chapter i

4
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan, dll) atau oleh kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk melakukan coping. (Lazarus & Folkman, 1986). Sedangkan stresor menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) adalah kondisi fisik, lingkungan dan sosial yang merupakan penyebab dari kondisi stres. Fakultas kedokteran bertanggung jawab untuk memastikan lulusan- lulusannya memiliki wawasan/pengetahuan luas, kemahiran/ketrampilan dan sikap profesional. Untuk dapat mencapai sasaran ini, fakultas kedokteran umumnya menggunakan kurikulum perkuliahan yang bersifat mendidik, peragaan-peragaan, praktek yang diawasi, mentoring dan pengalaman langsung untuh menambah hasil belajar individu. Sayangnya, beberapa aspek dari pelatihan-pelatihan tersebut memiliki konsekuensi negatif yang tidak diharapkan terhadap kesehatan pribadi mahasiswa. Penelitian menunjukkan adanya kejadian stres yang tinggi pada mahasiswa kedokteran, yang memiliki konsekuensi merugikan dalam prestasi akademik, kompetensi, profesionalitas dan kesehatan. (Guthrie, 1995) Universitas Sumatera Utara

Upload: nurhafizahimfista

Post on 21-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rtrtrtr

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter I

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik

dari tubuh (kondisi penyakit, latihan, dll) atau oleh kondisi lingkungan dan sosial

yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan

individu untuk melakukan coping. (Lazarus & Folkman, 1986). Sedangkan stresor

menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) adalah kondisi fisik,

lingkungan dan sosial yang merupakan penyebab dari kondisi stres.

Fakultas kedokteran bertanggung jawab untuk memastikan lulusan-

lulusannya memiliki wawasan/pengetahuan luas, kemahiran/ketrampilan dan

sikap profesional. Untuk dapat mencapai sasaran ini, fakultas kedokteran

umumnya menggunakan kurikulum perkuliahan yang bersifat mendidik,

peragaan-peragaan, praktek yang diawasi, mentoring dan pengalaman langsung

untuh menambah hasil belajar individu. Sayangnya, beberapa aspek dari

pelatihan-pelatihan tersebut memiliki konsekuensi negatif yang tidak diharapkan

terhadap kesehatan pribadi mahasiswa. Penelitian menunjukkan adanya kejadian

stres yang tinggi pada mahasiswa kedokteran, yang memiliki konsekuensi

merugikan dalam prestasi akademik, kompetensi, profesionalitas dan kesehatan.

(Guthrie, 1995)

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter I

Baru-baru ini stres selama pelatihan medis semakin banyak dilaporkan

dalam literatur-literatur yang dipublikasikan. Penelitian juga menunjukkan cukup

tingginya tingkat stres, yang mmengakibatkan gejala depresi dan bahkan pikiran

untuk bunuh diri pada mahasiswa medis. Selain stres, keadaan sosial, emosional,

fisik dan juga permasalahan keluarga dari mahasiswa juga dapat mempengaruhi

kemampuan belajar. Stres yang berlebihan dapat mengakibatkan permasalah

mental dan fisik dan dapat mengurangi rasa harga diri mahasiswa dan dapat

mempengaruhi prestasi akademiknya. Studi dari negara-negara berkembang

seperti Thailand, India, Malaysia dan bahkan Pakistan telah melaporkan stres di

kalangan mahasiswa kedokteran dan juga menggarisbawahi peran akademik

sebagai stresor yang potensial. Penelitian juga melaporkan bahwa kendala

akademik dan juga faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, etnisitas dan status

perkawinan juga dapat mempengaruhi tingkat keparahan stres pada mahasiswa.

(Shah, 2010)

Tingkat stres yang dilaporkan pada mahasiswa kedokteran berkisar dari

25% - 75%. (Mosley, 1994). Di Amerika Serikat, sebuah survei yang dilakukan

pada 9 fakultas kedokteran menemukan bahwa 47% dari mahasiswa yang

berpartisipasi memiliki sedikitnya 1 masalah besar yang berhubungan dengan

kesehatan mental dan penyalahgunaan zat dan juga 26% dari grup ini mengalami

stres. (Guthrie, 1995)

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter I

Salah satu dari kesulitan-kesulitan dalam menghadapi stres di fakultas

kedokteran adalah mahasiswa biasanya tidak mencari pertolongan dan dukungan

akan masalah yang mereka hadapi. Hasil dari sebuah survey yang didapat dari

Universitas di Pennsylvannia menunjukkan dari 24% mahasiswa kedokteran

mereka yang teridentifikasi mengalami depresi, hanya 22% dari grup ini yang

menggunakan layanan kesehatan jiwa. (Chew-Graham, 2004). Halangan-halangan

untuk menggunakan layanan kesehatan brupa sedikitnya waktu, rasa takut akan

kurangnya kerahasiaan, stigma yang berhubungan dengan penggunaan dari

layanan kesehatan jiwa, biaya, rasa takut akan pendokumentasian pada catatan

akademis dan rasa takut akancampur tangan yang tidak diinginkan. Halangan-

halangan ini tampaknya tidak membaik setelah kelulusan, karena 35% dari dokter

di Amerika Serikat tidak mempunyai perawatan kesehatan yang teratur. (Gross,

2000)

Seperti yang telah diungkapkan diatas, program studi pendidikan dokter

sangat menuntut dan memiliki lingkungan yang sangat syarat dengan stres.

Terlebih lagi saat menjalani program pendidikan profesi dokter di rumah sakit

pendidikan, para mahasiswa akan menghadapi berbagai hal yang dapat

menimbulkan stres dan belum ada penelitian yang meneliti mengenai faktor-faktor

pencetus stres pada mahasiswa fakultas kedokteran USU yang sedang menjalani

program pendidikan profesi dokter di rumah sakit pendidikan. Oleh karena itu

saya sebagai peneliti ingin mengetahui faktor-faktor pencetus stres pada

mahasiswa kedokteran Universitas Sumatra Utara (USU) yang sedang menjalani

program pendidikan profesi dokter di RSUP H. Adam Malik Medan.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

Bagaimana gambaran faktor-faktor pencetus stres pada mahasiswa fakultas

kedokteran USU yang sedang melaksanakan program pendidikan profesi dokter di

RSUP H. Adam Malik Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter I

1.3. Tujuan Penelitian

1.1.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

faktor-faktor pencetus stres pada mahasiswa fakultas kedokteran USU yang

sedang menjalani program pendidikan profesi dokter di RSUP H. Adam Malik

Medan.

1.1.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran faktor-faktor pencetus stres pada mahasiswa fakultas kedokteran USU

yang sedang menjalani program pendidikan profesi dokter di RSUP H. Adam

Malik Medan pada siklus bawah dan siklus atas.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mendapatkan gambaran faktor-faktor pencetus stres pada mahasiswa

fakultas kedokteran USU yang sedang menjalani program pendidikan

profesi dokter di RSUP H. Adam Malik Medan.

2. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa mengenai faktor-faktor pencetus

stres mereka.

3. Memberikan informasi kepada lembaga terkait agar lembaga tersebut

dapat memperbaiki faktor-faktor pencetus stres bagi mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara