chapter 3 penetuan biaya per unit

7
PENENTUAN BIAYA PER UNIT A. Alokasi Biaya Departemen Pendukung Alokasi berarti cara membagi sekelompok biaya dan membebankannya pada berbagai sub unit. Hal yang perlu ditekankan adalah alokasi tidak mempengaruhi biaya total. Biaya total tidak berkurang atau meningkat dengan adanya alokasi. Meskipun demikian, jumlah biaya yang dibebankan pada subunit dapat dipengaruhi oleh prosedur alokasi yang dipilih.Karena alokasi biaya dapat mempengaruhi harga penawaran, profitabilitas setiap produk, dan perilaku manajer, maka alokasi biaya merupakan suatu hal yang penting. Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam output disebut sebagai biaya bersama. Cara biaya bersama dibebankan pada departemen akan dijelaskan dalam bab ini. Berdasarkan fungsinya, perusahaan memiliki dua kategori departemen, departemen produksi dan departemen pendukung.Departemen produksi bertanggungjawab pada pembuatan produk atau jasa yang langsung dijual kepada konsumen.Sedangkan departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan oleh departemen produksi.Departemen ini tidak berhubungan langsung dengan konsumen.Setelah departemen produksi dan pendukung diidentifikasi, biaya overhead yang muncul di tiap departemen dapat ditentukan.Overhead yang tidak dapat dibebankan dengan mudah pada departemen produksi dan pendukung

Upload: bintang-timur

Post on 23-Jun-2015

4.127 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter 3 penetuan biaya per unit

PENENTUAN BIAYA PER UNIT

A. Alokasi Biaya Departemen Pendukung

Alokasi berarti cara membagi sekelompok biaya dan membebankannya pada berbagai

sub unit. Hal yang perlu ditekankan adalah alokasi tidak mempengaruhi biaya total. Biaya total

tidak berkurang atau meningkat dengan adanya alokasi. Meskipun demikian, jumlah biaya yang

dibebankan pada subunit dapat dipengaruhi oleh prosedur alokasi yang dipilih.Karena alokasi

biaya dapat mempengaruhi harga penawaran, profitabilitas setiap produk, dan perilaku

manajer, maka alokasi biaya merupakan suatu hal yang penting.

Biaya-biaya yang memberikan manfaat bersama yang terjadi ketika sumber daya yang

sama digunakan dalam output disebut sebagai biaya bersama. Cara biaya bersama dibebankan

pada departemen akan dijelaskan dalam bab ini. Berdasarkan fungsinya, perusahaan memiliki

dua kategori departemen, departemen produksi dan departemen pendukung.Departemen

produksi bertanggungjawab pada pembuatan produk atau jasa yang langsung dijual kepada

konsumen.Sedangkan departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang

diperlukan oleh departemen produksi.Departemen ini tidak berhubungan langsung dengan

konsumen.Setelah departemen produksi dan pendukung diidentifikasi, biaya overhead yang

muncul di tiap departemen dapat ditentukan.Overhead yang tidak dapat dibebankan dengan

mudah pada departemen produksi dan pendukung dibebankan pada departemen umum.Biaya

overhead ini hanya dibebankan pada satu departemen saja.

Setelah perusahaan dibagi dalam departemen dan semua biaya overhead ditelusuri ke

tiap departemen, biaya departemen pendukung diberikan pada departemen produksi dan tarif

overhead dibuat untuk menentukan biaya produk.Tarif overhead departemen adalah penting

karena tiap departemen produksi mengerjakan banyak produk.Jika dalam suatu departemen

produksi hanya terdapat satu produk, semua biaya jasa yang dialokasikan ke departemen

tersebut adalah milik produk tersebut. Tarif overhead ditentukan terlebih dahulu dihitung

dengan menjumlahkan estimasi total overhead suatu departemen dan membaginya dengan

estimasi dasar pengalokasian yang sesuai.

Page 2: Chapter 3 penetuan biaya per unit

Departemen produksi membutuhkan jasa pendukung.Oleh sebab itu, biaya departemen

pendukung ditimbulkan oleh aktivitas departemen produksi.Faktor penyebab adalah variabel

atau aktivitas dalam departmen produksi yang menyebabkan timbulnya biaya jasa

pendukung.Dalam memilih dasar pengalokasian biaya departemen pendukung, dilakukan

identifikasi faktor penyebab yang sesuai. Menggunakan faktor penyebab akan menghasilkan

biaya produk yang lebih akurat. Selain itu, jika faktor penyebab diketahui, para manajer dapat

mengontrol konsumsi pendukung secara lebih baik.

Tujuan alokasi adalah:

1. Memperoleh harga yang disepakati bersama.

2. Menghitung profitabilitas lini produk.

3. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian.

4. Menilai persediaan.

5. Memotivasi para manajer.

Biaya departemen pendukung sering dialokasikan ke departemen lain melalui penggunaan tarif

pembebanan. Tarif pembebanan dapat dibedakan menjadi dua, tarif pembebanan tunggal dan

tarif pembebanan ganda.Suatu tarif tunggal mengkombinasikan biaya variabel dan tetap

departemen pendukung untuk menghasilkan tarif pembebanan.Namun, penggunaan tarif

tunggal mengakibatkan biaya tetap diperlakukan seakan-akan biaya tersebut merupakan biaya

variabel.Jumlah tambahan yang dibebankan adalah akibat dari perlakuan terhadap biaya tetap

yang seakan-akan menjadi biaya variabel. Dalam tarif perhitungan ganda, masalah ini akan

dihilangkan. Ketika tarif ganda digunakan, suatu tarif terpisah dihitung untuk tiap jenis sumber

daya berdasarkan pada faktor penyebab.Kemudian, penggunaan aktual tiap jenis faktor

penyebab dikalikan dengan tarif yang sesuai untuk mendapatkan jumlah biaya departemen

pendukung yang dialokasikan.

