chapter 20 buku implementing continuous quality improvement in health care
TRANSCRIPT
1
Bab 20
SEBUAH PANGGILAN UNTUK BERTINDAK DEMI PERUBAHAN PERAWATAN KESEHATAN
DI MASA DEPAN
Julie K. Johnson dan William A.Sollecito
“Setiap orang di perawatan kesehatan memiliki dua tugas: melakukan pekerjaan
mereka dan mengembangkannya.” -Batalden dan Davidoff (2007)
Masa depan perawatan kesehatan secara langsung mengikat untuk meningkatkan pada
kualitas dan keselamatan dan kemampuan kita untuk memenuhi tantangan
mengadaptasi ide-ide baru pada praktek keseharian perawatan kesehatan. Di banyak
cara yang sama dimana Continuous Quality Improvement (CQI) (Peningkatan kualitas
berkelanjutan) di perawatan kesehatan yang telah berkembang lebih dari 60 tahun, kita
sekarang mengalami sebuah akselerasi ide, teknologi, dan penelitian yang
mempengaruhi baik perawatan kesehatan dan CQI. Tujuan pada bab ini adalah untuk
membuat peta perjalanan bagi mereka yang akan memimpin perubahan perawatan
kesehatan.
MENGATUR LANGKAH UNTUK CQI
Pada seting perawatan pasien, kami mengoperasikan CQI dengan menanyakan
dua pertanyaan terpisah namun saling berhubungan:
1. Bagaimana saya bisa meningkatkan perawatan untuk pasien saya?
2. Bagaimana saya bisa meningkatkan sistem perawatan?
Pada umumnya disetujui bahwa sistem yang bekerja dengan kita adalah akar
dari banyak masalah keselamatan dan kualitas pasien kita (Institute of Medicine, 1999).
2
Kualitas dan keselamatan, keduanya adalah properti dari sistem, dan banyak dari
inisiatif kualitas dan keselamatan –perubahan spesifik yang kita bawa kedalam untuk
membuat peningkatan- termasuk milik sistem.
Penerjemahan penelitian menjadi praktek memerlukan perlengkapan
keterampilan tertentu; dengan cara sama, perawatan kesehatan profesional perlu
menjadi cakap di keterampilan tertentu untuk bisa menerjemahkan konsep peningkatan
kualitas menjadi peningkatan penyokong dalam proses perawatan pasien dan hasil
kesehatan. Sistem kesehatan bisa ditingkatkan dengan mendemonstrasikan keunggulan
di tiga domain –will, ideas, dan execution. Pencapaian hasil pada level sistem atau
organisasional membutuhkan will (keinginan) di semua level ntuk menyediakan
perawatan yang lebih baik dan pelayanan yang lebih baik; ide baru tentang bagaimana
pekerjaan diselesaikan, bagaimana hubungan dibangun, bagaimana pasien
berpartisipasi pada perawatan mereka, dan sebagainya; dan terakhir, execution
(pelaksanaan), atau implementasi ide, termasuk menguji sedikit perubahan (Nolan,
2007). Hasil level sistem tidak datang dari inisiatif tunggal atau bahkan rangkaian inisiatif
ketika upaya ini tidak diluruskan. Peningkatan sistem memerlukan sebuah portofolio
proyek yang sesuai dengan strategi untuk memproduksi dan menopang hasil (Nolan,
2007).
Seperti yang diilustrasikan pada Figure 20-1, ada tiga tujuan fumdamental dari
sistem kesehatan –hasil pasien yang lebih baik, performa sistem yang lebih baik, dan
pengembangan profesional yang lebih baik. Lebih jauh lagi, komponen keempat yang
diperlukan adalah untuk semua orang di sistem kesehatan menjadi aktif berhubungan
dalam menolong untuk mencapai tujuan fundamental itu (Batalden dan Davidhoff,
2007; Nelson dkk., 2008).
KUALITAS NEGARA BAGIAN SAAT INI
3
Bagian kualitas perawatan kesehatan telah membuat peningkatan dahsyat, tapi
cukup nyata, kualitas perawatan kesehatan di abad 21 masih kurang. Satu penelitian
mengestimasikan bahwa hanya sedikit lebih dari setengah (54.9%) orang dewasa di
Amerika Serikat menerima rekomendasi perawatan pencegahan, dan penelitian lebih
jauh menunjukkan bahwa hasil tidak berubah secara signifikan di negara lain (Hussey
dkk., 2004; McGlynn dkk., 2003). Dalam memandang keselamatan, perawatan
kesehatan, sebagai sebuah industri, telah gagal untuk membuat banyak keuntungan
sebagai industri lain. Diseluruh dunia, orang-orang yang mencari perawatan di rumah
sakit dirugikan 9.2% setiap waktu, dengan kematian terjadi 7.4% dari kejadian ini. Bagi
upaya signifikan CQI, diestimasikan bahwa 43.5% dari kejadian merugikan ini yang dapat
dicegah (de Vries dkk., 2008).
