competitive intelligence indonesia

Upload: franky-manoppo

Post on 13-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Berdasarkan catatan-catatan sejarah dan pengertian di atas membuktikan bahwa intelijen memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan yang krusial. Jadi,secara kronologis, praktik dan makna intelijen dapat berubah dari waktu kewaktu baik dari segi pemanfaatan, teknik analisis, teknologi yang digunakan danlain-lain.

Dari uraian di atas tampak bahwa Competitive Intelligence memiliki peran dalam mendukung keputusan,namun Competitive Intelligence dapatjuga memecahkan berbagai permasalahan yang lain, antara lain : Memahami lingkungan bisnis dengan lebih baik. Memahami dan mengantisipasi strategi bisnis pesaing. Meramalkan kesempatan dan ancaman terhadap perusahaan/organisasi. Mengantisipasi riset yang dilakukan oleh pesaing dan proses-proses baru yang mempengaruhi bisnis. Membantu dalam proses akuisisi. Melakukan validasi terhadap rumor-rumor industry yang dihembuskan.Competitive Intelligence seems to be one of the best answer to understand the complexity in which we are moving. For companies, Competitive Intelligence will provide the best way to anticipate, to understand the value map surrounding the enterprises. With the today facilitiesto get information, to acces fast communication networks, to develop distance learning and working, even small companies may used Competitive Intelligence with success.

Dalam perputaran roda bisnis banyak terjadi perubahan-perubahan yang mengharuskan perusahaan siap dalam menghadapinya, Competitive Intelligence akan sangat membantu dalam hal kesiapan menghadapi perubahan tersebut.

Competitive Intelligence dapat menunjukan siapa pesaing-pesaing yang harus dihadapi dan tindakan-tindakan apa saja yang sedang mereka lakukan, sehingga dapat direspon dengan cepat tindakan-tindakan tersebut. Dengan Competitive Intelligence kita juga dapat mempelajari kesuksesan dan kegagalan dari pesaing kita.

Penerapan Competitive Intelligence di Berbagai NegaraCompetitive Intelligence melibatkan banyak informasi dan sering kali informasi-informasi yang dibutuhkan berada di negara lain. Kompetisi yang bersifat global juga menuntut Competitive Intelligence untuk melintas batas kenegaraan. Adapun penerapan Competitive Intelligence di negara-negara besar dunia.

1. JepangJepang merupakan Negara yang secara intensif dan ekstensif menggunakan Competitive Intelligence untuk mendukung perkembangan ekonominya. Jepang adalah negara dengan sedikit sumber daya, namun bisa memasok 18% produk bruto dunia, menghasilkan sepertiga mobil dunia, dua pertiga chip computer di seluruh dunia. Salah satu kunci keberhasilan adalah intelijen. Keberhasilan Jepang ini membuktikan kebenaran sebagian pakar yang mengatakan bahwaKeberhasilan dan kekuatan suatu negara adalah berbanding lurus dengan penguasaan negara tersebut dalam bidang Competitive Intelligence.

Competitive Intelligence digunakan Jepang untuk belajar tentang berbagai hal dan dipadukan dengan kebudayaanya, maka Jepang mampu mengandalkan ekonominya. Jepang memainkan Competitive Intelligence dengan dukungan kuat dari pemerintahannya. Pemerintah membentuk berbagai badan yang mengurusi aliran informasi yang kemudian disebarkan ke berbagai satuan-satuan Competitive Intelligence dimasing-masing perusahaan dan ke perusahaan-perusahaan dagang (Sogo Shosha).

Sebagai ringkasan di bawah ini adalah beberapa prinsip Competitive Intelligence yang diterapkan dan telah membawa Jepang sebagai salah satu pemain kunci diera pasar global. Informasi adalah sesuatu yang memiliki nilai intrinsik yang tinggi. Pengumpulan Informasi adalah proses yang berkelanjutan, centralized, mendalam dan mengikuti prinsip Kaizen (Continous Improvement). Pemerintah memberikan dukungan terhadap satuan-satuan Competitive Intelligence yang ada disetiap perusahaan dan menyediakan sarana serta prasarana untuk saling bertukar intelijen. Adanya konsep berbagi informasi yang kuat di kalangan pebisnisJepang. CompetitiveIntelligence tidak pernah dipertanyakan dan dipermasalahkan manfaatnya, mereka telah membuktikan bahwa semua yang dipermasalahkan oleh orang lain itu tidak perlu. Adanya system informasi raksasa yang menjadi sumber akurat bagi para praktisi Competitive Intelligence. Competitive Intelligence bukan hanya sekedar praktik, namun dipercaya dan diaplikasikan dalam berbagai keputusan strategis perusahaan.2. AmerikaAmerika terkenal dengan negara bebas dan adidaya baik dalam ekonomi, teknologi, pertahanan dan terutama di dalam bidang kebebasan informasi. Namun kebebasan ini tidak dimanfaatkan sepenuhnya oleh segenap pelaku bisnis Amerika. Kebebasan ini justru menjadi boomerang untuk dunia bisnis Amerika. Pelaku bisnis belum sepenuhnya menggunakan informasi yang tersebar luas, justru mereka menganggap informasi tersebut menjadi murah dan cenderung tidak berguna. Kecuali oleh sebagian perusahaan Amerika yang menyadari sepenuhnya manfaat Competitive Intelligence, perusahaan inilah yang kemudian dapat memposisikan dirinya menjadi terangkat di papan atas perusahaan terbaik dalam daftar Fortune 500.

Pemerintah Amerika sebagaimana Jepang, sangat mendukung proses pengumpulan informasi dan intelijen terutama dengan memanfaatkan Central Intelligence Agency (CIA), bahkan dari berbagai sumber kekuatan USA dengan Echelon Machine-nya mampumen deteksi informasi penting dan kemajuan bisnis di suatu belahan dunia lain,demikian juga berbagai percakapan dan transaksi penting. Banyak negara di Eropa sekalipun ketakutan akan penyadapan Amerika dengan menggunakan piranti tersebut. Amerika memilki sumber-sumber informasi yang mungkin terbesar di dunia, seluruh jaringan internet di dunia terhubung dengan Heart of Internet yang terletak di Pentagon.

3. PerancisStandar etika yang berbeda membuat praktek Competitive Intelligence juga berbeda untuk setiap negara. Perancis mungkin memiliki standar yang lain sehingga Competitive Intelligence memiliki dimensi yang luas, masih juga ada konotasi bahwa untuk mendapatkan intelijen harus dilakukan dengan cara-cara informal tertentu, yang kerap bisa jadi berbenturan dengan etik tertentu. Namun demikian, pengetahuan di bidang ini di Perancis sangat transparan terutama yang berkaitan dengan pendidikan.

Kita akan sangat mudah menemukan Universitas dari tingkatan S1 hingga Ph.D. yang menemukan bidang ini. Lain halnya di USA dan Jepang, anda akan kesulitan mencari Universitas dalam bidang ini, pendidikan di Universitas di Amerika dan Jepang masih kalah popular dibandingkan praktik lapangan. Sementara di Perancis keduanya berimbang. Mungkin keadaan ini hampir sama dengan di Swedia.

Pemerintah mendukung praktik-praktik intelijen, kalau di USA kita mengenal CIA, maka di Perancis kita mengenal DGSE (Direction Generale de la Securite Exterieure). DGSE disinyalir melakukan kegiatan intelijen terhadap berbagai perusahaan yang tersebar di UniEropa. Semua informasi intelijen tersebut di teruskan ke perusahaan yangbersaing dengan IBM dan Texas Instrument.

