catatan atas laporan keuangan - bpbd.bantulkab.go.id€¦ · catatan atas laporan keuangan (calk)...
TRANSCRIPT
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK)
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN BANTUL
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, juga memberikan kekuatan lahir dan
batin sebagai modal untuk membangun masyarakat Bantul
Projotamansari Sejahtera Demokratis dan Agamis.
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul ini berisi tentang informasi
seputar pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2019. Baik mengenai
pencapaian atau realisasi target kinerja per kegiatan, juga memuat
hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja tersebut.
Dilengkapi pula dengan informasi-informasi non keuangan yang kami
pandang perlu untuk melengkapi Catatan Atas Laporan Keuangan ini
Harapan kami, Catatan Atas Laporan Keuangan ini bisa
memberikan informasi yang jelas kepada semua pihak. Selanjutnya kritik,
saran dan bimbingan sangat kami harapkan untuk peningkatan kinerja di
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul di tahun-
tahun mendatang. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan
menyajikan Laporan Keuangan yang tepat waktu dan akurat sehingga
terwujud tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat meningkatkan Akuntabilitas
Publik
Bantul, 31 Desember 2019
Kepala Pelaksana
Drs. DWI DARYANTO, M.Si
Pembina Utama Muda, IV/c NIP. 19630414 199103 1 006
BAB I Pendahuluan
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bantul adalah prinsip-prinsip,
dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktik-praktik spesifik
yang dipilih oleh entitas pelapor dan entitas akuntansi di Kabupaten Bantul
dalam Penyusunan dan Penyajiaan Laporan Keuangan.
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah.
Laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh entitas
akuntansi entitas pelaporan.
Secara umum Tujuan Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, posisi arus kas dan
kinerja kuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi peran
pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai
alokasi sumber daya.
Tujuan Spesifik Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bantul adalah
untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelapor atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan :
- Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode
berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
- Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh
sumber daya ekonomi dan alokasi dengan anggaran yang ditetapkan
dan peraturan perundang-undangan.
- Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang
digunakan dalam kegiatan pemerintah kabupaten serta hasil-hasil
yang telah dicapai.
- Menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah kabupaten
mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
- Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi
pemerintah kabupaten berkaitan dengan sumber-sumber
penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang,
termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
- Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan
pemerintah kabupaten, apakah mengalami kenaikan atau penurunan,
sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul
diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
mengatur keuangan pemerintah kabupaten, yaitu :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 001 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara
Penghapusan Piutang Negara / Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara / Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintahan;
12. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
1.3 Sistimatika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Bab I. Pendahuluan
Bab II. Ekonomi Makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target
kinerja APBD
Bab III. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan
Bab IV. Kebijakan Akuntansi
Bab V. Penjelasan pos – pos laporan keuangan
Bab VI. Penjelasan atas informasi – informasi non keuangan
Bab VI . Penutup
BAB II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian
Target Kinerja APBD
2.1 Ekonomi Makro
Rencana Strategis merupakan sebuah perencanaan jangka
menengah yang sangat dibutuhkan oleh sebuah lembaga. Perencanaan
strategis dapat dijadikan acuan bagi kebijakan dan tindakan kedepan
yang akan dilakukan sebuah lembaga pemerintah. Sebagai sebuah
institusi pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul membutuhkan acuan bagi kebijakan dan tindakan dalam
penanggulangan bencana (sebelum, saat, dan setelah kejadian).
Rencana Strategis juga dapat menjadi alat justifikasi bagi pengalokasian
anggaran tahunan. Tanpa sebuah perencanaan strategis maka sulit
diketahui rencana kerja sebuah lembaga. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul baru definitif berdiri pada tanggal 14
Januari 2011 dan diatur dalam Perda Nomor 06 Tahun 2010 tanggal 22
Juli 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Renstra Penanggulangan Bencana yang selanjutnya akan
ditindaklanjuti dengan Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul ini menyajikan pendekatan dan strategi yang
dirancang Pemerintah di tingkat kabupaten untuk mengurangi risiko
bencana. Beberapa dinas dan badan di Kabupaten Bantul, baik secara
sendiri-sendiri maupun melalui kemitraan dengan lembaga-lembaga
swadaya masyarakat maupun mitra pembangunan internasional, telah
mengembangkan dan melaksanakan program-program yang bertujuan
untuk mengurangi risiko dan dampak bencana.
Kabupaten Bantul setelah diidentifikasi dengan menggunakan
pendekatan HVCR (Hazard, Vulnerability, Capacity, and Risk) ternyata
merupakan daerah yang rawan terhadap bencana. Sedikitnya ada
sembilan jenis bencana yang ada di Kabupaten Bantul seperti gempa
bumi, tsunami, tanah longsor, angin puting beliung, banjir, kekeringan,
gelombang pasang, abrasi pantai, kebakaran, dan dampak letusan
gunung berapi. Kesembilan jenis ancaman yang rutin terjadi adalah
angin puting beliung, tanah longsor dan kebakaran walaupun sifatnya
hanya lokal namun kejadian tersebut banyak merusak sarana
infrastruktur dan kerugian harta benda. Dengan mempertimbangkan
bahwa Kabupaten Bantul adalah kabupaten yang rawan bencana, maka
Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah diharapkan
dapat memberikan gambaran umum rencana Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul 5 tahun ke depan.
Pengaruh kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul pada sektor riil cukup luas dan mendalam diantaranya
adalah :
1. Terciptanya rasa tenang dari kemungkinan adanya bencana;
2. Peningkatan peran masyarakat terhadap penanggulangan Bencana;
3. Penyebarluasan informasi potensi bencana;
4. Terfasilitasinya Forum Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten
5. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat pasca bencana (Pohon
tumbang, Kebakaran, Banjir, Tanah longsor, Kecelakaan laut)
6. Terlaksananya kegiatan Relokasi akibat bencana tanah longsor
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul telah
mempunyai 8 armada (mobil pemadam kebakaran) yang sudah siap
pakai manakala terjadi kebakaran di beberapa wilayah. Kecepatan dan
ketepatan bertindak tim Pusdalops dalam penyebarluasan informasi. TRC
(Tim Reaksi Cepat) yang telah dibekali dengan peralatan evakuasi dan
wawasan assesment, telah mampu menurunkan ketegangan masyarakat
menghadapi bencana. Situasi ini akan sangat mempengaruhi kegiatan
ekonomi baik tingkat daerah, nasional bahkan internasional. Demikian
pula di Kabupaten Bantul pembangunan ekonomi selalu dipengaruhi oleh
kondisi tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan fungsi
perlindungan masyarakat terhadap pengurangan risiko bencana (sosial,
alam, dan teknologi) yang pada tahapan selanjutnya masyarakat
diharapkan mampu, siap tanggap dan tangguh menghadapi situasi yang
sering berubah-ubah.
2.2 Kebijakan Keuangan
Tujuan kebijakan Akuntansi adalah untuk menjamin keseragaman
pengakuan, pengukuran maupun laporan dalam setiap transaksi yang
terjadi dalam entitas pelapor /SKPKD (Satuan Kerja Pengelolaan
Keuangan Daerah) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) / entitas
akuntansi di Kabupaten Bantul.
Kebijakan akutansi juga bertujuan untuk menjamin bahwa
laporan keuangan pemerintah kabupaten dapat dimengerti oleh
pengguna laporan keuangan dengan meminimalkan terjadinya bias
terhadap pengungkapan komponen laporan keuangan.
