contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab...

22
CONTOH KASUS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL DAN PENYELESAIANNYA SERTA ASAS-ASAS HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Upload: enzo-aby-manyu

Post on 27-Jul-2015

11.590 views

Category:

Documents


74 download

DESCRIPTION

silahkan dinikmati ilmunya, enjoy it !! -enzoabymanyu-

TRANSCRIPT

Page 1: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

CONTOH KASUS HUKUM PERDATA

INTERNASIONAL DAN

PENYELESAIANNYA SERTA ASAS-ASAS

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Enjoy it !!! matematika adalah sesuatu yg memusingkan, hukumpun tak kalah demikian, akan tetapi

hukum itu lebih menyenangkan –enzoabymanyu-

Page 2: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Hukum Perdata Internasional : Kasus penunjukan lebih jauh   (renvoi)

Fakta

Seorang paman dan saudara sepupu perempuan yang kedua2nya

berkewarganegaraan swiss, tinggal di moskow(rusia) dan mereka menikah

disana. Sebelum melangsungkan perkawinan tersebut mereka telah minta

penjelasan baik dari instansi rusia maupun dari instansi swiss apakah

perkawinan mereka diperbolehkan. Kedua instansi ini baik dari rusia maupun

dari swiss, tidak melihat adanya suatu keberatan. Karena menurut HPI rusia,

perkawinan harus dilangsungkan menurut hokum rusia (rusia menganut

prinsip territorial. Jadi berlaku lex loci celebrations). Sedangkan menurut

ketentuan HPI (ekstern) swiss, perkawinan ini dilangsungkan menurut hokum

rusia (bahwa suatu perkawinan yang dilakukan di luar negri menurut hokum

yang berlaku disana dianggap sah menurt hokum swiss. Menurut hokum

intern swiss perkawinan antara seorang paman dan saudara sepupu perempuan

dilarang, apabila dilangsungkan di Negara swiss, tetapi Karena

perkawinannya dilangsungkan di rusia, maka perkawinan tidak dilarang

Dengan demikian akan berlaku hokum rusia yang tidak mengenal larangan

perkawinan antara paman dengan saudara sepupunya Ini , maka perkawinan

yang bersangkutan baik menurut hk rusia maupun menurut HPI rusia dan HPI

swiss sah adanya

Kemudian para mempelai pindah ke humburg (jerman), disini timbul

percekcokan hingga perempuan mengajukan gugatan untuk perceraian.

Sedangkan pihak paman mengajukan pembatalan perkawinan.

Page 3: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Jawaban

1. Forum yang berwenang

Pengadilan mana yang berwenang mengadili kasus ini? Yaitu

pengadilan jerman karena sesuai dengan prinsip actor sequitor forum

rei yaitu gugatan diajukan ke pengadilan, tempat dimana tergugat

bertempat tinggal. Karena tergugat bertenpat tinggal di hamburg, maka

forum yang berwenang harus di tempat tinggal tergugat

1. Titik taut primer adalah factor-faktor/keadaan yang menciptakan hubungan

HPI dalam kasus ini yang merupakan titik taut primer harus dilihat/ditinjau

dari pengadilan yang berwenang menyelesaikan sengketa ini. Menurut

pandangan PN hamburg perkara ini adalah perkara HPI karena ada unsure

asingnya yaitu pihak penggugat dan tergugat berkewarganegaraan swiss.

