laporan keuangan - bkp.pertanian.go.idbkp.pertanian.go.id/storage/app/media/keuangan/calk audited ta...

90
LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017 (AUDITED) 018.11 Untuk Periode yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2017 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN Gedung E, Lantai 2 Jl. Harsono RM No. 3, Ragunan Pasar-Minggu Jakarta Selatan 12550

Upload: lamanh

Post on 15-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017 (AUDITED)

018.11

Untuk Periode yang Berakhir

Tanggal 31 Desember 2017

BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Gedung E, Lantai 2 Jl. Harsono RM No. 3, Ragunan Pasar-Minggu

Jakarta Selatan – 12550

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

ii

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar ............................................................................................................ i

Daftar Isi ..................................................................................................................... ii

Pernyataan Tanggung Jawab ..................................................................................... iii

Ringkasan .................................................................................................................. 1

I. Laporan Realisasi Anggaran ................................................................................. 4

II. Neraca .................................................................................................................. 5

III. Laporan Operasional ............................................................................................ 6

IV. Laporan Perubahan Ekuitas ................................................................................. 7

V. Catatan atas Laporan Keuangan .......................................................................... 8

A. Penjelasan Umum .......................................................................................... 8

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran ................................ 20

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca ................................................................. 41

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional ........................................... 65

E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas ................................ 78

F. Pengungkapan Penting Lainnya ................................................................... 82

VI. Lampiran dan Daftar ........................................................................................... iv

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

-1-

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 untuk periode yang

berakhir sampai dengan 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP). Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian melakukan

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2017 untuk periode yang berakhir sampai

dengan 31 Desember 2017 disusun secara berjenjang dan lengkap yang terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), laporan

Perubahan Ekuitas (LPE), dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)

Laporan Realisasi Anggaran Badan Ketahanan Pangan menggambarkan

perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur

Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31

Desember 2017.

Realisasi Pendapatan Negara pada Laporan Keuangan Tahun 2017 yang berakhir

tanggal 31 Desember 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak

sebesar Rp2.521.958.216 atau mencapai 252.196 persen dari estimasi

Pendapatan-LRA sebesar Rp0. Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2017

adalah sebesar Rp432.091.961.268 atau mencapai 95,57 persen dari alokasi

anggaran sebesar Rp452.129.796.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban dan

ekuitas Tahun 2017. Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar

Rp13.956.293.616 yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp395.185.395; Aset

Tetap (netto) sebesar Rp13.555.293.494; Piutang Jangka Panjang (netto) sebesar

Rp0; dan Aset Lainnya (netto) sebesar Rp5.814.727. Nilai Kewajiban dan Ekuitas

masing-masing sebesar Rp17.508.766 dan Rp13.938.784.850.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

-2-

3. LAPORAN OPERASIONAL (LO)

LO disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual

sehingga penyusunan laporan operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan

Neraca mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan. LO

menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas

pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit dari

kegiatan non-operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan

surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar dari suatu entitas

pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar

Rp3.674.575,-, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp431.205.306.336

sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional sebesar Rp(431.201.631.761).

Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing sebesar surplus

Rp2.541.395.091,- dan Rp.0,- sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar

Rp(428.660.236.670).

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas

tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01

Januari 2017 adalah sebesar Rp12.978.977.330 ditambah Defisit-LO sebesar

Rp(428.660.236.670). kemudian ditambah/dikurangi dengan koreksi yang

menambah/mengurangi ekuitas sebesar Rp74.628.477 dan transaksi antar entitas

Rp429.545.415.713 sehingga Ekuitas entitas yang berakhir sampai dengan tanggal

tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp13.938.784.850.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan

atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan

Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

-3-

dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-

pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan

keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran Triwulan III untuk periode yang

berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan

berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan

Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan menggunakan

basis akrual.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 4 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BADAN KETAHANAN PANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

NTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 dan

31 DESEMBER 2016

(Dalam Rupiah)

ANGGARAN REALISASI REALISASI

PENDAPATAN

Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 - 2.521.958.216 #DIV/0! 4.063.524.120

JUMLAH PENDAPATAN - 2.521.958.216 #DIV/0! 4.063.524.120

BELANJA B.2.

Belanja Operasi

Belanja Pegawai B.3 22.500.000.000 19.904.091.469 88,46 20.639.307.631

Belanja Barang B.4 424.041.556.000 406.729.997.499 95,92 616.485.276.768

Belanja Bantuan Sosial B.5 - - - -

Jumlah Belanja Operasi 446.541.556.000 426.634.088.968 95,54 637.124.584.399

Belanja Modal

Belanja Tanah B.6 - - - -

Belanja Peralatan dan Mesin B.7 4.798.740.000 4.678.610.800 97,50 1.261.170.708

Belanja Gedung dan Bangunan B.8 789.500.000 779.261.500 98,70 199.180.000

Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan B.9 - - - -

Belanja Modal Lainnya B.10 - - - -

Jumlah Belanja Modal 5.588.240.000 5.457.872.300 97,67 1.460.350.708

JUMLAH BELANJA 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57 638.584.935.107

% thd AnggCATATANURAIAN31-Des-17 31-Des-16

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 5 -

II. NERACA

BADAN KETAHANAN PANGAN

NERACA

PER 31 DESEMBER 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

(Dalam Rupiah)

CATATAN PER 31 DESEMBER 2017 PER 31 DESEMBER 2016

Kas di Bendahara Pengeluaran C.2 10.500.000 149.584.080

Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 - 24.756.862

Bagian Lancar TP/TGR C.4 383.033.350 32.078.850

Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Pendek C.5 (30.127.255) (2.345.546)

Persediaan C.6 31.779.300 66.636.862

Persediaan yang belum diregister C.7 - -

Jumlah Aset Lancar 395.185.395 270.711.108

Peralatan dan Mesin C.8 47.504.042.288 51.412.402.708

Gedung dan Bangunan C.9 1.476.274.000 2.203.400.500

Jalan, Irigasi dan Jaringan C.10 - 12.500.000

Aset Tetap Lainnya C.11 779.861.500 1.098.300

Konstruksi Dalam Pengerjaan C.12 -

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.13 (36.204.884.294) (40.781.586.744) Jumlah Aset Tetap 13.555.293.494 12.847.814.764

PIUTANG JANGKA PANJANG

Piutang Tagihan TP/TGR C.14 - -

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan - - Jumlah Piutang Jangka Panjang - -

ASET LAINNYA

Aset Tak Berwujud C.15 40.000.000 43.946.800

Aset Lain-Lain C.16 2.602.521.845 2.886.688.625

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.17 (2.636.707.118) (2.913.604.060)

Jumlah Aset Lainnya 5.814.727 17.031.365

JUMLAH ASET 13.956.293.616 13.135.557.237

Uang Muka dari KPPN C.18 10.500.000 149.584.080

Hibah Yang Belum Disahkan C.19

Utang kepada Pihak Ketiga C.20 7.008.766 6.995.827

Utang Jangka Pendek LainnyaJumlah Kewajiban Jangka Pendek 17.508.766 156.579.907

17.508.766 156.579.907

Ekuitas C.21 13.938.784.850 12.978.977.330

JUMLAH EKUITAS 13.938.784.850 12.978.977.330

13.956.293.616 13.135.557.237 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

URAIAN

ASET

ASET TETAP

ASET LANCAR

KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

EKUITAS

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 6 -

III. LAPORAN OPERASIONAL

BADAN KETAHANAN PANGAN LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 dan 31 DESEMBER 2016

(Dalam Rupiah)

CATATAN 31-Des-17 31-Des-16

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 3.674.575 73.424.388

3.674.575 73.424.388

Beban Pegawai D.2 19.904.091.469 20.639.307.631

Beban Persediaan D.3 5.568.404.664 7.251.126.037

Beban Barang dan Jasa D.4 118.030.588.663 422.218.914.717

Beban Pemeliharaan D.5 4.772.918.415 3.663.403.354

Beban Perjalanan Dinas D.6 99.381.199.886 144.434.080.254

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat D.7 179.309.632.593 40.755.417.590

Beban Bantuan Sosial D.8 - -

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.9 4.210.688.937 4.369.454.099

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.10 27.781.709 (1.577.764)

Beban Lain-Lain D.11 - -

431.205.306.336 643.330.125.918

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (431.201.631.761) (643.256.701.530)

SURPLUS /DEFISIT PELEPASAN ASET NON LANCAR

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar D.12 3.850.000 3.955.000

Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.13 613.549.748 243.904.764

Jumlah Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar (609.699.748) (239.949.764)

SURPLUS /DEFISIT PELEPASAN DARI KEGIATAN NON

OPERASIONAL LAINNYA

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.14 3.188.575.411 4.152.933.649

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya D.15 37.480.572 146.306.237

Jumlah Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 3.151.094.839 4.006.627.412

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 2.541.395.091 3.766.677.648

Pendapatan PNBP - -

Beban Perjalanan Dinas - -

Beban Persediaan - -

SURPLUS/DEFISIT LO (428.660.236.670) (639.490.023.882)

URAIAN

BEBAN

JUMLAH BEBAN

KEGIATAN NON OPERASIONAL

POS LUAR BIASA

KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH PENDAPATAN

PENDAPATAN

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 7 -

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BADAN KETAHANAN PANGAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 31

DESEMBER 2016

(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 31-Des-17 31-Des-16

EKUITAS AWAL E.1 12.978.977.330 17.823.857.296

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (428.660.236.670) (639.490.023.882)

PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN - -

PENYESUAIAN NILAI ASET - -

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN

AKUNTANSI/KESALAHAN MENDASAR - 240.162.800

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3 - -

SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.4 (51.637.609) -

KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.5 126.266.086 240.158.800

LAIN-LAIN E.6 - 4.000

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 429.545.415.713 634.404.981.116

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 959.807.520 (4.844.879.966)

EKUITAS AKHIR E.7 13.938.784.850 12.978.977.330

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 8 -

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 8 -

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Badan Ketahanan Pangan

Dasar Hukum

Entitas dan

Rencana

Strategis

Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang pangan mengamanatkan bahwa

penyelenggaraan pangan dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan dasar

manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata dan berkelanjutan

berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan.

Searah dengan kebijakan pangan serta memperhatikan kondisi ketahanan

pangan masyarakat selama periode 5 (lima) tahun terakhir tersebut, maka arah

kebijakan Badan Ketahanan Pangan adalah untuk pemantapan ketahanan

pangan, yang meliputi aspek ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan

dan pemanfaatan pangan.

Untuk mewujudkan tujuan diatas,Badan Ketahanan Pangan berkomitmen

dengan visi “Terwujudnya ketahanan pangan melalui penganekaragaman

pangan berbasis sumber daya lokal berlandaskan kedaulatan pangan dan

kemandirian pangan.”Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka

Badan Ketahanan Pangan mengemban misi tahun 2015-2019 sebagai berikut :

• Meningkatkan ketersediaan pangan yang beragam berbasis sumber daya

lokal;

• Memantapkan penanganan kerawanan pangan;

• Meningkatkan keterjangkauan pangan masyarakat untuk pangan pokok;

• Mewujudkan penganekaragaman konsumsi panga masyarakat berbasis

sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal;

• Mewujudkan keamanan pangan segar.

Pendekatan

Penyusunan

Laporan

Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh

aspek keuangan yang dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan. Laporan

Keuangan ini dihasilkan melalui Aplikasi E-Rekon-LK.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 ini merupakan

laporan konsolidasi dari seluruh satker baik dekonsentrasi maupun tugas

pembantuan yang bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan.

Jumlah satker dilingkup Badan Ketahanan Pangan sebanyak 48 satker.

Rincian satker tersebut tersaji sebagai berikut:

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 9 -

Rekapitulasi Jumlah Satker UAPPA-E1

KP DK TP

M M M

KANTOR PUSAT

1 452332 BADAN KETAHANAN PANGAN √ 1

DEKONSENTRASI

2 019032DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN

KETAHANAN PANGAN PROVINSI DKI JAKARTA√ 1

3 029346BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA

BARAT√ 1

4 039427BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA

TENGAH√ 1

5 049037BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN PROPINSI D.I. YOGYAKARTA√ 1

6 059444BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA

TIMUR√ 1

7 069027BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN PROPINSI ACEH√ 1

8 079318BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

SUMATERA UTARA√ 1

9 089266BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

SUMATERA BARAT√ 1

10 099426 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU √ 1

11 109019 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI √ 1

12 119225BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

SUMATERA SELATAN√ 1

13 129224BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH

PROPINSI LAMPUNG√ 1

14 139021BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN PROPINSI KALIMANTAN BARAT√ 1

15 149214

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI

KALIMANTAN TENGAH

√ 1

16 159192BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

KALIMANTAN SELATAN√ 1

17 169000BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR√ 1

18 179212BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

SULAWESI UTARA√ 1

19 189206BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

SULAWESI TENGAH√ 1

20 199374BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH

PROPINSI SULAWESI SELATAN√ 1

21 209186BADAN KETAHANAN PANGAN PROP.

SULAWESI TENGGARA√ 1

22 219169BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

MALUKU√ 1

23 229164BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN

PEMERINTAHAN DESA PROP. BALI√ 1

24 239220BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA

TENGGARA BARAT√ 1

No KODE DAN NAMA SATKER

JENIS KEWENANGANJUMLAH

SATKER

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 10 -

KP DK TP

M M M

25 249020

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN PROPINSI NUSA TENGGARA

TIMUR

√ 1

26 259022BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI PAPUA√ 1

27 269189BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

BENGKULU√ 1

28 289039 DINAS PERTANIAN PROVINSI MALUKU UTARA √ 1

29 299444BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN PROVINSI BANTEN√ 1

30 309208BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

BANGKA BELITUNG√ 1

31 319005BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT

INFORMASI JAGUNG PROVINSI GORONTALO√ 1

32 320097BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

KEPULAUAN RIAU√ 1

33 339029

SEKRETARIAT BADAN KOORDINASI

PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN

PROVINSI PAPUA BARAT

√ 1

34 340161BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

SULAWESI BARAT√ 1

35 355102DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

KALIMANTAN UTARA√ 1

TUGAS PEMBANTUAN

TUGAS PEMBANTUAN PROPINSI

36 219245BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

MALUKU√ 1

37 289109 DINAS PERTANIAN PROVINSI MALUKU UTARA √ 1

TUGAS PEMBANTUAN KABUPATEN

38 210439BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN KABUPATEN BURU√ 1

39 219183BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN KAB. MALUKU TENGAH√ 1

40 219211

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN KABUPATEN SERAM BAGIAN

BARAT

√ 1

41 219216

BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN

KETAHANAN PANGAN KAB. SERAM BAGIAN

TIMUR

√ 1

42 219223BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN KAB.BURU SELATAN√ 1

43 289048DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

KABUPATEN HALMAHERA SELATAN√ 1

44 289052DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN KEPULAUAN SULA√ 1

45 289055DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

KAB HALMAHERA TIMUR√ 1

46 289058DINAS PERTANIAN KABUPATEN HALMAHERA

BARAT√ 1

47 289184

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN

HALMAHERA TENGAH

√ 1

48 289191BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN

PANGAN KAB. HALMAHERA UTARA√ 1

TOTAL 1 34 11 48

No KODE DAN NAMA SATKER

JENIS KEWENANGANJUMLAH

SATKER

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 11 -

Basis Akuntansi A.3. Basis Akuntansi

Badan Ketahanan Pangan menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan

penyajian Neraca, Laporan Operasi dan Laporan Perubahan Ekuitas. Basis

akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa

lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat

kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas untuk disusun dan disajikan

dengan basis kas. Basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui

pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar

Pengukuran

A.4.Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan.Dasar pengukuran yang

diterapkan Badan Ketahanan Pangan dalam penyusunan dan penyajian

Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau

sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset

tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang

digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.

Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan

akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Triwulan III TA. 2016 telah

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi

merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan

praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam

penyusunan dan penyajian laporan keuangan.Kebijakan akuntansi yang

diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang

ditetapkan oleh Badan Ketahanan Pangan yang merupakan entitas pelaporan

dari Kementerian Pertanian. Disamping itu, dalam penyusunannya telah

diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan

pemerintahan.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 12 -

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam

penyusunan Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan adalah sebagai

berikut:

Pendapatan-

LRA

(1) Pendapatan- LRA

• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun

anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak

perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum

Negara (KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRAdisajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusatyang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan

dan tidak perlu dibayar kembali.

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan

/atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya

ekonomi.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu

dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah

nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara

yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran

yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali

oleh pemerintah.

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan

belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran

tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 13 -

(KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban

(4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa

pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;

dan terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan

dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

• Beban yang berasal dari belanja barang yang akan diserahkan kepada

masyarakat (526) dan belanja bantuan sosial dalam bentuk barang dan

jasa (57) diakui dan disajikan sebagai beban apabila sudah diterbitkan

berita acara serah terima (BAST).

Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang

dan Aset Lainnya.

Aset Lancar

Aset Lancar

• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera

untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu

12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas

dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan

kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.

• Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul

berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan

atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima

pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal

pelaporan.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 14 -

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca

disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada

tanggal neraca dikalikan dengan:

� harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

� harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

� harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh

dengan cara lainnya.