Realisasi Anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Tahun 2019
Kode Rek Nama Kegiatan Anggaran Realisasi Sisa
01 05 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
5.043.203.130,00 4.575.022.563,00
468.180.567,00
01 036 5 2 Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan 533.845.130,00 438.534.582,00 95.310.548,00
01 037 5 2 Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultansi 360.998.000,00 344.015.261,00 16.982.739,00
01 038 5 2 Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran 4.148.360.000,00 3.792.472.720,00 355.887.280,00
01 05 02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4.407.151.000,00
3.970.020.636,00
437.130.364,00
02 003 5 2 Pembangunan Gedung Kantor 2.157.590.000,00 1.817.248.000,00 340.342.000,00
02 051 5 2 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan 611.521.000,00 583.265.740,00 28.255.260,00
02 052 5 2 Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor 120.000.000,00 119.830.650,00 169.350,00
02 053 5 2 Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional 1.372.540.000,00 1.329.576.259,00 42.963.741,00
02 054 5 2 Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan 145.500.000,00 120.099.987,00 25.400.013,00
01 05 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 129.999.700,00 128.835.600,00 1.164.100,00
03 008 5 2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Peningkatan Disiplin Aparatur 129.999.700,00 128.835.600,00 1.164.100,00
01 05 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
284.925.000,00 267.932.500,00 16.992.500,00
05 018 5 2 Pendidikan, Pelatihan, Sosialisasi, Bimtek dan Peningkatan Kapasitas Aparatur 284.925.000,00 267.932.500,00 16.992.500,00
01 05 06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan 13.650.000,00 12.050.000,00 1.600.000,00
06 001 5 2
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD 4.535.000,00 3.375.000,00 1.160.000,00
06 011 5 2 Perencanaan dan Koordinasi Program Kegiatan 9.115.000,00 8.675.000,00 440.000,00
01 05 22
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
3.332.096.000,00 3.156.213.700,00 175.882.300,00
22 001 5 2 Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam
192.500.000,00
173.664.000,00
18.836.000,00
22 002 5 2 Peningkatan Ketrampilan dan Kualitas Penanggulangan Bencana
418.335.000,00 412.569.900,00 5.765.100,00
22 003 5 2 Sosialisasi Mitigasi Penanggulangan Bencana Alam dan Sosial
981.750.000,00 938.767.500,00 42.982.500,00
22 004 5 2 Pemantauan dan Penyaluran Bantuan Bencana Alam 235.000.000,00 231.912.750,00 3.087.250,00
22 005 5 2 Pengembangan Desa Siaga Bencana 114.400.000,00 107.285.000,00 7.115.000,00
22 006 5 2 Gladi Posko dan Gladi Lapang 89.000.000,00 55.875.000,00 33.125.000,00
22 007 5 2 Pengembangan Budaya Sadar Bencana 19.625.000,00 19.625.000,00 0,00
22 008 5 2 Penyelenggaraan posko Pengendalian Bencana 60.000.000,00 46.024.000,00 13.976.000,00
22 009 5 2 Penguatan Kapasitas Satgas BPBD 199.200.000,00 179.240.750,00 19.959.250,00
22 010 5 2 Penguatan FPRB 53.600.000,00 48.400.000,00 5.200.000,00
22 011 5 2 Pembentukan Sekolah Siaga Bencana 174.800.000,00 157.025.000,00 17.775.000,00
22 012 5 2 Pembentukan Desa Tangguh Bencana 382.600.000,00 382.098.800,00 501.200,00
22 013 5 2 Pengembangan Sistem Informasi Kebencanaan 75.000.000,00 74.630.000,00 370.000,00
22 014 5 2 Pengembangan Sekolah Siaga Bencana 49.900.000,00 47.175.000,00 2.725.000,00
22 015 5 2 Pembuatan Dokumen Penanggulangan Bencana 286.386.000,00 281.921.000,00 4.465.000,00
01 05 25 Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
708.590.000,00 686.580.500,00 22.009.500,00
25 001 5 2 Pencegahan, Pelaksanaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran
615.000.000,00 609.428.500,00 5.571.500,00
25 002 5 2 Pendidikan dan Pelatihan Bahaya Kebakaran 93.590.000,00 77.152.000,00 16.438.000,00
01 05 26 Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana
66.770.728.510,00 8.289.173.895,00 58.481.554.615,00
26 001 5 2 Relokasi Korban Bencana Alam 160.000.000,00 158.101.305,00 1.898.695,00
26 002 5 2 Penyiapan Lahan Untuk Relokasi Bencana Alam 1.715.238.000,00 715.780.439,00 999.457.561,00
26 003 5 2 Bina Lingkungan Sarpras di Lokasi Korban Bencana Alam 104.750.000,00 102.235.000,00 2.515.000,00
26 004 5 2 Rekonstruksi Pasca Bencana 64.200.266.600,00 6.749.457.151,00 57.450.809.449,00
26 005 5 2 Rehabilitasi Pasca 590.473.910,00 563.600.000,00 26.873.910,00
JUMLAH 80.690.343.340,00 21.085.829.394,00 59.604.513.946,00
Indikator Pencapaian Target Kinerja
Indikator pencapaian target kinerja APBD BPBD kabupaten Bantul Tahun
2019, sebagai berikut :
TARGET PENCAPAIAN KINERJA
DATA LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH
TAHUN 2019
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
2) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
3) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan
Perkantoran
Rp. 533.845.130,-
Rp. 438.534.582,- (82,15%)
Terlaksananya kebutuhan administrasi
perkantoran (surat-menyurat, ATK, Telp, Listrik,
Air, dan laiinnya)
-
Rutin
Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan
Konsultasi
Rp. 360.998.000,-
Rp. 344.015.261,- (95,30%)
Terlaksananya rapat-rapat, koordinasi dan
konsultasi dalam dan luar daerah
-
Rutin
Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan
Perkantoran
Rp. 4.148.360.000,-
Rp. 3.792.472.720,- (91,42%)
Terlaksananya honor-honr pegawai kontrak
-
Rutin
b) Program Penigkatan Sarana dan Prasarana
1) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
2) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
3) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
4) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
5) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Pembangunan Gedung Kantor
Rp. 2.157.590.000,-
Rp. 1.817.248.000,- (84, 23%)
Terlaksananya pembangunan 3 pos pemadam
kebakaran
-
Pembangunan Pos Damkar di Kecamatan
Sedayu, Pundong, Piyungan
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
Rp. 611.521.000,-
Rp. 583.265.740,- (95,38%)
Terlaksananya belanja modal pengadaan
peralatan, perlengkapan kantor dan peralatan
evakuasi
Kurangnya sarana dan prasarana penunjang,
diperlukan pengadaan sarana dan prasarana
secara bertahap
Sarpras peralatan penyelamatan dan evakuasi
Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor
Rp. 120.000.000,-
Rp. 119.830.650,- (99,86%)
Ruang kerja yang kondusif, bersih dan terawat
-
Rutin
Pemeliharaan Kendaraan Dinas/ Operasional
Rp. 1.372.540.000,-
Rp. 1.329.576.259,- (96,87%)
Kondisi kendaraan berfungsi dengan baik
Harga suku cadang yang tinggi, perlu dilakukan
perawatan berkala
Perawatan kendaraan rutin
Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Rp. 145.500.000,-
Rp. 120.099.987,- (82,54%)
Kegiatan kerja menjadi lancar
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
-
Perawatan EWS dan peralatan kantor
c) Program Penigkatan Disiplin Aparatur
1) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Pengadaan Sarana dan Prasarana Peningkatan
Disiplin Aparatur
Rp. 129.999.700,-
Rp. 128.835.600,- (99,10%)
Terpenuhinya uniform dan identitas petugas/
aparat terjaga
-
Pakaian kerja lapangan
d) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Pendidikan, Pelatihan, Sosialisasi, Bimtek dan
Peningkatan Kapasitas Aparatur
Rp. 284.925.000,-
Rp. 267.932.500,- (94,04%)
Petugas lebih terampil dan profesional
Lebih meningkatkan ketrampilan secara berkala
Terlaksananya bimtek dan peningkatan kapasitas
aparatur
e) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
1) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Rp. 4.535.000,-
Rp. 3.375.000,- (74,42%)
Tersusunnya dokumen LKJ, CALK, LKPJ,
prognosis
