cb inter in indonesia - cbsisters.net · sr. adeltruda, bpk. j. van term dan ibu cramers dalam...

44
1 1

Upload: buituyen

Post on 04-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

111111

Page 2: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

2

Page 3: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

333333

KontribusiKontribusiKontribusiKontribusiKontribusi

Sekecil apapun sumbangan kita bagi perbaikan dunia sangat berharga dan selalu diharapkan. Sebagai orangberiman dan sebagai suster CB kita memiliki tugas rasuli (sebagai yang diutus), menjadi pewarta-pewartakabar baik atau gembira. Menjadi pewarta kabar baik atau gembira berarti cara hidup dan cara bertindak kitadimanapun dan kapanpun senantiasa menggembirakan serta memotivasi mereka yang melihat untuk semakinpercaya atau beriman kepada Tuhan, semakin suci, semakin berbakti kepada Tuhan melalui sesamanya.Dalam pertemuan para pemimpin umum religius perempuan sedunia, Paus Fransiskus menghimbau para religiusperempuan untuk bersikap sebagai seorang ibu yang memiliki sifat keibuan, afeksi dan kelembutan. Kaulkemurnian harus dibaktikan dengan banyak cara yang bermakna dan tidak mandul. Para religius perempuanharus hidup tidak sebagai perempuan mandul tetapi perempuan dengan kesucian yang menghasilkan banyakbuah.Seruan Bapa Paus tersebut memperteguh kita dalam menghayati hidup bakti kita kepada Tuhan dan sesama.Kita mengungkapkan cinta kita kepada Tuhan dan sesama dengan cara kita masing-masing. Motivasi dan kepekaankita membuka hati dan mata kita untuk melihat kebutuhan dunia pada masa kini dan di sini. Karenanya kitadapat memberikan sumbangan kita dengan tepat bagi mereka yang membutuhkannya. Kontribusi kita dapatmembantu mewujudkan suatu perubahan. Karena perubahan sosial memungkinkan perubahan pada manusia.Jika situasi sosial manusia berubah hal itu memungkinkan manusia mengubah diri sendiri. Mereka lahir kembali.Kita dapat mendorong orang-orang menjadi ‘mitra-penciptaan’ Tuhan dalam proses penciptaan yang terus-menerus.

Salam hangat dari Staf redaksi

Pengantar Redaksi 3

Berterima kasih dengan sepenuh hati 4

Menjadi relawan ‘Sensoor’ 6

Nabi masa kini 9

Organisasi karitatifSt. Vincentius “Virgin of the Poor” 12

To the world you may be one personBut to one person you may be the world. 16

50 Tahun Rumah Sakit Ndala(sejenak meninjau kembali) 29

Jika Tuhan menghendaki,itu pasti akan terjadi 22

Compostela dihantam Topan Pablo 25

Perjalanan hidup dari masa ke masa 27

Kaum Religius menyuarakanmereka yang tidak mempunyai suara 30

Panggilan religius dan Gereja orang miskinBagaimana memelihara dan mengahayatinya? 33

Masih ada yang dapat kuberikan 37

Di mana rumahku 39

Page 4: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

4

Kurang lebih selama 22 tahun, CB Inter In

merupakan salah satu media untuk menjangkau

para suster di berbagai penjuru dunia. ‘Sharing’

dalam lembaran CB Inter In membantu kita dalam

mempererat, meningkatkan dan membarui

persaudaraan kita satu sama lain serta memberi

peneguhan dalam pelayanan dan kehadiran kita.

Untuk itu kami sangat berterimakasih kepada para

suster penggagas majalah CB Inter In yang hingga

kini media tersebut masih tetap berlanjut. Terima

kasih juga atas usaha yang dilakukan oleh para

anggota staf redaksi yang silih berganti dari awal

hingga kini. Anda telah melaksanakan pelayanan

besar bagi para suster.

Berterima kBerterima kBerterima kBerterima kBerterima kasih dengan sepenuh hatiasih dengan sepenuh hatiasih dengan sepenuh hatiasih dengan sepenuh hatiasih dengan sepenuh hatiSr. Jane Ann Aballe

Maastricht, Nederland

Munculnya berbagai macam teknologi saat ini,

menawarkan banyak kemungkinan. Apapun yang

dipikiran manusia, dapat diwujudkan secara ajaib

dengan sentuhan jari-jari mereka. Dengan

teknologi kita dapat menghemat waktu, misalnya

dengan fasilitas komputer, kita dapat melakukan

pekerjaan apapun dalam waktu yang lebih singkat

dan dapat membantu meningkatkan kualitas serta

penghematan dalam banyak hal. Berdasarkan

pemikiran tersebut, Dewan Pimpinan Umum

memutuskan pengaturan tata letak dan

pencetakan CB Inter-In dikerjakan di Indonesia.

Kecuali itu sebagian besar pembaca CB Inter In

berada di Indonesia. Dalam Kongregasi jumlah

Dari kiri ke kanan

Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In

Page 5: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

555555

mereka paling besar. Mereka juga memiliki fasilitas

berteknologi modern. Distribusi CB Inter In ke

kawasan-kawasan lainnya juga langsung ditangani

dari Indonesia. Dengan senang hati mereka

melaksanakan tugas tersebut. Hal ini dapat

menghemat waktu dan financial Kongregasi.

Semua pihak yang terlibat dalam hal ihwal

penerbitan CB Inter In dan sistem baru tersebut

memahami dan menyambut keputusan DPU dengan

baik. Karena itu pada tanggal 20 Desember 2012,

DPU bersama DPP Nederland mengundang staf

redaksi lama dan beberapa undangan lain untuk

beramah tamah sebagai ungkapan rasa terima

kasih DPU kepada mereka yang telah bertahun-

tahun duduk dalam staf redaksi CB Inter In.

Pertemuan tersebut diselenggarakan di Cecilia-

zaal, Onder de Bogen, Maastricht.

Kegembiraan dan rasa syukur mendominasi

suasana. Di sudut ruangan semua terbitan CB Inter

In dari awal (1990) hingga terbitan 2012,

ditampilkan sebagai tanda/bukti sumbangan

mereka dan rasa terima kasih DPU kepada mereka.

Ruangan dimana acara diselenggarakan diatur oleh

karyawan, dan penataan sangat cocok untuk

kesempatan tersebut. Sebelum pertemuan

berakhir, dalam sambutannya, Sr Rosaria secara

resmi mengucapkan salam perpisahan dan terima

kasih kepada Bpk. Jaap van Term, Bpk. Wim Puts

dan juga Bpk. G. Creemers atas bantuan dan

kontribusi mereka selama bekerjasama dengan

kami kurang lebih selama 22 tahun. Bantuan

mereka mempermudah para suster bekerja dan

mempercepat dalam menerbitkan CB InterIn.

Terima kasih juga disampaikan khusus kepada Sr.

Adeltruda, Sr. Clazina, Sr Vincenza dan Sr Yulita

sebagai kontributor besar dan perencanaan di

masa lalu. Mereka berkontribusi sesuai dengan

kemampuan masing-masing. Kepada mereka, DPU

menyampaikan tanda mata sebagai ungkapan rasa

terima kasih.

Bpk J. van Term,

Ibu cramers

sedang mengagumi

tanda mata dari

DPU.

Page 6: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

6

Jika Anda menelpon Sensoor, Anda akan mendengar

jawaban “Sensoor, jaringan bantuan Limburg”.

Itulah Sensoor. Sensoor adalah sebuah organisasi

nasional, yang di setiap provinsi memiliki lokasi

anonim. Di Provinsi Limburg memiliki dua jaringan,

di Heerlen dan Venlo, masing-masing berjarak 30

dan 70 km dari Maastricht.

Prinsip-prinsip organisasi:

· Bantuan hanya diberikan dari jarak jauh,

melalui telepon, email dan chatting.

· Orang yang meminta bantuan diutamakan.

Menjadi relawan ‘SensoorMenjadi relawan ‘SensoorMenjadi relawan ‘SensoorMenjadi relawan ‘SensoorMenjadi relawan ‘Sensoor’’’’’Sr. Wulfram

Maastricht, Nederland

· Bantuan atas dasar rasa hormat dan

kesetaraan.

(Relawan bukanlah pemberi bantuan dalam

arti sempit)

· Orang yang mencari bantuan bebas

menyebut namanya atau anonim. Tetapi

relawan harus selalu anonim.

· Relawan tidak boleh membawa keluar atau

memberikan kepada pihak ketiga informasi

tentang orang yang mencari bantuan.

Untuk apa dan bagi siapa ?

Sensoor diperuntukan bagi semua orang yang

mencari mitra komunikasi yang ramah dan dapat

Sr. Wulfram (tanda X) bersama kelompok relawan “Sensoor”

Page 7: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

777777

mendengarkan dengan baik, tanpa memandang

usia, gender, agama, atau asal usul.

Topik percakapan, sangat beragam bergantung

pada orang-orang yang menelponnya. Tema yang

sering muncul misalnya: masalah relasi dan

kesepian tetapi juga kesedihan, kecanduan,

depresi, kekerasan, pelecehan dan masalah

seksual.

Merekrut calon relawan.

Dalam surat kabar ‘De Limburger’ saya melihat

advertensi untuk mencari relawan yang mau

bekerja pada ‘Sensoor’. Titik awalku adalah,

“Menjadi tua penuh makna”, aku pikir pekerjaan

itu dekat dengan kehidupan sosial dan sangat

penting. Jika saya dapat berkontribusi dalam

organisasi yang memberikan bantuan maka dapat

dikatakan ‘pisau bermata dua’ karena itu aku

mendaftarkan diri dan wawancara dengan

organisasi tersebut dan ternyata wawancara kami

berhasil dengan baik.

Program pelatihan.

Pada bulan September 2012, kami, 17 calon

relawan memulai pelatihan lima hari: dua kali

teori dua kali latihan, satu hari praktikum. Pada

periode yang sama, kami magang pada relawan

yang berpengalaman dalam layanan telepon. Tiga

kali ikut mendengarkan, kemudian lima kali

bertugas menjawab sendiri telepon dari pencari

bantuan tetapi masih di bawah pengawasan.

Tujuan dari pelatihan ini adalah mengembangkan:

pengetahuan, sikap dan keterampilan agar kelak

relawan dapat beroperasi secara mandiri

menjawap/menaggapi telepon dengan cara yang

memenuhi tuntutan kualitas dari Sensoor. Setelah

tiga bulan ada pertemuan akhir kemudian saya

harus menandatangani kontrak untuk satu tahun.

Dengan kontrak itu saya wajib, setidaknya empat

kali layanan tiga setengah jam dan melakukannya

setiap empat minggu, termasuk jaga malam dan

sekali pada akhir pekan. Selama periode ini sudah

empat orang relawan yang berhenti, tapi saya akan

terus melaksanakan pelayanan ini.

Cara kerja kami

Kursus pelatihan diperlukan sebelum kami dapat

memberikan bantuan lewat jaringan telepon.

Relawan harus memiliki ketrampilan cukup.

Relawan memberi bantuan kepada pencari

bantuan tanpa imbalan namun ia mendapat

pendidikan. Bersama penelpon, relawan

membahas, menganalisa dan menjelaskan

masalah. Pertanyaan yang tepat dan mendorong

kemandirian sangatlah penting. Jadi tidak

diperkenankan memberikan saran, tetapi bertanya

kepada penelpon, solusi apa yang telah dilihatnya.

Kami belajar untuk membedakan fase percakapan

aktif dan pasif dalam suatu percakapan. Ada lima

jenis percakapan, tujuh jenis pertanyaan,

sembilan jenis jebakan. Jenis percakapan:

percakapan kontak, percakapan mencerahkan

masalah, percakapan tentang krisis, percakapan

informatif, kami tidak mau melayani penelpon

sex (sexbeller). Dengan pertanyaan yang tepat

orang dapat menemukan jenis penelpon dan

tujuan si penelpon. Pada tahap akhir percakapan,

seseorang dapat menguji puas atau tidaknya

penelpon dan tercapai atau tidaknya tujuan.

Selanjutnya, kita membedakan jenis penelpon

yakni: penelpon seks, penelpon yang terganggu

mentalnya, penelpon yang mau bunuh diri,

penelpon yang mengalami krisis. Tiga tipe terakhir

dari penelpon ini sering orang-orang yang sangat

membutuhkan bantuan profesional. Hanya setelah

setengah tahun berpengalaman saya boleh secara

independen menilai apakah aku harus menelpon

nomer rahasia atau tidak. Waktu yang disediakan

untuk itu dari pk.17. 00 sampai pk. 09.00 pagi.

