contoh

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini hampir disegala bidang ilmu pengetahuan telah berkembang pesat, bahkan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang yang lain saling terkait, sehingga suatu masalah nampak semakin kpmpleks, yang disebabkan oleh ada-nya tinjauan dari berbagai ilmu pengetahuan guna memecahkan masalah tersebut. Pemecahan masalah prestasi olah raga harus clitinjau dari berbagai ilmu pengetahuan, agar dapat mencapai sasaran tertentu yaitu pencapaian prestasi yang maksimal. Kegiatan olahraga di Indonesia disamping menjadi tang-gung jawab pribadi dan masyarakat masih perlu adanya dukung-an dari pemerintah agar tujuan olahraga dapat lebih berhasil. Dengan "Hari Olahraga" yang diperingati setiap tanggal 9 September, serta dengan slogan : "Tiada Hari Tanpa Olahraga" dan peran pemerintah untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, yaitu meningkatkan kualitas dalam hubungannya dengan mengajak masyarakat untuk berprestasi dalam olahraga. Jadi tujuan olahraga bukan hanya pem-bangunan fisik saja melainkan juga pembangunan mental dan spiritual, sehingga antara jasmani dan rohkani akan dapat berkembang dengan seimbang, serasi dan selaras dengan hakekat pembangunan nasional. Dapat dikatakan bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi harus disesuaikan antara ciri-ciri fisik tertentu dengan jenis cabang olahraga yang akan

Upload: harris-clp

Post on 19-Dec-2014

13.946 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli putra

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini hampir disegala bidang ilmu pengetahuan telah berkembang

pesat, bahkan antara satu bidang pengetahuan dengan bidang yang lain saling

terkait, sehingga suatu masalah nampak semakin kpmpleks, yang disebabkan

oleh ada-nya tinjauan dari berbagai ilmu pengetahuan guna memecahkan

masalah tersebut. Pemecahan masalah prestasi olah raga harus clitinjau dari

berbagai ilmu pengetahuan, agar dapat mencapai sasaran tertentu yaitu

pencapaian prestasi yang maksimal.

Kegiatan olahraga di Indonesia disamping menjadi tang-gung jawab

pribadi dan masyarakat masih perlu adanya dukung-an dari pemerintah agar

tujuan olahraga dapat lebih berhasil. Dengan "Hari Olahraga" yang diperingati

setiap tanggal 9 September, serta dengan slogan : "Tiada Hari Tanpa Olahraga"

dan peran pemerintah untuk memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

masyarakat, yaitu meningkatkan kualitas dalam hubungannya dengan mengajak

masyarakat untuk berprestasi dalam olahraga. Jadi tujuan olahraga bukan hanya

pem-bangunan fisik saja melainkan juga pembangunan mental dan spiritual,

sehingga antara jasmani dan rohkani akan dapat berkembang dengan seimbang,

serasi dan selaras dengan hakekat pembangunan nasional.

Dapat dikatakan bahwa untuk meraih prestasi yang tinggi harus

disesuaikan antara ciri-ciri fisik tertentu dengan jenis cabang olahraga yang akan

Page 2: Contoh

diikutinya. Walaupun ukuran tubuh yang ideal belum tentu orang akan

berprestasi tinggi, tetapi dengan ukuran tubuh yang ideal diharapkan orang

mempunyai kemungkinan untuk berprestasi lebih baik.

Prestasi yang dicatat dalam sejarah bola voli di Indonesia, sampai saat ini

belum bisa dibanggakan bila dibandingkan dengan prestasi bulutangkis, yang

dalam beberapa tahun terakhir selalu mencatat prestasi yang tinggi. Oleh karena

itu perlu diupayakan usaha-usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan

prestasi bola voli seoptimal mungkin.

Olahraga bola voli seperti halnya dengan olahraga permainan yang lain,

di mana seseorang untuk dapat bermain harus menguasai terlebih dahulu teknik-

teknik dasar permainan yang dipergunakan. Teknik-teknik dasar tersebut

mempunyai karakteristik yang sesuai dengan bentuk permainannya. Menurut M.

Yunus (1992 : 13O-132) teknik-teknik dalam permainan bola voli adalah :

"Servis (Servis tangan bawah, servis dari samping dan servis dari atas), Passing

(pass-bawah dan pass atas), Umpan (Set-up), Smash (Smash normal, smash semi

dan smash pull) serta Bendungan (Block)."

