cerita rakyat

9
Cerita rakyat Sumber : http://dongengceritarakyat.com/ Cerita Rakyat Maluku Utara : Kisah O Bia Moloku dan O Bia Mokara Derai tawa dari sebuah rumah di daerah Tobelo mewarnai pagi itu. Penghuninya adalah keluarga kecil dengan dua anak bernama O Bia Moloku seorang gadis cilik yang cantik dan O Bia Mokara, adik laki-lakinya yang tampan. Kumpulan Cerita Dongeng Indonesia Bergambar Keluarga kecil itu hidup bahagia. Sang Ayah bekerja sebagai nelayan dan tentu pergi melaut selama beberapa hari. Sebagian hasil tangkapannya dimakan dan sebagian lagi dijual ke pasar. Jika ayahnya pergi, O Bia Moloku dan O Bia Mokara tinggal bersama ibunya. Kadang jika ibunya pergi ke kebun, O Bia Molukulah yang menjaga adiknya. Seperti biasa, sebelum pergi melaut, sang Ayah akan meninggalkan persediaan makanan yang cukup. Salah satunya adalah telur ikan pepayana

Upload: jason-morgan

Post on 05-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cerita rakyat

TRANSCRIPT

Cerita rakyat Sumber : http://dongengceritarakyat.com/

Cerita Rakyat Maluku Utara : Kisah O Bia Moloku dan O Bia MokaraDerai tawa dari sebuah rumah di daerah Tobelo mewarnai pagi itu. Penghuninya adalah keluarga kecil dengan dua anak bernama O Bia Moloku seorang gadis cilik yang cantik dan O Bia Mokara, adik laki-lakinya yang tampan.

Kumpulan Cerita Dongeng Indonesia BergambarKeluarga kecil itu hidup bahagia. Sang Ayah bekerja sebagai nelayan dan tentu pergi melaut selama beberapa hari. Sebagian hasil tangkapannya dimakan dan sebagian lagi dijual ke pasar. Jika ayahnya pergi, O Bia Moloku dan O Bia Mokara tinggal bersama ibunya. Kadang jika ibunya pergi ke kebun, O Bia Molukulah yang menjaga adiknya.Seperti biasa, sebelum pergi melaut, sang Ayah akan meninggalkan persediaan makanan yang cukup. Salah satunya adalah telur ikan pepayana yang menjadi menu favoritnya. Ia berharap saat pulang nanti, telur ikan itu masih ada untuk ia santap."Hati-hati Pak, jangan terlalu lama melautnya. Kami semua akan merindukanmu," pesan sang istri. Setelah memeluk dan mencium kedua anak- nya, pria itu pun pergi.Keesokan harinya, sang istri bersiap untuk pergi ke kebun. Setelah menyiapkan makanan untuk kedua anaknya ia berpesan, "Anak-anak, Ibu pergi sebentar. Jika kalian lapar, makanan kalian sudah slap. Tapi ingat, telur ikan itu jangan dimakan, ya.""Memangnya kenapa, Bu? Kenapa kami tak boleh memakannya?" tanya O Bia Moloku."Sesuatu yang buruk bisa terjadi. Sudahlah, turuti saja pesan Ibu," jawab sang ibu.Setelah tinggal berdua, O Bia Moloku mengajak adiknya bermain. Mereka bermain sampai siang. O Bia Mokara mulai merengek karena lapar. Sambil menangis, ia menarik tangan kakaknya ke dapur dan menunjuk telur ikan."Jangan, Dik. Ibu bilang kita tak boleh memakan telur ikan itu. Kamu makan yang lain saja, ya?" bujuk O Bia Moloku. Tapi O Bia Mokara menolak, tangisnya semakin keras terus merengek meminta telur ikan.O Bia Moloku mencoba menyuapi adiknya dengan lauk lain. Namun adiknya malah memuntahkannya. O Bia Mokara tetap bersikukuh ingin makan telur ikan. Karena tak tega, O Bia Moloku menyerah. Diambilnya telur ikan itu untuk lauk adiknya. Dalam sekejap, telur ikan itu habis tak bersisa. O Bia Mokara tertawa gembira. Hatinya senang karena perutnya telah kenyang. Ia pun kembali bermain bersama kakaknya."Ibu pulang! Hore...," teriak O Bia Moloku menyambut sang ibu. Sang Ibu tersenyum kelelahan melihat tingkah anak-anaknya. Ia segera menggendong O Bia Mokara yang tampak rindu padanya. Dengan penuh kasih, disusuinya anak bungsunya itu. Sambil menyusui, ia bersenandung. Namun, senandungnya langsung berhenti saat ia melihat sisa telur ikan di mulut O Bia Mokara."Apa yang kau lakukan, Nak? Kau menyuapi adikmu dengan telur ikan?" tanyanya pada O Bia Moloku dengan wajah tegang dan tubuh gemetar menahan amarah."Iya, Bu. Ia menangis terus meminta telur ikan itu. Akhirnga aku berikan saja," jawab O Bia Moloku.

