catatan atas laporan keuangan (calk) tahun 2018 …
TRANSCRIPT
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
(CALK)TAHUN 2018
AUDITED
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT
Maksud penyusunan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat, menilai kondisi keuangan,
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pemerintah daerah
Provinsi, dan membantu menentukan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
Tujuan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat adalah menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai
akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan
daerah serta bermanfaat dalam membuat keputusan baik
keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
a. menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan
periode berjalan cukup untuk membiayai seluruh
pengeluaran;
b. menyediakan informasi mengenai apakah cara
memperoleh sumber daya ekonomi dan alokasinya
telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan
peraturan perundang-undangan;
c. menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya
ekonomi yang digunakan dalam kegiatan pemerintah
daerah Provinsi serta hasil-hasil yang telah dicapai;
d. menyediakan informasi mengenai bagaimana
pemerintah daerah Provinsi mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;
e. menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan
kondisi pemerintah daerah Provinsi berkaitan dengan
sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari
pungutan pajak, retribusi, dan pembiayaan; dan
f. menyediakan informasi mengenai perubahan posisi
keuangan pemerintah daerah Provinsi, apakah
mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
Maksud dan Tujuan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
17
1.2 LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945,
khususnya bagian yang mengatur Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21
Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Landasan Hukum
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
18
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008
tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keungan
Badan Layanan Umum.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyisihan Piutang dan Dana Bergulir
pada Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun
2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;
17. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2016
tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 5
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Jawa Barat ;
18. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 37 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Bagan
Akun Standar di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 48
Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 37 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Bagan Akun
Standar di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
19. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 90 Tahun 2018
tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
1.3 INFORMASI UMUM TENTANG ENTITAS PELAPORAN
Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan di
Jogjakarta pada tanggal 4 Juli 1950. Pemerintahan Daerah
Provinsi Jawa Barat berkedudukan di kota Bandung
tepatnya di Jalan Diponegoro No. 22. Penyelenggaraan
urusan Pemerintahan Jawa Barat dipimpin oleh Gubernur,
Informasi Umum
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
19
yang dalam menyelenggarakan tugasnya dibantu oleh satu
orang Wakil Gubernur dan Perangkat Daerah. Perangkat
Daerah Tahun 2018 terdiri atas:
1. Dinas Pendidikan;
2. Dinas Kesehatan;
3. Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang;
4. Dinas Sumber Daya Air;
5. Dinas Perumahan dan Permukiman;
6. Satuan Polisi Pamong Praja;
7. Dinas Sosial;
8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
9. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
dan Keluarga Berencana;
10. Dinas Lingkungan Hidup;
11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
13. Dinas Perhubungan;
14. Dinas Komunikasi dan Informatika;
15. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil;
16. Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu
Pintu;
17. Dinas Pemuda dan Olahraga;
18. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan;
19. Dinas Kelautan dan Perikanan;
20. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan;
21. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan;
22. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura;
23. Dinas Perkebunan;
24. Dinas Kehutanan;
25. Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral;
26. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;
27. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
28. Kepala Daeah dan Wakil Kepala Daerah;
29. Sekretariat Daerah;
30. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
31. Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah I;
32. Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah II;
33. Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah III;
34. Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah IV;
35. Badan Penghubung;
36. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
37. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
38. Badan Pendapatan Daerah;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
20
39. Badan Kepegawaian Daerah;
40. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
41. Badan Penelitian dan Pengembangan;
42. Inspektorat;
43. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
44. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
Sistematika penulisan laporan keuangan disajikan dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah, dengan beberapa modifikasi dan
penambahan yang dianggap perlu untuk tujuan kelengkapan
dalam pelaporan keuangan, sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat;
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat;
1.3 Informasi Umum Tentang Entitas Pelaporan;
1.4 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat.
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Strategis, dan
Kebijakan Keuangan
2.1 Ekonomi Makro;
2.2 Kebijakan Strategis;
2.3 Kebijakan Keuangan;
2.4 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD.
Sistematika Penulisan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
21
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target APBD
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat;
3.2 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat;
3.3 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam
Pencapaian Target yang telah Ditetapkan.
Bab IV Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah;
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat;
4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat;
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan
dengan Ketentuan yang Ada dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat;
4.5 Prinsip Integrasi Laporan Keuangan BLUD ke
dalam LKPD Provinsi Jawa Barat.
Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
5.1 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
5.2.1 Penjelasan Umum Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
5.2.2 Penjelasan per Pos Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
5.2 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih
5.2.1 Penjelasan Umum Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih;
5.2.2 Penjelasan per Pos Laporan Perubahan
Saldo Anggaran Lebih.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
22
5.3 Penjelasan atas Pos-Pos Neraca
5.3.1 Penjelasan Umum Neraca;
5.3.2 Penjelasan per Pos Neraca.
5.4 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan
Operasional
5.4.1 Penjelasan Umum Laporan
Operasional;
5.4.2 Penjelasan per Pos Laporan
Operasional.
5.5 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Arus Kas
5.5.1 Penjelasan Umum Laporan Arus Kas;
5.5.2 Penjelasan per Pos Laporan Arus Kas.
5.6 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan
Ekuitas
5.6.1 Penjelasan Umum Laporan Perubahan
Ekuitas;
5.6.2 Penjelasan per Pos Laporan Perubahan
Ekuitas.
Bab VI Penjelasan atas Informasi-Informasi Non
Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat
Bab VII Penutup
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
23
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN STRATEGIS, DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN
2.1 EKONOMI MAKRO
Indikator Ekonomi Makro yang mempengaruhi penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa
Barat yaitu meliputi Indeks Pembangunan Manusia, Jumlah
Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Produk Domestik
Regional Bruto, Laju Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Indeks
Gini, Ketenagakerjaan, dan Kemiskinan. Ringkasan
indikator ekonomi makro dapat dilihat pada tabel berikut:
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat
No Indikator Satuan
Realisasi
2017
(LKPJ)
Realisasi
2018
(LKPJ)
1 Indek Pembangunan
Manusia (IPM) Poin 70,77 70,99
a. Indeks Kesehatan (IK) Poin 81,18 81,26
b. Indeks Pendidikan (IP) Poin 62,19 63,04
c. Indeks Pengeluaran Poin N/A N/A
2 Jumlah Penduduk Jiwa 48.037.600 48.683.861
3 Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP) % 1,39 1,34
4 a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
- Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) Trilyun 1.789,06 1.962,23
- Atas Dasar Harga
Konstan (ADHK) Trilyun 1.342,95 1.419,69
5 Laju Pertumbuhan Ekonomi % 5,19 5,58
6 Inflasi % 3,77 3,54
7 Indeks Gini Poin 0,39 0,405
8 Ketenagakerjaan:
a. Penduduk Usia Kerja (15
tahun ke atas) juta orang 35,35 35,96
b.Penduduk Angkatan Kerja juta orang 22,39 22,63
c.Penduduk Bekerja (15
tahun ke atas) juta orang 20,55 20,78
d. Pengangguran juta orang 1,84 1,85
e. Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja % 63,34 62,92
f. Tingkat Pengangguran
Terbuka % 8,22 8,17
g. Tingkat Kesempatan
Kerja Orang 91,78 91,16
9 Kemiskinan
a. Penduduk Miskin juta orang 3,77 3,54
b. Persentase Penduduk
Miskin terhadap Total
Penduduk
% 7,83 7,25
Indikator Ekonomi Makro
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
24
Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Barat Tahun 2018,
jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018
adalah sebanyak 48.683.861 jiwa, Laju Pertumbuhan
Penduduk pada tahun 2018 sebesar 1,34 persen
Adapun dilihat dari Indikator Ketenagakerjaan Penduduk
Wilayah Provinsi Jawa Barat terdiri atas: 1) Penduduk Usia
Kerja (15 tahun keatas), 2) Penduduk Angkatan Kerja, 3)
Penduduk Bekerja (15 tahun keatas), dan 4) Penganggur
(Mencari Kerja). Pada Tahun 2018 Penduduk Usia Kerja
berjumlah 35,96 juta jiwa. Jumlah angkatan kerja mencapai
22,63 Juta orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
sebanyak 62,92 persen. Jumlah penganggur di Provinsi
Jawa Barat sebesar 1,85 juta orang. Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan
menjadi sebesar 8,17 persen
Terkait dengan kondisi umum kesejahteraan masyarakat
Provinsi Jawa Barat dapat dilihat dari pencapaian Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) sebagai barometer indikasi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan
perhitungan BPS, seluruh komponen indikator IPM Jawa
Barat pada Tahun 2018 sebesar 70,99 poin. Keberhasilan
tersebut dicapai dari Angka Harapan Hidup sebesar 72,82
tahun, Harapan Lama Sekolah sebesar 12,88 tahun, Rata-
Rata Lama Sekolah 8,18 tahun dan pengeluaran perkapita
10.290,6 juta rupiah per tahun.
Indikator kesejahteraan masyarakat lainnya adalah tingkat
kemiskinan. Untuk mengukur keadaan kemiskinan, Badan
Pusat Statistik menggunakan konsep kemampuan
memenuhi kebutuhan dasar (basic need approach).
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari tahun ke tahun telah
melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan. Jumlah
penduduk miskin pada tahun 2018 mencapai 3,54 juta orang
menurun dari tahun 2017 sebesar 3,77 juta jiwa.
Pembangunan perekonomian Provinsi Jawa Barat telah
tumbuh dengan baik dan menunjukan trend positif yang
diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) dan Capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE).
Capaian PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) Provinsi
Jawa Barat pada tahun 2018 sebesar Rp 501,70 Triliun,
sedangkan capaian laju pertumbuhan ekonomi Provinsi
Jawa Barat pada Tahun 2018 sebesar 5,58 persen, angka
Aspek Ketenagakerjaan
Aspek Demografis
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
25
tersebut masih diatas rata-rata laju pertumbuhan ekonomi
nasional sebesar 5,17 persen.
Kondisi Ekonomi Makro Provinsi Jawa Barat dapat
ditunjukkan juga oleh angka inflasi dan Indeks Gini. Indeks
Gini Provinsi Jawa Barat tercatat 0,405 poin dan laju inflasi
yaitu pada level 3,54 persen. Data tersebut menunjukan
pengendalian inflasi di Provinsi Jawa Barat berjalan cukup
baik dan kondisi tersebut diharapkan dapat lebih
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Jawa
Barat.
2.2 KEBIJAKAN STRATEGIS
Salah satu instrumen untuk dapat meningkatkan kualitas
penyelenggaraan layanan prima adalah perumusan
perencanaan strategis. Dengan perumusan perencanaan
strategik yang dikomunikasikan kepada seluruh lapisan
pegawai, maka diharapkan tantangan perubahan zaman
dapat disikapi dengan arif dan bijak.
Perencanaan strategik Pemerintah Provinsi Jawa Barat
merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan
mendasar yang dibuat secara bersama-sama antara
pimpinan dan seluruh komponen organisasi untuk
diimplementasikan oleh seluruh jajarannya dalam rangka
pencapaian visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, tantangan,
dan peluang yang ada di Jawa Barat serta budaya hidup
dalam masyarakat, maka Visi Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat tahun 2013 – 2018 adalah:
“Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”
Penjabaran makna dari Visi Jawa Barat adalah:
Maju : adalah sikap dan kondisi masyarakat
yang produktif, berdaya saing dan
mandiri, terampil dan inovatif dengan
tetap dapat menjaga tatanan sosial
masyarakat yang toleran, rasional,
bijak dan adaptif terhadap dinamika
perubahan namun tetap berpegang
pada nilai budaya serta kearifan lokal
dan berdaulat secara pangan,
ketahanan ekonomi, dan sosial.
Sejahtera : adalah sikap dan kondisi masyarakat
Jawa Barat yang secara lahir dan
batin mendapatkan rasa aman dan
Visi dan Misi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
26
makmur dalam menjalani kehidupan.
Untuk
Semua
: adalah kondisi dimana hasil
pembangunan dapat dirasakan oleh
seluruh lapisan, elemen dan
komponen masyakarat.
Agar Visi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dapat
diwujudkan dan mendorong efektifitas serta efisiensi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, ditetapkan misi
Provinsi Jawa Barat yang menggambarkan tujuan serta
sasaran yang ingin dicapai.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Jawa Barat 2013-2018, merupakan tahapan ketiga Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat
2005-2025, yaitu tahap memantapkan pembangunan secara
menyeluruh dalam rangka penyiapan kemandirian
masyarakat Jawa Barat.
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan kondisi dan permasalahan, serta
memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5
(lima) misi yaitu:
Misi
Pertama,
Membangun Masyarakat yang
Berkualitas dan Berdaya Saing.
Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh
dan Berkeadilan.
Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan,
Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan
Partisipasi Publik.
Misi
Keempat,
Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman
dan Pembangunan Infrastruktur Strategis
yang Berkelanjutan.
Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni
dan Budaya, Peran Pemuda dan
Olahraga, serta Pengembangan
Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal.
Kebijakan Pembangunan Daerah
Kebijakan pembangunan merupakan penjabaran tujuan dan
sasaran misi kebijakan pembangunan tersebut menjadi
pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan selama
periode tahun 2013-2018 berdasarkan urusan pemerintahan.
Kebijakan Pembangunan Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
27
Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang
Berkualitas dan Berdaya Saing
Tujuan :
Membangun sumber daya manusia Jawa Barat yang
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, senantiasa
berkarya, kompetitif, dengan tetap mempertahankan
identitasdan ciri khas masyarakat yang santun
danberbudaya
Sasaran :
1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan
yang unggul, terjangkau, dan merata;
2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi semua
serta perluasan akses pelayanan yang terjangkau dan
merata;
3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan
kelembagaan serta berbudaya IPTEK.
Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang
Kokoh dan Berkeadilan
Tujuan :
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah.
Sasaran :
1. Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis
Agrikultur;
2. Meningkatnya daya saing usaha pertanian;
3. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi;
4. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan;
5. Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan
regional.
Misi Ketiga,
Meningkatkan Kinerja Pemerintahan,
Profesionalisme Aparatur, dan
Perluasan Partisipasi Publik
Tujuan :
1. Meningkatkan kualitas birokrasi yang profesional dan
akuntabel dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
publik serta pembangunan partisipasi;
2. Terwujudnya pemerintah yang modern;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
28
3. Terwujudnya profesionalisme pemerintahan yang
didukung oleh aparatur yang kompeten;
4. Meningkatkan stabilitas di daerah.
Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
Pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi
publik;
2. Meningkatnya kualitas tata kelola Pemerintahan
berbasis IPTEK;
3. Meningkatnya profesionalisme dan kualitas
kesejahteraan aparatur;
4. Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, kesadaran
politik, dan hukum.
Misi Keempat,
Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman
dan Pembangunan Infrastruktur
Strategis yang Berkelanjutan
Tujuan :
1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan
keberlanjutan pembangunan;
2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk
peningkatan produktivitas ekonomi, dan pelayanan
dasar.
Sasaran :
1. Meningkatkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan serta kualitas penanganan bencana;
2. Meningkatkan kualitas pemenuhan infrastuktur dasar
masyarakat;
3. Meningkatkan percepatan pembangunan infrastuktur
strategis.
Misi Kelima,
Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni
dan Budaya, Peran Pemuda dan
Olahraga serta Pembangunan
Pariwisata dalam Bingkai Kearifan
Lokal
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
29
Tujuan :
1. Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS);
2. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing
serta meningkatnya prestasi olahraga;
3. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal
dan mengembangkan pariwisata yang berdaya saing;
4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak
dasar manusia.
Sasaran :
1. Pencegahan dan penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS);
2. Meningkatnya peran pemuda, organisasi
kemasyarakatan, dan prestasi olahraga serta
penanganan komunitas tertentu;
3. Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan
olahraga, seni, budaya, dan pariwisata;
4. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan
kerukunan antar umat beragama;
5. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga.
Prioritas Pembangunan Daerah
Visi dan Misi yang telah dijelaskan tujuannya perlu
dipertegas cara untuk mencapai tujuan misi tersebut melalui
arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang akan
dilaksanakan, strategi dan arah kebijakan pembangunan
daerah Provinsi Jawa Barat ditetapkan berdasarkan
rumusan isu strategis pembangunan daerah yang
selanjutnya menjadi dasar dalam penetapan program dan
kegiatan pembangunan daerah.
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi
dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) skenario pembangunan
Common Goals berbasis tematik sektoral. Adapun
operasionalisasi Common Goals dilaksanakan berdasarkan
5 (lima) strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas
berbasis masyarakat dengan prinsip penguatan aktor lokal
(strengthening local actor); Kedua, integrasi seluruh potensi
nyata pembangunan dan daya saing di seluruh
kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen
pemerintahan model hibrida sebagai penghela percepatan
pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen
berbasisdaerah otonom Kabupaten/Kota dengan
Prioritas Pembangunan Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
30
manajemen kewilayahan; Keempat, penguatan komitmen
pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas
pemerintahan; serta Kelima, peningkatan peran multi pihak
dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan mutu serta
akuntabilitas pembangunan.
Program/kegiatan yang disinergikan melalui Common Goals
merupakan bagian dari upaya pencapaian Visi dan Misi
Jawa Barat 2013-2018. Common Goals merupakan rencana
kerja prioritas pembangunan yang dikelompokan dalam 10
(sepuluh) Common Goals adalah :
1. Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Jabar bebas putus jenjang sekolah;
b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus
kewirausahaan dengan sasaran usia 15 tahun ke
atas;
c. Pendidikan berkebutuhan khusus;
d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
serta Pembangunan Perguruan Tinggi di Luar
Domisili dan Penegerian;
e. Peningkatan fasilitas pendidikan, fasilitas
laboratorium, ruang kelas baru, kobong pondok
pesantren, dan kompetensi tenaga pendidik.
2. Meningkatkan Aksebilitas dan Kualitas Layanan
Kesehatan
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di
Puskesmas, puskesmas PONED, dan pemenuhan
sumber daya kesehatan;
b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan
anak;
c. Peningkatan fasilitas dan layanan Rumah Sakit
Rujukan dan Rumah Sakit Jiwa;
d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak
menular serta peningkatan perilaku hidup bersih dan
sehat.
3. Mengembangkan Infrastuktur Wilayah, Energi dan Air
Baku
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Penanganan kemacetan lalu litas di Metropolitan
Bodebek-Karpur dan Bandung Raya;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
31
b. Infrastuktur strategi di Koridor Bandung-Cirebon,
Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-
Tasikmalaya, serta Jabar Selatan;
c. Infrastuktur jalan dan perhubungan, pembangunan
BIJB Kertajati dan Bandara Strategis lainnya, Air
Strip serta pembangunan jalan tol, jalan lintas cepat,
monorel, kereta api, dan LRT (Light Rail Transit);
d. Infrastruktur sumber daya air, dan irigasi strategi,
serta pengendalian banjir;
e. Kawasan industri terpadu, infrastrutur permukiman
dan perumahan serta Sanitasi Lingkungan, Kawasan
Aerotropolis Kertajati dan Pengembangan Kota Baru;
f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan
bahan bakar kebutuhan domestik, serta peningkatan
Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga;
g. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan
infrastruktur air bersih perkotaan dan perdesaan di
Jawa Barat.
4. Meningkatkan Ekonomi Pertanian
Dengan sasaran prioritas pembangunansebagai berikut
:
a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional;
b. Pengembangan agrobisnis, forest business, marine
business, dan agroindustry;
c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan,
pemenuhan 13 juta ton GKG, dan swasembada
protein hewani;
d. Jawa Barat bebas rawan pangan;
e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan,
jembatan, dan irigasi) di sentra produksi pangan.
5. Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan
lapangan kerja, dan kesempatan berusaha UMKM;
b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan
mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi;
c. Pengembangan skema pembiayaan alternatif;
d. Pengembangan industri manufaktur;
e. Pengembangan industri kreatif, dan wirausahawan
muda kreatif, serta menciptakan pengusaha besar
berkelas dunia.
6. Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup,dan
Kebencanaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
32
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Pengendalian pemanfaatan sumber daya mineral
dan non mineral;
b. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45
persen;
c. Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah
domestik, dan pengelolaan sampah regional.
d. Penanganan bencana longsor dan banjir.
7. Meningkatkan Pengelolaan Seni, Budaya dan
Wisata,serta Kepemudaan
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan;
b. Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar
budaya di Jawa Barat;
c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa
Barat yang diakui Nasional dan Internasional serta
Pembangunan Pusat Seni dan Budaya bertaraf
Internasional;
d. Pengembangan destinasi wisata siap kunjung dan
destinasi Wisata Dunia.
8. Meningkatkan Ketahanan Keluarga dan Kependudukan
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Peningkatan ketahanan keluarga dan program
keluarga bencana;
b. Peningkatan pemberdayaan perempuan,
danekonomi keluarga, serta Posyandu;
c. Peningkatan pengelolaan dan pengendalian
kependudukan.
9. Menanggulangi Kemiskinan, Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial,dan Keamanan
Dengan sasaran prioritas pembangunan sebagai berikut
:
a. Pengurangan kemiskinan dan perbaikan Rumah
Tidak Layak Huni;
b. Peningkatan rehabilitas sosial, pemberdayaan sosial,
jaminan sosial, dan perlidungan sosial terhadap
PMKS;
c. Peningkatan ketentraman, dan keamanan
masyarakat, serta penanganan dampak sosial
pembangunan infrastruktur strategis.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
33
10. Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola
pemerintahan dan pembangunan berbasis IPTEK.
a. Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme
aparatur;
b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan
komunikasi publik;
c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum;
d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan
multipihak;
e. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan
akuntabilitas pembangunan serta pengelolaan aset
dan keuangan;
f. Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan.
Untuk mendukung tujuan dan strategi di atas, maka
kebijakan umum pembangunan Jawa Barat Tahun 2018
diarahkan untuk :
1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya
saing dimaknai melalui kebijakan optimalisasi kualitas dan
sebaran layanan pendidikan, kesehatan dan
kesejahteraan sosial, serta peningkatan kapabilitas
sumberdaya manusia Jawa Barat;
2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan
dimaknai melalui kebijakan pengembangan kemampuan
dan daya saing ekonomi Jawa Barat berbasis potensi
lokal;
3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui
profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi
publik dimaknai melalui kebijakan penyelenggaraan good
governance yang bermutu, akuntabel, toleran dan
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan
pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan
dimaknai melalui kebijakan optimalisasi kuantitas, kualitas
dan pelayanan infrastruktur wilayah serta pengendalian
tata ruang berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi
bencana serta peningkatan penciptaan dan pemanfaatan
energi baru terbarukan;
5. Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui
peningkatan peran pemuda, olahraga, seni, budaya dan
pariwisata dalam bingkai kearifan lokal dimaknai melalui
kebijakan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan
yang berbasis potensi lokal.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
34
Selanjutnya rencana kerja kedua, yaitu Non-Common Goals
merupakan rencana kerja penunjang yang dikatagorikan
bukan merupakan kegiatan prioritas pembangunan.
Rencana kerja Non-Common Goals diarahkan untuk
kegiatan-kegiatan yang mendukung operasional dan
peningkatan kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Perangkat Daerah/Biro.Kegiatan yang termasuk dalam
lingkup Non-Common Goals adalah kegiatan tetap dan
mengikat (fixed cost) dan kegiatan rutin (regular cost).
Cakupan kegiatan tetap dan mengikat yaitu kegiatan yang
harus dialokasikan oleh Perangkat Daerah /Biro karena
merupakan kebutuhan dasar untuk operasional dan
penunjang kinerja. Sedangkan kegiatan rutin adalah
kegiatan yang merupakan tugas fungsi Perangkat
Daerah/Biro dan bukan kegiatan unggulan namun akan
berdampak luas apabila tidak dilaksanakan.
2.3 KEBIJAKAN KEUANGAN
Arah Kebijakan Perekonomian Daerah
Kebijakan keuangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018
secara umum disusun dalam rangka mewujudkan arah
kebijakan pembangunan yang tertuang dalam RPJMD
Tahun 2013-2018, dan tidak terlepas dari kapasitas fiskal
daerah sebagai salah satu penopang strategis dalam
implementasi pembangunan Provinsi Jawa Barat. Kebijakan
belanja Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2018 diarahkan untuk meningkatkan pencapaian sasaran
Pembangunan Jawa Barat melalui pengaturan pola
pembelanjaan yang lebih fokus, proporsional, efektif, dan
efisien.
Kebijakan pengelolaan keuangan daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2018 berdasarkan atas Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum
Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS), dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentang
APBD yang telah disepakati antara DPRD dengan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
Kebijakan Pendapatan Daerah Provinsi pada Tahun
Anggaran 2018, diarahkan melalui upaya peningkatan
pendapatan daerah Provinsi dari sektor pajak daerah
Provinsi, retribusi daerah Provinsi, dan dana perimbangan
dengan cara:
Kebijakan Pendapatan Daerah
Perekonomian Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
35
1. Memantapkan kelembagaan melalui peningkatan peran
dan fungsi CPDP, UPT, UPPD dan Balai Penghasil;
2. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan
melalui penerapan secara penuh penyesuaian tarif
terhadap pajak daerah dan retribusi daerah;
3. Meningkatkan koordinasi dan perhitungan lebih intensif,
bersama antara pusat-daerah untuk pengalokasian
sumber pendapatan dari dana perimbangan dan non
perimbangan;
4. Meningkatkan deviden BUMD dalam upaya
meningkatkan secara signifikan terhadap pendapatan
daerah;
5. Meningkatkan kesadaran, kepatuhan dan kepercayaan
serta partisipasi aktif masyarakat/lembaga dalam
memenuhi kewajibannya membayar pajak dan retribusi;
6. Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan aset
daerah secara profesional;
7. Peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka
meningkatkan pendapatan;
8. Pemantapan kinerja organisasi dalam meningkatkan
pelayanan kepada wajib pajak;
9. Meningkatkan kemampuan aparatur yang berkompeten
dan terpercaya dalam rangka peningkatan pendapatan
dengan menciptakan kepuasan pelayanan prima.
Sedangkan untuk meningkatkan dana perimbangan
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan penerimaan pajak orang pribadi dalam
negeri (PPh OPDN), PPh pasal 21, pajak ekspor, dan
PPh badan;
2. Meningkatkan akurasi data sumber daya alam sebagai
dasar perhitungan bagi hasil dalam dana perimbangan;
serta
3. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat
untuk dana perimbangan dan kabupaten/kota untuk
obyek pendapatan sesuai wewenang provinsi.
Dalam merealisasikan perkiraan rencana penerimaan
pendapatan daerah (target) diperlukan strategi
pencapaiannya sebagai berikut:
a. Strategi pencapaian target pendapatan asli daerah,
ditempuh melalui:
1. Penataan kelembagaan, penyempurnaan dasar
hukum pemungutan dan regulasi penyesuaian tarif
pungutan;
2. Pelaksanaan pemungutan atas obyek
pajak/retribusi baru dan pengembangan sistem
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
36
operasi penagihan atas potensi pajak dan retribusi
yang tidak memenuhi kewajibannya;
3. Peningkatan fasilitas dan sarana pelayanan secara
bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran;
4. Melaksanakan pelayanan dan pemberian
kemudahan kepada masyarakat dalam membayar
pajak melalui drive thru, Gerai Samsat dan Samsat
Mobile, layanan SMS, dan pengembangan Samsat
Outlet serta Samsat Gendong;
5. Mengembangkan penerapan standar pelayanan
kepuasan publik di seluruh kantor bersama/samsat
dengan menggunakan parameter iso 9001-2008;
6. Penyebarluasan informasi di bidang pendapatan
daerah dalam upaya peningkatan kesadaran
masyarakat;
7. Revitalisasi BUMD melalui berbagai upaya:
pengelolaan BUMD secara profesional, peningkatan
sarana, prasarana, kemudahan prosedur pelayanan
terhadap konsumen/nasabah, serta
mengoptimalkan peran Badan Pengawas, agar
BUMD berjalan sesuai dengan peraturan sehingga
mampu bersaing dan mendapat kepercayaan dari
perbankan;
8. Optimalisasi pemberdayaan dan pendayagunaan
aset yang diarahkan pada peningkatan Pendapatan
Asli Daerah; serta
9. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam
Negeri dan Kementerian Keuangan pada tataran
kebijakan, dengan POLRI dan kabupaten/kota
termasuk dengan daerah perbatasan, dalam
operasional pemungutan dan pelayanan
Pendapatan Daerah, serta mengembangkan
sinergitas pelaksanaan tugas dengan Perangkat
Daerah penghasil.
b. Strategi pencapaian target dana perimbangan, melalui:
1. Sosialisasi secara terus menerus mengenai
pungutan pajak penghasilan dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat dalam
pembayaran pajak;
2. Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak
maupun potensi sumber daya alam bekerjasama
dengan Kementerian Keuangan cq. Direktorat
Jenderal Pajak sebagai dasar perhitungan Bagi
Hasil;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
37
3. Peningkatan keterlibatan pemerintah daerah dalam
perhitungan lifting migas dan perhitungan sumber
daya alam lainnya agar memperoleh proporsi
pembagian yang sesuai dengan potensi;
4. Peningkatan koordinasi dengan Kementerian Dalam
Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian
teknis, Badan Anggaran DPR RI dan DPD RI untuk
mengupayakan peningkatan besaran Dana
Perimbangan (DAU, DAK dan Dana Bagi Hasil
Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak).
Dalam menentukan besaran belanja yang dianggarkan
senantiasa akan berlandaskan pada prinsip disiplin
anggaran, yaitu prinsip kemandirian yang selalu
mengupayakan peningkatan sumber-sumber pendapatan
sesuai dengan potensi daerah, prinsip prioritas yang
diartikan bahwa pelaksanaan anggaran selalu mengacu
pada prioritas utama pembangunan daerah, prinsip efisiensi
dan efektifitas anggaran yang mengarahkan bahwa
penyediaan anggaran dan penghematan sesuai dengan
skala prioritas.Belanja daerah diprioritaskan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang
diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar,
pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum
yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan
melalui prestasi kerja dalam pencapaian standar pelayanan
minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Perkembangan target (murni) alokasi belanja daerah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama kurun waktu 6 tahun
(2010-2015) mengalami kenaikan sebesar 22,38 persen.
Sementara perkembangan realisasi alokasi belanja daerah
selama kurun waktu 2010-2014 rata-rata mengalami
peningkatan sebesar 25,82 persen. Secara keseluruhan,
realisasi penggunaan anggaran belanja dibandingkan
dengan anggaran yang tersedia rata-rata sebesar 90,29
persen.
Pada Tahun 2018 pemerintah telah merubah prinsip dari
yang menggunakan prinsip money follow function, karena
manfaatnya tidak jelas, diubah menjadi money follow
programme dengan memperhatikan prioritas pembangunan
sesuai permasalahan serta situasi dan kondisi pada tahun
mendatang, artinya program dan kegiatan strategis yang
memang menjadi prioritaslah yang mendapatkan anggaran.
Kebijakan Belanja Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
38
Hal ini juga yang menjadi pedoman untuk pelaksanaan
Tahun 2018.
Kecenderungan semakin meningkatnya kebutuhan belanja
pegawai, pemenuhan belanja rutin perkantoran (fixed cost),
belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan, tidak
berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan daerah
walaupun pendapatan daerah Provinsi Jawa Barat dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Hal ini berdampak pada kemampuan riil keuangan daerah
yang cenderung semakin menurun. Dengan menggunakan
indikator ruang fiskal (ketersediaan dana dalam APBD yang
dapat digunakan secara bebas oleh daerah), ruang fiskal
daerah Jawa Barat menunjukkan kecenderungan menurun
dibandingkan tahun sebelumnya.
Kebijakan belanja daerah Tahun 2018 diupayakan dengan
pengaturan pola pembelanjaan yang akuntabel,
proporsional, efisien dan efektif. Adapun kebijakan belanja
daerah untuk Tahun 2018 sebagai berikut:
1. RPJMD 2013-2018, 11 Prioritas Pembangunan Jawa
Barat Tahun 2018, program prioritas dan kegiatan
prioritas dengan pembagian: urusan pemerintah wajib
pelayanan dasar sejumlah enam (6) urusan, wajib non
pelayanan dasar sejumlah 18 urusan dan pemerintah
pilihan sejumlah delapan (8) urusan serta penunjang
pemerintahan sejumlah delapan (8) urusan;
Pendukungan Sustainable Development Goals (SDGs);
pengentasan kemiskinan;
2. Dukungan RPJMN 2015–2019 dan RKP 2018;
3. Penggunaan dana fungsi pendidikan 20% dari anggaran
pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan;
4. Penggunaan dana fungsi kesehatan 10%, dalam rangka
peningkatan fungsi kesehatan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat secara konsisten dan berkesinambungan
mengalokasikan anggaran kesehatan minimal 10%
(sepuluh persen) dari total belanja APBD di luar gaji,
pembiayaan tidak hanya urusan kesehatan tetapi non
urusan kesehatan yang merupakan fungsi kesehatan
seperti sarana olahraga dan sumber daya insani;
5. Penggunaan dana fungsi infrastruktur 10% dari
penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) termasuk
yang dibagihasilkan kepada kabupaten/kota,
dialokasikan untuk mendanai pembangunan dan/atau
pemeliharaan jalan serta peningkatan moda dan sarana
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
39
transportasi umum sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009;
6. Bantuan keuangan kab/kota, bantuan desa, hibah,
Bansos dan subsidi;
7. Penggunaan Dana DAK, DBHCHT, BOS Pusat, Pajak
Rokok;
8. Pendukungan untuk optimalisasi penggunaan aset milik
daerah;
9. Pendukungan penyelenggaraan Asian Games Tahun
2018;
10. Pemberian penghargaan bagi atlet berprestasi;
11. Pembangunan dan pengembangan pusat pelayanan
publik dan sosial.
Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening
kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana,
merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran
dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
daerah. Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung
dan belanja langsung.
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang
dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja tidak
langsung terdiri dari pegawai, belanja bunga, belanja
subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi
hasil kepada kabupaten/kota, belanja bantuan keuangan
kepada kabupaten/kota dan pemerintah desa, dan belanja
tidak terduga.
Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan. Kelompok belanja langsung terdiri dari belanja
pegawai, belanja barangdan jasa, serta belanja modal.
Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan di terima
kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiyaan dan
pengeluaran pembiayaan, adapun penerimaan pembiayaan
tersebut bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan
Kebijakan Pembiayaan Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
40
pinjaman daerah, penerimaan kembali pembelian pinjaman
dan penerimaan piutang daerah. Pemerintah pusat
membuka kesempatan bagi pemerintah daerah yang
memenuhi persyaratan untuk melakukan pinjaman sebagai
salah satu instrumen pendanaan pembangunan daerah,
yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah
dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Namun demikian, adanya konsekuensi kewajiban yang
harus dibayar atas pelaksanaan pinjaman pemerintah
daerah dimaksud, seperti angsuran pokok, biaya bunga,
denda, dan biaya lainnya, dengan mengedepankan prinsip
kehati-hatian (prudential management), profesional, dan
tepat guna agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi
keuangan daerah. Selain itu juga dibuka peluang bagi
pemerintah daerah untuk menggalang dana pinjaman
pemerintah daerah. Sumber pendanaan tersebut adalah
obligasi daerah untuk mendanai investasi sektor publik yang
menghasilkan penetapan dan memberikan manfaat bagi
masyarakat. Sampai saat ini, Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat belum memanfaatkan sumber-sumber
penerimaan pembiayaan yang lain kecuali SiLPA.
Pembiayaan ditetapkan untuk menutup defisit yang
disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah
dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Penyebab
utama terjadinya defisit anggaran adalah adanya kebutuhan
pembangunan daerah yang semakin meningkat. Kebijakan
Pembiayaan Daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan
dan pengeluaran pembiayaan.
Penerimaan Pembiayaan adalah semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya, mencakup Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
tahun sebelumnya (SiLPA), pencairan dana cadangan, hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan
pinjaman daerah, serta penerimaan kembali pemberian
pinjaman, dan penerimaan piutang daerah.
Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan
diterima kembali baik pada tahun yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, mencakup
pembentukan dana cadangan, penyertaan modal (investasi)
pemerintah daerah, pembayaran cicilan pokok hutang yang
jatuh tempo, dan pemberian pinjaman. Selisih lebih
penerimaan pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
41
disebut sebagai pembiayaan netto. Jumlah pembiayaan neto
harus dapat menutup defisit APBD.
a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan
yang perlu dibayar kembali baik padatahun anggaran
yang bersangkutan mupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya, mencakup : Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran tahun sebelumnya (SiLPA); Pencairan Dana
Cadangan; Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan; Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan
Kembali Pemberian Pinjaman, dan Penerimaan Piutang
Daerah. Struktur pembiayaan daerah untuk sumber
penerimaan pembiayaan Tahun Anggaran 2018 adalah
bersumber dari SiLPA tahun 2017.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang
akan diterima kembali baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya, mencakup: pembentukan dana cadangan;
penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah;
pembayaran pokok utang; dan pembayaran pinjaman
daerah.
Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan selama Periode
Tahun Anggaran 2018 antara lain:
1) Pemerintah Daerah dapat melakukan percepatan
pembangunan (khususnya melalui peningkatan
pelayanan publik).
2) Adanya unsur keterlibatan dan peran serta
masyarakat dalam pembangunan daerah akan
menjadi daya dukung tersendiri bagi Pemerintah
Daerah.
3) Pemerintah Daerah memiliki independensi dalam
menentukan nilai obligasi yang akan diterbitkan,
tingkat bunga/kupon, jangka waktu, peruntukan, dan
lain-lain.
4) Peningkatan ekonomi daerah melalui penyediaan
layanan umum yang menunjang aktivitas
perekonomian.
5) Promosi kepada pihak luar melalui publikasi di pasar
modal akan mampu menarik investor menanamkan
modalnya yang dapat melebihi nilai penerbitan
Obligasi Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
42
2.4 INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA
APBD
Indikator pencapaian target kinerja APBD menyajikan
informasi untuk melihat perbandingan target (anggaran)
yang hendak dicapai dengan realisasinya yang
dilambangkan dengan angka persentase/indeks/rasio.
Indikator pencapaian target kinerja APBD menyajikan
informasi tentang pencapaian efektifitas dan efisiensi
program, serta kegiatan yang dilaksanakan. Kegunaan
indikator adalah sebagai salah satubahan evaluasi serta
dapat dijadikan bahan kebijakan untuk menyusun
perencanaan tahun berikutnya.
Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih daerah.
Target Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp33.264.593.878.621,00 dengan
realisasi sebesar Rp33.919.022.032.347,78 atau mencapai
101,97%. Capaian realisasi Pendapatan Tahun Anggaran
2018 lebih tinggi sebesar Rp1.755.064.386.743,40 dari
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp32.163.957.645.604,30
atau meningkat sebesar 5,46%.
Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2018 ini berasal dari
Pendapatan Asli Daerah yang ditargetkan sebesar
Rp18.817.250.109.020,00,00 dengan realisasi sebesar
Rp19.642.915.448.763,78 atau 104,39%. Sedangkan Dana
Perimbangan dianggarkan sebesar
Rp14.379.237.589.601,00 dengan realisasi sebesar
Rp14.208.000.403.584,00 atau 98,81%. Dan Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah dianggarkan sebesar
Rp68.106.180.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp68.106.180.000,00 atau sebesar 100,00%
Secara ringkas realisasi pendapatan dapat dilihat dalam
tabel berikut:
No. Pendapatan Daerah Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 18.817.250.109.020,00,00 19.642.915.448.763,78 104,39
2 Dana Perimbangan 14.379.237.589.601,00 14.208.000.403.584,00 98,81
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 68.106.180.000,00 68.106.180.000,00
100,00
Pendapatan Daerah Rp33.919.022.032.347,78
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
43
No. Pendapatan Daerah Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
JUMLAH 33.264.593.878.621,00
33.919.022.032.347,78 101,97
Belanja Daerah
Indikator pencapaian target kinerja Belanja APBD dapat
dicermati melalui optimalisasi capaian kinerja program.
Berdasarkan APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2018. Belanja Daerah dianggarkan sebesar
Rp35.669.850.990.459,61 dengan realisasi sebesar
Rp33.333.824.961.824,39 atau 93,45%.
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 berasal dari
Belanja Tidak Langsung yang dianggarkan sebesar
Rp27.153.904.782.418,61 dengan realisasi sebesar
Rp25.620.293.293.038,00 atau 94,35%. Sedangkan
Belanja Langsung Tahun Anggaran 2018 dianggarkan
sebesar Rp8.515.946.208.041,00 dengan realisasi
sebesar Rp7.713.531.668.786,39 atau 90,58%.
Rincian anggaran dan realisasi Belanja Langsung dijabarkan
dalam program sebagai berikut:
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
001.
Program Pendidikan Menengah 1.450.962.163.133,00 1.381.580.460.647,00 95,22
002.
Program Pendidikan Khusus dan
Pendidikan Layanan Khusus
60.999.000.000,00 46.749.434.035,00 76,64
003.
Program Pembinaan dan
Pengembangan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
47.317.360.000,00 44.008.148.664,00 93,01
004.
Program Penyelenggaraan Unsur
Manajemen dan Fungsi Manajemen
27.365.000.000,00 24.621.447.227,00 89,97
005.
Program Pembinaan Bahasa dan
Sastra
7.803.320.000,00 6.478.168.650,00 83,02
006.
Program Promosi Kesehatan 4.638.394.950,00 4.131.818.776,00 89,08
007.
Program Pengembangan
lingkungan sehat
1.242.675.000,00 1.178.230.160,00 94,81
008.
Program Pelayanan Kesehatan 380.207.143.733,00 299.594.304.967,00 78,80
Belanja Daerah Rp33.333.824.961.824,39
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
44
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
009.
Program Pengendalian Penyakit
Menular dan Tidak Menular
18.072.524.140,00 13.850.436.616,00 76,64
010.
Program Sumber Daya Kesehatan 416.888.844.672,00 261.475.865.841,00 62,72
011.
Program Manajeman Kesehatan 6.071.850.500,00 4.905.560.192,00 80,79
012.
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan
Jalan dan Jembatan
442.761.363.835,00 440.710.878.344,00 99,54
013.
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Kebinamargaan
4.613.800.000,00 4.611.696.740,00 99,95
014.
Sistem Informasi dan Data Base
Leger Jalan
1.436.419.600,00 1.388.907.140,00 96,69
015.
Program Pengembangan,
Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air lainnya
25.157.976.204,00 24.657.259.234,00 98,01
016.
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan lainnya
98.432.653.370,12 87.232.637.889,00 88,62
017.
Program Pengendalian Banjir dan
Kekeringan serta Pengamanan
Pantai
7.145.670.293,88 7.071.116.412,00 98,96
018.
Program Pembinaan Jasa
Konstruksi
102.129.914.959,00 91.876.886.742,00 89,96
019.
Program Pembangunan dan
Peningkatan Jalan dan Jembatan
754.101.867.910,00 736.885.355.317,00 97,72
020.
Program Penataan Ruang 444.914.742.000,00 359.926.251.274,00 80,90
021.
Program Pembinaan dan
Pengembangan Infrastruktur
Permukiman
63.094.100.852,00 48.135.964.327,00 76,29
022.
Program Pengembangan
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
85.242.437.396,00 75.879.400.644,00 89,02
023.
Program Pemeliharaan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat
7.194.648.000,00 6.939.006.285,00 96,45
024. Program Pendidikan Politik
Masyarakat 5.704.993.600,00 5.265.817.740,00 92,30
025.
Program Penanggulangan Bencana
Alam, Bencana Sosial dan
Perlindungan Masyarakat
5.463.350.000,00 5.394.989.706,00 98,75
026.
Program Peningkatan Kapasitas
Daerah Dalam Pengurangan Risiko
2.287.410.000,00 2.247.923.298,00 98,27
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
45
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
Bencana di Provinsi Jawa Barat dan
Kabupaten/Kota
028.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi
Sosial
19.447.707.210,00 18.875.922.467,00 97,06
029.
Program Pemberdayaan Sosial 5.349.983.540,00 5.298.115.590,00 99,03
030.
Program Perlindungan dan Jaminan
Sosial
24.834.993.080,00 23.896.940.496,00 96,22
031.
Program Pengembangan dan
pendayagunaan Potensi dan
Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS).
2.148.039.900,00 2.103.267.625,00 97,92
032.
Program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja
9.350.552.000,00 9.192.379.300,00 98,31
033.
Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
8.022.594.000,00 7.928.261.800,00 98,82
034.
Program Peningkatan Kesempatan
Kerja
6.564.949.500,00 6.335.884.800,00 96,51
035.
Program Peningkatan Peran Serta
dan Kesetaraan Gender Dalam
Pembangunan
1.240.650.000,00 1.226.950.300,00 98,90
036.
Program Peningkatan Kualitas
Hidup dan Perlindungan Perempuan
dan Anak
11.649.220.000,00 10.819.293.591,00 92,88
037.
Program Peningkatan Ketahanan
Pangan
9.757.140.515,00 9.233.368.617,00 94,63
038.
Program Pengadaan, Penataan dan
Pengendalian Administrasi tanah
4.113.411.500,00 4.037.275.119,00 98,15
039.
Program Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup
21.908.112.040,00 20.973.324.551,00 95,73
040.
Program Pengelolaan Kawasan
Lindung
23.762.880.000,00 20.886.077.175,00 87,89
041.
Program Penataan Hutan dan
Konservasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
2.013.400.000,00 1.991.263.435,00 98,90
042.
Program Mitigasi dan Adaptasi
Perubahan Iklim
524.000.000,00 495.344.226,00 94,53
043. Program Penataan Administrasi
Kependudukan 5.641.830.280,00 5.562.120.431,00 98,59
044.
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan dan Partisipasi
Masyarakat
10.907.500.000,00 10.036.079.809,00 92,01
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
46
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
045.
Program Pemantapan
Pemerintahan dan Pembangunan
Desa
2.295.445.000,00 1.739.181.803,00 75,77
046.
Program Peningkatan Infrastruktur
Perdesaan
2.717.165.000,00 2.201.854.130,00 81,03
047.
Program peningkatan dan
pembinaan peran serta masyarakat
dalam pembangunan
3.078.850.000,00 2.768.085.250,00 89,91
048.
Program Ketahanan Keluarga dan
Kesejahteraan Keluarga
11.698.172.000,00 10.875.649.090,00 92,97
049.
Program Pelayanan Keluarga
Berencana
645.320.000,00 639.773.500,00 99,14
051.
Program Pembangunan Prasarana
dan Fasilitas Perhubungan
118.954.310.555,00 75.644.949.653,00 63,59
052.
Program Peningkatan Pelayanan
Angkutan
4.831.020.000,00 4.408.597.707,00 91,26
053.
Program Pengendalian dan
Pengamanan Lalu Lintas
7.469.648.800,00 6.437.452.249,00 86,18
054.
Program Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
(LLAJ)
19.212.093.420,00 18.776.535.193,00 97,73
055.
Program Pengembangan
Komunikasi, Informasi, Media
Massa dan Pemanfaatan Teknologi
Informasi
57.341.935.230,00 53.434.975.481,00 93,19
056.
Program Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
2.325.255.000,00 2.274.268.236,00 97,81
057.
Prog Pengembangan
Kewirausahaan dan Keunggulan
UKMKompetitif Usaha Kecil
Menengah
19.176.600.000,00 17.815.771.270,00 92,90
058.
Program penciptaan iklim Usaha
Kecil Menengah yang kondusif
179.550.000,00 179.540.000,00 99,99
059.
Program Peningkatan Kualitas
Kelembagaan Koperasi
4.698.894.000,00 4.677.911.400,00 99,55
060.
Program Pembinaan dan
Pengembangan BUMD dan
Lembaga Keuangan Non
Perbankan
867.850.000,00 824.927.775,00 95,05
061.
Program Peningkatan Investasi
Daerah
6.185.776.000,00 5.704.319.132,00 92,22
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
47
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
062.
Program Peningkatan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
4.664.170.000,00 4.473.704.698,00 95,92
063.
Program Peningkatan dan
Pembinaan Kepemudaan dan
Kepramukaan
8.623.829.700,00 7.828.723.424,00 90,78
064.
Program Pembinaan,
Pemasyarakatan dan
Pengembangan Olah Raga
73.621.814.789,00 69.274.993.053,39 94,10
065.
Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah
6.700.244.250,00 6.456.497.958,00 96,36
066.
Program Penyelenggaraan
Persandian daerah
648.000.000,00 640.939.175,00 98,91
067.
Program Pengembangan Nilai
Budaya
6.602.835.000,00 6.067.019.689,00 91,89
068.
Program Pengelolaan Kekayaan
dan Keragaman Budaya
4.418.300.000,00 4.253.148.500,00 96,26
069.
Program Pengembangan Budaya
Baca dan Pembinaan Perpustakaan
5.627.399.050,00 5.552.886.373,00 98,68
070.
Program Pengembangan Kearsipan 3.246.980.500,00 3.089.167.153,00 95,14
071.
Program Pengembangan Budidaya
Perikanan
5.144.678.500,00 5.056.692.435,00 98,29
072.
Program Pengembangan Perikanan
Tangkap
4.434.860.000,00 4.332.768.959,00 97,70
074.
Program Pemasaran, Pengolahan
dan Peningkatan Mutu Hasil
Kelautan dan Perikanan
3.258.545.000,00 3.193.631.725,00 98,01
075.
Program Pengawasan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan
3.721.785.000,00 3.707.518.278,00 99,62
076.
Program Pengelolaan dan
Pelestarian Sumber Daya Kelautan
dan Perikanan
18.401.524.540,00 17.913.365.466,00 97,35
077.
Program Pengembangan Destinasi
Pariwisata
4.862.300.000,00 4.611.492.601,00 94,84
078.
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
6.939.650.000,00 6.914.585.927,00 99,64
079.
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
34.494.429.000,00 34.167.651.199,00 99,05
080.
Program Permberdayaan Sumber
Daya Pertanian/Perkebunan
34.356.453.123,00 34.051.188.791,00 99,11
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
48
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
081.
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Tanaman
16.994.393.000,00 16.783.656.559,00 98,76
082.
Program Pemasaran dan
Pengolahan Hasil
Pertanian/Perkebunan
5.406.375.000,00 5.315.048.273,00 98,31
083.
Program Peningkatan Produksi
Hasil Peternakan
27.767.625.800,00 27.037.086.963,00 97,37
084.
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Ternak
2.197.346.916,00 2.134.368.581,00 97,13
085.
Program peningkatan pemasaran
Hasil Produksi Peternakan
1.264.750.000,00 1.207.935.106,00 95,51
086.
Program Pemanfaatan Potensi
Sumber Daya Hutan
8.734.500.000,00 3.965.980.907,00 45,41
087.
Program Penyuluhan dan
Pemberdayaan masyarakat di
Bidang Kehutanan
7.122.655.848,00 6.930.638.850,00 97,30
088.
Program Pembinaan,
Pengembangan Sumber Daya
Mineral, Geologi dan Air Tanah
8.920.229.975,00 7.962.342.023,00 89,26
089.
Program Pembinaan
pengembangan ketenagalistrikan
dan pemanfaatan energi
25.597.655.347,00 20.521.730.776,00 80,17
090.
Program Perdagangan Dalam
Negeri
3.654.260.000,00 3.484.864.541,00 95,36
091.
Program Pemberdayaan Konsumen
dan Pengawasan Barang beredar
dan jasa
4.263.115.000,00 4.148.314.215,00 97,31
092.
Program Pengembangan
Perdagangan Luar Negeri
2.250.000.000,00 2.221.388.591,00 98,73
093.
Program Pengembangan Industri 6.589.323.000,00 6.481.768.235,00 98,37
094.
Program Penataan Struktur Industri 457.185.300,00 419.935.000,00 91,85
095.
Program Peningkatan Kemampuan
Teknologi Industri
3.796.433.100,00 3.661.150.490,00 96,44
096.
Program Pengembangan
Transmigrasi
1.646.919.000,00 1.628.490.978,00 98,88
097.
Program Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan Sistem
Administrasi Daerah
14.802.421.561,00 13.425.470.937,00 90,70
098.
Program Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi
75.231.507.952,00 71.536.316.744,00 95,09
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
49
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi
Rp %
Pembangunan Daerah
099.
Program Kerjasama Pembangunan 11.946.420.000,00 11.679.591.447,00 97,77
100.
Program Pengelolaan Keuangan
dan Kekayaan Daerah
59.090.493.370,00 50.353.187.034,00 85,21
101.
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
17.298.152.506,00 15.514.057.514,00 89,69
102.
Program Pengembangan
Kompetensi Aparatur
41.091.926.800,00 32.347.558.105,00 78,72
103.
Program Peningkatan
Kesejahteraan Sumber Daya
Aparatur
72.376.569.680,00 63.220.295.083,00 87,35
104.
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
1.653.495.000,00 1.633.902.975,00 98,82
105.
Program Penelitian, Pengembangan
dan Penerapan IPTEK
4.249.880.400,00 3.908.452.234,00 91,97
106.
Program Peningkatan Kapasitas
Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah
113.422.179.161,00 106.065.400.891,00 93,51
107.
Program Pembinaan dan
Pengawasan
24.323.642.700,00 24.014.864.770,00 98,73
108.
Program Penataan Peraturan
Perundang-undangan, Kesadaran
Hukum dan HAM
11.008.738.500,00 10.278.963.700,00 93,37
109.
Program Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Aparatur
446.660.746.288,00 414.276.416.587,00 92,75
110.
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
784.044.933.121,00 725.385.500.963,00 92,52
111.
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
496.307.172.198,00 443.561.487.076,00 89,37
112.
Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS)
1.085.842.890.348,00 1.036.855.544.166,00 95,49
JUMLAH 8.515.946.208.041,00
7.713.531.668.786,39 90,58
1) Program Pendidikan Menengah
Program Pendidikan Menengah memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp1.450.962.163.133,00 dan
realisasi anggaran sebesar Rp1.381.580.460.647,00
atau 95,22%. Outcome dari program ini diantaranya
kegiatan adalah meningkatnya layanan pendidikan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
50
menengah atas dalam rangka penguatan pendidikan
karakter, meningkatnya prestasi siswa bidang
pembelajaran sains untuk kegiatan tingkat nasional.
2) Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Layanan Khusus
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan
Khusus memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp60.999.000.000,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp46.749.434.035,00 atau 76,64%. Outcome dari
program ini diantaranya adalah 1. Meningkatnya
potensi, prestasi, dan kemandirian siswa berkebutuhan
khusus untuk dipublikasikan ke masyarakat; 2.
Meningkatnya motivasi, profesionalisme, dan daya
inovasi siswa Sekolah Luar Biasa untuk menciptakan
produk yang bermanfaat bagi masyarakat; 3.
Meningkatnya inovasi dan kreativitas pengelola Sekolah
Luar Biasa di bidang kewirausahaan; 4. Meningkatnya
kemampuan pengelola Sekolah Luar Biasa dalam aspek
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program
penyelenggaraan.
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan
Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
dan Tenaga Kependidikan memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp47.317.360.000,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp44.008.148.664,00 atau 93,01%.
Outcome dari program ini diantaranya meningkatnya
pelayanan tunjangan profesi dan kesejahteraan pegawai
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, meningkatnya
pelaksanaan seleksi Pendidik dan tenaga kependidikan
di Jawa Barat, meningkatnya kinerja GTK di Jawa Barat.
4) Program Penyelenggaraan Unsur Manajemen dan
Fungsi Manajemen
Program Penyelenggaraan Unsur Manajemen dan
Fungsi Manajemen memiliki total alokasi anggaran
sebesar Rp27.365.000.000,00 dan realisasi anggaran
sebesar Rp24.621.447.227,00 atau 89,97%. Outcome
dari program ini diantaranya meningkatnya
penyelengaraan Forum Perangkat Daerah (PD)
Pendidikan, meningkatnya kualitas dan kuantitas
dokumen perencanaan pembangunan pendidikan di
Jawa Barat.
5) Program Pembinaan Bahasa dan Sastra
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
51
Program Pembinaan Bahasa dan Sastra memiliki total
alokasi anggaran sebesar Rp7.803.320.000,00 dan
realisasi anggaran sebesar Rp6.478.168.650,00 atau
83,02%. Outcome dari program ini diantaranya
meningkatnya angka partisipasi masyarakat dalam
pendidikan dan kesenian di Jawa Barat.
6) Program Promosi Kesehatan
Program Promosi Kesehatan memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp4.638.394.950,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp4.131.818.776,00 atau 89,08 %.
Outcome program ini diantaranya terlaksannya
peningkatan PHBS dan pembinaan Promkes,
Meningkatnya terlaksannya peningkatan Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan, terlaksannya Penguatan
kelembagaan Tim Pembina dan Forum Kabupaten dan
Kota Sehat di Jawa Barat.
7) Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program Pengembangan Lingkungan sehat memiliki
total alokasi anggaran sebesar Rp1.242.675.000,00
dan realisasi anggaran sebesar Rp1.178.230.160,00
atau 94,81%. Outcome program ini diantaranya
terlaksananya Penguatan STBM Dalam Pelaksanaan
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi,
terlaksananya Pengawasan Penyehatan Lingkungan
TTU/TPM dan Penyelenggaraaan Ibadah Haji Tahun
2018 Bidang Kesehatan Lingkungan.
8) Program Pelayanan Kesehatan
Program Pelayanan Kesehatan memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp380.207.143.733,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp 299.594.304.967,00,00 atau
78,80%. Outcome program ini diantaranya
terlaksananya pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin Jawa Barat yang belum terjamin oleh BPJS di
RSUD Al Ihsan, terlaksananya Pelayanan Kesehatan
Kerja Yang Prima dan Komprehensif, terlaksananya
Pelayanan Kesehatan Kerja bagi Aparatur Pemda
Provinsi, terlaksananya Pemasaran Pelayanan
Kesehatan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat melalui
berbagai media.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
52
9) Program Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp18.072.524.140,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp13.850.436.616,00 atau 76,64 %. Outcome program
ini diantaranya Meningkatnya pengetahuan petugas
pengelola program Zoonosis di Kab/Kota tentang
surveilans Zoonosis, menurunya Angka Kesakitan
DBD< 48/100.000 Penduduk; Angka Kematian DBD <
1%, menurunya angka penderita HIV AIDS, tercapainya
indikator P2TB : CDR ; pencapaian indikator P2TB :
TSR.
10) Program Sumber Daya Kesehatan
Program Sumber Daya Kesehatan memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp416.888.844.672,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp261.475.865.841,00 atau 62,72%.
Outcome program ini diantaranya meningkatnya sarana
prasarana kesehatan sesuai standar, meningkatnya
promosi kesehatan di RS Paru, meningkatnya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
11) Program Manajemen Kesehatan
Program Manajemen Kesehatan memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp6.071.850.500,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp4.905.560.192,00 atau 80,79%.
Outcome program ini diantaranya meningkatnya
manajemen kesehatan sesuai standar, meningkatnya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
12) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan
memiliki total alokasi anggaran Rp442.761.363.835,00
dengan realisasi anggaran Rp440.710.878.344,00 atau
99,54% Outcome Program diantaranya kembalinya nilai
struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur
rencana, terpertahankannya nilai struktur jalan dan
jembatan sesuai umur rencana.
13) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan memiliki total alokasi anggaran
Rp4.613.800.000,00 dengan realisasi anggaran
Rp4.611.696.740,00 atau 99,95%. Outcome Program ini
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
53
diantaranya meningkatnya produktifitas dan kualitas
penanganan jalan, terkendalinya kondisi jalan.
14) Sistem Informasi dan Data Base Leger Jalan
Sistem Informasi dan Data Base Leger Jalan memiliki
total alokasi anggaran Rp1.436.419.600,00 dengan
realisasi anggaran Rp1.388.907.140,00 atau 96,69%
Outcome Program adalah terkendalinya kondisi jalan
secara digital.
15) Program Pengembangan, Pengelolaan dan
Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air
lainnya
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi
Sungai, Danau dan Sumber Daya Air lainnya memiliki
total alokasi anggaran Rp25.157.976.204,00 dengan
realisasi anggaran Rp24.657.259.234,00, atau 98,01%.
Outcome Program ini diantaranya terwujudnya
perencanaan teknis untuk kajian penanganan banjir
kawasan pangandaran, PPASR Legok Nangka, Kajian
Muara Sungai Cisaar Kab. Sukabumi, meningkatnya
kondisi jaringan irigasi sesuai dengan umur rencana
pada wilayah sungai citanduy, wilayah sungai citarum,
peningkatan pengelolaan manajemen DAS WS.Citarum,
DAS WS.Citanduy.
16) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya memiliki
total alokasi anggaran Rp98.432.653.370,12 dengan
realisasi anggaran Rp87.232.637.889,00 atau 88,62%.
Outcome Program ini diantarnya meningkatnya kondisi
jaringan irigasi sesuai dengan umur rencana pada
WS.Citanduy, WS.Citarum, WS. Ciwulan-Cilaki,
Rehabilitasi Jaringan Irigasi, perencanaan irigasi baru.
17) Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta
Pengamanan Pantai
Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta
Pengamanan Pantai memiliki total anggaran sebesar
Rp7.145.670.293,88 dengan realisasi anggaran
Rp7.071.116.412,00 atau 98,96 %. Outcome Program
ini diantaranya menjaga kelestarian fungsi sungai
sebagai akibat degradasi dan agradasi, peningkatan
antisipasi bencana banjir dan kekeringan yang menimpa
infrastruktur SDA dan irigasi, peningkatan antisipasi
bencana banjir dan kekeringan di Jawa Barat.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
54
18) Program Pembinaan Jasa Konstruksi
Program Pembinaan Jasa Konstruksi memiliki total
anggaran sebesar Rp102.129.914.959,00 dengan
realisasi anggaran Rp91.876.886.742,00 atau 89,96 %.
Outcome program diantaranya meningkatnya kinerja
penyelenggaraan Jasa Konstruksi di Jawa Barat,
meningkatnya kemudahan dalam mendapatkan
informasi terkait jasa konstruksi, meningkatnya
pengetahuan dan kemampuan terhadap pemahaman
Norma/Standar NSPK.
19) Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan
Jembatan
Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan
Jembatan memiliki total anggaran sebesar
Rp754.101.867.910,00 dengan realisasi anggaran
Rp736.885.355.317,00 atau sebesar 97,72%. Outcome
program diantanya tercapainya kualitas pekerjaan
sesuai yang diharapkan, meningkatnya nilai struktur
jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana,
meningkatnya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai
dengan umur rencana dan terciptanya jaringan jalan
yang dapat menyediakan kapasitas yang sesuai dengan
kebutuhan serta mempunyai nilai struktur yang baik.
20) Program Penataan Ruang
Program Penataan Ruang memiliki total alokasi
anggaran Rp444.914.742.000,00 dengan realisasi
anggaran Rp359.926.251.274,00, atau 80,90%.
Outcome Program diantarnya Terkendalinya
pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu, tepat mutu
dan tepat sasaran untuk sarana ibadah, terwujudnya
sinergitas dan koordinasi penataan ruang Provinsi Jawa
Barat sebagai upaya penyelenggaraan penataan ruang
yang lebih intensif, mengetahui hasil dari pengawasan
dan pengendalian pemanfaatan ruang di Jawa Barat.
21) Program Pembinaan dan Pengembangan
Infrastruktur Permukiman
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur
Permukiman memiliki total alokasi anggaran
Rp63.094.100.852,00 dengan realisasi anggaran
Rp48.135.964.327,00, atau 76,29%. Outcome Program
diantanya meningkatnya cakupan pelayanan air minum,
meningkatnya cakupan pelayanan air.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
55
22) Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman
Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman memiliki total alokasi anggaran
Rp85.242.437.396,00 dengan realisasi anggaran
sebesar Rp75.879.400.644,00 atau 89,02% Outcome
program ini diantaranya tersedianya pedoman
perumahan bagi masyarakat di Jawa Barat, tersedianya
informasi terkait penyelenggaraan perumahan di Jawa
Barat, tersedianya lahan yang siap dibangun rusunawa.
23) Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat memiliki total anggaran
sebesar Rp7.194.648.000,00 realisasi sebesar
Rp6.939.006.285,00 atau 96,45%. Outcome program
diantanya Meningkatnya pengamanan aset dan objek
vital milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat,
Meningkatnya Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
Jawa Barat.
24) Program Pendidikan Politik Masyarakat
Program Pendidikan Politik Masyarakat memiliki total
anggaran sebesar Rp5.704.993.600,00 realisasi
sebesar Rp5.265.817.740,00 atau 92,30%. Outcome
program diantanya Terselenggaranya pemerintahan
Provinsi dan Kabupaten Kota sesuai aturan
Perundangundangan dan Wakil Kepala,
Terselenggaranya tugas pokok di DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota dengan baik dan tertib serta
terwujudnya kelancaran pemberian ijin ke LN dengan
alasan penting bagi pejabat negara dan anggota DPRD,
Terwujudnya koordinasi terkait dukungan tahapan
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di
Provinsi Jawa Barat.
25) Program Penanggulangan Bencana Alam, Bencana
Sosial Dan Perlindungan Masyarakat
Program Penanggulangan Bencana Alam, Bencana
Sosial dan Perlindungan Masyarakat memiliki total
alokasi anggaran sebesar Rp5.463.350.000,00 dan
realisasi anggaran sebesar Rp5.394.989.706,00 atau
98,75%. Outcome program diantanya Terkerahnya
Anggota Linmas dalam Pemilukada Serentak (DPSD) di
Jawa Barat, Terlaksananya pengkajian secara cepat
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
56
dan tepat dlm menentukan kebutuhan dan tindakan
yang tepat dalam penanggulangan bencana;
Meningkatnya penanggulangan bencana dan
perlindungan masyarakat.
26) Program Peningkatan Kapasitas Daerah Dalam
Pengurangan Risiko Bencana di Provinsi Jawa Barat
dan Kabupaten/Kota
Program Peningkatan Kapasitas Daerah Dalam
Pengurangan Risiko Bencana di Provinsi Jawa Barat
dan Kabupaten/Kota memiliki total alokasi anggaran
sebesar Rp2.287.410.000,00 dan realisasi anggaran
sebesar Rp2.247.923.298,00 atau 98,27%. Outcome
program diantanya Terkoordinasi dan terpantaunya
kerusakan dan kerugian pasca bencana serta
terverifikasinya usulan permohonan bantuan;
Terciptanya data dan laporan mengenai permohonan
bantuan pemulihan rehab dan rekons,
Terselenggaranya sistem manajemen logistik dan
peralatan yang tepat waktu, tepat tempat, tepat jumlah,
tepat kualitas, tepat kebutuhan dan tepat sasaran di
Jawa Barat.
28) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Program Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp19.447.707.210,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp18.875.922.467,00 atau 97,06%. Outcome program
adalah meningkatnya Pelayanan, Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Sosial terhadap PMKS.
29) Program Pemberdayaan Sosial
Program Pemberdayaan Sosial memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp5.349.983.540,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp5.298.115.590,00 atau 99,03%.
Outcome program adalah meningkatnya Pelayanan,
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Sosial terhadap
PMKS, meningkatnya Pemberdayaan dan
Pengembangan terhadap PSKS untuk kesejahteraan
sosial.
30) Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Program Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp24.834.993.080,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp23.896.940.496,00 atau 96,22%. Outcome program
adalah meningkatnya Pelayanan, Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Sosial terhadap PMKS.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
57
31) Program Pengembangan dan pendayagunaan
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Program Pengembangan dan pendayagunaan Potensi
dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) memiliki total
alokasi anggaran sebesar Rp2.148.039.900,00 dan
realisasi anggaran sebesar Rp2.103.267.625,00 atau
97,92%. Outcome program diantanya meningkatnya
Pemberdayaan dan Pengembangan terhadap PSKS
untuk kesejahteraan sosial, Terapresiasinya Para
Pelaku Pembangunan di Jawa Barat yang memiliki
Prestasi sesuai dengan profoseinya, serta kepedulian
terhadap Pembangunan di Wilayahnya masing-masing.
32) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Tenaga Kerja memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp9.350.552.000,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp9.192.379.300,00 atau 98,31% outcome program ini
diantanya terlaksananya pemagangan dalam dan luar
negeri, terakreditasinya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK),
meningkatnya kelompok rintisan kerja mandiri berdaya
saing.
33) Program Perlindungan dan Pengembangan
Lembaga Ketenagakerjaan
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan memiliki total alokasi anggaran
sebesar Rp8.022.594.000,00 dan realisasi sebesar
Rp7.928.261.800,00 atau 98,82%. Outcome program
diantanya terlaksananya penerapan sistem pengupahan
di Jawa Barat, tercapainya pembinaan dan
pembentukan LKS Bipartit di perusahaan di
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, tercapainya
koordinasi dan komunikasi anggota LKS Tripartit
provinsi dan kabupaten/kota.
34) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja memiliki total
alokasi anggaran sebesar Rp6.564.949.500,00 dan
realisasi anggaran sebesar Rp6.335.884.800,00 atau
96,51% Outcome program ini diantanya terserapnya
tenaga kerja, meningkatnya kapasitas satuan tugas
pelayanan TKI Terpadu, tersusunnya dokumen/laporan
hasil Monitoring, Evaluasi dan Koordinasi pelaksanaan
Pelayanan TKI asal Jawa Barat.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
58
35) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender Dalam Pembangunan
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan
Gender Dalam Pembangunan memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp1.240.650.000,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp1.226.950.300,00 atau 98,90%.
Outcome program diantanya Terinformasikannya Sistem
Informasi Gender dan Anak (SIGA) di 27 Kabupaten/
kota; Meningkatnya Upaya Pemberdayaan Perempuan;
Menigkatnya penguatan; kelembagaan PUG;
Meningkatnya peranan perempuan; di bidang politik,
Meingkatnya pembangunan menuju kesetaraan dan
Keadilan Gender; meningkatnya upaya pemberdayaan
Perempuan; menigkatnya penguatan; kelembagaan
PUG; meningkatnya peranan perempuandi bidang
politik.
36) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan
Perlindungan Perempuan dan Anak
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan
Perempuan dan Anak memiliki alokasi anggaran
sebesar Rp11.649.220.000,00 dan realisasi anggaran
Rp10.819.293.591,00 atau 92,88%. Outcome program
diantanya Menurunnya jumlah keluarga Pra Sejahtera di
Jawa Barat, Tercapainya penerimaan honorarium SDM
pengelola dan tenaga ahli, terfasilitasinya sarpras
kanbtor, shelter, dan kegiatan divisi, terpeliharaya
sarpras kantor, terlaksananya Rapat Kerja P2TP2A Prov
Jabar, terlaksananya rapat internal P2TP2A Provinsi
Jabar, serta tercapainya perjalanan dinas dalam rangka
penanganan dan pemberdayaan perempuan dan anak.
37) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program Peningkatan Ketahanan Pangan memiliki
alokasi sebesar Rp9.757.140.515,00 dan realisasi
anggaran Rp9.233.368.617,00 atau 94,63%. Outcome
dari program ini yaitu meningkatnya cadangan pangan
pemerintah, meningkatnya ketersediaan informasi,
harga dan akses pangan, menurunnya konsumsi beras
per kapita, meningkatnya pengawasan dan pembinaan
keamanan pangan dan meningkatnya penanganan
daerah rawan pangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
59
38) Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian
Administrasi Pertanahan
Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian
Administrasi Pertanahan memiliki alokasi anggaran
sebesar Rp4.113.411.500,00 realisasi anggaran
sebesar Rp4.037.275.119,00 atau 98,15%. Outcome
program diantanya terlaksananya tupoksi bidang
pertanahan sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, tersedianya naskah akademis
raperda penyelenggaraan pertanahan di Jawa Barat.
39) Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup memiliki total anggaran sebesar
Rp21.908.112.040,00 realisasi sebesar
Rp20.973.324.551,00 atau 95,73%. Outcome program
diantanya tersedianya informasi mengenai kondisi dan
kinerja pengelolaan lingkungan hidup Provinsi Jawa
Barat, meningkatnya kapasitas kinerja aparatur terkait
KLHS, meningkatnya kualitas KLHS lingkup provinsi dan
kabupaten/kota.
40) Program Pengelolaan Kawasan Lindung
Program Pengelolaan Kawasan Lindung memiliki total
anggaran sebesar Rp23.762.880.000,00 dan realisasi
anggaran Rp20.886.077.175,00 atau 87,89%. Outcome
program diantanya tersedianya bahan dan rencana
kerja Forum DAS Jawa Barat, tersedianya bahan
kebijakan teknis kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan,
tersedianya bahan pelaksanaan rehabilitasi.
41) Program Penataan Hutan dan Konservasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Program Penataan Hutan dan Konservasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup memiliki total anggaran
sebesar Rp2.013.400.000,00 dan realisasi anggaran
Rp1.991.263.435,00 atau 98,90%. Outcome program
diantaranya jumlah rekomendasi kawasan hutan yang
siap di tata batas, menurunnya gangguan kawasan
hutan, meningkatnya jumlah tumbuhan dan satwa liar,
jumlah pelaku pengamanan hutan yang dibina.
42) Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim memiliki
total anggaran sebesar Rp524.000.000,00 dan realisasi
anggaran Rp495.344.226,00 atau 94,53%. Outcome
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
60
program diantaranya tersedianya data dan informasi
penurunan emisi GRK di Jawa Barat, meningkatnya
kinerja pengelolaan lingkungan di Jawa Barat,
tersedianya dokumen PEP RAD GRK.
43) Program Penataan Administrasi Kependudukan
Program Penataan Administrasi Kependudukan Iklim
dengan total anggaran sebesar Rp5.641.830.280,00
dan realisasi anggaran Rp5.562.120.431,00 atau
98,59%. Outcome program diantanya Penyelesaian
Masalah PIAK & Pemanfaatan Data, Bimbingan Teknis
untuk, Admin Database, Admin Aplikasi SIAK,
Perangkat Keras & Jaringan Komunikasi Data, Laporan
studi komparasi, Peningkatan Cakupan Akte Kelahiran
0-18 Tahun di Jawa Barat sebesar 90%.
44) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan
Partisipasi Masyarakat
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan
Partisipasi Masyarakat memiliki total alokasi anggaran
sebesar Rp10.907.500.000,00 dan realisasi anggaran
sebesar Rp10.036.079.809,00 atau 92,51%. Outcome
program diantaranya Meningkatnya Kinerja Lembaga
Kemasyarakatan di Desa sebesar 70%, Meningkatnya
Kinerja PKP sebanyak 653 orang, Meningkatnya
Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Citarum Bestari,
Pencegahan Kekerasan terhadap perempuan dan anak
serta BBGRM, TMMD dan BSMSS di 27 kab/kota.
45) Program Pemantapan Pemerintahan dan
Pembangunan Desa
Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan
Desa memiliki total anggaran sebesar
Rp2.295.445.000,00 realisasi sebesar
Rp1.739.181.803,00 atau 75,55 %. Outcome program
adalah Rumusan bahan kebijakan dan program sesuai
tingkat perkembangan Desa/Kelurahan di 5312 desa.
46) Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan
Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan memiliki
total anggaran sebesar Rp2.717.165.000,00 realisasi
sebesar Rp2.201.854.130,00 atau 81,03%. Outcome
program diantaranya Tersedianya Model-Model/
Rencana Strategis Untuk Meningkatkan Potensi Desa,
Tersedianya Posyantek Berprestasi, Inovasi Teknologi
Tepat Guna Dan Teknologi Tepat Guna Unggulan,
Terselenggaranya Gelar Teknologi Tepat Guna Tk.
Provinsi Dan Tk. Nasional, Monitoring Pemanfaatan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
61
Outcome adalah Meningkatnya kemampuan Pemerintah
Desa menggali sumber pendapatan desa.
47) Program peningkatan dan pembinaan peran serta
masyarakat dalam pembangunan
Program peningkatan dan pembinaan peran serta
masyarakat dalam pembangunan memiliki total
anggaran sebesar Rp3.078.850.000,00 realisasi
sebesar Rp2.768.085.250,00 atau 89,91%. Outcome
program dianranya Meningkatnya kinerja 10 Program
Pokok PKK di 27 kab/kota, meningkatnya Apresiasi
kepada Wirausaha Muda, Organisasi Kepemudaan dan
Pramuka di Jawa Barat.
48) Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan
Keluarga
Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan
Keluarga memiliki total anggaran sebesar
Rp11.698.172.000,00 realisasi sebesar
Rp10.875.649.090,00 atau 92,97%. Outcome dari
program tersebut diantaranya meningkatnya
emberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana.
49) Program Pelayanan Keluarga Berencana
Program Pelayanan Keluarga Berencana memiliki
alokasi anggaran sebesar Rp645.320.000,00 dan
realisasi anggaran Rp639.773.500,00 atau 99,14%.
Outcome dari program tersebut adalah Terlaksananya
bhakti sosial pelayanan KB, Terlaksananya paguyuban
KB Pria, Terlaksananya kesatuan gerak PKK KB dan
Kesehatan.
51) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan memiliki alokasi anggaran sebesar
Rp118.954.310.555,00 dan realisasi anggaran
Rp75.644.949.653,00 atau 63,59%. Outcome program
adalah meningkatnya kesesuaian besaran organisasi
dengan beban kerja; meningkatnya perolehan nilai hasil
evaluasi penerapan SAKIP; terwujudnya penegasan
batas daerah dan kode wilayah; terselenggaranya
pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh
tingkatan pemerintahan daerah; dan terwujudnya kinerja
pelayanan pemerintah sesuai harapan masyarakat.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
62
52) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan memiliki
total alokasi anggaran Rp4.831.020.000,00 dengan
realisasi anggaran Rp4.408.597.707,00 atau 91,26%.
Outcome program diantaranya peningkatan ketertiban,
keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan
angkutan darat di Provinsi Jawa Barat, meningkatnya
jumlah angkutan penumpang umum AKDP di Jawa
Barat, meningkatnya keselamatan dan kelancaran lalu
lintas di Jawa Barat, terlaksananya ketertiban,
keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan
angkutan darat di Provinsi Jawa Barat.
53) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
memiliki total alokasi anggaran Rp7.469.648.800,00
dengan realisasi anggaran Rp6.437.452.249,00, atau
86,18%. Outcome Program adalah kelancaran,
ketertiban dan keselamatan Penyelenggaraan Angkutan
Lebaran, Natal dan Tahun baru, terlaksananya
pengawasan, pengendalian Kendaraan angkutan
barang dan penumpang umum serta terselenggaranya
transportasi yang lancar, aman dan selamat.
54) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) memiliki
total alokasi anggaran Rp19.212.093.420,00 dengan
realisasi anggaran Rp18.776.535.193,00 atau 97,73%.
Outcome program adalah terciptanya keselamatan dan
kelancaran lalu lintas, .
55) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi,
Media Massa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media
Massa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi memiliki
total alokasi anggaran Rp57.341.935.230,00 dengan
realisasi anggaran Rp53.434.975.481,00 atau 93,13%.
Outcome Program diantaranya tersusunnya kebijakan
berbasis data yang akurat, terpublikasinya himbauan
terkait pengelolaan SDA, meningkatnya Verifikasi dan
Validasi Data PBIJK, PMKS dan PSKS.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
63
56) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki total
anggaran sebesar Rp2.325.255.000,00 realisasi
sebesar Rp2.274.268.236,00 atau 97,81%. Outcome
program ini diantanya Peningkatan pemasaran produk
KUKM, Peningkatan akses pemasaran, Peningkatan
pemasaran produk, Sinergitas pelaksanaan KUR di
Jawa Barat.
57) Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Program Pengembangan Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah memiliki
total anggaran sebesar Rp19.176.600.000,00 dengan
realisasi anggaran Rp17.815.771.270,00 atau 92,90%.
Outcome program ini diantaranya Promosi Produk
Wirausaha Baru.
58) Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah
yang kondusif
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang
kondusif memiliki alokasi anggaran sebesar
Rp179.550.000,00 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp179.540.000,00 atau 99,99%. Outcome Program
adalah adanya Peningkatan kualitas kelembagaan
Koperasi.
59) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
memiliki alokasi anggaran sebesar Rp4.698.894.000,00
dan realisasi anggaran sebesar Rp4.677.911.400,00
atau 99,55%. Outcome program adalah Peningkatan
Kualitas Kelembagaan Koperasi.
60) Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan
Lembaga Keuangan Non Perbankan
Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan
Lembaga Keuangan Non Perbankan memiliki anggaran
sebesar Rp867.850.000,00 dan realisasi anggaran
Rp824.927.775,00 atau 95,05%. Outcome Program
adalah Peningkatan PAD Jawa Barat.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
64
61) Program Peningkatan Investasi Daerah
Program Peningkatan Investasi Daerah memiliki alokasi
anggaran sebesar Rp6.185.776.000,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp5.704.319.132,00 atau 92,22%.
Outcome program adalah Peningkatan PAD Jawa Barat,
Meningkatnya Iklim Investasi.
62) Program Peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Program Peningkatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
memiliki anggaran sebesar Rp4.664.170.000,00 dan
realisasi anggaran Rp4.473.704.698,00 atau 95,92%.
Outcome program adalah Indeks Kepuasan Masyarakat.
63) Program Peningkatan dan Pembinaan Kepemudaan
dan Kepramukaan
Program Peningkatan dan Pembinaan Kepemudaan
dan Kepramukaan memiliki anggaran sebesar
Rp8.623.829.700,00 dan realisasi anggaran
Rp7.828.723.424,00 atau 90,78%. Outcome Program
adalah meningkatnya sarana dan prasarana
Kepemudaan sesuai standar, meningkatnya pembinaan
kepemudaan.
64) Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan
Pengembangan Olah Raga
Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan
Pengembangan Olah Raga memiliki total alokasi
anggaran Rp73.621.814.789,00 dengan realisasi
anggaran Rp69.274.993.053,39 atau 94,10%.
Outcome program adalah meningkatnya pembinaan
terhadap atlet, meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam berolahraga, meningkatnya prestasi olahraga
Jawa Barat.
65) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik
Daerah
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik
Daerah memiliki total alokasi anggaran
Rp6.700.244.250,00 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp6.456.497.958,00 atau 96,36%. Outcome program
diantaranya Data statistik pembangunan yang
terintegrasi, Terwujudnya Rekomendasi Pengelolaan
Data Statistik Sektoral, Peningkatan kualitas data dan
informasi.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
65
66) Program Penyelenggaraan Persandian Daerah
Program Penyelenggaraan Persandian Daerah memiliki
total anggaran sebesar Rp648.000.000,00 realisasi
sebesar Rp640.939.175,00 atau 98,91%. Outcome
program adalah Memfasilitasi kebutuhan
Penyelenggaraan Persandian Daerah di lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada Tahun
2018.
67) Program Pengembangan Nilai Budaya
Program Pengembangan Nilai Budaya memiliki total
anggaran sebesar Rp6.602.835.000,00 realisasi
sebesar Rp6.067.019.689,00 atau 91,89%. Outcome
program adalah meningkatnya Pelestarian dan
Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal
Masyarakat di Jawa Barat, meningkatnya
Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Sastra, Dan
Aksara Daerah.
68) Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman
Budaya
Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman
Budaya memiliki total anggaran Rp4.418.300.000,00
dan realisasi anggaran Rp4.253.148.500,00 atau
96,26%. Outcome program adalah meningkatnya
Pelestarian Budaya Jawa Barat.
69) Program Pengembangan Budaya Baca dan
Pembinaan Perpustakaan
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan memiliki total anggaran
Rp5.627.399.050,00 dan realisasi anggaran
Rp5.552.886.373,00 atau 98,68% Outcome program ini
diantaranya meningkatnya koleksi buku perpustakaan
yang dikoleksi secara eletronik, Terhimpun dan
terlestarikannya karya cetak serta karya rekam (literatur)
yang berisi karya intelektual dan artistik tentang Jawa
Barat dan yang diterbitkan di Jawa Barat, Peningkatan
Kompetensi Tenaga Perpustakaan melalui pertemuan
ilmiah kepustakawanan di dalam negeri dan luar negeri.
70) Program Pengembangan Kearsipan
Program Pengembangan Kearsipan memiliki total
anggaran Rp3.246.980.500,00 dan realisasi anggaran
Rp3.089.167.153,00 atau 95,14%. Outcome program
adalah Meningkatnya kualitas penataan daftar arsip
inaktif Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Meningkatnya
Efektivitas Alih Media Arsip Vital Pemerintah Provinsi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
66
Jawa Barat, Terbinanya aparatur kab/kota di bidang
kearsipan, Terpilihnya OPD Provinsi Jawa Barat Terbaik
kategori tertib arsip, Terpilihnya LKD kab/kota dalam
penyelenggaraan kearsipan terbaik.
71) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Program Pengembangan Budidaya Perikanan memiliki
total anggaran sebesar Rp5.144.678.500,00 realisasi
sebesar Rp5.056.692.435,00 atau 98,29%. Outcome
program adalah meningkatnya angka penanggulangan
dan penurunan kematian ikan karena serangan hama
penyakit ikan pada unit pembudidayaan dan
pembenihan ikan di Jawa Barat, tersedianya calon
wirausaha baru pembudidaya udang dan ikan wilayah
PANSELA.
72) Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Program Pengembangan Perikanan Tangkap memiliki
alokasi anggaran Rp4.434.860.000,00 realisasi
anggaran Rp4.332.768.959,00 atau 97,70%. Outcome
program adalah meningkatnya kompetensi sumber daya
manusia perikanan tangkap dan peningkatan produksi
perikanan tangkap di wilayah utara Jawa Barat.
74) Program Pemasaran, Pengolahan dan Peningkatan
Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan
Program Pemasaran, Pengolahan dan Peningkatan
Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan memiliki lokasi
anggaran Rp3.258.545.000,00 realisasi anggaran
Rp3.193.631.725,00, atau 98,01%. Outcome program
adalah terlaksananya pelayanan pengujian dan
penerapan mutu produk hasil perikanan.
75) Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan
Program Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan memiliki anggaran sebesar
Rp3.721.785.000,00 dan realisasi anggaran
Rp3.707.518.278,00 atau 99,62%. Outcome program
adalah menurunnya jumlah kasus pelanggaran sektor
kelautan dan perikanan, meningkatnya kinerja
pengawas dalam menjaga dan mengawasi SDKP.
76) Program Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan
Program Pengelolaan dan Pelestarian Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan memiliki anggaran sebesar
Rp18.401.524.540,00 dan realisasi anggaran
Rp17.913.365.466,00 atau 97,53%. Outcome
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
67
penyelesaian tindak pidana kelautan dan perikanan
secara akuntabel dan tepat, meningkatnya luas
kawasan rehabilitasi mangrove.
77) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata memiliki
alokasi anggaran sebesar Rp4.862.300.000,00 realisasi
anggaran Rp4.611.492.601,00 atau 94,84%. Outcome
Program ini adalah terwujudnya peningkatan daya tarik
wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.
78) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
memiliki alokasi anggaran sebesar Rp6.939.650.000,00
dan realisasi anggaran sebesar Rp6.914.585.927,00
atau 99,64% Outcome program ini adalah
terpromosikannya pariwisata Jawa Barat melalui event
di dalam dan luar negeri, media cetak dan elektronik.
79) Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
memiliki total anggaran Rp34.494.429.000,00 dan
realisasi anggaran Rp34.167.651.199,00 atau 99,05%.
Outcome meningkatnya produksi dan produktivitas hasil
pertanian, meningkatnya ketersediaan benih tanaman
hortikultura.
80) Program Permberdayaan Sumber Daya
Pertanian/Perkebunan
Program Permberdayaan Sumber Daya
Pertanian/Perkebunan memiliki total anggaran
Rp34.356.453.123,00 dan realisasi anggaran
Rp34.051.188.791,00 atau 99,11%. Outcome
meningkatnya sumberdaya dan kelembagaan pertanian
serta kualitas jumlah Petugas, meningkatnya jumlah
lapangan kerja, tersedianya sarana dan prasarana
pertanian, tersedianya Desain Calon Kontruksi Cetak
Sawah di Jawa Barat, tercapainya Kemantapan
Kompetensi SDM Perkebunan.
81) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Tanaman
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Tanaman memiliki total anggaran Rp16.994.393.000,00
dan realisasi anggaran Rp16.783.656.559,00 atau
98,76%. Outcome adalah terkendalinya serangan OPT.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
68
82) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil
Pertanian/Perkebunan
Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil
Pertanian/Perkebunan memilikitotal alokasi anggaran
sebesar Rp5.406.375.000,00 dan realisasi anggaran
sebesar Rp5.315.048.273,00 atau 98,31%. Outcome
adalah berkembangnya skala usaha pelaku usaha segar
maupun olahan hasil hortikultura yang menerapkan SNI
meningkat sebanyak 20 kelompok, meningkatnya mutu
hasil dan nilai tambah serta penerapan system jaminan
mutu produk perkebunan.
83) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp27.767.625.800,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp27.037.086.963,00 atau 97,37%. Outcome adalah
pelayanan pengujian mutu pakan/bahan baku pakan
secara laboratories sebanyak 1.200 sampel,
meningkatnya produksi telur harian dan daya tetas
ternak unggas.
84) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak memiliki anggaran sebesar Rp2.197.346.916,00
dan realisasi anggaran Rp2.134.368.581,00 atau
97,13%. Outcome adalah meningkatnya pelayanan
medis di Rumah Sakit Hewan sebesar 15%,
terkendalinya penyakit hewan menular strategis Anthrax
sebesar 0 kasus, Rabies 0 kasus, AI <50 kasus dan
prefalensi penyakit Brucellosis <2%.
85) Program peningkatan pemasaran Hasil Produksi
Peternakan
Program peningkatan pemasaran Hasil Produksi
Peternakan memiliki anggaran sebesar
Rp1.264.750.000,00 dan realisasi anggaran
Rp1.207.935.106,00 atau 95,51%. Outcome adalah
meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk
peternakan sebesar 10%, meningkatnya kualitas dan
keamanan produk hewan di 27 kabupaten/kota serta 54
unit usaha yang mendapatkan sertifikasi/rekomendasi
teknis sistem jaminan mutu.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
69
86) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp8.734.500.000,00 dan realisasi anggaran
sebesarRp3.965.980.907,00 atau 45,41%. Outcome
adalah meningkatnya produksi hasil hutan kayu,
tertibnya perijinan dan pengolahan industri hasil hutan,
meningkatnya promosi produk hasil hutan.
87) Program Penyuluhan dan Pemberdayaan
masyarakat di Bidang Kehutanan
Program Penyuluhan dan Pemberdayaan masyarakat di
Bidang Kehutanan memiliki total alokasi anggaran
sebesar Rp7.122.655.848,00 dan realisasi anggaran
sebesar Rp6.930.638.850,00 atau 97,30%. Outcome
adalah meningkatnya kemampuan berusaha calon
wirausaha baru, meningkatnya kemampuan pelaku
usaha kehutanan, meningkatnya pendapatan
masyarakat desa sekitar hutan.
88) Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya
Mineral, Geologi dan Air Tanah
Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya
Mineral, Geologi dan Air Tanah memiliki total alokasi
anggaran sebesar Rp8.920.229.975,00 dan realisasi
anggaran sebesar Rp7.962.342.023,00 atau 89,26%
Output dari program ini diantaranya Persentase luas
zona aman pada cekungan air tanah 65,75%,
tersedianya sarana air bersih yang bersumber dari air
tanah, meningkatnya partisipasi perusahaan terhadap
perizinan sipa, meningkatnya penggunaan meter air,
melakukan tera meter air, melakukan uji kualitas air dan
melakukan pembayaran pajak.
89) Program Pembinaan pengembangan
ketenagalistrikan dan pemanfaatan energi
Program Pembinaan pengembangan ketenagalistrikan
dan pemanfaatan energi memiliki total alokasi anggaran
sebesar Rp25.597.655.347,00 dan realisasi anggaran
sebesar Rp20.521.730.776,00 atau 80,17% Outcome
dari program ini diantaranya adalah meningkatnya
kompetensi melalui pembekalan pengetahuan
operasional instalasi ketenagalistrikan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
70
90) Program Perdagangan Dalam Negeri
Program Perdagangan Dalam Negeri memiliki ini
memiliki total alokasi anggaran sebesar
Rp3.654.260.000,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp3.484.864.541,00 atau 95,36%. Outcome program ini
adalah meningkatnya tingkat Inflasi Jawa Barat, Jumlah
kontribusi perdagangan pada PDRB.
91) Program Pemberdayaan Konsumen dan
Pengawasan Barang beredar dan jasa
Program Pemberdayaan Konsumen dan Pengawasan
Barang beredar dan jasa memiliki anggaran
Rp4.263.115.000,00 dan realisasi anggaran sebesar
Rp4.148.314.215,00 atau 97,31%. Outcome program ini
adalah meningkatnya Indeks Kemberdayaan Kosnumen
(IKK).
92) Program Pengembangan Perdagangan Luar Negeri
Program Pengembangan Perdagangan Luar Negeri
memiliki total anggaran Rp2.250.000.000,00 dan
realisasi anggaran Rp2.221.388.591,00 atau 98,73%
Output dari program ini meningkatnya Volume dan Nilai
Ekspor Per Tahun.
93) Program Pengembangan Industri
Program Pengembangan Industri memiliki total
anggaran Rp6.589.323.000,00 dan realisasi anggaran
Rp6.481.768.235,00 atau 98,37%. Outcome program ini
adalah penumbuhan unit usaha industri.
94) Program Penataan Struktur Industri
Program Penataan Struktur Industri memiliki total
anggaran Rp457.185.300,00 dan realisasi anggaran
Rp419.935.000,00 atau 91,85%. Outcome program ini
adalah meningkatnya jumlah kemitraan industri.
95) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
memiliki total anggaran Rp3.796.433.100,00 dan
realisasi anggaran Rp3.661.150.490,00 atau 96,44%.
Outcome program ini adalah meningkatnya jumlah
fasilitasi standarisasi produksi.
96) Program Pengembangan Transmigrasi
Program Pengembangan Transmigrasi memiliki total
anggaran Rp1.646.919.000,00 dan realisasi anggaran
mencapai Rp1.628.490.978,00 atau 98,88% Outcome
program ini adalah Meningkatnya peran dan fungsi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
71
lahan praktek (Demplot) dalam menunjang operasional
pelatihan, Terlaksananya Persamaan Persepsi dan
Sinergitas Pengerahan dan Penempatan Transmigrasi,
Bertambahnya pengetahuan pengembangan usaha
ekonomi produktif masyarakat translok.
97) Program Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dan Sistem Administrasi Daerah
Program Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan
Sistem Administrasi Daerah memiliki total anggaran
Rp14.802.421.561,00 dan realisasi anggaran mencapai
Rp13.425.470.937,00 atau 90,70%. Outcome program
adalah Terjalinnya Harmonisasi dengan Mitra Strategis
untuk menunjang Pembangunan Daerah, meningkatnya
sinkronisasi antar balai, meningkatnya manajemen
aparatur.
98) Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah
Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah memiliki total alokasi anggaran
sebesar Rp75.231.507.952,00 dan realisasi anggaran
sebesar Rp71.536.316.744,00 atau 95,09 %. Outcome
Program adalah Meningkatnya sinkronisasi
perencanaan di tingkat Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
99) Program Kerjasama Pembangunan
Program Kerjasama Pembangunan memiliki total
anggaran sebesar Rp11.946.420.000,00 realisasi
sebesar Rp11.679.591.447,00 atau 97,77%. Outcome
Program adalah Terlaksananya pelaksanaan kerjasama
hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan
kerjasama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dan Kab/Kota se-Jawa Barat.
100) Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan
Daerah
Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
memiliki total alokasi anggaran Rp59.090.493.370,00
dengan realisasi anggaran sebesar
Rp50.353.187.034,00 atau 85,21%. Outcome program
adalah meningkatnya Pengelolaan Keuangan secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan asas
keadilan dan kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat;
terinformasikannya pengelolaan keuangan daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
72
secara transparan dan akuntabel dengan Sistem
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah; serta
tercapainya pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan daerah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat kepada masyarakat dengan hasil opini wajar
tanpa pengecualian (WTP).
101) Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan memiliki total
alokasi anggaran Rp17.298.152.506,00 dengan realisasi
anggaran sebesar Rp15.514.057.514,00 atau 89,69%.
Outcome Program adalah Tercapainya
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat kepada
masyarakat dengan hasil opini wajar tanpa
pengecualian (WTP).
102) Program Pengembangan Kompetensi Aparatur
Program Pengembangan Kompetensi Aparatur memiliki
total anggaran sebesar Rp41.091.926.800,00 realisasi
anggaran sebesar Rp32.347.558.105,00 atau 87,72%.
Outcome program adalah meningkatnya kompensi
sumber daya aparatur Perangkat Daerah Provinsi Jawa
Barat.
103) Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya
Aparatur
Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya
Aparatur memiliki total anggaran sebesar
Rp72.376.569.680,00 realisasi sebesar
Rp63.220.295.083,00 atau 87,35 % Output program ini
dalah tercapainya kesejahteraan aparatur seluruh
perangkat daerah.
104) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
memiliki total anggaran sebesar Rp1.653.495.000,00
realisasi sebesar Rp1.633.902.975,00 atau 98,82%.
Outcome program adalah meningkatnya pembinaan dan
kompetensi aparatur.
105) Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
IPTEK
Program Penelitian, Pengembangan dan Penerapan
IPTEK memiliki total anggaran sebesar
Rp4.249.880.400,00 realisasi anggaran sebesar
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
73
Rp3.908.452.234,00 atau 91,97 % Outcome program ini
adalah meningkatnya pemanfaatan penelitian dan
pengembangan riset dalam pembangunan daerah.
106) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan
Rakyat Daerah memiliki total anggaran sebesar
Rp113.422.179.161,00 realisasi sebesar
Rp106.065.400.891,00 atau 93,51 %. Outcome Program
adalah meningkat kemampuan anggota DPRD.
107) Program Pembinaan dan Pengawasan
Program Pembinaan dan Pengawasan memiliki total
alokasi anggaran Rp24.323.642.700,00 dengan realisasi
anggaran Rp24.014.864.770,00 atau 98,73 % Outcome
program ini adalah meningkatnya kepatuhan pegawai.
108) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan,
Kesadaran Hukum dan HAM
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan,
Kesadaran Hukum dan HAM memiliki total anggaran
sebesar Rp11.008.738.500,00 realisasi sebesar
Rp10.278.963.700,00 atau 93,37 %. Outcome program
adalah Tercapainya peningkatan kesadaran, kepatuhan
dan adanya budaya taat hukum terhadap masyarakat,
badan usaha serta aparatur dalam pelaksanaan
penegakan hokum, Tercapainya Peningkatan
Kesadaran, Ketaatan dan Kepatuhan pada Aparatur
PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dalam Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan
Daerah.
109) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
memiliki total anggaran sebesar Rp446.660.746.288,00
dan realisasi sebesar Rp414.276.416.587,00 atau 92,75
%. Outcome program adalah terpeliharanya sarana dan
prasarana kantor dalam mewujudkan kelancaran
pelaksanaan tugas operasional serta meningkatnya
kualitas dan fungsi sarana prasarana kantor.
110) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
memiliki total anggaran sebesar Rp784.044.933.121,00
realisasi anggaran sebesar Rp725.385.500.963,00 atau
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
74
92,52%. Outcome program adalah meningkatnya
sarana dan prasarana sesuai standard di Perangkat
Daerah / Biro Provinsi Jawa Barat.
111) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran memiliki
total anggaran sebesar Rp496.307.172.198,00 realisasi
sebesar Rp443.561.487.076,00 atau 89,37 %. Outcome
program adalah terpenuhinya kebutuhan dasar
operasional Perangkat Daerah/Biro di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung
tugas pokok dan fungsinya.
112) Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) memiliki
total anggaran sebesar Rp1.085.842.890.348,00
realisasi sebesar Rp1.036.855.544.166,00 atau 95,49
%.
Pembiayaan Daerah
Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2018
dianggarkan sebesar Rp2.405.257.111.838,61 dengan
realisasi sebesar Rp2.475.492.824.311,61 atau 102,92%
dari jumlah anggaran. Rincian realisasi pembiayaan netto
adalah sebagai berikut:
a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan diangggarkan dalam APBD
sebesar Rp2.493.457.111.838,61 dengan realisasi
sebesar Rp2.563.692.823.111,61 atau 102,82% dari
jumlah anggaran. Penerimaan Pembiayaan diperoleh
dari Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Sebelumnya
sebesar Rp2.493.457.111.838,61. dan Penerimaan
Kembali Dana Bergulir sebesar Rp70.235.711.273,00.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan dianggarkan dalam APBD
sebesar Rp88.200.000.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp88.199.998.800,00 atau 99,99% dari jumlah
anggaran. Realisasi pengeluaran pembiayaan
dialokasikan untuk Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah, yaitu sebesar Rp88.199.998.800,00.
Pembiayaan Daerah Rp2.475.492.824.311,61
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
75
No.
Pembiayaan
Daerah Anggaran (Rp)
Realisasi
Rp %
1 Penerimaan Pembiayaan 2.493.457.111.838,61 2.563.692.823.111,61 102,82
2 Pengeluaran Pembiayaan 88.200.000.000,00 88.199.998.800,00 99,99
JUMLAH 2.405.257.111.838,61 2.475.492.824.311,61 102,92
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
76
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
3.1 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET
APBD PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT
APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 17
tahun 2017 tentang APBD Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2018, dan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor
91 Tahun 2017 tentang Penjabaran APBD Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2018 serta Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2018 ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018 dan Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 92 Tahun 2018 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Gubernur Jawa Barat
Nomor 71 Tahun 2018 tentang Penjabaran Perubahan
APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018.
Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat telah melaksanakan pengelolaan keuangan
daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 yang dimulai dari perencanaan, perumusan
arah dan kebijakan umum, perumusan kebijakan dan
strategi APBD, penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) dan rencana
strategis Provinsi Jawa Barat, penatausahaan, akuntansi,
serta pertanggungjawaban.
Laporan realisasi APBD ini merupakan pengungkapan atas
kegiatan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang
menunjukkan ketaatan terhadap pelaksanaan APBD serta
perubahannya. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan (Rp)
Realisasi
Rp %
Pendapatan – LRA
Pendapatan Asli Daerah –
LRA 18.817.250.109.020,00 19.642.915.448.763,78 104,39
Pendapatan Transfer – LRA 14.412.987.589.601,00 14.241.750.403.584,00 98,81
Lain-lain Pendapatan Yang
Sah – LRA 34.356.180.000,00 34.356.180.000,00 100,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
77
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan (Rp)
Realisasi
Rp %
Jumlah Pendapatan – LRA 33.264.593.878.621,00 33.919.022.032.347,78 101,97
Belanja
Belanja Operasi 20.306.689.104.903,52 18.981.038.246.976,00 93,47
Belanja Modal 3.611.034.732.162,09 3.145.847.260.323,39 87,12
Belanja Tidak Terduga 42.508.875.117,00 184.163.280,00 0,43
Transfer 11.709.618.278.277,00 11.206.755.291.245,00 95,71
Jumlah Belanja 35.669.850.990.459,61 33.333.824.961.824,39 93,45
Surplus / (Defisit) – LRA (2.405.257.111.838,61) 585.197.070.523,39
Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan 2.493.457.111.838,61 2.563.692.823.111,61 102,82
Pengeluaran Pembiayaan 88.200.000.000,00 88.199.998.800,00 99,99
Pembiayaan Netto 2.405.257.111.838,61 2.475.492.824.311,61 102,92
SILPA 0,00 3.060.689.894.835,00
Pendapatan – LRA
Realisasi Pendapatan – LRA pada Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp33.919.022.032.347,78 atau sebesar 101,97
persen dari yang ditargetkan sebesar
Rp33.264.593.878.621,00. Realisasi Pendapatan – LRA ini
terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LRA sebesar
Rp19.642.915.448.763,78, Pendapatan Transfer – LRA
sebesar Rp14.241.750.403.584,00, dan Lain–Lain
Pendapatan Yang Sah – LRA sebesar
Rp34.356.180.000,00.
Realisasi PAD – LRA Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp19.642.915.448.763,78 atau 104,39 persen dari yang
ditargetkan sebesar Rp18.817.250.109.020,00. Realisasi
Pendapatan Asli Daerah - LRA ini terdiri dari:
a. Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LRA sebesar
Rp18.153.616.036.193,00 atau 104,44 persen dari yang
ditargetkan sebesar Rp17.381.809.897.000,00;
b. Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah – LRA sebesar
Rp49.176.487.699,00 atau 108,73 persen dari yang
ditargetkan sebesar Rp45.267.605.170,00;
c. Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan – LRA sebesar
Rp348.537.989.633,00 atau 99,65 persen dari yang
ditargetkan sebesar Rp349.779.545.863,00;
d. Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah –
LRA sebesar Rp 1.091.584.935.238,78 atau 104,92
persen dari yang ditargetkan sebesar
Rp1.040.393.060.987,00.
Pendapatan – LRA sebesar Rp32.163.957.645.604,30
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
78
Realisasi Pendapatan Asli Daerah – LRA pada Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp19.642.915.448.763,78 sedangkan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp18.081.123.739.824,30. Hal ini berarti Realisasi Pendapatan Asli Daerah– LRA Tahun Anggaran 2018 meningkat sebesar Rp1.561.791.708.939,40 atau 8,63 persen dibanding Tahun Anggaran 2017. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan Pendapatan Pajak Daerah – LRA dan Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
Realisasi Pendapatan Transfer – LRA pada Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp14.241.750.403.584,00 atau 98,81
persen dari yang ditargetkan sebesar
Rp14.412.987.589.601,00 . Realisasi Pendapatan Transfer –
LRA terdiri dari:
a. Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan – LRA
sebesar Rp14.208.000.403.584,00 atau mencapai 98,81
persen dari yang ditargetkan sebesar
Rp14.379.237.589.601,00 yang terdiri dari:
(1) Dana Bagi Hasil Pajak – LRA sebesar
Rp1.497.027.053.853,00 atau 107,06 persen dari
yang ditargetkan sebesar Rp1.398.266.096.336,00;
(2) Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) –
LRA sebesar Rp307.513.548.008,00 atau 145,43
persen dari yang ditargetkan sebesar
Rp211.458.337.265,00;
(3) Dana Alokasi Umum (DAU) – LRA sebesar
Rp3.023.552.986.000,00 atau 100,00 persen dari
yang ditargetkan;
(4) Penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) – LRA
sebesar Rp9.379.906.815.723,00 atau 96,24 persen
dari yang ditargetkan sebesar
Rp9.745.960.170.000,00;
b. Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – LRA sebesar
Rp33.750.000.000,00 atau mencapai 100,00 persen dari
yang ditargetkan yang seluruhnya berasal dari Dana
Penyesuaian – LRA.
Realisasi Pendapatan Transfer – LRA Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp14.241.750.403.584,00 sedangkan Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp13.988.945.314.589,00 . Hal ini
berarti Realisasi Pendapatan Transfer – LRA Tahun
Anggaran 2018 meningkat sebesar Rp252.805.088.995,00
atau 1,81 persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
79
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA pada Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp34.356.180.000,00 atau
100,00 persen dari yang ditargetkan sebesar
Rp34.356.180.000,00 . Realisasi Lain-lain Pendapatan
Daerah Yang Sah – LRA ini terdiri dari Pendapatan Hibah –
LRA sebesar Rp22.044.000.000,00 dan Pendapatan
Lainnya sebesar Rp12.312.180.000,00 .
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp34.356.180.000,00 sedangkan Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp93.888.591.191,00. Hal ini berarti
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah– LRA Tahun
Anggaran 2018 menurun sebesar Rp59.532.411.191,00 atau
63,41 persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Belanja
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp33.333.824.961.824,39 atau 93,45 persen dari yang
dianggarkan sebesar Rp35.669.850.990.459,61. Rincian
berdasarkan jenis belanjanya adalah sebagai berikut:
a. Belanja Operasi sebesar Rp18.981.038.246.976,00 atau
93,47 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp20.306.689.104.903,52, yang terdiri dari:
(1) Belanja Pegawai sebesar Rp5.783.333.525.995,00
atau 97,49 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp5.932.082.875.158,81;
(2) Belanja Barang sebesar Rp 4.300.579.125.004,00
atau 93,24 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp4.612.317.784.648,71;
(3) Belanja Subsidi sebesar Rp19.359.366.500,00 atau
96,80 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp20.000.000.000,00;
(4) Belanja Hibah sebesar Rp8.591.815.722.306,00
atau 91,13 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp9.428.133.478.741,00;
(5) Belanja Bantuan Sosial sebesar
Rp285.950.507.171,00 atau 91,02 persen dari yang
dianggarkan sebesar Rp314.154.966.355,00
b. Belanja Modal sebesar Rp3.145.847.260.323,39 atau
87,12 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp3.611.034.732.162,09 yang terdiri dari:
(1) Belanja Tanah sebesar Rp451.324.694.342,00 atau
82,53 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp546.882.159.475,09;
Belanja sebesar Rp33.333.824.961.824,39
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
80
(2) Belanja Peralatan dan Mesin sebesar
Rp628.288.250.445,00 atau 89,76 persen dari yang
dianggarkan sebesar Rp699.981.431.109,00;
(3) Belanja Gedung dan Bangunan sebesar
Rp1.170.118.007.105,39,00 atau 81,50 persen dari
yang dianggarkan sebesar
Rp1.435.786.858.721,00;
(4) Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan sebesar
Rp697.384.528.455,00 atau 95,71 persen dari yang
dianggarkan sebesar Rp728.638.170.267,00;
(5) Belanja Aset Tetap Lainnya sebesar
Rp195.691.706.076,00 atau 99,92 persen dari yang
dianggarkan sebesar Rp195.844.682.590,00;
(6) Belanja Aset Lainnya sebesar Rp3.040.073.900,00
atau 77,92 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp3.901.430.000,00.
c. Belanja Tidak Terduga sebesar Rp184.163.280,00 atau
0,43 persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp42.508.875.117,00.
d. Transfer sebesar Rp11.206.755.291.245,00 atau 95,71
persen dari yang dianggarkan sebesar
Rp11.709.618.278.277,00 yang terdiri dari:
(1) Transfer Bagi Hasil Pendapatan sebesar Rp7.450.622.081.732,00 atau 98,78 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp7.542.526.872.477,00;
(2) Transfer Bantuan Keuangan sebesar Rp3.756.133.209.513,00 atau 90,14 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp4.167.091.405.800,00.
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp33.333.824.961.824,39 sedangkan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp32.706.749.485.376,69. Hal ini berarti Realisasi
Belanja Tahun Anggaran 2018 meningkat sebesar
Rp627.075.476.447,70 atau 1,92 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017.
Berikut ini disajikan grafik komposisi realisasi Belanja Tahun
Anggaran 2018:
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
81
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa persentase
realisasi belanja paling besar Tahun Anggaran 2018 adalah
Belanja Operasi yaitu sebesar 57,22 persen dari total
belanja. Persentase realisasi terbesar dalam Belanja
Operasi yaitu Belanja Hibah sebesar 45,91 persen.
Beberapa jenis belanja yang mengalami kenaikan yang
signifikan yaitu pada Belanja Bantuan Sosial yang
meningkat sebesar Rp227.886.077,956,00 atau 392,47
persen dibanding Tahun Anggaran 2017 dan Belanja
Gedung dan Bangunan yang meningkat sebesar
Rp582.621.193.910,39 atau 99,17 persen dibandingkan
Tahun Anggaran 2017.
Persentase penyerapan belanja tahun anggaran 2018
mencapai 93,45 persen dari total anggaran. Persentase ini
menurun apabila dibandingan dengan penyerapan Tahun
Anggaran 2017 yaitu sebesar 1,62 persen. Penurunan di
Tahun Anggaran 2018 disebabkan adanya efisiensi pada
beberapa kegiatan dan adanya bagian kegiatan yang belum
dan/ tidak jadi direalisasikan sehubungan dengan waktu
pelaksanaan yang tidak mencukupi. Sementara pada Tahun
Anggaran 2014 dan Tahun Anggaran 2015 tren penyerapan
belanja menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2016
dan tahun 2017, tren penyerapan belanja menunjukkan tren
peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari grafik
tren penyerapan belanja dari Tahun Anggaran 2014 – Tahun
Anggaran 2018 sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
82
Realisasi anggaran belanja Pemerintah Provinsi Jawa Barat
menurut organisasi dialokasikan melalui belanja yang
dikelola oleh Perangkat Daerah (PD) dan belanja yang
dikelola oleh Bendahara Umum Daerah (BUD).
Selama tahun 2018, rata-rata seluruh Perangkat Daerah
mampu menyerap anggarannya sebesar 92,96 persen dari
pagu. Melalui reformasi manajemen keuangan daerah,
pemerintah daerah berupaya untuk memperbaiki tingkat
penyerapan yang tidak lain merupakan pencerminan
perencanaan yang matang. Tingkat serapan yang tinggi dari
setiap PD juga dibarengi dengan tuntutan pencapaian output
dari penggunaan dana publik yang tertuang dalam laporan
akuntabilitas tahun 2018.
Surplus / (Defisit) – LRA
Surplus / (Defisit) – LRA Tahun Anggaran 2018 dihasilkan dari pengurangan antara Realisasi Pendapatan – LRA dan Realisasi Belanja – LRA, yaitu Surplus sebesar Rp585.197.070.523,39.
Pembiayaan Netto
Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp2.475.492.824.311,61 atau 102,92 persen dari yang dianggarkan sebesar Rp2.405.257.111.838,61. Rincian berdasarkan jenis Pembiayaan Netto adalah sebagai berikut:
Pembiayaan Netto sebesar Rp2.475.492.824.311,61
Defisit – LRA sebesar Rp585.197.070.523,39
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
83
a. Realisasi Penerimaan Pembiayaan sebesar
Rp2.563.692.823.111,61 atau 102,82 persen dari yang
dianggarkan sebesar Rp2.493.457.111.838,61 .
b. Realisasi Pengeluaraan Pembiayaan sebesar
Rp88.199.998.800,00 atau 99,99 persen dari yang
dianggarkan sebesar Rp88.200.000.000,00.
SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Berkenan)
Realisasi SILPA Tahun Anggaran 2018 merupakan selisih
antara Realisasi Pembiayaan Netto dengan Surplus /
(Defisit) – LRA, yaitu sebesar Rp3.060.689.894.835,00.
3.2 IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Laporan Operasional menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
PENDAPATAN-LO AUDITED 2018 AUDITED 2017
PENDAPATAN ASLI DAERAH-LO
Pendapatan Pajak Daerah-LO 18.172.409.067.963,00 16.403.288.939.994,00
Pendapatan Retribusi Daerah-LO 50.299.806.514,00 62.044.392.410,42
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Yang Dipisahkan-LO 1.024.615.808.689,20 538.856.429.881,43
Lain-lain PAD Yang sah-LO 1.120.995.616.783,55 1.195.968.714.237,56
Jumlah Pendapatan Asli Daerah-LO 20.368.320.299.949,75 18.200.158.476.523,41
PENDAPATAN TRANSFER-LO
TRANSFER PEMERINTAH
PUSAT-DANA PERIMBANGAN-LO
Dana Bagi Hasil Pajak-LO 1.497.027.053.853,00 1.504.427.464.743,00
Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam-LO 307.513.548.008,00 347.095.514.934,00
Dana Alokasi Umum-LO 3.023.552.986.000,00 3.011.001.477.000,00
Dana Alokasi Khusus-LO 9.379.906.815.723,00 9.125.269.217.357,77
Jumlah Pendapatan Transfer Dana
Perimbangan-LO 14.208.000.403.584,00 13.987.793.674.034,77
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT
LAINNYA-LO
Dana Otonomi Khusus-LO
Dana Penyesuaian-LO 33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
Jumlah Pendapatan Transfer
Lainnya-LO 33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
SILPA sebesar Rp3.060.689.894.835,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
84
PENDAPATAN-LO AUDITED 2018 AUDITED 2017
Jumlah Pendapatan Transfer-LO 14.241.750.403.584,00 13.995.293.674.034,77
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
SAH-LO
Pendapatan hibah-LO 682.334.678.275,08 6.320.783.491.816,01
Pendapatan Lainnya-LO 12.312.180.000,00 70.089.100.000,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang
sah-LO 694.646.858.275,08 6.390.872.591.816,01
JUMLAH PENDAPATAN-LO 35.304.717.561.808,83 38.586.324.742.374,19
BEBAN OPERASI
Beban Pegawai 5.781.110.943.383,00 5.434.811.792.260,00
Beban Persediaan 1.792.042.620.291,90 2.168.412.053.720,56
Beban Jasa 1.799.217.991.530,16 1.599.632.327.168,37
Beban Pemeliharaan 696.429.554.551,11 573.696.760.588,43
Beban Perjalanan Dinas 527.698.862.697,00 490.542.477.815,00
Beban Subsidi 19.359.366.500,00 14.758.266.000,00
Beban Hibah 8.687.987.504.540,50 9.566.685.778.536,62
Beban Bantuan Sosial 285.950.507.171,00 58.064.429.215,00
Beban Penyusutan dan Amortisasi 1.120.982.593.713,68 544.848.202.806,19
Beban Penyisihan Piutang 23.735.195.409,04 3.551.827.395,31
Beban Transfer 11.172.599.430.061,00 11.047.176.056.110,00
Beban Lain-lain 280.578.962.645,13 69.117.243.363,46
JUMLAH BEBAN OPERASI 32.187.693.532.493,52 31.571.297.214.978,94
SURPLUS/(DEFISIT) DARI OPERASI 3.117.024.029.315,31 7.015.027.527.395,25
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN
NON OPERASIONAL
SURPLUS NON OPERASIONAL
Surplus Penjualan Aset Non Lancar
Surplus Penyelesaian Kewajiban
Jangka Panjang
Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya 586.947.065.948,75 10.295.092.456,30
Jumlah Surplus Non Operasional 586.947.065.948,75 10.295.092.456,30
DEFISIT NON OPERASIONAL
Defisit Penjualan Aset Non Lancar
Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka
Panjang
Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya 2.010.427.521,51 77.762.355.220,50
Jumlah Defisit Non Operasional 2.010.427.521,51 77.762.355.220,50
JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI
KEGIATAN NON OPERASIONAL 584.936.638.427,24 (67.467.262.764,20)
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS
LUAR BIASA 3.701.960.667.742,55 6.947.560.264.631,05
POS LUAR BIASA
PENDAPATAN LUAR BIASA
Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00
Jumlah Pendapatan Luar Biasa 0,00 0,00
BEBAN LUAR BIASA
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
85
PENDAPATAN-LO AUDITED 2018 AUDITED 2017
Beban Luar Biasa 0,00 0,00
Jumlah Beban Luar Biasa 0,00 0,00
POS LUAR BIASA 0,00 0,00
SURPLUS/DEFISIT LO 3.701.960.667.742,55 6.947.560.264.631,05
Pendapatan - LO
Pendapatan – LO pada Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp35.304.717.561.808,83. Pendapatan – LO ini terdiri dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LO sebesar
Rp20.368.320.299.949,75, Pendapatan Transfer – LO
sebesar Rp14.241.750.403.584,00, dan Lain–Lain
Pendapatan Yang Sah – LO sebesar
Rp694.646.858.275,08.
Pendapatan Asli Daerah – LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp20.368.320.299.949,75 yang terdiri dari:
a. Pendapatan Pajak Daerah – LO sebesar
Rp18.172.409.067.963,00;
b. Pendapatan Retribusi Daerah – LO sebesar
Rp50.299.806.514,00 ;
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan – LO sebesar Rp1.024.615.808.689,20 ;
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah – LO sebesar
Rp1.120.995.616.783,55.
Pendapatan Asli Daerah – LO pada Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp20.164.335.975.527,96 sedangkan Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp18.200.158.476.523,41. Hal ini
menggambarkan bahwa Pendapatan Asli Daerah – LO
Tahun Anggaran 2018 mengalami peningkatan dibanding
Tahun Anggaran 2017.
Pendapatan Transfer – LO pada Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp14.241.750.403.584,00. Pendapatan
Transfer – LO terdiri dari:
a. Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan – LO
sebesar Rp14.208.000.403.584,00, yang terdiri dari:
(1) Dana Bagi Hasil Pajak – LO sebesar
Rp1.497.027.053.853,00 ;
(2) Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam – LO sebesar
Rp307.513.548.008,00 ;
(3) Dana Alokasi Umum (DAU) – LO sebesar
Rp3.023.552.986.000,00 ;
Pendapatan – LO sebesar Rp35.304.717.561.808,83
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
86
(4) Penerimaan Dana Alokasi Khusus (DAK) – LO
sebesar Rp9.379.906.815.723,00 ;
b. Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – LO sebesar
Rp33.750.000.000,00, yang berasal dari Dana
Penyesuaian.
Pendapatan Transfer – LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp14.241.750.403.584,00 sedangkan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp13.995.293.674.034,77. Hal ini menunjukkan
bahwa Pendapatan Transfer – LO Tahun Anggaran 2018
mengalami peningkatan dibanding Tahun Anggaran 2017.
Lain-lain Pendapatan yang Sah – LO pada Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp694.646.858.275,08 .
Lain-lain Pendapatan yang Sah – LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp694.646.858.275,08 yang terdiri dari:
a. Pendapatan Hibah – LO sebesar Rp682.334.678.275,08;
b. Pendapatan Lainnya – LO sebesar Rp12.312.180.000,00.
Lain-lain Pendapatan yang Sah – LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp694.646.858.275,08, sedangkan Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp6.390.872.591.816,01. Hal ini
menunjukkan bahwa Lain-lain Pendapatan yang Sah – LO
Tahun Anggaran 2018 mengalami penurunan dibanding
Tahun Anggaran 2017, hal ini disebabkan karena pada
tahun 2017 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah – LO
yang diterima PD antara lain berasal dari Hibah Dana BOS
dari Pemerintah Pusat yang diterima oleh sekolah di
lingkungan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.
Pendapatan Daerah – LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp35.304.717.561.808,83 sedangkan pada Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp38.586.324.742.374,19 . Hal ini
menyatakan bahwa Pendapatan Daerah – LO Tahun
Anggaran 2018 mengalami penurunan dibanding Tahun
Anggaran 2017.
Beban Operasi
Beban Operasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp32.187.693.532.493,52. Rincian beban operasi adalah
sebagai berikut:
a. Beban Pegawai sebesar Rp5.781.110.943.383,00;
b. Beban Persediaan sebesar Rp1.792.042.620.291,90
c. Beban Jasa sebesar Rp1.799.217.991.530,16;
d. Beban Pemeliharaan sebesar Rp696.429.554.551,11;
Beban Operasi Sebesar Rp32.187.693.532.493,52
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
87
e. Beban Perjalanan Dinas sebesar Rp 527.698.862.697,00;
f. Beban Subsidi sebesar Rp19.359.366.500,00;
g. Beban Hibah sebesar Rp8.687.987.504.540,50;
h. Beban Bantuan Sosial sebesar Rp285.950.507.171,00;
i. Beban Penyusutan dan Amortisasi sebesar
Rp1.120.982.593.713,68;
j. Beban Penyisihan Piutang sebesar Rp23.735.195.409,04;
k. Beban Transfer sebesar Rp11.172.599.430.061,00;
l. Beban Lain-Lain sebesar Rp280.578.962.645,13;
Beban Operasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp32.187.693.532.493,52, sedangkan Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp31.571.297.214.978,94. Hal ini
menunjukkan bahwa beban Tahun Anggaran 2018
mengalami peningkatan dibanding Tahun Anggaran 2017.
Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Operasional
Berdasarkan Pendapatan – LO dan Beban Tahun Anggaran
2018 sebagaimana telah diuraikan di atas, maka Surplus
dari Kegiatan Operasional Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp3.117.024.029.315,31, sedangkan pada tahun
2017 Surplus dari Kegiatan Operasional sebesar
Rp7.015.027.527.395,25. Hal ini menyatakan bahwa Surplus
dari Kegiatan Operasional pada Tahun Anggaran 2018
mengalami penurunan dibanding Tahun Anggaran 2017.
Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp584.936.638.427,24 yang terdiri atas:
a. Surplus Non Operasional Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp586.947.065.948,75 yang berasal dari Realisasi
Surplus dari Kegiatan Non Operasional Lainnya;
b. Defisit Non Operasional Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp2.010.427.521,51, yang berasal dari Realisasi Defisit
dari Kegiatan Non Operasional Lainnya.
Surplus/(Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa
Surplus/(Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa adalah
penjumlahan antara surplus/defisit kegiatan operasional, dan
kegiatan non operasional. Dari Surplus Kegiatan
Operasional Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp3.117.024.029.315,31 dan Surplus dari Kegiatan Non
Operasional Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp584.936.638.427,24 maka Surplus Sebelum Pos Luar
Biasa Tahun Anggaran 2018 yaitu sebesar
Rp3.701.960.667.742,55 .
Surplus Sebelum Pos Luar Biasa sebesar Rp3.701.960.667.742,55
Surplus dari Kegiatan Non Operasional sebesar Rp584.936.638.427,24
Surplus dari Kegiatan Operasional sebesar Rp3.117.024.029.315,31
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
88
Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa merupakan akun untuk menyajikan
pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi
biasa, tidak diharapkan rutin atau sering terjadi, dan berada
di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan. Untuk
Tahun Anggaran 2018 tidak terdapat realisasi untuk Pos
Luar Biasa.
Surplus - Laporan Operasional (LO)
Surplus – LO adalah penjumlahan Surplus/(Defisit) dari
Kegiatan Operasional, Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional, dan Pos Luar Biasa. Surplus – LO Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp3.701.960.667.742,55,
sedangkan Surplus – LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp6.947.560.264.631,05. Hal ini menggambarkan bahwa
Surplus – LO mengalami penurunan dari pada Tahun
Anggaran 2017.
3.3 HAMBATAN DAN KENDALA YANG ADA DALAM
PENCAPAIAN TARGET YANG TELAH
DITETAPKAN
Walaupun realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2018
melebihi 100 persen dari target Pendapatan yaitu sebesar
101,97 persen, masih terdapat permasalahan yang dihadapi
dalam pencapaian target pajak daerah, retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-
lain PAD yang sah, dan dana perimbangan, antara lain :
a. Kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajiban
pembayarannya secara tepat waktu serta pemahaman
terhadap ketentuan pemberlakukan pajak progresif,
masih perlu terus ditingkatkan.
b. Ketersediaan sarana dan prasarana layanan perpajakan
di Samsat belum seluruhnya terstandarisasi sesuai
kebutuhan dan perubahan regulasi yang ada.
c. Belum optimalnya upaya intensifikasi dan ekstensifikasi
Retribusi Daerah dan Lain-lain PAD yang Sah.
d. Belum seluruh Perangkat Daerah Pemungut retribusi
memiliki formula baku untuk penetapan target dan
standar biaya operasional pemungutan retribusi daerah.
Pos Luar Biasa sebesar Rp 0
Surplus – LO sebesar Rp3.701.960.667.742,55
Permasalahan dalam Pencapaian Pendapatan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
89
e. Belum optimalnya kualitas SDM pengelola perusahaan
dalam menyikapi persaingan usaha yang makin kuat di
daerah.
f. Penerimaan dana bagi hasil pajak pusat (PBB, PPh
Pasal 21 dan PPh Pasal 25/29 WP OPDN) masih belum
optimal karena belum ditunjang oleh keakuratan data
objek dan subjek pajak serta tingkat kesadaran
masyarakat dalam pembayaran pajak yang harus terus
ditingkatkan.
g. Belum optimalnya data potensi sumber daya alam yang
ada di kabupaten/kota sebagai dasar perhitungan dana
perimbangan.
h. Masih terjadinya keterlambatan pemerintah daerah
penghasil migas dalam menyampaikan perhitungan,
monitoring data produksi dan lifting Migas sehingga
berpengaruh terhadap tingkat penerimaan dana bagi
hasil sumber daya alam.
i. Penetapan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil
Tembakau (DBHCHT) ke daerah melalui Peraturan
Menteri Keuangan, dilakukan setelah APBD ditetapkan,
sehingga pelaksanannya harus dilakukan setelah APBD
perubahan. Kondisi ini menjadikan pelaksanaannya
tidak optimal karena sisa waktu anggaran yang tersedia
menjadi terbatas.
Persentase Realisasi Belanja Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2018 sebesar 93,45 persen. Penyerapan
anggaran tersebut belum mencapai 100 persen dari target
Belanja, permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian
target Belanja antara lain:
a. Rencana belanja belum seluruhnya dapat dilaksanakan
oleh Perangkat Daerah terutama terkait dengan
pengadaaan barang dan Jasa dan Belanja Modal;
b. APBD pada awal tahun belum dapat dilaksanakan
dengan optimal disebabkan proses administrasi masih
dalam proses penyelesaian;
c. Efisiensi/Penghematan pada beberapa belanja
Perangkat Daerah.
Permasalahan dalam Pencapaian Belanja
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
90
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1 ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat merupakan Entitas
Pelaporan, sedangkan 44 Perangkat Daerah (PD) Provinsi Jawa
Barat merupakan entitas akuntasi yang berkewajiban menyusun
laporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ini mencakup transaksi-
transaksi sebagai berikut:
1. Transaksi keuangan yang berasal dari APBD, yang dikelola
oleh PD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
termasuk dana yang ditransfer kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota di Jawa Barat;
2. Transaksi keuangan yang berasal dari APBN yang diberikan
oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2018 merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan
yang dikelola oleh Perangkat Daerah (PD) termasuk
UPTD/UPPD/Balai dan PPKD di lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat sebagai entitas akuntansi yang bertanggung
jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
disusun berdasarkan penggabungan data laporan keuangan dari
PD dan PPKD di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat.
Laporan Keuangan yang disajikan dihasilkan melalui proses
akuntansi keuangan dan proses pencatatan barang milik daerah
secara komputerisasi dan aplikasi.
Proses akuntansi dan pencatatan tersebut dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Provinsi Jawa Barat yang terdiri
dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
LRA disusun berdasarkan penggabungan LRA seluruh OPD
dan PPKD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
sebagai entitas akuntansi. LRA menyajikan informasi realisasi
pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA,
pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran,
Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Transaksi yang Tercakup Dalam Laporan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
91
yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya
dalam satu periode;
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
LPSAL menyajikan informasi kenaikan dan penurunan Saldo
Anggaran Lebih tahun pelaporan yang terdiri dari Saldo
Anggaran Lebih (awal), penggunaan saldo anggaran lebih, sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran tahun berjalan, koreksi
kesalahan tahun sebelumnya, dan saldo anggaran lebih (akhir);
3. Neraca
Neraca disusun berdasarkan penggabungan neraca seluruh
OPD dan PPKD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
sebagai entitas akuntansi. Neraca menggambarkan posisi
keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat meliputi aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu;
4. Laporan Operasional (LO)
LO disusun berdasarkan penggabungan LO seluruh OPD dan
PPKD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai
entitas akuntansi. LO menyajikan informasi mengenai seluruh
kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang
tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya;
5. Laporan Arus Kas (LAK)
LAK memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi, serta
saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan;
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
LPE disusun berdasarkan penggabungan LPE seluruh OPD
dan PPKD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
sebagai entitas akuntansi. LPE menyajikan informasi mengenai
perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-
LO, koreksi, dan ekuitas akhir;
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
CaLK adalah laporan yang menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos
yang disajikan dalam Neraca, LRA, LPSAL, LO, LAK, dan LPE
dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
92
4.2 BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT
Laporan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat disusun
menggunakan basis akrual untuk pendapatan-LO, beban, aset,
kewajiban, dan ekuitas pada Neraca dan Laporan Operasional,
yaitu diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada
saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan
pemerintah daerah tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan dari Kas Umum Daerah.
Sedangkan untuk pendapatan-LRA, belanja, dan pembiayaan
menggunakan basis kas pada Laporan Realisasi Anggaran, yaitu
diakui pada saat kas atau setara kas diterima pada Kas Umum
Daerah atau dibayar dari Kas Umum Daerah.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Lampiran I. Dalam
penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2017 telah diterapkan
kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan
pemerintahan.
4.3 BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT
(1) Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan-LRA diakui dalam periode tahun anggaran berjalan
pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah,
Bendahara Penerimaan atau entitas lain diluar pemerintah
daerah atas nama BUD. Pendapatan-LRA diukur dengan
menggunakan nilai nominal kas yang masuk ke kas dicatat
berdasarkan asas bruto tanpa dikurangkan/dikompensasikan
dengan belanja yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut. Pendapatan-LRA dinilai sebesar nilai
tercatat. Pendapatan-LRA disajikan pada Laporan Realisasi
Anggaran dalam mata uang rupiah. Apabila penerimaan kas
atas pendapatan-LRA dalam mata uang asing, maka
penerimaan tersebut dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah. Penjabaran mata uang asing tersebut
Pendapatan-LRA
Basis Akuntansi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
93
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi.
(2) Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan-LO
diakui jika memenuhi kriteria ebagai berikut:
1. Timbulnya hak atas pendapatan
2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber
daya ekonomi berupa penerimaan kas di Bendahara
Penerimaan atau di Rekening Kas Umum Daerah maupun
sumber daya ekonomi non kas yang diterima oleh entitas.
Pengakuan pendapatan untuk masing-masing klasifikasi
pendapatan adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan Pajak Daerah
1. Pengakuan Pendapatan Pajak Daerah-LO dengan self
assesssment sytem diakui pada saat realisasi kas
diterima oleh Bendahara Penerimaan atau di Rekening
Kas Umum tanpa didahului dengan penerbitan ketetapan
oleh Pemerintah Daerah
2. Pengakuan Pendapatan Pajak-LO yang dipungut dengan
official assessment system diakui pada saat timbulnya
hak untuk menagih pendapatan pajak. Timbulnya hak
menagih tersebut adalah pada saat diterbitkan surat
ketetapan atau putusan pengadilan yang mengakibatkan
kurang bayar yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap yang mengikat dan harus dibayar oleh wajib pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Pendapatan-LO Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor diakui pada saat
timbulnya hak yaitu saat pendaftaran yang diikuti dengan
penetapan pajak berupa penerbitan Surat Ketetapan
Pajak Daerah.
4. Pendapatan-LO Pajak Air Permukaan diakui pada saat
diterbitkan Surat Ketetapan Pajk daerah
5. Pendapatan-LO Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
diakui pada saat terdapat Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah dan/atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar.
6. Pendapatan-LO Pajak Rokok diakui pada saat kas
diterima oleh Rekening Kas Umum Daerah. Pada akhir
tahun, dilakukan penyesuaian untuk mengakui
pendapatan lebih/dan atau kurang salur apabila
Peraturan Menteri Keuangan Kurang/Lebih Salur sudah
Pendapatan-LO
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
94
terbit;
b. Pendapatan Retribusi Daerah-LO
Dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Retribusi Jasa Umum
2. Retribusi Jasa Usaha
3. Retribusi Perizinan Tertentu
Pada prinsipnya pendapatan reribusi daerah diakui pada
saat diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau pada
saat pendapatan direalisasikan.
c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan-LO
Diakui berdasarkan dokumen hasil rapat umum pemegang
saham yang memutuskan untuk membagikan dividen tunai
kepada pemegang saham.
d. Lain-lain PAD yang Sah-LO
Diakui pada saat diterbitkan surat ketetapan atau dokumen
lain yang dipersamakan atau surat penagihan atau pada
saat diterimanya aliran masuk sumber daya ekonomi ke
entitas.
e. Pendapatan Transfer-LO
Diakui pada saat kas diterima oleh Rekening Kas Umum
Daerah.
f. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Daerah. Khusus Hibah dari pemerintah diakui pada saat kas
diterima di rekening kas umum daerah atau pada saat
pemerintah daerah telah mengirim klaim pembayaran dan
telah diverifikasi oleh pemerintah pusat serta telah
ditetapkan jumlahnya.
Pendapatan-LO dicatat sebesar nilai yang tertera pada
dokumen pendukung pendapatan berdasarkan asas bruto.
Pendapatan-LO dinilai sebesar nilai tercatat. Pendapatan-LO
disajikan pada Laporan Operasional berdasarkan klasifikasi
sumber pendapatan.
(3) Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya
kewajiban. Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi
konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa. Beban dicatat sebesar beban yang terjadi
selama periode pelaporan. Beban dinilai sebesar akumulasi
beban yang terjadi selama satu periode pelaporan. Beban
disajikan pada Laporan Operasional berdasarkan klasifikasi
ekonomi.
Beban
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
95
(4) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode
tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Pemerintah Daerah. Belanja
diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari Kas Umum
Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran,
pengakuan terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran.
Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan asas bruto dan
diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan
tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah. Belanja
dinilai sebesar nilai tercatat. Belanja disajikan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dalam mata uang rupiah. Apabila
pengeluaran kas atas belanja dalam mata uang asing, maka
pengeluaran tersebut dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah. Penjabaran mata uang asing tersebut
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal
transaksi.
(5) Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah
daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu
dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran
pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus anggaran. Pembiayaan dibagi ke dalam
dua klasifikasi, yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat
diterima pada Rekening Kas Umum Daerah kecuali untuk
SiLPA. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan
dari Rekening Kas Umum Daerah. Akuntansi penerimaan
pembiayaan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran). Pembiayaan dinilai sebesar nilai tercatatnya.
Pembiayaan disajikan pada Laporan Realisasi Anggaran.
(6) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan
Aset
Belanja
Pembiayaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
96
jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang
dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk
memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan non lancar. Aset
lancar merupakan aset yang diharapkan segera dapat
direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam
waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang
tidak memenuhi kriteria tersebut, dikategorikan sebagai aset
non lancar.
A. Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai Aset Lancar jika
(1) diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau
dimiliki untuk dijual dalam waktu dua belas bulan sejak
tanggal pelaporan, atau (2) berupa kas dan setara kas.
Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang
diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki
untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan. Aset lancar ini terdiri dari kas dan setara kas,
investasi jangka pendek, piutang, persediaan, dan beban
dibayar di muka.
Kas dan Setara Kas diakui pada saat diterima oleh
bendahara penerimaan atau Bendahara Umum Daerah. Kas
dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan
sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk
valuta asing, dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs
tengah bank Indonesia pada tanggal neraca. Kas dan setara
kas disajikan di Neraca pada kelompok Aset Lancar dan di
Laporan Arus Kas.
Investasi Jangka Pendek diakui apabila adanya
kemugkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa
potensial di masa yang akan datang atas suatu investasi
tersebut dapat diperoleh peerintah daerah dan nilai
perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable). Investasi jangka pendek dicatat sebesar
nilai perolehan, yaitu jumlah uang yang ditempatkan atau
dikeluarkan untuk memperoleh investasi tersebut. Biaya
perolehan investasi meliputi harga transaksi investasi itu
sendiri, ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan
biaya lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Investasi Jangka Pendek
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
97
Apabila investasi jangka pendek dalam bentuk surat
berharga (saham dan obligasi jangka pendek) diperoleh
tanpa biaya perolehan maka investasi itu dinilai berdasarkan
nilai wajar yaitu harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar,
maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar aset lain yang
diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Investasi
jangka pendek dalam bentuk non saham (deposito jangka
pendek) diukur sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Investasi jangka pendek disajikan di neraca pada kelompok
aset lancar.
Piutang diakui pada saat diterbitkannya surat ketetapan,
telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan
penagihan serta belum dilunasi sampai dengan akhir
periode pelaporan. Pengakuan piutang berdasarkan
klasifikasi piutang adalah sebagai berikut:
a. Piutang Pajak
(1) Piutang Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor diakui saat timbulnya
hak, yaitu saat pendaftaran yang diikuti dengan
penetapan pajak berupa penerbitan Surat Ketetapan
Pajak Derah.
(2) Piutang Pajak Air Permukaan diakui pada saat
diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah.
(3) Piutang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
diakui apabila terdapat Surat Pemberitahuan Pajak
Daerah dan atau Surat Ketetapan Pajak Daerah
Kurang Bayar tetapi belum dilunasi sampai dengan
tanggal pelaporan
(4) Piutang Pajak Rokok diakui apabila pada akhir tahun
anggaran masih ada hak provinsi yang belum
diterima berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
b. Piutang Retribusi
Pada dasarnya diakui pada saat terjadinya hak untuk
menagih pendapatan retribusi. Piutang retribusi terjadi
apabila timbul hak untuk menagih pendapatan retibusi,
yaitu dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Retribusi
Daerah dan dokumen lain yang dipersamakan namun
belum dilakukan pembayaran oleh Wajib Retribusi sampai
dengan tanggal pelaporan.
c. Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
Piutang diakui pada akhir tahun berdasarkan dokumen
hasil Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan
untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang
Piutang
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
98
saham namun sampai dengan tanggal pelaporan belum
dilakukan pembayaran.
d. Piutang Lain-lain PAD yang Sah
Diakui sebagai piutang apabila sudah diterbitkan surat
ketetapan atau dokumen lain yang dipersamakan atau
surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihannya
namun sampai dengan akhir periode pelaporan belum
dilunasi. Khusus denda pajak yang terdiri dari Denda
Pajak Kendaraan Bermotor dan denda Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor diakui saat timbulnya hak, yaitu saat
pendaftaran yang diikuti dengan penetapan denda pajak
berupa penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah.
e. Piutang Transfer
(1) Piutang Dana Alokasi Umum
Diakui pada saat terdapat penetapan Pemerintah
Pusat yang menyatakan adanya kurang bayar dalam
bentuk Peraturan Menteri Keungan atau Peraturan
lainnya dan pemeritah pusat mengakui sebagai
utang.
(2) Piutang Dana Bagi Hasil
Piutang Dana Bagi Hasil Pajak dan Sumber Daya
Alam diakui pada saat terdapat penetapan
Pemerintah Pusat yang menyatakan adanya kurang
bayar dalam bentuk Peraturan Menteri Keungan atau
peraturan lainnya dan pemerintah pusat mengakui
sebagai utang.
(3) Piutang Dana Alokasi Khusus
Piutang Dana Alokasi Khusus diakui pada saat
pemerintah daerah telah mengirim klaim pembayaran
yang telah diverifikasi oleh pemerintah pusat dan
telah ditetapkan jumlahnya, tetapi pemerintah pusat
belum melakukan pembayaran. Jumlah piutang yang
disajikan oleh Pemerintah Daerah adalah sebesar
jumlah klaim yang belum diterima oleh Pemerintah
Daerah.
f. Piutang Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
Diakui apabila sampai dengan akhir tahun anggaran
masih ada jumlah yang belum diterima. Sedangkan hibah
dari pemerintah pusat, diakui pada saat pemerintah
daerah telah mengirim klaim pembayaran yang telah
diverifikasi oleh pemerintah pusat dan telah ditetapkan
jumlahnya, tetapi pemerintah pusat belum melakukan
pembayaran. Jumlah piutang yang diakui oleh pemerintah
daerah adalah sebesar jumlah klaim yang belum diterima
oleh pemerintah daerah.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
99
Pengukuran piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu
sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi yang
menjadi hak Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Piutang dinilai
sebesar jumlah yang dapat direalisasikan, setelah
memperhitungkan penyisihan piutang tidak tertagih, dan
penghapusan piutang. Penggolongan Kualitas Piutang Pajak
dapat dipilah berdasarkan cara pemungut pajak yang terdiri
dari:
b. Pajak Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (self
assessment)
Penggolongan Kualitas Piutang Pajak yang
pemungutannya Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak (self
assessment) dilakukan dengan ketentuan:
(1) Kualitas Lancar, dengan kriteria:
a) Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
b) Wajib Pajak menyetujui hasil pemeriksaan;
dan/atau
c) Wajib Pajak kooperatif; dan/atau
d) Wajib Pajak likuid; dan/atau
e) Wajib Pajak tidak mengajukan keberatan/banding.
(2) Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria:
a) Umur piutang 1 sampai dengan 3 tahun; dan/atau
b) Wajib Pajak kurang kooperatif dalam
pemeriksaan; dan/atau
c) Wajib Pajak menyetujui sebagian hasil
pemeriksaan; dan/atau
d) Wajib Pajak mengajukan keberatan/banding.
(3) Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
a) Umur piutang 3 sampai dengan 5 tahun; dan/atau
b) Wajib Pajak tidak kooperatif; dan/atau
c) Wajib Pajak tidak menyetujui seluruh hasil
pemeriksaan; dan/atau
d) Wajib Pajak mengalami kesulitas likuiditas.
(4) Kualitas Macet, dengan kriteria:
a) Umur piutang diatas 5 tahun; dan/atau
b) Wajib Pajak tidak ditemukan; dan/atau
c) Wajib Pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
d) Wajib Pajak mengalami musibah (force majeure)
b. Pajak Ditetapkan oleh Kepala Daerah (official
assessment)
Penggolongan Kualitas Piutang Pajak yang
pemungutannya ditetapkan oleh Kepala Daerah (official
assessment) dilakukan dengan ketentuan:
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
100
(1) Kualitas Lancar, dengan kriteria:
a) Umur piutang 0 sampai dengan 1 tahun;
b) Sudah diterbitkan Surat Tagihan.
(2) Kualitas Kurang Lancar, dengan kriteria:
a) Umur piutang lebih dari 1 tahun sampai dengan
3 tahun;
b) Sudah diterbitkan Surat Teguran.
(3) Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
a) Umur piutang lebih dari 3 tahun sampai dengan
5 tahun;
b) Sudah diterbitkan Surat Peringatan.
(4) Kualitas Macet, dengan kriteria:
a) Umur piutang diatas 5 tahun;
b) Objek pajak mengalami rusak berat sehingga
tidak mungkin difungsikan kembali;
c) Objek pajak hilang dan telah dilaporkan kepada
instansi berwenang;
d) Subjek maupun objek pajak berpindah alamat
dan tidak ditemukan;
e) Subjek pajak merasa tidak memiliki objek pajak;
f) Objek pajak sudah beralih kepemilikan;
g) Wajib pajak yang berbentuk badan usaha
dinyatakan bubar, liquidasi atau pailit;
h) Objek pajak telah dicabut registrasinya oleh
instansi berwenang;
i) Objek pajak musnah (force majeure).
c. Penggolongan Kualitas Piutang Retribusi, dilakukan
dengan ketentuan:
(1) Kualitas Lancar, jika umur piutang 0 sampai dengan
1 bulan;
(2) Kualitas Kurang Lancar, jika umur piutang 1 sampai
dengan 3 bulan;
(3) Kualitas Diragukan, jika umur piutang 3 sampai
dengan 12 bulan;
(4) Kualitas Macet, jika umur piutang lebih dari 12
bulan.
d. Penggolongan Kualitas Piutang Dinas Permukiman dan
Perumahan Provinsi Jawa Barat adalah:
(1) Kategori Lancar : Jika umur piutang 0 – 3 bulan;
(2) Kategori Kurang Lancar : Jika umur piutang lebih
dari 3 bulan s/d bulan;
(3) Kategori Diragukan : Jika umur piutang lebih dari 6
bulan sampai dengan 12 bulan; dan
(4) Kategori Macet : Jika umur piutang lebih dari 12
bulan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
101
e. Penggolongan Kualitas Piutang TP-TGR adalah:
(1) Kategori Lancar Jika Umur Piutang 0 - 6 Bulan;
(2) Kategori Kurang Lancar Jika Umur Piutang Lebih
dari 6 bulan sampai dengan 12 Bulan;
(3) Kategori Diragukan Jika Umur Piutang Lebih dari 12
Bulan sampai dengan 24 Bulan;
(4) Kategori Macet Jika Umur Piutang lebih dari 24
Bulan.
f. Penggolongan Kualitas Piutang Tagihan Penjualan
Angsuran adalah:
(1) Kategori Lancar Jika Umur Piutang 0 - 5 Tahun;
(2) Kategori Kurang Lancar Jika Umur Piutang Lebih
dari 5 Tahun sampai dengan 7 Tahun;
(3) Kategori Diragukan Jika Umur Piutang Lebih dari 7
Tahun sampai dengan 9 Tahun;
(4) Kategori Macet Jika Umur Piutang lebih dari 9
Tahun.
g. Penggolongan Kualitas Piutang Sewa adalah:
(1) Kategori Lancar Jika Umur Piutang 0 - 1 Tahun;
(2) Kategori Kurang Lancar Jika Umur Piutang Lebih
dari 1 Tahun sampai dengan 3 Tahun;
(3) Kategori Diragukan Jika Umur Piutang Lebih dari 3
Tahun sampai dengan 5 Tahun;
(4) Kategori Macet Jika Umur Piutang lebih dari 5
Tahun.
h. Penggolongan Kualitas Piutang BLUD adalah:
(1) Kategori Lancar Jika Umur Piutang 0 - 3 Bulan;
(2) Kategori Kurang Lancar Jika Umur Piutang Lebih
dari 3 Bulan sampai dengan 6 Bulan;
(3) Kategori Diragukan Jika Umur Piutang Lebih dari 6
Bulan sampai dengan 12 Bulan;
(4) Kategori Macet Jika Umur Piutang lebih dari 12
Bulan.
i. Piutang yang memiliki tingkat kolektibilitas tinggi atau
pembayarannya dilakukan secara periodik dan nilainya
dapat diprediksi dengan cara dipotong dari pendapat
resmi oleh pihak yang berwenang, maka tidak dilakukan
penyisihan piutang, contoh piutang kelebihan
pembayaran gai pegawai yang penatusahaannya
dilaksanakan oleh PT. Taspen.
j. Pengelolaan kualitas piutang selain yang disebutkan di
atas dilakukan dengan ketentuan:
(1) Kualitas Lancar, apabila umur piutang 0 sampai
dengan 1 tahun;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
102
(2) Kualitas Kurang Lancar, apabila umur piutang lebih
dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun;
(3) Kualitas Diragukan, apabila umur piutang lebih dari
3 tahun sampai dengan 5 tahun;
(4) Kualitas Macet, apabila umur piutang lebih dari 5
tahun.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 90
Tahun 2018 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dinyatakan bahwa Piutang
pada tanggal Neraca disajikan secara wajar sesuai dengan
nilai piutang yang dapat ditagih (net realizable value). Untuk
menghasilkan nilai piutang secara wajar maka dilakukan
penyisihan piutang tak tertagih. Pada akhir periode anggaran
dilakukan analisis atas kemungkinan nilai piutang yang
dapat ditagih maupun yang tidak dapat ditagih.
Kebijakan Akuntansi Penyisihan Piutang didasarkan pada
umur piutang, dibedakan menurut jenis piutang, baik dalam
menetapkan umur maupun penentuan besaran yang akan
disisihkan, karena jenis piutang sangat bervariasi dan
kemungkinan tidak tertagih juga sangat bervariasi,
tergantung pada karakteristik piutang yang bersangkutan.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih adalah taksiran nilai
piutang yang kemungkinan tidak dapat diterima
pembayarannya dimasa akan datang dari seseorang
dan/atau korporasi dan/atau entitas lain. Nilai penyisihan
piutang tak tertagih tidak bersifat akumulatif tetapi diterapkan
setiap akhir periode anggaran sesuai perkembangan kualitas
piutang.
Penyisihan piutang yang tidak dapat ditagih dilakukan setiap
akhir periode pelaporan. Perhitungan penyisihan piutang
tidak tertagih menggunakan pendekatan neraca (balance
sheet), yaitu dengan cara perhitungan daftar umur piutang
(aging schedule).
Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak
tertagih dihitung berdasarkan kualitas umur piutang,
jenis/karakteristik piutang, dan diterapkan dengan
melakukan modifikasi tertentu tergantung kondisi dari
debiturnya. Mekanisme perhitungan dan penyisihan saldo
piutang yang mungkin tidak dapat ditagih, merupakan upaya
untuk menilai kualitas piutang.
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih untuk semua jenis
Piutang, ditetapkan sebesar:
a. 0,5% (nol koma lima perseratus) dari Piutang dengan
kualitas lancar;
b. 10% (sepuluh perseratus) dari Piutang dengan kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
103
kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan
atau nilai barang sitaan (jika ada);
c. 50% (lima puluh perseratus) dari Piutang dengan
kualitas diragukan setelah dikurangi dengan nilai
agunan atau nilai barang sitaan (jika ada);
d. 100% (seratus perseratus) dari Piutang dengan kualitas
macet setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai
barang sitaan (jika ada);
e. Agunan atau barang sitaan yang mempunyai nilai di
atas Piutangnya diperhitungkan sama dengan sisa
Piutang;
f. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih yang dibentuk
berdasarkan Piutang yang kualitasnya menurun,
dilakukan dengan mengabaikan persentase Penyisihan
Piutang Tidak Tertagih pada Kualitas Piutang
sebelumnya.
Piutang Daerah dapat dihapuskan secara bersyarat atau
mutlak dari pembukuan Pemerintah Daerah, kecuali
mengenai Piutang Daerah yang cara penyelesaiannya diatur
tersendiri dalam Undang-Undang. Penghapusan secara
bersyarat dilakukan dengan menghapuskan Piutang Daerah
dari pembukuan Pemerintah Daerah tanpa menghapuskan
hak tagih daerah. Pengapusan piutang secara mutlak
dilakukan dengan menghapuskan hak tagih daerah. Piutang
yang sudah dihapusbukukan masih dicatat secara
ekstracomptabel.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan diakui pada
saat:
i. pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur dengan andal; atau
ii. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
Pengukuran Persediaan adalah sebagai berikut:
a. Harga perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian,
biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya
lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada
perolehan persediaan. Potongan harga, rabat, dan
lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan;
Persediaan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
104
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan
memproduksi sendiri. Harga pokok produksi persediaan
meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan
yang diproduksi dan biaya tidak langsung yang
dialokasikan secara sistematis;
c. Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya
seperti donasi. Harga/nilai wajar persediaan meliputi
nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar pihak
yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi
wajar (arm length transaction);
d. Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan
dinilai dengan menggunakan nilai wajar.
Persediaan dinilai dengan metoda Masuk Pertama Keluar
Pertama (MPKP) atau First In First Out (FIFO).
Aset berupa hewan dan tanaman yang dimaksudkan untuk
masyarakat, bahan penelitian, bahan percobaan, Dempond,
dipelihara, dan sejenisnya disajikan di Neraca sebagai
persediaan berdasarkan nilai wajar.
Aset berupa Alat Laboratorium yang mudah pecah (Misalnya
Beaker Glass, Erlenmayer, dsb), Alat Rumah Tangga yang
Mudah Pecah dan Rusak (Misalnya Piring, Gelas, Bantal,
Guling, Kasur, Gordyn, Karpet, Alat Dapur, Hiasan Rumah
Berupa Keramik) yang nilai perolehannya melebihi batas
minimal kapitalisasi disajikan sebagai Persediaan,
sedangkan apabila nilainya dibawah batas minimal
kapitalisasi, maka tetap dicatat di Buku Inventaris dan
disajikan sebagai extracomptabel serta diungkapan dalam
CALK.
Pada Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, persediaan
termasuk bahan pakai habis dan bahan logistik (Bahan
Makanan, perlengkapan dll) yang bersumber dari Dana
APBD. Sedangkan persediaan Bahan Logistik yang
bersumber dari Dana APBN, sesuai dengan Berita Acara
Serah Terima. Apabila diserahkan kepada Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat maka diakui sebagai
persediaan, namun apabila hanya bersifat titipan maka tidak
diakui sebagai persediaan di Neraca, tetapi diungkapkan
pada Catatan Atas Laporan Keuangan.
Stock opname persediaan dilakukan untuk barang yang ada
digudang. Apabila sudah dilimpahkan ke pemakai akhir (end
user) maka tidak dihitung sebagai persediaan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
105
Untuk OPD yang melakukan pelayanan pasien (Rumah
sakit, Balai pengobatan dan sejenisnya) maka persediaan
obat-obatan, alat kesehatan, bahan-bahan laboratorium
yang masih berada dipoliklinik atau apotek dihitung sebagai
persediaan.
Barang persediaan yang diperoleh dari kegiatan administrasi
perkantoran, alat kebersihan, alat listrik dan barang lainnya
yang bersifat penyediaan apabila per 31 Desember masih
ada saldo, maka dicatat sebagai persediaan sedangkan
barang persediaan yang diperoleh dari kegiatan dari masing-
masing unit kerja (Bagian/Bidang) tidak dicatat sebagai
persediaan namun mutasinya dilaporkan.
Untuk OPD yang memiliki Balai/UPTD/Cabang Dinas maka
barang/bahan yang bersifat penyediaan dan disimpan di
Gudang Balai/UPTD/Cabang Dinas dihitung sebagai
Persediaan.
Khusus untuk Badan Pendapatan Daerah, Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan, Dinas Kehutanan dan Rumah Sakit
persediaan barang kuasi dihitung sebelum barang kuasi
berada di end user.
Beban Dibayar Dimuka dicatat sebesar nilai kas yang
dikeluarkan untuk mendapatkan jasa di masa depan yang
terdiri dari pembayaran premi asuransi dan sewa guna
(leasing). Penilaian beban dibayar dimuka diajikan pada
neraca dalam kelompok aset lancar. Pengakuan beban
dihitung per bulan dengan cut off tanggal 15.
B. Aset Non Lancar
Aset Non Lancar meliputi semua aset selain yang termasuk
pada dua kriteria aset lancar. Aset non lancar mencakup
aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud,
yang digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk
kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat
umum. Aset Non Lancar meliputi investasi jangka panjang,
aset tetap, dana cadangan, dan aset lainnya.
Investasi Jangka Panjang diklasifikasikan menjadi 2 yaitu
Investasi Non Permanen dan Investasi Permanen.
a. Investasi Non Permanen
Investasi Non Permanen dicatat sebesar :
(1) Dalam bentuk obligasi jangka panjang diukur
sebesar nilai perolehannya;
(2) Dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan
perbankan yang akan segera dicairkan dinilai
Investasi
Jangka Panjang
Beban Dibayar
Dimuka
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
106
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan;
(3) Dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek
pembangunan pemerintah diukur sebesar biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan
untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan
dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek
tersebut diserahkan ke pihak ketiga;
(4) Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari
pertukaran aset pemerintah, maka nilai investasi
yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya
perolehan, atau nilai wajar investasi tersebut jika
harga perolehannya tidak ada.
(5) Dana Bergulir dicatat sebesar nilai perolehan.
Penyaluran Investasi Non Permanen-Dana Bergulir
dapat dilakukan melalui Lembaga Keuangan Bank
(LKB), Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB),
koperasi, modal ventura, dan lain-lain.
Lembaga-lembaga tersebut dapat berperan sebagai
executing agency atau chanelling agency. Jika
berfungsi sebagai executing agency, lembaga
tersebut mempunyai tanggung jawab menyeleksi
dan menetapkan penerima dana bergulir,
menyalurkan dan menagih kembali dana bergulir
serta menanggung resiko terhadap
ketidaktertagihan dana bergulir. Jika berfungsi
sebagai chanelling agency, lembaga tersebut hanya
menyalurkan dana bergulir kepada penerima dana
bergulir dan tidak mempunyai tanggung jawab
menetapkan penerima dana bergulir.
Investasi Non Permanen dinilai menggunakan metode
nilai bersih yang dapat direalisasikan.
b. Investasi Permanen
Investasi permanen dicatat sebesar:
(1) Dalam bentuk surat berharga (saham dan obligasi
jangka panjang) diukur sebesar biaya perolehan.
Apabila biaya perolehan tidak diketahui maka diukur
sebesar nilai wajarnya. Apabila tidak ada nilai wajar
maka diukur sebesar biaya perolehan setara kas
yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang
diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut;
(2) Dalam bentuk non saham (deposito jangka panjang)
diukur sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Penilaian investasi permanen dilakukan dengan
menggunakan dua metode, yaitu :
(1) Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan
Metode Biaya
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
107
Dengan menggunakan metode biaya, investasi
dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas
investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang
diterima dan tidak mempengaruhi besarnya
investasi pada badan usaha/badan hukum yang
terkait.
(2) Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan
kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang
signifikan atau kepemilikan lebih dari 50%
menggunakan Metode Ekuitas
Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah
mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan
ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba
kecuali dividen dalam bentuk saham yang diterima
pemerintah akan mengurangi nilai investasi pemerintah.
Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan
untuk mengubah porsi kepemilikan investasi
pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul
akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.
Investasi jangka panjang (permanen dan non permanen)
disajikan pada neraca dalam kelompok aset non lancar.
Investasi Non Permanen – Dana Bergulir dinilai
menggunakan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan diperoleh dari dana
bergulir dikurangi dengan penyisihan dana bergulir.
Penyisihan dana bergulir bukan merupakan penghapusan
dana bergulir.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 12
Tahun 2016 tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kualitas dana bergulir
adalah sebagai berikut:
(1) Penilaian kualitas dana bergulir dilakukan dengan
mempertimbangkan sekurang-kurangnya:
a) Jatuh tempo dana bergulir; dan /atau
b) Upaya penagihan.
(2) Menetapkan kualitas dana bergulir dalam 4 (empat)
golongan yaitu:
a) Kualitas lancar;
b) Kualitas kurang lancar;
c) Kualitas diragukan; dan
d) Kualitas macet.
(3) Penggolongan kriteria kualitas dana bergulir terdiri atas:
a) Dana bergulir dengan kelola sendiri:
1. Kualitas lancar dapat ditentukan dengan kriteria:
(a) Umur dana bergulir sampai dengan 1 tahun;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
108
dan/atau
(b) Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo;
dan/atau
(c) Penerima dana menyetujui hasil pemeriksaan;
dan/atau
(d) Penerima dana kooperatif.
2. Kualitas kurang lancar, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(a) Umur dana bergulir diatas 1 tahun sampai
dengan 3 tahun; dan/atau
(b) Penerima dana dalam jangka waktu 1 bulan
terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama
belum melakukan pelunasan; dan/atau
(c) Penerima dana kurang kooperatif dalam
pemeriksaan; dan/atau
(d) Penerima dana menyetujui sebagian hasil
pemeriksaaan.
3. Kualitas diragukan, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(a) Umur dana bergulir diatas 3 sampai dengan 5
tahun; dan/atau
(b) Pemerima dalam jangka 1 bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Kedua belum melakukan
pelunasan; dan/atau
(c) Penerima dana tidak kooperatif dalam
pemeriksaan; dan/atau
(d) Penerima dana tidak menyetujui seluruh hasil
pemeriksaan.
