social intelligence

54
1

Upload: irul-uls

Post on 02-Jul-2015

67 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Social Intelligence

1

Page 2: Social Intelligence

PROLOG: Menyingkapkan Ilmu Baru

Kita memang tercipta untuk saling berhubungan

Otak itu suka bergaul!Interaksi sosial- membentuk

pengalaman “kita” tapi juga “biologi” kita

2

Page 3: Social Intelligence
Page 4: Social Intelligence

PrologHubungan antar otak : pedang bermata

duaHubungan positif berdampak pada kesehatanHubungan negatif berfungsi sebagai racun

yang bekerja perlahan dalam tubuh kita.

Page 5: Social Intelligence

PrologPrologEmotional IntelligenceEmotional Intelligence Social IntelligenceSocial Intelligence

Fokusnya: serangkaian Fokusnya: serangkaian kemampuan penting kemampuan penting yang ada di dalam diri yang ada di dalam diri kita sebagai individu, kita sebagai individu, kemampuan untuk kemampuan untuk mengelola emosi mengelola emosi sendiri dan potensi sendiri dan potensi batiniah untuk relasi batiniah untuk relasi yang positif dengan yang positif dengan orang lain.orang lain.

Fokusnya : menjelajahi Fokusnya : menjelajahi wilayah kehidupan wilayah kehidupan manusia yang sama dari manusia yang sama dari sudut pandang yang sudut pandang yang berbeda, yakni: pada berbeda, yakni: pada momen-momen amat momen-momen amat singkat yang terjadi singkat yang terjadi ketika berinteraksi, ketika berinteraksi, karena momen itu karena momen itu memilikikonsekuensi memilikikonsekuensi mendalam, yakni mendalam, yakni bagaimana kita bagaimana kita menciptakan satu menciptakan satu momen ke momen lain, momen ke momen lain, melalui jumlah seluruh melalui jumlah seluruh momen ini.momen ini.

Page 6: Social Intelligence

Pertanyaan-pertanyaan yang dibahas:1. Apakah yang menjadikan seorang psikopat manipulatif

yang berbahaya?2. Bisakah kita melakukannya dengan lebih baik dalam

membantu anak anak kita untuk tumbuh berkembang menjadi bahagia?

3. Apakah yang menjadikan perkawinan itu suatu landasan yang positif?

4. Bisakah relasi kia dengan orang lain melindungi kita dari penyakit?

5. Bagaimana seorang guru atau pemimpin bisa membuat otak para murid atau karyawab mampu melakukan hal hal terbaik?

6. Apa yang membuat kelompok2 yang saling membenci bisa hidup bersama dengan damai?

7. Masyarakat macam apa yag mampu kita bangun, dan apa sebenarnya yang sungguh sungguh penting dalam kehidupan kita bersama?

Page 7: Social Intelligence

Prolog: Korosi SosialProlog: Korosi Sosial

Relasi manusia Relasi manusia sedang sedang

bermasalah:bermasalah:Tekanan Tekanan

ekonomi, acuh ekonomi, acuh tak acuh akibat tak acuh akibat TV, kehilangan TV, kehilangan

waktu waktu bersama, TI bersama, TI

yang yang “mengisolasi” “mengisolasi” relasi (i-pod, relasi (i-pod, headphones, headphones,

internet-email)internet-email)

Betapa Betapa penting penting hubungahubungan positif n positif dengan dengan orang orang lainlain

(SAINS)(SAINS)

Page 8: Social Intelligence

Prolog: Temuan Ilmu Syaraf SosialProlog: Temuan Ilmu Syaraf Sosial(social neuroscience)(social neuroscience)Dinamika hubungan syaraf antar manusia;1.Sel Spindle, bertindak paling cepat, memandu

keputusan sosial yang secepat kilat, terbukti terdapat lebih banyak dalam otak manusia dibandingkan dalam spesies lain.

2.Neuron neuron cermin merasakan gerakan yang akan dilakukan orang lain dan merasakan perasaan mereka, secara instan mempersiapkan kita untuk meniru gerakan itu dan merasakan bersama mereka.

3.Otak pria mengeluarkan zat kimia dopamin yang membangkitkan rasa senang saat dia dipandang oleh mata perempuan yang menarik hatinya.

Page 9: Social Intelligence
Page 10: Social Intelligence

BAGIAN I.BAGIAN I.TERCIPTA UNTUK SALING TERCIPTA UNTUK SALING

BERHUBUNGANBERHUBUNGAN

1.1. Ekonomi EmosiEkonomi Emosi Jalan rendah sentral penularan:

emosi Penggerak suasana hati

(kebahagiaan-konsekuensi biologis Terjangkit emosi Radar akan ketidaktulusan Kejatuhan seorang Casanova Cinta kekuasaan dan Empati2.2. Resep untuk Hubungan BaikResep untuk Hubungan Baik Pijar Simpatico Selaras Penjaga Waktu Batiniah Percakapan proto

3. Wifi syaraf. Wifi syaraf Cermin syaraf Keunggulan Wajah Bahagia Perang Meme Kegilaan kerumunan orang4. Naluri untuk Altruisme4. Naluri untuk Altruisme Ketika perhatian harus diberikan Menemukan gelombang yg tepat Belas kasih naluriah Malaikat di bumi Perdebatan Klasik

Page 11: Social Intelligence

BAGIAN I.BAGIAN I.TERCIPTA UNTUK SALING TERCIPTA UNTUK SALING BERHUBUNGANBERHUBUNGAN

55. Anatomi Saraf ciuman. Anatomi Saraf ciuman Kecepatan jalan rendah Apa yang kita lihat ia melihat Pilihan pilihan jalan tinggi Amarah ekonomis “Tidak” pada impuls Setelah dipikir2 lagi Merekayasa ulang jalan rendah

6. Apakah Kecerdasan Sosial6. Apakah Kecerdasan Sosial

kesadaran sosial, apa yang kitar rasakan tentang orang lain, dan fasilitas sosial apa yang kemudian kita lakukan dengan kesadaran itu

Empati dasarPenyelarasanKetepatan EmpatikKognisi SosialSinkroniPresentasi diriPengaruhKepedulianMendidik jalan rendah

Page 12: Social Intelligence

http://www.myemotionaliq.com/images/moa-brain-pic-1.gif

Page 13: Social Intelligence

http://www.calresco.org/cs2000/brain.gif

Page 14: Social Intelligence
Page 15: Social Intelligence

Bagaimana kemampuan-kemampuan Bagaimana kemampuan-kemampuan Kecerdasan Sosial Cocok dengan Model Kecerdasan Sosial Cocok dengan Model

Kecerdasan Emosi?Kecerdasan Emosi?

KECERDASAN EMOSIKECERDASAN EMOSI KECERDASAN SOSIALKECERDASAN SOSIAL

KESADARAN DIRIKESADARAN DIRI KESADARAN SOSIAL;KESADARAN SOSIAL;Empati DasarEmpati DasarKetepatan EmpatikKetepatan EmpatikMendengarkanMendengarkanPemahaman SosialPemahaman Sosial

MANAJEMEN DIRIMANAJEMEN DIRI FASILITAS SOSIAL (Manajemen Relasi)FASILITAS SOSIAL (Manajemen Relasi)SinkroniSinkroniPresentasi DiriPresentasi DiriPengaruhPengaruhKeprihatinanKeprihatinan

SoQ = kemampuan non kognitif karena SoQ = kemampuan non kognitif karena mencampur berbagai kemampuanmencampur berbagai kemampuan

Page 16: Social Intelligence

How Social Intelligence Abilities Fit into the Emotional Intelligence Model?

