chapter 1 xxx
DESCRIPTION
dramakorTRANSCRIPT
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 1
CHAPTER 1
Cast : Lee Donghae │Natali Han │ Choi Siwon │Lee │ Lee Hyukjae │ Others
Genre : Romance, marriage life, friendship
Disclaimer : @officialunie yang menulis, jadi kalau ada yang mengaku-ngaku mohon
kerjasama readers untuk memberitahu saya.
Note : Ini cara saya untuk melindungi aset saya yang saya kerjakan hanya untuk
kalian, readers. Dan yang masih mau plagiat, selamat berusaha keras
“Tapi dia sudah meninggal.”
Lee Hyukjae lantas menggeleng lagi.
Dadaku berdebar, antara sangat ingin percaya dan berusaha menggunakan logika. Aku
melihat sendiri jasadnya yang sangat parah dimasukkan ke dalam kantong jenazah, sudah
tidak bisa dikenali. Dan mobil yang dikendarainya adalah volkswagen dua pintu pemberianku
dengan plat yang masih bisa kubaca. Itu memang kendaraan Hyosun. Kalau bukan Hyosun di
dalamnya, lantas siapa? Lalu siapa juga wanita bernama Natali Han ini? Wajahnya benar-
benar sangat Sung Hyosun.
Aku membaca setiap detil informasi yang tertera di dua lembar kertas yang diberikan
Eunhyuk. Identitasnya sangat jauh berbeda dengan Sung Hyosun, istriku. Di sini tertulis
bahwa dia adalah wanita berkebangsaan China dengan riwayat pekerjaan yang sangat jauh
dengan dunia literasi, yaitu programer. Dia juga pernah bekerja untuk Microsoft bahkan
dengan Google. Tidak mungkin ini Hyosun.
“Siapa yang menangani seluruh urusan forensiknya?”
“Itu...”
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 2
Aku teringat pada gadis pongah berambut ikal yang beberapa kali kutemui saat status
Hyosun masih hidup. Dia orang pertama yang menghubungiku tanggal 23 Maret lima tahun
lalu. Sahabat dekat Sung Hyosun. Dan... Apa dia menipuku?
Lee Hyukjae tidak menunggu jawabanku, melainkan menyodorkan beberapa berkas lain
dengan identitas wanita yang sama sekali tidak kukenali. Aku membaca setiap bagiannya
dengan teliti.
“Namanya Go Hye Mi. Saat itu seumuran dengan istrimu. Gadis muda ini adalah korban
kasus pemerkosaan yang bunuh diri sehari sebelum hari kematian nona Kim. Entah
bagaimana caranya wanita itu bisa di mobil istrimu. Kalau kau mau tahu kenapa bisa begitu,
mungkin kau bisa bertanya langsung pada Lexy Kim.”
Aku menatapnya tidak percaya.
“Temanku di Chicago telah mencocokkan hasil medis saat nona Kim keguguran dan saat
Go Hye Mi meninggal. Akurasinya 98% berbeda.”
“Bagaimana kau bisa tahu?” Aku masih belum bisa percaya, aku terlalu syok untuk
menerima kenyataan itu.
Hyukjae mengangkat alisnya sebelah,”Kau tidak sedang meragukan kredibilitasku, kan?”
Hyukjae menuang air pada gelas kosong di hadapannya, lantas meneguk isinya hampir
sepertiga gelas tersebut. Diam-diam ada perasaan membuncah dalam hatiku, rasanya sudah
lama sekali aku tidak tersenyum. Dan hari ini, sahabatku sendiri datang dari negeri yang jauh
hanya untuk memberikan obat yang paling mujarab.
Hyukjae adalah orang penting dan menjadi aset tak ternilai untuk USA, aku tidak perlu
meragukannya. Pemerintah Amerika bersedia menggelontorkan dollar yang jumlahnya
fantastis hanya untuk sahabatku yang extraordinary ini. Apa yang patut kuragukan lagi?
Tapi senyumku surut saat membaca nama asing itu untuk kesekian kali.
“Kenapa dia melakukan ini?” Aku menatap Eunhyuk, meminta penjelasan.
“Mungkin pertanyaannya bukan itu. Tapi, apa yang kau lakukan sampai dia
meninggalkanmu dengan cara seperti itu?”
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 3
“Aku tidak melakukan apa-apa, Hyuk! Hari itu aku mau mengatakan kalau aku
mencintainya. Aku menungguinya tapi dia tak kunjung datang. Tahu-tahu kabar buruk itu
datang seperti kilat.”