4. Kualitas macet, dapat ditentukan dengan kriteria:
(a) Umur dana bergulir diatas 5 tahun; dan/atau
(b) Penerima dana dalam jangka waktu 1 bulan
terhitung sejak tanggal Surat Penagihan Ketiga
belum melakukan pelunasan; dan/atau
(c) Penerima dana tidak ditemukan; dan/atau
(d) Penerima dana mengalami kesulitan bangkrut
dan/atau meninggal dunia; dan/atau
(e) Penerima dana mengalami musibah (force
majeure).
b) Dana bergulir dengan executing agency:
1. Kualitas lancar, dapat ditentukan dengan kriteria:
(a) Lembaga Keuangan Bank (LBK). Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB), koperasi,
modal ventura dan lain-lain menyetorkan
pengambalian dana bergulir sesuai dengan
perjanjian dengan pemerintah daerah; dan/atau
(b) Masih tenggang waktu jatuh tempo.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
109
2. Kualitas macet, dapat ditentukan dengan kriteria:
(a) Lembaga Keuangan Bank (LKB), Lembbaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB),koperasi, modal
ventura dan lain-lain dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian tidak
melakukan pelunasan; dan/atau
(b) Lembaga Keuangan Bank (LKB), Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB), koperasi,
modal ventura dan lain-lain pengelola dana
bergulir tidak ditemukan; dan/atau
(c) Lembaga Keuangan Bank (LKB), Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB), koperasi,
modal ventura dan lain-lain pengelola dana
bergulir bangkrut; dan/atau
(d) Lembaga Keuangan Bank (LKB), Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB), koperasi,
modal ventura dan lain-lain pengelola dana
bergulir bangkrut pengelola dana bergulir
mengalami musibah (force majeure).
c) Dana bergulir dengan chanelling agency:
1. Kualitas lancar, dapat ditentukan dengan kriteria:
(a) Umur dana bergulir sampai dengan 1 tahun:
dan/atau
(b) Masih dalam tenggang waktu jatuh tempo.
2. Kualitas kurang lancar, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(a) Umur dana bergulir lebih dari 1 tahun sampai 3
tahun; dan/atau
(b) Apabila penerima dana bergulir dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua belum melakukan
pelunasan.
3. Kualitas diragukan, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(a) Umur dana bergulir lebih dari 3 tahun sampai
dengan 5 tahun; dan/atau
(b) Apabila penerima dana bergulir dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua belum melakukan
pelunasan.
4. Kualitas macet, dapat ditentukan dengan kriteria:
(a) Umur dana bergulir diatas 5 tahun; dan/atau
(b) Apabila penerima dana bergulir dalam jangka
waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Penagihan Ketiga belum melakukan
pelunasan; dan/atau
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
110
(c) Penerima dana bergulir tidak ditemukan;
dan/atau
(d) Penerima dana bergulir bangkrut/meninggal
dunia; dan/atau
(e) Penerima dana bergulir mengalami musibah
(force majeure).
Adapun untuk besaran Penyisihan Dana Bergulir Tidak
Tertagih pada setiap akhir tahun (periode pelaporan)
ditentukan dengan:
a. Kualitas lancar, sebesar 0,5% (nol koma lima
perseratus) dari dana bergulir dengan kualitas lancar;
b. Kualitas kurang lancar, sebesar 10% (sepuluh
perseratus) dari dana bergulir dengan kualitas kurang
lancar;
c. Kualitas diragukan, sebesar 50% (lima puluh
perseratus) dari dana bergulir dengan kualitas diragukan
setelah dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang
sitaan (jika ada); dan
d. Kualitas macet, sebesar 100% (seratus perseratus) dari
dana bergulir dengan kualitas macet setelah dikurangi
dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan (jika ada).
Aset Tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam
sifat atau fungsinya dalam aktivitas operasi entitas, antara
lain tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan,
jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan konstruksi
dalam pengerjaan.
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus dipenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Berwujud;
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari dua belas bulan;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas; dan
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
Aset tetap dinilai sebesar biaya perolehan. Apabila biaya
perolehan aset tetap tidak tersedia, maka nilai aset tetap
dicatat sebesar nilai wajar pada saat perolehan. Belanja
Modal yang nilainya dibawah batas minimal kapitalisasi aset
tetap, tidak disajikan sebagai aset tetap di Neraca, namun
dicatat tersendiri sebagai Extracomptable.
Aset Tetap
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
111
Suatu pengeluaran dikapitalisasi menjadi aset tetap, jika
memenuhi kriteria :
a. Dibayarkan melalui mekanisme belanja modal;
b. Jumlah pengeluaran minimal Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) untuk 1 (satu) unit barang;
c. Jumlah pengeluaran minimal Rp10.000.000,00 (sepuluh
juta rupiah) untuk per grup;
d. Aset yang diperoleh memenuhi kriteria aset tetap.
Pengukuran pengeluaran setelah perolehan aset tetap, yaitu
(1) Suatu pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset
tetap yang berasal dari Belanja Modal, yang
memperpanjang masa manfaat atau yang kemungkinan
besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan
datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau
peningkatan standar kinerja dan nilai melebihi batas
minimal kapitalisasi ditambahkan pada nilai tercatat /
nilai buku aset yang bersangkutan.
(2) Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap
yang berasal dari Belanja Barang dan Jasa tidak
dikapitalisasi (tidak ditambahkan ke nilai aset tetap),
kecuali Belanja Jasa Konsultansi yang dikeluarkan
untuk pekerjaan/belanja yang akan dikapitalisasi
menambah nilai dan masa manfaat aset tetap;
(3) Kebijakan kapitalisasi pengeluaran setelah perolehan
untuk kegiatan/pekerjaan Bidang Kebinamargaan
adalah:
a. Kegiatan/Pekerjaan peningkatan jalan/perbaikan
besar jembatan/pergantian dikapitalisasi menambah
nilai buku aset tetap dan menambah masa manfaat;
dan
b. Kegiatan/Pekerjaan pemeliharaan rutin dan
pemeliharaan berkala (Rehabilitasi) tidak
dikapitalisasi menambah nilai buku aset tetap dan
tidak menambah masa manfaat.
(4) Kebijakan kapitalisasi pengeluaran setelah perolehan
untuk pekerjaan bidang keciptakaryaan adalah:
a. Kegiatan/pekerjaan renovasi dan restorasi
dikapitalisasi menambah nilai buku aset tetap dan
menambah masa manfaat;
b. Kegiatan/pekerjaan pemeliharaan dan rehabilitasi
tidak dikapitalisasi menambah nilai buku aset tetap
dan tidak menambah masa manfaat.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
112
(5) Kebijakan kapitalisasi pengeluaran setelah perolehan
untuk pekerjaan bidang pengelolaan sumber daya air
adalah:
a. Kegiatan/pekerjaan eksploitasi/operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi serta kegiatan
rehabilitasi jaringan irigasi tidak dikapitalisasi
menambah niai buku aset tetap dan tidak menambah
masa manfaat; dan
b. Kegiatan/pekerjaan peningkatan jaringan irigasi
dikapitalisasi menambah nilai buku aset tetap dan
menambah masa manfaat.
(6) Nilai Peningkatan/Renovasi/Restorasi/overhaul adalah
nilai kontrak fisik dan kontrak jasa konsultan.
(7) Dalam tata cara perhitungan penambahan nilai dan
masa manfaat maka:
a. Jika nilai akumulasi penyusutan aset tetap sama
dengan nilai perolehan (nilai buku sama dengan Rp
0,00 (nol rupiah) maka nilai buku adalah Rp 1,00
(satu rupiah) penambahan masa manfaat sama
dengan masa manfaat perolehan awal aset tetap.
b. Jika nilai perhitungan persentase realisasi belanja
melebihi persentase batas maksimal nilai belanja
terhadap nilai buku, namun masih dibawah nilai
perolehan aset maka penambahan masa manfaat
adalah sebesar batas maksimal penambahan masa
manfaat.
c. Jika realisasi belanja melebihi nilai perolehan terakhir
yang tercatat di buku aset tetap maka masa manfaat
disamakan dengan masa manfaat aset baru.
d. Jika hasil perhitungan penambahan masa manfaat
ditambah dengan sisa manfaat melebihi masa
manfaat awal aset tetap, maka masa manfaat adalah
sebesar masa manfaat awal aset tetap.
Aset tetap, kecuali tanah dan konstruksi dalam pengerjaan,
disusutkan untuk menunjukkan penurunan nilai dan
manfaatnya.
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets)
selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai
penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban
penyusutan dalam laporan operasional.
Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis
lurus, dengan estimasi nilai sisa dan estimasi masa manfaat
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
113
sebagai berikut:
a. Gedung dan Bangunan
Umur Gedung dan Bangunan adalah jangka waktu
gedung dan bangunan dapat tetap memenuhi fungsi
dan keandalan gedung dan bangunan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan. Untuk gedung dan
bangunan permanen, umur ekonomis diperhitungkan 20
Tahun, untuk gedung dan bangunan nonpermanen,
umur ekonomis diperhitungkan 15 Tahun, sedangkan
untuk konstruksi darurat umur ekonomisnya 10 Tahun
dengan nilai sisa (salvage value) Rp0,00.
b. Aset Tetap selain Gedung dan Bangunan
No Jenis Aset Tetap
Estimasi
Nilai
Sisa
(Rp)
Estimasi
Masa
Manfaat
1. Peralatan dan Mesin
1. Alat-alat Besar Darat 0,00 16 Tahun
2. Alat-alat Besar Apung 0,00 16 Tahun
3. Alat-alat Bantu 0,00 16 Tahun
4. Alat Angkutan Darat Bermotor 0,00 8 Tahun
5. Alat Angkutan Darat Tak
Bermotor 0,00 4 Tahun
6. Alat Angkut Apung Bermotor 0,00 16 Tahun
7. Alat Angkut Apung Tak
Bermotor 0,00 8 Tahun
8. Alat Angkut Bermotor Udara 0,00 16 Tahun
9. Alat Bengkel Bermesin 0,00 4 Tahun
10. Alat Bengkel Tak Bermesin 0,00 4 Tahun
11. Alat Ukur 0,00 4 Tahun
12. Alat Pengolahan 0,00 4 Tahun
13. Alat Pemeliharaan
Tanaman/Alat Penyimpan 0,00 4 Tahun
14. Alat Kantor 0,00 4 Tahun
15. Perlengkapan Kantor 0,00 8 Tahun
16. Alat Rumah Tangga 0,00 8 Tahun
17. Komputer 0,00 4 Tahun
18. Meubelair Kantor 0,00 8 Tahun
19. Alat Studio 0,00 8 Tahun
20. Alat Komunikasi 0,00 8 Tahun
21. Peralatan Pemancar 0,00 8 Tahun
22. Alat Kedokteran 0,00 8 Tahun
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
114
No Jenis Aset Tetap
Estimasi
Nilai
Sisa
(Rp)
Estimasi
Masa
Manfaat
23. Alat Kesehatan 0,00 8 Tahun
24. Unit-unit Laboratorium 0,00 8 Tahun
25. Alat Peraga/Praktek Sekolah 0,00 8 Tahun
26. Unit Alat Laboratorium Kimia
Nuklir 0,00 8 Tahun
27 Alat Laboratorium Fisika
Nuklir/Elektronika 0,00 8 Tahun
28. Alat Proteksi Radiasi/Proteksi
Lingkungan 0,00 8 Tahun
29.
Radiation Application and Non
Destructive Testing Laboratory
(BATAM)
0,00 8 Tahun
30. Alat Laboratorium Lingkungan
Hidup 0,00 8 Tahun
31. Peralatan laboratorium
Hidrodinamika 0,00 8 Tahun
32. Senjata Api 0,00 4 Tahun
33. Persenjataan Non Senjata Api 0,00 4 Tahun
34. Amunisi 0,00 4 Tahun
35. Senjata Sinar 0,00 4 Tahun
36. Alat Keamanan dan
Perlindungan 0,00 4 Tahun
37. Sumber Tenaga 0,00 4 Tahun
2. Jalan, Irigasi, Jaringan 20 Tahun
1. Jalan 0,00 20 Tahun
2. Jembatan 0,00 20 Tahun
3. Bangunan Air Irigasi 0,00 20 Tahun
4. Bangunan Air Pasang Surut 0,00 20 Tahun
5. Bangunan Air Rawa 0,00 20 Tahun
6.
Bangunan Pengamanan
Sungai dan Penanggulangan
Bencana Alam
0,00 20 Tahun
7. Bangunan Pengembangan
Sumber Air dan Air Tanah 0,00 20 Tahun
8. Bangunan Air Bersih/Baku 0,00 20 Tahun
9. Bangunan Air Kotor 0,00 20 Tahun
10. Bangunan Air 0,00 20 Tahun
11. Instalasi Air Minum / Air Bersih 0,00 20 Tahun
12. Instalasi Air Kotor 0,00 20 Tahun
13. Instalasi Pengolahan Sampah 0,00 20 Tahun
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
115
No Jenis Aset Tetap
Estimasi
Nilai
Sisa
(Rp)
Estimasi
Masa
Manfaat
14. Instalasi Pengolahan Bahan
Bangunan 0,00 20 Tahun
15. Instalasi Pembangkit Listrik 0,00 20 Tahun
16. Instalasi Gardu Listrik 0,00 20 Tahun
17. Instalasi Pertanahan 0,00 20 Tahun
18. Instalasi Gas 0,00 20 Tahun
19. Instalasi Pengaman 0,00 20 Tahun
20. Instalasi Lainnya 0,00 20 Tahun
21. Jaringan Air Minum 0,00 20 Tahun
22. Jaringan Listrik 0,00 20 Tahun
23. Jaringan Telepon 0,00 20 Tahun
24. Jaringan Gas 0,00 20 Tahun
25. Jaringan Lainnya 0,00 20 Tahun
3. Aset Tetap Lainnya
1. Buku 0,00 4 Tahun
2. Terbitan 0,00 4 Tahun
3. Barang-barang Perpustakaan 0,00 4 Tahun
4. Barang Bercorak Kebudayaan 0,00 4 Tahun
5. Alat Olahraga Lainnya 0,00 4 Tahun
6. Aset Tetap Lainnya 0,00 4 Tahun
a. Untuk perhitungan/pembebanan Penyusutan Aset Tetap
dihitung Bulanan, tetapi jurnal penyesuaian dilakukan
pada saat penyusunan laporan keuangan
b. Penyusutan Aset tetap dimulai dari Tahun Perolehan
Aset tetap tersebut.
c. Untuk aset tetap yang umur penggunaannya melebihi
masa manfaat dan masih digunakan, maka nilai
penyusutannya adalah sebesar Nilai Tercatat Aset
Tetap.
d. Beban penyusutan dan akumulasi penyusutan untuk
aset tetap yang diserahterimakan antara OPD dan
PPKD, disajikan pada Neraca OPD/PPKD yang terakhir
menerima untuk beban selama 1 (satu) Tahun.
Dana Cadangan merupakan dana yang disisihkan untuk
menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar
yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
Pembentukan Dana Cadangan diakui ketika PPKD telah
Dana Cadangan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
116
menyetujui SP2D LS terkait pembentukan Dana Cadangan
diukur sebesar nilai nominal.
Penerimaan hasil atas pengelolaan dana cadangan misalnya
berupa jasa giro/bunga diperlakukan sebagai penambah
dana cadangan atau dikapitalisasi ke Dana Cadangan. Hasil
pengelolaan tersebut dicatat sebagai Pendapatan-LRA
dalam pos Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-Jasa
Giro/Bunga Dana Cadangan. Hasil pengelolaan hasil Dana
Cadangan diukur sebesar nilai nominal.
Apabila dana cadangan telah memenuhi pagu anggaran
untuk kegiatan yang dituju maka BUD akan membuat surat
perintah pemindahan buku dari rekening dana cadangan ke
rekening Kas Umum Daerah untuk pencairan Dana
Cadangan. Pencairan Dana Cadangan diukur sebesar nilai
nominal. Dana Cadangan yang sudah cair akan digunakan
pada program kegiatan di SKPD pelaksana. Proses
penggunaan dan pencatatan dana cadangan pada SKPD
mengacu pada prosedur belanja dan akuntansi belanja.
Dana Cadangan disajikan di neraca pada kelompok aset non
lancar.
Aset Lainnya meliputi piutang jangka panjang, kemitraan
dengan pihak ketiga, Aset Tak Berwujud, dan aset lain-lain.
a. Piutang Jangka Panjang
(1) Piutang Penjualan Angsuran
Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai
nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset
yang bersangkutan.
(2) Piutang Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal
dalam SKP2K dengan dokumen pendukung berupa
Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTJM).
b. Kemitraan dengan Pihak Ketiga
(1) Pihak Ketiga – Sewa
Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari
kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan.
(2) Kerja Sama Pemanfaatan (KSP)
Kerjasama pemanfaatan dinilai sebesar nilai bersih
yang tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar
pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau
paling berdaya uji.
(3) Bangun Guna Serah – BGS (Build Operate Transfer
– BOT)
BGS dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang
diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak
Aset Lainnya
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
117
ketiga/investor untuk membangun aset BGS
tersebut.
(4) Bangun Serah Guna– BSG (Build Transfer Operate
– BTO)
BSG dicatat sebesar nilai perolehan aset tetap yang
dibangun yaitu sebesar nilai aset tetap yang
diserahkan pemerintah daerah ditambah dengan
nilai perolehan aset yang dikeluarkan oleh pihak
ketiga/investor untuk membangun aset tersebut.
c. Aset Tak Berwujud (ATB)
Aset Tak Berwujud adalah aset nonkeuangan, termasuk
hak atas kekayaan intelektual, yang dapat diidentifikasi
dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk
tujuan lainnya.
Aset Tak Berwujud diakui pada saat manfaat ekonomi
dan/atau sosial masa depan dapat diperoleh dan
nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui
sebagai ATB, suatu aset harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. Aset nonkeuangan;
b. Tidak berwujud;
c. Biaya perolehan dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas;
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan;
f. Dapat diidentifikasi;
g. Dapat dikendalikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi;
dan
h. Mempunyai potensi manfaat ekonomi dan/atau sosial
masa depan lebih dari dua belas bulan.
Terhadap ATB dilakukan amortisasi, kecuali atas ATB
yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi
adalah penyusutan terhadap aset tidak berwujud yang
dialokasikan secara sistematis dan rasional selama
masa manfaatnya.
d. Aset Lain-lain
Aset tetap yang dimaksudkan untuk dihentikan dari
penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke dalam
Aset Lain-lain.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
118
(7) Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah.
Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
karena:
a. Penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari
masyarakat, lembaga keuangan, entitas pemerintahan lain,
atau lembaga internasional.
b. Perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah.
c. Kewajiban kepada masyaraka luas yaitu kewajiban
tunjangan, kompensasi, ganti rugi, kelebihan setoran pajak
dari wajib pajak, alokasi/relokasi pendapatan ke entitas
lainnya.
d. Kewajiban dengan pemberi jasa lainnya.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek terdiri dari Utang Perhitungan
Fihak Ketiga (PFK), Utang Bunga (accrued interest),
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Pendapatan
Diterima Dimuka, Utang Belanja, dan Utang Jangka
Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang yaitu semua kewajiban lainnya
di luar kewajiban jangka pendek. Kewajiban jangka
panjang hanya terdapat di PPKD. Namun, suatu entitas
pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka
panjangnya, meskipun kewajiban tersebut jatuh tempo dan
untuk diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan jika:
(1) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari
12 (dua belas) bulan;
(2) Entitas bermaksud mendanai kembali (refinance)
kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang
(3) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu
perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau
adanya penjadualan kembali terhadap pembayaran,
yang diselesaikan sebelum laporan keuangan
Kewajiban
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
119
disetujui.
Kewajiban jangka panjang terdiri dari utang dalam negeri,
utang luar negeri, dan utang jangka panjang lainnya.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh
pemerintah, atau dana pinjaman dikeluarkan oleh kreditur
sesuai dengan kesepakatan pemerintah daerah, atau pada saat
kewajiban timbul. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal yang
mencerminkan nilai kewajiban pemerintah daerah pada saat
pertama kali transaksi berlangsung. Kewajiban disajikan pada
neraca dalam kelompok kewajiban, yang terdiri atas kewajiban
jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, serta pada akhir
periode pela
poran, saldo punutan/potongan berupa perhitungan pihak
ketiga yang belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat
pada laporan keuangan yang masih harus disetorkan.
(8) Ekuitas
Ekuitas merupakan kekayaan bersih pemerintah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada
tanggal laporan. Akun ekuitas terdiri dari ekuitas dan ekuitas
SAL.
Ekuitas diakui pada saat terjadi kenaikan atau penurunan hak
pemerintah atas kekayaan pemerintah, yang diakibatkan oleh
adanya surplus/defisit-LO, SiLPA/SiKPA, serta penutupan saldo
Perubahan SAL.
Ekuitas dicatat sebesar nilai nominal yang mencerminkan nilai
kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal
laporan.
Ekuitas dinilai sebesar nilai ekuitas awal ditambah(dikurangi)
surplus/ defisit-LO, SiLPA/SiKPA, saldo penutupan Perubahan
SAL dan perubahan lainnya. Ekuitas disajikan pada neraca
dalam kelompok ekuitas.
(9) Kebijakan Penerapan SAP Berbasis Akural
a. Piutang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Sesuai prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan,
khususnya Prinsip Penyajian Wajar, Piutang pada dasarnya
merupakan hak pemerintah untuk menerima pembayaran
dari entitas lain termasuk wajib pajak yang dapat dinilai
dengan uang dan adanya kepastian bahwa Piutang tersebut
Ekuitas
Kebijakan Penerapan SAP Berbasis Akrual Pertama Kali
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
120
akan diterima. Sedangkan Piutang yang akan dikenakan
kepada wajib PKB memuat ketidakpastian terhadap subjek
dan objek pajak yang sering beralih hak
kepemilikan/penguasaan akibat jual-beli, hibah, waris,
penarikan oleh lembaga pembiayaan (leasing), putusan
Pengadilan dan/atau penetapan hasil lelang tanpa
melakukan pemberitahuan/konfirmasi ke Kantor SAMSAT
dan/atau objek pajak dalam keadaan rusak berat atau hilang
akibat force majeure dan/atau tindak pidana.
1) Piutang PKB per 31 Desember 2014 dihitung
menggunakan dasar pengenaan pajak sesuai tarif dan
NJKB tahun 2014.
2) Penyajian Piutang PKB per 31 Desember 2014 tidak
termasuk sanksi administrasi.
3) Penyajian nilai Piutang Pajak Kendaraan Bermotor per
31 Desember 2015 tidak termasuk:
(a) Hasil penelusuran KTMDU dengan kriteria sebagai
berikut:
1. Kendaraan hilang (curanmor) dan tidak melapor
ke Kepolisian;
2. Kendaraan ditarik Leasing dan Lembaga
Penjamin;
3. Kendaraan sudah dipindahtangankan;
4. Kendaraan rusak berat;
5. Alamat WP tidak sesuai dengan alamat di
SKPD/STNK (pindah alamat, tidak dikenal/tidak
jelas/alamat tdk ditemukan);
6. WP tidak merasa memiliki.
(b) Blokir Database atas permohonan wajib pajak.
(c) Kadaluwarsa Pajak Lebih dari 5 (lima) Tahun.
(d) Penyesuaian/koreksi akibat adanya selisih
Perubahan NJKB yang berlaku.
b. Perhitungan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap untuk Aset
Tetap yang Diperoleh sampai dengan Tahun 2014
Dalam rangka penerapan SAP berbasis akrual sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 untuk
pertama kali, perhitungan akumulasi penyusutan aset tetap
untuk aset tetap yang diperoleh sampai dengan Tahun
2014, perolehannya dihitung dari Bulan Januari pada Tahun
Perolehan, dan nilai yang dapat disusutkan adalah nilai
perolehan ditambah dengan nilai kapitalisasi yang telah
diatribusikan sampai dengan
31 Desember 2014.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
121
4.4 PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI BERKAITAN
DENGAN KETENTUAN YANG ADA DALAM SAP PADA
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
(1) Penerapan SAP Berbasis Akrual
Pada Tahun 2016, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
telah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis
Akrual yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual pada Pemerintah Daerah.
(2) Kebijakan akuntansi yang diterapkan di Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dalam pengelolaan keuangan Tahun Anggaran
2016 sudah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pada laporan keuangan tahun 2018 ini, penyajian piutang
menggunakan Nilai Bersih Yang dapat Direalisasikan yaitu
sebesar nilai yang belum dilunasi dikurangi dengan penyisihan
piutang.
Demikian juga dengan penyajian Dana Bergulir dan Dana
Penjaminan, dikelompokkan dalam akun Investasi Non
Permanen. Penyajian Investasi Non Permanen menggunakan
Nilai Bersih yang Dapat Direalisasikan yaitu Nilai Perolehan
Dana Bergulir dikurangi dengan Penyisihan Dana Bergulir.
Untuk penyajian nilai Aset Tetap, pada laporan ini disajikan
sebesar nilai perolehan aset tetap dikurangi dengan akumulasi
penyusutan.
Nilai penyertaan modal pemerintah daerah pada BUMD
disajikan dengan menggunakan metode ekuitas yaitu dengan
memperhitungkan penambahan dari penyertaan modal serta
proporsi kepemilikan pemerintah daerah atas penambahan/
pengurangan dari bagian laba/rugi, dan pengurangan dari
penerimaan dividen berdasarkan data dari Laporan Keuangan
BUMD tahun 2018.
4.5 PRINSIP-PRINSIP INTEGRASI LAPORAN KEUANGAN
BLUD KE DALAM LKPD PROVINSI JAWA BARAT
BLUD adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas. BLUD merupakan
Organisasi Perangkat Daerah yang tidak terpisahkan dari
Prinsip-prinsip Integrasi Laporan Keuangan BLUD
Penerapan SAP Berbasis Akrual
Kebijakan Akuntansi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
122
organisasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
menyatakan bahwa laporan keuangan BLUD merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah daerah sehingga harus diintegrasikan ke dalam LKPD.
Untuk tujuan integrasi Laporan Keuangan BLUD ke dalam LKPD
dilakukan konversi dan/atau penyesuaian akun-akun BLUD ke
dalam akun-akun yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah, agar
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang menjadi
dasar acuan dalam penyusunan LKPD.
Pendapatan BLUD disajikan sebesar pendapatan Kas yang
diterima BLUD sebagaimana tersaji dalam Laporan Arus Kas
BLUD. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
Belanja BLUD yang bersumber dari pendapatan operasional BLUD
diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari kas BLUD,
sebagaimana tersaji dalam Laporan Arus Kas BLUD.
Nilai Aset merupakan hasil konversi laporan keuangan BLUD
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan ke dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan. Dalam konversi ini belum dilakukan
penyajian nilai depresiasi/penyusutan karena kebijakan akuntansi
penyusunan LKPD belum menerapkan adanya penyusutan,
sehingga nilai aset yang dikonversi adalah sebesar nilai perolehan.
Nilai Kewajiban disajikan sebesar nilai nominal yang merupakan
hasil konversi laporan keuangan BLUD berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan ke dalam Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
123
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.3 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN
REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA DAERAH
5.3.1 PENJELASAN UMUM LAPORAN REALISASI
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH
Realisasi Pendapatan – LRA pada Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp33.919.022.032.347,78 atau sebesar 101,97
persen dari yang dianggarkan, yang berasal dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LRA sebesar
Rp19.642.915.448.763,78, Pendapatan Transfer – LRA
sebesar Rp14.241.750.403.584,00 dan Lain–Lain
Pendapatan Yang Sah – LRA sebesar
Rp34.356.180.000,00.
Realisasi Pendapatan – LRA pada Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp33.919.022.032.347,78 sedangkan pada Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp32.163.957.645.604,30. Hal ini
berarti realisasi Pendapatan – LRA Tahun Anggaran 2018
meningkat sebesar Rp1.755.064.386.743,40 atau 5,46
persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Trend realisasi Pendapatan – LRA selama 5 (lima) tahun
dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 5.1
Grafik Trend Realisasi Pendapatan – LRA
Tahun Anggaran 2014 – 2018
(dalam Rp Miliar)
2014 2015 2016 2017 2018
22.310,95 24.009,98 27.694,04 32.163,96 33.919,02
Realisasi Pendapatan - LRA TA. 2014 - 2018
Pendapatan – LRA sebesar Rp33.919.022.032.347,78
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
124
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa trend realisasi
Pendapatan - LRA mengalami kenaikan, dengan rata-rata
kenaikan sebesar 11,14 persen.
Penerimaan dari PAD – LRA terdiri dari Pendapatan Pajak
Daerah – LRA, Pendapatan Retribusi Daerah – LRA,
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan – LRA, dan Lain-lain PAD yang Sah – LRA.
Realisasi PAD – LRA Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp19.642.915.448.763,78 atau 104,39 persen dari yang
dianggarkan. Realisasi PAD – LRA ini berasal dari
Pendapatan Pajak Daerah – LRA sebesar
Rp18.153.616.036.193,00, Pendapatan Retribusi Daerah –
LRA sebesar Rp49.176.487.699,00, Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LRA
sebesar Rp348.537.989.633,00, dan Lain-lain PAD yang
Sah – LRA sebesar Rp1.091.584.935.238,78.
Realisasi PAD – LRA pada Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp19.642.915.448.763,78 sedangkan Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp18.081.123.739.824,30. Hal ini
berarti Realisasi PAD – LRA Tahun Anggaran 2018
meningkat sebesar Rp1.561.791.708.939,48 atau 8,64
persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Berikut ini disajikan grafik komposisi realisasi PAD – LRA
Tahun Anggaran 2018.
Gambar 5.2
Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan PAD – LRA
Tahun Anggaran 2018
(dalam %)
92,42
0,251,775,56
Grafik Komposisi Realisasi PAD - LRA Tahun Anggaran 2018
Pajak - LRA
Retribusi - LRA
HPKYD - LRA
Lain-lain PAD yang Sah -LRA
PAD – LRA sebesar Rp19.642.915.448.763,78
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
125
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi
terbesar dari PAD – LRA berasal dari Pendapatan Pajak
Daerah – LRA yaitu sebesar 92,42 persen dari Total PAD –
LRA.
Realisasi Pendapatan Transfer – LRA pada Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp14.241.750.403.584,00 atau 98,81
persen dari yang dianggarkan. Realisasi Pendapatan
Transfer – LRA ini berasal dari Transfer Pemerintah Pusat-
Dana Perimbangan – LRA sebesar
Rp14.208.000.403.584,00 dan Transfer Pemerintah Pusat-
Lainnya – LRA sebesar Rp33.750.000.000,00.
Realisasi Pendapatan Transfer – LRA Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp14.241.750.403.584,00 sedangkan tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp13.988.945.314.589,00. Hal ini
berarti realisasi Pendapatan Transfer – LRA Tahun
Anggaran 2018 meningkat sebesar Rp252.805.088.995,00
atau 1,81 persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA pada Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp34.356.180.000,00 atau
100,00 persen dari yang dianggarkan. Realisasi Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah – LRA ini berasal dari
Pendapatan Hibah – LRA sebesar Rp22.044.000.000,00 dan
Pendapatan Lainnya – LRA sebesar Rp12.312.180.000,00.
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp34.356.180.000,00 sedangkan
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp93.888.591.191,00. Hal ini
berarti realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA
Tahun Anggaran 2018 menurun sebesar
Rp59.532.411.191,00 atau 63,41 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017.
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp33.333.824.961.824,39 atau 93,45 persen dari yang
dianggarkan, yang berasal dari Belanja Operasi sebesar
Rp18.981.038.246.976,00, Belanja Modal sebesar
Rp3.145.847.260.323,39, Belanja Tidak Terduga sebesar
Rp184.163.280,00, dan Transfer sebesar
Rp11.206.755.291.245,00.
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp33.333.824.961.824,39 sedangkan pada Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp32.706.749.485.376,69. Hal ini berarti
realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 meningkat sebesar
Rp627.075.476.447,70 atau 1,92 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017.
Pendapatan Transfer – LRA sebesar Rp14.241.750.403.584,00
Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA sebesar Rp34.356.180.000,00
Belanja sebesar Rp33.333.824.961.824,39
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
126
Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp18.981.038.246.976,00 atau 93,47 persen dari yang
dianggarkan. Realisasi Belanja Operasi ini berasal dari
Belanja Pegawai sebesar Rp5.783.333.525.995,00, Belanja
Barang sebesar Rp4.300.579.125.004,00, Belanja Subsidi
sebesar Rp19.359.366.500,00, Belanja Hibah sebesar
Rp8.591.815.722.306,00, dan Belanja Bantuan Sosial
sebesar Rp285.950.507.171,00.
Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp18.981.038.246.976,00 sedangkan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp19.321.448.551.140,69. Hal ini berarti Realisasi
Belanja Operasi Tahun Anggaran 2018 menurun sebesar
Rp340.410.304.164,60 atau 1,76 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017.
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp3.145.847.260.323,39 atau 87,12 persen dari yang
dianggarkan. Realisasi Belanja Modal ini berasal dari
Belanja Tanah sebesar Rp451.324.694.342,00, Belanja
Peralatan dan Mesin sebesar Rp628.288.250.445,00,
Belanja Gedung dan Bangunan sebesar
Rp1.170.118.007.105,39, Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan
sebesar Rp697.384.528.455,00, Belanja Aset Tetap Lainnya
sebesar Rp195.691.706.076,00, dan Belanja Aset Lainnya
sebesar Rp3.040.073.900,00.
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp3.145.847.260.323,39 sedangkan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp2.311.616.145.730,00. Hal ini berarti Realisasi
Belanja Modal Tahun Anggaran 2018 meningkat sebesar
Rp834.231.114.593,39 atau 36,09 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017.
Realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp184.163.280,00 atau 0,43 persen dari yang
dianggarkan. Belanja Tidak Terduga merupakan belanja
untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak
diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam
dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya,
termasuk pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah
tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup. Alokasi
anggaran Belanja Tidak Terduga sifatnya hanya sebagai
penyediaan.
Belanja Operasi sebesar Rp18.981.038.246.976,00
Belanja Modal sebesar
Rp3.145.847.260.323,39
Belanja Tidak Terduga sebesar
Rp184.163.280,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
127
Adapun realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp184.163.280,00 merupakan Pengembalian
Dana Kelebihan Setoran Retribusi Izin Mempekerjakan
Tenaga Kerja Asing (IMTA) sebesar Rp100.713.000,00 dan
Pengembalian Dana Kesalahan Penyetoran Retribusi
Pengembalian Sisa Uang Persediaan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp83.450.280,00.
Realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp184.163.280,00 sedangkan Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp47.817.000,00. Hal ini berarti Realisasi
Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2018 meningkat
sebesar Rp136.346.280,00 atau 285,14 persen dibanding
Tahun Anggaran 2017. Peningkatan yang signifikan ini
karena adanya peningkatan Pengembalian Dana Kelebihan
Setoran Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
(IMTA).
Realisasi Transfer Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp11.206.755.291.245,00 atau 95,71 persen dari yang
dianggarkan. Realisasi Transfer ini berasal dari Transfer
Bagi Hasil Pendapatan sebesar Rp 7.450.622.081.732,00
dan Transfer Bantuan Keuangan sebesar
Rp3.756.133.209.513,00.
Realisasi Transfer Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp11.206.755.291.245,00 sedangkan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp11.073.636.971.506,00. Hal ini berarti Realisasi
Transfer Tahun Anggaran 2018 meningkat sebesar
Rp133.118.319.739,00 atau 1,20 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017.
Berdasarkan realisasi Pendapatan – LRA sebesar
Rp33.919.022.032.347,78 dan realisasi Belanja sebesar
Rp33.333.824.961.824,39, maka terjadi
Surplus – LRA pada Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp585.197.070.523,39.
Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp2.475.492.824.311,61 atau sebesar 102,92
persen dari yang dianggarkan, yang berasal dari
Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp2.563.692.823.111,61
dan Pengeluaran Pembiayaan sebesar
Rp88.199.998.800,00.
Realisasi Pembiayaan Netto pada Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp2.475.492.824.311,61 sedangkan pada Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp3.036.248.951.611,00. Hal ini
berarti realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2018
Surplus – LRA sebesar
Rp585.197.070.523,39
Pembiayaan Netto sebesar Rp2.475.492.824.311,61 ...
Transfer sebesar
Rp11.206.755.291.245,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
128
menurun sebesar Rp560.756.127.299,39 atau 18,47 persen
dibanding Tahun Anggaran 2017.
Realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp2.563.692.823.111,61 atau 102,82 persen dari
yang dianggarkan. Realisasi Penerimaan Pembiayaan ini
berasal dari Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SiLPA) sebesar Rp2.493.457.111.838,61 dan Penerimaan
Kembali Investasi Non Permanen dalam bentuk Dana
Bergulir sebesar Rp70.235.711.273,00.
Realisasi Penerimaan Pembiayaan pada Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp2.563.692.823.111,61 sedangkan
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp3.348.123.951.611,00.
Hal ini berarti Realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun
Anggaran 2018 menurun sebesar Rp784.431.128.499,39
atau 23,43 persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp88.199.998.800,00 atau 99,99 persen dari yang
dianggarkan. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan ini berasal
dari Penyertaan Modal (Investasi) yaitu kepada PT. Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan pada Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp88.199.998.800,00 sedangkan
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp311.875.000.000,00. Hal
ini berarti Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun
Anggaran 2018 menurun sebesar Rp223.675.001.200,00
atau 71,72 persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Dari realisasi Pembiayaan Netto sebesar
Rp2.475.492.824.311,61 dan Surplus – LRA sebesar
Rp585.197.070.523,39 mengakibatkan adanya Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp3.060.689.894.835,00.
5.1.2 PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
5.1.2.1 Pendapatan – LRA
Realisasi Pendapatan – LRA Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp33.919.022.032.347,78 berarti mencapai 101,97
SILPA Sebesar
Rp3.060.689.894.835,00
Pendapatan – LRA sebesar
Rp33.919.022.032.347,78
Penerimaan Pembiayaan
sebesar
Rp2.563.692.823.111,61
Pengeluaran Pembiayaan
sebesar Rp88.199.998.800,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
129
persen dari anggaran yang ditetapkan dalam APBD
Perubahan sebesar Rp33.264.593.878.621,00.
Realisasi Pendapatan – LRA ini berasal dari Pendapatan
Asli Daerah (PAD) – LRA sebesar
Rp19.642.915.448.763,78, Pendapatan Transfer – LRA
sebesar Rp14.241.750.403.584,00, dan Lain–Lain
Pendapatan Yang Sah – LRA sebesar
Rp34.356.180.000,00.
Komposisi realisasi Pendapatan – LRA dapat dilihat pada
grafik di bawah ini:
Gambar 5.3
Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan – LRA
Tahun Anggaran 2018
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi
terbesar dari Pendapatan – LRA berasal dari Pendapatan
Asli Daerah – LRA yaitu sebesar 57,91 persen dari Total
Pendapatan - LRA.
5.1.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) – LRA
Realisasi PAD – LRA Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp19.642.915.448.763,78 atau mencapai 104,39 persen dari
target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp18.817.250.109.020,00. Realisasi PAD – LRA ini berasal
dari Pendapatan Pajak Daerah – LRA sebesar
Rp18.153.616.036.193,00, Pendapatan Retribusi Daerah –
LRA sebesar Rp49.176.487.699,00, Pendapatan Hasil
Pendapatan Asli Daerah – LRA sebesar
Rp19.642.915.448.763,78
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
130
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LRA
sebesar Rp348.537.989.633,00, dan Lain-lain PAD yang
Sah – LRA sebesar Rp1.091.584.935.238,78.
5.1.2.1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah – LRA
Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LRA Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp18.153.616.036.193,00 atau
mencapai 104,44 persen dari target yang ditetapkan dalam
APBD Perubahan sebesar Rp17.381.809.897.000,00.
Rincian realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LRA menurut
jenis pajak adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Apabila dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Pajak
Daerah – LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp16.483.085.760.842,00, berarti realisasi Pendapatan
Pajak Daerah – LRA meningkat sebesar
Rp1.670.530.275.351,00 atau 10,13 persen dibanding
Tahun Anggaran 2017. Realisasi Pendapatan Pajak Daerah
– LRA Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2017,
dapat dilihat pada rincian pada tabel di bawah ini (dalam
Rp):
Berikut ini disajikan grafik komposisi realisasi Pendapatan
Pajak Daerah – LRA Tahun Anggaran 2018.
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
PKB – LRA 7.180.342.000.000,00 7.540.768.220.845,00 105,02
BBNKB – LRA 5.352.889.000.000,00 5.527.989.187.700,00 103,27
PBBKB – LRA 2.356.184.651.000,00 2.512.911.700.663,00 106,65
Pajak Air – LRA 42.624.011.000,00 52.861.602.273,00 124,02
Pajak Rokok – LRA 2.449.770.235.000,00 2.519.085.324.712,00 102,83
Jumlah 17.381.809.897.000,00 18.153.616.036.193,00 104,44
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
PKB – LRA 7.540.768.220.845,00 6.534.044.895.492,00
BBNKB – LRA 5.527.989.187.700,00 5.092.551.608.700,00
PBBKB – LRA 2.512.911.700.663,00 2.314.028.808.428,00
Pajak Air – LRA 52.861.602.273,00 59.247.318.669,00
Pajak Rokok – LRA 2.519.085.324.712,00 2.483.213.129.553,00
Jumlah 18.153.616.036.193,00 16.483.085.760.842,00
Pendapatan Pajak Daerah –
LRA sebesar Rp18.153.616.036.193,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
131
Gambar 5.4
Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan Pajak Daerah – LRA
Tahun Anggaran 2018
(dalam %)
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi
terbesar dari Pendapatan Pajak Daerah – LRA berasal dari
pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) – LRA yaitu
sebesar 41,54 persen dari Total Pendapatan Pajak Daerah –
LRA.
5.1.2.1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah - LRA
Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah – LRA Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp49.176.487.699,00 atau
mencapai 108,64 persen dari target yang ditetapkan dalam
APBD Perubahan sebesar Rp45.267.605.170,00.
Rincian realisasi Pendapatan Retribusi Daerah – LRA
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Retribusi Jasa Umum
– LRA
10.948.910.000,00 11.757.064.375,00 107,38
Retribusi Jasa Usaha
– LRA
27.626.068.470,00 30.541.102.533,00 110,55
Retribusi Perizinan
Tertentu – LRA
6.692.626.700,00 6.878.320.791,00 102,77
Pendapatan Retribusi
Daerah – LRA sebesar
Rp49.176.487.699,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
132
Pendapatan Retribusi Daerah – LRA Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp49.176.487.699,00 terdiri dari beberapa
Perangkat Daerah sebagai berikut (dalam Rp):
No Uraian Perangkat Daerah Tahun Anggaran
2018 (Audited)
1
Retribusi Pelayanan Kesehatan - LRA
Dinas Kesehatan 8.085.954.375,00
2
Retribusi Pelayanan Pendidikan - LRA
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
3.671.110.000,00
Jumlah Retribusi Jasa Umum – LRA 11.757.064.375,00
4
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - LRA
Dinas Pendidikan 15.000.000,00
Dinas Kesehatan 832.540.000,00
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang 867.017.250,00
Dinas Sumber Daya Air 16.350.000,00
Dinas Perumahan dan Pemukiman 2.979.537.000,00
Dinas Sosial 72.060.000,00
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 65.352.000,00
Dinas Lingkungan Hidup 622.235.930,00
Dinas Perhubungan 811.130.940,00
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 40.184.000,00
Dinas Kehutanan 20.586.000,00
Dinas Perikanan dan Kelautan 369.980.000,00
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 319.839.000,00
Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan 757.683.000,00
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 287.485.278,00
Dinas Energi Sumber Daya Mineral 588.686.800,00
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 757.649.800,00
Sekretariat Daerah 3.142.860.000,00
BKPP Wilayah I (Bogor) 75.800.000,00
BKPP Wilayah II (Purwakarta) 256.000.000,00
Badan Pendapatan Daerah 332.665.000,00
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
2.464.900.000,00
Jumlah 45.267.605.170,00 49.176.487.699,00 108.64
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
133
No Uraian Perangkat Daerah Tahun Anggaran
2018 (Audited)
5
Retribusi Pelayanan Tempat Rekreasi dan Olahraga - LRA
Dinas Kehutanan 4.082.168.000,00
Dinas Pemuda dan Olahraga 546.381.500,00
6 Retribusi Penyebrangan di Air - LRA
Dinas Perhubungan 108.694.500,00
7
Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah - LRA
Dinas Kelautan dan Perikanan 1.340.094.950,00
Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan 5.225.874.600,00
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 2.993.280.900,00
Dinas Perkebunan 252.098.485,00
8
Retribusi Pelayanan Terminal Type B - LRA
Dinas Perhubungan 296.967.600,00
Jumlah Retribusi Jasa Usaha - LRA 30.541.102.533,00
9 Retribusi Ijin Trayek - LRA
Dinas Perhubungan 665.537.200,00
10
Retribusi Ijin Usaha Perikanan - LRA
Dinas Perikanan dan Kelautan 107.535.791,00
11
Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) - LRA
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6.105.247.800,00
Jumlah Retribusi Perizinan Tertentu - LRA 6.878.320.791,00
Jumlah Pendapatan Retribusi Daerah – LRA 49.176.487.699,00
Apabila dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Retribusi
Daerah – LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp60.273.043.774,00, berarti realisasi Pendapatan Retribusi
Daerah – LRA menurun sebesar Rp11.096.556.075,00 atau
18,41% persen dibanding Tahun Anggaran 2017. Realisasi
Pendapatan Retribusi Daerah-LRA Tahun Anggaran 2018
dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada rincian pada
tabel di bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Retribusi Jasa Umum
– LRA
11.757.064.375,00 25.681.507.471,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
134
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Retribusi Jasa Usaha
– LRA
30.541.102.533,00 25.661.759.358,00
Retribusi Perizinan
Tertentu – LRA
6.878.320.791,00 8.929.776.945,00
Jumlah 49.176.487.699,00 60.273.043.774,00
5.1.2.1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan – LRA
Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan – LRA Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp348.537.989.633,00 atau mencapai 99,65 persen
dari jumlah yang ditetapkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp349.779.545.863,00.
Rincian realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan – LRA adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada
Perusahaan Milik Daerah/BUMD – LRA sebesar
Rp347.908.623.261,00 berasal dari PD. Jasa dan
Kepariwisataan sebesar Rp2.000.000.000,00, PT. Jasa
Sarana sebesar Rp3.731.786.879,00, PT. Bank
Pembangunan Daerah (Bank Jabar) sebesar
Rp335.012.524.390,00, PT. Bank Perkreditan Rakyat
sebesar Rp4.841.558.090,00, PT. Lembaga Keuangan Mikro
sebesar Rp227.452.765,00, dan PT. Jamkrida sebesar
Rp2.095.301.137,00. Adapun realisasi Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada Perusahaan Patungan/Milik Swasta
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal
pada Perusahaan
Milik Daerah/BUMD –
LRA
349.150.179.491,00 347.908.623.261,00 99,64
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal
pada Perusahaan
Patungan/Milik
Swasta – LRA
629.366.372,00 629.366.372,00 100,00
Jumlah 349.779.545.863,00 348.537.989.633,00 99,65
Pendapatan HPKDYD
- LRA sebesar
Rp348.537.989.633,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
135
– LRA sebesar Rp629.366.372,00 seluruhnya berasal dari
PT. Bangun Askrida.
Apabila dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LRA
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp345.121.410.237,00,
berarti realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan – LRA meningkat sebesar
Rp3.416.579.396,00 atau 0,99 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan – LRA Tahun Anggaran
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada
Perusahaan Milik
Daerah/BUMD – LRA
347.908.623.261,00 344.431.373.324,00
Bagian Laba atas
Penyertaan Modal pada
Perusahaan
Patungan/Milik Swasta –
LRA
629.366.372,00 690.036.913,00
Jumlah 348.537.989.633,00 345.121.410.237,00
5.1.2.1.1.4 Lain-lain PAD yang Sah – LRA
Realisasi Lain-lain PAD yang Sah – LRA Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp1.091.584.935.238,78 atau
mencapai 104,92 persen dari jumlah yang dianggarkan
dalam APBD Perubahan sebesar Rp1.040.393.060.987,00.
Rincian realisasi Lain-lain PAD yang Sah – LRA adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Hasil Penjualan Aset daerah Yang Tidak Dipisahkan - LRA
119.143.350,00 276.799.850,00 232,33
Jasa Giro – LRA 25.049.000.000,00 34.233.454.371,00 136,67
Pendapatan Bunga – LRA
345.000.000.000,00 301.886.301.301,00 87,50
Tuntutan Ganti Rugi – LRA
0,00 34.750.000,00 -
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan
12.470.260,00 4.209.814.140,00 33.758,83
Lain-lain PAD yang Sah - LRA sebesar
Rp1.091.584.935.238,78
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
136
Pendapatan Lain-lain PAD yang Sah – LRA Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp1.091.584.935.238,78 terdiri dari
beberapa Perangkat Daerah sebagai berikut (dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
1
Hasil Penjualan Aset daerah Yang Tidak Dipisahkan - LRA : 276.799.850,00
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang 10.824.000,00
PPKD 265.975.850,00
2 Jasa Giro - LRA: 34.233.454.371,00
PPKD 34.233.454.371,00
3 Pendapatan Bunga - LRA: 301.886.301.301,00
PPKD 301.886.301.301,00
4 Tuntutan Ganti Rugi - LRA: 34.750.000,00
PPKD 34.750.000,00
5 Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pekerjaan - LRA: 4.209.814.140,00
PPKD 4.209.814.140,00
6 Pendapatan Denda Pajak - LRA: 275.171.156.114,00
Badan Pendapatan Daerah 275.171.156.114,00
7
Pendapatan Denda Retribusi - LRA: 39.656.214,00
Dinas Perumahan dan Permukiman 1.230.360,00
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 64.350,00
Dinas Perhubungan 37.875.630,00
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 80.000,00
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 10.000,00
Dinas Kehutanan 18.800,00
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 33.274,00
Sekretariat Daerah 175.000,00
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I 80.000,00
Badan Pendapatan Daerah 88.800,00
8 Pendapatan Dari Pengembalian - LRA: 116.496.292.835,41
PPKD 116.496.292.835,41
9 Pendapatan Jasa Pengelolaan Sampah Regional - LRA: 33.605.753.745,00
Pekerjaan - LRA
Pendapatan Denda Pajak – LRA
234.008.218.008,00 275.171.156.114,00 117,59
Pendapatan Denda Retribusi – LRA
5.949.234,00 39.656.214,00 666,58
Pendapatan Dari Pengembalian - LRA
54.095.027.358,00 116.496.292.835,41 215,35
Pendapatan Jasa Pengelolaan Sampah Regional – LRA
22.500.000.000,00 33.605.753.745,00 149,36
Pendapatan Sewa – LRA
6.034.563.503,00 6.268.960.219,00 103,88
Pendapatan BLUD – LRA
333.922.316.501,00 300.268.410.095,00 89,92
Pendapatan Kerjasama BOT (Build Operate Transfer) – LRA
1.600.000.000,00 1.600.000.000,00 100,00
Hasil Pengelolaan Dana Bergulir - LRA
0,00 2.949.898.692,00 -
Pendapatan Penerimaan Lain-lain – LRA
18.046.372.773,00 14.543.687.662,37 80,59
Jumlah 1.040.393.060.987,00 1.091.584.935.238,78 104,92
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
137
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Dinas Lingkungan Hidup 33.605.753.745,00
10
Pendapatan Sewa - LRA: 6.268.960.219,00
PPKD 4.158.333.473,00
Sekretariat Daerah 13.243.290,00
Badan Pendapatan Daerah 1.737.283.456,00
Inspektorat 3.300.000,00
Dinas Pendidikan 50.000.000,00
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil 306.800.000,00
11 Pendapatan BLUD - LRA: 300.268.410.095,00
Dinas Kesehatan 300.268.410.095,00
12 Pendapatan Kerjasama BOT (Build Operate Transfer) - LRA 1.600.000.000,00
PPKD 1.600.000.000,00
13 Hasil Pengelolaan Dana Bergulir - LRA: 2.949.898.692,00
PPKD 2.949.898.692,00
14
Pendapatan Penerimaan Lain-lain - LRA: 14.543.687.662,37
Badan Pendapatan Daerah 618.200,00
PPKD 14.543.069.462,37
Jumlah Lain-lain PAD yang Sah – LRA 1.091.584.935.238,78
Realisasi Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak
Dipisahkan – LRA sebesar Rp276.799.850,00 berasal dari
Pelepasan Hak Atas Tanah – LRA sebesar Rp8.670.850,00,
Penjualan Peralatan / Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai –
LRA sebesar Rp26.700.000,00, Penjualan Drum Bekas –
LRA sebesar Rp10.824.000,00, dan Penjualan Bahan-
Bahan Bekas Bangunan – LRA sebesar Rp230.605.000,00.
Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan – LRA
merupakan cicilan dari penjualan atas aset tanah milik
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang dijual pada
tahun-tahun sebelumnya, penjualan drum bekas, penjualan
hasil bongkaran bangunan, dan sebagian merupakan
penjualan aset yang sudah tidak dipergunakan untuk
operasional.
Apabila dibandingkan dengan realisasi Lain-lain PAD yang
Sah – LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp1.192.643.524.971,30, berarti realisasi Lain-lain PAD
yang Sah – LRA menurun sebesar Rp101.058.589.732,52
atau 8,47 persen dibanding Tahun Anggaran 2017. Realisasi
Lain-lain PAD yang Sah – LRA Tahun Anggaran 2018 dan
Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Hasil Penjualan Aset daerah Yang Tidak Dipisahkan - LRA
276.799.850,00 217.534.500,00
Jasa Giro – LRA 34.233.454.371,00 32.947.817.616,00
Pendapatan Bunga - LRA 301.886.301.301,00 385.614.255.541,00
Tuntutan Ganti Rugi - LRA 34.750.000,00 50.550.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
138
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pekerjaan – LRA
4.209.814.140,00 994.591.798,00
Pendapatan Denda Pajak – LRA
275.171.156.114,00 271.667.402.590,00
Pendapatan Denda Retribusi – LRA
39.656.214,00 154.280,00
Pendapatan Dari Pengembalian – LRA
116.496.292.835,41 25.768.941.696,30
Pendapatan Jasa Pengelolaan Sampah Regional – LRA
33.605.753.745,00 29.641.424.156,00
Pendapatan Sewa - LRA 6.268.960.219,00 8.631.619.177,00
Pendapatan BLUD - LRA 300.268.410.095,00 293.869.154.666,00
Pendapatan Kerjasama BOT (Build Operate Transfer) - LRA
1.600.000.000,00 0,00
Hasil Pengelolaan Dana Bergulir – LRA
2.949.898.692,00 28.573.235,00
Pendapatan Penerimaan Lain-lain – LRA
14.543.687.662,37 143.211.505.716,00
Jumlah 1.091.584.935.238,78 1.192.643.524.971,30
.
5.1.2.1.2 Pendapatan Transfer – LRA
Realisasi Pendapatan Transfer – LRA Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp14.241.750.403.584,00 atau mencapai
Rp 98,81 persen dari target yang ditetapkan dalam APBD
Perubahan sebesar Rp14.412.987.589.601,00.
Realisasi Pendapatan Transfer – LRA ini berasal dari
Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan – LRA
sebesar Rp14.208.000.403.584,00 dan Transfer Pemerintah
Pusat-Lainnya – LRA sebesar Rp33.750.000.000,00.
5.1.2.1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan – LRA
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan –
LRA Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp14.208.000.403.584,00 atau mencapai 98,81 persen dari
target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan sebesar Rp
14.379.237.589.601,00.
Rincian realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan – LRA adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Pendapatan Transfer - LRA
sebesar
Rp14.241.750.403.584,00
Transfer Pemerintah Pusat-
Dana Perimbangan – LRA
sebesar
Rp14.208.000.403.584,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
139
Apabila dibandingkan dengan realisasi Transfer Pemerintah
Pusat-Dana Perimbangan – LRA Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp13.981.445.314.589,00, berarti realisasi Transfer
Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan – LRA meningkat
sebesar Rp226.555.088.995,00 atau 1,62 persen dibanding
Tahun Anggaran 2017. Realisasi Transfer Pemerintah
Pusat-Dana Perimbangan – LRA Tahun Anggaran 2018 dan
Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Dana Bagi Hasil Pajak –
LRA
1.497.027.053.853,00 1.504.427.464.743,00
Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak
(Sumber Daya Alam) –
LRA
307.513.548.008,00 347.095.514.934,00
Dana Alokasi Umum –
LRA
3.023.552.986.000,00 3.011.001.477.000,00
Dana Alokasi Khusus –
LRA
9.379.906.815.723,00 9.118.920.857.912,00
Jumlah 14.208.000.403.584,00 13.981.445.314.589,00
5.1.2.1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak – LRA
Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak – LRA Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp1.497.027.053.853,00 atau
mencapai 107,06 persen dari target yang ditetapkan dalam
APBD Perubahan sebesar Rp1.398.266.096.336,00. Rincian
realisasi Dana Bagi Hasil Pajak – LRA adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Dana Bagi Hasil Pajak
– LRA
1.398.266.096.336,00 1.497.027.053.853,00 107,06
Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak
(Sumber Daya Alam)
– LRA
211.458.337.265,00 307.513.548.008,00 145,43
Dana Alokasi Umum –
LRA
3.023.552.986.000,00 3.023.552.986.000,00 100,00
Dana Alokasi Khusus
– LRA
9.745.960.170.000,00 9.379.906.815.723,00 96,24
Jumlah 14.379.237.589.601,00 14.208.000.403.584,00 98,81
Dana Bagi Hasil Pajak
– LRA sebesar Rp1.497.027.053.853,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
140
Apabila dibandingkan dengan realisasi Dana Bagi Hasil
Pajak – LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp1.504.427.464.743,00, berarti realisasi Dana Bagi Hasil
Pajak menurun sebesar Rp7.400.410.890,00 atau 0,49%
persen dibanding Tahun Anggaran 2017. Realisasi Dana
Bagi Hasil Pajak – LRA Tahun Anggaran 2018 dan Tahun
Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini (dalam
Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pajak Bumi dan
Bangunan – LRA
137.746.777.086,00 119.477.075.362,00
Bagi Hasil PPh Ps.25
dan Ps. 29 WPODN dan
Ps. 21 – LRA
1.252.723.209.767,00 1.282.654.696.533,00
Bagi Hasil Cukai
Tembakau – LRA
106.557.067.000,00 102.295.692.848,00
Jumlah 1.497.027.053.853,00 1.504.427.464.743,00
5.1.2.1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya
Alam) – LRA
Realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak – LRA Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp307.513.548.008,00 atau
mencapai 145,43 persen dari target yang ditetapkan dalam
APBD Perubahan sebesar Rp211.458.337.265,00. Rincian
realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
– LRA adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Pajak Bumi dan
Bangunan – LRA
122.472.369.973,00 137.746.777.086,00 112,47
Bagi Hasil PPh Ps.25
dan Ps. 29 WPODN
dan Ps. 21 – LRA
1.169.236.659.463,00 1.252.723.209.767,00 107,14
Bagi Hasil Cukai
Tembakau – LRA
106.557.066.900,00 106.557.067.000,00 100,00
Jumlah 1.398.266.096.336,00 1.497.027.053.853,00 107,06
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) – LRA sebesar Rp307.513.548.008,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
141
Apabila dibandingkan dengan realisasi Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) – LRA Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp347.095.514.934,00, berarti realisasi Dana
Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) – LRA
menurun sebesar Rp39.581.966.926,00 atau 11,40 persen
dibanding Tahun Anggaran 2017. Realisasi Dana Bagi Hasil
Pajak – LRA Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran
2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Bagi Hasil dari Provisi
Sumber Daya Hutan –
LRA
969.909.324,00 419.489.503,00
Bagi Hasil dari Iuran
Tetap (Land Rent) –
LRA
469.717.603,00 1.743.820.919,00
Bagi Hasil dari Iuran
Eksplorasi dan
Eksploitasi – LRA
4.866.981.453,00 4.407.822.065,00
Bagi Hasil dari Pungutan
Minyak Bumi – LRA
66.627.817.955,00 73.926.688.017,00
Bagi Hasil dari
Pertambangan Gas
Alam – LRA
79.076.521.901,00 92.729.955.336,00
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Bagi Hasil dari Provisi
Sumber Daya Hutan –
LRA
511.955.817,00 969.909.324,00 189,45
Bagi Hasil dari Iuran
Tetap (Land Rent) –
LRA
253.845.715,00 469.717.603,00 185,04
Bagi Hasil dari Iuran
Eksplorasi dan
Eksploitasi – LRA
3.673.218.370,00 4.866.981.453,00 132,50
Bagi Hasil dari
Pungutan Minyak
Bumi – LRA
39.640.443.580,00 66.627.817.955,00 168,08
Bagi Hasil dari
Pertambangan Gas
Alam – LRA
67.801.661.134,00 79.076.521.901,00 116,63
Bagi Hasil dari
Pertambangan Panas
Bumi – LRA
99.577.212.649,00 155.502.599.772,00 156,16
Jumlah 211.458.337.265,00 307.513.548.008,00 145,43
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
142
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Bagi Hasil dari
Pertambangan Panas
Bumi – LRA
155.502.599.772,00 173.867.739.094,00
Jumlah 307.513.548.008,00 347.095.514.934,00
5.1.2.1.2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU) – LRA
Realisasi DAU – LRA Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp3.023.552.986.000,00 atau mencapai 100,00 persen dari
target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp3.023.552.986.000,00.
Rincian realisasi Dana Alokasi Umum – LRA adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Apabila dibandingkan dengan realisasi DAU – LRA Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp3.011.001.477.000,00, berarti
realisasi DAU meningkat sebesar Rp12.551.509.000,00 atau
0,42 persen dibanding Tahun Anggaran 2017. Realisasi
DAU – LRA Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran
2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Dana Alokasi Umum –
LRA
3.023.552.986.000,00 3.011.001.477.000,00
Jumlah 3.023.552.986.000,00 3.011.001.477.000,00
5.1.2.1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus (DAK) – LRA
Realisasi DAK – LRA Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp9.379.906.815.723,00 atau mencapai 96,24 persen dari
target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp9.745.960.170.000,00.
Rincian realisasi Dana Alokasi Khusus adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Dana Alokasi Umum –
LRA
3.023.552.986.000,00 3.023.552.986.000,00 100,00
Jumlah 3.023.552.986.000,00 3.023.552.986.000,00 100,00
Dana Alokasi Umum – LRA sebesar Rp3.023.552.986.000,00
Dana Alokasi Khusus – LRA Sebesar Rp9.379.906.815.723,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
143
Apabila dibandingkan dengan realisasi DAK – LRA Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp9.118.920.857.912,00, berarti
realisasi DAK – LRA meningkat sebesar
Rp260.985.957.811,00 atau 2,86 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi DAK – LRA Tahun Anggaran
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Dana Alokasi Khusus –
LRA Fisik
506.120.596.036,00 374.284.010.592,00
Dana Alokasi Khusus –
LRA Non Fisik
8.873.786.219.687,00 8.744.636.847.320,00
Jumlah 9.379.906.815.723,00 9.118.920.857.912,00
Rincian DAK – LRA Fisik sebesar Rp506.120.596.036,00
terdiri dari (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
DAK - REGULER
Bidang Pendidikan 307.978.288.000,00 96.277.570.240,00
- Dinas Pendidikan 307.978.288.000,00 96.277.570.240,00
Bidang Kesehatan dan
KB 10.019.674.000,00 43.101.769.133,00
- Dinas Kesehatan 10.019.674.000,00 43.101.769.133,00
Bidang Pertanian 4.727.691.930,00 2.698.534.000,00
- Dinas Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
4.727.691.930,00 2.698.534.000,00
Bidang Kelautan dan
Perikanan 5.894.776.197,00 5.575.580.000,00
- Dinas Kelautan
dan Perikanan 5.894.776.197,00 5.575.580.000,00
DAK - PENUGASAN
Bidang Pendidikan 117.605.280.000,00 145.064.141.000
- Dinas Pendidikan 117.605.280.000,00 145.064.141.000
Bidang Kesehatan (RS 12.160.593.200,00 43.362.781.045,00
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Dana Alokasi Khusus
– LRA Fisik
545.900.641.000,00 506.120.596.036,00 92,71
Dana Alokasi Khusus
– LRA Non Fisik
9.200.059.529.000,00 8.873.786.219.687,00 96,45
Jumlah 9.745.960.170.000,00 9.379.906.815.723,00 96,24
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
144
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Rujukan)
- Dinas Kesehatan 12.160.593.200,00 43.362.781.045,00
Bidang Jalan 22.201.028.869,00 29.102.716.174,00
- Dinas Bina Marga
dan Penataan
Ruang
22.201.028.869,00 29.102.716.174,00
Bidang Irigasi 12.339.768.700,00 9.100.919.000,00
- Dinas Sumber
Daya Air 12.339.768.700,00 9.100.919.000,00
Bidang Energi 1.119.395.740,00 0,00
- Dinas Energi
Sumber Daya
Mineral
1.119.395.740,00 0,00
Bidang Lingkungan
Hidup dan Kehutanan 12.074.099.400,00 0,00
- Dinas Lingkungan
Hidup 686.984.500,00 0,00
- Dinas Kehutanan 11.387.114.900,00 0,00
Jumlah 506.120.596.036,00 374.284.010.592,00
Rincian DAK – LRA Non Fisik sebesar
Rp8.873.786.219.687,00 terdiri dari (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Bantuan Operasional
Sekolah 7.806.336.054.283,00 7.637.799.197.500
Bantuan Operasional
Kesehatan dan
Bantuan Operasional
KB
2.668.771.000,00 0,00
Dana Peningkatan
Pengelolaan Koperasi,
UKM, dan
Ketenagakerjaan
2.993.364.550,00 2.208.317.500,00
Dana Tambahan
Penghasilan Guru
PNSD
0,00 9.897.212.400,00
Dana Tunjangan
Khusus Guru PNSD 76.277.000,00 0,00
Dana Tunjangan
Profesi Guru PNSD 1.057.905.988.000,00 1.090.946.043.920,00
Dana Administrasi
Kependudukan 3.805.764.854,00 3.786.076.000,00
Jumlah 8.873.786.219.687,00 8.744.636.847.320,00
DAK – LRA Non Fisik Bantuan Operasional Sekolah sebesar
Rp7.806.336.054.283,00 terdiri dari dana transfer dari pusat
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
145
tahun 2018 sebesar Rp7.806.277.164.600,00 dan
pengesahan Pendapatan Sisa Kas Dana BOS tahun 2016
sebesar Rp58.889.683,00.
5.1.2.1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – LRA
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – LRA Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp33.750.000.000,00 atau
mencapai 100,00 persen dari target yang ditetapkan dalam
APBD Perubahan sebesar Rp33.750.000.000,00.
Rincian realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – LRA
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Apabila dibandingkan dengan realisasi Transfer Pemerintah
Pusat-Lainnya – LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp7.500.000.000,00, berarti realisasi Transfer Pemerintah
Pusat-Lainnya – LRA meningkat sebesar
Rp26.250.000.000,00 atau 350,00% persen dibanding
Tahun Anggaran 2017. Realisasi Transfer Pemerintah
Pusat-Lainnya – LRA Tahun Anggaran 2018 dan Tahun
Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini (dalam
Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Dana Penyesuaian –
LRA
33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
Jumlah 33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
5.1.2.1.2.2.1 Dana Penyesuaian – LRA
Realisasi Dana Penyesuaian – LRA Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp33.750.000.000,00 atau mencapai 100,00
persen dari target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp33.750.000.000,00 .
Rincian realisasi Dana Penyesuaian – LRA adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Dana Penyesuaian –
LRA
33.750.000.000,00 33.750.000.000,00 100,00
Jumlah 33.750.000.000,00 33.750.000.000,00 100,00
Dana Penyesuaian – LRA
sebesar
Rp33.750.000.000,00
Transfer Pemerintah
Pusat-Lainnya - LRA
sebesar
Rp33.750.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
146
Apabila dibandingkan dengan realisasi Dana Penyesuaian –
LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp7.500.000.000,00
berarti realisasi Dana Penyesuaian – LRA meningkat
sebesar Rp26.250.000.000,00 atau 350,00% persen.
Realisasi Dana Penyesuaian – LRA Tahun Anggaran 2018
dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Dana Insentif Daerah
– LRA
33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
Jumlah 33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
Dana Insentif Daerah (DID) - LRA sebesar
Rp33.750.000.000,00 merupakan alokasi DID yang
disalurkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan kriteria utama
antara lain penetapan APBD Tahun Anggaran 2017 tepat
waktu, perolehan opini WTP pada LKPD Tahun 2016, dan
penggunaan e-government, serta berdasarkan kategori
kinerja yang merupakan jenis kategori penilaian terhadap
perbaikan/pencapaian kinerja daerah di bidang Pengelolaan
Keuangan, Pelayanan Dasar Publik, Pelayanan
Pemerintahan Umum, dan Kesejahteraan Masyarakat.
5.1.2.1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp34.356.180.000,00 atau
mencapai 100,00 persen dari target yang ditetapkan dalam
APBD Perubahan sebesar Rp34.356.180.000,00.
Rincian realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Dana Insentif Daerah
– LRA
33.750.000.000,00 33.750.000.000,00 100,00
Jumlah 33.750.000.000,00 33.750.000.000,00 100,00
Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA sebesar Rp34.356.180.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
147
Apabila dibandingkan dengan realisasi Lain-lain Pendapatan
yang Sah – LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp93.888.591.191,00, berarti realisasi Lain-lain Pendapatan
yang Sah – LRA menurun sebesar Rp59.532.411.191,00
atau 63,41 persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah – LRA Tahun
Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan Hibah –
LRA
22.044.000.000,00 23.799.491.191,00
Pendapatan Lainnya –
LRA
12.312.180.000,00 70.089.100.000,00
Jumlah 34.356.180.000,00 93.888.591.191,00
5.1.2.1.3.1 Pendapatan Hibah – LRA
Realisasi Pendapatan Hibah – LRA Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp22.044.000.000,00 atau mencapai 100,00
persen dari target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp22.044.000.000,00.
Rincian realisasi Pendapatan Hibah – LRA adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Pendapatan Hibah –
LRA
22.044.000.000,00 22.044.000.000,00 100,00
Pendapatan Lainnya
– LRA
12.312.180.000,00 12.312.180.000,00 100,00
Jumlah 34.356.180.000,00 34.356.180.000,00 100,00
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Pendapatan Hibah
dari Badan/Lembaga/
Organisasi Swasta
Dalam Negeri – LRA
22.044.000.000,00 22.044.000.000,00 100,00
Jumlah 22.044.000.000,00 22.044.000.000,00 100,00
Pendapatan Hibah – LRA sebesar
Rp22.044.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
148
Apabila dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Hibah –
LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp23.799.491.191,00,
berarti realisasi Pendapatan Hibah – LRA menurun sebesar
Rp1.755.491.191,00 atau 7,38 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Pendapatan Hibah – LRA Tahun
Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan Hibah
dari Pemerintah – LRA
0,00 2.810.531.191,00
Pendapatan Hibah
dari Badan/Lembaga/
Organisasi Swasta
Dalam Negeri – LRA
22.044.000.000,00 20.988.960.000,00
Jumlah 22.044.000.000,00 23.799.491.191,00
Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta
Dalam Negeri merupakan Hibah dari PT. Jasa Raharja
(Persero) untuk intensifikasi Pajak Kendaraan Bermotor dan
mendukung operasional samsat.
5.1.2.1.3.2 Pendapatan Lainnya – LRA
Realisasi Pendapatan Lainnya – LRA Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp12.312.180.000,00 atau mencapai 100,00
persen dari target yang ditetapkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp12.312.180.000,00. Pendapatan Lainnya – LRA
ini merupakan Bantuan Keuangan dari Provinsi/Pemerintah
Daerah Lainnya untuk pemenuhan fungsi pendidikan
sekolah jenjang menengah negeri di Kabupaten
Pangandaran dan Kota Banjar.
Rincian realisasi Pendapatan Lainnya – LRA adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Bantuan Keuangan
dari Kabupaten – LRA
8.627.580.000,00 8.627.580.000,00 100,00
Bantuan Keuangan
dari Kota – LRA
3.684.600.000,00 3.684.600.000,00 100,00
Jumlah 12.312.180.000,00 12.312.180.000,00 100,00
Pendapatan Lainnya – LRA sebesar Rp12.312.180.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
149
Apabila dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Lainnya
– LRA Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp70.089.100.000,00,
berarti realisasi Pendapatan Hibah – LRA menurun sebesar
Rp57.776.920.000,00 atau 82,43 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Pendapatan Lainnya – LRA
Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Bantuan Keuangan
dari Kabupaten – LRA
8.627.580.000,00 67.493.100.000,00
Bantuan Keuangan
dari Kota – LRA
3.684.600.000,00 2.596.000.000,00
Jumlah 12.312.180.000,00 70.089.100.000,00
Bantuan Keuangan dari Kabupaten – LRA sebesar
Rp8.627.580.000,00 seluruhnya merupakan Bantuan
Keuangan dari Kabupaten Pangandaran, sedangkan
Bantuan Keuangan dari Kota – LRA sebesar
Rp3.684.600.000,00 seluruhnya merupakan Bantuan
Keuangan dari Kota Banjar.
5.1.2.2 Belanja
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp33.333.824.961.824,39 atau 93,45 persen dari jumlah
yang dianggarkan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp35.669.850.990.459,61. Realisasi Belanja ini berasal dari
Belanja Operasi sebesar Rp18.981.038.246.976,00, Belanja
Modal sebesar Rp3.145.847.260.323,39, Belanja Tidak
Terduga sebesar Rp184.163.280,00, dan Transfer sebesar
Rp11.206.755.291.245,00.
Komposisi Belanja dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Belanja sebesar
Rp33.333.824.961.824,39
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
150
Gambar 5.5
Grafik Komposisi Realisasi Belanja
Tahun Anggaran 2018
(dalam %)
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi
komponen Belanja terbesar adalah Belanja Operasi sebesar
56,94 persen dari total Belanja.
5.1.2.2.1 Belanja Operasi
Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp18.981.038.246.976,00 atau 93,47 persen dari
jumlah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp20.306.689.104.903,52. Realisasi Belanja Operasi ini
berasal dari Belanja Pegawai sebesar
Rp5.783.333.525.995,00, Belanja Barang sebesar
Rp4.300.579.125.004,00, Belanja Subsidi sebesar
Rp19.359.366.500,00, Belanja Hibah sebesar
Rp8.591.815.722.306,00, dan Belanja Bantuan Sosial
sebesar Rp285.950.507.171,00.
5.1.2.2.1.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp5.783.333.525.995,00 yang berarti 97,49 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp5.932.082.875.158,81.
Rincian realisasi Belanja Pegawai adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Belanja Operasi sebesar Rp18.981.038.246.976,00
Belanja Pegawai sebesar Rp5.783.333.525.995,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
151
Rincian Objek Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2018
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Gaji dan Tunjangan 2.567.885.136.726,61 2.517.071.384.469,00 98,02
Tambahan Penghasilan PNS
1.548.789.759.600,00 1.520.516.796.249,00 98,17
Insentif Pemungutan Pajak
331.000.000.000,00 329.710.321.825,00 99,61
Insentif Pemungutan Retribusi
1.548.888.718,00 1.124.146.698,00 72,58
Gaji dan Tunjangan DPRD
62.759.645.060,00 62.515.492.417,00 99,61
Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD
24.951.000.000,00 24.948.000.000,00 99,99
Gaji dan Tunjangan Gubernur/Wakil Gubernur
277.892.000,00 181.338.787,00 65,26
Belanja Penerimaan Lainnya Gubernur/Wakil Gubernur
28.224.143.933,00 25.088.113.000,00 88,89
Tunjangan dan Tambahan Penghasilan Guru
1.105.655.802.251,00 1.062.301.186.541,00 96,08
Honorarium PNS Provinsi
32.306.051.450,20 23.486.891.500,00 72,70
Honorarium PNS Non Provinsi
18.755.845.000,00 16.313.963.800,00 86,98
Honorarium Non PNS 128.652.264.820,00 119.622.894.181,00 92,98
Upah Harian 81.276.445.600,00 80.452.996.528,00 98,99
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Pegawai -
Belanja Tidak
Langsung
5.671.092.268.288,61 5.543.456.779.986,00 97,75
Belanja Pegawai -
Belanja Langsung
260.990.606.870,20 239.876.746.009,00 91,91
Jumlah 5.932.082.875.158,81 5.783.333.525.995,00 97,49
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
152
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Jumlah 5.932.082.875.158,81 5.783.333.525.995,00 97,49
Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Pegawai
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp5.434.446.567.649,00,
berarti realisasi Belanja Pegawai meningkat sebesar
Rp348.886.958.346,00 atau 6,42 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Pegawai -
Belanja Tidak Langsung
5.543.456.779.986,00 5.152.653.055.073,00
Belanja Pegawai -
Belanja Langsung
239.876.746.009,00 281.793.512.576,00
Jumlah 5.783.333.525.995,00 5.434.446.567.649,00
Rincian Objek Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2018 dan
Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Gaji dan Tunjangan 2.517.071.384.469,00 4.208.050.142.584,00
Tambahan Penghasilan PNS
1.520.516.796.249,00 586.446.532.271,00
Insentif Pemungutan Pajak
329.710.321.825,00 273.577.755.110,00
Insentif Pemungutan Retribusi
1.124.146.698,00 1.017.267.566,00
Gaji dan Tunjangan DPRD
62.515.492.417,00 43.418.766.132,00
Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD
24.948.000.000,00 14.241.000.000,00
Gaji dan Tunjangan Gubernur/Wakil Gubernur
181.338.787,00 214.653.410,00
Belanja Penerimaan Lainnya Gubernur/Wakil Gubernur
25.088.113.000,00 25.686.938.000,00
Tunjangan dan Tambahan Penghasilan Guru
1.062.301.186.541,00 0,00
Honorarium PNS Provinsi
23.486.891.500,00 23.144.909.840,00
Honorarium PNS Non Provinsi
16.313.963.800,00 12.981.527.400,00
Honorarium Non PNS 119.622.894.181,00 163.358.480.781,00
Upah Harian 80.452.996.528,00 78.907.507.555,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
153
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Pegawai Dana BOS
0,00 3.401.087.000,00
Jumlah 5.783.333.525.995,00 5.434.446.567.649,00
5.1.2.2.1.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp4.300.579.125.004,00 yang berarti 93,24 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp4.612.317.784.648,71.
