cedera kepala
DESCRIPTION
definisiTRANSCRIPT
CEDERA KEPALA
A. Definisi
Cedera kepala adalah cedera mekanik yang secara langsung atau tidak langsung
mengenai kepala yang mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan
selaput otak, dan kerusakan jaringan otak itu sendiri, serta mengakibatkan gangguan neurologis. 2
B. Etiologi
Penyebab cedera kepala dapat dibedakan berdasarkan jenis kekerasan yaitu jenis
kekerasan benda tumpul dan benda tajam. Benda tumpul biasanya berkaitan dengan kecelakaan
lalu lintas (kecepatan tinggi, kecepatan rendah), jatuh, dan pukulan benda tumpul, sedangkan
benda tajam berkaitan dengan benda tajam (bacok) dan tembakan.2,6
C. Patofisiologi
1. Tekanan intrakranial ( intracranial pressure = ICP)
Perubahan ICP mencerminkan perubahan dalam volume isi intrakranial dalam
tengkorak. Volume intrakranial selalu konstan, karena pada dasarnya rongga kranium
tidak mungkin membesar. Pada orang dewasa volume intrakranial adalah sekitar 1500 ml
di mana parenkim otak 1200-1600 ml, darah 100-150 ml, cairan serebrospinal
(cerebrospinal fluid = CSF) 100-150 ml. Mekanisme kompensasi awalnya mengurangi
efek dari lesi intrakranial menempati ruang. Mekanisme ini melibatkan perpindahan dari
CSF ke dalam ruang subaraknoid tulang belakang, peningkatan penyerapan CSF, dan
penurunan volume darah intrakranial. Akhirnya mekanisme ini tidak mampu lagi
mengkompensasi, akibatnya bila terjadi peningkatan kecil pada volume intrakranial
menyebabkan kenaikan tajam pada tekanan intrakranial. Jika lesi berkembang perlahan-
lahan, mungkin akan mencapai volume yang relatif besar sebelum menyebabkan
kenaikan yang signifikan dalam ICP. Sebuah lesi kecil yang tampak pada CT scan
mungkin dapat berkembang cepat, sehingga hanya sedikit waktu untuk kompensasi. 1,7
2. Tekanan perfusi serebral ( Cerebral Perfusion Pressure = CPP)
CPP adalah tekanan efektif yang menghasilkan aliran darah ke otak. CPP
didefinisikan sebagai perbedaan antara tekanan arteri rata-rata (mean arterial
pressure/MAP) dan ICP.
CPP = MAP – ICP
CPP berkolerasi dengan MAP pasien individu, tetapi aliran darah serebral dipertahankan
konstan oleh autoregulasi.7,8
3. Aliran darah otak ( Cerebral Blood Flow = CBF)
Pada individu non-trauma, aliran darah otak adalah konstan di kisaran 50-150
mmHg. Hal ini disebabkan oleh autoregulasi arteriol, yang akan menyempit atau melebar
dalam rentang tekanan darah tertentu untuk mempertahankan jumlah konstan aliran darah
ke otak. CBF dipengaruhi oleh metabolisme, tekanan parsial karbon dioksida (carbon
dioxide partial pressure/PaCO2), dan suhu. CBF terutama ditentukan oleh tuntutan
metabolisme otak. Ini meningkat selama serangan epilepsi dan rasa sakit/kecemasan. Hal
ini berkurang dalam keadaan koma, hipotermia, dan setelah pemberian substrat/obat
anestesi. Hipokapnia menghasilkan vasokonstriksi serebral dan penurunan CBF. Efek
terbesar adalah saat PaCO2 normal, di mana perubahan 7,5 mmHg menyebabkan
perubahan 30% pada dalam aliran darah. Hipotermia mengurangi metabolisme otak
sekitar 5% untuk setiap derajat celcius, sehingga mengurangi CBF. 1,8
Ketika MAP kurang dari 50 mmHg maka aliran darah otak akan menurun dengan
tajam dan otak berisiko iskemia akibat aliran darah tidak mencukupi, bila lebih besar dari
150 mmHg maka terjadi dilatasi pasif pembuluh darah otak dan aliran darah otak
meningkat yang dapat mengakibatkan peningkatan ICP. Pada kedua kondisi tersebut
arteriol tidak dapat mempertahankan mekanisme autoregulasi dan aliran darah menjadi
sepenuhnya tergantung pada tekanan darah. Pada pasien cedera kepala mekanisme
autoregulasi ini sering mengalami gangguan sehingga pasien tersebut rentan terhadap
cedera otak sekunder akibat iskemi yang timbul karena hipotensi. 8,9
Cedera kepala dapat dibagi menjadi 2 kategori, cedera otak primer dan cedera
otak sekunder. Cedera otak primer didefinisikan sebagai cedera awal ke otak sebagai
akibat langsung dari trauma. Ini merupakan cedera struktural yang disebabkan oleh
trauma pada otak, cedera primer dapat bermanifestasi sebagai cedera fokal atau dapat
menyebar. Cedera otak sekunder didefinisikan sebagai cedera berikutnya ke otak yang
terjadi setelah cedera awal/primer. Cedera otak sekunder dapat terjadi akibat hipotensi
sistemik, hipoksia, peningkatan ICP, atau sebagai hasil serangkaian perubahan fisiologis
yang disebabkan oleh cedera primer. Perawatan dari cedera kepala bertujuan untuk
mencegah atau meminimalkan cedera otak sekunder.10,11