4. AustraliaLokasi yang terpencil menyebabkan industry Australia cenderung ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Oleh karena Competitive Intelligence diAustralia masih berada pada tahap embrio. Namun melihat kecenderungan yang terjadi, Australia sedang berbenah dan berusaha melepas keterkucilannya. Australia secara ekstensif mengembangkan intelijennya baik dengan alasan keamanan maupun ekonomi. Setelah kejadian Bom Bali, Australia berusaha mengamankan kepentingan-kepentingan bisnis dan negaranya. Hal ini dicoba dilakukan Australia dengan memohon kepada Indonesia, negara tetangga yang sangat dekat, untuk mendirikan biro intelijennya di Jakarta. Meskipun ditolak pemerintah Indonesia, namun ini mengisyaratkan adanya usaha-usaha intelijen Australia untuk bangkit.

5. MalaysiaMalaysia merupakan negara dengan kultur Islam dan Melayu yang sangat kuat. Standar etika yang tinggi membuat Competitive Intelligence dipraktekkan dengan tidak menyentuh sisi spionase industri. Malaysia menyadari pentingnya Competitive Intelligence guna mengamankan kepentingan-kepentingannya. KementrianMalaysia telah mendorong tumbuhnya Competitive Intelligence di negaranya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membangun unit intelijen di dalam MPOA (The Malaysian Palm Oil Association) untuk mendukung perdagangan minyak sawit. Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim, pemimpin MPOA, mengatakan bahwa unit intelijen di dalam MPOA bertujuan untuk menyediakan informasi vital secara terus-menerus kepada para anggotanya. Demikian juga institusi-institusi yang tidak dapat dirinci semuanya,seperti MIDA sebagai Strategic Think Thank milik Malaysia dalam melakukan pengembangan ekonomi dan pembangunan negara Malaysia.

6. IndonesiaCompetitive Intelligence di Indonesia masih berumur sangat muda. Baru beberapa perusahaan di Indonesia yang menerapkan Competitive Intelligence, itupun belum sepenuhnya dijadikan pedoman dalam menyusun rencana strategis. Namun seiring dengan semakin kuatnya tuntutan lingkungan bisnis yang mengglobal telah membuat beberapa perusahaan diIndonesia mulai menerapkan Competitive Intelligence untuk mendukung kinerja bisnisnya. Penerapan tersebut dimulai dengan melibatkan konsultasi intelijen yang ada di Jakarta, baik itu konsultan asing maupun lokal, sebagai contoh diantaranya AMI-Group (Synovate), INBRA, AC Nielson, INSIGHT, Asian Business Intelligence, Financialintelligence, dan lain sebagainya.

Pemerintah Indonesia menyadari perlunya intelijen namun penerapannya masih terbatas pada bidang militer saja. Kegiatan intelijen di bawah tanggung jawab Badan IntelijenNegara ( BIN ) dan Badan IntelijenStrategis ( BAIS ) yang bertugas mengumpulkan intelijen dari dalam negeri maupun luar negeri.

Sayangnya pemerintah Indonesia dan rakyatnya belum menyadari sesungguhnya manfaat dari Competitive Intelligence, sehingga upaya mengintegrasikannya dengan intelijen militer, intelijen economy dan Competitive Intelligence lainnya belum dilakukan. Saat ini sudah mulai dirintis dan mengarah kepada kesadaran bangsaIndonesia dalam Competitive Intelligence yang dalam jangka panjang bisa menjadi visi/misi nasional dalam memajukan pembangunan dan ekonomi bangsa.

Ada satu titik penting yang belum dilakukan oleh Indonesia dalam mempratikkan Competitive Intelligence, titik tersebut adalah integrasi. Pemerintah Indonesia masih mengeksklusifkan kegiatan intelijen untuk bidang militer saja. Padahal apabila ada kegiatan intelijen dibidang ekonomi dan industri didukung oleh pemerintah maka produk-produk Indonesia pasti lebih bisa berbicara di dunia Internasional.

MENUJU 5 NEGARA BESAR DUNIA DENGAN COMPETITIVEINTELLIGENCEPosted byIndah Sri Wulandarion Februari 6, 2009 Tinggalkan sebuah KomentarJakarta, Kamis, 12 April 2007

http://www.jurnalnasional.com/new2/?KR=JURNAS&NID=26285Indenesia adalah negara yang potensial dengan resources (sumber daya alam), sumber daya manusia, dengan posisi yang sangat strategis. Juga ada keinginan kuat dari pemerintah untuk maju dan berkembang menjadi negara besar. Namun, persoalannya adalah Indonesia belum mengetahui bagaimana bertumbuh (how to grow). Karena itu, dibutuhkan competitive intelligence.Pernyataan itu dilontarkan Penasihat Presiden sekaligus penanggung jawab tertinggi Comptetivenes IntelligencePrancis, Alain Juillet, dalam seminar internasional bertajuk Mengantar Indonesia Menjadi Negara 5 Besar Kekuatan EkonomiDunia pada tahun 2025 dengan Competitive Intelligence.Menurut Allan, problem yang terjadi di Indonesia selama ini adalah belum mampu melihat dan menganalisis potensi sekaligus strategi dalam membangun ekonomi agar bisa kompetitif dan bertumbuh secara cepat. Competitive intelligence merupakan sebuah alat untuk mengembangkan bisnis perusahaan secara lebih efisien, ujarnya.Sementara itu, anggota Dewan Penasihat Presiden TB Silalahi opitimistis Indonesia bisa menjadi negara besar.Dilihat dari national resources terutama sumber daya alam, saya yakin Indonesia akan menjadi negara yang besar, bahkan memenuhi persyaratan untuk menjadi super power. Letak geografis kita juga luar biasa strategis memungkinkan Indonesia menjadi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2025, ujarnya.Tapi, kelemahan besar untuk merealisasikannya menutut Silalahi ada pada kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Penduduk kita yang berjumlah 220 juta jiwa masih dilihat sebagai beban. Padahal, katanya, jumlah penduduk yang demikian besar itu bisa menjadi kekuatan besar. Penasihat Presiden ini mencontohkan, China bisa menjadi kekuatan besar karena mengubah pemikiran penduduk banyak sebagai beban tersebut. Jadi, Indonesia sebenarnya berpotensi menjadi negara besar. Cuma, kita harus membina SDM Indonesia supaya lebih kompetitif, ujarnya.Menurut Silalahi, untuk menjadi negara 5 besar dunia pada tahun 2025, Indonesia harus memiliki competitive intelligence. Artinya, informasi yang didapat harus akurat. Dengan informasi yang akurat itu kita bisa mengambilkeputusan secara tepat. Jadi competitive intelligence sebenarnya merupakan decision making process, atau prosespengambilan keputusan. Harus tepat intelligence-nya supaya kita bisa menentukan siapa musuh kita,ujarnya.Pentingnya kualitas SDM diakui Wakil Rektor IV Institut Pertanian Bogor (IPB) Asep Saefuddin. Menutunya,satu-satunya jalan untuk menjadi lebih kompetitif dan mencapai kekuatan besar adalah melalui pendidikan. Menurutnya, pendidikan masa depan yang mendukung competitive intelligence adalah pendidikan entreperneur yang berbasis pada pengetahuan. Kalau tidak punya lulusan yang knowledge based entrepreneurial graduate maka kita tidak akan kompetitif dengan Malaysia, Singapura, karena mereka sudah menyusun strategi entrepreneurial education, ujarnya.

