

dapat membandingkan laporan keuangan historis terhadap laporan

keuangan yang memasukkan akibat perubahan harga.

d. Bahwa laporan keuangan historis telah mengalami proses

perkembangan dan penyempurnaan secara terus menerus.

Sedangkan kelemahan laporan keuangan historis adalah pada

akuntansi klasik terutama disebabkan karena adanya perubahan harga

sehingga pada saat terjadi perubahan harga yang benar-benar sukar

dikendalikan, laporan keuangan klasik akan menyelesaikan bila pakai

sebagai alat bantu dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan

keputusan.

2. Konsep Dasar Akuntansi

Untuk mempersiapkan laporan keuangan, maka ribuan fakta yang

terjadi (atau transaksi-transaksi) harus diolah dengan cara tertentu dan

diproses atas suatu dasar tertentu. Dasar ini dinamakan Prinsip-prinsip

Akuntansi Yang Lazim (Generally Accepted Accounting Principles).

6

Page 7: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

Selanjutnya Hendriksen menamakannya sebagai postulates. Ia

mendefinisikan postulate sebagai berikut : (1982:61)

....... postulate lebih diartikan sebagai berikut hipotesa yang belum dibuktikan saat ini dan pada kenyataannya mungkin tidak memerlukan pembuktian, jika ia membawa kearah gagasan (pikiran) yang relevan dan suatu gagasan pengembangan secara logis serta konklusi yang bermanfaat.

Berikut akan dibahas beberapa konsep dasar akuntansi yang

berhubungan dengan masalah penulisan skripsi ini.

AKUNTANSI INFLASI

Menurut Drs. Ainun Na’im, Ak, pengertian Akuntansi Inflasi adalah

sebagai berikut : (1989:12)

“merupakan suatu proses data akuntansi untuk menghasilkan

informasi yang telah memperhitungkan perubahan-perubahan tingkat

perubahan harga, sehingga informasi yang menunjukkan ukuran satuan

mata uang dengan tingkat harga yang berlaku.”

Adapun manfaat yang dapat diberikan oleh laporan keuangan inflasi

bagi pihak-pihak yang memerlukan informasi keuangan terutama

manajemen perusahaan, antara lain :

1. Dapat menciptakan manajemen modal kerja yang lebih efektif.

2. Menghasilkan analisa profitabilitas produksi lebih realistis.

7

Page 8: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

3. Memberikan perhatian yang lebih besar pada harga uang yang lebih

besar.

4. Manajemen aktiva tetap yang lebih baik.

5. Penentuan harga yang lebih baik.

6. Meningkatkan kemampuan penaksiran aliran kas dan tingkat pajak dan

deviden yang dibayarkan secara efektif.

Berkaitan dengan kondisi inflasi bagi manajemen sangat diperlukan

laporan keuangan inflasi dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat

dan akurat. Keputusan yang akan diambil oleh seorang manajemen

memiliki tipe-tipe yang berbeda sesuai dengan perbedaan kondisi dan

situasi yang ada. Adapun metode pengklasifikasian keputusan menurut T.

Hani Handoko adalah sebagai berikut : (1998 : 130)

1. Keputusan – keputusan yang diprogram (Programmed decisions)Adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur keputusan ini rutin dan berulang-ulang.

2. Keputusan yang tidak diprogram (Non-programmed decisions)Adalah keputusan yang berkenaan dengan masalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa.

STABLE MONETARY UNIT

Dalam akuntansi konvensional, pengukur transaksi dinyatakan

dalam unit moneter. Disini unit moneter diasumsikan tidak berubah/stabil,

hal ini menyusahkan dalam pengukuran karena pada kenyataan nilai dari

8

Page 9: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

unit moneter adalah tidak stabil dari waktu ke waktu semakin menurun

disebabkan adanya inflasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Eldon S.

Hendriksen (1991 : 75) bahwa :

“ Dalam banyak kasus, unit moneter merupakan unit pengukuran yang paling baik, khususnya bila penggabungan diinginkan atau diperlukan. Akan tetapi, unit moneter mempunyai keterbatasan sebagai metode pengkomunikasian informasi. Batasan atau kendala yang paling serius disebabkan oleh kenyataan bahwa nilaiu unit moneter tidak stabil dengan berjalannya waktu.”

