cara pergantian khalifah

5
SEDIKIT MENYOROT PERGANTIAN KEPEMIMPINAN KHULAFAUR RASYIDIN "Pak Ahmad yang dimuliakan Alloh SWT, mohon penjelasan Bapak mengenai Intisari/Pointer Utama Pergantian Kepemimpinan (khususnya) Khulafaur Rasyidin mulai dari pergantian: 1.Abu Bakar ke Umar. 2.Umar ke Utsman. 3.Utsman ke Ali. Maksudnya adalah kita bisa mengetahui apa yg dilakukan Kaum Muslimin pada saat "detik-detik" pergantian kepemimpinan Khilafah tersebut. Apa yang melatarbelakangi peristiwa pergantian dari ke-4 Khalifah tsb.? Contohnya (mohon koreksinya) pergantian Umar ke Utsman karena Umar pada akhir hayatnya Syahid (terbunuh) dst. Nah bagaimana proses pergantian khalifah selanjutnya?" Enam tahun yang lalu saya pernah menulis tentang bagaimana pergantian Khalifah yang terjadi dalam Khilafah Islam setelah Rasulullah saw kembali menghadap Allah SWT dalam rangka melanjutkan Daulah Islam pertama di Yatsrib yang telah dibangun dan ditegakkan untuk penegakkan, pelaksanaan, penerapan syariat Islam yang kaffah dan penegakkan nilai-nilai Islam secara menyeluruh dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, pemerintahan dan negara. Dalam tulisan "Membentuk Negara Islam Indonesia dengan sistim Khilafah" yang dipublisir pada tanggal 21 juli 1998 di beberapa milis Islam dan di www.dataphone.se/~ahmad/980721.htm telah disinggung secara singkat mengenai Negara Islam dengan sistim khilafah. Apa itu Khilafah ? "Khilafah adalah memusatkan pikiran kepada soal pimpinan kenegaraan, yang langsung mengenai persoalan politik. Khilafah mengingatkan kepada bentuk Negara Islam. Negara Islam yang dipimpin oleh seorang Kepala Negara yang berjabatan khalifah". "Khilafah adalah suatu sistim pemerintahan menurut ajaran agama Islam. Khilafah dapat diperjuangkan dan didirikan oleh kaum Muslimin untuk daerah dan tanah air mereka masing-masing, dan dapat pula dibangunkan untuk seluruh kaum Muslimin didunia". (Z.A. Ahmad, Membentuk Negara Islam, 1955) "Khilafah bukanlah monarkhi dan bukan pula sultan. Khilafah ialah pimpinan umum kenegaraan untuk rakyat buat membawa mereka kepada agama yang suci, menekan golongan yang kuat jangan sampai berbuat sewenang-wenang terhadap golongan yang lemah didalam tugas kewajibannya dalam negara, sedang terhadap keluar dia melindungi agama Islam dan menolak serangan dari luar, dan dia tidaklah dapat berdiri melainkan dengan kemauan rakyat". Kesimpulan mengenai khilafah yang ditulis oleh Amir Sjakib Arselan dalam bukunya Hadhirul 'Alamil Islami.

Upload: juprial-sutan-iskandar

Post on 25-Jun-2015

876 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: cara pergantian khalifah

SEDIKIT MENYOROT PERGANTIAN KEPEMIMPINAN KHULAFAUR RASYIDIN

"Pak Ahmad yang dimuliakan Alloh SWT, mohon penjelasan Bapak mengenaiIntisari/Pointer Utama Pergantian Kepemimpinan (khususnya) KhulafaurRasyidin mulai dari pergantian: 1.Abu Bakar ke Umar. 2.Umar ke Utsman.3.Utsman ke Ali. Maksudnya adalah kita bisa mengetahui apa yg dilakukan KaumMuslimin pada saat "detik-detik" pergantian kepemimpinan Khilafah tersebut.Apa yang melatarbelakangi peristiwa pergantian dari ke-4 Khalifah tsb.?Contohnya (mohon koreksinya) pergantian Umar ke Utsman karena Umar padaakhir hayatnya Syahid (terbunuh) dst. Nah bagaimana proses pergantiankhalifah selanjutnya?" Enam tahun yang lalu saya pernah menulis tentang bagaimana pergantianKhalifah yang terjadi dalam Khilafah Islam setelah Rasulullah saw kembalimenghadap Allah SWT dalam rangka melanjutkan Daulah Islam pertama di Yatsribyang telah dibangun dan ditegakkan untuk penegakkan, pelaksanaan, penerapansyariat Islam yang kaffah dan penegakkan nilai-nilai Islam secara menyeluruhdalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, pemerintahan dan negara.