2. Titik taut sekunder dan Renvoi. Sesuai dengan prinsip jerman yang

kewarganegaraan maka hokum jerman merenvoi ke hokum swiis, ternyata

swiss yang menganut prinsip domisili merenvoi lagi ke /penunjukan lebih

jauh ke rusia tempat dimana perkawinan itu dilangsungkan. Dan menurut

hokum rusia perkawinan tersebut sah adanya (menjawab persoalan

pendahuluan juga)

3. Kualifikasi adalah penyalinan fakta sehari-hari kedalam istilah-istilah hokum,

ini adalah permasalahan hokum tentang orang yaitu tentang gugat cerai

4. Vested right: seseorang yang sudah mendapatkan hak –hak nya yang

diperoleh maka negar2 harus menghormatinya/mengakui nya. Seperti status

sebagai istri

Page 4: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Hukum Perdata internasional : Kasus IPB dan   amerika

Fakta

IPB melakukan perjanjian untuk mengirim 800 kera ke Amerika, Kera

tersebut hanya akan diambil anaknya saja dan babonnya akan dikembalikan

ke Indonesia. Harga perekor disepakati sebesar 80 (delapan puluh) juta dan

pihak amerika serikat hanya membutuhkan anaknya saja dan harus beranak di

Amerika serikat. Ketika posisi pesawat masih di swiss, seekor monyet stress

dan lepas,melahirkan anaknya. Karena induknya telah dilumpuhkan dan mati,

maka dokter hewan IPB menyuntik mati anak monyet tersebut karena

pertimbangan rasa kasihan . Lawyer Amerika serikat menuntut IPB atas dasar

perlindungan satwa dan dianggap tak memenuhi prestasi dengan sempurna

serta membunuh seekor anak monyet. Disati sisi, Kera di Indonesia tidak lebih

sebagai hama, sedangkan bagi Amerika serikat merupakan satwa yang harus

mendapat perlindungan.

Jawab

1. Forum yang berwenang

Pengadilan mana yang berwenang mengadili kasus ini? Yaitu pengadilan

bogor karena sesuai dengan prinsip actor sequitor forum rei yaitu gugatan

diajukan ke pengadilan, tempat dimana tergugat bertempat tinggal. Karena

tergugat (IPB) bertenpat tinggal di Bogor, maka forum yang berwenang harus

di tempat tinggal tergugat

 

1. Titik taut primer adalah factor-faktor/keadaan yang menciptakan hubungan

HPI dalam kasus ini yang merupakan titik taut primer harus dilihat/ditinjau

dari pengadilan yang berwenang menyelesaikan sengketa ini. Menurut

Page 5: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

pandangan PN bogor perkara ini adalah perkara HPI karena ada unsure

asingnya yaitu pihak penggugat berkewarganegaraan Amerika.

2. Kualifikasi adalah penyalinan fakta sehari-hari kedalam istilah-istilah hokum

Kasus ini termasuk kualifikasi hokum perjanjian dan perbuatan melawan

hokum.

Kualifikasi hokum perjanjian karena mengenai wanprestasi dari pihak IPB

(jumlah kera yang dikirim menjadi berkurang satu adalah yang seharusnya

800 ekor kera.)

Kualifikasi perbuatan melawan hokum, karena pihak IPB menyuntik anak

monyet sampai mati, kera menurut amerika serikat merupakan satwa yang

harus/mendpat perlindungan. Sehingga perbuatan IPB menyuntik mati anak

kera diklasifikasikan sebagai perbuatan melawan hokum.

 

1. Titik taut sekunder yaitu titik taut/factor-faktor/keadaan-keadaan yang

menentukan hukummana yang harus diberlakukan

Dalam kasus ini, titik taut sekunder untuk klasifikasi perjanjian karena

dalam perjanjian yang dibuat oleh IPB dengan amerika serikat tidak

ada pilihan hokum maupun pilihan forum, maka yang menjadi titik

taut sekundernya bisa ada beberapa antara lain

1. Lex loci contractus

2. Lex loci solusionis

3. The proper law of the contract , Digunakan untuk mengedepankan

apa yang dinamakan “intention of the parties” hokum yang ingin

diberlakukan untuk perjanjian tersebut karena dikehendaki oleh

para pihak ybs. Hukum yang dikehendaki itu bisa dinyatakan

Page 6: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

secara tegas yaitu dicantumkan dalam perjanjian, bisa pula tidak

dinyatakan secara tegas

àapabila ditegaskan keinginan para pihak,maka hokum yang

diberlakukan adalah yang ditegaskan

àapabila tidak ditegaskan,maka harus disimpulkan oleh pengadilan

dengan melihat pada isi perjanjian, bentuknya unsure-unsur

perjanjian maupun kejadian-kejadian/peristiwa-peristiwa

disekelilingnya yang relevan dengan perjanjian tersebut.