-
Tersedianya 4 dokumen capaian kinerja
2) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Perencanaan dan Koordinasi Program Kegiatan
Rp. 9.115.000,-
Rp. 8.675.000,- (95,17%)
Tersusunnya dokumen RKA, DPA, RKAP, DPPA,
-
Tersedianya 4 Dokumen Program Kegiatan
f) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana
Alam
1) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
2) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
3) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi
Potensi Bencana Alam
Rp. 192.500.000,-
Rp. 173.664.000,- (90,22%)
Bencana segera tertangani
-
Evakuasi kebakaran, laka laut, pohon tumbang
dll
Peningkatan Ketrampilan dan Kualitas
Penanggulangan Bencana Alam
Rp. 418.335.000,-
Rp. 412.569.900,- (98,62%)
Tanggap dan sigap dalam menghadapi bencana
Peningkatan ketrampilan sebaiknya dilakukan
secara rutin
Pelatihan relawan di 14 desa
Sosialisasi Mitigasi Penanggulangan Bencana
Alam dan Sosial
Rp. 981.750.000,-
Rp. 938.767.500,- (95,62%)
Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap
bencana
-
Sosialisasi Mitigasi bencana
4) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
5) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
6) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
7) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
8) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Pemantauan dan Penyaluran Bantuan Bencana
Alam
Rp. 235.000.000,-
Rp. 231.912.750,- (98,69%)
Pemenuhan kebutuhan air bersih warga, bahan
bangunan dan bahan makanan bagi korban
bencana
Penyaluran bantuan
Pengembangan Desa Siaga Bencana
Rp. 114.400.000,-
Rp. 107.285.000,- (93,78%)
Pengembangan destana
-
Desa yang sudah terbentuk menjadi desa
tangguh bencana
Gladi Posko dan Gladi Lapang
Rp. 89.000.000,-
Rp. 55.875.000,- (62,78%)
Simulasi bencana gempa dan tsunami
-
Simulasi diikuti oleh 500 peserta
Pengembangan Budaya Sadar Bencana
Rp. 19.625.000,-
Rp. 19.625.000,- (100%)
Meningkatnya kesadaran tentang kebencanaan
Workshop kebencanaan
Penyelenggaraan Posko Pengendalian Bencana
Rp. 60.000.000,-
Rp. 46.024.000,- (76,67%)
Terlaksananya posko siaga darurat
-
Keterangan
9) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
10) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
11) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
12) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
13) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Terselenggaranya posko banjir di 20 lokasi
Penguatan Kapasitas Satgas BPBD
Rp. 199.200.000,-
Rp. 179.240.750,- (89,98%)
Meningkatnya Profesionalitas dan loyalitas
Satgas
-
Peningkatan ketrampilan satgas PBK, Pusdalops,
TRC
Penguatan FPRB
Rp. 53.600.000,-
Rp. 48.400.000,- (90,30%)
Terfasilitasinya FPRB Kabupaten Bantul
-
FPRB Tingkat Kabupaten
Pembentukan Sekolah Siaga Bencana
Rp. 174.800.000,-
Rp. 157.025.000,- (89,83%)
Terbentuknya sekolah siaga bencana
-
2 sekolah yang terbentuk yaitu SDN Bungkus dan
SDN 1 Parangtritis
Pembentukan Desa Tangguh Bencana
Rp. 382.600.000,-
Rp. 382.098.800,- (99,87%)
Terbentuknya desa tangguh bencana
-
4 desa yang terbentuk yaitu Terong, Temuwuh,
Dlingo, dan Guwosari
Pengembangan Sistem Informasi Kebencanaan
Rp. 75.000.000,-
Rp. 74.630.000,- (99,51%)
Tersedianya Aplikasi Kebencanaan
-
Solusi
Keterangan
14) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
15) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Aplikasi PASEBAN
Pengembangan Sekolah Siaga Bencana
Rp. 49.900.000,-
Rp. 47.175.000,- (94,54%)
Meningkatnya Sekolah Siaga Bencana yang
sudah terbentuk
-
4 Sekolah Siaga Bencana
Pembuatan Dokumen Penanggulangan Bencana
Rp. 286.386.000,-
Rp. 281.921.000,- (98,44%)
Tersusunnya Dokumen Penanggulangan Bencana
-
4 Dokumen yang tersusun yaitu Dokumen RPB,
Renkon Tsunami, Renkon Banjir dan Kajian
kekeringan
g) Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan dan
Penanggulangan Kebakaran
1) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Pencegahan, Pelaksanaan dan Pengendalian
Bahaya Kebakaran
Rp. 615.000.000,-
Rp. 609.428.500,- (99,09%)
Terlaksananya Pencegahan, Pelaksanaan dan
Pengendalian Bahaya Kebakaran
-
Pelaksanaan HUT Damkar, Pelaksanaan
Evakuasi bahaya Kebakaran dan Sosialisasi
Kebakaran
2) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
:
:
:
:
:
Pendidikan dan Pelatihan Bahaya Kebakaran
Rp. 93.590.000,-
Rp. 77.152.000,- (82,44%)
Pelatihan Bahaya Kebakaran
-
Solusi
Keterangan
:
Pelatihan Petugas Bahaya Kebakaran
h) Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana
1) Kegiatan
V Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Relokasi Korban Bencana Alam
Rp. 160.000.000,-
Rp. 158.101.305,- (98,81%)
Bantuan stimulan bagi korban bencana
Masih banyak warga yg tidak mau direlokasi,
seringnya sosialisasi relokasi di wilayah zona
merah
10 KK yang direlokasi
2) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
:
Penyiapan Lahan untuk Relokasi Bencana Alam
Rp. 1.715.238.000,-
Rp. 715.780.439,- (41,73%)
Tersedianya lahan untuk relokasi
Status tanah milik pemda
Pembelian tanah untuk lahan relokasi
3) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
Bina Lingkungan Sarpras di Lokasi Korban
Bencana Alam
Rp. 104.750.000,-
Rp. 102.235.000,- (97,60%)
Tersedianya sarpras di lingkungan relokasi
-
Untuk 10 KK yang direlokasi
4) Kegiatan
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
:
:
Rekonstruksi Pasca Bencana
Rp. 64.200.266.600,-
Rp. 6.749.457.151,- (10,51%)
Tersedianya rekonstruksi rumah, jembatan dan
irigasi
Gagal lelang
Diluncurkan di tahun berikutnya
Rekonstruksi 5 jembatan dampak bencana
5) Kegiatan : Rehabilitasi Pasca Bencana
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Tingkat Capaian
Permasalahan dan
Solusi
Keterangan
:
:
:
:
:
Rp. 590.473.910,-
Rp. 563.600.000,- (95,45%)
Tercukupinya rehabilitasi pasca bencana
-
Pengadaan Bangket pengamanan sungai akibat
bencana
BAB III
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1 Ikhtisar Pencapaian Target Kinerja Keuangan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang
dilakukan terkait peningkatan sasaran strategis Pada tahun 2019, program
yang dilaksanakan untuk sasaran strategis diampu oleh program yaitu :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Capaian Program ini diukur dengan indikator Nilai AKIP Badan
Penanggulangan Bencana Daerah pada tahun 2018 mentargetkan 80
terealisasi sebesar 79,67 dengan capaian sebesar 94,22%. Capaian Nilai
AKIP di peroleh dari Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul yang di lakukan oleh Inspektorat Kabupaten Bantul. Pada tahun
sebelumnya Nilai AKIP Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebesar
78.51 sehingga pada tahun ini ada kenaikan sebesar 1%. Program ini di
dukung dengan 3 (tiga) Kegiatan, yaitu ;
1. Penyediaan Jasa, Peralatan, dan Perlengkapan Perkantoran
2. Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultasi
3. Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran
Jumlah anggaran di program ini sebesar adalah Rp 5.043.203.130
dengan realisasi sebesar Rp 4.575.022.563 atau sebesar 90,72%.
adapun realisasi dari kegiatan – kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut :
- Penyediaan jasa, peralatan dan perlengkapan perkantoran pagu
anggaran sebesar Rp. 533.845.130 terealisasi sebesar Rp.
438.534.582 atau sebesar 82,15%, output yang dicapai adalah
terealisasikannya pembayaran honor pengelola keuangan, barang
dan kepegawaian, penyediaan benda pos (materai dan perangko),
alat tulis kantor, alat listrik, penyediaan peralatan dan bahan
pembersih, pembayaran rekening air, listrik, telepon, surat kabar
harian, belanja dekorasi, belanja publikasi, sewa frekuensi dan pajak
radio, cetak dan penggandaan.
