catatan perjalaan gunung gede pangrango.pdf
TRANSCRIPT
-
Catatan Perjalanan Gunung Gede Pangrango
Penulis: Hari Darmawan
Hai sobat alam!. Pada kesempatan kali ini, saya akan bercerita tentang perjalanan saya yan g
kedua k e Gunung Gede Pangrango yang kedua kalinya. Perjalanan kali ini tidak lain adalah event
pendakian massal yang diorganisir oleh Mapala kampus saya.
Gunung gede pangrango memiliki ketinggian 2958 MDPL untuk puncak gede, sedangkan untuk
puncak pangrango adalah 3019 MDPL. Gunung gede pangrango secara geografis terletak di provinsi
Jawa Barat. Gunung gede pangrango memiliki beberapa jalur pendakian resmi yaitu jalur cibodas, jalur
gunung putri dan jalur salabintana. Tiap jalur pendakian ini memiliki karakteristik yang berbeda. Jalur
cibodas yang merupakan jalur favorit pendaki kebanyakan, memiliki banyak bonus seperti banyaknya
jalur mendatar, beberapa spot pemandangan alam yang menarik seperti telaga warna, air panas, canopy
walk, air terjun dll. Jalur gunung putri dikenal lebih cepat namun memiliki jalur yang didominasi oleh
trek yang cukup terjal serta licin. Untuk jalur salabintana dikenal memiliki trek yg cukup ekstrim dengan
vegetasi yang rapat sehingga jarang sekali pendaki memilih jalur ini. Untuk pendakian kali ini dilakukan
melalui jalur Cibodas dan turun gunung melalui jalur Gunung Putri
Perjalanan dimulai pada pukul 02.30 WIB dari meeting
point yaitu kampus Politeknik AKA Bogor (dulu bernama Akademi
Kimia Analisis/AKA). Perjalanan menuju basecamp jalur Cibodas
dilakukan dengan menumpang truk sewaan dari penyelenggara.
Pada pukul 03.30 WIB kami tiba di basecamp jalur Cibodas. Di
lokasi basecamp CIbodas ini dipenuhi oleh banyak sekali warung-
warung makan dan warung kopi. Semua warung makan saat itu
masih tutup (masih pagi sepertinya) tetapi beberapa warung kopi
masih buka kok. Untuk yang belum bersantap pagi, bisa saja
membeli mie instant, roti, atau minuman hangat dsb di warung tsb.
Rombongan kami segera menuju pelataran masjid untuk beristirahat sejenak, bersantap pagi dan
menunggu waktu solat subuh tiba.
Setelah selesai solat dan bersantap pagi, kami
melakukan pemanasan dan peregangan sebelum pendakian
agar meminimalisir terjadinya keram otot dan sejenisnya saat
pendakian nanti. Sesudahnya, kami menuju ke pos registrasi
pendakian untuk registrasi kedatangan kami. Pada pukul 05.45
WIB kami memulai kegiatan pendakian. Trek awal ini
berbentuk jalan setapak berundak seperti tangga, yang
tersusun dari batu-batuan. Suasana dingin pagi serta kicauan
burung-burung seperti menyambut kedatangan kami. Terlihat
cahaya matahari masih bersembunyi di balik rapatnya vegetasi
hutan. Oh suasana inilah yang sangat aku rindukan dari sebuah
-
gunung. Ketenangan yang berpadu dengan suasana alam yang asri, sungguh menimbulkan candu bagi diri
ini.
Ada satu spot menarik yang saya lihat diperjalanan
yaitu telaga warna. Konon katanya, telaga warna ini mampu
berubah menjadi kebiruan atau kehijauan pada saat tertentu.
Fenomena tersebut bukanlah fenomena ajaib atau sejenisnya,
melainkan adalah fenomena biologis. Warna pada telaga tsb
timbul dari banyaknya populasi ganggang air yg memiliki
warna kehijauan atau kebiruan. Tak lupa, saya sempatkan diri
untuk mengambil gambar.
Setelah satu jam, kami tiba di
canopy walk. Canopy walk ini tidak lain
adalah sebuah jembatan yang membentang
diatas sungai-sungai kecil dan trek hutan
yang becek. Dari canopy walk ini, tingginya
sekitar 2 meter dari tan ah. Sehingga dapat
kita lihat panorama alam yang cukup indah.
Terlihat jelas view puncak pangrango yang
berbentuk segitiga dan puncak gede yang
membentang panjang.
