cohistan

7

Click here to load reader

Upload: nur-rizqiatul-aulia

Post on 21-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

yupyup

TRANSCRIPT

Page 1: cohistan

TUGAS FISIKA

TENTANG OBAT DAN EFEK RADIASI

Oleh :

Nur Rizqiatul Aulia

1113102000016

Farmasi 2013 /Kelas D

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

DESEMBER / 2013

Page 2: cohistan

Nama : Nur Rizqiatul Aulia.

NIM : 1113102000016

Kelas : D Farmasi 2013

NAMA MERK DAGANG : COHISTAN.

PRODUSEN : MEDIFARMA/PEDIATRICA

NAMA GENERIK : KLORFENIRAMIN MALEAT

Termasuk Obat Bebas Terbatas.

Komposisi : Klorfeniramin maleat (CTM) 4 mg.

Zat Aktif : Klorfeniramin maleat (CTM)

Klorfeniramin maleat adalah turunan alkilamin yang merupakan antihistamin dengan indeks terapetik (batas keamanan) cukup besar dengan efek samping dan toksisitas yang relatif rendah (Siswandono, 1995).

Klorfeniramin maleat merupakan obat golongan antihistamin penghambat reseptor H1 (AH1) (Siswandono, 1995). Pemasukan gugus klor pada posisi para cincin aromatik feniramin maleat akan meningkatkan aktifitas antihistamin. Berdasarkan struktur molekulnya, memiliki gugus kromofor berupa cincin pirimidin, cincin benzen, dan ikatan –C=C- yang mengandung elektron pi (π) terkonjugasi yang dapat mengabsorpsi sinar pada panjang gelombang tertentu di daerah UV (200-400 nm), sehingga dapat memberikan nilai serapan (Silverstein, 1986;Rohman, 2007).

Spektrum serapan UV klorfeniramin maleat bergantung kepada pelarutnya. Pada suasana netral klorfeniramin maleat memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 261 nm, sedangkan dalam metanol klorfeniramin maleat memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 250-275 nm (Florey, 1983).

Page 3: cohistan

Klorfeniramin maleat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 100,5% C6H19ClN2.C4H4O4, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan dan memiliki berat molekul 390,67. Klorfeniramin maleat berupa serbuk hablur, putih; tidak berbau, larutan mempunyai pH antara 4 dan 5, mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan kloroform; sukar larut dalam eter dan dalam benzena (Farmakope IV, 1995).

Mekanisme kerja klorfeniramin maleat adalah sebagai antagonis reseptor H1, klorfeniramin maleat akan menghambat efek histamin pada pembuluh darah, bronkus dan bermacam-macam otot polos; selain itu klorfeniramin maleat dapat merangsang maupun menghambat susunan saraf pusat (Tjay, 2002; Siswandono, 1995).

Klorfeniramin maleat memberikan efek samping walaupun juga bersifat serius dan kadang-kadang hilang bila pengobatan diteruskan. Efek samping yang sering terjadi adalah sedatif, gangguan saluran cerna, mulut kering, kesukaran miksi. Kontraindikasi dari klorfeniramin maleat ini menimbulkan aktivitas antikolinergik yang dapat memperburuk asma bronkial, retensi urin, glaukoma. Klorfeniramin memiliki interaksi dengan alkohol, depresan syaraf pusat, anti kolinergik (IONI, 2001; Tjay, 2002).

Indikasi : Hay fever,urtikaria,bronchitis,asma,edema angioneuretik,rhinitis alergi dan lainnya.

Hay fever adalah gangguan sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan respon alergik terhadap serbuk bunga atau lainnya. Dikenal juga sebagai rinitis alergi.

Bronchitis adalah penyakit pernapasan dimana selaput lendir pada saluran-saluran bronchial paru meradang. Ketika selaput yang teriritasi membengkak dan tumbuh lebih tebal, ia menyempitkan atau menutup jalan-jalan udara yang kecil dalam paru-paru, berakibat pada serangan-serangan batuk yang disertai oleh dahak yang tebal dan sesak napas.

Page 4: cohistan

Angioneurotic edema disebut juga sebagai Angio edema atau Quinke’s edema,adalah pembengkakan yang mirip dengan urtikaria, tetapi mengenai jaringan yang lebih dalam, bukan di permukaan. Sering kali disertai urtikaria, atau didahului Urtikaria.

Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

Page 5: cohistan

Kontra Indikasi : Infeksi saluran nafas bawah,bayi baru lahir atau prematur.

Perhatian : Glaukoma sudut sempit(adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta) , hamil, retensi urin akibat hipertrofi fosfat,penderita dengan lesi fokal atau pada korteks serebral,hindari mengemudi kendaraan atau mengoperasikan mesin,sensitifitas silang dengan obat yang berhubungan.

Efek Samping : Sedasi,gangguan saluran cerna,efek antimuskartinik,hipotensi,kelemahan otot tinnitus,euforia,sakit kepala ,stimulant SSP,reaksi alergi,gangguan hematologi.

Indikasi obat : Alkohol,obat penekan SSP,antikolonergik,MAOI.

Over Dosis :

-Tanda dan gejala berfariasi mulai dari depresi SSP (kebingungan,sedasi,pengurangan kesigapan mental,apnoe,kolaps kardiovaskular),sampai stimulasi SSP (insomnia,kegelisahan,halusinasi,ataxia,kesulitan koordinasi,athetosis,tremor,kejang),termasuk pusing,tinnitus,gangguan penglihatandan hipotensi; stimulasi SSP,diikuti dengan depresi dan efek menyerupai atropin(mulut kering;dilatasi pupil,demam,flushing,gangguanpencernaan) terutama pada anak-anak.

Dosis : Dewasa sehari 3- 4 x1 tablet,anak umur 7-12 tahun sehari 3-4 x setengah tablet.

Kemasan : 100 tablet.

Sumber :

ISO (Informasi Spesialate Obat) Indonesia 2012-2013.

http://salamaa.blogspot.com/2006/05/hay.html

http://www.totalkesehatananda.com/bronchitis1.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Asma

http://dianeka.com/obatherbalalternatif/tag/gambar-asma/

http://kuliahkesehatanku.blogspot.com/2011/12/ppok-copd.html