catatankerekayasaenterprise 2
DESCRIPTION
catatan tentang tugas kerekayasaan enterpriseTRANSCRIPT
![Page 1: CatatanKerekayasaEnterprise 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072012/55cf9983550346d0339dc198/html5/thumbnails/1.jpg)
fidisupriadi | revisi tugas rekayasa enterprise Hal 0 dari 6
TUGAS INDIVIDU
REVISI CATATAN MATA KULIAH
KEREKAYASAAN ENTERPRISE
(IF5031)
Oleh :
Fidi Supriadi
NIM : 23513161
MAGISTER INFORMATIKA – SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
![Page 2: CatatanKerekayasaEnterprise 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072012/55cf9983550346d0339dc198/html5/thumbnails/2.jpg)
fidisupriadi | revisi tugas rekayasa enterprise Hal 1 dari 6
Pemahaman Enterprise Architecture
Enterprise secara bahasa dapat berarti :
1. business or organization (cambridge dictionary)
2. an organization created for business ventures
(http://www.artikata.com/arti-60174-enterprise.html)
Melihat dari pengertian di atas terlihat bahwa enterprise merupakan suatu cara
membuat atau mengorganisasi sesuatu hal yang bersifat bisnis yang ditujukan
untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu atau keuntungan tertentu. Apabila
dicermati, makna dari organisasi yaitu suatu sistem yang dibuat untuk mencapai
tujuan tertentu (Materi Diklat Manajemen Organisasi, STAI Taswirul
Afkar.2007), terlihat jelas bahwa enterprise erat kaitannya dengan suatu pola atau
sistem yang dibentuk, dimiliki, dan digunakan oleh suatu perusahaan/organisasi
yang terdiri atas sistem kerja, sistem informasi, dan infrastuktur pendukung (slide
3 Enterprise System, Husni S. Sastramihardja,Handout Kuliah.2013) demi
tercapainya suatu organisasi yang baik.
The MIT Center for Information Systems Research (MIT CISR) pada tahun
2007 mendefinisikan arsitektur enterprise sebagai berikut:
Enterprise architecture is the organizing logic for business processes and IT infrastructure reflecting the integration and standardization requirements of the company's operating model. The operating model is the desired state of business process integration and business process standardization for delivering goods and services to customers. Arsitektur enterprise merupakan logika pengorganisasian untuk proses bisnis dan infrastruktur TI yang mencerminkan kebutuhan integrasi dan standarisasi model operasi perusahaan. Model operasi adalah keadaan yang diinginkan integrasi proses bisnis dan standarisasi proses bisnis untuk menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan
![Page 3: CatatanKerekayasaEnterprise 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072012/55cf9983550346d0339dc198/html5/thumbnails/3.jpg)
fidisupriadi | revisi tugas rekayasa enterprise Hal 2 dari 6
Sedangkan menurut The Enterprise Architecture Research Forum, mereka
mendefinisikan bahwa arsitektur enterprise sebagai cara atau kegiatan yang secara
terus-menerus dilakukan untuk menggambarkan elemen penting dari sebuah
organisasi sosio-teknis, pola hubungan mereka satu sama lain dan lingkungannya,
untuk memahami kompleksitas dan mengelola perubahan.
Berdasarkan definisi di atas, tujuan dari adanya enterprise dapat kita
kategorikan menjadi :
1. Enterprise IT Architecting
Tujuan menurut kategori ini ialah bagaimana keselarasan antara IT dan
perhatian bisnis. Tujuan utamanya adalah untuk memandu proses perencanaan
dan merancang kemampuan teknologi informasi atau sistem informasi suatu
perusahaan dalam rangka memenuhi tujuan organisasi yang diinginkan.
Biasanya, usulan dan keputusan terbatas pada aspek teknologi informasi atau
sistem informasi perusahaan, aspek-aspek lain hanya berfungsi sebagai input.
2. Enterprise Integrating
Pada kategori ini, tujuan dari arsitektur enterprise adalah untuk mencapai
koherensi yang lebih besar antara berbagai kekhawatiran dalam membangun
suatu perusahaan (HR, IT, Operasi, dll) termasuk menghubungkan antara
perumusan strategi dan eksekusi. Biasanya, usulan dan keputusan mencakup
semua aspek dari perusahaan.
3. Enterprise Ecological Adaptation
Menurut kategori ini, tujuan dari enterprise adalah untuk mendorong dan
memelihara kemampuan mempelajari perusahaan sehingga mereka dapat
berkelanjutan. Akibatnya, banyak penekanan diletakkan pada peningkatan
kemampuan perusahaan untuk meningkatkan diri, untuk berinovasi dengan
lingkungannya. Biasanya, usulan dan keputusan mencakup baik perusahaan
dan lingkungannya.
![Page 4: CatatanKerekayasaEnterprise 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072012/55cf9983550346d0339dc198/html5/thumbnails/4.jpg)
fidisupriadi | revisi tugas rekayasa enterprise Hal 3 dari 6
Berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa suatu enterprise erat
kaitannya dengan:
1. cara pengelolaan strategi dan proses demi tercapainya kebutuhan,
2. cara pengelolaan informasi / data untuk proses pendokumentasian dan
perencanaan yang menunjang kebutuhan,
3. penggunaan sarana dan prasarana, khususnya bagaimana pengelolaan
teknologi yang terus berkembang disesuaikan dengan kebutuhan
organisasi.