Kelemahan konsep ini masih dapat diperbaiki dengan menetapkan

kembali data akuntansi berdasarkan pertukaran harga yang telah berlalu

(past exchange prices) supaya dapat diperbaiki dengan harga pertukaran

sekarang/yang akan datang sehingga lebih relevan dan dapat dipercayai

untuk membuat prediksi dan keputusan yang lebih tepat.

HISTORICAL COST

Dalam SAK (1999:16), konsep ini diuraikan dalam “Pengukuran

unsur Laporan Keuangan” dan dinyatakan sebagai berikut :

“ Dasar pengukuran yang lazimnya digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis. Ini biasanya digabungkan dengan dasar pengukuran yang lain”.

Pada saat inflasi, laporan keuangan historis akan menunjukkan nilai-

nilai yang tidak wajar pada elemen-elemen tertentu dilaporan keuangan.

CONCERVATISM

Konsep ini sering dinyatakan dengan “mengakui adanya biaya

apabila ia diharapkan akan terjadi dan mengakui pendapatan hanya

apabila ia telah direalisasikan”. Konsep ini juga mengandung pengertian

9

Page 10: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

bahwa biaya harus diakui sedini mungkin sedangkan pendapatan harus

diakui selambat mungkin. Diantara beberapa alternatif pengakuan laba

dan pendapatan, alternatif yang dipilih adalah alternatif yang mendekati

riel.

Menurut Hartanto D (1981:23), kelemahan konsep ini adalah bahwa

holding gain yang timbul akibat kenaikan harga assets sebelum dijual tidak

diakui sehingga elemen tertentu dalam neraca akan terlihat understated,

sedangkan yang ditekankan sekarang adalah bahwa suatu assets itu

harus dinilai secara wajar.

untuk konsep ini Hendriksen menyatakan:

“Sebaik-baiknya konservatif, ia merupakan metode yang sangat buruk untuk memperlakukan adanya ketidakpastian dalam melakukan penilaian dan dalam menetapkan besarnya income. sebaliknya, dalam keadaan terburuk, konservatif mengakibatkan distorsi sepenuhnya dari data akutansi”.

Yang perlu diperhatikan juga adalah bahwasanya konservatif

bertentangan dengan tujuan untuk meng-disclose semua informasi yang

relevan dan juga betentangan dengan asas konsistensi, karena ia tidak

dapat menyeragamkan (uniform) standart dalam pelaksanaannya.

10

Page 11: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

MATCHING OF COST WITH REVENUES

Matching cost again revenue ini merupakan suatu konsep dasar

untuk menentukan laba. SAK (1999:15) dalam konsep “Pengakuan

Beban” menyatakan bahwa :

“Beban diakui dalam dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya dan pendapatan

(matching of costs with revenues) ini melibatkan pengakuan penghasilan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama.”

Biaya yang secara langsung disini dimaksud dengan cost of sale

yaitu biaya-biaya yang secara langsung dapat diidentifikasikan dengan

produk tersebut. Yang kita permasalahkan disini adalah apakah Current

Revenue telah di-match dengan Current Cost. Karena penjualan terjadi

sepanjang tahun maka dianggap sebagai Current Sale Price. Namun

bagaimana dengan Cost of Sale, apakah ia menggambarkan Current Cost

Price ?

Pada saat terjadi gejolak perubahan harga (inflasi) konsep ini

kelihatannya akan lebih wajar bila metode penilaian persediaan dilakukan

berdasarkan metode LIFO karena Cost Of Sale-nya akan mendekati

kewajaran. Sungguhpun demikian maka dampak yang akan terjadi akan

terlihat pada Neraca dimana persediaan akan terlihat understated.

11

Page 12: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

RUANG LINGKUP LAPORAN KEUANGAN

Adapun ruang lingkup daripada laporan keuangan yang dihasilkan

oleh suatu perusahaan dalam SAK (1999:2) yang menyatakan :

“ ….Laporan Keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan laporan perubahan harga.”

Informasi tambahan yang dimaksud adalah informasi yang relevan

dengan kebutuhan pemakai neraca dan laporan laba rugi, mungkin juga

mengenai pengungkapan tentang resiko dan ketidakpastian yang

mempengaruhi perusahaan. Salah satu informasi tambahan yang dapat

disediakan adalah informasi tentang perubahan harga seperti yang

ditegaskan dalam SAK (1999:4) tentang “Catatan dan Skedul Tambahan”

yaitu :

“….Informasi segmen-segmen industri dan geografi serta pengaruhnya pada perusahaan akibat perubahan harga dapat juga disediakan dalam bentuk informasi tambahan.”