“Pasti ada hal lain! Coba kau ingat-ingat.” Hyukjae terlihat begitu gemas padaku.
Tidak mungkin ada hal lain. Hari itu, melalui Jessica aku memutuskan untuk memilih
Hyosun. Aku akan mengatakan semuanya. Aku mencintainya dan tidak peduli dengan
perjanjian yang telah kami buat. Aku benar-benar ingin hidup bersamanya, membangun
keluarga kecil yang bahagia.
Kecuali...
Dadaku tiba-tiba sesak. Aku teringat sesuatu yang penting di hari kematiannya. Jantungku
rasanya seperti mau berhenti berdenyut.
“Aku akan menceraikannya, kau tahu itu!”
Aku masih ingat bagaimana aku mengucapkannya, bahkan di setiap katanya. Dengan
spontan dan marah aku melafalkannya setengah membentak pada Jessica. Apa dia ada di sana
saat itu?
Aku membasahi bibirku dan menoleh pada Eunhyuk dengan ragu.
“Apa dia mendengar obrolanku dengan Jessica di apartemennya?”
“Mungkin saja. Memangnya apa yang kalian bicarakan?”
“Ya Tuhan...” Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tangan.
Kenapa aku tidak berpikir sejauh itu. Jarak antara apartemen kami dan apartemen Jessica
begitu dekatnya, hingga bisa dijangkau dalam beberapa langkah.
Kalaulah ada wanita di dunia ini yang pernah membuatku terjerembab dalam pusaran
kesedihan yang tak berkesudahan, dia adalah Sung Hyosun. Wanita yang membuatku
merana dan ingin meninggalkan segalanya agar bisa bersamanya, maka orang itu hanyalah
dia. Yang bisa membuatku mencintainya seperti ini, selama hidupku barulah dia. Dan dialah
yang membuatku dalam kehidupan yang menyedihkan seperti ini. Dan sekarang aku baru
tahu (mungkin) pria brengsek yang paling menyakiti hatinya dan merusak kehidupannya
adalah aku sendiri.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 4
“Jadi, wanita itu masih hidup?” Suara Victoria menginterupsi kami dari arah ruang tengah.
Aku dan Hyukjae menoleh hampir bersamaan. Dan kami sedikit kaget.
Dia membalut tubuhnya dengan blazer warna pastel merah jambu yang dipadukan rok
berbentuk curve dengan warna yang sama. Mungkin di rumah sakit tempat dia praktek
sekarang, dia termasuk dokter yang peduli penampilan dan modis.
“Wanita itu punya nama?” Aku sedikit sewot.
“Iya, maksudku Sung Hyosunmu itu, yang kau puja sampai kau seperti ini.” Nadanya
begitu ketus.
Vicky langsung mengambil beberapa carik kertas yang ada di tanganku, lantas
membandingkannya. Matanya meneliti, dahinya berkerut-kerut, dan dia tidak berkomentar
banyak. Tapi aku sempat mendengar gumamannya. Vicky, sebagai mahasiswi kedokteran
yang hampir lulus (saat itu) bisa kecolongan.
Tapi aku juga tidak menyalahkan Victoria, walau bagaimanapun memang karena Sung
Hyosunlah hidupku menjadi berantakan. Ah, bukan. Mungkin lebih tepatnya, aku sendiri
yang merusak hidupku. Dan aku merusak presepsi sepupuku sendiri. Sebenarnya dia sudah
menerima Hyosun sejak dulu, walaupun dia tidak mengakuinya. Tapi karena perangaiku yang
tidak bisa ditolerir selepas kepergian Hyosun, dia menjadi antipati lagi pada Hyosun.
“Vic, sudahlah. Bukan Hyosun yang membuat oppamu seperti ini, tapi Oppamu yang
membuat istrinya seperti itu.” Hyuk menengahi.
Aku tidak bisa membela diri. Memang kenyataannya seperti itu. Aku tidak bisa hidup
normal seperti dulu karena aku terlalu tenggelam setelah kematian Sung Hyosun. Pekerjaan
rutinku hanya mabuk-mabukan hampir tiap malam.
“Ah, sudahlah! Kalian sama saja.” Kata Victoria sambil meletakkan kertas-kertas itu di
atas meja.