Setelah berjalan melewati canopy walk, trek didominasi oleh
tanjakan yang cukup terjal. Beberapa dari kami sudah terlihat lelah, namun
semangat masih terus ada untuk melanjutkan pendakian ini. Saya pun
merasakan hal serupa. Ke ringat ini mulai bercucuran deras dan nafas ini
mulai terengah-engah. Namun semangat ini masih terus membara untuk
melanjutkan perjalanan. Beberapa adik kelas saya mengeluh dan
menanyakan Kak, kapan sampenya nih?.. Lalu saya jawab saja Bentar
lagi kok, tetep semangat ya.. Lalu semuanya serentak menjawab Dari tadi
kok sebentar lagi sebentar lagi, boong aja lo kak. Saya cukup merasa tidak
tega dengan beberapa adik kelas saya, karena mereka mulai terlihat lelah
dan putus asa. Tetapi, saya mencoba menyemangati mereka dengan
sentantiasa memberika teriakan semangat atau seje nisnya. Atau sesekali
saya mengajak mereka mengobrol agar mereka tidak melamun. Karena
dalam melamun, seringkali timbul kecenderungan untuk mengeluh. Sesungguhnya, mengeluh itu dapat
menghilangkan semangat juang dalam mendaki.
-
Akhirnya kami tiba di spot air panas. Kami harus
melewati tebing dimana ada air panas yang mengalir deras dari
atas tebing. Air panas ini tidak lain adalah air panas alami yang
berasal dari perut bumi. Uap panas terlihat membumbung tinggi
sepanjang trek air panas ini. Serius
lo, air panas ini cukup panas bagi
saya. Hampir seperti air mendidih
saja. Karena saya hanya
menggunakan sandal gunung, air
panas tersebut langsung terasa di kaki saya. Menurut saya, trek air panas ini
cukup ekstrim karena disisi kanan trek adalah jurang yang cukup dalam.
Trek air panas ini pun terlihat cukup licin. Tali webbing dan tali baja yang
ada di sepanjang trek air panas ini saya rasa cukup membantu untuk
melintasi trek ekstrim ini. Selama melintasi trek ekstrim ini, saya tak henti-
hentinya berdoa supaya dapat dilancarkan melewati trek ini. Jujur saja, saya
cukup gentar saat itu. Tetapi Alhamdulillah, saya mampu melewati trek itu
dengan lancar tanpa kendala berarti.
Sesudah melewati trek air panas tersebut,
perjalanan trekking kembali dilanjutkan. Trek masih
didominasi oleh jalur yang menanjak, seringkali
ditemukan jalan yang berlumpur. Namun hal
tersebut tidak memudarkan semangat juang
pendakian ini. Di sepanjang jalan terdapat pula
spot-spot indah seperti air terjun, sungai jernih dsb.
Kali ini tujuan kami adalah pos kandang badak. Di sana kami akan beristirahat dan bersantap makan
siang.
Akhirnya saya tiba di pos kandang badak sekitar pukul 11.00 wib. Ternyata sudah banyak yang
sampai terlebih dahulu sebelum saya tiba. Mungkin karena saya berjalan lambat yg disebabkan oleh kaki
kiri saya yang sedikit sakit akibat keseleo pada beberapa hari yang lalu. Post kandang badak ini cukup
luas, namun terasa begitu sempit karena banyaknya pendaki yang beristirahat dan mendirikan tenda
disini. Terlihat pula ada penjaja makanan instan, air mineral, snack dan minuman hangat. Disini juga
terdapat sumber air yang airnya dingin dan jernih. Disarankan untuk mengisi perbekalan air disini. Mie
instan dan roti serta kopi panas menjadi santapan siang saya kali ini. Sederhana, namun terasa cukup lah
untuk mengisi perut dan stok energi di tubuh ini.
-
Pada pukul 13.00 wib, kami melanjutkan perjalanan menuju
puncak gunung gede. Treknya? Wow tiada jalur mendatar sepertinya.
Semua jalur cenderung menanjak. Tapi sesekali saya dapatkan jalur
yang mendatar. Benar-benar menguras tenaga. Angin gunung pun
mulai berhembus, dingin terasa menyelimuti tubuh ini. Saya pun
sampai menggunakan jaket tebal akibat dinginnya udara. Ada satu
jalur menarik yang dapat memacu adrenalin dan nyali para pendaki,
yaitu jalur tanjakan setan. Jalur ini merupakan tebing karang dengan
kemiringan sekitar 75 derajat. Pendaki bisa melewati jalur ini atau
bisa melewati jalur alternatif yang memutari tebing karang ini. Saya
dan beberapa teman saya memilih untuk melewati tebing karang ini.
