chromolaena odorata
TRANSCRIPT
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK N-HEKSANA
DARI DAUN GULMA SIAM (Chromolaena odorata)
Oleh: Subakir Salnus
SEMINAR HASIL PENELITIAN
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang memungkinkan ditemukannya beraneka jenis senyawa kimia.
Sumber alam hayati sejak dahulu digunakan untuk kepentingan pengobatan.
Ilmu KOBA telah membuktikan secara ilmiah efek farmakologi dari berbagai tumbuhan berkhasiat dengan Jutaan senyawa organik yang berhasil diisolasi dan dikomersialkan
(Achmad, S., 2006).
Latar Belakang
Tumbuhan C. odorata dipilih sebagai objek
:
Pendekatan etnobotani
(Pengetahuan dan Kebiasaan masyarakat
memanfaatkan tumbuhan ini sebagai ramuan obat
menyembuhkan luka).
Tumbuhan yang mudah tumbuh, Mudah
ditemukan, tumbuh di areal yang gersang
sekalipun dan punya potensi besar untuk
dikembangkan dan dibudidayakan.
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Golongan senyawa metabolit sekunder apa
saja yang terdapat pada ekstrak n-heksana
daun tumbuhan Chromolaena odorata ?
Mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak n-heksana daun tumbuhan Chromolaena odorata.
Tujuan Manfaat o Sumber informasi tentang kandungan
senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada daun tumbuhan Chromolaena odorata.
o Bahan masukan dalam mengeksplorasi kimia organik bahan alam.
o Menambah nilai ekonomis tumbuhan tropis Indonesia dari segi kandungan senyawa metabolit sekunder yang dapat dikembangkan karena tumbuhan jenis Chromolaena odorata ini mudah tumbuh.
o Bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
a. Tinjauan Umum Tumbuhan C. odorataKlasifikasi tumbuhan C.
odorataMorfologi tumbuhanKandungan Kimia daun C.
odoratab. Senyawa Metabolit Sekunder
AlkaloidTerpenoidSteroidFlavanoid
c. Isolasi senyawa bahan alam
Tinjauan Pustaka
Chromolaena odorata
Maserasi dengan metanol
1,54 kg serbuk daun Chromolaena odorata
Ekstrak metanol (41,40 gram)
Residu
Ekstrak metanol (15,8 gram)
Ekstrak n-heksana (22,2 gram)
Prosedur Kerja Isolasi dan Identifikasi Ekstrak Daun Chromolaena odorata
Ekstraksi cair-cair dengan n-heksana
Fraksi A(1,5 g)
Fraksi B(2,7 g)
Fraksi C(1,4 g)
Fraksi D(1,4 g)
B. 1
kolom flash
- Uji golongan- KLT- KKCV
Ekstrak n-heksana(22,2 gram)
B. 2 B. 3 B. 4
B. 1 B. 2 B. 3 B. 4
- Uji golongan- Kelarutan- Titik leleh- Sistem 3 eluen
- Uji golongan- Kelarutan- Titik leleh- Sistem 3
eluen- FTIR
Senyawa metabolit sekunder
Senyawa metabolit sekunder
Hasil Penelitian
1. Ekstraksi Daun Chromolaena odorata
Daun Kering
Dihaluskan
Evaporasi
Uji Pendahuluan
Kromatografi Kolom Cair
Vakum
4 fraksi gabungan
Penggabunganfraksi
25 fraksi
Kolom Flash
24 fraksi4 fraksi
4 fraksi gabungan
Rekristalisasi
Fraksi B2 dan B3
- Uji titik leleh ( Kristal B2 177 – 179 0C dan kristal B3 210-212 0C.)
- Sistem 3 eluen
- FTIR
Kloroform : n-heksan ( 3 : 7) Rf = 0,24
Sistem 3 eluen
Etil asetat : n-heksan ( 1 : 9 ) Rf = 0,51
Etil asetat : Kloroform ( 4 : 6 ) Rf = 0,86
No.Bilang
gelombang cm-1
Interpretasi gugus
1. 3070,68 Regangan C-H (alkena)
2. 2924,36 Regangan C-H (alkana)
3. 2850,79 Regangan C-H (alkana)
4. 2669,48 Regangan O-H
5. 1712,79 Regangan C=O
6. 1643,35 Regangan C=C (aromatik)
7. 1462,04 Tekukan –CH2-
8. 1381,03 Tekukan –CH3-
9. 721,38 Regangan C-H (Alkena)
Dari ekstrak n-Heksana diperoleh dua senyawa murni yaitu B2 berwarna hijau kekuningan dan B3 berwarna kuning yang masing-masing beratnya 0,3 gram dan 0,1 gram. Senyawa B2 berbentuk jarum warna putih dengan titik leleh 177-179 oC. dan senyawa B3 berbentuk serbuk warna putih kehijauan dengan titik leleh 210-212 oC.
Berdasarkan data spektrum FTIR dan pereaksi kimia senyawa B2 merupakan golongan terpenoid.
Simpulan
Sekian dan Terima Kasih