Nomor itu adalah nomor: Xonar - rumah

penampungan umum. Rumah penampungan

perempuan: “het Blijf van mijn lijf huis”, Dinas

pembinaan kaum muda dan Pekerjaan sosial.

Page 8: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

8

Dalam situasi yang kusebutkan di atas pertama-

tama saya harus menelpon karyawan Sensoor yang

bukan relawan, untuk menjelaskan situasi dan

kemudian jika perlu saya dapat menelpon nomor

rahasia dari instansi yang bersangkutan. Jika polisi

menelpon, saya selalu dapat segera memediasi/

pengantara tetapi tidak boleh memberikan/

menyebarkan nomor rahasia.

Pada bulan Juli 2013 yang akan datang, saya akan

genap enam bulan berpengalaman kerja di

Sensoor. Jika saya terbukti menunjukkan

kecocokan saya masih harus mengikuti pelatihan

lagi sehari. Kemudian saya boleh mandiri, dapat

menilai apakah bantuan profesional mendesak

diperlukan atau tidak. Ketika penelpon akan bunuh

diri, saya bisa menyarankan nomor nasional: no.

112, dimana spesialis dapat dihubungi, atau

mereka dapat mencari bantuan online di: www.

113. nl

Pelatihan

Setelah pelatihan dasar, ada pertemuan rutin

dalam kelompok 8-12 relawan. Dua kali setahun

dimana orang dapat berpartisipasi dalam pelatihan

yang diselenggarakan secara nasional. Sensoor,

memantau kualitas mereka dengan sangat serius.

Pengalamanku bekerja di ‘Sensoor’.

Pelatihan ini cukup intensif dan saya sebagai

pemula relawan mandiri menghadapi masalah.

Tetapi di sana ada banyak kesempatan untuk

berdiskusi dengan rekan pegawai tetap. Menurutku

pekerjaan ini penuh makna dan selama bertugas

saya mewakili ‘Sensoor’, serta mengemban

tanggung jawab bagaimana aku melakukan

tugasku. Saya harus membuat catatan kecil setiap

kali menerima telepon dan membuat laporan

singkat, tentu saja anonim. Bagaimanapun juga

para penelpon mengenali suara-suara kami. Baru-

baru ini, seorang perempuan sangat ramah,

mengatakan: “Oh, kamu toh, perempuan yang

mengatakan sebuah ungkapan indah”. Saya

mengatakan kepadanya; “Bumi adalah tempat

yang indah, Anda juga termasuk di dalamnya.”

Apa yang mengejutkanku adalah bahwa begitu

banyak orang yang goyah dalam kehidupan

mereka. Sensoor merupakan jaringan telepon

bantuan pertama tetapi juga jaringan keempat,

dengan kata lain bagi mereka yang selesai

pengobatan dalam psikiatri, Sensoor merupakan

jaringan pengaman yang penting. Dari orang-orang

ini, kami memiliki kode sehingga dalam

pendekatan kami dapat memperkirakan apa yang

diharapkan oleh penelpon. Baru-baru ini seorang

perwira polisi, istri dari seorang relawan,

mengatakan, “Jangan meremehkan pentingnya

Sensoor, karena Sensoor 24 jam dapat dihubungi

dan sering mencegah eskalasi”. Dia harus tahu

itu!

Sebelum saya memulai pelayanan, saya selalu

berdoa bagi orang-orang yang menelponku. Mereka

biasanya orang rapuh atau orang dalam situasi

rentan. Pelayananku sejalan dengan tujuan

Kongregasi kita dan prinsipku: “Menjadi tua penuh

makna”.

Page 9: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

999999

Siapakah nabi-nabi pada jaman kita sekarang?

Pada saat-saat hening pertanyaaan itu mengganjal

dalam pikiranku. Aku membutuhkan waktu untuk

merenungkan pertanyaan yang terus mengusikku,

agar aku merasa tenang dan adil terhadap diriku

sendiri. Aku telah mencoba dan bergulat untuk

mencari jawaban yang menuntunku sampai pada

kesadaran bahwa semua orang Kristen yang

dibaptis mempunyai tugas sebagai nabi. Aku sendiri

menambatkan diri pada nilai-nilai Kristus dan nabi,

di sana aku menemukan sesuatu yang penting dan

Nabi masa kiniNabi masa kiniNabi masa kiniNabi masa kiniNabi masa kiniSr. Vergenia MondanoQuezon City, Filipina

layak untuk dihayati. Menjadi seorang nabi berarti

kita masing-masing menjadi utusan Tuhan untuk

mengungkapkan potensi dan kemampuan kita yang

berasal dari Sumber Kehidupan. Sementara dunia

mungkin tidak mengenali kehadiran-Nya, namun

realita bahwa Allah berbicara kepada kita masing-

masing adalah hal yang paling penting.

Seorang nabi mengungkapkan dan memberi

kesaksian akan kebenaran. Dan selalu mengalami

dikritik, ditolak, tidak dimengerti, dan disalibkan.

Bukankah Kristus sendiri mengalami perlakuan

Sr. Vergenia (tandaX ) ketika mengikuti program musim panas bersama para suster junior.

Page 10: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

10

seperti itu? Para nabi pada masa lalu dan masa

kini tidak banyak perbedaannya. Keduanya ingin

mengungkapkan Cinta Allah. Banyak orang yang

tidak bisa menerima kenyataan itu, karena mereka

percaya pada kekuasaan, kecerdasan dan uang

mereka, dsb. Situasi saat ini terus menerus

memanggil kita untuk memiliki keberanian dan

menentukan nasib sendiri serta menjadi tulus dan

setia dalam hubungan kita dengan orang lain dan

dalam menyatukan diri kita dengan Allah, dalam

memanggul salib kita masing-masing dalam

kehidupan kita sehari-hari.

Pada suatu hari kami pernah menghadiri konferensi

ekumenis yang diselenggarakan di Wellness Center

Alexian dengan tema: “Biblical reflection on the

Church of the Poor”. Konferensi itu bertujuan

memperkuat dan mempertahankan kerjasama

antara umat beriman dan mereka yang bekerja

mendukung kaum miskin dalam mengatasi

berbagai masalah dan hal-hal yang menyentuh

kepentingan kaum miskin, untuk mencapai

tanggapan umum yang secara aktif akan

mendukung hak-hak kaum miskin.

Kami diingatkan bahwa “panggilan menjadi

seorang nabi berasal dari Allah; bahwa seorang

nabi selalu mencari keadilan dan hak-hak bagi

mereka yang dalam masyarakat diabaikan,

mereka yang tersisihkan, yang lemah dan tak

berdaya. Bagi mereka harus ada orang yang dapat

memperjuangkan hak-hak dan martabat mereka.

Namun… Sekarang siapa sebenarnya yang kami

identifikasikan? Kita mengidentifikasi diri dengan

mereka yang kaya dan berkuasa di bumi ini? Atau

dengan mereka yang tertindas yang benar-benar

membutuhkan kita?” Hal itu merupakan tantangan

yang membuatku melihat kembali pencarianku

‘menjadi seorang nabi’. Aku tahu bahwa itu tidak

mudah, banyak nabi kehilangan nyawa mereka

untuk memberi kesaksian iman mereka dan untuk

memperjuangkan kepentingan umum. Namun

demikian masih banyak orang lapar dan haus akan

kemenangan kebenaran dan keadilan.

Bahkan kami dikonfrontasikan dengan perjuangan

kami sendiri untuk mendapatkan kembali tanah

milik kami dari tangan Helen Daniela dan

perusahaannya. Setiap kali kami pergi ke

persidangan, ada begitu banyak ketegangan dan

sakit yang kami berdua rasakan terutama ketika

mendengar lawan mengklaim bahwa tanah kami

sungguh-sungguh milik mereka. Aku tahu

bagaimana upaya para suster kami untuk

mengumpulkan atau mencari beberapa dokumen

yang akan membuktikan bahwa kamilah pemilik

otentik tanah tersebut. Sungguh hal itu bukan

tugas yang mudah. Saya merasa sedih ketika suster

yang bertanggung jawab atas kasus ini merasa

tertekan oleh kehadiran kami yang ingin segera

mencapai hasil atau untuk mendapat keputusan

secepat mungkin.

Sekarang perkara ini sudah masuk dalam proses

hukum, sehingga pengacara kami selalu

mengingatkan kami agar kami bersabar dan

menunggu prosesnya. Kami diminta untuk berdoa

dengan tulus dan kusuk karena kekuatan harus

ditambahkan dalam perjuangan kami untuk

mencapai keadilan dan mendapatkan kembali

sebidang tanah milik kami.

Oleh karena itu semua, aku dapat mengatakan

bahwa nabi pada masa kini harus memiliki

kekuatan untuk menanggung sakit dengan diam-

diam. Mereka memberikan apa yang terbaik dari

dirinya karena cinta kepada Kongregasi, untuk

melaksanakan kehendak Allah untuk mencari

Kebenaran dan keadilan. Sebagai nabi Allah, aku

berniat dengan setiap profesi yang aku lakukan

untuk menjadi pembuka mata dan membawa

mereka untuk peduli pada lingkungan dengan

mendorong mereka untuk ikut memilah sampah

baik yang biologis maupun non biologis yang tak

Page 11: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

111111111111

dapat dihancurkan, menghemat air dan listrik

serta peduli akan banyak keprihatinan, baik secara

induvidual maupun bersama.

Bagiku sebagai nabi berlaku bahwa kita perlu

merebut kembali identitas kita yang sebenarnya.

Kita masing-masing diciptakan menurut gambar

dan rupa Allah. Oleh karena itu masing-masing dari

kita dipanggil untuk menjadi seorang nabi jaman

kita dan menjadi saksi kebenaran.

Suatu hal yang bagus untuk kita ingat: “Allah telah

memberi kita mata tidak untuk memandang

dengan hina tetapi untuk melihat melampaui

situasi. Tuhan telah memberi kita mulut bukan

untuk mengkritik tetapi untuk berbicara

kebenaran. Tuhan telah memberi kita tangan

bukan untuk menghukum orang-orang berdosa,

tetapi untuk memberikan uluran tangan. Tuhan

telah memberi kita telinga tidak untuk menulikan

diri terhadap suara-suara mereka yang dalam

penderitaan tetapi justru untuk mendengarkan

mereka. Semuanya yang Ia berikan kepada kita

memiliki tujuannya masing-masing. Bagi kita hal

itu hanya perkara memilih apa yang benar.

Page 12: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

12

Organisasi St. Vincentius berdiri pada tahun 1833

di Paris. Industrialisasi yang terjadi di Perancis

pada saat itu, menimbulkan kemiskinan yang

sangat besar di sana. Karena itu terjadilah

urbanisasi besar-besaran, orang-orang pedesaan

secara massal pindah ke kota-kota. Di kawasan

pinggiran kota Paris mencuat keluarga compang-

camping, tunawisma dan sangat miskin. Frederic

Ozanam, seorang mahasiswa yang sangat religius

dari Universitas Sorbonne, tersentuh oleh

penderitaan orang-orang di sekitarnya. Bersama

enam mahasiswa lainnya, ia memutuskan: untuk

lebih baik melakukan sesuatu, dari pada berdiskusi

yang berkepanjangan. Pada tanggal 20 April 1833,

mereka mendirikan “Konferensi de Charité”

pertama, yang sekarang kita sebut ‘organisasi

karitatif’. Mereka terinspirasi oleh iman mereka,

mereka pergi mengunjungi orang-orang miskin,

membagikan makanan dan pakaian.

Organisasi kOrganisasi kOrganisasi kOrganisasi kOrganisasi karitatifaritatifaritatifaritatifaritatifSt. VSt. VSt. VSt. VSt. Vincentius “incentius “incentius “incentius “incentius “VVVVVirgin of the Pirgin of the Pirgin of the Pirgin of the Pirgin of the Poorooroorooroor”””””

Sr. Mariani WiningsihLeut, Belgia

Sr. Mariani

Page 13: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

131313131313

Dengan cepat Organisasi St. Vincentius dari Paris

ini, menyebar ke seluruh dunia. Kini di seluruh

dunia, organisasi tersebut, kurang lebih memiliki

1.3 juta anggota yang tersebar di 148 negara dan

terbagi dalam 46.000 organisasi. Mereka menyebut

diri mereka “Vincentian”.

