chapter ii 14

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dilokasi seperti : pabrik, konstruksi, tempat penyimpanan (storage) pelabuhan, pembongkaran muatan dan sebagainya. Pemilihan mesin pemindah bahan yang tepat pada tiap-tiap aktivitas yang tertulis pada paragraf diatas, akan meningkatkan efisiensi dan daya saing dari aktivitas pemindahan material yang akan ekspor, mesin pemindah bahan dalam operasinya dapat dibedakanatas : 1. Pesawat pengangkat Pesawat pengangkat dimaksudkan untuk keperluan mengangkat dan memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain yang jangkauannya relative terbatas. Contohnya : crane, elevator, lift, excalator. 2. Pesawat pengangkut dapat memindahkan muatan secara berkesinambungan tanpa berhenti dan dapat juga mengangkut muatan dalam jarak yang relatif jauh seperti : conveyor Karena yang direncanakan adalah alat pengangkat peti kemas maka pembahasan teorinya lebih dititik beratkan pada trolley dan spreader yang terpasang pada gantry crane. Universitas Sumatera Utara

Upload: eka-kuroba

Post on 05-Aug-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter II 14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mesin Pemindah Bahan

Mesin pemindah bahan merupakan salah satu mesin yang digunakan untuk

memindahkan muatan dilokasi seperti : pabrik, konstruksi, tempat penyimpanan

(storage) pelabuhan, pembongkaran muatan dan sebagainya.

Pemilihan mesin pemindah bahan yang tepat pada tiap-tiap aktivitas yang

tertulis pada paragraf diatas, akan meningkatkan efisiensi dan daya saing dari

aktivitas pemindahan material yang akan ekspor, mesin pemindah bahan dalam

operasinya dapat dibedakanatas :

1. Pesawat pengangkat

Pesawat pengangkat dimaksudkan untuk keperluan mengangkat dan

memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain yang

jangkauannya relative terbatas. Contohnya : crane, elevator, lift, excalator.

2. Pesawat pengangkut dapat memindahkan muatan secara berkesinambungan

tanpa berhenti dan dapat juga mengangkut muatan dalam jarak yang relatif

jauh seperti : conveyor

Karena yang direncanakan adalah alat pengangkat peti kemas maka

pembahasan teorinya lebih dititik beratkan pada trolley dan spreader yang

terpasang pada gantry crane.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II 14

2.2 Klasifikasi Pesawat Pengangkat

Banyak jenis perlengkapan yang tersedia di pasaran membuat sulit untuk

di golongkan secara tepat. Mesin pengangkat adalah kelompok mesin yang

berkerja secara periodik yang didesain sebagai alat angkat, untuk mengangkat

dan memindahkan muatan atau sebagai mekanisme tersendiri bagi crane dan

elevator menurut dasar dan rancangannya pesawat pengangkat digolongkan atas

tiga jenis yaitu :

1. Hoisting machine yaitu mesin yang berkerja secara periodik yang

digunakan untuk mengangkat beban.

2. Elevator, yaitu kelompok mesin yang berkerja secara periodik untuk

mengangkat beban pada jalur tertentu.

3. Crane yaitu kombinasi dari mesin pengangkat dan rangka yang

berkerja secara bersama-sama untuk mengangkat dan memindahkan

beban.

Sedangkan jenis-jenis utama crane dapat dikelompokkan lagi menjadi:

1. Crane yang bergerak pada rel

2. Crane tanpa lintasan

3. Crane tipe jembatan (lit 2, hal 14)

4. Crane putar diam

5. Crane yang dipasang diatas traktor rantai

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II 14

Crane tipe jembatan dapat dikelompokkan lagi menjadi :

