chapter 2

7
TEORI AKUNTANSI CHAPTER 2 The Financial Reporting Enviroment Oleh : Zahrotul Azizah (125020300111051) JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: azizahzahrotul

Post on 12-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teori akuntansi

TRANSCRIPT

TEORI AKUNTANSICHAPTER 2The Financial Reporting Enviroment

Oleh :Zahrotul Azizah (125020300111051)

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS BRAWIJAYA2015/2016

CHAPTER 2The Financial Reporting EnviromentPada umumnya, akuntansi keuangan di hampir semua negara sudah diatur dengan demikian ketatnya, dimana banyak standard akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi itu diakui, diukur, dan diungkapkan. Dan semua laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi tentunya dipengaruhi secara langsung oleh regulasi standard akuntansi setempat. TINJAUAN ATAS PERKEMBANGAN DAN REGULASI PRAKTIK AKUNTANSIRegulasi akuntansi sebenarnya mulai ada pada saat abad ke-20. Sebelumnya, hanya terdapat sedikit pemisahan (limited separation) antara pemilik dan manajemen suatu entitas. Dan kebanyakan sistem akuntansi yang didesain saat itu lebih dominan ditujukan kepada pemilik atau manajer. Dan pada abad ini, telah terdapat peningkatan pemisahan antara pemilik dan manajemen. Adapun di USA, American Association of Public Accountant didirikan pada tahun 1887. Dan asosiasi inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya AICPA. Sejarah dari regulasi akuntansi keuangan ini masih tergolong baru. Sebelum abad ke-20 tiba, masih belum banyak regulasi yang mengatur praktik akuntansi. Seiring berjalannya waktu, prinsip-prinsip umum memberikan jalan untuk berkembangnya standar akuntansi yang lebih spesifik. Standar akuntansi mulai diterbitkan oleh berbagai badan professional akuntansi diberbagai penjuru dunia sekitar tahun 1970 dan aktivitas pembuatan standar telah meningkat sejak saat itu. Dan praktik akuntansi keuangan hari ini umumnya telah diatur dalam suatu standard akuntansi (IFRS).

RASIONALITAS ATAS REGULASI PRAKTIK AKUNTANSI Adanya regulasi dalam praktik akuntansi yang terus berkembang yang ditunjukkan dengan terbitnya berbagai standar yang baru ataupun revisi dari satandar sebelumnya telah mengundang berbagai perdebatan antara yang mendukung dan yang menentang adanya regulasi dalam praktik akuntansi. Argument ini muncul dari pihak yang meyakini tidak diperlukannya suatu regulasi dan pihak yang menekankan pentingnya eksistensi dari suatu regulasi. Adapun argument dari kedua pihak adalah sebagai berikut :1. Beberapa alasan dari pihak pendukung regulasi, diantaranya adalah :a. Pasar untuk suatu informasi tidak akan efisien tanpa adanya suatu regulasi yang mengatur seberapa banyak informasi yang harus dihasilkan.b. Investor memerlukan perlindungan atas kecurangan dari entitas yang mungkin menghasilkan dan menunjukkan informasi yang menyimpang, yang mana akan menyebabkan terjadinya suatu asimetri informasi.c. Regulasi membawa kepada keseragaman metode sehingga lebih meningkatkan daya banding antar perusahaan, sehingga keputusan yang lebih baik dapat diambil.2. Adapun alasan dari pihak yang membantah pentingnya regulasi tersebut adalah :a. Regulasi pada dasarnya membatasi penggunaan metode akuntansi yang boleh digunakan. Ini berarti beberapa organisasi dilarang menggunakan metode tertentu yang sebenarnya mereka yakini bahwa metode tersebut adalah yang terbaik dalam merefleksikan kinerja dan posisi keuangan. Ini dianggap berpengaruh pada efisiensi dan kinerja yang dilaporkan perusahaan kepada pasar mengenai operasi mereka. b. Adanya regulasi hanya akan memunculkan over-supply informasi yang akan dilaporkan ke public/pasar.Ketika suatu regulasi diperkenalkan, ada 2 teori yang menjelaskan siapa yang beruntung dengan adanya regulasi tersebut. 1. Public Interest Theory Teori ini menyatakan bahwa regulasi diterbitkan untuk melindungi kepentingan public (public interest). Proteksi ini diperlukan sebagai akibat dari inefisiensi pasar. teori ini mengasumsikan bahwa regulator (pemerintah) adalah pelakasana netral atas kepentingan public dan tidak membiarkan kepentingannya sendirir mempengaruhi proses pengambilan keputusan.2. Capture Theory Teori ini membantah bahwa walaupun public interest theory bertujuan melindungi kepentingan masyarakat, mekanisme regulasi sering dikontrol (capture) sehingga hal itu berubah dengan melindungi kepentingan dari kelompok tertentu dalam masyarakat, dan pada umumnya adalah orang yang aktivitasnya paling dipengaruhi oleh regulasi.PERANAN PENILAIAN PROFESIONAL DALAM AKUNTANSIDalam proses akuntansi, akuntan dalam hal ini sangat diharapkan dapat bersikap objektif dan terbatas dari bias ketika menjalankan tugasnya. Informasi yang disajikan hendaknya akurat sesuai transaksi yang terjadi dan harus netral dan dapat diverifikasi. Walaupun begitu, dapatkah kita betul-betul menerima bahwa akuntansi dapat selamanya netral atau objektif? Sejalan dengan persepektif objektivitas bahwa entitas sebaiknya memilih metode akuntansi yang terbaik yang dapat merefleksikan kinerja mereka yang sebenarnya. Begitu pulan dengan perspektif efisiensi, menyatakan bahwa entitas yang berbeda mungkin akan memilih metode akuntansi yang berbeda pula. Adapun perspektif alternative lainnya yang dapat digunakan adalah opportunity perspective. KEKUATAN YANG DIMILIKI OLEH AKUNTANPosisi sebagai seorang akuntan merupakan posisi yang sangat vital. Karena dalam hal ini akuntan bertanggungjawab atas pelaporan laporan keuangan yang menunjukkan kinerja suatu entitas yang selanjutnya menentukan masa depan perusahaan. Dalam praktiknya, akuntan memiliki beberapa power diantaranya :1. Karena apa yang dihasilkan proses akuntansi mempengaruhi banyak keputusan seperti keputusan apakah memilih untuk menginvestasikan atau meminjam dana dari kreditor, apakah menambah karyawan atau menambah mesin dan sebagainya.2. Akuntan sebagai penyedia informasi, dianggap memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan perilaku dari suatu perusahaan, dalam hal ini misalnya kinerja perusahaan yang dilihat dari (laba perusahaan)3. Akuntan dapat memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan.