utama pt. catur teknik

40
UJI KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG GUNA PERBITAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI PT. CATUR TEKNIK UTAMA

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

UJI KEANDALAN BANGUNAN GEDUNG GUNA PERBITAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

PT. CATUR TEKNIK UTAMA

Page 2: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

LATAR BELAKANGAmanat UUBG No 28/2002 dan PPBG No. 36/2005

TUJUAN

bangunan gedung setelah pelaksanaan konstruksi selesai perlu dilakukan kaji kelaikan bangunan yang sudah selesai.

Untuk menjamin keandalan Bangunan Gedung sebelum dan selama pemanfaatan Bangunan GedungMemberikan kepastian hukum bahwa Bangunan Gedung secara administrasi dan teknis laik untuk difungsikan

Perda Kabupaten / Kota

1

Page 3: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

2

Page 4: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Kelaikan Bangunan GedungDalam Undang – Undang No. 28 Tahun 2002 Pasal 37 disebutkan, bahwa :

1. Pemanfaatan bangunan gedung dilakukan oleh pemilik atau pengguna bangunan gedung setelah bangunan gedung tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan laik fungsi.

2. Bangunan gedung dinyatakan memenuhi persyaratan laik fungsi apabila telah memenuhi persyaratan teknis.

3. Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara berkala pada bangunan gedung harus dilakukan agar tetap memenuhi persyaratan laik fungsi.

4. Dalam pemanfaatan bangunan gedung, pemilik atau pengguna bangunan gedung mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

5. Ketentuan mengenai tata cara pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secara

3

Page 5: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Bangunan Gedung :adalah sertifikat yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah kecuali untuk bangunan gedung fungsi khusus oleh Pemerintah untuk menyatakan kelayakan fungsi suatu bangunan gedung baik secara administratif maupun teknis sebelum pemanfaatannya.

PENGERTIAN SLF :

Berdasarkan Permen PU no. 25/PRT/M/2007

4

Permen PU no. 27/PRT/M/2018

Page 6: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Persyaratan Bangunan GedungMenurut Permen PU No. 29 / PRT / M / 2006 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, kriteria keandalan bangunan gedung adalah sebagai berikut :1. Persyaratan Keselamatan Gedung 2. Persyaratan kesehatan bangunan gedung 3. Persyaratan kenyamanan bangunan gedung4. Persyaratan kemudahan bangunan gedung

5

Page 7: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Aspek Kelaikan Bangunan Yang Antara Lain Persyaratan Keandalan Bangunan Meliputi :

Page 8: UTAMA PT. CATUR TEKNIK
Page 9: UTAMA PT. CATUR TEKNIK
Page 10: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

BANGUNAN ROBOH

6

Page 11: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

BANGUNAN GEDUNG YANG ROBOH

Here comes your footer 🢭 Page 117

Page 12: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

PALU, 28/4- SATPOL PP BONGKAR BANGUNAN. Satuan Polisi Pamong Praja (satpol PP) membongkar dinding bangunan dengan menggunakan palu beton di Kelurahan Tavanjuka, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (28/4).

BANGUNAN GEDUNG YANG MELANGGAR PERDA BANGUNAN GEDUNG

8

Page 13: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

EVAKUASI BANGUNAN GEDUNG YANG ROBOH

Here comes your footer 🢭 Page 13

Bangunan gedung yang roboh, dengan Makan banyak korban , yang seharusnya Bisa dihindari, jika bangunan gedungYang andal dan laik fungsi.

9

Page 14: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Kebakaran Bangunan GedungTingkat risiko kebakaran meliputi:

•bangunan gedung risiko kebakaran rendah berupa bangunan gedung yang karena fungsinya, disain, penggunaan bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya rendah sebagaimana angka klasifikasi risiko bahaya kebakaran 7;

•bangunan gedung risiko kebakaran sedang berupa bangunan gedung yang karena fungsinya, disain, penggunaan bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya sedang sebagaimana angka klasifikasi risiko bahaya kebakaran 5 dan 6;

•bangunan gedung risiko kebakaran tinggi berupa bangunan gedung yang karena fungsinya, desain, penggunaan bahan dan komponen unsur pembentuknya, serta kuantitas dan kualitas bahan yang ada di dalamnya tingkat mudah terbakarnya tinggi hingga sangat tinggi sebagaimana angka klasifikasi risiko bahaya kebakaran 3 dan 4.

10

Page 15: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

BANGUNAN GEDUNG YANG TERBAKAR

Here comes your footer 🢭 Page 1511

Page 16: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Alat Penguji Keandalan

Hammer Test

Infrared Thermal Imager

ALAT UJI BETON

12

Page 17: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Acuan Standar

ULTRASONIKTEST

Page 18: UTAMA PT. CATUR TEKNIK
Page 19: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

HASILINVESTIGASI

Page 20: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

PENTINGNYA ANTISIPASI, SIMULASI DAN APLIKASI TERHADAP KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG

Here comes your footer 🢭 Page 2013

Page 21: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

KETERSEDIAAN HIDRANT YANG HARUS TETAP TERPANTAU

Here comes your footer 🢭 Page 2114

Page 22: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

AKIBAT KETERSEDIAAN HIDRANT DAN APAR YANG TIDAK PERNAH TERPANTAU

Here comes your footer 🢭 Page 22

Hidrant yang tersedia tetapi ketika dibutuhkan ternyata tidakAda airnya

15

Page 23: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

PENTINGNYA SIGNED JALUR EVAKUASI & KELENGKAPAN PEMADAMAN KEBAKARAN

16

Page 24: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Penerbitan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Pendekatan dan Metodologi Uji Keandalan Bangunan

17

Page 25: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

1. PERSIAPAN

18

Page 26: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

19

Page 27: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Here comes your footer 🢭 Page 27 20

Page 28: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

METODE PEMERIKSAAN a. Bangunan Baru Terhadap bangunan yang baru selesai tahap pembangunannya sebelum izin

penggunaan diberikan oleh badan/instansi yang berwenang, proses pemeriksaan keandalan harus dilakukan terlebih dahulu. Pemeriksaan tersebut adalah untuk menentukan keandalan, terutama faktor keamanan dan keselamatan dari bangunan tersebut dari sudut struktural dan berfungsinya secara baik seluruh sistem utilitas atau perlengkapan bangunan yang mendukungnya.

b. Bangunan Lama Terhadap bangunan yang sudah berdiri dan sedang dipakai, tetapi diragukan

keandalannya, baik dikarenakan faktor umur dan atau terkena suatu bencana, misalnya terbakar atau terlanda gempa

2. METODE PEMERIKSAAN

21

Page 29: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Pelaksana evaluasi harus sesuai dengan tingkat kesulitan (jenis dan rumitnya peralatan gedung), tinggi (banyaknya tingkat) gedung dan kondisi lingkungan gedung yang akan diperiksa.

4. ACUAN PEMERIKSAAN

Untuk pemeriksaan dan evaluasi nilai keandalan bangunan gedung, Standar Nasional Indonesia (SNI) harus digunakan sebagai acuan. Bila SNI yang berkenaan dengan pekerjaan pemeriksaan keandalan gedung belum/tidak tersedia, maka Standar lain dapat digunakan, setelah mendapat persetujuan/izin dari instansi yang berwenang.

3. PELAKSANA EVALUASI

4. ACUAN PEMERIKSAAN

22

Page 30: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Here comes your footer 🢭 Page 30

Ketentuan Teknis meliputi sasaran pemeriksaan, nilai dan tingkat keandalan, tipe dan bahan struktur.

A. SASARAN PEMERIKSAAN Pemeriksaan keandalan bangunan dilakukan terhadap suatu bangunan gedung dari

segi arsitektur, struktur dan utilitas. a. Arsitektur Untuk pemeriksaan arsitektur dibatasi pada pekerjaan finishing bangunan baik yang berada pada bagian dalam bangunan gedung, maupun yang berada pada bagian luar bangunan gedung, mencakup : 1) fungsi (peruntukkan) bangunan 2) pelapis dan plesteran lantai, 3) pelapis dan plesteran dinding 4) pintu dan jendela, 5) penutup langit-langit, 6) penutup atap, 7) pelapis dinding luar bangunan, penutup langit-langit, dan penutup lantai luar bangunan.

5. KETENTUAN TEKNIS

23

Page 31: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

b. Struktur Untuk pemeriksaan segi struktur, evaluasi dilakukan terhadap hal-hal berikut:

1) Sistem Struktur

Sistem struktur utama bangunan gedung, dibedakan dan dikelompokkan dalam :

a) dinding pemikul (bearing wall); b) dinding pemikul dan penahan geser, (bearing and shear wall); c) rangka kaku, (rigid frames);

d) rangka campuran, (hybrid structures).

24

Page 32: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

2) Keselamatan Struktur

Segi Keselamatan, harus menjamin terciptanya kondisi aman dan tercegahnya kondisi berbahaya serta timbulnya bencana yang diakibatkan oleh salah satu atau kombinasi dari sebab-sebab berikut : a) Kegagalan struktur bangunan, yang disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari : 1) kesalahan perencanaan, 2) kesalahan pelaksanaan/ketidak sempurnaan pekerjaan struktur, 3) terkena beban sementara yang melampaui kapasitas struktur,

b) kegagalan atau tidak berfungsinya utilitas, c) sebab-sebab dari luar, seperti angin, gempa, longsor, d) perbuatan/kelalaian manusia, seperti kebakaran atau ledakan.

25

Page 33: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

3). Bahan Struktur Bahan bangunan untuk

struktur utama, dibedakan atas :

a) kayu (olahan atau glondongan), wood, timber, lamber, (W)

b) beton pracetak; precast concrete; (P/C)

c) beton prestressed, precast-prestressed concrete; (PSC);

d) baja, steel; (S) e) komposit baja-beton hybrid;

(Hyb).

26

Page 34: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

4). Keruntuhan Bangunan Keruntuhan bangunan dapat diakibatkan oleh salah satu sebab yaitu Kelemahan Struktur Bangunan

Faktor yang melemahkan struktur bangunan adalah : a) kesalahan desain (kesalahan dalam menentukan nilai rentang aman antara intensitas beban dan kekuatan, beban desain melebihi kekuatan aktual struktur) b) kesalahan pelaksanaan, (kekuatan aktual struktur lebih rendah dari kekuatan rencana), c) kesalahan pembebanan (beban kerja melebihi beban rencana), d) kesalahan dalam pemakaian, (misalnya pergantian fungsi yang berakibat peningkatan beban secara drastis).

27

Page 35: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

5) Uji Beban

1) Bilamana analisa model dianggap masih kurang memadai atau diinginkan mengukur kekuatan dan kekakuan komponen struktur dan atau struktur seluruhnya secara langsung, maka harus dilakukan pemeriksaan struktur dengan metode pembebanan.

2) Beban uji dapat berupa beban titik, dapat juga berupa beban rata. Bila dikehendaki beban-rata, maka beban air adalah beban yang disarankan, ditinjau dari segi kerataan beban dan kemudahan pelaksanaan.

3) Rincian tahapan uji dan cara evaluasi hasil uji-beban, harus mengikuti ketentuan Standar Struktur Beban, Pasal 3.13 SNI-03-2847-1992. Evaluasi Kekuatan dari Struktur Yang Telah Berdiri”.

28

Page 36: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

c. Utilitas

Segi Utilitas Gedung, meliputi semua sistem peralatan dalam gedung yang berfungsi mendukung terselenggaranya fungsi gedung dengan baik. Utilitas gedung tersebut disamping harus mampu beroperasi secara baik, tetapi juga harus mampu memberikan kondisi aman dan rasa nyaman kepada penghuni gedung dan seluruh isinya (orang dan barang). Sasaran pemeriksaan utilitas gedung meliputi hal-hal berikut :

a) Jumlah,

b) Kapasitas,

c) Kemampuan beroperasi (berfungsi),

d) Kesempurnaan jaringan instalasi.

29

Page 37: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

d). Sistem Instalasi Plambing (Plumbing) Sistem isntalasi plambing dikelompokkan dalam : a) Air bersih; mencakup PAM (perusahaan air minum) dan meter air, sumur dangkal

dan pompa air serta alat kontrol, sumur dalam dan pompa air serta alat kontrol termasuk meter air.

b) Penampungan dan distribusi; mencakup penampungan air, pompa reservoir dan alat kontrol, pompa distribusi dan tangki hidrofor serta alat kontrol, panel pompa, pipa instalasi, kran.

c) Air kotor, mencakup kloset/urinoar, saluran tangki septic, kran air glontor, tangki septic, bak cuci, saluran bak cuci.

d) Pipa air hujan.

e) Sistem Instalasi Listrik Instalasi listrik dibedakan dan dikelompokkan dalam : a) Sumber daya PLN; mencakup panel tegangan menengah, trafo, panel tegangan

rendah, panel distribusi, NFB/alat kontrol/V/A/Hz, MCB, pengaman lebur, kabel instalasi, armature, lampu TL/pijar/sorot/halogen.

b) Sumber daya genset; mencakup motor penggerak alternator, alat pengisi tangki, radiator/pendingin, kabel instalasi AMF, alat kontrol/V/A/Hz, NFB/MCB.

30

Page 38: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Penerbitan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Jangka Waktu Pelaksanaan Pengujian

31

Page 39: UTAMA PT. CATUR TEKNIK

Jangka Waktu Pelaksanaan Pengujian Bangunan adalah :

1. Pelaksanaan survey dan pendataan serta pengujian = 14 hari2. Pelaksanaan pengujian laboratorium, analisis dan

reporting = 3 bln3. Paparan di lokasi bangunan yg di SLF4. Penerbitan SLF

Page 40: UTAMA PT. CATUR TEKNIK