EORI COMPETITIVE INTELLIGENCE ( CI )Competitive Intelligence adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan sah (legal) untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis yang telah ada dan potensial. Outputnya mungkin terdiri atas rencana / pemikiran yang saat ini dilakukan pesaing, fokus mereka, kegiatan atau program yang sedang dijalankan. Intelligence juga mungkin terdiri atas penilaian akan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pesaing serta identifikasi peluang serta hambatan.Competitive Intelligence adalah bagian dari Intelligence lingkungan secara keseluruhan yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat keputusan yang baik. Ada beberapa Intelligence yang penting dalam bisnis, serta berdampak terhadap strategi dan menentukan kemampuan untuk mencapai target.Competitive Intellegent juga sering dianggap sebagai hal yang baru dan menakutkan. Dunia gelap dan suram dimana terdapat praktek-praktek, penyuapan, spionase industri, pencurian informasi dan sebagainya. Semua hal itu terlanjur melekat pada intelejen. Imej negatif itu terbangun terutama berasal dari kosakata intelejen itu sendiri yang memiliki arti luas dan multitafsir. Setiap negara akan mendefinisikan intelejen dalam terms sesuai dengan standar etis yang berlaku di negara tersebut. Pendapat pakar Competitive Intellegent, Jim Underwood (2002) dan Larry Kahener (1996), menegaskan bahwa perbedaan krusial antara inteljen dengan spionase industri adalah pada pertimbangan etis dan legal. Competitive Intellegent meliputi pengambilan dan pengumpulan informasi secara legal, analisis dan penyajian informasi. Competitive Intellegent juga didefinisikan sebagai program sistematik untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang kegiatan para pesaing dan kecenderungan - kecenderungan bisnis umum untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Kemampuan yang jeli dalam menganalisis itulah dikatakan sebagai inti makna "Competitive Intellegent" (intelejen = informasi + creative analysis). Definisi ini terdengar lebih etis dan legal, meski pada prakteknya diketahui beberapa perusahaan yang melakukan praktek pelanggaran hukum dalam mengumpulkan informasi tentang kegiatan pesaing.Mengapa berinvestasi dalamCompetitive IntelligenceStrategi dan taktik yang dijalankan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitive dan mencapai keuntungan harus didukung dan dituntun oleh Intelligence yang sesuai. Kita harus mengetahui kemampuan pesaing kita dan fokus mereka serta mengidentifikasi rencana mana yang akan dilaksanakan untuk menyerang kompetitor.Ada beberapa gejala yang terjadi beberapa tahun terakhir yang meningkatkan kebutuhan akan sistem yang sistematik dari Competitive Intelligence.Meningkatnya kompetisiMeningkatnya ukuran pasar (globalisasi pasar)Meningkatnya kecepatan perubahan (deregulasi oleh pemerintah)Akses terhadap informasi yang bertambah tinggi (internet, intranet, dan ekstranet)Pembuatan mesin pencari (search engine) yang semakin canggihPeningkatan dalam teknologi yang memungkinkan desentralisasi sistem.Bertambahnya pengetahuan akan pentingnya kompetitor Intelligence.Tujuan membuat kegiatan Intelligence kompetitior tidak hanya untuk mengumpulkan informasi mengenai pesaing, tetapi juga untuk membantu mencapai keuntungan bisnis, kompetitif dan kemandirian.Kegunaan Intelligence yang kompetitif :Perencanaan strategisPenyesuaian rencanaPeringatan awalPromosi penjualanStrategi pendukungTindakan rencana kompetitifKunci menejemen akuntansi.Keuntungan Competitive IntelligenceDalam lingkungan yang kompetitif, ketahanan bergantung pada kesehatan bisnis. Bisnis yang sehat memiliki keunggulan kompetitif. Pemahaman akan arti keunggulan kompetitif dan apa yang dibutuhkan untuk mencapainya hanya dapat diperoleh dengan Competitive Intelligence yang berkualitas.Ramuan penting dari keunggulan kompetitif adalah pengetahuan akan peluang dan ancaman yang dimiliki pesaing, serta tidak kalah penting adalah pengetahuan akan kekuatan dan kelemahan relatif yang dimiliki pesaing terhadap bisnis kita.Ada banyak cara penggunaan Competitive Intelligence dalam rangka peningkatan kinerja bisnis, contohnya :Meningkatkan penjualanMengurangi penjualan pesaingMemperoleh harga yang tinggiMengurangi biayaMengurangi keuntungan pesaingMeningkatkan biaya pesaingMeningkatkan strategi bertahanIdentifikasi kesempatan joint venture atau pengambilalihanMempertahankan kemandirianMencegah kebocoran informasiIntelligence kompetitior dalam resesiKebutuhan akan Intelligence dan analisis kompetitor menjadi sangat penting ketika pasar berhenti berkembang dan bisnis akan saling memakan. Mengambil pangsa pasar pesaing membutuhkan Competitive Intelligence. Sebagai tambahan, dalam kondisi resesi, kesempatan akuisisi dengan harga yang dapat ditawar menjadi lebih tinggi.Kondisi resesi juga memberikan kesempatan untuk melemahkan pesaing selama perusahaan kita telah berusahan untuk memahami kelemahan pesaing.Radar PerusahaanDalam dunia kerja biasanya manajer senior buta akan pergerakan signifikan yang dilakukan pesaing. Untuk mengantisipasi ini maka dibutuhkan sebuah radar perusahaan untuk melihat kondisi saat ini dan masa yang akan datang, yang akan membuat mereka lebih sadar akan perubahan signifikan yang terjadi di dalam lingkungan yang kompetitif. Tujuannya adalah agar mampu menjawab pertanyaan berikut :Aktivitas signifikan apa yang sedang terjadi dalam lingkungan yang kompetitif?Aktivitas signifikan apa yang akan terjadi dalam lingkungan yang kompetitif dimasa depan ?Pengambil keputusan harus dibuat sadar akan peluang dan ancaman yang ada dan mampu mengantisipasinya dimasa depan. Dengan meningkatnya kesadaran bagi pengambil keputusan, maka diharapkan dapat mengambil tindakan untuk menyerang atau bertahan :Untuk meningkatkan pertahanannya terhadap pesaing dan ancaman yang muncul dari lingkungan.Untuk meningkatkan kemampuan memperoleh keunggulan kompetitif dan peluang yang ada dalam lingkungan.Radar ini juga dibutuhkan oleh perusahaan kecil sebagaimana perusahaan besarApa yang akan terjadi jika tidak berinvestasi dalam Competitive Intelligence ?Dalam lingkungan yang kompetitif, Competitive Intelligence tidak hanya berupa slogan nice-to-have tetapi adalah must-have. Tidak memiliki kegiatan Competitive Intelligence yang baik dapat memberikan dampak buruk. Dampak terburuknya adalah kehilangan waktu kerja sepanjang masa seperti yang dialami Forte pada tahun 1995 ketika Granada memenangkan persaingan dalam bisnis hotel. Forte merupakan hotel dengan jaringan terbesar di Eropa, yang telah berdiri selama 60 tahun oleh keluarga Forte. Tetapi ketika jumlah yang menginap semakin berkurang, terjadi permusuhan yang cepat dilancarkan selama dua tahun terhadap Forte. Akhirnya Granada memenangkan perang Intelligence dan Forte mengalami kegagalan Intelligence.Kegagalan Competitive IntelligencePerusahaan akan selalu menghadapi ancaman kegagalan dalam hal Intelligencesi. Kegagalan Intelligence terjadi ketika adanya pengabaian terhadap hal-hal yang signifikan bagi Competitive Intelligence, perusahaan akan melewatkan peluang penting atau penderitaan dari ancaman yang tidak terlihat. Ancaman yang tidak terlihat dapat membahayakan jika terjadi perubahan signifikan dari kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan.Kurang baiknya Competitive Intelligence dapat berakibat kepada kinerja perusahaan dalam hal kompetitif dan keuntungannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan layanan Intelligence EMP, kesalahan utama yang biasanya dihadapi antara lain :Peluang terabaikan :- Akuisisi- Masalah peluncuran pesaing- Keterlambatan pengiriman- Joint venture- Kemampuan memperoleh akuntan kunciAncaman tidak terlihat :- Joint venture- Masuknya pendatang baru- Produk baru- Perubahan harga

Perusahaan yang tidak memiliki kegiatan Competitive Intelligence karena berpikir bahwa fungsi tersebut tidak berguna, akan mengalami kegagalan Intelligence. Kegagalan ini mungkin terjadi saat ini atau masa yang akan datang.Trend Masa Depan dalam Perangkat, Teknik, dan PraktekSetelah 15 tahun berlalu, sejak reinkarnasi jaman modern, Competitive Intelligence dimulai untuk membangun dasar praktek dari prinsip dan proses. Hal ini akan membatu pemahaman yang lebih baik bagi senior manajer dan untuk membuat kegiatan Competitive Intelligence lebih sukses.Dalam 5 tahun kedepan Competitive Intelligence akan lebih terintegrasi kedalam strategi dan taktik bisnis melalui praktek. Di masa depan bisnis akan mengalami peningkatan apabila senior manajer mengetahui bagaimana cara menggunakan Competitive Intelligence.Faktor Kunci Sukses OverviewUntuk meningkatkan keberhasilan dari kegiatan Competitive Intelligence adalah dengan memperhatikan faktor kunci suksesnya yaitu 5P.1. Plan (Rencana)- Memikirkan strategi Competitive Intelligence yang tepat2. People (Orang)- Dapatkan orang yang tepat untuk bagian Competitive Intelligence- Memotivasi staf untuk menghasilkan apa yang dibutuhkan konsumen3. Position (Posisi)- Meyakinkan senior manajer untuk mendukung dan terlibat didalamnya- Mengintegrasikan Competitive Intelligence kedalam bisnis dan pengambilan keputusan4. Processes (Proses)- Melakukan analisis secara akurat dari pasar internal untuk Competitive Intelligence- Tentukan sumber yang tepat- Bangun jaringan antara karyawan- Gunakan bahan baku, sirkulasi, dan proses produksi yang tepat- Produksi produk intelligence yang tepat, bagus, dan sesuai target- Bangunan manajemen intelligence dan kemampuan komunikasi5. Performance (Kinerja)- Mengukur kinerja dari Competitive Intelligence- Dapatkan umpan balik dari pelanggan kunci.Plan : Memikirkan strategi intelligence persaingan yang tepatInformasi yang tepat dikumpulkan dari sumber yang benar, diproses dengan cara yang benar menggunakan teknik yang benar dan dikomunikasikan kepada orang yang tepat dengan cara yang baik dan waktu yang tepat untuk kemudian dianalisis dengan cara yang benar dan mengambil tindakan yang cocok.Keuntungan Competitive Intelligence hanya dapat dimaksimalkan dengan menerapkan strategi yang tepat, yang mungkin merupakan rangkuman dari pernyataan misi untuk kegiatan intelligence persaingan.Setiap perusahaan harus menentukan strategi yang paling cocok untuk competitive intelligence. Meskipun setiap strategi berbeda untuk setiap perusahaan, tetapi tetap harus meliputi beberapa komponen yaitu :Data intelligence apa yang harus dihasilkan dan untuk siapaDari mana sumber informasinya diperolehDihasilkan dari proses yang bagaimanaDidalam setiap komponen ini harus ada beberapa keseimbangan antara yang sesungguhnya dengan alternatif. Keseimbangan tersebut sebagai berikut.Target intelligence versus radar intelligenceStrategi intelligence persaingan yang baik harus memiliki keseimbangan yang baik antara target intelligence dan radar intelligence.Target intelligence dihasilkan untuk mengejar tujuan khusus yang telah ditetapkan atau untuk mendukung keputusan yang diambil secara individu, misalnya :Strategi rencana perusahaanRiset dan pengembangan pembuatan keputusanRencana pemasaran dan penjualanPeluncuran produk baruMemasuki pasar baruAkuisisi / mergerTarget intelligence dapat digunakan untuk menyerang (misalnya untuk menarik pelanggan pesaing) atau untuk bertahan (misalnya menghalangi masuknya pesaing kepada pasar kita).Radar intelligence fokus kepada kunci persaingan dan berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Radar intelligence akan memberikan dampak kepada penyusunan intelligence dengan tujuan mengidentifikasikan perubahan signifikan yang terjadi di lingkungan yang dapat memberikan dampak terhadap :Kekuataan dan kelemahan kompetitif sekarang dan masa depanPeluang dan ancaman sekarang dan masa depan (termasuk untuk mendapatkan peringatan awal dari pergerakan pesaing)Kebutuhan yang diinginkan versus penilaian pribadiTekanan lain yang harus dipecahkan dalam masalah strategi intelligence adalah antara kebutuhan konsumen yang sebenarnya dan perkiraan yang dibuat oleh manajer intelligence mengenai kebutuhkan konsumen yang sesungguhnya. Oleh karena itu sangat penting kegiatan intelligence agar berorientasi kepadacustomer driven. Konsumen sendiri selalu tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan, meskipun banyak pemikiran mampu memikirkannya.Meskipun konsumen mampu mengetahui apa yang mereka butuhkan pada saat itu, tetapi konsumen mungkin tidak dapat memperkirakan apa yang mereka butuhkan di masa depan. Oleh karena itu, manajer intelligence harus menyeimbangkan perkiraan antara yang dibutuhan konsumen dengan kebutuhan sekarang dan masa depan yang sebenarnya.Produksi untuk konsumen versus produksi untuk supplierKeseimbangan harus dicapai antara menghasilkan data intelligence untuk pembuat keputusan saja dan untuk seluruh bagian internal perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Oleh karena itu salah satu kunci keberhasilan dari kegiatan intelligence adalah membangun jaringan kerja internal. Salah