EMOTIONAL EMOTIONAL INTELLIGENCEINTELLIGENCE

SOCIAL INTELLIGENCESOCIAL INTELLIGENCE

Self Awareness Self Awareness Social awarenessSocial awarenessPRIMAL EMPATHYPRIMAL EMPATHYEMPATHIC ACCURACYEMPATHIC ACCURACYATTUNEMENTATTUNEMENTSOCIAL COGNITIONSOCIAL COGNITION

Self- ManagementSelf- Management Social Facility (or Social Facility (or Relationship Management)Relationship Management)SynchronySynchronySelf PresentationSelf PresentationInfluenceInfluenceConcernConcern

Page 17: Social Intelligence

Self-managementSelf-management Relationship managementRelationship management

Page 18: Social Intelligence

http://www.taodehaas.com/uploads/files/emotionalintelligencemodel.gif

Page 19: Social Intelligence

Kesadaran SosialSpektrum yang merentang :dari secara instan merasa keadaan batiniah

orang lain sampai memahami perasaan dan pikiirannya

untuk “mendapatkan” situasi sosial yang rumit.

Page 20: Social Intelligence

Kesadaran SosialKesadaran Sosial1. Empati Dasar:

Perasaan dengan orang lain;merasakan isyarat-isyarat emosi non verbal

2. Penyelarasan: Mendengarkan dengan penuh reseptivitas,

menyeleraskan diri pada seseorang3. Ketepatan Empatik:

memahami pikiran, perasaan dan maksud orang lain4. Pengertian sosial:

mengetahui bagaimana dunia sosial bekerja

Page 21: Social Intelligence

Empati Dasar Empati Dasar (115)

Tidak mungkin tidak, kita akan mengkomunikasikan emosi kita kepada orang lain, juga kalau kita tekan sekalipun.

Empati itu berlangsung cepat, spontan atas isyarat non verbal terhadap “situasi lain” (e.g.potret)

Kemampuan orang untuk menyimpulkan “emosi’ melalui pandangan mata menentukan “bakat empatinya”.

Page 22: Social Intelligence

Penyelarasan (117)Perhatian yang melampaui empati sesaat ke

kehadiran yang bertahan untuk memperlancar hubungan baik.

Perhatian kepada seseorang dan mendengarkan sepenuhnya, berusaha memahamiorang lain lebih daripada menyampaikan maksud kita.

Gaya bicara memberi isyarat kemampuan dsar untuk mendengarkan secara mendalam.

Page 23: Social Intelligence

“Mendengarkan”Menuntut saya untuk menyelaraskan perasaan

saya terhadap perasaan Anda, membiarkan Anda berbicara, dan memungkinkan percakapan untuk mengikuti rute yang kita tentukan bersama.

Bagaimana merespons pembicaraan dan bagaimana memahami perasaan orang lain.

Tantangan “mendengarkan” maksimal sulit dalam “jaman multitasking”, yang tidak mem-”fokus”

Mendengarkan sepenuhnya: memaksimalkan sinkroni psikologis sehingga emosi menjadi selaras.

Page 24: Social Intelligence

Ketepatan Empatik (120)Kecakapan paling esensial dalam kecerdasan

sosial.Kemampuan “Ketepatan empatik” dapat

membedakan: penasihat paling cerdik, pejabat paling diplomatis, negosiator paling efektif, politik paling dapat dipilih, penjual paling produktif, guru paling sukses, terapis paling berwawasan.”

Ketepatan empatik dibangun berdasar EMPATI DASAR dan PENGERTIAN EKSPLISIT tentang PERASAAN DAN PIKIRAN orang lain.

Page 25: Social Intelligence

Kognisi SosialAspek ke-4 Kesadaran antar pribadi: Bagaimana

dunia sosial itu sebenarnya bekerja!Orang yang memiliki kemampuan “kognisi sosial”

tahu “harapan dari situasi sosial yang ada” misalnya soal etiket, isyarat sosial, siapa yang mungkin paling berkuasa dalam sebuah kelompok.

Kognisi sosial diwujudkan dalam (a) kemampuan untuk menemukan solusi pada

dilema sosial: makan bersama dengan “rival” (b) Kemampuan memahami arus halus dari dunia

yang berubah dalam hubungan antarpribadi dan peristiwa sosial

Page 26: Social Intelligence

Jadi…Ketepatan empatik berdasarkan pada

kemampuan mendengarkan dan berempati.Ketiganya meningkatkan kognisi sosial.

