case kecil dr. slamet-ra
DESCRIPTION
sdsdTRANSCRIPT
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari / Tanggal presentasi kasus kecil: 7 Desember 2011
SMF ILMU PENYAKIT SARAF
RS MARDI RAHAYU KUDUS
Nama : Lidwina Margaretha Laka
NIM : 11-2010-072
Dokter pembimbing : dr. Slamet T. Sp.S.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Umur : 29 tahun 7 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Karanganyar RT 04/ RW 03, Demak
Dikirim oleh : -
No CM : 00-53-49
Dirawat diruang : Rawat jalan
Tanggal Pemeriksaan : Sabtu, 3 Desember 2011, Pk. 1:00 WIB
PASIEN DATANG KE RS
Sendiri / bisa jalan / tak bisa jalan
Dibawa oleh keluarga : ya / tidak
1
II. SUBJEKTIF
Autoanamnesis, tanggal : 3 Desember 2011, pukul : 11:00 WIB
Keluhan utama
Nyeri pada jari-jari tangan kanan sejak 6 bulan yang lalu.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada jari-jari tangan kanan sejak 6 bulan yang
lalu. Awalnya pasien hanya merasa panas dan merah pada 2 jari saja, namun lama kelamaan
keluhan yang sama mulai terasa pada ke 5 jari tangan kananya. Selain itu pasien juga
mengeluh bengkak, dan nyeri saat pasien menggerakkan jarinya. Nyeri dirasakan seperti
tertusuk-tusuk, menjalar sampai pergelangan tangan. Pasien pernah berobat ke dokter dan
dikatakan karena gigitan serangga. Diberikan obat namun tidak ada perbaikan. Pasien juga
pernah ke dokter kulit, dikatakan dermatitis, diberikan obat namun tidak ada perbaikan.
Pasien lalu di rujuk ke dokter saraf. Diberikan obat dan keluhan berkurang.
Dua bulan yang lalu pasien mengeluh jari tangan nya kembali merah, panas, bengkak
dan nyeri. Nyeri dirasakan lebih berat dari yang dulu. Nyeri juga dirasakan sepanjang hari,
tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan udara dingin. Pasien juga mengeluh gerakan jarinya
sekarang menjadi sangat terbatas bahkan pasien tidak bisa mengepalkan tangannya. Bentuk
jari pasien juga menjadi berubah. Adanya kelemahan pada tangan kanan disangkal. Pasien
mengatakan bahwa nyeri seperti ini baru pertama kali dialami pasien.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat darah tinggi (-)
Riwayat kencing manis (-)
Riwayat trauma pada tangan (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat asam urat (-)
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat darah tinggi (+)
Riwayat kencing manis (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat keluhan serupa dengan pasien (-)
2
Riwayat sosial, ekonomi, pribadi
Sosial : baik
Ekonomi: cukup
Pribadi: Wajar
III. OBJEKTIF
1. Status Presens
Kesadaran : Compos mentis, GCS : E4M6V5
TD : 120/80 mmHg (dengan antihipertensi)
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : afebris
Kepala : normocephali, distribusi rambut merata, deformitas (-)
Leher : tidak terdapat pembesaran tiroid dan KGB
Paru : SN vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
2. Status Psikikus
Cara berpikir : normal
Perasaan hati : Normotim
Tingkah laku : wajar
Ingatan : baik
Kecerdasan : cukup
3. Status neurologikus
Kepala
i. Bentuk : normocephali
ii. Nyeri tekan : (-)
iii. Simetris : (+)
iv. Pulsasi : (+)
3
Leher
i. Sikap : simetris
ii. Pergerakan : bebas
iii. Kaku kuduk : (-)
Nervus kranialis
i. N. I kanan kiri
Subjektif normosmia normosmia
Dengan bahan - -
ii. N. II kanan kiri
Tajam penglihatan > 1/60 > 1/60
Lapangan penglihatan luas luas
Melihat warna baik baik
Fundus okuli tidak dilakukan
iii. N. III kanan kiri
Pergerakan bulbus baik baik
Strabismus (-) (-)
Nistagmus (-) (-)
Exophtalmus (-) (-)
Pupil Besar 3 mm 3 mm
Bentuk bulat bulat
Refleks terhadap sinar (+) (+)
Refleks konversi (+) (+)
Diplopia (-) (-)
iv. N.IV kanan kiri
Pergerakan mata
(ke bawah-keluar) normal normal
Sikap bulbus baik baik
Melihat kembar (-) (-)
4
v. N.V kanan kiri
Membuka mulut normal normal
Mengunyah normal normal
Menggigit normal normal
Refleks kornea (+) normal (+) normal
Sensibilitas (+) (+)
vi. N.VI kanan kiri
Pergerakan mata ke lateral normal normal
Sikap bulbus baik baik
Diplopia (-) (-)
vii. N.VII kanan kiri
Mengerutkan dahi normal normal
Menutup mata normal normal
Memperlihatkan gigi normal normal
Perasaan lidah anterior Tidak dilakukan tidak dilakukan