4. The most characteristic connection adalah untuk menentukan

hokum mana yang berlaku adalah hokum dari Negara dengan

mana kontrak bersangkutan mempunyai prestasi yang paling kuat.

 

 

1. LEX CAUSE à hokum yang dipakai untuk menyelesaikan perkara

1. Apabila perjanjian dibuat di Indonesia maka berdasarkan lex loci

contractus, maka hokum Indonesia yang dipakai. Tetapi kalau

perjanjian dibuat di Amerika serikat, maka hokum amerika serikat

yang dipakai.

2. Berdasarkan lex loci solusionis. Apabila isi perjanjian dilaksanakan di

Indonesia, maka hokum Indonesia yang dipakai, apabila isi perjanjian

dilaksanakan di Amerika serikat,maka hokum AS yang dipakai.

 

Berdasarkan the most characteristic connection, aka hokum yang

berlaku adalah Hukum Indonesia karena yang melakukan prestasi

Page 7: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

paling kuat/paling dominan adalah IPB sebagai penjual kera, karena

IPB yang harus menyerahkan kera,merawat dan menjaga kera dengan

baik sampai nanti kera diserahkan kepada pihak amerika serikat.

Hukum Perdata Internasional : Kasus Babcock dan   Jackson

Fakta:

Miss Georgia Babcock dengan kawan-kawannya yaitu Mr. dan Mrs William

Jackson pergi untuk week end ke Canada pada tanggal 16 september tahun

1960,dengan memakai mobil Jackson. Mereka semua penduduk Rochester

(New York). Waktu melewati propinsi Ontario. Mereka mengalami

kecelakaan yang menyebabkan Miss Babcock luka berat…

Sekembalinya ke New York, Miss Babcock melakukan tuntutan ganti rugi

terhadap Jackson berdasarkan “negligence”.

Pada waktu kecelakaan terjadi, di Ontario berlaku suatu “Guest Statue” yang

pada pokoknya menentukan bahwa orang-orang yang hanya merupakan Guest

tanpa bayaran tidak dapat menuntut konpensasi apapun jika terjadi

kecelakaan. Ketentuan sedemikian tidak ada dalam perundang-undangan

Negara bagian New York.

Jawaban

1. FORUM YANG BERWENANG

Berdasarkan prinsip forum rei (Actor sequitor forum rei) yaitu gugatan

diajukan ke pengadilan tempat dimana tergugat bertempat tinggal,

maka forum yang berwenang adalah PN New York karena Jackson

(tergugat) bertempat tinggal di new York

 

Page 8: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

1. TITIK TAUT PRIMER

Apakah perkara ini termasuk HPI? Ya

Apa titik taut primer nya? Dalam perkara ini titik taut primernya

adalah tempat terjadinya perbuatan melawan hokum (tempat

kecelakaan) yaitu di oktario. Ini sebagai element asing bila ditinjau

oleh PN New York.  

1. Kualifikasi

Perkara ini menurut PN New York termasuk kualifikasi perbuatan

melawan hokum karena menyangkut masalah ganti rugi yang

disebabkan neglicence.