3. Akuntansi Dalam Masa Inflasi

Dewasa ini dikenal dua konsep dasar yang mencoba untuk

mengatasi masalah yang dihadapi oleh akuntansi dalam masa inflasi.

Yang pertama adalah Akuntansi Nilai Rupiah Konstan (General Price

Level Accounting/General Purchasing Power accounting), yang kedua

12

Page 13: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

adalah Akuntansi Kas Sekarang (Current Cost Accounting/Current Value

Accounting):

Berikut akan diberikan penjabaran secara terperinci mengenai

Akuntansi Dalam Masa Inflasi.

AKUNTANSI NILAI RUPIAH KONSTAN

Yang dimaksud dengan Akuntansi Nilai Rupiah Konstan adalah

suatu metode yang menyajikan elemen-elemen laporan keuangan dengan

unit moneter yang daya belinya sama. Dalam metode ini laporan

keuangan tetap dibuat berdasarkan prinsip biaya historis, tetapi diadakan

perubahan dalam nilai rupiahnya.

Masalah penyesuaian unit moneter ini timbul karena laporan

keuangan yang menggunakan biaya historis tidak dapat menyajikan

informasi yang menunjukkan nilai riel dari harta, hutang, modal,

penghasilan, dan biaya-biaya. Hal ini terjadi karena prinsip biaya historis

didasarkan pada asumsi bahwa unit moneter adalah stabil, sedangkan

kenyataannya selalu ada penurunan daya beli uang.

Metode ini tidak diasumsikan untuk mengganti prinsip biaya historis.

Metode ini tujuannya untuk menunjukkan akibat perubahan harga

terhadap posisi hasil usaha perusahaan yang ditunjukkan sebagai

infornasi tambahan terhadap laporan keuangan yang disusun berdasarkan

13

Page 14: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

biaya historis. Berikut ini disajikan kebaikan-kebaikan dan kelemahan-

kelemahan Akuntansi Nilai Rupiah Konstan.

Kebaikan-kebaikan

a) Metode ini menyajikan informasi tentang akibat perubahan harga

terhadap posisi dan hasil usaha perusahaan. informasi seperti ini

berguna bagi manajemen dalam melakukan penilaian terhadap

kemajuan usaha perusahaan karena unit moneter yang tercantum

didalam laporan keuangan merupakan unit moneter yang mempunyai

daya beli yang sama.

b) Akuntansi Nilai Rupiah Konstan meningkatkan daya banding

(comparability) dari laporan keuangan antar perusahaan. Metode ini

dapat menghilangkan pengaruh perubahan harga terhadap aktiva yang

dibeli pada tanggal yang berbeda dan terhadap digunakannya metode

alokasi atas biaya-biaya (seperti: depresiasi).

c) Akuntansi Nilai Rupiah Konstan meningkatkan daya banding laporan

keuangan suatu perusahaan antara periode. Penggunaan metode ini

membuat unit moneter dalam laporan keuangan tahun lalu sebanding

dengan daya beli rupiah laporan keuangan tahun berjalan, sehingga

lebih dapat dibandingkan. Analisa-analisa trend dari laporan keuangan

beberapa periode lebih dapat dipercaya, karena daya beli rupiah yang

sama untuk tiap-tiap laporan keuangan itu.

14

Page 15: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

d) Akuntansi Nilai Rupiah Konstan yang dilaporkan sebagai informasi

tambahan laporan keuangan biaya historis dapat meniadakan

pengaruh perubahan harga tanpa menyusun suatu struktur akuntansi

yang baik.

Kelemahan-kelemahan:

a) Penyajian berdasarkan biaya historis memungkinkan informasikan

keuangan untuk diperiksa sesuai dengan dokumen asli transaksi

(erifiable)

b) Tidak adanya ketentuan umum sebagai dasar perhitungan indeks

harga umum serta pemakaiannya menurut jenis industri tertentu.

c) Karena sebagian besar harta dan hutang mencerminkan nilai

perolehan yang sesuai dengan tingkat harga sekarang (current price

level)

d) Penyajian laporan keuangan berdasarkan biaya historis telah diterima

oleh para pemakai laporan keuangan sejak dahulu.