1. Crane berpalang

2. Crane berpalang tunggal untuk gerakan overhead

3. Crane berpalang ganda untuk gerakan overhead

4. Gantry crane dan semi gantry

2.3 Dasar-dasar Pemilihan Pesawat Pengangkat

Pemilihan pesawat pengangkat yang tepat dan sesuai pada tiap-tiap

aktivitas akan meningkat efisiensi dan optimalisasi perkerjaan. Faktor-faktor

teknis yang penting diperhatikan dalam menentukan pemilihan jenis peralatan

yang digunakan di dalam proses pemindahan bahan yaitu:

1. Jenis dan sifat muatan yang diangkat

Untuk muatan satuan (unit load) : bentuk, berat volume, kerapuhan

keliatan dan temperatur. Untuk muatan curah (bulk load) : ukuran

gumpalan, kecendrungan menggumpal, berat jenis, kemungkinan

longsor saat dipindahkan, sifat mudah remuk, temperatur dan sifat

kimia.

2. Arah dan jarak perpindahan

Pada gantry crane ini dapat memindahkan peti kemas dan dapat

bergerak secara hoist, longitudinal dan transversal dimana jarak

perpindahan pada gantry crane ini terbatas hanya memindahkan dari

truk ke kapal laut.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II 14

3. Cara penyusunan muatan pada tempat asal, akhir dan antara

Penyusunan muatan dari trado ke kapal laut dan pembongkaran

muatan di tempat tujuan sangat berbeda, karena beberapa jenis mesin

dapat memuat secara mekanis.

4. Kondisi lokal

Kondisi lokal yang spesifik termasuk luas dan bentuk lokasi jenis dan

rancangan gedung, susunan yang mungkin untuk unit pemerosesan,

debu dan lingkungan sekitarnya.

5. Kapasitas

Crane jembatan dan truk dapat beroperasi secara efektif bila

mempunyai kapasitas angkat dan kecepatan yang cukup tinggi dalam

kondisi kerja yang berat.

Sumber : (www.google.com : Mesin Pemindah Bahan, Container crane)

2.4 Gantry Crane

Gantry crane merupakan suatu alat angkat yang berfungsi untuk

memindahkan muatan yang berat seperti peti kemas dari truk ke kapal laut atau

sebaliknya.Mempunyai tinggi 40 meter dengan daya angkat maksimum sebesar

40 ton. Aktivitas gantry crane merupakan core bussines bagi PT. (PERSERO)

pelabuhan Indonesia I cabang Belawan International Container Terminal

(BICT).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II 14

Dari sumber yang di dapat dari (www.gantrycrane.com) untuk para

operator gantry crane memiliki peranan yang sangat penting dan sangat

strategis dalam menggulirkan roda kemajuan perusahaan.Berdasarkan hal

tersebut maka dilakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik

responden, ukuran perancangan alat yang ada, antropometri operator, serta

keluhan-keluhan kesehatan yang dialami operator.Jumlah sampel sekaligus

populasi dalam penelitian ini sebanyak dua puluh enam orang atau operator

mengalami keluhan kesehatan, penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan

pada bulan juni 2003. Dari karakteristik responden diketahui bahwa mayoritas

operator gantry crane (54%) memiliki umur 46-50 tahun dengan pendidikan

terbanyak dari STM atau sederajat (46%) serta memiliki masa kerja mayoritas

(38%) dengan umur 26 sampai 30 tahun. Sedangkan data yang diperoleh dari

pengukuran alat kerja yang ada dengan pengukuran antropometri operator

dibuat perancangan alat kerja yan ideal sehingga menghasilkan selisih ukuran.

Untuk tinggi kursi terdapat selisih 2,68 cm, kedalam kursi 0,06 cm, lebar kursi

2,20 cm, jangkauan tangan 3,01 cm dan penyangga lembar 1,32 cm.