“Kalau kalian mau makan, aku sudah menyiapkan semuanya di meja makan. Aku pergi
dulu.” Victoria pergi, dia hanyut di balik pintu dengan cepatnya.
Victoria tidak tahu kenyataannya. Dia masih beranggapan bahwa Hyosun menikah
denganku−si pria kaya raya, karena materi. Dan setelahnya, dia mencampakkanku begitu
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 5
saja. Lekap sudah proyeksi Victoria tentang Hyosun. Mau tidak mau aku harus mengakui
bahwa pemikirannya yang seperti itu secara tidak langsung adalah karena ulahku sendiri.
Aku mengamati Hyukjae yang masih terpaku pada pintu, “Jangan coba-coba mendekati
dia!”
Aku membuyarkannya dan memberi peringatan. Lee Hyukjae tergelak.
“Ayolah, Vicky itu gadis yang manis.”
“Ya, manis dan bla-bla-bla. Tapi kalau kau berpotensi membuatnya jadi janda, lupakan
saja!”
“Asuransi kematianku hampir sepuluh juta dollar. Aku rasa Vic tidak akan keberatan.”
“Tutup mulutmu, Hyuk!”
Sekali lagi dia tergelak.
Aku tidak tahu persisnya pekerjaan Lee Hyukjae, tapi aku yakin profesinya sangat
berbahaya. Mungkin seorang agen, atau bahkan lebih dari itu. Aku tidak akan merestui dia
dengan Vicky. Lagipula, tidak ada tanda-tanda bahwa Vic menyukai Hyukjae. Hanya saja,
Hyukjae memang tertarik pada Victoria. Aissh, barangkali memang dia selalu tertarik pada
banyak wanita.
“Hanya ini saja yang kau punya?” Aku kembali ke topik.
“Ada beberapa berkas lain, tapi masih dalam proses. Yang perlu kita lakukan adalah pergi
ke Thailand. Aku sudah menyiapkan pesawat jet pribadi.”
“Hyosun di sana?”
“Tidak, bodoh! Besok hari pernikahan Max. Kau pasti mau hadir, kan?”
Efek alkohol benar-benar membuat memoriku mampet. Aku baru ingat kalau dua minggu
lalu Shim Changmin mengirimiku sebuah undangan resepsi pernikahan di daerah bernuansa
pedesaan, tepatnya di Ratchaburi.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 6
Hanya butuh waktu kurang dari tiga jam dari Bandara Internasional Suvarnabhumi untuk
sampai di Ratchaburi, yang terletak di Thailand bagian tengah. Kota ini cocok bagi pasangan
yang menyukai petualangan sederhana di kota kecil, yang jauh dari keriuhan. Dan terkenal
dengan desa-desa yang hijau, penghasil buah anggur. Dan setahuku, banyak domba-domba
putih yang tambun di peternakan The Scenery Vintage Farm. Tempat ini ibarat New Zeland-
nya Thailand.
Rasanya baru kemarin aku bertemu dengan Max, saat hubungan kami semakin meradang
karena kematian Hyosun. Saat dia mengucapkan sumpah separahnya karena dengan sedirinya
alam menghibahkan segala kesalahan itu padaku.
Tidak hanya Max yang membenciku, tetapi semua orang yang dekat dengan Hyosun
membebankan sanksi sosial itu padaku. Mulai dari keluarga Cho sampai Kim Young Woon,
yang kabarnya sekarang menetap di Inggris. Dia menikah dengan wanita keturunan Wales.
Jam-jam yang kuhabiskan di dalam pesawat buatan Rusia milik Lee Hyukjae itu adalah
dengan kegusaran. Aku sudah mencoba meneguk Vielle Bon Secours beer beberapa kali, tapi
aku masih gelisah. Aku bertanya-tanya apakah Shim Changmin telah memaafkanku? Apa
semuanya akan baik-baik saja? Dia sudah enggan menceritakan wanita yang akan dinikahiya
padaku.
“Berhentilah, Hae. Kau bisa teler lagi.” Hyukjae menarik gelasku yang berlinang-linang
dengan batu es yang hampir cair dengan sempurna.
Aku tidak peduli, lalu menarik gelas itu dan menghabiskan isinya dalam sekali teguk. Lee
Hyukjae hanya bisa menggeleng. Aku sendiri juga tidak bisa menjelaskan dengan rinci
bagaimana minuman semacam itu maupun sejenisnya telah menjadi sahabat baruku.