Untuk metode Akuntansi rupiah Konstan dipergunakan metode

pengukuran unit moneter yang berdaya beli sama yaitu dipergunakan

indeks harga untuk merubah harga perolehan sekarang.

Di Indonesia angka indek yang lebih tepat untuk dipergunakan

sebagai dasar penyesuaian ini adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) yang

diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik.

15

Page 16: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

Elemen-elemen Moneter dan Non Moneter

Untuk keperluan dalam penerapan Akuntansi Rupiah Konstan,

aktiva dan kewajiban perlu dibedakan menjadi elemen moneter dan non

moneter. Hal ini perlu karena pada saat inflasi, pemegang aktiva moneter

akan kehilangan daya belinya dikarenakan pada waktu tingkat harga

umum meningkat, aktiva tersebut hanya dapat membeli barang atau jasa

yang lebih sedikit jumlahnya. Sebaliknya yang memiliki kewajiban moneter

akan mengakui adanya laba karena kewajiban ini akan dibayar dengan

rupiah yang mempunyai daya beli yang lebih kecil daripada waktu rupiah

tersebut diterima dimana hutang itu timbul.

Akibat moneter adalah uang atau suatu klaim untuk menerima

sejumlah uang yang jumlahnya tetap tanpa dipengaruhi harga barang atau

jasa tertentu dimasa yang akan datang. Kewajiban moneter adalah suatu

kewajiban untuk membayar sejumlah uang yang jumlahlnya tetap tanpa

dipengaruhi harga barang atau jasa tertentu dimasa yang akan datang.

Semua aktiva kewajiban yang tidak mempunyai sifat moneter adalah

non moneter. Yang termasuk dalam aktiva non moneter antara lain :

a) Barang-barang yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali atau

aktiva-aktiva yang dimiliki dimana secara langsung digunakan untuk

usaha perusahaan.

16

Page 17: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

b) Klaim atas uang yang jumlahnya tergantung pada harga barang dan

jasa tertentu.

c) Hak-hak terakhir (residual right) seperti goodwil atau bagian pemilik

perusahaan.

Yang termasuk dalam kewajiban non moneter antara lain :

a) Kewajiban untuk menyerahkan barang atau jasa dalam kuantitas yang

tetap dan tidak tergantung pada perubahan harga-harga

b) Kewajiban untuk membayar uang dalam jumlah yang tergantung pada

harga barang atau jasa tertentu dimasa yang akan datang.

Pemisahan elemen-elemen moneter dan non moneter dilakukan

dalam penerapan metode Akuntansi Rupiah Konstan, karena elemen-

elemen moneter itu sudah dicatat dengan rupiah sekarang, sehingga tidak

perlu dibuat penyesuaian. sedangkan elemen-elemen non moneter masih

menggunakan rupiah masa sebelumnya sehingga perlu dilakukan

penyesuaian menjadi rupiah sekarang.

Rugi/Laba Dari Daya Beli (Purchasing Power gain/Lose)

Elemen moneter seperti kas, piutang disajikan pada neraca sebesar

nilai nominalnya. Untuk elemen moneter ini tidak diadakan penyesuaian

lagi walaupun pemilikan elemen moneter ini. Karena pada saat dimana

17

Page 18: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

terjadi inflasi, pemegang aktiva moneter akan kehilangan daya belinya

karena dapat membeli barang atau jasa yang lebih sedikit jumlahnya.

Tidak demikian halnya dengan pemegang kewajiban moneter akan

memperoleh keuntungan kerena membayar hutangnya dengan jumlah

uang yang berdaya beli lebih kecil daripada saat dimana ia menerima

uang (hutang) tersebut.

Sehubungan dengan aktiva dan kewajiban moneter, akan dijumpai

apa yang dinamakan dengan Positive Net Monetary Position adalah selisih

antara monetry assets suatu perusahaan dengan monetary liabilities dan

equities-nya. Dalam suatu periode tertentu, laba atau rugi dari pemegang

monetary assets akan dihapus (offset) oleh rugi atau laba, karena

memegang monetary liabilities dan equities. Laba atau rugi bersih untuk

suatu periode, tergantung atas apakah posisi keuangan dalam net

monetary adalah positive atau negative. Perusahaan dikatakan berada

dalam posisi positive net monetary bila total monetary asset-nya melebihi

total monetary liabilities dan equities-nya. Sebaiknya bila total monetary

asset-nya kurang dari total monetary liabilities dan equitiesnya, maka

perusahaan dikatakan berada pada posisi negative net monetary.

