case study sunshine fashion

18
Presented by Denissa Intan Chairy 120110120053 Sheylla Sagita R 120110120061 Rr Anindhyta KS 120110120074 CASE STUDY SUNSHINE FASHION

Upload: annisayuniarz

Post on 07-Dec-2015

72 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Page 1: Case Study Sunshine Fashion

Presented byDenissa Intan Chairy120110120053Sheylla Sagita R 120110120061Rr Anindhyta KS 120110120074

CASE STUDYSUNSHINE FASHION

Page 2: Case Study Sunshine Fashion

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Pembahasan

Kesimpulan

SUNSHINE FASHION

Page 3: Case Study Sunshine Fashion

Sunshine Fashion merupakan sebuah perusahaan joint-venture Sino- Jepang yang berlokasi di Shenzen. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1993. Perusahaan ini bermula dari sebuah pabrik ekspor OEM (Origininal Equipment Manufacturer) yang menghasilkan sweater kasmir dan kemudian berkembang menjadi sebuah pabrik dan pengecer yang terintegrasi dengan kegiatan yang mencakup penyumberan bahan, pemintalan, pencelupan, desain, distribusi, pemasaran, dan pengeceran

Sunshine berposisi sebagai merek modern pada pasar domestik yang desainnya menjadi faktor penentu bagi penjualan produk perusahaan. Dengan RMB 3.000 per potong atau sekitar US$ 451,35, sweater kasmir Sunshine dianggap sebagai barang mewah di Cina

LATAR BELAKANG

Page 4: Case Study Sunshine Fashion

Identifikasi

Masalah

Apa penyebab penyimpangan

perilaku karyawan

Apa saja kekuatan dan kelemahan

sistem pengendalian

internal di Sunshine Fashion

Apa yang dapat diajukan manajer

penjualan Sunshine kepada

manajemen untuk

memperbaiki situasi

Pengukuran apa yang harus dilakukan

manajemen dan bagaimana seharusnya pengukuran

perbaikan tersebut diterapkan

Tindakan apa yang harus

diterapkan untuk memperbaiki

situasi di sunshine?

RUMUSAN MASALAH

Page 5: Case Study Sunshine Fashion

Apa penyebab

penyimpangan perilaku karyawan1

Page 6: Case Study Sunshine Fashion

Hal-hal menyimpang yang dilakukan oleh karyawan tersebut disebabkan karena berbagai hal, yaitu:

Manajer cabang Sunshine sering kali direkrut berdasarkan pada kekuatan hubungan mereka dengan mal bukannya berdasarkan pada kemampuan manajemen atau integritas mereka

Bonus akhir tahun hanya ditentukan oleh kebijakan manajer umum dan kurangnya transparansi mengenai penetapan besaran bonus membuat manajer cabang tidak terlalu termotivasi untuk bekerja demi kepentingan perusahaan.

PEMBAHASAN

Page 7: Case Study Sunshine Fashion

Apa saja kekuatan dan kelemahan

sistem pengendalian

internal di Sunshine Fashion2

Page 8: Case Study Sunshine Fashion

Kekuatan Sistem Pengendalian Internal

PEMBAHASAN

Sunshine mengimplemtasi sistem RFID/ERP. Sistem ini menghubungkan kantor cabang dengan kantor pusat bersama-sama, dan hal ini memungkinkan kantor pusat untuk menerima kabar penjualan terbaru pada seluruh tempat pengencer setiap empat jam.

Selama waktu dua bulan tiap tahunnya, kantor pusat akan mengutus sepuluh orang untuk mengurus, menghitung, dan memeriksa barang yang dikembalikan, mengemasnya kembali, dan mengubah kode batangnya dengan harga baru jika siap untuk penjualan pada musim berikutnya.

Page 9: Case Study Sunshine Fashion

Kelemahan Sistem Pengendalian Internal

Sistem ERP Sunshine tidak dapat memperbarui informasi tentang persediaan secara otomatis

Perusahaan tidak memiliki mekanisme yang pada tempatnya untuk mengendalikan persediaan pada level lokal. Otonomi kantor cabang yang terlalu tinggi sehingga membuat kantor pusat sulit mengendalikan kegiatan kantor cabang tersebut, seperti pemberian diskon. Sistem perekrutan karyawan/manajemen cenderung berdasarkan pada kekuatan hubungan bukan berdasarkan kemampuan manajemen atau integritas mereka.

