chf. dama
DESCRIPTION
yuhuTRANSCRIPT
1. Carilah gambar dan video proses jantung bekontraksi dan jelaskan sistem konduksi
jantung !
PROSES JANTUNG BERKONTRAKSI
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua
bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah
kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke
dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan
melepaskan karbondioksida selanjutnya dialirkan.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya
akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali
paru-paru.
SISTEM KONDUKSI JANTUNG
a. Siklus jantung dimulai oleh depolarisasi spontan dari sel-sel simpul SA yang berada
diperbatasan vena cava superior dan atrium kanan.
b. Impuls kemudian menyebar melalui atrium ke simpul AV terutama melalui sistem
konduksi di septum interatrium (internodal tract) dan melalui berkas bachman
menghubungkan dua atrium
c. Gelombang listrik mendepolarisasi atrium secara konsentrik menyebar kesimpul AV,
disini konduksi mengalami perlambatan, kemudian menyebar secara cepat melalui
berkas His beserta cabang-cabangnya lalu ke jaringan purkinya.
1. 2. 3.
d. 5. 6.
SA Node
à Internodal branch
à AV Node
à Hiss Bundle
à Purkinje Fiber
à Contraction
2. Carilah gambar atau video dan jelaskan hemodinamika jantung!
Hemodinamika adalah prinsip penting yang menentukan arahan aliran darah
adalah cairan dari daerah bertekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Tekanan yang
bertanggungjawab terhadap aliran darah dalam sirkulasi normal dibangkitkan oleh
kontraksi otot ventrikel. Ketika otot berkontraksi, darah terdorong dari ventrikal kr aorta
selama periode dimana tekanan ventrikel kiri melebihi tekanan aorta. Bila kedua tekanan
menjadi seimbang katub aorta akan menutup dan keluaran dari ventrikel kiri terhenti.
Daerah yang telah memasuki aorta akan menaikan tekanan dalam pembuluh darah
tersebut. Darah kemudian kembali ke atrium kanan karena tekanan kamar ini lebih
rendah dari tekanan vena. Perbedaan tekanan juga bertanggungjawab terhadap aliran
darah dari arteri pulmonalis dan kembali ke atrium kiri. Perbedaan tekanan dalam
sirkulasi pulmonal secara bermakna lebih rendah dari tekanan sirkulasi sistemik karena
tahanan aliran dipembuluh darah pulmonal lebih rendah.
3. Jelaskan hubungan antara stroke volume, kontraktilitas, preload, afterload, heart
rate, denyut nadi, dan cardio output dengan hasil pengukuran EKG, CVP, dalam
mekanisme peredaran jantung!
Stroke volume: volume darah sisa tidak dipompa. Sisa dari atrium yang berelaks
asi yang keluar setiap denyutan. Jumlah darah di ventrikel = tiap denyut yang dipompa.
Kontraktilitas: mengacu pada perubahan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel
dan hubungan dengan perubahan panjang regangan serabut jantung.
Preload: peningkatam volume sekuncup yang berlangsung lama dapat terjadi
akibat gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal. Menurunkan beban awal
(preload)
Beban awal adalah volume darah yang mengisi ventrikel selama diastolic.
Peningkatan beban awal menyebabkan pengisian berlebihan pada jantung, beban jantung
menjadi naik
Afterload : berhubungan dengan diastolik. Pompaan kuat dan mendorong
darah melintasi pembuluh-pembuluh yang menyempit: resistensi vaskuler untuk dipompa
ke pembuluh-pembuluh yang menuju ke paru-paru untuk seluruh tubuh. Menurunkan
beban akhir (Afterload). Beban akhir adalah tekanan darah yang harus diatasi agar
jantung dapat memompa darah yang baru teroksigenasi kedalam system arteriam
Heart rate: denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang
dibutuhkan oleh detak jantung persatuan waktu
Cardiac Output: per menit darah yang dipompa dipengaruhi stoke volume dan
heart rate. CO = HR X SV.
Jika kontraktilitas dan cardiac output normal maka CVP pun normal bahkan hasil
EKG normal. EKG berhubungan dengan sistem konduksi.
CVP
CVP : Central Venous Pressure, untuk memberikan informasi tentang 3
parameter, volume darah, vena kava, dan atrium kanan.
Lokasi :
1. vena jugularis interna kanan/kiri,
2. vena subclavia kanan/kiri,
3. vena brankialis yang mungkin tertekuk berkembang menjadi phlebitis,
4. lumen proksimal kateter arteri pulmonalis ( kateter dimasukkan lewat vena
tersebut sampai muara vena kava )
Indikasi pemasangan CVP:
Operasi jantung, pasien yang mendapat obat vasoaktif, trauma mayor,
pengambilan sample darah vena, pemberian cairan IV secara cepat.
Kontraindikasi:
Absolut ( SVC Sindrom, Infeksi pada area insersi ), Relatif ( koagulapati, insersi
kawat pacemaker, disfungsi kontralateral diafragma ).
Cara pengukuran :
1. Dengan Transducer ( mmHg )
2. Dengan manometer ( cmH2O )
Nilai normal:
Dalam mmHg = 3- 8 mmHg ( cewek ), 3-11 mmHg ( cowok )
Dalam cmH2O = 4-11cmH2O ( cewek ), 4-15 cmH2O ( cowok )
pada keadaan normal darah mengangkat o2 dari paru-paru ke atrium kiri(LA) ke
ventrikel kiri ( LV), ke aorta kemudian disebarkan dalam tubuh bagian atas dan bawah.
Sisa-sisa metabolisme akan diangkut dan di keluarkan melalui pembuluh balik. Dari vena
cava superior dan vena cava inferior setelah melalui organ viseral tubuh(seperti hati,
limpa dsb), darah vena tersebut kemudian masuk ke atrium kanan ke ventrikel kanan ke
paru-paru. Dalam keadaan gagal jantung maka darah mengalami lambatan masuk ke LA,
sehingga terjadi bendungan pada paru-paru dan peningkatan tekanan dalam paru-paru,
yang pada gilirannya menimbulkan tahanan pada darah yang mengalir dari RV ke paru,
dari RA sampai RV, sehingga terjadi peningkatan tekanan vena jugularis dan bendungan
organ-organ viseral.