concept mapping cedera kepala

2
Cedera Kepala Trauma Bagian Pemeriksaan Diagnostik 1. Foto Polos Tengkorak (Skull X-Ray) 2. Angiografi Insiden Pada umumnya lebih sering terjadi pada usia poduktif Penyebab Tekena Peluru,Benda Tajam Trauma Tajam Trauma Tumbul Kecelakaan ,Tejatuh, Pe Ekstra kranial Terputusnya jaringan otot , kulit, dan Gangguan suplai darah ke otak Iskemia Penurunan kesadaran Hipoksia, peningkatan CO Gangguan Perawatan Diri Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral Resiko Infeksi Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan panas, nyeri, tumor, dan adanya fucntio laesa Monitor hasil laboratorium leukosit Kaji warna kulit, kelembaban, tekstur dan turgor Kaji temperatur klien setiap 4 Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Gunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyrei pasien Intrakranial /jaringan otak Klasifikasi Cedera Kepala 1. Cedera Kepala Ringan 2. Cedera Kepala

Upload: agmyl-wishq

Post on 16-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bvcxh

TRANSCRIPT

Klasifikasi Cedera KepalaCedera Kepala RinganCedera Kepala SedangCedera Kepala BeratPenyebabTekena Peluru,Benda Tajam Trauma TajamTrauma TumbulKecelakaan,Tejatuh,Penyalahggu naanObat-ObatanDanAlkoholInsidenPada umumnya lebih sering terjadi pada usia poduktifPemeriksaan DiagnostikFoto Polos Tengkorak (Skull X-Ray)Angiografi CerebralMRICT-SCANEkstra kranial

Cedera KepalaTrauma Bagian Kepala

Gangguan Rasa Nyaman NyeriIntrakranial /jaringan otak

Resiko InfeksiTerputusnya jaringan otot , kulit, dan vaskuler

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas.Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamananGunakan komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyrei pasienKontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan , pencahayaan ,dan kebisingan.

Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan panas, nyeri, tumor, dan adanya fucntio laesaMonitor hasil laboratorium leukositKaji warna kulit, kelembaban, tekstur dan turgorKaji temperatur klien setiap 4 jamCuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatanKolaborasi: berikan terapi antibiotik sesuai anjuranGangguan suplai darah ke otak

Iskemia

Hipoksia, peningkatan CO2

Penurunan kesadaran

Gangguan Perawatan Diri

Gangguan Perfusi Jaringan Cerebral

Monitoring TTV sebelum dan sesudah latihan ambulasiLatih pasien dalam merubah posisi Lindungi pasien dari trauma Instruksikan pada keluaga pasien tentang rom aktif dan pasifKolaborasi dengan fisioterapis dalam mengembangkan dan menentukan program latihan Gangguan mobilitas fisikGangguan Persepsi SensoriMonitoring tanda tanda vital seperti TD, P,T,NMonitoring sirkulasi Monitoring GCSMonitoring status Pantau manajemen cairanCommunication enhancementActivity therapyEnvirontmental managementDefisit neurologisGangguan neurologis fokalKejangKerusakan saraf motorikDisfungsi batang otakCerebral hematomaPerubahan autoregulasiUdem cerebralLaserasi , pedarahan jaringan otakPantau kebutuhan klien dengan penyesuaian penggunaan alat bantu personal hygieneTentukan aktifitas perawatan diri yang sesuai dengan kondisi pasienSediakan barang yang diperlukan klien, seperti handuk, sikat gigi, bajuPetimbangkan umur klien ketika melakukan aktifitas perawatan diri