Rincian realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Barang
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp4.259.156.298.878,69,
berarti realisasi Belanja Barang meningkat sebesar
Rp41.422.826.125,31 atau 0,97 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Barang 4.300.579.125.004,00 4.259.156.298.878,69
Jumlah 4.300.579.125.004,00 4.259.156.298.878,69
Rincian Objek Belanja Barang Tahun Anggaran 2018 adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Bahan Pakai Habis 387.084.096.442,44 361.304.721.855,00 93,34
Belanja Bahan/Material 457.587.167.991,86 396.727.302.573,86 86,70
Belanja Jasa Kantor 1.656.069.394.883,27 1.574.636.153.500,00 95,08
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Barang 4.612.317.784.648,71 4.300.579.125.004,00 93,24
Jumlah 4.612.317.784.648,71 4.300.579.125.004,00 93,24
Belanja Barang sebesar
Rp4.300.579.125.004,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
154
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Premi Asuransi 2.100.898.070,00 1.739.180.953,00 82,78
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
45.370.623.401,00 41.215.332.173,00 90,84
Belanja Cetak dan Penggandaan 152.415.870.877,14 142.879.411.028,14 93,74
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gedung Parkir
75.001.661.623,00 68.436.061.564,00 91,25
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 13.005.103.443,00 11.799.065.893,00 90,73
Belanja Sewa Alat Berat 117.750.000,00 109.750.000,00 93,21
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
38.960.648.384,00 35.652.577.995,00 91,51
Belanja Makanan dan Minuman 282.997.676.369,00 263.656.699.970,00 93,17
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
10.056.127.750,00 9.239.483.400,00 91,88
Belanja Pakaian Kerja 9.113.563.255,00 8.878.239.450,00 97,42
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu
27.455.360.030,00 25.825.304.950,00 94,06
Belanja Perjalanan Dinas PNS Provinsi
455.904.153.935,00 420.911.424.986,00 92,32
Belanja Perjalanan Dinas PNS Non Provinsi
9.269.130.287,00 7.292.868.050,00 78,68
Belanja Perjalanan Dinas Non PNS
109.903.989.628,00 99.870.766.923,00 90,87
Belanja Perjalanan Pindah Tugas 1.629.700,00 1.629.700,00 100,00
Belanja Jasa Konsultansi 111.166.168.830,00 97.749.609.216,00 87,93
Belanja Pemeliharaan 89.627.703.925,00 81.871.439.999,00 91,35
Belanja Pemeliharaan Jasa Konstruksi
613.447.830.024,00 591.319.962.544,00 96,39
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
4.137.350.000,00 3.012.840.400,00 72,82
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis
26.396.990.800,00 22.602.960.866,00 85,63
Belanja Uang/Barang untuk Diberikan kepada Pemenang Perlombaan/Kompetisi/Kejuaraan
35.111.455.000,00 33.830.897.015,00 96,35
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
155
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Hadiah 15.440.000,00 15.440.000,00 100,00
Jumlah 4.612.317.784.648,71 4.300.579.125.004,00 93,24
Rincian Objek Belanja Barang Tahun Anggaran 2018 dan
Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Bahan Pakai Habis 361.304.721.855,00 363.638.759.153,66
Belanja Bahan/Material 396.727.302.573,86 456.191.016.930,00
Belanja Jasa Kantor 1.574.636.153.500,00 1.421.524.162.232,98
Belanja Premi Asuransi 1.739.180.953,00 1.955.648.940,00
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
41.215.332.173,00 38.696.204.633,00
Belanja Cetak dan Penggandaan 142.879.411.028,14 161.238.302.035,00
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gedung Parkir
68.436.061.564,00 67.056.939.721,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 11.799.065.893,00 11.275.791.300,00
Belanja Sewa Alat Berat 109.750.000,00 8.224.073.657,00
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
35.652.577.995,00 29.722.569.496,00
Belanja Makanan dan Minuman 263.656.699.970,00 290.047.163.207,00
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
9.239.483.400,00 12.172.495.780,00
Belanja Pakaian Kerja 8.878.239.450,00 6.438.821.909,00
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu
25.825.304.950,00 23.777.737.624,00
Belanja Perjalanan Dinas PNS Provinsi
420.911.424.986,00 380.982.956.368,00
Belanja Perjalanan Dinas PNS Non Provinsi
7.292.868.050,00 8.969.091.308,00
Belanja Perjalanan Dinas Non PNS 99.870.766.923,00 100.334.876.838,00
Belanja Perjalanan Pindah Tugas 1.629.700,00 0,00
Belanja Pemulangan PNS 0,00 45.000.000,00
Belanja Jasa Konsultansi 97.749.609.216,00 87.932.411.993,00
Belanja Pemeliharaan 81.871.439.999,00 103.373.852.244,50
Belanja Pemeliharaan Jasa Konstruksi
591.319.962.544,00 399.383.653.175,55
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 3.012.840.400,00 4.568.528.773,00
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis
22.602.960.866,00 16.512.531.385,00
Belanja Uang/Barang untuk Diberikan kepada Pemenang Perlombaan/Kompetisi/Kejuaraan
33.830.897.015,00 265.093.710.175,00
Belanja Hadiah 15.440.000,00 0,00
Jumlah 4.300.579.125.004,00 4.259.156.298.878,69
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
156
Dalam realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp4.300.579.125.004,00 terdapat realisasi Belanja
Barang dan Jasa Dana BOS sebesar
Rp673.479.635.531,00, dengan rincian sebagai berikut
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Belanja Bahan Pakai Habis 165.750.843.888,00
Belanja Bahan/Material 142.494.342.994,86
Belanja Premi Asuransi 26.818.410,00
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor 639.694.336,00
Belanja Cetak dan Penggandaan 74.967.169.880,14
Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gedung Parkir 3.412.366.926,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 4.867.673.643,00
Belanja Sewa Alat Berat 103.750.000,00
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 6.318.856.566,00
Belanja Makanan dan Minuman 117.065.789.636,00
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 141.828.000,00
Belanja Pakaian Kerja 97.871.500,00
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu 429.287.000,00
Belanja Perjalanan Dinas PNS Provinsi 19.818.866.526,00
Belanja Perjalanan Dinas PNS Non Provinsi 1.430.292.887,00
Belanja Perjalanan Dinas Non PNS 10.715.016.665,00
Belanja Perjalanan Pindah Tugas 1.629.700,00
Belanja Jasa Konsultansi 534.803.600,00
Belanja Pemeliharaan 39.250.125.304,00
Belanja Pemeliharaan Jasa Konstruksi 83.346.002.569,00
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi, dan Bimbingan Teknis
2.066.605.500,00
Jumlah 673.479.635.531,00
Dalam realisasi Belanja Jasa Konsultansi Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp97.749.609.216,00 terdapat realisasi
belanja Jasa Konsultansi yang direalisasikan untuk
memperoleh aset tetap sebesar Rp22.793.589.503,87 yang
terdiri dari beberapa Perangkat Daerah, antara lain (dalam
Rp):
No Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018
(Audited)
1 Dinas Kesehatan 2.887.830.568,00
2 Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang 10.062.271.740,00
3 Dinas Sumber Daya Air 2.005.332.370,00
4 Dinas Perumahan dan Permukiman 1.755.304.891,00
5 Dinas Perhubungan 188.439.550,00
6 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil 24.802.955,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
157
No Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018
(Audited)
7 Dinas Pemuda dan Olahraga 773.811.000,00
8 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 98.742.000,00
9 Dinas Kelautan dan Perikanan 745.633.000,00
10 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura 132.698.907,87
11 Dinas perkebunan 27.200.000,00
12 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 23.750.000,00
13 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 1.602.131.000,00
14 Badan Pendapatan Daerah 288.855.800,00
15 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 2.143.813.222,00
16 Inspektorat 32.972.500,00
Jumlah 22.793.589.503,87
5.1.2.2.1.3 Belanja Subsidi
Realisasi Belanja Subsidi Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp19.359.366.500,00 berarti 96,80 persen dari
jumlah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp20.000.000.000,00.
Rincian realisasi Belanja Subsidi adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Realisasi Belanja Subsidi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp19.359.366.500,00 merupakan Belanja Subsidi kepada
Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (PERUM
BULOG) untuk kegiatan penjualan beras, gula, minyak
goreng, telur ayam, daging sapi, dan daging ayam dalam
pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) KEPOKMAS
Tahun 2018 di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. OPM
tersebut dilaksanakan dalam rangka stabilisasi harga
kebutuhan pokok di pasaran.
Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Subsidi
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp14.758.266.000,00,
berarti realisasi Belanja Subsidi meningkat sebesar
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Subsidi
kepada
Perusahaan/Lembaga
20.000.000.000,00 19.359.366.500,00 96,80
Jumlah 20.000.000.000,00 19.359.366.500,00 96,80
Belanja Subsidi sebesar
Rp19.359.366.500,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
158
Rp4.601.100.500,00 atau 31,18 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Belanja Subsidi Tahun Anggaran
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Subsidi kepada
Perusahaan/Lembaga
19.359.366.500,00 14.758.266.000,00
Jumlah 19.359.366.500,00 14.758.266.000,00
5.1.2.2.1.4 Belanja Hibah
Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp8.591.815.722.306,00 yang berarti 91,13 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp9.428.133.478.741,00.
Rincian realisasi Belanja Hibah adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Hibah Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp9.555.022.989.398,00 berarti
realisasi Belanja Hibah menurun sebesar
Rp963.207.267.092,00 atau 10,08 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Hibah 8.591.815.722.306,00 9.555.022.989.398,00
Jumlah 8.591.815.722.306,00 9.555.022.989.398,00
Rincian Objek Belanja Hibah Tahun Anggaran 2018 adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Hibah 9.428.133.478.741,00 8.591.815.722.306,00 91,13
Jumlah 9.428.133.478.741,00 8.591.815.722.306,00 91,13
Belanja Hibah sebesar
Rp8.591.815.722.306,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
159
B
Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat yang direalisasikan
sebesar Rp982.481.710.479,00 berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 900/kep.1246-BPKAD/2018
tentang Penerima Hibah Uang dan Hibah Barang pada
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun
Anggaran 2018 diantaranya untuk Komando Resor Militer
051/Wijayakarta, Polda Jawa Barat, Polda Metro Jaya,
Panglima Kodam III/Siliwangi, Kantor Perwakilan BKKBN
Provinsi Jawa Barat, Badan Narkotika Nasional Provinsi
Jawa Barat, Komando Garnisun Tetap II, Pangkalan Utama
TNI AL III, Kantor Wilayah Kementerian Agama, KPU
Provinsi Jawa Barat, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi Jawa Barat, Universitas Padjadjaran, Rumah Sakit
Angkatan Udara (RSAU) dr . M Salamun, Institut Teknologi
Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia,
hibah untuk Program Beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan
Provinsi Jawa Barat TA. 2018, dan Hibah kepada
Pemerintah Pusat lainnya.
Belanja Hibah kepada Badan, Lembaga, Organisasi
Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum yang direalisasikan
sebesar Rp878.980.471.548,00 berdasarkan Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 900/kep.1246-BPKAD/2018
tentang Penerima Hibah Uang dan Hibah Barang pada
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Hibah kepada
Pemerintah Pusat
1.279.162.929.970,00 982.481.710.479,00 76,81
Belanja Hibah kepada
Badan, Lembaga,
Organisasi
Kemasyarakatan yang
Berbadan Hukum
1.044.897.240.766,00 878.980.471.548,00 84,12
Belanja Hibah BOS
(Pusat)
7.084.112.400.000,00 6.711.060.120.000,00 94,73
Belanja Hibah dari
Belanja Barang/Aset
untuk diberikan ke
pihak
ketiga/masyarakat
dari Belanja Langsung
(sesuai dengan
Permendagri No. 39
Tahun 2013
dikonversi dilaporkan
di Belanja Hibah)
19.960.908.005,00 19.293.420.279,00 96,66
Jumlah 9.428.133.478.741,00 8.591.815.722.306,00 91,13
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
160
Anggaran 2018 pembangunan masjid, Lembaga
Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Jawa
Barat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa
Barat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat,
Bidang Pendidikan (hibah kepada LPTQ Provinsi Jawa
Barat, pondok pesantren, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia
(ISEI) Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat,
pembangunan Ruang Kelas Baru sekolah swasta, hibah
untuk Program Beasiswa Bantuan Biaya Pendidikan Provinsi
Jawa Barat TA. 2018, dan Bidang Pendidikan lainnya);
Bidang Kesehatan (hibah kepada Komisi Penanggulangan
AIDS (KPA) Provinsi Jawa Barat, PMI Jawa Barat, dan
Bidang Kesehatan lainnya);
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil (hibah kepada Dekopinda
dan Bidang Koperasi dan Usaha Kecil lainnya);
Bidang Kebudayaan dan Pariwisata (Revitalisasi Bangunan
Keraton, Kebangkitan Sunda Bersatu Indonesia (KSBI) Jawa
Barat, Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Barat, serta
Bidang Kebudayaan dan Pariwisata lainnya);
Bidang Kepemudaan dan Olahraga (hibah kepada DPD
KNPI, Pemuda Pancasila, Karang Taruna, KONI, Kwarda
Gerakan Pramuka Jawa Barat, Angkatan Muda Siliwangi,
NPCI, Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia
(PERWOSI) Provinsi Jawa Barat, Bidang Kepemudaan dan
Olahraga lainnya);
Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (hibah
kepada Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jawa Barat,
DPD PEPABRI Provinsi Jawa Barat, Kominda Jawa Barat,
dan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
lainnya); Bidang Pertanian (hibah kepada kelompok tani dan
Bidang Pertanian lainnya); Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (hibah kepada
Persatuan Isteri Tekhnisi Indonesia dan Bidang
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak lainnya);
Bidang Perindustrian (hibah kepada Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen dan Bidang Perindustrian lainnya);
Bidang Komunikasi dan Informatika (hibah kepada KPID
Provinsi Jawa Barat, Persatuan Wartawan Indonesia
Provinsi Jawa Barat, ORARI Lokal Kota Bandung, dan
Bidang Komunikasi dan Informatika lainnya); serta Belanja
Hibah kepada Badan, Lembaga, Organisasi
Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum lainnya.
Belanja Hibah BOS (Pusat) yang direalisasikan sebesar
Rp6.711.060.120.000,00 terdiri dari Belanja Hibah BOS
(Pusat) kepada Satuan Pendidikan jenjang Dasar sebesar
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
161
Rp5.283.639.400.000,00 dan Belanja Hibah BOS (Pusat)
kepada Satuan Pendidikan jenjang Menengah sebesar
Rp1.427.420.720.000,00.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor
978/Kep.137-Disdik/2018 tentang Program Bantuan
Operasional Sekolah pada Jenjang Pendidikan Dasar,
Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Khusus Tahun 2018,
rincian Belanja Hibah BOS (Pusat) kepada Satuan
Pendidikan jenjang Dasar sebesar Rp5.283.639.400.000,00
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
No Kabupaten/Kota
Realisasi Jenjang Pendidikan Dasar (Audited)
SD Swasta SMP/SMPT/SATAP
Swasta Jumlah
1 Kabupaten Bandung 290.484.800.000,00 136.779.600.000,00 427.264.400.000,00
2 Kabupaten Bandung Barat 123.553.440.000,00 60.973.800.000,00 184.527.240.000,00
3 Kabupaten Bekasi 240.655.840.000,00 114.577.400.000,00 355.233.240.000,00
4 Kabupaten Bogor 407.519.200.000,00 200.982.600.000,00 608.501.800.000,00
5 Kabupaten Ciamis 74.953.120.000,00 38.679.000.000,00 113.632.120.000,00
6 Kabupaten Cianjur 192.526.240.000,00 95.584.800.000,00 288.111.040.000,00
7 Kabupaten Cirebon 159.234.880.000,00 77.596.600.000,00 236.831.480.000,00
8 Kabupaten Garut 224.453.920.000,00 104.815.000.000,00 329.268.920.000,00
9 Kabupaten Indramayu 126.721.280.000,00 61.926.600.000,00 188.647.880.000,00
10 Kabupaten Karawang 179.134.240.000,00 85.509.200.000,00 264.643.440.000,00
11 Kabupaten Kuningan 81.933.120.000,00 40.909.000.000,00 122.842.120.000,00
12 Kabupaten Majalengka 89.864.320.000,00 38.440.000.000,00 128.304.320.000,00
13 Kabupaten Pangandaran 26.574.240.000,00 13.170.800.000,00 39.745.040.000,00
14 Kabupaten Purwakarta 79.156.480.000,00 40.711.600.000,00 119.868.080.000,00
15 Kabupaten Subang 112.752.800.000,00 60.536.000.000,00 173.288.800.000,00
16 Kabupaten Sukabumi 185.237.760.000,00 88.228.600.000,00 273.466.360.000,00
17 Kabupaten Sumedang 82.940.320.000,00 44.222.600.000,00 127.162.920.000,00
18 Kabupaten Tasikmalaya 128.974.560.000,00 64.914.800.000,00 193.889.360.000,00
19 Kota Bandung 169.596.320.000,00 99.204.600.000,00 268.800.920.000,00
20 Kota Banjar 12.424.000.000,00 7.879.400.000,00 20.303.400.000,00
21 Kota Bekasi 192.233.120.000,00 89.353.000.000,00 281.586.120.000,00
22 Kota Bogor 78.474.400.000,00 40.508.400.000,00 118.982.800.000,00
23 Kota Cimahi 40.621.600.000,00 20.838.600.000,00 61.460.200.000,00
24 Kota Cirebon 27.608.000.000,00 18.581.800.000,00 46.189.800.000,00
25 Kota Depok 128.410.400.000,00 61.617.400.000,00 190.027.800.000,00
26 Kota Sukabumi 26.015.200.000,00 16.194.600.000,00 42.209.800.000,00
27 Kota Tasikmalaya 50.517.600.000,00 28.332.400.000,00 78.850.000.000,00
JUMLAH 3.532.571.200.000,00 1.751.068.200.000,00 5.283.639.400.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
162
Adapun rincian Belanja Hibah BOS (Pusat) kepada Satuan
Pendidikan jenjang Menengah sebesar
Rp1.427.420.720.000,00 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
No Kabupaten/Kota Realisasi Jenjang Pendidikan Menengah (Audited)
SLB Swasta SMA Swasta SMK Swasta Jumlah
1 Kabupaten Bandung 5.591.200.000,00 38.655.960.000,00 64.462.160.000,00 108.709.320.000,00
2 Kabupaten Bandung Barat
2.175.200.000,00 11.411.400.000,00 33.591.320.000,00 47.177.920.000,00
3 Kabupaten Bekasi 1.298.400.000,00 13.084.120.000,00 64.498.560.000,00 78.881.080.000,00
4 Kabupaten Bogor 962.800.000,00 37.987.880.000,00 159.185.880.000,00 198.136.560.000,00
5 Kabupaten Ciamis 2.930.000.000,00 2.122.400.000,00 18.847.080.000,00 23.899.480.000,00
6 Kabupaten Cianjur 1.124.800.000,00 23.898.000.000,00 49.872.200.000,00 74.895.000.000,00
7 Kabupaten Cirebon 1.648.400.000,00 5.620.720.000,00 55.472.760.000,00 62.741.880.000,00
8 Kabupaten Garut 4.046.400.000,00 21.600.600.000,00 50.602.720.000,00 76.249.720.000,00
9 Kabupaten Indramayu 392.800.000,00 5.785.640.000,00 38.546.760.000,00 44.725.200.000,00
10 Kabupaten Karawang 456.400.000,00 4.869.760.000,00 54.299.840.000,00 59.626.000.000,00
11 Kabupaten Kuningan 1.441.600.000,00 2.353.960.000,00 20.228.040.000,00 24.023.600.000,00
12 Kabupaten Majalengka 1.620.400.000,00 1.691.480.000,00 16.977.800.000,00 20.289.680.000,00
13 Kabupaten Pangandaran
546.800.000,00 470.960.000,00 5.531.120.000,00 6.548.880.000,00
14 Kabupaten Purwakarta 529.200.000,00 1.500.240.000,00 10.726.240.000,00 12.755.680.000,00
15 Kabupaten Subang 1.150.800.000,00 6.854.120.000,00 36.022.840.000,00 44.027.760.000,00
16 Kabupaten Sukabumi 1.167.600.000,00 15.999.760.000,00 48.677.160.000,00 65.844.520.000,00
17 Kabupaten Sumedang 3.951.200.000,00 2.951.200.000,00 26.303.760.000,00 33.206.160.000,00
18 Kabupaten Tasikmalaya
1.684.800.000,00 11.498.480.000,00 41.263.600.000,00 54.446.880.000,00
19 Kota Bandung 5.316.000.000,00 34.494.040.000,00 54.555.760.000,00 94.365.800.000,00
20 Kota Banjar 551.200.000,00 248.360.000,00 3.949.120.000,00 4.748.680.000,00
21 Kota Bekasi 1.654.000.000,00 24.738.840.000,00 74.664.520.000,00 101.057.360.000,00
22 Kota Bogor 1.498.400.000,00 10.370.640.000,00 44.672.880.000,00 56.541.920.000,00
23 Kota Cimahi 850.400.000,00 2.723.840.000,00 18.597.600.000,00 22.171.840.000,00
24 Kota Cirebon 556.400.000,00 2.409.120.000,00 10.949.960.000,00 13.915.480.000,00
25 Kota Depok 1.447.200.000,00 14.451.080.000,00 48.232.800.000,00 64.131.080.000,00
26 Kota Sukabumi 420.800.000,00 2.248.680.000,00 8.685.600.000,00 11.355.080.000,00
27 Kota Tasikmalaya 1.135.600.000,00 4.408.320.000,00 17.404.240.000,00 22.948.160.000,00
JUMLAH 46.148.800.000,00 304.449.600.000,00 1.076.822.320.000,00 1.427.420.720.000,00
Belanja Hibah dari Belanja Barang/Aset untuk diberikan ke
pihak ketiga/masyarakat dari Belanja Langsung (sesuai
dengan Permendagri No. 39 Tahun 2013 dikonversi
dilaporkan di Belanja Hibah) yang direalisasikan sebesar
Rp19.293.420.279,00 merupakan Belanja Hibah
Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat pada beberapa Perangkat Daerah
sebagai berikut:
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
163
No Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018
(Audited) Jenis Barang
1 Dinas Pendidikan 11.403.266.000,00 Ruang Praktek Siswa SMK Swasta
2 Dinas Perumahan dan Pemukiman
889.622.513,00
Penataan Drainase, IPAL, dan Jalan Permukiman Kumuh Kawasan Perkotaan di Kabupaten Kuningan
3 Dinas Lingkungan Hidup 37.000.000,00 Sumur Serapan dan Tong Komputer
4 Dinas Kelautan dan Perikanan
837.768.000,00
Transplantasi Karang Buatan, Terumbu Karang Buatan, Geoisolator, GPS, Smart Fishing, dan Fish Finder
5 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
2.009.683.725,00
Pullet, Obat Ayam, Pakan Konsentrat, Mesin Tetas, Timbangan Gantung Digital, Timbangan Telur Digital dan Jangka Sorong Digital, serta Bantuan Model Unit Pengolahan Pakan Pengadaan Mesin Pelet (Green Concentrate)
6 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
4.116.080.041,00
Pembangunan Sarana Air Bersih, Pembangunan Instalasi Biogas, dan Pembangunan Instalasi Energi terbarukan
Jumlah 19.293.420.279,00
Rincian Objek Belanja Hibah Tahun Anggaran 2018 dan
Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Hibah kepada
Pemerintah Pusat 982.481.710.479,00 1.208.849.753.608,00
Belanja Hibah kepada
Badan, Lembaga,
Organisasi
Kemasyarakatan yang
878.980.471.548,00 1.684.483.771.950,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
164
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Berbadan Hukum
Belanja Hibah BOS
(Pusat) 6.711.060.120.000,00 6.633.419.520.000,00
Belanja Hibah dari
Belanja Barang/Aset
untuk diberikan ke pihak
ketiga/masyarakat dari
Belanja Langsung
(sesuai dengan
Permendagri No. 39
Tahun 2013 dikonversi
dilaporkan di Belanja
Hibah)
19.293.420.279,00 28.269.943.840,00
Jumlah 8.591.815.722.306,00 9.555.022.989.398,00
5.1.2.2.1.5 Belanja Bantuan Sosial
Realisasi Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp285.950.507.171,00 yang berarti 91,02
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD
Perubahan sebesar Rp314.154.966.355,00.
Rincian realisasi Belanja Bantuan Sosial adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
B
e
l
a
n
j
a
Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial
Kemasyarakatan/Masyarakat yang direalisasikan sebesar
Rp278.015.390.000,00 berdasarkan Keputusan Gubernur
Jawa Barat Nomor Bansos 900/kep.1247-BPKAD/2018
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Bantuan
Sosial kepada
Organisasi Sosial
Kemasyarakatan/Mas
yarakat
302.512.790.000,00 278.015.390.000,00 91,90
Belanja Bantuan
Sosial dari Belanja
Barang/Aset untuk
diberikan kepada
Pihak
Ketiga/Masyarakat
dari Belanja Langsung
(sesuai dengan
Permendagri No. 39
Tahun 2013
dikonversi dilaporkan
di Belanja Bantuan
Sosial)
11.642.176.355,00 7.935.117.171,00 68,16
Jumlah 314.154.966.355,00 285.950.507.171,00 91,02
Belanja Bantuan Sosial sebesar
Rp285.950.507.171,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
165
tentang Penerima Bantuan Sosial pada Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun Anggaran 2018
diantaranya untuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM),
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD),
Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Janda PKRI, Keluarga
Pahlawan dan Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia,
dan Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial
Kemasyarakatan/Masyarakat lainnya.
Belanja Bantuan Sosial dari Belanja Barang/Aset untuk
diberikan kepada Organisasi Sosial
Kemasyarakatan/Masyarakat dari Belanja Langsung (sesuai
dengan Permendagri Nomor 39 Tahun 2013 dikonversi
dilaporkan di Belanja Bantuan Sosial) yang direalisasikan
sebesar Rp7.935.117.171,00 merupakan Belanja Bantuan
Sosial Barang yang Diserahkan Pihak Ketiga/Masyarakat
pada beberapa Perangkat Daerah sebagai berikut (dalam
Rp):
No Perangkat
Daerah Tahun Anggaran 2018
(Audited) Jenis Barang
1 Dinas Sosial 25.000.000,00
Kursi roda, Tongkat Ketiak, Tongkat Elbow, Tabung Oksigen, Regulator Tabung Oksigen, Pompa Ban Kursi Roda
2 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
7.910.117.171,00 Pembangunan Sambungan Listrik
Jumlah 7.935.117.171,00
Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Bantuan
Sosial Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp58.064.429.215,00,
berarti realisasi Belanja Bantuan Sosial meningkat sebesar
Rp227.886.077.956,00 atau 392,47 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Peningkatan yang signifikan ini disebabkan
pada tahun 2018 Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
menganggarkan dan merealisasikan Rumah Tidak Layak
Huni (Rutilahu) Perkotaan dan Listrik Desa berupa
penyambungan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak
mampu. Realisasi Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
166
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Bantuan Sosial
kepada Organisasi
Sosial
Kemasyarakatan/Masya
rakat
278.015.390.000,00 37.096.500.000,00
Belanja Bantuan Sosial
dari Belanja
Barang/Aset untuk
diberikan kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat dari
Belanja Langsung
(sesuai dengan
Permendagri No. 39
Tahun 2013 dikonversi
dilaporkan di Belanja
Bantuan Sosial)
7.935.117.171,00 20.967.929.215,00
Jumlah 285.950.507.171,00 58.064.429.215,00
5.1.2.2.2 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp3.145.847.260.323,39 yang berarti 87,12 persen
dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp3.611.034.732.162,09.
Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp2.311.616.145.730,00, berarti
realisasi Belanja Modal meningkat sebesar
Rp834.231.114.593,39 atau 36,09 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran
Uraian Anggaran setelah
Perubahan Realisasi Tahun Anggaran 2018
%
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Modal Tanah 546.882.159.475,09 451.324.694.342,00 82,53
Belanja Modal
Peralatan dan Mesin
699.981.431.109,00 628.288.250.445,00 89,76
Belanja Modal
Gedung & Bangunan
1.435.786.858.721,00 1.170.118.007.105,39 81,50
Belanja Modal Jalan,
Irigasi dan Jaringan
728.638.170.267,00 697.384.528.455,00 95,71
Belanja Aset Tetap
lainnya
195.844.682.590,00 195.691.706.076,00 99,92
Belanja Aset Lainnya 3.901.430.000,00 3.040.073.900,00 77,92
Jumlah 3.611.034.732.162,09 3.145.847.260.323,39 87,12
Belanja Modal sebesar
Rp3.145.847.260.323,39
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
167
2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di
bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Modal Tanah 451.324.694.342,00 366.373.342.136,00
Belanja Modal
Peralatan dan Mesin
628.288.250.445,00 656.724.351.484,00
Belanja Modal
Gedung & Bangunan
1.170.118.007.105,39 587.496.813.195,00
Belanja Modal Jalan,
Irigasi dan Jaringan
697.384.528.455,00 510.241.154.955,00
Belanja Aset Tetap
lainnya
195.691.706.076,00 188.088.059.482,00
Belanja Aset Lainnya 3.040.073.900,00 2.692.424.478,00
Jumlah 3.145.847.260.323,39 2.311.616.145.730,00
Dalam realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp3.145.847.260.323,39 terdapat realisasi Belanja
Modal BOS sebesar Rp252.473.111.767,00, dengan rincian
sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin BOS 59.043.963.677,00
Belanja Aset Tetap lainnya BOS 193.429.148.090,00
Jumlah 252.473.111.767,00
5.1.2.2.3 Belanja Tidak Terduga
Realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp184.163.280,00 yang berarti 0,43 persen
dari jumlah yang dianggarkan sebesar
Rp42.508.875.117,00.
Rincian realisasi Belanja Tidak Terduga adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
B
Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan
yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial
yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk
pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Belanja Tidak
Terduga
42.508.875.117,00 184.163.280,00 0,43
Jumlah 42.508.875.117,00 184.163.280,00 0,43
Belanja Tidak Terduga sebesar Rp184.163.280,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
168
tahun sebelumnya yang telah ditutup. Alokasi anggaran
Belanja Tidak Terduga sifatnya hanya sebagai penyediaan.
Adapun realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp184.163.280,00 merupakan Pengembalian
Dana Kelebihan Setoran Retribusi Izin Mempekerjakan
Tenaga Kerja Asing (IMTA) sebesar Rp100.713.000,00 dan
Pengembalian Dana Kesalahan Penyetoran Retribusi
Pengembalian Sisa Uang Persediaan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp83.450.280,00.
Apabila dibandingkan dengan realisasi Belanja Tidak
Terduga Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp 47.817.000,00,
berarti realisasi Belanja Subsidi meningkat sebesar
Rp136.346.280,00 atau 285,14 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017. Realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun
Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2017, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Belanja Tidak
Terduga
184.163.280,00 47.817.000,00
Jumlah 184.163.280,00 47.817.000,00
5.1.2.2.4 Transfer
Realisasi Transfer Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp11.206.755.291.245,00 yang berarti 95,71 persen dari
jumlah yang dianggarkan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp11.709.618.278.277,00.
Rincian realisasi Transfer sebesar Rp11.206.755.291.245,00
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Apabila dibandingkan dengan realisasi Transfer Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp11.073.636.971.506,00, berarti
realisasi Transfer meningkat sebesar Rp133.118.319.739,00
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi Tahun Anggaran 2018
(Audited) %
1 2 3 4 = 3/2 x 100
Transfer Bagi Hasil
Pendapatan
7.542.526.872.477,00 7.450.622.081.732,00 98,78
Transfer Bantuan
Keuangan
4.167.091.405.800,00 3.756.133.209.513,00 90,14
Jumlah 11.709.618.278.277,00 11.206.755.291.245,00 95,71
Transfer sebesar
Rp11.206.755.291.245,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
169
atau 1,20 persen dibanding Tahun Anggaran 2017.
Realisasi Transfer Tahun Anggaran 2018 dan Tahun
Anggaran 2017, dapat dilihat pada tabel di bawah ini (dalam
Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Transfer Bagi Hasil
Pendapatan
7.450.622.081.732,00 6.902.132.882.595,00
Transfer Bantuan
Keuangan
3.756.133.209.513,00 4.171.504.088.911,00
Jumlah 11.206.755.291.245,00 11.073.636.971.506,00
Realisasi Transfer Bagi Hasil Pendapatan sebesar
Rp7.450.622.081.732,00 seluruhnya merupakan Bagi Hasil
Pajak ke Kabupaten/Kota, dengan rincian berdasarkan jenis
belanja bagi hasil adalah sebagai berikut (dalam Rp):
A
d
a
p
u
Rincian berdasarkan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
No Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018
(Audited)
1 Kabupaten Bandung 464.457.469.495,00
2 Kabupaten Bandung Barat 240.298.088.056,00
3 Kabupaten Bekasi 685.250.393.645,00
4 Kabupaten Bogor 690.990.698.541,00
5 Kabupaten Ciamis 116.228.963.438,00
6 Kabupaten Cianjur 219.388.945.337,00
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
1 Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor 2.146.089.120.322,00
2 Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor yang belum disalurkan
118.129.468.649,00
3 Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
1.587.524.111.430,00
4 Bagi Hasil Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang belum disalurkan
83.794.465.860,00
5 Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
1.589.056.682.169,00
6 Bagi Hasil Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang belum disalurkan
149.191.067.540,00
7 Bagi Hasil Pajak Air Permukaan 24.316.022.250,00
8 Bagi Hasil Pajak Air Permukaan yang belum disalurkan
2.290.763.034,00
9 Bagi Hasil Pajak Rokok 1.706.562.746.975,00
10 Bagi Hasil Pajak Rokok yang belum disalurkan
43.667.633.503,00
Jumlah 7.450.622.081.732,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
170
No Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018
(Audited)
7 Kabupaten Cirebon 282.185.583.477,00
8 Kabupaten Garut 196.268.282.972,00
9 Kabupaten Indramayu 221.377.814.936,00
10 Kabupaten Karawang 398.404.339.403,00
11 Kabupaten Kuningan 116.324.447.550,00
12 Kabupaten Majalengka 143.368.557.287,00
13 Kabupaten Pangandaran 41.857.708.966,00
14 Kabupaten Purwakarta 164.863.254.726,00
15 Kabupaten Subang 192.604.178.232,00
16 Kabupaten Sukabumi 236.419.349.092,00
17 Kabupaten Sumedang 135.262.793.817,00
18 Kabupaten Tasikmalaya 138.492.730.525,00
19 Kota Bandung 846.318.832.375,00
20 Kota Banjar 27.804.685.603,00
21 Kota Bekasi 783.616.733.048,00
22 Kota Bogor 236.569.329.408,00
23 Kota Cimahi 128.044.295.494,00
24 Kota Cirebon 89.899.372.419,00
25 Kota Depok 478.502.251.409,00
26 Kota Sukabumi 67.868.765.242,00
27 Kota Tasikmalaya 107.954.217.239,00
Jumlah 7.450.622.081.732,00
Realisasi Transfer Bantuan Keuangan sebesar
Rp3.756.133.209.513,00 terdiri dari (dalam Rp):
Realisasi Transfer Bantuan Keuangan - Belanja Bantuan
Keuangan kepada Provinsi sebesar Rp4.000.000.000,00,
yaitu Bantuan Keuangan kepada Provinsi Nusa Tenggara
Barat sebesar Rp2.000.000.000,00 dan Provinsi Sulawesi
Tengah sebesar Rp2.000.000.000,00.
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
1 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi
4.000.000.000,00
2 Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota
3.110.011.160.713,00
3 Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa 614.755.000.000,00
4 Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik
24.367.048.800,00
5 Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota Lainnya
3.000.000.000,00
Jumlah 3.756.133.209.513,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
171
Realisasi Transfer Bantuan Keuangan – Belanja Bantuan
Keuangan kepada Kabupaten/Kota sebesar
Rp3.110.011.160.713,00 dan Transfer Bantuan Keuangan –
Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa sebesar
Rp614.755.000.000,00 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
No Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018
(Audited)
1 Kabupaten Bandung 29.890.014.941,00
2 Kabupaten Bandung Barat 46.925.381.532,00
3 Kabupaten Bekasi 31.695.799.797,00
4 Kabupaten Bogor 101.727.790.624,00
5 Kabupaten Ciamis 240.196.907.391,00
6 Kabupaten Cianjur 343.439.037.496,00
7 Kabupaten Cirebon 125.612.730.116,00
8 Kabupaten Garut 338.612.363.376,00
9 Kabupaten Indramayu 180.818.155.649,00
10 Kabupaten Karawang 23.521.019.628,00
11 Kabupaten Kuningan 59.754.422.699,00
12 Kabupaten Majalengka 120.104.782.151,00
13 Kabupaten Pangandaran 64.451.591.381,00
14 Kabupaten Purwakarta 20.196.037.653,00
15 Kabupaten Subang 32.850.847.600,00
16 Kabupaten Sukabumi 108.752.117.100,00
17 Kabupaten Sumedang 202.916.752.496,00
18 Kabupaten Tasikmalaya 574.961.286.198,00
19 Kota Bandung 42.105.411.927,00
20 Kota Banjar 83.362.719.310,00
21 Kota Bekasi 5.242.033.358,00
22 Kota Bogor 16.031.214.400,00
23 Kota Cimahi 10.167.148.716,00
24 Kota Cirebon 22.368.738.263,00
25 Kota Depok 16.328.176.000,00
26 Kota Sukabumi 28.643.159.446,00
27 Kota Tasikmalaya 239.335.521.465,00
Jumlah 3.110.011.160.713,00
Realisasi Transfer Bantuan Keuangan – Belanja Bantuan
Keuangan kepada Desa sebesar Rp614.755.000.000,00
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
No Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018 (Audited)
A Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa dan Infrastruktur Perdesaan
608.465.000.000,00
1 Kabupaten Bandung 31.050.000.000,00
2 Kabupaten Bandung Barat 18.860.000.000,00
3 Kabupaten Bekasi 20.240.000.000,00
4 Kabupaten Bogor 47.035.000.000,00
5 Kabupaten Ciamis 29.670.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
172
No Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2018 (Audited)
6 Kabupaten Cianjur 40.710.000.000,00
7 Kabupaten Cirebon 47.150.000.000,00
8 Kabupaten Garut 48.415.000.000,00
9 Kabupaten Indramayu 35.535.000.000,00
10 Kabupaten Karawang 33.695.000.000,00
11 Kabupaten Kuningan 41.515.000.000,00
12 Kabupaten Majalengka 37.950.000.000,00
13 Kabupaten Pangandaran 10.695.000.000,00
14 Kabupaten Purwakarta 20.930.000.000,00
15 Kabupaten Subang 28.175.000.000,00
16 Kabupaten Sukabumi 43.585.000.000,00
17 Kabupaten Sumedang 31.050.000.000,00
18 Kabupaten Tasikmalaya 40.365.000.000,00
19 Kota Banjar 1.840.000.000,00
B Bantuan Keuangan Kepada Desa di Bidang Lainnya
6.290.000.000,00
Jumlah 614.755.000.000,00
Rincian Transfer Bantuan Keuangan – Bantuan Keuangan
kepada Partai Politik sebesar Rp24.367.048.800,00 adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
No Partai Politik Tahun Anggaran 2018
(Audited)
1 Partai Nasional Demokrat 1.199.908.800,00
2 Partai Kebangkitan Bangsa 1.934.583.600,00
3 Partai Keadilan Sejahtera 2.476.830.000,00
4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4.848.912.000,00
5 Partai Golongan Karya 3.949.849.200,00
6 Partai Gerakan Indonesia Raya 2.843.553.600,00
7 Partai Demokrat 2.368.266.000,00
8 Partai Amanat Nasional 1.418.289.600,00
9 Partai Persatuan Pembangunan 1.917.165.600,00
10 Partai Hati Nurani Rakyat 1.409.690.400,00
Jumlah 24.367.048.800,00
Realisasi Transfer Bantuan Keuangan - Belanja Bantuan
Keuangan kepada Kabupaten/Kota Lainnya sebesar
Rp3.000.000.000,00, yaitu Bantuan Keuangan kepada
Kabupaten Pandeglang sebesar Rp1.000.000.000,00,
Kabupaten Serang sebesar Rp1.000.000.000,00, dan
Kabupaten Lampung Selatan sebesar Rp1.000.000.000,00.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
173
5.1.2.3 Surplus/(Defisit) - LRA
Berdasarkan realisasi Pendapatan – LRA dan realisasi
Belanja Tahun Anggaran 2018 sebagaimana telah diuraikan
di atas, maka Surplus/(Defisit) - LRA Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp585.197.070.523,39, dengan perhitungan
sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan – LRA 33.919.022.032.347,78 32.163.957.645.604,30
Belanja 33.333.824.961.824,39 32.706.749.485.376,69
Surplus/ (Defisit) –
LRA 585.197.070.523,39 (542.791.839.772,39)
5.1.2.4 Pembiayaan Netto
Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp2.475.492.824.311,61 yang berarti 102,92
persen dari jumlah yang ditetapkan dalam APBD Perubahan
sebesar Rp2.405.257.111.838,61. Rincian realisasi
Pembiayaan Netto adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Penerimaan
Pembiayaan
2.563.692.823.111,61 3.348.123.951.611,00
Pengeluaran
Pembiayaan
88.199.998.800,00 311.875.000.000,00
Pembiayaan Netto 2.475.492.824.311,61 3.036.248.951.611,00
5.1.2.4.1 Penerimaan Pembiayaan
Realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp2.563.692.823.111,61, yang berarti
102,82 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD
Perubahan sebesar Rp2.493.457.111.838,61. Rincian
realisasi Penerimaan Pembiayaan adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran Daerah Tahun
Sebelumnya
2.493.457.111.838,61 3.345.697.892.227,00
Penerimaan Kembali
Investasi Non Permanen
70.235.711.273,00 2.426.059.384,00
Surplus/(Defisit) - LRA
sebesar
Rp585.197.070.523,39
Pembiayaan Netto sebesar
Rp2.475.492.824.311,61
Penerimaan Pembiayaan
sebesar
Rp2.563.692.823.111,61
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
174
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Jumlah 2.563.692.823.111,61 3.348.123.951.611,00
Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen sebesar
Rp70.235.711.273,00 merupakan Penerimaan Kembali
Investasi Non Permanen dalam bentuk Dana Bergulir yang
terdiri dari Program Dakabalarea Rp235.711.273,00 dan
Kredit Cinta Rakyat sebesar Rp70.000.000.000,00.
5.1.2.4.2 Pengeluaran Pembiayaan
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp88.199.998.800,00 yang berarti 99,99
persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD
Perubahan sebesar Rp88.200.000.000,00.
Rincian realisasi Pengeluaran Pembiayaan adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
88.199.998.800,00 311.875.000.000,00
Jumlah 88.199.998.800,00 311.875.000.000,00
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp88.199.998.800,00 seluruhnya
merupakan Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah
Daerah kepada PT. Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten Tbk.
Adapun dasar Pengeluaran Daerah untuk Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2018
adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11
Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi
Jawa Barat pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten. Kewajiban penyertaan modal pada PT.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten adalah
51 % dari modal dasar sebesar Rp4.0000.000.000.000,00,
yaitu sebesar Rp2.040.000.000.000,00. Penyertaan modal
pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten per 31 Desember 2017 sebesar
Rp927.498.683.463,79. Adapun pada Tahun Anggaran 2018
terdapat realisasi penyertaan modal sebesar
Rp88.199.998.800,00, sehingga jumlah penyertaan modal
yang telah disertakan per 31 Desember 2018 berdasarkan
setoran tunai sebesar Rp1.015.698.682.263,79 atau 49,79
Pengeluaran
Pembiayaan sebesar
Rp88.199.998.800,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
175
% dari kewajiban. Oleh karena itu, terdapat sisa modal yang
belum disertakan pada PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten sebesar Rp1.024.301.317.736,21
atau 50,21 % dari kewajiban.
5.1.2.5 Perhitungan Anggaran
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp3.060.689.894.835,00. Perhitungan
Anggaran diperoleh dari selisih antara anggaran dengan
realisasinya. Jumlah keseluruhan selisih merupakan Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA).
Rincian realisasi Perhitungan Anggaran adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pelampauan Pendapatan
– LRA 654.428.153.726,78 792.322.488.099,30
Penghematan Belanja 2.336.026.028.635,22 1.696.933.526.372,31
Pelampauan Penerimaan
Pembiayaan 70.235.711.273,00 4.201.097.367,00
Penghematan
Pengeluaran Pembiayaan 1.200,00 0,00
Penghematan
Pembiayaan Netto 0,00 0,00
Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran 3.060.689.894.835,00 2.493.457.111.838,61
5.1.2.6 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp3.060.689.894.835,00.
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran diperoleh dari selisih
realisasi Pendapatan – LRA, Belanja, dan Pembiayaan Netto
tahun berkenaan. Jumlah keseluruhan selisih realisasi
merupakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA).
Berdasarkan Surplus – LRA sebesar Rp585.197.070.523,39,
realisasi Pembiayaan Netto sebesar
Rp2.475.492.824.311,61, maka terdapat Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar
Rp3.060.689.894.835,00, dengan rincian sebagai berikut
(dalam Rp):
Perhitungan Anggaran
sebesar
Rp3.060.689.894.835,00
SILPA sebesar Rp3.060.689.894.835,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
176
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan – LRA 33.919.022.032.347,78 32.163.957.645.604,30
Belanja 33.333.824.961.824,39 32.706.749.485.376,69
Surplus / (Defisit) –
LRA 585.197.070.523,39 (542.791.839.772,39)
Pembiayaan Netto 2.475.492.824.311,61 3.036.248.951.611,00
SILPA 3.060.689.894.835,00 2.493.457.111.838,61
Dengan realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp3.060.689.894.835,00, jika
dibandingkan dengan saldo akhir kas pada Laporan Arus
Kas sebesar Rp3.060.803.389.731,00, terdapat perbedaan
sebesar Rp113.494.896,00. Selisih tersebut merupakan
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Tahun 2017 yang
baru disetorkan pada tahun 2019.
Selain itu terdapat selisih nilai Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SILPA) TA 2018 di LRA dengan Kas di Neraca
TA 2018 sebesar Rp2.099.902.065,00 karena adanya
kekurangan Kas Bendahara Pengeluaran TA 2018 yang
diakui sebagai Bagian Lancar Piutang Tagihan Tuntutan
Ganti Rugi berdasarkan Surat Keterangan Tanggung Jawab
Mutlak (SKTJM).
5.2 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN
PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH
(LAPORAN PERUBAHAN SAL)
5.2.1 PENJELASAN UMUM LAPORAN PERUBAHAN SAL
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan
informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih
Tahun Anggaran 2018 dibandingkan dengan Tahun
Anggaran 2017.
Ringkasan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
Audited
Tahun Anggaran 2017
Audited
Saldo Anggaran Lebih
Awal 2.493.457.111.838,61 3.343.922.854.244,00
Penggunaan SAL
Sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun
(2.493.457.111.838,61) (3.345.697.892.227,00)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
177
Uraian Tahun Anggaran 2018
Audited
Tahun Anggaran 2017
Audited
Berjalan
Subtotal 0,00 (1.775.037.983,00)
Sisa Lebih
Pembiayaan
Anggaran (SILPA)
3.060.689.894.835,00 2.493.457.111.838,61
Subtotal 3.060.689.894.835,00 2.491.682.073.855,61
Koreksi kesalahan
Pembukuan Tahun
Sebelumnya
0,00 1.775.037.983,00
Saldo Anggaran
Lebih Akhir 3.060.689.894.835,00 2.493.457.111.838,61
5.2.2 PENJELASAN PER POS LAPORAN
PERUBAHAN SAL
5.2.2.1 Saldo Anggaran Lebih Awal
Saldo Anggaran Lebih Awal adalah Saldo Anggaran Lebih
pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2017. Saldo Anggaran
Lebih Awal Tahun 2018 sebesar Rp2.493.457.111.838,61.
Apabila dibandingkan dengan realisasi Saldo Anggaran
Lebih Awal Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp3.343.922.854.244,00, berarti realisasi Saldo Anggaran
Lebih Awal menurun sebesar Rp850.465.742.405,39 atau
25,43 persen dibandingkan Tahun Anggaran 2017.
5.2.2.2 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan
Pembiayaan Tahun Berjalan
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun
Berjalan sebesar Rp2.493.457.111.838,61 adalah Saldo
Anggaran Lebih Tahun 2017.
Apabila dibandingkan dengan realisasi Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp3.345.697.892.227,00, berarti realisasi Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan meningkat sebesar Rp852.240.780.388,39 atau 25,47 persen dibandingkan Tahun Anggaran 2017.
5.2.2.3 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun Anggaran 2018 menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
Saldo Anggaran Lebih
Awal sebesar
Rp2.493.457.111.838,61
Penggunaan SAL
sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun
Berjalan sebesar
Rp2.493.457.111.838,61
Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA) sebesar
Rp3.060.689.894.835,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
178
sebesar Rp3.060.689.894.835,00. Apabila dibandingkan dengan realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp2.493.457.111.838,61, berarti realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) meningkat sebesar Rp567.232.782.996,39 atau 22,75 persen dibandingkan Tahun Anggaran 2017.
Rincian Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp3.060.689.894.835,00 terdiri dari
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
Audited
Tahun Anggaran 2017
Audited
Pelampauan Realisasi
Penerimaan
Pendapatan Daerah
654.428.153.726,78 792.322.488.099,30
Sisa Pelaksanaan
Belanja Daerah 1.833.163.041.603,22 1.294.393.205.919,31
Sisa Pelaksanaan
Transfer 502.862.987.032,00 402.540.320.453,00
Pelampauan Realisasi
Penerimaan
Pembiayaan
70.235.711.273,00 4.201.097.367,00
Penghematan
Realisasi Pengeluaran
Pembiayaan
1.200,00 0,00
Penghematan
Pembiayaan Netto 0,00 0,00
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
3.060.689.894.835,00 2.493.457.111.838,61
5.2.2.4 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun
Sebelumnya
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya
Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp0,00. Apabila
dibandingkan dengan realisasi Koreksi Kesalahan
Pembukuan Tahun Sebelumnya Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp1.775.037.983,00, berarti Koreksi Kesalahan
Pembukuan Tahun Sebelumnya menurun sebesar
Rp1.775.037.983,00.
5.2.2.5 Saldo Anggaran Lebih Akhir
Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp3.060.689.894.835,00. Apabila dibandingkan
Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun
Sebelumnya sebesar
Rp0,00
Saldo Anggaran Lebih
Akhir sebesar Rp3.060.689.894.835,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
179
dengan realisasi Saldo Anggaran Lebih Akhir Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp2.493.457.111.838,61, berarti
realisasi Saldo Anggaran Lebih Akhir meningkat sebesar
Rp567.232.782.996,39 atau 22,75 persen dibanding Tahun
Anggaran 2017.
5.3 PENJELASAN ATAS POS–POS NERACA
5.3.1 PENJELASAN UMUM NERACA
Ringkasan Komposisi Neraca per 31 Desember 2018 dan
per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Aset Lancar 3.698.028.268.028,65 3.048.399.844.957,17
Investasi Jangka Panjang 10.500.752.853.070,24 9.319.689.072.117,19
Aset Tetap 23.763.072.398.992,25 21.846.422.714.045,37
Aset Lainnya 1.372.649.519.547,47 3.159.938.938.754,29
Jumlah Aset 39.334.503.039.638,61 37.374.450.569.874,02
Kewajiban Jangka Pendek 412.395.718.371,46 444.727.400.766,74
Kewajiban Jangka Panjang 0,00 0,00
Jumlah Kewajiban 412.395.718.371,46 444.727.400.766,74
Ekuitas 38.922.107.321.267,15 36.929.723.169.107,28
Jumlah Ekuitas 38.922.107.321.267,15 36.929.723.169.107,28
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 39.334.503.039.638,61 37.374.450.569.874,02
5.3.2 PENJELASAN PER POS NERACA
Jumlah Aset per 31 Desember 2018 dan per 31 Desember
2017 sebesar Rp39.334.503.039.638,61 dan
Rp37.374.450.569.874,02.
Rincian Aset adalah sebagai berikut (dalam Rp) :
Jenis Aset 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Aset Lancar 3.698.028.268.028,65 3.048.399.844.957,17
Investasi Jangka Panjang 10.500.752.853.070,24 9.319.689.072.117,19
Aset Tetap 23.763.072.398.992,25 21.846.422.714.045,37
Aset Lainnya 1.372.649.519.547,47 3.159.938.938.754,29
Jumlah Aset 39.334.503.039.638,61 37.374.450.569.874,02
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
180
Nilai Aset per 31 Desember 2018 sebesar
Rp39.334.503.039.638,61 mengalami kenaikan
sebesar Rp1.960.052.469.764,59 dari nilai per
31 Desember 2017 sebesar Rp37.374.450.569.874,02,
atau naik sebesar 5,24 persen.
5.3.2.1 Aset Lancar
Aset Lancar merupakan aset yang diharapkan segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan atau berupa kas dan setara kas. Jumlah aset
lancar per 31 Desember 2018 sebesar
Rp3.698.028.268.028,65, sedangkan per 31 Desember
2017 Rp3.048.399.844.957,17.
Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2018 dan per 31
Desember 2017 adalah sebagai berikut:
Jenis Aset Lancar 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Kas di Kas Daerah 2.995.658.149.272,00 2.404.194.947.419,00
Kas di Bendahara Penerimaan 15.000,00 129.441.300,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 1.839.118.932,00 44.795.467.537,71
Kas di BLUD 61.206.204.462,00 46.243.868.312,00
Kas Lainnya 0,00 75.389.070,00
Piutang Pajak 227.782.482.180,00 208.989.450.410,00
Piutang Retribusi 516.873.640,00 3.884.941.338,00
Piutang Lain – Lain PAD Yang Sah 116.756.792.026,00 80.236.170.745,00
Bagian Lancar Piutang Tagihan Penjualan Angsuran 437.937.145,00 446.607.995,00
Bagian Lancar Piutang Tuntutan Ganti Rugi 25.070.700.885,57 3.698.031.989,50
Bagian Lancar Piutang Sewa 629.423.452,23 820.635.471,92
Bagian Lancar Piutang Kerjasama 4.645.226.000,00 4.630.075.000,00
Piutang Dana Bagi Hasil Pajak 1.934.995.945,00 0,00
Piutang Lainnya 1.821.451.714,00 0,00
Penyisihan Piutang (38.207.338.450,83) (6.394.320.396,46)
Penyisihan Piutang BLUD 0,00 (10.099.739.786,72)
Beban Dibayar Dimuka 6.048.339.977,02 7.421.881.280,85
Persediaan 260.228.798.541,87 235.735.480.747,33
Persediaan BLUD 31.659.097.306,79 23.591.516.524,04
Aset Lancar sebesar Rp3.698.028.268.028,65
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
181
Jenis Aset Lancar 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Jumlah 3.698.028.268.028,65 3.048.399.844.957,17
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2018 sebesar
Rp3.698.028.268.028,65 mengalami kenaikan sebesar
Rp649.628.423.071,48 dari nilai per
31 Desember 2017 sebesar Rp3.048.399.844.957,17,
atau naik sebesar 21,31 persen.
5.3.2.1.1 Kas di Kas Daerah
Jumlah Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2018 dan
per 31 Desember 2017 sebesar
Rp2.995.658.149.272,00 dan Rp2.404.194.947.419,00
merupakan saldo Rekening Koran Bendahara Umum
Daerah (BUD dengan rincian sebagai berikut:
Jenis Rekening 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Rek. No. 001.0210.2383.61 2.495.657.328.842,00 1.404.194.947.419,00
Deposito 500.000.000.000,00 1.000.000.000.000,00
Deposit In Transit 820.430,00 0,00
Jumlah 2.995.658.149.272,00 2.404.194.947.419,00
Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2018
sebesar Rp2.995.658.149.272,00. Dari jumlah tersebut
sebesar Rp2.495.657.328.842,00 merupakan saldo
menurut Rekening Giro No.001.0210.283.61 pada Bank
bjb, sebesar Rp500.000.000.000,00 merupakan
Deposito pada Bank bjb sebesar jangka waktu 1 bulan
Automatic Roll Over (ARO) dan sebesar Rp820.430,00
merupakan Deposit In Transit. Saldo Deposit In Transit
merupakan saldo kas yang berada di bank bjb yang
seharusnya tidak didebet dari RKUD per 31 Desember
2018. Pendebetan dilakukan karena adanya kesalahan
input acount type bank bjb pada saat pembukaan
rekening. Saldo ini telah dikembalikan ke RKUD pada
tanggal 4 Januari 2019.
Kas di Kas Daerah sebesar
Rp 2.995.658.149.272,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
182
5.3.2.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2018
dan per 31 Desember 2017 sebesar Rp15.000,00 dan
Rp129.441.300,00.
Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas,
baik itu saldo rekening di bank maupun saldo uang
tunai, yang berada di bawah tanggung jawab
Bendahara Penerimaan yang belum disetorkan ke kas
daerah.
Kas di Bendahara Penerimaan terdiri dari:
NO Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Penerimaan Retribusi Daerah
dan Penerimaan Lain-lain pada
Dinas Perhubungan
0,00 7.122.400,00
2. Penerimaan Pajak Daerah dan
Penerimaan Lain-lain pada
Badan Pendapatan Daerah
15.000,00 122.318.900,00
Jumlah 15.000,00 129.441.300,00
Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2018 sebesar Rp15.000,00 merupakan kelebihan pembayaran/setor Pajak Air Permukaan Pertamina pada rekening penampungan P3D Kab Subang yang belum disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah sampai dengan 31 Desember 2018.
5.3.2.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang
dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawab
Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Uang
Persediaan (UP)/Uang Kegiatan yang belum
dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas
Daerah atau Jasa Giro yang belum disetorkan kembali
ke Kas Daerah atau Pajak yang belum disetorkan ke
Kas Negara/Daerah atau Kewajiban yang belum
dibayarkan per tanggal neraca.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember
2018 sebesar Rp1.839.118.932,00, Sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp44.795.467.537,71.
Kas di Bendahara
Penerimaan sebesar
Rp 15.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp1.839.118.932,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
183
Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari:
Perangkat
Daerah
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Keterangan
Dinas Pendidikan 1.839.068.932,00 44.716.823.740,69
Dinas Lingkungan
Hidup 0,00 0,00
BKPP IV 50.000,00 0,00
Telah disetor ke
RKUD Tanggal 7 jan
2019
Dinas Komunikasi
dan Informatika: 0,00 76.643.797,00
Dinas ESDM, terdiri: 0,00 2.000.000,02
Jumlah 1.839.118.932,00 44.795.467.537,71
Kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendidikan
sebesar Rp1.839.068.932,00, merupakan sisa Dana
BOS 2018 di Dinas Pendidikan per 31 Desember 2018
Rp981.372.590,00 yang tidak disetor ke RKUD sesuai
dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
903/1043/SJ Tanggal 24 Februari 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah Satuan Pendidikan Menengah
Negeri dan Satuan Pendidikan Khusus Negeri yang
diselenggarakan Pemerintah Provinsi Pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, sebesar
Rp744.201.446,00 merupakan sisa Uang Persediaan
dan sebesar Rp113.494.896,00 merupakan pajak yang
belum disetorkan ke Kas Negara. Kas di Bendahara
Pengeluaran pada Dinas Pendidikan sebesar
Rp744.201.446,00 telah disetor ke RKUD pada tahun
2019 dengan rincian sebagai berikut:
Tanggal Jumlah (Rp)
5 Januari 2019 337.819.141,00
8 Januari 2019 20.080.000,00
11 Januari 2019 7.152.011,00
28 Januari 2019 377.600.294,00
11 Februari 2019 1.550.000,00
Jumlah 744.201.446,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
184
Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran di disdik
yang merupakan saldo Dana BOS disajikan pada
lampiran 1.
Selain itu masih ada sisa kas di Rekening Bendahara
Pengeluaran Pembantu (BPP) pada BKPP II sebesar
Rp6.449.373,00 yang tidak dilaporkan dalam Neraca,
karena hal ini merupakan belanja perjalanan dinas a.n.
Dede Suherlan yang telah diterbitkan perintah
pemindahbukuan Standing Instruction dan telah
divalidasi oleh bank bjb tanggal 30 Mei 2018 sebesar
Rp4.238.000,00 dan tanggal 6 Juni 2018 sebesar
Rp2.166.000,00, dan bunga giro sebesar Rp45.373,00,
namun bank bjb tidak melaksanakan pendebetan atas
transaksi tersebut sesuai dengan pernyataan
pengakuan bank bjb yang tertera dalam Surat
Keterangan Bank Nomor 0359/OPS/-PWK/2019
tanggal 18 April 2019 mengenai penjelasan saldo.
Pada Neraca per 31 Desember 2018 (unaudited)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyajikan Kas
Bendahara Pengeluaran pada Dinas Lingkungan Hidup
sebesar Rp2.099.902.065,00 yang tidak ada bukti
fisiknya berupa kas tunai maupun kas bank per 31
Desember 2018. Penyajian saldo Kas Bendahara
Pengeluaran yang tidak diketahui keberadaannya pada
tanggal neraca tidak memenuhi definisi kas menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)
No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan pada
Paragraf 8 yang menyatakan definisi Kas adalah uang
tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat
dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintahan, dan Paragraf 69 yang menyatakan
bahwa pengukuran aset Kas di Neraca adalah dicatat
sebesar nilai nominal.
Kas Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp2.099.902.065,00 telah direklasifikasi menjadi
Bagian Lancar Piutang Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
berdasarkan Surat Keterangan Tanggung Jawab
Mutlak (SKTJM) a.n. Bendahara Pengeluaran Dinas
Lingkungan Hidup TA 2018 dan telah dilakukan
penyetoran ke Kas Daerah sebesar
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
185
Rp2.099.902.065,00 secara bertahap sejak 13 Februari
s.d. 11 Maret 2019. Dengan diakuinya kekurangan kas
tersebut sebagai Bagian Lancar Piutang Tagihan
Tuntutan Ganti Rugi maka ada perbedaan antara saldo
Kas di Neraca dengan SILPA di LRA dan Saldo Kas di
LAK sebesar Rp2.099.902.065,00.
5.3.2.1.4 Kas di BLUD
Jumlah Kas di BLUD per 31 Desember 2018 dan per 31
Desember 2017 sebesar Rp61.206.204.462,00 dan
Rp46.243.868.312,00 merupakan saldo kas di BLUD
Dinas Kesehatan. Rincian saldo Kas di BLUD adalah
sebagai berikut:
Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
RSUD Al-Ihsan 26.724.984.230,00 18.892.317.921,00
Kas Uang Tunai 81.564.654,00 0,00
Kas di Bank 26.643.419.576,00 0,00
RS. Pamengpeuk 3.432.042.622,00 2.976.154.295,00
Kas Uang Tunai 0,00 54.292.855,00
Kas di Bank 3.432.042.622,00 2.921.861.440,00
RS Jiwa 19.962.789.505,00 18.202.611.770,00
RS Jampangkulon 8.369.340.089,00 6.172.784.326,00
Kas Uang Tunai 15.306.857,00 0,00
Kas di Bank 8.354.033.232,00 0,00
RS Paru Sidawangi 2.717.048.016,00 0,00
Kas Uang Tunai 1.447.804,00 0,00
Kas di Bank 2.715.600.212,00 0,00
JUMLAH 61.206.204.462,00 46.243.868.312,00
5.3.2.1.5 Kas Lainnya
Jumlah Kas Lainnya per 31 Desember 2018 adalah
sebesar Rp0,00 sedangkan Kas Lainnya Tahun 2017
sebesar Rp75.389.070,00. Dari jumlah Kas lainnya
sebesar Rp75.389.070,00, pada tahun 2018 disetor ke
RKUD sebesar Rp16.499.387,00 dan sebesar
Rp58.889.683,00 dibelanjakan.
Kas di BLUD sebesar
Rp61.206.204.462,00
Kas Lainnya sebesar Rp0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
186
5.3.2.1.6 Piutang Pajak
Jumlah Piutang Pajak per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp227.782.482.180,00
dan Rp208.989.450.410,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Jenis Piutang 31 Desember 2018
(Audited)
1. Piutang PKB 0,00
2. Piutang Pajak BBNKB 0,00
3. Piutang PBBKB 225.892.433.980,00
4. Piutang Pajak APER 1.890.048.200,00
5. Pajak Rokok 0,00
Jumlah 227.782.482.180,00
Pada Tahun Anggaran 2018 terdapat penerbitan Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) sebesar
Rp18.172.411.125.963,00 dan pelunasan SKPD yang
diterbitkan Tahun 2018 sebesar
Rp17.944.698.400.783,00. Sedangkan pelunasan atas
SKPD yang diterbitkan sebelum Tahun Anggaran 2018
(pelunasan piutang) sebesar Rp208.919.693.410,00
sehingga piutang per 31 Desember 2018 sebesar
Rp227.782.482.180,00. Rincian mutasi piutang pajak
disajikan sebagai berikut:
Tabel Piutang Pajak
NO JENIS
PIUTANG PAJAK
SALDO AWAL 1-Jan-2017
(Rp)
KOREKSI
REKLAS KE ASET LAIN-LAIN
PENERBITAN SKPD/ DOKUMEN
PENETAPAN YANG DIPERSAMAKAN Yang Diterbitkan Tahun 2018
(Rp)
PELUNASAN SKPD/DOKUMEN
PENETAPAN YANG DIPERSAMAKAN Yang
Diterbitkan Tahun 2018
(Rp)
PELUNASAN/DOKUMEN
PENETAPAN YANG
DIPERSAMAKAN SKPD Yang Diterbitkan
Sebelum Tahun 2018 (Rp)
SALDO AKHIR 31-Des-2018
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9=(3+4+5+6) - (7+8)
1 PKB 0,00 0,00 0,00 7.540.770.278.845,00 7.540.770.278.845,00 0,00 0,00
2 BBNKB 0,00 0,00 0,00 5.527.989.187.700,00 5.527.989.187.700,00 0,00 0,00
3 PBBKB
207.810.435.310,00 0,00 0,00 2.530.993.699.333,00 2.305.101.265.353,00
207.810.435.310,00
225.892.433.980,00
4 PAP
1.179.015.100,00 0,00 0,00 53.572.635.373,00 51.752.344.173,00
1.109.258.100,00
1.890.048.200,00
5 PAJAK ROKOK
0,00 0,00 0,00 2.519.085.324.712,00 2.519.085.324.712,00 0,00 0,00
JUMLAH 208.989.450.410,00 0,00 0,00 18.172.411.125.963,00 17.944.698.400.783,00 208.919.693.410,00 227.782.482.180,00
Piutang Pajak sebesar
Rp 227.782.482.180,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
187
Berdasarkan umurnya, Piutang Pajak dengan rincian
sebagai berikut:
a. Piutang PBBKB
No Umur Piutang Jumlah (Rp)
1. Sampai dengan 1 Tahun 225.892.433.980,00
2. Lebih dari 1 Tahun s/d 3 Tahun 0,00
3. Lebih dari 3 Tahun s/d 5 Tahun 0,00
4. Lebih dari 5 Tahun 0,00
JUMLAH 225.892.433.980,00
b. Piutang Pajak Air Permukaan (PAP)
No Umur Piutang Jumlah (Rp)
1. Sampai dengan 1 Tahun 1.820.291.200,00
2. Lebih dari 1 Tahun s/d 3 Tahun 42.491.500,00
3. Lebih dari 3 Tahun s/d 5 Tahun 0,00
4. Lebih dari 5 Tahun 27.265.500,00
JUMLAH 1.890.048.200,00
Sedangkan klasifikasi Gabungan piutang Pajak PKB,
BBNKB, PBBKB dan PAP adalah sebagai berikut:
No Umur Piutang Jumlah (Rp)
1. Sampai dengan 1 Tahun 227.712.725.180,00
2. Lebih dari 1 Tahun s/d 3 Tahun 42.491.500,00
3. Lebih dari 3 Tahun s/d 5 Tahun 0,00
4. Lebih dari 5 Tahun 27.265.500,00
JUMLAH 227.782.482.180,00
Rincian perhitungan saldo piutang pajak disajikan pada
lampiran 2
5.3.2.1.7 Piutang Retribusi
Jumlah Piutang Retribusi per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2017 adalah sebesar Rp516.873.640,00
dan Rp3.884.941.338,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Piutang Retribusi sebesar
Rp516.873.640,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
188
Jenis Piutang 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Piutang Retribusi 516.873.640,00 3.884.941.338,00
Jumlah 516.873.640,00 3.884.941.338,00
Piutang Retribusi merupakan akun untuk menampung
saldo tagihan Retribusi Daerah kepada pihak ketiga
(Wajib Retribusi Daerah) yang belum dilunasi sampai
dengan tanggal neraca.
Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2018 sebesar
Rp516.873.640,00, Sedangkan per 31 Desember 2017
sebesar Rp3.884.941.338,00. Hal ini berarti mengalami
penurunan sebesar Rp3.368.067.698,00 atau 86,70
persen.
Piutang Retribusi merupakan tagihan retribusi daerah
yang tercantum dalam Surat Ketetapan Retribusi
Daerah (SKRD) dan Surat Ketetapan Retribusi Kurang
Bayar.
Rincian Piutang Retribusi terdiri dari:
No Nama Perangkat
Daerah
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
1. Dinas Kesehatan 9.839.000,00 3.373.381.798,00
3. Dinas Bina Marga 495.911.540,00 495.911.540,00
4. DKPP 11.123.100,00 15.648.000,00
JUMLAH 516.873.640,00 3.884.941.338,00
Berdasarkan umurnya, piutang retribusi daerah dapat
dirinci sebagai berikut:
No Umur Piutang Jumlah (Rp)
1. Sampai dengan 1 bulan 507.034.640,00
2. Lebih dari 1 Bulan s/d 3 bulan 9.839.000,00
3. Lebih dari 3 Bulan s/d 12 bulan 0,00
4. Lebih dari 12 bulan 0,00
JUMLAH 516.873.640,00
Rincian Mutasi Saldo Piutang Retribusi disajikan sebagai berikut :
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
189
NO JENIS PIUTANG
RETRIBUSI
SALDO AWAL 1-Jan-2018
(Rp) KOREKSI
PENERBITAN SKRD
/DOKUMEN YANG
DIPERSAMAKAN Tahun 2018
(Rp)
PELUNASAN SKRD
/DOKUMEN YANG
DIPERSAMAKAN Yang Diterbitkan
Tahun 2018 (Rp)
PELUNASAN SKRD
/DOKUMEN YANG
DIPERSAMAKAN Yang Diterbitkan Sebelum Tahun
2018 (Rp)
SALDO AKHIR 31-Des-2018
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8=(3+4+5) - (6+7)
1
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Retribusi Jasa Pelayanan Kesehatan
a Balai Laboratorium Kesehatan
9.779.500,00
0,00
7.744.000,00
-
9.779.500,00
7.744.000,00
b Rumah Sakit Kesehatan Kerja
1.300.000,00
0,00
2.095.000,00 0,00
1.300.000,00
2.095.000,00
c Rumah Sakit Paru Sidawangi
3.184.138.213,00
(3.184.138.213,00)
0,00
d Satpel
178.164.085,00
(178.164.085,00) 0,00 0,00 0,00 0,00
JUMLAH 3.373.381.798,00
3.362.302.298,00
9.839.000,00
-
11.079.500,00
9.839.000,00
2 BINA MARGA
Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
495.911.540,00
0,00
867.017.250,00
867.017.250,00 0,00
495.911.540,00
JUMLAH
495.911.540,00 0,00
867.017.250,00
867.017.250,00
0,00
495.911.540,00
3 BAPENDA
Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
0,00 0,00
332.665.000,00
332.665.000,00 0,00 0,00
JUMLAH 0,00 0,00
332.665.000,00
332.665.000,00 0,00 0,00
4
DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN
Retribusi Jasa Usaha
Retribusi Penjualan Produk Usaha Daerah
15.648.000,00
0,00
5.969.372.700,00
5.958.249.600,00
15.648.000,00
11.123.100,00
JUMLAH
15.648.000,00 0,00
5.969.372.700,00
5.958.249.600,00
15.648.000,00
11.123.100,00
5 DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Rteribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
0,00 0,00 622.235.930,00 622.235.930,00 0,00 0,00
JUMLAH 0,00 0,00 622.235.930,00 622.235.930,00 0,00 0,00
JUMLAH 3.884.941.338,00 3.362.302.298,00
7.801.129.880,00
7.780.167.780,00 26.727.500,00 516.873.640,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
190
5.3.2.1.8 Piutang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Jumlah Piutang Lain-lain PAD Yang Sah per 31
Desember 2018 adalah sebesar Rp116.756.792.026,00
dengan rincian sebagai berikut:
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Dinas Kesehatan 113.281.408.372,00 77.191.488.446,00
- RSUD Al-Ihsan 89.155.440.842,00 63.133.235.886,00
- RSP Sidawangi 3.229.185.585,00 0,00
- RSJ 5.086.033.625,00 4.278.129.264,00
- RSUD Pameungpeuk 2.931.714.845,00 3.467.488.450,00
- RSUD Jampangkulon 12.879.033.475,00 6.312.634.846,00
2. Dinas Lingkungan Hidup 3.286.818.555,00 2.885.779.300,00
3. BPKAD PPKD 185.820.700,00 156.158.600,00
4. Bapenda 2.744.399,00 2.744.399,00
Jumlah 116.756.792.026,00 80.236.170.745,00
Piutang Lain-lain PAD Yang Sah per 31 Desember
2018 sebesar Rp116.756.792.026,00, Sedangkan per
31 Desember 2017 Rp80.236.170.745,00. Hal ini
berarti terdapat kenaikan sebesar Rp36.520.621.281,00
atau sebesar 45,52 persen.
Rincian Mutasi Saldo Piutang Lain-lain PAD Yang Sah
disajikan sebagai berikut:
NO JENIS PIUTANG LAIN-LAIN PAD
YANG SAH
SALDO AWAL 1-Jan-2018
(Rp)
REKLAS DARI PIUTANG
RETRIBUSI
SALDO AWAL 1-Jan-2018
(Rp) KOREKSI
DOKUMEN PENETAPAN
YANG DITERBITKAN TAHUN 2018
(Rp)
PELUNASAN DOKUMEN
PENETAPAN YANG DITERBITKAN TAHUN 2018
(Rp)
PELUNASAN DOKUMEN
PENETAPAN YANG
DITERBITKAN SEBELUM
TAHUN 2018 (Rp)
SALDO AKHIR 31-Des-2018
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10=(5+6+7) - (8+9)
I DINAS KESEHATAN
RS JIWA
4.278.129.264,00 -
4.278.129.264,00
(90.342,00)
21.250.113.059,00
17.916.182.669,00
2.525.935.687,00
5.086.033.625,00
1 Pasien Umum
1.268.608.685,00
1.268.608.685,00
3.136.455.093,00
3.113.454.683,00
10.000.000,00
1.281.609.095,00
2 Gakinda
600.343.497,00
600.343.497,00
-
588.331.859,00
457.733.863,00
319.418.876,00
411.522.617,00
3 IPWL
249.397.412,00
249.397.412,00
-
534.622.745,00
466.029.061,00
36.827.483,00
281.163.613,00
4 JKPM
-
-
-
1.350.833.600,00
1.350.833.600,00
-
5 BPJS
2.159.779.670,00
2.159.779.670,00
(90.342,00)
14.238.138.731,00
11.126.400.431,00
2.159.689.328,00
3.111.738.300,00
6 RPKD
926.381.947,00
926.381.947,00
-
7 Pendapatan Lain-lain
475.349.084,00
475.349.084,00
-
RSUD PAMEUNGPEUK
3.467.488.450,00
-
3.467.488.450,00
-
15.794.493.651,00
12.900.978.206,00
3.429.289.050,00
2.931.714.845,00
Piutang Lain-lain PAD
Yang Sah sebesar
Rp116.756.792.026,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
191
8 PERKEBUNAN PTPN NUSANTARA VIII
152.019.400,00
152.019.400,00
121.183.000,00
30.836.400,00
9 BPJS KESEHATAN
2.353.538.700,00
2.353.538.700,00
8.562.134.954,00
7.330.362.854,00
2.353.538.700,00
1.231.772.100,00
10 SKTM
961.930.350,00
961.930.350,00
4.163.358.345,00
2.501.615.000,00
954.567.350,00
1.669.106.345,00
11 Ambulance BPJS
46.310.000,00
46.310.000,00
-
12 Pendapatan Umum
2.952.465.071,00
2.952.465.071,00
-
13 Pendapatan Bunga
70.225.281,00
70.225.281,00
-
RSU JAMPANGKULON
6.312.634.846,00
-
6.312.634.846,00
-
50.952.998.409,00
38.073.964.934,00
6.312.634.846,00
12.879.033.475,00
14 Ambulance
95.912.000,00
95.912.000,00
159.877.000,00
106.485.000,00
95.912.000,00
53.392.000,00
15 BPJS RITL & RJTL
5.474.483.900,00
5.474.483.900,00
36.518.954.971,00
25.712.125.271,00
5.474.483.900,00
10.806.829.700,00
16 Jamkesda
431.776.946,00
431.776.946,00
4.234.171.060,00
4.234.171.060,00
431.776.946,00
-
17 SKTM
65.613.500,00
65.613.500,00
3.946.022.300,00
1.934.386.500,00
65.613.500,00
2.011.635.800,00
18 Jampersal
242.568.500,00
242.568.500,00
1.506.462.300,00
1.506.462.300,00
242.568.500,00
-
19 PA Desember 2017
2.280.000,00
2.280.000,00
-
2.280.000,00
-
20 Pengklaiman obat bulan september 2018
7.175.975,00
7.175.975,00
21 Umum
4.580.334.803,00
4.580.334.803,00
-
RS PARU SIDAWANGI
-
3.362.302.298,00
3.362.302.298,00
-
9.686.601.085,00
6.635.579.585,00
3.184.138.213,00
3.229.185.585,00
22 BPJS
-
3.282.084.985,00
3.282.084.985,00
8.598.321.985,00
5.719.469.185,00
3.103.920.900,00
3.057.016.885,00
23 Ambulance
-
3.069.000,00
3.069.000,00
-
3.069.000,00
-
24 SKTM
-
77.148.313,00
77.148.313,00
1.088.279.100,00
916.110.400,00
77.148.313,00
172.168.700,00
25 BPJS Satpel Paru
- -
-
-
-
-
RSUD AL IHSAN
63.133.235.886,00 -
63.133.235.886,00
(1.428.601.172,00)
239.318.718.433,00
189.671.213.238,00
22.196.699.067,00
89.155.440.842,00
26 Piutang Perusahaan
57.494.018.985,00
57.494.018.985,00
(1.209.133.906,00)
178.287.548.114,00
129.652.923.505,00
21.919.823.940,00
82.999.685.748,00
27 Piutang Umum
5.547.554.874,00
5.547.554.874,00
(190.828.595,00)
1.028.130.316,00
184.120.800,00
185.213.100,00
6.015.522.695,00
28 Piutang Pegawai
91.662.027,00
91.662.027,00
(11.788.114,00)
449.716.650,00
297.696.137,00
91.662.027,00
140.232.399,00
29 Pasien Tunai
(16.850.557,00)
59.553.323.353,00
59.536.472.796,00
-
JUMLAH
77.191.488.446,00
3.362.302.298,00
80.553.790.744,00
(1.428.691.514,00)
337.002.924.637,00
265.197.918.632,00
37.648.696.863,00
113.281.408.372,00
II BAPENDA
Piutang Penerimaan Lain-lain PAD
2.744.399,00
2.744.399,00
603.200,00
603.200,00
2.744.399,00
JUMLAH
2.744.399,00
-
2.744.399,00
-
603.200,00
603.200,00
-
2.744.399,00
III DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Piutang Pendapatan Pengelolaan Jasa Sampah Regional
2.885.779.300,00
2.885.779.300,00
34.006.793.000,00
30.719.974.445,00
2.885.779.300,00
3.286.818.555,00
JUMLAH
2.885.779.300,00
-
2.885.779.300,00
-
34.006.793.000,00
30.719.974.445,00
2.885.779.300,00
3.286.818.555,00
IV PPKD
-
Piutang Kelebihan Gaji Pegawai Pensiun (Taspen)
156.158.600,00
-
156.158.600,00
185.820.700,00
156.158.600,00
185.820.700,00
JUMLAH
156.158.600,00 -
156.158.600,00
-
185.820.700,00
-
156.158.600,00
185.820.700,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
192
JUMLAH PIUTANG LAIN2 PAD YANG SAH
80.236.170.745,00
3.362.302.298,00
83.598.473.043,00
(1.428.691.514,00)
371.196.141.537,00
295.918.496.277,00
40.690.634.763,00
116.756.792.026,00
5.3.2.1.9 Bagian Lancar Piutang Tagihan Penjualan Angsuran
Jumlah Bagian Lancar Piutang Tagihan Penjualan
Angsuran (TPA) per
31 Desember 2018 dan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp437.937.145,00 dan Rp446.607.995,00 merupakan
saldo TPA yang jatuh tempo dua belas bulan setelah
tanggal neraca. Jumlah tersebut merupakan Saldo
Bagian Lancar Piutang TPA atas penjualan tanah dan
rumah dinas kepada pegawai dan pensiunan yang
pelunasannya dilakukan secara angsuran berdasarkan
Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat. Jumlah Bagian
Lancar Piutang Tagihan Penjualan Angsuran (TPA),
terdiri dari (dalam Rp):
Uraian 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Penjualan Tanah dan Rumah
Dinas 437.937.145,00 446.607.995,00
Jumlah 437.937.145,00 446.607.995,00
Bagian Lancar Piutang Tagihan Penjualan Angsuran
(TPA) 31 Desember 2018 Rp437.937.145,00.
No. Lokasi Saldo Awal
2018 Koreksi
Saldo Awal
Saldo Awal Setelah Koreksi
Tambahan Piutang
2018 Cicilan 2018
Saldo Akhir 2018
1. Cilengkrang/Jati Endah
0,00
0,00 0,00 0,00 000 0,00
2. Ciwastra (RDG III)
42.163.545,00
0,00 42.163.545,00 0,00 7.914.850,0 34.248.695,0
3. Cisirung/ Pasawahan
72.350.500,00
0,00 72.350.500,00 0,00 0,00 72.350.500,00
4. Cibiru 102.400.200,00 0,00 102.400.200,00 0,00 0,00 102.400.200,00
5. Mandala Mekar 18.036.000,00 0,00 18.036.000,00 0,00 756.000,00 17.280.000,00
6. Cibeunying 211.657.750,00 0,00 211.657.750,00 0,00 0,00 211.657.750,00
7. Cibiru (Kepala Keluarga)
0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
8. Cibiru (Kelebihan Tanah)
0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
JUMLAH 446.607.995,00 0,00 446.607.995,00 0,00 8.670.850,00 437.937.145,00
Bagian Lancar Piutang
Tagihan Penjualan Angsuran Sebesar
Rp437.937.145,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
193
5.3.2.1.10 Bagian Lancar Piutang Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Jumlah Bagian Lancar Piutang Tagihan Tuntutan Ganti
Rugi (TGR) per
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebesar
Rp25.070.700.885,57 dan Rp3.698.031.989,50
merupakan saldo Tagihan TGR atas kasus kehilangan,
perampokan dan penyalahgunaan keuangan dan
pengembalian belanja oleh pegawai yang akan jatuh
tempo 12 bulan setelah tanggal neraca.