Aset Tetap

Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai

masa manfaat lebih dari 1 tahun.

• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga

wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum

kapitalisasi sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan

peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari

Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama

dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap

lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak

kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional

pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan

jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin

berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata

ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 15 -

ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

Piutang Jangka

Panjang

Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau

akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.

Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang antara lain adalah Tagihan

Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo

lebih dari satu tahun.

• TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset

pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai

sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang

bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar

oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan

angsuran.

• Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai

atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian

negara/daerah.

• Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap

pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan

tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita

oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari

suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai

tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

Aset Lainnya

Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,

dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah

Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

• Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak

mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam

menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan intelektual.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 16 -

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan

metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan

masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa

Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset

Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel

masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

(tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain

Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak

Sirkuit Terpadu

10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,

Perlindungan Varietas Tanaman Semusim 20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan

Varietas Tanaman Tahunan 25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol. II, Hak Ekonomi

Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser

Fonogram

50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari

penggunaan operasional entitas.

Kewajiban (6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi

pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka

pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua

belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 17 -

Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,

Bagian Lancar Utang Jangka Panjang,dan Utang Jangka Pendek

Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari

dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu

periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan

Perubahan Ekuitas.

Penyisihan

Piutang Tak

Tertagih

(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus

dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan

penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukan

dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang

dilakukan pemerintah.

• Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada

tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan

Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada Kementerian

Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas

piutang diatur sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian

Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan

Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan

Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 18 -

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat

Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia

Urusan Piutang Negara/DJKN

Penyusutan

Aset Tetap

(9) Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri

Keuangan No.01/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik

Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat

sebagaimana diubah dengan PMK 90/PMK.06/2014 tentang

Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada Entitas

Pemerintah Pusat.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber

sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah

diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan

setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode

garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan

dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel

Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa

Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel

masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 19 -

Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Implementasi

Akuntansi

Pemerintah

Berbasis

AkrualPertama

Kali

(10) Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis

akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Akuntansi

Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada

beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos

ekuitas dana pada neracaper 31 Desember 2014 yang berbasis cash

toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi

berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun

berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan

Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan

oleh penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali

mulai dilaksanakan tahun 2015.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 20 -

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Realisasi

Pendapatan

Rp2.521.958.216,,-

B.1 PENDAPATAN

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017adalah

sebesar Rp2.521.958.216 atau mencapai 0 persen dari estimasi pendapatan yang

ditetapkan sebesar Rp0. Pendapatan lingkup Badan Ketahanan Pangan terdiri

dari Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan, dan Pendapatan Lain-lain. Rincian

estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

PNBP - 2.521.958.216 #DIV/0!

Pendapatan Lain-lain - #DIV/0!

Jumlah - 2.521.958.216 #DIV/0!

Uraian

31-Des-17

Anggaran Realisasi % Realisasi

Anggaran

Realisasi Pendapatan sampai dengan 31 Desember 2017 mengalami penurunana

sebesar 37,94 persen dibandingkan 31 Desember 2016 . Hal ini disebabkan oleh

menurunnya PNBP atas penerimaan kembali belanja barang TAYL, penerimaan

kembali belanja pegawai TAYL, penerimaan kembali belanja modal TAYL,

pendapatan jasa giro, pendapatan dari pemindahtangan BMN Lainnya,

Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah dan

penyelesaian tuntutan ganti rugi non bendahara dan penyelesaian tuntutan ganti

rugi perbendaharaan.

Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

URAIANREALISASI30

SEPTEMBER 2017

REALISASI 31

DESEMBER 2016

NAIK

(TURUN) %

Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 0 775.000 (100,00)

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 3.850.000 3.180.000 21,07

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 922.798 44.181.634 (97,91)

Pendapatan Bunga Lainnya 0 1.198 (100,00)

Pendapatan Biaya Pengurusan Piutang dan Lelang Negara #DIV/0!

Pendapatan Penjualan Hasil Lelang Gratifikasi 0 #DIV/0!

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan

Pemerintah2.921.300 33.710.642 (91,33)

Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non bendahara 9.077.250 36.309.000 (75,00)

Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan 50.666.600 22.181.500 128,42

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 0 71.879.000 (100,00)

Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu 2.447.520.268 3.699.042.646 (33,83)

Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu 7.000.000 27.181.850 (74,25)

Penerimaan Kembali Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran

Yang Lalu0 125.081.650 (100,00)

Pendapatan Anggaran Lain-lain #DIV/0!

- 2.521.958.216 4.063.524.120 (37,94)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 21 -

Realisasi Belanja

Rp432.091.961.268

B.2. BELANJA

Realisasi Belanja untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017adalah sebesar

Rp432.091.961.268 atau 95,57% dari anggaran belanja sebesar

Rp452.129.796.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja sampai dengan 31

Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja 31 Desember 2017

ANGGARAN REALISASI

Belanja Pegawai 22.500.000.000 19.904.091.469 88,46

Belanja Barang 424.041.556.000 406.729.997.499 95,92

Belanja Bantuan Sosial 0 0 0,00

Belanja Modal 5.588.240.000 5.457.872.300 97,67

Total Belanja Kotor 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57

Pengembalian Belanja - 0

Total Belanja 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57

URAIAN 31-Des-17

%

Sedangkan realisasi belanja berdasarkan kegiatan untuk periode yang berakhir

31 Desember 2017adalah sebagai berikut:

ANGGARAN REALISASI

1814 - Pengembangan Sistem

Distribusi dan Stabilitas Harga

Pangan

168.663.407.000 157.989.092.976 93,67

1815 - Pengembangan

Ketersediaan dan Penanganan

Rawan Pangan

134.834.658.000 131.481.072.884 97,51

1816 - Pengembangan

Penganekaragaman Komsumsi dan

Keamanan Pangan

68.880.145.000 67.681.868.940 98,26

1817 - Dukungan Manajemen dan

Teknis Lainnya Badan Ketahanan

Pangan

79.751.586.000 74.939.926.468 93,97

Total Belanja 452.129.796.000 432.091.961.268 95,57

KEGIATAN31-Des-17

%

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 22 -

Dibandingkan dengan Tahun 2016, Realisasi Belanja 31 Desember 2017

mengalami penurunan sebesar 32,34% persen dibandingkan realisasi belanja

pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain :

1. Adanya pegawai yang pensiun.

2. Adanya pegawai yang meninggal dunia

3. Menurunnya Pagu anggaran di tahun 2017

4. Menurunnya realisasi belanja perjalanan dinas

5. Menurunnya realisasi belanja barang operasional , belanja barang non

operasional dan belanja barang persediaan

6. Bantuan Pemerintah untuk penanganan kerawanan pangan tidak

terealisasi dikarenakan tidak ada daerah yang harus di tanggulangi

7. Banper KRPL pada provinsi Kalimantan Selatan yang tidak terealisasi

dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis.

8. Belum maksimalnya pengelolaan dana banper PUPM khususnya dana

operasional pada gapoktan yang disebabkan antara lain karena distribusi

22.500

424.042

5.588 -

19.904

406.730

5.458

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

Belanja

Pegawai

Belanja

Barang

Belanja Modal Belanja

Bantuan

Sosial

Mil

lio

ns

Anggaran

Realisasi

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 23 -

ke TTI belum maksimal dan pencairan dana bantuan pemerintah

mendekati periode akhir tahun.

9. Banper LDPM yang tidak terealisasi pada 1 Gapoktan di Bengkulu dan 2

Gapoktan di Jawa Timur dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis

dan perubahan kepengurusan gapoktan.

10. Banper PUPM pada provinsi Aceh dan Kalimantan Tengah, yang belum

dilaksanakan karena tidak sesuai dengan pedoman dan perubahan

kepengurusan gapoktan

Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2017dan 31 Desember 2016

URAIANREALISASI 31 Desember

2017

REALISASI 31 Desember

2016

NAIK

(TURUN) %

Belanja Pegawai 19.904.091.469 20.639.307.631 (3,56)

Belanja Barang 406.729.997.499 616.485.276.768 (34,02)

Belanja Modal 5.457.872.300 1.460.350.708 273,74

Belanja Bantuan Sosial #DIV/0!

Jumlah 432.091.961.268 638.584.935.107 (32,34)

Belanja Pegawai

Rp19.904.091.469,-

B.3 Belanja Pegawai

Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun

barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

diberikan kepada Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang

dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan

pembentukan modal. Selain itu Belanja Pegawai dapat diartikan sebagai belanja

yang berupa honorarium tetap yang hanya dipergunakan untuk pembayaran honor

pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai dalam rangka mendukung

tugas pokok dan fungsi unit organisasi yang bersangkutan.

Realisasi Belanja Pegawai untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp19.904.091.469 dan

Rp20.639.307.631. Realisasi belanja pegawai 31 Desember 2017 mengalami

penurunan sebesar 3,56%. Persen dari 31 Desember 2016 . Hal ini disebabkan

antara lain

1. Adanya pegawai yang pensiun.

2. Adanya pegawai yang meninggal dunia.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 24 -

Perbandingan Belanja Pegawai 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

URAIANREALISASI 31

DESEMBER 2017

REALISASI 31

DESEMBER 2016

NAIK

(TURUN)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 19.926.393.661 20.643.960.855 (3,48)

Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 0 0 #DIV/0!

Belanja Honorarium 0 0 #DIV/0!

Belanja Lembur - #DIV/0!

Belanja Vakasi - - #DIV/0!

Jumlah Belanja Kotor 19.926.393.661 20.643.960.855 (3,48)

Pengembalian Belanja Pegawai (22.302.192) (4.653.224) 379,28

Jumlah Belanja 19.904.091.469 20.639.307.631 (3,56)

Belanja Barang

Rp406.729.997.499

B.4 Belanja Barang

Belanja Barang adalah pengeluaran untuk menampung pembelian barang dan

jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan

maupun tidak dipasarkan, dan pengadaan barang yang dimaksudkan untuk

diserahkan atau dijual kepada masyarakat dan belanja perjalanan.

Perbandingan Belanja Barang 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

URAIANREALISASI 31

DEEMBER 2017

REALISASI 31

DESEMBER 2016

NAIK

(TURUN) %

Belanja Barang Operasional 8.309.783.048 11.423.650.481 (27,26)

Belanja Barang Non Operasional 80.433.192.569 133.346.359.784 (39,68)

Belanja Barang Persediaan 5.465.783.242 7.266.386.985 (24,78)

Belanja Jasa 29.503.587.834 29.376.059.865 0,43

Belanja Pemeliharaan 4.715.656.054 3.623.070.854 30,16

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 98.661.083.498 143.742.397.180 (31,36)

Belanja Perjalanan Luar Negeri 747.197.234 821.955.388 (9,10)

Belanja Barang untuk diserahkan

kepada Masy.4.182.523.000 154.814.090 2.601,64

Belanja Barang Penunjang Dana

Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan untuk diserahkan

kepada Masy.

47.150.000 154.679.000 (69,52)

Belanja Barang Lainnya untuk

diserahkan kepada Masy.180.863.506.663 289.722.411.049 (37,57)

Jumlah Belanja Kotor 412.929.463.142 619.631.784.676 (33,36)

Pengembalian Belanja (6.199.465.643) (3.146.507.918)

Jumlah Belanja 406.729.997.499 616.485.276.758 (34,02)

Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp406.729.997.499 dan Rp616.485.276.768 Realisasi

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 25 -

Belanja Barang 31 Desember 2017 mengalami penurunan 34,02% dari Realisasi

Belanja Barang 31 Desember 2016 . Hal ini antara lain disebabkan oleh :

1. Menurunnya Pagu anggaran di tahun 2017

2. Menurunnya realisasi belanja perjalanan dinas

3. Menurunnya realisasi belanja barang operasional , belanja barang non

operasional dan belanja barang persediaan

4. Bantuan Pemerintah untuk penanganan kerawanan pangan tidak

terealisasi dikarenakan tidak ada daerah yang harus di tanggulangi

5. Banper KRPL pada provinsi Kalimantan Selatan yang tidak terealisasi

dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis.

6. Belum maksimalnya pengelolaan dana banper PUPM khususnya dana

operasional pada gapoktan yang disebabkan antara lain karena distribusi

ke TTI belum maksimal dan pencairan dana bantuan pemerintah

mendekati periode akhir tahun.

7. Banper LDPM yang tidak terealisasi pada 1 Gapoktan di Bengkulu dan 2

Gapoktan di Jawa Timur dikarenakan tidak sesuai dengan pedoman teknis

dan perubahan kepengurusan gapoktan.

8. Banper PUPM pada provinsi Aceh dan Kalimantan Tengah, yang belum

dilaksanakan karena tidak sesuai dengan pedoman dan perubahan

kepengurusan gapoktan

9. Banper kegiatan Solid yang belum dilaksanakan karena tidak sesuai

dengan pedoman teknis

Belanja Mak 526

Belanja Mak 526 ini di anggarkan untuk mencapai Program Peningkatan

Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat, maka di TA. 2017 dianggarkan

sebesar Rp188.233.670.000. Dari alokasi anggaran tersebut terealisasi sampai

dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp179.148.782.593. Belanja barang untuk

di serahkan kepada masyarakat ini dianggarkan dalam bentuk barang sebesar

Rp34.996.425.000 dan berupa uang sebesar Rp 153.237.245.000. Realisasi

Belanja barang untuk di serahkan kepada masyarakat ini sampai dengan 31

Desember 2017, realisasi dalam bentuk barang sebesar Rp34.087.135.563 dan

realisasi berupa uang sebesar Rp145.061.647.030. Belanja Mak 526 dianggarkan

untuk mendukung kegiatan sebagai berikut :

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 26 -

KETERANGAN PAGU REALISASI %

1814 Pengembangan Sistem Distribusi

dan Stabilitas Harga Pangan106.308.000.000 98.628.734.930 92,78

1815 Pengembangan Ketersediaan dan

Penanganan Rawan Pangan56.183.725.000 54.796.057.463 97,53

1816 Pengembangan

Penganekaragaman Konsumsi dan

Keamanan Pangan

25.671.445.000 25.653.800.200 99,93

1817 Dukungan Manajemen dan Teknis

Lainnya Badan Ketahanan Pangan70.500.000 70.190.000 99,56

Grand Total 188.233.670.000 179.148.782.593 95,17

1. PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA

PANGAN

Kegiatan ini ditujukan untuk mendorong pengembangan sistem distribusi dan

stabilitas harga pangan dalam rangka meningkatkan keterjangkauan pangan

masyarakat. dan antisipasi kebutuhan pangan.

Sasaran output kegiatan adalah meningkatnya kemampuan kelembagaan

distribusi dan cadangan pangan serta stabilitas harga pangan.

Alokasi anggaran belanja mak 526 untuk kegiatan tersebut tahun 2017

sebesar Rp 106.308.000.000. Sampai dengan akhir september 2017, dana

bantuan yang terealisasi sebesar Rp 98.628.734.930.

Berikut Pagu dan Realisasi anggaran per output kegiatan :

KETERANGAN PAGU REALISASI %

1814 Pengembangan Sistem Distribusi dan

Stabilitas Harga Pangan106.308.000.000 98.628.734.930 92,78

1814.108 Pengembangan Usaha Pangan

Masyarakat (PUPM)99.890.000.000 92.394.902.930 92,50

Belanja Banper Barang 40.000.000 39.300.000 98,25

Belanja Banper Uang 99.850.000.000 92.355.602.930 92,49

1814.110 Lembaga distribusi dan cadangan pangan

masyarakat yang difasilitasi4.900.000.000 4.750.000.000 96,94

Belanja Banper Uang 4.900.000.000 4.750.000.000 96,94

1814.111 Hasil pemantauan pasokan dan harga 1.518.000.000 1.483.832.000 97,75

Belanja Banper Barang 10.000.000 7.850.000 78,50

Belanja Banper Uang 1.508.000.000 1.475.982.000 97,88

Dana Bantuan tersebut di berikan untuk membantu pelaksanaan kegiatan :

(1)Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat-Toko Tani Indonesia (PUPM-

TTI) dan (2) Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

dan (3) Pemantauan pasokan dan harga

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 27 -

� Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM)

Badan Ketehanan Pangan meluncurkan program kegiatan Pengembangan

Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) – Toko Tani Indonesia (TTI), Kebijakan

tersebut diarahkan untuk: (1) mendukung upaya petani memperoleh harga

produki yang lebih baik; (2) meningkatkan kemampuan petani

memperoleh nilai tambah dari hasil produksi untuk meningkatkan

kesejahteraan petani; (3) membantu petani dalam hal jaminan pemasaran

produk hasil pangan; (4) memperkuat kemampuan pengelolaan cadangan

pangan nasional; dan (5) mempermudah akses pangan bagi konsumen

baik dari sisi harga atau kuantitas.

Anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan PUPM-TTI di tahun 2017 di

alokasikan di 7 propinsi (Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat) sebesar

Rp99.850.000.000 yang di targetkan pada 406 PUPM (PUMP tahap

penumbuhan sebanyak 406 PUMP @Rp160.000.000 dan 450 TTI di

Jabotabek dengan nilai bantuan masing-masing Rp15.000.000. Realisasi

anggaran sampai dengan 31 Desember 2017 Rp92.355.602.930.

