cedera kepala

5
CEDERA KEPALA A. Definisi Cedera kepala adalah cedera mekanik yang secara langsung atau tidak langsung mengenai kepala yang mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan selaput otak, dan kerusakan jaringan otak itu sendiri, serta mengakibatkan gangguan neurologis. 2 B. Etiologi Penyebab cedera kepala dapat dibedakan berdasarkan jenis kekerasan yaitu jenis kekerasan benda tumpul dan benda tajam. Benda tumpul biasanya berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas (kecepatan tinggi, kecepatan rendah), jatuh, dan pukulan benda tumpul, sedangkan benda tajam berkaitan dengan benda tajam (bacok) dan tembakan. 2,6 C. Patofisiologi 1. Tekanan intrakranial ( intracranial pressure = ICP) Perubahan ICP mencerminkan perubahan dalam volume isi intrakranial dalam tengkorak. Volume intrakranial selalu

Upload: chairunnisa-kusumawardhani

Post on 21-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

definisi

TRANSCRIPT

Page 1: CEDERA KEPALA

CEDERA KEPALA

A. Definisi

Cedera kepala adalah cedera mekanik yang secara langsung atau tidak langsung

mengenai kepala yang mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan

selaput otak, dan kerusakan jaringan otak itu sendiri, serta mengakibatkan gangguan neurologis. 2

B. Etiologi

Penyebab cedera kepala dapat dibedakan berdasarkan jenis kekerasan yaitu jenis

kekerasan benda tumpul dan benda tajam. Benda tumpul biasanya berkaitan dengan kecelakaan

lalu lintas (kecepatan tinggi, kecepatan rendah), jatuh, dan pukulan benda tumpul, sedangkan

benda tajam berkaitan dengan benda tajam (bacok) dan tembakan.2,6

C. Patofisiologi

1. Tekanan intrakranial ( intracranial pressure = ICP)

Perubahan ICP mencerminkan perubahan dalam volume isi intrakranial dalam

tengkorak. Volume intrakranial selalu konstan, karena pada dasarnya rongga kranium

tidak mungkin membesar. Pada orang dewasa volume intrakranial adalah sekitar 1500 ml

di mana parenkim otak 1200-1600 ml, darah 100-150 ml, cairan serebrospinal

(cerebrospinal fluid = CSF) 100-150 ml. Mekanisme kompensasi awalnya mengurangi

efek dari lesi intrakranial menempati ruang. Mekanisme ini melibatkan perpindahan dari

CSF ke dalam ruang subaraknoid tulang belakang, peningkatan penyerapan CSF, dan

penurunan volume darah intrakranial. Akhirnya mekanisme ini tidak mampu lagi

mengkompensasi, akibatnya bila terjadi peningkatan kecil pada volume intrakranial

Page 2: CEDERA KEPALA

menyebabkan kenaikan tajam pada tekanan intrakranial. Jika lesi berkembang perlahan-

lahan, mungkin akan mencapai volume yang relatif besar sebelum menyebabkan

kenaikan yang signifikan dalam ICP. Sebuah lesi kecil yang tampak pada CT scan

mungkin dapat berkembang cepat, sehingga hanya sedikit waktu untuk kompensasi. 1,7

2. Tekanan perfusi serebral ( Cerebral Perfusion Pressure = CPP)

 CPP adalah tekanan efektif yang menghasilkan aliran darah ke otak. CPP

didefinisikan sebagai perbedaan antara tekanan arteri rata-rata (mean arterial

pressure/MAP) dan ICP.

CPP = MAP – ICP

CPP berkolerasi dengan MAP pasien individu, tetapi aliran darah serebral dipertahankan

konstan oleh autoregulasi.7,8

3. Aliran darah otak ( Cerebral Blood Flow = CBF)

Pada individu non-trauma, aliran darah otak adalah konstan di kisaran 50-150

mmHg. Hal ini disebabkan oleh autoregulasi arteriol, yang akan menyempit atau melebar

dalam rentang tekanan darah tertentu untuk mempertahankan jumlah konstan aliran darah

ke otak. CBF dipengaruhi oleh metabolisme, tekanan parsial karbon dioksida (carbon

dioxide partial pressure/PaCO2), dan suhu. CBF terutama ditentukan oleh tuntutan

metabolisme otak. Ini meningkat selama serangan epilepsi dan rasa sakit/kecemasan. Hal

ini berkurang dalam keadaan koma, hipotermia, dan setelah pemberian substrat/obat

anestesi. Hipokapnia menghasilkan vasokonstriksi serebral dan penurunan CBF. Efek

terbesar adalah saat PaCO2 normal, di mana perubahan 7,5 mmHg menyebabkan

Page 3: CEDERA KEPALA

perubahan 30% pada dalam aliran darah.  Hipotermia mengurangi metabolisme otak

sekitar 5% untuk setiap derajat celcius, sehingga mengurangi CBF. 1,8

Ketika MAP kurang dari 50 mmHg maka aliran darah otak akan menurun dengan

tajam dan otak berisiko iskemia akibat aliran darah tidak mencukupi, bila lebih besar dari

150 mmHg maka terjadi dilatasi pasif pembuluh darah otak dan aliran darah otak

meningkat yang dapat mengakibatkan peningkatan ICP. Pada kedua kondisi tersebut

arteriol tidak dapat mempertahankan mekanisme autoregulasi dan aliran darah menjadi

sepenuhnya tergantung pada tekanan darah. Pada pasien cedera kepala mekanisme

autoregulasi ini sering mengalami gangguan sehingga pasien tersebut rentan terhadap

cedera otak sekunder akibat iskemi yang timbul karena hipotensi. 8,9

Cedera kepala dapat dibagi menjadi 2 kategori, cedera otak primer dan cedera

otak sekunder. Cedera otak primer didefinisikan sebagai cedera awal ke otak sebagai

akibat langsung dari trauma. Ini merupakan cedera struktural yang disebabkan oleh

trauma pada otak, cedera primer dapat bermanifestasi sebagai cedera fokal atau dapat

menyebar. Cedera otak sekunder didefinisikan sebagai cedera berikutnya ke otak yang

terjadi setelah cedera awal/primer. Cedera otak sekunder dapat terjadi akibat hipotensi

sistemik, hipoksia, peningkatan ICP, atau sebagai hasil serangkaian perubahan fisiologis

yang disebabkan oleh cedera primer. Perawatan dari cedera kepala bertujuan untuk

mencegah atau meminimalkan cedera otak sekunder.10,11