Pada Tahun Anggaran 2018 tidak terdapat mutasi
tambah Bagian Lancar Piutang Tagihan TPTGR dari
Penyalahgunaan, Perampokan dan Kehilangan. Namun
terdapat angsuran sebesar Rp34.750.000,00. Rincian
mutasi Bagian Lancar Piutang TPTGR dengan rincian
sebagai berikut:
No Uraian Saldo Awal 2018 Mutasi
Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir 2018
1 Penyalahgunaan 2.389.256.153,50
0,00
0,00 2.389.256.153,50
2 Perampokan 408.166.836,00 0,00 0,00 408.166.836,00
3 Kehilangan 900.609.000,00
0,00
34.750.000,00
865.859.000,00
JUMLAH 3.698.031.989,50
0,00
34.750.000,00
3.663.281.989,50
Namun pada tahun 2018 terdapat tambahan Piutang TGR yang disebabkan oleh pengembalian kas (belanja) yang belum disetor ke RKUD per 31 Desember 2018 terdiri dari:
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Penyalahgunaan 2.389.256.153,50 2.389.256.153,50
Perampokan 408.166.836,00 408.166.836,00
Kehilangan 865.859.000,00 900.609.000,00
Pengembalian Kas (Belanja) 21.407.418.896,07 0,00
Jumlah 25.070.700.885,57 3.698.031.989,50
Bagian Lancar Piutang TGR
Sebesar
Rp25.070.700.885,57
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
194
NO Perangkat Daerah
Saldo Awal
Mutasi Tambah
Jumlah Pengembalian Tahun 2019
SKTJM
1. Dinas Pendidikan
0,00 0,00 1.240.497.222,00 1.240.497.222,00
2. DLH 0,00 2.099.902.065,00 438.548.853,00 2.538.450.918,00
3 Dinas BMPR 0,00 0,00 17.628.470.756,07 17.628.470.756,07
JUMLAH
0,00 2.099.902.065,00 19.307.516.831,07 21.407.418.896,07
Piutang TGR Dinas Lingkungan Hidup telah disetorkan ke rekening Kas Daerah dengan rincian sebagai berikut:
Tanggal Jumlah
13 Februari 2019 400.000.000,00
23 Februari 2019 100.297.351,00
1 Maret 2019 50.306.355,00
6 Maret 2019 250.818.097,00
11 Maret 2019 1.298.480.262,00
Jumlah 2.099.902.065,00
Atas Bagian Lancar Piutang TGR sebesar
Rp19.307.516.831,07 telah didukung dengan
penerbitan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak
(SKTJM) sebagai berikut:
1. Dinas Pendidikan
SKTJM sebesar Rp1.240.497.222,00, telah disetor
ke Kas Daerah sebesar Rp455.303.520,00 pada
tahun 2019 dan sisa yang belum disetor sebesar
Rp785.193.702,00 terdiri dari:
a. SMK Negeri 14 Bandung SKTJM sebesar
Rp324.529.117,00 an. Jamirin, S.Pd dengan
melampirkan SHM No. 10.15.23.03.1.0057 an.
Bambang Satriadi, lokasi tanah persil Kav.Blok
F-2 No. 30 NIB.10.15.23.05.01111 seluas 60 m2
di Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan
Panyileukan, Kabupaten Bandung.
b. SMK Negeri 10 Bandung SKTJM sebesar
Rp321.997.335,00 an. Yoyo dengan
melampirkan Akta Jual Beli No. 73/2006, lokasi
tanah Jl. Leuwi Munding, RT 02 RW 08,
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
195
Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu,
Kota Bandung.
c. SMA Negeri 1 Margaasih sebesar
Rp138.667.250,00 SKTJM an. Dian Hadi Tofyan,
S.Pd., dengan melampirkan Akta Jual Beli No.
607/2006 lokasi tanah persil No. 94.D.IV Blok
Cibiuk Kohir No. 126 seluas 112 m2, Jl. Cibiuk,
Kelurahan Margaasih, Kecamatan Margaasih,
Kabupaten Bandung.
2. Dinas Lingkungan Hidup
SKTJM sebesar Rp438.548.853,00, telah disetor ke
Kas Daerah sebesar Rp145.540.180,00 pada tahun
2019 dan sisa yang belum disetor sebesar
Rp293.008.673,00 terdiri dari:
a) SKTJM Bendahara Pengeluaran sebesar Rp60.151.050,00 an. Sdr. Erman Ristaman dengan melampirkan sertifikat SHM No. 7279 seluas 60 m2 lokasi di Desa Cipamokolan, Kecamatan Rancasari Kota Bandung Kav.Blok I M-483 an. Riswati Djuwita;
b) SKTJM Bendahara Pengeluaran Pembantu PTSR Sebesar Rp180.701.500,00 an. Sdr. Wendi Rahmanto dengan melampirkan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 608 Kelurahan Pasir Jati Griya Winaya Blok C-01 Kav. 22;
c) SKTJM Bendahara Pengeluaran Pembantu UPTD Laboratorium Sebesar Rp11.430.600,00 an. Sdr. Rahmat Anan dengan melampirkan BPKB Kendaraan Bermotor Roda Empat No. N-00989484 Merk Suzuki Katana Short 2 WD Tahun 1987 an. Asep Ruhiyat; dan
d) SKTJM Bendahara Pengeluaran Pembantu Sekretariat Sebesar Rp40.725.523,00 an. Sdr. Ahmad Efrizal dengan melampirkan Akta Jual Beli No. 25/2017 lokasi tanah No. 42 D.IV Blok Gentong Wetan Kohir No. 183/593 seluas 1400 m2 Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung.
3. Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
SKTJM sebesar Rp17.628.470.756,07 terdiri dari:
a) PT LDP sebesar Rp1.351.720.076,76 dengan SKTJM melampirkan BPKB 2 unit kendaraan berupa dump truck merk Hino dan sedan merk Mercedes Benz. Atas SKTJM tersebut telah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
196
disetor ke Kas Daerah sebesar Rp31.850.700,00 tanggal 29 April 2019;
b) PT PK sebesar Rp590.741.260,78 dengan SKTJM melampirkan BPKB 3 unit kendaraan dengan merk Toyota, Isuzu, dan Mitsubishi. Atas SKTJM tersebut telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp188.719.608,00 tanggal 30 April 2019;
c) PT MSA sebesar Rp877.183.630,40 denganSKTJM melampirkan Sertifikat Hak Milik No. 1226 di Desa Kalikoa Kabupaten Cirebon. Atas SKTJM tersebut telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp191.895.550,00 tanggal 30 April 2019;
d) PT MJP sebesar Rp3.313.925.094,96 denganSKTJM melampirkan Buku Tanah Hak Milik No. 2748 di Kelurahan Kesambi Kotamadya Cirebon. Atas SKTJM tersebut telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp955.951.365,00 tanggal 6 Mei 2019 dan sebesar Rp20.350.894,00 tanggal 7 Mei 2019;
e) PT PMU sebesar Rp7.887.969.480,53 denganSKTJM melampirkan BPKB 12 unit kendaraan berupa dump truck, concrete mixer, tanki mixer, light truck, dan truck dengan merk Toyota Dyna, Isuzu, Hino, Nissan, Mitsubishi, dan Mercedes Benz. Atas SKTJM tersebut telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp197.529.719,00 tanggal 30 April 2019;
f) PT TMPP sebesar Rp1.755.753.109,21 dengan SKTJM melampirkan BPKB 3 unit truck mixer merk Hino. Atas SKTJM tersebut telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp585.253.700,00 tanggal 29 April 2019; dan
g) PT TMK sebesar Rp1.851.178.103,43 dengan SKTJM melampirkan Sertifikat Hak Milik No. 49 di Desa Cibadak Kabupaten Bogor. Atas SKTJM tersebut telah disetor ke Kas Daerah sebesar Rp21.438.794,00 tanggal 2 Mei 2019.
5.3.2.1.11 Bagian Lancar Piutang Sewa
Jumlah Piutang sewa per 31 Desember 2018 sebesar
Rp629.423.452,23 dan per 31 Desember 2017 adalah
sebesar Rp820.635.471,92.
Bagian Lancar Piutang Sewa
Sebesar
Rp629.423.452,23
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
197
Jenis Piutang 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Bagian Lancar Piutang Sewa 629.423.452,23 820.635.471,92
Jumlah 629.423.452,23 820.635.471,92
Rincian Bagian Lancar Piutang Sewa adalah sebagai berikut:
No Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Sewa Tana dan Bangunan di area Gedung Korpri Jalan Turangga Bandung.
12.375.000,00 12.375.000,00
2. Sewa gedung Olahraga di Jalan Benteng Dalam No.8 Bandung.
0,00 0,00
3. Sewa Tanah untuk media Billboard di Jalan RE Martadinata NO.2 Bandung.
0,00 0,00
4. Sewa tanah dan bangunan di Jl. PHH Mustofa No.548 Bandung.
0,00 0,00
5. Sewa Peralatan untuk Sarana/Fasilitas Kebersihan di Pasar Induk Caringin.
0,00 0,00
6. Sewa Tanah Gasibu dan Kantor Dipenda untuk Billboard.
0,00 0,00
7. Sewa tanah dan bangunan di Jalan Tubagus Ismail No. 1 A Bandung.
0,00 579.608.888,45
8. Sewa Tanah dan bangunan di komplek Gedung KORPRI Jalan Turangga No.25 Bandung.
192.050.452,23 178.651.583,47
9. Sewa tanah untuk menara telekomunikasi di Jalan Saparua No.2
0,00 0,00
10.
Sewa tanah untuk menara telekomunikasi di Jalan JL. Cibaduyut Wetan - Bojongloa Kidul Kota Bandung
50.000.000,00 50.000.000,00
11. Sewa Tanah Jalan Tanjung Wangi Subang
0,00 0,00
12. Sewa tanah dan bangunan PT. Bank Bjb Halaman Gedung Sate (Jalan Diponegoro No.22 Bandung)
0,00 0,00
13. Sewa lahan untuk Gedung ATM Bank bjb Halaman Belakang Gedung Sate (Jalan Diponegoro No.22 Bandung)
0,00 0,00
14 Sewa tanah dan Bangunan area pasar caringin
254.998.000,00 0,00
15 Sewa Tanah dan Bangunan Jl. Banteng Dalam No. 8 Bandung
60.000.000,00 0,00
16 Sewa Tanah dan Bangunan perumahan Ciwastra Bandung
60.000.000,00
JUMLAH 629.423.452,23 820.635.471,92
Saldo Bagian Lancar Piutang Sewa tersebut
merupakan selisih antara jumlah sewa aset milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang harus diterima
sampai dengan tanggal neraca dan yang jatuh tempo
sampai dengan 12 bulan setelah tanggal neraca
dikurangi dengan realisasi pembayaran.
Pada Tahun Anggaran 2018 terdapat mutasi tambah
bagian lancar Piutang Sewa senilai Rp388.396.868,76
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
198
Selain itu terdapat angsuran sebesar
Rp579.608.888,45 Rincian mutasi bagian lancar
Piutang Sewa adalah sebagai berikut:
No. Uraian Saldo Awal 2018 Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir 2018
1. Bagian Lancar Piutang Sewa
820.635.471,92 388.396.868,76 579.608.888,45 629.423.452,23
Jumlah 820.635.471,92 388.396.868,76 579.608.888,45 629.423.452,23
5.3.2.1.12 Bagian Lancar Piutang Kerjasama
Saldo Bagian Lancar Piutang Kerjasama per 31
Desember 2018 sebesar Rp4.645.226.000,00 dan per
31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp4.630.075.000,00 dengan rincian sebagai berikut
(dalam Rp):
No Uraian 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
1. PT. Tritunggal Lestari
Makmur
1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
2. PT. Langen Kridha
Pratyangga, TBK
3.045.226.000,00 3.030.075.000,00
3. PT. Pakar Indah 0,00 0,00
Jumlah 4.645.226.000,00 4.630.075.000,00
Saldo Bagian Lancar Piutang Kerjasama tersebut
merupakan selisih antara jumlah Kontribusi tetap dari
kerjasama pemanfaatan aset milik Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang harus diterima sampai dengan tanggal
neraca dan yang jatuh tempo sampai dengan 12 bulan
setelah tanggal neraca dikurangi dengan realisasi
pembayaran.
Perjanjian kerjasama dengan PT. Tritunggal Lestari
Makmur nomor 593/59/Desen tanggal 26 Mei 2003
tentang Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan
(Build, Operate And Transfer/BOT) Aset Pemerintah
Provinsi Jawa Barat berupa lahan yang terletak dijalan
Diponegoro Nomor 27 dan Jalan Surapati Nomor 6
Bandung, dan Addendum Perjanjian Kerjasama Nomor
593/27-PBD pada tanggal 2 Juli 2012.
Bagian Lancar Piutang
Kerjasama sebesar
Rp4.645.226.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
199
Perjanjian kerjasama dengan PT. Langen Kridha
Pratyangga, TBK nomor 426.23/10/PBD
02/LPK/KS/IV/2016 tanggal
13 April 2016 tentang kerjasama pemanfaatan Aset
milik/dikuasaipemerintah daerah Provinsi Jawa Barat
berupa Lapangan Golf bertaraf Internasional di Desa
Cibeusi, Desa Cileles dan Desa Sayang Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Selain Kontribusi Tetap tersebut di atas, dalam
Perjanjian Kerjasama juga dijelaskan bahwa besaran
pembagian keuntungan yang wajib dibayarkan oleh PT.
Langen Kridha Pratyangga kepada Pemerintah Provinsi
Jawa Barat atas objek Kerjasama yang
dimanfaatkan/didayagunakan oleh PT.Langen Kridha
Pratyangga dalam rangka pengelolaan Lapangan Golf
Bertaraf Internasional milik/dikuasai Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, paling kurang dibayar 10%
(sepuluh persen) dari keuntungan bersih (net income)
berdasarkan hasil audit Akuntan Publik yang ditunjuk.
Perjanjian kerjasama dengan PT. Pakar Indah nomor
119/203/Otdaksm tanggal 25 November 2016 tentang
kerjasama bangun serah (Build, Operate and
transfer/BOT) Aset Milik/dikuasai pemerintah daerah
Provinsi Jawa Barat berupa Lapangan Golf yang
terletak di Kelurahan Sukamiskin kecamatan Arcamanik
Kota Bandung.
5.3.2.1.13 Piutang Dana Bagi Hasil Pajak
Piutang Dana Bagi Hasil Pajak per 31 Desember 2018
dan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp1.934.995.945,00 dan Rp0,00. Piutang ini
merupakan lebih salur bagi hasil Pajak Air Permukaan
ke Pemerintah Kabupaten/Kota pada tahun anggaran
2018.
Rincian piutang bagi hasil pajak dari kabupaten/kota
adalah sebagai berikut:
No Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
31 Desember 2017
(Audited)
1. Kab. Cianjur 148.262.705,00 0,00
2. Kab. Bandung Barat 1.741.742.930,00 0,00
Piutang Dana Bagi Hasil
sebesar
Rp1.934.995.945,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
200
No Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
31 Desember 2017
(Audited)
3. Kab. Garut 44.990.310,00 0,00
Jumlah 1.934.995.945,00 0,00
5.3.2.1.14 Piutang Lainnya
Piutang Lainnya per 31 Desember 2018 dan per 31
Desember 2017 sebesar Rp1.821.451.714,00 dan
Rp0,00. Piutang ini merupakan piutang pihak ketiga
atas pengembalian belanja modal tahun 2018.
Piutang Lainnya terdiri dari:
No Nama Dinas Jumlah (Rp)
1 Dinas Bina Marga dan Penataan
Ruang 132.293.370,00
2 Badan Pendapatan Daerah 1.689.158.344,00
Jumlah 1.821.451.714,00
Piutang Lainnya yang terkait dengan pengembalian kas
dari pihak ketiga yang sudah disetor ke rekening kas
daerah per 31 Desember 2018
NO Perangkat
Daerah Pengembalian Tahun
2019 Nilai yang
Disetor Tanggal Setor
1. Dinas BMPR 132.293.370,00 132.293.370,00 9 Januari 2019
2. Bapenda 59.511.850,00 59.511.850,00 8 Maret 2019
200.000.000,00 200.000.000,00 25 April 2019
600.000.000,00 600.000.000,00 26 April 2019
829.646.494,00 829.646.494,00 30 April 2019
Jumlah 1.821.451.714,00 1.821.451.714,00
5.3.2.1.15 Penyisihan Piutang
Jumlah Penyisihan Piutang per 31 Desember 2018
sebesar Rp38.207.338.450,83 dan per 31
Desember 2017 sebesar Rp16.494.060.183,18.
Penyisihan piutang per 31 Desember 2018 sebesar
Rp38.207.338.450,83, terdiri dari Penyisihan Piutang
Pajak sebesar Rp1.170.078.275,90; Penyisihan
Piutang Retribusi sebesar Rp496.951.055,50;
Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah sebesar
Rp32.422.897.503,09; Penyisihan Piutang TPTGR
Penyisihan Piutang
sebesar
Rp38.207.338.450,83
Piutang Lainnya sebesar Rp1.821.451.714,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
201
sebesar Rp3.662.781.989,50; Penyisihan Piutang
Tagihan Penjualan Angsuran sebesar
Rp437.937.145,00; dan ditambah Penyisihan Piutang
Pemanfaatan Aset Sewa sebesar Rp16.692.481,83.
Saldo Penyisihan Piutang per 31 Desember 2018
sebesar Rp38.207.338.450,83, sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp16.494.060.183,18. Hal ini
berarti mengalami kenaikan sebesar
Rp21.713.278.267,65 atau 31,64 persen.
Berdasarkan klasifikasinya penyisihan Piutang adalah
sebagai berikut:
No. Uraian Umur Piutang Jumlah (Rp)
1. Penyisihan Piutang Pajak
Sampai dengan 1 Tahun Rp 1.138.563.625,90
Lebih dari 1 Tahun s/d 3 Tahun
Rp 4.249.150,00
Lebih dari 3 Tahun s/d 5 Tahun
Rp 0,00
Lebih dari 5 Tahun Rp 27.265.500,00
Jumlah Rp 1.170.078.275,90
2. Penyisihan Piutang Retribusi
Sampai dengan 1 Bulan Rp 55.615,50
Lebih dari 1 Bulan Rp 983.900,00
Lebih dari 3 Bulan Rp 0,00
Lebih dari 12 Bulan Rp 495.911.540,00
Jumlah Rp 496.951.055,50
3. Penyisihan Piutang Lain-lain PAD yang Sah
0 sampai 3 Bulan Rp 228.521.594,19
Lebih dari 3 s/d 6 Bulan Rp 4.113.668.407,40
Lebih dari 6 s/d 12 Bulan Rp 1.649.260.912,50
Lebih dari 12 Bulan Rp 26.431.446.589,00
Jumlah Rp 32.422.897.503,09
4. Penyisihan Piutang TPTGR
0 sampai 3 Bulan Rp 0,00
Lebih dari 3 s/d 6 Bulan Rp 0,00
Lebih dari 6 s/d 12 Bulan Rp 500.000,00
Lebih dari 12 Bulan Rp 3.662.281.989,50
Jumlah Rp 3.662.781.989,50
5. Penyisihan Piutang Tagihan Penjualan Angsuran
0 sampai 3 Bulan Rp 0,00
Lebih dari 3 s/d 6 Bulan Rp 0,00
Lebih dari 6 s/d 12 Bulan Rp 0,00
Lebih dari 12 Bulan Rp 437.937.145,00
Jumlah Rp 437.937.145,00
6. Penyisihan Penyisihan Piutang Pemanfaatan Aset (Sewa)
0 sampai 3 Bulan Rp 8.754.981,83
Lebih dari 3 s/d 6 Bulan Rp 1.750.000,00
Lebih dari 6 s/d 12 Bulan Rp 6.187.500,00
Lebih dari 12 Bulan Rp 0,00
Jumlah Rp 16.692.481,83
Rincian nilai Penyisihan Piutang Pajak, Piutang Retribusi, Piutang Lain-lain
PAD Yang Sah, Piutang TGR, Piutang Tagihan Penjualan Angsuran, Piutang
Sewa disajikan pada lampiran 2, lampiran 3, lampiran 4 dan lampiran 5.
5.3.2.1.16 Beban Dibayar Dimuka
Jumlah Beban Dibayar Dimuka per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 sebesar Rp6.048.339.977,02
dan Rp7.421.881.280,85 merupakan pembayaran yang
Beban Dibayar Dimuka
sebesar Rp6.048.339.977,02
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
202
sudah dilakukan di Perangkat Daerah namun
manfaatnya belum dinikmati atau masih ada
manfaatnya. Rincian Beban dibayar dimuka adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Dinas Kesehatan 24.075.000,00 0,00
2. Dinas Sumber Daya Air 22.958.333,33 0,00
3. Bappeda 2.779.906,00 13.979.906,00
4. BP3AKB 0,00 1.375.000.000,00
5. BPMPTSP 0,00 594.000.000,00
6. Setda 322.195.607,06 317.359.678,75
7. Setwan 444.394.790,08 593.674.454,50
8. Bapenda 3.038.153.130,25 2.677.892.233,33
9. Inspektorat 19.112.225,00 20.849.700,00
10. BKD 24.997.755,00 27.497.530,50
11. BP2D 1.298.560.833,00 665.000.000,00
12. Distahor 0,00 0,00
13. Dinas Kehutanan 0,00 28.425.000,00
14. Disparbud 20.208.333,33 24.708.333,33
15. Dinas ESDM 28.733.333,33 10.633.333,33
16. BPKAD 577.694.444,44 1.072.861.111,11
17. BPSDM 224.476.286,20 0,00
Jumlah 6.048.339.977,02 7.421.881.280,85
Rincian perhitungan beban dibayar dimuka disajikan pada lampiran 6
Beban dibayar dimuka BPSM sebesar Rp224.476.286,20 merupakan pembayaran Konstruksi Dalam Pengerjaan Gedung kantor BPSDM yang melebihi progres fisiknya.
5.3.2.1.15 Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2017 sebesar Rp260.228.798.541,87 dan
Rp235.735.480.747,33. merupakan nilai persediaan
yang dikelola oleh Pengurus Barang dan Pengurus
Persediaan sebesar
Rp260.228.798.541,87
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
203
Barang Pembantu pada masing–masing Perangkat
Daerah, dengan rincian sebagai berikut:
Rincian persediaan berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
BARANG PAKAI HABIS 260.228.798.541,87 229.225.704.819,33
BAHAN 31.524.559.090,14 28.474.645.685,07
1 Bahan Bangunan Dan Konstruksi
709.058.782,00 733.667.157,00
2 Bahan Kimia
5.174.033.359,88 3.935.520.367,00
3 Bahan Peledak
- -
4 Bahan Bakar Dan Pelumas
1.825.977.758,26 1.237.864.343,55
5 Bahan Baku
- 938.000,00
6 Bahan Kimia Nuklir
- -
7 Barang Dalam Proses
- -
8 Bahan/Bibit Tanaman
2.428.825.334,00 2.318.070.604,00
9 Isi Tabung Pemadam Kebakaran
- 5.600.000,00
10 Isi Tabung Gas
3.132.000,00 2.392.500,00
11 Bahan/Bibit Ternak/Bibit Ikan
21.369.796.256,00 20.207.262.713,52
12 Bahan Lainnya
13.735.600,00 33.330.000,00
SUKU CADANG 9.026.622.331,40 16.972.054.845,24
1 Suku Cadang Alat Angkutan
- 68.130.000,00
2 Suku Cadang Alat Besar
182.646.980,00 416.315.675,39
3 Suku Cadang Alat Kedokteran
8.712.643.404,40 14.657.363.505,75
4 Suku Cadang Alat Laboratorium
- 1.497.398.669,10
5 Suku Cadang Alat Pemancar
- -
6 Suku Cadang Alat Studio Dan Komunikasi
-
-
7 Suku Cadang Alat Pertanian
131.331.947,00 203.562.200,00
8 Suku Cadang Alat Bengkel
- -
9 Suku Cadang Alat Persenjataan
- -
10 Persediaan Dari Belanja Bantuan Sosial
-
-
11 Suku Cadang Lainnya
- 129.284.795,00
ALAT/BAHAN UNTUK KEGIATAN KANTOR
24.998.461.497,53 31.704.973.734,37
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
204
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1 Alat Tulis Kantor
8.982.450.377,91 12.156.137.081,06
2 Kertas Dan Cover
10.067.685.299,62 11.524.822.104,81
3 Bahan Cetak
1.785.446.865,00 2.321.354.293,50
4 Benda Pos
56.269.000,00 98.299.000,00
5 Persediaan Dokumen/Administrasi Tender
-
-
6 Bahan Komputer
3.532.200,00 123.199.250,00
7 Perabot Kantor
694.939.877,00 2.555.998.269,00
8 Alat Listrik
814.442.583,00 973.164.881,00
9 Perlengkapan Dinas
54.053.010,00 646.646.935,00
10 Kaporlap Dan Perlengkapan Satwa
-
-
11 Perlengkapan Pendukung Olah Raga
6.207.500,00
6.742.500,00
12 Suvenir/Cendera Mata
520.924.900,00 442.387.495,00
13 Alat/Bahan Untuk Kegiatan Kantor
Lainnya
2.012.509.885,00
856.221.925,00
OBAT-OBATAN 177.267.991.569,00 131.446.380.070,02
1 Obat
177.012.996.382,00 131.438.368.270,02
2 Obat-Obatan Lainnya
254.995.187,00 8.011.800,00
PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL/DISERAHKAN
8.482.294.419,00 12.272.578.819,00
1 Persediaan Untuk Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat
8.454.194.419,00
9.384.601.743,00
2 Persediaan Untuk Dijual/Diserahkan Lainnya
28.100.000,00
2.887.977.076,00
PERSEDIAAN UNTUK TUJUAN STRATEGIS/BERJAGA-JAGA
-
-
1 Persediaan Untuk Tujuan Strategis/Berjaga-Jaga
-
-
2 Persediaan Untuk Tujuan Strategis/Berjaga-Jaga Lainnya
-
-
NATURA DAN PAKAN 8.928.869.634,80 8.355.063.505,63
50 Natura
6.989.007.195,00 7.871.805.545,00
51 Pakan
1.939.862.439,80 483.257.960,63
52 Natura Dan Pakan Lainnya
-
-
53 PERSEDIAAN PENELITIAN
- 8.160,00
54 Persediaan Penelitian Biologi
- 8.160,00
55 Persediaan Penelitian Biologi Lainnya
-
-
56 Persediaan Penelitian Teknologi
-
-
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
205
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
57 Persediaan Penelitian Lainnya
-
-
58 PERSEDIAAN DALAM PROSES
-
-
59 Persediaan Dalam Proses
-
-
60 Persediaan Dalam Proses Lainnya
-
-
61 BARANG TAK HABIS PAKAI
- 105.063.400,00
62 KOMPONEN
-
87.982.400,00
63 Komponen Jembatan Baja
-
87.982.400,00
64 Komponen Jembatan Pratekan
-
-
65 Komponen Peralatan
-
-
66 Komponen Rambu-Rambu
-
-
67 Attachment
-
-
68 Komponen Lainnya
-
-
69 P I P A
-
17.081.000,00
70 Pipa Air Besi Tuang (Dci)
-
-
71 Pipa Asbes Semen (Acp)
-
-
72 Pipa Baja
-
-
73 Pipa Beton Pratekan
-
-
74 Pipa Fiber Glass
-
-
75 Pipa Plastik Pvc (Upvc)
- 17.081.000,00
76 P I P A Lainnya
-
-
77 BARANG BEKAS DIPAKAI
-
-
78 KOMPONEN BEKAS DAN PIPA BEKAS
-
-
79 Komponen Bekas
-
-
80 Pipa Bekas
-
-
Komponen Bekas Dan Pipa Bekas Lainnya
-
-
BELANJA MODAL YANG MENJADI PERSEDIAAN
-
6.404.712.528,00
Alat Labolatorium
-
-
a. Beaker Glass
-
-
b. Erlenmeyer
-
-
c. DST
-
-
Alat Rumah Tangga
- 5.644.627.528,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
206
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
a. Piring
-
-
b. Gelas
-
-
c. Bantal
-
-
d. Guling
-
-
e. Kasur
-
149.369.000,00
f. Gordyn
-
1.704.882.454,00
g. Karpet
-
1.882.712.439,00
h. Alat Dapur
-
46.105.025,00
i. Hiasan Keramik
-
-
j. Peralatan Olah Raga
-
-
k. Pengadaan Ternak
-
-
l. Kelengkapan/
AcceesorisnKomputer dan Jaringan
-
-
m. Alat Laboratorium
-
-
n. Traffic Cone
-
785.423.500,00
o. Watterbarrier
-
873.471.500,00
p. Load cell
-
-
q.Stick Lamp
- 14.300.000,00
r. Jaringan Listrik
-
-
j. Alat Kelengkapan Kantor dan
rumah tangga lainnya
- 188.363.610,00
Aset Biologis
- 760.085.000,00
Hewan
- 760.085.000,00
Biota Laut
-
-
Tanaman
-
-
Aset Biologis Lainnya
-
-
Persediaan Hasil Produksi
-
-
JUMLAH PERSEDIAAN 260.228.798.541,87 235.735.480.747,33
Rincian saldo Persediaan Per Perangkat Daerah disajikan pada lampiran 7
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
207
5.3.2.1.16 Persediaan BLUD
Jumlah Persediaan per 31 Desember 2018 dan per 31
Desember 2017 sebesar Rp31.659.097.306,79 dan
Rp23.591.516.524,04, merupakan nilai persediaan
yang dikelola oleh BLUD RSUD Al–Ihsan, Rumah Sakit
Jiwa, RSU Pameungpeuk, RS Jampang Kulon dan
ditambah dengan RSP sidawangi.
Uraian 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
RSUD Al-Ihsan 9.433.485.472,01 11.493.833.812,04
Rumah Sakit Jiwa 5.788.765.168,28 4.143.775.664,00
RS. Pameungpeuk 3.429.829.493,00 2.446.635.435,00
RS. Jampang Kulon 7.881.755.632,59 5.507.271.613,00
RSP Sidawangi 5.125.261.540,91 0,00
Jumlah 31.659.097.306,79 23.591.516.524,04
Pada Tahun 2018, RSP Sidawangi pertama kali menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD. Sehingga saldo awal persediaan BLUD per 1 Januari 2018 sebesar Rp27.594.114.075,30 yang berasal dari saldo persediaan BLUD per 31 Desember 2017 (audited) sebesar Rp23.591.516.524,04 ditambah dengan saldo per 31 Desember 2017 RSP Sidawangi sebesar Rp5.683.000.397,63 dan terdapat koreksi persediaan dampak dari perubahan kebijakan akuntansi sebesar (Rp1.680.402.846,37).
Rincian Persediaaan BLUD berdasarkan jenisnya terdiri dari:
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
BARANG PAKAI HABIS 31.634.810.306,79 23.591.516.524,04
BAHAN 1.296.879.320,31 1.134.528.768,00
1 Bahan Bangunan Dan Konstruksi 54.896.000,00 45.948.420,00
2 Bahan Kimia 1.137.528.520,31 1.072.235.088,00
3 Bahan Peledak - 0,00
4 Bahan Bakar Dan Pelumas 103.336.500,00 0,00
Persediaan BLUD
sebesar Rp 31.659.097.306,79
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
208
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
5 Bahan Baku - 0,00
6 Bahan Kimia Nuklir - 0,00
7 Barang Dalam Proses - 0,00
8 Bahan/Bibit Tanaman - 0,00
9 Isi Tabung Pemadam Kebakaran - 0,00
10 Isi Tabung Gas 1.118.300,00 16.345.260,00
11 Bahan/Bibit Ternak/Bibit Ikan - 0,00
12 Bahan Lainnya - 0,00
SUKU CADANG 3.916.691.862,43 1.213.425.725,00
1 Suku Cadang Alat Angkutan 18.705.000,00 8.545.000,00
2 Suku Cadang Alat Besar - 0,00
3 Suku Cadang Alat Kedokteran 3.321.710.123,49 1.204.880.725,00
4 Suku Cadang Alat Laboratorium
518.677.408,94 0,00
5 Suku Cadang Alat Pemancar - 0,00
6 Suku Cadang Alat Studio Dan Komunikasi
- 0,00
7 Suku Cadang Alat Pertanian - 0,00
8 Suku Cadang Alat Bengkel - 0,00
9 Suku Cadang Alat Persenjataan
- 0,00
10 Persediaan Dari Belanja Bantuan Sosial
- 0,00
11 Suku Cadang Lainnya 57.599.330,00 0,00
ALAT/BAHAN UNTUK KEGIATAN KANTOR
3.032.352.700,27 3.098.136.080,76
1 Alat Tulis Kantor 528.632.258,53 298.535.186,00
2 Kertas Dan Cover 273.727.375,92 218.561.800,00
3 Bahan Cetak 60.112.578,02 74.702.998,02
4 Benda Pos - 150.000,00
5 Persediaan Dokumen/Administrasi Tender
- 0,00
6 Bahan Komputer 148.673.815,00 0,00
7 Perabot Kantor 793.797.040,30 2.292.243.415,24
8 Alat Listrik 318.074.032,50 95.902.056,50
9 Perlengkapan Dinas 270.484.520,00 66.654.200,00
10 Kaporlap Dan Perlengkapan Satwa
- 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
209
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
11 Perlengkapan Pendungkung Olah Raga
- 0,00
12 Suvenir/Cendera Mata 435.760.380,00 0,00
13 Alat/Bahan Untuk Kegiatan Kantor Lainnya
203.090.700,00 51.386.425,00
OBAT-OBATAN 23.181.979.794,99 17.858.312.340,47
1 Obat 22.024.071.436,54 16.770.228.143,84
2 Obat-Obatan Lainnya 1.157.908.358,45 1.088.084.196,63
PERSEDIAAN UNTUK DIJUAL/DISERAHKAN
0,00 0,00
1
Persediaan Untuk Dijual/Diserahkan Kepada Masyarakat
0,00 0,00
2 Persediaan Untuk Dijual/Diserahkan Lainnya
0,00 0,00
PERSEDIAAN UNTUK TUJUAN STRATEGIS/BERJAGA-JAGA
0,00 0,00
1 Persediaan Untuk Tujuan Strategis/Berjaga-Jaga
0,00 0,00
2
Persediaan Untuk Tujuan Strategis/Berjaga-Jaga Lainnya
0,00 0,00
NATURA DAN PAKAN 206.906.628,79 287.113.609,81
50 Natura 206.906.628,79 287.113.609,81
51 Pakan 0,00 0,00
52 Natura Dan Pakan Lainnya 0,00 0,00
53 PERSEDIAAN PENELITIAN 0,00 0,00
54 Persediaan Penelitian Biologi 0,00 0,00
55 Persediaan Penelitian Biologi Lainnya
0,00 0,00
56 Persediaan Penelitian Teknologi
0,00 0,00
57 Persediaan Penelitian Lainnya 0,00 0,00
58 PERSEDIAAN DALAM PROSES 0,00 0,00
59 Persediaan Dalam Proses 0,00 0,00
60 Persediaan Dalam Proses Lainnya
0,00 0,00
61 BARANG TAK HABIS PAKAI 24.287.000,00 0,00
62 KOMPONEN 0,00 0,00
63 Komponen Jembatan Baja 0,00 0,00
64 Komponen Jembatan Pratekan 0,00 0,00
65 Komponen Peralatan 0,00 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
210
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
66 Komponen Rambu-Rambu 0,00 0,00
67 Attachment 0,00 0,00
68 Komponen Lainnya 0,00 0,00
69 P I P A 24.287.000,00 0,00
70 Pipa Air Besi Tuang (Dci) 0,00 0,00
71 Pipa Asbes Semen (Acp) 0,00 0,00
72 Pipa Baja 0,00 0,00
73 Pipa Beton Pratekan 0,00 0,00
74 Pipa Fiber Glass 0,00 0,00
75 Pipa Plastik Pvc (Upvc) 24.287.000,00 0,00
76 P I P A Lainnya 0,00 0,00
77 BARANG BEKAS DIPAKAI 0,00 0,00
78 KOMPONEN BEKAS DAN PIPA BEKAS
0,00 0,00
79 Komponen Bekas 0,00 0,00
80 Pipa Bekas 0,00 0,00
Komponen Bekas Dan Pipa Bekas Lainnya
0,00 0,00
BELANJA MODAL YANG MENJADI PERSEDIAAN
0,00 0,00
Alat Labolatorium 0,00 0,00
a. Beaker Glass 0,00 0,00
b. Erlenmeyer 0,00 0,00
c. DST 0,00 0,00
Alat Rumah Tangga 0,00 0,00
a. Piring 0,00 0,00
b. Gelas 0,00 0,00
c. Bantal 0,00 0,00
d. Guling 0,00 0,00
e. Kasur 0,00 0,00
f. Gordyn 0,00 0,00
g. Karpet 0,00 0,00
h. Alat Dapur 0,00 0,00
i. Hiasan Keramik 0,00 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
211
NO JENIS PERSEDIAAN 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
j. Peralatan Olah Raga 0,00 0,00
k. Pengadaan Ternak 0,00 0,00
l. Kelengkapan/
AcceesorisnKomputer dan Jaringan
0,00 0,00
m. Alat Laboratorium 0,00 0,00
n. Traffic Cone 0,00 0,00
o. Watterbarrier 0,00 0,00
p. Load cell 0,00 0,00
q.Stick Lamp 0,00 0,00
r. Jaringan Listrik 0,00 0,00
j. Alat Kelengkapan Kantor dan rumah tangga lainnya
0,00 0,00
Aset Biologis 0,00 0,00
Hewan 0,00 0,00
Biota Laut 0,00 0,00
Tanaman 0,00 0,00
Aset Biologis Lainnya 0,00 0,00
Persediaan Hasil Produksi 0,00 0,00
JUMLAH PERSEDIAAN 31.659.097.306,79 23.591.516.524,04
Rincian saldo Persediaan BLUD disajikan pada lampiran 8
5.3.2.2 INVESTASI JANGKA PANJANG
Jumlah Investasi Jangka Panjang per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 sebesar
Rp10.500.752.853.070,24 dan
Rp9.319.689.072.117,19.
Rincian Investasi Jangka Panjang adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Jenis Investasi Jangka
Panjang
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Investasi Non Permanen 149.250.000.000,00 218.900.000.000,00
Invetasi Permanen 10.351.502.853.070,24 9.100.789.072.117,19
Jumlah 10.500.752.853.070,24 9.319.689.072.117,19
Investasi Jangka Panjang
sebesar Rp10.500.752.853.070,24
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
212
Nilai Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2018
sebesar Rp10.500.752.853.070,24 mengalami
kenaikan sebesar Rp1.181.063.780.953,05 dari nilai
per 31 Desember 2017 sebesar
Rp9.319.689.072.117,19 atau naik sebesar 12,67
persen.
5.3.2.2.1 Investasi Jangka Panjang Non Permanen
Jumlah Investasi Non Permanen per 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 sebesar
Rp149.250.000.000,00 dan Rp218.900.000.000,00,
merupakan dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang
disalurkan dalam bentuk pinjaman bergulir kepada
pengusaha kecil, anggota koperasi, anggota kelompok
swadaya masyarakat, dan lain–lain yaitu Program
Dakabalarea, Program Koperasi dan Usaha Kecil
(KUK) yang dikelola oleh PT BPR Koperasi Jawa Barat,
dan Program Kredit Cinta Rakyat yang disalurkan
melalui PT bank bjb, dan penyertaan untuk Dana
Penjaminan yang dikelola oleh Koperasi Penjamin
Kredit, dengan rincian sebagai berikut (dalam Rp):
Jenis Dana Bergulir 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
1. Program
DAKABALAREA
45.080.775.297,00 45.316.486.570,00
2. Kredit Cinta Rakyat 150.000.000.000,00 220.000.000.000,00
3. Koperasi Penjamin
Kredit/ Dana Pinjaman
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
4. Penyisihan Dana
Bergulir
(50.830.775.297,00) (51.416.486.570,00)
Jumlah 149.250.000.000,00 218.900.000.000,00
Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan bahwa Investasi Non
Permanen adalah investasi jangka panjang yang
dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan.
Pengertian tidak berkelanjutan adalah kepemilikan
investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua
Investasi Jangka Panjang
Non Permanen sebesar
Rp149.250.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
213
belas) bulan, dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus
menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan atau
menarik kembali.
Dana Bergulir merupakan Dana yang dipinjamkan
untuk dikelola dan digulirkan kepada masyarakat yang
bertujuan meningkatkan ekonomi rakyat dan tujuan
lainnya. Penyaluran Dana Bergulir dilaksanakan
dengan dua skema yaitu channeling dan executing.
Dana Bergulir dicatat sebesar Nilai perolehan.
Penyaluran Investasi Nonpermanen–Dana Bergulir
dapat dilakukan melalui lembaga keuangan bank (LKB),
lembaga keuangan bukan bank (LKBB), koperasi,
modal ventura dan lain–lain. Lembaga–lembaga
tersebut dapat berperan sebagai executing agency atau
chanelling agency. Jika berfungsi sebagai executing
agency, lembaga tersebut mempunyai tanggungjawab
menyeleksi dan menetapkan penerima dana bergulir,
menyalurkan dan menagih kembali dana bergulir serta
menanggung resiko terhadap ketidaktertagihan dana
bergulir. Jika berfungsi sebagai chanelling agency,
lembaga tersebut hanya menyalurkan dana bergulir
kepada penerima dana bergulir dan tidak mempunyai
tanggungjawab menetapkan penerima dana bergulir.
Penyajian dana bergulir di neraca berdasarkan nilai
yang dapat direalisasikan yaitu nilai perolehan dana
bergulir dikurangi dengan penyisihan Dana Bergulir.
Penjelasan dari masing–masing Dana Bergulir disajikan
sebagai berikut:
a) Program Dana Bergulir Dakabalarea
Program Dana Bergulir Dakabalarea adalah kredit
program yang bertujuan untuk memberdayakan
ekonomi rakyat Jawa Barat dalam rangka
pengembangan usaha mikro, kecil dan koperasi
melalui penyediaan kredit program dengan sistem
pendampingan dan syariah sesuai dengan
Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor
32 Tahun 1999 tanggal 15 Juli 1999 dan
perubahannya Nomor 6 Tahun 2000 tanggal 17
Februari 2000 dan Keputusan Gubernur Nomor 10
Tahun 2004. Keputusan Gubernur tersebut
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
214
selanjutnya diimplementasikan dalam Perjanjian
Kerjasama tentang Penyaluran dan Penatausahaan
Penerusan Pinjaman untuk Peminjam dan
Kelompok Peminjam dengan Prinsip Bagi Hasil dan
Jual Beli antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dan PT Bank Jabar dengan
Nomor 235/DIR/99
04/581/PEREK tanggal 3 Agustus
1999, Nomor 01A/DIRUUS/2002 tanggal 29 April 2002,
Nomor 37 Tahun 2002
27/DIR-UUS/2002tanggal 11 November
2002 dan Addendum terakhir Nomor
581/103/Sarek
22A/DIR-UUS/2003 tanggal 4 Agustus 2003.
Jangka waktu pinjaman untuk modal kerja adalah
12 bulan, sedangkan untuk investasi maksimum 36
bulan, dan atas pinjaman ini diberlakukan sistem
bagi hasil dari keuntungan yang bervariasi sesuai
dengan program pinjamannya. Setelah jatuh tempo
penerima pinjaman wajib mengembalikan pinjaman
melalui Bank Jabar Cabang Syariah ditambah
dengan sejumlah keuntungan yang besarnya
didasarkan pada bagi hasil yang telah disepakati.
Bank Jabar berfungsi sebagai lembaga penyalur
dana dan penampung angsuran/pelunasan.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat tentang
Penyaluran dan Penatausahaan Penerusan
Pinjaman Untuk Kelompok Peminjam dengan
Prinsip Bagi Hasil dan Jual Beli (Kredit Program
Dakabalarea) bahwa Dana Bergulir ini dilaksanakan
dengan skema channeling, dimana PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat berkewajiban
mengelola dana milik Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dan menyalurkannya dalam bentuk Kredit
Program Dakabalarea, melakukan penilaian
permohonan kredit yang diajukan kelompok
peminjam baik kelayakan usaha maupun
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
215
kemampuan pengembalian dan keputusan kredit
secara tertulis, untuk selanjutnya menandatangani
akad kredit atas nama Pemerintah Provinsi Jawa
Barat. Dalam hal terjadi ketidaklancaran dalam
pembayaran baik pokok kredit maupun bagian
keuntungan oleh kelompok peminjam maka diatur:
(1) Penyelesaian atas agunan yang tersedia;
(2) Dijadwal ulang setelah mendapat persetujuan
Pihak Pertama (Pemerintah Provinsi Jawa
Barat);
(3) Apabila upaya penyelesaian diatas tidak
berhasil, maka resiko kredit sepenuhnya
ditanggung oleh Pihak Kesatu (Pemerintah
Provinsi Jawa Barat) dan dalam hal ini Pihak
Kedua (PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat) siap membantu upaya penyelesaian
selanjutnya.
Pada tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Barat
telah menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 66
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Pengembalian
Kredit Program Dakabalarea yang diubah dengan
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 43 Tahun
2013, yang antara lain mengatur bahwa akumulasi
dana kredit yang bersumber dari pengembalian
nasabah dan dana yang belum tersalurkan
disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah Provinsi
Jawa Barat dan Pengelolaan Pengembalian Kredit
dengan melibatkan Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi. Keputusan Gubernur ini
ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara
Pemerintah ProvinsiJawa Barat dengan PT Bank
Jabar Banten Syariah Nomor A581/842/Admrek
056/PKS/DIR-RK/2013 tanggal 7 Oktober 2013 tentang Pengelolaan
Pengembalian Kredit Program Dakabalarea. Objek
perjanjian kerjasama tersebut adalah pengelolaan
pengembalian kredit program Dakabalarea milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat meliputi 13 (tiga
belas) Skim Kredit Program Dakabalarea yang
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
216
belum tertagih, yaitu , yaitu sebesar
Rp48.393.729.394,00 (empat puluh delapan miliar
tiga ratus sembilan puluh tiga juta tujuh ratus dua
puluh sembilan ribu tiga ratus sembilan puluh
empat rupiah).
Menindaklanjuti ketentuan dalam Peraturan
Gubernur dan Perjanjian Kerjasama tersebut, PT
Bank Jabar Banten Syariah telah menyetorkan
Dana yang berasal dari pengembalian nasabah dan
dana yang belum tersalurkan per 31 Desember
2018 sebesar Rp21.689.224.703 dengan rincian
sebagai berikut:
No Tahun Pengembalian Nilai (Rp)
1. Tahun 2013 18.324.088.606,00
2. Tahun 2015 753.902.594,00
3. Tahun 2016 318.433.830,00
4. Tahun 2017 2.057.088.400,00
5. Tahun 2018 235.711.273,00
JUMLAH 21.689.224.703,00
Tabel perbandingan perkembangan kredit program
Dakabalarea pada saat perjanjian kerjasama antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan bank bjb
syariah (periode Juni 2013) dan posisi per 31
Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Uraian Per 31 Juni 2013 Per 31 Des 2018
(Audited)
Perubahan
Dana yang dialokasikan 66.770.000.000,00 66.770.000.000,00 0,00
Dana yang tersalurkan 66.240.816.000,00 66.240.816.000,00 0,00
Dana yang belum
tersalurkan 529.184.000,00 529.184.000,00 0,00
Dana yang tertagih 17.847.086.606,00 21.194.149.392,00 3.347.062.786,00
Dana yang belum
tertagih 48.393.729.394,00 45.046.666.608,00 (3.347.062.786,00)
Dana yang ada di bjb 18.376.270.606,00 21.723.333.392,00 3.347.062.786,00
Dana yang telah
disetorkan 18.324.088.606,00 21.689.224.703,00 3.365.136.097,00
Dana yang masih di bjb 52.182.000,00 34.108.689,00 (18.073.311,00)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
217
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa selama
periode 31 Juni 2013 sampai dengan 31 Desember
2018 jumlah kredit yang dapat tertagih sebesar
Rp3.347.062.786,00.
Berdasarkan Laporan Perkembangan Kredit
Program Dakabalarea Pemerintah Provinsi Jawa
Barat Per 31 Desember 2018 yang disampaikan
oleh bank bjb syariah bahwa: dari dana yang
dialokasikan sebesar Rp66.770.000.000,00, dana
yang tersalurkan sebesar Rp66.240.816.000,00
dan dana yang tidak tersalurkan sebesar
Rp529.184.000,00. Dari dana yang tersalurkan,
sampai dengan tahun 2018 telah dapat tertagih
sebesar Rp21.194.149.392,00. Dengan demikian
bahwa dana yang tersedia di PT Bank Jabar
Syariah yang berasal dari pengembalian nasabah
dan dana yang belum tersalurkan sebesar
Rp529.184.000,00 + Rp21.194.149.392,00 =
Rp21.723.333.392,00,00. Dari jumlah tersebut,
telah dikembalikan ke rekening Kas Daerah
sebesar Rp21.689.224.703,00 sehingga Dana
yang tersedia di PT bank bjb Syariah per 31
Desember 2018 sebesar Rp34.108.689,00.
Perlu dikemukakan pula bahwa pada tahun
anggaran 2018, PT bank bjb Syariah telah
melakukan penyetoran margin bagi hasil di dana
bergulir Program Dakabalarea ke Kas Daerah yang
disajikan sebagai Pendapatan Lain–lain PAD Yang
Sah sebesar Rp27.253.625,00.
b) Program dana Bergulir Kredit Cinta Rakyat (KCR)
Program Kredit Cinta Rakyat (KCR) adalah
program dana bergulir bagi Usaha Mikro dan Usaha
Kecil untuk mewujudkan tambahan permodalan
dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan
Usaha Mikro dan Usaha Kecil sebagai
pengembangan Investasi Daerah sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 dan
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 57 Tahun
2011 tanggal 21 Nopember 2011 serta Perjanjian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
218
Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Nomor:
119/1938/Diskop.UKM
112/PKS/DIR-MK/2011 tanggal 12 Desember
2011.
Penanggung jawab program dana bergulir ini
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Provinsi Jawa Barat.
Besarnya dana bergulir yang disalurkan kepada
Usaha Mikro maksimum sebesar Rp20.000.000,00
dan kepada Usaha Kecil maksimum sebesar
Rp50.000.000,00 per nasabah/unit usaha.
Jangka waktu pengembalian dana bergulir
maksimum 5 (lima) tahun dan atas pinjaman
dikenakan bunga sebesar 9,3% efektif per tahun.
Dalam Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten diatur bahwa PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten harus mengembalikan seluruh Dana
Bergulir kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat
setelah berakhirnya Perjanjian Kerjasama dan PT
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten menyalurkan Dana Bergulir secara
executing kepada Usaha Mikro dan Kecil yang
berdomisili dan memiliki usaha hanya di Jawa
Barat.
Perjanjian kerjasama ini telah diaddendum
sebanyak 5 (lima) kali, dengan rincian sebagai
berikut:
1. Addendum Pertama, merupakan Perjanjian
Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten,Tbk tentang
Pengelolaan Dana Bergulir Bagi Usaha Mikro
dan Kecil Nomor: 119/1673/Diskop.UMKM
079/PKS/DIR-Mk/2012
tanggal 30 Juli 2012
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
219
2. Addendum Kedua, merupakan Perjanjian
Kerjasama antara pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten,Tbk tentang
Pengelolaan dana Bergulir Bagi Usaha Mikro
dan Kecil Nomor: 119/1071/Diskop.UMKM
050/PKS/DIR-MK/2013
tanggal 11 April 2013. Antara lain menerangkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam rangka peningkatan upaya
pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil serta
hasil evaluasi pelaksanaan Pengelolaan
Dana Bergulir bagi Usaha Mikro dan Kecil,
PIHAK KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa
Barat) menambah alokasi anggaran untuk
Dana Bergulir yang dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Delanja Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013,
sebesar Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah)
b. Dana bergulir adalah penyediaan dana oleh
PIHAK KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa
Barat) yang bersifat pinjaman, yang
disalurkan melalui PIHAK KEDUA (PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk) untuk meningkatkan akses
pembiayaan usaha mikro dan kecil, dengan
nama Kredit Cinta Rakyat (KCR).
c. Terdapat sisipan ayat sebagai berikut;
PIHAK KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa
Barat) menyerahkan Dana Bergulir kepada
PIHAK KEDUA (PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk) sebesar
Rp215.000.000.000,00 (dua ratus lima belas
miliar rupiah) dalam 2(dua) tahap, yaitu:
1. Tahap I sebesar Rp165.000.000.000,00
(seratus enam puluh lima miliar rupiah)
melalui pemindahbukuan dari rekening
Kas Daerah kepada Rekening Dana
Bergulir pada PIHAK KEDUA (PT Bank
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
220
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk) yang diserahkan setelah
ditandatanganinya perjanjian kerjasama
Nomor:119/1938/Diskop-UMK
112/PKS/Dir-MK/2011 dan,
2. Tahap II sebesar Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah) melalui
pemindahbukuan dari Rekening Kas
Umum Daerah kepada rekening dana
bergulir pada PIHAK KEDUA (PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk) setelah penandatanganan
Addendum II.
d. Menyalurkan Dana Bergulir secara executing
kepada Usaha Mikro dan Kecil yang
berdomisili dan memiliki usaha di Jawa
Barat, serta menyalurkan kembali dana yang
berasal dari angsuran pokok kredit debitur
sesuai ketentuan peraturan perundang–
undangan.
e. Pengembalian Dana Bergulir dari PIHAK
KEDUA (PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten,Tbk) kepada PIHAK
KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
melalui rekening Kas Umum Daerah,
dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tahap I sebesar Rp165.000.000.000,00
(seratus enam puluh lima miliar rupiah),
dilaksanakan pada tanggal 12 Desember
2016; dan
b. Tahap II sebesar Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah), akan diatur
tersendiri dengan kesepakatan Bersama
antara PARA PIHAK tentang Jangka
Waktu Pengembalian pengelolaan Dana
Bergulir Bagi Usaha Mikro dan Kecil
Tahap II.
c. Dalam hal PIHAK KEDUA (PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten,Tbk) dibebankan denda
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
221
keterlambatan sebesar 1‰ (satu per mil)
untuk setiap hari keterlambatan dari
besaran Dana Bergulir.
3. Addendum Ketiga, merupakan Perjanjian
Kerjasama Antara pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten,Tbk tentang
Pengelolaan Dana Bergulir Bagi Usaha Mikro
dan Kecil Nomor: 119/2607/Diskop.UMKM
102/PKS/DIR-MK/2013
tanggal 5 Desember 2013.
Antara lain menerangkan hal–hal sebagai
berikut:
a. Dalam rangka peningkatan upaya
pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil serta
hasil evaluasi pelaksanaan Pengelolaan
Dana Bergulir bagi Usaha Mikro dan Kecil,
PIHAK KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa
Barat) menambah alikasi anggaran untuk
Dana Bergulir yang dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2013,
sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh
miliar rupiah).
b. Pengembalian dana bergulir dari PIHAK
KEDUA (PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten,Tbk) kepada PIHAK
KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
melalui rekening Kas Umum Daerah,
dilaksanakan dengan ketentuan:
c. Tahap I, sebesar Rp165.000.000.000,00
(seratus enam puluh lima miliar rupiah),
dilaksanakan pada tanggal 12 Desember
2016:
d. Tahap II, sebesar Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah), dilaksanakan pada
tanggal 11 April 2018, dan
e. Tahap III, sebesar Rp20.000.000.000,00
(dua puluh miliar rupiah), yang diatur
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
222
tersendiri dengan kesepakatan bersama
anatara PARA PIHAK tentang jangka waktu
pengembalian engelolaan dana bergulir bagi
Usaha Mikro dan Kecil Tahap III.
4. Addendum keempat, merupakan Perjanjian
Kerjasama Antara pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan PT Bank Pembangunan Daerah
Jawa Barat dan Banten,Tbk tentang
Pengelolaan Dana Bergulir Bagi Usaha Mikro
dan Kecil Nomor: 119/1796/Diskop.UMKM
082/PKS/DIR-MK/2014 tanggal 11 September 2014. Antara lain
menerangkan hal–hal sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan aksesbilitas
pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil di Jawa
Barat, PIHAK KESATU (Pemerintah Provinsi
Jawa Barat) menambah alokasi anggaran
untuk Dana Bergulir dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2014, sebesar
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah), sehingga jumlah keseluruhan Dana
Bergulir adalah sebesar
Rp335.000.000.000,00 (tiga ratus tiga puluh
lima miliar rupiah).
b. Perjanjian kerjasama ini, berlaku untuk
jangka waktu paling lama
5 (lima) tahun dengan ketentuan:
1. Perguliran Tahap I, berakhir paling lambat
pada tanggal
12 Desember 2016;
2. Perguliran Tahap II, berakhir pada tanggal
11 April 2018;
3. Perguliran Tahap III, berakhir pada
tanggal 5 Desember 2018; dan
4. Perguliran tahap IV, berakhir pada tanggal
11 September 2019.
c. Pengembalian dana bergulir dari PIHAK
KEDUA (PT Bank Pembangunan Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
223
Jawa Barat dan Banten,Tbk) kepada PIHAK
KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
melalui rekening Kas Umum Daerah,
dilaksanakan dengan ketentuan:
a. Tahap I sebesar Rp165.000.000.000,00
(seratus enam puluh lima miliar rupiah),
dilaksanakan pada tanggal 12 Desember
2016;
b. Tahap II sebesar Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah), dilaksanakan
pada tanggal 11 April 2018;
c. Tahap III sebesar Rp20.000.000.000,00
(dua puluh miliar rupiah), dilaksanakan
pada tanggal 5 Desember 2018; dan
d. Tahap IV sebesar Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah), yang diatur
tersendiri dengan kesepakatan bersama
anatara PARA PIHAK tentang Jangka
Waktu pengembalian pengelolaan Dana
Bergulir Usaha Mikro dan Kecil Tahap IV.
Selain addendum di atas, terdapat kesepakatan
bersama dengan rincian sebagai berikut:
1. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten, Tbk. tentang Jangka Waktu
Pengembalian pengelolaan Dana Bergulir
bagi Usaha Mikro dan Kecil Tahap III, bahwa
pengembalian Dana Bergulir Tahap III dari
PIHAK KEDUA (PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk) kepada
PIHAK KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa
Barat) sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua
puluh miliar rupiah) melalui rekening Kas
Umum Daerah, dilaksanakan pada tanggal 5
Desember 2018.
2. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
224
Banten, Tbk. tentang Jangka Waktu
Pengembalian pengelolaan Dana Bergulir
bagi Usaha Mikro dan Kecil Tahap IV, bahwa
pengembalian Dana Bergulir Tahap IV dari
PIHAK KEDUA (PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk) kepada
PIHAK KESATU (Pemerintah Provinsi Jawa
Barat) sebesar Rp100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) melalui rekening Kas
Umum Daerah, dilaksanakan pada tanggal
11 September 2019.
3. Addendum Kelima, merupakan perjanjian
antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat PT
Bank Pembangunan Daerah Provinsi Jawa
Barat dan Banten, Tbk tentang Pengelolaan
Dana Bergulir Bagi Usaha Mikro dan Kecil
Nomor: 119/1673/Diskop.UMKM
079/PKS/DIR-Mk/2012 tanggal
13 November 2016. Antara lain
menerangkan hal–hal sebagai berikut:
(1) Pihak PERTAMA (Pemerintah Provinsi
Jawa Barat) menyerahkan Dana Bergulir
untuk pengembangan Usaha Mikro dan
Kecil kepada Pihak KEDUA (PT Bank
Pembangunan Daerah Jawa Barat)
sebesar Rp385.000.000.000,00 (tiga
ratus delapan puluh lima miliar rupiah)
dalam 5 (lima) tahap, yaitu:
a. Tahap I sebesar
Rp165.000.000.000,00 (seratus
enam puluh lima miliar rupiah)
melalui pemindahbukuan dari
Rekening Kas Umum Daerah kepada
Rekening Dana Bergulir pada PIHAK
KEDUA, yang diserahkan setelah
ditandatanganinya Perjanjian
Kerjasama Nomor
119/1938/Diskop-UMK
112/PKS/DIR-Mk/2011 tanggal
12 Desember 2011;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
225
b. Tahap II sebesar
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah) melalui
pemindahbukuan dari Rekening Kas
Umum Daerah kepada Rekening
Dana Bergulir pada PIHAK KEDUA,
yang diserahkan setelah setelah
ditandatanganinya Addendum Kedua
Nomor 199/1071/Diskop-UMKM
050/PKS/DIR-Mk/2013
tanggal 11 April 2013;
c. Tahap III sebesar
Rp20.000.000.000,00 (dua puluh
miliar rupiah) melalui
pemindahbukuan dari Rekening Kas
Umum Daerah kepada Rekening
Dana Bergulir pada PIHAK KEDUA,
yang diserahkan setelah
ditandatanganinya Addendum Ketiga
Nomor 199/2607/Diskop-UMKM
102/PKS/DIR-Mk/2013
tanggal 5 Desember 2013;
d. Tahap IV sebesar
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) melalui pemindahbukuan dari
rekening Kas Umum Daerah kepada
Rekening Dana Bergulir pada PIHAK
KEDUA, yang diserahkan setelah
ditandatanganinya Addendum
Keempat Nomor
199/1796/Diskop-UMKM
082/PKS/Dir-MK/2014 tanggal
11 September 2013; dan
e. Tahap V sebesar
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah) melalui
pemindahbukuan dari Rekening Kas
Umum Daerah kepada Rekening
Dana Bergulir pada PIHAK KEDUA,
yang diserahkan setelah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
226
ditandatanganinya Pembaharuan
Perjanjian Kerjasama ini.
Pengembalian Dana Bergulir Tahap
V dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
KESATU sebesar
Rp50.000.000.000,00 (Lima Puluh
Miliar Rupiah) melalui Rekening Kas
umum Daerah, dilaksanakan pada
tanggal 13 November 2020.
(2) PIHAK KEDUA mengelola Dana Bergulir
untuk pengembangan Usaha Mikro dan
Kecil sesuai dengan ketentuan
pengelolaan Dana Bergulir yang diatur
dalam ketentuan peraturan perundang–
undangan.
(3) Pengelolaan Dana Bergulir sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilakukan
dengan pola Penjaminan Kredit oleh
Perusahaan Penjaminan Kredit, sesuai
ketentuan peraturan perundang–
undangan.
(4) Khusus pengelolaan Dana Bergulir
Tahap II, Tahap III, Tahap IV dan Tahap
V, PIHAK KEDUA wajib melibatkan PT
Jamkrida Jabar, sebagai Badan Usaha
Milik Daerah di Lingkungan PIHAK
KESATU yang bertindak sebagai
Penjamin Kredit.
(5) PIHAK KEDUA menyalurkan Dana
Bergulir kepada Usaha Mikro dan Kecil
yang berdomisili dan memiliki usaha
haya di Jawa Barat, dengan sasaran dan
kriteria sesuai ketentuan peraturan
perundang–undangan.
(6) PIHAK KEDUA mengembalikan seluruh
Dana Bergulir kepada PIHAK KESATU
setelah berakhirnya Perjanjian
Kerjasama ini.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
227
Perkembangan Kredit Cinta Rakyat (KCR)
Sampai dengan Tahun Anggaran 2018 telah
direalisasikan Dana Bergulir Kredit Cinta Rakyat
sebesar Rp385.000.000.000,00 dengan rincian
sebagai berikut:
- Tahun 2012 : Rp165.000.000.000,00
- Tahun 2013 : Rp70.000.000.000,00 yaitu
SP2D Nomor 937/530/PM/LS/Keu tanggal 28
Mei 2013 sebesar Rp50.000.000.000,00 dan
SP2D Nomor 937/2920/PM/LS/Keu tanggal 31
Desember 2013 sebesar Rp20.000.000.000,00.
- Tahun 2014 : Rp100.000.000.000,00 yaitu
SP2D Nomor 937/1253/PM/LS/Keu tanggal 27
Oktober 2014
- Tahun 2016 : Rp50.000.000.000,00 yaitu
SP2D Nomor 937/1865/PM/LS/Keu tanggal 2
Desember 2016.
Dari jumlah Rp385.000.000.000,00 KCR yang
sudah jatuh tempo dan sudah dikembalikan ke
RKUD sebesar Rp235.000.000.000,00 terdiri dari:
- Pengembalian ke RKUD pada tanggal 9
Desember 2016 sebesar Rp165.000.000.000,00;
- Pengembalian ke RKUD pada tanggal 11 April
2018 sebesar Rp50.000.000.000,00;
- Pengembalian ke RKUD pada tanggal 5
Desember 2018 sebesar Rp20.000.000.000,00.
c) Dana Penjaminan
Jumlah Dana Penjaminan per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 sebesar
Rp5.000.000.000,00 dan Rp5.000.000.000,00
merupakan dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat
yang disalurkan dalam bentuk usaha penjaminan
kepada Koperasi Penjamin Kredit Jawa Barat, yang
dikoordinasikan oleh Dinas Koperasi Dan Usaha
Mikro, Kecil Menengah. Dana Penjaminan ini
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
228
dikelola oleh Koperasi Penjamin Kredit (KPK)
Provinsi Jawa Barat.
Uraian 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Dana Penjaminan 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Jumlah 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Dana Penjaminan adalah dana Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang merupakan penyertaan modal
usaha penjaminan kepada Koperasi Penjamin
Kredit Jawa Barat, yang usahanya memberikan
jaminan kredit kepada Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah yang mengajukan kredit kepada
Lembaga Keuangan dan jaminan kepada Lembaga
Keuangan yang memberikan kredit kepada
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Penyaluran dana penjaminan melalui Koperasi
Penjamin Kredit diatur dengan Keputusan Gubernur
Jawa Barat Nomor 24 tahun 2004 tentang
Pengelolaan Dana Penjaminan Bagi Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah dan telah mengalami
perubahan dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 24 Tahun
2004 tentang Pengelolaan Dana Penjaminan Bagi
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Maksud penyaluran Dana Penjaminan adalah
memberikan jaminan kepada Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah yang layak, untuk memenuhi
persyaratan pengajuan kredit kepada Lembaga
Keuangan. Tujuan penyaluran Dana Penjaminan
bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah
untuk meningkatkan akses Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah terhadap Lembaga Keuangan
dalam memperoleh dan atau meningkatkan modal,
untuk menumbuhkembangkan kegiatan usaha yang
produktif.
Dana penjaminan yang disertakan pada Koperasi
Penjamin Kredit sebesar Rp5.000.000.000,00 dan
sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Antara
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
229
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Koperasi
Penjamin Kredit Jawa Barat Nomor
119/734/Diskop.UKM
001/MOU/KPK-Jabar/VI/2004 tanggal 14 Juni 2004.
Dana tersebut harus dikembalikan pada saat
tanggal jatuh tempo dan sesuai dengan pasal 8
perjanjian kerjasama, bahwa jangka waktu
perjanjian ditetapkan selama 5 (lima) tahun
terhitung sejak tanggal ditandatanganinya
perjanjian kerjasama sehingga perjanjian
kerjasama berakhir pada tanggal 14 Juni 2009.
Karena sampai dengan tanggal neraca belum ada
pengembalian/pelunasan, maka nilai sebesar
Rp5.000.000.000,00 dikategorikan sebagai kualitas
macet.
d) Penyisihan Dana Bergulir
Penyisihan dana Bergulir adalah estimasi yang
dilakukan untuk dana bergulir tidak tertagih pada
akhir setiap periode yang dibentuk sebesar
presentase tertentu dari akun dana bergulir
berdasarkan penggolongan kualitas dana bergulir.
Kebijakan akuntansi penyisihan dana bergulir
sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur
Jawa Barat Nomor 36 Tahun 2014 sebagaimana
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Gubernur Jawa Barat Nomor 100 tahun 2016
tentang Perubahan Ketiga atas Pergub Jawa Barat
No. 36 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi
Berbasis Akrual di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1) Dana bergulir dengan executing agency:
a) Kualitas lancar, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(1) Lembaga Keuangan Bank (LBK).
Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB), koperasi, modal ventura dan
lain–lain menyetorkan pengambalian
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
230
dana bergulir sesuai dengan perjanjian
dengan pemerintah daerah; dan/atau
(2) Masih tenggang waktu jatuh tempo.
b) Kualitas macet, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(1) Lembaga Keuangan Bank (LKB),
Lembbaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB), koperasi, modal ventura dan
lain–lain dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan perjanjian tidak
melakukan pelunasan; dan/atau
(2) Lembaga Keuangan Bank (LKB),
Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB), Koperasi, modal ventura dan
lain–lain pengelola dana bergulir tidak
ditemukan; dan/atau
(3) Lembaga Keuangan Bank (LKB),
Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB), koperasi, modal ventura dan
lain–lain pengelola dana bergulir
bangkrut; dan/atau
(4) Lembaga Keuangan Bank (LKB),
Lembaga Keuangan Bukan Bank
(LKBB), koperasi, modal ventura dan
lain–lain pengelola dana bergulir
bangkrut pengelola dana bergulir
mengalami musibah (force majeure).
2) Dana bergulir dengan chanelling agency:
a) Kualitas lancar, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(1) Umur dana bergulir sampai dengan 1
tahun: dan/atau
(2) Masih dalam tenggang waktu jatuh
tempo.
b) Kualitas kurang lancar, dapat ditentukan
dengan kriteria:
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
231
(1) Umur dana bergulir lebih dari 1 tahun
sampai 3 tahun; dan/atau
(2) Apabila penerima dana bergulir dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Kedua
belum melakukan pelunasan.
c) Kualitas diragukan, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(1) Umur dana bergulir lebih dari 3 tahun
sampai dengan 5 tahun; dan/atau
(2) Apabila penerima dana bergulir dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Tagihan Kedua
belum melakukan pelunasan.
d) Kualitas macet, dapat ditentukan dengan
kriteria:
(1) Umur dana bergulir diatas 5 tahun;
dan/atau
(2) Apabila penerima dana bergulir dalam
jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal Surat Penagihan Ketiga
belum melakukan pelunasan; dan/atau
(3) Penerima dana bergulir tidak ditemukan;
dan/atau
(4) Penerima dana bergulir
bangkrut/meninggal dunia; dan/atau
(5) Penerima dana bergulir mengalami
musibah (force majeure).
Besaran peyisihan dana bergulir Tidak Tertagih
pada setiap akhir tahun (periode pelaporan)
ditentukan:
a. Kualitas lancar, sebesar 0,5% (nol koma lima
perseratus) dari dana bergulir dengan kualitas
lancar;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
232
b. Kualitas kurang lancar, sebesar 10% (sepuluh
perseratus) dari dana bergulir dengan kualitas
kurang lancar;
c. Kualitas diragukan, sebesar 50% (lima puluh
perseratus) dari dana bergulir dengan kualitas
diragukan setelah dikurangi dengan nilai
agunan atau nilai barang sitaan (jika ada); dan
d. Kualitas macet, sebesar 100% (seratus
perseratus) dari dana bergulir dengan kualitas
macet setelah dikurangi dengan nilai agunan
atau nilai barang sitaan (jika ada).
Berdasarkan kebijakan tersebut diatas maka
penyajian penyisihan dana bergulir per 31
Desember 2017 adalah sebesar
Rp51.416.486.570,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Uraian Investasi Non Permanen
Penyisihan Dana Bergulir Tahun 2018
(Audited)
Penyisihan Dana Bergulir Tahun 2017
(Audited)
1. Program DAKABALAREA 45.080.775.297,00 45.316.486.570,00
2. Kredit Cinta Rakyat 750.000.000,00 1.100.000.000,00
3. Dana Penjaminan 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Jumlah 50.830.775.297,00 51.416.486.570,00
Rincian perhitungan penyisihan dana bergulir disajikan sebagai berikut:
NO
Program
Dana Bergulir
Saldo per
31 Desember 2018
Kualitas Dana Bergulir
Lancar Kurang Lancar
Diragukan Macet
1. Dana
Dakabalarea
45.080.775.297,00
45.080.775.297,00
2. Kredit Cinta Rakyat 150.000.000.000,00 150.000.000.000,00 0,00 0,00 0,00
3. Dana Penjaminan (Koperasi Penjamin Kredit)
5,000,000,000.00
0,00 0,00 0,00 5,000,000,000.00
JUMLAH 200.080.775.297,00 150.000.000.000,0
0
0,00 0,00 50.080.775.297,00
Persentase Penyisihan Dana Bergulir
0,5% 10% 50% 100%
Jumlah Penyisihan 750.000.000,00 0,00 0,00 50.080.775.297,00
Total Penyisihan Dana Bergulir 50.830.775.297,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
233
5.3.2.2.2 Investasi Jangka Panjang Permanen
Jumlah Investasi Permanen: Penyertaan Modal
Pemerintah Daerah (PMPD) per 31 Desember 2018
dan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp10.351.502.853.070,24 dan Rp9.100.789.072.117,19
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
pernyataan No.6 tentang Akuntansi Investasi
menyebutkan bahwa penyertaan modal pemerintah
daerah dengan kepemilikan sebesar 20% atau lebih
dinilai dengan menggunakan metode ekuitas.
Berdasarkan ketentuan diatas, maka Pemerintah
Provinsi Jawa Barat melakukan perhitungan saldo
penyertaan modal sampai dengan Tahun 2018 dengan
menghitung bagian kepemilikan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat atas kekayaan bersih/ekuitas dari Badan
Usaha Milik Daerah, yang dihitung dari Laporan
Keuangan BUMD per 31 Desember 2018 (Audited),
kecuali untuk Penyertaan Modal PD. Agribisnis dan
Pertambangan disajikan berdasarkan laporan
keuangan tahun 2017 dikarenakan sampai dengan
berakhirnya pemeriksaan LKPD oleh BPK-RI, Laporan
Keuangan PD. Agribisnis dan Pertambangan yang
disampaikan ke Pemda adalah laporan per 31
Desember 2017. Nilai penyertaan modal yang dihitung
dengan menggunakan metode ekuitas adalah sebagai
berikut:
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited) Keterangan
BUMD
1. PT. bank bjb 4.396.933.265.800,00 3.866.163.435.000,00 LK Audited
2. PT. Tirta Gemah Ripah 232.746.252.807,83 235.643.138.412,43 LK Audited
3. PT. Agronesia 237.292.298.934,24 256.950.438.716,88 LK Audited
4. PT. Jasa Sarana 747.798.162.909,30 804.161.838.651,30 LK Audited
5. PD. Jasa dan
Kepariwisataan 2.868.868.084.380,00 2.859.183.178.358,00
LK Audited
6. PD. Agribisnis dan
Pertambangan 1.075.665.718,00 5.799.850.549,95
LK. Per 31
Des 2017
7. PT. Jamkrida 157.879.671.297,36 159.124.614.377,66 LK Audited
8. PT Agro Jabar 17.988.981.060,00 17.291.811.260,80 LK Audited
Investasi Jangka Panjang
Permanen sebesar
Rp 10.351.502.853.070,24
\
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
234
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited) Keterangan
9. PT BIJB 1.320.337.940.146,81 746.631.919.731,37 LK Audited
10.PT Migas Hulu Jabar 239.564.220.402,00 16.438.309.167,00 LK Audited
11.PT Migas Hilir Jabar 24.258.309.614,70 26.640.537.891,80 LK Audited
Jumlah I 10.244.742.853.070,24 8.994.029.072.117,19
Badan Usaha Lainnya
1. PT. BPR/ PT. LKM 105.450.000.000,00 105.450.000.000,00
2. PT. Askrida 1.310.000.000,00 1.310.000.000,00
Jumlah II 106.760.000.000,00 106.760.000.000,00
Jumlah (I + II) 10.351.502.853.070,24 9.100.789.072.117,19
Penyertaan modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat
kepada BUMD dan Badan Usaha Lainnya berupa
setoran tunai dan penyertaan berupa aset tetap tanah
(Inbreng). Jumlah setoran modal sampai dengan 31
Desember 2018 sebesar Rp4.258.098.763.506,79
dengan rincian sebagai berikut:
Uraian % Kepemilikan 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
BUMD
1. PT. bank bjb 38,26 1.015.698.682.263,79 927.498.683.463,79
2. PT. Tirta Gemah Ripah 86,51 245.000.000.000,00 245.000.000.000,00
3. PT. Agronesia 99,86 255.000.000.000,00 255.000.000.000,00
4. PT. Jasa Sarana 79,11 700.000.000.000,00 700.000.000.000,00
5. PD. Jasa dan Kepariwisataan 100,00 88.313.799.592,00 88.313.799.592,00
6. PD. Agribisnis dan Pertambangan
100,00 72.771.688.651,00 72.771.688.651,00
7. PT. Jamkrida 99,87 153.000.000.000,00 153.000.000.000,00
8. PT Agro Jabar 80,00 30.000.000.000,00 30.000.000.000,00
9. PT.Bandar Udara Internasional Jawa Barat
98,45 1.521.554.593.000,00 796.000.000.000,00
10. PT. Migas Hulu Jabar 100 35.000.000.000,00 35.000.000.000,00
11. PT. Migas Hilir Jabar 70,00 35.000.000.000,00 35.000.000.000,00
Jumlah I 4.151.338.763.506,79 3.337.584.171.706,79
Badan Usaha Lainnya
1. PT/PD. BPR/ PT. LKM Minoritas 105.450.000.000,00 105.450.000.000,00
2. PT. Askrida Minoritas 1.310.000.000,00 1.310.000.000,00
Jumlah II 106.760.000.000,00 106.760.000.000,00
Jumlah (I + II) 4.258.098.763.506,79 3.444.344.171.706,79
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
235
Nilai Penyertaan Modal per 31 Desember 2018 sebesar
Rp4.258.098.763.506,79 terdiri dari setoran tunai
(SPM/SP2D) sebesar Rp3.532.544.170.506,79 dan
penyertaan berupa inbreng tanah sebesar
Rp725.554.593.000,00.
Realisasi Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp813.754.591.800,00 terdiri atas penyertaan modal
tunai kepada PT. bank bjb sebesar
Rp88.199.998.800,00 dengan SP2D No.
937/1/PM/LS/Keu Tanggal 20 Desember 2018, dan
penyertaan modal berupa inbreng tanah sebesar
Rp725.554.593.000,00.
Nilai inbreng tanah ke PT. BIJB sebesar
Rp725.554.593.000,00 berdasarkan Laporan Penilaian
Aset Barang Milik Daerah berupa Sebagian Tanah Milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat Nomor Lap-
0040/2/1/WKN.08/10.03/2017 tanggal 13 Oktober 2017
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara Kantor Wilayah DJKN Jawa
Barat.
Rincian Tanah yang disertakan (diinbrengkan) adalah
sebagai berikut:
No Uraian Alamat Luas (m2) Tahun
Perolehan Luas (m2) Nilai Perolehan Nilai Wajar
Bidang
A (Besar)
Desa
Kertajati
1.310.287,00 2010 1.310.287,00 47.483.808.162,23
518.939.700.000,00
419.849,00 2010 419.849,00 15.215.009.668,19
214.837,00 2014 214.837,00 22.492.284.370,64
21.437,00 2010 21.437,00 776.860.638,60
9.856,00 2010 9.856,00 357.173.972,76
Desa
Bantarjati
5.078,00 2010 5.078,00 188.264.216,78
34.543,00 2010 34.543,00 1.280.663.812,56
86.511,00 2010 86.511,00 3.207.350.464,31
Bidang
B (Kecil)
Desa Bantarjati
790.492,00
2010 285.877,00 10.598.741.532,13
206.614.893.000,00 2011 252.079,00 17.617.704.749,00
2012 252.536,00 17.716.272.669,00
Desa Kertasari 55.404,00 2012 55.404,00 7.817.728.184,40
2.948.294,00 2.948.294,00 144.751.862.440,60 725.554.593.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
236
Nilai Penyertaan modal per 31 Desember 2018
berdasarkan metode ekuitas sebesar
Rp10.351.502.853.070,24 sedangkan per 31 Desember
2017 sebesar Rp9.100.789.072.117,19, atau
mengalami peningkatan sebesar
Rp1.250.713.780.953,05 atau sebesar 13,74%. Hal ini
antara lain disebabkan oleh penambahan investasi
permanen yang berasal dari penyertaan modal tahun
anggaran 2018 sebesar Rp88.199.998.800,00,
penyertaan modal inbreng tanah sebesar
Rp725.554.593.000,00 dan peningkatan investasi pada
PT. BJB sebesar Rp442.569.832.000,00, penurunan
nilai investasi PT. Agronesia sebesar
Rp19.658.139.782,64, Penurunan nilai investasi pada
PT.Tirta Gemah Ripah sebesar Rp2.896.885.604,59,
penurunan nilai investasi pada PT. Jasa Sarana
sebesar Rp56.363.675.742,00, peningkatan nilai
investasi pada PT. Jasa dan Kepariwisataan sebesar
Rp9.684.906.022,00, penurunan investasi pada PD.
Agribisnis dan Pertambangan sebesar
Rp4.724.184.831,95, penurunan nilai investasi pada
PT. Jamkrida sebesar Rp1.244.943.080,30,
peningkatan nilai investasi pada PT. Agro Jabar
sebesar Rp697.169.799,20, peningkatan nilai investasi
pada PT. Migas Hulu sebesar Rp223.125.911.235,00,
penurunan nilai investasi pada PT. BIJB sebesar
Rp151.848.572.584,56 dan penurunan nilai investasi
pada PT. Migas Hilir sebesar Rp2.382.228.277,00.
5.3.2.3 Aset Tetap
Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan per 31
Desember 2017 sebesar Rp23.763.072.398.992,25 dan
Rp21.846.422.714.045,37 merupakan gabungan nilai
perolehan aset tetap dari seluruh Perangkat Daerah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dikurangi dengan
akumulasi penyusutan.