Salah satu akan berpikir bahwa dengan naiknya upaya untuk meningkatkan
keselamatan, hasil akan meningkat pula. Penelitian pada tahun 2010 menemukan
bahwa kerugian pada pasien adalah umum dan bahwa jumlah insiden tidak berkurang
seiring waktu (Landrigan dkk. 2010). Yang paling mengganggu, banyak masalah yang
memiliki solusi, tetapi mereka belum menerapkan di rumah sakit yang diteliti.
Indikator lain dari kegagalan sistem adalah bahwa di beberapa peristiwa dimana
rumah sakit terfokus pada mengukur dan meningkatkan keselamatan, alat pengukuran
tidak memadai untuk tugas tersebut.
MEMPERCEPAT CQI DI MASA DEPAN
“Tahu saja tidak cukup; kita harus melakukan. Keinginan saja tidak cukup; kita harus
bertindak.” -von Goethe
Masalah ini menyoroti perbedaan “pembelajaran pasif” pada pelajaran, seperti
apa yang kita perlajari dari bukti yang ada tentang peningkatan kualitas dan
keselamatan, adalah diidentifikasikan tapi tidak dilakukan dalam prakteknya, dan
“pembelajaran aktif” dimana pelajaran menempel kedalam budaya dan praktek
4
organisasi. Hasil pembelajaran aktif pada perubahan sistem0012diperlukan untuk
menyokong CQI sebaik budaya yang mendukung inisiatif. Alasan paling penting rata-rata
perubahan yang lambat dan difusi perawatan kesehatan adalah kompleksitas sistem
perawatan kesehatan, dengan banyak lapis pembuat keputusan ikut menentukan
dimana ide baru diusulkan.
Kesehatan telah digambarkan sebagai sistem adaptif kompleks (Rouse, 2008;
Swensen dkk., 2010) dan sebagai contoh, dukungan kebutuhan untuk pembelajaran
aktif pada solusi pengembangan.
KERANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERAWATAN
Desain kerangka konseptual tiga level akan menggunakan enam tujuan kualitas
IOM (keselamatan, ketepatan waktu, ekuitas, efisiensi, keefektifan, dan perawatan
pasien terpusat) (Battles, 2006; IOM, 2001). Level pertama dari kerangka didesain untuk
perawatan pasien (individual) terpusat, level kedua didesain untuk keselamatan, dan
level ketiga didesain untuk tujuan tetap dari efisiensi, keefektifan, ketepatan waktu, dan
ekuitas.
Don Berwick dalam “A User’s Manual for the IOM’s Quality Chasm Report” ,
dimana dia menyatakan bahwa ada empat level kepentingan (yang ditunjukkan di bab
sepanjang buku ini):
Level A – pengalaman pasien (individual)
Level B – fungsi unit kecil pengirim perawatan (atau mikrosistem)
Level C – fungsi organisasi rumah atau sebaliknya yang mendukung mikrosistem
Level D – lingkungan kebijakan, pembayaran, peraturan, akreditasi, dan faktor
lainya yang membentuk perilaku, kepentingan, dan kesempatan organisasi pada
level C.
Lebih terkini, Berwick dkk, mengidentifikasi “tujuan rangkap tiga” untuk
meningkatkan perawatan kesehatan: “meningkatkan pengalaman perawatan,
5
meningkatkan kesehatan populasi, dan mengurangi biaya per kapita perawatan
kesehatan” (Berwick dkk, 2008, p. 759). Driver utama yang akan membuatnya
memungkinkan untuk secara serempak mengoptimalkan seluruh tiga tujuan di Amerika
Serikat adalah:
1. Pengukuran yang transparan
2. Intervensi kesehatan publik
3. Desain dan koordinasi perawatan pada level pasien
4. Akses universal untuk perawatan
5. Sistem manajemen finansial
Bagi CQI untuk mengambah nilai, memiliki pengaruh, dan menyadari itu
potensial, itu akan perlu untuk diolah pada multilevel. Perspektif ekologi menyediakan
kerangka potensial untuk berfikir tentang CQI, karena mengakui banyak level lapisan
kontekstual, seperti lingkungan, organisasi, penyedia perawatan kesehatan, keluarga,
dan karakteristik pasien individual, yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi skala hasil perawatan pasien. Ia juga menyediakan sebuah model untuk
mendobrak kompleksitas kedalam komponen yang dikendalikan dan mengidentifikasi
hubungan serta interdependensi yang harus disadari ketika membuat keputusan.
