chapter 1 mardiasmo

23
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Dalam waktu yang relatif singkat, akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan transparansi dan akuntansi publik oleh lembaga-lembaga sektor publik. Akuntansi sektor publik memiliki peranan yang vital dan menjadi subyek untuk didiskusikan baik oleh kalangan akademis maupun praktisi sektor publik. Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah, perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa, LSM, universitas, dan oragnisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungannya, sektor publik dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, tetapi faktor politik, sosial, budaya, dan historis. Sektor publik tidak seragam dan sangat heterogen. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik. B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi, yaitu: a. Faktor Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Tingkat inflasi Pertumbuhan pendapatan per kapita Struktur produksi

Upload: lindha

Post on 24-Sep-2015

25 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

rangkuman akuntansi sektor publik

TRANSCRIPT

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIKA. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKDalam waktu yang relatif singkat, akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk dilakukan transparansi dan akuntansi publik oleh lembaga-lembaga sektor publik. Akuntansi sektor publik memiliki peranan yang vital dan menjadi subyek untuk didiskusikan baik oleh kalangan akademis maupun praktisi sektor publik.Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Secara kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah, perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisasi politik dan organisasi massa, LSM, universitas, dan oragnisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variabel lingkungannya, sektor publik dipengaruhi oleh banyak faktor tidak hanya faktor ekonomi semata, tetapi faktor politik, sosial, budaya, dan historis. Sektor publik tidak seragam dan sangat heterogen.

Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan hak publik.

B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi, yaitu:a. Faktor Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi

Tingkat inflasi

Pertumbuhan pendapatan per kapita

Struktur produksi

Tenaga kerja

Arus modal dalam negeri

Cadangan devisa

Nilai tukar mata uang

Utang dan bantuan luar negeri

Infrastruktur

Teknologi

Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi

Sektor informal

b. Faktor Politik

Hubungan negara dengan masyarakat

Legitimasi pemerintah Tipe rezim yang berkuasa

Ideologi negara

Elit politik dan massa

Jaringan internasional

Kelembagaan

c. Faktor Kultural

Keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya

Sistem nilai di masyarakat

Historis

Sosiologi masyarakat

Karakteristik masyarakat

Tingkat pendidikan

d. Faktor Demografi

Pertumbuhan penduduk

Struktur usia penduduk

Migrasi

Tingkat kesehatan

C. VALUE FOR MONEY

Value for money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu:a. Ekonomi: Perolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga

yang terendah. Hal ini terkait dengan sejauh mana organisasi sektor

publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan yaitu

dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif.

b. Efisiensi: Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau

penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu.

c. Efektivitas: Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau

sama dengan perbandingan outcome dengan output.

Skema value for money:

Input: Sumber daya untuk pelaksanaan kebijakan, program dan aktivitas.

Output: Hasil atau nilai tambah yang dicapai oleh kebijakan, program dan aktivitas.

Sasaran Antara: Sasaran antara dapat digunakan sebagai alat ukur jika data otput yang sesungguhnya tidak tersedia.

Outcome: Dampak dari aktivitas tertentu. Outcome lebih sulit ditetapkan dan diukur karena seringkali tidak dapat diekspresikan dalam cara yang sederhana, adanya masalah politik dalam proses penetapan outcome dam dalam penentuan outcome sangat perlu untuk mempertimbangkan dimensi kualitas.Manfaat implementasi konsep value for money pada organisasi sektor publik:

a. Meningkatkan efektivitas pelayanan publik.b. Meningkatkan mutu pelayanan publik.

c. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam pengggunaan input.

d. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.

e. Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik.D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA

a. Perbedaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

PerbedaanSektor PublikSektor Swasta

Tujuan OrganisasiNonprofit motiveProfit motive

Sumber PendanaanPajak, retribusi, utang, obligasi pemerintah, laba (BUMN/BUMD), penjualan aset negara, dsbPembiayaan internal: Modal sendiri, laba ditahan, penjualan aktiva

Pembiayaan eksternal: Utang bank, obligasi, penerbitan saham

PertanggungjawabanKepada masyarakat (public) dan parlemen (DPR/DPRD)Kepada pemegang saham dan kreditor

Struktur OrganisasiBirokratis, kaku dan hierarkisFleksibel: Datar, pyramid, lintas fungsional, dsb

Karakteristik AnggaranTerbuka untuk publikTertutup untuk public

Sistem AkuntansiCash accountingAccrual accounting

a. Tujuan Organisasi

Perbedaan yang menonjol terletak pada tujuan untuk memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat semangat untuk memaksimumkan laba, sedangkan pada sektor publik tujuan utama bukan untuk memaksimumkan laba tetapi pemberian pelayanan publik.

Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan fnansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik secata filosofis, konseptual dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas pada sektor swasta. Jika pada sektor swasta tujuan finansial diorientasikan pada maksimalisasi laba untuk memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham, maka pada sektor publik tujuan finansial diorientasikan untuk maksimalisasi pelayanan publik, karena untuk memberikan pelayanan publik diperlukan dana.

b. Sumber Pendanaan

Struktur pendanaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis, dan tingkat resiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging for services, laba perusahaan milik negara, dll. Pada sektor swasta sumber pendanaan dipisahkan menjadi sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Kebijakan pemilihan struktur modal pada sektor swasta lebih banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Sedangkan pada sektor publik, tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi tetapi juga faktor politik dan sosial.

c. Pola Pertanggungjawaban

Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan dan kreditor. Pada sektor publik, manajemen bertanggung jawab kepada masyarakat. Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horizontal.

d. Struktur OrganisasiStruktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku dan hierarkis, sedangkan pada sektor swasta lebih fleksibel. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Fungsi sektor swasta adalah penyediaan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan dan permintaan konsumen.

Sementara itu, pemerintah memiliki fungsi yang lebih luas meliputi:

1. Pertahanan dan keamanan

2. Perlindungan sumber daya alam dan social

3. Penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia

4. Hubungan luar negeri

5. Manajemen ekonomi makro

6. Regulasi sektor swasta

7. Pemberian barang dan pelayanan publik

8. Distribusi pendapatan dan kekayaan

9. Stabilisasi ekonomi dan politik

Pemerintah berkepentingan untuk melakukan intervensi dalam hal penentuan kebijakan fiskal dan moneter. Alasan mendasar mengapa pemerintah berkepentingan untuk melakukan intervensi:

1. Adanya kegagalan pasar

2. Distribusi pendapatan dan kekayaan tidak merata

3. Untuk menciptakan stabilitas dan pembangunan

e. Karakteristik Anggaran dan StakeholderPerbedaan stakeholder sektor publik dan sektor swasta:

Stakeholder Sektor Publik

Stakeholder Eksternal:

Masyarakat pengguna jasa publik

Masyarakat pembayar pajak

Perusahaan dan organisasi social ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi

Bank sebagai kreditor pemerintah

Badan-badan internasional

Investor asing dan country analyst Generasi yang akan datang

Stakeholder Internal:

Lembaga negara

Kelompok politik

Manajer publik

Pegawai pemerintah

Stakeholder Sektor Swasta

Stakeholder Eksternal:

Bank sebagai kreditor

Serikat buruh

Pemerintah

Pemasok

Distributor

Pelanggan

Masyarakat

Serikat dagang

Pasar modal

Stakeholder Internal:

Manajemen

Karyawan Pemegang saham

6. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah akuntansi berbasis akrual (accrual accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem akuntansi berbasis kas (cash accounting).

D. Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta

1. Kedua sektor, merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu kelangkaan sumber daya, sehingga kedua sektor tersebut dituntut untuk menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien, dan efektif.

3. Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.

4. Dalam beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: sama sama bergerak di bidang trasportasi massa, pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.

5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang disyaratkan.

E.TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk:

1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya.

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.

Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, menentukan biaya suatu program, proyek, atau aktivitas serta kelayakannya baik secara ekonomis maupun teknis. Selain itu, informasi akuntansi dapat digunakan untuk membantu dalam pemilihan program yang efektif dan ekonomis serta untuk penilaian investasi.