Rincian Aset Tetap menurut jenisnya adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Aset Tetap sebesar
Rp 23.763.072.398.992,25
\
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
237
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Tanah 11.755.360.838.223,60 11.458.684.421.322,20
Peralatan dan Mesin 5.097.590.400.898,36 4.523.831.967.246,53
Gedung dan Bangunan 7.182.916.038.809,63 6.422.981.747.622,98
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 8.478.755.549.176,32 7.678.593.819.862,10
Aset Tetap Lainnya 682.825.734.417,00 482.803.913.007,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 1.432.169.457.043,82 1.045.971.403.432,18
Akumulasi Penyusutan (10.866.545.619.576,48) (9.766.444.558.447,62)
Jumlah 23.763.072.398.992,25 21.846.422.714.045,37
Nilai Aset Tetap per 31 Desember 2018 sebesar
Rp23.763.072.398.992,25 mengalami kenaikan
sebesar Rp1.916.649.684.946,88 dari nilai per 31
Desember 2017 sebesar Rp21.846.422.714.045,37
atau naik 8,77 persen. Kenaikan tersebut antara lain
disebabkan oleh adanya realisasi Belanja Modal Tahun
Anggaran 2018, kapitalisasi dari realisasi belanja
barang dan jasa dan hibah masuk ke beberapa SKPD
di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Rekapitulasi perhitungan saldo Aset Tetap disajikan
pada Lampiran 9 sedangkan Rincian perhitungan saldo
Aset Tetap disajikan pada Lampiran 9.1
5.3.2.3.1 Tanah
Nilai Tanah per 31 Desember 2018 sebesar
Rp11.755.360.838.223,60 per 31 Desember 2017
sebesar Rp11.458.684.421.322,20, Hal ini berarti Nilai
Tanah TA 2017 mengalami peningkatan sebesar
Rp296.676.416.901,40 atau meningkat 2,59 persen
dibanding TA 2017.
Mutasi Tanah
No Jenis
Saldo Akhir 2017 Saldo Awal 2018
Mutasi
Saldo Akhir 2018
Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1 Tanah 11.458.684.421.322,20 11.458.684.421.322,20 659.403.586.434,93 362.727.169.533,53 11.755.360.838.223,60
Tanah sebesar
Rp 11.755.360.838.223,60
\
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
238
Mutasi/perubahan Tanah tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 11.458.684.421.322,20
Penambahan:
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset tetap tanah (*) Rp. 451.450.327.542,00
Penerimaan dari Perangkat Daerah lain (Mutasi masuk antar Perangkat Daerah)
Rp. 193.075.410.092,93
Pengembangan (Kapitalisasi) Rp. 148.158.800,00
Koreksi Pencatatan Rp. 0,00
Reklasifikasi dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Masuk)
Rp. 8.832.190.000,00
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya Yang Sah Rp 5.897.500.000,00
Jumlah Penambahan Rp. 659.403.586.434,93
Pengurangan:
Penyerahan Aset Tetap ke Perangkat Daerah Lain (Mutasi Keluar Antar Perangkat Daerah)
Rp. 193.075.410.092,93
Koreksi Pencatatan Rp. 94.730.000,00
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Keluar)
Rp. 0,00
Hibah/Pengakuan Pengeluaran Lainnya Yang Sah Rp. 24.805.167.000,00
Penyertaan Modal ke BUMD Rp. 144.751.862.440,60
Jumlah Pengurangan Rp. 362.727.169.533,53
Jumlah Per 31 Des 2018 Rp. 11.755.360.838.223,60
(*)Realisasi Belanja Modal Tanah yang menjadi Aset
tetap Tanah sebesar Rp451.450.327.542,00 berasal
dari:
1) Realisasi Belanja Modal Tanah pada LRA Tahun
Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
2) Ditambah Realisasi Belanja Modal selain Tanah pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang menjadi BM Tanah, yaitu sebesar Rp364.113.200,00.
Kodering Uraian
31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 0,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 364.113.200,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Kodering Uraian Jumlah
BM Tanah Rp451.324.694.342,00
Jumlah Belanja Rp451.324.694.342,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
239
Kodering Uraian
31 Desember 2018
(Audited)
Jumlah Belanja 364.113.200,00
3) Dikurangi Realisasi Belanja Modal Tanah pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang menjadi BM Jenis Aset Tetap Yang Lain, yaitu sebesar Rp0,00.
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 0,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 0,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Jumlah Belanja 0,00
4) Dikurangi Realisasi Belanja Modal Tanah yang Tidak Dikapitalisasi menjadi Tanah, sebesar Rp 238.480.000,00.
Mutasi tambah nilai tanah selain berasal dari Belanja
Modal Tanah, juga diperoleh dari Mutasi Masuk
antar Perangkat Daerah sebesar
Rp193.075.410.092,93, Kapitalisasi Belanja Barang
dan Jasa sebesar Rp148.158.800,00, Reklasifikasi
masuk sebesar Rp8.832.190.000,00 dan Hibah
sebesar Rp5.897.500.000,00.
Mutasi Masuk dari Perangkat Daerah sebesar
Rp193.075.410.092,93, merupakan mutasi masuk
tanah yang diterima oleh Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD) Pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Nilai tersebut antara lain berasal dari
mutasi Dinas Pendidikan Rp118.708.557.000,00,
Dinas Sosial Rp2.043.906.000,00, Dinas P3AKB
Rp5.970.604.000,00, Dinas Perhubungan
Rp8.073.096.753,58, Dinas PMPTSP
Rp4.372.660.000,00, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Rp1.387.520.000,00, Dinas Ketahanan
Pangan dan Peternakan Rp1.961.480.000,00, Dinas
Kehutanan Rp9.392.690.425,00, BPKAD PPKD
Rp12.532.169.914,35, Badan Pendapatan
Rp22.629.426.000,00 dan Badan Pengembangan
SDM Rp6.003.300.000,00.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
240
Kapitalisasi dari Belanja Barang dan Jasa sebesar
Rp148.158.800,00 yaitu berasal dari Dinas
Kesehatan sebesar Rp113.563.800,00 dan Dinas
Perumahan dan Pemukiman sebesar
Rp34.595.000,00.
Sedangkan mutasi keluar aset tetap tanah antara
lain berasal dari penyerahan aset tetap tanah ke
OPD lain sebesar Rp193.075.410.092,93, koreksi
catat sebesar Rp94.730.000,00, Hibah sebesar
Rp24.805.167.000,00 dan penyertaan modal ke
BUMD sebesar Rp144.751.862.440,60.
Penyerahan Aset Tetap ke Perangkat Daerah Lain
(Mutasi Keluar antar Perangkat Daerah) dari
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat sebesar Rp193.075.410.092,93, berasal
dari Dinas PMPTSP sebesar Rp5.970.604.000,00;
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebesar
Rp780.388.000,00; Dinas Perindustrian dan
Perdaganagn sebesar Rp1.453.527.914,35 PPKD
sebesar Rp180.543.240.178,58 dan Badan
Pengembangan SDM sebesar Rp4.327.650.000,00.
Penyertaan modal ke BUMD merupakan inbreng
tanah ke BUMD PT. BIJB dengan nilai
perolehan tanah sebesar Rp144.751.862.440,60 dan
nilai wajar Tanah sebesar Rp725.554.593.000,00.
Rincian data aset tetap tanah yang diinbrengkan
adalah sebagai berikut:
No Uraian Alamat Luas (m2) Tahun
Perolehan Luas (m2) Nilai Perolehan Nilai Wajar
Bidang A (Besar)
Desa Kertajati
1.310.287,00 2010 1.310.287,00 47.483.808.162,23
518.939.700.000,00
419.849,00 2010 419.849,00 15.215.009.668,19
214.837,00 2014 214.837,00 22.492.284.370,64
21.437,00 2010 21.437,00 776.860.638,60
9.856,00 2010 9.856,00 357.173.972,76
Desa Bantarjati
5.078,00 2010 5.078,00 188.264.216,78
34.543,00 2010 34.543,00 1.280.663.812,56
86.511,00 2010 86.511,00 3.207.350.464,31
Bidang B
(Kecil)
Desa
Bantarjati 790.492,00
2010 285.877,00 10.598.741.532,13
206.614.893.000,00 2011 252.079,00 17.617.704.749,00
2012 252.536,00 17.716.272.669,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
241
Desa Kertasari 55.404,00 2012 55.404,00 7.817.728.184,40
2.948.294,00 2.948.294,00 144.751.862.440,60 725.554.593.000,00
Rincian perhitungan aset tetap tanah per perangkat daerah disajikan pada
lampiran 9.1 Tanah
5.3.2.3.2 Peralatan dan Mesin
Nilai Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2018
sebesar Rp5.097.590.400.898,36, sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp4.523.831.967.246,53. Hal
ini berarti Nilai Peralatan dan Mesin TA 2017
mengalami peningkatan sebesar
Rp573.758.433.651,83 atau meningkat 12,68 persen
dibanding TA 2017.
Mutasi Peralatan dan Mesin
No Jenis Saldo Akhir 2017
Saldo Awal
2018
Mutasi Saldo Akhir 2018
Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1 Peralatan
dan
Mesin
4.523.831.967.246,53
4.523.831.967.246,53 687.814.812.018,57
114.056.378.366,74
5.097.590.400.898,36
Mutasi/perubahan Peralatan dan Mesin tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 4.523.831.967.246,53
Penambahan:
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset Peralatan
dan Mesin (*) Rp 587.645.756.007,90
Penerimaan dari Perangkat Daerah lain (Mutasi masuk
antar Perangkat Daerah)
Rp 87.676.951.981,11
Pengembangan (Kapitalisasi) Rp 2.311.847.036,43
Koreksi Pencatatan Rp. 229.538.698,77
Reklasifikasi Dari Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun
Lainnya (Reklasifikasi Masuk)
Rp. 620.043.500,00
Reklasifikasi Dari Persediaan (Reklasifikasi Masuk
Terkait Perubahan Kebijakan Akuntansi)
Rp 2.650.963.962,00
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya Yang Sah Rp 6.679.710.832,36
Jumlah Penambahan Rp. 687.814.812.018,57
Pengurangan:
Penghapusan Rp. 273.486.970,00
Penyerahan Aset Tetap ke Perangkat Daerah Lain
(Mutasi Keluar Antar Perangkat Daerah)
Rp. 87.676.951.981,11
Koreksi Pencatatan Rp. 176.402.111,00
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Keluar) Rp. 9.398.867.304,63
Hibah/Pengakuan Pengeluaran Lainnya Yang Sah Rp. 16.530.670.000,00
Jumlah Pengurangan Rp. 114.056.378.366,74
Peralatan dan Mesin sebesar
Rp 5.097.590.400.898,36
\
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
242
Jumlah Per 31 Des 2016 Rp. 5.097.590.400.898,36
(*)Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin yang
menjadi Aset tetap Peralatan dan Mesin sebesar
Rp587.645.756.007,90 berasal dari:
a. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin pada
LRA Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
b. Ditambah Realisasi Belanja Modal selain Peralatan
dan Mesin pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang
menjadi Aset Tetap Peralatan dan Mesin, yaitu
sebesar Rp 21.232.370.637,60 terdiri dari :
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 0,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 20.178.523.995,60
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 227.666.642,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 12.100.000,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 814.080.000,00
Jumlah Belanja 21.232.370.637,60
c. Dikurangi Realisasi Belanja Modal Peralatan dan
Mesin pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang
menjadi Jenis Aset Tetap Yang Lain, yaitu sebesar
Rp 1.275.310.836,00 terdiri dari :
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 0,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 644.470.436,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 345.831.000,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 285.009.400,00
Kodering Uraian Jumlah
BM Peralatan dan Mesin Rp 628.288.250.445,00
Jumlah Belanja Rp 628.288.250.445,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
243
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 0,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Jumlah Belanja 1.275.310.836,00
d. Dikurangi Realisasi Belanja Modal yang menjadi
Persediaan sebesar Rp1.828.793.050,00.
e. Dikurangi Realisasi Belanja Modal yang Tidak
Dikapitalisasi menjadi Aset Tetap Peralatan dan
mesin, sebesar Rp58.770.761.188,70.
Mutasi tambah nilai Peralatan dan Mesin selain berasal
dari Belanja Modal Peralatan dan Mesin, juga diperoleh
dari Mutasi Masuk antar Perangkat Daerah sebesar
Rp87.676.951.981,11; Kapitalisasi Belanja Barang dan
Jasa sebesar Rp2.311.847.036,43; Koreksi Pencatatan
sebesar Rp229.538.698,77 Reklasifikasi Dari Jenis
Aset Tetap Yang Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi
Masuk) sebesar Rp620.043.500,00; Reklasifikasi Dari
Persediaan (Reklasifikasi Masuk Terkait Perubahan
Kebijakan Akuntansi) sebesar Rp2.650.963.962,00 dan
Hibah/Pengakuan penerimaan lainnya yang sah
sebesar Rp6.679.710.832,36.
Mutasi Masuk antar Perangkat Daerah sebesar
Rp87.676.951.981,11 merupakan mutasi masuk
peralatan dan mesin dari Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Mutasi kurang nilai Peralatan dan Mesin berasal dari
Penghapusan sebesar Rp273.486.970,00; Mutasi
Keluar antar Perangkat Daerah sebesar
Rp87.676.951.981,11; koreksi pencatatan sebesar
Rp176.402.111,00; Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis
Aset Tetap Yang Lain, Akun Lainnya sebesar
Rp9.398.867.304,63; dan Hibah/Pengakuan
pengeluaran lainnya yang sah sebesar
Rp16.530.670.000,00.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
244
Mutasi keluar antar Perangkat Daerah sebesar
Rp87.676.951.981,11 merupakan mutasi keluar antar
perangkat daerah dan PPKD.
Koreksi pencatatan keluar sebesar Rp176.402.111,00
antara lain merupakan koreksi pencatatan yang
disebabkan oleh kesalahan pencatatan sebelumnya
yang mengakui aset tetap yang seharusnya di catat
sebagai persediaan.
Reklasifikasi keluar aset tetap peralatan dan mesin sebesar Rp9.398.867.304,62 antara lain merupakan reklasifikasi aset tetap peralatan dan mesin menjadi persediaan dan ekstrakomtabel.
Rincian perhitungan aset tetap tanah per perangkat daerah
disajikan pada lampiran 9.1 PM
5.3.2.3.3 Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018
sebesar Rp7.182.916.038.809,63, sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp6.422.981.747.622,98. Hal
ini berarti Nilai Gedung dan Bangunan TA 2017
mengalami peningkatan sebesar
Rp759.934.291.186,65 atau meningkat 11,83 persen
dibanding TA 2017.
Mutasi Gedung dan Bangunan
No Jenis
Saldo Akhir 2017 Saldo Awal 2018 Mutasi Saldo Akhir 2018
Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1 Gedung dan Bangunan
6.422.981.747.622,98
6.422.981.747.622,98
896.940.566.962,52
137.006.275.775,87
7.182.916.038.809,63
Mutasi/perubahan Gedung dan Bangunan tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 6.422.981.747.622,98
Penambahan:
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset gedung
dan bangunan (*)
Rp. 602.599.816.153,79
Penerimaan dari Perangkat Daerah lain (Mutasi
masuk antar Perangkat Daerah)
Rp. 131.054.557.119,87
Pengembangan (Kapitalisasi) Rp. 6.163.589.773,44
Koreksi Pencatatan Rp. 510.224.000,00
Reklasifikasi dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Masuk)
Rp. 95.336.179.915,42
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya Yang Sah Rp 61.276.200.000,00
Gedung dan Bangunan
sebesar
Rp7.182.916.038.809,63
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
245
Jumlah Penambahan Rp. 896.940.566.962,52
Pengurangan:
Penghapusan Rp. 1.753.006.000,00
Penyerahan Aset Tetap ke Perangkat Daerah Lain
(Mutasi Keluar Antar Perangkat Daerah)
Rp. 131.054.557.119,87
Koreksi Pencatatan Rp. 0,00
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Keluar)
Rp. 2.509.554.312,00
Hibah/Pengakuan Pengeluaran Lainnya Yang Sah Rp. 0,00
Pengembalian Belanja Modal pada Tahun 2019 Rp 1.689.158.344,00
Jumlah Pengurangan Rp. 137.006.275.775,87
Jumlah Per 31 Des 2017 Rp. 7.182.916.038.809,63
(*) Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan
yang menjadi Aset tetap Gedung dan Bangunan
sebesar Rp602.599.816.153,79 berasal dari:
1) Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan
pada LRA Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai
berikut:
Kodering Uraian Jumlah
BM Gedung dan Bangunan Rp 1.170.118.007.105,39
Jumlah Belanja Rp 1.170.118.007.105,39
2) Ditambah Realisasi Belanja Modal selain Gedung
dan Bangunan pada LRA Tahun Anggaran 2017
yang menjadi Aset Tetap Gedung dan bangunan,
yaitu sebesar Rp1.293.477.436,00 terdiri dari:
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 644.470.436,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 0,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 539.152.000,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 109.855.000,00
Jumlah Belanja 1.293.477.436,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
246
3) Dikurangi Realisasi Belanja Modal Gedung dan
Bangunan pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang
menjadi Jenis Aset Tetap yang Lain yaitu sebesar
Rp558.530.826.919,60 terdiri dari:
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 364.113.200,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 17.288.891.895,60
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 0,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.142.674.200,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 182.171.000,00
5.2.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan 539.552.976.624,00
5.2.3.7 BM Aset Lainnya 0,00
Persediaan 0,00
Jumlah Belanja 558.530.826.919,60
4) Dikurangi Realisasi Belanja Modal yang Tidak
Dikapitalisasi menjadi Aset Tetap Gedung dan
Bangunan, sebesar Rp10.280.841.468,00.
Mutasi tambah nilai Gedung dan Bangunan sebesar
Rp896.940.566.962,52 diperoleh dari selain Belanja
Modal Gedung dan Bangunan, antara lain berasal dari
Mutasi Masuk dari Perangkat Daerah sebesar
Rp131.054.557.119,87; Kapitalisasi Belanja Barang
dan Jasa sebesar Rp6.163.589.773,44; Koreksi
Pencatatan sebesar Rp510.224.000,00; Reklasifikasi
dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun
Lainnya sebesar Rp95.336.179.915,42; dan
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya yang Sah
sebesar Rp61.276.200.000,00.
Mutasi kurang nilai Gedung dan Bangunan sebesar
Rp137.006.275.775,87 berasal dari Penghapusan
sebesar Rp1.753.006.000,00; Penyerahan Aset Tetap
ke Perangkat Daerah Lain (Mutasi Keluar antar
Perangkat Daerah) sebesar Rp131.054.557.119,87;
Reklasifikasi dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya sebesar Rp2.509.554.312,00, dan
Pengembalian Belanja Modal pada Tahun 2019
sebesar Rp1.689.158.344,00.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
247
Mutasi tambah dan kurang antar perangkat daerah
antar lain disebabkan pada tahun 2018 terdapat
perpindahan gedung kantor perangkat daerah antara
Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu
dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Rincian perhitungan aset tetap tanah per perangkat daerah
disajikan pada lampiran 9.1 G n B
5.3.2.3.4 Jalan, Irigasi dan Jaringan (JIJ)
Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2018
sebesar Rp8.478.755.549.176,32 sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp7.678.593.819.862,10. Hal
ini berarti Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2017
mengalami kenaikan sebesar Rp800.161.729.314,22
atau naik 10,42 persen dibanding TA 2017.
Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan
No Jenis
Saldo Akhir 2017 Saldo Awal 2018
Mutasi
Saldo Akhir 2018
Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1 JIJ
7.678.593.819.862,10
7.678.593.819.862,10 821.684.960.924,00 21.523.231.609,78 8.478.755.549.176,32
Mutasi/perubahan Jalan, Irigasi, Jaringan tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 7.678.593.819.862,10
Penambahan:
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset Jalan,
Irigasi dan Jaringan (*)
Rp. 648.266.780.244,16
Penerimaan dari Perangkat Daerah lain (Mutasi masuk
antar Perangkat Daerah)
Rp. 1.967.709.408,10
Pengembangan (Kapitalisasi) Rp. 31.671.692.691,00
Koreksi Pencatatan Rp. 222.553.000,00
Reklasifikasi dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Masuk)
Rp. 139.556.225.580,74
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya Yang Sah Rp 0,00
Jumlah Penambahan Rp. 821.684.960.924,00
Pengurangan:
Jalan, Irigasi dan Jaringan (JIJ) Sebesar Rp8.478.755.549.176,32
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
248
Penghapusan Rp. 31.911.000,00
Penyerahan Aset Tetap ke Perangkat Daerah Lain
(Mutasi Keluar Antar Perangkat Daerah)
Rp. 1.967.709.408,10
Koreksi Pencatatan Rp. 0,00
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Keluar)
Rp. 0,00
Hibah/Pengakuan Pengeluaran Lainnya Yang Sah Rp. 0,00
Pengembalian Belanja Modal pada Tahun 2019 Rp. 19.523.611.201,68
Jumlah Pengurangan Rp. 21.523.231.609,78
Jumlah Per 31 Des 2017 Rp. 8.478.755.549.176,32
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
yang menjadi Aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan
sebesar Rp648.266.780.244,16 berasal dari:
1) Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
pada LRA Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai
berikut:
Kodering Uraian Jumlah
BM Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 697.384.528.455,00
Jumlah Belanja Rp 697.384.528.455,00
2) Ditambah Realisasi Belanja Modal selain Jalan,
Irigasi dan Jaringan pada LRA Tahun Anggaran
2018 yang menjadi Aset Tetap Jalan, Irigasi dan
Jaringan, yaitu sebesar Rp 2.878.893.700,00 terdiri
dari:
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 1.736.219.500,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 1.142.674.200,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Jumlah Belanja 2.878.893.700,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
249
3) Dikurangi Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang
menjadi Jenis Aset Tetap Yang Lain, yaitu sebesar
Rp47.605.433.546,00 terdiri dari:
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 4.507.687.242,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 539.152.000,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan -
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya -
Konstruksi Dalam Pengerjaan 42.558.594.304,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Persediaan 0,00
Jumlah Belanja 47.605.433.546,00
4) Dikurangi Realisasi Belanja Modal yang Tidak
Dikapitalisasi menjadi Aset Tetap Jalan, Irigasi dan
Jaringan, sebesar Rp4.391.208.364,84.
Mutasi tambah nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan selain
berasal dari Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan,
juga diperoleh dari Mutasi Masuk dari Perangkat
Daerah sebesar Rp1.967.709.408,10; Kapitalisasi dari
Belanja Barang dan Jasa sebesar
Rp31.671.692.691,00; Koreksi catat sebesar
Rp222.553.000,00 dan Reklasifikasi Dari Persediaan,
Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun Lainnya sebesar
Rp139.556.225.580,74.
Mutasi Masuk antar Perangkat Daerah sebesar
Rp1.967.709.408,10 merupakan mutasi masuk Jalan,
Irigasi dan Jaringan di Dinas DP3AKB sebesar
Rp156.935.000,00, Dinas Perhubungan sebesar
Rp55.550.564,00, Dinas PMPTSP sebesar
Rp212.525.791,00, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
sebesar Rp737.764.162,10, Sekretariat Daerah
sebesar Rp217.736.550,00, dan PPKD
Rp587.197.341,00.
Mutasi kurang nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan selain
berasal dari Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
juga berasal dari Penghapusan sebesar
Rp31.911.000,00; Penyerahan Aset Tetap ke
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
250
Perangkat Daerah lain (Mutasi keluar antar Perangkat
Daerah) sebesar Rp1.967.709.408,10, dan
Pengembalian Belanja Modal pada Tahun 2019
sebesar Rp19.523.611.201,68.
Mutasi keluar antar Perangkat Daerah sebesar
Rp1.967.709.408,10 yaitu mutasi keluar di Dinas
Komunikasi Dan Informatika sebesar
Rp217.736.550,00; Dinas PMPTSP sebesar
Rp156.935.000,00, PPKD sebesar
Rp1.380.512.067,10, dan Badan Pengembangan SDM
sebesar Rp212.525.791,00.
Rincian perhitungan aset tetap tanah per perangkat daerah
disajikan pada lampiran 9.1 JIJ
5.3.2.3.5 Aset Tetap Lainnya
Nilai Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018
sebesar Rp682.825.734.417,00 Sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp482.803.913.007,00. Hal ini
berarti Nilai Aset Tetap Lainnya TA 2017 mengalami
peningkatan sebesar Rp 200.021.821.410,00 atau
meningkat sebesar 41,43 persen dibanding TA 2017.
Mutasi Aset Tetap Lainnya
No Jenis
Saldo Akhir 2017 Saldo Awal 2018 Mutasi Saldo Akhir 2018
Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1 Aset Tetap
Lainnya 482.803.913.007,00 482.803.913.007,00 200.530.802.918,00 508.981.508,00 682.825.734.417,00
Mutasi/perubahan Aset Tetap Lainnya tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 482.803.913.007,00
Penambahan:
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset tetap lainnya Rp 195.585.029.386,00
Penerimaan dari Perangkat Daerah lain (Mutasi masuk antar
Perangkat Daerah) Rp 285.914.000,00
Pengembangan (Kapitalisasi) Rp 183.920.000,00
Koreksi Pencatatan Rp 2.032.518.770,00
Reklasifikasi dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain,
Akun Lainnya (Reklasifikasi Masuk) Rp 2.443.420.762,00
Aset Tetap Lainnya sebesar
Rp682.825.734.417,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
251
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya Yang Sah Rp 0,00
Jumlah Penambahan Rp 200.530.802.918,00
Pengurangan:
Penghapusan Rp 125.000,00
Penyerahan Aset Tetap ke PERANGKAT DAERAH Lain
(Mutasi Keluar Antar PERANGKAT DAERAH) Rp 285.914.000,00
Koreksi Pencatatan Rp 0,00
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain,
Akun Lainnya (Reklasifikasi Keluar) Rp 222.942.508,00
Hibah/Pengakuan Pengeluaran Lainnya Yang Sah Rp 0,00
Jumlah Pengurangan Rp 508.981.508,00
Jumlah Per 31 Des 2017 Rp 682.825.734.417,00
*)Realisasi Belanja Modal Lainnya yang menjadi Aset
Tetap Lainnya sebesar Rp195.585.029.386,00 berasal
dari:
1) Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya pada
LRA Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
Kodering Uraian Jumlah
BM Aset Tetap Lainnya Rp 195.691.706.076,00
Jumlah Belanja Rp 195.691.706.076,00
2) Ditambah Realisasi Belanja Modal selain Aset Tetap
Lainnya pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang
menjadi Aset Tetap Lainnya, yaitu sebesar
Rp467.180.400,00 terdiri dari:
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 285.009.400,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 182.171.000,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Jumlah Belanja 467.180.400,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
252
3) Dikurangi Realisasi Belanja Modal Aset Tetap
Lainnya pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang
menjadi Jenis Aset Tetap Yang Lain, yaitu sebesar
Rp12.100.000,00 terdiri dari:
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 12.100.000,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 0,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Persediaan 0,00
Jumlah Belanja 12.100.000,00
4) Dikurangi Realisasi Belanja Modal yang Tidak
Dikapitalisasi menjadi Aset Tetap Lainnya, sebesar
Rp561.757.090,00.
Penambahan nilai Aset Tetap Lainnya selain berasal
dari Belanja Modal Aset Tetap Lainnya, juga diperoleh
dari Penerimaan dari OPD lain sebesar
Rp285.914.000,00, Kapitalisasi dari Belanja Barang
dan Jasa sebesar Rp183.920.000,00; Koreksi catat
sebesar Rp2.032.518.770,00, dan Reklasifikasi Masuk
dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun
Lainnya sebesar Rp2.443.420.762,00.
Pengurangan nilai Aset Tetap Lainnya berasal dari
penghapusan sebesar Rp125.000,00, penyerahan Aset
Tetap ke OPD Lain sebesar Rp285.914.000,00,
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Keluar) sebesar
Rp222.942.508,00.
Rincian perhitungan aset tetap tanah per perangkat daerah
disajikan pada lampiran 9.1 ATL
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
253
5.3.2.3.6 Konstruksi dalam Pengerjaan
Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember
2018 sebesar Rp1.432.169.457.043,82, sedangkan per
31 Desember 2017 sebesar Rp1.045.971.403.432,18.
Hal ini berarti Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan TA
2018 naik sebesar Rp386.198.053.611,64 atau naik
36,92 persen dibanding TA 2017.
Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
No Jenis Saldo Akhir 2017 Saldo Awal 2018 Mutasi Saldo Akhir 2018
Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1. Konstruksi Dalam Pengerjaan
1.045.971.403.432,18
1.045.971.403.432,18
597.253.594.227,00
211.055.540.615,36
1.432.169.457.043,82
Mutasi/perubahan Konstruksi Dalam Pengerjaan tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Rp 1.045.971.403.432,18
Penambahan:
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset tetap
konstruksi dalam pengerjaan Rp 582.111.570.928,00
Penerimaan dari Perangkat Daerah lain (Mutasi masuk
antar Perangkat Daerah) Rp 0,00
Pengembangan (Kapitalisasi) Rp 11.360.567.331,00
Koreksi Pencatatan Rp 3.781.455.968,00
Reklasifikasi dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Masuk) Rp 0,00
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya Yang Sah Rp 0,00
Jumlah Penambahan Rp 597.253.594.227,00
Pengurangan:
Penghapusan Rp 0,00
Penyerahan Aset Tetap ke Perangkat Daerah Lain
(Mutasi Keluar Antar Perangkat Daerah) Rp 0,00
Koreksi Pencatatan Rp 0,00
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang
Lain, Akun Lainnya (Reklasifikasi Keluar) Rp 210.831.064.329,16
Hibah/Pengakuan Pengeluaran Lainnya Yang Sah Rp 0,00
Beban Dibayar Dimuka per 31 Des 2018 Rp 224.476.286,20
Jumlah Pengurangan Rp 211.055.540.615,36
Jumlah Per 31 Des 2017 Rp 1.432.169.457.043,82
Konstruksi dalam
Pengerjaan
Rp1.432.169.457.043,82
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
254
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset tetap
Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar
Rp582.111.570.928,00 berasal dari Belanja Modal
Gedung dan Bangunan sebesar
Rp539.552.976.624,00; dan Belanja JIJ sebesar
Rp42.558.594.304,00.
Mutasi masuk Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
selain berasal dari belanja modal Gedung dan
Bangunan yang belum selesai sampai dengan akhir
tahun anggaran, juga berasal dari Penerimaan dari
Perangkat Daerah Lain (Mutasi Masuk antar Perangkat
Daerah) sebesar Rp0,00; Kapitalisasi sebesar
Rp11.360.567.331,00; koreksi catat sebesar
Rp3.781.455.968,00.
Mutasi Keluar Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
berasal dari reklasifikasi keluar sebesar
Rp210.831.064.329,16 dari Dinas Kesehatan sebesar
Rp7.966.023.137,00; Dinas Perubungan sebesar
Rp48.200.000,00, dan Dinas Pemuda dan Olahraga
sebesar Rp202.816.841.192,16, dan beban Dibayar
Dimuka di BPSDM sebesar Rp224.476.286,20.
Rincian Aset Tetap Konstruksi dalam Pengerjaan per
31 Desember 2018 sebagai berikut:
No Perangkat Daerah 31 Desember 2018 (Audited)
1 Dinas Kesehatan 466.366.890.764,35
2 Dinas Bina Marga 470.564.183.537,00
3 Dinas SDA 9.517.795.979,00
4 Dinas Perumahan dan Pemukiman 347.486.526.050,00
5 Dinas Sosial 1.834.598.803,00
6 Dinas Lingkungan Hidup 4.302.228.900,00
7 Dinas Perhubungan 515.932.000,00
8 Dispora 2.536.523.299,99
9 BPKAD 83.372.460.900,00
10 PPKD 23.405.581.169,68
11 BPSDM 22.266.735.640,80
JUMLAH 1.432.169.457.043,82
Rincian perhitungan aset tetap tanah per perangkat daerah disajikan
pada lampiran 9.1 KDP
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
255
5.3.2.3.7 Akumulasi Penyusutan
Nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018
sebesar Rp10.866.545.619.576,48 dan per 31
Desember 2017 sebesar Rp9.766.444.558.447,62.
Rincian Nilai Akumulasi Penyusutan adalah sebagai
berikut:
No Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
1 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan
Mesin 2.879.932.739.993,97
2 Akumulasi Penyusutan Gedung dan
Bangunan 2.044.870.294.589,07
3 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan
Jaringan 5.743.646.240.725,17
4 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Lainnya 198.096.344.268,27
Jumlah 10.866.545.619.576,48
Nilai Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2018
sebesar Rp10.866.545.619.576,48 dan per 31
Desember 2017 sebesar Rp9.766.444.558.447,62
sehingga terdapat kenaikan sebesar
Rp1.100.101.061.128,86 atau 11,26 persen.
Rincian perhitungan akumulasi penyusutan disajikan pada
lampiran 10. dan 10.1
5.3.2.4 Aset Lainnya
Nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2018 sebesar
Rp1.372.649.519.547,47 dan per 31 Desember 2017
sebesar Rp3.159.938.938.754,29. Hal ini berarti Nilai
Aset Lainnya TA 2018 mengalami penurunan sebesar
Rp1.787.289.419.206,82 atau menurun 56,86 persen
dibanding TA 2017.
Rincian terdiri dari (dalam Rp):
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Bagian Jangka Panjang Tuntutan
Ganti Rugi 0,00 0,00
Bagian Jangka Panjang Piutang Sewa
1.151.447.914,65
398.504.367,41
Bagian Jangka Panjang Piutang
Kerjasama
157.484.269.655,00
162.129.495.655,00
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 514.917.649.916,00 1.080.898.492.938,15
Akumulasi Penyusutan
sebesar Rp10.866.545.619.576,48
Tagihan Bagian Jangka Panjang Piutang TGR
Sebesar Rp0,00
Aset Lainnya sebesar
Rp1.372.649.519.547,47
Bagian Jangka Panjang
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
256
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Akumulasi Penyusutan Kemitraan
dengan Pihak Ketiga (23.617.558.586,50) 0,00
Aset Tak Berwujud 145.500.000,00 194.400.566.850,19
Aset Lain–lain 1.550.935.324.949,83 2.581.188.965.521,21
Amortisasi (91.625.000,00) (39.806.528.292,54)
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (828.275.489.301,51) (819.270.558.285,13)
Jumlah 1.372.649.519.547,47 3.159.938.938.754,29
5.3.2.4.1 Bagian Jangka Panjang Piutang Sewa
Saldo Bagian Jangka Panjang Piutang Sewa per 31
Desember 2018 sebesar Rp1.151.447.914,65
sedangkan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp398.504.367,41.
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Bagian Jangka Panjang Piutang
Sewa 1.151.447.914,65 398.504.367,41
Jumlah 1.151.447.914,65 398.504.367,41
Rincian Bagian Jangka Panjang Piutang Sewa adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
Tanah dan Bangunan di Komplek
Gedung Korpri Jalan Turangga
No.25 Bandung.
206.453.914,65 398.504.367,41
Sewa tanah dan bangunan Area
Pasar Caringin
764.994.000,00
0,00
Sewa tanah dan bangunan Jl.
Banteng Dalam No. 8 Kota
Bandung 180.000.000,00
0,00
Jumlah 1.151.447.914,65 398.504.367,41
Saldo Bagian Jangka Panjang Piutang tersebut
merupakan selisih antara jumlah sewa aset milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang jatuh tempo lebih
dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan
dikurangi dengan realisasi pembayarannya.
Bagian Jangka Panjang Piutang sewa sebesar
Rp1.151.447.914,65
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
257
5.3.2.4.2 Bagian Jangka Panjang Piutang Kerjasama
Saldo Bagian Jangka Panjang Piutang Kerjasama per
31 Desember 2018 sebesar Rp157.484.269.655,00 dan
per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp162.129.495.655,00 dengan rincian sebagai berikut
(dalam Rp):
No Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. PT. Tritunggal Lestari
Makmur
50.212.538.000,00 51.812.538.000,00
2. PT. Langen Kridha
Pratyangga, TBK
84.749.759.000,00 87.794.985.000,00
3. PT. Pakar Indah 22.521.972.655,00 22.521.972.655,00
Jumlah 157.484.269.655,00 162.129.495.655,00
Saldo Bagian Jangka Panjang Piutang kerjasama
tersebut merupakan selisih antara jumlah kontribusi
tetap dari Perjanjian Kerjasama aset milik Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan dikurangi
dengan realisasi pembayarannya.
1. Perjanjian kerjasama (PKS) dengan PT. Tritunggal
Lestari Makmur nomor 593/59/Desen tanggal 26 Mei
2003 tentang Pembangunan, Pengelolaan dan
Penyerahan (Build, Operate And Transfer/BOT) Aset
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa lahan yang
terletak dijalan Diponegoro Nomor 27 dan Jalan
Surapati Nomor 6 Bandung. Addendum Perjanjian
Kerjasama Nomor 593/27-PBD pada tanggal 2 Juli
2012.
No Uraian Nilai Imbalan/Royalti Tahunan
Sudah Disetor Bagian Lancar
Piutang Kerjasama
Bagian Jangka Panjang Piutang
Kerjasama 5 Tahunan Pertahun
A Lima Tahun Pertama
8.000.000.000,00
1 Tahun 2016 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
2 Tahun 2017 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
3 Tahun 2018 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
4 Tahun 2019 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
5 Tahun 2020 1.600.000.000,00 1.600.000.000,00
B Lima Tahun
Kedua 9.250.000.000,00
6 Tahun 2021 1.850.000.000,00 1.850.000.000,00
Bagian Jangka Panjang
Piutang Kerjasama sebesar Rp157.484.269.655,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
258
7 Tahun 2022 1.850.000.000,00 1.850.000.000,00
8 Tahun 2023 1.850.000.000,00 1.850.000.000,00
9 Tahun 2024 1.850.000.000,00 1.850.000.000,00
10 Tahun 2025 1.850.000.000,00 1.850.000.000,00
C Lima Tahun
Ketiga 10.580.000.000,00
11 Tahun 2026 2.116.000.000,00 2.116.000.000,00
12 Tahun 2027 2.116.000.000,00 2.116.000.000,00
13 Tahun 2028 2.116.000.000,00 2.116.000.000,00
14 Tahun 2029 2.116.000.000,00 2.116.000.000,00
15 Tahun 2030 2.116.000.000,00 2.116.000.000,00
D Lima Tahun
Keempat 12.167.000.000,00
16 Tahun 2031 2.433.400.000,00 2.433.400.000,00
17 Tahun 2032 2.433.400.000,00 2.433.400.000,00
18 Tahun 2033 2.433.400.000,00 2.433.400.000,00
19 Tahun 2034 2.433.400.000,00 2.433.400.000,00
20 Tahun 2035 2.433.400.000,00 2.433.400.000,00
E Lima Tahun
Kelima 16.615.538.000,00
21 Tahun 2031 3.323.107.600,00 3.323.107.600,00
22 Tahun 2032 3.323.107.600,00 3.323.107.600,00
23 Tahun 2033 3.323.107.600,00 3.323.107.600,00
24 Tahun 2034 3.323.107.600,00 3.323.107.600,00
25 Tahun 2035 3.323.107.600,00 3.323.107.600,00
Jumlah 56.612.538.000,00 56.612.538.000,00 4.800.000.000,00 1.600.000.000,00 50.212.538.000,00
2. Perjanjian kerjasama dengan PT. Langen Kridha
Pratyangga, TBK nomor 426.23/10/PBD
02/LPK/KS/IV/2016
tanggal 13 April 2016 tentang kerjasama pemanfaatan Aset milik/dikuasaipemerintah daerah Provinsi Jawa Barat berupa Lapangan Golf bertaraf Internasional di Desa Cibeusi, Desa Cileles dan Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.
No Tahun Besaran Kontribusi
Tetap Sudah Disetor Bagian Lancar
Piutang Kerjasama Bagian Jangka Panjang
Piutang Kerjasama
1 Tahun 2016 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00
2 Tahun 2017 3.015.000.000,00 3.015.000.000,00
3 Tahun 2018 3.030.075.000,00 3.030.075.000,00
4 Tahun 2019 3.045.226.000,00 3.045.226.000,00
5 Tahun 2020 3.060.452.000,00 3.060.452.000,00
6 Tahun 2021 3.075.754.000,00 3.075.754.000,00
7 Tahun 2022 3.091.133.000,00 3.091.133.000,00
8 Tahun 2023 3.106.589.000,00 3.106.589.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
259
9 Tahun 2024 3.122.122.000,00 3.122.122.000,00
10 Tahun 2025 3.137.732.000,00 3.137.732.000,00
11 Tahun 2026 3.153.421.000,00 3.153.421.000,00
12 Tahun 2027 3.169.184.000,00 3.169.184.000,00
13 Tahun 2028 3.185.034.000,00 3.185.034.000,00
14 Tahun 2029 3.200.959.000,00 3.200.959.000,00
15 Tahun 2030 3.216.964.000,00 3.216.964.000,00
16 Tahun 2031 3.233.049.000,00 3.233.049.000,00
17 Tahun 2032 3.249.214.000,00 3.249.214.000,00
18 Tahun 2033 3.265.460.000,00 3.265.460.000,00
19 Tahun 2034 3.281.787.000,00 3.281.787.000,00
20 Tahun 2035 3.298.196.000,00 3.298.196.000,00
21 Tahun 2031 3.314.687.000,00 3.314.687.000,00
22 Tahun 2032 3.331.261.000,00 3.331.261.000,00
23 Tahun 2033 3.347.917.000,00 3.347.917.000,00
24 Tahun 2034 3.364.658.000,00 3.364.658.000,00
25 Tahun 2029 3.381.480.000,00 3.381.480.000,00
26 Tahun 2030 3.398.387.000,00 3.398.387.000,00
27 Tahun 2031 3.415.379.000,00 3.415.379.000,00
28 Tahun 2032 3.432.456.000,00 3.432.456.000,00
29 Tahun 2033 3.449.618.000,00 3.449.618.000,00
30 Tahun 2034 3.466.866.000,00 3.466.866.000,00
Jumlah 96.840.060.000,00 9.045.075.000,00 3.045.226.000,00 84.749.759.000,00
3. Perjanjian kerjasama dengan PT. Pakar Indah nomor
119/203/Otdaksm tanggal 25 November 2016
tentang kerjasama bangun serah (Build, Operate and
transfer/BOT) Aset Milik/dikuasai pemerintah daerah
Provinsi Jawa Barat berupa Lapangan Golf yang
terletak di kelurahan sukamiskin kecamatan
Arcamanik Kota Bandung.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupa lahan
terletak dijalan Diponegoro Nomor 27 dan Jalan
Surapati Nomor 6 Bandung. Addendum Perjanjian
Kerjasama Nomor 593/27-PBD pada tanggal 2 Juli
2012.
No Uraian
Jatuh Tempo Pembayaran Besaran
Kontribusi Tetap Sudah Disetor
Bagian Lancar Piutang
Kerjasama
Bagian Jangka Panjang Piutang
Kerjasama Bulan Tahun
1 Lima Tahun
Pertama (2012 - 2016)
Oktober 2012
2.500.000.000,00
2.500.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
260
2 Lima Tahun
Kedua (2017 - 2021)
Oktober 2017
715.997.000,00
715.997.000,00
3 Tahun 2022 Oktober 2022
781.250.000,00 781.250.000,00
4 Tahun 2023 Oktober 2023
781.250.000,00
781.250.000,00
5 Tahun 2024 Oktober 2024
781.250.000,00
781.250.000,00
6 Tahun 2025 Oktober 2025
781.250.000,00
781.250.000,00
7 Tahun 2026 Oktober 2026
781.250.000,00
781.250.000,00
8 Tahun 2027 Oktober 2027
976.562.500,00
976.562.500,00
9 Tahun 2028 Oktober 2028
976.562.500,00
976.562.500,00
10 Tahun 2029 Oktober 2029
976.562.500,00
976.562.500,00
11 Tahun 2030 Oktober 2030
976.562.500,00
976.562.500,00
12 Tahun 2031 Oktober 2031
976.562.500,00
976.562.500,00
13 Tahun 2032 Oktober 2032
1.220.703.125,00
1.220.703.125,00
14 Tahun 2033 Oktober 2033
1.220.703.125,00
1.220.703.125,00
15 Tahun 2034 Oktober 2034
1.220.703.125,00
1.220.703.125,00
16 Tahun 2035 Oktober 2035
1.220.703.125,00
1.220.703.125,00
17 Tahun 2036 Oktober 2036
1.220.703.125,00
1.220.703.125,00
18 Tahun 2037 Oktober 2037
1.525.878.906,00
1.525.878.906,00
19 Tahun 2038 Oktober 2038
1.525.878.906,00
1.525.878.906,00
20 Tahun 2039 Oktober 2039
1.525.878.906,00
1.525.878.906,00
21 Tahun 2040 Oktober 2040
1.525.878.906,00
1.525.878.906,00
22 Tahun 2041 Oktober 2041
1.525.878.906,00
1.525.878.906,00
Jumlah 25.737.969.655,00 3.215.997.000,00 22.521.972.655,00
5.3.2.4.3 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2018
sebesar Rp514.917.649.916,00, Sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp1.080.898.492.938,15.
Rincian Kemitraan dengan Pihak Ketiga, terdiri dari:
(dalam rupiah)
No Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1 Kerjasama Pemanfaatan 444.485.843.916,00 1.006.512.896.938,15
2 Built Operation Transfer (BOT) 70.431.806.000,00 74.385.596.000,00
Jumlah 514.917.649.916,00 1.080.898.492.938,15
Kemitraan Dengan Pihak
Ketiga Sebesar Rp514.917.649.916,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
261
Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan (KSP) dengan
Pihak Ketiga sebesar Rp514.917.649.916,00
merupakan Kerjasama Pemanfaatan antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan PT. Langen Kridha
Pratyangga, TBK berdasarkan perjanjian nomor
423.23/10/PBD tanggal 13 April 2016.
02/LPK/IV/2016
Rincian Nilai Kerjasama Pemanfaatan sebesar Rp444.485.843.916,00 terdiri dari:
NO URAIAN 31 Desember 2018
(Audited)
31 Desember 2017
(Audited)
1 Tanah yang diserahterimakan kepada
Pemda Jabar 418.660.000.000,00
921.170.000.000,00
2 Lapangan Golf dan Perlnegkapannya 7.945.100.250,00 33.630.757.057,65
3 Bangunan Kantor Lapangan Golf,
Administrasi
297.327.480,00 2.001.107.940,50
4 Sarana Jalan 1.325.552.293.00 0,00
5 Bangunan Driving Range 500.147.144,00 752.724.000,00
5 Garasi Golf Cart 1.361.114.612,00 1.585.137.200
6 Bangunan Caddie (tempat Caddie) 7.413.500,00 451.968.000,00
7 Bangunan Club House 12.160.391.177,00 41.861.825.297,00
8 Starter 5.157.000,00 0,00
9 Cottage Kampung Sunda 634.249.590,00 496.895.875,00
10 Kolam renang & area play ground 937.566.942,000 696.309.043,00
11 Lapangan Tenis dan Spa 232.136.410,00 463.488.700,00
12 Genset Room 194.330.999,00 0,00
13 Masjid Al Furqon 225.356.519,00 865.143.950
14 Perlengkapan Club Hause 0,00 2.537.539.875,00
Total 444.485.843.916,00 1.006.512.896.938,15
Setelah berakhirnya Perjanjian Kerjasama
pembangunan prasarana dan sarana serta
pengoperasian Lapangan Golf Bertaraf Internasional,
dengan bentuk kerja sama Bangun Guna Serah/BOT
yang berakhir pada tanggal 16 April 2016, selanjutnya
dilakukan tender pemilihan mitra pemanfaatan barang
milik daerah dengan bentuk kerja sama pemanfaatan
(KSP). Berdasarkan pengumuman pemenang
Pemilihan Mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah
Nomor:120.1/001/Um-I/PPM/2016 tanggal 15 Pebruari
2016, dinyatakan PT.Langen Kridha Pratyangga
merupakan pemenang tender yang kemudian
ditindaklanjuti dengan Keputusan Gubernur Jawa Barat
Nomor:593/Kep.304-PBD/2016 tanggal 22 Maret 2016
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
262
tentang Pemanfaatan Tanah dan Bangunan di Desa
Cibeusi, Desa Cileles dan Desa Sayang Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT.Langen Kridha Pratyangga, Tbk tentang Kerjasama Pemanfaatan Aset Milik/Dikuasai Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berupa Lapangan Golf bertaraf Internasional di Desa Cibeusi, Desa Cileles dan Desa Sayang Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Nomor: 423.23/10/PBD
02/LPK/IV/2016
tanggal 13 April 2016, yang antara lain mengatur
bahwa Objek Perjanjian kerja sama ini adalah
pengelolaan dan penyerahan Lapangan Golf berikut
bangunan bersertifikat Hak Pengelolaan Nomor 1 Desa
Cibeusi tanggal 11 Nopember 1992, Nomor 1 Desa
Cileles tanggal 14 Nopember 1992, dan Nomor 1 Desa
Sayang tanggal 14 Nopember 1992 di Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Sumedang, seluas ± 1.255.000
m² (satu juta dua ratus lima puluh lima ribu meter
persegi) atas nama PT.Langen Kridha Pratyangga,
berikut bangunan dan fasilitas pendukungnya, meliputi
semua peralatan, perlengkapan listrik dan mekanik,
taman, lansekap, gedung parker, masjid dan pelataran
parkir yang terintegrasi dengan seluruh Lapangan Golf
Jatinangor.
Perjanjian BOT dengan pihak ketiga adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Perjanjian BOT 31 Desember 2018
(Audited) Lokasi dan Luas
Tanah (m2) 31 Desember 2017
(Audited)
3. 1. Nomor: 593/59/Desen tanggal 26 Mei 2003, Addendum Nomor: 593/27–PBD, tanggal 2 Juli 2012
Dengan PT Tritunggal Lestari Makmur
30.822.935.000,00
18.000,00 Jl. Diponegoro No.
27 Jl. Surapati No.6
30.822.935.000,00
2. Nomor: Tangal 8 Oktober 2012, Adendum Nomor: 593/07.PBD/2013 dan Nomor: 007/PI/BOD/01.2013 tanggal 30 Januari 2013 Adendum kedua Perjanjian Kerjasama Nomor 593/66/PBD tanggal 11 Juni 2014, serta Adendum Ketiga Nomor:119/203/Otdaksm tanggal 25
Nopember 2016 dengan PT Pakar Indah
593/82/Pbd NN/909/59
34.830.471.000,00
498.290,00 Lapangan Golf
Kel. Sukamiskin Kec. Arcamanik Kota Bandung
34.830.471.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
263
Perjanjian BOT 31 Desember 2018
(Audited) Lokasi dan Luas
Tanah (m2) 31 Desember 2017
(Audited)
3.Nomor
Tanggal 6 Mei 2010, dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidaatullah jakarta
593/23/Pbd/2010 Un.01/R/OT.01.6/613/2010 0,00
10.035,00
Jl. Kertamukti No.3 Kec. Cireundeu Ciputat Timur
Kota Tangerang Selatan
3.953.790.000,00
4. Nomor: 511.3/Kep.212–Binsar/1988 tanggal 13 Januari 1988, Adendum Nomor: 511.3/665/Binsar tanggal 30 Januari 1988 dengan PT Daya Cipta Kreasi Sakti
4.778.400.000,00
1.810,00 Jl. Braga No. 5,7,9
dan 11
4.778.400.000,00
Jumlah 70.431.806.000,00 74.385.596.000,00
Pada Tahun 2018 Terdapat koreksi nilai Kemitraan Dengan Pihak Ketiga yaitu koreksi nilai Kerjasama Pemanfaatan Dengan PT. Langen Kridha Pratyangga sebesar Rp562.027.053.022,15. Koreksi ini disebabkan karena pada laporan keuangan sebelumnya nilai aset yang dikerjasamakan menggunakan nilai wajar sedangkan sesuai dengan kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bahwa Kerjasama pemanfaatan dinilai sebesar nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian atau nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau paling berdaya uji. Sehingga pada laporan ini penyajian nilai KSP dikoreksi menggunakan nilai bersih aset yang dikerjasamakan yaitu disajikan Nilai Perolehan dan akumulasi penyusutannya yang diperoleh pada saat pengakhiran kerjasama sesuai dengan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan PT.Langen Kridha Pratyangga, Tbk tentang Pengakhiran Kerjasama Pembangunan dan Pengelolaan Lapangan Golf di Desa Cikeruh, Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang tanggal 12 April 2016 Nomor: 426.23/06/PBD
01/LPK/KS/IV/2016 Koreksi signifikan berasal dari koreksi nilai Tanah. Pada laporan sebelumnya menggunakan nilai wajar senilai Rp921.170.000.000,00 sedangkan pada laporan tahun 2018 menggunakan nilai perolehan yaiitu Rp418.660.000.000,00.
Selain itu pada Tahun 2018 terdapat juga pengurangan saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga sebesar Rp3.953.790.000,00 yang merupakan pengurangan BOT dengan Universitas UIN Syarif Hidayatullah berupa tanah Jl. Kertamukti No. 3Kec. Cirendeu Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan. Pengurangan ini disebabkan karena objek kemitraan tersebut dihibahkan ke UIN Syarif Hidayatullah.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
264
5.3.2.4.4 Akumulasi Penyusutan Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Nilai Akumulasi Penyusutan Kemitraan Dengan Pihak
Ketiga per 31 Desember 2018 sebesar
Rp23.617.558.586,50 dan per 31 Desember 2017
sebesar Rp0,00.
Rincian Nilai Akumulasi Penyusutan Kemitraan Dengan
Pihak Ketiga adalah sebagai berikut:
NO URAIAN NILAI
1 Tanah yang diserahterimakan kepada
Pemda Jabar 0,00
2 Lapangan Golf dan Perlengkapannya 7.045.784.370,60
3 Bangunan Kantor Lapangan Golf,
Administrasi & Security 251.466.797,65
4 Sarana Jalan 1.173.299.469,80
5 Bangunan Driving Range 491.075.444,00
5 Garasi Golf Cart 1.135.186.960,20
6 Bangunan Caddie (tempat Caddie) 6.301.475,00
7 Bangunan Club House 11.505.350.155,65
8 Starter 3.699.150,00
9 Cottage Kampung Sunda 505.225.502,75
10 Kolam renang &area play ground 905.669.187,50
11 Lapangan Tenis dan Spa 232.136.410,00
12 Genset Room 140.347.759,10
13 Masjid Al Furqon 222.015.904,25
Total 23.617.558.586,50
Nilai Akumulasi Penyusutan Kemitraan Dengan Pihak
Ketiga per 31 Desember 2018 sebesar
Rp23.617.558.586,50 dan per 31 Desember 2017
sebesar Rp0,00. sehingga terdapat kenaikan sebesar
Rp23.617.558.586,50 atau 100 persen.
5.3.2.4.5 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2018 dan
31 Desember 2018 sebesar Rp145.500.000,00 dan
Rp194.400.566.850,19. Hal ini berarti Nilai Aset Tak
Berwujud TA 2017 menurun sebesar
Rp194.255.066.850,19 atau menurun 99,93 persen
dibanding TA 2017.
Aset Tak Berwujud sebesar
Rp 145.500.000,00
Akumulasi Penyusutan
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga sebesar
Rp23.617.558.586,50
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
265
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk
hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud di
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu: Software
sebesar Rp145.500.000,00.
Mutasi Aset Tak Berwujud
No Jenis Saldo Akhir 2017 Koreksi Saldo 2017
Saldo Awal 2018
Mutasi Saldo Akhir 2018 Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1. DED 129.471.777.334,00 (129.471.777.334,00) 0,00 0,00 0,00
2. Software 49.857.394.459,19 (49.711.894.459,19) 145.500.000,00 10.730.500,00 10.730.500,00 145.500.000,00
3. ISO 14.019.076.700,00 (14.019.076.700,00) 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Lainnya 1.052.318.357,00 (1.052.318.357,00) 0,00 0,00 0,00 0,00
TOTAL 194.400.566.850,19 (194.255.066.850,19) 145.500.000,00 10.730.500,00 10.730.500,00 145.500.000,00
Mutasi/perubahan Aset Tak Berwujud tersebut adalah sebagai berikut:
Saldo Awal 194.400.566.850,19
Koreksi Saldo Awal (194.255.066.850,19)
Penambahan:
Realisasi Belanja Modal Yang Menjadi Aset Tidak Berwujud 0,00
Penerimaan dari Perangkat Daerah lain (Mutasi masuk antar
Perangkat Daerah)
10.730.500,00
Pengembangan (Kapitalisasi) 0,00
Koreksi Pencatatan 0,00
Reklasifikasi dari Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun
Lainnya (Reklasifikasi Masuk)
0,00
Hibah/Pengakuan Penerimaan Lainnya Yang Sah 0,00
Jumlah Penambahan 10.730.500,00
Pengurangan:
Penghapusan 0,00
Penyerahan Aset Tetap ke Perangkat Daerah Lain (Mutasi Keluar
Antar Perangkat Daerah)
10.730.500,00
Koreksi Pencatatan 0,00
Reklasifikasi ke Persediaan, Jenis Aset Tetap Yang Lain, Akun
Lainnya (Reklasifikasi Keluar)
0,00
Hibah/Pengakuan Pengeluaran Lainnya Yang Sah 0,00
Jumlah Pengurangan 10.730.500,00
Jumlah Per 31 Des 2017 145.500.000,00
(*) Realisasi Belanja Modal Aset tak berwujud yang
menjadi Aset tak berwujud sebesar Rp0,00 berasal
dari:
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
266
1) Realisasi Belanja Modal aset tak berwujud pada LRA
Tahun Anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
2) Ditambah Realisasi Belanja Modal selain Aset Tak
Berwujud LRA Tahun Anggaran 2018 yang menjadi
Aset Tak Berwujud, yaitu sebesar Rp0,00 terdiri dari:
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 0,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 0,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Jumlah Belanja 0,00
3) Dikurangi Realisasi Belanja Modal Aset Tak
Berwujud pada LRA Tahun Anggaran 2018 yang
menjadi Jenis Aset Tetap Yang Lain, yaitu sebesar
Rp814.080.000,00 terdiri dari :
Kodering Uraian 31 Desember 2018
(Audited)
5.2.3.1 BM Tanah 0,00
5.2.3.2 BM Peralatan dan Mesin 0,00
5.2.3.3 BM Gedung dan Bangunan 0,00
5.2.3.4 BM Jalan, Irigasi dan Jaringan 0,00
5.2.3.5 BM Aset Tetap Lainnya 0,00
5.2.3.6 BM Aset Lainnya 0,00
Persediaan 0,00
Jumlah Belanja 0,00
4) Dikurangi Realisasi Belanja Modal yang Tidak
Dikapitalisasi menjadi Aset Tak Berwujud, sebesar
Rp0,00.
Mutasi tambah nilai Aset Tak Berwujud selain berasal
dari Belanja Modal Aset Tak Berwujud, diperoleh dari
penerimaan dari OPD sebesar Rp10.730.500,00.
Kodering Uraian Jumlah
BM aset tak berwujud Rp 0,00
Jumlah Belanja Rp 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
267
Mutasi kurang nilai Aset Tak Berwujud berasal dari
Penyerahan Aset Ke OPD Lain sebesar
Rp10.730.500,00.
Rincian Aset Tak Berwujud berdasarkan Perangkat
Daerah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Dinas Pendidikan 0,00 527.307.728,00
Dinas Kesehatan 0,00 14.170.442.311,61
Dinas Bina Marga 0,00 25.202.834.768,00
Dinas PSDA 0,00 30.684.489.485,00
Dinas Permukiman Dan
Perumahan 0,00 35.749.755.333,00
Satpol PP 0,00
48.985.000,00
Dinas Sosial 0,00 2.119.165.700,00
Disnakertrans 0,00 1.348.699.110,00
BP3AKB 0,00 825.048.000,00
DLH 0,00 1.912.731.000,00
BPMPD 0,00
209.512.500,00
Dinas Perhubungan 0,00 13.087.121.190,00
Diskominfo 0,00 11.000.873.000,00
Dinas KUK 0,00
199.023.000,00
BPMPTSP 0,00
1.035.928.000,00
Dinas Pemuda dan Olahraga 0,00
109.519.000,00
Dispusipda 0,00
2.856.321.870,00
Dinas Perikanan dan Kelautan 0,00
74.030.000,00
Disparbud 0,00
1.338.313.450,00
DKPP 0,00
762.038.930,00
Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura
0,00 1.893.242.000,00
Dinas Kehutanan 0,00
786.516.500,00
Dinas ESDM 0,00
8.797.295.400,00
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
0,00 387.081.750,00
Sekretariat Daerah 0,00
3.814.438.500,00
Sekretariat DPRD 0,00
943.250.000,00
BKPP Wilayah I 0,00
84.445.000,00
BKPP Wilayah II 0,00
55.830.000,00
Bappeda 0,00 3.239.739.900,00
BPKAD PPKD 0,00
12.724.126.344,58
BPKAD 0,00
388.581.000,00
Badan Pendapatan Daerah 0,00
13.337.521.980,00
Badan Kepegawaian Daerah 145.500.000,00
1.801.427.500,00
Bandiklatda 0,00
1.506.084.600,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
268
Uraian
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
BP2D 0,00
46.698.000,00
Inspektorat 0,00
63.173.000,00
BPBD 0,00
1.061.936.000,00
Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik
0,00 207.040.000,00
Jumlah 145.500.000,00 194.400.566.850,19
Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2018
mengalami penurunan yang signifikan karena pada
tahun 2018 terdapat perubahan kebijakan akuntansi
Aset Tak Berwujud, sehingga saldo Aset Tak Berwujud
per 31 Desember 2017 (Audited) dikoreksi dan menjadi
saldo awal per 1 Januari 2018. Perubahan kebijakan
akuntansi tersebut adalah:
No Pergub No. 36 Thun 2014
sebagaimana diubah beberapa
kali, terakhir dengan Pergub
No. 100 Tahun 2016
Pergub No. 90 Tahun
2018
Sesuatu diakui sebagai aset
tidak berwujud jika: 1) Kemungkinan besar
diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari ATB tersebut akan mengalir kepada entitas pemerintah daerah atau dinikmati oleh entitas; dan
2) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.
ATB diakui pada saat manfaat ekonomi dan/atau sosial masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai ATB, suatu aset harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Aset nonkeuangan; b. Tidak berwujud; c. Biaya perolehan
dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;
f. Dapat diidentifikasi; g. Dapat dikendalikan
oleh Pemerintah Provinsi; dan
h. Mempunyai potensi manfaat ekonomi dan/atau sosial masa depan lebih dari dua belas bulan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
269
Rincian perhitungan Aset Tak Berwujud disajikan pada lampiran 11.
5.3.2.4.6 Aset Lain–Lain
Saldo Aset Lain–lain per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 sebesar Rp1.550.935.324.949,83 dan
Rp2.581.188.965.521,21. Hal ini berarti Nilai Aset Lain–
lain mengalami penurunan sebesar
Rp1.030.253.640.571,38 atau menurun 60,09 persen.
Aset Lain–lain berdasarkan Perangkat Daerah Terkait
dapat dirinci sebagai berikut (dalam Rp):
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Dinas Pendidikan 2.696.302.516,94 41.607.120.746,94
2. Dinas Kesehatan 12.458.917.143,70 10.031.267.328,95
3. Dinas Bina Marga dan
Penataan Ruang
963.258.850.714,46
985.125.203.831,46
4. Dinas SDA 17.048.843.379,93 17.009.770.979,93
5. Disrumkim 104.526.512.275,00 106.396.517.375,00
6. Satpol PP 1.061.329.825,00 35.000.000,00
7. Dinas Sosial 390.994.615,00 390.994.615,00
8. Disnakertrans 138.782.273,00 558.782.273,00
9. BP3AKB 2.796.190.696,00 2.796.190.696,00
10. Dinas Lingkungan Hidup 340.409.700,00 340.409.700,00
11. Dinas Perhubungan 2.037.380.760,00 1.463.510.560,00
12. Diskominfo 4.667.294.668,00 3.400.410.690,00
13. KUK 4.829.846.494,63 4.829.846.494,63
14. BPMPTSP 2.057.361.678,00 2.057.361.678,00
15. Dispora 0,00 1.793.621.500,00
16. Dispusipda 1.146.059.520,00 1.101.059.520,00
17. DKP 2.422.534.055,02 2.422.534.055,02
18. Disparbud 960.377.601,35 960.377.601,35
19. DKPP 5.209.769.985,57 5.209.769.985,57
20. Distanhor 2.222.179.673,63 2.222.179.673,63
21. Dinas Perkebunan 447.082.704,00 447.082.704,00
22. Dinas Kehutanan 916.421.266,00 916.421.266,00
23. Dinas ESDM 244.916.987.637,09 244.916.987.637,09
24. Disperindag 120.687.240,00 0,00
25. Sekretariat Daerah 8.049.647.668,00 8.049.647.668,00
26. Sekretariat DPRD 464.227.333,00 464.227.333,00
27. BKPP Wilayah I 354.918.360,00 354.918.360,00
28. BKPP Wilayah II 386.028.050,00 386.028.050,00
29. BKPP Wilayah III 998.825.980,00 998.825.980,00
30. BKPP Wilayah IV 23.200.000,00 23.200.000,00
31. Badan Penghubung 280.501.108,00 259.170.358,00
32. Bappeda 2.699.224.137,74 2.699.224.137,74
33. PPKD 153.891.108.783,61 149.853.038.663,61
Aset Lain-lain sebesar Rp1.550.935.324.949,83
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
270
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
34. Bapenda 757.714.666,67 979.848.059.466,67
35. BKD 2.654.074.350,92 816.645.154,00
36. BP2D 1.557.843.258,00 0,00
37. Inspektorat 1.632.799.280,32 1.112.463.887,37
38. BPBD 97.272.727,00 97.272.727,00
39. Kesbangpolinmas 416.822.824,25 193.822.824,25
Jumlah 1.550.935.324.949,83 2.581.188.965.521,21
Mutasi Aset Lain-lain
No Jenis Saldo Akhir 2017 Saldo Awal 2018
Mutasi Saldo Akhir 2018
Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1. Aset Rusak Berat
113.149.776.332,21 113.149.776.332,21 0,00 0,00 113.149.776.332,21
2. Aset dalam pengajuan penghapusan
61.833.255.217,44 61.833.255.217,44 9.855.068.912,62 2.213.621.500,00 69.474.702.630,06
3. Lain-lain 2.406.205.933.971,56 2.406.205.933.971,56 40.573.289.830,00 1.078.468.377.814,00 1.368.310.845.987,56
TOTAL 2.581.188.965.521,21 2.581.188.965.521,21 50.428.358.742,62 1.080.681.999.314,00 1.550.935.324.949,83
Rincian saldo Aset Lain-lain disajikan pada lampiran 12
Diantara jumlah aset lain-lain pada PPKD sebesar Rp153.891.108.783,61 terdapat nilai Dana Bergulir PT. BPR Koperasi sebesar Rp6.257.554.668,00. Dana Bergulir tersebut mulai laporan keuangan tahun 2016 direklasifikasi ke Aset Lain-lain, dikarenakan pihak yang mengelola Dana Bergulir telah dilikuidasi dan dana yang masih menjadi piutang sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini diterima oleh Dinas KUMKM.
Program Koperasi dan Usaha Kecil adalah program
dana bergulir bagi Koperasi dan Usaha Kecil untuk
mewujudkan tambahan permodalan dalam rangka
meningkatkan kegiatan usaha yang produktif, protektif
dan layak sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa
Barat Nomor 16 Tahun 2002 tanggal 24 Mei 2002 dan
perubahan Nomor 25 Tahun 2004 tanggal 31 Mei 2004
serta Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, PT Bank Jabar dan PT BPR Koperasi
Jawa Barat Nomor
119/2628/DISKOP.UKM
17/DIR–PKD/2002
4/46/DIR/BANK-KOP/PST/2002
tanggal 11 September 2002 dan Addendum Nomor:
119/733/Diskop.UKM
4/314/DIR-Bankop/PSP/04 tanggal 14 Juni 2004.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
271
Penanggung jawab program dana bergulir ini adalah
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi
Jawa Barat.
Dalam Perjanjian Kerjasama diatur Hak dan Kewajiban
masing–masing Pihak antara lain:
(1) Pihak pertama (Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
berhak atas:
(a) Pengembalian Pokok Dana bergulir dari Pihak
Kedua (PT BPR Koperasi) yang diterima pada
tanggal jatuh tempo;
(b) Pengembalian Pokok Dana bergulir yang harus
dibayar oleh Pihak Kedua adalah sejumlah
Dana bergulir yang belum terserap dan atau
sejumlah pengembalian Dana bergulir dari
Koperasi dan Usaha Kecil Penerima Dana
Bergulir.
(2) Pihak Pertama (Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
berkewajiban untuk menyerahkan dana bergulir
kepada PT BPR Koperasi sebesar
Rp8.750.000.000,00 secara bertahap dengan
ketentuan untuk tahap pertama telah diserahkan
dana bantuan sebesar Rp4.000.000.000,00.
(3) Pihak Kedua berhak:
(a) Menerima dan menyalurkan dana bergulir serta
menggulirkan lagi hasil pengembalian dana
bergulir dan Koperasi Usaha Kecil;
(b) Menerima atau menolak setiap permohonan
Dana Bergulir dari Koperasi dan Usaha Kecil;
(c) Menyalurkan Dana Bergulir kepada Koperasi
dan Usaha Kecil yang telah disetujui dan
dinyatakan layak usaha dan persyaratan oleh
Pihak Kedua;
(4) Pihak Kedua berkewajiban:
(a) Menyalurkan dana bergulir kepada Koperasi
dan Usaha Kecil yang memenuhi syarat;
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
272
(b) Melakukan penagihan Dana Bergulir kepada
Koperasi dan Usaha Kecil yang menerima
pinjaman Dana Bergulir;
(c) Mengembalikan Dana Bergulir kepada Pihak
Pertama, sejumlah Dana Bergulir yang belum
terserap dan atau sejumlah pengembalian dari
penerima dana bergulir, yang dilaksanakan
selambat–lambatnya pada tanggal jatuh tempo.
Dalam Keputusan Gubernur Nomor 25 Tahun 2004
diatur bahwa besarnya dana bergulir yang
disalurkan kepada Koperasi maksimum sebesar
Rp100.000.000,00 dan kepada Usaha Kecil
maksimum sebesar Rp10.000.000,00 per
nasabah/unit usaha.
Jangka waktu pengembalian dana bergulir
maksimum 3 (tiga) tahun dan atas pinjaman
dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Jasa
sebesar 10% tersebut didistribusikan kepada PT
BPR Koperasi Jawa Barat sebesar 70% sebagai
jasa pembinaan dan pengawasan, sebesar 10%
untuk dana monitoring dan evaluasi Tim Supervisi,
sebesar 10% untuk Tenaga Pendamping dan 10%
disetor ke Kas Daerah sebagai PAD. Dana Bergulir
tersebut harus dikembalikan oleh PT BPR Koperasi
Jawa Barat ke Kas Daerah Provinsi Jawa Barat
dalam waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
diterbitkannya Surat Perintah Membayar (SPM)
yaitu tahun 2009.
Berdasarkan penilaian Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), keadaan PT BPR Koperasi Jawa Barat
dalam kondisi telah membahayakan kelangsungan
usahanya sehingga OJK menetapkan PT BPR
Koperasi Jawa Barat dalam status pengawasan
khusus sejak tanggal 5 mei sampai dengan 3
November 2014. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
telah memberikan waktu kepada Pemegang Saham
dan pengurus PT BPR Koperasi Jawa Barat untuk
melakukan segala upaya guna penyehatan bank
tetapi tidak berhasil sampai dengan batas waktu
yang ditetapkan, sehingga melalui surat OJK
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
273
Nomor: SR–224/D.03/2014 tanggal 11 Desember
2014 perihal BPR Dalam Status Pengawasan
Khusus yang tidak dapat disehatkan dan meminta
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk
memberikan keputusan. Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) melalui Keputusan Dewan
Komisioner Nomor: KEP.13/DK/2014 tanggal 17
Desember 2014 bahwa PT BPR Koperasi Jawa
Barat tidak diselamatkan dan meminta agar
Otoritas Jasa keuangan mencabut izin usaha BPR
tersebut.
Tindak lanjut penanganan terhadap BPR dalam
status pengawasan khusus, Otoritas Jasa
Keuangan mengeluarkan Keputusan Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
Nomor:30/KDK.03/2014 tanggal 29 Desember 2014
tentang Pencabutan Izin Usaha PT Bank
Perkreditan Rakyat Koperasi Jawa Barat.
Pencabutan ijin usaha dan likuidasi PT BPR
Jawa Barat
Berdasarkan Surat pemberitahuan tim likuidasi PT
BPR Koperasi Jawa Barat (DL) Nomor: 020/BPRK–
DL/TL/BDG/I/2016 tanggal 27 Januari 2016, bahwa
sehubungan dengan pencabutan izin usaha PT
BPR Koperasi Jawa Barat (DL) sesuai dengan
keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan Nomor: 30/KDK303/2014 tanggal 29
Desember 2014 dan juga pembentukan Tim
Likuidasi yang dilakukan oleh lembaga Penjamin
Simpanan sesuai keputusan Kepala Eksekutif
Nomor 1 Tahun 2016, maka pengelolaan Bank
ditangani oleh Tim Likuidasi. Hasil kajian Tim
likuidasi di dalam neraca penutupan yang dibuat
oleh Direksi PT BPR Koperasi Jawa Barat
tertanggal 29 Desember 2014 terdapat kewajiban
dari PT BPR Koperasi Jawa Barat sebesar
Rp8.750.000.000,00 berupa dana bergulir yang
bersumber dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
akan difasilitasi penyelesaiannya oleh Tim Likuidasi
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
274
berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang–
undangan yang berlaku.
Mengenai pembayaran kewajiban yang dimaksud
dimasukan kepada urutan prioritas dan Tim
Likuidasi menjelaskan bahwa hal tersebut sudah
diatur di dalam Undang–Undang Nomor 24 Tahun
2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan
disebutkan di dalam Pasal 54 ayat 1 “Pembayaran
Kewajiban Bank kepada para kreditur dari hasil
pencairan dan atau penagihan dilakukan dengan
urutan sebagai berikut:
1. Penggantian atau talangan gaji pegawai yang
terutang,
2. Penggantian atau talangan pesangon pegawai,
3. Biaya perkara dipengadilan, biaya lelang yang
terutang dan biaya operasional kantor,
4. Biaya penyelamatan yang dikeluarkan oleh LPS
dan atau pembayaran atas klaim penjamin
yang harus dibayar oleh LPS,
5. Pajak yang terutang,
6. Bagian simpanan dari nasabah yang tidak
dibayarkan penjaminnya dan simpanan dari
nasabah penyimpan yang tidak dijamin, dan
7. Hal dari kreditur lainnya.
Dilihat dari pasal tersebut diatas bahwa kewajiban
berupa dana bergulir menempati urutan ketujuh
atau yang terakhir.
Menindaklanjuti ketentuan tersebut diatas, PT BPR
Koperasi telah melakukan pengembalian dana
bergulir program KUK ke Kas Daerah sebesar
Rp2.044.214.092,00 pada tanggal 24 November
2015, sedangkan Pada Tahun 2016 terdapat
pengembalian sebesar Rp79.260.256,00 yang
terbagi dalam beberapa kali penyetoran yaitu
tanggal 19 Januari 2016 sebesar Rp28.857.411,00;
tanggal 25 Februari 2016 sebesar
Rp10.183.300,00; tanggal 30 Agustus 2016
sebesar Rp40.219.545,00. Sedangkan Pada Tahun
2017 terdapat pengembalian sebesar
Rp368.970.984,00 yang terbagi dalam beberapa
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
275
kali penyetoran yaitu tanggal 18 April 2017 sebesar
Rp12.781.146,00; tanggal 4 Juli 2017 sebesar
Rp56.189.838,00; tanggal 6 September 2017
sebesar Rp300.000.000,00. Sehingga apabila
dihitung dari investasi awal Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, maka total dana yang belum
dikembalikan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp8.750.000.000,00 – Rp2.492.445.332,00 =
Rp6.257.554.668,00.
Selain pengembalian tunai, terdapat pula
pengembalian berupa Non Tunai sebesar
Rp7.200.676.281,00 dengan nilai apraisal sebesar
Rp2.164.969.740,00 telah diserahkan kepada
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat.
Pengembalian Non Tunai ini berupa jaminan
pinjaman nasabah antara lain berupa sertifikat,
BPKB.
5.3.2.4.7 Amortisasi
Saldo Amortisasi per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 sebesar Rp91.625.000,00 dan
Rp39.806.528.292,54 merupakan Amortisasi Aset lain–
lain tak berwujud.
Rincian Mutasi Amortisasi Aset Tak Berwujud
No Jenis Saldo Akhir 2017 Koreksi Saldo 2017
Saldo Awal 2018
Mutasi Saldo Akhir 2018 Tambah Kurang
Rp Rp Rp Rp Rp
1. DED 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2. Software 34.628.965.039,88 (34.564.590.039,88) 64.375.000,00 27.250.000,00 0,00 91.625.000,00
3. ISO 5.078.532.500,00 (5.078.532.500,00) 0,00 0,00 0,00 0,00
4. Lainnya 99.030.752,66 (99.030.752,66) 0,00 0,00 0,00 0,00
TOTAL 39.806.528.292,54 (39.742.153.292,54) 64.375.000,00 27.250.000,00 0,00 91.625.000,00
Rincian Amortisasi dari masing-masing Perangkat
Daerah disajikan sebagai berikut:
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Dinas Pendidikan 0,00 170.415.000,00
2. Dinas Kesehatan 0,00 2.737.945.104,35
3. Dinas Bina Marga 0,00 41.910.000,00
4. Dinas PSDA 0,00 1.004.003.333,33
5. Bappeda 0,00 2.274.031.326,18
6. Dinas Perhubungan 0,00 62.128.000,00
Amortisasi sebesar
Rp91.625.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
276
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
7. BPLHD 0,00 21.665.000,00
8. Diskominfo 0,00 9.980.556.417,33
9. Disnakertrans 0,00 211.418.000,00
10. BPMPTSP 0,00
578.305.000,00
11. Dispora 0,00
55.000.000
12. PPKD 0,00 4.770.467.708,02
13. Sekretariat Daerah 0,00 2.055.169.875,00
14. Sekretariat DPRD 0,00 902.000.000,00
15. Bapenda 0,00 8.977.418.150,00
16. BKD 91.625.000,00 876.951.166,66
17. BP SDM 0,00 416.635.000,00
18. BPBD 0,00
223.207.500,00
19. Dinas PMPD 0,00 102.600.000,00
20. Dispusipda 0,00 2.370.558.015,00
21. Distanhor 0,00 459.434.000,00
22. DKPP 0,00
602.197.430,00
23. Dinas Kehutanan 0,00
394.978.100,00
24. Dinas ESDM 0,00
88.530.000,00
25. Disperindag 0,00
331.248.416,67
26. BPKAD 0,00
48.000.000,00
27. Dinas KUK 0,00
49.755.750,00
Jumlah 91.625.000,00 39.806.528.292,54
Saldo amortisasi per 31 Desember 2018 mengalami penurunan sebesar 99,77% dikarenakan pada tahun 2018 terdapat perubahan kebijakan akuntansi pengakuan Aset Tak Berwujud, sehingga berdampak pada penyajian amortisasi. Saldo Amortisasi per 31 Desember 2017 (Audited) dikoreksi menjadi saldo awal per 1 Januari 2018.
5.3.2.4.8 Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain per 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebesar
Rp828.275.489.301,51 dan Rp819.270.558.285,13.
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain adalah
sebagai berikut:
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Dinas Kesehatan 7.059.230.536,50 3.798.529.264,75
2. Dinas Bina Marga 758.762.106.527,81 758.762.106.527,81
Akumulasi Penyusutan Aset
Lain-lain sebesar Rp851.893.047.808.01
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
277
Nama Perangkat Daerah 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
3. Dinas PSDA 51.192.886,46 12.120.486,46
4. Satpol PP 1.026.329.825,00 0,00
5. Bappeda 2.494.751.532,07 2.494.751.532,07
6. BP3AKB 2.771.597.946,00 2.771.597.946,00
7. Dinas KUK 4.829.846.494,63 4.829.846.494,63
8. BPMPTSP 1.465.433.479,00 2.035.920.178,00
9. Disbudpar 960.377.601,35 960.377.601,35
10. PPKD 19.825.088.189,27 20.547.323.239,27
11. Setda 7.366.067.650,00 7.366.067.650,00
12. BKPP wilayah I 354.918.360,00 354.918.360,00
13. BKPP Wilayah II 386.028.050,00 386.028.050,00
14. BKD 2.556.781.926,44 719.352.729,52
15. Badan Penghubung 280.501.108,00 259.170.358,00
16. Disperindag 120.687.240,00 0,00
17. Disnakertrans 0,00 420.000.000,00
18. Diskominfo 4.513.785.420,07 3.360.151.889,55
19. BP2D 1.557.843.338,00 0,00
20. Dispusipda 1.146.059.520,00 1.101.059.520,00
21. DKPP 5.209.769.985,57 4.949.260.723,09
22. Dinas Kehutanan 912.321.266,00 912.321.266,00
23. Dinas Kelautan dan
Perikanan 2.422.534.055,02 1.770.753.497,26
24. ESDM 346.437.084,00 346.437.084,00
25. Inspektorat 1.632.799.280,32 1.112.463.887,37
26. Bakesbangpol 223.000.000,00 0,00
Jumlah 828.275.489.301,51 819.270.558.285,13
5.3.2.5 Kewajiban
Kewajiban per 31 Desember 2018 sebesar
Rp412.395.718.371,46 sedangkan per 31 Desember
2017 sebesar Rp444.727.400.766,74.