Di Jawa Barat terdapat belanja barang untuk kegiatan TTI yaitu dengan

pagu anggaran sebesar Rp40.000.000 yang telah di realisasikan sebesar

Rp39.300.000 untuk sarana dan prasarana di TTI Center di Jawa Barat.

Berikut realisasi PUPM Tahun 2017 :

Untuk PUPM tahap pengembangan dari 493 Gapoktan sampai dengan 31

Desember 2017 direalisasi pada 484 Gapoktan yaitu pada 33 propinsi.

Terdapat 9 Gapoktan yang tidak mencairkan yaitu pada propinsi Kalimantan

Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Bengkulu,

1 Sumatera Selatan 20 20

2 Lampung 35 35

3 Banten 98 98

4 Jawa Barat 123 123

5 Jawa Tengah 70 70

6Jawa Timur 50 50

7 Nusa Tenggara Barat 10 10

406 406Total

No Provinsi

Usulan

Gapoktan

tahun 2017

Realisasi

Jumlah

Gapoktan

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 28 -

Sumatera Barat dan Jawa Tengah. Untuk TTI di propinsi DKI Jakarta, Jawa

Barat dan Banten dari 450 TTI yang direalisaikan sebanyak 366 TTI.

Pada Dinas Ketahanan Pangan DKI Jakarta , anggaran untuk kegiatan TTI

dianggarkan pada output kegiatan 1814.111 Hasil pemantauan pasokan

dan harga pangan dengan pagu anggaran sebesar Rp1.500.000.000

dengan realisasi sebesar Rp1.470.000.000 pada 98 TTI dengan masing-

masing bantuan seniali Rp15.000.000

� Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM).

Kegiatan Penguatan LDPM dilaksanakan dalam rangka perlindungan dan

pemberdayaan petani/kelompoktani/Gapoktan padi dan jagung terhadap

jatuhnya harga di saat panen raya dan masalah aksesibilitas pangan di saat

paceklik. Badan Ketahanan Pangan menyalurkan dana Bantuan

Pemerintah dari APBN kepada Gapoktan untuk memberdayakan

kelembagaan Gapoktan agar mampu mendistribusikan hasil produksi

pangan dari anggotanya sehingga harga yang diterima di tingkat petani

maupun di wilayah stabil, serta menyediakan cadangan pangan dalam

rangka penyediaan aksesibilitas pangan bagi anggotanya. Melalui

penguatan modal usaha, diharapkan Gapoktan bersama-sama dengan

anggotanya mampu secara swadaya membangun sarana untuk

penyimpanan, mengembangkan usaha di bidang distribusi pangan, dan

menyediakan pangan minimal bagi anggotanya yang kurang memiliki akses

terhadap pangan disaat paceklik.

Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan LDPM di tahun 2017

sebesar Rp4.900.000.000 di 26 propinsi yang di targetkan pada 98

Gapoktan (Tahap pengembangan) dimana masing-masing mendapat

gapoktan mendapat dana bantuan sebesar Rp50.000.000. Realisasi

anggaran sampai dengan 31 Desember 2017 sebesar Rp4.750.000.000.

Terdapat 1 Gapoktan di Bengkulu dan 2 Gapoktan di Jawa Timur yang tidak

dicaikan dikarenakan terdapat permasalahan di kepengurusan Gapoktan.

Realisasi dana bantuan pemerintah di masing-masing provinsi

sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, sebagai berikut :

Tahap Pengembangan :

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 29 -

PaguJumlah Uang

Cair

(Dalam Juta) (Dalam Juta)

1 Aceh 3 150.000 3 150.000 100

2 Sumut 4 200.000 4 200.000 100

3 Sumbar 5 250.000 5 250.000 100

4 Riau 3 150.000 3 150.000 100

5 Jambi 2 100.000 2 100.000 100

6 Bengkulu 2 100.000 1 50.000 50

7 Sumsel 5 250.000 5 250.000 100

8 Lampung 7 350.000 7 350.000 100

9 Banten 5 250.000 5 250.000 100

10 D I Y 3 150.000 3 150.000 100

11 Jabar 6 300.000 6 300.000 100

12 Jateng 6 300.000 6 300.000 100

13 Jatim 6 300.000 4 200.000 66,67

14 Bali 2 100.000 2 100.000 100

15 N T B 2 100.000 2 100.000 100

16 N T T 2 100.000 2 100.000 100

17 Kalbar 4 200.000 4 200.000 100

18 Kalsel 3 150.000 3 150.000 100

19 Kalteng 2 100.000 2 100.000 100

20 Sulsel 7 350.000 7 350.000 100

21 Sulbar 2 100.000 2 100.000 100

22 Sulteng 4 200.000 4 200.000 100

23 Sultra 4 200.000 4 200.000 100

24 Sulut 3 150.000 3 150.000 100

25 Gorontalo 2 100.000 2 100.000 100

26 Maluku 4 200.000 4 200.000 100

98 4.900.000 95 4.750.000 96,94TOTAL

No. Provinsi

Tahap Pengembangan

Alokasi

Jumlah

Gapoktan

Pencairan

Jumlah

Gapoktan

%

� Hasil pemantauan pasokan dan harga pangan.

Untuk menunjang kegiatan Pengembangan Sistem Distribusi dan Stabilitas

Harga Pangan maka di anggarkan bantuan pemerintah berupa barang

yang dipergunakan untuk membeli alat komunikasi guna memperlancar

pemantauan pasokan dan harga pangan sebesar Rp18.000.000 pada 8

(delapan) propinsi , yaitu pada propinsi Jawa Timur, Riau, Jambi,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi

Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung. Realisasi sampai dengan 31

Desember 2017 sebesar Rp13.832.000 dimana propinsi Jambi tidak

mencairkan bantuan tersebut.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 30 -

2. PENGEMBANGAN KETERSEDIAAN DAN PENANGANAN RAWAN

PANGAN

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengkoordinasikan upaya memantapkan

ketersediaan pangan yang bersumber dari produksi dalam negeri sekaligus

pengurangan jumlah penduduk rawan pangan.

Sasaran output kegiatan adalah (1) meningkatnya ketersediaan pangan yang

beragam dan menurunnya jumlah penduduk rawan pangan setiap tahun;

serta (2) Meningkatnya ketahanan pangan keluarga melalui pengembangan

model pemberdayaan masyarakat/Smallholder Livelihood Development

(SOLID) yang dilaksanakan bekerja sama dengan International Food for

Agricultural Development (IFAD) di 11 kabupaten di provinsi Maluku dan

Maluku Utara.

Alokasi anggaran belanja mak 526 untuk kegiatan tersebut tahun 2017

sebesar Rp56.183.725.000. Sampai dengan 31 Desember 2017, dana

bantuan yang terealisasi sebesar Rp54.796.057.463.

Dana Bantuan tersebut di berikan untuk membantu pelaksanaan kegiatan (1)

Kawasan Mandiri Pangan; (3) Pemberdayaan petani kecil dan gender; (4)

Dukungan produksi pertanian dan pemasaran; (4) Pengembangan Rantai

Nilai Tanaman Perkebunan dan (5) Penanganan Rawan Pangan.

KETERANGAN PAGU REALISASI %

1815 Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan

Rawan Pangan56.183.725.000 54.796.057.463 97,53

1815.106 Kawasan Mandiri Pangan 7.800.000.000 7.650.000.000 98,08

Banper Uang 7.800.000.000 7.650.000.000 98,08

1815.108 Pemberdayaan Petani Kecil dan Gender 2.046.000.000 1.958.000.000 95,70

Banper Uang 2.046.000.000 1.958.000.000 95,70

1815.109 Dukungan Produksi Pertanian dan Pemasaran 37.879.725.000 36.987.745.563 97,65

Banper Barang 31.929.725.000 31.040.145.563 97,21

Banper Uang 5.950.000.000 5.947.600.000 99,96

1815.110 Pengembangan Rantai Nilai Tanaman 8.258.000.000 8.200.311.900 99,30

Banper Barang 2.946.200.000 2.929.650.000 99,44

Banper Uang 5.311.800.000 5.270.661.900 99,23

1815.114 Penanganan kerawanan pangan 200.000.000 -

Banper Uang 200.000.000 -

� Kawasan Mandiri Pangan (KMP)

Kawasan Mandiri Pangan adalah kawasan yang dibangun dengan

melibatkan keterwakilan masyarakat yang berasal dari desa-desa atau

kampung-kampung terpilih (terdiri dari 5 kampung/desa), untuk

menegakkan masyarakat miskin di daerah rawan pangan menjadi kaum

mandiri. Tujuan umum kegiatan KMP adalah mewujudkan ketahanan

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 31 -

pangan masyarakat berlandaskan kemandirian dan kedaulatan pangan.

Secara keprograman, kegiatan KMP dilaksanakan melalui 5 tahapan yang

meliputi: Tahap Persiapan, Penumbuhan, Pengembangan, Kemandirian

dan Keberlanjutan (Exit Strategy). Untuk mendukung kegiatan

pemberdayaan dalam KMP maka dialokasikan dana bantuan sosial

bansos/bantuan pemerintah (banper), serta anggaran pembinaan dan

pendampingan bagi daerah.

Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan dimulai pada tahun 2013 di

Kawasan Perbatasan, Kepulauan, serta Papua dan Papua Barat yang

bertujuan untuk: (1) mengembangkan perekonomian kawasan adat di

Papua-Papua Barat; (2) mengembangkan perekonomian kawasan

perbatasan antar negara; dan (3) mengembangkan cadangan pangan

masyarakat kawasan kepulauan.

Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017

sebesar Rp7.800.000.000 di targetkan 78 Kawasan pada 77

Kabupaten/Kota di 23 propinsi. Sampai dengan 31 Desember 2017 telah

di realisasikan sebesar Rp7.650.000.000 dengan perincian sebagai

berikut :

NO PROVINSI KABUPATENBANTUAN

PEMERINTAH

1 Aceh Aceh Utara 100.000.000

Pidie Jaya 100.000.000

Aceh Besar 100.000.000

Bireuen 100.000.000

Kota Sibulussalam 100.000.000

2 Sumatera Utara Nias 100.000.000

Nias Selatan 100.000.000

3 Sumatera Barat Sijunjung 100.000.000

Pesisir Selatan 100.000.000

Pasaman 100.000.000

4 JambiTanjung Jabung

Barat 100.000.000

Tanjung Jabung

Timur 100.000.000

5 Riau Rokan Hulu 100.000.000

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 32 -

NO PROVINSI KABUPATENBANTUAN

PEMERINTAH

6 Sumatera Selatan Banyuasin 100.000.000

Ogan Kemeiring Ilir 100.000.000

Ogan Ilir 100.000.000

7 Bengkulu Seluma 100.000.000

Lebong 100.000.000

8 Lampung Tanggamus 100.000.000

Lampung Utara 100.000.000

Tulang Bawang 100.000.000

Lampung Selatan 100.000.000

Way Kanan 100.000.000

Lampung Barat 100.000.000

9 Jawa Timur Pamekasan 100.000.000

Probolinggo 100.000.000

Sumenep 100.000.000

Sampang 100.000.000

10 DIY Kulon Progo 100.000.000

11 Jawa Tengah Blora 100.000.000

Wonogiri 100.000.000

Jepara 100.000.000

Banjarnegara 100.000.000

12 Jawa Barat Bandung Barat 100.000.000

Cirebon 100.000.000

Garut 100.000.000

Tasikmalaya 100.000.000

13 Kalimantan SelatanHulu Sungai

Tengah 100.000.000

Barito Kuala 100.000.000

Balangan 100.000.000

Hulu Sungai Utara 100.000.000

14 Kalimantan Tengah Gunung Mas 50.000.000

15 Sulawesi Tengah Buol 100.000.000

Tojo Una-Una 100.000.000

Toli-toli 100.000.000

Poso 100.000.000

16 Gorontalo Gorontalo 100.000.000

Bone Bolango 100.000.000

Boalemo 100.000.000

17 Sulawesi Selatan Sinjai 100.000.000

Toraja Utara 100.000.000

Barru 100.000.000

Bone 100.000.000

Wajo 100.000.000

Soppeng 100.000.000

Tana Toraja 100.000.000

Pangkep 100.000.000

Luwu Timur 100.000.000

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 33 -

� Pengembangan model pemberdayaan masyarakat / Smallholder Livelihood Development –(SOLID)

Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan International Food for

Agricultural Development (IFAD) di 11 kabupaten di provinsi Maluku dan

Maluku Utara. Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di

tahun 2017 Rp48.183.725.000 di targetkan sebanyak 224 desa. Realisasi

bantuan Pemerintah berupa uang Rp13.176.261.900 dan bantuan

Pemerintah berupa barang Rp33.969.795.563.

Kegiatan yang dilakukan antara lain

• Pemberdayaan Petani Kecil dan Gender ditujukan untuk peningkatan

kesejahteraan petani kecil

• Kegiatan rumah tangga yang mendukung produksi pertanian dan

pemasaran (sentra bisnis pedesaan, prasarana, timbangan,

peralatan dan mebeler kantor,pembangunan gudang, pembangunan

rehap kantor, pembangunan rumah produksi, peralatan produksi

tanaman pangan/hortikultura, peralatan mobilisasi pasca panen,

dana bergulir produksi pertanian).

NO PROVINSI KABUPATENBANTUAN

PEMERINTAH

18 Sulawesi Tenggara Bombana 100.000.000

Buton 100.000.000

Kolaka Utara 100.000.000

Wakatobi 100.000.000

Buton Utara 100.000.000

Muna 100.000.000

19 Sulawesi Barat Mamasa 100.000.000

20 NTT Sabu Raijua 100.000.000

Timor Tengah

Selatan 100.000.000

21 Bali Karangasem 100.000.000

22 NTB Dompu 100.000.000

Lombak Barat 100.000.000

Lombak Timur 200.000.000

Lombok Tengah 100.000.000

23 MalukuMaluku Tenggara

Barat 100.000.000

Maluku Tenggara 100.000.000

Buru 100.000.000

Seram bagian

Timur 100.000.000

Total 7.650.000.000

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 34 -

• Pengembangan rantai nilai tanaman perkebunan ditujukan untuk

peningkatan nilai tambah hasil perkebunan.

� Penanganan Kerawanan Pangan

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penanganan kerawanan pangan

pada wilayah yang terkena bencana. Sebelum pencairan anggaran

dilakukan identifikasi dan dilanjutkan dengan investigasi dan apabila

wilayah tersebut merupakan wilayah bencana dan akan mengakibatkan

rawan pangan maka anggaran tersebut dapat dicairkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017

Rp.200.000.000 sampai dengan 31 Desember 2017 belum ada realisasi

dikarenakan tidak adanya daerah yang perlu di tanggulangi.

3. PENGEMBANGAN PENGANEKARAGAMAN KOMSUMSI PANGAN

DAN KEAMANAN PANGAN

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumsi

pangan dan memasyarakatkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi

seimbang dan aman (B2SA) dengan mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya lokal.

Sasaran output kegiatan adalah meningkatnya pemantapan

penganekaragaman konsumsi pangan dan keamanan pangan segar.

Alokasi anggaran belanja mak 526 untuk kegiatan tersebut tahun 2017

sebesar Rp25.671.445.000. Sampai dengan 31 Desember 2017, dana

bantuan yang terealisasi sebesar Rp25.653.800.200

Berikut Pagu dan Realisasi anggaran per output kegiatan :

KETERANGAN PAGU REALISASI %

1816 Pengembangan Penganekaragaman

Konsumsi dan Keamanan Pangan25.671.445.000 25.653.800.200 99,93

1816.101 Pemberdayaan Pekarangan Pangan 25.365.000.000 25.350.000.000 99,94

Banper Uang 25.365.000.000 25.350.000.000 99,94

1816.107 Percepatan penganekaragaman

konsumsi pangan306.445.000 303.800.200 99,14

Banper Uang 306.445.000 303.800.200 99,14

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 35 -

Dana Bantuan tersebut di berikan untuk membantu pelaksanaan kegiatan,

yaitu: (1) Pemberdayaan pekarangan pangan melalui Rumah Pangan

Lestari (KRPL) dan (2) Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan

� Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah sebuah konsep lingkungan

perumahan penduduk yang secara bersama-sama mengusahakan

pekarangannya secara intensif untuk dimanfaatkan menjadi sumber

pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan

aspek potensi sumberdaya alam dan kebutuhan gizi warga setempat.

Tujuan dari pelaksanaan KRPL adalah meningkatkan partisipasi kelompok

wanita dalam penyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melalui

optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasil sumber

karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Optimalisasi pekarangan ini dikembangkan secara intensif melalui

pengembangan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), antara

lain dengan membangun kebun bibit dan mengutamakan sumber daya lokal

yang disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal (local wisdom),

sehingga kelestarian alampun tetap terjaga. Implementasi konsep inilah

dikenal dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Melalui konsep KRPL, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan

gizi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan menuju kemandirian pangan

sekaligus melestarikan sumber daya alam. KRPL dilaksanakan dengan

melakukan pemberdayaan intensif kepada ibu rumah tangga yang

terwadahi dalam suatu kelompok dengan memanfaatkan teknologi

budidaya tanam pada pekarangan.

Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini dalam bentuk

uang di tahun 2017 sebesar Rp25.365.000.000 yang di targetkan pada

1.691 Desa di 320 Kabupaten/Kota pada 33 propinsi. Sampai dengan 31

Desember 2017 telah di realisasikan sebesar Rp25.350.000.000.

Pada tahun 2017 pemberdayaan pemanfaatan pekarangan telah

dilakukan di 1.690 desa. Desa baru (kelompok penumbuhan) tahun

2017 mendapatkan Dana Bantuan sebesar Rp 15.000.000 per

desa/kelompok dengan rincian: (a) Rp8.000.000 untuk

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 36 -

pengembangan pekarangan anggota; (b) Rp 5.000.000 untuk kebun

bibit; (c) Rp 2.000.000 untuk pengembangan demplot kelompok.

Terdapat 1 (satu) kelompok penumbuhan (desa baru) yang tidak

mencairkan Bantuan Pemerintah dikarenakan tidak sesuai dengan

pedoman teknis.

Rekapitulasi realisasi KRPL sebagai berikut :

Pagu Jumlah

DESA/KW

Realisasi

Anggaran

Jumlah

DESA/KW

1

019032 DINAS KETAHANAN PANGAN,

KELAUTAN DAN PERTANIAN PROVINSI

DKI JAKARTA

300.000.000 20 300.000.000 20

2029346 DINAS KETAHANAN PANGAN

DAN PETERNAKAN PROVINSI JAWA 1.635.000.000 109 1.635.000.000 109

3039427 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI JAWA TENGAH2.430.000.000 162 2.430.000.000 162

4049037 BADAN KETAHANAN PANGAN

DAN PENYULUHAN PROPINSI D.I. 240.000.000 16 240.000.000 16

5

059444 DINAS PERTANIAN DAN

KETAHANAN PANGAN PROVINSI

JAWA TIMUR

2.430.000.000 162 2.430.000.000 162

6 069027 DINAS PANGAN ACEH 975.000.000 65 975.000.000 65

7079318 DINAS KETAHANAN PANGAN

DAN PETERNAKAN PROVINSI 1.905.000.000 127 1.905.000.000 127

8089266 DINAS PANGAN PROVINSI

SUMATERA BARAT1.350.000.000 90 1.350.000.000 90

9099426 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI RIAU600.000.000 40 600.000.000 40

10109019 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI JAMBI540.000.000 36 540.000.000 36

11

119225 DINAS KETAHANAN PANGAN

DAN PETERNAKAN PROVINSI

SUMATERA SELATAN

1.125.000.000 75 1.125.000.000 75

12129224 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI LAMPUNG1.050.000.000 70 1.050.000.000 70

13

139021 DINAS PANGAN, PETERNAKAN

DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI

KALIMANTAN BARAT

750.000.000 50 750.000.000 50

14149214 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH240.000.000 16 240.000.000 16

15159192 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN750.000.000 50 735.000.000 49

16

169000 DINAS PANGAN, TANAMAN

PANGAN, DAN HORTIKULTURA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

315.000.000 21 315.000.000 21

17179212 DINAS PANGAN DAERAH

PROVINSI SULAWESI UTARA600.000.000 40 600.000.000 40

18189206 DINAS PANGAN PROVINSI

SULAWESI TENGAH450.000.000 30 450.000.000 30

19

199374 DINAS KETAHANAN PANGAN,

TANAMAN PANGAN DAN

HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI

1.680.000.000 112 1.680.000.000 112

20209186 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI SULAWESI TENGGARA750.000.000 50 750.000.000 50

No Nama Satker

Alokasi /Target Banper Realisasi

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 37 -

� Percepatan Penganekaragaman Komsumsi Pangan

Kegiatan ini di tujukan untuk membangun kampung sejahtera yang

dilakukan bekerjasama dengan organisasi aksi solidaritas era kabinet kerja

(oase cinta). Secara umum kegiatan ini untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui pengembangan bibit.

Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017

sebesar Rp.306.445.000, sampai dengan 31 Desember 2017 telah di

realisasikan sebesar Rp303.800.200.

Pagu Jumlah

DESA/KW

Realisasi

Anggaran

Jumlah

DESA/KW

21219169 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI MALUKU435.000.000 29 435.000.000 29

219183 DINAS KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN MALUKU TENGAH75.000.000 5 75.000.000 5

219211 DINAS KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT75.000.000 5 75.000.000 5

219223 DINAS KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN BURU SELATAN75.000.000 5 75.000.000 5

22229164 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI BALI330.000.000 22 330.000.000 22

23239220 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT540.000.000 36 540.000.000 36

24249020 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR960.000.000 64 960.000.000 64

25259022 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI PAPUA780.000.000 52 780.000.000 52

26269189 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROPINSI BENGKULU240.000.000 16 240.000.000 16

27289039 DINAS PANGAN PROVINSI

MALUKU UTARA195.000.000 13 195.000.000 13

28299444 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI BANTEN240.000.000 16 240.000.000 16

29309208 DINAS PANGAN PROVINSI

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG240.000.000 16 240.000.000 16

30319005 DINAS PANGAN PROVINSI

GORONTALO300.000.000 20 300.000.000 20

31

320097 DINAS KETAHANAN PANGAN,

PERTANIAN DAN KESEHATAN HEWAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

225.000.000 15 225.000.000 15

32339029 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI PAPUA BARAT165.000.000 11 165.000.000 11

33340161 DINAS KETAHAHAN PANGAN

PROVINSI SULAWESI BARAT375.000.000 25 375.000.000 25

Grand Total 25.365.000.000 1.691 25.350.000.000 1.690

No Nama Satker

Alokasi /Target Banper Realisasi

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 38 -

Kegiatan ini di lakukan pada tiga propinsi yaitu diberikan kepada :

� Kelompok Masyarakat Desa Glesungrejo, Kecamatan Baturetno,

Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

� Kelompok Masyarakat Desa Kohod, Kecamatan Paku Haji, Kabupaten

Tangerang, Provinsi Banten

� Kelompok Masyarakat Desa Alas Selatan, Kecamatan Kobalima Timur,

Kabupatean MALAKA, Provinsi Nusa Tenggara Timur

4. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA BADAN

KETAHANAN PANGAN

Kegiatan ini di tujukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Peningkatan

Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat berupa bantuan pemberian

peralatan dan mesin untuk mengolah data (komputer). Bantuan Pemerintah

ini terdapat di 4 Propinsi yaitu Jawa Tengah, Riau, Jambi dan Sulawesi

Tenggara.

Alokasi anggaran bantuan pemerintah untuk kegiatan ini di tahun 2017

sebesar Rp.70.500.000, Sampai dengan 31 Desember 2017 telah di

realisasikan sebesar Rp70.190.000

Belanja Bantuan

Sosial Rp0

B.5 Belanja Bantuan Sosial (Bansos)

Belanja Bantuan Sosial adalah pemberian bantuan berupa uang atau barang dari

pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat

yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk

melindungi dari kemungkinan terjadi resiko sosial.

Realisasi Belanja Bantuan Sosial 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 39 -

Perbandingan Realisasi Belanja Bantuan Sosial 31 Desember 2017dan 31 Desember 2016

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI 30

SEPTEMBER 2017

REALISASI 31

DESEMBER 2016

NAIK

(TURUN) %

Belanja Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial #DIV/0!

Belanja Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial #DIV/0!

Belanja Bantuan Sosial Untuk Penanggulangan Kemiskinan #DIV/0!

Jumlah Belanja Kotor 0 0 #DIV/0!

Pengembalian Belanja Sosial 0 0 0.00

Jumlah Belanja 0 0 #DIV/0!

Belanja Modal

Peralatan dan

Mesin

Rp4.678.610.800,-

B.6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin sampai dengan 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebesar Rp4.678.610.800 dan Rp1.261.170.708 atau

mengalami kenaikan sebesar 270,97 persen bila dibandingkan dengan realisasi

belanja Peralatan dan Mesin 31 Desember 2016. Hal ini disebabkan antara lain

karena adanya kenaikan pagu anggaran belanja modal peralatan dan mesin

untuk mendukung kegiatan pada Badan Ketahanan Pangan Pusat.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

URAIAN

REALISASI 31

DESEMBER

2017

REALISASI 31

DESEMBER 2016

NAIK

(TURUN) %

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin4.678.610.800 1.261.170.708 270,97

Jumlah Belanja Kotor 4.678.610.800 1.261.170.708 270,97

Pengembalian 0 0 0,00

Jumlah Belanja 4.678.610.800 1.261.170.708 270,97

Belanja Modal

Gedung dan

Bangunan

Rp779.261.500,-

B.7 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sampai dengan 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp779.261.500 dan

Rp199.180.000 atau mengalami kenaikan sebesar 291,23 persen bila

dibandingkan dengan realisasi belanja modal Gedung dan Bangunan 31

Desember 2016. Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pagu anggaran

belanja gedung dan bangunan untuk mendukung kegiatan pada Badan

Ketahanan Pangan Pusat.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan TA. 2017 (Audited)

- 40 -

Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan 31 Desember 2017 dan 2015

URAIAN JENIS BELANJAREALISASI 31 DESEMBER

2017

REALISASI 31 DESEMBER

2016

NAIK

(TURUN) %

Gedung dan Bangunan 779.261.500 199.180.000 291,23

Jumlah Belanja Kotor 779.261.500 199.180.000 291,23

Pengembalian Belanja Modal 0 0 0,00

Jumlah Belanja 779.261.500 199.180.000 291,23

Belanja Modal

LainnyaRp0

B.8 Belanja Modal Lainnya

Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 41 -

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendahara

Pengeluaran

Rp10.500.000

C.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar dan 10.500.000 dan

Rp149.584.080 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah

tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang

belum dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per

tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai

berikut:

Perbandingan Kas di Bendahara Pengeluaran Per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016

Keterangan 31-Des-17 31-Des-16

Kas di Bendahara Pengeluaran 10.500.000 72.113.080

Kas di Bendahara Pengeluaran TUP - 77.471.000

Uang Tunai - -

Jumlah 10.500.000 149.584.080

Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 senilai Rp10.500.000

terdapat pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Utara yang telah

disetorkan ke kas negara pada tanggal 09 Januari 2018 dengan NTB :

000000746872 dan NTPN 4D6B70J41OGHJSUP.

Kas Lainnya dan Setara

Kas Rp0.

C.2. Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp24.756.862.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas yang berada di bawah

tanggungjawab bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik

saldo rekening di bank maupun uang tunai. Untuk Kas Lainnya dan Setara Kas

Tahun 2016 telah diselesaikan dan di setorkan ke kas negara. Rincian Sumber

Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut:

Perbandingan Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 42 -

Jenis 31-Des-17 31-Des-16

Jasa Giro yang belum disetor ke kas negara 0 169.523

Dana Hibah 0 24.587.339

Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan 0

PNBP yang belum di setor 0

Utang Jangka Pendek Lainnnya

Utang Kepada Pihak ketiga

Jumlah 0 24.756.862

Bagian Lancar TP/TGR

Rp383.033.350

C.3. Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti

Rugi (TP/TGR)

Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-

masing adalah sebesar Rp383.033.350 dan Rp32.078.850. Bagian Lancar

Tagihan TP/TGR merupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada

tanggal neraca yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan atau kurang. Rincian

Bagian Lancar Tagihan TP/TGR adalah sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Bagian Lancar TP/TGR Per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016

Jenis 31-Des-17 31-Des-16

BADAN KETAHANAN PANGAN

PUSAT- 9.077.250

DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI PAPUA BARAT- 23.001.600

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN

PETERNAKAN PROVINSI

SUMATERA UTARA

82.640.000

BADAN KETAHANAN PANGAN

PROPINSI MALUKU32.486.300

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN KAB.BURU

SELATAN

264.483.050

DINAS PANGAN PROPINSI

SUMATERA BARAT3.424.000

Jumlah 383.033.350 32.078.850

Mutasi penambahan piutang TP/TGR pada :

• Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan provinsi Sumatera Utara

senilai Rp82.640.000 yang merupakan temuan atas pemeriksaan

Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian dengan Surat Keterangan

Tanggungjawab Mutlak (SKTM) tertanggal 11 Desember 2017.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 43 -

• Badan Ketahanan Pangan propinsi Maluku senilai Rp32.486.300 yang

merupakan temuan BPKP propinsi Maluku terkait pelaksanakan

kegiatan smallholder Livelihood Development Project in Eastern

Indonesia (SOLID) dengan Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak

(SKTM) sebagai berikut :

� SKTM No.910/443.2/DKP.SOLID/VII/2017 tertanggal 24 Agustus

2017 senilai Rp26.500.000 atas LAI-174/PW25/2/2017 tanggal 17

April 2017

� SKTM No.910/443.3/DKP.SOLID/VII/2017 tertanggal 24 Agustus

2017 senilai Rp18.486.300 atas LAI-174/PW25/2/2017 tanggal 17

April 2017

• Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Buru Selatan

senilai Rp264.483.050 yang merupakan temuan BPKP propinsi Maluku

Utara terkait pelaksanakan kegiatan smallholder Livelihood

Development Project in Eastern Indonesia (SOLID) dengan Surat

Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM) sebagai berikut :

� SKTM No.800/17.C/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23

Agustus 2017 senilai Rp117.000.000 atas LAI-128/PW25/2/2016

tanggal 31 Maret 2016

� SKTM No.800/17.F/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23

Agustus 2017 senilai Rp41.487.500 atas LAI-128/PW25/2/2016

tanggal 31 Maret 2016

� SKTM No.800/17.G/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23

Agustus 2017 senilai Rp1.005.000 atas LAI-128/PW25/2/2016

tanggal 31 Maret 2016

� SKTM No.800/17.H/DKP.BS/SOLID-TP/2017 tertanggal 23

Agustus 2017 atas LAI-169/PW25/2/2017 tanggal 12 April 2017

senilai Rp104.990.500

• Dinas Pangan propinsi Sumatera Barat senilai Rp3.424.000 yang

merupakan temuan atas pemeriksaan Inspektorat Jenderal

Kementerian Pertanian dengan Surat Keterangan Tanggungjawab

Mutlak (SKTM) tertanggal 20 Desember 2017

Mutasi pengurangan piutang TP/TGR karena terdapatnya pelunasan TP/TGR

pada satker BKP Pusat senilai Rp9.077.250 dan BKP Prop Papua Barat senilai

Rp23.001.600.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 44 -

Penyisihan Piutang Tak

Tertagih –Bagian Lancar

Tagihan Tuntutan

Perpendaharaan/Tuntun

Ganti Rugi

(Rp30.127.255)

C.4. Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp(30.127.255) dan

Rp(2.345.546).

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih–Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi pada tanggal pelaporan adalah sebagai

berikut:

Kualitas Nilai Piutang % Nilai

Piutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan

Piutang Bukan Pajak

Lancar 0,50% -

Kurang Lancar 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

Jumlah - -

Bagian Lancar TP/TGR

Lancar 86.064.000 0,50% 430.320

Kurang Lancar 296.969.350 10% 29.696.935

Diragukan 50% -

Macet 100% -

Jumlah 383.033.350 30.127.255

Bagian Lancar TPA

Lancar - 0,50% -

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

Jumlah - -

Jumlah Penyisihan Piutang Tak

Tertagih 383.033.350 30.127.255

Rincian Penyisihan Bagian Lancar TP/TGR Per 31 Desember 2017 sebagai berikut :

No NAMA SATKERNilai Piutang

TP/TGRKualitas Penyisihan

Nilai

Penyisihan

TP/TGR

1BADAN KETAHANAN PANGAN

PROPINSI SUMATERA UTARA82.640.000 Lancar 0,5% 413.200

2BADAN KETAHANAN PANGAN

PROPINSI MALUKU32.486.300

Kurang

Lancar10% 3.248.630

3BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN KAB.BURU SELATAN264.483.050

Kurang

Lancar10% 26.448.305

4DINAS PANGAN PROPINSI

SUMATERA BARAT3.424.000 Lancar 0,5% 17.120

383.033.350 30.127.255

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 45 -

Persediaan

Rp31.779.300,-

C.5 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-

masing adalah sebesar Rp31.779.300 dan Rp66.636.304.

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan

(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk

mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan

dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Pediaan per 31

Desember 2017 dan per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Persediaan TH 2017 TH 2016

Barang Konsumsi 28.729.300 58.011.862

Barang untuk Pemeliharaan 3.050.000 8.625.000

Tanah bangunan untuk dijual atau diserahkan

kepada Masyarakat

0 0

Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan

kepada Masyarakat

0 0

Barang Persediaan Lainnya untuk

Dijual/Diserahkan ke Masyarakat

0 0

Jumlah 31.779.300 66.636.862

Persediaan ini terdapat pada satker BKP Pusat, DKP Riau dan DKP NTB.

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan tersebut berada dalam kondisi

baik.