- Penyediaan rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 360.998.000 terealisasi sebesar Rp. 344.015.261
atau sebesar 95,30%, output yang di capai adalah tersedianya
makan minum rapat, makan minum tamu dan makan minum
operasinal kegiatan, serta perjalanan dinas luar daerah dan dalam
daerah.
- Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran dengan pagu Rp.
4.148.360.000 terealisasi Rp. 3.792.472.720 atau sebesar 91,42%.
Output yang dicapai adalah terbayarnya honorarium 226 orang
tenaga kontrak.
Anggaran yang tidak terserap merupakan efisiensi dari penggunaan
anggaran baik itu pada kegiatan penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan perkantoran maupun kegiatan penyediaan rapat-rapat
koordinasi dan konsultasi.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Capaian Program ini ukur dengan indikator Cakupan pemenuhan sarana
dan prasarana aparatur pada tahun 2019 mentargetkan 100% terealisasi
sebesar 90.1%. Pada tahun sebelumnya capaian indikator kinerja
program ini tercapai sebesar 87,65 sehingga pada tahun ini mengalami
kenaikan sebesar 1%. Jika dibandingkan dengan target akhir tahun
Renstra yang mentargetkan nilai sebesar 100 maka pada tahun ini baru
mencapai sebesar 90.1%. Hal ini dikarenakan ada efisiensi di beberapa
kegiatan. Program ini di dukung dengan 5 (lima) Kegiatan, yaitu ;
1. Pembangunan Gedung
2. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan
3. Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor
4. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional
5. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan
Adapun realisasi dari kegiatan - kegiatan tersebut adalah :
- Pembangunan gedung kantor dengan indikator kinerjanya adalah
jumlah pembangunan gedung pos pemadam kebakaran yang tahun
2019 telah membangun 3 pos di Kecamatan Pundong, Kecamatan
Piyungan, dan Kecamatan Sedayu dengan pagu anggaran sebesar Rp.
2.157.590.000 terealisasi sebesar Rp. 1.817.248.000 atau sebesar
84.23%.
- Pengadaan peralatan dan perlengkapan dengan indikator kinerja
kegiatan adalah jumlah pengadaan peralatan dan perlengkapan yang
diadakan di tahun 2019 ada 19 paket pengadaan yaitu pengadaan
mebelair, pengadaan HT, pengadaan alat dapur, pengadaan wireless,
pengadaan komputer, pengadaan printer, pengadaan kipas angin,
pengadaan televisi, pengadaan PABX, pengadaan mesin fax,
pengadaan AC, pengadaan kamera, pengadaan stabiliser kamera,
pengadaan screen proyektor, pengadaan tripod kamera, pengadaan
radio rig, pengadaan baterai kering, dan pengadaan rack shelve,
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 611.521.000 terealisasi sebesar
Rp. 583.265.740 atau sebesar 95,38%.
- Pemeliharaan rumah dan gedung kantor dengan indikator kinerja
kegiatan adalah jumlah bulan pemeliharaan dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 120.000.000 terealisasi sebesar Rp. 119.830.650 atau
sebesar 99,86%.
- Pemeliharaan Kendaraan Dinas dan Operasional dengan indikator
kinerja kegiatan jumlah bulan pemeliharaan dan rehabilitasi mobil
pemadam kebakaran. Ada 1 unit mobil pemadam yang di rehabilitasi,
total anggaran utk kegiatan ini sebesar Rp. 1.372.540.000 terealisasi
sebesar Rp. 1.329.576.259 atau sebesar 96,87%.
- Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan dengan indikator kinerja
kegiatan jumlah bulan pemeliharaan peralatam dan perlengkapan
kantor dengan pagu anggaran sebesar Rp. 145.500.000 terealisasi
sebesar Rp. 120.099.987 atau sebesar 82,54%, outputnya adalah
terawatnya peralatan dan perlengkapan kantor serta pemeliharaan
EWS di pantai selatan
Dari Realisasi Program Sarana dan Prasarana Aparatur rata-rata serapan
berkisar diangka 90% dikarenakan efisiensi pada semua kegiatan di
program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
c. Peningkatan Disiplin Aparatur
Capaian dari program ini adalah indikator Cakupan peningkatan disiplin
aparatur pada tahun 2019 mentargetkan 100% terealisasi sebesar
100%. Pada tahun sebelumnya capaian indikator kinerja program ini
juga mencapai 90 sehingga di tahun ini tager kinerja masih sama pada
tahun sebelumnaya. Jika dibandingkan dengan target akhir tahun
Renstra yang mentargetkan nilai sebesar 100 maka pada tahun ini sudah
mencapai 100%. Ada 1 (satu) kegiatan yang diampu di program
peningkatan disiplin aparatur yaitu kegiatan pengadaan sarana dan
prasarana peningkatan disiplin aparatur dengan pagu anggaran Rp.
129.999.700 terealisasi Rp. 128.835.600 atau sebesar 99,10%. Keluaran
yang dihasilkan di kegiatan ini adalah berupa belanja pakaian kerja
lapangan untuk Satuan tugas (Pusdalops, PBK, TRC, SAR), dan pakaian
olah raga.
d. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Capaian Program ini ukur dengan indikator Cakupan peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur pada tahun 2019 mentargetkan 100%
terealisasi sebesar 100%. Pada tahun sebelumnya capaian indikator
kinerja program ini tercapai sebesar 100 sehingga pada tahun ini masih
sama sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target akhir tahun
Renstra yang mentargetkan nilai sebesar 100 maka pada tahun ini
mencapai sebesar 100%. Di Program ini hanya ada 1 (satu) kegiatan
yaitu kegiatan Pendidikan, Pelatihan, Sosialisasi, Bimtek dan Peningkatan
Kapasitas Aparatur dengan pagu anggaran sebesar Rp. 284.925.000
yang terealisasi sebesar Rp. 267.932.500 atau sebesar 94,04%. Output
dari kegiatan ini adalah 2 kali pelaksanaan kegiatan peningkatan
kapasitas aparatur yang dilaksanakan di Banjarnegara selama 2 hari dan
di tawangmangu selama 2 hari. Secara fisik kegiatan ini terserap 100%,
dan anggaran ini tidak terserap 100% dikarenakan ada efisiensi
anggaran.
e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan ini didukung dengan anggaran sebesar Rp. 13.650.000
dan terealisasi sebesar Rp. 12.050.000 atau sebesar 88,28% namun
secara fisik kegiatan ini terserap 100%. Adapun kegiatan-kegiatan
didalam program ini sebagai berikut:
- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
Pagu anggaran sebesar Rp. 4.535.000 yang terealisasi sebesar Rp.
3.375.000 atau sebesar 74,42%.
- Perencanaan dan Koordinasi Program Kegiatan
Pagu anggaran sebesar Rp. 9.115.000 yang teralisasi sebesar Rp.
8.675.000 atau sebesar 95,17%.
f. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
Program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp 3.332.096.000 dan
terealisasi sebesar Rp 3.156.213.700 atau 94,72%. Sasaran dari program
ini adalah terciptanya kesadaran masyarakat dalam kesiapsiagaan
bencana. Adapun kegiatan-kegiatan di dalam program ini adalah sebagai
berikut
- Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam
dengan anggaran sebesar Rp. 192.500.000 terealisasi sebesar Rp.
173.664.000,- atau sebesar 90,22%, hal ini tidak mencapai target
100% dikarenakan selain efisiensi ada faktor eksternal yaitu bencana
alam yang pada tahun 2019 tidak ada bencana yang masif yang
mengakibatkan terserapnya anggaran. Output yang dicapai adalah
terlaksananya evakuasi korban bencana.
- Peningkatan ketrampilan dan kualitas penanggulangan bencana alam
dengan anggaran sebesar Rp. 418.335.000 terealisasi sebesar Rp.
412.569.900,- atau sebesar 98,62%. Output pada kegiatan ini adalah
terlaksananya pelatihan pemadam kebakaran dan tanah longsor di 14
desa.