Page 3: Chapter 3 penetuan biaya per unit

Biaya yang seharusnya dialokasikan adalah biaya yang dianggarkan, bukan biaya aktual.Hal ini

dilakukan agar efisiensi atau ketidakefisiensian departemen pendukung tidak diserap oleh

departemen produksi.Para manajer departemen produksi, tidak memiliki pengendalian atas

tingkat efisiensi yang dicapai manajer departemen pendukung.Dengan mengalokasikan biaya

yang dianggarkan (bukan biaya aktual), tidak ada ketidakefisiensian atau efisiensi yang

ditransfer dari satu departemen ke departemen lainnya.

Terdapat tiga metode alokasi biaya departemen pendukung,

metode alokasi langsung,

Ketika perusahaan mengalokasikan biaya departemen pendukung hanya ke departemen

produksi, mereka menggunakan metode alokasi langsung.Metode alokasi langsung

adalah metode yang paling sederhana dan paling langsung untuk mengalokasikan biaya

departemen pendukung.Biaya jasa variabel dialokasikan secara langsung ke departemen

produksi sesuai proporsi penggunaan jasa departemen tersebut.Biaya tetap juga

dialokasikan secara langsung ke departemen produksi tetapi sesuai proporsi kapasitas

normal atau praktis departemen produksi.

metode alokasi berurutan, dan

Metode alokasi berurutan, mengakui adanya interaksi antar departemen

pendukung.Akan tetapi, metode berurutan tidak sepenuhnya mengakui interaksi

tersebut. Alokasi biaya dilakukan dengan cara menurun, mengikuti prosedur rangking

yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Urutannya biasanya dilakukan dengan

mengurutkan departemen pendukung sesuai jumlah pelayanan terbanyak hingga

tersedikit.Tingkat pelayanannya diukur dengan biaya langsung tiap departemen

pendukung.Departemen dengan biaya tertinggi dianggap sebagai pemberi layanan

terbanyak.

metode alokasi timbal balik.

Metode alokasi timbal balik (reciprokal) mengakui semua interaksi antar departemen

pendukung. Dalam metode alokasi timbal balik ini, pemakaian suatu departemen

pendukung oleh departemen menentukan biaya total tiap departemen pendukung yang

Page 4: Chapter 3 penetuan biaya per unit

biaya totalnya mencerminkan interaksi antar departemen pendukung. Kemudian, biaya

total departemen pendukung didefinisikan sebagai jumlah biaya langsung departemen

ditambah proporsi jasa yang diterima dari departemen pendukung lainnya.

Setelah mengalokasikan semua biaya pendukung ke departemen produksi, tarif overhead

dapat dihitung untuk tiap departemen. Tarif ini dihitung dengan menambahkan biaya

departemen pendukung yang dialokasikan dengan biaya overhead yang secara langsung dapat

ditelusuri ke departemen produksi dan membagi jumlah total ini dengan beberapa ukuran

aktivitas, seperti jam tenaga kerja lansung atau jam mesin.

B. Alokasi joint Costing

Produk patungan adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara simultan dengan

proses yang sama hingga pada titik pemisahan. Proses produksi patungan menghasilkan output

dua produk atau lebih, dimana produk patungan utama memiliki nilai penjualan yang relatif

signifikan. Produk sampingannya memiliki nilai penjualan yang relatif lebih sedikit.Biaya

patungan harus dialokasikan ke setiap produk untuk tujuan pelaporan keuangan.Beberapa

metode telah dikembangkan untuk mengalokasikan biaya patungan, termasuk metode unit

fisik, nilai-penjualan-saat-pemisahan, dan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.Produk

sampingan umumnya tidak dialokasikan ke biaya produk patungan. Penjualan produk

sampingan dimasukkan dalam “pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi atau diperlakukan

sebagai kredit untuk barang dalam proses produk utama.

Pentingnya alokasi joint cost

Joint cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai

saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Berikut ini dipaparkan beberapa

manfaat dilakukannya alokasi joint cost

Biaya bersama dapat digunakan untuk menentukan nilai persediaan atau perhitungan

harga pokok produk untuk pelaporan eksternal menurut standar akuntansi keuangan.

Biaya bersama bermanfaat untuk kepentingan perhitungan asuransi.

Biaya bersama bermanfaat dalam penentuan nilai persediaan untuk keperluan asuransi

Tapi disatu sisi kadang kala juga ditemui beberapa masalah dalam menghadapi pengalokasian

joint cost. Masalah pokok yang di hadapi dalam pengalokasian biaya produk bersama adalah

Page 5: Chapter 3 penetuan biaya per unit

karena sifatnya yang invisibel artinya biaya produk bersama tidak bisa diidentifikasi secara

sfesifikasi kepada setiap produk yang dihasilkan secara simultan dalam suatu proses produksi.

Oleh karena itu diperlukan metode alokasi yang tepat untuk dijadikan sebagai dasar untuk

mengalokasikan biaya bersama (joint cost) kepada masing-masing produk. Terdapat tiga

alternatif penekatan yang bisa digunakan sebagai dasar dalam pengalokasian biaya bersama

kepada setiap jenis produk yang dihasilkan yaitu :

Pendekatan harga jual/harga pasar

Pendekatan satuan atau unit produksi

Pendekatan harga pokok perunit