Sejalan dengan perkembangan peraturan bola voli, beberapa teknik dasar

mengalami perkembangan, seperti passing yang dahulu hanya sebatas pinggang

ke atas sekarang seluruh anggota badan dapat melakukannya. Kemudian servis

yang semula hanya sebagai awal dari permainan, sekarang merupakan teknik

serangan yang pertama.

Sejalan dengan makin pesatnya perkembangan permainan bola voli maka

teknik-teknik dasarnya harus betul-betul di-kuasai dengan baik oleh para

Page 3: Contoh

pemain. Salah satu teknik dasar dalam permainan bola voli adalah teknik smash.

Teknik smash ini digunakan sebagai salah satu teknik menyerang guna

mematikan lawan. Dalam hal ini sesuai dengan pengertian smash yang

dikemukakan oleh M. Yunus (1992 : 1O8) bahwa : "Smash adalah pukulan yang

utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan." Teknik smash

dapat juga dibedakan menjadi beberapa teknik sesuai dengan ketinggian umpan

bola. Macam-macam teknik smash itu menurut M. Yunus (1992 : 131) yang

terdiri dari ; "Smash normal (Open smash), Smash semi, smash pull (quick),

smash pull straight dan smash push." Dan Salah satu jenis smash yang banyak

diguna-kan dalam suatu permainan adalah smash normal. Smash normal itu

sendiri merupakan satu teknik smash dengan ketinggian umpan bola yang cukup

tinggi yaitu 3 meter di atas net.

Dalam permainan bola voli, kemampuan kondisi fisik yang baik sangat

diperlukan. Untuk memiliki kondisi fisik yang baik, diperlukan kemampuan

khusus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan dalam penguasaan teknik

dalam bermain bola voli. Kondisi fisik sangat diperlukan untuk mencapai

prestasi yang optimal disamping kemampuan teknik, taktik dan mental

bertanding. Adapun komponen-komponen kondisi fisik diantaranya ; eksplosif

power (daya ledak), dan koordinasi gerak.

Daya ledak merupakan kemampuan memadukan kekuatan otot dengan

kecepatan gerak, berarti daya ledak otot lengan itu adalah kemampuan seseorang

untuk mempergunakan kekuatan otot-otot lengan secara maksimum dalam

waktu yang sesingkat-singkatnya, demikian pula halnya dengan daya ledak otot

Page 4: Contoh

tungkai, yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan otot-otot

tungkai yang maksimum dalam waktu yang sing-kat. Koordinasi gerak adalah

kemampuan seseorang dalam meng-integrasikan bermacam-macam gerakan

yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Dengan demikian

koordinasi mata tangan merupakan suatu kemampuan seseorang dalam

mengintegrasikan antara indera mata dengan gerakan tangan dalam suatu

gerakan yang efektif.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu untuk diadakan penelitian tentang

:“Hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan

koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola

voli putra UKM Bola Voli UNNES Tahun 2009”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapatlah ditarik suatu identifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Bola voli merupakan cabang olahraga prestasi yang banyak digemari oleh

masyarakat.

2. Perkembangan prestasi bola voli Indonesia masih tertinggal dibandingkan

prestasi Negara-negara lain.

3. Dalam permainan bola voli penguasaan teknik dasar yang baik khususnya

teknik smash normal merupakan faktor yang penting dalam permainan bola

voli.

Page 5: Contoh

4. Kondisi fisik yang baik seperti daya ledak otot lengan dan otot tungkai serta

koordinasi mata tangan merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh

semua pemain bola voli .

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini perlu dibicarakan sebelum penelitian dilakukan

dengan tujuan untuk menghilangkan tanggapan-tanggapan yang keliru atau

kurang tepat. Adapun pembatas-an masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Daya ledak otot lengan merupakan kemampuan untuk mempergunakan

kekuatan otot-otot lengan secara maksimum dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

2. Daya ledak otot tungkai merupakan kemampuan untuk mempergunakan

kekuatan otot-otot tungkai secara maksimum dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

3. Koordinasi mata tangan merupakan suatu kemampuan dalam

mengintegrasikan antara indera mata dengan gerakan tangan dalam suatu

gerakan yang efektif.

4. Daya ledak otot lengan dan daya ledak otot tungkai serta koordinasi mata

tangan hubungannya dengan kemampuan smash normal dalam permainan

bola voli UKM Bola Voli Unnes.

D. Perumusan Masalah

Sejalan dengan latar belakang dan pembatasan masalah maka,

dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 6: Contoh

1. Adakah hubungan antara daya ledak otot lengan dengan prestasi smash

normal pada permainan bola voli ?

2. Adakah hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan prestasi smash

normal pada permainan bola voli ?

3. Adakah hubungan antara koordinasi mata tangan dengan prestasi smash

normal pada permainan bola voli ?

4. Adakah hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot tungkai dan

koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada permainan bola

voli putra UKM Bola Voli Unnes tahun 2009 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot lengan dengan prestasi smash

normal pada permainan bola voli.

2. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan prestasi smash

normal pada permainan bola voli.

3. Ada tidaknya hubungan antara koordinasi mata tangan dengan prestasi smash

normal pada permainan bola voli.

4. Ada tidaknya hubungan antara daya ledak otot lengan, daya ledak otot

tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi smash normal pada

permainan bola voli putra UKM Bola Voli Unnes tahun 2009.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 7: Contoh

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

bagi UKM Bola Voli Unnes khususnya dan pembinaan seluruh pemain bola

voli pada umumnya.

2. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

latihan bola voli khususnya latihan fisik bagi para pemain.

3. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan

latihan bola voli khususnya teknik smash normal.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan bagi para

pemain bola voli umumnya.

Page 8: Contoh

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Penguasaan teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur

yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan

disamping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental. Sehingga apabila ingin

me-ningkatkan mutu prestasi pemain bola voli maka teknik-teknik dasar harus

betul-betul sudah dikuasai terlebih dahulu.

Macam-macam teknik dasar dalam permainan bola voli, seperti yang

dikemukakan oleh M. Nariyanto, Bunardi dan Agus Margono (1994 : 154)

adalah : "Sikap dasar siap, gerakan menyongsong bola, gerakan menjangkau

bola, passing atas dan passing bawah, service, semes (smash/spike) dan block."

Pada permainan sesungguhnya, tim atau suatu regu yang menginginkan

kemenangan, dituntut tidak sekedar melakukan teknik passing dengan baik.

Teknik penyerangan pun perlu dikembangkan untuk memukul dan mematikan

lawan. Cara penyerangan yang paling tepat adalah dengan melancarkan

smash. Dalam permainan bola voli, teknik smash inilah letak seninya suatu

permainan. Seperti halnya penggemar sepakbola mendambakan goal-goal yang

spektakuler, demikian pula para penggemar bola voli mendambakan smash-

smash yang gemilang. Apabila pemain hendak memenangkan pertandingan bola

voli, maka mail tidak mau mereka harus menguasai teknik smash. Smash pemain

yang pandai melakukan smash atau dikenal dengan smasher harus memiliki

Page 9: Contoh

kelincahan, kekuatan dan kecepatan untuk meloncat dan mempunyai

kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian ini

dapat digolongkan pemain penyerang yang baik. Pemain bola voli akan dapat

melakukan gerakan variasi dari teknik smash, apabila pemain tersebut

menguasai teknik dasar smash secara baik .

Dalam pelaksanaannya teknik smash dapat dibedakan menjadi beberapa

macam, seperti yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992 : 131) yaitu : "Smash

normal (open smash), smash semi, smash pull (quick), smash pull straight dan

smash push." Smash normal merupakan salah satu teknik smash yang sering

digunakan dalam suatu permainan bola voli. Smash normal yang dimaksudkan

di sini adalah smash dengan ketinggian bola dari atas net lebih dari 3 meter.

Proses dalam melakukan smash harus dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu ;

saat awalan, tolakan, memukul bola di atas jaring, dan saat men-darat di tanah.

Jadi dalam melakukan smash merupakan rang-kaian gerakan mulai dari awalan

sampai mendarat kembali ke tanah.

Permainan akan berlangsung dengan baik bila semua pe-main telah

menguasai teknik-teknik dasar dan memiliki kondisi fisik yang baik pula.