- Sosialisasi mitigasi penanggulangan bencana alam dan sosial dengan
anggaran sebesar Rp. 981.750.000 terealisasi sebesar Rp.
938.767.500,- atau sebesar 95,62%. Output yang dicapai adalah
terlaksananya kegiatan Sosialisasi kebencanaan dan simulasi
kebencanaan serta publikasi dengan media baliho dan pembuatan
vido grafis yang menggambarkan 4 bencana di bantu.
- Pemantauan dan penyaluran bantuan bencana alam dengan anggaran
sebesar Rp. 235.000.000 terealisasi sebesar Rp. 231.912.750 atau
sebesar 98,69%. Output yang dicapai adalah terlaksannya penyaluran
bantuan berupa bahan makanan, bahan bangunan dan air bersih.
Secara fisik kegiatan ini terserap 100%.
- Pengembangan Desa Siaga Bencana dengan anggaran sebesar Rp.
114.400.000 terealisasi sebesar Rp. 107.285.000,- atau sebesar
93,78%. Output yang dicapai adalah pengembangan desa tangguh
bencana yang sudah terbentuk untuk menuju desa tangguh bencana
tingkat madya.
- Gladi posko dan gladi lapang dengan anggaran sebesar Rp.
89.000.000 terealisasi sebesar Rp. 55.875.000 atau sebesar 62,78%.
Output yang dicapai adalah terlaksananya gladi atau simulasi bencana
gempa tsunami dan tanah longsor.
- Pengembangan budaya sadar bencana dengan anggaran sebesar Rp.
19.625.000 terealisasi sebesar Rp. 19.625.000 atau sebesar 100%.
Output yang dicapai meningkatnya pemahaman budaya sadar
bencana bagi pengusaha/stakeholder.
- Penyelenggaraan posko pengendalian bencana dengan anggaran
sebesar Rp. 60.000.000 terealisasi sebesar Rp. 46.024.000 atau
sebesar 76.67 %. Output yang dicapai adalah terselenggaranya posko
kedaruratan bencana. Di output ini tidak mencapai target 100%
dikarenakan efisiensi dan faktor eksternal bencana alam.
- Penguatan kapasitas Satgas BPBD dengan anggaran sebesar Rp.
199.200.000 terealisasi sebesar Rp. 179.240.750 atau sebesar
89.98%. Output yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan
satgas BPBD dengan pelatihan-pelatihan.
- Penguatan FPRB dengan anggaran sebesar Rp. 53.600.000 terealisasi
sebesar Rp. 48.400.000 atau sebesar 90,30%. Output yang dicapai
terfasilitasinya Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang ada
di tingkat kabupaten.
- Pembentukan Sekolah Siaga Bencana dengan anggaran sebesar Rp.
174.800.000 terealisasi sebesar Rp. 157.025.000,- atau sebesar
89,83%. Output yang dicapai adalah terbentuknya 2 sekolah siaga
bencana yaitu SD Negeri Bungkus Bantul dan SD Negeri 1 Parangtritis
Bantul.
- Pembentukan Desa Tangguh Bencana dengan anggaran sebesar Rp.
382.600.000 terealisasi sebesar Rp. 382.098.800 atau sebesar
99,87%. Output yang dicapai adalah terbentuknya 4 Desa Tangguh
Bencana yaitu desa Terong, Temuwuh, Dlingo, Guwosari.
- Pengembangan Sistem Informasi Kebencanaan dengan anggaran
sebesar Rp. 75.000.000 terealisasi sebesar Rp. 74.630.000 atau
sebesar 99,51%.
- Pengembangan Sekolah Siaga Bencana dengan anggaran Rp.
49.900.000 terealisasi sebesar Rp. 47.175.000 atau sebesar 94,54%.
Output yang dicapai yaitu mengembangkan desa tangguh bencana
yang sudah terbentuk sehingga mencapai predikat sesuai indikator
desa tangguh bencana
- Pembuatan Dokumen Penanggulangan Bencana dengan anggaran Rp.
286.386.000 terealisasi Rp. 281.921.000 atau sebesar 98,44%. Output
yang dicapai yaitu tersusunnya dokumen kajian kekeringan, Dokumen
RPB, Dokumen Renkon Tsunami dan Dokumen Renkon Banjir.
g. Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran
Program Peningkatan Kesiapsiagaan, Pencegahan dan Penanggulangan
(BPBD). Program ini didukung dengan anggaran sebesar Rp 708.590.000
dan terealisasi sebesar Rp 686.580.500 atau 96,89%. Sasaran dari
program ini adalah terciptanya kesadaran masyarakat dalam
kesiapsiagaan bencana. Adapun kegiatan-kegiatan di dalam program ini
adalah sebagai berikut:
- Pencegahan, Pelaksanaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran
dengan anggaran Rp. 615.000.000 terealisasi sebesar Rp.
609.428.500 atau sebesar 99,09%.
- Pendidikan dan Pelatihan Bahaya Kebakaran dengan anggaran Rp.
93.590.000 terealisasi sebesar Rp. 77.152.000 atau sebesar 82,44%
h. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Bencana
Program rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah bencana ini didukung
dengan anggaran sebesar Rp. 66.770.728.510 dan teralisasi sebesar Rp.
8.289.173.895 atau sebesar 12,41%. Adapun kegiatan-kegiatan didalam
program ini adalah sebagai berikut:
- Relokasi Korban Bencana Alam dengan anggaran Rp. 160.000.000
terealisasi sebesar Rp. 158.101.305 atau sebesar 98,81%.
- Penyiapan Lahan untuk Relokasi Bencana Alam dengan anggaran Rp.
1.715.238.000 terealisasi sebesar Rp. 715.780.439 atau sebesar
41,73%.
- Bina Lingkungan Sarpras di Lokasi Korban Bencana Alam dengan
anggaran Rp. 104.750.000 terealisasi Rp. 102.235.000 atau sebesar
97,60%.
- Rekonstruksi Pasca Bencana dengan anggaran Rp. 64.200.266.600
terealisasi sebesar Rp. 6.749.457.151 atau sebesar 10,51%.
Anggaran ini hibah dari dana pusat utk merekonstruksi pasca
bencana dampak dari badai siklon cempaka tahun 2017. Kegiatan
ini belum bisa terserap 100% dikarenakan gagal lelang di
perencanaannya sehingga secara keseluruhan pelaksanaan menjadi
mundur dan diluncurkan di tahun 2020.
- Rehabilitasi Pasca Bencana dengan anggaran Rp. 590.473.910
teralisasi sebesar Rp. 563.600.000 atau sebesar 95,45%. Output
dari kegiatan ini pengadaan bangket yang secara fisik tercapai
100%.
3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang
telah ditetapkan.
Secara garis besar hambatan dan kendala yang dihadapi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul tahun 2019 masih
sama seperti tahun-tahun sebelumnya, berikut beberapa permasalahan
yang sedang dihadapi BPBD adalah sebagai berikut:
1. Jumlah pembentukan desa tangguh bencana melalui APBD I tidak
dapat di pastikan setiap tahunnya
2. Dalam mewujudkan Kabupaten Tangguh bencana perlu percepatan
penambahan jumlah pembentukan desa tangguh bencana
3. Belum optimalnya fungsi koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah
pemerintah daerah dengan stakeholder lainnya;
4. Belum tersedianya sarana dan Prasarana yang memadai untuk upaya
komprehensif dalam penanggulangan bencana, baik upaya rehabilitasi
maupun rekonstruksi wilayah.
5. Belum optimalnya pemanfaatan jaringan informasi dan komunikasi
yang efektif dalam penyebaran informasi kebencanaan kepada
masyarakat;
6. Belum terintegrasinya pengurangan resiko bencana dalam perencanaan
pembangunan secara efektif dan berkesinambungan
7. Masih minimnya pemahaman sebagian masyarakat dan stakeholder
terhadap upaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bantul.
8. Beragamnya potensi ancaman bencana di wilayah Kabupaten Bantul
9. Belum adanya kurikulum pengurangan risiko bencana yang menjadi
pedoman bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Bantul.