Gantry crane adalah termasuk dalam kelompok crane tipe jembatan

dimana jembatannya dilengkapi dengan kaki pendukung yang tinggi dan dapat

bergerak pada jalur rel yang dibentang diatas permukaan tanah, seperti yang

terlihat pada gambar berikut :

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II 14

Gambar 2.1 Gantry Crane

Crane ini umumnya dioperasikan di lapangan terbuka, dan pada

pengoperasian ini gantry crane dioperasikan di pelabuhan laut untuk mengangkat

peti kemas, dalam mengoperasikan gantry crane ini hal yang perlu diperhatikan

operator sebelum menjalankan gantry crane sebagai berikut :

1. Radius beban

2. Tahanan gelinding

3. Gaya traksi

4. Ketinggian daerah kerja

5. Tahanan kemiringan benda

6. Koefisien traksi

Gantry crane ini mempunyai tiga kabin dalam pengoperasiannya yaitu :

1. Kabin utama

2. Kabin boom dan hoist

3. Kabin pemeriksaan

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II 14

Dalam hal ini gantry crane yang terdapat pada pelabuhan Belawan Indonesia

I Cabang Belawan International Container Terminal mempunyai cara kerja sebagai

berikut :

1. Gerakan Hoist

Gerakan hoist ini adalah gerakan naik dan turun untuk mengangkat dan

menurunkan peti kemas yang telah dijepit oleh spreader yang diikat melalui

tali baja (wire rope) yang digulung oleh drum, dimana drum ini digerakkan

oleh elektromotor. Apabila posisi pengangkatannya telah disesuaikan seperti

yang telah dikehendaki maka gerakan drum ini dapat dihentikan oleh rem

(brake) yang dilakukan pada handle dan terdapat pada kabin operator.

2. Gerakan transversal

Gerakan transversal ini adalah gerakan yang dilakukan oleh trolley saat

membawa peti kemas dengan arah dan pergerakannyasejajar dengan boom

dan girder, melalui tali baja yang terlilit pada drum dengan penggerak mula

ialah elektromotor, sehingga trolley akan bergerak pada rel yang terletak

diatas boom dan girder. Gerakan ini akan berhenti jika arus listrik pada

elektromotor diputuskan dan sekaligus rem akan berkerja.

3. Gerakan longitudinal

Gerakan longitudinal ini disebut juga gerakan yang dilakukan oleh gantry

yaitu gerakan memanjang pada rel besi yang terletak pada permukaan tanah

yang dilakukan melalui roda gigi transmisi. Dalam hal ini elektromotor akan

memutar roda gantry dan gantry akan bergerak secara maju mundur ke arah

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter II 14

yang diinginkan, dan setelah jarak yang dicapai telah pada tempatnya maka

arus listrik akan terputus dan rem sekaligus akan berkerja.

Kelebihan dalam menggunakan gantry crane ini sebagai berikut :

1. Posisi kerja yang outdoor ( tidak ada bangunan pendukung)

Jika posisi pada penggunaan crane berada di area outdoor (tanpa bangunan

pendukung), maka penggunaan gantry crane ini sangat cocok. Misalnya area

penumpukan precast, loading, dan constructing. Penggunaan gantry crane

sangat ekonomis karena tidak perlu membangun sistem tiang pendukung.Dan

hanya perlu menyiapkan sistem pondasi dan rel.

2. Posisi kerja indoor dengan long travel yang panjang

Jika pabrik atau gudang maka hanya memiliki long travel yang panjang dan

tiang bangunan tidak mendukung untuk memasang runway beam, maka

gantry crane adalah pilihan yang tepat untuk kondisi ini sangat ekonomis.

3. Investasi yang lebih rendah

Jika penggunaan crane dalam waktu yang temporer untuk outdoor,

penggunaan pada gantry crane sangat tepat, karena perpindahan pada alat ini

dapat berpindah pindah di sepanjang rel yang berdiri pada permukaan,

dengan sedikit kerugian pada pondasi.Dengan merancang sistem pondasi

yang tepat, maka gantry crane dapat dibangun dengan biaya yang sangat

ekonomis.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter II 14

Kelemahan dalam penggunaan gantry crane ini :

1. Membutuhkan area yang aman

Gantry crane yang berjalan diatas rel yang terpasang diatas lantai/pondasi,

secara langsung hal ini akan mengakibatkan area disekitar rel tidak bisa

dimanfaatkan, karena crane perlu area yang aman untuk pergerakannya.