Maka kesadaran antar pribadi landasan untuk fasilitas sosial (manajemen antar pribadi): sinkroni, presentasi diri, pengaruh dan kepedulian

Page 27: Social Intelligence
Page 28: Social Intelligence

Sinkroni (123)Kemampuan untuk bergak dengan anggun

melalui tarian nonverbal bersama orang lain.Sinkroni menentukan kompetensi sosial, dan

menyelaraskan relasi“Menjadi selaras”: membaca isyarat

nonverbal secara instan dan bedasarkan hali tu, bertindak-tanpa harus berpikir lebih dahulu.

Contoh: Bagaimana kita tersenyum, mengangguk, pada waktu yang tepat untuk semata mata mengarahkan tubuh kita pada orang lain.

Kurang “sinkronisasi” dissemia = pada anak yang mengalami “penolakan”. Pada orang dewasa: kesulitan mengawali relasi baru.

Page 29: Social Intelligence

Presentasi diri (125)Nampak dalam diri orang berkarisma,

sehingga orang itu mampu untuk membawa orang lain ke arah sinkronisasi dengan irama mereka dan memikat perasaan mereka

Tuntutan: mahir untuk mengendalikan dan menutupi ekspresi emosi, sehingga lahir kepercayaan diri dalam hampir segala situasi sosial dan memiliki kemampuan bertindak pada tempatnya.

Page 30: Social Intelligence

Pengaruh (128)Melibatkan pengungkapan diri kita sendiri,

dengan cara yanga menghasilkan hasil sosial yang diinginkan, seperti membuat orang merasa nyaman.

Orang yang mahir berekspresi dipandang sebagai orang percaya diri dan mudah disukai, dan memberi kesan lebih menyenangkan.

Kesadaran sosial menjadi panduan untuk bertindak: mengenali situasi, bahkan dengan cara “berpurapura tidak memperhatikan” sekalipun.

Page 31: Social Intelligence

Kepedulian (130)Kepedulian menuntut tidak sekedar berempati

tetapi juga bertindak secara efektif.Mereka yang secara fisiologis tergerak oleh

kesusahan dalam diri orang lain, amat rentan terhadap penularan emosi dalam rentang ini, adalah mereka yang tergerak untuk menolong.

Mereka yang sulit empatik, mereka juga sulit peduli.

Kepedulian: impuls yang ada pada akar profesi menolong (e.g. dokter, karya sosial)

Kepedulian mencerminkan kemampuan berbelas kasih.

Kepedulian kurang dimiliki oleh orang yang antisosial (berakar pada anak 5-7 th, yang tidak gelisah melihat kesusahan ibunya)

Page 32: Social Intelligence
Page 33: Social Intelligence

BAGIAN II. IKATAN YANG PUTUSBAGIAN II. IKATAN YANG PUTUS1. Anda dan Sesuatu Aku & Kamu (Empati) vs Aku & Sesuatu

(objektivasi) Merasa dirasakan Kegunaan Sesuatu Rasa Sakit karena penolakan: depresi sosial,

ketidakbahagian karena relasi terancam dan terganggu Empati atau Proyeksi? Bagaimana membedakan proyeksi

senidir –secara teknis, “kontratrasferensi” dari empati sejati: mana perasaan berasal dari sesama, dan mana perasaan dari sejarahnya sendiri. Akhirnya dalam empati sejati: dibedakan Aku-Kamu, atau Aku-Sesuatu (orang lain sebagai sasaran proyeksi kebutuhan diri)

2. Tiga Sekawan Kelam: Sang Narsisis: Mimpi kejayaan Machiavellian Psikopat3. Buta Pikiran: : Monyet Jahat dan Memahami Monyet Jahat dan Memahami

orang lainorang lain33

Page 34: Social Intelligence

Relasi Kamu-Aku-SesuatuJenis relasi Aku <> Kamu Aku <> Sesuatu

perilaku EmpatiAmae (Bhs jepang); empati yang diandaikan, dan ditindaki, tanpa menarih perhatian pada dirinya sendiri

Objektivasi; orang lain sarana pemenuhan kebutuhanku saja.

kepentingan Relasi yang hangat (nourishing relation)

Rutinitas, penelitian yang bebas emosi labil

kesempatan informal Formal-profesional

Penolong profesionalPenolong profesional: mempertahankan keseimbangan antara empati yang mengembangkan perasaan Aku-Kamu, sekaligus juga menekankan terpenuhinya kebutuhan klien sehingga dipertahankan relasi yang bebas dari emosional labil antara keduabelah pihak.

