catur wedha

2
CATUR LAKSITA TAMA (CATUR WEDHA) Kepada Ananda Ramses Situmorang yang tercinta. Ananda, besok pagi Sabtu 18 Oktober 2014 akan menjalani upacara pernikahan. Maka dari itu, malam ini dengarkanlah CATUR SABDA ialah EMPAT NASEHAT UTAMA peninggalan nenek moyang kita yang perlu Ananda renungkan ketika mengarungi samudra pernikahan: PERTAMA. Sesungguhnya seorang pria yang sudah memperistri seorang wanita pilihan hatinya, sudah berubah statusnya bukan lagi seorang yang sendirian. Anandapun nanti sudah menjadi satu dengan istri Ananda. Ananda bukan lagi seorang perjaka yang hidup seorang diri. Demikian pula istri Ananda. Ananda dan istri Ananda adalah bertubuh dua namun berjiwa satu. Itulah sebabnya disebut GARWA, artinya “sigaring nyawa” yaitu belahan jiwa. Karena itu untuk selanjutnya sampai maut menjemputmu nanti, Ananda harus selalu merasa satu dengan istri Ananda. Satu dalam bersikap, berpikir dan bertindak. KEDUA. Sejak Ananda beristri besok, hendaknya Ananda selalu menaruh hormat yang tulus dan ikhlas kepada ayah-ibu Ananda dan juga kepada ayah-ibu mertua Ananda. Karena sesudah Ananda bersatu jiwa dengan istri Ananda, maka ayah dan ibu mertua Ananda juga menjadi seperti ayah dan ibu kandung Ananda sendiri. KETIGA. Sejak pernikahan Ananda besok pagi, maka selanjutnya Ananda sudah lepas dari perlindungan ayah-ibu Ananda. Ananda berdua sudah berdiri tegak sebagai umat manusia yang bertanggung jawab salam mengatur hidup, sikap dan tingkah laku. Ananda harus mampu membentuk temen-temen sendiri, masuk “ajur-ajer pasrawungan” artinya luwes dalam pergaulan sehingga Ananda

Upload: fajar-pangestu

Post on 07-Dec-2015

122 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

abc

TRANSCRIPT

Page 1: Catur Wedha

CATUR LAKSITA TAMA(CATUR WEDHA)

Kepada Ananda Ramses Situmorang yang tercinta.

Ananda, besok pagi Sabtu 18 Oktober 2014 akan menjalani upacara pernikahan. Maka dari itu, malam ini dengarkanlah CATUR SABDA ialah EMPAT NASEHAT UTAMA peninggalan nenek moyang kita yang perlu Ananda renungkan ketika mengarungi samudra pernikahan:

PERTAMA.

Sesungguhnya seorang pria yang sudah memperistri seorang wanita pilihan hatinya, sudah berubah statusnya bukan lagi seorang yang sendirian. Anandapun nanti sudah menjadi satu dengan istri Ananda. Ananda bukan lagi seorang perjaka yang hidup seorang diri. Demikian pula istri Ananda. Ananda dan istri Ananda adalah bertubuh dua namun berjiwa satu. Itulah sebabnya disebut GARWA, artinya “sigaring nyawa” yaitu belahan jiwa. Karena itu untuk selanjutnya sampai maut menjemputmu nanti, Ananda harus selalu merasa satu dengan istri Ananda. Satu dalam bersikap, berpikir dan bertindak.

KEDUA.

Sejak Ananda beristri besok, hendaknya Ananda selalu menaruh hormat yang tulus dan ikhlas kepada ayah-ibu Ananda dan juga kepada ayah-ibu mertua Ananda. Karena sesudah Ananda bersatu jiwa dengan istri Ananda, maka ayah dan ibu mertua Ananda juga menjadi seperti ayah dan ibu kandung Ananda sendiri.

KETIGA.

Sejak pernikahan Ananda besok pagi, maka selanjutnya Ananda sudah lepas dari perlindungan ayah-ibu Ananda. Ananda berdua sudah berdiri tegak sebagai umat manusia yang bertanggung jawab salam mengatur hidup, sikap dan tingkah laku. Ananda harus mampu membentuk temen-temen sendiri, masuk “ajur-ajer pasrawungan” artinya luwes dalam pergaulan sehingga Ananda dihargai sebagai warga masyarakat yang dihormati, disayangi dan direstui oleh segenap teman, sahabat dan kenalan dari bawah sampai atas.

KEEMPAT.

Yang terakhir, hendaknya Ananda berdua sebagai umat mulia di dunia, makin bertakwa kepada Tuhan YME, mematuhi seluruh perintah Tuhan YME dan mengikuti segala petunjuk yang benar. Dan pada sisi lain Ananda

Page 2: Catur Wedha

senantiasa menjauhi segala larangan  Tuhan Yang Maha Kuasa, agar hidup Ananda senantiasa tenteram lahir dan batin, didekatkan pada keselamatan dan rezeki serta dijauhkan dari malapetaka dan kesusahan hidup.

Jakarta, 18 Oktober 2014

Junaidi