cegah osteoporosis sejak dini
DESCRIPTION
fTRANSCRIPT
Cegah Osteoporosis Sejak Dini
Osteoporosis bisa menyerang siapa saja. Kini, penyakit ini tidak lagi mendominasi kaum
tua. Banyak orang menderita osteoporosis dalam usia yang relatif muda. Bagaimana mencegah
penyakit ini? Semoga tips-tips berikut dapat membantu Anda.
Asupan Kalsium yang Cukup
Konsumsi kalsim yang dianjurkan sekitar 1000-1500 mg/hari dan 400-800IU/hari untuk
vitamin D. Sumber makanan yang mengadung kalsium dan vitamin D adalah susu, sinar
matahari, kedelai, ikan laut, kalsium yang berasal dari jus jeruk, kuning telur, yogurt, brokoli dan
sayuran behijau daun.
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum
tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan
tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya
yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan tetapi tablet kalsium dan susu yang
dikonsumsi setiap hari akhir – akhir ini menjadi perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis,
berhubungan dengan teori osteoblast.
Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi kalsium yang cukup. Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis harian yang
dianjurkan untuk usia produktif adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan untuk usia lansia
dianjurkan 1200 mg per hari.. Pilihlah makanan sehari-hari yang kaya kalsium seperti ikan teri,
brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan.
Aktif Berolahraga
Penurunan aktivitas fisik pada usia lanjut dapat menurunkan massa tulang. Oleh karena
itu olahraga aktif secara rutin merupakan bentuk antisipasi terhadap penurunan massa tulang.
Adapun bentuk olah raga yang sesuai bagi seseorang yang sudah lanjut usia adalah yang minim
benturan seperti aerobik low impact, jalan kaki, bersepeda atau berenang. Aspek yang harus
diperhatikan adalah intensitas, waktu, dan frekuensi olahraga. Kecukupan intensitas diukur
dengan menghitung denyut nadi. Denyut nadi normal berkisar antara 70-80 denyut per menit.
Waktu berolah raga disarankan 20-40 menit per latihan, sedangkan untuk frekuensi idealnya
adalah 3-4 hari per minggu. Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan
meningkatkan kepadatan tulang.
Sangat dianjurkan untuk melakukan olah raga dengan beban Selain olahraga
menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yang dapat
meningkatkan kepadatan tulang. Olah raga beban misalnya berjalan dan menaiki tangga.
Berenang bukan olahraga yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.
Paparan sinar Ultraviolet B (UV B) matahari
Sinar matahari terutama UVB membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang. Untungnya, Indonesia beriklim tropis sehingga
sinar matahari berlimpah. Berjemurlah di bawah sinar matahari pada pagi hari sebelum jam
09.00 dan sore hari sesudah jam 16.00.
Dalam bentuk non-aktif, vitamin D banyak terdapat di bawah kulit. Vitamin D akan
menjadi aktif dan berfungsi apabila terpapar sinar matahari pagi yang banyak mengandung
ultraviolet. Terpapar sinar matahari sekitar 20 menit per hari, minimal 3 kali seminggu sudah
cukup untuk membantu produksi vitamin D.
Gaya hidup sehat
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan gaya hidup sehat. Menghindari rokok dan
alkohol memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan risiko osteoporosis. Konsumsi
kopi, minuman bersoda, dan daging merah pun dilakukan secara bijak.
Hindari minum kopi secara berlebihan karena dapat mengeluarkan kalsium secara
berlebihan. Kurangi juga softdrink/minuman ringan karena dapat menghambat penyerapan
kalsium. Batasi pengkonsumsian daging merah dan garam atau makanan yang diasinkan Hindari
minuman beralkohol dan rokok karena dapat menyerap cadangan kalsium dalam tubuh.
Berhati-hati Menggunakan Obat
Beberapa jenis obat ternyata dapat mengganggu kinerja tulang. Salah satu contohnya
adalah obat kortikosteroid yang dapat menekan kerja hormon pengatur pembentukan tulang.
Contoh lain adalah antasida, obat pencahar, cholestiramine, obat diuretik, obat anti-gout dan
beberapa jenis obat anti-rematik. Obat-obatan tersebut memiliki efek mengganggu penyerapan
kalsium. Hindari obat-obatan golongan kortikosteroid. Umumnya steroid ini diberikan untuk
penyakit asma, lupus, keganasan. Waspadalah penggunaan obat antikejang. Jika tidak ada obat
lain, maka obat-obatan tersebut dapat dikonsumsi dengan dipantau oleh dokter.
Bantu dengan Obat
Dalam dunia kedokteran mulai banyak dikembangkan berbagai obat pencegah
osteoporosis. Jenis obat tersebut di antaranya adalah estrogen, kalsitonin, biophosphonat, dan
testosteron. Estrogen merupakan hormon yang menurun jumlahnya dalam tubuh apabila wanita
mengalami menopause. Hal ini ditengarai sebagai penyebab osteoporosis utama pada wanita.
Obat berisi hormon estrogen yang diberikan pada wanita pasca menopause diharapkan dapat
mencegah osteoporosis.
o Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering
diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6
tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih
bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi resiko patah tulang.
o Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang
efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap
payudara atau rahim.
o Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan
sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.
Semoga paparan singkat ini bermanfaat. Saatnya merubah pola pikir dan perilaku hidup kita
menjadi lebih sehat, sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit, termasuk osteoporosis.
Sumber : www.kesehatanmuslim.com