Page 35: Social Intelligence

HAL YG SAMA

NARSISIS (Narcissus) MACHIAVELLIAN SANG PSIKOPAT

Indikator:EGOSEN-TRIS,RELASI SOSIAL DEMI DIRINYA SENDIRI,TIDAK EMPATI

Suka meremehkan pihak lain, meski baik sekalipun (narsisme tukang kebun-negatif)Anak yang dicintai itu pusat dunia (narsisme sehat), Kerja dengan tekanan tinggiNarsis tdk sehat: tidak punya harga diri, suka berkotbah dan indotriknasi, hindari umpan balik konstruktif, krn dianggap serangan, suka mendengarkan pesan-pesan yang meneguhkan kebesaran mereka,Membuat hubungan sejati menjadi “ilusi”, dan terbuka supresi dan paranoia, permainan tebak2an.

Kepentingan diri adalah penggerak satu satunya dalam kodrat manusia, tidak ada altruisme. penguasa totaliter dibenarkan tiraninya demi perlindungan bahaya terhadap musuh. No way interaksi sosial, sejauh tidak utilitarian. 4 visi terowongan: (1) pemusatan pada emosi seseorang demi tujuan utilitarian (2) dunia dipandang dalam kerangka rasional dan probalistik (kosong etika peduli sesama) (3) dirinya bukan bagi orang lain (4)batin dipahami dengan emosi kering yang sarat dengan kebutuhan dasar: seks,uang atau kekuasaan.

Orang lain itu SESUATU yang harus dikelabui digunakan dan dibuang “Saya selalu memperhatikan kepentingan sendiri sebelum mengkhawatirkan kepentingan orang lain. “berdarah dingin”.

MOTTO Orang lain ada untuk memujaku. Cinta pada “pencitraan dirinya”, Rasa penting diri yang tinggi, marah bila dikritik, tidak empati

Tujuanku menghalalkan segala caraku, tidak peduli kesusahan manusia, apapaun yang menyebabkannya.

Orang lain sebagai objek

EMOSI Kehilangan kekuatan moral, sehingga keputusan tindakaan atas dasar rasa malu bangga, dan tidak merasa bersalah thp tindakan yang egosentris

Gagal membangun rasa bersalah padahal mereka tidak lagi berorientasi pada empati.

Keterbelakangan diri dan orang lain selalu salah bila tidak dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga kehilangan rasa brsalah dan rsa takut

Page 36: Social Intelligence

BAGIAN III. MENUMBUHKAN BAGIAN III. MENUMBUHKAN ALAMALAM10. Gen bukanlah takdir:11. Sebuah Basis yang Aman12. Titik berangkat kebahagiaan

36

Page 37: Social Intelligence

Ad. Gen bukanlah takdirAd. Gen bukanlah takdirKasus Tikus alkoholic

Penemuan Kagen 1970: arus biologis lebih berpengaruh daripada arus psikologis yang bekerja dalam membentuk watak datang sebagai suatu penyingkapan yang kontroversial.

Kecemasan tikus-tikus alkoholic; bukan sekedar karena dicoba dalam laboratorium, melainkan dipengaruhi oleh tangan-tangan peneliti yang alergi sampai pakai respirator, ada yang percaya diri, ada yang cemas. Terjadi “kontak” syaraf otak manusia dan “syaraf otak tikus”

Gen gen memerlukan ekspresi:

Anak-anak tikus yang dijilat dan diendus oleh induknya menjadi tikus yang cerdas dan tidak penakut. Berpadanan dengan tikus itu, pada manusia adalah empati, penyelarasan dan sentuhan.