Rincian Persediaan per satker terlampir

Peralatan dan Mesin

Rp47.504.042.288

C.6 Peralatan dan Mesin

Nilai perolehan aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 47.504.042.288

dan Rp51.412.402.708. Mutasi nilai peralatan dan mesin tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 46 -

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 51.412.402.708Rp

Mutasi tambah: 5.984.296.050Rp

Pembelian 4.666.610.800Rp

Saldo Awal 194.027.500Rp

Transfer Masuk 624.331.750Rp

Hibah -Rp

Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 499.326.000Rp

Transaksi Normalisasi BMN Aset Tetap -Rp

Mutasi kurang: (9.892.656.470)Rp

Penghentian aset dari penggunaan (6.030.269.539)Rp

Penghapusan (266.075.000)Rp

Transfer Keluar (624.331.750)Rp

Hibah keluar (1.459.377.000)Rp

Usulan barang rusak berat kepengelola (25.625.000)Rp

Usulan Barang Hibah DK/TP (1.486.978.181)Rp

Koreksi Nilai -Rp

Saldo per 31 Desember 2017 47.504.042.288Rp

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 (36.016.121.591)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2017 11.487.920.697Rp

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan peralatan dan mesin adalah

sebagai berikut :

a. Penambahan saldo awal peralatan dan mesin dari eks PPHP pada satker

Pusat senilai Rp194.027.500. Dengan perincian sebagai berikut :

b. Penambahan dari transaksi Reklasifikasi Aset Lainnya ke aset tetap senilai

Rp499.326.000, berasal dari satker :

c. Penambahan peralatan dan mesin dari pembelian di Satker Pusat Badan

Ketahanan Pangan Rp4.666.610.800 dengan perincian sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Unit 1 177.450.000

Sepeda Motor Unit 2 16.577.500

TOTAL 194.027.500

NAMA SATKER JUMLAH

KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO 36.589.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI 7.975.000

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI

LAMPUNG39.250.000

DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA 70.000.000

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA

TENGGARA TIMUR322.512.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA

BELITUNG3.000.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI

BARAT20.000.000

TOTAL 499.326.000

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 47 -

d. Penambahan dari transaksi Transfer masuk senilai Rp624.331.750, berasal

dari Badan Ketahanan Pangan Nusa Tenggara Barat dengan perincian

sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Jeep Unit 1 640.660.000

Kendaraan Bermotor Angkutan Barang Lainnya 11 2.955.750.000

Lori Dorong Unit 12 9.315.000

Lemari Besi/Metal Buah 4 5.940.000

Kontainer Buah 150 50.250.000

CCTV - Camera Control Television System Buah 1 19.158.100

White Board Buah 2 1.630.000

Mesin Absensi Buah 1 43.000.000

LCD Projector/Infocus Buah 5 128.813.050

Focusing Screen/Layar LCD Projector Buah 3 17.625.000

Meja Kerja Besi/Metal Buah 24 31.680.000

Kursi Besi/Metal Buah 48 21.120.000

Sice Buah 1 27.000.000

A.C. Split Buah 2 11.865.750

Televisi Buah 7 165.975.000

Sound System Buah 1 24.750.000

Dispenser Buah 1 4.441.500

Layar Film/Projector Buah 1 5.625.000

Timbangan Elektronik Buah 15 30.972.500

P.C Unit Buah 12 146.880.000

Lap Top Buah 3 74.962.500

Note Book Buah 6 100.041.000

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah 10 37.496.400

Tenda Buah 24 83.160.000

Pallet Buah 60 28.500.000

TOTAL 4.666.610.800

URAIAN KUANTITAS NILAI

ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR Unit 45 256.365.750

ALAT KANTOR Buah 24 57.888.000

ALAT RUMAH TANGGA Buah 80 101.673.000

ALAT STUDIO Buah 4 7.028.000

ALAT KOMUNIKASI Buah 4 3.376.000

UNIT ALAT LABORATORIUM Buah 2 800.000

KOMPUTER UNIT Buah 21 191.937.000

PERALATAN KOMPUTER Buah 9 5.264.000

TOTAL 624.331.750

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 48 -

e. Pengurangan dari penghapusan senilai Rp(266.075.000) pada satker Badan

Ketahanan Pangan Propinsi Riau sebesar Rp(48.235.000) dan Dinas

Ketahanan Pangan Propinsi Bengkulu sebesar Rp(217.840.000) dengan

perincian barang sebagai berikut :

f. Pengurangan dari transaksi Usulan barang rusak berat ke pengelola sebesar

Rp(25.625.000) pada satker :

Dengan perincian barang sebagai berikut :

g. Pengurangan dari transaksi Usulan barang hibah ke pengelola sebesar

Rp(1.486.978.181) pada satker :

Dengan perincian barang sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

A.C. Split Buah (1) -9.300.000

Tustel Buah (2) -10.000.000

P.C Unit Buah (6) -56.697.000

Lap Top Buah (8) -122.025.000

Note Book Buah (4) -53.270.000

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (8) -14.783.000

TOTAL (266.075.000)

NAMA SATKER JUMLAH

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA

TENGGARA BARAT (5.625.000)

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA

TENGGARA TIMUR(20.000.000)

TOTAL (25.625.000)

URAIAN KUANTITAS NILAI

Meja Kerja Kayu Buah (6) (2.664.000)

Sice Buah (1) (742.000)

A.C. Split Buah (1) (1.307.000)

Wireless Buah (1) (912.000)

Note Book Buah (1) (20.000.000)

TOTAL (25.625.000)

NAMA SATKER JUMLAH

KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO (502.043.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA

PENYULUHAN KAB. TIMOR TENGAH UTARA(400.138.000)

BADAN BIMAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN

SUMBA TIMUR(584.797.181)

TOTAL (1.486.978.181)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 49 -

h. Pengurangan dari transaksi Transfer keluar senilai Rp(624.331.750) yang

berasal dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bima Rp(282.750.750),

Badan Ketahanan Pangan dan pelaksana Penyuluhan Kabupaten Dompu

senilai Rp(341.581.000), dengan perincian barang sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Station Wagon Unit (5) (503.970.000)

Sepeda Motor Unit (70) (594.886.818)

Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah (3) (4.526.000)

Lemari Besi/Metal Buah (15) (12.225.000)

Lemari Kayu Buah (18) (10.198.000)

Filing Cabinet Besi Buah (16) (10.625.000)

Brandkas Buah (3) (8.575.000)

Overhead Projector Buah (2) (24.393.000)

Perkakas Kantor Lainnya (2) (4.354.000)

Meja Kerja Kayu Buah (37) (18.441.000)

Kursi Besi/Metal Buah (15) (6.370.000)

Sice Buah (2) (2.096.000)

Meja Rapat Buah (10) (12.344.000)

Meja Komputer Buah (2) (1.000.000)

A.C. Split Buah (4) (15.680.000)

Televisi Buah (4) (16.674.000)

Wireless Buah (1) (2.849.000)

Unit Power Supply Buah (1) (327.000)

Tustel Buah (4) (6.787.455)

Handy Cam Buah (4) (22.532.090)

Compact Disc Player (Peralatan Studio Audio) Buah (2) (2.536.000)

Facsimile Buah (2) (4.065.000)

Receiver STL/VHF ( FM) Buah (1) (1.231.000)

P.C Unit Buah (9) (79.047.000)

Lap Top Buah (1) (19.800.000)

Note Book Buah (7) (82.441.818)

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (11) (15.042.000)

Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (3.247.000)

Modem Buah (1) (715.000)

TOTAL (255) (1.486.978.181)

URAIAN KUANTITAS NILAI

Sepeda Motor Unit (45) (256.365.750)

Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Buah (2) (1.664.000)

Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Buah (2) (1.701.000)

Lemari Besi/Metal Buah (5) (3.280.000)

Lemari Kayu Buah (2) (1.612.000)

Filing Cabinet Besi Buah (6) (4.144.000)

Filing Cabinet Kayu Buah (2) (1.516.000)

Brandkas Buah (2) (5.078.000)

Overhead Projector Buah (2) (31.377.000)

LCD Projector/Infocus Buah (1) (7.516.000)

Meja Kerja Kayu Buah (25) (18.972.000)

Kursi Besi/Metal Buah (2) (920.000)

Kursi Kayu Buah (13) (6.463.000)

Sice Buah (2) (2.116.000)

Meja Rapat Buah (15) (13.200.000)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 50 -

i. Pengurangan dari transaksi Reklasifikasi dari Aset Tetap ke Aset Lainnnya

senilai Rp6.030.269.539 berasal dari satker sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Meja Komputer Buah (4) (1.837.000)

Lemari Es Buah (1) (3.000.000)

A.C. Split Buah (7) (15.866.000)

Wireless Buah (4) (12.972.000)

Stabilisator Buah (1) (300.000)

Tustel Buah (3) (11.493.000)

Handy Cam Buah (3) (14.534.000)

Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah (2) (602.000)

Camera Film Buah (1) (426.000)

Camera Digital Buah (1) (6.000.000)

Facsimile Buah (4) (3.376.000)

Alat Precooling Buah Dng Es Secara Sirmulasi Buah (2) (800.000)

Local Area Network (LAN) Buah (2) (7.256.000)

P.C Unit Buah (13) (104.309.000)

Lap Top Buah (3) (41.697.000)

Note Book Buah (3) (38.675.000)

Hard Disk Buah (2) (1.320.000)

Scanner (Peralatan Mini Komputer) Buah (1) (340.000)

Monitor Buah (1) (1.750.000)

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (1.252.000)

Modem Buah (2) (602.000)

TOTAL (189) (624.331.750)

NAMA SATKER JUMLAH

DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN

PANGAN PROVINSI DKI JAKARTA(131.590.525)

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN

PROVINSI JAWA BARAT(187.259.300)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

PROPINSI D.I. YOGYAKARTA(426.099.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU (101.005.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI (106.180.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA

SELATAN(62.614.400)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI

LAMPUNG(332.532.450)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KALIMANTAN

SELATAN(46.955.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR(137.465.000)

DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA (407.123.090)

DINAS PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH (908.184.322)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI

TENGGARA(216.676.900)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI MALUKU (157.664.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

KAB. MALUKU TENGAH(87.064.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN

KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT(228.740.000)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 51 -

j. Pengurangan dari transaksi Hibah keluar senilai Rp(1.486.978.181) pada

satker sebagai berikut :

Dengan perincian barang sebagai berikut :

NAMA SATKER JUMLAH

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BALI (111.240.300)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA

TENGGARA BARAT(449.100.000)

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA

TENGGARA TIMUR(410.503.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA

PENYULUHAN KAB. TIMOR TENGAH UTARA(109.841.000)

BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN

KAB. HALMAHERA UTARA(8.000.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA

BELITUNG(243.839.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI

JAGUNG PROVINSI GORONTALO(164.609.726)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN

RIAU(135.114.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI

BARAT(80.000.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN (780.869.526)

TOTAL (6.030.269.539)

NAMA SATKER JUMLAH

KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO (502.043.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA

PENYULUHAN KAB. TIMOR TENGAH UTARA(400.138.000)

BADAN BIMAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN

SUMBA TIMUR(584.797.181)

TOTAL (1.486.978.181)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 52 -

Gedung dan Bangunan

Rp1.476.274.000

C.7 Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah Rp1.476.274.000 dan Rp2.203.400.500. Terdapat pengurangan

Gedung dan bangunan karena transaksi hibah keluar dari Badan Bimas

Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur kepada Pemda setempat. Nilai

gedung dan bangunan dapat dijelaskan sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Station Wagon Unit (5) (503.970.000)

Sepeda Motor Unit (70) (594.886.818)

Mesin Ketik Manual Langewagon (18-27 Inci) Buah (3) (4.526.000)

Lemari Besi/Metal Buah (15) (12.225.000)

Lemari Kayu Buah (18) (10.198.000)

Filing Cabinet Besi Buah (16) (10.625.000)

Brandkas Buah (3) (8.575.000)

Overhead Projector Buah (2) (24.393.000)

Perkakas Kantor Lainnya (2) (4.354.000)

Meja Kerja Kayu Buah (37) (18.441.000)

Kursi Besi/Metal Buah (15) (6.370.000)

Sice Buah (2) (2.096.000)

Meja Rapat Buah (10) (12.344.000)

Meja Komputer Buah (2) (1.000.000)

A.C. Split Buah (4) (15.680.000)

Televisi Buah (4) (16.674.000)

Wireless Buah (1) (2.849.000)

Unit Power Supply Buah (1) (327.000)

Tustel Buah (4) (6.787.455)

Handy Cam Buah (4) (22.532.090)

Compact Disc Player (Peralatan Studio Audio) Buah (2) (2.536.000)

Facsimile Buah (2) (4.065.000)

Receiver STL/VHF ( FM) Buah (1) (1.231.000)

P.C Unit Buah (9) (79.047.000)

Lap Top Buah (1) (19.800.000)

Note Book Buah (7) (82.441.818)

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (11) (15.042.000)

Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (3.247.000)

Modem Buah (1) (715.000)

TOTAL (1.486.978.181)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 53 -

Saldo per 31 Desember 2016 2.203.400.500

Mutasi tambah: 172.413.000

Transfer masuk -

Koreksi pencatatan 172.413.000

Mutasi kurang: (899.539.500)

Koreksi pencatatan (323.259.500)

Hibah Keluar (460.090.000)

Usulan Hibah Keluar (116.190.000)

Saldo per 31 Desember 2017 1.476.274.000

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 (188.762.703)

Nilai Buku per 31 Desember 2016 1.287.511.297

• Penambahan dari transaksi Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset yang di

lakukan oleh KPKNL setempat pada Dinas Ketahanan Pangan dan

Penyuluhan Propinsi Yogyakarta senilai Rp172.413.000

• Mutasi pengurangan dari transaksi Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset

yang di lakukan oleh KPKNL setempat senilai Rp(323.259.500) pada

Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Propinsi Yogyakarta senilai

Rp(10.290.000) dan Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Maluku Utara

senilai Rp(312.969.500).

• Mutasi pengurangan dari transaksi Hibah Keluar senilai

Rp(460.090.000) pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Timur

Tengah Utara senilai Rp(154.450.000) dan Badan Bimas Ketahanan

Pangan Kabupaten Sumba Timur senilai Rp(305.640.000).

• Mutasi pengurangan dari transaksi Usulan Hibah Keluar senilai

Rp(116.190.000) pada Dinas Ketahanan Pangan propinsi Nusa

Tenggara Timur senilai Rp(116.190.000)

Rincian Gedung dan Bangunan per satker terlampir.

Jalan, Irigasi dan

Jaringan Rp0,-

C.8 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 31 Desember

2016 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp12.500.000. Terdapat Mutasi

transaksi pengurangan terhadap Jalan, Irigasi dan Jaringan pada Dinas

Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Propinsi Nusa Tenggara Timur senilai

Rp12.500.000 atas usulan penghapusan yang diajukan sesuai dengan Surat

Usulan Penghapusan BMN nomor DKP.009/91/X/2017 tanggal 12 Oktober 2017

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 54 -

Aset Tetap Lainnya

Rp779.861.500,-

C.9 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan

dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 31 Desember

2016 adalah Rp779.861.500 dan Rp1.098.300. Mutasi aset tetap lainnya dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Saldo per 31 Desember 2016 1.098.300

Mutasi tambah:

Transfer masuk -

Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP 779.261.500

Mutasi kurang:

Reklasifikasi Dari Aset Tetap ke Aset Lainnya (498.300)

Saldo per 31 Desember 2016 779.861.500

Aset tetap lainnya ini terdapat pada Badan Ketahanan Pangan Pusat.

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan aset tetap lainnya adalah

sebagai berikut :

• Mutasi penambahan atas penyelesaian pembangunan dengan

KDP pada Badan Ketahanan Pangan Pusat senilai

Rp779.261.500

• Pengurangan aset tetap lainnya yang merupakan transaksi

reklasifikasi dari aset tetap pada Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Maluku Tengah senilai Rp498.300.

Konstruksi Dalam

Pengerjaan Rp0,-

C.10 Konstruksi Dalam Pengerjaan

Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0 yang

merupakan pembangunan gedung dan bangunan yang proses

pengerjaannya belum selesai sampai dengan tanggal neraca pada Badan

Ketahanan Pangan Pusat.

Akumulasi Penyusutan

Aset Tetap

Rp(36.204.884.294)

C. 11 Akumulasi PenyusutanAsetTetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing Rp(36.204.884.294) dan

Rp(40.781.586.744). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra

akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 55 -

penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat

Aset Tetap.

Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31

Desember 2017, sedangkan rincian akumulasi penyusutan aset tetap

disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per satker terlampir

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 47.504.042.288Rp (36.016.121.591)Rp 11.487.920.697Rp

2 Gedung dan Bangunan 1.476.274.000Rp (188.762.703)Rp 1.287.511.297Rp

3 Jalan, Irigasi dan Jaringan -Rp -Rp -Rp

4 Aset Tetap Lainnya 779.861.500Rp -Rp 779.861.500Rp

49.760.177.788Rp (36.204.884.294)Rp 13.555.293.494Rp Akumulasi Penyusutan

Piutang TP/TGR Rp0,-

C.12. Piutang Jangka Panjang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/

Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Saldo Piutang Jangka Panjang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

masing-masing adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Piutang Jangka Panjang

Tagihan TP/TGR merupakan Tagihan TP/TGR yang belum diselesaikan pada

tanggal neraca yang akan jatuh tempo lebih dari 12 bulan. Rincian Bagian

Lancar Tagihan TP/TGR adalah sebagai berikut:

Jenis TH 2017 TH 2016

Dinas Ketahanan Pangan Prop.