viii. N.VIII kanan kiri
Tes arloji dapat didengar dapat didengar
Weber tidak dilakukan tidak dilakukan
Rinne tidak dilakukan tidak dilakukan
ix. N.IX kanan kiri
Perasaan lidah belakang tidak dilakukan tidak dilakukan
Sensibilitas tidak dilakukan tidak dilakukan
x. N.X kanan kiri
Arcus pharynx normal normal
Bicara normal
Menelan baik
Nadi normal, reguler
5
xi. N.XI kanan kiri
Mengangkat bahu (+) (+)
Memalingkan kepala (+) (+)
xii. N.XII kanan kiri
Pergerakan lidah Baik
Tremor lidah (-)
Artikulasi Baik
Badan dan anggota gerak
1. Badan
a. Motorik
i. Respirasi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
ii. Duduk : tegak
iii. Bentuk columna verterbralis : normal
iv. Pergerakan columna vertebralis : bebas
b. Sensibilitas kanan kiri
Taktil (+) (+)
Nyeri (+) (+)
Thermi tidak dilakukan tidak dilakukan
c. Refleks
Refleks kulit perut atas : (+)
Refleks kulit perut bawah : (+)
Refleks kulit perut tengah : (+)
Refleks kremaster : tidak dilakukan
2. Anggota gerak atas
a. Motorik kanan kiri
Pergerakan (+) bebas (+) bebas
Kekuatan 5-5-5-5 5-5-5-5
Tonus hipertonus normotonus
Atrofi (+) (-)
6
b. Sensibilitas kanan kiri
Taktil (+) (+)
Nyeri (+) (+)
Thermi tidak dilakukan tidak dilakukan
c. Refleks kanan kiri
Biceps ++ ++
Triceps ++ ++
Radius ++ ++
Ulna ++ ++
Tromner-hoffman - -
d. Status lokalis (jari tangan kanan)
Inspeksi : Merah, bengkak, deformitas
Palpasi : Krepitasi (+), Nyeri tekan (+), hangat
Pemeriksaan fungsi:
- Lingkup gerak sendi(aktif dan pasif)
Fleksi : Nyeri, terbatas
Ekstensi : Nyeri , terbatas
Abduksi : Nyeri, terbatas
Adduksi : Nyeri, terbatas
- Tes penekanan tangensial: (+) nyeri
3. Anggota gerak bawah
a. Motorik kanan kiri
Pergerakan (+) (+)
Kekuatan 5-5-5-5 5-5-5-5
Tonus normotonus normotonus
Atrofi (-) (-)
b. Sensibilitas kanan kiri
Taktil (+) (+)
Nyeri (+) (+)
Thermi tidak dilakukan tidak dilakukan
7
c. Refleks kanan kiri
Patella ++ ++
Achilles ++ ++
Babinski - -
Chaddock - -
Rossolimo - -
Mendel-Bechterev - -
Schaefer - -
Oppenheim - -
Klonus paha - -
Tes lasegue >70˚ >70˚
Tes kernig > 135o > 135o
Koordinasi, gait, dan keseimbangan
Cara berjalan : normal
Tes Romberg : (-)
Disdiadokokinesia : (-)
Ataksia : (-)
Rebound phenomenon: (-)
Dismetria : (-)
e. Gerakan-gerakan abnormal
Tremor : (-)
Miokloni : (-)
Khorea : (-)
f. Alat vegetatif
Miksi : (+)
Defekasi : (+)
Ereksi : tidak dinilai
8
g. Tes tambahan (-)
IV. RINGKASAN
Subjektif :
Pasien datang dengan keluhan atralgia pada jari tangan kanan sejak 6 bulan yang
lalu. Awalnya hanya panas dan merah, namun lama kelamaan keluhan semakin
memberat. Selain itu jari juga bengkak, dan nyeri. Pasien pernah berobat ke dokter
diberikan obat dan keluhan berkurang, namun 2 bulan yang lalu jari tangan nya kembali
merah, panas, bengkak dan nyeri. Nyeri dirasakan lebih berat dari yang dulu. Nyeri
sepanjang hari, tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan udara dingin. Pasien juga mengeluh
gerakan jarinya sekarang menjadi sangat terbatas. Pasien mengatakan bahwa nyeri seperti
ini baru pertama kali dialami pasien.
Objektif :
Kesadaran : Compos mentis (E4M6V5)
TD : 120/80 mmHg dengan obat antihipertensi
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : afebris
Saraf Kranial : dalam batas normal
Sensorik : dalam batas normal
Otonom : dalam batas normal
Status lokalis (jari tangan kanan)
Inspeksi : Merah, bengkak,
Palpasi : Hangat
Pemeriksaan fungsi:Nyeri saat fleksi, ekstensi
V. DIAGNOSIS
Diagnosis klinik :Atritis, atralgia
Diagnosis topik :sendi interfalangeal proksimal, metakarpofalangeal dekstra
Diagnosis etiologik :Suspek RA e.c Inflamasi
9
VI. RENCANA AWAL
Suspek Reumatoid Artritis
Nonmedikamentosa
- Short Wave Diatermi
- TENS
- Infra Red
- Exercisetheraphy
Medikamentosa
- Diclofenac K 3 x 50 mg PO
- Ranitidin 2 x 150 mg, PO
Planning pemeriksaan
- X-Ray manus
- Laboratorium (LED, asam urat, reumatoid factor)
Monitoring
- Lingkup gerak jari-jari tangan kanan
- Nyeri, bengkak jari tangan kanan
Edukasi
- Motivasi berobat dan latihan rutin
- Fisioterapi teratur
- Menghindari cemas yang berlebihan
VII. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
10