Hal ini akan mengakibatkan area disekitar rel tidak bisa dimanfaatkan.

Sangat merugikan untuk kondisi gudang dan pabrik yang kurang luas.

2. Pengawasan keamanan yang lebih ketat

Rel lintasan gantry crane yang berada di permukaan lantai banyak

karyawan yang beraktivitas dan banyak barang-barang yang akan

diletakkan. Sehingga butuh pengawasan aman (safety) yang lebih ketat

dibandingkan dengan overhead crane.Harus dipastikan rel gantry aman

dari aktivitas manusia dan barang-barang yang mungkin tertabrak oleh

gantry crane.

3. Perawatan yang lebih intensif

Jika gantry crane berada dilapangan yang terbuka, maka dipastikan

perawatannya harus lebih intensif: coating, pelumasan, dan kelistrikan

yang terdapat pada gantry crane.

(Sumber :www.google.com : gantry crane)

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter II 14

2.5 Komponen-komponen utama pada Gantry Crane

Adapun komponen-komponen utama gantry crane ialah :

1. Trolley

Trolley berfungsi untuk memindahkan peti kemas dari truk ke kapal laut,

dantrolley terletak pada konstruksi boom dan girder.Pada trolley terdapat

juga kabin operator.Untuk mengoperasikan gantry crane.

Gambar 2.2 Trolley

2. Spreader

Spreader berfungsi sebagai penjepit peti kemas pada saat pengangkatan dan

penurunan dari truk ke kapal, dimana spreader terletak pada posisi di bawah

trolley supaya operator dapat melihat dengan jelas pada saat penempatan

spreader ke peti kemas.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter II 14

Gambar 2.3 Spreader

1. Gantry

Gantry ini bergerak sepanjang rel yang bergerak secara longitudinal yang

arahnya ditentukan oleh operator untuk memudahkan menaikkan dan

meurunkan peti kemas.Pada gantry yang berada pada Belawan International

Container Terminal terdapat rel yang memiliki panjang ± 1.000 meter.

Gambar 2.4 Gantry

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter II 14

2. Peti kemas

Peti kemas adalah suatu alat yang menyimpan bahan baku produksi atau

bahan jadi. Peti kemas biasanya terbuat dari paduan logam, dan peti kemas

biasanya terdiri dari ukuran yang berbeda dan ukuran yang terdapat pada

pelabuhan belawan mempunyai ukuran 20 feet dan 40 feet. Untuk

memudahkan pengumpulan dan penyusunan peti kemas di bantu oleh mobil

crane yang dapat memindahkan peti kemas dari suatu tempat ke tempat

lainnya yang sudah ditentukan dari BICT untuk menjaga keamanan dari

kinerja gantry crane. Mobil crane dapat membantu yang meringankan

perkerjaan pada gantry crane agar pemindahan peti kemas ke kapal lebih

efisien.

Gambar 2.5 Mobil crane dan Peti kemas

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter II 14

2.6 Spesifikasi Gantry Crane

Sebagai data perbandingan di bawah ini tercantum spesifikasi teknik dari

gantry crane yang diambil dari data survery pada PT. Pelabuhan Indonesia I

Cabang Belawan :

• Kapasitas angkat : 40 ton

• Tinggi angkat : 41 meter

• Kecepatan angkat : 50 m/menit

• Perpindahan trolley : 77 meter

• Kecepatan gantry :45 m/menit

• Kecepatan trolley : 125 meter/menit

• Berat total gantry : 700 ton

2.7 Komponen-komponen pada Trolley

Adapun komponen-komponen pada trolley ini ialah : roda, tali baja (wire

rope), puli, drum, rem, sistem transmisi, elektromotor, kopling dan bantalan.

