chapter 4 video

15
Chapter 4 Video Video adalah kumpulan gambar yang yang ditampilkan satu-satu (kontinyu) berdasarkan satuan waktu atau sering disebut sebagai moving picture

Upload: akio

Post on 21-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Chapter 4 Video. Video adalah kumpulan gambar yang yang ditampilkan satu-satu (kontinyu) berdasarkan satuan waktu atau sering disebut sebagai moving picture. Video. Dalam membuat sebuah video dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: Menggunakan kamera yang dipindahkan ke dalam ruang-ruang frame - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter 4 Video

Chapter 4Video

Video adalah kumpulan gambar yang yang ditampilkan satu-satu (kontinyu) berdasarkan satuan waktu atau sering disebut sebagai moving picture

Page 2: Chapter 4 Video

Video

Dalam membuat sebuah video dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

• Menggunakan kamera yang dipindahkan ke dalam ruang-ruang frame

• Membangun video dengan menyusun frame yang ada secara individual

Page 3: Chapter 4 Video

Video

Dahulu kita kenal adanya video secara analog yang tersusun dalam ratusan bahkan ribuan frame, sehingga perlu waktu yang lama dalam melakukan proses editing, sampai mucul video yang mempermudah dan banyak mendapatkan keuntunga

Page 4: Chapter 4 Video

Video

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Video digital antara lain:

• Bersifat interaktif

• Mudah dalam proses editing

• Kualitas

• Transmisi dan distribusi

Page 5: Chapter 4 Video

Cara kerja sebuah TV

Cross-section of CRT Delta-delta shadow-mask CRT

(Scan From “Computer Graphics: Principles and Practice”)

Page 6: Chapter 4 Video

Pertelevisian

Ada tiga standar utama penyiaran yang berlaku saat ini. 3 standar tersebut adalah NTSC (National Television System Committee), SECAM (Sequential Color And Memory), dan PAL (Phase Alternating Line). NTSC adalah standar video yang paling digunakan di Amerika serikat (US), PAL digunakan poleh Eropa Barat dan SECAM dipakai di prancis, Rusia dan Eropa timur

Page 7: Chapter 4 Video

Pertelevisian

Frame/Field

Rate (per sec)

Scan

Lines

Aspect

Ratio

Horizontal/Vertical

frequency

Worldwide

Standard

NTSC 29.97 / 59.94

525

(480) 4 : 3 15.734 kHZ / 60 HZ

US, Japan,

Taiwan, …

PAL 25 / 50

625

(576) 4 : 3 15.652 kHZ / 50 HZ

Western Europe,

SECAM 25 / 50

625

(576) 4 : 3 15.652 kHZ / 50 HZ

France, …

Page 8: Chapter 4 Video

Pertelevisian

Perbedaan mendasar yang membedakan antar standar video yang merupakan standar internasional dibagi menjadi 3 bagian:

• Jumlah garis horisontal didalam gambar video (525 atau 625)

• Apakah jumlah frame ratenya 30 tatau 25 frame per detiknya.

• Jarak kanal siaran (bandwidth yang digunakan)• apakah mengunakan tipe sinyal AM (Amplitude

Modulation) atau FM (Frequency Modulation) untuk audio videonya.

Page 9: Chapter 4 Video

Kapasitas Bandwidth videoB= F x (Cycles per frame)

Cycles per frame=N x (Cycles per line)

Cycles per line=0,5 x A x H/C

Dimana:

F = Frame rate

N =scanning line per frame

H = Resolusi horisontal

C = Horisontal Scanning

A= Aspek Rasio

Dimana nilai 0,5 merupakan angka rasio dari cyles.

Sehingga dari persamaan tersebut didapatkan ;

B=0,5AFHN/C

Page 10: Chapter 4 Video

Kapasitas Bandwidth video

Contoh; untuk video yang menggunakan sistem PAL, dimana A= 4/3, F= 25, H=409, N=265, dan C= 0,80, sehingga kita mempunyai nilai B = 5, Mhz. Sedangkan untuk HDTV, A=16/9, F=30, H=593, N=1125 dan C=0,83, maka kita mendapatkan nilai B=21,43 MhZ

Page 11: Chapter 4 Video

Video Digital Vs Video Analog

Tempatpenyimpanan

Transmitter Receiver

Display

Sistem Video Analog

Tempatpenyimpanan

Transmitter

Receiver

Display

ADCProses

Encoding

ProsesDecoding

DAC

Sistem Video Digital

Page 12: Chapter 4 Video

Digitalisasi video analog

proses digitalisasi video dari sinyal analog ke bentuk digital menggunkan sebuah komponen konversi yaitu ADC, dimana proses dari ADC itusendiri terdiri dari 3 Proses, yaitu;

• Sampling rate• Meberikan tingkatan pada Kuantisasi • Digitalisasi warna video

Page 13: Chapter 4 Video

Digitalisasi video analogSampling rate; proses ini mencari nilai parameter sacanning pada video, seperti nilai resolusi horisontal, resolusi vertikal, frame rate dan aspek rasio, berdasarkan parameter-parameter tersebut kita mendapatkan total nilai minimum sampling rate (S) dengan rumus;S=AFHN/CContohnya;Untuk video yang menggunakan sistem PAL, dimana A=4/3, F=25, H=409, N=635 dan C=0,80, maka kita mendapatkan nilai minimun sampling rate sebesar S=10,6 Mhz.

Page 14: Chapter 4 Video

Digitalisasi video analog

Meberikan tingkatan pada Kuantisasi; sama seperti pada proses kuantisasi pada audio, pada video juga berdasarkan pembagian range frekuensi video, dan juga maksimum noise yang terjadi, secara umum manusia dapat mentolerasi kehilangan paket gambar sebesar 5 s/d 10 % dari total paket yang dikrimkan per detiknya.

Page 15: Chapter 4 Video

Digitalisasi video analogDigitalisasi warna video; sebelum melakukan digitalisasi pada warna video, kita harus memberikan perwakilan terhadap campuran warna dari tiga warna yang ada merah hijau dan biru (RGB), menjadi satu buah warna, makin banyak jumlah warna yang diwakilkan maka resolusi warna pada gambar tersebut semakin baik dan membutuhkan ukuran kapisitas yang semakin besar. Contoh untuk delapan bit sample per komponen warna dan normal frekuensi video berwarna adalah 13,5 Mhz, sehingga total nilai kapasitas yang diperlukan sebesar (3 x 13 x 8) = 324