PEMBAHASAN

Page 10: Case Study Sunshine Fashion

Apa yang dapat diajukan manajer

penjualan Sunshine kepada

manajemen untuk memperbaiki

situasi3

Page 11: Case Study Sunshine Fashion

Untuk mengatasi tranparansi mengenai penetapan besaran bonus manajer penjualan mengajukan agar Sunshine mulai menentukan target penjualan untuk manajer cabang setiap bulan Juni berdasarkan pada lokasi manajer, ukuran luas dan sejarah penjualan dari tempat pengecer, dan memberikan komisi akhir tahun kepada manajer cabang yang dapat mencapai target penjualan. Selain itu, manajer cabang dapat menerima komisi yang sama tingginya dengan gaji tahunan mereka jika kinerja penjualannya bagus.

Sunshine merotasi para manajer cabang di antara cabang-cabang yang berbeda secara berkala untuk mengendalikan kekuasaan merek. Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan kedekatan hubungan antara manajer cabang dengan manajer mall.

PEMBAHASAN

1

2

Page 12: Case Study Sunshine Fashion

Pengukuran apa yang harus dilakukan

manajemen dan bagaimana seharusnya pengukuran

perbaikan tersebut diterapkan4

Page 13: Case Study Sunshine Fashion

PEMBAHASAN

Tingkat Penjualan

• Tingkat penjualan dapat digunakan untuk mengukur perbaikan dalam hal transparansi bonus dan loyalitas manajer. Besaran bonus ditentukan dari kinerja masing-masing cabang, sehingga manajer akan mempunyai gambaran mengenai bonus yang akan mereka terima sesuai dengan tingkat pencapaian mereka. Tidak seperti sistem seblumnya yang hanya bergantung pada kebijakan manajer semata.Kewajaran pengeluaran dan ketersediaan dokumen pendukung

• Kewajaran pengeluaran dan ketersediaan dokumen pendukung dapat digunakan untuk melihat apakah ada pengeluaran yang tidak berhubungan dengan operasi bisnis Sunshine, seperti manajer menggunakan uang perusahaan untuk membangun hubungan bisnis mereka. Kewajaran pengeluaran dapat dilihat dari laporan keuangan yang dibuat oleh kantor cabang.

Page 14: Case Study Sunshine Fashion

Tindakan apa yang harus diterapkan untuk memperbaiki situasi di sunshine?5

Page 15: Case Study Sunshine Fashion

Sunshine sebaiknya menetapkan prosedur dan kriteria yang jelas dalam perekrutan karyawan sehingga orang-orang yang bekerja di Sunshine merupakan orang-orang yang kompeten dan memiliki integritas.

Sunshine sebaiknya tidak memberikan otonomi pada kebijakan penting pada Kantor Cabang seperti pengambilan keputusan diskon dan promosi, karena otonomi yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan risiko terlibatnya manajer dalam perilaku penipuan. Menurut kami, Kantor Pusat menetapkan kebijakan promosi dan diskon yang seragam pada setiap cabangnya sehingga lebih mudah untuk dikontrol pelaksanaannya. Ketika terdapat situasi yang mengharuskan Kantor Cabang untuk melakukan penerapan diskon dan promosi yang berbeda dari Pusat, maka Manajer cabang wajib melaporkan dan mendapat otorisasi dari Pusat.

PEMBAHASAN

1

2

Page 16: Case Study Sunshine Fashion

Kantor Pusat sebaiknya mengutus perwakilan stafnya untuk melakukan inspeksi ke beberapa Kantor Cabang pada masa-masa promosi tertentu untuk memastikan bahwa promosi dan diskon telah dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Pusat baik dari segi waktu pelaksanaan maupun dari tingkat diskon yang diberikan. Jika ditemukan tindak kecurangan, maka perwakilan staf akan melaporkan tindakan tersebut kepada Pusat.

Sunshine sebaiknya melakukan pencocokkan persediaan barang di Kantor Cabang dengan laporan penjualan yang dilaporkan Kantor Cabang ke Pusat. Hal ini dilakukan untuk dapat mendeteksi bila terjadi kecurangan yang diakibatkan penukaran barcode barang yang dilakukan staf.

PEMBAHASAN

3

4

Page 17: Case Study Sunshine Fashion

KESIMPULAN

Sunshine

Fashion

Prosedur dan kriteria

perekrutan karyawan yang jelas

Peningkatan sistem

pengendalian Evaluasi

berkala untuk

mengukur kinerja

Page 18: Case Study Sunshine Fashion

TERIMA KASIH