Kondisi fisik merupakan aspek yang paling penting untuk mendasari latihan

olahraga sebelum menuju ke arah pengembangan aspek lainnya dalam usaha

menuju prestasi yang optimal.

Sebelum meningkat pada memperdalam latihan teknik, seorang atlit

harus memiliki kondisi fisik yang baik. Tanpa persiapan kondisi fisik yang baik

maka akan sulit mencapai prestasi yang tinggi. Unsur-unsur kondisi fisik

Page 10: Contoh

menurut Suharno HP. (1985 : 24) dibagi menjadi dua, yaitu ; "Unsur-unsur fisik

gerak umum meliputi; kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan dan

kelentukan. Unsur-unsur gerak fisik khusus mencakup ; stamina, daya ledak,

reaksi, koordinasi, ketepatan dan keseimbangan."

Dalam permainan bola voli kualitas kemampuan fisik yang baik

diperlukan untuk mendukung kemampuan bergerak dalam bermain. Kualitas

fisik yang kurang baik tidak bisa mendukung pelaksanaan gerak yang sesuai

dengan tuntutan permainan bola voli yang membutuhkan tenaga yang besar.

Sejalan dengan perkembangan tingkat permainan para pemain, kualitas kemam-

puan fisik harus ditingkatkan pula secara berangsur-angsur. Latihan fisik yang

dilakukan meliputi latihan fisik umum dan latihan fisik khusus. Seperti yang

dikemukakan M. Mariyanto, Sunardi dan Agus Margono (1994 : 295) adalah :

Latihan fisik umum adalah latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas kemampuan fisik secara ke-seluruhan, yang meliputi :

a. Kekuatan dan kecepatan gerak (power)

b. Kelincahan

c. Fleksibi1itas persendian

d. Elastisitas otot

e. Ketahanan otot-otot tubuh

f. Ketahanan kardiovaskular

Latihan fisik khusus adalah latihan fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

kapasitas fisik untuk melakukan pola gerak tertentu yang diperlukan dalam

Page 11: Contoh

permainan, misalnya mempertinggi loncatan untuk smash dan block,

memperkuat pukulan untuk smash.

Dengan memperhatikan pendapat di atas, Jelaslah bahwa untuk menjadi

pemain bola voli yang baik diperlukan kemampuan fisik yang baik. Untuk

mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan yang diprogram secara

sistematis.

1. Tinjauan tentang Daya Ledak Otot Lengan

Pengertian daya ledak menurut Suharno HP. (1985 : 37) adalah :

"Kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk mengatasi tahanan

beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan utuh." Daya ledak otot

dalam praktek olahraga banyak sekali digunakan seperti untuk melompat,

meloncat, melempar, menendang, memukul dan lain sebagainya. Dengan

demikian daya ledak sangat bermanfaat bagi atlit untuk mencapai prestasi

yang optimal .

Lengan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah anggota gerak

bagian atas dalam istilah anatomi disebut "Extremitas Superior" yang terdiri

dari dua bagian, yaitu ; Antebarchiurn (lengan bawah). Lengan dapat

melakukan berbagai macam gerakan. Dengan lengan hampir seluruh dataran

badan pada pihak yang sama dapat dicapai. Lengan sebagai tulang anggota

gerak atas mempunyai peran penting, namun demikian untuk dapat

melakukan gerakan tersebut secara sistematis merupakan hasil dari gerakan

yang dilakukan oleh adanya sistem penggerak yang meliputi ; otot, tulang dan

persendian. Adapun untuk otot-otot lengan dapat dijelaskan sebagai berikut.

Page 12: Contoh

a. Brachium (Lenqan Atas)

Otot-otot brachium dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1) Otot-otot brachium bagian anterior terdiri dari :

a). M. biceps brachii

b). M. coracobrachialis

c). M. brachialis

2) Otot-otot brachium bagian posterior yaitu ;

d). M. triceps brachii

b. Antebrachium (Lengan Bawah)

Otot-otot antebrachium dibagi menjadi dua yaitu : bagi-an ventral

dan bagian dorsal. Untuk bagian - bagian ventral dibagi menjadi dua

bagian yang terdiri dari :

1) Otot-otot di lamina superficialis.

a). M pronator teres

b). M flexor carpi longus

c). M palmaris longus

d). M flexor carpi ulnaris

e). M. flexor digitorum superficialis atau M, flexor digitorum

sublimis.