Rincian Kewajiban terdiri dari : (dalam rupiah)
No Jenis 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1 Kewajiban Jangka Pendek 412.395.718.371,46 444.727.400.766,74
2 Kewajiban Jangka
Panjang
0,00 0,00
Jumlah 412.395.718.371,46 444.727.400.766,74
Kewajiban sebesar
Rp412.408.602.250,46
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
278
5.3.2.5.1 Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek per 31 Desember 2018
sebesar Rp412.395.718.371,46, Sedangkan per 31
Desember 2017 sebesar Rp444.727.400.766,74.
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban yang
diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek
per 31 Desember 2018 sebesar Rp412.395.718.371,46
sedangkan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp444.727.400.766,74. Hal ini berarti Kewajiban
Jangka Pendek mengalami penurunan sebesar
Rp32.331.682.395,28 atau 7,27% dibanding TA. 2017.
Rincian Kewajiban Jangka Pendek terdiri dari:
(dalam rupiah)
No
Jenis 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1 Utang Perhitungan Pihak
Ketiga (PFK) 113.494.896,00 1.906.612.730,10
2 Pendapatan Diterima
Dimuka 5.130.207.112,46 6.403.208.704,68
3 Utang Belanja 407.152.016.363,00 436.417.579.331,96
Jumlah 412.395.718.371,46 444.727.400.766,74
5.3.2.5.1.1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Jumlah Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) per 31
Desember 2018 sebesar Rp113.494.896,00 sedangkan
per 31 Desember 2017 sebesar Rp1.906.612.730,10.
Hal ini berarti Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
mengalami penurunan sebesar Rp1.793.117.834,10
atau 94,05% dibanding TA. 2017.
5.3.2.5.1.2 Pendapatan Diterima Dimuka
Jumlah Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember
2018 sebesar Rp5.130.207.112,46, Sedangkan per 31
Desember 2107 sebesar Rp6.403.208.704,68, dengan
rincian sebagai berikut (dalam Rp):
Pendapatan Diterima
Dimuka sebesar
Rp 5.130.207.112,46
Kewajiban Jangka Pendek
sebesar
Rp412.395.718.371,46
Utang Perhitungan Pihak
Ketiga (PFK)
sebesar Rp113.494.896,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
279
Jenis 31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Dinas Kesehatan 200.000.000,00 235.083.334,00
Disnakertrans 3.032.344.292,58 4.161.428.509,58
PPKD 407.857.800,21 597.821.041,68
Bapenda 1.302.622.493,92 1.173.650.946,67
Dispusipda 187.382.525,75 235.224.872,75
Jumlah 5.130.207.112,46 6.403.208.704,68
Saldo Pendapatan Diterima Dimuka tersebut
merupakan pendapatan sewa atas penggunaan aset
milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah
diterima di Rekening Kas Umum Daerah, namun wajib
setor/penyewa belum menikmati barang/jasa/fasilitas
dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka TA 2018 sebesar
Rp5.130.207.112,46 adalah sebagai berikut :
NO NAMA DINAS JUMLAH (Rp) KETERANGAN
1 Dinas Kesehatan 200.000.000,00 Sewa Lahan
untuk mesin
ATM
2 Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
3.032.344.292,58 IMTA
3 PPKD 407.857.800,21 Sewa Tanah dan
Bangunan
4 Bapenda 1.302.622.493,92 Sewa Lahan
untuk mesin
ATM
5 Dispusipda 187.382.525,75 Sewa Lahan
untuk mesin
ATM
TOTAL 5.130.207.112,46
5.3.2.5.1.3 Utang Belanja
Jumlah Utang Belanja per 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2017 adalah sebesar Rp407.152.016.363,00
dan Rp436.417.579.331,96. Rincian Utang Belanja
adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
1. Dinas Pendidikan 0,00 0,00
2. Dinas Kesehatan 38.942.277.816,00 35.993.658.352,96
3. Dinas Bina Marga 89.843.125,00 68.994.863,00
Utang Belanja sebesar Rp 407.152.016.363,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
280
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
4. Dinas Sumber Daya Air 73.842.358,00 116.334.302,00
5. Dinas Perumahan dan
Permukiman 32.578.433,00 27.789.211,00
6. Satuan Polisi Pamong Praja 8.445.010,00 8.922.475,00
7. Dinas Sosial 110.933.837,00 100.076.703,00
8. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi 76.470.380,00 61.253.384,00
9. Dinas P3AKB 18.315.116,00 11.762.231,00
10. Dinas Lingkungan Hidup 40.145.914,00 65.096.305,00
11. Dinas PMD 9.023.538,00 8.858.313,00
12. Disdukcapil 5.043.611,00 4.981.780,00
13. Dinas Perhubungan 133.574.370,00 114.089.927,00
14. Dinas Komunikasi dan
Informatika 44.724.281,00 46.315.761,00
15. Dinas KUK 33.808.770,00 29.148.505,00
16. BPMPTSP 72.625.902,00 61.170.527,00
17. Dinas Pemuda dan Olahraga 77.395.801,00 84.774.842,00
18. Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Daerah 86.361.154,00 66.838.648,00
19. Dinas Kelautan dan
Perikanan 236.855.949,00 293.313.148,00
20. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan 94.522.280,00 103.601.256,00
21. DKPP 89.312.865,00 78.493.276,00
22. Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura 117.642.312,00 96.625.977,00
23. Dinas Perkebunan 28.770.864,00 33.627.575,00
24. Dinas Kehutanan 38.656.294,00 37.085.823,00
25. Dinas Energi dan Sumber
daya Mineral 29.257.915,00 31.222.495,00
26. Dinas Perindustrian dan
Perdagangan 114.728.256,00 107.823.488,00
27. Sekretariat Daerah 335.211.408,00 361.343.439,00
28. Sekretariat Dewan Perwakilan
Daerah 148.963.570,00 150.495.477,00
29. Badan Koordinasi dan
Pembangunan Wilayah I 0,00 25.959.705,00
30. Badan Koordinasi dan
Pembangunan Wilayah II 0,00 28.628.876,00
31. Badan Koordinasi dan
Pembangunan Wilayah III 0,00 27.621.535,00
32. Badan Koordinasi dan
Pembangunan Wilayah IV 0,00 12.273.744,00
33. Badan Penghubung 22.074.874,00 19.135.072,00
34. Badan Perencanaan dan
Pembangunan 87.335.253,00 77.931.319,00
35. PPKD 364.856.281.538,00 397.077.146.777,00
36. BPKAD 16.748.509,00 31.172.108,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
281
Uraian 31 Desember 2018
(Audited) 31 Desember 2017
(Audited)
37. Bapenda 944.023.762,00 803.590.108,00
38. Badan Kepegawaian Daerah 22.992.046,00 30.055.903,00
39. BP SDM 54.464.294,00 69.557.956,00
40. BP2D 20.988.438,00 12.758.184,00
41. Inspektorat 12.407.831,00 10.680.834,00
42. Badan Penganggulangan
Bencana Daerah 19.913.806,00 21.390.430,00
43. Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik 5.454.883,00 5.978.697,00
Jumlah 407.152.016.363,00 436.417.579.331,96
Utang belanja PPKD sebesar Rp364.856.281.538,00
seluruhnya merupakan utang bagi hasil pajak kepada
pemerintah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jawa
Barat.
Rincian Utang Bagi Hasil Pajak tersebut adalah sebagai
berikut:
NO URAIAN JUMLAH
1 PKB 116.141.345.933,00
2 BBNKB 70.872.644.880,00
3 PBBKB 169.981.508.298,00
4 PAP 4.049.774.832,00
5 PAJAK ROKOK 3.807.259.404,00
6 PAJAK ABT 3.748.191,00
JUMLAH 364.856.281.538,00
Rincian Utang Bagi Hasil Pajak per Kab/Kota adalah sebagai berikut:
No Kabupaten/Kota Utang Bagi Hasil
2018
(Audited)
Utang Bagi Hasil 2017
(Audited)
1 KOTA DEPOK 23.779.814.248,00 23.966.595.537,00
2 KABUPATEN BOGOR 34.882.306.525,00 29.412.891.303,00
3 KOTA BOGOR 11.245.179.595,00 12.686.284.438,00
4 KOTA SUKABUMI 5.982.755.425,00 4.403.235.101,00
5 KABUPATEN SUKABUMI
10.624.996.757,00 13.021.366.658,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
282
No Kabupaten/Kota Utang Bagi Hasil
2018
(Audited)
Utang Bagi Hasil 2017
(Audited)
6 KABUPATEN CIANJUR 10.329.703.181,00 11.178.152.740,00
7 KOTA BEKASI 38.356.642.933,00 35.556.949.983,00
8 KABUPATEN BEKASI 33.109.510.221,00 37.228.687.821,00
9 KABUPATEN KARAWANG
21.389.271.012,00 22.338.313.617,00
10 KABUPATEN PURWAKARTA
8.962.521.426,00 12.983.612.126,00
11 KABUPATEN SUBANG 16.389.350.212,00 10.894.899.716,00
12 KOTA CIREBON 8.441.930.815,00 5.818.438.083,00
13 KABUPATEN CIREBON
12.089.111.159,00 16.294.705.944,00
14 KABUPATEN INDRAMAYU
12.380.061.282,00 12.892.859.359,00
15 KABUPATEN KUNINGAN
4.723.656.287,00 6.216.371.597,00
16 KABUPATEN MAJALENGKA
6.385.264.645,00 10.089.046.753,00
17 KOTA BANDUNG 35.290.772.772,00 42.883.301.141,00
18 KABUPATEN BANDUNG BARAT
8.846.040.861,00 11.771.858.899,00
19 KABUPATEN BANDUNG
21.416.847.134,00 30.467.323.871,00
20 KABUPATEN SUMEDANG
5.985.153.651,00 10.169.357.947,00
21 KABUPATEN GARUT 7.490.265.585,00 7.563.124.626,00
22 KOTA TASIKMALAYA 7.504.443.550,00 4.815.458.893,00
23 KABUPATEN TASIKMALAYA
4.190.181.559,00 6.044.912.452,00
24 KABUPATEN CIAMIS 6.085.637.384,00 6.229.201.953,00
25 KABUPATEN PANGANDARAN
1.886.280.603,00 2.463.472.049,00
26 KOTA CIMAHI 5.319.687.949,00 7.104.474.136,00
27 KOTA BANJAR 1.765.146.576,00 2.578.501.843,00
BELUM DISALURKAN 3.748.191,00 3.748.191,00
TOTAL 364.856.281.538,00 397.077.146.777,00
5.3.2.5.2 Kewajiban Jangka Panjang
5.3.2.5.2.1 Kewajiban Jangka Panjang Lainnya
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
Kewajiban Jangka Panjang Lainnya sebesar Rp 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
283
Rincian Kewajiban Jangka Panjang adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Jenis Kewajiban Jangka
Panjang
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Kewajiban Jangka Panjang
Lainnya 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00
Nilai Kewajiban Jangka Panjang per 31 Desember 2018 sebesar Rp0,00 dan per 31 Desember 2017 sebesar Rp0,00
5.3.2.6 Ekuitas
Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2018 dan per 31 Desember 2017 sebesar Rp38.922.107.321.267,15 dan Rp36.929.723.169.107,28.
Rincian Ekuitas adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Nama Perangkat
Daerah
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
1. Dinas Pendidikan 1.773.691.498.551,06 922.870.716.066,38
2. Dinas Kesehatan 1.869.371.017.143,31 1.628.524.208.654,48
3. Dinas Bina Marga 6.380.115.499.244,82 5.267.354.599.592,17
4. Dinas SDA 1.412.833.479.271,21 1.426.643.014.890,53
5. Dinas Perumahan
dan Permukiman
693.363.016.953,07 705.297.695.652,16
6. Satpol PP 8.966.385.517,94 10.343.836.531,69
7. Dinas Sosial 183.400.542.860,99 187.254.606.462,14
8. Disnakertrans 43.188.534.450,39 44.776.196.075,02
9. Dinas P3AKB 12.187.340.163,33 8.567.854.006,34
10. Dinas Lingkungan
Hidup
157.035.653.334,08 138.344.783.374,80
11. Dinas PMD 6.084.220.805,03 6.825.410.755,82
12. Disdukcapil 9.025.872.635,08 9.662.023.352,30
13. Dinas Perhubungan 573.509.991.587,31 503.657.820.468,41
14. Diskominfo 34.992.145.644,84 44.363.329.322,95
15. Dinas KUK 45.603.690.708,46 47.381.168.547,86
16. BPMPTSP 22.507.047.603,79 13.968.698.555,58
17. Dinas Pemuda dan
Olahraga
522.187.260.302,30 536.178.644.153,69
18. Dispusipda 44.581.836.210,27 46.985.953.759,48
19. Dinas Kelautan dan
Perikanan
188.254.754.133,95 190.475.712.835,34
20. Disparbud 155.235.966.924,55 160.442.687.002,77
21. Dinas Ketahanan 139.205.423.935,88 142.971.506.969,44
Ekuitas sebesar
Rp38.922.107.321.267,15
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
284
Nama Perangkat
Daerah
31 Desember 2018 (Audited)
31 Desember 2017 (Audited)
Pangan dan
Peternakan
22. Dinas Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
263.271.843.043,98 261.370.157.902,63
23. Dinas Perkebunan 48.309.891.224,44 50.306.789.722,28
24. Dinas Kehutanan 82.381.920.171,38 72.707.626.710,74
25. Dinas ESDM 326.198.757.059,58 340.273.817.367,86
26. Disperindag 106.170.991.876,88 115.581.099.284,69
27. Sekretariat Daerah 722.219.706.212,10 729.800.022.817,93
28. Sekretariat DPRD 117.689.347.958,65 128.700.831.997,83
29. BKPP Wilayah I 44.664.196.381,24 46.274.112.548,65
30. BKPP Wilayah II 16.027.358.660,36 17.277.087.326,15
31. BKPP Wilayah III 26.813.898.504,65 27.732.423.937,42
32. BKPP Wilayah IV 11.782.138.665,06 12.861.941.266,19
33. Badan Penghubung 7.759.672.310,04 4.207.470.730,67
34. Bappeda 36.581.169.579,83 42.167.890.065,56
35. BPKAD PPKD 21.442.201.446.476,40 20.975.739.485.845,10
36. BPKAD 113.043.105.231,20 23.652.286.842,49
37. Bapenda 961.113.275.896,81 1.798.621.494.539,81
38. BKD 15.892.974.094,45 18.914.021.127,31
39. BP SDM 242.809.436.636,72 155.320.857.254,76
40. BP2D 7.495.872.084,53 7.942.144.244,28
41. Inspektorat 18.536.881.511,43 16.161.182.328,17
42. BPBD 27.619.771.354,57 32.289.622.286,42
43. Bakesbangpol 8.182.488.351,19 8.930.335.930,94
Jumlah 38.922.107.321.267,15 36.929.723.169.107,28
Nilai Ekuitas per 31 Desember 2018 sebesar
Rp38.922.107.321.267,15 mengalami peningkatan
sebesar Rp1.992.384.152.159,87 dari nilai per 31
Desember 2017 sebesar Rp36.929.723.169.107,28
atau meningkat 5,39 persen.
5.3.2.7 CATATAN PENTING LAINNYA
Sehubungan dengan kebijakan Akuntansi yang terkait
dengan batas kapitalisasi belanja modal, untuk barang-
barang yang bernilai di bawah batas kapitalisasi
dimasukan sebagai barang ekstrakomtabel dengan
rincian dan mutasi sebagai berikut :
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
285
NO NAMA OPD SALDO 2017
MUTASI TAMBAH
SALDO 2018 KOREKSI
PERSEDIAAN KOREKSI MURNI Hibah
Reklasifikasi
dari Belanja
Pemeliharaan
BOS
Belanja Modal
1 KESBANGPOL
42.885.000
-
-
-
-
-
42.885.000
2 BKPP I
142.042.000 188.160.700,00
-
-
-
-
330.202.700
3 BKPP II
2.800.000
-
-
-
-
251.986.090
254.786.090
4 BKPP IV
204.162.502 165.256.282,00
-
-
-
-
369.418.784
5 BAPENDA
378.931.761
-
-
-
-
590.832.025
969.763.786
6 BP SDM
2.542.479.580
-
-
-
-
-
2.542.479.580
7 BADAN
PENGHUBUNG
140.978.872
-
-
-
-
-
140.978.872
8 BAPPEDA
7.500.000
-
-
-
-
19.996.000
27.496.000
9 BKD
11.474.000
-
-
-
-
-
11.474.000
10 BP2D
118.632.850
-
-
-
-
26.236.000
144.868.850
11 BPBD
66.050.000
-
-
-
-
-
66.050.000
12 BPKAD
-
-
-
-
-
159.447.000
159.447.000
13 DINAS BINA
MARGA
626.060.675
-
-
-
-
68.447.250
694.507.925
14 ESDM
404.551.201
-
-
-
-
64.931.640
469.482.841
15 DINAS
KEHUTANAN
179.716.728
-
-
-
-
500.000
180.216.728
16
DINAS
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
1.346.067.300
-
-
-
-
585.678.722
1.931.746.022
17 DINAS
KESEHATAN
2.495.938.084 1.461.678.760,00
-
-
-
2.497.026.216
6.454.643.060
18 DKPP
376.658.402 507.649.359,00
-
-
-
4.858.726
889.166.487
19 DISKOMINFO
169.876.877
-
-
-
-
2.980.000
172.856.877
20 DINAS KUK
40.729.246
-
89.308.000
-
-
37.861.480
167.898.726
21 DLH
324.717.553 104.555.000,00
-
-
-
-
429.272.553
22 DPM DESA
40.370.000 32.053.000,00
-
-
-
11.148.400
83.571.400
23 DPMPTSP
52.122.450
-
-
-
-
54.700.000
106.822.450
24 SDA
1.069.198.590 1.265.272.630,00
-
-
-
988.660.780
3.323.132.000
25 DISHUB
210.554.000
-
14.689.000
-
-
6.555.705.298
6.780.948.298
26 DISBUN
285.398.781
-
-
-
-
101.639.400
387.038.181
27 DISTANHOR
820.758.917
-
-
-
-
333.158.150
1.153.917.067
28 DINSOS
1.147.736.238 174.577.600,00
-
-
-
55.140.750
1.377.454.588
29 DISNAKERTRANS
764.867.126
-
20.000.000
-
-
168.766.300
953.633.426
30 DISDIK
604.350.000
-
- 720.149.260
8.820.000
19.644.511.246 20.977.830.506
31 DISPARBUD
865.429.797
-
29.150.000
-
-
35.594.374
930.174.171
32 DISPERINDAG
859.452.932 159.034.000,00
-
-
-
80.430.050
1.098.916.982
33 DISPERKIM
162.519.500
-
-
-
-
75.590.000
238.109.500
34 DISPORA
851.637.789 218.084.500,00
-
-
-
-
1.069.722.289
35 DISPUSIPDA
204.162.502 245.306.000,00
-
80.500
-
124.173.750
573.722.752
36 INSPEKTORAT
50.745.800 55.027.500,00
-
-
-
3.014.000
108.787.300
37 SATPOL PP
20.187.000
-
-
-
-
700.000
20.887.000
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
286
38 SETDA
12.145.472.540
-
23.673.993
-
-
39.699.000 12.208.845.533
39 SEKRETARIAT
DPRD
386.346.900 488.291.000,00
-
-
-
246.393.600
1.121.031.500
40 DP3AKB
20.789.000
-
-
-
-
3.079.000
23.868.000
41 BKPP III
167.054.000 80.080.000,00
-
-
-
-
247.134.000
42 DISDUKCAPIL
-
-
-
-
-
1.975.000
1.975.000
TOTAL 30.351.406.493,66 5.145.026.331,00 176.820.993,00 720.229.759,64 8.820.000,00 32.834.860.247,42 69.237.163.824,73
5.4 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN
OPERASIONAL
5.4.1 PENJELASAN UMUM LAPORAN OPERASIONAL
Ringkasan Laporan Operasional Tahun Anggaran 2018 dan
Tahun Anggaran 2017 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan – LO 35.304.717.561.808,83 38.586.324.742.374,19
Beban 32.187.693.532.493,52 31.571.297.214.978,94
Surplus/Defisit
Kegiatan
Operasional
3.117.024.029.315,31 7.015.027.527.395,25
Surplus dari Kegiatan
Non Operasional 586.947.065.948,75 10.295.092.456,30
Defisit dari Kegiatan
Non Operasional 2.010.427.521,51 77.762.355.220,50
Surplus/Defisit dari
Kegiatan Non
Operasional
584.936.638.427,24 (67.467.262.764,20)
Pos Luar Biasa 0,00 0,00
Surplus/(Defisit) –
LO 3.701.960.667.742,55 6.947.560.264.631,05
Jumlah Pendapatan–LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp35.304.717.561.808,83 terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah–LO sebesar Rp20.368.320.299.949,75, Pendapatan
Transfer–LO sebesar Rp14.241.750.403.584,00 dan Lain–
lain Pendapatan yang Sah–LO sebesar
Rp694.646.858.275,08, Sedangkan realisasi Pendapatan–
LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp38.586.324.742.374,19 terdiri dari Pendapatan Asli
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
287
Daerah–LO sebesar Rp18.200.158.476.523,41, Pendapatan
Transfer–LO sebesar Rp13.995.293.674.034,77, dan Lain–
lain Pendapatan yang Sah–LO sebesar Rp
6.390.872.591.816,01.
Realisasi Pendapatan-LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp35.304.717.561.808,83 sedangkan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp38.586.324.742.374,19. Hal ini berarti terdapat
penurunan sebesar Rp3.281.607.180.565,27 atau turun
8,51%.
Pendapatan Asli Daerah–LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp20.368.320.299.949,75 terdiri dari Pendapatan Pajak
Daerah–LO sebesar Rp18.172.409.067.963,00, Pendapatan
Retribusi Daerah–LO sebesar Rp50.299.806.514,00,
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan–
LO sebesar Rp1.024.615.808.689,20, dan Lain–lain PAD
yang Sah–LO sebesar Rp1.120.995.616.783,55. Sedangkan
realisasi Pendapatan Asli Daerah–LO Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp18.200.158.476.523,41 terdiri dari
Pendapatan Pajak Daerah–LO sebesar
Rp16.403.288.939.994,00, Pendapatan Retribusi Daerah–
LO sebesar Rp62.044.392.410,42, Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan–LO sebesar
Rp538.856.429.881,43 dan Lain–lain PAD yang Sah–LO
sebesar Rp1.195.968.714.237,56.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah-LO Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp20.368.320.299.949,75, sedangkan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp 18.200.158.476.523,41. Hal ini berarti terdapat kenaikan sebesar Rp2.168.161.823.426,35 atau naik 11,92%.
Pendapatan Transfer-LO Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp14.241.750.403.584,00 terdiri dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan–LO sebesar Rp14.208.000.403.584,00 dan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya–LO sebesar Rp33.750.000.000,00 Sedangkan Pendapatan Transfer–LO Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp13.995.293.674.034,77 terdiri dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan–LO sebesar Rp13.987.793.674.034,77 dan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya–LO sebesar Rp 7.500.000.000,00.
Pendapatan Transfer-LO Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp14.241.750.403.584,00 sedangkan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp13.995.293.674.034,77. Hal ini berarti terdapat kenaikan sebesar Rp246.456.729.549,23 atau naik 1,76%.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
288
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan–LO Tahun 2018 sebesar
Rp14.208.000.403.584,00 meliputi Dana Bagi Hasil Pajak–
LO sebesar Rp1.497.027.053.853,00, Dana Bagi Hasil
Sumber Daya Alam–LO sebesar Rp307.513.548.008,00,
Dana Alokasi Umum (DAU)–LO sebesar
Rp3.023.552.986.000,00, dan Dana alokasi Khusus (DAK)–
LO sebesar Rp9.379.906.815.723,00.
Sedangkan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan–LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp13.987.793.674.034,77 meliputi Dana Bagi Hasil–LO
sebesar Rp1.504.427.464.743,00, Dana Bagi Hasil Sumber
Daya Alam–LO sebesar Rp347.095.514.934,00, Dana
Alokasi Umum (DAU)–LO sebesar Rp3.011.001.477.000,00,
dan Dana alokasi Khusus (DAK)–LO sebesar Rp
9.125.269.217.357,77.
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya–LO Tahun
2018 sebesar Rp33.750.000.000,00, sedangkan
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya–LO Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp7.500.000.000,00 seluruhnya
merupakan Dana Penyesuaian.
Lain–lain Pendapatan Yang Sah–LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp694.646.858.275,08, Sedangkan Lain–lain
Pendapatan Yang Sah–LO Tahun 2017 sebesar
Rp6.390.872.591.816,01.
Lain–lain Pendapatan Yang Sah–LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp694.646.858.275,08, Sedangkan Lain–lain
Pendapatan Yang Sah–LO Tahun 2017 sebesar
Rp6.390.872.591.816,01, hal ini berarti terdapat penurunan
sebesar Rp5.696.225.733.540,93, atau turun 89,13%.
Penurunan sebesar 89,13 persen ini disebabkan pada
pendapatan lain-lain Tahun Anggaran 2017 terdapat serah
terima aset dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang berasal
dari aset-aset di sekolah SMA/SMK Negeri yang beralih
kewenangannya menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
Penerimaan Aset-aset tersebut diakui sebagai Pendapatan
lain-lain - Pendapatan Hibah LO. Sedangkan pada Tahun
Anggaran 2018 tidak terdapat realisasi Pendapatan Hibah
dalam jumlah yang signifikan.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
289
Jumlah Beban Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp32.187.693.532.493,52 terdiri dari Beban
Pegawai sebesar Rp5.781.110.943.383,00, Beban
Persediaan sebesar Rp1.792.042.620.291,90, Beban Jasa
sebesar Rp1.799.217.991.530,16, Beban Pemeliharaan
sebesar Rp696.429.554.551,11, Beban Perjalanan Dinas
sebesar Rp527.698.862.697,00, Beban Subsidi sebesar
Rp19.359.366.500,00, Beban Hibah sebesar
Rp8.687.987.504.540,50, Beban Bantuan Sosial sebesar
Rp285.950.507.171,00, Beban Penyusutan dan Amortisasi
sebesar Rp1.120.982.593.713,68, Beban Penyisihan
Piutang sebesar Rp23.735.195.409,04, Beban Transfer
sebesar Rp11.172.599.430.061,00, dan Beban Lain–lain
sebesar Rp280.578.962.645,13.
Sedangkan Jumlah Beban Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp31.571.297.214.978,94 terdiri dari Beban Pegawai
sebesar Rp5.434.811.792.260,00, Beban Persediaan
sebesar Rp2.168.412.053.720,56, Beban Jasa sebesar
Rp1.599.632.327.168,37, Beban Pemeliharaan sebesar
Rp573.696.760.588,43, Beban Perjalanan Dinas sebesar
Rp490.542.477.815,00, Beban Subsidi sebesar
Rp14.758.266.000,00, Beban Hibah sebesar
Rp9.566.685.778.536,62, Beban Bantuan Sosial sebesar
Rp58.064.429.215,00, Beban Penyusutan dan Amortisasi
sebesar Rp544.848.202.806,19, Beban Penyisihan Piutang
sebesar Rp3.551.827.395,31, Beban Transfer sebesar
Rp11.047.176.056.110,00, dan Beban Lain–lain sebesar
Rp69.117.243.363,46.
Beban Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp32.187.693.532.493,52 sedangkan Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp31.571.297.214.978,94. Hal ini berarti terdapat
kenaikan sebesar Rp616.396.317.514,60 atau naik 1,95%.
Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Operasional Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp3.117.024.029.315,31, diperoleh dari Total
Pendapatan–LO sebesar Rp35.304.717.561.808,83
dikurangi Beban sebesar Rp32.187.693.532.493,52.
Sedangkan Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Operasional
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp7.015.027.527.395,25,
diperoleh dari Total Pendapatan–LO sebesar
Rp38.586.324.742.374,19 dikurangi Beban sebesar
Rp31.571.297.214.978,94.
Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Operasional Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp3.117.024.029.315,31 sedangkan Tahun
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
290
Anggaran 2017 sebesar Rp7.015.027.527.395,25 Hal ini
berarti terdapat penurunan sebesar Rp3.898.003.498.079,94
atau turun 55,57%.
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp 584.936.638.427,24 terdiri dari
Surplus Non Operasional sebesar Rp 586.947.065.948,75
dan Defisit Non Operasional sebesar Rp2.010.427.521,51.
sedangkan Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp(67.467.262.764,20)
terdiri dari Surplus Non Operasional sebesar
Rp10.295.092.456,30 dan Defisit Non Operasional sebesar
Rp77.762.355.220,50.
Surplus/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp584.936.638.427,24 sedangkan
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp(67.467.262.764,20).Hal
ini berarti terdapat kenaikan dari defisit menjadi surplus
sebesar Rp652.403.901.191,44 atau naik 966,99%.
Pos Luar Biasa Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp0,00 dan
Pos Luar Biasa Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp0,00.
Surplus/(Defisit) Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp3.701.960.667.742,55 diperoleh dari Pendapatan–LO
sebesar Rp35.304.717.561.808,80 dikurangi dengan Beban
sebesar Rp32.187.693.532.493,52 ditambah Surplus Non
Operasional sebesar Rp586.947.065.948,75 dan dikurangi
Defisit Non Operasional sebesar Rp2.010.427.521,51.
Sedangkan Surplus/(Defisit) Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp6.947.560.264.631,05 diperoleh dari Pendapatan–LO
sebesar Rp38.586.324.742.374,19 dikurangi dengan Beban
sebesar Rp31.571.297.214.978,94, ditambah Surplus Non
Operasional sebesar Rp10.295.092.456,30 dan dikurangi
Defisit Non Operasional sebesar Rp77.762.355.220,50.
5.4.2 PENJELASAN PER POS LAPORAN OPERASIONAL
(LO)
5.4.2.1 Pendapatan – LO
Pendapatan–LO adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar
kembali.Transaksi Pendapatan–LO tidak hanya mencakup
pendapatan yang telah diterima dalam bentuk kas tetapi juga
meliputi pendapatan dalam bentukhak tagih dan penerimaan
pendapatan dalam bentuk barang/jasa.Selain itu transaksi
Pendapatan–LO
Rp35.304.717.561.808,83
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
291
Pendapatan–LO tidak hanya mencakup transaksi yang
sudah dianggarkan dalam APBD tetapi juga mencakup
seluruh transaksi penerimaan yang tidak melalui mekanisme
APBD.
Realisasi Pendapatan–LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp35.304.717.561.808,83 terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah – LO sebesar Rp20.368.320.299.949,75,
Pendapatan Transfer–LO sebesar Rp14.241.750.403.584,00
dan Lain–lain Pendapatan Yang Sah–LO sebesar
Rp694.646.858.275,08.
Berikut ini disajikan grafik komposisi Pendapatan – LO
Tahun Anggaran 2018.
5.4.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah – LO
Realisasi Pendapatan Asli Daerah–LO Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp20.368.320.299.949,75 dan Realisasi
Pendapatan Asli Daerah–LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp18.200.158.476.523,41 yang terdiri dari (dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1. Pendapatan Pajak
Daerah – LO
18.172.409.067.963,00 16.403.288.939.994,00
2. Pendapatan Retribusi
Daerah – LO
50.299.806.514,00 62.044.392.410,42
3. Hasil Pengelolaan 1.024.615.808.689,20 538.856.429.881,43
Pendapatan Asli Daerah –
LO sebesar
Rp20.368.320.299.949,75
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
292
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Kekayaan Yang
Dipisahkan – LO
4. Lain–Lain PAD yang
Sah – LO
1.120.995.616.783,55 1.195.968.714.237,56
Jumlah 20.368.320.299.949,75 18.200.158.476.523,41
Berikut ini disajikan grafik komposisi realisasi Pendapatan
Asli Daerah – LO Tahun Anggaran 2018.
5.4.2.1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah – LO
Pendapatan Pajak Daerah–LO adalah Pendapatan yang
diperoleh dari kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang–undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
Daerah bagi sebesar–besarnya kemakmuran rakyat.
Penerimaan Pendapatan Pajak Daerah–LO tidak saja
berasal dari transaksi penerimaan kas tetapi juga berasal
dari transaksi penerbitan hak tagih pajak dan sampai dengan
tanggal 31 Desember 2018 Wajib Pajak belum memenuhi
kewajibannya.
Realisasi Pendapatan Pajak Daerah–LO Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp18.172.409.067.963,00 atau
mencapai 89,22 persen dari total PAD–LO Tahun 2018
sebesar Rp20.368.320.299.949,75 dan Realisasi
Pendapatan Pajak
Daerah – LO
Rp18.172.409.067.963,00
89,22%
0,25% 5,03% 5,50%
Komposisi Realisasi PAD – LO Tahun Anggaran 2018.
Pendapatan Pajak Daerah - LO89,22%
Pendapatan Retribusi Daerah - LO0,25%
Pendapatan Hasil PengelolaanKekayaan Yang Dipisahkan - LO5,03%Lain-lain PAD Yang sah - LO 5,50%
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
293
Pendapatan Pajak Daerah–LO Tahun Anggaran 2017
adalah sebesar Rp16.403.288.939.994,00 atau mencapai
90,13 persen dari total PAD–LO Tahun 2017 sebesar
Rp18.200.158.476.523,41.
Realisasi Pajak Daerah – LO menurut jenis pajak adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
PKB – LO 7.540.768.220.845,00 6.436.718.950.492,00
BBNKB – LO 5.527.989.187.700,00 5.092.551.608.700,00
PBBKB – LO 2.530.993.699.333,00 2.331.084.244.180,00
Pajak Air Permukaan – LO 53.572.635.373,00 59.721.007.069,00
Pajak Rokok – LO 2.519.085.324.712,00 2.483.213.129.553,00
Jumlah 18.172.409.067.963,00 16.403.288.939.994,00
Berikut ini disajikan grafik komposisi realisasi Pendapatan
Pajak Daerah – LO Tahun Anggaran 2018.
Dilihat dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa realisasi
terbesar dari pendapatan pajak daerah–LO berasal dari
pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)–LO yaitu
sebesar 41,50% dari Total Pendapatan Pajak Daerah–LO.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
294
5.4.2.1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah – LO
Pendapatan Retribusi Daerah – LO adalah Pendapatan yang
berasal dari Pungutan Pemerintah Daerah sebagai
pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang
khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.
Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah – LO Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar Rp50.299.806.514,00 atau mencapai 0,25 persen dari total PAD Tahun 2018 sebesar Rp20.368.320.299.949,75 dan Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah – LO Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp62.044.392.410,42 atau mencapai 0,34 persen dari total PAD Tahun 2017 sebesar Rp18.200.158.476.523,41. Rincian realisasi Retribusi Daerah – LO adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Retribusi Jasa
Umum – LO 11.755.823.873,00 27.625.191.884,00
Retribusi Pelayanan
Kesehatan 8.084.713.873,00 18.975.864.884,00
Retribusi Pelayanan
Pendidikan 3.671.110.000,00 8.649.327.000,00
Pelayanan Uji
Tera/Tera Ulang 0,00 0,00
Retribusi Jasa Usaha
– LO 30.536.577.633,00 25.707.407.358,00
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah 15.695.541.998,00 11.966.091.458,00
Retribusi Pelayanan
Kepelabuhanan 108.694.500,00 574.778.450,00
Retribusi Pelayanan
Tempat Rekreasi dan
Olahraga
4.628.549.500,00 4.039.622.500,00
Retribusi
Penyeberangan di Air 0,00 154.912.000,00
Retribusi Penjualan
Produksi Usaha
Daerah
9.806.824.035,00
8.972.002.950,00
Pendapatan Retribusi Daerah – LO sebesar
Rp50.299.806.514,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
295
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Retribusi Pelayanan
Terminal Type B 296.967.600,00 0,00
Retribusi Perizinan
Tertentu – LO 8.007.405.008,00 8.711.793.168,42
Retribusi Ijin Trayek 665.537.200,00 1.285.990.770,00
Retribusi Ijin Usaha
Perikanan 107.535.791,00 77.768.675,00
Retribusi
Perpanjangan Izin
Mempekerjakan
Tenaga Asing (IMTA)
7.234.332.017,00 7.348.033.723,42
Jumlah 50.299.806.514,00 62.044.392.410,42
5.4.2.1.1.3 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Yang Dipisahkan – LO
Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan–LO
Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp1.024.615.808.689,20 atau mencapai 5,03 persen dari
total PAD–LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp20.368.320.299.949,75. Sedangkan Realisasi Hasil
Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan–LO Tahun
Anggaran 2017 adalah sebesar Rp538.856.429.881,43 atau
mencapai 2,96 persen dari total PAD–LO Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp 18.200.158.476.523,41.
Rincian realisasi Lain–lain PAD Yang Sah–LO adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
NO Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
A. Bagian Laba atas
Penyertaan Modal
pada Perusahaan
Milik Daerah/BUMD–
LO
1.023.986.442.317,20 538.166.392.968,43
I Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah
239.239.773.935,20 35.724.826.934,43
1
PD. Jasa dan Kepariwisataan
11.684.906.022,00 7.850.178.359,00
2 PT Jasa Sarana 3.731.786.879,00 26.216.618.371,10
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Yang Dipisahkan – LO
Rp1.024.615.808.689,20
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
296
NO Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
3 PT Agro Jabar 697.169.799,20 0,00
4
PT Tirta Gemah Ripah
0,00 1.658.030.204,33
5
PT Migas Hulu jabar
223.125.911.235,00 0,00
II Bagian Laba
Lembaga Keuangan
Bank
784.746.668.382,00 502.441.566.034,00
1
PT Bank Pembangunan Daerah (Bank Jabar)
777.582.356.390,00 494.993.333.437,00
2
PD Bank Perkreditan Rakyat
4.841.558.090,00 4.465.151.655,00
3
Lembaga Perkreditan Kecamatan (PDPK)
227.452.765,00 216.962.123,00
4 PT Jamkrida 2.095.301.137,00 2.766.118.819,00
B. Bagian Laba atas
Penyertaan Modal
pada Perusahaan
Patungan/Milik
Swasta– LO
629.366.372,00 690.036.913,00
PT BPR Koperasi
Provinsi Jawa Barat 0,00 0,00
PT Bangun Askrida 629.366.372,00 690.036.913,00
JUMLAH 1.024.615.808.689,20 538.856.429.881,43
5.4.2.1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah –
LO
Realisasi Lain–lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah–LO
Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp1.120.995.616.783,55 atau mencapai 5,50 persen dari
total PAD–LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp20.368.320.299.949,75 dan Realisasi Lain–lain
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah–LO Tahun Anggaran
2017 adalah sebesar Rp1.195.968.714.237,56 atau
mencapai 6,57 persen dari total PAD–LO Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp18.200.158.476.523,41.
Rincian realisasi Lain–lain PAD Yang Sah–LO adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
Lain–lain Pendapatan
Asli Daerah Yang Sah –
LO sebesar
Rp1.120.995.616.783,55
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
297
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Hasil Penjualan Aset
daerah Yang Tidak
Dipisahkan – LO
268.129.000,00 152.646.000,00
Jasa Giro – LO 34.233.454.371,00 32.947.817.616,00
Pendapatan Bunga – LO 301.886.301.301,00 385.614.255.541,00
Tuntutan Ganti Rugi – LO 0,00 0,00
Pendapatan Denda Atas
Keterlambatan Pekerjaan
– LO
4.209.814.140,00 994.591.798,00
Pendapatan Denda Pajak
– LO 275.171.156.114,00 271.667.402.590,00
Pendapatan Denda
Retribusi– LO 39.656.214,00 154.280,00
Pendapatan Hasil
Eksekusi Atas Jaminan –
LO
0,00 0,00
Pendapatan Dari
Pengembalian – LO 116.525.954.935,41 25.564.798.931,30
Pendataan Jasa
Pengelolaan Sampah
Regional – LO
34.006.793.000,00 28.749.735.450,00
Pendapatan Sewa – LO 3.909.450.787,77 2.780.213.740,26
Pendapatan BLUD – LO 333.251.320.566,00 305.370.441.629,00
Pendapatan Penerimaan
Lain–lain– LO 14.543.687.662,37 142.098.083.427,00
Hasil Pengelolaan Dana
Bergulir – LO 2.949.898.692,00 28.573.235,00
Jumlah 1.120.995.616.783,55 1.195.968.714.237,56
5.4.2.1.2 Pendapatan Transfer – LO
Realisasi Pendapatan Transfer–LO Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp14.241.750.403.584,00 atau mencapai
40,43 persen dari total Pendapatan–LO Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp35.304.717.561.808,83. Sedangkan
Realisasi Pendapatan Transfer–LO Tahun Anggaran 2017
adalah sebesar Rp13.995.293.674.034,77 atau mencapai
36,27 persen dari total Pendapatan–LO Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp38.586.324.742.374,19.
Realisasi Pendapatan Transfer-LO ini berasal dari Transfer
Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan-LO Tahun 2018
sebesar Rp14.208.000.403.584,00 dan Transfer Pemerintah
Pusat-Lainnya-LO sebesar Rp33.750.000.000,00.
Sedangkan Realisasi Pendapatan Transfer-LO ini berasal
Pendapatan Transfer –
LO sebesar Rp
14.241.750.403.584,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
298
dari Transfer Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan-LO
Tahun 2017 sebesar Rp13.987.793.674.034,77 dan Transfer
Pemerintah Pusat-Lainnya-LO sebesar Rp7.500.000.000,00.
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat–Dana
Perimbangan-LO Tahun 2018 sebesar
Rp14.208.000.403.584,00 sedangkan Realisasi Realisasi
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat–Dana
Perimbangan–LO Tahun 2017, sebesar
Rp13.987.793.674.034,77 atau meningkat 1,57 persen.
5.4.2.1.2.1 Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan – LO
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan-
LO Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp14.208.000.403.584,00 atau mencapai 99,76 persen dari
total Pendapatan Transfer–LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp14.241.750.403.584,00 dan Realisasi Transfer
Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan-LO Tahun Anggaran
2017 adalah sebesar Rp13.987.793.674.034,77 atau
mencapai 99,95 persen dari total Pendapatan Transfer–LO
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp13.995.293.674.034,77.
Rincian realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan-LO adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Dana Bagi Hasil
Pajak – LO
1.497.027.053.853,00 1.504.427.464.743,00
Dana Bagi Hasil
Bukan Pajak – LO
307.513.548.008,00 347.095.514.934,00
DAU – LO 3.023.552.986.000,00 3.011.001.477.000,00
DAK – LO 9.379.906.815.723,00 9.125.269.217.357,77
Jumlah 14.208.000.403.584,00 13.987.793.674.034,77
5.4.2.1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak -LO
Realisasi Dana Bagi Hasil-LO Pajak Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp1.497.027.053.853,00 atau mencapai
10,54 persen dari total Pendapatan Transfer Pemerintah
Pusat–Dana Perimbangan-LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp14.208.000.403.584,00.
Transfer Pemerintah
Pusat–Dana Perimbangan
– LO sebesar
Rp14.208.000.403.584,00
Dana Bagi Hasil Pajak – LO sebesar
Rp1.497.027.053.853,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
299
SedangkanRealisasi Dana Bagi Hasil-LO Pajak Tahun
Anggaran 2017 adalah sebesar Rp1.504.427.464.743,00
atau mencapai 10,76 persen dari total Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan-LO Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp13.987.793.674.034,77.
Rincian realisasi Dana Bagi Hasil Pajak – LO adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pajak Bumi dan
Bangunan – LO 137.746.777.086,00 119.477.075.362,00
Bagi Hasil PPh Ps.25
dan Ps. 29 WPODN
dan Ps. 21 – LO
1.252.723.209.767,00 1.282.654.696.533,00
Bagi Hasil Cukai
Tembakau – LO 106.557.067.000,00 102.295.692.848,00
Jumlah 1.497.027.053.853,00 1.504.427.464.743,00
5.4.2.1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam – LO
Realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak–LO Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp307.513.548.008,00 atau mencapai
2,16 persen dari total Pendapatan Transfer Pemerintah
Pusat–Dana Perimbangan–LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp14.208.000.403.584,00 dan Realisasi Dana Bagi
Hasil Bukan Pajak–LO Tahun Anggaran 20178 persen dari
total Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat–Dana
Perimbangan–LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp13.987.793.674.034,77.
Rincian realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak-LO adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Bagi Hasil dari Provisi
Sumber Daya Hutan – LO 969.909.324,00 419.489.503,00
Bagi Hasil dari Iuran
Landrent – LO 469.717.603,00 1.743.820.919,00
Iuran Eksplorasi dan
Eksploitasi – LO 4.866.981.453,00 4.407.822.065,00
Bagi Hasil dari Pungutan
Minyak Bumi – LO 66.627.817.955,00 73.926.688.017,00
Bagi Hasil dari
Pertambangan Gas Alam
– LO
79.076.521.901,00 92.729.955.336,00
Bagi Hasil dari 155.502.599.772,00 173.867.739.094,00
Dana Bagi Hasil Sumber
Daya Alam – LO sebesar
Rp 307.513.548.008,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
300
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Pertambangan Panas
Bumi – LO
Bagi Hasil dari Hasil
Cukai Tembakau - LO 0,00 0,00
Jumlah 307.513.548.008,00 347.095.514.934,00
5.4.2.1.2.1.3 Dana Alokasi Umum (DAU) – LO
Realisasi DAU–LO Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp3.023.552.986.000,00 atau mencapai 21,28 persen dari
total Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan-LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp14.208.000.403.584,00, Sedangkan Realisasi DAU–LO
Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp3.011.001.477.000,00 atau mencapai 21,53 persen dari
total Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan-LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp13.987.793.674.034,77.
Rincian realisasi Dana Alokasi Umum-LO adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Dana Alokasi Umum –
LO
3.023.552.986.000,00 3.011.001.477.000,00
Jumlah 3.023.552.986.000,00 3.011.001.477.000,00
5.4.2.1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus (DAK) – LO
Realisasi DAK-LO Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp9.379.906.815.723,00 atau mencapai 66,02 persen dari
total Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat–Dana
Perimbangan-LOTahun Anggaran 2017 sebesar
Rp14.208.000.403.584,00 dan Realisasi DAK-LO Tahun
Anggaran 2017 adalah sebesar Rp9.125.269.217.357,77
atau mencapai 65,24 persen dari total Pendapatan Transfer
Pemerintah Pusat–Dana Perimbangan-LO Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp13.987.793.674.034,77.
Rincianrealisasi Dana Alokasi Khusus-LO adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
URAIAN Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
DAK FISIK - LO 506.120.596.036,00 374.284.010.592,00
DAK NON FISIK - LO 8.873.786.219.687,00 8.750.985.206.765,77
Dana Alokasi Umum
(DAU) - LO sebesar Rp
3.023.552.986.000,00
Dana Alokasi Khusus (DAK) – LO sebesar Rp
9.379.906.815.723,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
301
URAIAN Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
JUMLAH DAK - LO 9.379.906.815.723,00 9.125.269.217.357,77
Dana Alokasi Khusus FISIK - LO
Uraian
Tahun Anggaran
2018
(Audited)
Tahun Anggaran
2017
(Audited)
DAK - REGULER
Bidang Pendidikan 307.978.288.000,00 96.277.570.240,00
- Dinas Pendidikan 307.978.288.000,00 96.277.570.240,00
Bidang Kesehatan dan KB 10.019.674.000,00 43.101.769.133,00
- Dinas Kesehatan 10.019.674.000,00 43.101.769.133,00
Bidang Pertanian 4.727.691.930,00 2.698.534.000,00
- Dinas Tanaman
Pangan dan
Hortikultura
4.727.691.930,00 2.698.534.000,00
Bidang Kelautan dan
Perikanan 5.894.776.197,00 5.575.580.000,00
- Dinas Kelautan dan
Perikanan 5.894.776.197,00 5.575.580.000,00
DAK - PENUGASAN
Bidang Pendidikan 117.605.280.000,00 145.064.141.000
- Dinas Pendidikan 117.605.280.000,00 145.064.141.000
Bidang Kesehatan (RS
Rujukan) 12.160.593.200,00 43.362.781.045,00
- Dinas Kesehatan 12.160.593.200,00 43.362.781.045,00
Bidang Jalan 22.201.028.869,00 29.102.716.174,00
- Dinas Bina Marga
dan Penataan Ruang 22.201.028.869,00 29.102.716.174,00
Bidang Irigasi 12.339.768.700,00 9.100.919.000,00
- Dinas Sumber Daya
Air 12.339.768.700,00 9.100.919.000,00
Bidang Energi 1.119.395.740,00 0,00
- Dinas Energi Sumber
Daya Mineral 1.119.395.740,00 0,00
Bidang Lingkungan Hidup
dan Kehutanan 12.074.099.400,00 0,00
- Dinas Lingkungan
Hidup 686.984.500,00 0,00
- Dinas Kehutanan 11.387.114.900,00 0,00
Jumlah 506.120.596.036,00 374.284.010.592,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
302
Dana Alokasi Khusus NON FISIK - LO
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Bantuan Operasional
Sekolah 7.806.336.054.283,00 7.644.147.556.945,77
Bantuan Operasional
Kesehatan dan
Bantuan Operasional
KB
2.668.771.000,00 0,00
Dana Peningkatan
Pengelolaan
Koperasi, UKM, dan
Ketenagakerjaan
2.993.364.550,00 2.208.317.500,00
Dana Tambahan
Penghasilan Guru
PNSD
0,00 9.897.212.400,00
Dana Tunjangan
Khusus Guru PNSD 76.277.000,00 0,00
Dana Tunjangan
Profesi Guru PNSD 1.057.905.988.000,00 1.090.946.043.920,00
Dana Administrasi
Kependudukan 3.805.764.854,00 3.786.076.000,00
Jumlah 8.873.786.219.687,00 8.750.985.206.765,77
DAK-LO merupakan Dana Transfer dari Pusat yang
kegiatannya tersebar di beberapa OPD di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dana tersebut digunakan
untuk kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan usulan
dari OPD pelaksana kegiatan. OPD yang melaksanakan
kegiatan yang bersumber dari DAK tersebut, yaitu untuk
bidang kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan, Bidang Kesehatan Pelayanan
rujukan dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit
Jiwa, Rumah Sakit Al-Ihsan dan Rumah Sakit
Pameungpeuk, Bidang irigasi dilaksanakan oleh Dinas
PSDA, Bidang Jalan yang dilaksanakan oleh Dinas Bina
Marga, Bidang Pendidikan yang dilaksanakan oleh PPKD
dan Dinas Pendidikan, Bidang Pertanian dilaksanakan Oleh
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura.
5.4.2.1.2.2 Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya – LO
Realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya-LO Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp33.750.000.000,00 atau
mencapai 0,24 persen dari total Pendapatan Transfer-LO
Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp14.241.750.403.584,00
dan Realisasi Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya-LO Tahun
Anggaran 2017 adalah sebesar Rp7.500.000.000,00 atau
Transfer Pemerintah
Pusat–Lainnya – LO sebesar
Rp33.750.000.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
303
mencapai 0,05 persen dari total Pendapatan Transfer-LO
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp13.995.293.674.034,77.
Rincian realisasi Transfer Pemerintah Pusat–Lainnya – LO
adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Dana Penyesuaian – LO 33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
Jumlah 33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
5.4.2.1.2.2.1 Dana Penyesuaian – LO
Realisasi Dana Penyesuaian-LO Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp33.750.000.000,00 atau mencapai 0,24
persen dari total Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
lainnya-LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp14.241.750.403.584,00 dan realisasi Dana Penyesuaian-
LO Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp7.500.000.000,00 atau mencapai 0,05 persen dari total
Pendapatan Transfer Pemerintah-LO Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp13.995.293.674.034,77.
Rincian realisasi Dana Penyesuaian – LO adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Dana Insentif Daerah –
LO
33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
Jumlah 33.750.000.000,00 7.500.000.000,00
5.4.2.1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah – LO
Realisasi Lain–lain Pendapatan yang Sah –LO Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp694.646.858.275,08
mencapai 1,97 persen dari Total Pendapatan–LO Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp35.304.717.561.808,83.
Sedangkan realisasi Lain–lain Pendapatan yang Sah –LO
Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp6.390.872.591.816,01 mencapai 16,56 persen dari Total
Pendapatan–LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp38.586.324.742.374,19.
Realisasi Lain–lain Pendapatan yang sah-LO Tahun
Anggaran 2018 ini terdiri dari Pendapatan Hibah sebesar
Rp682.334.678.275,08 dan Pendapatan Lainnya sebesar
Rp12.312.180.000,00.
Dana Penyesuaian - LO
sebesar
Rp33.750.000.000,00
Lain-lain Pendapatan
yang sah – LO sebesar
Rp694.646.858.275,08
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
304
Realisasi Lain–lain Pendapatan yang sah-LO Tahun
Anggaran 2017 ini terdiri dari Pendapatan Hibah sebesar
Rp6.320.783.491.816,01 dan Pendapatan Lainnya sebesar
Rp70.089.100.000,00.
5.4.2.1.3.1 Pendapatan Hibah-LO
Realisasi Pendapatan Hibah-LO Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp682.334.678.275,08 sedangkan realisasi
Pendapatan Hibah-LO Tahun Anggaran 2017 adalah
sebesar Rp6.320.783.491.816,01
Rincian realisasi Pendapatan Hibah-LO adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan Hibah dari
Pemerintah Pusat – LO
654.232.341.275,08 701.870.833.721,71
Pendapatan Hibah dari
Pemerintah Daerah
Lainnya-LO
6.058.337.000,00 5.597.915.206.541,30
Pendapatan Hibah dari
Badan/Lembaga/
Organisasi Swasta
Dalam Negeri – LO
22.044.000.000,00 20.997.451.553,00
Jumlah 682.334.678.275,08 6.320.783.491.816,01
Rincian realisasi Pendapatan Hibah-LO pada SKPD adalah
sebagai berikut (dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran
2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1. Dinas Pendidikan 60.362.677.000,00 0,00
2. Dinas Kesehatan 589.588.786.326,00 671.031.530.383,30
3. Dinas Bina Marga dan Tata
Ruang
0,00 4.117.734.245,00
4. Dinas Sosial 0,00 4.195.572.233,33
5. Disnakertrans 80.775.000,00 0,00
6. DPMPTSP 11.662.243,00 0,00
7. Dispusipda 82.974.000,00 7.310.000,00
8. DKPP 403.727.145,00 0,00
9. Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura
1.374.336.967,33 0,00
Pendapatan Hibah – LO
sebesar
Rp682.334.678.275,08
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
305
No Uraian Tahun Anggaran
2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
10. Dinas Kehutanan 6.626.523,75 0,00
11. PPKD 28.102.337.000,00 5.597.915.206.541,30
12. BPBD 2.320.776.070,00 19.708.155.669,08
Jumlah 682.334.678.275,08 6.296.975.509.072,01
Pendapatan Hibah-LO yang diterima OPD antara lain
berasal dari hibah Hibah obat-obatan dan alat kesehatan
dari Pemerintah Pusat, dan hibah berupa barang dari
Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota.
Pendapatan Hibah-LO pada Tahun 2018 turun sebesar
Rp5.638.448.813.540,93 atau sebesar 89,20 persen. Hal ini
dikarenakan pada Tahun Anggaran 2017 terdapat
Pendapatan Hibah-LO yang berasal dari penerimaan aset-
aset alih kelola pendidikan menengah (SMA/SMK Negeri)
dari Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Jawa
Barat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan pada
Tahun ini tidak terdapat Pendapatan Hibah-LO dalam jumlah
yang besar
5.4.2.1.3.2 Pendapatan Lainnya - LO
Realisasi Pendapatan Lainnya-LO Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp12.312.180.000,00, sedangkan realisasi
Pendapatan Lainnya-LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp70.089.100.000,00.
Realisasi pendapatan lainnya-LO sebesar
Rp12.312.180.000,00 merupakan pendapatan Bantuan
Keuangan dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Barat, yaitu dari Kabupaten Pangandaran sebesar
Rp8.627.580.000,00 dan Kota Banjar sebesar
Rp3.684.600.000,00.
5.4.2.2 Beban
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadi
konsumsi aset, atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa. Saat timbulnya kewajiban adalah saat
terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah
daerah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.
Realisasi Beban Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp32.187.693.532.493,52 dan Realisasi Beban Tahun
Anggaran 2017 adalah sebesar Rp31.571.297.214.978,94
yang terdiri dari (dalam Rp):
Pendapatan Lainnya
sebesar
Rp12.312.180.000,00
Beban sebesar
Rp32.186.022.230.989,60
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
306
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Pegawai 5.781.110.943.383,00 5.434.811.792.260,00
Beban Persediaan 1.792.042.620.291,90 2.168.412.053.720,56
Beban Jasa 1.799.217.991.530,16 1.599.632.327.168,37
Beban Pemeliharaan 696.429.554.551,11 573.696.760.588,43
Beban Perjalanan Dinas 527.698.862.697,00 490.542.477.815,00
Beban Subsidi 19.359.366.500,00 14.758.266.000,00
Beban Hibah 8.687.987.504.540,50 9.566.685.778.536,62
Beban Bantuan Sosial 285.950.507.171,00 58.064.429.215,00
Beban Penyusutan dan
amortisasi 1.120.982.593.713,68 544.848.202.806,19
Beban Penyisihan Piutang 23.735.195.409,04 3.551.827.395,31
Beban Transfer 11.172.599.430.061,00 11.047.176.056.110,00
Beban Lain–lain 280.578.962.645,13 69.117.243.363,46
Jumlah 32.187.693.532.493,52 31.571.297.214.978,94
5.4.2.2.1 Beban Pegawai
Realisasi Beban Pegawai Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp5.781.110.943.383,00 yang berarti 17,96 persen dari
Total Realisasi Beban sebesar Rp32.187.693.532.493,52.
Dalam Realisasi Beban Pegawai termasuk di dalamnya
beban untuk BLUD sebesar Rp83.058.965.569,00 yang
terdiri dari: RSJ Rp558.460.000,00, RSUD Al–Ihsan
Rp73.797.736.869,00, RSUD Pameungpeuk sebesar
Rp2.037.918.200,00, RSUD Jampang Kulon sebesar
Rp6.213.350.500,00, dan Rumah Sakit Paru sebesar
Rp451.500.000,00.
Sedangkan realisasi Beban Pegawai Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp5.434.811.792.260,00 yang berarti 17,21
persen dari Total Realisasi Beban sebesar
Rp31.571.297.214.978,94, Dalam Realisasi Beban Pegawai
termasuk di dalamnya beban untuk BLUD sebesar
Rp122.822.084.882,00 yang terdiri dari: RSJ
Rp371.800.000,00, RSUD Al–Ihsan Rp105.183.537.115,00,
RSUD Pameungpeuk sebesar Rp9.272.608.767,00, RSUD
Jampang sebesar Rp7.616.389.000,00, dan Rumah Sakit
Paru sebesar Rp377.750.000,00.
Beban Pegawai sebesar
Rp5.781.110.943.383,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
307
Rincian Beban Pegawai adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Beban Pegawai 5.781.110.943.383,00 5.434.811.792.260,00
Jumlah 5.781.110.943.383,00 5.434.811.792.260,00
Rincian Objek Beban Pegawai adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
No Rincian Beban Pegawai Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1 Gaji dan Tunjangan 2.517.071.384.469,00 4.208.050.142.584,00
2 Tambahan Penghasilan
PNS 1.520.516.796.249,00 586.446.532.271,00
3 Insentif Pemungutan Pajak
Daerah
329.710.321.825,00 273.577.755.110,00
4 Insentif Pemungutan
Retribusi 1.124.146.698,00 1.017.267.566,00
5 Gaji dan Tunjangan DPRD 62.515.492.417,00 43.418.766.132,00
6 Belanja Penerimaan
Lainnya Pimpinan dan
Anggota DPRD
24.948.000.000,00 14.241.000.000,00
8 Gaji dan Tunjangan
Gubernur/ Wakil Gubernur 181.338.787,00 214.653.410,00
9 Beban Penerimaan
Lainnya Gubernur/Wakil
Gubernur
25.088.113.000,00 25.686.938.000,00
10 Tunjangan dan Tambahan
Penghasilan Guru 1.062.301.186.541,00 0,00
11 Honorarium PNS Provinsi 23.486.891.500,00 23.144.909.840,00
12 Honorarium PNS Non
Provinsi 16.308.038.800,00 12.981.527.400,00
13 Honorarium Non PNS 117.406.236.569,00 163.615.377.892,00
14 Uang Lembur 0,00 0,00
15 Uang Representasi 0,00 0,00
16 Upah Harian 80.452.996.528,00 79.015.835.055,00
17 Beban Pegawai Dana BOS 0,00 3.401.087.000,00
18 Belanja Pegawai BLUD 0,00 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
308
No Rincian Beban Pegawai Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
TOTAL BEBAN PEGAWAI 5.781.110.943.383,00 5.434.811.792.260,00
Rincian dan perhitungan Beban Pegawai disajikan pada lampiran
5.3.1.
Beban pegawai Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp5.781.110.943.383,00 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp5.434.811.792.260,00 sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp346.308.826.123,00 atau naik 6,37 persen.
5.4.2.2.2 Beban Persediaan
Realisasi Beban Persediaan Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp1.792.042.620.291,90 berarti 5,57 persen dari
Total Realisasi Beban sebesar Rp32.187.693.532.493,52
dan Realisasi Beban Persediaan Tahun Anggaran 2017
adalah sebesar Rp2.168.412.053.720,56 berarti 6,87
persen dari Total Realisasi Beban sebesar
Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian realisasi Beban Persediaan adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Beban Persediaan
1.792.042.620.291,90 2.168.412.053.720,56
Jumlah 1.792.042.620.291,90 2.168.412.053.720,56
Rincian Objek Beban Persediaan adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Persediaan Bahan
Pakai Habis 416.158.133.847,73 390.182.394.596,85
Beban Persediaan
Bahan/Material 879.632.715.955,54 899.675.815.023,59
Beban Cetak dan
Penggandaan 145.873.215.218,63 161.832.657.191,19
Beban Makanan dan Minuman 263.040.418.885,00 290.601.901.480,00
Beban Pakaian Dinas dan
Atributnya 9.239.483.400,00 12.172.995.780,00
Beban Pakaian Kerja 9.276.427.470,00 6.411.226.509,00
Beban Persediaan sebesar
Rp1.792.042.620.291,90
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
309
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Pakaian Khusus dan
Hari-hari tertentu 25.705.427.300,00 24.074.959.764,00
Beban Untuk Diserahkan
Kepada Masyarakat/Pihak
LainHadiah/Prestasi
37.397.200.974,00 113.565.682.446,70
Persediaan untuk
diserahkan/dijual untuk
masyarakat
930.942.316,00 0,00
Hadiah 422.105.000,00 264.485.261.734,00
Belanja modal yang menjadi
persediaan 4.366.549.925,00 5.409.159.195,24
JUMLAH 1.792.042.620.291,90 2.168.412.053.720,56
Rincian dan perhitungan Beban Persediaan disajikan pada
lampiran 5.3.2.
Beban Persediaan Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp1.792.042.620.291,90 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp2.168.412.053.720,56 sehingga mengalami penurunan
sebesar Rp376.369.433.428,66 atau turun 17,36 persen.
5.4.2.2.3 Beban Jasa
Realisasi Beban Jasa Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp1.799.217.991.530,16 berarti 5,59 persen dari Total
Realisasi Beban sebesar Rp32.187.693.532.493,52 dan
Realisasi Beban Jasa Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp1.599.632.327.168,37 berarti 5,07 persen dari Total
Realisasi Beban sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian realisasi Beban Jasa adalah sebagai berikut (dalam
Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Jasa Kantor 1.576.179.113.923,00 1.415.144.449.827,62
Beban Premi Asuransi
Kesehatan 220.119.165,00 553.602.442,00
Belanja Modal Software
yang tidak dikapitalisasi 2.679.687.969,00 0,00
Beban Premi Asuransi 1.899.061.939,61 1.224.425.615,88
Beban Sewa 69.868.748.167,42 68.353.834.703,23
Beban Jasa sebesar
Rp1.799.217.991.530,16
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
310
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Rumah/Gedung/Gudang
Parkir
Beban Sewa Sarana
Mobilitas 11.789.385.893,00 11.305.901.300,00
Beban Sewa Alat Berat 109.750.000,00 8.224.073.657,00
Beban Sewa
Perlengkapan dan
Peralatan Kantor
35.651.967.995,00 29.752.641.831,00
Beban Jasa Konsultasi 75.205.230.212,13 43.896.955.233,64
Beban Beasiswa
Pendidikan PNS 3.012.840.400,00 4.568.528.773,00
Beban Kursus,
Pelatihan, Sosialisasi,
dan Bimtek
22.602.085.866,00
16.606.813.785,00
Beban Ganti rugi Lahan 0,00 1.100.000,00
Beban Honorarium Non
Pegawai 0,00
Jumlah 1.799.217.991.530,16 1.599.632.327.168,37
Rincian dan perhitungan Beban Jasa disajikan pada lampiran
5.3.3.
Beban Jasa Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp1.799.217.991.530,16 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp1.599.632.327.168,37 sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp199.585.664.361,79 atau naik 12,48 persen.
5.4.2.2.4 Beban Pemeliharaan
Realisasi Beban Pemeliharaan Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp696.429.554.551,11 berarti 2,16 persen
dari Total Realisasi Beban sebesar
Rp32.187.693.532.493,52 dan Realisasi Beban
Pemeliharaan Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp573.696.760.588,43 berarti 1,82 persen dari Total
Realisasi Beban sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian realisasi Beban Pemeliharaan adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Beban Pemeliharaan
sebesar
Rp696.429.554.551,11
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
311
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Pemeliharaan
696.429.554.551,11 573.696.760.588,43
Jumlah 696.429.554.551,11 573.696.760.588,43
Rincian Objek Beban Pemeliharaan adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Perawatan
Kendaraan Bermotor 41.165.033.586,00 38.238.795.957,61
Beban Pemeliharaan 53.908.199.415,00 100.380.627.870,38
Beban Pemeliharaan
Jasa Kontruksi 590.277.673.680,00 407.648.793.805,55
Beban dari belanja
Modal yang tidak
dikapitalisai
11.078.647.870,11 27.428.542.954,89
Jumlah 696.429.554.551,11 573.696.760.588,43
Rincian dan perhitungan Beban Pemeliharaan disajikan pada
lampiran 5.3.1.
Beban Pemeliharaan Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp696.429.554.551,11 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp573.696.760.588,43 sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp122.732.793.862,68 atau naik 21,39 persen.
5.4.2.2.5 Beban Perjalanan Dinas
Realisasi Beban Perjalanan Dinas Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp527.698.862.697,00 berarti 1,64 persen
dari Total Realisasi Beban sebesar
Rp32.187.693.532.493,52 dan Realisasi Beban Perjalanan
Dinas Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp490.542.477.815,00, berarti 1,55 persen dari Total
Realisasi Beban sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian realisasi Beban Perjalanan Dinas adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Belanja Perjalanan Dinas PNS Provinsi
420.740.320.524,00 381.071.342.055,00
Beban Perjalanan Dinas sebesar
Rp527.698.862.697,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
312
Belanja Perjalanan Dinas PNS Non Provinsi
7.292.368.050,00 8.994.700.409,00
Belanja Perjalanan Dinas Non PNS
99.664.544.423,00 100.431.435.351,00
Belanja Perjalanan Pindah Tugas
0,00 0,00
Belanja Pemulangan Pegawai
1.629.700,00 45.000.000,00
Belanja TPHD 0,00 0,00
Jumlah 527.698.862.697,00 490.542.477.815,00
Rincian dan perhitungan Beban Perjalanan Dinas disajikan pada
lampiran 5.3.1.
Beban Perjalanan Dinas Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp527.698.862.697,00 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp490.542.477.815,00 sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp37.156.384.882,00 atau naik 7,57 persen.
5.4.2.2.6 Beban Subsidi
Realisasi Beban Subsidi Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp19.359.366.500,00 berarti 0,06 persen dari Total
Realisasi Beban sebesar Rp32.187.693.532.493,52 dan
realisasi Beban Subsidi Tahun Anggaran 2017 adalah
sebesar Rp14.758.266.000,00 berarti 0,05 persen dari
Total Realisasi Beban sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian realisasi Beban Subsidi adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Beban Subsidi
kepada
Perusahaan/Lembaga
19.359.366.500,00 14.758.266.000,00
Jumlah 19.359.366.500,00 14.758.266.000,00
Rincian dan perhitungan Beban Subsidi disajikan pada lampiran
5.3.1.
Beban Subsidi Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp19.359.366.500,00 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp14.758.266.000,00 sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp4.601.100.500,00 atau naik 31,18 persen.
Beban Subsidi sebesar
Rp19.359.366.500,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
313
5.4.2.2.7 Beban Hibah
Realisasi Beban Hibah Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp8.687.987.504.540,50 yang berarti 26,99 persen
dari Total realisasi Beban sebesar Rp32.187.693.532.493,52
dan realisasi Beban Hibah Tahun Anggaran 2017 adalah
sebesar Rp9.566.685.778.536,62 yang berarti 30,30
persen dari Total realisasi Beban sebesar
Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian realisasi Beban Hibah adalah sebagai berikut (dalam
Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Beban Hibah 8.687.987.504.540,50 9.566.685.778.536,62
Jumlah 8.687.987.504.540,50 9.566.685.778.536,62
Rincian Objek Beban Hibah adalah sebagai berikut (dalam
Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Hibah
kepada Pemerintah
Pusat
985.401.244.579,00 1.208.849.753.608,00
Beban Hibah
Kepada Pemerintah
Daerah Lainnya
0,00 1.082.375.119,62
Beban Hibah
kepada Badan
Lembaga,
Organisasi
Kemasyarakatan
yang berbadan
Hukum
973.134.342.195,50 1.694.768.185.969,00
Beban Hibah Biaya
Operasional
Sekolah (BOS)
Pusat kepada
Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar
6.711.060.120.000,00 3.549.642.080.000,00
Beban Hibah Biaya
Operasional
Sekolah (BOS)
0,00
1.769.049.200.000,00
Beban Hibah sebesar
Rp8.687.987.504.540,50
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
314
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Provinsi kepada
Satuan Pendidikan
SMP
Beban Hibah Biaya
Operasional
Sekolah (BOS)
Provinsi Kepada
Satuan Menengah
SLB
0,00 27.444.760.000,00
Beban Hibah Biaya
Operasional
Sekolah (BOS)
Provinsi Kepada
Satuan Menengah
SMA
0,00
269.219.720.000,00
Beban Hibah Biaya
Operasional
Sekolah (BOS)
Provinsi Kepada
Satuan Menengah
SMK
0,00 1.018.163.760.000,00
Beban Hibah dari
Belanja Barang/Jasa
untuk diberikan ke
pihak
ketiga/masyarakat
dari Belanja
Langsung
18.391.797.766,00 28.465.943.840,00
Jumlah 8.687.987.504.540,50 9.566.685.778.536,62
Rincian dan perhitungan Beban Hibah disajikan pada lampiran
5.3.1.
Rincian Beban Hibah setiap Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
No Nama Dinas Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
1 Dinas Pendidikan 40.708.896.425,00 21.649.626.000,00
2 Dinas Permukiman dan 2.919.534.100,00 54.010.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
315
No Nama Dinas Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
Perumahan
3 Dinas Lingkungan Hidup 25.000.000,00 497.035.000,00
4 Dinas Perikanan Dan
Kelautan 837.768.000,00 915.955.000,00
5 Dinas Ketahananan
Pangan Dan Peternakan 2.009.683.725,00 9.945.500,00
6 Dinas Perkebunan 0,00 196.000.000,00
7 Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral 4.116.080.041,00 1.671.891.340,00
8 SETDA PPKD 8.637.370.542.249,50 9.538.219.834.696,62
9 Badan Pendapatan
Daerah 0,00 3.471.481.000,00
Total 8.687.987.504.540,50 9.566.685.778.536,62
Beban Hibah Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp8.687.987.504.540,50 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp9.566.685.778.536,62 sehingga mengalami penurunan
sebesar Rp878.698.273.996,12 atau turun 9,18 persen.
5.4.2.2.8 Beban Bantuan Sosial
Realisasi Beban Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp285.950.507.171,00 yang berarti 0,89
persen dari Total Realisasi Beban sebesar
Rp32.187.693.532.493,52, dan Realisasi Beban Bantuan
Sosial Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp58.064.429.215,00 yang berarti 0,18 persen dari Total
Realisasi Beban sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian realisasi Beban Bantuan Sosial adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Bantuan Sosial
Kepada Organisasi
social Kemasyarakatan
278.015.390.000,00 58.064.429.215,00
Belanja Bantuan sosial
Barang
7.935.117.171,00 0,00
Jumlah 285.950.507.171,00 58.064.429.215,00
Beban Bantuan sosial sebesar
Rp285.950.507.171,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
316
Rincian dan perhitungan Beban Sosial disajikan pada lampiran
5.3.1
Beban Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp285.950.507.171,00 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp58.064.429.215,00 sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp227.886.077.956,00 atau naik 392,47 persen.
5.4.2.2.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun Anggaran 2018
adalah sebesar Rp1.120.982.593.713,68 yang berarti 3,48
persen dari Total Realisasi Beban sebesar
Rp32.187.693.532.493,52 dan Beban Penyusutan dan
Amortisasi Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp544.848.202.806,19 yang berarti 1,73 persen dari Total
Realisasi Beban sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah sebagai
berikut (dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018 (Audited)
Tahun Anggaran 2017 (Audited)
I. BebanPenyusutan 1.120.955.343.713,68 540.524.340.406,57
1. Peralatan dan Mesin 567.878.512.011,33 298.365.056.042,99
2. Gedung danBangunan 301.678.395.252,45 128.212.443.473,28
3. Jalan, Irigasi, danJaringan 114.536.852.362,38 97.838.254.056,95
4. Aset TetapLainnya 136.283.457.544,37 16.106.695.083,34
5. Aset Lain-lain 578.126.543,15 1.891.750,00
II. Amortisasi 27.250.000,00 4.323.862.399,62
1. Aset Tak Berwujud 27.250.000,00 4.323.862.399,62
Jumlah 1.120.982.593.713,68 544.848.202.806,19
Rincian dan perhitungan Beban Penyusutan disajikan pada
lampiran 5.3.4.
Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp1.120.982.593.713,68 sedangkan Tahun 2017
sebesar Rp544.848.202.806,19 sehingga mengalami
kenaikan sebesar Rp 576.134.390.907,49 atau naik 105,74
persen.
Beban Penyusutan dan
Amortisasi sebesar
Rp1.121.074.139.285,37
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
317
Berikut ini disajikan grafik komposisi realisasi Beban
Penyusutan Tahun Anggaran 2018.
5.4.2.2.10 Beban Penyisihan Piutang
Realisasi beban penyisihan piutang Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp23.735.195.409,04 yang berarti 0,07 persen dari
total realisasi beban sebesar Rp32.187.693.532.493,52 dan
Realisasi beban penyisihan piutang Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp3.551.827.395,31 yang berarti 0,01 persen dari
total realisasi beban sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian Beban Penyisihan Piutang adalah sebagai berikut
(dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
I Beban Penyisihan Piutang
Pendapatan
1. Beban Penyisihan Piutang
Pajak 1.170.078.275,90 99.741.555,76
Badan Pendapatan Daerah 1.170.078.275,90 99.741.555,76
2. Beban Penyisihan Piutang
Retribusi 1.039.515,50 78.240,00
Dinas Kesehatan 983.900,00 0,00
Beban Penyisihan Piutang
sebesar
Rp4.633.496.260,36
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
318
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Dinas Ketahanan Pangan dan
Peternakan 55.615,50 78.240,00
3. Beban Penyisihan Piutang
Lain-lain PAD yang Sah
22.564.077.617,65 3.452.007.599,55
3.452.007.599,55
Dinas Kesehatan 22.532.050.587,86 2.849.224.056,52
Dinas Lingkungan Hidup 16.434.092,78 0,00
Badan Pendapatan Daerah 2.730.677,01 13.722,00
PPKD 12.862.260,00 602.769.821,03
Jumlah Beban Penyisihan
Piutang Pendapatan 23.735.195.409,04 3.551.827.395,31
II Beban Penyisihan Piutang
Lainnya
1. Beban Penyisihan Bagian
Lancar Tagihan Jangka
Panjang
0,00 0,00
2. Beban Penyisihan Bagian
Lancar Tagihan Pinjaman
Jangka Panjang Kepada
Entitas Lainnya
0,00 0,00
Jumlah Beban Penyisihan
Piutang Lainnya 0,00 0,00
Jumlah Beban Penyisihan
Piutang 23.735.195.409,04 3.551.827.395,31
Beban Penyisihan Piutang Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp23.735.195.409,04 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp3.551.827.395,31 sehingga mengalami kenaikan sebesar
Rp20.183.368.013,73 atau naik 568,25 persen.
5.4.2.2.11 Beban Transfer
Realisasi Beban Transfer Tahun Anggaran 2018 adalah
sebesar Rp11.172.599.430.061,00 atau mencapai 34,71
persen dari Total realisasi Beban Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp32.187.693.532.493,52 dan Realisasi Beban
Transfer Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp11.047.176.056.110,00 atau mencapai 34,99 persen dari
Beban Transfer sebesar
Rp11.172.599.430.061,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
319
Total realisasi Beban Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp31.571.297.214.978,94.
Beban Transfer Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp11.172.599.430.061,00 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp11.047.176.056.110,00 sehingga mengalami kenaikan
sebesar Rp125.423373.951,00 atau naik 1,14 persen.
Rincian realisasi Beban Transfer adalah sebagai berikut :
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Beban Transfer Bagi
Hasil Pajak 7.416.466.220.548,00 6.875.341.967.199,00
Beban Transfer
Bantuan Keuangan
ke Pemerintah
Daerah Lainnya
3.756.133.209.513,00 4.171.834.088.911,00
Jumlah 11.172.599.430.061,00 11.047.176.056.110,00
5.4.2.2.11.1 Beban Transfer Bagi Hasil Pajak
Realisasi Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran
2018 adalah sebesar Rp7.416.466.220.548,00 atau
mencapai 66,38 persen dari total Beban Transfer Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp11.172.599.430.061,00 dan
Realisasi Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran
2017 adalah sebesar Rp6.875.341.967.199,00 atau
mencapai 62,24 persen dari total Beban Transfer Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp11.047.176.056.110,00.
Beban Transfer Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp7.416.466.220.548,00 sedangkan Tahun 2017
sebesar Rp6.875.341.967.199,00 sehingga mengalami
kenaikan sebesar Rp543.622.685.152,00 atau naik 7,87
persen.
5.4.2.2.11.2 Beban Transfer Bantuan Keuangan ke
Pemerintah Daerah Lainnya
Realisasi Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah
Daerah Lainnya Tahun Anggaran 2018 adalah sebesar
Rp3.756.133.209.513,00 atau mencapai 33,62 persen dari
total Beban Transfer Tahun Anggaran 2018 sebesar
Beban Transfer Bagi Hasil Pajak sebesar
Rp7.416.466.220.548,00
Beban Transfer Bantuan
Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya sebesar
Rp3.756.133.209.513,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
320
Rp11.172.599.430.061,00, dan Realisasi Beban Transfer
Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya Tahun
Anggaran 2017 adalah sebesar Rp4.171.834.088.911,00
atau mencapai 37,76 persen dari total Beban Transfer
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp11.047.176.056.110,00.
Beban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah
Lainnya Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp3.756.133.209.513,00 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp4.171.834.088.911,00 sehingga mengalami penurunan
sebesar Rp415.700.879.398,00 atau turun 9,96 persen.
5.4.2.2.12 Beban Lain-lain
Realisasi Beban Lain–lain Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp280.578.962.645,13 yang berarti 0,87 persen dari Total
Realisasi Beban Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp32.187.693.532.493,52 dan Realisasi Beban Lain–lain
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp69.117.243.363,46 yang
berarti 0,22 persen dari Total Realisasi Beban Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp31.571.297.214.978,94.
Rincian Beban Lain - lain adalah sebagai berikut (dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1. Beban Penyisihan Dana
Bergulir
0,00 0,00
2. Beban Penurunan Nilai
Investasi 239.118.629.903,15 62.383.626.601,92
3. Beban Tak Terduga 184.163.280,00 47.817.000,00
4. Extracomptable dari
Belanja Modal 33.563.910.007,07 6.685.799.761,54
5. Penghapusan Obat
Kadaluwarsa 808.579.457,00
6. Koreksi Kesalahan
Pencatatan nilai
Extracomptable atas
hasik reklas dari
persediaan akibat
perubahan kebijakan
akuntansi
5.145.026.331,30
Beban Lain-Lain sebesar
Rp278.816.115.569,52
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
321
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
7. Pajak yang belum
teridentifikasi jenis
belanjanya
1.758.653.666,61
Jumlah 280.578.962.645,13 69.117.243.363,46
Extracomptabel Tahun 2018 sebesar Rp33.560.873.665,07
atau mencapai 11,96 persen dari total Beban Lain-lain
Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp280.578.962.645,13.