Pada tanggal 23 Desember 1999, dua hari sebelum

Natal, saya memulai dengan ‘Organisasi

Vincentius’ di Maasmechelen. Untuk memulai

organisasi itu saya mengajak sejumlah orang yang

mereka sendiri termasuk orang yang tidak mampu.

Kami membagikan paket makanan di paroki

Mariaheide Maasmechelen. Organisasi kami juga

bergantung pada kebaikan dari organisasi

Vincentius di kota-kota lain. Setiap minggu kami

pergi mengambil makanan, kemudian dibuat paket

dan selanjutnya kami bagikan kepada mereka yang

miskin di daerah kami, Maasmechelen. Pada saat

itu setiap minggunya kami membagikan 20 paket,

kini setiap minggu pada hari Jum’at, kami dapat

membagikan 140 paket.

Langkah demi langkah kami terus bekerja,

walaupun dengan jatuh bangun. Akhirnya kami

mendapat pengakuan dari pemerintah dan

berbagai instansi. Kami memulai karya ini tanpa

modal, kecuali bermodal niat dan hati yang baik

dari sekelompok kecil orang-orang sederhana yang

tersentuh oleh Cinta Allah dan yang dengan tulus

ingin membantu orang miskin lainnya. Dalam diri

orang-orang ini, Allah berkarya dan hadir dengan

anugerah berlimpah yang mengagumkan.

“Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan

untuk salah satu saudaraku yang paling hina ini

kamu telah melakukannya untuk Aku….” (baca Mt.

25,31- 40).

Sejak 10 April 2000, di Dekenat Maasmechelen

secara resmi kami diakui sebagai Organisasi St.

Vincentius “Virgin of the poor” (“Santa Perawan

Bunda Kaum miskin”). Nama “Virgin of the poor”

adalah nama pelindung paroki Mariaheide, kami

mengambil nama itu karena di paroki tersebut

organisasi ini dimulai. Pada awalnya saya banyak

mencurahkan perhatian pada pembentukan

organisasi. Yakni: mencari tempat yang cocok dan

merekrut relawan. Sekarang kami berjumlah 18

Para relawan sedang

menyiapkan paket

makanan

Page 14: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

14

relawan yang termotivasi dan membaktikan diri

dengan sepenuh hati. Dari Pastor Jaak Martens,

mantan pastor Paroki Mariaheide, saya mendapat

tempat yang bagus di pastoran. Saya menyediakan

waktu dua hari untuk bekerja dan mengurus

organisasi ini; menerima orang-orang, dan

menjawab telepon. Pastoran menjadi tempat

pertemuan orang-orang dari berbagai bangsa,

dan dalam rumah ini kami memulai pelayanan

bagi orang-orang miskin.

Setelah Sr. Gaudens meninggal pada tahun 2000,

saya jarang datang ke pastoran. Sebagian besar

dari bangunan itu ditempati oleh seorang janda

yang merawat gereja sekaligus sebagai koster.

Sayang, tiga tahun yang lalu dia meninggal.

Tugasnya sebagai penjaga gereja sekarang

dilakukan oleh keluarga Italia dengan tiga anak

mereka.

Sumber keuangan, makanan dan pakaian.

Kami telah menemukan sumber itu terutama

melalui banyak kontak dengan organisasi pusat,

toko-toko, tukang roti, sekolah, dan berbagai

lembaga lainnya. Untuk memperkenalkan

organisasi ini kami minta izin dan mengusulkan

kepada para pastor paroki dari 12 gereja di seluruh

dekenat untuk memperkenalkan diri kami sendiri,

para relawan dari St. Vincentius dan pekerjaan

kami, sebagai gantinya homili, selama masa puasa.

Tanggapan para pastor selalu positif dan

mendukung kegiatan kami serta membesarkan hati

kami! Dengan cara itu kemudian kami dikenal oleh

banyak orang.

Hingga saat ini kami telah mengalami dua kali

pindah lokasi. Sekarang kami berada di lokasi

ketiga namun masih di paroki Mariaheide.

Kerjasama dengan relawan dan OCMW berlangsung

dengan baik, kerjasama antara relawan sendiri

juga sangat baik. Oleh karena itu bahkan saya

sendiri kini telah mengambil jarak dan tidak

campur tangan dengan urusan-urusan praktis. Saya

lebih banyak menangani urusan pembinaan rohani

para relawan. Saya menyediakan waktu untuk

melakukan kunjungan rumah, kontak secara

pribadi dan mengikuti situasi mereka secara dekat

serta memberi mereka dukungan spiritual.

Menyiapkan paket

Setiap hari Jum’at pagi, para relawan datang untuk

bersama-sama menyiapkan peket makanan yang

akan didistribusikan pada siang hari antara pukul

13.30 – 15.00. Biasanya saya memasak makanan

bagi para relawan yang sejak pk. 09.00 sudah

bekerja. Saya selalu memperhatikan apakah di

sana sini kekurangan tenaga atau tidak. Jika ada

kekurangan tenaga saya sendiri akan mengisinya.

Sangat mengejutkan bahwa kurang lebih ada 25

orang dari berbagai kebangsaan datang kepada

kami untuk meminta paket makanan.

Untuk siapa St. Vincentius dimaksudkan?

Pelayanan ini benar-benar diperuntukkan bagi

orang-orang yang karena berbagai alasan berada

dalam kesulitan ekonomi. Misalnya karena

kehilangan pekerjaan, bangkrut, perceraian, dan

sebagainya. Orang-orang yang tidak dapat

mengelola keuang mereka, pengeluaran lebih

banyak dari pada pemasukan setiap bulannya atau

mingguanya. (Besar pasak daripada tiang), kecuali

itu juga para pengungsi dan pencari suaka. Kami

bekerjasama dengan OCMW yang menyelidiki

situasi keuangan orang-orang. OCMW sedikit

banyak menentukan diijinkan atau tidaknya orang

mengambil paket makanan. Kami melihat bahwa

kebanyakan orang mengalami penderitaan dan

dengan berbagai cara mereka telah mencoba untuk

mengatasi masalah mereka, sebelum mereka

datang kepada kami “St. Vincentius”. Beberapa

orang merasa malu datang mengambil makanan.

Jika ada orang karena alasan yang benar-benar

tidak memungkinkan untuk datang sendiri

mengambil paket makanan maka paket itu diantar

ke rumahnya.

Page 15: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

151515151515

Situasi kerja mingguan kami.

Kami bekerja dengan 18 relawan. Empat kali dalam

seminggu, kami mengambil roti yang tidak terjual

di dua toko roti. Roti itu kemudian kami simpan

di vriezer. Sebulan sekali kami belanja besar untuk

persediaan/stok pangan. Setiap hari Jumat pukul

6.00 ada relawan yang pergi ke pusat lelang

sayuran di Brabant Mechelen/St. Katelijne-Waver

untuk mengambil sisa-sisa/kelebihan sayuran.

Setiap Jumat pukul 9 pagi kami mulai membuat

paket dan di sore hari, orang-orang datang ke sini

untuk mendapatkan paket dan berbincang-bincang

sambil minum kopi.

Isi paket dan cara mendapatkannya.

Dalam paket itu terutama berisi makanan pokok:

Susu, gula, kopi, tepung, spaghetti, beras, sayuran

kaleng, ikan dll. Harga paket tersebut bervariasi

dari 10 sampai 15 euro. Bagaimana kami

mendapatkan makanan itu? Ada beberapa cara

untuk mendapatkan makanan tersebut:

- Melalui bank makanan, yang disuplai toko-

toko yang memiliki kelebihan makanan.

- Via EEC di sini juga menerima makanan yang

lebih dari toko-toko.

- Melalui pembelian yang kita lakukan,

dengan uang yang berasal dari sumbangan:

klub layanan, kegiatan/aksi yang kami

selenggarakan pada:malam amal/konser

Natal kelompok paduan suara dari seluruh

Gereja Maasmechelen.

Kami tidak menerima subsidi ... kita hidup hanya

dari amal dan kebaikan orang lain. Kami sangat

gembira jika kami mendapat hadiah/paket Natal

ekstra untuk dibagikan kepada mereka yang miskin

disamping paket makanan mereka.

Organisasi dan administrasi ‘Vincentius’ sangat

BAGUS!

Page 16: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

16

Teks ini tercantum diatas pintu masuk tempat

penitipan anak (day care) di ‘The Farm’. Letak

proyek istimewa ini kira-kira berjarak setengah

jam naik Mobil dari Durban, di tengah-tengah

perkebunan tebu di Afrika Selatan. Kondisi kerja

di masyarakat sangat buruk dan kemiskinan

nampak di mana-mana. Sebuah rumah besar dihuni

oleh 45 anak yang berusia 0-25 tahun. Mereka

adalah anak-anak yang ditinggalkan atau anak-

anak yang orang tuanya meninggal karena

mengidap penyakit AIDS/HIV. Linda dan Don Mac

Kenzie memberi anak-anak ini kesempatan untuk

menjadi seorang ‘anak’ dan berkembang lebih

lanjut. Mereka menawarkan pendidikan, sandang,

pangan dan papan. Karena ini adalah tugas yang

sangat besar, maka mereka menjalin kerja sama

dengan Yayasan ‘Be-More’ dari Belanda. ‘Be-More’

tidak hanya membantu dengan relawan, tetapi

juga ambil bagian dalam pekerjaan dan

berkontribusi secara finansial. Proyek ini dimulai

pada bulan Januari 2012.

Bahwa proyek ini masih dalam tahap awal nampak

jelas ketika pada hari pertama kami diajak

berkeliling oleh Ibu Linda. Beberapa menit

berjalan kaki dari rumah relawan, di sana ada

sebuah barak di mana para pekerja perkebunan

tebu tinggal. Gubuk kumuh, tak ada drainase air,

sungguh mengenaskan. Anak-anak kecil yang

tinggal di sana juga datang ke tempat penitipan

anak yang terletak di sisi lain dari perkebunan. Di

TTTTTo the world you may be one persono the world you may be one persono the world you may be one persono the world you may be one persono the world you may be one personBut to one person you may be the world.But to one person you may be the world.But to one person you may be the world.But to one person you may be the world.But to one person you may be the world.

Maria Lases, Nederland

“Bagi dunia Anda mungkin salah satu pribadi

Namun bagi seorang pribadi Anda mungkin sebuah dunia”

sana ada ‘The Farm’, sebuah rumah besar dengan

beberapa gubuk kecil di sekitarnya. Di tempat ini

ada gudang tua di mana setiap hari sekitar 8 anak

berusia 2 - 5 tahun dititipkan di sana. Kami, tiga

relawan membimbing anak-anak bagaimana hidup

sehat. Kecuali itu juga belajar menyanyi, bermain,

menggambar, mengerjakan tugas, dll.

Pada sore hari, anak-anak yang bersekolah diberi

waktu satu jam untuk mengerjakan pekerjaan

rumah, dan malam hari ada pelajaran untuk anak-

anak SMA. Semua ini merupakan hal-hal yang

sederhana namun mendasar. Kami melihat bahwa

hanya ada sedikit perhatian bagi anak-anak dan di

sana masih ada banyak hal yang harus dilakukan.

Di rumah penitipan anak ini hanya ada 1 ibu

asrama, yang kadang-kadang dibantu oleh putrinya

dan beberapa perempuan dari barak.

Sementara itu, di tengah-tengah perkebunan

dibangun sebuah teras bundar dengan atap jerami.

Di sana anak-anak dapat berkumpul dan makan

bersama. Gubuk untuk tidur anak laki-laki baru

saja diperbaiki dan dipasang atap baru. Tahap demi

tahap nampak adanya perbaikan.

Demi anak-anak tersebut, saya pergi ke Afrika

Selatan untuk berkontribusi bagi kesejahteraan

mereka dan ‘be the difference’ sebagaimana teks

dalam judul di atas.

Page 17: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

171717171717

Dengan maksud baik dan juga penasaran aku

melakukan perjalanan tersebut. Afrika Selatan

mendapat tempat di hatiku, karena dalam tahun 70-

an aku pernah tinggal dan bekerja di Johannesburg.

Aku ingin tahu apakah negara itu banyak berubah

setelah ‘apartheid’ dihapus. Kami mendengar banyak

cerita tentang kejahatan, korupsi dan HIV/AIDS, dan

walaupun ekonomi bertumbuh, tetapi orang-orang

tetap mengalami banyak kesulitan. Hal ini menjadi

pengalaman yang sangat mendalam dan aku benar-

benar keluar dari hidupku yang aman, mapan dan

nyaman. Pekerjaan relawan dilakukan dengan

sukarela. Demikianlah aku juga melakukan ini semua

dengan sukarela. Untuk “menyesuaikan diri dan

beradaptasi”, aku merasa sudah mempersiapkan diri

dengan baik. Namun apa yang nampaknya mudah

kenyataannya dapat sangat sulit. Aku masuk dalam

situasi yang tidak mudah, aku tidak dapat

melepaskan begitu saja.