2.7.1 Roda trolley

Roda trolley adalah salah satu komponen yang terpasang pada trolley ini

berfungsi untuk membantu pergerakan trolley ini berjalan di atas lintasan

boom dan girder sewaktu pengangkatan peti kemas, dimana pada trolley ini

terdapat empat roda, dari data survery yang telah dilakukan roda trolley

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter II 14

mempunyai diameter sebesar (D) = 62 cm, adapun gambar yang terdapat

pada roda trolley ini :

Gambar 2.6 Roda trolley

2.7.2 Tali baja (wire rope)

Tali baja banyak sekali digunakan pada mesin atau perlengkapan pesawat

pengangkat, dan pada tali baja jika mengalami keausan serat-serat tali bagian

luar yang terpilin akan terputus terlebih dahulu dibandingkan dengan bagian

dalamnya, sehingga tanda-tanda untuk pergantian tali baja akan mudah

diketahui. Dalam hal ini tali baja mempunyai keunggulan diantara lain :

• Lebih ringan dibandingkan dengan rantai

• Lebih tahan terhadap sentakan

• Menunjukkan tanda-tanda yang jelas apabila tali akan putus

• Pengoperasian yang tenang

• Lebih fleksibel

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter II 14

d

D

45

dp

45

Berikut ini merupakan gambar dari konstruksi tali baja

Gambar 2.7 Kontruksi serat baja

2.7.3 Puli dan sistem puli

Puli ialah tempat berjalannya tali baja (wire rope) yang terbuat dari

logam dan pinggiran puli diberi alur (groove) untuk laluan tali, yang terlihat

pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.8 Puli dan Tali baja

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter II 14

Keterangan gambar :

D = diameter puli (cm, mm)

d = diameter tali (cm,mm)

dp = diameter poros puli (cm,mm)

900 = jarak sela (clereance) puli

Puli terbagi atas dua macam, yaitu puli tetap (fixed pulley) dan puli bergerak

(moveable pulley). Puli tetap terdiri dari cakra dan tali yang dilingkarkan pada alur

(groove) di bagian atasnya dan pada ujungnya digantung beban. Puli bergerak terdiri

dari cakra dan poros bebas.

Tali yang dilingkarkan dalam alur dibagian bawah, salah satu ujung

diikatkan tetap dan ujung lainnya ditahan atau ditarik pada waktu pengangkatan, dan

beban di gantungkan pada spreader.

Sistem puli adalah kombinasi dari beberapa puli tetap dan puli bergerak atau

terdiri dari beberapa cakra puli. Biasanya menggunakan sistem puli ganda (multiplie

pulley system) untuk menghindari kesalahan pada waktu operasi pengangkatan yang

menggantungkan beban langsung pada ujung tali. Kesalahan pengangkatan ini

disebabkan beban berayun. Dengan sistem puli ganda yang mengangkat beban dalah

arah tegak, yang lebih stabil, dapat mereduksi beban yang berkerja pada tali

sehingga diameter puli dan drum lebih kecil.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter II 14

2.7.4 Drum

Pada pesawat angkat, drum berfungsi untuk menggulung tali (rope).

Drum dengan satu tali tergulung hanya mampu mempunyai satu helix ke

kanan, sedangkan drum yang didesain untuk dua tali diberi dua arah,

kekanan dan kekiri.

Gambar 2.9 Drum

Drum untuk tali baja dibuat dari yang licin dengan flens yang tinggi untuk

memungkinkan menggulung tali dalam beberapa gulungan. Drum untuk tali baja

terbuat dari baja cor, dengan mempertimbangkan gesekan bearing, maka η = ± 0,95.

