cara pengukuran kerusakan
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Cara Pengukuran Kerusakan
1/7
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. UMUM
Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalulintas berulang yang
berlebihan (overloaded ), panas/suhu udara, air dan hujan serta perencanaan awal yang salah.
Oleh sebab itu disamping direncanakan secara tepat jalan harus dipelihara dengan baik agar
dapat melayani pertumbuhan lalulintas selama umur rencana. Pemeliharaan jalan rutin
maupun berkala perlu dilakukan untuk mempertahankan keamanan dan kenyamanan jalan
bagi pengguna dan menjaga daya tahan/keawetan sampai umur rencana. Survei kondisi
perkerasan perlu dilakukan secara periodik baik struktural maupun non-struktural untuk
mengetahui tingkat pelayanan jalan yang ada (Suwardo & Sugiharto, 2004). Salah satu tujuan
pemeriksaan kondisi perkerasan antara lain untuk mengetahui ketidakrataan permukaan jalan
( road roughness).
Ketidakrataan jalan (Road Roughness) adalah penyimpangan dari permukaan jalan
yang mempengaruhi dinamika bergerak kendaraan, keselamatan, kenyamanan, kecepatan
perjalanan serta dampak pada biaya operasi kendaraan (Paterson, 1987). Untuk mengetahui
tingkat ketidakrataan jalan ini, dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara yang
telah direkomendasikan oleh Bina Marga maupun AASHTO. Metode pengukuran ketidak
rataan jalan yang dikenal pada umumnya antara lain metode NAASRA (SNI 03-3426-1994),
Rolling Straight Edge, Slope Profilometer (AASHO Road Test), CHLOE Profilometer, dan
Roughometer (Yoder and Witczak, 1975). Dari data pengukuran yang ada kemudian
dilakukan perhitungan dan analisis, sehingga diperoleh nilai kondisi pelayanan jalan
berdasarkan tingkat ketidakrataan jalannya.
Universitas Sumatera Utara
-
8/17/2019 Cara Pengukuran Kerusakan
2/7
I.2. LATAR BELAKANG
Perkembangan ketidakrataan jalan adalah hal yang sangat kompleks yang
disebabkan oleh deformasi oleh beban lalu lintas, variasi kedalaman alur , cacat permukaan
serta kombinasi dari penuaan dan efek lingkungan ( Paterson, 1987). Banyak lembaga-
lembaga penelitian di bidang jalan yang meneliti perkembangan dari ketidakrataan ini. Antara
lain adalah British Transport and Road Research Laboratory (TRRL) dengan RTIM2
Roughness Progression pada tahun 1982 dan Australian Road Research Board (ARRB) pada
tahun 1994
Dalam menentukan perkembangan ketidakrataan, masing- masing penelitian
mengunakan parameter- parameter yang berbeda satu sama lainnya. Parameter- parameter ini
akan dibahas dan dipaparkan sehingga diketahui perbedaan mendasar dari penelitian-
penelitian ini. Berdasarkan hal inilah tulisan ini diangkat dalam tugas akhir ( TA) dengan
judul ” Prediksi Perkembangan Ketidakrataan Jalan ”.
serta The World Bank dengan HDM-4 pada tahun 1995.
I.3. TUJUAN
Tujuan dari studi ini adalah :
1. Mengetahui Parameter- parameter yang mempengaruhi dalam penentuan
perkembangan ketidakrataan jalan dari berbagai lembaga penelitian.
2. Mengetahui perbedaan serta persamaan dalam pengunaan parameter
ketidakrataan jalan pada berbagai penelitian.
3. Membandingkan nilai perkembangan ketidakrataan jalan dari RTIM2,
ARRB dan HDM-4 berdasarkan parameter yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
-
8/17/2019 Cara Pengukuran Kerusakan
3/7
IV. PEMBATASAN MASALAH
Agar penelitian ini dapat terarah dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan
pembatasan masalah. Dalam penelitian ini, permasalahan dibatasi pada :
1. Lembaga penelitian yang dikaji adalah TRRL dengan perkembangan
ketidakrataan jalan RTIM2, ARRB dengan perkembangan ketidakrataan
jalan ARRB,dan The World Bank dengan perkembangan ketidakrataan
jalan HDM-4.