2) Otot-otot di lamina profunda.

a). M flexor digitorum profunda.

b). M flexor pollicis longus.

c). M flexor quadratus.

Page 13: Contoh

Untuk bagian dorsal juga dibagi menjadi dua bagian yang terdiri

dari ;

1) Otot-otot di lamina superficialis

a). M brachioradialis

b). M extensor carpi radialis longus

c). M extensor carpi radialis brevis

d). M extensor digitorum

e). M extensor digiti minimi

f). M extensor carpiulnaris

g). M anconeus.

2) Otot-otot di lamina profunda

a). M supinator

b). M abductor pollicis longus

c). M extensor pollicis brevis

d). M extensor pollicis longus

Berdasarkan uraian tersebut di atas jelas bahwa otot merupakan

salah satu unsur utama dalam suatu aktivitas jasmani. Seseorang yang

berlatih otot-ototnya akan dapat mela-kukan aktivitas dengan baik dan

lebih berhasil, hal ini disebabkan karena pengaruh fisiologis dan

kemampuan otot untuk melawan beban dimana keduanya merupakan

salah satu komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Untuk dapat memiliki daya ledak otot lengan tersebut diperlukan

latihan-latihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot lengan. Untuk

Page 14: Contoh

latihan daya ledak otot lengan, beban latihan 20%-30% beban maksimal

dengan 4-6 set, ulangan atau repetisi tiap set tidak lebih dari 50% repetisi

maksimal. Berikut ini beberapa contoh latihan menggunakan beban yang

dapat meningkatkan daya ledak otot lengan dari Mochamad Sajoto (1988

: 123-125).

1) Power Clean

Posisi awal : Dengan posisi jongkok, paha harus benar-benar

sejajar dengan lantai. Kaki berjarak 20-30 cm. Tangan selebar bahu,

lengan lurus, kepala menghadap ke depan, condong punggung antara

25°-30°.

Gerakan : Angkat beban lewat depan lutut, terus ke atas di

depan paha, kemudian bawa beban ke atas di depan sedikit di atas

dada. Gerakan ini dilaksanakan secara kontinyu bukan terputus-

putus. Siku diangkat agak ke samping dekat tubuh, jangan

menghentakkan pinggang.

2) Military Press

Posisi awal : Dengan posisi jongkok, paha harus benar-benar

sejajar dengan lantai. Kaki berjarak 20-30 cm. Tangan selebar bahu,

lengan lurus, kepala menghadap ke depan, condong punggung antara

25°-30°.

Gerakan : Angkat barbel ke arah dada bagian atas, kaki sejajar,

lutut lurus, istirahat sebentar. Tarik napas dalam-dalam, kontraksikan

otot-otot pangkal paha, pinggang, paha dan perut. Dorong barbel ke

Page 15: Contoh

depan atas kepala, dengan kon-sentrasi kekuatan pada lengan dan

bahu. Selama melaksanakan gerakan ini, jaga agar tidak melakukan

gerak yang menyebab-kan lengkung pada pungung.

2. Tinjauan tentang Daya Ledak Qtot Tungkai

Tungkai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tulang anggota

gerak bawah yang terdiri dari seluruh tungkai dari pangkal paha ke bawah.

Sebagai tulang anggota gerak bawah, tungkai juga mempunyai peran yang

penting dalam rangka untuk melakukan berbagai macam gerakan. Seperti

telah dijelaskan diatas bahwa untuk melakukan suatu gerakan diperlukan

perpaduan dari otot, tulang dan persendian, hal ini berlaku pula pada gerakan

anggota gerak bawah yaitu otot-otot tungkai, tungkai dan articulatio coxae,

articulatio genus, articulatio talocruralis dalam permainan bola voli

khususnya pada saat melakukan tek-nik gerakan smash normal.

Untuk dapat memiliki daya ledak otot tungkai tersebut diperlukan

1atihan-1atihan yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai. Intensitas

latihan 40%-60% beban maksi-mal dengan 4-6 set, ulangan atau repetisi tiap

set tidak lebih dari 507. repetisi maksimal . Berikut beberapa contoh latihan

menggunakan beban yang dapat meningkatkan daya ledak otot tungkai dari

Mochamad Bajoto (1988 : 139-140).