PETA JALAN UNTUK MASA DEPAN
Pendidikan
Pendidikan adalah langkah menuju akselerasi CQI dalam perawatan kesehatan
yang terpenting. Selama dekade terkhir, kita telah melihat fokus yang meningkat pada
siswa pendidikan profesi kesehatan untuk meningkatkan sistem pelatihan kerja mereka
dengan mengajarkan ketrampilan peningkatan kualitas.
Sementara pendidikan medis telah dikritik karena tidak secara tradisional
menyiapakan dokter untuk bekerja sebagai bagian dari tim, kita telah melihat upaya
lebih untuk melatih profesional kesehatan untuk bekerja sebagai bagian tim atau
6
“mikrosistem” (lihat bab 13). Kita juga telah menyaksikan peningkatan fokus pada
peningkatan kualitas di pendidikan perawat. Pendidikan siswa dan fakultas pada
keterampilan dibutuhkan untuk praktek CQI.
Satu kritik terhadap pendekatan pendidikan untuk CQI di perawatan medis
bahwa klinikan, terutama dokter, dibawa terlalu lama, atau tidak sama sekali –kadang
karena mereka dianggap terlalu sibuk dengan pekerjaan memperdulikan pasien. Tidak
hanya hal ini membawa pada difusi lambat CQI dalam perawatan kesehatan, namun
kadang membawa pada frustasi atau bahkan rasa kegagalan dari klinikan depan (Ofri,
2010) yang dapat mengabadikan eksistensi pada inisiatif CQI (Balestracci, 2009). Sudah
jelas sekarang bahwa dokter seharusnya dimasukkan dari awal, dengan ide mereka dan
tujuan perhatian sebagai bagian proses pendidikan (Berwick dan Nolan, 1998).
Penelitian dan Publikasi
Dalam perawatan kesehatan, terutama perawatan medis, bukti berdasar praktek
didefinisikan oleh metode penelitian uang teliti. Pada suatu waktu, penelitian
peningkatan kualitas telah dikritik karena dia tidak selalu membutuhkan kekakuan yang
di harapkan penelitian biomedikal tradisional. Sebagai konsekuensi, hasil penting
inisiatif CQI tidak bisa diinformasikan pada literatur karena mereka tidak memenuhi
standar publikasi mengenai kmurnian penelitian populasi, intervensi, ukuran hasil, dan
prosedur untuk koleksi data (Pronovost dan Wachter, 2006). Pada diskusi ini, sangat
penting untuk mengklarifikasi bahwaa kekakuan tidak selalu mebutuhkan skala besar
acak, mengontrol percobaan klinin (RCTs). Faktanya, desain RCT bisa kadang-kadang
berada pada lintas tujuan dengan penelitian peningkatan kualitas (Balestracci, 2009)
Metode penelitian memainkan peran penting tapi seharusnya tidak melayani
sebagai sebuah rintangan untuk aplikasi inovasi CQI; cukup, perspektif penelitian kami
harus diluaskan untuk menggunakan susunan metode lebih luas untuk mencapai tujuan
utama kita, yaitu membuat keputusan yang tepat tentang aplikasi baru ide CQI. Di
banyak kasus, pendekatan biaya paling efektif adalah yang terbaik; untuk mencapai
7
keputusan tepat, kita bisa menyajikan lebih baik dengan implementasi jumlah repetitif
skala kecil percobaan dengan yang kita pelajari dan adaptasi dari tiap tingkat.
Dimana metode yang lebih kompleks diperlukan untuk membuat keputusan,
susunan alat penelitian lebih luas yang telah dibuktikan menjadi efektif harus disadari,
memutar desain eksperimen tradisional dan penelitian observasional menggunakan
desain eksperimental tidak benar (Shadish dkk, 2002). Demikian juga, pertimbangan
harus diberikan untuk metode penelitian kualitatif, seperti mereka menawarkan alat
unik dan mungkin lebih dalam menyelidiki untuk membantu mengerti kebutuhan
pasien, penyedia, dan administrator sementara komplementasi dan konteks penyedia
ke metode kuantitatif tradisional. Penelitian kualitatif memiliki peran penting dapat
menyediakan pandangan kualitas dan keselamatan perawatan. Lebih penting, ia bisa
menyediakan pandangan ke dalam apa yang diperlukan untuk meningkatkan perawatan
karena kerja perkembangan memerlukan data kontekstual tentang seting perawatan
kesehatan –secara spesifik orangnya, prosesnya, dam polanya yang membuat pekerjaan
sehari-hari menyediakan perawatan kesehatan.
