Soal 1• Seorang dokter di Puskesmas berperan sebagai

kepala Puskesmas yang memiliki manageman P1, P2 dan P3. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah membuat suatu lokakarya mini bulanan. Fungsi managemen yang dapat dicapai melalui kegiatan ini adalah...A. P1, PerencanaanB. P2, Penggerakkan dan pelaksanaanC. P3, PengawasanD. P3, PertanggungjawabanE. P3, Penilaian

Pembahasan• Jawaban B. P2, Pelaksanaan dan pengendalian• Managemen P1, P2, P3 terdiri dari 3 fungsi:

– P1 (Perencanaan): adalah proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas, terdiri dari rencana tahunan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Kegiatannya mencakup microplanning dan perencanan tingkat puskesmas (PTP)

– P2 (Penggerakkan dan Pelaksanaan): adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap penyelenggaraan rencana tahunan Puskesmas dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Kegiatannya dapat berupa lokakarya Mini bulanan, tribulanan.

– P3 (Pengawasan, pemgendalian dan penilaian): adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan Peraturan perundang-undangan serta kewajiban yang berlaku. Fungsi P3 ini dapat dicapai dengan sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, pemantauan wilayah kerja, penilaian kinerja dan stratifikasi Puskesmas.

Soal 2• Dalam rencana kegiatan imunisasi polio, dokter

Puskesmas berperan sebagai koordinator di wilayah kerjanya. Pimpinan puskesmas dan stafnya bekerja keras agar sasaran dapat tercapai, namun terdapat beberapa hambatan berupa kurangnya vaksin polio pada beberapa posyandu sehingga posyandu tersebut gagal mencapai target. Fungsi managemen yang mungkin kurang dilakukan oleh dokter Puskesmas tersebut adalah..A. Planning D. ControllingB. Orginizing E. BudgetingC. Actuating

Pembahasan• Jawaban A. Planning• Salah satu model managemen adalah POAC yang terdiri dari

4 fungsi, yaitu:– Planning (Perencanaan) : kegiatannya dapat berupa microplanning

(perencanaan tingkat Puskesmas dalam kurun waktu lima tahun yang dirinci pertahunnya, unsur yang direncanakan berupa kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta penunjang lainnya). Perencanaan obat dan alkes dapat dilakukan setiap bulan dengan mengajukan usulan ke Dinkes kabupaten/kota.

– Organizing (Pengorganisasian): kegiatannya berupa pembagian tugas dan pembagian wilayah kerja.

– Actuating (Penggerakkan pelaksanaan): kegiatannya dapat berupa lokakarya mini puskesmas hingga lintas sektor

– Controlling (Pemantauan): kegiatannya memantau laporan kegiatan, wilayah setempat dan supervisi.