1) Squat

Posisi awal : Barbel diangkat di atas belakang bahu, berdiri tegak,

kedua kaki kira-kira berjarak 12-14 inchi.

Page 16: Contoh

Gerakan : Jongkok pelan-pelan sampai paha sejajar dengan lantai.

Angkat kembali pelan-pelan

2) Front Squat

Posisi awal : Barbel diangkat di atas depan bahu, berdiri tegak,

kedua kaki kira-kira berjarak 12-14 inchi.

Gerakan : Jongkok pelan-pelan sampai paha sejajar dengan lantai

angkat kembali pelan—pelan.

3. Tinjauan tentang Koordinasi Mata Tanaan

Pada umumnya seorang atlet akan mampu melakukan aktifitas gerak

fisik yang baik atau gerakan yang efisien apabila atlet tersebut memiliki

koordinasi gerak yang baik, sebab koordinasi merupakan dasar dalam

melakukan gerakan. Pengertian koordinasi itu sendiri menurut Suharno HP.

(1985 : 32) adalah : "Kemampuan seseorang untuk merangkaikan beberapa

unsur gerak menjadi satu gerakan yang selaras sesuai dengan tujuannya.

Koordinasi, pada dasarnya merupakan pengaturan saraf-saraf pusat dan tepi

secara harmonis dalam menggabungkan gerak-gerak otot synergis dan

antagonis harus selaras. Dengan memperhatikan pengertian tersebut, dapat

diketahui bahwa ciri-ciri dari koordinasi yaitu merangkaikan beberapa

gerakan menjadi satu gerakan dan kerjanya secara simultan dan harmonis

antara saraf otot dan indera.

Seorang atlet bisa dikatakan memiliki koordinasi yang baik apabila

atlet tersebut mampu melakukan gerakan dengan mudah, lancar dalam

rangkaian gerakannya, serta irama gerakannya terkontrol dengan baik.

Page 17: Contoh

Gerakan yang terkoordinasi dengan baik tidak akan menimbulkan ketegangan

otot yang tidak perlu sebagaimana yang dikatakan oleh sugianto (1992 : 19-

262) bahwa : “Koordinasi merupakan kerja otot secara bersama dengan

timing dan keseimbangan yang baik dalam suatu gerakan.

Salah satu faktor penting dalam mempraktekkan gerak keterampilan

olahraga adalah koordinasi antara mata dengan anggota tubuh lain, seperti :

tangan, kaki dan kepala. Untuk bisa melakukan pukutan yanq tepat sangat

bergantung dari ke-serasian gerak mata dan gerak tangan yang disebut

koordinasi mata-tangan. Sebagaimana dikatakan oleh Sadoso Sumosardjono

(1990 : 123) bahwa : "Koordinasi mata-tangan merupakan suatu integrasi

antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan tangan sebagai pemegang

fungsi yang melakukan gerakan tertentu." Apabila fungsi mata baik dalam

arti tajam untuk melihat gerakan tertentu tetapi tidak terkoordinasi secara

baik dengan tangan sebagai pelaksana gerakan, maka gerakan yang akan

dilakukan tidak akan baik.

4. Hubungan Daya Ledak Otot Lengan. Otot Tungkai dan Koordinasi data

Tangan dengan Teknik Smash Normal

Pencapaian prestasi maksimal dalam bola voli tidak se-mata-mata

ditinjau dari faktor fisik, teknik dan latihan saja, akan tetapi harus

memperhatikan mengenai penerapan hukum mekanika khususnya sistem

gerak manusia. Dalam ilmu mekanika power otot berhubungan erat

dengan kekuatan otot dan kecepatan. Power otot merupakan hasil kali

antara kekuatan dengan kecepatan atau dijabarkan dalam rumus.

Page 18: Contoh

P = F X V

dimana :

P = Power atau daya ledak

F = force atau kekuatan

V = Velocity atau kecepatan

Dari rumus di atas dapat dilihat bahwa kekuatan otot berbanding

lurus dengan power, ini berarti bahwa seorang atlet yang mempunyai

power yang baik, kekuatannya juga baik.

