cg - struktur kepemilikan (part morck&yeung)

Upload: devyana-indah-fajriani

Post on 09-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Struktur Kepemilikan bedasarkan Jurnal Morck and Yeung

TRANSCRIPT

Daftar IsiStruktur Kepemilikan

Page

(OECD) PRINCIPLE II. The Rights of Shareholders and Key Ownership Functions1-UU BUMN

Morck & Yeung 2004, Special Issues Relating to Corporate Governance & Family Control

Kasus Bank Century

Daftar Pustaka

STRUKTUR KEPEMILIKAN

A.Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) PRINCIPLE II. The Rights of Shareholders and Key Ownership FunctionsA. Kerangka corporate governance harus melindungi dan memfasilitasi pelaksanaan hak-hak pemegang saham. Hak-hak dasar pemegang saham mencakup hak untuk mengamankan metode pencatatan kepemilikan, mentransfer saham, memperoleh informasi yang relevan dan material pada perusahaan secara tepat waktu dan teratur, berpartisipasi dan memberikan suara dalam RUPS, memilih dan menghapus anggota dewan, dan mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.B. Pemegang Saham harus memiliki hak untuk berpartisipasi dalam, dan harus mendapat informasi cukup tentang keputusan mengenai perubahan perusahaan yang fundamental seperti perubahan atas undang-undang, atau anggaran dasar atau dokumen serupa yang mengatur kegiatan operasional perusahaan, otorisasi saham tambahan, dan transaksi luar biasa, termasuk transfer semua atau secara substansial seluruh aset perusahaan yang merupakan efek dari hasil penjualan perusahaan.

Namun, tanpa pemeriksaan dan pengawasan yang tepat, kemungkinan dari hak-hak tersebut disalahkan dapat juga terjadi.C. Pemegang Saham memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara efektif dan memberikan suara dalam RUPS (Rapat Pemegang Saham Umum) dan harus diberitahu tentang aturan , termasuk prosedur pemungutan suaranya.

D. Struktur modal dan pengaturan yang memungkinkan pemegang saham tertentu untuk mendapatkan tingkat kontrol yang tidak proporsional dengan kepemilikan ekuitas mereka harus diungkapkan. Beberapa struktur modal memungkinkan pemegang saham untuk melaksanakan tingkat kontrol atas perusahaan yang tidak proporsional dengan kepemilikan ekuitas di perusahaan. Struktur piramida, kepemilikan saham silang dan saham dengan hak suara yang terbatas dapat digunakan untuk mengurangi kemampuan pemegang saham non pengendali untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan.E. Pasar yang mengontrol perusahaan harus diizinkan berfungsi secara efisien dan secara transparan. Aturan dan prosedur yang mengatur akuisisi pengendalian perusahaan di pasar modal dan transaksi luar biasa seperti merger dan penjualan porsi besar aset perusahaan, harus jelas diungkapkan sehingga investor memahami hak dan kewajiban mereka. Transaksi harus terjadi pada harga yang transparan dan dalam kondisi yang adil yang melindungi hak-hak semua pemegang saham.

F. Pelaksanaan hak kepemilikan oleh seluruh pemegang saham, termasuk investor, harus difasilitasi. Investor institusional yang bertindak dalam kapasitas fidusia harus mengungkapkan bagaimana mereka mengelola konflik kepentingan materi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan hak kepemilikan kunci tentang investasi mereka.

G. Pemegang Saham, termasuk pemegang saham institusional, diizinkan berkonsultasi satu sama lain akan isu-isu tentang hak-hak pemegang saham dasar dan tunduk pada pengecualian untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan.

B. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)C. What is a Family Firm?Family Firm didefinisikan sebagai perusahaan yang dijalankan oleh ahli waris dari orang yang sebelumnya bertugas atau oleh keluarga yang sedang dalam proses transfer kontrol kepada ahli waris. Perusahaan keluarga dikatakan besar karena dijalankan oleh keluarga cukup kaya dimana perdagangan mereka menarik pernyataan pers keuangan dunia. "Family Firm" tidak termasuk perusahaan yang dikendalikan oleh pengusaha / pendiri yang tidak dalam proses transfer kontrol ke keturunan darahnya, dan perusahaan dengan pemegang saham eksternal yang besar seperti dana pensiun. Contoh Bagan Family Control Firms

I. Basic Facts

Bagaimana tata kelola perusahaan dari family firm berbeda dari perusahaan-perusahaan besar lainnya? Mengapa perbedaan sistematik tata kelola perekonomian perusahaan besar berdampak pada kinerja makroekonomi? Hal ini merupakan kekhawatiran yang wajar karena pentingnya perusahaan keluarga besar jelas berbeda lintas negara dan lintas wilayah.

Figure 1

The Importance of New Money and Old Family Billionaire Wealth in the Economies of Different parts of the World

Gambar 1 menunjukkan kekayaan para miliarder yang berada dalam ekonomi sebagai sebagian kecil dari GDP (Gross Domestic Product). Miliarder kaya dibagi lagi ke dalam milyarder pengusaha (New Money), yang membangun kekayaan mereka sendiri, dan miliarder keluarga (Old Money), yang kekayaannya berasal dari warisan turun temurun. Di beberapa daerah, seperti Australia, Israel, Afrika Selatan, dan Asia Tenggara, kekayaan miliarder New Money sangat luas. Di Kanada, India, Eropa Barat, dan Inggris, kekayaan miliarder Old Money tampaknya dominan. Sedangkan di Jepang, Amerika Latin, dan Amerika Serikat jumlah New Money dan Old Money bersaing.

Perbedaan-perbedaan dalam jenis milyarder suatu negara penting karena sebagian besar negara mempercayakan tata kelola perusahaan besar mereka kepada beberapa keluarga yang sangat kaya. Hal ini dilakukan melalui penggunaan piramida kendali. Karena piramida kendali tidak dikenal di Amerika Serikat dan Inggris, ekonom yang dilatih di negara-negara tersebut seringkali tidak menyadari dampak mendalam struktur ini pada kedua kontrol sektor korporasi suatu negara dan isu-isu ekonomi politik.

Figure 2

A Stylized Diagram of a Typical Corporate Control Pyramid

Bagan di atas menggambarkan sebuah family firm, dimana perusahaan tersebut mengendalikan perusahaan, yang kemudian mengendalikan perusahaan lainnya, yang kemudian mengendalikan perusahaan lainnya. Pada setiap tingkat, terdapat pemegang saham umum yang memiliki kepemilikan saham minoritas. Hal ini memberikan beberapa dampak bagi tata kelola perusahaan, diantaranya :

1. Hampir seluruh perusahaan memiliki pemegang saham pengendali, baik sebuah keluarga yang kaya raya, maupun sebuah perusahaan yang dikelola oleh keluarga yang kaya raya. Oleh karena itu, fungsi manajer seringkali hanya melayani pemegang saham pengendali atau ingin memberikan usaha terbaik mereka kepada pemegang saham pengendali, bukan untuk pemegang saham non-pengendali.

2. Walaupun pemilik family firm tersebut mengendalikan seluruh perusahaan A-F, kepemilikan aktualnya tidaklah besar. Sebagai contoh pada bagan diatas, Firm F mengalami penurunan nilai sebesar $1 juta, namun sebenarnya kerugian yang diakui oleh perusahaan keluarga tersebut tidaklah seluruhnya. Penurunan pada Firm F tersebut diakui oleh Firm E sebesar $510.000 (51% x 1.000.000), kemudian diakui oleh perusahaan D sebesar 260.100(51% x $510.000) dan seterusnya hingga didapatkan pada puncak bagan tersebut Family Firm hanya mengakui penurunan sebesar $17.596.