Maluku TP - -

BKP dan PI jagung Gorontalo - -

BKP Prop. Papua Barat - -

Jumlah - -

Aset Tak Berwujud

Rp40.000.000

C.12. Aset Tak Berwujud

Nilai perolehan Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah Rp40.000.000 dan Rp43.946.800 . Aset Tak Berwujud

merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi secara umum tidak

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 56 -

mempunyai wujud fisik. Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2017

2016 adalah sebagai berikut:

No. Uraian Nilai

1 Software Komputer 40.000.000Rp

2 ATB Lainnya -Rp

40.000.000Rp

(35.058.573)Rp

4.941.427Rp Jumlah

Saldo s.d 30 September 2017

Amortisasi ATB s.d. 30 September 2017

Terdapat mutasi pengurangan software pada Dinas Ketahanan Pangan

Propinsi DKI Jakarta senilai Rp(3.946.800).

Rincian Aset Tak Berwujud per satker terlampir

Aset Lain-Lain

Rp2.602.521.845

C.13. Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

Rp2.602.521.845 dan Rp2.886.688.625. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik

Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan

dalam operasional Badan Ketahanan Pangan serta dalam proses penghapusan

dari BMN, terdiri atas Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasional

pemerintahan senilai Rp2.602.521.845 . Adapun mutasi aset lain-lain adalah

sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2015 2.886.688.625Rp

Mutasi tambah: 6.047.214.639Rp

- reklasifikasi dari aset tetap 6.047.214.639Rp

- reklasifikasi dari aset tak berwujud -Rp

Mutasi kurang: (6.331.381.419)Rp

- normalisasi BMN (BMN) yang dihentikan -Rp

- Reklasifikasi ke aset tetap (499.326.000)Rp

- penghapusan BMN (350.228.000)Rp

- Usulan barang rusak berat (4.796.152.478)Rp

- Usulan barang hilang (685.674.941)Rp

Saldo per 31 Desember 2017 2.602.521.845Rp

Akumulasi Penyusutan (2.601.648.545)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2017 873.300Rp

Mutasi transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain adalah sebagai

berikut :

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 57 -

a. Mutasi tambah berasal dari transaksi reklasifikasi dari aset tetap senilai

Rp6.047.214.639, yang berasal dari satker sebagai berikut :

Dengan perincian barang sebagai berikut :

NAMA SATKER JUMLAH

DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PROVINSI DKI JAKARTA131.590.525

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI

JAWA BARAT187.259.300

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROPINSI D.I.

YOGYAKARTA426.099.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU 101.005.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI 106.180.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN 62.614.400

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG 332.532.450

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KALIMANTAN

SELATAN46.955.000

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI

KALIMANTAN TIMUR137.465.000

DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA 407.123.090

DINAS PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH 908.184.322

BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA 216.676.900

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI MALUKU 157.664.000

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KAB. MALUKU

TENGAH87.562.300

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN

SERAM BAGIAN BARAT228.740.000

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BALI 111.240.300

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA

BARAT449.100.000

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA

TIMUR423.003.000

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN

KAB. TIMOR TENGAH UTARA109.841.000

BADAN PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KAB.

HALMAHERA UTARA8.000.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA BELITUNG 243.839.000

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG

PROVINSI GORONTALO164.609.726

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU 135.114.000

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT 80.000.000

BADAN KETAHANAN PANGAN 780.869.526

DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PROVINSI DKI JAKARTA3.946.800

TOTAL 6.047.214.639

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 58 -

URAIAN KUANTITAS NILAI

Sedan Unit 1 63.180.000

Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Unit 1 90.800.000

Sepeda Motor Unit 27 158.400.000

Lori Dorong Unit 1 65.000

Mesin Pengepres Kulit Buah 1 8.500.000

Tool Set Buah 1 1.265.000

Alat Perontokan Mesin (Power Thresser) Buah 5 86.000.000

Alat Pemipil Jagung Buah 10 148.000.000

Alat Pengering (Dryer) Buah 3 95.250.000

Alat Pengukur Kadar Air (Moisture Tester) Buah 42 68.502.000

Selo (Kotak Penyimpanan) Dengan Pengatur Temperatur Buah 1 15.604.000

Lemari Penyimpan Buah 1 3.165.000

Unit Pengaduk Buah 2 18.507.500

Alat Pengasapan Buah 2 45.320.000

Alat Pasca Panen Lainnya Buah 6 140.000.000

Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Buah 5 4.360.000

Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Buah 5 9.701.000

Mesin Ketik Elektronik/Selektrik Buah 2 5.790.000

Mesin Hitung Elektronik/Calculator Buah 2 410.000

Lemari Besi/Metal Buah 9 9.411.093

Lemari Kayu Buah 9 10.955.000

Rak Besi Buah 4 6.139.000

Filing Cabinet Besi Buah 20 14.904.000

Filing Cabinet Kayu Buah 2 1.516.000

Brandkas Buah 7 29.287.000

Kardex Besi Buah 3 291.000

White Board Buah 11 3.880.000

Alat Pemotong Kertas Buah 1 3.459.000

Overhead Projector Buah 13 243.055.544

White Board Electronic Buah 2 19.393.000

LCD Projector/Infocus Buah 8 106.886.000

Alat Perekam Suara (Voice Pen) Buah 1 3.500.000

Focusing Screen/Layar LCD Projector Buah 1 1.089.000

Perkakas Kantor Lainnya Buah 4 976.000

Meja Kerja Besi/Metal Buah 5 4.250.000

Meja Kerja Kayu Buah 31 19.747.000

Kursi Besi/Metal Buah 127 43.484.413

Kursi Kayu Buah 49 10.421.000

Sice Buah 4 6.160.000

Meja Rapat Buah 27 17.721.000

Meja Komputer Buah 12 5.209.000

Meja Telepon Buah 6 174.000

Meja Resepsionis Buah 2 373.000

Jam Mekanis Buah 1 46.000

Lemari Es Buah 1 3.000.000

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 59 -

URAIAN KUANTITAS NILAI

A.C. Split Buah 13 40.900.000

Portable Air Conditioner (Alat Pendingin) Buah 1 4.000.000

Kompor Gas (Alat Dapur) Buah 4 2.460.000

Mesin Parutan Kelapa Buah 13 136.977.500

Loudspeaker Buah 1 480.000

Sound System Buah 1 1.441.000

Wireless Buah 7 14.474.500

Mic Conference Buah 1 78.750.000

Unit Power Supply Buah 2 8.008.760

Stabilisator Buah 1 300.000

Camera Video Buah 1 24.339.000

Tustel Buah 21 79.975.500

Handy Cam Buah 12 81.751.750

Kabel Roll Buah 1 2.227.500

Microphone/Wireless MIC Buah 5 4.250.000

Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah 1 820.000

Rak Peralatan Buah 2 2.554.000

Film Projector Buah 1 6.470.000

Camera Film Buah 1 426.000

Photo Tustel Buah 3 21.650.000

Camera Digital Buah 6 38.420.000

Mesin Jilid Buah 1 3.015.000

Pesawat Telephone Buah 35 1.953.000

Telephone Mobile Buah 1 13.400.000

Facsimile Buah 10 20.625.000

Unit Tranceiver Ssb Portable Buah 3 21.087.000

Peralatan Antena SHF/Parabola Lainnya 1 1.200.000

CT Scanner Buah 1 800.000

Freezer (Alat Laboratorium Patologi) Buah 2 5.660.000

Micromixer Buah 1 6.000.000

Wajan Teflon Buah 4 2.580.000

Food Processor Buah 3 5.250.000

Beater Unit (Mesin Penggiling) Buah 1 80.000.000

Alat Precooling Buah Dng Es Secara Sirmulasi Buah 2 800.000

Generator Buah 1 1.823.000

Mixer (Alat Laboratorium Pertanian) Buah 2 38.500.000

Personal Computer Buah 1 14.465.000

Stabilizer/UPS Buah 2 3.425.000

Unit Pengering Buah 4 15.400.000

Conductivity Meter (Alat Laboratorium Kwalitas Air Dan Tanah)Buah 1 7.800.000

Vacuum Drying Oven Buah 1 20.747.000

Kamera Digital Buah 1 4.500.000

Local Area Network (LAN) Buah 2 7.256.000

Internet Buah 1 36.994.000

P.C Unit Buah 77 713.942.865

Lap Top Buah 101 1.674.428.391

Note Book Buah 63 982.006.045

Personal Komputer Lainnya 3 33.940.000

Disk Pack (Peralatan Mainframe) Buah 1 294.000

Hard Disk Buah 3 2.870.000

Card Reader (Peralatan Mini Komputer) Buah 1 8.810.000

Scanner (Peralatan Mini Komputer) Buah 1 340.000

Monitor Buah 1 1.750.000

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 60 -

b. Mutasi kurang berasal dari Reklasifikasi Aset Lainnnya ke Aset Tetap

Rp(499.326.000),- yang berasal dari satker :

Dengan perincian barang sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah 77 176.944.900

Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah 5 3.439.000

External Buah 1 182.000

Peralatan Personal Komputer Lainnya 3 4.500.000

Server Buah 2 34.720.278

Sumur Dengan Pompa (Bangunan Pengambilan Pengembangan Sumber Air)Unit 5 12.500.000

Naskah/Manuskrip Berbahan Kayu Buah 2 498.300

Software Komputer Buah 2 3.946.800

TOTAL 1.005 6.047.214.639

NAMA SATKER JUMLAH

KANTOR KETAHANAN PANGAN KAB. PONOROGO (36.589.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI (7.975.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI (39.250.000)

DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA (70.000.000)

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA

TIMUR(322.512.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA (3.000.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT (20.000.000)

TOTAL (499.326.000)

URAIAN KUANTITAS NILAI

Station Wagon Unit (2) (216.780.000)

Alat Pasca Panen Lainnya (3) (70.000.000)

Brandkas Buah (1) (971.000)

Overhead Projector Buah (2) (23.991.000)

LCD Projector/Infocus Buah (1) (24.873.000)

Kursi Besi/Metal Buah (32) (9.016.000)

Sound System Buah (1) (1.441.000)

Handy Cam Buah (2) (12.512.000)

Generator Buah (1) (1.823.000)

P.C Unit Buah (10) (31.770.000)

Lap Top Buah (2) (39.450.000)

Note Book Buah (4) (53.957.000)

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (6) (10.837.000)

Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (2) (1.905.000)

TOTAL (69) (499.326.000)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 61 -

c. Mutasi kurang berasal dari transaksi penghapusan BMN senilai

Rp350.228.000,- terdapat di satker Dinas Ketahanan Pangan Propinsi

Sumatera Barat dan Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Riau, dengan

perincian barang sebagai berikut :

d. Mutasi kurang berasal dari transaksi usulan barang rusak berat ke

pengelola barang senilai Rp(4.796.152.478),- yang terdapat pada satker

sebagai berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Lemari Besi/Metal Buah (2) (2.374.000)

Filing Cabinet Besi Buah (1) (1.270.000)

Brandkas Buah (1) (5.070.000)

Meja Komputer Buah (2) (1.190.000)

Televisi Buah (1) (3.000.000)

Tustel Buah (1) (3.201.000)

P.C Unit Buah (7) (62.123.000)

Lap Top Buah (12) (183.160.000)

Note Book Buah (3) (58.910.000)

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (11) (29.930.000)

TOTAL (350.228.000)

NAMA SATKER JUMLAH

DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

PROVINSI DKI JAKARTA(135.537.325)

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROVINSI

JAWA BARAT(255.514.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROPINSI D.I.

YOGYAKARTA(426.099.000)

DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA

TIMUR(515.920.575)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU (154.670.960)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI (172.659.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG (483.080.450)

DINAS PANGAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA (552.303.626)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI SULAWESI

SELATAN(263.964.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA (60.000.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KABUPATEN

SERAM BAGIAN BARAT(119.900.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA

BARAT(117.768.557)

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA

TIMUR(244.452.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI BANGKA BELITUNG (296.623.000)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 62 -

Dengan perincian barang sebagai berikut :

NAMA SATKER JUMLAH

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG

PROVINSI GORONTALO(107.956.685)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU (135.114.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT (80.000.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN (674.589.300)

TOTAL (4.796.152.478)

URAIAN KUANTITAS NILAI

Sedan Unit (1) (63.180.000)

Mini Bus ( Penumpang 14 Orang Kebawah ) Unit (1) (90.800.000)

Sepeda Motor Unit (10) (60.911.960)

Lori Dorong Unit (1) (65.000)

Tool Set Buah (1) (1.265.000)

T ractor Four Wheel (Dengan Kelengkapannya) Buah (1) (10.000.000)

Alat Perontokan Mesin (Power Thresser) Buah (2) (7.662.000)

Alat Pengukur Kadar Air (Moisture Tester) Buah (42) (68.502.000)

Alat Pasca Panen Lainnya (3) (70.000.000)

Mesin Ketik Manual Portable (11-13 Inci) Buah (3) (2.497.000)

Mesin Ketik Manual Standard (14-16 Inci) Buah (4) (7.500.000)

Mesin Ketik Listrik Potable (11-13 Inci) Buah (2) (2.291.000)

Mesin Ketik Elektronik/Selektrik Buah (2) (5.790.000)

Lemari Besi/Metal Buah (26) (32.719.000)

Lemari Kayu Buah (10) (12.843.000)

Rak Besi Buah (4) (6.139.000)

Filing Cabinet Besi Buah (32) (20.282.000)

Filing Cabinet Kayu Buah (2) (1.006.000)

Brandkas Buah (3) (16.309.000)

Buffet Buah (2) (1.810.000)

Papan Visual/Papan Nama Buah (4) (3.200.000)

Overhead Projector Buah (13) (345.984.000)

LCD Projector/Infocus Buah (5) (64.779.000)

Perkakas Kantor Lainnya (3) (2.522.000)

Meja Kerja Kayu Buah (16) (5.374.000)

Kursi Besi/Metal Buah (65) (18.059.000)

Kursi Kayu Buah (10) (957.000)

Sice Buah (5) (7.591.000)

Meja Rapat Buah (22) (15.385.000)

Mesin Pemotong Rumput Buah (1) (1.179.000)

Lemari Es Buah (1) (1.464.000)

A.C. Split Buah (13) (50.884.000)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 63 -

e. Mutasi kurang berasal dari transaksi usulan barang hilang ke pengelola

barang senilai Rp(685.674.941),- yang terdapat pada satker sebagai

berikut :

URAIAN KUANTITAS NILAI

Kipas Angin Buah (7) (2.198.000)

Up Right Chiller/Frezzer Buah (1) (1.793.000)

Kompor Gas (Alat Dapur) Buah (2) (1.180.000)

Tabung Gas Buah (5) (2.317.000)

Televisi Buah (5) (16.648.000)

Video Cassette Buah (2) (676.000)

Sound System Buah (1) (12.650.000)

Wireless Buah (2) (3.664.000)

Mic Conference Buah (1) (78.750.000)

Unit Power Supply Buah (4) (5.342.760)

Tustel Buah (14) (46.934.000)

Handy Cam Buah (12) (95.497.750)

Compact Disc Player (Peralatan Studio Audio) Buah (2) (724.000)

Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah (6) (8.312.500)

Camera Electronic Buah (1) (4.710.000)

Photo Tustel Buah (3) (21.650.000)

Camera Digital Buah (2) (18.420.000)

Mesin Jilid Buah (1) (3.015.000)

Telephone (PABX) Buah (1) (9.500.000)

Pesawat Telephone Buah (28) (1.008.000)

Telephone Mobile Buah (1) (13.400.000)

Facsimile Buah (9) (23.630.000)

Oven (Alat Laboratorium Umum) Buah (2) (4.558.000)

Beater Unit (Mesin Penggiling) Buah (1) (80.000.000)

Personal Computer Buah (1) (14.465.000)

Stabilizer/UPS Buah (2) (3.425.000)

Local Area Network (LAN) Buah (1) (4.733.000)

P.C Unit Buah (84) (733.670.701)

Lap Top Buah (82) (1.288.744.450)

Note Book Buah (70) (1.069.725.175)

Personal Komputer Lainnya (3) (33.940.000)

CPU (Peralatan Mainframe) Buah (1) (7.500.000)

Monitor Buah (1) (2.583.333)

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (83) (162.822.025)

Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (6) (5.410.800)

Server Buah (1) (6.976.000)

Hub Buah (1) (962.000)

Software Komputer Buah (3) (5.667.024)

TOTAL (762) (4.796.152.478)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 64 -

Dengan perincian barang sebagai berikut :

NAMA SATKER JUMLAH

BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA (156.676.900)

DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA TENGGARA

TIMUR(362.504.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN

KAB. TIMOR TENGAH UTARA(109.841.000)

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG

PROVINSI GORONTALO(56.653.041)

TOTAL (685.674.941)

URAIAN KUANTITAS NILAI

Mesin Pengepres Kulit Buah (1) (8.500.000)

Mesin Hitung Elektronik/Calculator Buah (2) (410.000)

Lemari Kayu Buah (3) (2.184.000)

Overhead Projector Buah (3) (21.880.000)

LCD Projector/Infocus Buah (2) (34.591.000)

Focusing Screen/Layar LCD Projector Buah (1) (1.089.000)

Perkakas Kantor Lainnya (4) (976.000)