10. Terbatasnya Sumber Daya Manusia di BPBD Kabupaten Bantul
11. Jumlah desa dan sekolah di Kabupaten Bantul yang cukup banyak
12. Kurangnya sarana prasarana dan peralatan evakuasi, rambu evakuasi,
penambahan rambu-rambu bahaya, pengeras suara di sepanjang
pantai dan sungai serta togor EWS
BAB IV
Kebijakan Akuntansi
4.1 Entitas Akutansi
Adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai pengguna anggaran/
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan
menyampaikan laporan keuangan, sehubungan dengan anggaran/barang
yang dikelolanya kepada entitas pelaporan.
4.2 Basis akutansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Basis akutansi yang dipakai dalam pelaporan keuangan adalah basis Akrual
untuk belanja pembiayaan dalam realisasi anggaran, pengakuan asset,
kewajiban dan ekuitas dana dalam laporan neraca.
1.3 Basis pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
standar akutansi Pemerintah dalam Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Bantul.
1.4 Penerapan kebijakan akutansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
standar akuntansi pemerintah dalam Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul.
BAB V Penjelasan Pos – Pos Laporan Keuangan
5.1 Rincian masing-masing pos-pos laporan keuangan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul:
5.1.1 Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan rekening kas umum
Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode Tahun
anggaran bersangkutan yang menjadi hak dan tidak perlu dibayar
kembali. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
bukan Instansi yang memperoleh pendapatan, pendapatan di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul adalah NIHIL
5.1.2 Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum
daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh Pemerintah Kabupaten. Belanja langsung BPBD sebesar
Rp. 80.690.343.340,- jumlah total SP2D uang persediaan (UP) sebesar
Rp. 1.105.017.000,- sedangkan jumlah total SP2D ganti uang (GU)
sebesar Rp. 8.737.793.884,- Jumlah SP2D LS Rp. 11.292.975.710-,
Jumlah SP2D TU Rp.0,- Jumlah total Penerimaan Rp. 21.135.786.594,-
dari total anggaran Rp. 80.690.343.340,- atau sebesar 26,19%
Anggaran yang telah dibelanjakan sebesar Rp. 21.085.829.394,- (Dua
puluh satu milyar delapan puluh lima juta delapan ratus dua puluh sembilan
ribu tiga ratus sembilan puluh empat rupiah). Terdiri dari SPJ GU sebesar
Rp. 8.737.793.884,-, SPJ LS sebesar Rp. 11.292.975.710,- dan SPJ UP
sebesar Rp. 1.055.059.800,-
Dari total anggaran penerimaan SP2D sebesar 21.135.786.594,- (Dua
puluh satu milyar seratus tiga puluh lima juta tujuh ratus delapan puluh
enam ribu lima ratus sembilan puluh empat rupiah) terserap sebesar Rp.
21.085.829.394,- (Dua puluh satu milyar delapan puluh lima juta delapan
ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus sembilan puluh empat rupiah) atau
sebesar 99,76%.
Adapun sisa SP2D UP sebesar Rp. 49.957.200 (Empat puluh sembilan
juta sembilan ratus lima puluh tujuh ribu dua ratus rupiah) sudah disetor ke
kas daerah pada tanggal 30 Desember 2019,
5.1.3 Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari masa lalu yang
mempunyai manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan yang
diharapkan dapat diperoleh baik pemerintah maupun masyarakat dan
yang dapat diukur dengan satuan uang. Aset di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah selain pengadaan sendiri ada juga
yang hibah dari DPPKAD. Di Tahun 2019 banyak belanja modal hasil
dari pengadaan sendiri/SKPD. Berdasarkan hasil pengadaan BMD
tahun anggaran 2019 yang dicatat bendahara pengurus barang
sebesar Rp. 5.404.970.027,- berupa belanja modal peralatan dan
mesin dan penambahan aset Gedung dan Bangunan yaitu
membangun pos pemadam kebakaran di 3 kecamatan yaitu
Kecamatan Pundong, Kecamatan Piyungan, dan Kecamatan Sedayu.
Sehingga total aset yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul sebesar 12.709.831.734.33 yang terdiri
dari:
1. Tanah : 546.375
2. Peralatan dan Mesin : 11.578.710.866
3. Gedung dan Bangunan : 5.089.112.047
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan : 3.115.829.287
5. Aset tetap Laiinnya : 49.856.220
6. Biaya Penyusutan : (7.124.223.060,77)
5.1.4 Kewajiban
Kewajiban adalah hutang yang timbul dari peristiwa masa lalu
yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
mempunyai kewajiban (hutang) atas pembayaran Telp, Air, dan
Listrik sebesar Rp. 17.654.244 terdiri dari Pembayaran Telp sebesar
Rp. 1.003.639, Pembayaran Air sebesar Rp. 444.900, Pembayaran
Listrik sebesar Rp. 1.007.134 dan ada kewajiban BBM di bulan
Desember sebesar Rp. 15.198.571 dikarenakan anggaran tahun 2019
kebutuhan BBM sangat signifikan hal ini dikarenakan kemarau yang
cukup panjang dan bencana kebakaran yang tinggi sehingga
mengakibatkan biaya operasional untuk kendaraan terutama BBM juga
sangat tinggi, untuk belanja BBM telah terserap 100% di bulan
Nopember sehingga untuk operasional bulan Desember kekurangan
anggaran sebesar Rp.15.198.571,-
5.1.5 Ekuitas Dana
Ekuitas dana adalah kekayaan pemerintah yang merupakan
selisih antara aset dan kewajiban pemerintah. Berhubung di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul tidak mempunyai
kewajiban maka ekuitas dana tidak bisa dihitung.
BAB VI
Penjelasan Atas Informasi Non Keuangan
6.1 Umum
Secara umum kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul dapat diuraikan menjadi :
6.1.1 Administrasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul mengalami
perubahan kelembagaan menjadi Badan Tipe A berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul.Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Bantul menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang kebencanaan/ melaksanakan fungsi penunjang sebagai
koordinator, komando dan pelaksana dalam bidang penanggulangan
bencana baik pada masa pra bencana, saat bencana maupun pasca
bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dipimpin
oleh Kepala Pelaksana yang berkedudukan dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Nomor 90 Tahun 2018
tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Bantul. Dalam melaksanakan tugas
tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan bidang pencegahan bencana, penanganan
tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub urusan
bidang kebakaran;
b. pelaksanaan kebijakan bidang pencegahan bencana, penanganan
tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub urusan
bidang kebakaran;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pencegahan bencana,
penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi serta sub
urusan bidang kebakaran;
d. pelaksanaan administrasi Badan sesuai dengan lingkup tugasnya;
dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun
2018 Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
terdiri atas :
a. Kepala Badan
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul secara ex officio adalah Kepala
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul.
Sedangkan secara operasional dipimpin oleh seorang Kepala
Pelaksana.
b. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah beranggotakan sembilan orang dengan komposisi
5 (lima) orang adalah pejabat pemerintah daerah dan 4 (empat)
orang adalah dari kalangan profesional.
c. Unsur Pelaksana Penanggulangan Bencana
Unsur pelaksana bertanggungjawab langsung kepada Kepala
Badan, membantu dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi
pelaksanaan penanggulangan bencana.
Tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam susunan organisasi
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan
dan pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di
lingkungan BPBD.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris Pelaksana
mempunyai fungsi:
- penyusunan rencana kerja Sekretariat;
- perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
- pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hukum, organisasi dan tata laksana, hubungan masyarakat,
kearsipan, dan dokumentasi;
- pengelolaan barang milik daerah;
- pengkoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di
lingkungan BPBD;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi BPBD;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi Sekretariat; dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Pelaksana sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat terdiri dari 3 sub bagian yaitu:
a. Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Program dan Pelaporan Mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi. Dalam
melaksanakan tugas, Sub Bagian Program dan Pelaporan
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub bagian;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan
perencanaan dan evaluasi;
- penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana
strategis;
- penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana
kegiatan dan anggaran;
- penyiapan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data
dan informasi;
- penyiapan bahan penyusunan laporan program dan
kegiatan.