1. TITIK TAUT SEKUNDER

Dalam kasus ini yang menjadi titik taut sekundernya adalah loci delicti

(Hukum yang dipakai adalah hokum dari tempat dimana perbuatan melanggar

hokum dilakukan

2. Hukum yang dipakai dalam kasus ini adalah

Pengadilan TK I : Memakai lex locus delicti yaitu hokum Ontario

demikian pula dengan;

Pengadilan TK II : pun menggunakan hokum Ontario sebagai hokum

tempat terjadinya kecelakaan

Dua diatas masih memakai teori klasik

Tetapi di tingkat kasasi hokum yang dipergunakan adalah hokum new

York karena kepentingan new York jauh melebihi kepentingan

Ontario : concen dari new York adalah greater and more direct

daripada interest Octario

Page 9: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Factor-factor yang menyatakan hal ini adalah:

Gugatan diajukan oleh seorang newyork guest terhadap new York host.

Surat izin mengemudi dan asuransi mobilnya di new York

Perjalanan week end ini dimulai dan diharapkan berakhir di new York

Jadi memang new York yang memiliki “superior Claim” untuk pemakaian hokum

dan juga the Strongest interest dalam perkara ini.

Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tadi maka hokum yang

dipakai dalam perkara Babcock ini adalah hokum new York, dan gugatan babcock

dimenangkan dan keputusan-keputusan dari hakim rendahan yang telah

memenangkan pihak jacson di batalkan dan eksepsi dari yang disebut belakangan ini

dikesampingkan.

Hukum Perdata Internasional : Asas dalam penentuan forum yang   berwenang

1. Principle Forum rei, bahwa gugatan diajukan ke pengadilan,tempat dimana

tergugat bertempat tinggal

2. Principle of forum of convenience, adalah suatu prinsip bahwa pengajuan

perkara sebaiknya dilakukan ditempat tergugat karena untuk memberikan

kemudahan kepada tergugat. Antara lain tergugat dapat melakukan pembelaan

3. Principle of effectiviness, adalah suatu prinsip bahwa suatu perkara sebaiknya

diajukan ke pengadilan dimana hakim akan mudah untuk melakukan eksekusi

Hukum Perdata Internasional : Persoalan   Pendahuluan

Persoalan pendahuluan, Keputusan terakhir dari suatu persoalan HPI yang diajukan di

hadapan hakim suatu Negara tergantung dari pemecahan terlebih dahulu daripada

suatu persoalan lain.

Page 10: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Contoh

Perkawinan “bukan gerejani” dari janda yunani.

Misalnya kita menghadapi persoalan HPI tentang warisan, menurut HPI

Indonesia warisan diatur menurut hokum nasional si pewaris. Seorang

warganegara yunani telah meninggal di Indonesia dan meninggalkan harta

benda, maka persoalan warisannya harus diselesaikan menurut hokum yunani.

Ia telah menikah dengan seorang perempuan bukan yunani, perkawinan mana

dilangsungkan di luar negri yunani dan hanya di hadapan Pegawai Catatan

Sipil belaka, tanpa di gereja. Menurut hokum yunani perkawinan demikian

adalah tidak sah, Kalau dipakai hokum yunani maka sang janda tidak akan

menerima apa-apa. Sebaliknya jika dipakai hokum Indonesia, maka

perkawinan tersebut adalah sah

 

Dalam contoh ini persoalan warisan adalah persoalan pokok, sedangkan

pertanyaan mengenai sah tidak nya perkawinan antara si pewaris junani

dengan perempuan bersangkutan adalah persoalan pendahuluan.

Persoalan mengenai status sang perempuan ini harus terlebih dahulu

diselesaikan sebelum dapat diambil keputusan dalam perkara warisan

bersangkutan.

