citra (analisis cerpen)

10
Nama : Citra Hayati Kelas : XII Bahasa Absen : 07 Analisis Cerpen “Cinta Laki-laki Biasa” Tokoh 1. Nania 2. Rafli 3. Orang tua dan Saudara-saudara Nania 4. Anisha 5. Teman-teman dan tetangga Nania 6. Dokter dan Suster Penokohan 1. Nania : Baik, pintar, bijak dan berpandangan luas. 2. Rafli : Sederhana, sabar, penyayang, pekerja keras, pengertian, baik, setia, bertanggungjawab, dan bijaksana. 3. Orang tua Nania (nama tidak disebutkan) : Matrealistis, picik, tetapi baik. 4. Saudara-saudara Nania (nama tidak disebutkan) : Matrealistis, picik, tetapi baik. 5. Anisha: Lugu, pintar, dan kritis. 6. Teman-teman dan para tetangga Nania : cerewet dan suka menilai orang sembarangan. 7. Dokter dan Suster : Wataknya tidak digambarkan. 1. Nania adalah wanita yang berpandangan luas dan pintar, walaupun hubungannya dengan Rafli tidak disetujui oleh Orang tua dan Saudara-saudaranya, ia tetap dengan pendiriannya. Karna, ia menganggap bahwa alasan keluarganya tidak menerima Rafli bukan karena keburukan yang ada pada diri Rafli, 1

Upload: adul-yasubhanalloh-ahrs

Post on 19-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

df

TRANSCRIPT

Nama: Citra HayatiKelas: XII Bahasa Absen: 07

Analisis Cerpen Cinta Laki-laki Biasa Tokoh1. Nania2. Rafli3. Orang tua dan Saudara-saudara Nania4. Anisha5. Teman-teman dan tetangga Nania6. Dokter dan Suster

Penokohan1. Nania : Baik, pintar, bijak dan berpandangan luas.2. Rafli : Sederhana, sabar, penyayang, pekerja keras, pengertian, baik, setia, bertanggungjawab, dan bijaksana.3. Orang tua Nania (nama tidak disebutkan) : Matrealistis, picik, tetapi baik.4. Saudara-saudara Nania (nama tidak disebutkan) : Matrealistis, picik, tetapi baik.5. Anisha: Lugu, pintar, dan kritis.6. Teman-teman dan para tetangga Nania : cerewet dan suka menilai orang sembarangan.7. Dokter dan Suster : Wataknya tidak digambarkan.

1. Nania adalah wanita yang berpandangan luas dan pintar, walaupun hubungannya dengan Rafli tidak disetujui oleh Orang tua dan Saudara-saudaranya, ia tetap dengan pendiriannya. Karna, ia menganggap bahwa alasan keluarganya tidak menerima Rafli bukan karena keburukan yang ada pada diri Rafli, melainkan karena pandangan mereka yang menganggap Rafli tidak setara dengannya. Ia juga yakin bahwa Rafli adalah orang yang benar-benar mencintainya. Kutipan yang mendukungTidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini

2. Rafli adalah sosok lelaki yang sangat sempurna dibalik kebiasa-biasaannya. Ia selalu sabar walau sering di hina dan direndahkan, ia adalah sosok lelaki penyayang, dan pekerja keras. Lebih-lebih setelah ia memiliki anak. Dia adalah sosok lelaki yang baik, jujur, sabar, bijaksana, setia, dan bertanggungjawab. Hal ini tergambar saat isterinya sakit setelah melahirkan buah hati mereka, ia tetap sabar dan setia merawat, menemani dan menunggu isterinya dan senantiasa berdoa kepada Tuhan demi kesembuhan isteri yang sangat dicintainya itu. Kutipan yang mendukungRafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak.Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur.Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak.Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumahBegitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICUKetika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,Nania, bangun, Cinta?Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan.Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.Iyah. Kata papa, kalau mau ngasih ke orang lain, harus sesuatu yang berguna bagi orang tersebut. Terus kata papa, selain berguna juga harus sesuatu yang tidak boleh bertentangan dengan Islam