Cerita Dongeng Indonesia BergambarMendengar jawaban itu, sang Ibu langsung melepaskan O Bia Mokara dari pelukannya. Ia berlari keluar rumah meninggalkan anak-anaknya. O Bia Moloku kebingungan. Digendongnya adiknya lalu pergi menyusul ibunya."Ibu... Ibu... berhentilah. Adik menangis terus, ia minta susu," serunya."Pulanglah lalu peras daun katang-katang. Kau akan mendapatkan air susu dari daun itu," jawab ibunya sambil terus berlari.O Bia Moloku menurut dan pulang ke rumah lalu memeras daun katang-katang. Setelah memberikan perasan daun katang-katang tiga kali, ia pergi mencari ibunya. Dilihatnya sang ibu hendak menerjunkan diri ke laut."Ibu... Ibu... jangan tinggalkan kami," teriak O Bia Moloku.Sang ibu tak menghiraukan panggilan anaknya. Ia terjun dan menemukan sebuah batu yang besar.Karena besarnya, sebagian batu itu timbul di permukaan laut. Wanita itu naik ke atas batu tersebut dan berkata, "Bukalah supaya aku dapat masuk."Ajaib, batu itu terbelah dua dan ibu tersebut masuk ke dalam. Lalu ia berkata, "Tutuplah." Batu itu pun menutup dengan rapat, menelan tubuh sang ibu.O Bia Moloku dan O Bia Mokara hanya dapat menangisi kepergian ibunya. Kedua anak itu menyesal telah membuat ibu mereka marah. Entah apa yang akan mereka katakan saat ayah mereka pulang nanti.Pesan dari Kumpulan Cerita Dongeng Indonesia Bergambar untukmu adalah Ingatlah selalu pesan dan nasihat dari orangtua. Hormati mereka seumur hidupmu.

Kumpulan Cerita Dongeng Binatang : Si Rusa dan si KulomangCerita Rakyat Hewan dari Maluku Utara

Cerita Dongeng BinatangDi sebuah hutan di Kepulauan Aru, hiduplah sekelompok hewan. Mereka hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Namun, akhir-akhir ini sesuatu mengusik mereka, yaitu kesombongan sekelompok rusa yang merasa diri sebagai hewan paling hebat hanya karena mereka mampu berlari cepat. Pada saat itu memang tidak ada hewan lain yang mampu menandingi kecepatan mereka.Semakin hari, kesombongan mereka semakin menjadi-jadi. Mereka terus saja mengajak hewan lain berlomba lari dan mengejek mereka. Lama-kelamaan, mereka juga menjadi tamak. Rusa tak hanya menantang hewan lain untuk berlomba lari, mereka juga menyita tempat tinggal hewan yang kalah dalam perlombaan itu. Akhirnya, hewan-hewan lain tak memiliki tempat tinggal. Sebaliknya, rusa-rusa itu menjadi penguasa hutan tersebut.