Akhirnya, satu batasan penting berhubungan dengan penelitian pertimbangan di
CQI adalah kegagalan keuangan untuk mengejar penelitian yang layak dan, sebaliknya,
untuk lebih jauh membangun dasar bukti. Persoalan ini telah di garis bawahi sebagai
batasan penting dalam menghormati aplikasi CQI di kesehatan publik sebaik aplikasi di
negara miskin sumber daya. Upaya bisa diperlakukan untuk membangun dasar
keuangan sebelum persoalan digambarkan diatas bisa secara menyeluruh dilaksanakan.
Kolaborasi
Kolaborasi (bekerja lintas institusi untuk meningkatkan kualitas dan
keselamatan) adalah arah yang jelas untuk masa depan dan sebuah kepemimpinan
penting dan keterampilan kerja tim. Meningkatkan nilai bisa diselesaikan melalui
kolaborasi efektif termasuk menerima berbagi tujuan antara seluruh pemegang saham,
8
pengukuran proses dan hasil, dan berbagi praktek terbaik. Sungguh, peningkatan hasil
dan pengurangan biaya berarti tidak dapat tercapai tanpa kooperasi aktif antara
penyedia berkomitmen untuk memfungsikan sebagai unit sinergis.
Bentuk aliansi telah berhasil dengan baik membangun pada bisnis dan
perawatan kesehatan sebagai cara sukses untuk membagi pengetahuan dan
menciptakan sinergi. Yang juga memiliki model penelitian yang bertahan lama (seperti
percobaan klinik multicenter) yang telah membawa pada akselerasi perlakuan
pendobrak, baik lokal maupun global.
Manajemen Informasi dan Teknologi Informasi Kesehatan
Informasi adalah konektor antara ide dan keputusan tentang peningkatan
teknologi khususnya yang berharga pada pembagian informasi yang lebih efektif.
Bagaimanapun, jarak pada infrastruktur teknologi perawatan kesehatan perlu diatasi.
Keuntungan teknologi informasi adalah sumber kesempatan dan tantangan.
Pertama dan yang paling penting adalah kesempatan untuk menjamin pendidikan untuk
mendukung dan lebih jauh mengembangkan infrastruktur ini dan untuk membuat
penggunaan paling efisien darinya. Penggunaan telemedicine dan inplementasi EHRs
bisa menawarkan keuntungan besar pada peningkatan kualitas, terutama pada
pengukuran, melaui jaminan konsistensi dan transportabilitas data.
Database yang luas bisa diteliti/dipelajari dalam banyak cara dan bisa
menyediakan cukup kekakuan ekuivalen pada penggunaan desain kompleks yang
diaplikasikan pada database yang lebih kecil; akses ke database yang sangat luas
termasuk data relevan dari banyak populasi akhirnya dapat malayani banyak tujuan
peningkatan kualitas yang sama pada biaya yang jauh lebih rendah.
Kemampuan internet dan media sosial untuk mengajak pasien dan keluarga
mereka lebih terlibat secara langsung pada perawatan mereka sendiri telah disiapkan
sebagai jembatan ke personalisasi masal dengan menyediakan pengertian lebih besar
9
terhadap pilihan. Fenomena ini berhubungan dengan konsep disintermediasi dalam
literatur ekonomi; seperti inovasi teknologi informasi lainnya yang digambarkan disini,
ini adalah dua sisi pedang yang telah kita hadapi beberapa tahun.
Keuntungan teknologi akan melanjutkan akselerasi pada rata-rata eksponensial
pada level sistem dan pada level individual pasien dan penyedia. Pendidikan akan
menyediakan jembatan dari tantangan ke kesempatan, memimpin keacuhan ke level
tertinggi kualitas keselamatan dan kepuasan pasien lebih besar.
Kepemimpinan
Peran kepemimpinan dikenali sebagai fundamental untuk meningkatkan kualitas
dan keselamatan karena pemimpin bisa menghubungkan antara tujuan dan desain serta
menguji peningkatan tersebut. Kepemimpinan adalah yang pertama dari tujuh Health
Care Criteria for Performance Excellence for the Malcom Baldrige National Quality
Award.