Anak-anak begitu kotor, sering mereka tidak

memiliki pakaian yang bersih atau sama sekali

tidak memilikinya. Setiap pagi di rumah itu

berantakan, kondisi hidup yang buruk, terjadi

kekerasan terhadap satu sama lain dan masih

banyak lagi. Minggu pertama saya sendiri merasa

benar-benar kecewa. Namun dengan

membicarakan bersama mengenai keadaan

tersebut, maka sayapun mendapat tugas-tugas

yang lebih cocok bagiku. Selain tugas membimbing

anak-anak pagi dan sore, masih ada tugas

membersihkan dan merapikan barang-barang,

serta menyiapkan kegiatan bagi anak-anak, dll.

Tugas itu cocok bagiku. Tugas-tugas itu juga

merupakan bentuk kontribusi kami demi

kesejahteraan anak-anak.

Hari demi hari Anak-anak mulai terbiasa dengan

kami dan sebaliknya. Setiap pagi kami mengadakan

Ibu Maria Lases (X) bersama anak-anak ‘The Farm’ Durban, Afrika Selatan

Page 18: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

18

semacam ‘pusat medis’ bagi mereka: merawat

luka, memotong kuku, membersihkan dan

memplester luka, mereka merasa hal itu sangat

menarik. Tentu saja kami tidak bisa memecahkan

segala masalah. Untuk itu kami harus menerima

apa adanya. Walaupun hal itu kadang memilukan,

menyedihkan melihat wajah sedih Banéle. Apa

riwayat dibelakang anak berusia dua tahun ini?

Siapa yang benar-benar peduli kepadanya?

Bagaimana ia melanjutkan hidupnya? Aku melihat

bahwa hak hanya dinikmati oleh orang terkuat.

Yang lemah, di sana tidak mendapat perhatian.

Sulit, namun itulah suatu ‘kehidupan bagi mereka

yang dapat bertahan hidup’. Mungkin karena dia

lahir di tempat yang tidak aman dan nyaman,

sebagaimana tempat aku dibesarkan. Akan tetapi

mungkin aku telah menjadi ‘the World’ bagi anak

kecil ini dan aku merasa setidaknya dia sangat

berharga di mataku.

Pikiranku sering mengembara mengingat para

suster kita yang selama bertahun-tahun

menerima, melayani dan merawat orang sakit,

mengurus dan mendidik anak-anak miskin dan

menderita. Tetapi juga kepada perempuan-

perempuan yang mungkin sama seperti aku

sekarang, masuk kedalam dunia terlantar dan siap

melayani, tekun dan dengan cinta hadir di sana

untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan.

Kini setelah bertahun-tahun kemudian, masih

tetap membutuhkan bantuan. Di seluruh dunia.

Seiring dengan berlangsungnya hari-hari,

pekerjaan bagi kami bertiga juga makin

bertambah. Pada suatu hari kami

menyelenggarakan pesta kecil dan memberi

kejutan bagi anak-anak dengan ‘pancake dan

hamburger’. Di antara kami dan anak-anak telah

tumbuh kepercayaan terhadap satu sama lain.

Ketika kami mengadakan malam perpisahan

kepada kami dihidangkan makanan lezat khas ZULU

dan tari-tarian ZULU dari anak-anak, mata

kamipun berlinang karena terharu dan sukacita.

Sekarang, aku sudah kembali ke rumahku sendiri.

Aku membutuhkan waktu untuk menempatkan

semua itu dalam hidupku. ‘Afrika Selatanku’ telah

berubah, sayang, tidak berubah menjadi baik.

Negara, orang-orang dan anak-anak layak untuk

dibantu. Aku senang dan bersyukur bahwa dengan

caraku sendiri dapat memberikan sumbangan

kepada ’The Farm’ dan saya berharap bahwa akan

terjadi ‘the difference’ (perubahan) bagi anak-

anak.

Page 19: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

191919191919

Hari ini pesta 50 tahun Rumah Sakit Ndala. Pada

tanggal 25 Januari 1963, Sr. Gervasio, Sr. Vincent

dan Sr. Mariosa tiba di Ndala di mana Uskup Mark

Mihayo, merindukan sebuah rumah sakit. Rumah

sakit yang nantinya diselenggarakan oleh para

suster CB. Para suster “White Sisters” sudah

memiliki klinik MCH yang kelak klinik itu diperluas

menjadi rumah sakit. Untuk mewujudkan

kerinduan itu dimulailah dengan kerja keras. Lima

tahun pertama para suster harus menjalankan

tugas tanpa dokter. Hal itu merupakan tanggung

jawab yang besar! Jika ada hal-hal yang begitu

mendesak, Pastor Joseph de Rooij, selalu bersedia

50 T50 T50 T50 T50 Tahun Rahun Rahun Rahun Rahun Rumah Sakit Ndalaumah Sakit Ndalaumah Sakit Ndalaumah Sakit Ndalaumah Sakit Ndala(sejenak meninjau k(sejenak meninjau k(sejenak meninjau k(sejenak meninjau k(sejenak meninjau kembali)embali)embali)embali)embali)

Sr. Kitty AndreeUtrecht, Nederland

membantu kita dengan mobil pickupnya untuk

membawa para pasien ke Tabora dan dia sendiri

sebagai sopirnya. Untung pada malam Tahun Baru

1968, kami boleh menyambut kedatangan dokter

pertama, dokter Folmer, istri dan putri mereka

Katinka Elseke (saat itu masih bayi). Dokter Folmer

ditugaskan oleh Kongregasi dengan masa kerja

selama tiga tahun.

Situasi pada awal saat-saat merintis.

Pada waktu itu RMA pertama kami Bapak Theodori

Kulinduka, kami terima sebagai karyawan

pertama. Hingga saat ini Theodori masih menjadi

Sr. Kitty (X) dalam reuni di Onder de Bogen bersama para suster

yang pernah berkarya di RS. Ndala.

Page 20: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

20

mitra perutusan rumah sakit Ndala. Dia ikut ambil

bagian dalam tim pencegahan AIDS di rumah sakit

Ndala dan di keuskupan.

Dalam perjalanan waktu, rumah sakit berkembang

menjadi lebih besar, tidak hanya dalam hal

bangunan dan karyawan, tetapi juga dalam bidang

pelayanan yang disediakan. Jumlah tempat tidur

selama bertahun-tahun tetap sama namun

karyawannya bertambah banyak. Beberapa tahun

kemudian dalam tahun delapan puluhan datanglah

seorang dokter yang kedua dan dokter ketiga. Dua

orang dokter tersebut diutus oleh Memisa.

Karyawan dari rumah sakit sendiri sedapat

mungkin dikirim untuk studi lebih lanjut, biayanya

sering ditanggung oleh lembaga dari luar negeri.

Hal itu memungkinkan untuk memberluas

pelayanan. Di antara para suster sering terjadi

juga perpindahan tugas. Para suster bekerja di

Ndala dengan tujuan yang sama yakni hadir bagi

orang sakit dan miskin. Tentu saja ada banyak

kesulitan yang harus kami hadapi misalnya

kekurangan tenaga, tidak memiliki perumahan

yang cukup bagi karyawan dan kekurangan air

merupakan masalah masalah tahunan. Kecuali itu

kami selalu kekurangan dana untuk mendukung

penyelenggaraan rumah sakit agar tetap berjalan

dan untuk perluasan bangunan serta mengirim

karyawan untuk studi dan pelatihan.

Dalam kurun waktu 50 tahun, karyawan di rumah

sakit Ndala bekerja dalam berbagai fungsi. Setiap

fungsi penting, maka diperlukan kerja sama yang

baik sehingga kita dapat bekerja dengan baik pula.

Saya bersyukur bahwa saya pernah bekerja di sana

selama bertahun-tahun dan dapat ikut ambil

bagian dalam proses pengembangan rumah sakit

tersebut. Hal itu tidak selalu mudah tetapi kami

merasa didukung oleh Kongregasi, serta dukungan

dari banyak pihak baik dari dalam maupun dari

luar rumah sakit, dari dalam dan dari luar Tanzania.

Rumah Sakit Ndala

Page 21: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

212121212121

Keterlibatan dari banyak pihak itu membuat rumah

sakit berkembang menjadi seperti sekarang ini.

Oleh sebab itu saya ingin mengucapkan selamat

kepada semuanya, baik yang sekarang masih

bekerja maupun mereka yang pernah bekerja di

Rumah Sakit Ndala.

Sr. Gervasio pernah mengatakan: “JIKA ANDA

PERNAH BEKERJA DAN HIDUP DI AFRIKA HAL ITU

AKAN TETAP MEMBEKAS DALAM JIWA ANDA”.

Sepenuh hati saya mengamini ucapan tersebut.

Sekali lagi Selamat Pesta dan di masa depan

“USIKATE TAMAA” (tetaplah bersemangat!) ‘Mungu

awabariki Wote’ (Tuhan memberkati Anda

semua).

Page 22: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

22

“Ibu guru Hedwig, kamu habis sakit keras ya? Ah

…. Kasihan! Aku kehilangan kamu” Demikianlah

ucapan Alyssa salah satu murid di kelas yang

kubantu. Ungkapan seorang anak yang polos dan

jujur itu membuatku sangat terharu. Selama tiga

minggu aku tidak bertemu anak-anak karena aku

sakit cacar air. Di kelas yang kubantu ada 8 anak.

Mereka adalah anak-anak yang mempunyai

JikJikJikJikJika Ta Ta Ta Ta Tuhan menghendaki,uhan menghendaki,uhan menghendaki,uhan menghendaki,uhan menghendaki,itu pasti akitu pasti akitu pasti akitu pasti akitu pasti akan terjadian terjadian terjadian terjadian terjadi

Sr. Hedwig Wigiastuti,Maastriht, Nederland

keterbatasan kemampuan baik fisik maupun

psikologis. Saat ini setiap hari Kamis, aku hadir di

tengah-tengah mereka.

Sekolah dimulai pk.08.30 dan berakhir pk. 15.30.

Situasi belajar di kelas sangat berbeda dengan

situasi belajar di sekolah biasa. Anak-anak di

sekolah ini lebih banyak bermain dan bekerja

Sr. Hedwig bersama para relawan dan anak-anak Adelante

Page 23: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

232323232323

sambil belajar. Aku membantu di kelas anak-anak

usia 6 tahun. Setiap hari di kelas ada 3 orang

dewasa: 1 guru, 1 asisten, 1 relawan. Jadi masing-

masing mendampingi 2 atau 3 anak dalam sessi

bermain dan bekerja. Setiap selesai satu sessi,

kami berkumpul duduk melingkar dan setiap anak

diberi kesempatan menceritakan pengalamannya.

Anak-anak yang lain boleh mengajukan pertanyaan

atau menanggapinya.

Di ruangan yang telah disediakan bagi mereka, ada

beberapa pilihan bagi mereka untuk bermain dan

bekerja. Di sana mereka belajar: memasak dan

menyiapkan makanan; ada bagian toko: di sini

mereka belajar berjualan dan berbelanja; ada

bagian bangunan: di sini mereka bisa membuat

bangunan-bangunan; ada bagian tanah liat: di sini

mereka belajar membuat berbagai bentuk yang

mereka inginkan; ada pula bagian untuk melukis;

menggunting, dan sebagainya. Di antara waktu

bermain dan bekerja, ada kesempatan untuk

makan pagi, makan siang dan sore hari makan

buah. Mereka membawa bekal roti dan buah dari

rumah masing-masing. Demikianlah gambaran

pembelajaran di kelas di mana aku bekerja sebagai

relawan. Sudah 3 tahun lebih aku hadir di sekolah

Adelante, di Houthem sebagai tenaga

sukarelawan. Pada saat ini aku membantu kelas

tiga. Rasanya tidak percaya bahwa aku bisa hadir

ditengah-tengah anak-anak ini.

Sebelum aku bekerja di sekolah tersebut, pada

suatu hari, Nicol tetangga kami yang bekerja di

sekolah Adelante, mengundang kami ke sekolahnya

untuk bercerita tentang Indonesia. Sejak pertama

kali datang ke sekolah ini, hatiku sudah mulai

tertarik untuk dapat hadir di sana, meskipun saat

itu nampaknya sangat mustahil. Doa spontanku

dalam hati waktu itu:”Tuhan jika Engkau berkenan,

ijinkan aku hadir di sekolah ini. “Itu terjadi pada

bulan Nopember 2009.