Sedangkan Extracomptabel Tahun 2017 sebesar
Rp6.685.799.761,54 atau mencapai 9,67 persen dari total
Beban Lain-lain Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp69.117.243.363,46.
Rincian Extracomptable tiap OPD sebagai berikut (dalam
rupiah):
No Nama Dinas Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1 Dinas Pendidikan 20.373.480.505,64 0,00
2 Dinas Kesehatan 2.497.026.216,43 1.139.097.932,04
3 Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang
68.447.250,00
13.880.000,00
4 Dinas Sumber Daya Air
988.660.780,00 269.138.100,00
5 Dinas Perumahan Dan Permukiman
75.590.000,00
0,00
6 Satuan Polisi Pamong Praja
700.000,00
0,00
7 Dinas Sosial
55.140.750,00 0,00
8 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
168.766.300,00
28.300.000,00
9 Dinas P3akb
3.079.000,00 0,00
10 Dinas Lingkungan Hidup
0,00 89.925.000,00
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
11.148.400,00
4.775.000,00
12 Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
1.975.000,00
69.831.677,00
13 Dinas Perhubungan
6.555.705.298,00 167.054.000,00
14 Dinas Komunikasi dan Informatika
2.980.000,00
1.157.014.919,50
15 Dinas Koperasi Dan Usaha Kecil
37.861.480,00
152.485.000,00
16 Dinas Penanaman Modal Dan Ptsp
54.700.000,00
20.494.300,00
17 Dinas Pemuda Dan Olahraga
0,00 124.437.000,00
18 Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan
124.254.250,00
7.600.000,00
19 Dinas Kelautan Dan Perikanan
585.678.722,00
71.401.000,00
20 Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
35.594.374,00
33.080.000,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
322
No Nama Dinas Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
21 Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan
4.858.726,00
92.671.087,00
22 Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura
333.158.150,00
0,00
23 Dinas Perkebunan
101.639.400,00 42.788.750,00
24 Dinas Kehutanan
500.000,00 0,00
25 Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
64.931.640,00
78.877.299,00
26 Dinas Perindustrian Dan Perdagangan
80.430.050,00
20.050.025,00
27 Sekretariat Daerah
39.699.000,00 2.560.286.949,00
28 Sekretariat Dprd
246.393.600,00 161.197.000,00
29 Bkpp Wilayah I 10.592.000,00
30 Bkpp Wilayah II
251.986.090,00 16.571.750,00
31 Bkpp Wilayah III 0,00 44.625.000,00
32 Badan Penghubung 0,00 1.708.000,00
33 Badan Perencanaan Dan Pembangunan Daerah
19.996.000,00
0,00
34 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
159.447.000,00
33.223.373,00
35 Badan Pendapatan Daerah
590.832.025,00
194.046.000,00
36 Badan Kepegawaian Daerah
0,00 11.474.000,00
37 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
0,00 53.216.000,00
38 Badan Penelitian Pengembangan Daerah
26.236.000,00
15.958.600,00
39 Inspektorat
3.014.000,00 0,00
Jumlah Persediaan 33.560.873.665,07 6.685.799.761,54
Rincian Extracomptable setiap Perangkat Daerah disajikan pada
lampiran 5.3.1.
Beban Lain-lain Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp280.578.962.645,13 sedangkan Tahun 2017 sebesar
Rp69.117.243.363,46 sehingga mengalami peningkatan
sebesar Rp211.461.719.281,67 atau naik 305,95 persen.
5.4.2.3 Surplus / (Defisit) dari Kegiatan Operasional
Berdasarkan realisasi Pendapatan–LO sebesar
Rp35.304.717.561.808,83 dan realisasi Beban sebesar
Rp32.187.693.532.493,52 untuk Tahun Anggaran 2018,
maka Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional Tahun
Anggaran 2018 adalah sebesar Rp3.117.024.029.315,31,
Sedangkan realisasi Tahun 2017 Pendapatan–LO sebesar
Rp38.586.324.742.374,19 dan realisasi Beban sebesar
Rp31.571.297.214.978,94, sehingga Surplus/(Defisit) dari
Surplus/Defisit dari Kegiatan
Operasional sebesar
Rp3.118.695.330.819,23
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
323
Kegiatan Operasional Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp7.015.027.527.395,25 dengan perhitungan sebagai
berikut (dalam Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Pendapatan – LO 35.304.717.561.808,80 38.586.324.742.374,19
Beban 32.187.693.532.493,52 31.571.297.214.978,94
Surplus/(Defisit )
Kegiatan
Operasional
3.117.024.029.315,31 7.015.027.527.395,25
5.4.2.4 Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional berasal dari
Surplus Non Operasional dan Defisit Non Operasional.
Realisasi Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp584.936.638.427,24, dan
Realisasi Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp(67.467.262.764,20).
5.4.2.4.1 Surplus Non Operasional
Surplus Non Operasional Tahun Anggaran 2018
direalisasikan sebesar Rp586.947.065.948,75 dan Surplus
dari Kegiatan Non Operasional Tahun Anggaran 2017
direalisasikan sebesar Rp10.295.092.456,30 yang terdiri dari
(dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1. Surplus Penjualan Aset Non
Lancar
0,00 0,00
2. Surplus Penyelesaian
Kewajiban Jangka Panjang
0,00 0,00
3. Surplus dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
586.947.065.948,75 10.295.092.456,3
0
Jumlah 586.947.065.948,75 10.295.092.456,3
0
Suplus dari kegiatan non operasional tersebut berasal dari
transaksi yang terjadi dibeberapa Perangkat Daerah
diantaranya yaitu:
Surplus/Defisit Kegiatan
Non Operasional sebesar
Rp584.936.638.427,24
Surplus Non Operasional
sebesar
Rp586.947.065.948,75
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
324
1. Dinas Kesehatan sebesar Rp893.490.629,32 merupakan
surplus dari pelunasan piutang yang telah disisihkan.
2. Dinas Lingkungan Hidup sebesar Rp14.428.896,50
merupakan surplus dari pelunasan piutang yang telah
disisihkan;
3. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan sebesar
Rp2.506.549.155,00, berasal dari kelebihan persediaan
ternak berdasarkan Harga Pokok Produksi (HPP)
Rp2.506.470.915,00 dan Surplus Penyisihan Piutang
sebesar Rp78.240,00.
4. Distanhor sebesar Rp1.030.326.402,00 merupakan
dampak dari penilaian persediaan menggunakan nilai
wajar pada persediaan benih tanaman yang
dikembangkan sendiri.
5. PPKD senilai Rp581.430.194.441,38 terdiri dari Inbreng
tanah ke BIJB sebesar Rp580.802.730.559,38, pelunasan
Penyisihan Piutang Sewa sebesar Rp17.829.009,00,
Penyisihan Piutang Angsuran sebesar Rp8.670.850,00,
Penyisihan Piutang TGR sebesar Rp15.252.750,00 dan
Surplus Penyisihan Dana Bergulir sebesar
Rp585.711.273,00;
6. Badan Pendapatan Daerah senilai Rp1.072.076.424,55
merupakan surplus dari pelunasan piutang pajak yang
telah disishkan.
5.4.2.4.2 Defisit Non Operasional
Realisasi Defisit Non Operasional Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp2.010.427.521,51 dan Realisasi Defisit Non
Operasional Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp77.762.355.220,50 yang terdiri dari (dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1. Defisit Penjualan
Aset Non Lancar
0,00 0,00
2. Defisit Penyelesaian
Kewajiban Jangka
Panjang
0,00 0,00
3. Defisit dari Kegiatan
Non Operasional
Lainnya
2.010.427.521,51 77.762.355.220,50
Defisit Non Operasional
sebesar
Rp2.010.427.521,51
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
325
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Jumlah 2.010.427.521,51 77.762.355.220,50
Defisit non operasional tersebut berasal dari transaksi yang
terjadi dibeberapa Perangkat Daerah yang disebabkan oleh
penyusutan aset lain-lain dalam proses usulan penghapusan
namun masih ada umur ekonomis, dengan rincian sebagai
berikut :
1. Dinas Kesehatan sebesar Rp490.155.983,96, hal ini
berasal dari Nilai Buku AT - PM yang direklas ke Aset
Lainnya.
2. Dinas Sumber Daya Air sebesar Rp26.221.083,33, hal ini
berasal dari Nilai Buku AT - PM yang direklas ke Aset
Lainnya.
3. Dinas Sosial sebesar Rp19.330.337,50, hal ini berasal
dari penghapusan aset tetap karena banjir bandang di
Kabupaten Garut.
4. Dinas Perkebunan sebesar Rp416.121.500,00, hal ini
berasal dari selisih kurang catat Persediaan yang
direklas ke Aset Tetap Lainnya dikarenakan perubahan
Kebijakan Akuntansi.
5. Badan Penghubung sebesar Rp3.400.875,00, hal ini
berasal dari Nilai Buku AT - PM yang direklas ke Aset
Lainnya.
6. Badan Kepegawaian Daerah sebesar Rp156.903.591,47,
hal ini berasal dari Nilai Buku AT - PM yang direklas ke
Aset Lainnya.
7. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah sebesar
Rp891.804.156,25, hal ini berasal dari Nilai Buku AT -
PM yang direklas ke Aset Lainnya.
8. Inspektorat sebesar Rp6.489.994,00, hal ini berasal dari
Nilai Buku AT - PM yang direklas ke Aset Lainnya.
5.4.2.5 Surplus/(Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa
Surplus/(Defisit) Sebelum Pos Luar Biasa adalah
penjumlahan antara surplus/(defisit) kegiatan operasional,
dan kegiatan non operasional. Dari realisasi Surplus/(Defisit)
Kegiatan Operasional Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp3.117.024.029.315,31 dan Surplus/(Defisit) dari Kegiatan
Non Operasional Tahun Anggaran 2018 sebesar
Surplus/Defisit Sebelum
Pos Luar Biasa sebesar
Rp3.703.631.969.246,47
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
326
Rp584.936.638.427,24 maka realisasi Surplus/(Defisit)
Sebelum Pos Luar Biasa Tahun Anggaran 2018 yaitu
sebesar Rp3.701.960.667.742,55.
5.4.2.6 Pos Luar Biasa
Pos Luar Biasa merupakan akun untuk menyajikan
pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi karena
kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi
biasa, tidak diharapkan rutin atau sering terjadi, dan berada
di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.
Untuk Tahun Anggaran 2018 tidak terdapat realisasi untuk
Pos Luar Biasa.
5.4.2.7 Surplus Laporan Operasional (LO)
Surplus–LO adalah penjumlahan Surplus/Defisit dari
Kegiatan Operasional, Surplus/Defisit dari Kegiatan Non
Operasional, dan Pos Luar Biasa. Surplus–LO Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp3.701.960.667.742,55 dan
Surplus–LO Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp6.947.560.264.631,05, berasal dari (dalam Rp):
No Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited) Tahun Anggaran 2017
(Audited)
1. Pendapatan – LO 35.304.717.561.808,83 38.586.324.742.374,19
2. Beban 32.187.693.532.493,52 31.571.297.214.978,94
3.
Surplus/Defisit
Kegiatan
Operasional
3.117.024.029.315,31 7.015.027.527.395,25
4.
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional
586.947.065.948,75 10.295.092.456,30
5.
Defisit dari
Kegiatan Non
Operasional
2.010.427.521,51 77.762.355.220,50
6.
Surplus/Defisit dari
Kegiatan Non
Operasional
584.936.638.427,24 (67.467.262.764,20)
7. Pos Luar Biasa 0,00 0,00
8. Surplus/(Defisit)
– LO 3.701.960.667.742,55 6.947.560.264.631,05
Pos Luar Biasa sebesar
Rp0,00
Surplus – LO sebesar
Rp3.703.631.969.246,47
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
327
5.5 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN ARUS
KAS
5.5.1 PENJELASAN UMUM LAPORAN ARUS KAS
5.5.1.1 Dasar Penyusunan Laporan Arus Kas
Dasar Penyusunan Laporan Arus Kas adalah :
(1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Pernyataan.
(2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
5.5.1.2 Tujuan Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas bertujuan memberikan informasi
mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara
kas selama periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk
pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.
5.5.1.3 Penjelasan Laporan Arus Kas
(1) Definisi
Arus Kas yaitu arus masuk dan arus keluar kas dan
setara kas pada Bendahara Umum Daerah.
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank
yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintahan.
Setara Kas adalah Investasi Jangka Pendek yang
sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas serta
bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.
(2) Aktivitas Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan
dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi
aset non keuangan, pembiayaan dan nonanggaran.
Aktivitas Operasi adalah aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan
operasional pemerintah selama satu periode akuntansi.
Penerimaan aktivitas operasi antara lain berupa
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
328
penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak,
penerimaan hibah, penerimaan bagian laba BUMD,
investasi lainnya dan penerimaan transfer. Sedangkan
pengeluaran aktivitas operasi antara lain berupa belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, belanja bunga,
subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja tak terduga dan
transfer keluar.
Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk
perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset
nonkeuangan lainnya. Arus Masuk Kas dari Aktivitas
Investasi Aset Non Keuangan antara lain bersumber
dari penjualan aset tetap dan penjualan aset lainnya.
Sedangkan Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset
Non keuangan antara lain penggunaan kas untuk
memperoleh aset tetap dan aset lainnya.
Aktivitas Pembiayaan adalah aktivitas penerimaan kas
yang perlu dibayar dan/atau pengeluaran kas yang akan
diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang
jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan
dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus
anggaran. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan
antara lain penerimaan dari pinjaman, penjualan surat
utang, divestasi, penerimaan kembali pinjaman dan
pencairan dana cadangan. Sedangkan Arus Keluar Kas
dari Aktivitas Pembiayaan antara lain pembayaran
penyertaan modal, pembayaran pokok pinjaman,
pemberian pinjaman jangka panjang dan pembentukan
dana cadangan.
Aktivitas Non Anggaran adalah aktivitas penerimaan
dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi
anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan
pembiayaan pemerintah. Arus kas masuk dan arus kas
keluar dari aktivitas non anggaran merupakan
penerimaan dan pengeluaran dengan jumlah yang
sama dari perhitungan fihak ketiga dan/atau kiriman
uang masuk atau kiriman uang keluar.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
329
5.5.1.4 Saldo Awal Kas
Saldo Awal Kas di BUD, BLUD, dan Bendahara Pengeluaran
per 1 Januari 2018 sebesar Rp2.495.299.509.034,71 terdiri
dari saldo awal Kas di BUD sebesar
Rp2.404.194.947.419,00, Saldo Awal Kas di BLUD sebesar
Rp46.243.868.312,00, Saldo Awal Kas di Bendahara
Pengeluaran sebesar Rp44.731.252.003,71, dan Saldo Awal
Kas di Bendahara Penerimaan sebesar Rp129.441.300,00.
Jika dibandingkan dengan saldo akhir kas per 31 Desember
2017 sebesar Rp2.495.363.724.568,71 terdapat selisih
sebesar Rp64.215.534,00 yang merupakan koreksi kurang
atas utang pajak di Kas Bendahara Pengeluaran tahun
2017.
Saldo Awal Kas Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp2.495.299.509.034,71 mengalami penurunan sebesar
Rp850.398.383.192,29 atau sebesar 25,42 persen dari
Saldo Awal Kas Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp3.345.697.892.227,00.
5.5.1.5 Perubahan Kas
Kenaikan/Penurunan kas dari berbagai aktivitas Pemerintah
Provinsi Jawa Barat sepanjang TA 2018 dan TA 2017
adalah sebagai berikut (dalam Rp) :
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Kenaikan (Penurunan)
Kas dari Aktivitas
Operasi
3.730.767.530.996,78 1.768.606.771.457,61
Kenaikan (Penurunan)
Kas dari Aktivitas
Investasi Aset Non
Keuangan
(3.233.770.459.273,39) (2.311.398.611.230,00)
Kenaikan (Penurunan)
Kas dari Aktivitas
Pendanaan /
Pembiayaan
70.235.711.273,00 (309.448.940.616,00)
Kenaikan (Penurunan)
Kas dari Aktivitas
Transitoris / Non
Anggaran
(1.728.902.300,10) 1.906.612.730,10
Kenaikan (Penurunan)
Kas
565.503.880.696,29 (850.334.167.658,29)
Saldo Awal Kas per
1 Januari 2018 sebesar
Rp2.495.299.509.034,71
Kenaikan Kas pada TA
2018 sebesar
Rp565.503.880.696,29
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
330
5.5.1.6 Saldo Akhir Kas
Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2018 sebesar
Rp3.060.803.389.731,00 merupakan kas Pemerintah
Daerah yang tersedia untuk membiayai aktivitas tahun
berikutnya dengan rincian sebagai berikut (dalam Rp) :
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Kas di BUD 2.995.658.149.272,00 2.404.194.947.419,00
Kas di Bendahara
Pengeluaran 1.839.118.932,00 44.795.467.537,71
Kas di Bendahara
Penerimaan
15.000,00 129.441.300,00
Kas di BLUD 61.206.204.462,00 46.243.868.312,00
Bagian Lancar
Piutang TGR-Kas 2.099.902.065,00 0,00
Jumlah 3.060.803.389.731,00 2.495.363.724.568,71
Jumlah saldo kas di Neraca per 31 Desember 2018 sebesar
Rp3.058.703.487.666,00, jika dibandingkan dengan saldo
akhir kas di Laporan Arus Kas terdapat selisih sebesar
Rp2.099.902.065,00, hal tersebut dikarenakan nilai sebesar
Rp2.099.902.065,00 dicatat sebagai Bagian Lancar Piutang
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) – Kas pada Dinas Lingkungan
Hidup berdasarkan Surat Keterangan Tanggung Jawab
Mutlak (SKTJM).
5.5.2 PENJELASAN PER POS LAPORAN ARUS KAS
5.5.2.1 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari Aktivitas Operasi menjelaskan aktivitas
penerimaan dan pengeluaran kas untuk kegiatan
operasional Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat selama
satu periode yang berakhir 31 Desember 2018. Arus Kas
Bersih dari Aktivitas Operasi adalah sebesar
Rp3.730.767.530.996,78 dengan rincian sebagai berikut
(dalam Rp) :
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran
2017
(Audited)
Arus Masuk Kas 33.918.745.232.497,78 32.163.740.111.104,30
Dikurangi Arus Keluar
Kas
30.187.977.701.501,00 30.395.133.339.646,69
Arus Kas Bersih 3.730.767.530.996,78 1.768.606.771.457,61
Arus Bersih Kas dari
Aktivitas Operasi sebesar
Rp3.730.767.530.996,78
Saldo Akhir Kas per
31 Desember 2018
sebesar
Rp3.060.803.389.731,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
331
Arus Kas Bersih positif berarti arus kas masuk lebih besar dari arus kas keluar. Arus Kas Bersih dari aktivitas operasi yang positif ini, menunjukkan bahwa Pendapatan Pemerintah Daerah dapat mencukupi seluruh kebutuhan kegiatan operasional pemerintah.
Jika dibandingkan dengan arus kas bersih dari Aktivitas
Operasi Tahun Anggaran 2017 maka arus kas bersih Tahun
Anggaran 2018 mengalami kenaikan sebesar
Rp1.962.160.759.539,17 atau sebesar 110,94 persen.
Arus kas bersih dari Aktivitas Operasi Tahun Anggaran 2018
sebesar Rp3.730.767.530.996,78 diperoleh dari selisih
antara arus masuk kas dengan arus keluar kas dengan
rincian sebagai berikut:
(1) Arus Masuk Kas
Arus masuk kas dari Aktivitas Operasi sebesar
Rp33.918.745.232.497,78 yang terdiri dari :
1) Penerimaan Pajak Daerah Rp 18.153.616.036.193,00
2) Penerimaan Retribusi Daerah Rp 49.176.487.699,00
3) Penerimaan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
Rp 348.537.989.633,00
4) Penerimaan Lain–lain
Pendapatan Asli Daerah yang
Sah
Rp 1.091.308.135.388,78
5) Penerimaan Dana Bagi Hasil
Pajak
Rp 1.497.027.053.853,00
6) Penerimaan Dana Bagi Hasil
Sumber Daya Alam
Rp 307.513.548.008,00
7) Penerimaan Dana Alokasi
Umum
Rp 3.023.552.986.000,00
8) Penerimaan Dana Alokasi
Khusus
Rp 9.379.906.815.723,00
9) Penerimaan Dana
Penyesuaian
Rp 33.750.000.000,00
10) Penerimaan Pendapatan
Lainnya
Rp 34.356.180.000,00
Jumlah Rp 33.918.745.232.497,78
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
332
(2) Arus Keluar Kas
Arus keluar kas dari Aktivitas Operasi sebesar
Rp30.187.977.701.501,00, yang terdiri dari :
5.5.2.2 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi / Investasi
Aset Non Keuangan
Arus Kas dari Aktivitas Investasi/Investasi Aset Non
Keuangan menjelaskan penerimaan dan pengeluaran kas
bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mendukung pelayanan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
kepada masyarakat di masa yang akan datang. Arus Kas
bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan sebesar
(Rp3.233.770.459.273,39), dengan rincian sebagai berikut
(dalam Rp) :
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Arus Masuk Kas 276.799.850,00 217.534.500,00
Dikurangi Arus Keluar
Kas
3.234.047.259.123,39 2.311.616.145.730,00
Arus Kas Bersih (3.233.770.459.273,39) (2.311.398.611.230,00)
Jika dibandingkan dengan arus kas bersih dari Aktivitas
Investasi/Investasi Aset Non Keuangan Tahun Anggaran
2017 maka arus kas bersih Tahun Anggaran 2018
mengalami penurunan sebesar Rp922.371.848.043,39 atau
sebesar 39,91 persen.
1) Pembayaran Pegawai Rp 5.783.333.525.995,00
2) Pembayaran Barang Rp 4.300.579.125.004,00
3) Pembayaran Subsidi Rp 19.359.366.500,00
4) Pembayaran Hibah Rp 8.591.815.722.306,00
5) Pembayaran Bantuan Sosial Rp 285.950.507.171,00
6) Pembayaran Belanja Tidak Terduga Rp 184.163.280,00
7) Pembayaran Bagi Hasil Pajak ke
Kabupaten/Kota Rp 7.450.622.081.732,00
8) Pembayaran Transfer Bantuan
Keuangan ke Kabupaten/Kota Rp 3.756.133.209.513,00
Jumlah Rp 30.187.977.701.501,00
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Investasi /
Investasi Aset Non
Keuangan sebesar
(Rp3.233.770.459.273,39)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
333
Arus kas bersih dari Aktivitas Investasi / Investasi Aset Non
Keuangan Tahun Anggaran 2018 sebesar
(Rp3.233.770.459.273,39) diperoleh dari selisih antara arus
masuk kas dengan arus keluar kas dengan rincian sebagai
berikut:
(1) Arus Masuk Kas
Arus masuk Kas dari Aktivitas Investasi / Investasi Aset
Non Keuangan sebesar Rp276.799.850,00 terdiri dari:
1) Penjualan atas Tanah Rp 8.670.850,00
2) Penjualan atas Peralatan dan
Mesin
Rp 37.524.000,00
3) Penjualan atas Gedung &
Bangunan
Rp 230.605.000,00
Jumlah Rp 276.799.850,00
(2) Arus Keluar Kas
Arus keluar Kas dari Aktivitas Investasi / Investasi Aset
Non Keuangan sebesar Rp3.234.047.259.123,39 terdiri
dari:
1) Perolehan Tanah Rp 451.324.694.342,00
2) Perolehan Peralatan dan
Mesin
Rp 628.288.250.445,00
3) Perolehan Gedung dan
Bangunan
Rp 1.170.118.007.105,39
4) Perolehan Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Rp 697.384.528.455,00
5) Perolehan Aset Tetap Lainnya Rp 195.691.706.076,00
6) Perolehan Aset Lainnya Rp 3.040.073.900,00
7) Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
Rp 88.199.998.800,00
Jumlah Rp 3.234.047.259.123,39
5.5.2.3 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan /
Pembiayaan
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Pembiayaan
menjelaskan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan
surplus anggaran yang bertujuan untuk memprediksi klaim
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Pendanaan / Pembiayaan sebesar
Rp70.235.711.273,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
334
(tuntutan) pihak lain terhadap arus kas Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dan tuntutan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
terhadap pihak lain di masa yang akan datang. Arus Kas
bersih dari Aktivitas Pendanaan / Pembiayaan sebesar
Rp70.235.711.273,00 dengan rincian sebagai berikut (dalam
Rp) :
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Arus Masuk Kas 70.235.711.273,00 2.426.059.384,00
Dikurangi Arus Keluar
Kas
0,00 311.875.000.000,00
Arus Kas Bersih 70.235.711.273,00 (309.448.940.616,00)
Jika dibandingkan dengan arus kas bersih dari Aktivitas
Pendanaan/ Pembiayaan Tahun Anggaran 2017 maka arus
kas bersih Tahun Anggaran 2018 mengalami kenaikan
sebesar Rp379.684.651.889,00 atau sebesar 122,70 persen.
Arus kas bersih dari Aktivitas Pendanaan / Pembiayaan TA
2018 sebesar Rp70.235.711.273,00 diperoleh dari selisih
antara arus masuk kas dengan arus keluar kas dengan
rincian sebagai berikut:
(1) Arus Masuk Kas
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pendanaan / Pembiayaan
terdiri dari :
Penerimaan Kembali Dana Bergulir Rp 70.235.711.273,00
Jumlah Rp 70.235.711.273,00
(2) Arus Keluar Kas
Pada Tahun Anggaran 2018 arus keluar kas dari
Aktivitas Pendanaan / Pembiayaan dalam bentuk
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah sebesar
Rp88.199.998.800,00 direklasifikasi menjadi arus keluar
kas dari Aktivitas Investasi / Investasi Aset Non
Keuangan.
5.5.2.4 Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris / Non
Anggaran
Arus Kas dari Aktivitas Transitoris / Non Anggaran
merupakan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang
tidak mempengaruhi anggaran dan tidak disajikan dalam
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Transitoris / Non Anggaran sebesar
(Rp1.728.902.300,10)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
335
Laporan Realisasi APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran sebesar
(Rp1.728.902.300,10) dengan rincian sebagai berikut (dalam
Rp):
Uraian Tahun Anggaran 2018
(Audited)
Tahun Anggaran 2017
(Audited)
Arus Masuk Kas 1.064.414.468.833,00 883.992.804.854,00
Dikurangi Arus Keluar
Kas 1.066.143.371.133,10 882.086.192.123,90
Arus Kas Bersih (1.728.902.300,10) 1.906.612.730,10
Jika dibandingkan dengan arus kas bersih dari Aktivitas
Transitoris / Non Anggaran Tahun Anggaran 2017 maka
arus kas bersih Tahun Anggaran 2018 mengalami
penurunan sebesar Rp3.635.515.030,20 atau sebesar
190,68 persen.
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran
merupakan penerimaan dari perhitungan fihak ketiga yang
terdiri dari:
1) Iuran Wajib Pegawai Rp 135.135.907.275,00
2) PPh Pasal 21 Rp 1.376.301.934,00
3) Tabungan Perumahan Pegawai Rp 3.333.487.000,00
4) PPN Rp 276.860.474.535,00
5) PPh Pasal 22,23,dan 4 ayat 2 Rp 613.939.097.970,00
6) Astek Rp 33.769.200.119,00
Jumlah Rp 1.064.414.468.833,00
Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris / Non Anggaran
merupakan pengeluaran dari perhitungan fihak ketiga yang
terdiri dari:
1) Iuran Wajib Pegawai Rp 135.135.907.275,00
2) PPh Pasal 21 Rp 1.382.634.569,00
3) Tabungan Perumahan Pegawai Rp 3.333.487.000,00
4) PPN Rp 278.408.134.926,55
5) PPh Pasal 22,23,dan 4 ayat 2 Rp 614.114.007.243,55
6) Astek Rp 33.769.200.119,00
Jumlah Rp 1.066.143.371.133,10
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran
tahun 2018 sebesar Rp1.064.414.468.833,00 sedangkan
Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris / Non Anggaran
tahun 2018 sebesar Rp1.066.143.371.133,10 sehingga
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
336
terdapat selisih sebesar Rp1.728.902.300,10. Selisih
tersebut merupakan Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Tahun 2017 sebesar Rp1.842.397.196,10 yang disetorkan
pada tahun 2018 sebesar Rp1.728.902.300,10 sedangkan
sisanya sebesar Rp 113.494.896,00 disetorkan pada tahun
2019.
5.5.2.5 Perbandingan antara Saldo Akhir Kas dengan
SILPA
Saldo akhir kas sebesar Rp3.060.803.389.731,00 terdiri dari:
1) Kas di BUD Rp 2.995.658.149.272,00
2) Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 1.839.118.932,00
3) Kas di Bendahara Penerimaan Rp 15.000,00
4) Kas di BLUD Rp 61.206.204.462,00
5) Bagian Lancar Piutang Tuntutan
Ganti Rugi - Kas
Rp 2.099.902.065,00
Saldo Akhir Kas Rp 3.060.803.389.731,00
Jika dibandingkan dengan SILPA sebesar
Rp3.060.689.894.835,00, terdapat perbedaan antara Saldo
akhir kas dengan SILPA sebesar Rp113.494.896,00 yang
merupakan Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) tahun
2017 yang baru disetorkan pada tahun 2019.
5.6 PENJELASAN ATAS POS–POS LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
5.6.1 PENJELASAN UMUM LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan pos–pos:
a) Ekuitas Awal;
b) Surplus/Defisit – LO pada Periode bersangkutan;
c) Koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas,
yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang
disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan
d) koreksi kesalahan mendasar, seperti:
(1) Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang
terjadi pada periode sebelumnya;
(2) Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset
tetap.
e) Ekuitas Akhir.
Perbandingan antara
Saldo Akhir Kas dengan
SILPA
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
337
Ringkasan Laporan Perubahan Ekuitas Tahun Anggaran
2018 adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian Audited 2018 Audited 2017
Ekuitas Awal 36.929.723.169.107,28 27.807.759.884.746,30
Surplus/Defisit – LO 3.701.960.667.742,55 6.947.560.264.631,05
Ekuitas (1.709.576.515.582,68) 2.174.403.019.729,93
Ekuitas Akhir 38.922.107.321.267,15 36.929.723.169.107,28
1. Ekuitas Awal Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp36.929.723.169.107,28.
2. Surplus/Defisit–LO Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp3.701.960.667.742,55.
3. Pada Proses Konsolidasi terdapat RK PPKD dan RK
SKPD yang menunjukan transaksi kas antar entitas
(PPKD dan SKPD), serta RA PPKD dan RA SKPD yang
menunjukan transaksi aset tetap antar entitas (PPKD
dan SKPD), yang pada akhirnya akan saling
mengeliminasi menjadi nol.
a. Saldo RK.PPKD Tahun 2018 sebesar
(Rp5.576.421.790.260,61), sedangkan Saldo
RK.SPKD sebesar Rp5.576.421.790.260,61;
b. Saldo RA. PPKD (Nilai Perolehan) Tahun 2018
sebesar Rp144.518.076.656,89 dan Saldo RA. SKPD
(Nilai Perolehan) Tahun 2018 sebesar
(Rp144.518.076.656,89);
c. Saldo RA. PPKD (Akumulasi Penyusutan) Tahun
2018 sebesar (Rp10.943.459.677,51) dan Saldo RA.
SKPD (Akumulasi Penyusutan) Tahun 2018 sebesar
Rp Rp10.943.459.677,51.
4. Ekuitas 2018 sebesar (Rp1.709.576.515.582,68)
merupakan koreksi dari akun-akun tahun sebelumnya.
5. Ekuitas Akhir Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp38.922.107.321.267,15.
5.6.2 PENJELASAN PER POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
5.6.2.1 Ekuitas Awal
Ekuitas Awal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2018 sebesar Rp36.929.723.169.107,28,
sedangkan pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Ekuitas Awal sebesar
Rp36.929.723.169.107,28
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
338
Rp27.807.759.884.746,30 Hal ini berarti mengalami
kenaikan sebesar Rp9.121.963.284.360,98 atau naik
sebesar 32,80 persen.
Rincian Ekuitas Awal per Perangkat Daerah adalah sebagai
berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan 922.870.716.066,38 238.943.874.573,92
2 Dinas Kesehatan 1.628.524.208.654,48 1.316.430.823.364,22
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
5.267.354.599.592,17 5.248.105.192.793,76
4 Dinas Sumber Daya Air 1.426.643.014.890,53 1.542.858.867.718,72
5 Dinas Perumahan & Permukiman
705.297.695.652,16 641.681.116.026,80
6 Satuan Polisi Pamong Praja
10.343.836.531,69 10.462.301.688,10
7 Dinas Sosial 187.254.606.462,14 183.757.303.690,43
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
44.776.196.075,02 46.017.250.512,69
9 Dinas P3AKB 8.567.854.006,34 10.854.541.280,99
10 Dinas Lingkungan Hidup 138.344.783.374,80 135.011.556.419,90
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
6.825.410.755,82 6.898.085.006,28
12 Disdukcapil 9.662.023.352,30 8.958.277.581,33
13 Dinas Perhubungan 503.657.820.468,41 346.235.785.628,37
14 Diskominfo 44.363.329.322,95 29.909.867.431,31
15 Dinas Koperasi & Usaha Kecil
47.381.168.547,86 48.433.293.583,17
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
13.968.698.555,59 15.288.695.486,81
17 Dinas Pemuda & Olahraga 536.178.644.153,70 564.223.966.824,49
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
46.985.953.759,48 53.253.587.647,52
19 Dinas Kelautan & Perikanan
190.475.712.835,34 182.799.566.988,27
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
160.442.687.002,77 164.604.213.159,63
21 Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan
142.971.506.969,44 139.339.959.483,25
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
261.370.157.902,63 274.380.203.046,05
23 Dinas Perkebunan 50.306.789.722,28 54.993.935.866,83
24 Dinas Kehutanan 72.707.626.710,74 61.252.085.566,51
25 Dinas ESDM 340.273.817.367,86 347.432.772.020,90
26 Disperindag 115.581.099.284,69 123.078.114.569,27
27 DPRD 0,00 0,00
28 Kepda & Wakepda 0,00 0,00
29 Sekretariat Daerah 729.800.022.817,93 726.373.143.415,69
30 Sekretariat DPRD 128.700.831.997,83 164.443.809.409,46
31 BKPP WIL I 46.274.112.548,65 46.841.012.108,22
32 BKPP WIL II 17.277.087.326,15 14.358.522.788,80
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
339
No Nama Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
33 BKPP WIL III 27.732.423.937,42 25.118.910.937,41
34 BKPP WIL IV 12.861.941.266,19 13.218.686.984,10
35 Badan Penghubung 4.207.470.730,67 3.743.923.739,33
36 Bappeda 42.167.890.065,56 49.906.956.122,83
37 BPKAD PPKD 20.975.739.485.845,13 13.104.472.050.701,30
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
23.652.286.842,49 13.095.941.349,91
39 Badan Pendapatan Daerah 1.798.621.494.539,81 1.600.989.169.225,73
40 Badan Kepegawaian Daerah
18.914.021.127,31 19.393.075.238,52
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
155.320.857.254,76 163.431.079.533,96
42 BP2D 7.942.144.244,28 8.738.498.640,48
43 Inspektorat 16.161.182.328,17 16.058.194.392,09
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
32.289.622.286,42 32.180.424.478,27
45 Bakesbangpol 8.930.335.930,94 10.191.247.720,70
JUMLAH 36.929.723.169.107,28 27.807.759.884.746,30
5.6.2.2 Surplus/(Defisit) – LO
Surplus/Defisit–LO Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp3.701.960.667.742,55.
Sedangkan pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp6.947.560.264.631,05. Hal ini berarti Surplus/Defisit–LO
mengalami penurunan sebesar (Rp3.245.599.596.888,50)
atau turun sebesar 46,71 persen.
Penurunan yang cukup signifikan ini antara lain disebabkan
pada Tahun Anggaran 2017 terdapat mutasi
masuk/penerimaan aset dari Pemerintah Kabupaten/Kota
yaitu aset-aset yang berasal dari SMA/SMK Negeri di
wilayah Provinsi Jawa Barat. Hal ini dampak dari adanya
kebijakan pengalihan kewenangan urusan pendidikan
menengah dari Pemerntah Kabupaten/Kota ke Pemerintah
Provinsi. Penerimaan aset-aset di Tahun Anggaran 2017 ini
dicatat sebagai Pendapatan Hibah-LO dan Aset di Neraca.
Sedangkan pada tahun 2018 tidak terdapat penerimaan aset
dalam jumlah yang signifikan.
Rincian realisasi Surplus/Defisit – LO per Perangkat Daerah
adalah sebagai berikut:
Surplus/Defisit – LO
sebesar
Rp3.701.960.667.742,55
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
340
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan (5.578.535.718.317,99) (5.331.078.231.174,23)
2 Dinas Kesehatan (410.519.093.816,11) (265.076.511.059,01)
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
(602.811.436.628,25) (449.998.156.911,02)
4 Dinas Sumber Daya Air (173.314.399.633,20) (158.592.397.379,68)
5 Dinas Perumahan & Permukiman
(109.301.748.324,92) (79.282.302.154,60)
6 Satuan Polisi Pamong Praja
(30.490.771.674,42) (29.378.832.561,82)
7 Dinas Sosial (125.362.581.371,32) (122.581.911.134,90)
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
(94.275.540.242,63) (73.620.756.723,22)
9 Dinas P3AKB (41.294.762.575,06) (46.926.473.764,82)
10 Dinas Lingkungan Hidup (57.506.688.931,72) (54.592.027.770,73)
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
(32.947.623.968,33) (35.524.065.854,35)
12 Disdukcapil (16.086.766.784,47) (14.266.033.115,71)
13 Dinas Perhubungan (110.742.204.499,04) (96.087.621.082,71)
14 Diskominfo (42.631.735.422,28) (57.517.218.592,13)
15 Dinas Koperasi & Usaha Kecil
(42.873.490.778,40) (42.678.959.573,52)
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
(48.455.270.849,70) (37.160.225.493,60)
17 Dinas Pemuda & Olahraga
(117.322.552.086,79) (332.810.681.792,32)
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
(43.220.752.338,61) (44.920.851.712,76)
19 Dinas Kelautan & Perikanan
(102.262.880.428,63)
(96.705.914.031,59)
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
(68.662.363.617,74) (89.849.217.138,24)
21 Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan
(96.407.262.555,08) (90.045.545.792,32)
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
(173.575.291.612,65) (169.533.896.619,10)
23 Dinas Perkebunan (68.284.448.016,84) (63.461.584.818,96)
24 Dinas Kehutanan (166.785.873.279,36) (144.825.219.694,10)
25 Dinas ESDM (85.667.394.366,26) (89.893.112.228,38)
26 Disperindag (94.655.587.582,77) (99.105.766.202,05)
27 DPRD (86.786.692.417,00) (56.982.966.132,00)
28 Kepda & Wakepda (25.269.451.787,00) (25.901.591.410,00)
29 Sekretariat Daerah (386.206.856.771,49) (368.457.995.941,80)
30 Sekretariat DPRD (163.239.218.299,93) (146.344.484.554,61)
31 BKPP WIL I (15.635.312.337,41) (15.016.911.621,94)
32 BKPP WIL II (13.539.684.676,98) (12.891.675.992,17)
33 BKPP WIL III (13.612.039.055,77) (13.593.587.524,10)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
341
No Nama Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
34 BKPP WIL IV (17.457.888.070,75) (17.345.488.361,71)
35 Badan Penghubung (17.464.482.033,96) (7.765.733.024,07)
36 Bappeda (80.468.945.679,85) (82.984.919.263,20)
37 BPKAD PPKD (4.384.528.686.192,79) 98.588.984.808,32
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(147.984.800.885,00) (132.372.393.324,90)
39 Badan Pendapatan Daerah
17.822.510.342.287,60 16.062.801.831.617,90
40 Badan Kepegawaian Daerah
(53.467.736.683,52) (57.614.002.565,48)
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(59.180.829.887,00) (49.440.056.334,08)
42 Balitbang (20.075.648.914,75) (24.298.054.723,96)
43 Inspektorat (53.845.039.275,68) (47.837.926.252,92)
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(23.816.272.005,85) (21.309.381.552,61)
45 Bakesbangpol (23.975.849.867,75) (18.159.868.839,75)
JUMLAH 3.701.960.667.742,55 6.947.560.264.631,05
5.6.2.3 Ekuitas
Ekuitas Tahun Anggaran 2018 sebesar
(Rp1.709.576.515.582,68).
Rincian dari koreksi–koreksi tersebut sebagai berikut (dalam
Rp):
(Dalam Rupiah)
NO URAIAN (Audited 2018)
1 Koreksi Saldo Awal Kas
-
2 Kas Lainnya (Bos)
-
3 Koreksi Setoran Kas Di Bendahara Penerimaan Tahun Lalu
-
4 Koreksi Setoran Kas Di Bp Tahun Lalu (75.389.070,00)
5 Koreksi Piutang (90.342,00)
6 Koreksi Penyisihan Piutang 90.342,00
7 Pendapatan Diterima Dimuka -
8 Koreksi Nilai Persediaan (3.398.044.017,25)
9 Koreksi Investasi Permanen -
10 Koreksi Kemitraan Pihak Ketiga -
11 Koreksi Bagian Lancar Piutang Sewa -
12 Koreksi Bagian Lancar Piutang Tpa -
13 Koreksi Bagian Lancar Piutang Tgr -
14 Koreksi Dana Bergulir -
Ekuitas sebesar (Rp1.709.576.515.582,68)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
342
NO URAIAN (Audited 2018)
15 Koreksi Penyisihan Dana Bergulir -
16 Koreksi Nilai Aset Tetap 6.505.158.325,77
17 Koreksi Penyusutan Aset Tetap 8.221.399.223,49
18 Koreksi Selisih Revaluasi Aset Tetap -
19 Koreksi Nilai Aset Tak Berwujud (194.255.066.850,19)
20 Koreksi Nilai Aset Lain-Lain (980.883.966.300,00)
21 Koreksi Amortisasi Aset Tidak Berwujud 39.742.153.292,24
22 Koreksi Penyusutan Aset Lain-Lain (23.405.707.164,59)
23 Koreksi Kewajiban -
24 Koreksi Utang Belanja -
25 Koreksi Lain-Lain Pad Yang Sah -
26 Koreksi Kemitraan Dengan Pihak Ketiga (562.027.053.022,15)
27 Koreksi Beban Barang Dan Jasa -
28 Koreksi Nilai Ekstrakomtabel -
29 Lain - Lain -
TOTAL (1.709.576.515.582,68)
Rincian Ekuitas per Perangkat Daerah adalah sebagai
berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan (6.038.222.657,35)
13.561.851.307,68
2 Dinas Kesehatan (14.078.315.286,06)
(3.741.589.540,54)
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
(3.583.062.060,10)
(656.488.780.605,90)
4 Dinas Sumber Daya Air (28.945.009.648,12)
(154.801.209.207,50)
5 Dinas Perumahan & Permukiman
(35.806.862.207,17)
1.814.662.273,96
6 Satuan Polisi Pamong Praja
(48.985.000,00)
1.151.465.006,41
7 Dinas Sosial (2.931.738.062,40)
3.576.130.227,70
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
(1.157.281.110,00)
8.170.642,55
9 Dinas P3AKB (3.169.700.564,66)
(51.232.134,83)
10 Dinas Lingkungan Hidup (1.891.066.000,00)
(4.625.827.210,37)
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
(84.439.010,46)
53.788.759,89
12 Disdukcapil 0,00
(861.269.147,23)
13 Dinas Perhubungan (13.032.115.590,00
196.125.626,75
14 Diskominfo (1.097.679.379,67)
(1.531.946.009,23)
15 Dinas Koperasi & Usaha (233.232.200,00)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
343
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
Kecil (1.532.539.726,87)
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
67.853.699,00
36.093.781,37
17 Dinas Pemuda & Olahraga
(1.848.140.500,00)
(4.322.730.090,48)
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
(250.135.990,60)
(226.231.369,28)
19 Dinas Kelautan & Perikanan
(725.810.557,76)
303.339.166,16
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
(1.367.013.450,00)
93.626.159,37
21 Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan
(420.350.762,48)
(213.434.590,49)
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
(1.433.808.000,00)
(3.880.585.758,82)
23 Dinas Perkebunan 0,00
(2.246.342.745,59)
24 Dinas Kehutanan (391.538.400,00)
(362.923.180,67)
25 Dinas ESDM (8.726.315.951,02)
(683.973.339,66)
26 Disperindag (286.367.811,09)
1.007.011.096,47
27 DPRD 0,00 0,00
28 Kepda & Wakepda 0,00 0,00
29 Sekretariat Daerah (4.049.966.848,17) 1.659.878.908,62
30 Sekretariat DPRD (54.639.081,25) 1.125.891.443,48
31 BKPP WIL I (84.445.000,00) 523.914.481,37
32 BKPP WIL II (261.244.581,81) 192.625.166,52
33 BKPP WIL III 0,00 70.921.173,11
34 BKPP WIL IV 57.281.535,62 586.771.670,80
35 Badan Penghubung (57.512.756,17) 229.632.856,41
36 Bappeda (986.789.441,88) (1.696.850.003,82)
37 BPKAD PPKD (591.856.526.457,26) 2.740.500.904.932,55
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(144.000.000,00) (175.038.547,53)
39 Badan Pendapatan Daerah
(982.640.313.533,48) 247.902.363.438,17
40 Badan Kepegawaian Daerah
(843.367.833,34) 325.762.171,43
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(83.625.000,00) (495.236.377,12)
42 BP2D (46.698.000,00) (700.622.156,24)
43 Inspektorat 0,00 (257.001.249,82)
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(838.728.500,00) (1.610.897.568,84)
54 Bakesbangpol (206.603.585,00) (11.650.000,01)
JUMLAH (1.709.576.515.582,68) 2.174.403.019.729,93
1) Koreksi Setoran Kas Di Bendahara Pengeluaran
Nilai Koreksi Setoran Kas Di Bendahara Pengeluaran Tahun
Anggaran 2018 sebesar (Rp75.389.070,00). Nilai tersebut
terdapat pada Dinas Pendidikan, merupakan saldo sisa Kas
Lainnya per 31 Desember 2017. Nilai ini berasal dari sisa
Koreksi Setoran Kas Di
Bendahara Pengeluaran
sebesar Rp(75.389.070)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
344
saldo Kas per 31 Desember 2016 yang diserahterimakan
dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ke Pemerintah
Daerah Provinsi dan sampai dengan 31 Desember 2017
belum dipertanggungjawabkan. Pada Tahun Anggaran 2018,
atas sisa kas tersebut dilakukan pengesahan dan dilaporkan
pada Laporan Realisasi Anggaran. Pengesahan atas sisa
kas lainnya tersebut pada Tahun Anggaran 2018 dicatat di
PPKD sebagai pendapatan Dana Perimbangan- DAK Non
Fisik- Dana BOS.
2) Koreksi Piutang
Koreksi Piutang Tahun Anggaran 2017 sebesar
(Rp90.342,00). Sedangkan pada Tahun Anggaran 2017
sebesar (Rp139.126.230.500,00).
Koreksi Piutang pada Dinas Kesehatan sebesar
Rp(90.342,00) terjadi karena adanya selisih klaim
Jaskesmas Tahun 2018 pada rumah sakit Jiwa Provinsi
Jawa Barat.
Rincian Koreksi Piutang per Perangkat Daerah adalah
sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
NO NAMA PERANGKAT DAERAH (Audited 2018)
1 DINAS KESEHATAN (90.342,00)
TOTAL (90.342,00)
3) Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar
(Rp3.398.044.017,25)), sedangkan pada Tahun Anggaran
2017 sebesar (Rp4.337.547.780,00).
Koreksi Persediaan sebesar (Rp3.398.044.017,25))
disebabkan adanya perubahan Kebijakan Akuntansi yang
diatur dalam Peraturan Gubernur No.90 tahun 2018 yaitu:
No Pergub No. 36 Thun 2014
sebagaimana diubah beberapa kali,
terakhir dengan Pergub No. 100
Tahun 2016
Pergub No. 90 Tahun
2018
1. Persediaan dinilai dengan metode Harga
Pembelian Terakhir;
Persediaan dinilai
dengan metode Masuk
Koreksi Piutang
sebesar Rp(90.342,00).
Koreksi Nilai
Persediaan sebesar
(Rp3.398.044.017,25))
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
345
No Pergub No. 36 Thun 2014
sebagaimana diubah beberapa kali,
terakhir dengan Pergub No. 100
Tahun 2016
Pergub No. 90 Tahun
2018
Pertama Keluar Pertama
atau First In first Out
(FIFO);
2. Aset berupa Alat Laboratorium yang
mudah pecah (Misalnya Beaker Glass,
Erlenmayer, dsb), Alat Rumah Tangga
yang Mudah Pecah dan Rusak (Misalnya
Piring, Gelas, Bantal, Guling, Kasur,
Gordyn, Karpet, Alat Dapur, Hiasan
Rumah Berupa Keramik) yang nilai
perolehannya melebihi batas minimal
kapitalisasi disajikan sebagai
Persediaan, sedangkan apabila nilainya
dibawah batas minimal kapitalisasi, maka
tetap dicatat di Buku Inventaris dan
disajikan sebagai extracomptabel serta
diungkapkan dalam CALK
Aset-aset tersebut
disajikan sesuai dengan
kelompok aset tetap, dan
apabila nilai per
satuannya dibawah
batas minimal
kapitalisasi maka
disajikan sebagai
ekstracomptable.
Dengan adanya perubahan kebijakan akuntansi tersebut,
maka saldo persediaan per 31 Desember 2017 (audited)
dilakukan penyesuaian terhadap kebijakan akuntansi yang
baru, yang disajikan sebagai saldo persediaan per 1 Januari
2018.
4) Koreksi Nilai Aset Tetap
Koreksi Nilai Aset Tetap Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp6.505.158.325,77.
Koreksi Nilai Aset Tetap Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp6.505.158.325,77,
Sedangkan pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp9.275.301.804,55 Hal ini berarti Koreksi Nilai Aset Tetap
mengalami penurunan sebesar Rp2.770.143.478,78 atau
turun sebesar 29,87 persen.
Rincian Koreksi Nilai Aset Tetap per Perangkat Daerah
adalah sebagai berikut :
Koreksi Nilai Aset Tetap
Rp6.505.158.325,77
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
346
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018
Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan 0,00 0,00
2 Dinas Kesehatan 2.760.589.066,77 185.999.999,00
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
(49.720.000,00) 5.850.000.000,00
4 Dinas Sumber Daya Air 813.161.000,00 (113.000.000,00)
5 Dinas Perumahan & Permukiman
0,00 2.313.741.250,00
6 Satuan Polisi Pamong Praja
0,00 (57.000.000,00)
7 Dinas Sosial 0,00 0,00
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
(20.000.000,00) 1.899.999,00
9 Dinas P3AKB 0,00 0,00
10 Dinas Lingkungan Hidup
0,00 13.050.000,00
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
0,00 370.000,00
12 Disdukcapil 0,00 0,00
13 Dinas Perhubungan (14.689.000,00) 0,00
14 Diskominfo 0,00 (189.100.000,00)
15 Dinas Koperasi & Usaha Kecil
(89.308.000,00) (85.554.940,00)
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
(45.010.000,00) 26.400.000,00
17 Dinas Pemuda & Olahraga
0,00 0,00
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
1.936.961.770,00 0,00
19 Dinas Kelautan & Perikanan
0,00 0,00
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
(28.700.000,00) 0,00
21 DKPP 0,00 0,00
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
0,00 0,00
23 Dinas Perkebunan 0,00 0,00
24 Dinas Kehutanan 0,00 (86.834.000,00)
25 Dinas ESDM 0,00 25.498.181,00
26 Disperindag 0,00 0,00
27 DPRD 0,00 0,00
28 Kepda & Wakepda 0,00 0,00
29 Sekretariat Daerah (23.673.993,00) 1.711.609.214,00
30 Sekretariat DPRD 0,00 0,00
31 BKPP WIL I 0,00 0,00
32 BKPP WIL II 0,00 0,00
33 BKPP WIL III 0,00 0,00
34 BKPP WIL IV 0,00 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
347
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018
Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
35 Badan Penghubung 0,00 0,00
36 Bappeda 0,00 0,00
37 Setda PPKD 0,00 0,00
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
196.581.000,00 0,00
39 Badan Pendapatan Daerah
0,00 (642.632.500,00)
40 Badan Kepegawaian Daerah
0,00 363.267.401,55
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
1.005.793.482,00 0,00
42 BP2D 0,00 (42.412.800,00)
43 Inspektorat 63.173.000,00 0,00
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
0,00 0,00
45 Bakesbangpol 0,00 0,00
JUMLAH 6.505.158.325,77 9.275.301.804,55
5) Koreksi Nilai Aset Lain-lain
Koreksi Nilai Aset Lain-Lain Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar
(Rp980.883.966.300,00), sedangkan pada Tahun Anggaran
2017 sebesar (Rp2.791.827.845,00). Hal ini berarti Koreksi
Nilai Aset Lain-lain mengalami peningkatan sebesar
(Rp978.092.138.455,00) atau naik sebesar 35.034,11
persen.
Rincian realisasi Koreksi Nilai Aset Lain-lain per Perangkat
Daerah adalah sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2018
Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Kesehatan 0,00 (2.766.697.145,00)
2 Dinas Pemuda dan Olahraga dan Pemukiman
(1.793.621.500,00) 0,00
3 Dinas Penanaman Modal & PTSP
0,00 (43.000,00)
4 Dinas ESDM 0,00 (25.087.700,00)
5 Bapenda (979.090.344.800,00) 0,00
JUMLAH (980.883.966.300,00) (2.791.827.845,00)
Koreksi Nilai Aset Lain-
lain
(Rp980.883.966.300,00)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
348
Koreksi nilai aset lain-lain pada Dinas Pemuda dan Olah
raga sebesar (Rp1.793.621.500,00) diantaranya merupakan
DED yang tidak jadi pembangunannya. Sedangkan koreksi
nilai aset lain-lain sebesar Rp979.090.344.800,00)
merupakan piutang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang
sebenarnya tidak memenuhi kriteria sebagai piutang.
Piutang PKB ini pada tahun 2017 direklasifikasi ke aset lain-
lain dan Pada Tahun 2018 dilakukan penghapus bukuan.
6) Koreksi Nilai Aset Tak Berwujud
Koreksi Nilai Aset Tak Berwujud Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar
(Rp194.255.066.850,19), sedangkan pada Tahun Anggaran
2017 sebesar (Rp1.050.451.725,00), Hal ini berarti Koreksi
Nilai Aset Tak Berwujud mengalami peningkatan sebesar
(Rp193.204.615.125,19) atau naik sebesar 18.392,53
persen.
Koreksi Nilai Aset Tak Berwujud sebesar
(Rp194.255.066.850,19) dikarenakan adanya koreksi atas
aset tak berwujud berupa software, DED, dan ISO yang
semula diakui sebagai aset tak berwujud, dengan terbitnya
pergub No.90 Tahun 2018 Tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, maka pengakuan
Aset Tak Berwujud harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
No Pergub No. 36 Thun
2014 sebagaimana
diubah beberapa kali,
terakhir dengan Pergub
No. 100 Tahun 2016
Pergub No. 90 Tahun
2018
Sesuatu diakui sebagai aset tidak berwujud jika: 3) Kemungkinan besar
diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari ATB tersebut akan mengalir kepada entitas pemerintah daerah atau dinikmati oleh entitas; dan
4) Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat
ATB diakui pada saat manfaat ekonomi dan/atau sosial masa depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal. Untuk dapat diakui sebagai ATB, suatu aset harus memenuhi kriteria sebagai berikut: i. Aset nonkeuangan; j. Tidak berwujud; k. Biaya perolehan dapat
diukur secara andal; l. Tidak dimaksudkan
untuk dijual dalam operasi normal entitas;
m. Diperoleh atau
Koreksi Nilai Aset Tak Berwujud sebesar
(Rp194.255.066.850,19)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
349
No Pergub No. 36 Thun
2014 sebagaimana
diubah beberapa kali,
terakhir dengan Pergub
No. 100 Tahun 2016
Pergub No. 90 Tahun
2018
diukur dengan andal.
dibangun dengan maksud untuk digunakan;
n. Dapat diidentifikasi; o. Dapat dikendalikan
oleh Pemerintah Provinsi; dan
p. Mempunyai potensi manfaat ekonomi dan/atau sosial masa depan lebih dari dua belas bulan
Dengan adanya kebijakan akuntansi tersebut, maka saldo
Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017 (Audited)
disesuaikan kembali dan dikoreksi sesuai dengan Pergub
No. 90 Tahun 2018 untuk disajikan pada saldo Aset Tak
Berwujud per 1 Januari 2018.
Rincian realisasi Koreksi Nilai Aset Tak Berwujud per
Perangkat Daerah adalah sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan (527.307.728,00) 0,00
2 Dinas Kesehatan (14.170.442.311,61) 0,00
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
(25.202.834.768,00) 0,00
4 Dinas Sumber Daya Air (30.684.489.485,00) (45.400.000,00)
5 Dinas Perumahan & Permukiman
(35.749.755.333,00) 0,00
6 Satuan Polisi Pamong Praja
(48.985.000,00) 0,00
7 Dinas Sosial (2.119.165.700,00) (36.680.000,00)
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
(1.348.699.110,00) 0,00
9 Dinas P3AKB (825.048.000,00) (52.624.000,00)
10 Dinas Lingkungan Hidup (1.912.731.000,00) 0,00
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
(209.512.500,00) 0,00
12 Disdukcapil 0,00 0,00
13 Dinas Perhubungan (13.087.121.190,00) (0,00
14 Diskominfo (11.000.873.000,00) (103.030.725,00)
15 Dinas Koperasi & Usaha (199.023.000,00) 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
350
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
Kecil
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
(1.035.928.000,00) 0,00
17 Dinas Pemuda & Olahraga
(109.519.000,00) 0,00
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
(2.856.321.870,00) (58.063.500,00)
19 Dinas Kelautan & Perikanan
(74.030.000,00) 0,00
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
(1.338.313.450,00) 0,00
21 Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan
(762.038.930,00) 0,00
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
(1.893.242.000,00) (19.000.000,00)
23 Dinas Perkebunan 0,00 0,00
24 Dinas Kehutanan (786.516.500,00) 0,00
25 Dinas ESDM (8.797.295.400,00) (67.820.000,00)
26 Disperindag (387.081.750,00) 0,00
27 DPRD 0,00 0,00
28 Kepda & Wakepda 0,00 0,00
29 Sekretariat Daerah (3.814.438.500,00) 0,00
30 Sekretariat DPRD (943.250.000,00) (343.000.000,00)
31 BKPP WIL I (84.445.000,00) 0,00
32 BKPP WIL II (55.830.000,00) 0,00
33 BKPP WIL III 0,00 0,00
34 BKPP WIL IV 0,00 0,00
35 Badan Penghubung 0,00 0,00
36 Bappeda (3.239.739.900,00) (314.833.500,00)
37 Setda PPKD (12.724.126.344,58) 0,00
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(388.581.000,00) 0,00
39 Badan Pendapatan Daerah
(13.337.521.980,00) 0,00
40 Badan Kepegawaian Daerah
(1.655.927.500,00) 0,00
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(1.506.084.600,00) 0,00
42 BP2D (46.698.000,00) 0,00
43 Inspektorat (63.173.000,00) 0,00
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(1.061.936.000,00) 0,00
45 Bakesbangpol (207.040.000,00) (10.000.000,00)
JUMLAH (194.255.066.850,19) (1.050.451.725,00)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
351
7) Koreksi Penyusutan Aset Tetap
Koreksi Nilai Penyusutan Aset Tetap Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp8.221.399.223,49.
Koreksi Nilai Aset Tetap Pemerintah Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp8.221.399.223,49,
Sedangkan pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
(Rp956.167.514.369,29). Hal ini berarti Koreksi Nilai Aset
Tetap mengalami kenaikan sebesar Rp964.388.913.592,78
atau naik sebesar 100,86 persen. Koreksi penyusutan
aset tetap ini antara lain disebabkan oleh kesalahan
perhitungan akumulasi penyusutan tahun lalu dikarenakan
salah umur manfaat atau perhitungan matematis.
Rincian realisasi Penyusutan Aset Tetap per Perangkat
Daerah adalah sebagai berikut:
(Dalam rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan (994.277.126,76) 5.712.287.432,68
2 Dinas Kesehatan (1.225.190.177,49) 1.910.396.062,92
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
21.625.788.497,90 (790.843.648.556,46)
4 Dinas Sumber Daya Air (77.684.496,45) (154.676.782.540,83)
5 Dinas Perumahan & Permukiman
(57.069.479,17) (499.078.976,04)
6 Satuan Polisi Pamong Praja
0,00 1.208.465.006,41
7 Dinas Sosial (653.208.337,40) 3.576.130.227,70
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
0,00 6.270.643,55
9 Dinas P3AKB (2.344.945.064,66) 0,17
10 Dinas Lingkungan Hidup
0,00 (4.638.877.210,37)
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
22.473.489,54 53.418.759,89
12 Disdukcapil 0,00 (861.269.147,23)
13 Dinas Perhubungan 14.689.000,00 204.375.626,75
14 Diskominfo 0,00 (145.411.819,23)
15 Dinas Koperasi & Usaha Kecil
5.581.750,00 (1.446.984.786,87)
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
0,00 9.736.781,37
17 Dinas Pemuda & Olahraga
0,00 (4.322.730.090,48)
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
(1.701.333.905,60) (172.576.556,78)
19 Dinas Kelautan & Perikanan
0,00 303.339.166,16
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
0,00 93.626.159,37
21 Dinas Ketahanan 0,00 (213.434.590,49)
Koreksi Nilai
Penyusutan Aset tetap sebesar
Rp8.221.399.223,49
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
352
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
Pangan & Peternakan
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
0,00 (3.876.785.758,82)
23 Dinas Perkebunan 0,00 (2.246.342.745,59)
24 Dinas Kehutanan 0,00 (165.491.480,67)
25 Dinas ESDM 0,00 (650.604.320,66)
26 Disperindag (230.534.477,76) 1.007.011.096,47
27 DPRD 0,00 0,00
28 Kepda & Wakepda 0,00 0,00
29 Sekretariat Daerah (2.267.024.230,17) 309.620.611,29
30 Sekretariat DPRD (13.389.081,25) 1.125.891.443,48
31 BKPP WIL I 0,00 523.914.481,37
32 BKPP WIL II (205.414.581,81) 192.625.166,52
33 BKPP WIL III 0,00 70.921.173,11
34 BKPP WIL IV 57.281.535,62 586.771.670,80
35 Badan Penghubung (57.512.756,17) 229.632.856,41
36 Bappeda (20.680.868,06) (1.354.278.170,49)
37 BPKAD PPKD (3.656.131.584,82) (1.335.050.186,19)
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
0,00 (175.038.547,53)
39 Badan Pendapatan Daerah
(50.000,00) (2.919.629.291,83)
40 Badan Kepegawaian Daerah
0,00 (37.289.800,12)
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
31.118,00 (495.236.377,12)
42 BP2D 0,00 (345.858.963,24)
43 Inspektorat 0,00 (257.001.249,82)
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
0,00 (1.610.897.568,84)
45 Bakesbangpol 0,00 (1.650.000,01)
JUMLAH 8.221.399.223,49 (956.167.514.369,29)
8) Koreksi Amortisasi Aset Tak Berwujud
Koreksi Amortisasi Aset Tak Berwujud Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp39.742.153.292,24. Sedangkan pada Tahun Anggaran
2017 sebesar (Rp194.171.731,62). Hal ini berarti Koreksi
Nilai Amortisasi Aset Tak Berwujud mengalami kenaikan
sebesar Rp39.936.325.023,86 atau 20.567,53 persen.
Kenaikan yang signifikan ini disebabkan oleh adanya
perubahan kebijakan akuntansi Aset Tak Berwujud,
sehingga saldo Aset Tak Berwujud dan Amortisasi Aset Tak
Berwujud per 31 Desember 2017 (Audited) disesuaikan
Pendapatan-LO sebesar
(Rp1.494.960,00)
Koreksi Amortisasi Aset
Tak Berwujud
Rp39.742.153.292,24
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
353
untuk tidak menjadi saldo Aset Tak Berwujud dan Amortisasi
per 1 Januari 2018 .
Rincian koreksi amortisasi per Perangkat Daerah adalah
sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat Daerah
Tahun Anggaran 2018
Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan 170.415.000,00 0,00
2 Dinas Kesehatan 2.737.945.104,05 (173.754.587,45)
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
41.910.000,00 0,00
4 Dinas Sumber Daya Air 1.004.003.333,33 33.973.333,33
5 Dinas Perumahan & Permukiman
0,00 0,00
6 Satuan Polisi Pamong Praja 0,00 0,00
7 Dinas Sosial 0,00 36.680.000,00
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
211.418.000,00
0,00
9 Dinas P3AKB 0,00 2.200.000,00
10 Dinas Lingkungan Hidup 21.665.000,00 0,00
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
102.600.000,00 0,00
12 Disdukcapil 0,00 0,00
13 Dinas Perhubungan 62.128.000,00 (8.250.000,00)
14 Diskominfo 9.980.556.417,33 103.030.725,00
15 Dinas Koperasi & Usaha Kecil 49.755.750,00 0,00
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
578.305.000,00 0,00
17 Dinas Pemuda & Olahraga
55.000.000,00 0,00
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
2.370.558.015,00 4.408.687,50
19 Dinas Kelautan & Perikanan 0,00 0,00
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
0,00 0,00
21 Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan
602.197.430,00 0,00
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
459.434.000,00 15.200.000,00
23 Dinas Perkebunan 0,00 0,00
24 Dinas Kehutanan 394.978.100,00 (110.597.700,00)
25 Dinas ESDM 88.530.000,00 34.040.500,00
26 Disperindag 331.248.416,67 0,00
27 DPRD 0,00 0,00
28 Kepda & Wakepda 0,00 0,00
29 Sekretariat Daerah 2.055.169.875,00 (361.330.916,67)
30 Sekretariat DPRD 902.000.000,00 343.000.000,00
31 BKPP WIL I 0,00 0,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
354
No Nama Perangkat Daerah
Tahun Anggaran 2018
Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
32 BKPP WIL II 0,00 0,00
33 BKPP WIL III 0,00 0,00
34 BKPP WIL IV 0,00 0,00
35 Badan Penghubung 0,00 0,00
36 Bappeda 2.274.031.326,18 (27.738.333,33)
37 Setda PPKD 4.770.467.708,02 (85.033.440,00)
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
48.000.000,00 0,00
39 Badan Pendapatan Daerah 8.977.418.150,00 0,00
40 Badan Kepegawaian Daerah 812.576.166,66 0,00
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
416.635.000,00 0,00
42 BP2D 0,00 0,00
43 Inspektorat 0,00 0,00
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
223.207.500,00 0,00
45 Bakesbangpol 0,00 0,00
JUMLAH 39.742.153.292,24 (194.171.731,62)
9) Koreksi Penyusutan Aset Lain-Lain
Koreksi Penyusutan Aset Lain-Lain Tahun Anggaran 2018
sebesar (Rp23.405.707.164,59), sedangkan pada Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp127.307.433.760,56. Hal ini
berarti Koreksi Nilai Penyusutan Aset Lain-lain mengalami
penurunan sebesar Rp150.713.140.925,15 atau turun
sebesar 118,39 persen.
Koreksi penyusutan aset lain-lain terjadi karena terdapat
aset lain-lain yang sudah dihapuskan namun akumulasi
penyusutan aset lain-lainnya masih tercatat di Neraca
maupun karena kesalahan penjurnalan pada saat
reklasifikasi dari aset tetap ke aset lain-lain.
Rincian koreksi Penyusutan Aset Lain-Lain per Perangkat
Daerah adalah sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Kesehatan (24.472.000,00) 0,00
2 Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang
0,00 128.504.867.950,56
3 Diskominfo 0,00 (1.197.434.190,00)
4 DPMPTSP 570.486.699,00 0,00
Koreksi Penyusutan Aset Lain-Lain sebesar
(Rp23.405.707.164,59)
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
355
5 Dinas Perikanan dan Kelautan
(651.780.557,76) 0,00
6 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
(260.509.262,48) 0,00
7 Setda PPKD (23.039.432.043,35) 0,00
JUMLAH (23.405.707.164,59) 127.307.433.760,56
Koreksi pada PPKD sebesar Rp23.039.432.043,35
merupakan koreksi nilai akumulasi penyusutan aset
Kemitraan dengan Pihak Ketiga- kerjasama pemanfaatan
dengan PT. Langen Kridha Pratyangga. Rincian koreksi
tersebut adalah sebagai berikut:
NO URAIAN NILAI
1 Tanah yang diserahterimakan kepada Pemda Jabar
0,00
2 Lapangan Golf dan Perlnegkapannya
6.836.416.517,10
3 Bangunan Kantor Lapangan Golf, Administrasi & Security
245.863.228,30
4 Sarana Jalan 1.127.598.346,80
5 Bangunan Driving Range 489.675.994,00
5 Garasi Golf Cart 1.067.131.229,60
6 Bangunan Caddie (tempat Caddie)
5.930.800,00
7 Bangunan Club House 11.315.726.201,15
8 Starter 3.441.300,00
9 Cottage Kampung Sunda 473.513.023,25
10 Kolam renang &area play ground 894.332.875,00
11 Lapangan Tenis dan Spa 230.496.029,50
12 Genset Room 130.631.209,15
13 Masjid Al Furqon 218.675.289,50
Total 23.039.432.043,35
10) Koreksi Kewajiban
Koreksi Kewajiban Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp0,00.
Rincian Koreksi Utang Belanja per Perangkat Daerah
adalah sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Kesehatan 0,00 (15.018.224,00)
JUMLAH 0,00 (15.018.224,00)
11) Koreksi Penyisihan Piutang
Koreksi Penyisihan Piutang Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp90.342,00 berada di Dinas Kesehatan. Koreksi ini
merupakan nilai penyisihan piutang klaim Jaskesmas Tahun
2018 pada rumah sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan Tahun Anggaran 2017 sebesar
Koreksi Kewajiban
sebesar Rp0,00
Koreksi Penyisihan
Piutang sebesar
Rp90.342,00
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
356
Rp113.782.986.780,00 sehingga mengalami penurunan
sebesar Rp113.782.896.438,00 atau turun 99,99 persen.
12) Koreksi Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Koreksi Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Tahun Anggaran
2018 sebesar (Rp562.027.053.022,15).
Rincian Koreksi Kemitraan dengan Pihak Ketiga per
Perangkat Daerah adalah sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 PPKD (562.027.053.022,15) 0,00
JUMLAH (562.027.053.022,15) 0,00
Koreksi Kemitraan dengan Ketiga merupakan koreksi
Kerjasama Pemanfaatan dengan PT. Langen Kridha
Pratyangga.
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Jawa Barat
menyatakan bahwa Kerjasama Pemanfaatan dinilai sebesar
nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian atau nilai
wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling objektif atau
paling berdaya uji, maka dalam penyusunan laporan
keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018,
terhadap akun Kemitraan Dengan Pihak Ketiga – Kerjasama
Pemanfaatan dengan PT. Langen Kridha Pratyangga per 31
Desember 2017 bernilai Rp1.006.512.896.938,15 dikoreksi
kredit sebesar Rp.562.027.053.022,15 sehingga per 31
Desember 2018 menjadi Rp444.485.843.916,00.
Koreksi atas akun Kemitraan Dengan Pihak Ketiga –
Kerjasama Pemanfaatan dengan PT. Langen Kridha
Pratyangga dilakukan dengan pertimbangan sebagai
berikut:
1. Nilai sebesar Rp1.006.512.896.938,15 tidak memiliki
rincian jenis barang,
2. Nilai sebesar Rp444.485.843.916,00 sudah memiliki
rincian jenis barang dengan tahun dan nilai perolehan
penyerahan aset dalam Kesepakatan Bersama antara
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
PT.Langen Kridha Pratyangga, Tbk tentang
Pengakhiran Kerjasama Pembangunan dan
Pengelolaan Lapangan Golf di Desa Cikeruh,
Koreksi Kemitraan
dengan Pihak Ketiga
sebesar
(Rp562.027.053.022,15)
426.23/06/PBD 01/PLK/KS/IV/2016
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
357
Kecamatan Cikeruh, Kabupaten Sumedang Nomor ,
tanggal 12 April 2016.
5.6.2.4 Ekuitas Akhir
Ekuitas Akhir Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp38.922.107.321.267,15.
Sedangkan pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp36.929.723.169.107,28. Hal ini berarti Ekuitas Akhir
mengalami kenaikan sebesar Rp1.992.384.152.159,87 atau
naik 5,39 persen dari tahun 2017.
Rincian realisasi Ekuitas Akhir per Perangkat Daerah adalah
sebagai berikut:
(Dalam Rupiah)
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
1 Dinas Pendidikan 1.773.691.498.551,06 922.870.716.066,37
2 Dinas Kesehatan 1.869.371.017.143,31 1.628.524.208.654,47
3 Dinas Bina Marga & Penataan Ruang
6.380.115.499.244,82 5.267.354.599.592,17
4 Dinas Sumber Daya Air 1.412.833.479.271,21 1.426.643.014.890,54
5 Dinas Perumahan & Permukiman
693.363.016.953,07 705.297.695.652,16
6 Satuan Polisi Pamong Praja
8.966.385.517,94 10.343.836.531,69
7 Dinas Sosial 183.400.542.860,99 187.254.606.462,14
8 Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi
43.188.534.450,39 44.776.196.075,02
9 Dinas P3AKB 12.187.340.163,33 8.567.854.006,34
10 Dinas Lingkungan Hidup 157.035.653.334,08 138.344.783.374,80
11 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
6.084.220.805,03 6.825.410.755,82
12 Disdukcapil 9.025.872.635,08 9.662.023.352,30
13 Dinas Perhubungan 573.509.991.587,31 503.657.820.468,41
14 Diskominfo 34.992.145.644,84 44.363.329.322,95
15 Dinas Koperasi & Usaha Kecil
45.603.690.708,46 47.381.168.547,85
16 Dinas Penanaman Modal & PTSP
22.507.047.603,79 13.968.698.555,58
17 Dinas Pemuda & Olahraga
522.187.260.302,30 536.178.644.153,69
18 Dinas Perpustakaan & Kearsipan
44.581.836.210,27 46.985.953.759,48
19 Dinas Kelautan & Perikanan
188.254.754.133,95 190.475.712.835,34
20 Dinas Pariwisata & Kebudayaan
155.235.966.924,55 160.442.687.002,76
21 Dinas Ketahanan Pangan & Peternakan
139.205.423.935,88 142.971.506.969,44
Ekuitas Akhir sebesar
Rp38.922.107.321.267,15
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
358
No Nama Perangkat
Daerah
Tahun Anggaran 2018 Tahun Anggaran 2017
(Audited) (Audited)
22 Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura
263.271.843.043,98 261.370.157.902,63
23 Dinas Perkebunan 48.309.891.224,44 50.306.789.722,28
24 Dinas Kehutanan 82.381.920.171,38 72.707.626.710,74
25 Dinas ESDM 326.198.757.059,58 340.273.817.367,86
26 Disperindag 106.170.991.876,88 115.581.099.284,69
27 DPRD 0,00 0,00
28 Kepda & Wakepda 0,00 0,00
29 Sekretariat Daerah 722.219.706.212,10 729.800.022.817,94
30 Sekretariat DPRD 117.689.347.958,65 128.700.831.997,83
31 BKPP WIL I 44.664.196.381,24 46.274.112.548,65
32 BKPP WIL II 16.027.358.660,36 17.277.087.326,15
33 BKPP WIL III 26.813.898.504,65 27.732.423.937,42
34 BKPP WIL IV 11.782.138.665,06 12.861.941.266,19
35 Badan Penghubung 7.759.672.310,04 4.207.470.730,67
36 Bappeda 36.581.169.579,83 42.167.890.065,56
37 BPKAD PPKD 21.442.201.446.476,40 20.975.739.485.845,20
38 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
113.043.105.231,20 23.652.286.842,48
39 Badan Pendapatan Daerah
961.113.275.896,81 1.798.621.494.539,81
40 Badan Kepegawaian Daerah
15.892.974.094,45 18.914.021.127,30
41 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
242.809.436.636,72 155.320.857.254,76
42 BP2D 7.495.872.084,53 7.942.144.244,28
43 Inspektorat 18.536.881.511,43 16.161.182.328,17
44 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
27.619.771.354,57 32.289.622.286,42
45 Bakesbangpol 8.182.488.351,19 8.930.335.930,94
JUMLAH 38.922.107.321.267,15 36.929.723.169.107,28
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
359
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
6.1 BENTUK HUKUM DAN DOMISILI
Pusat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berkedudukan di
Jalan Diponegoro Nomor 22 Bandung, Provinsi Jawa Barat dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tanggal 4 Juli
1950). Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terdiri dari unsur
Sekretariat Daerah (Setda) yang meliputi Sekretaris Daerah dan
Asisten-Asisten yaitu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, dan Asisten
Administrasi serta biro-biro yang seluruhnya
9 Biro dan 44 Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat.
6.2 VISI DAN MISI
Visi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2013 – 2018
yang hendak dicapai dalam tahap kedua pembangunan jangka
panjang daerah Provinsi Jawa Barat adalah :
“Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua”
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan
memperhatikan kondisi dan permasalahan, serta memperhitungkan
peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 5 (lima) misi yaitu:
1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing;
2. Membangun Perekenomian yang Kokoh dan Berkeadilan;
3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur,
dan Perluasan Partisipasi Publik;
4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan
Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan;
5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran
Pemuda dan Olahraga, serta Pengembangan Pariwisata dalam
Bingkai Kearifan Lokal.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
360
BAB VII
PENUTUP
Dari uraian di atas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Realisasi APBD Tahun Anggaran 2018 Provinsi Jawa Barat menunjukkan
Pendapatan berjumlah Rp33.919.022.032.347,78 atau 101,97% dari
anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp33.264.593.878.621,00 dan
Belanja berjumlah Rp33.333.824.961.824,39 atau 93,45% dari anggaran
yang telah ditetapkan sebesar Rp35.669.850.990.459,61. Dengan
demikian, terdapat Surplus antara Pendapatan dengan Belanja sebesar
Rp585.197.070.523,39. Dengan Pembiayaan Netto sebesar
Rp2.475.492.824.311,61, sehingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) sebesar Rp3.060.689.894.835,00;
2. Saldo Anggaran Lebih - Awal Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp2.493.457.111.838,61, penggunaan Saldo Anggaran Lebih sebagai
Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan sebesar
(Rp2.493.457.111.838,61) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
sebesar Rp3.060.689.894.835,00, dan Saldo Anggaran Lebih - Akhir
Rp3.060.689.894.835,00;
3. Neraca Pemerintah Provinsi Jawa Barat per 31 Desember 2018
menunjukkan jumlah Aset sebesar Rp39.334.503.039.638,61 Kewajiban
sebesar Rp412.395.718.371,46 dan Ekuitas sebesar
Rp38.922.107.321.267,15.
4. Pada Laporan Operasional Tahun 2018 terdapat Pendapatan – LO
sebesar Rp35.304.717.561.808,83 Beban sebesar
Rp32.187.693.532.493,52, dan Surplus dari Kegiatan Non Operasional
sebesar Rp584.936.638.427,24 sehingga Surplus – LO sebesar
Rp3.701.960.667.742,55.
5. Laporan Arus Kas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk tahun yang
berakhir sampai dengan 31 Desember 2018 menunjukkan Arus Kas
Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp3.730.767.530.996,78, Arus Kas
Bersih dari Aktivitas Investasi/Investasi Aset Non Keuangan sebesar
(Rp3.233.770.459.273,39), Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Pendanaan/Pembiayaan sebesar Rp70.235.711.273,00 dan Arus Kas
Bersih dari Aktivitas Transitoris/Non Anggaran sebesar
(Rp1.728.902.300,10), sehingga terjadi kenaikan bersih kas selama
periode tahun 2018 sebesar Rp565.503.880.696,29, Saldo awal kas di
BUD, BLUD, dan Bendahara Pengeluaran sebesar
Rp2.495.299.509.034,71 sehingga saldo akhir kas di BUD, BLUD, dan
Bendahara Pengeluaran menjadi sebesar Rp3.060.803.389.731,00.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 (Audited)
361
6. Pada Laporan Perubahan Ekuitas untuk tahun yang berakhir sampai
dengan 31 Desember 2018 menunjukkan Ekuitas Awal pada Laporan
Perubahan Ekuitas Tahun 2018 sebesar Rp36.929.723.169.107,28,
Surplus – LO sebesar Rp3.701.960.667.742,55, Ekuitas sebesar
(Rp1.709.576.515.582,68) sehingga diperoleh Ekuitas Akhir sebesar
Rp38.922.107.321.267,15
2017
Bandung, Mei 2018
GUBERNUR JAWA BARAT,
AHMAD HERYAWAN