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian Program dan Pelaporan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan urusan umum dan kepegawaian. Dalam
melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub Bagian Umum Dan
Kepegawaian;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum
dan kepegawaian;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan
kearsipan;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan
kehumasan;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan
tata laksana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
c. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan keuangan
dan aset. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Keuangan
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub Bagian Keuangan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan
keuangan dan aset;
- penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan;
- penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan barang milik
daerah;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan
fungsi Sub Bagian Keuangan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
pencegahan bencana serta pemberdayaan masyarakat
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan mempunyai fungsi:
- penyusunan rencana kerja Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan;
- perumusan kebijakan bidang pencegahan bencana,
kesiapsiagaan, dan pemberdayaan masyarakat;
- pelaksanaan kebijakan bidang pencegahan bencana,
kesiapsiagaan, dan pemberdayaan masyarakat;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang pencegahan
bencana, kesiapsiagaan, dan pemberdayaan masyarakat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangpencegahan bencana, kesiapsiagaan, dan pemberdayaan
masyarakat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan terdiri dari 2 Seksi yaitu:
a. Seksi Pencegahan
Seksi Pencegahan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pengurangan
risiko bencana, mitigasi dan standarisasi. Dalam melaksanakan
tugas, Seksi Pencegahanmenyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Seksi Pencegahan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pengkajian
risiko, pengelolaan risiko, dan mitigasi serta standarisasi;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pengkajian
risiko, pengelolaan risiko, dan mitigasi serta standarisasi;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pengkajian risiko, pengelolaan risiko, dan mitigasi
serta standarisasi;
- pelaksanaan penyusunan, penetapan dan menginformasikan
peta rawan bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangpengkajian risiko, pengelolaan risiko, dan mitigasi
serta standarisasi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Seksi Pencegahan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pencegahan dan Kesiapsiagaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Seksi Kesiapsiagaan
Seksi Kesiapsiagaan mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang peringatan dini,
perencanaan siaga dan penyiapan sumberdaya serta
pemberdayaan masyarakat.Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Kesiapsiagaan menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiKesiapsiagaan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang pemaduan
sistem jaringan, pemantaun dan pemberian peringatan dini,
pelaksanaan kebutuhan dan potensi sumber daya,
penerapan rencana siaga, penyediaan, penyiapan dan
pengendalian sumber daya serta pemberdayaan masyarakat;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pemaduan
sistem jaringan, pemantauan dan pemberian peringatan dini,
pelaksanaan kebutuhan dan potensi sumber daya,
penerapan rencana siaga, penyediaan, penyiapan dan
pengendalian sumber daya serta pemberdayaan masyarakat;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pemaduan sistem jaringan, pemantauan dan
pemberian peringatan dini, pelaksanaan kebutuhan dan
potensi sumber daya, penerapan rencana siaga, penyediaan,
penyiapan dan pengendalian sumber daya serta
pemberdayaan masyarakat;
- Pelaksanaan pemaduan sistem jaringan, pemantaun dan
pemberian peringatan dini, pelaksanaan kebutuhan dan
potensi sumber daya, penerapan rencana siaga, penyediaan,
penyiapan dan pengendalian sumber daya serta
pemberdayaan masyarakat;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangpemaduan sistem jaringan dan pemantaun dan
pemberian peringatan dini, pelaksanaan kebutuhan dan
potensi sumber daya dan penerapan rencana siaga serta
penyediaan, penyiapan dan pengendalian sumber daya;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Seksi Kesiapsiagaan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pencehagan dan Kesiapsiagaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3. Bidang Kedaruratan dan Logistik
Bidang Kedaruratan dan Logistikmempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang penanganan darurat,
dukungan logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana serta sub urusan bidang kebakaran.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Kedaruratan dan
Logistik menyelenggarakan fungsi:
- penyusunan rencana kerja Bidang Kedaruratan dan Logistik;
- perumusan kebijakan bidang tanggap darurat, perbaikan
darurat, dukungan logistik dan peralatan serta penanggulangan
kebakaran;
- pelaksanaan kebijakan bidang tanggap darurat, perbaikan
darurat, dukungan logistik dan peralatan serta penanggulangan
kebakaran;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang tanggap
darurat, perbaikan darurat, dukungan logistik dan peralatan
serta penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangtanggap darurat, perbaikan darurat, dukungan logistik
dan peralatan serta penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Bidang Kedaruratan dan Logistik; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari 2 seksi, yaitu:
a. Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran
Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran mempunyai
tugas menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan bidangtanggap darurat, perbaikan darurat serta
penanggulangan kebakaran. Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaranmenyelenggarakan
fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiTanggap Darurat, Evakuasi
dan Kebakaran;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidangperencanaan
darurat, pengendalian operasi, penyelamatan dan evakuasi,
perbaikan darurat, penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan
bidang perencanaan darurat, pengendalian operasi,
penyelamatan dan evakuasi, serta penanggulangan
kebakaran;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang perencanaan darurat, pengendalian operasi,
penyelamatan dan evakuasi, perbaikan darurat serta
penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan pendataan darurat dan perencanaan operasi;
- pelaksanaan penyusunan pedoman dan pengorganisasian
poskomando;
- pelaksanaan kebutuhan sarana dan prasarana pos komando;
- pelaksanaan penyelamatan korban bencana serta
pertolongan dan evakuasi korban bencana;
- pelaksanaan pembersihan lingkungan serta perbaikan
darurat sarana dan prasarana vital;
- pelaksanaan perlindungan dan pemberdayaan pengungsi,
kompensasi dan pengembalian hak pengungsi serta
penempatan pengungsi;
- pelaksanaan penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangperencanaan darurat, pengendalian operasi,
penyelamatan, pertolongan dan evakuasi, perbaikan darurat
serta penanggulangan kebakaran;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala Bidang
Kedaruratan dan Logistik sesuai dengan tugas dan fungsinya
b. Seksi Logistik dan Perbekalan
Seksi Logistik dan Perbekalan mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang bantuan
darurat dan dukungan logistik serta peralatan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana. Dalam
melaksanakan tugas, Seksi Logistik dan Perbekalan
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiLogistik dan Perbekalan;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang bantuan
sandang pangan, bantuan kesehatan dan air bersih, bantuan
hunian sementara serta dukungan logistik dan peralatan
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang bantuan
sandang pangan, bantuan kesehatan dan air bersih, bantuan
hunian sementara serta dukungan logistik dan peralatan
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang bantuan sandang pangan, bantuan kesehatan dan air
bersih, bantuan hunian sementara serta dukungan logistik
dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana;
- pelaksanaan inventarisasi kebutuhan dan pengadaan logistik
dan peralatan;
- pelaksanaan penyimpanan dan distribusi logistik dan
peralatan;
- pelaksanaan pemeliharaan dan pengerahan peralatan;
- pengendalian pengumpulan dan penyaluran uang dan
barang;
- pelaksanaan pemberian bantuan sandang pangan, bantuan
kesehatan dan air bersih;
- pelaksanaan pembangunan hunian sementara bagi korban
bencana;
- pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana hunian
sementara bagi korban bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangbantuan sandang pangan, bantuan kesehatan dan air
bersih, bantuan hunian sementara serta dukungan logistik
dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Seksi Logistik dan Perbekalan; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala
BidangKedaruratan dan Logistik sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
4. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang
rehabilitasi, rekontruksi dan penanganan pengungsi. Dalam
melaksanakan tugas, Bidang Rehabilitasi dan
Rekontruksimenyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja BidangRehabilitasi dan
Rekontruksi;
- perumusan kebijakan bidang penilaian kerusakan, pemulihan
dan peningkatan fisik, pemulihan dan peningkatan sosial
ekonomi serta penanganan pengungsi;
- pelaksanaan kebijakan bidang penilaian kerusakan, pemulihan
dan peningkatan fisik, pemulihan dan peningkatan sosial
ekonomi serta penanganan pengungsi;
- pemberian bimbingan teknis dan supervisi bidang penilaian
kerusakan, pemulihan dan peningkatan fisik, pemulihan dan
peningkatan sosial ekonomi serta penanganan pengungsi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidangpenilaian kerusakan, pemulihan dan peningkatan fisik,
pemulihan dan peningkatan sosial ekonomi serta penanganan
pengungsi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi terdiri dari 2 Seksi yaitu:
a. Seksi Rehabilitasi
Seksi Rehabilitasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidangpenilaian
kerusakan, pemulihan fisik, sosial dan ekonomi serta
penanganan pengungsi.Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Rehabilitasi menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja SeksiRehabilitasi;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang inventarisasi
kerusakan pasca bencana dan estimasi pembiayaan,
rehabilitasi fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan,
pemulihan sosial ekonomi serta penanganan pengungsi;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang inventarisasi
kerusakan pasca bencana dan estimasi pembiayaan,
rehabilitasi fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan,
pemulihan sosial ekonomi serta penanganan pengungsi;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang inventarisasi kerusakan pasca bencana dan estimasi
pembiayaan, rehabilitasi fasilitas umum, fasilitas sosial dan
perumahan, pemulihan sosial ekonomi serta penanganan
pengungsi;
- pelaksanaan inventarisasi kerusakan fisik, sosial dan
ekonomi;
- pelaksanaan estimasi/perencanaan pembiayaan bangunan,
sosial dan ekonomi;
- pelaksanaan pemulihan layanan publik, kesehatan dan
lingkungan;
- pelaksanaan perlindungan dan pemberdayaan pengungsi;
- pelaksanaan kompensasi dan pengembalian hak pengungsi;
- pelaksanaan fasilitasi pemulangan, repatriasi, dan
relokasi/pengalihan pengungsi;
- pelaksanaan pemulihan bidang bantuan dan pinjaman bagi
korban bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
bidanginventarisasi kerusakan dan estimasi pembiayaan
fisik, sosial dan ekonomi, rehabilitasi fasilitas umum,
fasilitas sosial dan perumahan serta penanganan pengungsi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Seksi; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala
bidangRehabilitasi dan Rekontruksi sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Seksi Rekonstruksi
Seksi Rekontruksi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidangpeningkatan
fisik, sosial dan ekonomi.Dalam melaksanakan tugas, Seksi
Rekontruksi menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Seksi Rekonstruksi ;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang rekontruksi
fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan, serta
peningkatan sosial ekonomi;
- penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang rekontruksi
fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan, serta
peningkatan sosial ekonomi;
- penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang rekontruksi fasilitas umum, fasilitas sosial dan
perumahan, serta peningkatan sosial ekonomi;
- pelaksanaan peningkatan layanan publik, kesehatan dan
lingkungan;
- pelaksanaan bidang asuransi bagi korban bencana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan bidang
rekontruksi fasilitas umum, fasilitas sosial dan perumahan,
serta peningkatan sosial ekonomi;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan tugas dan
fungsi Seksi Rekonstruksi; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
sesuai dengan tugas dan fungsinya
6.1.2 Kepegawaian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul didukung
Sebagian besar anggota Satgas adalah non-ASN atau Tenaga Kontrak
yang bertugas 24 jam 7 hari secara bergilir (shift). Jumlah
keseluruhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di BPBD Kabupaten
Bantul adalah 31 orang dan 266 Tenaga Honorer lepas yang terdiri
dari :
a. SAR sebanyak : 96 orang
b. PBK (Petugas Pemadam Kebakaran) sebanyak 75 orang
c. Pusdalops (Pusat Kendali Operasi) sebanyak 15 orang
d. Tenaga Administrasi Keuangan dan sekretariat sebanyak 22 orang
e. TRC (Tim Reaksi Cepat) sebanyak 15 orang
f. Penjaga togor sebanyak 2 orang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul masih
banyak membutuhkan pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana
Strata I dan Strata II untuk mendukung penyusunan :
1. Program dan perencanan kegiatan di BPBD
2. Perencanaan penanggulangan bencana
3. Pengurangan risiko bencana
4. Pencegahan
5. Pemaduan dalam perencanaan pembangunan
6. Analisis risiko bencana
7. Pedidikan dan pelatihan kebencanaan
8. Standar teknis penanggulangan bencana
6.1.3 Produktifitas
Ada beberapa tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang belum
dioptimalkan misalnya;
a. Harmonisasi staf dan struktural
b. Keterangan tugas masing masing personil
c. Pelatihan ( TRC, Risk Assassment, Komputer, Internet dll )
6.2 Khusus
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan yang dihadapi oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dalam
pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang
adalah sebagai berikut:
a. Pemahaman masyarakat terhadap penanggulangan bencana
b. Pemahaman lembaga usaha terhadap penanggulangan bencana
c. Perubahan cuaca extrem
Sedangkan peluang bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Bantul dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Permintaan sosialisasi kebencanaan yang tinggi
b. Terbukanya akses dinas terkait dan pelaku usaha
c. Terbentuknya sekolah-sekolah sebagai sekolah siaga bencana
d. Terbentuknya desa sebagai desa tangguh bencana
e. Terbentuknya kabupaten sebagai kabupaten tangguh bencana
f. Berkembangnya teknologi dan inovasi di bidang kebencanaan
6.3 Lain-Lain
Terbentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
merupakan usaha meminimalisir kerugian akibat suatu bencana baik jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Pembangunan Fisik
maupun SDM pada saat ini baru akan bermanfaat bila terjadi bencana,
namun kerugian akibat bencana dapat di tekan seminimal mungkin paling
tidak korban manusia, bila kita mampu melakukan upaya – upaya
pengurangan risiko bencana misalnya :
d. Penguatan kelembagaan FPRB tingkat desa
e. Pengelolaan Sumber Daya Air
f. Inspeksi pelaksanaan IMB ( Ijin Mendirikan Bangunan )
g. Penanaman Cemara di pinggir pantai untuk mengurangi kecepatan
gelombang tsunami
h. Peningkatan pendidikan masyarakat tentang bencana
i. Peningkatan penyadaran masyarakat hidup harmoni, selaras, serasi, dan
seimbang dengan alam
j. Mengajarkan pengurangan risiko bencana di semua tingkat pendidikan
k. Peningkatan penanganan bencana di tingkat dunia usaha/ pengusaha
l. Simulasi penanggulangan bencana di tingkat sekolah, desa, dan
kabupaten.
Upaya penanggulangan bencana guna menghindari jatuhnya korban
jiwa ataupun kerugian yang lebih besar dilakukan dengan penghijauan
dikawasan rawan longsor dan sekitar pantai, pembangunan talud, drainase,
pembangunan prasarana air bersih, droping air, dan sebagainya. Selain itu,
pembangunan berbasis pengurangan risiko bencana mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
a. Pada daerah-daerah sesar/ wilayah rawan bencana gempa bumi tidak
dibangun untuk permukiman dan fasilitas umum, kecuali dengan standar
konstruksi tahan gempa dan rutin dilakukan pendidikan mitigasi bencana;
b. Pada daerah-daerah wilayah rawan bencana, dibentuk desa tangguh
bencana, sekolah siaga bencana, bahkan kantor siaga bencana.
c. Selain itu juga upaya yang dilakukan untuk kesiapsiagaan
penanggulangan bencana, yaitu penambahan dan pemeliharaan sarana
prasarana dan peralatan evakuasi, rambu evakuasi, penambahan rambu-
rambu bahaya, pengeras suara dan togor EWS di sepanjang pantai serta
peningkatan kualitas SDM tenaga penanggulangan bencana
BAB VII
PENUTUP
Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) Satuan Kerja
Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
sangat sederhana, ringkas dan padat. Diharapkan dengan kesederhanaan ini
tidak mengurangi berbagai pihak untuk menyampaikan saran dan kritik agar
pimpinan dan staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul
mampu lebih berdaya guna dan berhasil guna bagi kesejahteraan rakyat Bantul
tercinta.
Demikian Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2019 Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul dibuat sebagai bahan
pertanggungjawaban suatu kesatuan yang tidak dipisahkan dengan Laporan
Realisasi APBD dan Neraca.