satu tujuan membangun jaringan ini adalah untuk menyediakan sumber informasi yang berguna bagi bagian yang membutuhkannya.Menggunakan sumber internal versus menggunakan sumber eksternalSatu keputusan yang besar dalam membangun strategi intelligence adalah membuat keseimbangan antara sumber internal dan eksternal. Akhir-akhir ini banyak informasi yang berasal dari sumber elektronik digunakan oleh orang banyak karena kemudahan dan kenyamanannya. Tetapi bagaimanapun, manajer intelligence harus mampu menahan dari keinginan untuk menghabiskan anggaran pada sumber elektronik eksternal. Informasi mengenai pesaing yang sangat berguna biasanya berasal dari dalam perusahaan dan bukan dari luar.Informasi versus intelligenceAda perbedaan mendasar antara intelligence dengan informasi. Intelligence adalah informasi yang bernilai tambah, dan ada yang beranggapan bahwa intelligence adalah informasi yang dievaluasi. Disetiap perusahaan pasti akan ada selalu pasar untuk informasi dan intelligence. Contoh perbedaan ini dapat dilihat antara informasi dari berita dan hasil analisis.Fakta versus rumorManajer harus menyeimbangkan antara menghasilkan data intelligence yang mengandung rumor dan spekulasi dengan yang mengandung fakta data produksi atau penawaran.Ada dua cara mengelompokan informasi pesaing yaitu :Hard versus soft informasiKuantitatif versus kualitatif informasiHard atau faktual informasi biasanya muncul sebagai sebuah laporan yang terbagi-bagi, tidak uptodate, dan kadangkala tidak akurat. Contohnya adalah data statistik dan laporan keuangan. Sedangkan soft informasi biasanya berupa opini dan komentar yang masuk akal. Tetapi tentu saja sangat baik jika menghindarkan perbedaan hard/soft secara bersamaan.Perbedaan antara informasi kualitatif dan kuantitatif adalah salah satunya mengandung makna ganda (ambigu). Sebagai contoh, laporan pers menyatakan bahwa pesaing berniat untuk mengurangi kapasitas produksi sebesar 20%, dan ini mengandung makna kuantitatif. Tapi angka 20% mungkin berupa fakta baik itu mengandung opini atau rumor atau mungkin juga pendapat pribadi reporter.Efisiensi versus efektivitasTidak ada gunanya memiliki sistem hebat tanpa menghasilkan barang yang tepatManajer intelligence harus menyeimbangkan antara efisiensi dan efektifitas. Efisiens berarti mengumpulkan dan memproduksi data intelligence dengan cara yang benar. Sedangkan efektif berarti memproduksi data intelligence yang benar pada waktu yang tepat.Jika penekanan dari kegiatan intelligence adalah pada berita produksi, maka efisiensi adalah mendapatkan dan menyaring informasi mengenai data pesaing. Tapi jika target kerja yang menjadi tujuan utamanya, maka tujuannya adalah efektifitas.Keseimbangan antara efektifitas dan efisiensi akan berdampak terhadap alokasi sumber dalam kegiatan competitive intelligence. Target kerja intelligence biasanya lebih banyak menghabiskan waktu daripada dengan membahas berita, karena melibatkan lebih banyak kerja analisis.Competitive Intelligence yang Efektif :mengetahui keputusan bisnis apa yang akan diambilmengantisipasi keputusan bisnis utama untuk masa depan.mengetahui bagaimana menggunakan data intelligence.membangun rencana competitive intelligence untuk mengidentifikasikan :- apa yang relevan/sesuai- siapa yang harus menggunakan dan bagaimana caranya- bagaimana untuk mengawasi penggunanya.People : tempatkan orang yang tepat dalam competititve intelligence.Orang yang tepat, kemampuan yang tepatCompetitive Intelligence membutuhkan orang yang tepat atau akan menemui kegagalan. Yang dibutuhkan adalah orang dengan tingkat pengetahuan bisnis yang baik dan kemampuan komunikasi yang baik, seperti memadukan antara seorang pemimpin dengan tenaga penjual. Sikap yang harus mereka miliki yaitu keberanian (untuk mengatakan kebenaran), kemampuan diplomasi (mengatakan kebenaran dengan bijaksana), konsistensi (untuk terus mengatakan yang benar), dan cukup intelek untuk mengetahui kebenaran dari tangan pertama.Manager Competitive Intelligence harus memiliki kemampuan sebagai berikut :mengelola konsumen internalmengelola informasi penawaranmengelola proses poduksi data intelligence.Manager intelligence harus mempersiapkan diri untuk membangun kemampuan yang luas, mulai dari kemampuan organisasi dan manajemen proyek yang baik, hingga kemampuan manajerial yang dibutuhkan untuk mengelola sumber internal.Satu kesalahan terbesar dari konsep competititve intelligence adalah mengasumsikan bahwa butuh banyak orang yang berkualifikasi pendidikan formal bisnis, misalnya MBA. Tetapi dalam kenyataannya menajer intelligence membutuhkan beberapa orang kunci di setiap bagian, seperti : pengetahuan bisnis, kepemimpinan, manajemen, diplomasi, pendidikan, menulis, kemampuan berbicara, penjualan dan pemasaran. Dengan kata lain, manajer intelligence bukan hanya seorang yang spesialis. Selain itu manajer intelligence harus berusaha menciptakan merk untuk kegiatan mereka dengan logo dan nama yang cocok, karena hal ini akan memberikan identitas dan visi operasional.Tabel : menampilkan kemampuan individu yang dibutuhkan pada tiga kegiatan intelligence.SkillManaging internal customerManaging supplierManaging production

Sales and MarketingVV

InterviewingVV

WorkshopVVV

IntellectualVVV

PersonalVVV

Template constructionVV

Manual filling/organisationV

Sales dan marketing kemampuan mengetahui pasar dan penjualan pesaing.Interview kemampuan untuk mendapatkan kebutuhan data intelligence yang diabaikan oleh senior manajer dan kemampuan untuk mendapatkan sumber informasi pesaing dengan wawancara.Workshop kemampuan menggunakan sesi kumpul kelompok dengan berbagai cara untuk menolong orang untuk belajar, membuat keputusan bekerja sama.Intellectual skill kemampuan menganalisis dan mengartikan informasi untuk menghasilkan pemahaman yang baik.Personal skill kemampuan yang dibutuhkan untuk melaporkan dan memberitahukan kepada konsumen dan supplier.Template construction kemampuan untuk mendesain produk intelligence yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi dari konsumen.Manual filling/organisation kemampuan mengorganisasikan laporan dan informasi agar mudah dipahami dan dimengerti.Position : membuat competititve intelligence sebagai fungsi penting dalam bisnisIntegrasikan Competitive Intelligence kedalam bisnisKesalahan yang terjadi adalah menjadikan kegiatan competitive intelligence hanya sebagai kegiatan pendukung dan tidak dihubungkan dengan kegiatan utama perusahaan. Jika Competitive Intelligence ingin memberikan nilai tambah terhadap bisnis, maka kegiatan tersebut harus diintegrasikan kedalam kehidupan organisasi.Terintegrasi disini maksudnya ada dua, pertama adalah dalam pernyataan misi operasional Competitive Intelligence harus didasarkan pada pernyataan misi bisnis atau unit bisnis yang dilayaninya. Kedua, kegiatan tersebut harus terintegrasi penuh kedalam kegiatan organisasi.Beberapa hal yang harus terintegrasi dengan competitive intelligence, yaitu :Pernyataan misiTujuan bisnisPembuatan keputusanRencana bisnisProses bisnisOrang pembuat keputusanCompetititve intelligence memudahkan untuk mengidentifikasikan reaksi pesaing yang mungkin terjadi sehingga dapat meningkatkan kemampuan bisnis mencapai target. Dan tanpa competititve intelligence yang jelas, rencana bisnis sulit untuk mencapai tujuannya.Competititve intelligence harus terintegrasi kedalam struktur pengambilan keputusan bisnis, mulai dari rapat penjualan dan pemasaran hingga kepada rapat dewan direksi. Beberapa hal yang membutuhkan pengambilan keputusan :Proses perencanaan strategisProses alokasi modalProses penganggaranSelain itu competititve intelligence harus juga terintegrasi dengan proses mendasar dalam bisnis, seperti :Seleksi peluang : menentukan segmen dan target pasar.Desain solusi : riset dan pengembangan, produksi, dan pemasaranPenyampaian solusi : hubungan konsumen, pelayanan, kepuasan pelanggan.Akhirnya, competititve intelligence harus terintegrasi kepada berbagai tingkatan SDM yang terkait dengan penggunaan Competitive Intelligence.Dukungan dan keterlibatan senior manajemenDukungan dan keterlibatan senior manajemen sangat penting, karena tanpa keduanya kegiatan competititve intelligence akan kehilangan kredibilitas internalnya dan tidak mampu berbuat apa-apa. Salah satu indikator adanya dukungan senior manajer adalah memberikan peralatan yang berkualitas serta perangkat lunak yang sesuai. Selain itu senior manajemen juga harus memberikan anggaran tersendiri untuk kegiatan ini.Processes : lakukan dengan cara yang benarAnalisis akurat kepada pasar internal untuk competititve intelligenceMengetahui akan lokasi pasar merupakan dasar untuk menetapkan jenis bisnis baik itu barang maupun jasa. Hal yang sama juga berlaku untuk menetapkan competititve intelligence. Kekakuan analisis internal terhadap pasar internal dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan berikut :Apa yang dibutuhkan bisnis?Siapa konsumen untuk competititve intelligence?Mengapa mereka ingin atau butuh competititve intelligence?Apa yang competititve intelligence lakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen?Kapan dan bagaimana konsumen membutuhkan competititve intelligence?Sangat penting untuk menganalisis cara terbaik untuk menjawab pertanyaan diatas. Pertanyaan diatas akan dibahas lebih rinci pada bab selanjutnya.Mendapatkan sumber yang benarSumber informasi yang dipilih harus memenuhi syarat yaitu memiliki kualitas maksimal dengan biaya minimum (baik waktu maupun uang). Sumber informasi dapat diperoleh dari lingkungan eksternal dan internal. Informasi mengenai competititve intelligence internal/organisasi biasanya berada di dalam pikiran manajer, laporan internal, dan data komputer. Untuk menjaga data internal ini, manajer competititve intelligence harus membangun hubungan yang baik dengan SDM yang ada.Mendapatkan pola yang jelas mengenai sumber informasi berasal sangat penting, karena pola tersebut menentukan kevalidan informasi tersebut. Pola yang salah akan merusak kredibilitas perusahaan.Menggunakan bahan baku yang sesuaiMemproduksi barang intelligence dibutuhkan pemilihan bahan baku yang teliti, karena kualitas hasil (output) sangat tergantung kepada kejelasan dan kecocokan pemilihan bahan baku (input). Selain itu juga tergantung kepada kualitas aplikasi, karyawan dan proses yang berkaitan dengannya.Manajer intelligence harus mengetahui apa yang mereka produksi, untuk siapa dan mengapa, serta harus memproduksinya dengan cara yang efisien.Proses intelligence yang paling kritis adalah ketika menyampaikannya atau mengkomunikasikannya. Competititve intelligence harus dikomunikasikan secara tepat atau hal itu akan sia-sia. Kata tepat berarti tergantung kepada keadaan dan hubungan pribadi dari konsumen internal.Membuat sesuai dengan target produk intelligenceIntelligencesi dapat kita variasikan, asal tidak berlebihan. Produk intelligence untuk manajer harus dikhususkan hanya untuk manajer, jangan seperti menyediakan untuk umum yang biasanya panjang dan berbelit-belit, selain itu juga sulit dibaca hingga butuh waktu lama untuk memahaminya. Tetapi hal ini bukan berarti produk intelligence ini diciptakan hanya untuk satu orang.Yang terpenting bagi produk intelligence adalah kemampuannya untuk dapat disampaikan dengan berbagai cara. Beberapa cara yang mungkin dalam penyampaiannya :Berupa presentasi poin per poin.Berupa kertas laporanBerupa presentasi lisanMengukur dan mempublikasikan Competitive Intelligence yang suksesApa yang dapat diukur dapat dikelolaAda beberapa cara untuk mengukur competititve intelligence:Kualitas informasi internal yang dikumpulkanDigunakan oleh pengambil keputusan dan dampak keputusan tersebutPengulangan bisnis dari kunci keputusan tersebutKeterlibatannya di dalam rapat.Kecepatan untuk menanggapi permintaanSalah satu cara untuk mengukur berhasil atau tidak kegiatan competititve intelligence adalah dengan mengukur dampak dari keputusan yang diambil. Apakah memberikan hasil yang berbeda? Bagaimana dan apa yang berbeda yang disebabkan data intelligence? Berapa banyak rencana yang diterapkan didasarkan pada data intelligence? Salah satu keuntungan menetapkan target untuk Competitive Intelligence adalah pandangan kedepan yang jauh untuk menilai dampak dari intelligence.Beberapa ciri kegiatan Competitive Intelligence yang efektif, yaitu :Mengetahui keputusan bisnis apa yang akan diambil,Mampu antisipasi keputusan yang akan diambil di masa depan,Mengetahui bagaimana data Competitive Intelligence yang dikumpulkan digunakan.Mampu menganalisis secara hati-hati jurang pemisah antara intelligence yang dibutuhkan dan intelligence bisnis yang telah terjadi.Menghidari kesalahan intelligenceSelain ada faktor kunci sukses kegiatan competititve intelligence, ada juga faktor kunci kegagalannya. Kegagalan intelligence muncul dari rendahnya kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan intelligence. Kegagalan tersebut dapat disebabkan salah satu atau beberapa dari tiga komponen kerja intelligence :Kegagalan inputKegagalan outputKegagalan prosesKegagalan input- Memilih target yang salah- Memilih kebutuhan kunci intelligence yang salah- Mengambil sumber salah- Mengumpulkan terlalu banyak informasi- Rendahnya penyaringan- Masalah dengan kemampuan SDM- Tidak dibangunnya jaringan kerja internalKegagalan output- Kurangnya keterlibatan senior manajemen atau menempatkan manager yang salah- Menghasilkan produk intelligence yang salah (dalam hal volume, kualitas, kecocokan dan waktunya)- Rendahnya komunikasi- Mengabaikan kemampuan SDMKegagalan proses- Rendahnya sistem penyimpanan dan pengadaan.- Analisis yang terlalu banyak atau terlalu sedikit- Metode produksi yang tidak efisien- Mengabaikan kemampuan SDM- Tidak membangun jaringan kerja internal.Untuk menghindari kegagalan tersebut ada beberapa pelajaran yang harus dipelajari yaitu Di atas segalanya, pembuat keputusan harus mempersiapkan tindakan dengan dasar intelligence yang telah dihasilkan secara teliti untuk tujuan yang telah ditetapkan

