chapter 4 - international accounting

Upload: noe153

Post on 19-Oct-2015

226 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

Resume bab 4 Deegan

TRANSCRIPT

  • AKUNTANSI INTERNASIONAL

    Perbedaan Akuntansi di Ranah Internasional : Bukti dan dampak

    Suatu transaksi atau peristiwa menghasilkan angka akuntansi berbeda di negara

    berbeda karena adanya perbedaan aturan akuntansi. Hal ini pun mengakibatkan suatu

    laporan tidak dapat diperbandingkan. Sehingga perusahaan harus selalu membuat banyak

    laporan keuangan yang mengikuti aturan di negara tersebut.

    Penjelasan atas Perbedaan

    Perera (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi di negara tertentu berusaha

    untuk cocok dengan keadaan masyarakat tertentu di waktu tertentu. Mueller (1968)

    berpendapat bahwa perbedaan yang ada terjadi karena adanya perbedaan hukum, sistem

    politik dan perkembangan ekonomi antar negara. Doupnik dan Salter (1985) menambahkan

    bahwa sistem perpajakan dan pendidikan juga mempengaruhi perbedan yang ada.

    Kebudayaan merupakan hal yang tidak terlepas dari alasan adanya perbedaan

    akuntansi di dunia. Hal ini disebabkan karena budaya merupakan aktivitas sosio-teknikal

    yang berarti interaksi antara manusia dan sumber daya non manusia (Violet, 1983). Selain

    itu, setiap akuntan juga memiliki kebudayaan yang menimbulkan perbedaan tersebut (Gray,

    1985). Mengacu pada dimensi budaya Hofstede (1984) maka perbedaan itu dapat

    dijelaskan sebagai berikut :

    - Individualistik VS Collectivism dan Small VS Strong Power Distance: individualistik

    terlihat dari adanya professional judgement yang yang sejalan dengan lemahnya

    power distance dan keseragaman menunjukkan adanya kolektivisme yang sejalan

    dengan menguatnya power distance.

    - Strong VS Weak Uncertainty Avoidance dan Masculinity VS Feminity : menguatnya

    uncertainty avoidance ditunjukkan dengan adanya sikap konservatisme dalam

    akuntansi yang sekaligus berbanding terbalik dengan maskulinitas. Semakin

    maskulin suatu masyakarat maka metode yang digunakan akan semakin

    menunjukkan kinerjanya

    - Collectivism, Feminity and Uncertainty Avoidance : semakin tinggi tingkat

    uncertainty avoidance masyarakat maka pengungkapan akan semakin sedikit

    sehingga konflik pun muncul. Hal ini juga sekaligus melindungi kepentingan

    bersama. Hal itu juga merupakan ciri dari masyarakat feminim.

  • Hubungan dimensi budaya Hofstede dan nilai akuntansi yang diajukan gray adalah

    dirangkum sebagai berikut :

    Profesionalism Uniformity Conservatism Secrecy

    Power Distance - + ? +

    Uncertainty Avoidance - + + +

    Individualism + - - -

    Masculinity ? ? - - Selain budaya, terdapat pula aspek agama yang mempengaruhi perbedaan akuntansi

    yang ada. Aspek agama tersebut terutama terlihat dari tradisi agama Islam. Agam ini

    mempunyai pengaruh besar bagaimana seseorang menjalankan bisnisnya dan membuat

    keputusan.

    Aspek selanjutnya yang mempengaruhi adalah sistem hukum. Di dunia ini dikenal dua

    sistem hukum yaitu common law dan Roman law. Pada common law, aspek hukum tidak

    secara detail mengatur kehidupan masyarakat, sedangkan Roman law sebaliknya. Hal ini

    memberikan dampak pada kurang detailnya akuntansi pada negara-negara penganut

    common law.

    Namun, pada dasarnya sistem akuntansi hanya terdapat dua model di dunia, yaitu :

    Anglo American European

    Budaya Feminim, kolektivisme, dan uncertainty avoidance rendah

    Maskulinitas, tingginya uncertainty avoidance dan individualistik

    Sistem hukum Common law Roman law

    LK untuk Investor (outsider), laporan pajak terpisah

    Kreditor (insider), laporan pajak jadi satu

    Dipengaruhi Pasar modal pemerintah

    Harmonisasi dan Standardisasi

    Harmonisasi menurut Parker dan Nobes (2004, 77) adalah proses meningkatkan

    kompatibilitas praktek akuntansi dengan menetapkan batas-batas untuk variasi. Sedangkan

    standardisasi mengimplikasikan penerapan suatu set aturan yang lebih sempit dan kaku.

    Alasan-alasan diperlukannya harmonisasi dan standardisasi adalah :

    - investor akan lebih efisien dan efektif dalam membuat keputusan investasi

    - prosedur akuntansi akan lebih simple.

    - Lebih fleksibel menggunakan akuntan atau auditor pada MNC.

    sedangkan tantangan untuk melakukan harmonisasi dan standardisasi adalah :

    - Perbedaan budaya dan institusi (Perera, 1989)

    - Kurangnya profesi akuntansi di beberapa negara (Nobes and Parker, 2004)

    - Regulasi akuntansi memiliki konsekuensi ekonomi (Nobes and Parker, 2004)

  • Proses institusi standar akuntansi internasional

    Pada awalnya di Eropa terdapat suatu organisasi bernama IASC. IASC mengeluarkan

    standar bernama IAS. Namun, IAS ini dikritik karena tetap menimbulkan banyak kebijakan

    akuntansi di perusahaan. sehingga IAS ini kemudian diperbaiki dan pada akhir tahun 1980

    diajukan ke IOSCO yang menghadapi isu pwngumpulan dana dari banyak negara. Sehingga

    proyek IASC ini kemudian disetujui oelh IOSCO. Setelah menyelesaikan dan

    mengembangkan proyek tersebut IASC pun berganti nama menjadi IASB. IASB

    beranggotakan akuntan yang memiliki tipe akuntansi Anglo-American, sehingga standar

    yang mereka bentuk pun cenderung terkait dengan regulasi Anglo American.

    Pada tahun 2005 EU menyatakan selUruh perusahaan EU yang tercatat sahamnya

    harus mengikuti standar IASB dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan

    keuangan. Pandangan yang dianut dalam mengadopsi IFRS adalah :

    - Bermacam-macam informasi yang dibutuhkan untuk membuat beragam keputusan

    - Kepercayaan tentang individual dan pasar modal bereaksi kepada info akuntansi

    - Adopsi ini akan mengedepankan kepentingan publik

    - Metode baru ini akan dianut dengan cara yang sama di berbagai negara

    Secara terpisah, EU pada tahun 1992 merilis suatu dokumen berjudul Towards

    Sustainability yang berisi saran adanya perubahan radikal praktek akuntansi di seluruh

    dunia. Dokumen ini diharapkan memberikan definisi baru pada konsep akuntansi,

    peraturan, konvensi dan metodologi.