F. Perkembangan Akuntansi Sektor Publik

Berbagai kritik mengenai peran organisasi sektor publik dalam pembangunan telah mengalami perubahan yang dramatis. Pada tahun 1950 dan 1960 sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan. Pada tahun 1970 adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan radikal menunjukan kesan ingin mempertanyakan peran sektor publik dalam pembangunan.

Baru pada tahun 1980 reformasi sektor publik dilakukan dinegara- negara industri maju sebagai jawaban atas berbagai kritikan yang ada. Berbagai perubahan dilakukan misalnya dengan mengadopsi pendekatan New Public Management dan reinventing government di banyak negara. Dengan adanya perubahan pada sektor publik tersebut, terjadi pula perubahan pada akuntansi sektor publik. Akuntansi sektor publik kemudian mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Dalam dua dasawarsa terakhir, telah terjadi perkembangan (akuntansi) sektor publik yang pesat. akuntanbilitas publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good public governance, telah begitu cepat masuk ke dalam kamus sektor publik.

G. Akuntansi Sektor Publik dan Good Governance

Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan urusan publik. Berikut adalah karakteristik Good Governance menurut UNDP:

a. Participation, keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan.

b. Rule of law, kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.

c. Transparency, transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi.

d. Responsiveness, lembaga lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder e. Consensus orientation, berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.

f. Equity, setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.

g. Effiency and Effectiveness, pengelolaan sumber daya publik dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna.

h. Accountability, pertanggungjawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.

i. Strategic vision, penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke depan.

Untuk mewujudkan good public and corporate governance dalam rangka menciptakan kesejahteraan masyarakat, diperlukan serangkaian reformasi di sektor publik. Untuk mewujudkan good governance diperlukan reformasi kelembagaan dan reformasi manajemen publik. Selain reformasi kelembagaan dan manajemen sektor publik, untuk mendukung terciptanya good governance, maka diperlukan serangkaian reformasi lanjutan yang terkait dengan sistem pengelolaan keuangan pemerintah daerah, yaitu:

1. Reformasi sistem penganggaran

2. Reformasi sistem akuntansi

3. Reformasi sistem pemeriksaan

4. Reformasi sistem manajemen keuangan daerah

Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolaan uang rakyat dilakukan secara transparan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik.

H. Akuntabilitas Publik

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah. Akuntabilitas publik terbagi dua yaitu:

1. Akuntabilitas vertikal

Adalah pertanggung jawaban dan pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi.

2. Akuntabilitas horisontal

Adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri atas beberapa dimensi. Ellwood (1993) menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu:

1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum

2. Akuntabilitas proses

3. Akuntabilitas program

4. Akuntabilitas kebijakan

I.Privatisasi

BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa tekanan dan tuntutan, yaitu:

Regulation & political pressure. BUMN & BUMD dituntut untuk memberikan bagian laba perusahaan kepada pemerintah.

Social pressure. BUMN & BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari masyarakat untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas tinggi.

Rent seeking behaviour. BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan orang orang yang mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Economic & effciency. BUMN dan BUMD disisi lain dituntut untuk ekonomis dan efisien agar menjadi entitas bisnis yang profesional.

Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan politik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan perusahaan publik. Privasisasi berarti pelibatan modal swasta dalam struktur modal perusahaan publik sehingga kinerja finansial dapat dipengaruhi secara langsung oleh investor melalui mekanisme pasar uang.

J. Otonomi Daerah

Salah satu ketetapan MPR yaituTap MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah; Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan landasan hukum bagi dikeluarkannya UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagai dasar penyelenggaraan otonomi daerah.

Misi utama kedua undang-undang tersebut adalah desentralisasi. Desentralisasi tidak hanya berarti pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah yang lebih rendah, tetapi juga pelimpahan beberapa wewenang pemerintahan ke pihak swasta dalam bentuk privatisasi.

K. Sistematika Buku

Bagian satu buku ini membahas akuntansi manajemen dan sistem pengendalian manajemen sektor publik yang meliputi Akuntansi Manajemen Sektor Publik (Bab 2), Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik (Bab 3), Penganggaran Sektor Publik (Bab 4), Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik (Bab 5), Analisis Investasi Publik (Bab 6), dan Penentuan Harga Pelayanan Publik (Bab 7), dan Pengukuran Kinerja Sektor Publik (Bab 8).

Bagian dua membahas akuntansi keuangan sektor publik, meliputi Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik (Bab 9) dan Laporan Keuangan Sektor Publik (Bab 10). Bagian tiga membahas auditing sektor publik yang meliputi Valur for Money Audit (Bab 11) dan Proses Audit Kinerja (Bab 12).

L. Ikhtisar

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta. Akan tetapi, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta. Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan turbulence. Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi faktor ekonomi, politik, kultur, dan demografi. Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan.

Sektor Publik dan Perbandingannya dengan Sektor Komersial

Pengertian sektor publik dapat kita ketahui melalui perbandingan sektor ini dengan sektor komersial. Ada beberapa persamaan dan perbedaan yang dapat dibandingkan antara keduanya. Beberapa persamaan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Keduanya merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam sebuah system perekonomian nasional yang secara bersama-sama menggunakan sumber daya dalam system perekonomian tersebut, baik sumber daya financial, modal, maupun manusia.

2. Keduanya sama-sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya.

3. Keduanya mempunyai pola manjemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan sampai pengendalian dimana penggunaan akuntansi mejadi kebutuhan dalam hal ini.

4. Dalam beberapa hal, keduanya mempunyai output produk yang sama.

Sementara itu, hal-hal umum yang membedakan organisasi sektor publik dengan perusahaan di sektor komersial secara signifikan adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Organisasi

Perusahaan komersial bertujuan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melalui penciptaan keuntungan, sedangkan organisasi sektor public brtujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan.

2. Sumber-sumber Pendanaan

Perusahaan komersial didanai melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan, selain investasi dari pemegang saham, sedangkan organisasi sektor publik didanai melalui cara khusus berupa sumbangan atau donasi yang bersifat sukarela. Untuk OSP yang berbentuk organisasi pemerintahan, sumber pendanaan diperoleh dari pemerintah.

3. Peraturan Perundangan

Organisasi sektor publik, khususnya lembaga pemerintah, harus melakukan aktivitasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Bagi perusahaan komersial, mereka bias memilih aktivitas yang akan dilakukan atau produk yang akan dibuat berdasarkan pertimbangan untung dan rugi.Definisi Organisasi Sektor Publik

Organisasi sektor public (OSP) adalah sebuah entitas ekonomi yang menyediakan barang/atau jasa publik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bukan untuk mencari keuntungan finansial.

Dengan pemahaman dan definisi tersebut, organisasi sektor publik menjadi berbeda dengan cirri-ciri berikut.

1. Dijalankan untuk tidak mencari keuntungan finansial, melainkan untuk mencapai suatu misi atau tujuan tertentu.

2. Dimiliki secara kolektif oleh public.

3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digambarkan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan.

4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi sering kali didasarkan pada konsensus.

JENIS-JENIS ORGANISASI SEKTOR PUBLIK

Jenis jenis organisasi sektor publik dapat dibagi menjadi tiga:

1. Instansi Pemerintah

Instansi pemerintah merupakan bagian organisasi sektor publik yang berbentuk instansi pemerintah berikut.

a. Pemerintah Pusat,termasuk didalamnya :

1) Kementrian seperti departemen Dalam Negeri, Departemen sosial, Departemen keuangan, dan lain-lain.

2) Lembaga dan badan negara seperti KPu, KPK, dan lain lain.

b. Pemerintah Daerah, termasuk didalamnya:

1) Satuan kerja perangkat daerah seperti dinas pendidikan,Dinas kesehatan,Dinas Perhubungan,Dinas pendapatan dan lain-lain.

2. Organisasi Nirlaba Milik Pemerintah

merupakan bagian organisasi sektor publik yang bentuknya bukan instansi pemerintah, tetapi dimiliki oleh pemerintah.

Contohnya:

a) Perguruan tinggi BHMN,

b) Rumah sakit milik pemerintah seperti RSCM, RS Daerah,

c) Yayasan-yayasan milik pemerintah.