Dalam tulisan "Membentuk Negara Islam Indonesia dengan sistim Khilafah" yangdipublisir pada tanggal 21 juli 1998 di beberapa milis Islam dan diwww.dataphone.se/~ahmad/980721.htmtelah disinggung secara singkat mengenai Negara Islam dengan sistimkhilafah.

Apa itu Khilafah ?

"Khilafah adalah memusatkan pikiran kepada soal pimpinan kenegaraan, yanglangsung mengenai persoalan politik. Khilafah mengingatkan kepada bentukNegara Islam. Negara Islam yang dipimpin oleh seorang Kepala Negara yangberjabatan khalifah". "Khilafah adalah suatu sistim pemerintahan menurutajaran agama Islam. Khilafah dapat diperjuangkan dan didirikan oleh kaumMuslimin untuk daerah dan tanah air mereka masing-masing, dan dapat puladibangunkan untuk seluruh kaum Muslimin didunia". (Z.A. Ahmad, MembentukNegara Islam, 1955)

"Khilafah bukanlah monarkhi dan bukan pula sultan. Khilafah ialah pimpinanumum kenegaraan untuk rakyat buat membawa mereka kepada agama yang suci,menekan golongan yang kuat jangan sampai berbuat sewenang-wenang terhadapgolongan yang lemah didalam tugas kewajibannya dalam negara, sedang terhadapkeluar dia melindungi agama Islam dan menolak serangan dari luar, dan diatidaklah dapat berdiri melainkan dengan kemauan rakyat". Kesimpulan mengenaikhilafah yang ditulis oleh Amir Sjakib Arselan dalam bukunya Hadhirul'Alamil Islami.

Khilafah inilah yang akan didirikan kembali, setelah hilang sehabis masaKhulafaur Rasyidin (Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab, KhalifahUsman bin Affan, dan Khalifah Ali bin Abi Thalib) (11 H-40 H, 632 M-661 M).Karena Khilafah inilah yang diwajibkan untuk ditegakkan di muka bumi ini."...Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi..." (AlBaqarah, 30). "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang berimandiantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akanmenjadikan mereka khalifah dibumi, sebagaimana Dia telah menjadikanorang-orang yang sebelum mereka khalifah, dan sungguh Dia akan meneguhkanbagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benarakan menukar ketakutan menjadi aman sentausa.Mereka tetap menyembahKu dengantidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang kafirsetelah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik" (An Nuur, 55).

Adapun dasar-dasar pokok yang asasi dari Khilafah adalah "Sesungguhnya Allahmenyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, danapabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan denganadil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai orang-orangyang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul dan Ulil Amri diantarakamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, makakembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnah Nabi), jika kamubenar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebihutama dan lebih baik akibatnya" (An Nisaa, 58-59). Disini ada empat dasaryang asasi untuk membentuk Khilafah, pertama amanah, kedua keadilan, ketiga

Page 2: cara pergantian khalifah

Ketuhanan dan keempat ulil amri.

Khilafah Islam atau Negara Islam, setelah Rasulullah saw wafat, adalahKhilafah Islam atau Negara Islam yang memiliki empat dasar tersebut diatasdan telah diteruskan dan dikembangkan oleh Khulafaur Rasyidin (Khalifah AbuBakar, Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Usman bin Affan, Khalifah Ali binAbi Thalib)(11 H-40 H, 632 M-661 M).

Sedangkan dasar negara dari Khilafah Islam atau Negara Islam ini adalahakidah Islam. Dimana segala sesuatu yang menyangkut masalah struktur,sistim, dan pertanggungjawaban masalah kenegaraan harus bersumber dariaqidah Islam. Juga Konstitusi dan undang undang harus bersumberkan dariakidah Islam ini.

Sekarang kita ambil contoh bagaimana pemilihan dan pengangkatan khalifahdimasa Khulafaur Rasyidin.

Pengangkatan Abu Bakar sebagai khalifah pertama.