Karena alasan menghormati kepercayaan kami, Max sengaja mengundangku dan Lee
Hyukjae pada malam resepsi, bukan upacara pernikahannya. Konsep resepsi pernikahannya
adalah garden party, di sebuah taman seluas dua hektar yang diselenggarakan saat malam
hari. Jika di pagi hari suasana pernikahan mereka kental dengan nuansa adat Korea dan
Thailand, maka di malam hari para tamu disuguhkan nuansa negara Prancis. Mulai dari
makanan, meja, dress code, shouvenir hingga air mancur yang menawarkan coklat cair asli.
Aku dan Hyukjae menghampirinya di sebuah bangku VIP khusus pengantin. Dia sedang
bercengkrama dengan keluarga barunya. Seharusnya kami sampai di sini dua jam lalu, tapi
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 7
kebiasaan telat Hyukjae yang masih melekat, memaksa kami berdua untuk menunda
keberangkatan selama dua jam.
“Hyukjae, Donghae...” Max berdiri menyambut kami.
Dia memeluk kami satu-satu dengan senyum bahagia. Rasanya lega sekali, bertahun-tahun
aku tidak memeluk salah satu orang yang dulu sangat dekat denganku. Dan pernikahan Max
secara tidak langsung mengembalikan persahabatanku yang telah lama putus. Sebenarnya aku
tidak berharap banyak, jika dia memaafkanku itu sudah cukup.
“Oh, iya. Kenalkan dia adalah Kim Hee Ra. Istriku.”
Wajah Shim Changmin begitu sumringah.
Wanita bernama Kim Hee Ra itu tersenyum dan menyalami kami secara bergantian. Gaya
rambutnya french twist dikombinasikan dengan mahkota kecil yang detilnya terbuat dari
mutiara. Wajahnya tirus dan tipikal wanita asia yang oriental. Menurut Lee Hyukjae, Max
rela menunggu Kim Hee Ra sampai lima tahun lamanya untuk membuktikan keseriusannya
pada sang calon mertua−waktu itu. Syukurlah, beban merasa bersalah karena menikahi
sekaligus mencintai Hyosun perlahan berkurang.
Max menyediakan dua kursi di satu meja dengannya dan keluarga barunya. Di sana sudah
duduk kedua keluarga dari masing-masing mempelai. Ibu Max begitu senang menyambut
kedatangan kami. Terakhir kali kami ketemu adalah saat kami bertiga wisuda. Banyak yang
kami jadikan bahan untuk saling bertukar cerita, baik dengan keluarga Kim Hee Ra maupun
Shim Changmin. Mulai dari persahabatan kami dengan Max, pekerjaan kami (walaupun
Hyukjae sedikit menghindari topik ini), masa muda Max, dan lain-lain. Intinya, mereka hanya
mau mencocokkan cerita versi Max dan versi kami.
Orang tua Kim Hee Ra adalah pemilik beberapa hotel bintang lima di pulau Jeju dan bisnis
retail di Singapura dan Malaysia. Untuk sementara, obrolanku dengan ayah Kim Hee Ra bisa
berlangsung dua arah. Tapi tidak pada kenyataan bahwa seluruh asetku dibekukan oleh ibuku
sendiri. Itu memang benar, dan aku hanya menjawab: pengalihan aset untuk membentuk
beberapa firma. Dan beliau begitu setuju dengan usul itu, padahal aku sedikit berbohong agar
tidak malu sebagai orang yang gagal dalam menjalankan bisnis. Ayah Hee Ra salah satu
orang yang sangat apresiasif terhadap semangat anak muda.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 8
Suasana ramah tamah begitu kami nikmati selama beberapa jam. Aku juga merasa lega
karena penerimaan Max yang di luar dugaan. Kemudian kami bertiga menepi ke tempat yang
lebih sepi untuk ngobrol dengan leluasa. Masing-masing dari kami telah memegang
sampanye di tangan.
“Jadi itu gadis pulau Jeju itu. Cantik. Apa dia punya saudara perempuan yang cantik
juga?”
Aku dan Max langsung melotot pada Hyukjae secara bersamaan.
“Wah, santai saja, Bung! Aku kan hanya bercanda.” Hyukjae terkekeh.
“Dan setelah itu kau akan memamerkan asuransi kematianmu.” Max mendengus.