Kami pun mengantri, dan tibalah giliran saya. Perlahan saya
memanjak tebing karang ini dengan bantuan tali webbing yang ada.
Sumpah, ini cukup ekstrim. Saya cukup merasa deg-deg an saat
memanjat tebing ini. Akhirnya saya tiba diatas tebing karang ini. Dari sini terpampang pemandangan
yang cukup indah. Terlihat jelas gunung pangrango yang berdiri menjulang. Sungguh indah pemandangan
ini.
Kami pun melanjutkan perjalanan. Kali ini jalur
benar-benar menanjak dan tiada jalur mendatar sama
sekali. Jalur ini juga dipenuhi bebatuan yang menyebar
rata. Sepanjang jalur ini, dipenuhi pohon chantigi yang
tinggi menjulang. Saya mulai lelah dan seringkali
beristirahat. Jalur ini terasa seperti tiada habisnya.
Seringkali tercium aroma belerang yang berasal dari
puncak gunung. Di jalur ini terlihat pula wajah-wajah
pendaki yang terlihat kelelahan. Wah, ternyata tidak
hanya saya yang kelelahan. Namun, rasa lelah bukan lah
alasan untuk menyerah. Kalau engkau menyerah dan
berputus asa, maka ajal mu sudah menunggu didepan.
Sesungguhnya, mendaki gunung mengajarkan kita bagaimana mengolah setiap kelelahan agar tidak
menjadi sebuah keputusan. Mendaki gunung juga mengajarkan kita untuk mengolah rasa semangat agar
terus membara sampai tujuan kita, sekalipun banyak faktor yg akan memudarkan rasa semangat tersebut.
Apakah tujuan mendaki gunung itu? Puncak gunung? Pemandangan? Ataupun bunga Edelweis?. Itu
semua bukan tujuan mendaki gunung. Tujuan utama mendaki gunung adalah dapat kembali ke rumah
dengan keadaan sebaik-baiknya. Suksesnya pendakian bukan hanya saat kau mencapai puncak gunung,
tapi saat kau dapat kembali pulang dengan keadaan sebaik-baiknya.
-
Akhirnya, sekitar pukul 16.00
wib, saya tiba di puncak gunung gede.
Subhanallah, pemandangan yang tersaji
begitu indahnya. Terlihat jelas kawah
gunung gede yang membumbungkan
asap belerang. Suasana saat itu sedang
berkabut, namun sesekali kabut tsb hilang. Saat kabut tsb hilang, terlihat
jelas pemandangan lautan awan yang sungguh indah. Seketika, saya lupa
akan rasa lelah yang dirasakan. Semuanya Nampak mulai terbayar sudah.
Setelah puas berfoto ria dan beristirahat sebentar, kami segera
melanjutkan perjalanan menuju alun-alun suryakancana. Teman ini akan
menjadi tempat kami berkemah. Disana terdapat pula ladang bunga
edelweiss yang begitu luasnya.
Perjalanan dilanjutkan dengn berjalan melewati bibir kawah
gunung gede. Saat itu suasana sangat berkabut dan berangin. Sampai-
sampai pemandangan kiri dan kanan kami hanya abu-abu kabut saja.
Namun, sesekali kabut tersebut hilang dan terlihat jelas panorama alam
yang indah. Alun-alun suryakancana terletak di lembah disisi gunung, hal
tersebut menyebabkan jalan menuju suryakancana harus menuruni gunung
kembali. Kini trek didominasi oleh trek menurun gunung dengan banyak
bebatuan serta pohon chantigi yang tinggi menjulang.
Akhirnya saya tiba di alun-alun suryakancana pada pukul
17.30 wib. Saat itu suasana begitu ramai dengan pendaki yang
mendirikan tenda. Saat itu suasana tidak berkabut. Terlihat jelas di
ufuk barat,matahari mulai tenggelam. Semburat warna jingga mulai
terlihat menghiasi langit barat. Sungguh hal ini begitu menjadi
penutup hari yang indah. Lalu saya dan teman-teman segera
mendirikan tenda karena
suasana mulai dingin dan
kami pun hendak beristirahat. Tiba-tiba gerimis hujan pun
turun, dan kami mempercepat proses mendirikan tenda. Setelah
tenda berdiri beberapa dari kami mulai beristirahat termasuk
saya sendiri. Saya memilih beristirahat lebih awal karena esok
pagi sekiatr pukul 03.00 wib, saya berniat melakukan summit
attack bersama beberapa teman.