Tuhan mengabulkan doa permohonanku.

Empat bulan kemudian tepatnya pada bulan Maret

2010, DPU minta kami (komunitas Stella Maris)

mencari tempat stage (pelatihan) untuk

mempraktekkan bahasa Belanda kami karena

kursus Bahasa Belanda kami di pusat bahasa di

universitas Maastricht telah selesai. Oleh karena

itu semakin besar keinginanku untuk bisa

mempraktekkan Bahasa Belandaku di sekolah

tersebut. Aku mengungkapkan keinginanku kepada

DPU dan DPU mendukungku. Selanjutnya aku harus

mengurus sendiri bagaimana bisa praktek di sana.

Aku meminta informasi kepada Nicol tentang

kemungkinan apakah aku bisa praktek di sekolah

di mana dia bekerja. Ternyata direktur sekolah itu

mengijinkan aku hadir di sekolah itu hingga akhir

tahun ajaran kira-kira selama tiga bulan. Betapa

senang hatiku mendapat kesempatan ini. Pada

waktu itu 3 kali seminggu aku hadir di sekolah

tersebut. Baru satu bulan aku bekerja di sana,

seorang petugas administrasi meminta kepadaku

surat kelakuan baik dari pemerintah kota sebagai

syarat jika seseorang ingin bekerja di sekolah

tersebut. Syarat itu berlaku bagi siapapun. Hal itu

dituntut sehubungan dengan adanya banyak kasus

kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-

anak.

Untuk mendapatkan surat itu aku minta tolong

kepada suster yang biasa mengurus surat-surat.

Namun kami mengalami kesulitan karena pada

surat ijin tinggalku tercantum keterangan bahwa

aku tidak diijinkan bekerja di luar biara. Meskipun

statusku hanya sebagai relawan, tetap tidak

diijinkan. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi aku

tidak dapat melanjutkan membantu di sekolah ini.

Untuk sementara terpaksa aku berhenti, meski

guru-guru merasa kecewa karena anak-anak sudah

dekat denganku. Namun demikian aku tetap

berusaha untuk mendapatkan surat itu, sambil

berdoa: “Tuhan jika Engkau menghendaki,

Page 24: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

24

tunjukkanlah jalan bagiku sehingga aku bisa

mendapatkan surat yang dibutuhkan itu. Aku

percaya jikaTuhan menghendaki, itu pasti akan

terjadi. Kuungkapkan masalah ini pada salah satu

suster anggota DPP yang kemudian ia minta tolong

kepada Bpk. F. Pijpers untuk membantu

mendapatkan surat tersebut dari pemerintah kota.

Dalam waktu 2 minggu akhirnya aku mendapatkan

surat itu. Aku sangat bersyukur karena aku dapat

hadir kembali di antara anak-anak. Setelah masa

stage tiga bulan berakhir, guru-guru bertanya

kepadaku apakah aku masih mau meneruskan

bekerja sebagai relawan di sekolah ini atau tidak.

Untuk itu aku meminta pertimbangan DPU dan DPP.

Mereka menganjurkan agar aku melanjutkan

apostolat ini. Kemudian aku menghadap direktur

sekolah Adelante untuk menyampaikan

keinginanku. Ia sangat senang bahwa aku mau

membantu lagi di sekolahnya. Selanjutnya aku

hanya harus mengirimkan surat permohonan untuk

menjadi relawan kepada direktur melalui e-mail.

Kesempatan hadir di sekolah ini, pada awalnya

hanya untuk stage, sekarang kualaminya sebagai

kesempatan untuk ambil bagian dalam

keprihatinan-Nya dengan melayani anak-anak yang

memerlukan pendampingan khusus. Aku sangat

bahagia melihat anak-anak bisa bergembira dan

tertawa. Anak-anak yang polos dan bisa merasakan

sikap orang lain apakah orang itu mencintai atau

menolak mereka. Dua bulan yang lalu ada anak

baru di kelas yang aku bantu. Pada awalnya ia

nampak takut ketika melihatku namun belum

sampai setengah jam, dia sudah mau bermain

denganku, bahkan sekarang ia menurut

terhadapku. Kecuali itu aku juga belajar banyak

dari guru-guru dan para asisten yang dengan tulus

dan penuh cinta serta kesabaran dalam melayani

anak-anak. Aku pun belajar juga dari semangat dan

usaha anak-anak yang luar biasa, serta kepolosan

mereka. Sungguh suatu rahmat bahwa aku dapat

mengalami semua ini. Terima kasih Tuhan.

Pengalaman ini membuat aku semakin percaya

bahwa jika Tuhan menghendaki, itu pasti akan

terjadi. Semoga nama Tuhan dimuliakan dan

sesama diabdi dengan tulus ikhlas.

Patung ini menggambarkan semangat dan pelayanan para suster CB

dan dibuat sebagai tanda terima kasih.

Page 25: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

252525252525

Compostela adalah sebuah kota di mana aku

dibesarkan. Kota ini terletak di bagian pusat

Provinsi ComVal, dari Matina Aplaya, Davao City

tiga jam naik bis - dengan jalan yang semuanya

diaspal yang membuat nyaman perjalanan pulang

pergi ke daerah tersebut. Pohon-pohon dan sawah

di samping jalan raya nasional juga menjadi atraksi

utama di daerah ini yang mengungkapkan

keindahan alam yang anggun dan merupakan daya

tarik untuk memasuki kawasan ini. Di tengah-

tengah kota mengalirlah Sungai Agusan yang lebar

yang membagi dua kota yang berdekatan dari

Compostela dan Montevista. Hasil utama pertanian

dari Compostela adalah pisang dan padi, beberapa

tanaman lain seperti jagung, sayuran dan tomat

juga ada tetapi tidak banyak. Perkebunan pisang

bekerja sama dalam memasarkan pisang segar dan

ekspor ke luar Filipina dalam jumlah besar dengan

kapal. Dengan demikian menjadi salah satu

industri terbesar yang mencapai sekitar 45 persen

dari total pendapatan kota. Pemerintah daerah

mengusahakan sistem irigasi, sistem pembuangan

dan kanal untuk membantu petani lokal

memaksimalkan hasil pertanian.

Compostela Provinsi ComVal, dikenal sebagai

lembah berbentuk mangkuk yang dikelilingi

danau, sungai, pegunungan, bukit-bukit dan

pohon-pohon raksasa yang secara geografis

melindungi kawasan itu dari topan yang

menghancurkan. Ya! Selama ini, saya belum

Compostela dihantam Topan Pablo

Sr. Amelita A. IntervencionMusuan, Filipina

Sr. Amelita bersama anak-anak muda Keuskupan Davao City

Page 26: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

26

pernah mengalami topan di sini, di Mindanao

seperti di Luzon dan bagian lain dari Filipina di

mana topan sering terjadi di berbagai tempat.

Karena itulah saya bersyukur kepada Allah karena

Mindanao telah dikenal sebagai daerah bebas

topan. Namun tiba-tiba datang berita peringatan

bahaya bahwa topan Pablo juga akan menerjang

Mindanao.

Yang terakhir pada 4 Desember 2012, topan kuat

telah menerjang Mindanao khususnya di kawasan

di Compostela, New Bataan dan Davao Oriental.

Angin kencang, hujan lebat, tanah longsor dan

banjir bandang, topan telah mengakibatkan ribuan

penduduk kehilangan rumah mereka, sekolah,

gereja, jembatan dan bangunan lainnya serta

fasilitas umum tak luput dari kehancuran. Banyak

orang masih bergulat mengatasi trouma dan

kenangan mengerikan atas kehancuran akibat

topan Pablo. Jumlah korban jiwa sudah mencapai

lebih dari seribu jiwa termasuk mereka yang

dinyatakan hilang. Tingkat kerusakan sumber

penghidupan rakyat sangat luas. Pejabat

pemerintah dan beberapa ahli memperkirakan

bahwa untuk memulihkan kembali mata

pencaharian rakyat terutama petani akan

memakan waktu lebih dari sepuluh tahun.

Kurangnya pasokan makanan, air, pakaian, obat-

obatan dan hal-hal lainnya bagi para korban

terutama yang tinggal di pusat-pusat evakuasi

menyebabkan mereka menjadi lemah dan sakit-

sakitan. Sebagian besar dari para korban sudah

khawatir tentang bagaimana mereka dapat

mempertahankan hidup mereka dalam beberapa

bulan dan tahun mendatang jika bantuan dan

operasi bantuan lainnya berhenti. Bantuan dari

pemerintah, Gereja dan beberapa organisasi non-

pemerintah tidak akan mecukupinya. Untuk itu

kampanye pengumpulan dana masih terus

diperkuat.

Ketika aku mengunjungi keluargaku di Compostela

pada tanggal 9 Desember lalu, mata saya tidak bisa

percaya bagaimana sebuah provinsi yang damai,

tempat kami biasanya tidak terdengar dalam berita

kini hancur lebur. Rumah, bangunan, pertanian dan

kota-kota di Davao Oriental semua hancur

diterjang topan Pablo. Hal itu sangat memilukan.

Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan

kehancuran tiga kota dan benar-benar hilang

lenyap. Dihapus oleh topan atau tornado dan bukan

hanya sebuah topan biasa. Beberapa bagian dari

rumah kami yang dibawa oleh arus air yang

mengamuk, terutama dapur kami. Ladang kami di

Valma kini gundul, pohon kelapa dan pisang hancur

total. Kami memiliki lahan di Gabi Compostela dari

warisan nenek moyang kami, tetapi juga

tercerabut oleh Pablo dan hanya sedikit yang

tersisa. Betapa menyedihkan!

Jalan menuju rumah keluaraga Sr. Amelita

di Valma Compostela

Page 27: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

272727272727

Kami, dalam sebuah kelompok yang terdiri dari

enam suster: tiga suster dari Komunitas Kloosterhof

dan tiga suster dari Komunitas Carolus bersama

Sr. Floriana dan Sr. Hedwig dari komunitas Stella

Maris, diminta untuk menelusuri kembali

perjalanan hidup kami masing-masing. Sr. Hedwig

mendampingi dua murid yang mendapat tugas dari

sekolah mereka untuk membantu kami dalam

kegiatan tersebut.

Dua murid yang masih sangat muda, Dionne 15

tahun dan Eveny 16tahun, mendapat tugas dari

sekolah mereka untuk bekerjasama dengan

sekelompok orang lanjut usia dari sebuah panti

adiyuswa atau lembaga lainnya. Mereka harus

melakukan kegiatan pelatihan ini sebanyak 30 jam.

Untuk itu mereka memilih tempat pelatihan di

Onder de Bogen. Ini berarti mereka harus

bekerjasama dengan kami. Tentu saja mereka

merasa asing terhadap kami yang sudah lanjut

usia. Mereka kalem, sopan dan dapat

mendengarkan dengan baik. Mereka datang ke

Onder de Bogen bersama-sama sepulang dari

sekolah selalu tepat pada waktunya. Mereka sangat

teliti dalam membantu kami mengerjakan tempel

menempel, mewarnai gambar, melukis, dan

merekatkan gambar/foto pada plak boek. dll.

PPPPPerjalanan hidup dari masa kerjalanan hidup dari masa kerjalanan hidup dari masa kerjalanan hidup dari masa kerjalanan hidup dari masa ke masae masae masae masae masa

Sr. Cypriana KerkhofMaastricht, Nederland

Sr. Cypriana (tengah berlutut) bersama kelompok pembuat ‘plakboek’

Page 28: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

28

Di sela-sela kegiatan kami dapat minum kopi/teh.

Sr. Hedwig dan Sr. Floriana memperhatikan segala

sesuatunya agar kegiatan berjalan dengan baik.

Jika perlu mereka membatu membuat foto copy,

foto atau apa saja yang kami perlukan.

Perjalanan hidup dari masa ke masa bagi setiap

orang berbeda. Perjalanan itu dimulai dengan

tempat dan tanggal lahir masing-masing.

Selanjutnya pengalaman hidup dan berkarya. Hal

ini juga berbeda bagi setiap pribadi. Kemudian,

asal usul dan pekerjaan orangtua masing-masing.

Demikian juga mengenai kakek-nenek, jumlah

kakak adik dan nama mereka. Sesi ini sungguh

menyenangkan karena kami mengingat semuanya

dan kemudian menuliskannya.