Hal ini selaras dengan pendapat dari A. Hamidsyah Noer (199O :

31) bahwa : Yang lebih penting dan lebih diperlukan untuk hampir semua

cabang olahraga bukanlah strength saja, melainkan tetapi power juga,

oleh karena itu dalam power kccuali ada kekuatan terdapat pula

kecepatan. Power adalah hasil kali dari Force x velocity, dimana force

sama dengan strength dan velocity sama dengan speed.

Jadi bertambahnya kekuatan otot dan kecepatan akan ber-arti

bertambahnya power. Dan faktor inilah yang merupakan sumber tenaga

terpenting dalam cabang olahraga bola voli.

a. Hubunqan Daya Ledak Otot Lenqan denqan Smash Normal.

Gerakan lengan sangat luas sekali, dengan gerakan yang luas

tersebut, paling tidak otot-otot lengan yang kuat akan sangat

membantu untuk melakukan gerakan dengan efektif dan efisien.

Dengan demikian yang dimaksud dengan daya ledak otot lengan

dalam penelitian ini adalah kemampuan dari otot-otot lengan untuk

Page 19: Contoh

mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan

teknik smash bola voli khususnya smash normal .

Dalam teknik smash normal pada saat gerakan memukul bola

daya ledak otot-otot lengan sangat diperlukan. Hal ini guna

memperoleh pukulan yang keras dan tajam gesuai dengan tujuan dari

melakukan pukulan smash, yaitu memukul di atas net dengan sekeras-

kerasnya dan diharapkan lawan tidak dapat mengantisipasi bahkan

menerima bola smash tersebut. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh

Barbara L. Viera dan Bonnie Jill Fergusson (1996 : 76) mengenai

kunci sukses spike keras pada saat memukul bola di atas net yaitu :

1. Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau sepenuhnya

2. Pukul bola tepat di depan bahu pemukul

3. Pukul bola dengan tumit telapak tangan yang terbuka

4. Pukul bola pada bagian belakang tengahnya

5. tekukkan pergelangan tangan dengan sepenuh tenaga

6. tangan mengarahkan bola pada bagian atas bola.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar 10 di bawah ini.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, pada saat mela-kukan

gerakan memukul bola di atas net dilakukan dengan se-penuh tenaga.

Hal ini perlu dilakukan agar dapat menghasil-kan pukulan yang keras.

Sekuat tenaga yang dimaksudkan di sini adalah pada saat memukul

bola lengan bergerak dengan kekuatan dan kecepatan penuh, berarti

bola dipukul dengan daya ledak dari otot-otot lengan.

Page 20: Contoh

b. Hubungan Daya Ledak Qtot Tungkai dengan Smash Normal .

Dalam permainan bola voli daya ledak otot tungkai sangat

diperlukan, terlebih lagi dalam teknik smash normal. Dalam

melakukan teknik smash diawali dengan gerakan awalan yang

dilanjutkan dengan gerakan tolakan, agar dapat melompat setinggi-

tingginya diperlukan daya ledak otot-otot tungkai sebagai kekuatan

dalam menolak atau mengangkat tubuh setinggi mungkin, sebab

dengan adanya daya ledak otot tungkai saat menolak ke atas dapat

menimbulkan suatu lompatan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan

pendapat Soedarminto (1990 : 81) yang menyatakan bahwa : "Daya

lompatan ke atas banyak ber-asal dari kecepatan kontraksi dan

kekuatan otot-otot kaki dan tapak kaki untuk dapat menahan gaya

tolak yang besar." Dalam melakukan smash setelah melakukan

awalan dilanjutkan melakukan tolakan yang kuat. M. Mariyanto,

Sunardi dan Agus Margono (1994 t 181) menjelaskan mengenai saat

tolakan untuk melakukan smash sebagai berikut.

Tolakan harus dilakukan dengan menumpu terlebih dahulu

dengan kedua kaki dan langkah pada saat akan menumpu ini tidak

boleh lebar ataupun dengan suatu loncatan. Setelah menumpu dengan

kedua kaki kemudian segera diikuti dengan gerakan merendahkan

badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke bawah serta kedua

lengan masing-masing telah berada di samping belakang badan.

Page 21: Contoh

Kemudian setelah itu diikuti tolakan kaki ke atas secara eksplosif dan

dibantu dengan ayunan kedua lengan dari arah belakang kedepan atas.