Pukul 03.00 wib, saya dibangunkan oleh team leader summit attack. Saat itu udara terasa cukup
dingin. Langit pun nampak begitu cerah dipenuhi bintang-bintang. Saya segera berkemas membawa
perbekalan secukupnya. Perjalan summit attack pun dimulai. Kami kembali mendaki di pagi-pagi buta ini.
Terasa sekali udara dingin mulai mencoba menusuk jaket tebal ini. Nafas ini terasa cukup sesak, mungkin
-
dikarenakan udara malam yang minim oksigen. Namun, kami tetap berusaha agar dapat kembali sampai
ke puncak.
Akhirnya, pada pukul 04.00 wib, kami tiba di atas puncak gunung gede kembali. Angin
berhembus cukup kencang saat itu. Udara dingin pun masih berusaha menerobos jaket dingin kami.
Terlihat jelas pemandangan lampu kota yang begitu indahnya. Nampak seperti bintang yang berkelip dan
bertaburan. Untuk menghangatkan diri, kami membuat minuman hangat dan mie instan untuk bersantap
pagi.
Sekitar pukul 05.00 wib, matahari terlihat
akan menunjukan dirinya. Langit timur mulai
dihiasi oleh gradasi merah jingga. Terlihat pula
pemandangan panorama gunung yang begitu
cantiknya. Gunung pangrango terlihat gagah
menatap matahari. Perbukitan-perbukitan yang
diselimuti kabut terlihat sangat cantik. Saya
sendiri pun bingung bagaimana mendeskripsikan keindahan ini dengan kata-
kata. Subhanallah! Maha suci Allah, Tuhan pencipta alam yang indah dan
megah ini. Tak lupa kami abadikan semua ini dengan memfoto dan berfoto
bersama. Puas sekali rasanya saat itu.
Pukul 06.00 wib, kami turun ke perkemahan di alun-alun suryakancana. Pada pukul 07.00 wib,
kami tiba di perkemahan. Kami segera berkemas dan membongkar tenda karena pukul 10.00 wib nanti
kami akan turun gunung. Setelahnya, saya melakukan hunting foto di alun-alun suryakancana untuk
mendapatkan foto-foto cantik panorama alam. Pukul 08.00 wib, kami melakukan games kecilyang
diorganisir oleh mapala kampus. Games ini cukup seru dan menyenangkan. Setelah acara games, tibalaha
acar makan pagi. Makan pagi ini menunya cukup sederhana, namun terasa cukup nikmat disantap di pagi
hari ini.
Pukul 10.00 wib, kami berangkat turun gunung melewati jalur gunung putri. Kami mengambil
kea rah barat suryakancana. Jalur gunung putri ini didominasi oleh jalur menurun dan terjal. Seringkali
ditemukan tanah yang licin saat dipijak. Untuk itu saat menuruni jalur gunung putri diharuskan berhati-
hati. Akhirnya pada pukul 13.00 saya tiba di mulut rimba. Setelah itu jalur berganti menjadi jalur
persawahan. Pemandangan disini cukup indah. Sawah membentang hijau luas, serta bukit-bukit berdiri
tegak menjulang. Terlihat jelas puncak gunung gede yg seakan mengucapkan selamat tinggal pada kami.
Walaupun ini perjalanan kedua saya ke gunung gede pangrango, tetapi tetap saja ada cerita baru dan
-
pengalaman baru ,sekalipun datang ketempat yang sama. Ku ucapkan terimakasih pada Tuhan atas segala
indah ciptaanya, terimakasih ku nucapkan juga pada gunung gede pangrango karena saya diizinkan untuk
kembali bertamu untuk yang kedua kalinya. Tak lupa untuk mapala kampus sebagai event organizer acara
pendakian ini, saya ucapakan terimakasih sebanyak-banyaknya puala.
Terimaksih pula untuk para pembaca tulisan saya ini. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Kalau
berkenan, kunjungi blog saya untuk membaca beberapa tulisan saya
http;//catatanpenuhdebu.blogspot.com. Terimakasih Indonesia!.
1
-
1