Pada perkembangannya sebagian organisasi dalam kelompok ini dikategorikan dalam kelompok yang lebih khusus, yaitu Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Organisasi nirlaba milik pemerintah

3. Organisasi Nirlaba Milik Swasta

Organisasi nirlaba milik swasta merupakan bagian organisasi sektor publik yang dImiliki dan dikelola oleh pihak swasta.

Contohnya: rumah sakit milik swasta, Universitas dan sekolah swasta, Sampoerna Foundation.

SEJARAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Sejarah organisasi sektor publik telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, seperti yang telah dijelaskan dalam buku Vernon Karn (1989) dalam Indra bastian (2001) praktek akuntansi sektor publik yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, kemunculannya dipengaruhi oleh interaksi yang terjadi di dalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam masyarakat. Kekuatan masyarakat yang umumnya berbentuk organisasi sektor publik ini dapat diklasifikasikan dalam:

1. Semangat kapitalis (capitalistic spirit)

2. Peristiwa politik dan ekonomi (economic and politic events)

3. Inovasi tekhnologi (technology innovation)

Sejarah lain juga menunjukan bahwa praktik pencatatan telah dilakukan pada zaman mesir kuno dimana para Menteri nya melakukan praktik laporan bulanan terkait dengan hasil pemungutan pajak, kemudian pada masa Yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi sumber pendapatan yang diterima secara merata dan mengembangkan berbagai metode pencatatan untuk barang-barang berharga, selanjutnya di akhir abad ke-14 praktik pencatatan ditemukan di Genoa. Temuan ini diperkirakan sebagai bukti keuangan antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat.

Pada masa modern, akuntansi sektor publik terus berkembang sebagai alat pengawasan danpelaporan dalam rangka akuntabilitas publik. Tekhnik-tekhnik berkembang mengikuti perkembangan organisasi pemerintah, seperti adanya mazhab New Public Management yang lebih menuntut pertanggunjawaban kinerja.

BAB 3

Organisasi Sektor Publik

Pemerintah

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat serta menerapkan hukum dan undang-undang di wilayah tertentu. Pemerintah terdiri atas pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Pemerintah Pusat

Pemerintah pusat adalah presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintah Negara sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Konteks pemerintahan pusat juga meliputi lembaga tinggi negara yang ada di Indonesia. Berikut beberapa lembaga tinggi negara yang dimaksud.

1. Presiden Republik Indonesia

Beberapa kewenangan presiden sebagaimana diatur dalam UUD 1945 antara lain:

a. menyatakan perang, membuat perdamaian dan pejanjian dengan negara lain (dengan persetujuan DPR).

b. menyatakan keadaan negara dalam keadaan bahaya.

c. mengangkat duta dan konsul.

d. memberi grasi, rehabilitasi, amnesty, atau abolisi dengan memperhatikan pertimbangan lembaga tinggi yang terkait.

e. memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan.

f. membentuk dewan pertimbangan untuk memberi nasihat pada presiden.

2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

MPR adalah lembaga negara yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang di[ilih melalui pemilihan umum.

Tugas dan wewnang MPR adalah sebagai berikut:

a. mengubah dan menetapkan UUD RI tahun 1945.

b. melantik presiden dan /atau wakil presiden hasil pemilihan umum.

c. memutuskan usul DPR untuk memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan presiden dan/atau wapres terbukti melakukan pelanggaran hukum atau terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wapres.

d. melantik wakil presiden menjadi presiden apabila presiden berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya selama masa jabatan.

e. memilih wakil presiden dari dua calon yang diusulkan oleh presiden apabila terjadi kekosongan jabatan wapres dalam masa jabatannya.

f. memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan tugasnya selama masa jabatan.

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

DPR adalah lembaga negara yang anggotanya terdiri dari atas anggota partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum dan memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dalam kerangka representasi rakyat.

Secara kelembagaan, DPR memiliki tiga hak, yaitu:

a. interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

b. hak angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting.

c. hak menyatakan pendapat: hak menyatakan pendapat atas:

kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air maupun di dunia internasional

tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi ataupun hak angket.

dugaan bahwa presiden dan/atau wakil presiden melakukan pelanggaran hukum.