COMPETITIVE INTELLIGENCE(2)Posted onApril 20, 2007byklatensolojogja|Leave a commentBAGAIMANA UNTUK MENCIPTAKAN KEGIATAN COMPETITIVE INTELLIGENCE YANG SUKSESFaktor Kunci Sukses OverviewUntuk meningkatkan keberhasilan dari kegiatan Competitive Intelligence adalah dengan memperhatikan faktor kunci suksesnya yaitu 5P.1. Plan (Rencana)-Memikirkan strategi Competitive Intelligence yang tepat2. People (Orang)-Dapatkan orang yang tepatuntuk bagian Competitive Intelligence-Memotivasi staf untuk menghasilkan apa yang dibutuhkan konsumen3. Position (Posisi)-Meyakinkan senior manajer untuk mendukung dan terlibat didalamnya-Mengintegrasikan Competitive Intelligence kedalam bisnis dan pengambilan keputusan4. Processes (Proses)-Melakukan analisis secara akurat dari pasar internal untuk Competitive Intelligence-Tentukan sumber yang tepat-Bangun jaringan antara karyawan-Gunakan bahan baku, sirkulasi, dan proses produksi yang tepat-Produksi produk intelligence yang tepat, bagus, dan sesuai target-Bangunan manajemen intelligence dan kemampuan komunikasi5. Performance (Kinerja)-Mengukur kinerja dari Competitive Intelligence-Dapatkan umpan balik dari pelanggan kunci.Plan : Memikirkan strategi intelligence persaingan yang tepatInformasi yang tepat dikumpulkan dari sumber yang benar, diproses dengan cara yang benar menggunakan teknik yang benar dan dikomunikasikan kepada orang yang tepat dengan cara yang baik dan waktu yang tepat untuk kemudian dianalisis dengan cara yang benar dan mengambil tindakan yang cocok.Keuntungan Competitive Intelligence hanya dapat dimaksimalkan dengan menerapkan strategi yang tepat, yang mungkin merupakan rangkuman dari pernyataan misi untuk kegiatan intelligence persaingan.Setiap perusahaan harus menentukan strategi yang paling cocok untuk competitive intelligence. Meskipun setiap strategi berbeda untuk setiap perusahaan, tetapi tetap harus meliputi beberapa komponen yaitu :Data intelligence apa yang harus dihasilkan dan untuk siapaDari mana sumber informasinya diperolehDihasilkan dari proses yang bagaimanaDidalam setiap komponen ini harus ada beberapa keseimbangan antara yang sesungguhnya dengan alternatif. Keseimbangan tersebut sebagai berikut.Target intelligence versus radar intelligenceStrategi intelligence persaingan yang baik harus memiliki keseimbangan yang baik antara target intelligence dan radar intelligence.Target intelligence dihasilkan untuk mengejar tujuan khusus yang telah ditetapkan atau untuk mendukung keputusan yang diambil secara individu, misalnya :Strategi rencana perusahaanRiset dan pengembangan pembuatan keputusanRencana pemasaran dan penjualanPeluncuran produk baruMemasuki pasar baruAkuisisi / mergerTarget intelligence dapat digunakan untuk menyerang (misalnya untuk menarik pelanggan pesaing) atau untuk bertahan (misalnya menghalangi masuknya pesaing kepada pasar kita).Radar intelligence fokus kepada kunci persaingan dan berusaha untuk mengetahui apa yang terjadi di luar sana. Radar intelligence akan memberikan dampak kepada penyusunan intelligence dengan tujuan mengidentifikasikan perubahan signifikan yang terjadi di lingkungan yang dapat memberikan dampak terhadap :Kekuataan dan kelemahan kompetitif sekarang dan masa depanPeluang dan ancaman sekarang dan masa depan (termasuk untuk mendapatkan peringatan awal dari pergerakan pesaing)Kebutuhan yang diinginkan versus penilaian pribadiTekanan lain yang harus dipecahkan dalam masalah strategi intelligence adalah antarakebutuhan konsumen yang sebenarnya dan perkiraan yang dibuat oleh manajer intelligence mengenai kebutuhkan konsumen yang sesungguhnya. Oleh karena itu sangat penting kegiatan intelligence agar berorientasi kepadacustomer driven. Konsumen sendiri selalu tidak mengetahui apa yang mereka butuhkan, meskipun banyak pemikiran mampu memikirkannya.Meskipun konsumen mampu mengetahui apa yang mereka butuhkan pada saat itu, tetapi konsumen mungkin tidak dapat memperkirakan apa yang mereka butuhkan di masa depan. Oleh karena itu, manajer intelligence harus menyeimbangkan perkiraan antara yang dibutuhan konsumen dengan kebutuhan sekarang dan masa depan yang sebenarnya.Produksi untuk konsumen versus produksi untuk supplierKeseimbangan harus dicapai antara menghasilkan data intelligence untuk pembuat keputusan saja dan untuk seluruh bagian internal perusahaan dalam melakukan kegiatannya. Oleh karena itu salah satu kunci keberhasilan dari kegiatan intelligence adalah membangun jaringan kerja internal. Salah satu tujuan membangun jaringan ini adalah untuk menyediakan sumber informasi yang berguna bagi bagian yang membutuhkannya.Menggunakan sumber internal versus menggunakan sumber eksternalSatu keputusan yang besar dalam membangun strategi intelligence adalah membuat keseimbangan antara sumber internal dan eksternal. Akhir-akhir ini banyak informasi yang berasal dari sumber elektronik digunakan oleh orang banyak karena kemudahan dan kenyamanannya. Tetapi bagaimanapun, manajer intelligence harus mampu menahan dari keinginan untuk menghabiskan anggaran pada sumber elektronik eksternal. Informasi mengenai pesaing yang sangat berguna biasanya berasal dari dalam perusahaan dan bukan dari luar.Informasi versus intelligenceAda perbedaan mendasar antara intelligence dengan informasi. Intelligence adalah informasi yang bernilai tambah, dan ada yang beranggapan bahwa intelligence adalah informasi yang dievaluasi. Disetiap perusahaan pasti akan ada selalu pasar untuk informasi dan intelligence. Contoh perbedaan ini dapat dilihat antara informasi dari berita dan hasil analisis.Fakta versus rumorManajer harus menyeimbangkan antara menghasilkan data intelligence yang mengandung rumor dan spekulasi dengan yang mengandung fakta data produksi atau penawaran.Ada dua cara mengelompokan informasi pesaing yaitu :Hard versus soft informasiKuantitatif versus kualitatif informasiHard atau faktual informasi biasanya muncul sebagai sebuah laporan yang terbagi-bagi, tidak uptodate, dan kadangkala tidak akurat. Contohnya adalah data statistik dan laporan keuangan. Sedangkan soft informasi biasanya berupa opini dan komentar yang masuk akal. Tetapi tentu saja sangat baik jika menghindarkan perbedaan hard/soft secara bersamaan.Perbedaan antara informasi kualitatif dan kuantitatif adalah salah satunya mengandung makna ganda (ambigu). Sebagai contoh, laporan pers menyatakan bahwa pesaing berniat untuk mengurangi kapasitas produksi sebesar 20%, dan ini mengandung makna kuantitatif. Tapi angka 20% mungkin berupa fakta baik itu mengandung opini atau rumor atau mungkin juga pendapat pribadi reporter.Efisiensi versus efektivitasTidak ada gunanya memiliki sistem hebat tanpa menghasilkan barang yang tepatManajer intelligence harus menyeimbangkan antara efisiensi dan efektifitas. Efisiens berarti mengumpulkan dan memproduksi data intelligence dengan cara yang benar. Sedangkan efektif berarti memproduksi data intelligence yang benar pada waktu yang tepat.Jika penekanan dari kegiatan intelligence adalah pada berita produksi, maka efisiensi adalah mendapatkan dan menyaring informasi mengenai data pesaing. Tapi jika target kerja yang menjadi tujuan utamanya, maka tujuannya adalah efektifitas.Keseimbangan antara efektifitas dan efisiensi akan berdampak terhadap alokasi sumber dalam kegiatan competitive intelligence. Target kerja intelligence biasanya lebih banyak menghabiskan waktu daripada dengan membahas berita, karena melibatkan lebih banyak kerja analisis.Competitive Intelligence yang Efektif :mengetahui keputusan bisnis apa yang akan diambilmengantisipasi keputusan bisnis utama untuk masa depan.mengetahui bagaimana menggunakan data intelligence.membangun rencana competitive intelligence untuk mengidentifikasikan :-apa yang relevan/sesuai-siapa yang harus menggunakan dan bagaimana caranya-bagaimana untuk mengawasi penggunanya.People : tempatkan orang yang tepat dalam competititve intelligence.Orang yang tepat, kemampuan yang tepatCompetitive Intelligence membutuhkan orang yang tepat atau akan menemui kegagalan. Yang dibutuhkan adalah orang dengan tingkat pengetahuan bisnis yang baik dan kemampuan komunikasi yang baik, seperti memadukan antara seorang pemimpin dengan tenaga penjual. Sikap yang harus mereka miliki yaitu keberanian (untuk mengatakan kebenaran), kemampuan diplomasi (mengatakan kebenaran dengan bijaksana), konsistensi (untuk terus mengatakan yang benar), dan cukup intelek untuk mengetahui kebenaran dari tangan pertama.