Lalu secara bersamaan, kami bertiga tertawa. Aku dan Max sudah hafal protokoler
Hyukjae setelah melihat wanita cantik. Rasanya sudah lama sekali suasana seperti ini tidak
kami lalui. Bertahun-tahun kami begitu sibuk dengan urusan masing-masing dan sekarang
kami bisa berkumpul dalam suasana yang menyenangkan, untuk Max tentunya.
Ironis. Sepertinya di sini hanya aku seorang yang masih hidup dalam ketidakpastian. Max
sudah menikahi wanita yang tepat dan dicintainya, sementara Lee Hyukjae selalu hidup tanpa
beban (kelihatannya sih seperti itu).
“Kudengar keluargamu bukan lagi pemilik Lee Corporation, Hae?” Max bertanya.
Aku tersenyum tipis.”Itu sudah lama sekali terjadi. Tiga tahun lalu.”
Aku meneguk sampanye di gelas panjangku dalam sekali teguk hingga tak bersisa.
“Lalu apa rencanamu?”
“Aku masih belum tahu. Mungkin aku akan mendirikan satu atau dua firma dengan
beberapa kenalanku. Sejauh ini aku belum melakukannya, karena aku sendiri tidak tahu akan
merintis bisnis apa. Paling tidak, asetku masih aman walaupun dibekukan.”
“Kau semenyedihkan itu?”
Aku tersenyum menatapnya,”Menurutmu?”
“Itu karena ditinggal oleh nona Kim.” Hyukjae mengatakannya sambil mengunyah buah
ceri lalu meminum cairan di gelasnya.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 9
Aku tidak menjawab.
“Di sana...”
“Dia belum terbang ke surga, Max. Jangan ngawur! Nona Kim masih di dunia.” Hyukjae
buru-buru memotong Shim Changmin.
“Maksudnya apa?”
“Yang kalian kira nona Kim sebenarnya bukanlah dia, tapi orang lain.”
Lee Hyukjae menjadikanku tumbal untuk menjelaskan semuanya pada Max, seolah-olah
aku yang paling tahu segalanya. Shim Changmin mendengarkanku dengan takzim, dan aku
tidak tahu yang ada di dalam pikirannya sekarang. Aku juga sempat menunjukkan identitas
Natali Han, tidak ada komentar darinya. Kepalanya saja yang manggut-manggut.
“Kau masih belum mau memaafkanku, Max?” Aku menoleh padanya.
Shim Changmin menarik napas panjang,”Saat itu, iya. Mungkin karena aku masih
mempunyai perasaan tertentu padanya dan karena pria brengsek sepertimu membuat
segalanya berantakan.”
“Tapi, sekarang sudah ada Kim Hee Ra. Aku rasa tempat Hyosun sudah digeser oleh
kehadirannya. Lalu, rencanamu apa?”
Aku melirik pada Hyukjae, lalu melihat Max lagi.
“Membawanya pulang.” Jawabku mantap.
“Max!” Suara Hee Ra dari kejauhan menginterupsi kami.
Gadis itu melambaikan tangannya, setelah sempat berdansa dengan pamannya yang (kalau
tidak salah) berasal dari California. Max tersenyum dan melambaikan tangannya juga, lalu
menatap kami satu-satu.
“Aku harus pergi.”
Pasti Shim Changmin akan melantai dengan wanitanya. Hyukjae dengan tampang
mesumnya menepuk pundak Max sampai dua kali.
“Kau harus membuat calon keponakanku dengan benar, Max.”
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 10
Max hanya bisa tertawa.
Aku dan Max saling menjabat tangan. Dia menahan tanganku dengan sangat erat. Aku
tahu dia akan memberi wejangan panjang dan serius.
“Hyosun sangat mencintaimu, Hae. Kalau memang niatmu sungguh-sungguh ingin
bersamanya, cari dia. Tapi kalau kau hanya ingin mengembalikan semua materimu, lupakan
saja. Semoga kau diberi kesempatan kedua dan keberuntungan memelukmu.”
“Terimakasih, Max.”
Aku langsung memeluknya.
“Satu per satu keberuntungan itu akan memeluk dan memihakku,” Aku menggumam.
Acara resepsi yang berlangsung selama beberapa jam itu akhirnya usai. Max dan keluarga
barunya telah menyiapkan beberapa kamar untuk para tamu VIP. Tapi sesuai rencana awal,
aku dan Hyukjae akan langsung terbang ke Monte Carlo, Monako. Aku sendiri tidak tahu
kenapa Hyukjae merencanakan semua ini.
“Kau ingat dua orang ini?” Hyukjae membawaku ke dunia kerjanya di dalam pesawat.