Hukum Perdata Internasional : Hak-hak Yang telah   diperoleh

Hak-hak yang diperoleh datap dijabarkan seperti ini,Hukum yang baru pada

umumnya tidak mempunyai kekuatan berlaku surut. Dirasakan perlu untuk

memberikan perlindungan kepada hak-hak yang telah diperoleh

Page 11: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Misal

Seseorang dianggap dewasa menurut ketentuan Negara x kemudian menjadi

warganegara Y yang menentukan batas kedewasaan secara berlainan hingga

orang bersangkutan menurut hokum dari Y belum cukup umur. Apakah

karena perubahan kewarganegaraan ini ia dari deasa menjadi tidak dewasa

lagi. Jika diterima ketentuan : “sekali dewasa, tetap dewasa”, maka menurut

HPI dari Negara baru bersangkutan ini ia tetap dewasa dan diterimalah prinsip

tentang “hak-hak yang telah diperoleh”

Hukum Perdata Internasional : Pilihan   Hukum

Pilihan Hukum berarti, Para pihak dalam suatu kontrak bebas untuk melakukan

pilihan, mereka dapat memilih sendiri hokum yang harus dipakai untuk kontrak

mereka. Para pihak dapat memilih hokum tertentu. Mereka hanya bebas untuk

memilih ,tetapi mereka tidak bebas untuk menentukan sendiri perundang-undangan

nya.

Pilihan hokum sudah diterima secara luas, yang menjadi persoalan adalah batas-batas

daripada wewenang untuk memilih hokum ini,Pilihan hokum hanya boleh dilakukan

sepanjang tidak melanggar apa yang dikenal sebagai “ketertiban Umum. Pembatasan

pilihan hokum ialah bahwa pilihan hokum hanya boleh dilangsungkan mengenai

bidang hokum kontrak dan juga di sini tidak semua bidang kontrak dapat dilakukan,

tetapi ada pengecualian nya seperti misalnya kontrak kerja.

Macam-macam Pilihan Hukum

1. Pilihan Hukum secara tegas

Page 12: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Didalam klausula-klasula ada pilihan tegas dalam hokum mana yang

digunakan. “This contract will be governed by the laws of the republic of

Indonesia”

2. Pilihan Hukum secara diam-diam

Kita dapat menyimpulkan maksud para pihak ini mengenai hokum yang

mereka kehendaki dari sikap mereka dari isi dan bentuk perjanjian, misalnya

jika para pihak memilih domisili di kantor pengadilan negri suatu Negara,

maka dapat ditarik kesimpulan dari hal ini bahwa yang dikehendaki oleh para

pihak secara diam-diam adalah supaya hokum dari Negara tersebut yang

diberlakukan

3. Pilihan hokum yang dianggap

4. Pilihan hokum secara hypothetisch

Pembatasan dari kebebasan memilih hokum

Pilihan hokum hanya dibenarkan dalam bidang hokum perjanjian . Tidak

dapat diadakan pilihan hokum dibidang hokum kekeluargaan

Hukum Perdata Internasional : Ketertiban Umum dan penyelundupan   hukum

Ketertiban Umum, Jika oleh HPI kita telah ditentukan bahwa hokum asing harus

diperlukan hal ini tidak berarti bahwa selalu dan dalam semua hal harus dipergunakan

hokum asing ini. Jika pemakaiandari hokum asing berarti suatu pelanggaran yang

sangat daripada sendi-sendi azasi hokum nasional hakim. Maka dalam hal-hal

pengecualian, hakim dapat menyampingkan hokum asing ini. Tapi tentun ketertiban

umum ini hanya dipakai dalam hal yang urgent saja karena bila selalu dipakai maka

HPI tidak akan berkembang dan percuma kita mempelajari nya berjam-jam dan tentu

kita terjatuh dalam hal chauvinist hokum sendiri.

Page 13: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Contoh

Diambil contoh masalah perbudakan . Kita di Indonesia memakai prinsip

nasionalitas dalam 16 A.B, maka orang asing yang berada di Indonesia

memakai hokum nasional mereka. Jika misalnya terdapat orang asing yang

dalam hokum nasional nya masih mengenal perbudakan seperti Negara

terbelakang di afrika, maka apabila orang ini timbul masalah hokum dengan

budak nya dan menuntut tergugat sebagai budak nya nya untuk tetap bekerja

selamanya untuk dia maka pengadilan negri kita walaupun seharusnya

memakai kaidah-kaidah hokum nasional negra afrika kita dapat tidak

menggunakan nya dengan alasan melanggar ketertiban umum Indonesia

berupa pancasil yang menentang permasalahn perbudakan

 