Laba atau Rugi sehubungan dengan net monetary possition

perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut: (Smith-Skousen:

1991:551)

18

Page 19: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

Rising Price Declining Price

Possitive Net Monetary Position : loss gainNegative Net Monetary Position : gain loss

Kesimpulannya adalah bahwa Akuntansi Rupiah Konstan hanya

menggambarkan perubahan dalam tingkat harga umum, sehingga,

menyampingkan perubahan harga khusus.

Disamping itu banyak para akuntan mempertanyakan apakah

manfaat yang diperoleh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk

menyediakan data-data rupiah konstan.

AKUNTANSI KOS SEKARANG

Akuntansi Kos Sekarang adalah suatu metode pengukuran dan

pelaporan aktiva dan biaya yang berhubungan dengan penggunaan atau

penjualan aktiva dengan jumlah sebesar harga pokoknya sekarang

(current cost) atau yang lebih rendah dari jumlah yang akan dapat

diperoleh pada tanggal Neraca atau tanggal penggunaan atau penjualan.

Akuntansi Kos Sekarang berusaha untuk mengukur beberapa besar

jumlah yang akan diterima oleh perusahaan, jika hartanya dijual. Dengan

demikian sebenarnya metode ini menilai aktiva perusahaan berdasarkan

nilai likuidasi (liquidation value). Sedangkan Going Concern

19

Page 20: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

mengasumsikan bahwa perusahaan akan melakukan kegiatan dan terus

beroperasi untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Oleh karenanya

menurut konsep Going Concern, aktiva harus dinyatakan pada nilai

perusahaan (business value) dan bukan pada nilai jual.

Berikut disajikan kebaikan-kebaikan dan kelemahan-kelemahan dari

Akuntansi Kos Sekarang.

Kebaikan-kebaikan:

a) Menghasilkan informasi yang lebih bermanfaat untuk mengukur

efisiensi. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh perubahan harga

terhadap biaya-biaya dapat ditiadakan. Efisien setiap bagian dapat

diperbandingkan karena setiap bagian diukur dengan menggunakan

harga pokok yang sama walaupun pembelian aktiva terjadi

dalamperiode yang berbeda.

b) Harga pokok sekarang berguna sebagai jumlah yang diperkirakan

dapat mendekati jumlah jasa potensial dari aktiva.

c) Harga pokok sekarang berguna untuk menunjukkan erosi dari modal

secara fisik. Dengan digunakannya harga pokok sekarang dapat dinilai

apakah perusahaan masih dapat memelihara kemampuan usahanya,

yaitu kemampuan menyediakan barang atau jasa secara konstan.

Konsep ini menekankan bahwa distribusi income tanpa mengurangi

kemampuan usaha perusahaan.

20

Page 21: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

d) Harga pokok sekarang berguna untuk menaksirkan aliran kas dimasa

yang akan datang, seperti dinyatakan dalam statement of financial

accounting concepts (SPAC) No.1 laporan keuangan harus

menyediakan informasi yang dapat membantu pemakai laporan

keuangan dalam memeperkirakan jumlah, waktu, dan ketidakpastian

dari aliran kas dimana yang akan datang.

Kelemahan-kelemahan:

a) Kehilangan faktor objektifitasnya, karena current cost untuk suatu jenis

barang tertentu yang khusus tidak tersedia pada suatu reasonable cost

sehingga tidak terlepas dari faktor subjektifitas dalam menentukan

indeks harga untuk jenis barang atau jasa yang dimaksud.

b) Untuk nilai bagi perusahaan (value to the firm). Dimana ada

kemungkinan biaya reproduksi yang dibebankan pada aktiva akan

lebih rendah daripada nilai aktiva tersebut pada perubahan. Yang

dimaksud dengan nilai bagai perusahaan (value to the firm) adalah net

realizable value atau nilai tunai dari aktiva tersebut.

c) Menurut daya belinya (purchasing power) dimana metode

Replacement cost menilai barang-barang satu persatu dan tidak dalam

bentuk tingkat harga umum. Sehingga metode Replacement cost tidak

mengukur neraca dan hasil usaha dalam bentuk daya beli untuk

seluruh barang.