Sepanjang perjalanan tempat duduk kami memang bersebelahan, tapi Lee Hyukjae punya
ruangan khusus untuknya bekerja selama di atas awan. Ada beberapa koper khusus yang
terhubung dengan kabel-kabel, mulai dari yang coacxial sampai yang serat optik. Oke,
mungkin ini agak norak, tapi aku memang baru kali ini melihat alat-alat yang biasa tampil di
film-film laga Hollywood. Bahkan banyaknya tombol membuatku bingung. Ternyata benda
seperti ini memang ada di alam nyata?
Aku mendekati Lee Hyukjae. Dia menunjukkan beberapa gambar pada layar sentuh yang
tertempel di salah satu koper. Dahiku berkerut.
“Choi Seung Hyun dan Kim Sujin.”
Aku tidak tahu bagaimana Hyukjae mengerjakan semua ini, tapi otaknya memang benar-
benar brilian. Bahkan informasi itu begitu detil, mulai dari nama hingga status perkawinan
(dan dua-duanya masih lajang).
Lee Hyukjae tersenyum dengan misterius.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 11
“Sudah lama kita tidak bermain-main. Bagaimana menurutmu?”
“Cantik juga.” Kata Hyukjae.
Dia melihatku dengan tatapan jenaka. Lantas meminum wine yang berada di tangan
kirinya. Mataku dari tadi sibuk berkeliling untuk mencari gadis yang bernama Kim Sujin,
sementara Hyukjae matanya sibuk berkeliling menggoda gadis-gadis cantik.
Aku mencomot kentang goreng beraroma barbeque sambil memandangi tiga puluh lima
TV screen yang tertempel di dingin, tepat di belakang para bartender. Entertainment yang
sangat mengagumkan, sekaligus membikin pusing. Repetisi dari tanyangan TV itu malah
membuat mataku berkunang-kunang.
Aku lalu mengamati Hyukjae yang mulutnya tengah sibuk menikmati fresh chicken
quesadillas. Lalu timbul pertanyaan di kepalaku.
“Kapan kau akan pensiun, Hyuk?”
Aku tahu dia sedang mendengarkan walaupun mulutnya sedang sibuk mengunyah. Dia
meletakkan potongan makanannya itu di atas piring, lalu memandangku.
“Setelah ada wanita yang membuatku pensiun dini, mungkin.” Dia mengangkat bahu.
Aku meminum beerku sambil tersenyum.
Aku tidak mengerti jalan pikiran sahabatku yang satu ini. Sejarah kencannya dengan
wanita−entah itu yang lokal maupun domestik─bisa dibukukan, tapi dari sekian banyak
pengalamannya itu, tidak satupun bertahan sampai pelaminan. Paling lama dia pacaran satu
bulan dan paling singkat hanya tiga jam.
“Itu Sujin.” Hyukjae menunjuk dan aku langsung memutar badanku sembilan puluh
derajat.
Wanita itu memakai gaun berwarna biru tua dengan tali sedang. Rambutnya dikuncir
biasa, tapi tetap mengundang setiap pasang mata. Setahuku, Sujin sekarang melanjutkan
investasi bisnis ayahnya di Monte Carlo Las Vegas. Dan diusianya yang menginjak tiga
puluh, dia masih memilih melajang. Dan aku tahu apa yang ditunggunya.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 12
“Hai,” Kami saling menyapa hampir bersamaan.
“Carlos, tequila satu.” Lalu dia memesan pada bartender yang berada persis di depanku.
Sujin langsung mengambil tempat duduk di tengah-tengah kami. Mungkin agar lebih
leluasa saat mengobrol.
“Jadi, apa yang membuat kalian jauh-jauh datang kemari?” Dia memandangi kami secara
bergantian.
“Kami perlu bantuan.” Hyukjae menjawab.
“Bantuan apa?”
Wanita itu meronta-ronta minta dilepaskan dari ikatan dan plester hitam yang membekap
mulutnya. Kaki jenjangnya direkatkan dengan kaki kursi kayu, lantas diikat. Tangannya
ditarik ke belakang dan diikat juga. Wajah Kim Sujin mulai basah dengan peluh, sementara
matanya mengawasi pria yang ada di hadapannya. Pria yang sudah lama tidak ditemuinya dan
terakhir berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Mulut pria itu (Choi Seung Hyun) tidak
dibekap, hanya kaki dan tangannya saja diintimidasi layaknya Kim Sujin. Jarak mereka
kurang lebih dua meter di sebuah ruangan yang diterangi sebuah lampu menyilaukan.