(M. Mariyanto, Sunardi dan Agus Margono, 1994 s 214)

Memperhatikan uraian pendapat tersebut di atas, jelas bahwa

daya ledak otot tungkai mempunyai peranan yang sangat penting

dalam melakukan teknik smash. Terlebih dengan teknik smash

normal, yang dalam pelaksanaannya umpan atau lambungan bola dari

pengumpan ketinggian bola di atas net Iwbih dari 3 meter, ini sangat

memerlukan lompatan yang tinggi sebelum melakukan gerakan

pukulan.

c. Hubunqan Koordinasi data Tanqan denqan Smash Normal.

Salah satu faktor penting dalam mempraktekkan gerak

ketrampilan olahraga adalah koordinasi antara mata dan anggota

tubuh lainnya, seperti ; tangan, kaki dan kepala. Dalam melakukan

gerakan pukulan smash normal dalam permainan bola voli, untuk

dapat melakukan pukulan yang tepat sangat bergantung dari

keserasian gerak mata dan gerak tangan atau koordinasi mata tangan.

Seperti telah dijelaskan didepan bahwa koordinasi mata tangan adalah

euatu intagrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama dan

tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan gerakan.

Dalam melakukan teknik gerakan smash dilakukan dengan

beberapa tahap, yaitu mulai dari awalan, tolakan, memukul bola saat

di udara dan saat mendarat kembali atau gerak lanjutan.

Page 22: Contoh

Memperhatikan adanya beberapa tahapan dalam melakukan smash

tersebut, kemampuan koordinasi mata-tangan sangat diperlukan.

Karena pada saat akan melakukan gerakan pukulan diharapkan lengan

dalam posisi yang tepat menjangkau bola yang cukup tinggi dan pada

saat perkenaan harus benar-benar dengan tumit telapak tangan terbuka

pada bagian belakang tengah bola.

Dengan demikian, dalam melakukan gerakan smash normal

koordinasi mata tangan yang balk diharapkan dapat menghasilkan

gerakan smash yang baik dan tepat pada sasaran yang diinginkan .

B. Kerangka Pemikiran

Kondisi fisik adalah,satu kesatuan yang utuh dari komponen-

komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan, baik peningkatan maupun

pemeliharaanya. Di dalam usaha peningkatan fisik seluruh komponen harus

dikembangkan, walaupun dilaku-kan dengan sistem prioritas sesuai dengan

keadaan tiap komponen untuk keperluan yang dibutuhkan.

1. Penguasaan teknik dasar dalam permainan bola voli me-rupakan hal yang

sangat penting, terlebih lagi penguasaan teknik smash. Teknik smash

normal merupakan salah satu jenis pukulan smash yang sering digunakan

dalam suatu permainan. Smash normal disebut juga open smash artinya

smash dengan umpan bola lebih dari tiga meter di atas net.

2. Daya ledak otot lengan sangat diperlukan sekali dalam praktek

melakukan gerakan olahraga diantaranya dalam permainan bola voli,

terlebih lagi pada saat melakukan gerakan teknik smash. Smash yang

Page 23: Contoh

baik adalah smash yang dapat masuk dan menghunjam tajam dan keras.

Oleh sebab itu daya ledak otot lengan dibutuhkan saat memukul bola.

3. Daya ledak otot tungkai dalam permainan bola voli banyak Juga

digunakan sebagai penentu dari tingginya loncatan pada saat melakukan

tolakan untuk melakukan smash, oleh sebab itu dengan otot-otot tungkai

yang kuat gerakan tolakan/take-off menjadi lebih efektif dan efisien.

4. Dengan adanya koordinasi gerakan dari mata tangan merupakan

perpaduan dari indera mata dan gerakan tangan dalam permainan bola

voli khususnya teknik gerakan smash normal, sangat membantu untuk

mencapai gerakan yang baik dan tepat pada sasaran yang diinginkan.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dirumuskan hipote-sis sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot lengan

dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot tungkai

dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara koordinasi mata tangan

dengan prestasi smash normal pada permainan bola voli.

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot lengan,

daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata tangan dengan prestasi

smash normal pada permainan bola voli putra UKM Bola Voli Unnes

tahun 2009.