Masa sekolah dengan segala sesuatunya: sekolah

mana, pendidikan apa, para guru dll… Sebagian

besar dari kami pada tahun 1940-1945 mengalami

perang yang mengakibatkan banyak penderitaan.

Sedapat mungkin semua pengalaman itu dicatat.

Karena itu kami harus merenung dengan baik

untuk mengingat-ingat kembali pengalaman

tersebut. Banyak hal yang muncul kembali dalam

ingatan kami, sehingga membuat dua siswa, Sr.

Floriana dan Sr. Hedwig terheran-heran. Pada

waktu itu banyak keluarga rajin berdoa, di gereja

dan di sekolah juga masih ada doa. Siapa yang tidak

kenal lagi kelaparan musim dingin dan kebutuhan

akan pakaian dan alas kaki? Itu adalah TAHUN-

TAHUN BERAT yang kami alami. Pada waktu itu

banyak orang yang tidak selamat. Banyak tentara

dan orang-orang muda lainnya dieksekusi,

terutama orang Yahudi, kami tidak melihat anak-

anak Yahudi kembali lagi ke sekolah.

Hal-hal lain selama masa-masa sekolah, pramuka,

pelajaran menyanyi, menjaga anak tetangga atau

membantu pekerjaan rumah tangga. Sebagian

besar keluarga pada jaman itu adalah keluarga

besar dan selalu membutuhkan bantuan. Di

sekolah sendiri juga banyak hal yang harus

dilakukan misalnya memperhatikan agar lemari

tetap bersih dan rapi. Masing-masing pada

gilirannya harus memperhatikan dan mengisi

keranjang batubara. Ada kalanya di sekolah

kekurangan batubara maka kami duduk di bangku

dengan mengenakan jaket atau kami berjingkrak-

jingkrak di gang supaya badan menjadi hangat.

Ibu guru datang dari kota dengan bersepeda dan

sering terlambat. Pada waktu itu di kota tidak ada

lagi barang-barang yang dijual, tetapi ia tahu

bagaimana bisa mendapatakan barang yang

dibutuhkan. Meskipun dalam keadaan sulit namun

kami mendapat pendidikan yang sangat baik dari

para guru. Beberapa guru tinggal di desa kami juga

Bpk. Ryuis kepala sekolah kami. Semua

diperlakukan dengan baik dan jika ada kesulitan

kami datang kepada Pastor van Kampen di gereja

yang dekat dengan sekolah. Pastor paroki seorang

gembala yang sangat baik. Ia bersama guru-guru

mengurus agar anak-anak mendapat susu

tambahan dan sekolah sudah harus di buka jika

anak-anak datang sesudah Misa.

Setelah Misa kami masih harus sarapan, karena

kami tidak boleh makan sebelum Misa pagi.

Begitulah pada jaman dulu. Tidak semua anak

memiliki roti dan jodohnya maka kadang-kadang

kami berbagi dengan yang lain. Saya mempunyai

daging yang di goreng enak sekali dengan itu saya

sudah merasa sangat kaya. Tetapi kadang-kadang

hanya makan roti yang diolesi mentega saja.

Kadang-kadang kami juga mempunyai sirup bit

merah buatan sendiri. Walaupun demikian

keadaannya kami masih dapat bergembira

bersama.

Sekolah Dasar segera berlalu. Tetapi kami harus

sekolah paling tidak selama 14 tahun jika mau

meneruskan sekolah lebih lanjut. Untuk

melanjutkan sekolah kami harus pergi ke kota.

Page 29: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

292929292929

Juga jika melanjutkan sekolah kerumahtanggaan.

Saya sendiri tinggal di rumah membantu ibu

mengurus rumah tangga. Setelah perang, adik

kami yang bungsu lahir. Ketika ia lahir kakaknya

sudah berusia lebih dari 9 tahun, sukacita atas

kelahirnyanya hingga kini masih tetap terasa. Di

rumah selalu ada banyak pekerjaan. Ayahku

seorang wiraswasta kecil, yang harus bekerja keras

agar dapat memberi nafkah keluarga. Keluarga

kami terdiri dari ayah, ibu dan 7 anak. Sementara

itu dua kali seminggu saya pergi ke kota untuk

kursus menjahit pada seorang ibu bernama

Middelkoop. Dari padanya saya banyak belajar.

Karena perang baru saja berakhir maka tidak

banyak barang yang dapat dibeli untuk membuat

sesuatu yang baru. Kami hanya memperbaiki atau

menambal pakaian yang rusak. Pada saat itu ada

banyak pakaian yang terbuat dari kertas.

Disamping itu saya juga mengerjakan pembukuan

rumah. Karena saya senang maka sayapun belajar

pembukuan. Tinggal di rumah saja kadang-kadang

juga membosankan. Pada suatu ketika saya ingin

mempunyai uang saku sendiri dengan membatu

rumah tangga orang lain atau menjaga anak.

Mendapat uang dari rumah rasanya tidak mungkin.

Saya juga menjadi anggota salah satu organisasi,

kadang-kadang juga ke dance group, dsb.

Setelah bekerja di sana sini, aku merasa

penggilanku untuk masuk biara semakin jelas.

Untuk itu saya membicarakannya dengan pastor

dan seorang yang aku percayainya. Di rumah saya

tidak dapat mebicarakannya bahkan saudara-

saudaraku selalu mengatakan bahwa itu bukan

panggilanku. Orangtuaku sendiri tidak percaya

bahwa itu panggilanku. Semuanya lalu menjadi

sulit bagiku. Tetapi Tuhan tidak membiarkan aku

terlepas. Keinginanku itu tidak menyenangkan

orangtua karena pada waktu itu berbeda dengan

jaman sekarang. Masuk biara berarti tidak bisa

pulang dan hanya boleh dikunjungi tiga bulan

sekali serta tidak dapat lagi makan bersama

keluarga jika mereka mengunjunginya. Namun

kelak semuanya itu akan berubah, kita sekarang

hidup dalam situasi yang sangat berbeda dengan

situasi jaman dahulu. Kita semua mengalami

banyak perubahan …. Namun Allah tetap sama.

Jatuh dan bangun siapa yang tidak mengalami

dalam hidupnya? Saya tidak pernah menyesali

pilihan jalan hidupku. Jatuh bangaun merupakan

saat untuk menyembuhkan semua luka dan

memperdalam kehidupan kita, memperkuat iman,

harapan dan cinta yang kita perjuangkan serta

memberi semangat untuk menyongsong masa

depan dengan penuh harapan.

Pada hari terakhir diadakan permainan ‘sjoelbak’.

Dua murid itu dengan gembira juga ikut serta

dalam permainan yang kami selenggarakan.

Setelah masa pelatihan berakhir, Sr. Hedwig masih

menanyakan kesan-kesan mereka selama mereka

berada di antara kami. Mereka mengatakan bahwa

mereka merasa senang bersama kami. Semoga

kamipun dapat berarti bagi mereka. Mereka

berjanji jika mereka lulus ujian akan datang ke

biara untuk bercerita. Mendengar itu semua kami

merasa senang. ‘Plakboek’ itu belum selesai sama

sekali namun bila anda ingin melihatnya silahkan

datang kepadaku.

Saya menghargai dan berterimakasih kepada Sr.

Hedwig dan Sr. Floriana yang mengurus segala

sesuatunya bagi kami. Kegiatan ini merupakan

tugas yang tidak mudah namun jika kita sudah

memulainya akan merasakan bahwa kegiatan ini

sangat menyenangkan. Memang benar bahwa

manusia tidak pernah terlalu tua untuk belajar

atau melakukan sesuatu.

Page 30: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

30

Apakah kita memiliki nabi atau nabiah dalam

dunia modern ini? Mungkin ya mungkin juga, siapa

tahu? “ Beginilah firman tuhan: “Karena tiga

perbuatan jahat Israel, bahkan empat, Aku tidak

akan menarik kembali keputusanku: Oleh karena

mereka menjual orang benar karena uang dan

orang miskin karena sepasang kasut mereka

menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam

debu dan membelokkan jalan orang sengsara”.

(Amos 2. 6-7)

Tidak dapat diragukan lagi bahwa situasi yang

berabad-abad yang lalu masih terjadi pada jaman

sekarang. Saya ingin berbagi keprihatinan saya

kepada Anda sekalian, umat Allah mengenai

masyarakat Kibera.

KKKKKaum Raum Raum Raum Raum Religius menyuarakeligius menyuarakeligius menyuarakeligius menyuarakeligius menyuarakanananananmerekmerekmerekmerekmereka yang tidak mempunyai suaraa yang tidak mempunyai suaraa yang tidak mempunyai suaraa yang tidak mempunyai suaraa yang tidak mempunyai suara

Sr. Regina MassaweNdala, Tanzania

Sr. Regina Massawe (tengah)

Page 31: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

313131313131

Kibera adalah kawasan kumuh yang terbesar di

Afrika yang terletak hanya beberapa km sebelah

selatan ibu kata Nairobi, Kenya, dihuni oleh

700.000 orang. Pikiran saya menjadi gundah

mengekpresikan perasaan saya ketika menyaksikan

meningkatnya ketidakadilan terhadap rakyat

Kibera. Setiap kali saya melihat rumah-rumah

padat dan jalan-jalan yang buruk hatiku sedih dan

meneteslah air mataku. Populasi penduduk sangat

tinggi tidak sebanding dengan jumlah sekolahan,

rumah sakit, tempat rekreasi dan tempat-tempat

lainnya. Padahal justru orang-orang inilah yang

memilih para anggota parlemen. Saya merasa

saatnya telah tiba untuk membantu mereka. Paling

tidak menurut saya.

Meskipun pada kenyataannya orang-orang yang

tinggal di daerah ini dieksplioitasi, namun mereka

tetap tinggal di sana karena tidak jauh dari

kawasan ini adalah daerah industri. Daerah

industry yang ditandai oleh sebuah barak ilegal

yang luas dan bobrok didirikan di sepanjang jalur

kereta api dikelilingi sampah dan segala sesuatu

yang meluap dari selokan yang terbuka. Pada

dasarnya Kibera adalah daerah yang sangat

tercemar dan tak layak huni. Mayoritas

penduduknya adalah penyewa barak tersebut dan

setiap pagi berjalan kaki yang cukup jauh untuk

mencari nafkah di kota atau di daerah industri.

Demi keinginannya yang kuat akan kemajuan,

pemerintah saat ini di bawah rezim Mwai Kibaki

telah memutuskan untuk membangun jalan bypass

yang menerjang perkampungan kumuh. Untuk itu

tigapuluh hari setelah pengumuman, mulailah

pemerintah melakukan penggusuran. Bagi banyak

orang hal ini merupakan operasi yang tidak jelas

akibat kurang pemberitaan dalam mass media.

Beberapa orang bahkan tidak mengerti istilah-

istilah teknis yang digunakan dalam pengumuman

tersebut dan beberapa hanya mendengar desas-

desus/kabar angin dan yang lain bingun dan tidak

tahu kemana membaringkan kepala, mereka hanya

mendengar dan melihat wajah murka buldoser

besar.

Oh Tuhan tolonglah kami, kami berenang dalam

darah panas, kami tidak tahu harus kemana. Ini

adalah seruan yang terdengan dari setiap sudut

Kibera. Seorang nabi dibutuhkan untuk

menyelamatkan umat Allah. Dari mana dia akan

datang? Tuhan yang berbelas kasih tidak akan

meninggalkan orang yang tertindas diinjak-injak

oleh orang yang seharusnya mengulurkan tangan

berbelas kasih kepada mereka.

Dapatkah di sini Gereja melakukan sesuatu? Situasi

ini tidak bisa dipertahankan. Kita harus

bergandengan tangan untuk menyelamatkan

situasi. Gereja diundang untuk berpartisipasi

secara aktif untuk melawan tindakan yang tidak

manusiawi dan membuktikan bahwa Gereja tidak

hanya peduli dengan dimensi spiritual masyarakat

tetapi juga peduli akan segi moral dan keadilan

sosial. Kita masih mempunyai Nabi Amos di

masayarakat kita jaman sekarang. Orang-orang

dari Kibera berteriak:”Dimana saja kau para

pemimpin Gereja?” Seruan ini ditujukan kepada

kita masing-masing. Kita tidak harus menunggu

sampai segala sesuatunya menjadi sangat buruk.

Tetapi selalu aktif mengkritik jika segala sesuatu

berjalan salah dan bersemangatlah jika semuanya

berjalan baik. Melakukan hal itu merupakan tugas

suci.