Gambar Kemampuan kunci untuk Competitive IntelligenceManager Competitive Intelligence harus memiliki kemampuan sebagai berikut :mengelola konsumen internalmengelola informasi penawaranmengelola proses poduksi data intelligence.

Manager intelligence harus mempersiapkan diri untuk membangun kemampuan yang luas, mulai dari kemampuan organisasi dan manajemen proyek yang baik, hingga kemampuan manajerial yang dibutuhkan untuk mengelola sumber internal.Satu kesalahan terbesar dari konsep competititve intelligence adalah mengasumsikan bahwa butuh banyak orang yang berkualifikasi pendidikan formal bisnis, misalnya MBA. Tetapi dalam kenyataannya menajer intelligence membutuhkan beberapa orang kunci di setiap bagian, seperti : pengetahuan bisnis, kepemimpinan, manajemen, diplomasi, pendidikan, menulis, kemampuan berbicara, penjualan dan pemasaran. Dengan kata lain, manajer intelligence bukan hanya seorang yang spesialis. Selain itu manajer intelligence harus berusaha menciptakan merk untuk kegiatan mereka dengan logo dan nama yang cocok, karena hal ini akan memberikan identitas dan visi operasional.Tabel : menampilkan kemampuan individu yang dibutuhkan pada tiga kegiatan intelligence.SkillManaging internal customerManaging supplierManaging production

Sales and MarketingVV

InterviewingVV

WorkshopVVV

IntellectualVVV

PersonalVVV

Template constructionVV

Manual filling/organisationV

Sales dan marketing kemampuan mengetahui pasar dan penjualan pesaing.Interview kemampuan untuk mendapatkan kebutuhan data intelligence yang diabaikan oleh senior manajer dan kemampuan untuk mendapatkan sumber informasi pesaing dengan wawancara.Workshop kemampuan menggunakan sesi kumpul kelompok dengan berbagai cara untuk menolong orang untuk belajar, membuat keputusan bekerja sama.Intellectual skill kemampuan menganalisis dan mengartikan informasi untuk menghasilkan pemahaman yang baik.Personal skill kemampuan yang dibutuhkan untuk melaporkan dan memberitahukan kepada konsumen dan supplier.Template construction kemampuan untuk mendesain produk intelligence yang akan digunakan untuk mendapatkan informasi dari konsumen.Manual filling/organisation kemampuan mengorganisasikan laporan dan informasi agar mudah dipahami dan dimengerti.

Competitive review - Presentation Transcript (sample)1. Competitive Review Indomie Menar Rizie Gusman Hawa2. Indomie adalah merek mi instan populer di Indonesia, diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Diluncurkan pada tahun 1982 oleh Sudono Salim. Selain di Indonesia, Indomie juga dijual di luar negeri, aantara lain Amerika Serikat, Australia, Asia, Afrika dan negara-negara Eropa. Di Indonesia, sebutan "Indomie" juga umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.3. Produk Unggulan Indomie4. Strength Indomie hadir sejak tahun 1982 menjadi nilai tersendiri di hati masyarakat karena brand nya sudah lama melekat di kepala konsumen bahkan menjadi bran equity dikepala orang yang menyebutkan bahwa indomie adalah sebuah sebutan untuk mi instan.5. *testimonial Indomie pas banget sama lidah Indonesia - Karina Dari kecil gw suka makan itu - Mawar Gw kalo makan Indomie, gak pernah cukup satu - Reza Pas banget harganya buat kantong gw - Rizie Gw gak kebayang hidup gw tanpa Indomie - Rendy6. Threads VS7. Pangsa pasar mie instan yang selama ini dikuasai oleh Indomie sejak tahun 1982, mulai digoyang sejak kehadiran mie sedaap pada tahun 2003 dengan harga yang lebih murah dan rasa yang bersaing, walau jelas masih unggul namun dipasar nasional persentase keunggulannya mulai berkurang, hal ini tentuyang menjadi perhatian pihak indofood, walaupun Indomie sudah punya keunggulan yakni brand image yang telah melekat di pikiran masyarakat. Dari segi produk, mie sedaap unggul di bawang goreng kriuk nya yang memberikan rasa baru bagi penggemar mie instan yang bosan dengan Indomie.8. Sejak kemunculan Mie Sedaap sebagai kompetitor baru, Indomie yang menjadi market share dalam penjualannya hingga mencapai 90%, kini mengalami penurunan hingga hanya diangka 70%9. Kegiatan Trade Marketing yang agresif memang menjadi ciri khas Wings dalam mempenetrasi pasar. Strategi ini sangat sukses membuat Mie Sedaap beredar dan memakan share Indomie. Setelah menyerang kemana-mana, tampaknya Mie Sedaap mulai melirik Penjual Indomie yang belum tersentuh oleh mereka. Misalnya warung-warung mie.10. Weakness Sebagai Brand yang sudah lama eksis di Indonesia, Indomie menjadi terbuai akan kenyamanannya menjadi posisi teratas dan dominan tanpa banyak persaingan dari kompetitor lain. Media promosi yang itu-itu saja dan bentuk iklan yang membosankan, membuat Indomie membutuhkan media promo yang baru.11. Indomie selama ini mempunyai TA yaitu sebuah keluarga yang gemar memakan indomie. Padahal, umumnya dalam keluarga yang sadar pendidikan dan umumnya di kota besar, mereka tidak selalu menjadikan Indomie sebagai menu makanannya. Mereka menyadari bahwa mie instant tidak baik di konsumsi terlalu sering karena indomie mengandung tartazine yang tidak baik jika di konsumsi terus menerus.12. Indomie pernah menggandeng kalangan remaja SMA untuk menjadi target audience-nya. Hal itu cukup menarik, namun Indomie kurang spesifik dalam melirik pangsa pasar.13. Lalu bagaimana Indomie tetap bertahan dengan ancaman persaingan dari Mie Sedaap?14. Opportunity Karena weakness yang telah disebutkan sebelumnya, Indomie perlu membuat target audience baru yang lebih spesifik dan jelas.15. Siapakah Mereka?16. Anak kostan17. 18. WHY????19. Target Audience Data Demografis Jenis kelamin: Lelaki dan Perempuan Umur: 18 - 24 tahun Pekerjaan: Mahasiswa Tempat tinggal: Kost-an SES: B20. Data Psikografis Mahasiswa yang mendapat uang bulanan dari orang tuanya sehingga mereka harus pandai-pandai mengirit uang tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan harganya yang terjangkau oleh mereka, Indomie menjadi pilihan untuk menu makan sehari-hari.21. Preposisi Dari analisa yang disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya brand Indomie masih menempel di mayoritas konsumennya, hanya saja bombardir dari pesaingnya yaitu Mie Sedaap membuat Indomie harus merasa was was akan eksistensinya, untuk itu Indomie harus membuat target audience yang lebih spesifik, yaitu target yang memang benar-benar merupakan konsumen Indomie sebenar-benarnya; dalam hal ini mahasiswa sebagai anak kostan menjadi jawabannya.22. Terima Kasih