Dimana pemilihan khalifah pertama ini dilakukan di pendopo kaum anshar BaniSa'idah, yang dipimpin oleh Sa'ad bin Ubbadah kepala suku Khazradj. WalaupunAbu Bakar sendiri pada mulanya menolak, bahkan beliau mengajukan dua calonkhalifah yaitu Umar bin Khattab dan Abu Ubaidah Amir bin Djarrah. Namun Umardan Abu Ubaidah menolaknya, dengan mengatakan "tidak mungkin jadi, selamatuan (Abu Bakar) masih berada di tengah-tengah kami".

Kemudian mereka sepakat untuk mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah, laluUmar bin Khattab maju kedepan langsung memberikan bai'atnya ataspengangkatan Abu Bakar. Besok harinya dipanggillah seluruh rakyat ke MasjidNabi untuk melakukan bai'at atas pemilihan dan pelantikan Abu Bakar sebagaikhalifah. Yang tidak hadir dalam bai'at itu ada empat tokoh utama, yaitu Alibin Abi Thalib, Abbas bin Abdul Mutthalib, Fatimah putri Nabi dan Sa'ad binUbbadah.

Beberapa hari Abu Bakar berikhitiar untuk memperoleh bai'atnya dari mereka.Disini dapat dilihat dengan jelas bahwa pemilihan khalifah pertama adalahdipilih oleh para utusan ulil amri walaupun tidak lengkap dan langsung semuarakyat melakukan bai'atnya.

Pemilihan khalifah kedua yaitu Umar bin Khatthab dilakukan sedikit lebihteratur.

Sebelum Khalifah Abu Bakar meninggal, dilakukan terlebih dahulu perundingandengan beberapa anggota ulil amri, diantaranya Abdur Rahman bin Auf tentangKepala Negara yang akan menggantikannya. Dalam sidang ulil amri ini AbuBakar mengajukan calon khalifah yaitu Umar bin Khatthab, kemudian sidangulil amri menyetujui akan pencalonan Umar bin Khatthab untuk menjadikhalifah. Pada waktu itu juga Abu Bakar menandatangi suatu surat bai'at ataspenganggkatan khalifah kedua ini.

Disinipun kita lihat Khalifah Abu Bakar sebelum meninggal merundingkandahulu dengan para ulil amri untuk membicarakan siapa yang akan menjadikhalifah sepeninggalnya. Bukan melakukannya dengan paksaan, mengangkatbegitu saja Umar bin Khatthab menjadi khalifah.

Pemilihan khalifah ke tiga, Usman bin Affan, dilakukan lebih sempurna lagi.

Dimana dicalonkan enam calon khalifah yaitu Usman bin Affan, Ali bin AbiThalib, Zuber bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah danAbdur Rahman bin Auf. Keenam calon khalifah ini diajukan oleh Khalifah Umarbin Khatthab. Dari enam calon ini dua yang tinggal, Usman bin Affan dan Alibin Abi Thalib. Kedua-duanya siap untuk menggantikan khalifah Ummar binKhatthab. Namun dalam sidang ulil amri yang dipimpin oleh Abdur Rahman binAuf, dipilih Usman bin Affan sebagai khalifah. Sedangkan Ali bin Abi Thalibyang tidak terpilih, dia menerima dengan perasaan dan jiwa yang besar dan

Page 3: cara pergantian khalifah

melakukan bai'at atas pengangkatan Usman bin Affan sebagai khalifah ketiga.

Pemilihan khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib.

Dalam pemilihan khalifah ini diajukan tiga calon yaitu, Ali bin Abi Thalib,Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam. Pemilihan khalifah inidiserahkan sepenuhnya kepada ulil amri, karena Khalifah Usman bin Affantidak sempat mengajukan pencalonannya, dikarenakan telah dibunuhnya olehpara pemberontak.

Disinipun Ali bin Abi Thalib tidak menerima pencalonannya, namun setelahkedua calon lainnya yang mengundurkan diri dan memilih Ali bin Abi Thalibsebagai khalifah keempat, maka dipilihlah Ali bin Abi Thalib sebagaikhalifah.

Dengan cara pengangkatan khalifah-khalifah dimasa Khulafaur Rasyidin ini,boleh kita ambil sebagai contoh pemilihan umum dalam Khilafah Islam.Sedangkan pada masa dinasti-dinasti Umaiyah, Abbassiyah, Fathimiyah danUsmaniyah tidak ada yang namanya pemilihan khalifah dan melibatkan ulilamri, karena pengangkatan khalifah langsung menurut keturunan. Misalnya,khalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan dari dinasti Umaiyah mengangkat putranyaJazid sebagai khalifah. Begitu seterusnya.