Hal ini menyebabkan mengapa arsitektur enterprise sangat penting karena
menjadi salah satu kunci / landasan di dalam membangun suatu organisasi atau
suatu perusahaan yang handal. Berikut merupakan pola/skema keberadaan EA
dalam menentukan perancangan/pengembangan suatu perusahaan :
Aspek lain yang dapat dilihat dari skema di atas adalah adanya keterlibatan suatu
Operating Model dan teknologi informasi di dalam menentukan perusahaan.
Dengan adanya model tersebut keterkaitan antara aktivitas di atas dapat terkontrol
![Page 5: CatatanKerekayasaEnterprise 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072012/55cf9983550346d0339dc198/html5/thumbnails/5.jpg)
fidisupriadi | revisi tugas rekayasa enterprise Hal 4 dari 6
sehingga pola pengelolaan tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien,
karena pada tahapan ini membahas tentang bagaimana suatu integrasi proses
bisnis dan standarisasi proses bisnis dalam proses distribusi dan pelayanan
terhadap kebutuhan konsumen. Pengelolaan proses bisnis yang baik yang
didukung dengan enterprise sistem akan memberikan keuntungan-keuntungan
pada organisasi perusahaan, yaitu :
• Organisasi dapat lebih memfokuskan diri pada kebutuhan pelanggan.
• Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksi setiap perubahan
yang terjadi di lingkungan dalam ataupun luar.
• Organisasi mampu melakukan pengukuran pada setiap perubahan pada
kondisi perusahaan.
• Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber dayanya
sehingga dapat menekan biaya pemakaian serendah mungkin.
• Organisasi dapat mengelola dengan baik integrasi proses-proses antar
bagian yang ada.
• Organisasi dapat memonitor secara sistematik aktifitas-aktifitas pada
setiap proses operasional dalam perusahaan.
• Organisasi dapat dengan mudah menemukan kesalahan dalam proses dan
memperbaikinya secepat mungkin.
• Organisasi dapat memahami setiap proses dan metode dari proses yang
benar.
Menurut buku Enterprise Architecture as Strategy karangan Jeanne W. Ross,
Peter Weill, David C. Robertson suatu operating model dikelompokkan
berdasarkan 4 kategori :
1. Diversification (standarisasi rendah, integrasi rendah)
2. Coordination (standarisasi rendah, integrasi yang tinggi)
3. Replication (standarisasi rendah, integrasi yang tinggi)
4. Unification (standarisasi rendah, integrasi yang tinggi)
![Page 6: CatatanKerekayasaEnterprise 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072012/55cf9983550346d0339dc198/html5/thumbnails/6.jpg)
fidisupriadi | revisi tugas rekayasa enterprise Hal 5 dari 6
Gambar 1. Karakteristik model operasi
1. Diversification
Kategori ini berlaku untuk perusahaan-perusahaan yang hanya memiliki
beberapa pelanggan umum, pemasok, atau cara-cara berbisnis. Unit bisnis
dalam perusahaan kategori ini menawarkan produk dan layanan yang berbeda
untuk pelanggan yang berbeda, sehingga manajemen hanya terbatas pada unit-
unit bisnis.
2. Coordination
Pada kategori ini level coordination disebut sebagai level integrasi yang tinggi
tapi rendah standar prosesnya sebab pada level ini perusahaan berbagi satu atau
lebih dalam hal pelanggan, produk, suplier dan rekanan. Pada perusahaan yang
menggunakan model ini, biaya rendah tidak selalu menjadi penentu kebijakan
usaha. Para penentu kebijakan melaksanakan proses dengan cara yang paling
efisien, tapi arah perusahaan dan negoisasi terpusat pada penyediaan pelayanan
terbaik kepada pelanggan.
![Page 7: CatatanKerekayasaEnterprise 2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072012/55cf9983550346d0339dc198/html5/thumbnails/7.jpg)
fidisupriadi | revisi tugas rekayasa enterprise Hal 6 dari 6
3. Replication
Pada model ini sukses perusahaan adalah adanya efisiensi proses. Setiap unit
bisnis tidak tergantung pada transaksi atau data yang lain. Keberhasilan
perusahaan secara keseluruhan tergantung pada inovasi global dan efisiensi
dari semua unit usaha menerapkan serangkaian proses bisnis standar. Dengan
demikian, manajer unit bisnis memiliki keleluasaan terbatas atas desain proses
bisnis, meskipun mereka beroperasi secara independen dari unit proses bisnis
lainnya
4. Unification
Model ini merupakan kategori dengan bisnis proses tertinggi karena
perusahaan sudah dapat mengembangkan usahanya sehingga dapat memiliki
pelanggan tidak hanya terbatas pada pelanggan lokal dan adanya pemanfaatan
secara maksimal terhadap sarana teknologi informasi sebagai pendukung
kinerja perusahaan di dalam pengambilan suatu kebijakan usaha
Sumber :
1. Materi Diklat Manajemen Organisasi, STAI Taswirul Afkar. 2007
2. Husni S. Sastramihardja,Handout Kuliah Enterprise System. 2013
3. MIT Center for Information Systems Research, Peter Weill, Director, as
presented at the Sixth e-Business Conference, Barcelona Spain, 27 March
2007
4. Lapalme, J., Three Schools of Thought on Enterprise Architecture, IT
Professional, vol. 14, no. 6, pp. 37-43, Nov.-Dec. 2012,
doi:10.1109/MITP.2011.109
5. http://en.wikipedia.org/wiki/Enterprise_architecture
6. http://triehidayat.wordpress.com/enterprise-information-system-data-warehouse/
7. Jeanne W., P. Weill and D. Robertson.Enterprise Architecture as Strategy Creating a Foundation for Business Execution. Harvard business school press. Boston. 2007