Kursi Besi/Metal Buah (31) (6.821.000)

Meja Rapat Buah (2) (1.116.000)

Meja Komputer Buah (2) (1.000.000)

Mesin Parutan Kelapa Buah (4) (13.000.000)

Loudspeaker Buah (1) (480.000)

Sound System Buah (1) (1.441.000)

Wireless Buah (3) (1.502.500)

Unit Power Supply Buah (1) (6.500.000)

Tustel Buah (4) (8.357.000)

Handy Cam Buah (3) (15.283.000)

Microphone/Wireless MIC Buah (5) (4.250.000)

Uninterruptible Power Supply (UPS) Buah (1) (820.000)

Film Projector Buah (1) (6.470.000)

Peralatan Antena SHF/Parabola Lainnya (1) (1.200.000)

CT Scanner Buah (1) (800.000)

Micromixer Buah (1) (6.000.000)

Food Processor Buah (3) (5.250.000)

Generator Buah (1) (1.823.000)

Kamera Digital Buah (1) (4.500.000)

Internet Buah (1) (36.994.000)

P.C Unit Buah (18) (95.666.900)

Lap Top Buah (12) (160.019.541)

Note Book Buah (13) (189.266.000)

Printer (Peralatan Personal Komputer) Buah (21) (29.149.000)

Scanner (Peralatan Personal Komputer) Buah (3) (1.154.000)

External Buah (1) (182.000)

Peralatan Personal Komputer Lainnya (3) (4.500.000)

Sumur Dengan Pompa (Bangunan Pengambilan Pengembangan Sumber Air)Unit (5) (12.500.000)

TOTAL (160) (685.674.941)

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 65 -

Akumulasi Penyusutan

dan Amortisasi Aset

Lainnya

Rp(2.636.707.118)

C.14 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar

Rp(2.636.707.118) dan Rp(2.913.604.060). Rincian akumulasi penyusutan

dan amortisasi asset lainnya adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

No Aset Lainnya Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

A Aset Tak Berwujud 40.000.000 (35.058.573) 4.941.427

2 ATB Lainnya 0

40.000.000 (35.058.573) 4.941.427

B Aset Lainnya 2.602.521.845 (2.601.648.545) 873.300

2.602.521.845 (2.601.648.545) 873.300

2.642.521.845 (2.636.707.118) 5.814.727Total

Jumlah

Jumlah

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per satker terlampir

Uang Muka dari KPPN

Rp10.500.000

C.15 Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

masing-masing sebesar Rp10.500.000 dan Rp149.584.080. Uang Muka dari

KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan

(TUP) diberikan KPPN sebagai uang muka kerja yang masih berada pada atau

dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

Utang kepada Pihak

Ketiga Rp7.008.766,-

C.16 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2017 dan 31 Desember

2016 masing-masing sebesar Rp7.008.766 dan Rp6.995.827. Utang kepada

Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan merupakan

kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam

waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapun rincian Utang kepada Pihak

Ketiga pada Badan Ketahanan Pangan per tanggal pelaporan adalah sebagai

berikut:

No Uraian Jumlah

1 Belanja Pegawai yang Belum Dibayarkan -Rp

2 Belanja Barang yang Belum Dibayarkan 7.008.766Rp

3 Belanja Lainnya yang Belum Dibayarkan -Rp

7.008.766Rp Total

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 66 -

Ekuitas

Rp13.938.784.850,-

C.17 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing

sebesar Rp13.938.784.850 dan Rp12.978.977.330. Ekuitas adalah merupakan

kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban.

Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 67 -

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

Pendapatan PNBP

Rp3.674.575

D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebesar Rp3.674.575 dan Rp73.424.388 Pendapatan

tersebut terdiri dari:

30-Des-17 31-Des-16% Naik

(TURUN)

Pendapatan PNBP Lainnya 3.674.575 73.424.388 (95,00)

Pendapatan Jasa

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan #DIV/0!

Pendapatan Jasa Pelatihan #DIV/0!

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan #DIV/0!

Jumlah Pendapatan Jasa #DIV/0!

Pendapatan Lain-Lain

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Lalu #DIV/0!

Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Lalu #DIV/0!

Jumlah Pendapatan Lain-Lain - #DIV/0!

3.674.575 73.424.388 (95,00)Jumlah

URAIAN

Pendapatan Jasa adalah merupakan pendapatan-LO yang diperoleh dari

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro), dan Denda Keterlambatan

Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah dan Pendapatan Anggaran lain-lain.

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak sebagai berikut :

Akun Uraian Jumlah

423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 753.275

423752Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian

Pekerjaan 2.921.300

3.674.575 JUMLAH

Antara realisasi PNBP (jasa giro) dengan PNBP Lainnya terdapat selisih sejumlah

Rp169.523 yang merupakan Jasa Giro di tahun 2016 yang baru disetorkan di

tahun 2017.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 68 -

Beban Pegawai

Rp19.904.091.469

D.2 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp19.904.091.469 dan Rp20.639.307.631. Beban

Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang

yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan

kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang

dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNSsebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan

pembentukan modal.

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16NAIK

(TURUN) %

Beban Gaji Pokok PNS 14.874.105.400 15.563.688.145 (4,43)

Beban Tunjangan-Tunjangan 3.759.535.418 3.719.974.710 1,06

Beban Uang Makan PNS 1.292.573.000 1.360.298.000 (4,98)

Pengembalian Beban Tunjangan Umum PNS

(22.300.000)

- #DIV/0!

Beban Pembulatan Gaji PNS 179.843 (3.224) (5.678,26)

Pengembalian Beban Pembulatan Gaji PNS (2.192) (4.650.000) (99,95)

Jumlah 19.904.091.469 20.639.307.631 (3,56)

Beban Persediaan

Rp5.568.404.664

D.3 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan sampai dengan 31 Desember 2017 dan 31 Desember

2016 adalah masing-masing sebesar Rp5.568.404.664 dan Rp7.251.126.037.

Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-

barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang

dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16

NAIK

(TURUN)

%

Beban Persediaan Konsumsi 5.498.182.689 7.111.979.537 (22,69)

Beban Persediaan bahan baku 64.629.975 136.131.500 (52,52)

Beban Persediaan Lainnya 2.220.000 1.990.000 11,56

Beban Persediaan pita cukai. materai dan

leges3.372.000 1.025.000 228,98

Jumlah Beban Persediaan 5.568.404.664 7.251.126.037 (23,21)

Antara realisasi belanja barang persediaan dengan beban persediaan terdapat

selisih sejumlah Rp102.621.422. (penjelasan terlampir )

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 69 -

Beban Barang dan

Jasa

Rp118.030.588.663

D.4 Beban Barang dan Jasa

Beban barang dan jasa 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp118.030.588.663 dan Rp174.138.883.512. Beban

Jasa adalah konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan

entitas.

Rincian Beban Barang dan Jasa untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut:

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16

NAIK

(TURUN)

%

Beban Keperluan Perkantoran 1.832.958.300 1.517.181.900 20,81

Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 45.903.782 45.754.489 0,33

Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat178.349.096 205.328.292 (13,14)

Beban Honor Operasional Satuan Kerja 6.182.975.000 9.474.851.500 (34,74)

Beban Barang Operasional Lainnya 69.596.870 180.534.300 (61,45)

Beban Bahan 26.873.996.220 71.068.570.257 (62,19)

Beban Honor Output Kegiatan 31.886.400.999 47.342.095.220 (32,65)

Beban Barang Non Operasional Lainnya 21.513.625.350, 14.935.694.307 44,04

Beban Langganan Telepon 95.699.363 125.114.927 (23,51)

Beban Jasa Pos dan Giro 7.600.000 7.600.000 0,00

Beban Jasa Konsultan 18.858.912.000, 11.116.000 169.555,56

Beban Sewa 2.448.528.160 15.950.315.800 (84,65)

Beban Jasa Profesi 7.555.940.000 2.593.368.670 191,36

Beban Aset Ekstrakomtabel peralatan

dan mesin

12.000.000 4.332.000 177,01

Beban Jasa Lainnya 481.421.250 10.686.825.850 (95,50)

Pengembalian Beban Keperluan

Perkantoran

(1.232.727)

Pengembalian Beban Honor Output

Kegiatan

(4.260.000) (8.400.000)

Pengembalian Beban Jasa Profesi (1.400.000)

Pengembalian Beban Barang Non

Operasional Lainnya(1.250.000) #DIV/0!

Pengembalian Beban Honor Operasional

Satuan Kerja(6.575.000) #DIV/0!

Jumlah 118.030.588.663 174.138.883.512 (32,22)

Antara realisasi belanja barang dan jasa dengan beban barang dan jasa terdapat

selisih sejumlah Rp12.012.939. Hal ini disebabkan karena adanya pembelian

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 70 -

barang ekstrakomtabel, beban langganan telepon tahun 2016 yang dibayarkan

ditahun 2017 dan beban langganan telepon tahun 2017 (penjelasan terlampir)

Beban

Pemeliharaan

Rp4.772.918.415

D.5 Beban Pemeliharaan

Beban pemeliharaan 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-

masing sebesar Rp4.772.918.415 dan Rp3.663.403.354. Beban pemeliharaan

merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset

lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk

31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31 DESEMBER

2016

NAIK

(TURUN) %

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 537.854.000 367.559.406 46,33

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Lainnya463.164.450 1.928.186.648 (75,98)

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2.235.108.305 #DIV/0!

Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

Lainnya1.479.529.299 1.316.524.800 12,38

Beban Persediaan bahan untuk pemeliharaan 57.262.361 10.800.000 430,21

Jumlah 4.772.918.415 3.663.403.354 30,29

Antara realisasi belanja pemeliharaan dangan beban pemeliharaan terdapat selisih

sejumlah Rp57.262.361 dari realisasi belanja barang persediaan (penjelasan

terlampir)

Beban Perjalanan

Dinas

Rp99.381.199.886

D.6 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp99.381.199.886 dan Rp144.434.080.254 Beban

tersebut adalah merupakan beban yang terjadi untukperjalanan dinas dalam

rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.

Rincian Beban perjalanan Dinas untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016

adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 71 -

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16NAIK

(TURUN) %

Beban Perjalanan Biasa 53.265.066.547, 69.687.122.831 (23,57)

Pengembalian Beban Perjalanan

Biasa (66.890.835) (81.428.139) (17,85)

Beban Perjalanan Tetap - #DIV/0!

Pengembalian Beban Perjalanan

Tetap - #DIV/0!

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 6.579.584.070 10.680.420.598 (38,40)

Pengembalian Beban Perjalanan

Dinas Dalam Kota (840.000) #DIV/0!

Beban Perjalanan Dinas Paket

Meeting Dalam Kota

6.476.361.397, 20.002.669.098 (67,62)

Pengembalian Beban Perjalanan

Dinas Paket Meeting Dalam Kota (1.410.000) (690.000) 104,35

Beban Perjalanan Dinas Paket

Meeting Luar Kota 32.554.741.484 43.372.184.653 -2494%

Pengembal ian Beban Perja lanan

Dinas Paket Meeting Luar Kota (101.963.317) (48.154.175) 111,74

Beban Perjalanan Biasa - Luar Negeri 747.197.234 107.980.095 591,98

Pengembalian Beban Perjalanan

Biasa - Luar Negeri (70.646.694) #DIV/0!

Beban Perjalanan Lainnya - Luar

Negeri - 713.975.293

Beban Perjalanan Lainnya - Luar

Negeri - #DIV/0!

Jumlah 99.381.199.886 144.434.080.254 (31,19)

Beban Barang

untuk Diserahkan

kepada Masyarakat

Rp179.309.632.593

D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp179.309.632.593 dan

Rp288.835.448.795. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

merupakan beban pemerintah dalam bentuk barang yang diserahkan kepada

masyarakat dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian Beban

Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 72 -

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2017 31 DESEMBER

2016

NAIK

(TURUN)

%

Beban Tanah Untuk Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemda 3.136.888.000 698.400.000 349,15

Beban Peralatan Dan Mesin Untuk Diserahkan

kepada

Masyarakat/Pemda

7.626.589.500 26.453.476.650 (71,17)

Beban Jalan, Irigasi, Dan Jaringan Untuk

Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemda 74.250.000 - #DIV/0!

Beban Barang Fisik Lainnya Untuk Diserahkan

Kepada Masyarakat/Pemda 1.000.500.000 2.808.880.500 (64,38)

Beban Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemda 22.409.758.063 10.794.660.440 107,60

Beban Barang Untuk Bantuan Lainnya Yang

Memiliki Karakteristik 151.006.044.100 248.080.031.205 (39,13)

Pengembalian Beban Barang Untuk Bantuan

Lainnya Yang Memiliki Karakteristik (5.944.397.070) - #DIV/0!

Jumlah 179.309.632.593 288.835.448.795 (37,92)

Antara realisasi belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat dengan

beban barang belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat terdapat selisih

sejumlah Rp160.850.000 yang merupakan pendapatan penyesuaian nilai

persediaan (penjelasan terlampir).

Beban Bantuan

Sosial Rp0

D.8 Beban Bantuan Sosial

Beban Bantuan Sosial 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-

masing sebesar Rp0 dan Rp193.309.000.000. Beban bantuan sosial merupakan

beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa kepada masyarakat

yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang sifatnya

tidak terus-menerus dan selektif. Rincian Beban bantuan sosial untuk Tahun 2016

dan 2015 adalah sebagai berikut:

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16TURUN

%

Beban Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan Sosial Dalam

Bentuk Uang0 0 0,00

Pengembalian Beban Bantuan Sosial Untuk Pemberdayaan

Sosial Dalam0 0 0,00

Beban Bantuan Sosial Untuk Perlindungan Sosial Dalam

Bentuk Uang0 0 0,00

Beban Bantuan Sosial untuk Penanggulangan Kemiskinan

Dalam Bentuk0 0 0,00

Pengembalian Beban Bantuan Sosial untuk

Penanggulangan Kemiskinan0 0 0,00

Jumlah 0 0 -

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 73 -

Beban Penyusutan

dan Amortisasi

Rp4.210.688.937

D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp4.210.688.937 dan

Rp4.369.454.099. Beban penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat

alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable

assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban

Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk

Aset Tak berwujud.

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebagai berikut:

URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 31-Des-17 31-Des-16NAIK (TURUN)

%

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 4.164.415.587 4.301.500.337 (3,19)

Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 34.848.850 45.874.909 (24,04)

Beban Penyusutan Irigasi 208.335 416.670 (50,00)

Beban Penyusutan Penyusutan Aset Tetap yang T idak

Digunakan dalam1.216.165 #DIV/0!

Jumlah Penyusutan 4.200.688.937 4.347.791.916 (3,38)

Beban Amortisasi Software 10.000.000 10.492.078 (4,69)

Beban Amortisasi ATB Lainnya 11.170.105 (100,00)

Jumlah Amortisasi 10.000.000 21.662.183 (53,84)

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 4.210.688.937 4.369.454.099 (3,63)

Beban Penyisihan

Piutang Tak tertagih

Rp(27.781.709)

D.10 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi

ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang

Tak Tertagih untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-

masing sebesar Rp(27.781.709) dan Rp(1.577.764)

Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 74 -

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16

NAIK

(TURUN)

%

Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar

Tagihan27.781.709 (1.577.764) -

Beban Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - Bagian Lancar

Tagihan-

Jumlah 27.781.709 (1.577.764) -

Beban Lain-Lain

Rp0

D.11 Beban Lain-Lain

Jumlah Beban Lain-Lain untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Beban Lain-lain merupakan beban yang

timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset

tetap. Rincian atas Belanja Lain-Lain untuk 31 Desember 2017 dan 31 Desember

2016 adalah sebagai berikut:

URAIAN JENIS BEBAN 31-Des-17 31-Des-16

NAIK

(TURUN)

%

Beban Aset Extrakomtabel Peralatan dan Mesin 0 0 -

Beban Aset Extrakomtabel Gedung dan Bangunan 0 0 -

Beban Aset Extrakomtabel Aset Tetap Lainnya 0 0 -

Jumlah 0 0 -

Surplus/Defisit dari

Kegiatan Non

Operasional

Rp2.541.395.091

D.12 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan

beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan

fungsientitas. Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.541.395.091 dan Rp3.766.677.648

Rincian Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional 31 Desember 2017 dan

31 Desember 2016 sebagai berikut:

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 75 -

URAIAN 31-Des-17 31-Des-16

NAIK

(TURUN)

%

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 3.850.000 3.955.000 (2,65)

Beban Pelepasan Aset Non Lancar (613.549.748) (243.904.764) 151,55

Pendapatan Dari Kegiatan Non Operasianal

Lainnya3.188.575.411 4.152.933.649 (23,22)

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (37.480.572) (146.306.237) (74,38)

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non

Operasional2.541.395.091 3.766.677.648 (32,53)

• Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

Pendapatan sejumlah Rp3.850.000 di dapat dari setoran atas Pendapatan dari

Pemindahtanganan BMN Lainnya – 423129, yang terdapat pada satker sebagai

berikut :

• Beban Pelepasan Aset Non Lancar

Beban pelepasan aset non lancar senilai Rp613.549.748, merupakan beban

kerugian pelepasan aset - 596111 yang terdapat pada satker sebagai berikut :