21

Page 22: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

Masalah utama yang dihadapi dalam pelaksanaan Akuntansi Kos

Sekarang adalah pengukuran dari nilai sekarang (current value) itu sendiri.

Menurut Martin A. Miller ada dua metode yang paling sering digunakan

dalam perhitungan yaitu : Sistem Nilai Masukan (Entry Value System) dari

Sistem Nilai Keluaran (Exit Value System).

Entry Value System didasarkan atas dasar harga pokok penggantian

(Replacement Cost) atau harga pokok, untuk memproduksi (Reproduksi

Cost). Yang dimaksud dengan Replacement Cost adalah estimasi biaya

yang harus dikeluarkan untuk memperoleh aktiva baru atau ekuivalennya

pada harga sekarang (current prices) setelah disesuaikan dengan

depresiasi. Sedangkan Reproduction Cost dimaksud sebagai estimasi

biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi aktiva baru atau

ekuivalennya pada harga sekarang setelah diasumsikan dengan

depresiasinya.

Exit Value Sistem biasanya didasarkan atas nilai bersih yang dapat

direalisasi (Net Realizable Value) dalam keadaan usaha yang biasa atau

kadang-kadang berdasarkan atas Discounted Cash Flow. Yang

dimaksudkan dengan Net Realizable Value adalah estimasi harga

penjualan atas aktiva setelah didukungi biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk menjual aktiva tersebut. Sedangkan Discounted Future Cash Flow

dimaksudkan sebagai nilai sekarang (present value) dari estimasi

22

Page 23: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

pemasukan kas (Cash Inflow) atau cast saving yang dijual pada tingkat

bunga yang sesuai.

Masalah adalah dari keempat metode yang digunakan untuk

mengukur nilai sekarang itu, yakni: Replacement Cost Flow: metode mana

yang dapat memberikan nilai yang paling dapat dipercaya atau setidak-

tidaknya memberikan gambaran yang lebih dapat dipercaya.

Elemen-Elemen Moneter dan Non Moneter

Dalam current cost accounting elemen-elemen di neraca perlu juga

dibedakan dalam elemen moneter dan non moneter.

Elemen non moneter adalah semua elemen yang bukan merupakan

elemen moneter. Seperti juga halnya dengan elemen moneter, elemen

non moneter juga dibagi kedalam aktiva dan kewajiban non moneter.

Untuk elemen non moneter umumnya ditetapkan kembali untuk

menghadapi perubahan harga sekarang (changes in current value).

Dalam menerapkan metode ini kesimpulan atas aktiva moneter dan

non moneter adalah sebgai berikut:

Karena aktiva moneter telah ditetapkan dalam jumlah uang yang

tetap, mereka itu menggambarkan sejumlah uang yang diharapkan untuk

direalisasikan dalam waktu dekat, oleh karenanya aktiva moneter secara

efektif telah ditetapkan kembali untuk current value financial statement

23

Page 24: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

(laporan keuangan dengan nilai sekarang). Namun aktiva non moneter

tidak ditetapkan dalam sejumlah uang yang tetap dan karena itu

menggambarkan Net Realizables Value mereka. Oleh karena itu, aktiva

non moneter harus ditetapkan kembali untuk disajikan pada Current

Value.

Holding Gain Or Losses

Holding gain dan losser timbul dikarenakan adanya perbedaan

antara perbedaan antara harga pokok historis atau aktiva dengan harga

pokoknya sekarang.

Holding gain terdiri atas dua komponen yaitu :

a) Realized Holding Gains yang dihasilkan dari penyelesaian (disposal)

aktiva, apakah aktiva itu dijual/digunakan dalam suatu periode

akuntansi.

b) Unrealized Holding Gains yang dihasilkan dari penambahan dalam nilai

sekarang (current value) suatu aktiva dalam suatu periode akuntansi

dimana aktiva tersebut masih ditahan oleh perusahaan.

Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengungkapan Akuntansi Kos

Sekarang adalah sebagai berikut : (Smith-Skousen: 1991:566)

a) Tetapkan jumlah nilai berjalan persediaan, harta tak bergerak, pabrik, dan peralatan.

b) Terapkan “tes jumlah yang dapat diganti kembali” ke jumlah nilai berjalan dan pilih yang lebih rendah.