Teka Teki alam versus AsuhanMenempa jalur syarafHarapan akan suatu perubahan

Page 38: Social Intelligence

Ad. Gen bukanlah takdirTeka Teki alam versus Asuhan: kekuatan pengalaman hidup

bersama orang tua dapat mengubah “hal hal bawaan”genetik dalam perilaku manusia.

Menempa jalur syaraf: gen-gen seorang anak bisa ditentukan oleh ribuan interaksi rutin yang dialaminya dengan orang tuanya dalam masa pertumbuhan. Eg. Permainan “Cilukba”

Harapan akan suatu perubahan: pengasuhan orang tua tidak bisa mengubah setiap gen, atau memodifikasi setiap urat syaraf melainkan apa yang dialami anak anak sehari hari membangun specifitas yang mencengangkan: terjadi pemahatan.

Page 39: Social Intelligence
Page 40: Social Intelligence

Ad. Bag. III.11 Basis yang aman Ad. Bag. III.11 Basis yang aman

Relasi Aku-Kamu yang dibangun oleh para ibu kepada anaknya memberikan “basis yang ama”. Maka peringatan kepada (a) sikap ibu yang menjaga jarak emosi, mempertahankan jarak fisik dan jarang mengajak bicara dan menyentunya; (b) kepada ibu yang cemas dan sibuk dengan dirinya sendiri.

Wajah yang DiamProses Ikut Larut yang tertekanPembengkokan EmpatiPengalaman Reparatif

Page 41: Social Intelligence

Ad. Bag.III.12.Titik berangkat kebahagiaan

Empat cara berkata tidakKerja bermainKemampuan untuk gembiraDaya TahanSekadar cukup menakutkan

Page 42: Social Intelligence

Ad. Bag.III.12.Titik berangkat kebahagiaan

Kemampuan orang tua untuk mengatasi konflik dengan empati dan menciptakan relasi yang hangat,serta pemahaman timbal balik, akan memungkinkan anak yang bahagia: sebagai inti afektif positif.

4 cara untuk berkata tidak pada anak;1.Jangan dan diberitahu alasannya, mengalihkan

perhatiannya.2.Membiarkan anak berbuat lalu jangan

perhatikan anak itu3.Jangan, dengan marah dan merasa besalah,

lalu memeluk dan menenteramkan.

Page 43: Social Intelligence
Page 44: Social Intelligence

BAGIAN IV. BERBAGAI JENIS BAGIAN IV. BERBAGAI JENIS CINTACINTA

13. Jejaring Kelekatan Gairah Seni main mata Tiga gaya rasa lekat Basis Syaraf14. Gairah Laki-laki dan Gairah

Perempuan Trik kecil yang licik dari alam Otak libido Gairah tak kenal ampun “Si sesuatu yang

berdasarkan konsensus Ketika seks menjadi objek

15. Biologi belas kasihLiat yang malangJalan rendah menuju

belas kasihAlergi Sosial

Page 45: Social Intelligence

Bagian V. Hubungan yang sehat16. Stress itu sosial Sebuah perang semua lawan

semua Sifat beracun dan tindakan

menghina Sang Mata Rantai Kausal Persepsi tentang kebencian Angkatan ‘57 Epigenetika Sosial

17. Sekutu Biologis Medan pertempuran perkawinan Penyelamat Emosi Penularan positif Kehadiran yang menyembuhkan

18. Resep Bagi Orang Ketiadaan cinta yang terorganisir Mengakui Sang Manusia Diagram aliran perawatan Menyembuhkan para penyembuh Hubungan yang menyembuhkan