No Nama satker Jumlah

1

029346 DINAS KETAHANAN PANGAN

DAN PETERNAKAN PROVINSI JAWA

BARAT

1.600.000

2089266 DINAS PANGAN PROVINSI

SUMATERA BARAT1.600.000

3099426 DINAS KETAHANAN PANGAN

PROVINSI RIAU650.000

Grand Total 3.850.000

KODE SATKER NAMA SATKER JUMLAH

019032

DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN

KETAHANAN PANGAN PROVINSI DKI

JAKARTA

6.658.989

049037BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PENYULUHAN PROPINSI D.I. YOGYAKARTA1.012.500

239220BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI

NUSA TENGGARA BARAT1.720.224

249020DINAS KETAHANAN PANGAN PROPINSI NUSA

TENGGARA TIMUR204.320.635

249324

BADAN KETAHANAN PANGAN DAN

PELAKSANA PENYULUHAN KAB. TIMOR

TENGAH UTARA

128.960.708

249374BADAN BIMAS KETAHANAN PANGAN

KABUPATEN SUMBA TIMUR258.845.122

452332 BADAN KETAHANAN PANGAN 12.031.570

TOTAL 613.549.748

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 76 -

• Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya senilai Rp3.188.575.411

terdiri atas akun sebagai berikut :

• Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

Beban ini merupakan beban penyesuaian nilai persediaan – 593311 yang

terdapat pada satker sebagai berikut :

Akun Jumlah

423921 267.907.050

423922 142.791.300

423952 2.447.520.268

423953 7.000.000

491511 323.356.793

3.188.575.411

Uraian

Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara

Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Perbendaharaan

Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu

Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu

Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan

JUMLAH

Kode Satker Nama Satker Jumlah

019032DINAS KELAUTAN, PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI DKI

JAKARTA4.000

079318 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA UTARA 23.906.600

099426 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI RIAU 213.300

109019 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAMBI 99.180

149214BADAN KETAHANAN PANGAN DAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI

KALIMANTAN 38.000

159192 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN 271.400

189206 DINAS PANGAN PROVINSI SULAWESI TENGAH 557.200

199374 BADAN KETAHANAN PANGAN DAERAH PROPINSI SULAWESI SELATAN 766.750

209186 BADAN KETAHANAN PANGAN PROP. SULAWESI TENGGARA 663.000

219169 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI MALUKU 150.000

219183 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KAB. MALUKU TENGAH 46.000

219223 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN KAB.BURU SELATAN 50.000

229164 DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI BALI 887.400

289058 DINAS PERTANIAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT 23.000

319005BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PUSAT INFORMASI JAGUNG

PROVINSI GORONTALO553.000

320097 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI KEPULAUAN RIAU 60.000

339029 Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat 101.000

340161 BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SULAWESI BARAT 1.518.500

452332 BADAN KETAHANAN PANGAN 7.572.242

Total 37.480.572

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 77 -

Pos-Pos Luar

Biasa Rp 0

D.13 POS-POS LUAR BIASA

Pos Surplus/Defisitdari Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang

sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi serta di luar

kendali entitas.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 78 -

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas Awal

Rp12.978.977.330

E.1 Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2017 dan 2016 adalah masing-masing

sebesar Rp12.978.977.330 dan Rp17.823.857.296.

Surplus(defisit) LO

Rp(428.660.236.670)

E.2 Surplus (Defisit) LO

Jumlah defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah defisit sebesar Rp(428.660.236.670) dan

Rp(639.490.023.882). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit

kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan kejadian luar

biasa.

Dampak Kumulatif Perubahan Akuntansi/KesalahanMendasar Rp0

E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Akuntansi/Kesalahan Mendasar

Dampak Kumulatif Perubahan Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang

berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing

Rp0 dan Rp0.

Penyesuaian Nilai Aset

Rp0

E.4.1 Penyesuaian Nilai Aset

Koreksi Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah sebesar Rp0 dan Rp0. Penyesuaian Nilai Aset merupakan

hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan harga perolehan

terakhir.

Koreksi Nilai

Persediaan Rp0

E.4.2 Koreksi Nilai Persediaan

Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang

diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada

periode sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk periode yang

berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing

sebesar Rp0 dan Rp0. Rincian untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1 Barang Konsumsi -

2 Suku Cadang -

Jumlah -

KoreksiJenis PersediaanNo

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 79 -

Selisih Revaluasi

Aset Tetap

Rp(51.637.609)

E.4.3 Selisih Revaluasi Aset Tetap

Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan

penilaian ulang aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetapi untuk periode yang

berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing

sebesar Rp(51.637.609). dan Rp0. Selisih Revaluasi Aset Tetap pada Satker

Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Propinsi DIY senilai Rp172.413.000

dan Dinas Pangan Propinsi Maluku Utara – TP senilai Rp(224.050.609). Rincian

Koreksi Atas Pendapatan untuk Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1 Gedung dan bangunan (51.637.609)

2 Koreksi Nilai saldo Awal -

Jumlah (51.637.609)

KoreksiJenis Aset Tetap No

Koreksi Aset tetap

Non Revaluasi

Rp126.266.086

E.4.4 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi

Koreksi Aset tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp126.266.086 dan

Rp240.158.800. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai Aset Tetap yang

bukan karena revaluasi nilai senilai Rp122.319.286 pada Satker Badan Ketahanan

Pangan Pusat dan Aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai senilai

Rp3.946.800 pada satker Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan

Propinsi DKI Jakarta.

Koreksi Lain-lain Rp0

E.4.5 koreksi lain-lain

Koreksi Lain-lain untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 31

Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp0. Koreksi ini

merupakan koreksi selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi

atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi atas hibah, piutang dan utang.

Koreksi lain-lain terdiri dari:

1 Koreksi Beban -

2 Koreksi Pendapatan -

3 Koreksi Piutang -

4 Koreksi Kewajiban -

5 Koreksi Hibah -

Jumlah -

KoreksiJenis Aset Tetap No

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 80 -

Transaksi antar

Entitas

Rp429.545.415.713

E.5 Transaksi Antar Entitas

Nilai Transaksi antar Entitas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017

dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp429.545.415.713 dan

Rp634.404.981.116.

Rincian Transaksi antar Entitas terdiri dari:

Akun Uraian 2.016

313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 431.848.066.268 636.685.257.289

313121 Diterima dari Entitas Lain (2.521.958.216) (4.063.524.120)

313211 Transfer Keluar (200.000) (762.614.956)

313221 Transfer Masuk 200.000 2.209.880.188

391131 Pengesahan Hibah Langsung 219.319.244 337.502.789

391132 Pengesahan Pengembalian Hibah

Langsung

(11.583) (1.520.074)

429.545.415.713 634.404.981.116 JUMLAH

2.017

Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:

E.51 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)

Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar

entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).

Pada periode hingga 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 , DDEL sebesar

Rp(2.521.958.216) sedangkan DKEL sebesar Rp 431.848.066.268.

E.52 Transfer Masuk/Transfer Keluar

Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu

entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.

Transfer Keluar sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesarRp(200.000)

yaitu pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bima sebesar Rp(200.000)

Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesarRp200.000

yaitu pada Badan Ketahanan Pangan Propinsi Nusa Tenggara Barat.

E.4.3 Pengesahan Hibah Langsung dan Pengembalian Pengesahan Hibah

Langsung

Pengesahan Hibah Langsung merupakan transaksi atas pencatatan hibah

langsung KL dalam bentuk kas, barang maupun jasa sedangkan pencatatan

pendapatan hibah dilakukan oleh BA-BUN. Pengesahan Hibah Langsung sampai

dengan tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp219.319.244 yaitu pada Badan

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 81 -

Ketahanan Pangan Pusat.

Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung merupakan transaksi atas

pencatatan pengembalian hibah langsung entitas. Pengesahan Pengembalian

Hibah Langsung sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp11.583

pada Badan Ketahanan Pangan Pusat.

Ekuitas Akhir

Rp13.965.506.216

E.6 Ekuitas Akhir

Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp13.965.506.216 dan Rp12.978.977.330.

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 82 -

F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

1. Data Laporan Keuangan ini disajikan berdasarkan data yang masuk pada aplikasi

e-rekon yang sudah di upload sampai dengan tanggal 12 Maret 2018.

2. Terdapat jurnal tidal lazim senilai Rp12.000.000 dikarenakan adanya pembelian

50 buah rak kayu @Rp240.000 pada Badan Ketahanan Pangan Pusat (barang

ekstrakomtabel)

3. Hibah Luar Negeri dengan nomor register 2S36P8TA dari Food and Agriculture

Organization (FAO) proyek Promoting SAGO Starch Utilization in Indonesia

senilai USD308.000 akan direalisasikan di tahun 2018.

4. Hibah Luar Negeri dengan nomor register 2WTVSDDA dari World Food

Programme (WFP) untuk mendukung pemerintah Indonesia untuk

mengumpulkan dan menganalisa data tentang ketahanan pangan dan gizi guna

optimalisasi kebijakan serta program senilai USD1.204.163. Proyek ini akan

dilaksanakan tahun 2017-2020. Sampai dengan 31 Desember 2017, hibah ini

belum terealisasi.

.

F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

1. Temuan BPK-RI atas Laporan Keuangan TA. 2016 nomor : 12/LHP/XVII/05/2017

tertanggal 15 Mei 2017 terdiri dari hasil temuan atas Sistem Pengendalian Intern

sebanyak 4 temuan – 8 kejadian dan temuan atas kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan sebanyak 1 temuan yaitu atas kegiatan PUPM di Propinsi

Jawa Tengah sebesar Rp200.000.000

Sampai dengan 31 Desember 2017, temuan ini sudah di tindak lanjuti yaitu pada

BPK hasil temuan atas Sistem Pengendalian Intern sebanyak 2 temuan – 6

kejadian dan temuan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan

yaitu atas kegiatan PUPM di Propinsi Jawa Tengah yang telah disetorkan ke kas

negara sebesar Rp5.000.000. Monitoring TLHP BPK-RI terlampir.

2. Terdapat 6 (enam) satker inaktif Badan Ketahanan Pangan di tahun 2017 yang

masih membawa aset, yaitu : Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Ponorogo,

Kantor Ketahanan Pangan dan penyuluhan pertanian daerah Kabupaten

Jeneponto, Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bima, Badan Ketahanan

Pangan dan Pelaksana Penyuluhan kabupaten Dompu, Badan Ketahanan

Laporan Keuangan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2017 (Audited)

- 83 -

Pangan dan Pelaksana Penyuluhan kabupaten Timur Tengah Utara dan Badan

Bimas Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Timur.

Dari Jumlah tersebut, 2 (dua) satker telah menyerahkan asetnya ke satker aktif

(dekonsentrasi), 2 (dua) satker telah menyerahkan asetnya ke Pemda setempat

dan 1 (satu)satker telah melakukan penghapusan dan menyerahkan asetnya ke

Pemda setempat. Monitoring satker inaktif terlampir

Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku

Per 31-12-2016 Tahun 2017 Per 31-12-2017 Per 31-12-2017

A PERALATAN DAN MESIN

1 ALAT BANTU 7 15.000.000 11.785.713 2.142.858 - 13.928.571 1.071.429

2 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 27.124.627.779 17.186.218.583 2.890.907.562 (1.707.809.031) 18.369.317.114 8.755.310.665

3 ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR 2 15.355.000 6.105.000 4.657.500 (65.000) 10.697.500 4.657.500

4 ALAT BENGKEL BERMESIN 10 49.750.000 58.250.000 - (8.500.000) 49.750.000 -

5 ALAT UKUR 5 15.430.000 14.400.000 2.106.000 (1.265.000) 15.241.000 189.000

6 ALAT PENGOLAHAN 4 1.823.171.572 2.540.220.072 2.000.000 (720.048.500) 1.822.171.572 1.000.000

7 ALAT KANTOR 5 2.610.754.114 2.707.150.897 196.692.097 (800.633.027) 2.103.209.967 507.544.147

8 ALAT RUMAH TANGGA 5 3.444.105.215 3.277.310.693 287.832.624 (744.481.627) 2.820.661.690 623.443.525

9 ALAT STUDIO 5 661.137.954 709.080.317 34.848.667 (139.916.000) 604.012.984 57.124.970

10 ALAT KOMUNIKASI 5 630.609.139 252.756.963 118.722.684 (53.090.000) 318.389.647 312.219.492

11 PERALATAN PEMANCAR 10 132.875.000 75.512.250 13.287.500 (2.431.000) 86.368.750 46.506.250

12 ALAT KEDOKTERAN 5 57.250.000 58.050.000 - (800.000) 57.250.000 -

13 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 1.049.935.569 1.061.107.571 32.027.495 (168.155.311) 924.979.755 124.955.814

14 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 15 8.950.000 2.386.664 596.666 - 2.983.330 5.966.670

15 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 - 28.547.000 - (28.547.000) - -

16 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA 15 75.600.000 19.710.000 4.860.000 - 24.570.000 51.030.000

17 ALAT KHUSUS KEPOLISIAN 4 67.376.070 66.385.310 5.490.760 (4.500.000) 67.376.070 -

18 KOMPUTER UNIT 4 8.206.685.952 10.920.696.890 440.841.569 (3.927.797.549) 7.433.740.910 772.945.042

19 PERALATAN KOMPUTER 4 1.067.142.324 1.173.471.313 64.099.966 (254.695.178) 982.876.101 84.266.223

20 PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 15 225.615.000 153.095.891 16.115.359 - 169.211.250 56.403.750

21 ALAT SAR 2 83.160.000 - 41.580.000 - 41.580.000 41.580.000

22 ALAT KERJA PENERBANGAN 10 38.250.000 19.437.500 3.825.000 - 23.262.500 14.987.500

23 UNIT PERALATAN PROSES/PRODUKSI 8 93.015.000 64.515.000 1.781.280 - 66.296.280 26.718.720

24 PERALATAN OLAH RAGA 3 8.246.600 8.246.600 - - 8.246.600 -

JUMLAH 47.504.042.288 40.414.440.227 4.164.415.587 (8.562.734.223) 36.016.121.591 11.487.920.697

B GEDUNG DAN BANGUNAN

1 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 50 1.476.274.000 362.354.872 34.848.850 (208.441.019) 188.762.703 1.287.511.297

JUMLAH 1.476.274.000 362.354.872 34.848.850 (208.441.019) 188.762.703 1.287.511.297

Lampiran 1 Penyusutan Aset Tetap dan Aset Lainnya

Badan Ketahanan Pangan

Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap

Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017

No Aset Tetap Masa

Manfaat Nilai Perolehan

Total Akumulasi

Penyusutan s/d

Periode ini

Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku

Per 31-12-2016 Tahun 2017 Per 31-12-2017 Per 31-12-2017

No Aset Tetap Masa

Manfaat Nilai Perolehan

Total Akumulasi

Penyusutan s/d

Periode ini

C IRIGASI

1BANGUNAN PENGEMBANGAN SUMBER AIR DAN AIR

TANAH30 - 4.791.645 208.335 (4.999.980) - -

JUMLAH - 4.791.645 208.335 (4.999.980) - -

D ASET TETAP LAINNYA

1 BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 600.000 - - - - 600.000

JUMLAH 600.000 - - - - 600.000

E ASET TETAP DALAM RENOVASI

1 GEDUNG DAN BANGUNAN DALAM RENOVASI 0 779.261.500 - - - - 779.261.500

JUMLAH 779.261.500 - - - - 779.261.500

F SOFTWARE

1 ASET TAK BERWUJUD 4 40.000.000 29.005.373 10.000.000 (3.946.800) 35.058.573 4.941.427

JUMLAH 40.000.000 29.005.373 10.000.000 (3.946.800) 35.058.573 4.941.427

G ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN

1 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 7 183.152.000 302.074.246 369.714 (119.291.960) 183.152.000 -

2 ALAT PENGOLAHAN 4 411.846.500 17.662.000 - 394.184.500 411.846.500 -

3 ALAT KANTOR 5 200.702.637 371.050.000 188.610 (170.535.973) 200.702.637 -

4 ALAT RUMAH TANGGA 5 349.534.580 217.267.667 407.841 131.634.072 349.309.580 225.000

5 ALAT STUDIO 5 22.980.000 13.746.500 - 9.233.500 22.980.000 -

6 ALAT KOMUNIKASI 5 34.408.000 24.881.000 - 9.527.000 34.408.000 -

7 ALAT KEDOKTERAN 5 637.150 637.150 - - 637.150 -

8 UNIT ALAT LABORATORIUM 8 62.940.000 6.381.000 50.000 56.359.000 62.790.000 150.000

9 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 7 28.547.000 - - 28.547.000 28.547.000 -

10 KOMPUTER UNIT 4 1.183.200.200 1.776.762.666 - (593.562.466) 1.183.200.200 -

11 PERALATAN KOMPUTER 4 124.075.478 154.136.458 200.000 (30.260.980) 124.075.478 -

12 KARTOGRAFI. NASKAH DAN LUKISAN 498.300 - - - - 498.300

JUMLAH 2.602.521.845 2.884.598.687 1.216.165 (284.166.307) 2.601.648.545 873.300

TOTAL 52.402.699.633 43.695.190.804 4.210.688.937 (9.064.288.329) 38.841.591.412 13.561.108.221