Penindasan terhadap orang-orang Kibera

mempercepat pertemuan Uskup serta para imam

dan kemudian bertemu dengan Presiden Kibaki.

Hal itu efektif karena kemudian penggusuran di

daerah kumuh Kibera dihentikan. Dengan cara itu

Gereja di Kenya dipandang sebagai hati nurani

masyarakat. Namun masih ada banyak lagi yang

harus dilakukan, untuk lebih menantang

Page 32: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

32

pemerintah dan mencari kemungkinan alternatif

secara akurat untuk mengurus terutama situasi

‘anawim’ ini, masyarakat yang tidak memiliki

suara. Para religius dan umat Allah, harus berjalan

di depan dalam perjuangan mereka untuk

membantu pemerintah melakukan keadilan tanpa

diskriminasi bagi semua orang dalam masyarakat.

Ini adalah peran yang ditugaskan bagi kita. Sebagai

nabi kita tidak seharusnya takut untuk menyebut

naman koruptor dan tak henti-hentinya membela

hak rakyat.

Apa peran Anda di sini sebagai religius? Apakah

Anda bersedia untuk membela kebenaran? Kadang-

kadang kita lupa bahwa kita adalah religius dan

kita justru melakukan hal-hal yang sebaliknya.

Alih-alih memberikan perlidungan bagi mereka

yang miskin dan kurang beruntung, kita malahan

berpaling kepada mereka yang kaya (pejabat

pemerintah) dan melupakan orang-orang kecil.

Kita berefleksi sendiri dengan kelompok manakah

kita bergaul: dengan orang kaya, orang miskin

ataukah kita berperan sebagai seorang nabi? Jika

kita tersesat kembalilah kepada Tuhan dan mohon

pengampunan. Dia hadir untuk kita. Biarlah orang

mengenal nabi Amos dalam diri kita. Sebelum

terlambat kita harus menyadari hal itu, apabila

kita tetap memihak kepada orang kaya,

kesenjangan antara yang miskin dan kaya akan

semakin dalam dan lebar.

Sebagai pengikut Kristus kita disanrankan untuk

bergabung untuk mengikuti jejaknya. Saya tidak

berpikir bahwa saya memiliki hak untuk menanyai

orang yang diurapi Tuhan, tetapi masih

bersabarkah terhadapku jika secara sopan aku

bertanya:”Apakah peran Anda sebagai dalam hal

ini semua pastor, diakon? Apa peran Anda sebagai

religius perempuan?” Apakah dengan tidakan Anda

orang melihat Anda sebagai nabi Allah?

Refleksikanlah sendiri; kembalilah kepada perintah

Allah. Ini adalah warna warni untuk mendengarkan

dan memperhatikan bahwa kita masing-masing

sama di hadapan Allah dan diciptakan menurut

citra-Nya. Namun demikian, eskatologi

mengungkapkan kepada kita bahwa kita tidak

hanya harus tampil di hadapan Allah, tetapi juga

akan dinilai berdasarkan cinta kita terhadap

sesama kita. Semoga Allah memberkati kita untuk

menjaga perdamaian di dunia dan selalu tetap

setia pada tugas yang dipercayakan kepada kita.

Page 33: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

333333333333

Pengantar

Artikel ini adalah cuplikan dari analisis penelitian

saya pada refleksi tingkat kedua yang berjudul:

“Suster CB dan Mitra Perutusan di Filipina Menuju

Gereja Orang Miskin” Sebuah studi fenomenologis1.

Pertanyaan pada judul di atas bisa menjadi

pertanyaan pada diri kita sendiri dan semua orang

beriman pada generasi kita dengan dunia teknologi

sekuler yang sangat beragam. Bagaimana

panggilan kita sebagai Suster CB menantang kita

dalam membangun Gereja Orang Miskin yang

otentik?

PPPPPanggilan religius dan Gereja orang miskinanggilan religius dan Gereja orang miskinanggilan religius dan Gereja orang miskinanggilan religius dan Gereja orang miskinanggilan religius dan Gereja orang miskinBagaimana memelihara dan mengahayatinya?Bagaimana memelihara dan mengahayatinya?Bagaimana memelihara dan mengahayatinya?Bagaimana memelihara dan mengahayatinya?Bagaimana memelihara dan mengahayatinya?

Apa relevasinya pada jaman sekApa relevasinya pada jaman sekApa relevasinya pada jaman sekApa relevasinya pada jaman sekApa relevasinya pada jaman sekarang?arang?arang?arang?arang?

Sr. Cletha F. BaayBohol - Filipina

Sr. Cletha (tengah) bersama para suster komunitas Bohol

1 Graduate Thesis pada Asian Social Institute, September 2008

Page 34: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

34

Tantangan pribadi

Dalam saat-saat hening dan dalam perjumpaan

pribadi yang mendalam dengan diri sendiri dan

dengan Allah, saya menyadari bahwa panggilan

untuk melayani ditawarkan oleh Allah bagi setiap

orang terlepas dari keadaan hidup seseorang,

apakah seseorang adalah religius, menikah atau

tidak menikah. Perjalanan kita (saya dan asisten

penelitianku) di Flores de Mayo2 memainkan peran

penting dalam panggilan kita untuk melayani,

sebuah jalan awal panggilan Tuhan. Hidup religius

adalah panggilan khusus yang dipengaruhi langsung

oleh lingkungan kita misalnya: orangtua, kakek-

nenek, atau keterlibatan wali dalam kegiatan

religius yang merupakan dasar bagi kita sebagai

anak-anak. Pelajaran agama dari sekolah dan

organisasi juga faktor yang kuat dalam dasar

panggilan.

Meskipun kesadaran iman dan rasa yang mendalam

akan Tuhan sudah dikembangkan pada usia muda,

seseorang tidak bisa hanya membuat komitmen

yang kuat saja. Lingkungan sosial dan politik juga

dapat menantang panggilan dan keinginan untuk

mengasihi dan melayani, terutama jika ada

penganiayaan dari Gereja yang mengakibatkan

revolusi People Power seperti dalam kasus Filipina.

Sebagian dari kita mengalaminya selama rezim

diktator Marcos. Tanda-tanda zaman

memungkinkan panggilan untuk bertunas dan

bertumbuh dan dipelihara dengan doa. Oleh

karena itu kami ditantang untuk menanggapi

panggilan dari saat ke saat dalam waktu dan

konteksnya.

Bahkan jika aku berjuang untuk menerima

keterbatasanku sebagai pribadi, imanku dan

kepercayadirianku membuatku menjadi vokal dan

aktif dalam advokasi sosial. Saya mencoba dengan

caraku sendiri yang sederhana untuk merangkul

misi Gereja dan visi Kongregasi untuk berada dalam

“pilihan preferensial bagi mereka yang menderita

ketidakadilan dalam masyarakat”3. Saya mengakui

bahwa ada tantangan besar untuk secara radikal

menghayati kaul kemiskinan, kemurnian dan

ketaatan. Ada tantangan baru yang muncul yang

kita hadapi, menjadi efektif dan afektif bagi orang-

orang miskin yang merasa bahwa mereka berada

dalam pinggiran struktur Gereja. Hubungan kita

yang dangkal dapat membuat mereka merasa

seperti itu. Mereka merasa bahwa mereka adalah

bagian dari kita ketika kita dengan mereka atau

bahkan mereka mungkin tidak merasakan

kehadiran kita walaupun kita hadir diantara

mereka secara fisik. Kerasulan kehadiran hanya

efektif jika kita berziarah dengan perjuangan

mereka, rasa sakit, dan merayakan kemenangan

dan sukacita dengan mereka.

Namun, hamba Tuhan secara individu memiliki

identitas yakni jika ia berada dalam dirinya

menyadari dirinya milik Tuhan sendiri. “Meditasi,

berdoa, visualisasi dapat mempengaruhi kejadian

lahiriah kita.”4 Kesadaran kita akan Allah secara

terus menerus dapat berdampak pada kekuatan

transformatif sosial kepada masyarakat dan dunia.

Tantangan bagi Kongregasi

Komunitas religius kita dengan anggota yang

berasal dari latar belakang budaya yang beragam,

dapat lebih memberikan kesaksian dan inspirasi

kepada umat paroki jika para suster bekerja dan

hidup harmonis dengan arah dan visi yang sama.

Bentrokan mungkin ada karena beberapa

perbedaan, tetapi dimensi iman komunitas

memancarkan kasih dan pelayanan kristiani dalam

konteks yang lebih luas daripada komunitas bila

setiap orang berusaha untuk menghayati dan

2 Ritual keagamaan populer dalam masyarakat Filipina, berupa persembahan bunga pada Bunda Maria selama bulan Mei.3 Konstitusi dan Pedoman Kongregasi CB # 40.4 Disampaikan Dr. Mina Ramirez dalam kuliah “Spiritualitas dan Pembentukan Manusia yang Utuh”, 2005.

Page 35: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

353535353535

memberi kesaksian akan visi dan misi Kongregasi

yang berakar pada nilai-nilai Injil Yesus.

Kharisma Bunda Elisabeth adalah dasar dari

kesaksian hidup kita sehari-hari sebagai suster

dalam melaksanakan pelayanan. Untuk

memperdalam kehidupan religius kita, kita

memperbarui kesadaran kita dengan situasi dalam

konteks global, nasional dan lokal yang menantang

kita untuk bekerja ke arah pembaruan dan

transformasi Gereja dan masyarakat. Kita perlu

terus-menerus diperbarui sebagai orang beriman

dan memberikan kontribusi terhadap

pembentukan manusia sebagaimana kita melihat

ke dalam peran kita sebagai religius dan awam

dalam Gereja. Kita perlu untuk memperdalam dan

mengintensifkan komitmen kita berdasarkan

kharisma, visi dan misi Kongregasi dan pembaruan

Evangelisasi Gereja secara terpadu.

Tantangan Bagi Gereja

Kekayaan pengalaman yang saya peroleh dalam

Gereja telah memperkuat komitmen saya untuk

secara total melayani Gereja yang berada dalam

situasi rumit. Masih selalu ada pengingat objektif

akan kebutuhan dan urgensi dari umat basis yang

mendorongan untuk mewujudkan Gereja kaum

miskin yang otentik. Para klerus lebih aktif dan

sabar daripada imam diosesan dalam

melaksanakan perubahan gerejawi di paroki

mereka. Gereja partisipatif PCP II5 lebih terlihat

di paroki dijalankan oleh imam religius. Para

pemimpin awam merasa diberdayakan dengan

proses konsultasi, pengorganisasian, perencanaan,

pembagian tugas dan evaluasi. Ini memperkuat

komitmen mereka dan menegaskan potensi

mereka dalam pelayanan. Kepemimpinan

partisipatif meningkatkan semangat kesukarelaan.

Kunjungan rumah dan relasi pribadi dengan

relawan kaum awam yang berkaitan dengan awam

relawan, berteman dengan keluarga mereka untuk

mendorong para pemimpin berkomitmen.

Ketika saya menyelami kehidupan orang miskin

saya menemukan bahwa masalah-masalah yang

dihadapi oleh Gereja sangat luas. Mereka tidak

hanya membutuhkan hal-hal liturgis dan

sakramental, tetapi juga transformatif dan proses

perkembangan. Keterlibatan Gereja dalam

advokasi sosial seperti anti-kemiskinan, kesadaran

ekologis, sensitivitas gender, kampanye

antikorupsi, dll merupakan aspek pembebasan

tidak langsung menanggapi pengentasan

kemiskinan. Jaringan dengan instansi lain dan

kelompok membantu kami memberikan pelayanan

yang efektif kepada masyarakat miskin. Berbagi

cerita dalam karya pastoral, mendengarkan

kepedihan dan perjuangan, keberhasilan dan

kemenangan yang mencerahkan dan mendorong

dan membantuku untuk mendapatkan kekuatan.

Hubungan kerja dengan perempuan awam, religius

perempuan lain, religius laki-laki dan klerus tidak

selalu berjalan mulus, tapi saling mendukung

meningkatkan efektivitas yang menunjukkan

komitmen pelayanan dan pastoral. Konflik

kepentingan kita dapat diselesaikan melalui dialog

dan terus menerus mendengarkan, melihat

masalah-masalah secara obyektif yang

mempengaruhi pelayanan kita serta

mengesampingkan prasangaka pribadi kita.