Jumlah lilitan pada drum untuk dua tali supensi adalah

n =

dimana :

i = sistem suspense

D = diameter drum (cm,mm)

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter II 14

H = tinggi angkat (m)

n = jumlah lilitan

2.7.5 Rem (brake)

Rem ini berfungsi untuk mengatur kecepatan penurunan muatan atau

menahan muatan agar diam, rem digunakan untuk menyerap inersia massa yang

bergerak. Tergantung pada kegunaannya rem dapat diklasifikasikan sebagai jenis

penahan atau penurunan.

Rem dapat dibedakan menjadi rem automatis dan rem dioperasikan manual,

dimana jenis rem yang termasuk rem manual ialah : rem sepatu atau blok, rem pita,

rem krucut dan rem cakram. Sedangkan rem pada automatis adalah rem sentrifugal

untuk mengatur kecepatan yang digerakkan oleh bobot muatan yang diangkat.

Rem sepatu ganda digunakan pada mekanisme pengangkatan dan

pemindahan dan pemutar crane yang berbeda dengan rem sepatu tunggal, rem

sepatu ganda tidak menimbulkan defleksi pada poros rem, rem digerakkan oleh

pemberat dan dilepaskan oleh elektromagnet. Biasanya rangkaina listrik dibuat

saling mengunci antara motor dan magnet yang secara otomatis menghasilkan aksi

pengereman walaupun motor berhenti secara mendadak.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter II 14

2.7.5 Transmisi

Roda gigi pada umumnya dimaksudkan adalah suatu benda dari logam

ataupun non logam yang bulat dan pipih pada pinggirnya bergerigi.Roda gigi sangat

berguna untuk mentransmisikan putaran dari putaran tinggi ke putaran rendah atau

sebaliknya. Pada umumnya roda gigi dibuat dari bahan logam untuk

mentransmisikan putaran yang berat, teknik pembuatan roda gigi dapat dikerjakan

dengan cara di cor, dikerjakan pada mesin frais, dan hober.

Secara umum fungsi roda gigi yaitu untuk meneruskan putaran dari poros

penggerak ke poros yang digerakkan, dan juga dapat memindahkan cairan dari suatu

tempat ke tempat yang lain, seperti yang digunakan pada pompa roda gigi.Roda gigi

dikelompokkan menjadi tiga kelompok, sesuai dengan kedudukan yang diambil oleh

poros yang dipergunakan dalam industri, gambar yang ada di bawah ini ialah jenis-

jenis roda gigi.

Gambar 2.10 jenis-jenis roda gigi

Literature www.google.com : roda gigi

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter II 14

I

IIIII

IV V

VI

POROSPENGGERAK

BANTALAN

POROS YANGDIGERAKKAN

POROS

POROS

Putaran yang berubah-ubah juga dapat diperoleh dengan menggunakan roda

gigi.Salah satu maksud tersebut ialah dipergunakan pada perkakas pemindah

kecepatan. Roda gigi dipergunakan pada kendaraan atau mesin yang memiliki

gerakan putar, adapun sistem transmisi pada perencanaan ini terlihat seperti gambar

dibawah ini

Gambar 2.11 Sistem transmisi

Penggunaan roda gigi dapat digolongkan sesuai kedudukan yang diambil oleh poros

yang satu terhadap poros yang lain. Penggunaan roda gigi ada tiga golongan yaitu:

1. Poros sejajar satu sama lain. Roda gigi yang dipergunakan bentuk dasarnya adalah

dua buah silinder yang saling bersinggungan menurut sebuah garis lukis. Roda gigi

yang dipergunakan dapat sejajar dengan garis lukis silinder, atau membuat sudut

dengan garis lukis.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter II 14

2. Poros saling memotong. Roda gigi yang dipergunakan adalah roda gigi

krucut dengan puncak gabungan yang saling menyinggung menurut sebuah

garis lukis dan garis lukis gigi saling berpotongan di puncak krucut

3. Poros saling menyilang, gigi yang dapat dipergunakan berbentuk roda ulir.

2.7.6 Elektromotor

Elektromotor merupakan alat yang cukup penting dalam pengoperasian

ini, dikarenakan elektromotor adalah penggerak mula untuk menjalankan

sistem yang terdapat pada crane. Elektromotor berfungsi sebagai

merubah energi listrik menjadi energk mekanik yang dapat memutar

poros untuk menjalankan trolley, dimana putaran elektromotor

diteruskan ke sistem transmisi dan dari sistem transmisi akan diteruskan

ke drum sehingga drum berputar dan tali akan terlilit dan terulur dari

drum.