2. Parameter- parameter yang digunakan dalam penentuan perkembangan
ketidakrataan ini dikaji dari kondisi negara asal penelitian.
3. Perkembangan ketidakrataan yang digunakan adalah pada perkerasan
lentur.
V. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur yaitu
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan tugas akhir ini yang bersumberkan buku-
buku serta referensi jurnal sebagai pendekatan teori maupun sebagai perbandingan untuk
mengkaji penelitian ini. Sehingga tingkat hasil akhir yang diperoleh tergantung dari
kelengkapan literatur yang ada. Alur pengerjaan, dapat di lihat pada gambar (1.1), sedangkan
untuk detail parameter – parameter yang digunakan dapat dilihat pada gambar dua (1.2) di
bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
-
8/17/2019 Cara Pengukuran Kerusakan
4/7
Gambar 1.1 : Flowchart Pengerjan
Mulai
Roughness Progression
dari Berbagai Penelitian
Pengkajian Parameter
yang Digunakan
Input : RTIM2, ARRB, HDM-4
Input :
• Ketidakrataan awal
• Usia Perkerasan
• Koefidien Kalibrasi
• Komulatif Beban Lalu Lintas
• Thornthwaite Index
• Structural Number
• Koefisien Lingkungan
• Biaya Pemeliharaan
• Konstanta
Analisis Parameter Yang
Digunakan
Persamaan dan Perbedaan
Antar Penelitian
Selesai
Universitas Sumatera Utara
-
8/17/2019 Cara Pengukuran Kerusakan
5/7
Gambar 1.2 : Parameter yang digunakan pada tiap penelitian
RTIM2
ARRB HDM-4
Ketidakrataan
Awal (Rt0)
Umur
Pererasan t
Koefisien
Kalibrasi
Kom Beban
Lalun
Thornthwaite
Index (I)
Structural
Number SNC
Koefisien
Lingkungan
Biaya
Pemeliharaan
Konstanta
Universitas Sumatera Utara
-
8/17/2019 Cara Pengukuran Kerusakan
6/7
Sistematika penulisan digunakan untuk memperjelas alur pengerjaan penulisan.
Sistematika penulisan tugas ini adalah sebagai berikut:
VII SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, tujuan, pembatasan masalah,
metodologi, serta sistematika penulisan.
Bab II Ketidakrataan Jalan
Bab ini menjelaskan tentang pengertian dasar ketidakrataan jalan, penyebab
ketidakrataan jalan, cara dan metode mendapatkan nilai ketidakrataan serta tingkat dan
konsep pelayanan.
Bab III Perkembangan Ketidakrataan Jalan
Bab ini menjelaskan tentang pengertian dan kegunaan perkembangan ketidakrataan
jalan, pengkajian persamaan persamaan berdasarkan parameter parameter dari
perkembangan ketidakrataan jalan yang dikeluarkan oleh lembaga lembaga penelitian jalan,
seperti: TRRL, ARRB, dan The World Bank, evaluasi pemodelan.
Bab IV Aplikasi dan Analisa Parameter Pemodelan Perkembangan Ketidakrataan
Jalan
Bab ini menjelaskan tentang pengunaan pemodelan perkembangan ketidakrataan
jalan, analisa masing masing parameter, serta hubungan antar pemodelan. laporan laporan
pemakaian persamaan perkembangan ketidakrataan jalan oleh beberapa negara baik dengan
mengunakan TRRL, ARRB, maupun The World Bank.
Universitas Sumatera Utara
-
8/17/2019 Cara Pengukuran Kerusakan
7/7
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab
sebelumnya dan saran mengenai temuan-temuan penting untuk dijadikan pertimbangan serta
saran tindak lanjut terhadap hasil yang diperoleh dari penulisan ini.
Universitas Sumatera Utara