cold joint b.indo

5

Click here to load reader

Upload: satrio-rekso

Post on 20-Dec-2015

570 views

Category:

Documents


67 download

DESCRIPTION

sambungan dingin

TRANSCRIPT

Page 1: Cold Joint b.indo

Cold Joint

Cold Joint adalah suatu keadaan dimana ketika dalam proses penuangan beton salah satu lapisan beton mengeras atau ‘set’ sebelum sisa beton yang lain selesai dituangkan untuk menjadi sebuah beton yang tunggal. Keadaan ini terjadi akibat campuran beton yang baru dituangkan tidak mampu bercampur dan mengikat dengan benar untuk menjadi beton yang keras. Keadaan semacam ini seringkali terjadi akibat dari luas area yang akan di cor sangat besar sehingga terjadi pengerasan beton sebelum waktunya atau juga bisa diakibatkan masalah logistik seperti jadwal kerja kontraktor atau kekurangan bahan yang tidak terduga.

Masalah yang diakibatkan dari cold joint berkisar dari yang relatif kecil sampai ke tingkat yang serius. Untuk masalah yang relatif kecil, cold joint dapat menhebabkan degradasi warna pada permukaan beton sehingga dalam estetika menimbulkan visual yang kurang menarik. Jenis cacat estetika seperti ini mungkin hanya akan disembunyikan daripada harus diperbaiki.

Masalah yang lebih serius terkait dengan cold joint adalah kemungkinan masuknya air ke bagian beton. Jika air mengendap di sambungan, maka dapat menyebabkan kerusakan beton. Air terjebak dalam cold joint dapat menyebabkan retak atau erosi material.

Pada umumnya, cold joint tidak menjadi masalah jika cold joint dalam kondisi statis. Kebanyakan insinyur sipil melupakan bagian ‘jika’. Cold joint lemah sekali tehadap getaran, sehingga bagian atas pada dasarnya adalah satu – satunya peredam getaran.

Seperti terlihat pada gambar di bawah, transmisi sinyal dipasang di atas cold joint dengan 78,4 μs tidak ada sinyal yang hilang. Tes kedua dipasang pada cold joint, waktu transmisi menunjukkan bahwa mengalami peningkatan 10 faktor dan mengindikasikan bahwa semua

Page 2: Cold Joint b.indo

sinyal hilang. Sinyal yang dilepaskan di atas cold joint menuju tulangan, lalu dari tulangan bagian atas cold joint menuju bagian pondasi, lalu dari tulangan bagian bawah menuju beton bagian bawah sampai pada akhirnya menjangkau sensor.

Hal ini menunjukkan peredam getaran hanya dilakukan oleh bagian atas pondasi, tidak seluruh bagian. Jika beton mengalami getaran, menginduksi tegangan geser yang seharusnya tidak ada, dan mengalami tekanan yang terus – menerus sehingga pada akhirnya akan beton akan mengalami keretakan.

Bila mungkin, cold joint harus dihindari dalam konstruksi beton dengan menyelesaikan seluruh tuangan untuk bagian tertentu dalam satu sesi agar seluruh bagian dapat mengeras bersamaan. Beberapa langkah dapat diambil untuk menghindari masalah yang ditimbulkan dari cold joint sebagai berikut:

Untuk mencegah cold joint pada dinding, balok dan komponen struktur lainnya bisa diterapkan metode penuangan beton setiap 18 inci dan mencampurkan setiap lapisan dengan lapisan sebelumnya dengan vibrator.

Page 3: Cold Joint b.indo

Dalam cuaca panas ketika pengerjaan mungkin dapat ditambahkan cairan pengahambat atau admixture untuk memperlambat waktu pengerasan.

Menambahkan tulangan di antara dua lapisan cold joint. Tulangan diletakkan pada lapisan pertama ketika masih basah, lalu bisa dilanjutkan penuangan lapisan kedua. Bagian terlemah dari cold joint tersebut masih mungkin mengalami retak, namun dengan penambahan tulangan, beton tidak akan mengalami kegagalan.

Apabila cold joint telah terjadi atau tidak dapat dihindari maka untuk mengatasi masalah tersebut dapat menggunakan beberapa cara sebagai berikut:

Menambahkan bahan khusus waterproofing pada bagian cold joint agar membuatnya kedap air, sehingga melindungi terhadap masuknya air yang berpotensi merusak beton.

Page 4: Cold Joint b.indo

Cara lain adalah sistem perbaikan beton dengan memasukkan tulangan di antara lapisan cold joint dengan cara grouting. Cara ini akan membantu mengikat kedua lapisan tersebut bersama-sama dan meningkatkan kekuatan tarik dari cold joint.

Atau bisa juga dengan cara memotong sebagian beton yang mengalami retak sehingga dapat ditambahkan beton dengan mutu yang lebih tinggi. Cara ini dapat digabung dengan cara yang sebelumnya sehingga beton tidak akan mengalami keretakan, akan tetapi dengan konsekuensi biaya yang lebih tinggi.