Gambar 2.12 Elektromotor

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter II 14

Ketika elektromotor berputar, secara otomatis elektromotor akan

mengalami pembebanan, ini dikarenakan oleh alat-alat yang terdapat

pada sistem yang akan digerakkan oleh elektromotor tersebut, sehingga

daya elektromotor perlu dihitung untuk memenuhi daya yang akan

dikerjakan

Dimana daya pada elektrmotor

N =

Keterangan

N = daya yang diperlukan oleh electromotor (hp), (kW)

W = beban yang diterima oleh elektromotor (kg)

V = kecepatan benda yang digerakkan oleh elektromotor (m/s)

75 = harga dalam 1 hp = 0,75 kW

η = efisiensi = 0,85

2.8 Komponen-komponen pada Spreader

Spreader ini adalah alat penjepit yang di desain khusus untuk penjepitan

pada peti kemas dimana bentuk spreader adalah berbentuk persegi

panjang yang disesuaikan dengan ukuran pada peti kemas dimana

ukuran peti kemas yang ada di pelabuhan belawan mempunyai dua

ukuran yaitu 40 feet dan 20 feet, adapun komponen-komponen yang

terdapat pada spreader ini :

2.8.1 Twist lock

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter II 14

Twist lockPenampangPeti kemas

Twist lock berfungsi sebagai pengunci peti kemas pada saat peti

kemas akan diangkat/dipindahkan. Dimana twist lock ini terletak pada

setiap sisi sudut yang berada pada spreader, dan pada spreader ini

terdapat 4 twist lock.

Pada saat operator menurunkan spreader sesuai dengan panjang peti

kemas, setelah panjang pada spreader sesuai dengan peti kemas operator

akan menurunkan spreader secara perlahan-lahan pada peti kemas. Dan

operator harus menempatkan spreader pada lobang twist lock yang

terdapat pada peti kemas, dan sesudah twist lock masuk pada lobang

yang ada pada peti kemas, maka switchakan tertekan dan lampu di kabin

operator akan menyala dan menyatakan bahwa twist lock sudah terkunci

dengan baik, kemudian operator akan mengangkat peti kemas.

Gambar 2.13 twist lockpada posisi belum terkunci (potongan samping peti kemas) dan photo twist lock

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter II 14

Pada saat pengangkatan twist lock pada spreader akan mengalami beban akibat

bergantungnya peti kemas pada ujung-ujung twist lock sehingga twist lock akan

mengalami tegangan tarik, dimana rumus yang terpakai

σ =

dimana :

σ = tegangan tarik yang terjadi (kg/m2)

F = gaya yang terjadi (N)

A = luas penampang (m2)

Dimana pada twist lock akan mengalami gaya (F) pada rumus di bawah ini :

F = m.g

Dan pembebanan twist lock (P) :

P =

Dimana

Q = total kapasitas angkat beban (ton, kg)

3 = jumlah twist lock yang terdapat pada spreader

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Chapter II 14

Spreader

twist lock

2.8.2 Rangka Batang Spreader

Rangka batang spreader ini merupakan suatu konstruksi dari tempat

pengangkatan peti kemas yang disesuaikan dari ukuran pada peti kemas

yang ada di pelabuhan belawan, bentuk dari spreader ini ialah persegi

panjang. Di dalam pengangkatan peti kemas maka spreader ini akan

mengalami beban merata. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini

Gambar 2.14 Rangka Batang Spreader

Universitas Sumatera Utara