Kepemimpinan bukan tentang menggunakan koleksi alat dan teknik untuk
mereka yang dipimpin; hal ini termasuk integrasi disiplin pembelajaran melalui
organisasi –visi, nilai, dan tujuan; sistem berpikir, dan model mental (Senge, 1990).
Pemimpin sukses berbagi visi personal mereka sendiri, dan mendemonstrasikan
komitmen mereka untuk mencapainya. Mereka “mengilhami” visi melalui organisasi.
Saat definisi kepemimpinan dalam hal menciptakan organisasi pembelajaran, peran
pemimpin adalah untuk mengambil tanggung jawab untuk belajar, sebagai desainer
proses pembelajaran, seorang pelayan visi, dan guru dengan memaksa pembelajaran
melalui organisasi (Sengae, 1990).
Kepemimpinan termasuk tidak hanya mendefinisikan visi tetapi juga
menghidupkan visi dan memimpin dengan contoh. Juga penting untuk dicatat bahwa
kepemimpinan harus terjadi pada semua level di organisasi, termasuk pemimpin ilmiah,
pemimpin pendapat, dan mereka yang juara mengubah ide.
10
Program pendidikan harus mengedepankan kecnderungan, kemungkinan, dan
faktor dukungan yang memimpin untuk kualitas lebih tinggi, perawatan kesehatan lebih
aman, termasuk:
Manajemen – dinamika organisasi dan difusi inovasi
Faktor keahlian teknik manusia – sistem dan alat
Kualitas dan keselamatan – filosofi dan budaya
Pengukuran dan sistem data
Pendidikan dan sosialisasi profesi perawatan kesehatan – teori, praktek, dan
simulasi
Metode peningkatan – rapid cycle, desain sistem keahlian teknik, arus data, data
Pareto, dsb.
Sistem teori – kompleksitas, analisis akar penyebab, analisis mode kegagalan
Manajemen krisis, resiko komunikasi, dan manajemen resiko
Budaya – elemen yang promote budaya keselamatan
Pelatihan tim/kelompok
Kerjasama Tim/Kelompok
Kerjasama kelompok, terutama pada perawatan kesehatan modern, tidak lagi
sebuah pilihan tapi keperluan. Karakteristik oleh distribusi tanggung jawab dan
kepemimpinan pada semua level, penggunaan nilai tambah kelompok, dan
meningkatkan efisiensi, dengan mengantar keputusan pada level kompeten terendah
mereka.
Sebuah Fokus pada Nilai Tambah Perawatan Kesehatan
“Nilai dari perawatan kesahatan adalah fungsi dari tiga elemen: desainnya
(perlakuan yang tepat untuk pasien yang tepat pada saat yang tepat), pelaksanaannya
(dapat dipercaya melakukannya dengan benar setiap saat untuk mencapai hasil terbaik),
11
dan ketepatan waktunya” (Swensen dkk, 2010). Secara lebih sederhana, nilai dapat
didefinisikan sebagai “pencapaian hasil kesehatan tiap dollar yang dikeluarkan” (Porter,
2010).
Pembicaraan tentang nilai perlu menujukan nilai pada konsumen internal sebaik
populasi seluruhnya. Dokter individual tidak perlu memaksa untuk berubah ketika
dihadapkan dengan data pasien mereka sendiri; data harus diberikan dengan konteks
budaya organisasi yang didedikasikan untuk kualitas dan keselamatan.
KESIMPULAN
Visi kami untuk edisi Continuous Quality Improvement in Health Care ini adalah
untuk menyediakan sebuah pondasi bagi mereka yang tertarik belajar tentang CQI –
sejarah lapangan sebaik beberapa dari topik kebanyakan yang relevan dalam
meningkatkan kualitas dan keselamatan. Persoalan utama yang telah didemonstrasikan
adalah ketahanan dari CQI yang telah disusun melintasi multi dimensi, tidak hanya dari
industri ke perawatan kesehatan tetapi juga dari ekonomi manufaktur yang makmur ke
negara-negara miskin sumber daya.
Kami mengenali tantangan pertumbuhan CQI terus menerus, termasuk
kebutuhan untuk kekakuan terbaik dalam penelitian CQI dan kebutuhan untuk nilai
tekanan –tidak hanya sistem perawatan kesehatan dunia industri tetapi mungkin
terutama pada negara miskin sumber daya dimana tantangan kesehatan sangat besar
dan persediaan keuangan yang pendek.
Sumber : William A.Sollecito dan Julie K.Johson. Chapter 20 Buku Implementing Continuous
Quality Improvement in Health care edisi ke empat (2011).