 

Penyelundupan Hukum, kita saksikan hokum nasional tetap berlaku itu dan

dianggap tepat pada suatu peristiwa tertentu saja, yakni karena kini ada seorang yang

untuk mendapatkan berlaku nya hokum asing telah melakukan suatu tindakan yang

bersifat mengindarkan pemakaian hokum nasional itu, Jadi hokum asing yang

dikesampingkan karena pemyelundupan hokum, akan mengakibatkan bahwa untuk

hal-hal lainnya akan selalu boleh dipergunakan hokum asing itu

Contoh:

Perkawinan orang-orang dari Indonesia di penang atau singapura., Dalam

praktek hokum Indonesia dikenal kemungkinan untuk mengelakkan kesulitan

larangan menikah kembali bagi pihak perempuan yang telah bercerai sebelum

300 hari lewat, akan tetapi ada obatnya yaitu menikah di penang atau

singapura yang tidak mengenal batas menikah kembali dalam hokum inggris

Page 14: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

Hukum Perdata Internasional :   Kwalifikasi

Yang dimaksud dengan kwalifikasi adalah melakukan translation atau penyalinan

daripada fakta-fakta sehari-hari dalam istilah-istilah hokum.

Macam-macam kwalifikasi

1. Kwalifikasi menurut lex fori ( yaitu menurut hokum hakim) “yang kita pakai

dalam membedah kasus”

2. Kwalifikasi menurut lex causae (yaitu hokum yang dipergunakan untuk

menyelesaikan persoalan HPI bersangkutan)

3. Kwalifikasi secara otonom, berdasarkan comparative method atau analytical

jurisprudence. 

1. Kwalifikasi menurut lex fori

Kwalifikasi harus dilakukan menurut hokum materill sang hakim .

Pengertian-pengertian hokum yang dihadapi dalam kaidah-kaidah HPI

harus dikwalifikasikan menurut system hokum Negara sang hakim

sendiri

Hukum Perdata Internasional : Asas-asas PHI dalam penentuan hukum mana

yang dipakai/asas-asas titik taut sekunder

1. Lex Rei Sitae ( Lex Situs ): hukum yang berlaku atas suatu benda adalah hukum

dari tempat dimana benda itu terletak atau berada → bias benda bergerak, berwujud,

atau tak berwujud.

2. Lex Loci Contractus: terhadap perjanjian yang bersifat HPI berlaku kaidah hukum

dari tempat pembuatan perjanjian/ tempat dimana perjanjian ditandatangani.

Page 15: contoh kasus hukum perdata international dan penyelesaiannya serta asas-asas hpi enzolawyerslab ©copyright 2010

3. Lex Loci Solutionis: hukum yang berlaku adalah tempat dimana isi perjanjian

dilaksanakan.

4. Lex Loci Celebrationis: hukum yang berlaku bagi sebuah perkawinan adalah sesuai

dengan hukum tempat perkawinan itu dilangsungkan.

5. Lex Domicile: hukum yang berlaku adalah tempat seseorang berkediaman tetap/

permanent home.

6. Lex Patriae: hukum yang berlaku adalah dari tempat seseorang

berkewarganegaraan.

7. Lex Loci Forum: hukum yang berlaku adalah tempat perbuatan resmi dilakukan.

Perbuatan resmi adalah pendaftaran tanah, kapal dan gugatan perkara itu diajukan dan

perbuatan hukum yang diajukan.

8.Lex Loci delicti commisi tator:Hukum dari tempat dimana perbuatan melanggar

hukum dilakukan

9. Asas choice of law ( pilihan hukum ): hukum yang berlaku adalah hukum yang

dipilih berdasarkan para pihak.

10. DLL