Kumpulan Cerita Dongeng BinatangSementara itu, tak jauh dari hutan, yaitu di tepi Pulau Aru, hiduplah sekelompok siput laut. Tempat tinggal mereka indah dan udaranya masih segar. Meskipun siput laut yang tinggal di sana cukup banyak, mereka saling setia kawan. Kelompok rusa yang mengetahui wilayah itu, ingin menguasainya. Seperti biasa, pemimpin rusa berniat mengajak siput laut untuk berlomba lari melawannya.Dalam hati ia tertawa, "Bukankah siput jalannya sangat lambat? Aku akan mengalahkan mereka dengan mudah," pikirnya. Lalu ia menemui pemimpin siput Laut yang bernama Kulomang. Di luar dugaan, Kulomang menerima tantangannya. "Baiklah jika itu maumu. Jika kau menang, ambillah wilayah kami ini," jawab Kulomang mantap.Sebenarnya rusa terkejut mendengar jawaban Kulomang, tapi ia tertawa dalam hati."Hihihi... benar-benar tak tahu diri. Berani sekali ia mempertaruhkan wilayahnya. Kita lihat saja besok." Rusa tak tahu, meskipun siput Laut berjalan sangat lambat, mereka memiliki akal yang cerdik.

Cerita Dongeng Binatang TerbaruKeesokan harinya, pemimpin rusa telah siap di tempat pertandingan. Rusa-rusa yang lain ikut untuk memberi semangat. Kulomang datang sendiri, tak ada teman yang menemaninya."Hei, mana teman-temanmu?" tanya rusa heran."Itu tak penting, yang penting adalah kalahkan aku dan wilayah ini akan jadi milikmu," jawab Kulomang santai.Diam-diam, Kulomang telah mengatur strategi bersama teman-temannya. Ia sebenarnya membawa sepuluh temannya, namun mereka bersembunyi untuk mendengarkan aturan pertandingan. Setelah mendengar semuanya, kesepuluh siput laut itu menempatkan diri masing-masing di tempat perhentian yang telah ditentukan."Siap? Satu dua tigaaaa. lari!" teriak salah satu rusa memberi aba-aba.Rusa lari dengan santai. Ia pikir, untuk apa cepat-cepat? Toh siput laut berlari sangat lambat. Kulomang berlari dengan tenang. Rusa mengejeknya "Menyerah sajalah, daripada kau buang-buang tenaga. Kau tak mungkin menang."Kulomang hanya tersenyum. Kemudian rusa berlari kencang meninggalkannya. Tak terasa, rusa telah tiba di perhentian pertama. Ia menoleh ke belakang dan tersenyum, "Pasti siput itu masih jauh di belakang,""Siapa bilang aku masih di belakang?" tiba- tiba terdengar jawaban Kulomang. Sebenarnya itu bukan Kulomang, melainkan temannya yang menunggu di pemberhentian pertama. Rusa terkejut setengah mati, ia heran bagaimana Kulomang bisa mendahuluinya?Tak mau kalah, ia berlari melesat menuju pemberhentian kedua. "Hehe... kali ini pasti ia kalah," ejek rusa sambil menengok ke belakang lagi. Tapi apa yang terjadi? Tiba-tiba Kulomang sudah berjalan di depannya dan menuju ke pemberhentian ketiga."Aku ada di depanmu rusa," teriak Kulomang. Rusa terkejut. Ia berlari lagi secepat mungkin, ia tak mau kalah dari Kulomang. Namun setiap kali ia tiba di perhentian, selalu saja Kulomang sudah ada di depannya.Rusa kelelahan, namun ia terus berlari kencang. Akhirnya ia tiba di perhentian terakhir. Matanya terbelalak ketika ia melihat Kulomang telah menantinya si situ. Karena kelelahan, rusa pun jatuh tersungkur. Ia malu, apalagi ternyata hewan-hewan yang lain juga menyaksikan pertandingan itu.Mereka tertawa mengejek rusa, "Hei rusa yang sombong, sekarang kau sadar kan, kau bukanlah hewan tercepat. Siput yang lambat ini justru lebih cepat darimu." Rusa sangat malu, rupanya ia bukanlah hewan terhebat. Demikian juga dengan teman-temannya, mereka tak lagi sombong.Mereka bahkan mengembalikan wilayah-wilayah yang direbut dari hewan-hewan yang lain. Sejak saat itu, keadaan di hutan kembali damai seperti dulu. Tentunya tak seekor hewan pun yang membocorkan rahasia Kulomang pada rusa-rusa itu.Pesan moral dari Cerita Dongeng Binatang : Rusa Dan Kulomang untukmu adalah Kita tidak perlu menjadi sombong meskipun memiliki kelebihan. Anak yang sombong tak akan disukai oleh teman-temannya.