3. Piramida kendali memungkinkan segelintir keluarga kaya mengatur sebagian besar sektor korporasi suatu negara. Hal ini karena piramida memberi peluang perusahaan keluarga mengendalikan jauh lebih besar dari aset kekayaannya. Misalkan family firm di puncak bernilai 1 miliar dolar. Jika piramida berisi dua perusahaan A senilai satu miliar dolar masing-masing, empat perusahaan tingkat B bernilai sama masing-masing, delapan perusahaan tingkat C, dan seterusnya, piramida yang ditunjukkan pada Figure 2 berisi 127 perusahaan, masing-masing pada kertas senilai satu miliar dolar. Kendali piramida memanfaatkan hal ini menjadi kontrol atas bentuk dengan nilai buku sebesar $ 127 miliar. Ada banyak perhitungan ganda dalam figure ini, untuk aset perusahaan dalam satu lapis terutama terdiri dari saham di perusahaan-perusahaan di tingkat bawah. Jika kita asumsikan hanya perusahaan-perusahaan di tingkat piramida F yang berisi aset fisik aktual, totalnya hanya sekitar $ 64 miliar.

II. Possible Advantages of Family Control

1. Freedom from agency problems?

Keuntungan yang mungkin dimiliki oleh sebuah Family Firms adalah bebas dari Agency Problems. Agency Problems terjadi ketika manajer lebih mementingkan kepentingan pribadinya dibandingkan dengan kesejahteraan perusahaan maupun pemegang saham. Sebagai contoh seorang manajer membeli sebuah mobil mewah dengan uang perusahaan sebagai mobil dinas. Pada kasus sebuah Family Firm, Agency Problem ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi karena kepemilikan pemegang sahan pengendali atas aset perusahaan menjadi sangat besar karena kontrol atas perusahaan tersebut dominan. Oleh karena itu, pemegang saham pengendali tersebut tidak mungkin membiarkan manajer memiliki kesempatan untuk mengabaikan perusahaan. Namun family firms dalam suatu piramida kendali rentan terhadap agency problem yang dinamakan tunelling. Ini adalah menggabungkan transfer kekayaan antara perusahaan piramida untuk keuntungan pemegang saham pengendali.2. Long term planning

Argumen lain mengatakan bahwa family firms mempunyai kelangsungan hidup yang lebih panjang daripada perusahaan pada umumnya. Satu hal yang dapat mempengaruhinya adalah waktu. Keluarga dapat dikatakan memiliki waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan public shareholders ataupun para manajer yang bertugas. Oleh karena itu, banyak waktu yang dimiliki oleh keluarga untuk menyusun rencana jangka panjang perusahaan. Di sisi lain, public shareholders dan para manajer umumnya cenderung lebih fokus pada penyusunan short term planning perusahaan.

3. Family Value

Keuntungan lain dari sebuah family firm adalah adanya nilai-nilai kekeluargaan yang tertanam dalam perusahan, adanya ikatan darah antar anggota membuat mereka menjadi satu kesatuan yang dapat mengelola perusahaan dengan baik secara bersama-sama. Selain itu, dengan adanya family control dalam suatu perusahaan juga dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan dalam perusahaan, misalnya korupsi. Namun, pada kenyataannya, dalam sebuah family firm sering kali terjadi konflik intra keluarga, misalnya terkait dengan pembagian pekerjaan ataupun hal lainnya.

4. Political Connections

Piramida kendali memungkinkan tingkat keleluasaan yang lebih tinggi. Karena hanya beberapa keluarga biasanya menjalankan piramida kendali perusahaan penting di sebagian besar negara, politisi perlu menjaga hubungan dengan hanya beberapa petinggi family firm. Selain itu, dalam piramida kendali family control firm memiliki sumber pembayaran yang siap digunakan untuk para politisi dari perusahaan piramida tingkat yang lebih rendah. Partai/politisi tersebut secara tidak langsung akan menjadi back up bagi perusahaan. Hal ini merupakan feedback yang diterima perusahaan terkait kelangsungan manajemen jika perusahaan suatu waktu terlibat kasus atau masalah tertentu.

DAFTAR PUSTAKAOECD Principle UU.NO 40 tahun 2007 mengenai UU Perseroan Terbatas.

UU NO 19 tahun 2003 mengenai Badan USAHA Milik Negara ( BUMN)Morck, Randall, and Bernard Yeung. 2004. Special Issues Relating to Corporate Governance & Family Control2