Mungkin peraturan, gaya hidup kita atau bahkan

pandangan kita pada dunia telah jauh dari orang

miskin dan menghalangi jalan masuk menuju

spiritual dan material yang mereka butuhkan. Hati

kita sering tidak siap untuk memahami kenekatan,

kekasaran, ketidaksopanan dan kebodohan

5 Pleno Dewan Filipina kedua, 1991.

Page 36: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

36

mereka. Kita mengunci pintu kita untuk

melindungi diri kita sendiri. Kami lebih peduli

perbaikan, memperindah bangunan dengan

konstruksi yang canggih.

Gereja harus terpadu dan holistik dalam melayani

masyarakat miskin. Masyarakat dihadapkan dengan

banyak masalah saat budaya kekerasan menembus

setiap serat masyarakat dan keluarga. Anak-anak

dan perempuan menderita karena budaya

patriarki. Pria, baik secara materi kaya atau

miskin, dapat menjadi kasar terhadap perempuan

yang menangis untuk keadilan. Gereja tidak

terhindar dari dosa ini. Para korban perlu

keberanian besar untuk memperjuangkan

keadilan. Daya tahan terhadap penganiayaan

adalah kasih karunia yang perlu kita mohon dari

Tuhan. Penyelenggara pelayanan pastoral kepada

para korban pelecehan seksual adalah tuntutan

yang perlu kita tanggapi. Gereja juga harus

menghadapi proses pemurnian.

Kesimpulan

Masalah tersebut dan masalah-masalah lainnya

hampir tidak dapat dibicarakan dalam lingkungan

kaum muda. Pembicaraan mereka berkisar tentang

bagaimana membarui telepon seluler dan iPod,

siapa teman-teman mereka di jejaring sosial

seperti facebook, misalnya gosip apa yang paling

banyak mereka temukan di twitter. Mengindahkan

panggilan Allah untuk pelayanan dan panggilan

hidup religius merepakan fenomena yang langka

dilingkungan orang-orang muda jaman sekarang.

Mungkin ada beberapa orang yang bisa

mendengarkan dan merespon tetapi membutuhkan

banyak dukungan dari keluarga dan teman-teman

serta doa berlimpah dari kita yang sudah masuk

dalam hidup religius. Tapi di atas semua itu kita

juga membutuhkan doa untuk diri kita sendiri agar

tidak terkejut dengan godaan-godaan sehingga kita

bisa menunjukkan perbedaan antara kehidupan

religius dan dunia sekuler.

Page 37: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

373737373737

Seiring dengan bertambahnya usia dan tidak gesit

lagi, maka dengan sendirinya kontak kami dengan

dunia luarpun juga berkurang. Bertahun-tahun

saya bekerja sama dengan sekelompok orang tua.

Pada saatnya hal itu juga berakhir. Oleh karena

itu saya juga tidak lagi aktif keluar, dan saya

merasa kehilangan itu. Tinggal di rumah! Kini

tibalah saatnya bagiku untuk memperdalam

kehidupanku dan aku memiliki banyak kesempatan

untuk itu. Walau kami tinggal di rumah saja tetapi

jika kita mau melihat di sekeliling kita, di sana

ada banyak hal yang dapat dilakukan. Namun

kadang-kadang itu membosankan juga. Pada suatu

ketika saya diminta untuk berpartisipasi dalam

kegiatan ‘pelatihan sosial’ dua murid dari sekolah

St. Maartens. Untuk kegiatan pelatihan tersebut

mereka datang ke biara kami.

Bentuk dan materi kegiatan

Bagi mereka kehidupan biara adalah hal yang sama

sekali asing dan merupakan tanda tanya besar.

Kami, beberapa suster diminta berpartisipasi,

Masih ada yang dapat kMasih ada yang dapat kMasih ada yang dapat kMasih ada yang dapat kMasih ada yang dapat kuberikuberikuberikuberikuberikanananananSr. Mariëtto SchipperMaastricht, Nederland

Sr. Mariëtto

Page 38: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

38

untuk membuat plak book ‘Perjalanan menapaki

kehidupan dari masa ke masa’. Dalam proses

pembuatan ‘plak boek’ itu kami dibantu oleh dua

siswa tersebut diatas. Proses kegiatan itu diawali

dengan presentasi power point mengenai asal usul

Kongregasi kita. Kemudian sampailah kami pada

percakapan tentang: panggilan, doa, karya dan

sebagainya.

Merupakan hal yang sulit menjelaskan kepada

mereka mengenai panggilan dan seluk beluknya.

Banyak pertanyaan yang mereka ajukan kepada

kami misalnya: Apakah Anda tidak pernah pulang

lagi ke rumah? (keluarga). Apakah Anda bisa

memilih jenis pekerjaan yang ingin Anda lakukan?

Apakah Anda boleh ke Afrika atau ke daerah misi

lain?

Plakboek “Perjalanan menapaki kehidupan” jelas

bukan sebuah buku yang nantinya dapat

diterbitkan, tapi semacam klaper dengan

ringband. Halaman-halaman dengan teks singkat

misalnya: keterangan kapan dan di mana Anda

dilahirkan, nama orang tua, dan pendidikan yang

telah diperolehnya. Jenis pertanyaan kemudian

diperluas pada hal-hal yang menuntun masuk ke

dalam percakapan yang mendalam, dari sanalah

terjadi percakapan yang bermakna. Setelah 10 kali

melaksanakan pelatihan, dua siswa harus membuat

laporan untuk kami dan kami membuat laporan

juga untuk disampaikan ke sekolah mereka.

Baik dari pihak siswa maupun dari pihak kami,

proyek pelatihan ini berjalan dengan baik dan

lancar. Tidak semua pertanyaan dapat kami jawab,

dan memang tidak perlu di jawab semuanya.

Mereka sekarang tahu bahwa kita adalah orang-

orang biasa. Mungkin pada suatu ketika mereka

akan mengunjungi biara kita lagi. Tanggapan

mereka terhadap kami sangat positif. Pada tahun

berikutnya pasti akan ada siswa baru yang datang

lagi untuk stage (pelatihan) di biara kita.

Dari kegiatan itu kami memperoleh pengalaman

yang bermakna. Kamipun akan mengingat mereka

dalam doa-doa kami.

Demikianlah, meskipun kami tidak dapat lagi

berbuat banyak namun masih ada sesuatu yang

dapat kami berikan dimana kelak mereka dan kami

juga akan memiliki sesuatu.

Page 39: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

393939393939

Saat itu hampir tengah malam. Dia tertidur

nyenyak menantikan hari kedua “Misa Aguinaldo”.

Keluarganya sepakat untuk mengikuti Misa fajar

sembilan hari berturut-turut, sebagai persiapan

Hari Natal. Agar dapat menyelesaikan novena itu

maka semua orang harus tidur lebih awal supaya

dapat bangun pagi-pagi pukul 03.00, karena

mereka harus berada di Gereja jauh lebih awal

dari jadwal yang ditentukan agar mereka

mendapatkan tempat duduk yang terbaik.

Dengan bergegas ibunya membangunkan dan

menginstruksikannya agar ia naik ke atap rumah

Di mana rumahkDi mana rumahkDi mana rumahkDi mana rumahkDi mana rumahkuuuuuSr. Crisencia LagunsatDavao City, Filipina

Sr. Cresencia bersama anggota koor ‘St. Jude’ dalam ‘Outreacht Program’

mengunjungi anak-anak di Pusat pembelajaran di Badjao, Davao.

mereka. Dia melihat lantai dua rumah sudah

tergenang air. Meskipun belum mengerti apa yang

terjadi, dengan panik ia mengikuti perintah

ibunya. Melalui celah sempit yang yang dibuat

dengan melipat salah satu atap seng, ia berhasil

bergabung dengan dua saudara perempuannya

yang sudah bangun dan sudah berada di atas atap.

Dengan tergopoh-gopoh ibunya bergabung dengan

mereka juga. Di sekitar mereka terjadi keributan

dan orang-orang berteriak-teriak minta tolong atau

berteriak memberi beberapa petunjuk kepada

yang lain.

Page 40: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

40

Di atas atap mereka berkumpul, dalam keadaan

basah dan kedinginan, mereka berdoa bersama.

Tiba-tiba, dia merasa atap bergerak dan dalam

beberapa detik mereka telah dibawa oleh amukan

arus air berlumpur yang penuh dengan berbagai

macam kotoran. Anak itu menyadari dirinya

sendirian juga dibawa arus air, ia menangis

memangggil-manggil ibunya minta tolong. Ia

merasa terbentur sesuatu benda keras dan kuat

dan ia berpegangan pada benda itu sampai pagi

hari. Semalam suntuk ia dalam kegelapan, dan

hanya bisa mendengar teriakan orang-orang minta

tolong di tengah-tengah suara gemuruh yang

mengerikan. Air berlumpur bersama segala macam

benda menerjang rumah dan segala sesuatu di

sepanjang jalan.

Dalam terang sinar matahari pagi, anak itu

menyadari dirinya berdiri di atas tiang listrik. Dia

tetap aman karena memeluk tiang listrik dengan

kokohnya. Dia melihat ke bawah dan sekitarnya.

Nampak sungai yang tenang; potongan-potongan

kayu berserakan, segala macam puing-puing, serta

tubuh manusia dan hewan yang mati di sekitarnya.

Tidak ada tanda-tanda di mana keberadaan desa

mereka. Dia mendongak ke langit dan melihat

langit jernih dan biru! Hari yang cerah ... tidak

hujan ... tidak ada air berlumpur membawa segala

macam benda yang mengamuk ke dalam rumah

dan di sepanjang jalan. Tidak ada teriakan dan

tangisan minta tolong. Ini adalah hari yang cerah

dan indah! Itu hanya mimpi buruk, pikirnya.

Lalu ia mendengar suara yang memanggil

namanya. Ternyata suara ibunya diatas sebuah

pohon Kecapi. Bersama dengan beberapa orang

lain dia diselamatkan oleh pohon yang bertahan

dari amukan banjir bandang. Ia bertemu kembali

dengan ibunya dan bergabung dengan para korban

lainnya, mereka semua mulai mencari anggota

keluarga masing-masing dan orang-orang terkasih

yang hilang terpisah dari mereka.

Pada mulanya, bagi anak berumur delapan tahun

kejadian itu hanya mimpi buruk ... ya, hanya

mimpi buruk. Tetapi pada hari berikutnya ia harus

mencari dua kakak perempuannya dan ayahnya,

hidup atau mati. Selain itu, ia bertanya-tanya di

mana tempat yang mereka sebut RUMAH mereka,

di mana mereka dapat ditemukan, selanjutnya

hanya kenangan yang tetap ada dalam hidupnya.

Cerita ini adalah kisah nyata dari salah satu korban

banjir bandang di kota-kota Cagayan de Oro, Iligan

di Mindanao, Filipina baru-baru ini. Ribuan orang

tewas dan banyak yang masih dianggap hilang.

Anak tersebut di atas akhirnya bertemu kembali

dengan ayahnya tetapi dua saudara perempuannya

sampai saat ini tidak ditemukannya. Banjir

bandang karena hujan deras yang dibawa oleh

topan Sendong, tanah yang tererosi, potongan kayu

dan banyak jenis puing disebabkan penebangan

sembarangan, perkebunan atau agribisnis dan

pertambangan. Dalam memberikan pelayanan

kepada para korban, jaringan CB-Filipina bekerja

sama dengan organisasi non-pemerintah.

Misa Aguinaldo juga dikenal sebagai Misa de Gallo,

misa ini berasal dari Spanyol yang mengacu pada

Misa Kudus dan “Aguinaldo” yang berarti hadiah.

Jadi, berpartisipasi dalam misa fajar selama 9 hari

berturut-turut sebelum Hari Natal merupakan

salah satu persembahkan bagi YESUS yang baru

lahir. Gallo berarti ayam jantan yang berkokok dini

hari. Jadi, Misa de Gallo adalah Misa Kudus yang

dirayakan dini hari dan ayam jantan yang berkokok

mengumumkan fajar hari baru.

Page 41: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

414141414141

Page 42: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

42

KolofonKolofonKolofonKolofonKolofon

CB Inter InNomer 64, Juni 2013CB Inter In terbit dalam tiga bahasa

Staf RedaksiSr. YulitaSr. Jane Ann

Cover & Lay-outSr. Dwina dan tim

Alih bahasaSekretariat generalat

Alamat redaksiP.O. Box 206, 6200 AE Maastricht

[email protected]

Websitewww.cbsisters.net

Page 43: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

434343434343

Page 44: CB Inter In Indonesia - cbsisters.net · Sr. Adeltruda, Bpk. J. van Term dan Ibu Cramers dalam acara perpisahan staf redaksi CB Inter In. 5 mereka paling besar. ... redaksi lama dan

44