4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Tugas dan wewenang DPD yaitu:

a. DPD dapat mengajukan RUU kepada DPR dan ikut membahas bersama DPR dan presiden.

b. DPD memberikan pertimbangan pada DPR atas RUU tentang APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.

c. DPD melakukan pengawasan atas hal-hal yang disebutkan di atas dan menyampaikan hasil pengawasan kepada DPR untuk bahan pertimbangan ditindaklanjuti.

d. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota BPK.

e. DPD menerima hasil pemeriksaan atas keuangan negara dari BPK sebagai bahan membuat pertimbangan pada DPR terkait RUU APBN.

5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPK adalah badan negara yang bertugas memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara untuk kemudian menyerahkan hasilnya kepada DPR/DPRD dan DPD sesuai dengan kewenangannya untuk ditindaklanjuti.

Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan usulan DPD dan diresmikan oleh presiden melalui keputusan presiden. BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, BUMN, BLU, BUMD, dan lembaga lainya yang mengelola keuangan negara.

6. Kementrian Negara

Kementrian negara adalah perangkat pemerintah yang membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.

Fungsi kementrian yaitu:

a. merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang masing-masing.

b. mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya.

c. mengawas pelaksanaan tugas di bidangnya.

d. melaksanakan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.

e. melaksanakan kegiatan teknis yang berskala nasional.

Pemerintah Daerah

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007ntentang Organisasi Perangkat Daerah, pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsure penyelenggara pemerintahan daerah.

Di tingkat provinsi, struktur pemerintah terdiri atas beberapa organisasi pokok berikut.

1. Sekretariat Daerah

2. Sekretariat DPRD

3. Inspektorat

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

5. Dinas Daerah

6. Lembaga Teknis Daerah

7. Kecamatan

8. Kelurahan

UNIVERSITAS

Universitas merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi selain akademi, politeknik, dan institusi. Berdasarkan PP RI Nomor 60 Tahun 1999 Pasal 3, perguruan tinggi merupakan pendidikan yang:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

2. Pendidikannya berupaya menghasilkan manusia terdidik;

3. Penelitiannya merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam usaha mencari kebenaran dan menyelesaikan permasalahan yang beraitan dengan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.

4. Bentuk pengabdiannya pada masyarakat berkaitan dengan usaha memberikan manfaat melalui ilmu pengetahuan.

Pihak penyelenggara Universitas :

1. Pemerintah

Pemerintah, merupakan pihak penyelenggara universitas Negeri (universitas milik pemerintah)

2. Masyarakat

Adalah pihak penyelenggara universitas swasta, penyelenggara universitas swasta haruslah berbentuk yayasan atau badan yang bersifat sosial.

RUMAH SAKIT

Berdasarkan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga sebagian besar dikelompokan dalam organisasi sektor publik yang tidak berorientasi mencari keuntungan, kecuali beberapa RS yang didirikan oleh Perseroan Terbatas (PT) yang secara eksplisit memang bertujuan mencari keuntungan.Jenis-jenis Rumah Sakit:

Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit terspesialisasi, Rumah sakit penelitian, Rumah sakit perusahaan, Klinik.

Berdasarkan kepemilikannya Rumah sakit di Indonesia dibedakan menjadi rumah sakit pemerintah, rumah sakit berbentuk badan layanan umum, dan rumahsakit swasta.

YAYASAN

Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial keagamaan, dan kemanusiaan Yang didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang nomor 16 tahun 2001 tentang pelaksanaan yayasan.

PARTAI POLITIK

Partai politik (Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008) adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara serta memelihara keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Secara umum partai politik berfungsi sebagai sarana untuk:

1 Pendidikan politik untuk anggotanya dan masyarakat luas agar warga Negara Indonesia sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; 2 Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa;

3 Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat;

4 Wadah partisipasi politik bagi WNI;

5 Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik.Efektivitas

Efisiensi

Ekonomi

Input

Output

Outcome

Nilai Input (Rp)