“Sujin, kau tidak apa-apa?” Pria itu bertanya dengan panik, sementara Kim Sujin hanya
menggelengkan kepalanya dan mengeluarkan suara aneh dibalik plesternya.
“Wow, wow, wow. Lihat siapa di sana...”
Lee Hyukjae petantang-petenteng datang dengan berkacak pinggang. Gayanya yang sok
garang membuat suasana menjadi sedikit ramai.
“Lepaskan dia, brengsek. Apa maumu?” Top menanggapinya dengan sinis.
“Mauku? Kau menjawab pertanyaanku. Kalau kau tidak keras kepala mungkin tidak
sejauh ini yang kulakukan.”
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 13
Hyukjae lantas mendekati Sujin yang masih sibuk meronta-ronta. Dia mengelus pipi
wanita itu dengan satu jari.
“Cantik sekali dia. Menurutmu bagaimana?”
“Lepaskan dia, keparat!”
Hyukjae tertawa dengan sinisnya, sambil memegangi beberapa helai rambut Sujin. Dia
sudah mencoba mengorek informasi tentang Sung Hyosun dengan cara baik-baik, tapi
hasilnya nol besar.
“Oke. Tapi aku mau bertanya lagi padamu. Kau tahu kan kalau nona Kim Hyosun belum
mati? Kau yang membantu urusan kematiannya dengan Lexy Kim?”
“Kenapa kau sibuk bertanya tentang orang yang sudah mati? Kau tidak waras ya?” Choi
Seung Hyun masih bersikukuh.
Hyukjae manggut-manggut, “Oh, oke kalau begitu.”
Lee Hyukjae mengeluarkan sebilah pisau tajam. Cahaya lampu memantul pada ujung
benda itu hingga menimbulkan silau yang mampu mendebarkan dada Top. Dia semakin
terlihat panik ketika Hyukjae masih bermain-main dengan ujungnya.
“Pacarmu cantik. Tapi mungkin kecantikannya akan pudar kalau terkena benda ini.”
“Hyukjae! Apa maumu? Lepaskan dia, dia tidak tahu apa-apa!”
Bibir Hyukjae melancip, lalu dengan nada meremehkan dia berkata, “Lagipula kau sudah
tidak menyukainya, kan? Aku dengar kau terlibat affair dengan sekretarismu. Sahabat Sujin
sendiri.”
“Tutup mulutmu! Kalau aku tidak mencintainya, untuk apa aku di sini?”
“Ouuh, manis sekali.” Hyukjae tertawa dengan keji lagi.
Hyukjae mendekati Sujin yang masih tak berdaya dalam bekapan plester hitam. Mata
pisaunya hampir mengenai pipi putih dan halus Sujin, tapi Top sudah teriak histeris.
“Aku tahu dimana, Hyosun!”
Hyukjae langsung berbalik dengan seringainya yang menyebalkan.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 14
“Saat itu aku dan Lexy mengatur rencana untuk memalsukan kematian, Hyosun. Kami
memindahkan jasad Go Hye Mi ke dalam mobil Hyosun. Dua bulan setelahnya, aku
membantu mengurusi visa dan beberapa dokumen palsunya untuk pergi ke China. Setelah itu
aku tidak tahu lagi. Kau sudah puas! Sekarang lepaskan dia!”
Mungkin bagian itu Lee Hyukjae sudah tahu. Yang dia perlukan sekarang adalah
membantu Lee Donghae untuk mencari jejak istrinya.
“Apalagi? Aku tidak yakin kau sudah mengatakan semuanya. Atau kau mau sedikit
pertunjukkan kecil agar kau bicara?” Hyukjae memamerkan pisaunya lagi di wajah Sujin.
“Sungguh, aku hanya tahu sampai di situ! Setelah itu dia sudah tidak lagi menghubungiku.
Dia benar-benar menghilang.”
“Jadi, Hyosun masih di sini selama beberapa bulan? Dia tidak langsung pergi ke China?”
Donghae yang dari tadi hanya duduk di belakang Choi Seung Hyun, langsung
menampakkan diri. Pria yang biasa disapa Top itu seketika terkesiap.
“Jadi, kau yang ada di balik semua ini!”