Page 46: Social Intelligence
Page 47: Social Intelligence

Bag VI. KONSEKUENSI SOSIAL19. Tempat yang manis untuk

meraih prestasiSuatu keadaan optimalSebuah U terbalikKunci Syaraf untuk belajarKekuasaan dan Aliran EmosiBos yang baik, yang buruk, dan

yang jelekSang Pemimpin yang cerdas

secara sosialHubungan istimewa

20. Memperbaiki keterhubunganModel KalamazooKomunitas yang terkaitTak ada lagi pikiran burukMemperkuat hubungan

21. Dari mereka menjadi kitaBias ImplisitMenutup jurang permusuhanSolusi JigsawMemaafkan dan melupakan

Page 48: Social Intelligence

Kualitas PemimpinKualitas PemimpinBaik Buruk

Pendengar yang baik Membesarkan hati

oranglain Komunikator Berani Punya rasa humor Menunjukkan empati Mampu mengambil

keputusan Bertanggung jawab Rendah hati Berbagi otoritas

Tembok kosongSuka meragukan orang

lainBersikap rahasia IntimidatifMudah marahEgosentrisBimbangMenyalahkan AroganTidak mempercayai

Page 49: Social Intelligence

Penutup: Apa yang sunguh-sungguh penting?

Orang kaya itu bukan orang yang paling bahagia karena mereka akan selalu membuat treadmill yang tak pernah berakhir: banyak uang itu berarti dituntut penyesuaian untuk berharap yang lebih tinggi lagi. Namun soal si kaya dan si miskin, sebenarnya sama, yakni bagaimana mengalami “banyak kesenangan” dan bersama sama dinikmati. Soal itu diatasi dengan :bagaimana suatu hidup kaya dengan relasi yang membahagiakan.

49

Page 50: Social Intelligence

Penutup: Apa yang sunguh-sungguh penting?Peringatan Martin Buber tentang Rekayasa

Sosial: makin banyak relasi Aku-Sesuatu dalam masyarakat modern yang mengancam kesejahteraan manusia.

Waspada!! Perbedaan antara Depersonalisasi relasi dan Semangat kemanusiaan!

Waspada! Relasi ‘Aku-Sesuatu’ itu relasi acuh tak acuh terhadap penderitaan manusia dan keterampilan sosial hanya digunakan demi tujuan egois.

Page 51: Social Intelligence
Page 52: Social Intelligence

Penutup: Apa yang sunguh-sungguh Penutup: Apa yang sunguh-sungguh penting?penting?

Hidup penuh perasaan kesejahteraan bersumber pada relasi yang positif, relasi yang hangat sebagai “ciri utama manusia yang optimal”. E.g bab 15; Relasi perkawinan John Gottman yang stabil dan bahagia dibangun dengan Rasio 5:1, 5 interaksi positif untuk setiap interaksi negatif. Maka penting untuk membuat bank emosi (dengan kemurahan hati: proaktif, empathy)

“Mengubah perilaku yang mengganggu menjadi perilaku yang lebih baik” dengan pendekatan relasi Aku-Kamu.

Page 53: Social Intelligence

Relavansi untuk kolegialitas Unio Purwokerto

1. Kemampuan ber “empati” sangat “urgent” dalam membangun relasi antar imam.

2. Empati membutuhkan “kesadaran diri” dan self awareness dan self management. (Kalau mau ditawarkan Questioner MBTI: Myerr Briggs Types Indicator)

3. Memotivasi kita untuk menjadi pemimpin yang memiliki kecerdasan sosial.

4. SoQ menjadi ‘sarana menilai’ kualitas kemampuan pribadi untuk berelasi empati dengan orang lain.

5. SoQ menjadi sarana untuk meningkatkan keunggulan relasi antar pribadi dalam sebuah kelompok

Page 54: Social Intelligence

Catatan kritisCatatan kritisSebagai “parapsychology”, buku Social

Intelligence menawarkan sebuah “motivasi” untuk membangun relasi antar manusia. Relasi antar manusia sangat menentukan perkembangan pribadi, terutama relasi yang hangat (nourishing relation)

Akan tetapi: perlu tetaplah berdiscernment, bahwa sumber relasi yang hangat itu ada pada relasi Trinitaris, yang saling mencintai, dan dipercayakan kepada kita melalui pembaptisan. Relasi hangat itu tidak semata-mata usaha manusia, melainkan juga anugerah Tuhan yang boleh dimohon.

Mengandaikan orang sudah memahami “EQ” sebelum membaca SoQ ini.