3. Orang tua dan Saudara-saudara Nania. Mereka adalah orang-orang yang picik dan matrealistis, mereka hanya memandang orang dari segi fisik dan materi. Mereka tidak menyetujui hubungan Nania dengan Rafli karena mereka merasa bahwa Nania jauh lebih sempurna dibandingkan dengan Rafli yang sangat biasa-biasa saja. Mereka berusaha meyakinkan Nania bahwa dia tidak cocok jika bersanding dengan Rafli. Walaupun ahirnya mereka tidak berhasil dan luluh karena menyaksikan sendiri kesetiaan dan kesungguhan hati Rafli kepada Nania. Kutipan yang mendukung :Papa, kutipannya Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.n Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus! Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!Saudara Nania, kutipannya :Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa. Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya. Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?Tidak sepintarmu, Nania.Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.4. Anisha adalah gadis kecil yang keritis dan pintar, hal ini terbukti salah satunya ketika ia dihadapkan pada dua pilihan oleh ibunya. Ia memilih barang yang lebih bermanfaat sebagai kadonya untuk kakak temannya yang sedang berulang tahun, ya walaupun sebelumnya ia mendapat nasehat dari sang ayah, tetapi gadis kecil ini memang sudah diajarkan bagaimana bersikap keritis dalam membandingkan sesuatu.spontan Anisha memasang raut wajah serius dan membolak-balik undangan di tangannya dengan alis bertaut dan bibir terkatup rapat.Seringnya pertanyaan berisi pilihan yang harus dipilihnya itu membuat Anisha alhamdulillah tumbuh menjadi seorang gadis kecil yang kritis dan punya toleransi tinggi.Iyah. Kata papa, kalau mau ngasih ke orang lain, harus sesuatu yang berguna bagi orang tersebut. Terus kata papa, selain berguna juga harus sesuatu yang tidak boleh bertentangan dengan Islam5. Teman-teman dan para tetangga Nania. Mereka adalah orang yang cerewet dan suka menilai orang dari kulit luarnya saja. Awalnya mereka menganggap bahwa Nania salah dalam memilih lelaki yang akan menjadi pendampingnya. Namun setelah keadaan berbalik, mereka beranggapan bahwa Rafli adalah lelaki yang sangat setia dan sabar, karena dengan senang hati merawat isterinya yang lumpuh, tanpa sedikitpun beban yang tergurat di wajahnya. Kutipan yang mendukung :Baik banget suaminya!Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!Nania beruntung!Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!

6. Dokter dan Suster merupakan pelengkap dalam cerita

Setting1. Waktu : Malam hari, pagi hari2. Suasana : Mengharukan, menggembirakan3. Tempat : Di kampus, di rumah, di Rumh Sakit, Alur : Maju

Sudut pandang : Penulis serba tahu.

Amanat

1. Setiap kelebihan ataupun kekurangan adalah pemberian Tuhan.Kita tidak berhak menghakimi seseorang hanya karena kita beranggapan bahwa dia tidak lebih baik dari kita, apalagi hanya karena kita menginginkan kesempurnaan. Percayalah, jika kita berharap bisa mendapatkan kesempurnaan dengan cara seperti itu, kita tidak akan pernah mendapatkan kesempurnaan, karena kesempurnaan adalah ketika kita melihat sesuatu secara sempurna.

Latar belakang : Cerpen ini ditulis oleh Ade Anita sebagai rasa syukur dan rasa sayangnya terhadap putrinya yang berulang tahun yang ke-5, dia berharap agar putrinya menjadi muslimah yang senantiasa menjadi Qurrata Ayyun bagi semua orang, dan memiliki kemampuan untuk turut serta menegakkan panji Islam di muka bumi, serta berguna bagi orang banyak dalam menyiarkan kebajikan

Nilai-nilai : Nilai realigi, moral, dan social

TanggapanDalam cerpen, penulis menggambarkan sosok Rafli sebagai laki-laki yang sangat sempurna.Menurut saya, sosok laki-laki seperti itu sudah tidak ada lagi, atau mungkin hanya segelintir orang saja. Takutnya, orang-orang yang membaca novel ini menjadi berambisi sehingga memaksakan dirinya untuk mencari sosok laki-laki seperti itu.

Name: Citra HayatiClass: XII LangugeNo: 07

Reviews the short story of BongThe tittle: The honest behind the persistent of BongThe theme: The struggleness Using simple words, so that the readers could be understand what the writer says quickly and from this story the writer also persuade the readers to understand how's the meaning of life that many people ignore it.Every story of course has some badness, it is from how's the writer wrote this story isn't clearly. but it's not so bad because we still understand it from every side that we see, this story is really good story to read it by everybody especially student like us. because inside the story we can find many things that we can make it as lesson and motivation. so that we could build our own self to be better person.

Tugas sastra Indonesia

Nama: Citra HayatiKelas: XII BahasaAbs: 07

Madrasah Aliyah Negeri 2 Mataram2013/2014

7