Donghae tidak peduli dengan kata-kata Top. Dia langsung mendekati Kim Sujin yang
mulai bersikap tenang. Pertama dia membuka plester yang menutup mulut gadis cantik itu
perlahan.
“Terimakasih.” Donghae tersenyum pada Kim Sujin. Dan wanita itu juga tersenyum.
Top masih kebingungan sementara Hyukjae tidak sanggup menahan tawanya. Dia
memasukkan benda berbahaya di tangannya itu ke dalam sarung, lantas memasukkannya ke
dalam tas.
“Jadi, semua ini hanya sandiwara?” Top benar-benar terlihat panik. Dia menatap mata
Sujin lekat-lekat.
Donghae dan Hyukjae bersama-sama membuka ikatan di kaki dan tangan Kim Sujin.
Ikatan itu tidak terlalu keras agar Sujin tidak merasa kesakitan. Kim Sujin tidak langsung
menjawab, dia mengobrol dengan Donghae dan Hyukjae beberapa saat. Obrolan perpisahan.
“Top, kami pergi dulu. Dan jaga dengan benar wanita cantik itu.” Hyukjae dengan
tatapannya yang genit mengedipkan matanya sebelah kiri.
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 15
Top tidak menjawab, dia hanya mendengus kesal. Lalu kedua orang itu pergi dari Sujin
dan Top.
“Apa-apaan ini, Sujin?”
Kini tinggal mereka berdua.
“Jadi, kau masih mencintaiku, Top?”
Mata mereka beradu, Sujin mendekati Top, tapi tidak membantunya melepaskan ikatan.
“Aku sudah bilang kalau aku tidak ada hubungan apa-apa dengan wanita itu. Tapi kau
tidak percaya sekalipun aku bilang seribu kali. Lalu, apa-apaan ini semua? Jangan bilang
sekarang kau berteman dengan berandalan tengik itu?”
“Lee Donghae mencintai istrinya, apa salahnya?” Kim Sujin membela diri.
“Pria itu selalu membuat sengsara istrinya. Buat apa kau membantunya?”
“Dia mencintai Hyosun, Top. Untuk apa dia jauh-jauh meminta bantuanku kalau dia tidak
mencintai istrinya? Sebagaimana kau juga, kalau kau tidak mencintaiku mana mau kau
sampai datang ke sini.”
“Tapi...”
Kim Sujin buru-buru menutup mulut Choi Seung Hyun dengan satu jari. Wajah wanita itu
mendekat dan semuanya terjadi begitu saja. Mereka berbaikan setelah lama terpisah.
“Lalu apa rencana kita sekarang, Hyuk?”
Kali ini yang menyetir Donghae. Hari ini dia tidak mabuk sehingga Hyukjae menganggap
kondisinya aman untuk membawa mobil.
“Menemui kedua kakak nona Kim.”
Aku menoleh dengan cepat.
“Maksudmu Kim Young Woon dan Cho Kyuhyun?”
“Memangnya ada yang lain?”
Let’s Make a Baby SEASON 2 Page 16
“Tapi, Hyuk. Hubunganku sudah tidak harmonis dengan mereka karena Hyosun
meninggal. Kau tidak mau melakukan hal yang tadi pada mereka, kan?”
Terus terang aku sangat keberatan. Tekanan paling berat adalah karena orang di sekeliling
Hyosun satu per satu membenciku, padahal aku juga perlu mendapat perhatian. Aku begitu
mengecewakan mereka dan sebagai imbasnya, aku harus menerima kenyataan bahwa aku
tidak dipercaya lagi. Terutama oleh Kim Young Woon. Saat aku mengatakan alasanku
menikahi Hyosun, dia langsung menghajarku habis-habisan. Dan setelahnya, hubungan kami
retak.
“Ya, aku perlu memastikan kalau mereka memang benar-benar tidak tahu kalau nona Kim
masih hidup.”
“Mana mungkin mereka tidak tahu kalau Top saja yang bukan apa-apanya bisa tahu?”
“Mungkin saja, Hae. Kalau mereka tahu, aku juga sudah tahu dimana Hyosun berada.”
“Kenapa kita tidak langsung ke Roma, di sana ada Lexy.”
“Lexy pasti masih ingat padaku, bodoh!”
Dahiku berkerut.
“Kau kenal dia?”
Hyukjae mengangguk pasrah.
“Bagaimana bisa?”
“Sebaiknya kau menyetir saja, pak tua. Nanti aku cerita.”
~ To Be Continue ~