24

Page 25: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

c) Berdasarkan hasil langka b), hitunglah harga pokok penjualan, penyusutan dan amortisasi.

d) Tetapkan perubahan dalam nilai berjalan persediaan dan harta tak bergerak, pabrik, dan peralatan menurut jumlah nominal dan juga rupiah konstan.

Bila perusahaan beranggapan bahwa perubahan nilai sekarang

(current cost) atau persediaan, harta tak gerak, pabrik, dan peralatan

tidaklah besar dan tidak memberikan pengaruh yang berarti atas laporan

keuangan, maka pengungkapan atas current cost ini tidak perlu dibuat,

namun dalam catatan informasi tambahan perlu disebutkan alasan yang

mendukung.

G. Metode Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan adalah Studi Kasus dengan

mengambil objek penelitian pada PT. KURNIA KAPUAS PLYWOOD,

Pontianak.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan wawancara lansung

kepada pimpinan dan karyawan perusahaan untuk mendapatkan

informasi dan data yang ada hubungannya dengan penulisan ini.

b. Observasi

25

Page 26: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

Yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti

yaitu pada PT. KURNIA KAPUAS PLYWOOD.

c. Studi Dokumentasi

Yaitu dengan mendapatkan data sekunder perusahaan berupa

catatan-catatan dan data keuangan perusahaan yang berguna bagi

penyusunan tulisan ini.

d. Studi Kepustakaan

Yaitu dengan mempelajari literatur-literatur yang mendukung dan

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3. Teknik Analisis

Untuk menganalisa perbandingan laporan keuangan historis dan

laporan keuangan inflasi, digunakan perhitungan :

a. Akuntansi Rupiah konstan : Jumlah rupiah nominal ditetapkan

kembali dengan unit daya beli ekuivalen, yaitu rupiah konstan,

biasanya untuk periode berjalan, yang diukur dengan indeks harga

konsumen yang dapat memberikan estimasi agar dapat diterima

atas perubahan dalam daya beli umum. Formula umum untuk

penetapan kembali itu adalah :

indeks harga dikonversikan untuk Jumlah rupiah nominal = jumlah rupiah konstan

indeks harga dikonversikan dari

26

Page 27: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

b. Akuntansi Kos Sekarang : Mencoba untuk mengukur nilai-nilai

berjalan dari harta, hutang dan kekayaan baik dalam rupiah nominal

atau dalam rupiah konstan tetapi cenderung untuk menyajikan harga

penukaran berjalan dari barang-barang atau jasa, bukan nilai

historis. Nilai berjalan yang digunakan adalah harga masukan (entry

value) yaitu nilai pengganti. Konsep ini dapat diilustrasikan dengan

diagram berikut : (Smith-Skousen;1991:560)

Nilai Ganti (Nilai Berjalan) 60,-

18,4 Komponen nyata keuntungan yang belum direalisasikanNilai Historis/ Rupiah Konstan 41,6

21,6 Komponen inflasi keuntungan penguasaan yang belum

direalisasikanNilai Historis/ Rupiah Nominal 20,- Rp 40,- Total keuntungan penguasaan yang belum direalisasikan

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi empat babyaitu :BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengenai latar belakang permasalahan,

permasalahan, pembatasan masalah, tujuan penelitian,

27

Page 28: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metpde penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini akan menguraikan secara ringkas mengenai sejarah

dan perkembangan perusahaan, struktur organisasi dan

laporan keuangan perusahaan serta penjelasan singkat

mengenai laporan keuangan.

BAB III ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

HISTORIS DAN LAPORAN KEUANGAN INFLASI

Bab ini penulis berusaha untuk menyajikan laporan atas dasar

daya beli umum dan nilai berjalan, disamping itu diberikan pula

hasil perhitungan yang diperoleh.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, penulis akan membuat suatu kesimpulan dari

uraian pada bab-bab sebelumnya dan juga berusaha untuk

mengemukakan saran-saran dan pendapat sesuai dengan

hasil analisa dan interpretasi yang dilakukan berdasarkan data

sebelumnya yang telah dikumpulkan.

28

Page 29: Contoh Penelitian Bidang Keuangan 2

29